Anda di halaman 1dari 2

U

KIT M
PEMBERIAN PERINTAH ASUHAN PASIEN
A

UM
S
RUMAH
TERTULIS ATAU LISAN

AULIA
* * No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUAB/SPO/PP/404 0 1/1
RSU Aulia Blitar
Tanggal Terbit Disusun Oleh : Diperiksa Oleh :
Agustus 2016 Bidang Pelayanan Medik Dr.Ruellia Zatri

Standar
Ditetapkan Oleh :
Prosedur
Direktur RSU Aulia
OperasionaL

dr. Maria Yohana R


Pengertian a. Pemberian perintah adalah salah satu aktifitas asuhan pasien, baik lisan
maupun tertulis.
b. Pemberi perintah adalah DPJP atau dokter konsulen atau tim dokter yang
sedang bertugas.
c. Penerima perintah adalah petugas di ruang perawatan atau unit kerja penunjang
lainnya.
Tujuan Untuk mengurangi kesalahan yang diakibatkan kesalahan interpretasi terhadap
komunikasi verbal atau komunikasi via telpon dari perintah yang diberikan
Kebijakan Berdasarkan SK Direktur No. 1153/PER/DIR/VIII/2016 tentang Kebijakan
pemberian perintah asuhan pasien tertulis atau lisan di RSU Aulia
Prosedur a. Perintah tertulis dilakukan oleh DPJP atau dokter konsulen atau dokter yang
sedang bertugas.
b. Perintah tertulis tersebut harus disimpan dengan rapi di tempat yang sudah
ditentukan di rekam medis.
c. Perintah lisan pada kondisi tertentu dan harus segera ditulis oleh penerima
perintah, dibaca ulang oleh penerima perintah setelah menuliskannya, dan
dikonfirmasi atau dikoreksi oleh pemberi perintah.
d. Kedua belah pihak mengeja secara numerik untuk perintah yang menyangkut
bilangan, misalnya “satu enam”dan bukannya “enam belas”.
e. Untuk perintah pengobatan, pemberi perintah mengeja nama obat yang
kurang familiar, jika penerima perintah memerlukannya.
U
KIT M
PEMBERIAN PERINTAH ASUHAN PASIEN
A

UM
S
RUMAH
TERTULIS ATAU LISAN

AULIA
* * No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUAB/SPO/PP/404 0 2/2
RSU Aulia Blitar
Prosedur f. Untuk perintah pengobatan, kedua pihak akan mencakup dosis obat tersebut
untuk setiap kg BB bersama dengan dosis spesifik untuk pasien terutama
pengobatan pada neonatal/pediatri.
g. Untuk perintah pemberian obat harus mencakup dosis obat tersebut dalam
unit beratnya (mg, gr, dst).
h. Penerima perintah mencatat perintah lisan lengkap dengan tanggal dan waktu
perintah tersebut ditulis dan menanda tanganinya selanjutnya isi perintah
dibacakan kembali (read back) secara lengkap oleh penerima pesan.
i. Pemberi perintah harus melakukan verifikasi terhadap perintah tersebut
dengan memintakan tanda tangan pada pemberi perintah.
j. Perintah lisan, pada saat diucapkan ataupun pada saat dituliskan
penjelasannya, hanya menggunakan singkatan resmi.
k. Dalam menuliskan kalimat yang sulit, maka komunikan harus menjabarkan
hurufnya satu per satu dengan menggunakan alphabet yaitu Kode Alfabet
International.
l. Perintah pengobatan harus meliputi informasi berikut ini :
1) Tanggal dan waktu perintah tersebut diterima
2) Nama pasien
3) Nama obat (merk atau generik)
4) Sediaan (tablet, kapsul, inhalan, dll)
5) Konsentrasi
6) Dosis
7) Frekuensi pemberian
8) Cara pemberian (oral, iv, im, dll)
9) Jumlah dan /atau durasi pemberian
10) Nama dan tanda tangan pemberi perintah
11) Nama dan tanda tangan penerima perintah
Unit terkait UGD, UKO, Kaber, Neonatus, Rawat Inap, Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai