Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESEHATAN REPRODUKSI PERADANGAN VAGINA PADA REMAJA

Dosen Pembimbing:
JULAECA M.Keb

Disusun Oleh :
AULIA PURNAAM SARI (202262005)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI


TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Kesehatan
Reproduksi dengan judul “Kesehatan seksual dan reproduksi remaja”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jambi , November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................................
1.1. Latar Belakang................................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................
1.3. Tujuan..............................................................................................................................
BAB II
ISI....................................................................................................................................................
2.1. Pengertian Remaja..........................................................................................................
2.2. Pengertian Radang Vagina............................................................................................
2.3. Penyebab Radang Vagina..............................................................................................
2.4. Diagnosa Radang Vagina...............................................................................................
2.5. Pengobatan Radang Vagina...........................................................................................
2.6. Mencegah Radang Vagina..............................................................................................
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................................
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................
3.2. Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Remaja merupakan penduduk yang diharapkan menjadi generasi penerus
bangsa dimana pada masa yang akan mendatang, remaja akan menjadi pengendali
kehidupan bangsanya. Sayangnya saat ini masalah terkait remaja membuat kualitas
remaja menurun, termasuk masalah Radang vagina atau vaginitis merupakan salah
satu kondisi kesehatan reproduksi wanita yang sangat umum.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, setidaknya
sepertiga wanita menunjukkan gejala vaginitis beberapa kali sepanjang hidup mereka.
Radang vagina adalah infeksi yang menyerang wanita dari segala usia, meskipun
paling sering terjadi selama tahun-tahun reproduksi mereka. Karena prevalensi radang
vagina pada wanita sangat tinggi, penting untuk mengetahui tanda-tanda untuk
mengetahuinya dan mengobatinya sebelum terlambat.Radang vagina menggambarkan
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan pada vagina
seorang wanita.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan remaja?
1.2.2. Apa yang di maksud dengan Radang vagina ?
1.2.4. Apa penyebab radang vaginamasalah ?
1.2.5. Apa diagnosa radang vagina?
1.2.6. Bagaimana pengobatan radang vaginaa?
1.2.7. Bagaimana mencegah radang vagina ?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang remaja
1.3.2. Untuk menambah wawasan pada remaja
1.3.3. Agar dapat menghindari dan mencegah masalah yang terjadi pada remaja

1
BAB II

ISI

2.1. Pengertian Remaja


Menurut World Health Organization (WHO) (2014) remaja atau dalam istilah
asing yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah kematangan. Remaja adalah
seseorang yang memiliki rentang usia 10- 19 tahun. Remaja adalah masa dimana
tanda-tanda seksual sekunder seseorang sudah berkembang dan mencapai kematangan
seksual. Remaja juga mengalami kematangan secara fisik, psikologis, maupun sosial.
Remaja merupakan proses seseorang mengalami perkembangan semua aspek dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Peralihan masa kanak-kanak menjadi
dewasa sering disebut dengan masa pubertas. Masa pubertas merupakan masa dimana
remaja mengalami kematangan seksual dan organ reproduksi yang sudah mulai
berfungsi. Masa pematangan fisik pada remaja wanita ditandai dengan mulainya haid,
sedangkan pada remaja laki-laki ditandai dengan mengalami mimpi basah (Sarwono,
2011)

2.2 Radang Vagina


Radang vagina atau vaginitis adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan
jamur dan bakteri yang biasanya hidup di vagina. Seiring dengan ketidaknyamanan,
wanita mungkin memerhatikan ada bau yang berbeda dari biasanya. Seorang wanita
mungkin mengalami radang vagina yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus.
Bahan kimia dalam sabun, semprotan, atau bahkan pakaian yang bersentuhan dengan
area bakteri sehingga dapat mengiritasi kulit dan jaringan halus. Namun, tidak selalu
mudah untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
1. Tips dan gejala radang vagina
Vagina biasanya akan mengeluarkan cairan yang biasanya bening atau
sedikit keruh. Pada sebagian besar wanita, begitulah cara vagina membersihkan
dirinya sendiri secara alami. Namun, cairan normal ini tidak berbau dan
menimbulkan gatal, Moms. Sementara, salah satu tanda atau gejala radang vagina
adalah munculnya keputihan Bedanya dengan keputihan normal adalah bau yang
menyengat dan biasanya timbul rasa gatal. Penderita radang vagina mungkin
merasakan iritasi kapan saja dalam waktu sepanjang hari, tetapi biasanya itu akan
benar-benar mengganggu di malam hari. Tidak hanya itu, berhubungan seks juga
dapat memperburuk beberapa gejala. Seorang wanita yang mengalami radang
vagina:

