OLEH :
KELOMPOK 8:
SULAWESI TENGGARA
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumus Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAAN
SOAP 20
A. Kesimpulan 24
B. Saran 24
DAFTAR PUSAKA 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perdarahan post partum mencakup semua perdarahan yang
terjadi setelah kelahiran bayi, sebelum, selama, dan sesudah keluarnya
plasenta. Kehilangan darah lebih dari 500 ml selama 24 jam pertama
disebut perdarahan post partum
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 cc
setelah persalinan pervaginam dan lebih dari 1000ml untuk persalinan
apdominal. Perdarahan post partum sekunder terjadi setelah 24 jam
pasca persalinan, biasanya disebabkan oleh tertinggalnya jaringan
plasenta (sisa plasenta), infeksi dalam rahim dengan atau tanpa
produk-pruduk konsepsi yang tertinggal, involusi rahim yang lambat,
atau tidak adekuatnya drainase lokia.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian perdarahan sekunder?
2. Faktor-faktor penyebab perdarahan sekunder?
3. Gejala klinis perdarahan sekunder?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sekunder
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perdarahan sekunder
3. Untuk mengetahui gejala klinis perdarahan sekunder
BAB II
PEMBAHASAN
b. Sub inovolusio
Sub inovolusio adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola
normal inovolusi.
Banyak faktor yang berktribusi terhadap uterus seperti umur,
paritas, inisiasi menyusui dini dan mobilisasi dini.subinvolusi uterus
terjadi karena adanay sisa pasenta dan infeksi.
c. Sisa plasenta
Rest plasenta merupakan tertinggalnya bagian plasenta dalam
rongga rahim yang dapat menimbulkan perdarahan post partum dini
atau perdarahan post partum lambat yang biasanya terjadi dalam 6
hari sampai 10 hari pasca persalinan.
Ari-ari tertinggal di rahim bisa dikeluarkan dengan cara menarik tali
pusat dengan pelan gingga ari-ari keluar.
d. Mioma uteri
Mioma uteri adalah suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam
rahim atau di luar rahim yang tidak bersifat ganas. Mioma berasal
dari sel otot polos yang terdapat di rahim pada beberapa kasus juga
berasal dari otot polos pembuluh darah rahim. Jumlah dan ukuran
mioma bervariasi, terkadang ditemukan satu tau lebih dari satu.
Faktor risiko mioma uteri diantaranya yaitu:
Sudah berusia lebih dari 40 tahun/
Riwayat keluarga mengidap mioma.
Menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun.
Belum pernah hamil sebelumnya(wanita yang sudah pernah
memiliki anak cenderung lebih jarang mengalami mioma).
Berat badan berlebih tau obesitas.
Penyebab pasti terjadinya mioma masih belum diketahui hingga saat ini
. Meski begitu, pertumbuhan mioma sangat erat kaitanya dengan
produk hormon estrogen. Mioma menunjukkan pertumbuhan maksimal
selama masa reproduksi, yaitu saat pengeluaran estrogen tinggi,
sehingga cenderung membesar saat wanita sedang hamil dan
mengecil saat wanita memasuki masa monopouse. Beberapa
penelitian lain juga menjelaskan bahwa masing-masing mioma dapat
timbul dari satu sel ganas yang berada di antara otot-otot polos didalam
rahim seorang wanita.
A. Identitas istri/suami
Alamat : Dawi-dawi
B. Data Biologis
WIB
keluarga
4. Riwayat reproduksi
a. Riwayat haid
1. Menarche : 14 tahun
4. Perlangsungan normal
perinium
4. Perlangsungan
a) Kala I
2022, jam 1.30 wita. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur
kali / menit.
b) Kala II
gram,PBL:49cm,A/s :9/10
c) Kala III
oksitosin 10 IU
550 cc
0 0 6 teraba
5 0 Terab110
0 0 teraba
5 0 teraba
5 0 teraba
d) Kala IV
a. Pola nutrisi
Kebiasan BAB
1) Frekuensi :1 kali sehari
partum
Kebiasaan BAK
2) Warna/bau :kuning/amoniak
partum
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
b. kesadaran : Composmentis
2. Pengukuran TTV
a. TD :120/70
b. N : 80 x / menit
c. S : 36oC
d. P : 20 x / menit
3. Pemeriksaan khusus
a. Kelapa
b. Wajah
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Telinga
g. Leher
h. Payudara
hiperpigmentasi
keras)
j. Genitilia
darah
k. Anus
l. Ekstremitas
Diagnosa : post partum hari pertama dengan perdarahan post partum karena
rest plasenta
22.00
melahirkan
Pengeluaran darah
b) pada hari pertama post partum tinggi fundus uteri tidak teraba ini
melahirkan
DS : Ibu mengeluh ada pengeluaran darah banyak dari jalan lahir sejak
DS : ibu merasa pusing saat bergerak, ibu merasa banyak darah yang
Kehilangan cairan tubuh dan jumlah darah yang banyak dapat menyebabkan
A. Tujuan
2. perdarahan teratasi
B. Kriteria
mmHg)
c) S : 36,50C (36,50-37,50C)
2. darah yang keluar pasca bersalin tidak lebih dari 600 cc, kontraksi
Rasional :
Rasional :
3. pasang infus RL
Rasional :
Rasional :
5. Oservasi perdarahan
Rasional :
tindakan selanjutnya
Rasional :
dengan memberikan makanan dan minuman yang adekuat dapat
Rasional :
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
sudah di lakukan
mengetahuinya
rahim
400 cc
6. memberikan itake makan dan minum ibu telah di berikan intake makan
dan minum
7. mengatur posisi ibu senyaman mungkin : posisi ibu diatur dengan kaki
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 80 x / menit
c. S : 36 c
d. P : 20 x / menit
A. Tujuan
b. perdarahan teratasi
B. Kriteria
3) S : 36,5 C ( 36,5-37,5 C )
TANGGAL 23 SEPTEMBER
(SOAP)
No. Register :
Alamat : Dawi-dawi
DATA SUBJEKTIF (S)
(GI P0 A0)
2. Kesadaran composmentis
mmHg)
b) N : 88x/menit (60-100x/menit)
c) S : 37,20C (36,50C-37,50C)
d) P : 20x/menit (16-24x/menit)
PLANNING (P)
dilakukan
mengetahuinya
6. Memberikan itake makanan dan minum: ibu telah diberikan itake makan
dan minum
7. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin : posisi ibu diatur dengan kaki
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 80x/menit
c. S : 360C
d. P : 20x/menit
e. TFU : tidak teraba
PENUTUP
A. Kesimpulan
perdarahan yang terjadi setelah lebih 24 jam post partum dan biasanya
B. Saran
sehat dapat dilakukan dengan disiplin dalam program antenatal care dan
https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-perdarahan
postpartum/diagnosis
https://www.alomedika.com./penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/perdarahan -
postpartum/doagnosis#perdarahan20%postpartum20%sekunder20%terjadi20
%setelah, atau20%tidak20%adekuatnya20%derinase20%lokia