Oleh :
Tasbiah Kamaruddin
Puji syukur ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada
Ganguan Sistem Reproduksi” dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikan makalah ini.
Penulisan menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatas
ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organ reproduksi wanita terdiri dari vagina, klitoris, serviks atau mulut
rahim, rahim, tuba falopi, dan ovarium atau indung telur. Organ reproduksi wanita
ini berperan penting dalam hubungan seksual, produksi dan perkembangan sel
telur, menstruasi, kehamilan, hingga proses persalinan. Jika terdapat gangguan
pada organ-organ tersebut, maka sistem reproduksi wanita juga dapat mengalami
gangguan. Hal ini akan berdampak pada munculnya gangguan seksual hingga
sulit untuk hamil. Dengan itu kita harus menjaga kesehatan organ reproduksi agar
1
tidak terjadi hal yang disebutkan di atas, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa
dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita:
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mampu melawan infeksi. Penyebab pasti keseimbangan pertumbuhan
bakteri di dalam vagina ibu hamil belum diketahui pasti. Namun, ada
dugaan kuat bahwa kondisi ini terjadi ketika perubahan hormon yang
mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang berlebih pada vagina.
4
radang panggul (pelvic inflammatory disease/PID). Kondisi ini merupakan
infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, serviks, dan ovarium.
PID ini bisa memicu kehamilan ektopik atau bahkan infertilitas alias
kemandulan. Oleh sebab itu, bumil yang mengalami vaginitis atau
vaginosis bakterialis, seperti rasa gatal atau nyeri pada vagina, perih saat
berkemih, atau keputihan yang abnormal, segera temui dokter untuk
mendapatkan penanganan yang tepat. Meski ibu hamil memiliki risiko
mengalami vaginosis bakterialis, untungnya terdapat beragam upaya yang
bisa kita lakukan untuk mencegah kondisi ini. Dengan menjaga
keseimbangan bakteri di dalam vagina. Berikut ini cara mencegahnya:
Selain mencagah, kita juga harus menjaga dan merawat kesehatan organ
reproduksi agar tidak terjadi vaginitis, berikut ini adalah beberapa langkah yang
bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita:
5
2. Konsumsi makanan sehat
Konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang agar tubuh
mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang
kesehatan organ reproduksi.Beberapa asupan nutrisi yang penting bagi
kesehatan reproduksi wanita adalah protein, lemak sehat, antioksidan,
serat, serta vitamin dan mineral, seperti selenium, folat, zat besi, dan
zinc. Nutrisi-nutrisi tersebut bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, susu, telur, daging, dan ikan.Selain itu, cukupi juga
kebutuhan cairan tubuh dengan minum sekitar 8 gelas air per hari.
3. Kelola stres
Stres berlebihan dapat menyebabkan depresi, gangguan cemas, dan
bahkan gangguan kesuburan. Oleh karena itu, penting untuk
mengurangi stres agar tidak berdampak lebih lanjut pada kesehatan
reproduksi.
4. Jaga berat badan
Jagalah berat badan tetap ideal atau sesuai dengan indeks massa tubuh
(IMT). Berat badan berlebih (obesitas) atau justru terlalu rendah dapat
mengganggu ovulasi dan produksi hormon yang mengatur kesuburan
seorang wanita.
5. Lakukan kebiasaan sehat lainnya
Mempraktekkan kebiasaan sehari-hari seperti di bawah ini juga
berpengaruh besar terhadap kesehatan reproduksi wanita, yaitu:
o Berhenti merokok karena merokok dapat mengurangi jumlah
dan kualitas sel telur, serta mengganggu kesehatan rahim
o Hindari minuman beralkohol yang dapat meningkatkan risiko
gangguan ovulasi.
o Istirahat yang cukup dengan tidur selama 7-9 jam setiap
malamnya.
o Hindari penggunaan obat-obatan dan suplemen, termasuk obat
herbal, di luar anjuran dokter.
o Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang
tidak direncanakan.
6
o Hindari perilaku seks berisiko, yaitu hubungan seks
tanpa kondom dan sering berganti pasangan seksual
guna mencegah penyakit menular seksual.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di zaman sekarang tentu kita tidak asing lagi mengenai organ
reproduksi. Organ reproduksi adalah organ seks dalam tubuh yang bekerja
sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti
cairan, hormon, dan feromon yang juga merupakan aksesoris penting
untuk sistem reproduksi. Oleh karena organ reproduksi merupakan hal
yang sangat vital, maka perlu dijaga kesehatannya. Terlebih lagi apabila
pada ibu hamil, perlu menjaga kesehatan organ reproduksi agar tidak
terkena infeksi atau penyakit vaginitis, sebab kondisi ini bisa menimbulkan
sederet keluhan lainnya. ibu hamil bisa terkena vaginitis terja dikarenakan,
terganggunya keseimbangan flora normal di dalam vagina. Namun, ada
dugaan kuat bahwa kondisi ini terjadi ketika perubahan hormon yang
mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang berlebih pada vagina.
8
DAFTAR PUSTAKA