2
 Keputihan berubah warna
 Keputihan berbau menyengat atau seperti bau busuk
 Vagina terasa gatal, terbakar, bengkak, atau nyeri baik di sekitar atau luar
vagina dan pangkal paha
 Area kemaluan atau vagina seperti terbakar saat buang air kecil
 Seks menjadi tidak nyaman
2.3 Penyebab radang vagina
Penyebab radang vagina akan tergantung pada jenis peradangan yang dialami, yaitu:
1. Radang Vagina Bakterialis
Penyebab paling umum dari radang vagina ini adalah perubahan bakteri
normal yang ditemukan di vagina seseorang. Sehingga pertumbuhannya menjadi
berlebih dari salah satu organisme lain. Bakteri yang biasanya ditemukan di
vagina (lactobacilli) kalah jumlah dengan bakteri lain (anaerob) di vagina. Jika
bakteri anaerob menjadi terlalu banyak, mereka mengganggu keseimbangan dan
menyebabkan radang vagina bakterialis. Jenis vaginitis ini tampaknya terkait
dengan hubungan seksual, terutama jika Moms memiliki banyak pasangan seks
atau pasangan baru. Namun, kondisi radang vagina bakterialis juga bisa terjadi
pada wanita yang tidak aktif secara seksual.
2. Infeksi jamur
Ini terjadi ketika ada pertumbuhan berlebih dari organisme jamur yaitu, C.
albicans di vagina seseorang. C. albicans juga menyebabkan infeksi di area
lembap lainnya pada tubuh, seperti:
 Di mulut (sariawan)
 Lipatan kulit
 Bantalan kuku
 C. albians biasanya juga bisa menyebabkan ruam popok.
3. Trikomoniasis
Infeksi menular seksual yang umum ini disebabkan oleh parasit bersel satu
mikroskopis yang disebut Trichomonas vaginalis. Organisme ini menyebar
selama hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Pada pria, organisme
ini biasanya menginfeksi saluran kemih, tetapi seringkali tidak menimbulkan
gejala. Pada wanita, trikomoniasis biasanya menginfeksi vagina dan dapat
menyebabkan gejala. Ini juga meningkatkan risiko wanita terkena infeksi menular
seksual lainnya.
4. Radang Vagina Tidak Menular
Alat semprotan vagina, sabun beraroma, deterjen beraroma, dan produk
spermisida dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengiritasi jaringan vulva dan
vagina. Benda asing, seperti kertas tisu atau tampon yang terlupa di dalam vagina
juga dapat mengiritasi jaringan vagina.
5. Sindrom Menopause Genitourinari (Atrofi Vagina)
Kadar estrogen yang berkurang setelah menopause atau operasi
pengangkatan ovarium dapat menyebabkan lapisan vagina menipis.Terkadang
mengakibatkan iritasi, rasa terbakar, dan kekeringan pada vagina.

