PUSKESMAS SENEN
DISUSUN OLEH :
NIP 10201519940910154
JAKARTA PUSAT
TAHUN 2024
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
Daftar Tabel
Lembar Pengesahan
BAB I PENDAHULUAN
A. Identifikasi Masalah
B. Menetapkan Prioritas Masalah
C. Menetapkan Akar Peenyebab Masalah
D. Alternatif Pemecahan Masalah dan Gagasan Inovatif
E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Inovasi Rapor
F. Evaluasi Hasil dan Dampak Kegiatan Inovasi
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM 1 Analisis Tulang Ikan (Fish Bone)
DIAGRAM 2 Pengelompokan akar penyebab masalah (4M)
DIAGRAM 3 Hubungan antara alternatif Solusi berdasarkan
Kelompok akar penyebab (4M)
BIODATA PESERTA
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
UPAYA PENCEGAHAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 5-7 TAHUN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RAPOR DI TK TRISULA PERWARI I JAKARTA PUSAT
Makalah ini diserahkan tanggal 16 Februari 2024 dan telah dikonsultasikan sesuai
dengan saran Kepala Puskesmas Senen untuk memnuhi Persyaratan calon tenaga
Kesehatan Teladan Tahun 2024
Mengetahui,
Puskesmas Senen
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting dan
mendasar. Keseahatan gigi dan mulut yang tidak terawatt dapat menimbulkan
permasalah baik secara lokal maupun permasalah Kesehatan secara umum.
Upaya menjaga Kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan kesadaran untuk dapat
menerapkan pola hidup yang sehat.1 Masalah terbesar yang dihadapi saat ini
di bidang Kesehatan gigi dan mulut yaitu penyakit jaringan keras gigi dan
penyakit gusi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018
menyatakan bahwa penduduk di Indonesia banyak yang mengalami gigi
berlubang atau karies gigi. Berdasar hasil riset yang dilakukan dengan
menggunakan 300.000 sampel didapatkan sekitar 45,3% orang yang
mengalami karies gigi, sedangkan untuk kelompok umur 5-9 tahun sebesar
54% atau sekitar 92.746 jiwa yang mengalami karies gigi, sedangkan target
yang ditetapkan oleh WHO sebsar <2 pada tahun 2020 (Kemenkes RI, 2018).
Di Puskesmas Senen 50% kasus tersebsar masalah gigi dan mulut adalah
gigi berlubang yang artinya setengah dari Masyarakat yang datang karena
keluhan tersebut, sedangkan sebesar 14,5% anak yang datang mengalami
gigi berlubang atau karies gigi.
B. TUJUAN
1. Sebagai komponen penilaian dalam kegiatan Lomba Nakes Teladan di
Lingkungan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2022 berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), Permenkes Nomor
2048/MENKS/PER/X/2021 Tahun 2021 tentang Penganugerahan Tanda
Penghargaan Bidang Kesehatan dan PMK No. 23 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pemberian Penghargaan bagi Tenaga
Kesehatan Teladan di Puskesmas.
2. Sebagai upaya bagi Puskesmas untuk membuat sistem pencegahan
terjadinya lubang gigi pada anak, dengan menggunakan pilot project di TK
Trisula Perwari I agar meningkatkan kualitas hidup anak sehingga tumbuh
kembang anak baik.
3. Berkontribusi dalam penerapan visi dan misi Puskesmas melalui
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan.
4. Melakukan identifikasi masalah di area kerja Puskesmas dan membuat
inovasi sebagai upaya penyelesaian masalah
5. Meningkatkan pengetahuan orang tua dengan edukasi interaktif dan
menarik guna membantu menjaga Kesehatan gigi dan mulut anak
dirumah.
6. Meningkatkan kolaborasi sekolah, puskesmas, serta orang tua murid
dalam kegiatan pemeriksaan gigi anak sekolah, Tindakan pencegahan,
dan Tindakan perawatan gigi kepada anak sekolah
7. Memantau Kesehatan gigi anak usia 5-7 tahun pada pilot project di TK
Trisula Perwari I dengan memantau indeks DEF-T anak
8. Terciptanya kebijakan baru untuk system pencegahan karies gigi pada
anak usia 5-7 tahun yang dapat direplikasi di Puskesmas
C. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari inovasi ini sebagai berikut :
1. Manfaat bagi Penulis
Pengembangan ide/gagasan dengan upaya implementasi langsung guna
memberikan dampak bagi Masyarakat, serta meningkatkan kompetensi
diri dalam pekerjaan di tempat Penulis bertugas.
2. Manfaat bagi Organisasi
Untuk Puskesmas senen, kegiatan ini sebagai dasar optimalisasi program
Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah yang meliputi penjaringan,
pencegahan, dan upaya perawatan gigi anak sekolah.
3. Manfaat bagi Masyarakat
Membantu pencegahan karies gigi pada anak usia sekolah guna
mewujudkan generasi sehat masa depan.
Misi :
Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas,
berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga
dan memberikan ruang kreativitas melalui
kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan
memanusiakan.
Menjadikan Jakarta kota yang memajukan
kesejahteraan umum melalui terciptanya lapangan
kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan
pokok, meningkatnya keadilan sosial, percepatan
pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan
berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang.
Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara
yang berkarya, mengabdi, melayani, serta
menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan
warga, secara efektif, meritokratis dan berintegritas.
Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan
pembangunan dan tata kehidupan yang memperkuat
daya dukung lingkungan dan sosial.
Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai
simpul kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan,
kebangsaan dan kebhinekaan.
NILAI BUDAYA KERJA PEMPROV DKI
2 Nilai-Nilai BERINTEGRITAS
Organisasi Jujur & bisa dipercaya
Konsistensi & berani menegakan kebenaran
Tulus melayani
Memenuhi Komitmen
Berdedikasi Tinggi
KOLABORATIF
Saling percaya dan menghormati
Aktif berbicara masalah tematik
Produktif & kreatif
Mampu melakukan coaching & mentoring
AKUNTABEL
Bertanggung jawab
Profesional
Transparan
Cermat dalam bertindak
Dapat diandalkan
INOVATIF
Menyukai tantangan dan rasa ingin tahu yang tinggi
Berpikir diluar kebiasaan
Kreatif & Visioner
Terbuka terhadap masukan/kritik & ide-ide baru
Mampu menciptakan ide-ide orisinil
BERKEADILAN
Objektif
Proporsional
Mengedepankan kesetaraan
Kesamaan hak
Mendorong kemajuan Bersama
Lingkup inovasi ini meliputi sisi area, waktu, dan populasi. Pemilihan lingkup
mempertimbangkan kewenangan dan efektivitas kegiatan.
1. Waktu Pelaksanaan
Dalam pelaksanaanya, inovasi ini membutuhkan waktu 3 bulan yang meliputi
tahap persiapan dan 7 tahap dalam siklus Plan-Do-Check-Action (PDCA). Ke-
7 tahap ini sesuai standat nasional Quality Excellence Activity yang digunakan
Indonesia Quality & Productivity Management Association (IQPMA)
2. Area Kerja
Karena pengerjaan inovasi ini bersifat Pilot Project maka dicari anak usia 5-7
tahun yang bersekolah di wilayah kecamatan senen, dengan
mempertimbangkan jarak sekolah dengan Puskesmas agar mudah akses
berobat, maka dipilihlah TK Trisula Perwari I di wilayah Paseban, kecamatan
Senen.
3. Populasi
Populasi yang diambil oleh penulis dalam makalah ini adalah seluruh anak
usia 5-7 tahun yang bersekolah di Kecamatan Senen
4. Sasaran Inovasi
TK Trisula Perwari I dengan anak-anak rentang usia 5-7 tahun.
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari uraian diatas selanjutnya ditetapkan identifikasi masalah dari kegiatan
inovasi ini sesuai dengan kegiatan yang sehari-hari ditemui berkaitan dengan
tugas, pokok, dan fungsi sebagai berikut :
Kurangnya peran
aktif sekolah dan
orang tua dalam
melakukan
pemeriksaan gigi
anak dibuktikan
dengan rendahnya
angka kunjungan
anak sekolah ke
Puskesmas Senen
pada Tahun 2023
sebesar 14% dari
total kunjungan.
Kurangnya peran
aktif orang tua ini
juga bisa disebabkan
kurangnya
pengetahuan orang
tua, hasil survey
yang dilakukan pada
orang tua siswa TK
Trisula Perwari
didapatkan hasil
sebagai berikut :
(Terlampir Tabel 6)
Tabel 5 : Distribusi persentase dampak karies pada kualitas gigi anak usia 5-7 tahun
di TK Trisula Perwari I Jakarta Pusat (Hasil Survei ECOHIS)
TIDAK SERING
PERNAH
KADANG-
HAMPIR TIDAK TAHU
DAMPAK KADANG SANGAT
TIDAK
SERING
PERNAH
(%) (%) (%) (%)
DAMPAK PADA ANAK
GEJALA 55,5 22,2 22,2 0
Sakit gigi/mulut
FUNGSI
Sulit minum 61,1 33,3 5,5 0
Sulit makan 50 16,6 33,3 0
Sulit mengucapkan 88,8 5,5 5,5 0
kata
Tidak mau sekolah 72,2 0 27,7 0
PSIKOLOGIS
Sulit tidur 66,6 5,5 27,7 0
Mudah tersinggung 61,1 5,5 33,3 0
SOSIAL
Menghindari 66,6 0 27,7 5,5
tersenyum
Menghindari 33,3 33,3 27,7 5,5
bicara/tertawa
Dari table diatas terlihat bahwa anak TK Trisula Perwari I Jakarta Pusat umumnya
pernah mengalami sakit gigi ditunjukan dengan jumlah persentasi 44,4% dan
kesulitan makan ditujukan dengan nilai persentase 50%, hal ini menunjukan bisa
menurun nya kualitas hidup anak dan mengganggu perkembangan tubuhnya jika
masalah gigi dan mulut tidak ditangani secara serius, maka dari itu penting dibuat
manajemen pencegahan terjadinya gigi berlubang secara komprehensif.
Tabel 6 : DIstribusi Tingkat pengetahuan orang tua terhadap permasalahan gigi dan
mulut anak TK Trisula Perwari I Jakarta Pusat sebelum diberikan intervensi
peningkatan pengetahuan
NO NILAI JUMLAH ORANG TUA
HASIL YANG MENJAWAB
DENGAN NILAI
TERSEBUT
1 0 4
2 14 4
3 28 3
4 42 3
5 57 3
6 71 0
7 85 1
8 100 0
Dari 18 sampel orang tua yang mengisi pre-test tentang pengatahuan terhadap
masalah gigi dan mulut rerata hampir tidak ada yang menjawab benar semua, hal ini
mmebuktikan perlunya peningkatan pengatahuan orang tua guna meningkatkan
kemandirian Masyarakat akan Kesehatan gigi dan mulut.