3
2.4. Diagnosa Radang Vagina
Mendiagnosis radang vagina dengan melakukan pemeriksaan fisik dan
menanyakan riwayat kesehatan. Khususnya infeksi menular seksual yang mungkin
sudah dialami sebelumnya. Dokter mungkin melakukan pemeriksaan panggul untuk
memeriksa di dalam vagina apakah ada peradangan dan cairan berlebih. Sampel
cairan terkadang diambil dalam upaya untuk menentukan penyebab peradangan.
Penyebab radang vagina dapat didiagnosis dengan memeriksa:
Penampakan cairan vagina
Kadar pH vagina
Adanya amina yang mudah menguap (gas yang menyebabkan bau tidak sedap)
Deteksi mikroskopis dari sel-sel tertentu

2.5. Pengobatan Radang Vagina


Perawatan radang vagina yang harus diambil, akan tergantung pada penyebab
dari penyakit tersebut, termasuk:

Penggunaan steroid topikal tingkat rendah yang dioleskan ke kulit


Antibiotik topikal atau oral
Antijamur
Krim antibakteri
Bakteri vaginitis (BV) atau Radang Vagina Bakterialis biasanya diobati
dengan antibiotik, seperti metronidazole (Flagyl) atau klindamisin. Sementara obat
yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur, biasanya adalah butokonazol dan
klotrimazol.
Pilihan lainnya pada pengobatan radang vagina ini, yaitu:

Krim kortison untuk mengatasi iritasi parah


Antihistamin jika peradangan tampak berasal dari reaksi alergi
 Krim estrogen topikal, jika vaginitis disebabkan oleh kadar estrogen yang
rendah
Perawatan untuk radang vagina umumnya akan sangat efektif. Diagnosis yang
tepat akan membantu memastikan seseorang menerima perawatan yang tepat. Jika
seseorang memiliki gejala baru atau yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk
berbicara dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat dan pasti. Selain itu,
jika seorang wanita hamil mengalami gejala radang vagina, dia harus memastikan
bahwa dokternya tahu akan hal tersebut. Ini karena radang vagina dapat memengaruhi
janin dan karena beberapa pilihan pengobatan mungkin tidak sesuai dengan kondisi
kehamilan.
2.6 Mencegah Radang Vagina
Perlu diketahui bahwa tidak semua radang vagina bisa dicegah. Menggunakan
kondom selama hubungan seksual akan membantu mencegah penyebaran IMS. Ini
juga akan menurunkan risiko kedua pasangan saling menularkan penyakit kelamin.
Menjaga kebersihan yang tepat juga dapat membantu mencegah beberapa radang

4
vagina. Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis radang vagina berulang
dan dapat meredakan beberapa gejala radang. Upaya tersebut yaitu:
Hindari mandi di hot tub dan spa pusaran air
 Hindari sumber iritasi termasuk tampon beraroma, pembalut, douche dan
sabun beraroma
 Bilas sabun pada area luar genital setelah mandi dan keringkan area tersebut
 Jangan gunakan sabun mengandung deodoran, antibakteri atau mandi busa
 Lap atau bersihkan toilet duduk yang akan digunakan dari depan ke belakang
Jangan gunakan douche karena vagina tidak membutuhkan pembersihan
selain mandi biasa
 Kenakan pakaian dalam dan pantyhose berbahan katun

5
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesehatan reproduksi remaja sangat penting karena kesehatan reproduksi
remaja itu sangat berkaitan erat dengan remaja pada saat mereka mengalami masa
pubertas. Jika kita tidak bertanggung jawab dengan yang kita lakukan maka akan
menyebabkan dampak bagi diri kita di kehidupan mendatang.

3.2. Saran
Saran yang ingin kami sampaikan kepada para pembaca bahwa hal yang
paling penting bagi remaja yaitu memelihara kesehatan organ reproduksi remaja
mengingat akan pentingnya kesehatan. Pengetahuan tentang alat reproduksi remaja
sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan remaja.

6
DAFTAR PUSTAKA

Jahja, Y. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


Uinsby.ac.id. [online]. Available at : http://digilib.uinsby.ac.id/1883/5/Bab%202.pdf
[Accessed 7 November 2019].
Bkkbn.go.id. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan: Kesehatan Reproduksi
Remaja tahun 2017. [online]. Available at:
https://e-koren.bkkbn.go.id/wp-content/uploads/2018/10/Laporan-SDKI-2017-Remaja.pdf
[Accessed 7 November 2019].
https://www.orami.co.id/magazine/radang-vagina

Anda mungkin juga menyukai