MATERIAL/
METHODE/CARA
BAHAN
Kurangnya kesadaran
Kurangnya peran aktif
orang tua dalam
dokter gigi dalam
meningkatkan Kesehatan
melakukan intervensi
gigi dan mulut anak
pencegahan karies
Kurangnya kesadaran
anak dalam menjaga
Kesehatan gigi dan
mulutnya
Penyebab masalah prioritas dapat dikelompokan sebagai berikut untuk dicarikan
gagasan pemecahanya:
MOTHER
Diagram 2 : Pengelompokan akar penyebab
NATURE/LINGKUNG MAN/SDM
masalah (4M)
AN
MOTHER
MAN/SDM MATERIAL/BAHAN METHODE/CARA NATURE/LINGKUNG
AN
Kurangnya
Kartu rujuk balik
Belum adanya alur kesadaran orang tua
UKGS kurang
pencegahan gigi dalam
efektif, sehingga
berlubang untuk meningkatkan
penjaringan kurang
anak sekolah Kesehatan gigi dan
efektif
Kurangnya peran mulut anak
aktif dokter gigi
dalam melakukan
intervensi
pencegahan karies Kurangnya
Belum ada material Kurangnya
sosialisasi alur
bahan tambal kesadaran anak
pencegahan gigi
pencegahan lubang dalam menjaga
berlubang pada
gigi secara khusus Kesehatan gigi dan
orang tua, guru, dan
di Puskesmas mulutnya
dokter gigi
A. PERAN AKTIF OKTER GIGI DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENEMUAN KASUS
A.1 Rapat Koordinasi dengan seluruh anggota ruang Kesehatan gigi mulut tentang inovasi RAPOR.
Puskesmas Senen, 23 Agustus 2023
Prasarana Dokumentasi Kegiatan Biaya
ATK, Notulensi, dan Laptop
Rp 0,-
A.2 Sosialisasi alur pelaksanaan inovasi RAPOR kepada TK Trisula Perwari I Jakarta Pusat sebagai Pilot Project
TK Trisula Perwari I Jakarta Pusat, 26 Agustus 2023
Prasarana Dokumentasi Kegiatan Biaya
ATK, Notulensi, Laptop, proyektor Rp 0,-
A.4 Pemberian Pit & fissure sealant serta pemberian Topikal Aplikasi Fluoride sesuai indikasi
Puskesmas Senen, 28 Agustus 2023-1 September 2024
Prasarana Dokumentasi Kegiatan Biaya
Oral diagnostic, bahan tambal Pit dan fissure sealant @ Rp
fissure sealant, TAF, microbrush, 200.000,-
cotton pallet, etsa, bonding, check
retractor
Topikal Aplikasi Fluoride Dental
Imicryl @ 32.745,-
B. PENGGUNAAN RAPOR GIGI ANAK SEKOLAH DAN MATERIAL PIT FISSURE SEALANT SERTA TAF (TOPIKAL APLIKASI
FLUORIDE)
B1. Penggunaan RAPOR gigi anak sekolah
Puskesmas Senen, 28 Agustus 2023-1 September 2024
Prasarana Dokumentasi Kegiatan Biaya
Rp 20.000,- (@rapor)
B2. Penggunaan bahan flow komposit khusus pit&fissure sealant serta menggunakan bahan topical aplikasi fluoride jenis
varnish untuk pengerjaan pencegahan gigi berlubang
Puskesmas Senen, 28 Agustus 2023 – 1 September 2023
Prasarana Dokumentasi Kegiatan Biaya
D. PEMBUATAN ALUR DAN SOP PELAKSANAAN PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI BERLUBANG DI PUSKESMAS SENEN
D1. Pembuatan SOP dan alur
Puskesmas Senen, 24 Agustus 2023
Prasarana Dokumentasi Kegiatan Biaya
ATK, kertas, dan laptop Rp 0,-
2 Peningkatan pengetahuan Pretest yang dilakukan Post test yang dilakukan sesudah memberikan
orang tua menggunakan sebelum memberikan penyuluhan Kesehatan dengan alat bantu peraga
alat bantu peraga yang penyuluhan Kesehatan mendapatkan hasil rerata 72,6 dari 100 untuk skor
dibuat sendiri dengan alat bantu peraga pengetahuan orang tua yang artinya terjadi
mendapatkan hasil rerata peningkatan pengetahuan dari hasil penyuluhan
31,3 dari 100 untuk skor yang dilakukan
pengetahuan orang tua
NILAI RERATA HASIL PRE-TEST DAN POST-TEST
ORANG TUA DALAM MENGIKUTI PENYLUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
80 72
70
60
50
40 31.3
30
20
10
0
SKOR NILAI
3 Pengukuran indeks DEFT Pengukuran rerata indeks Pengukuran rerata indeks DEFT setelah inovasi
dan indeks OHIS pada anak DEFT sebelum : 3,3 dimana RAPOR : 1,1 dimana termasuk dalam kategori
termasuk dalam kategori risiko karies sangat rendah/Very Low.
risiko karies
sedang/moderat Notes : hasil dilakukan pengukuran setelah hampir
6 bulan control dengan pengerjaan kasus-kasus
gigi sesuai indikasi
SEBELUM SESUDAH
4 Inovasi RAPOR secara Sebelum inovasi tidak ada Setelah penjaringan terdapat 18 siswa yang
keseluruhan dalam anak TKS Trisula perwari I terjaring dalam aktualisasi inovasi RAPOR
aktualisasinya terhadap yang dilakukan upaya
penjaringan anak TK Trisula pencegahan karies gigi
perwari I Jakarta
5 Tatalaksana penggunaan pit
dan fissure sealant serta
topical aplikasi fluoride pada
anak TK Trisula perwari I
2. Dampak Inovasi RAPOR
Tabel 11. Dampak inovasi RAPOR terhadap pihak yang
berkepentingan
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan inovasi yang dilaksanakan, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Laporan makalah nakes teladan telah terealisasi untuk
kegiatan lomba nakes teladan di lingkungan Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Pusat.
2. Melalui inovasi RAPOR, berhasil membuat satu Langkah
perubahan dalam menurunkan angka kejadian karies gigi
pada anak TK Trisula Perwari I Jakarta Pusat
3. Inovasi ini telah membantu mencapai visi dan misi
instansi melalui rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
4. Membuat rekomendasi penyelesaian isu dengan
mengedepankan inovasi dengan teknis analisis melalui
analisis APKL, fish bone, dsb.
5. Peningkatan pengetahuan orang tua terhadap Kesehatan
gigi dan mulut anak terbukti efektif dengan meningkatnya
pengetahuan orang tua
6. Memantau proyeksi kemungkinan angka karies gigi
dengan indeks deft dan dilakukan upaya pencegahanya
dengan pit fissure sealant serta topical aplikasi fluoride
7. Terciptanya kebijakan baru tentang upaya pencegahan
karies gigi pada anak usia sekolah
B. SARAN
Berdasarkan kegiatan inovasi yang dituangkan dalam
makalah nakes teladan berikut beberapa saran dari penulis :
1. Dengan mengetahui pentingnya peran dan fungsi dokter
gigi serta dapat menganalisis isu di tempat kerja
diharapkan pelayanan Kesehatan gigi dan mulut bisa
lebih optimal dengan hasil inovasi dan memberikan
dukungan dan partisipasi dalam optimalisasi penggunaan
dokumen alur pelayanan baru
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Keputusan
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor:
HK.02.04/II/963/2012 tentang Pedoman Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS).
2. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2018.
Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2018 tentang Usaha
Kesehatan Sekolah/Madrasah.
3. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2023.
Laporan Tahunan Unit Pelayanan Gigi Puskesmas Kecamatan
Senen Tahun 2023. Jakarta: Puskesmas Kecamatan Senen, Dinas
Kesehatan.
4. Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
6. Pencegahab karies gigi pada anak padukuhan nglambur kelurahan
sudoardjo kecamatan samigaluh (Density 2023). Bayu Ananda
Paryontri, Wusha Farani. Bagian Orthodonsia FKG UMY. Dental
agoremdis : Jurnal pengabdian kepada Masyarakat. Vol 1 No 1,
Mei 2023 Hal 1
7. Penatalaksanaan Fissure Sealant pada Gigi Anak (Laporan Kasus).
Zulfi Amalia Bachtiar. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara. Isyatun Mardhiyah Syahri/TM Conference Series
01 (2018) Hal 207-213
LAMPIRAN