Anda di halaman 1dari 5

Kementerian Kesehatan RI

Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan


Kebidanan

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH : ASKEB KEGAWATDARURATAN MATERNAL


DAN NEONATAL
BD : 6.506
PENEMPATAN : SEMESTER V PRODI SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN TA 2019/2020
HARI/TGL/JAM : Rabu, 19 Agustus 2020
PUKUL ; 15.00-16.00 WITA

PETUNJUK:

1. Jawablah soal berikut dalam lembar jawaban yang disediakan masing-masing.


2. Jawaban bisa ditulis tangan atau diketik !
3. Tuliskan nama , NIM dan tanda tangan masing-masing di pojok kanan atas pada
lembar jawaban!
4. Jawaban saudara bisa dikirim ke goegle classroom MK Askeb Gadar atau ke gmail :
somoyaniniketut@gmail.com

SOAL :

Saudra sudah sering belajar btentang kasus-kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal,
dan adanya pengalaman saudara selama bekerja di pelayanan. Gunakan pemahaman dan
pengalaman saudara untuk menjawab soal berikut :

1. Sebutkan dan jelaskan beberapa kasus kegawatdaruratan yang bisa terjadi pada masa
kehamilan dan persalinan. Masing-masing 3 kasus!

2. Jelaskan dampak pada kelangsungan reproduksi yang bisa dihadapai pasien yang
mengalami masalah kegawatdaruratan seperti yang saudara jawab pada soal nomor 1!

=================SELAMAT BEKERJA ===================


NAMA : NI KADEK PRATIWI INDAH SARI
NIM : 00
Kelas afiliasi B

JAWABAN

1. Kasus kegawatdaruratan pada masa kehamilan.


A. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin mencapai berat
500 gram atau umur kehamilan kurang dari 22 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup di luar kandungan. Beberapa jenis abortus yaitu
Abortus Iminens, Abortus Insipien, Abortus Inkomplit, Abortus Komplit.
B. Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa adalah jonjot-jonjot korion yang tumbuh berganda berupa
gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga
menyerupai buah anggur. Karena itu disebut juga hamil anggur. Kehamilan mola
merupakan proliferasi abnormal dari villi khorialis. Tanda adanya Mola
Hidatidosa adalah perdarahan mendadak disertai shock hingga perdarahan samar –
samar sehingga sukar untuk dideteksi, adanya mual muntah yang berlebihan,
uterus lebih besar dari usia kehamilan, tidak ada tanda-tanda adanya janin, nyeri
perut, tampak serviks membuka.
Data subjektif yang terdapat pada Mola Hidatidosa adalah amenore dan nyeri
perut. Data Objektif yang didapat dari Mola Hidatidosa adalah Terdengar DJJ,
perdarahan pervaginam, uterus lebih besar dari usia kehamilan, tidak teraba
bagian janin. Jika dalam pemeriksaan USG, tampak seperti badai salju.

C. Solusio Plasenta

Solusio Plasenta yaitu lepasnya plasenta dari tempat melekatnya yang normal
pada uterus sebelum janin dilahirkan. Gejala dan tanda utama yang terjadi pada
solusio plasenta adalah Perdarahan dengan nyeri yang menetap, warna darah
kehitaman dan cair, jika ostium terbuka terjadi perdarahan berwarna merah segar.
Kasus kegawatdaruratan pada persalinan :
A. Distosia Bahu
Distosia bahu adalah suatu kondisi kegawatdaruratan obstetri pada
persalinan pervaginam dimana bahu janin gagal lahir secara spontan
setelah lahirnya kepala janin.

B. Antonia Uteri
Atonia uteri adalah kondisi ketika rahim tidak bisa berkontraksi kembali
setelah melahirkan. Kondisi ini dapat mengakibatkan perdarahan
pascapersalinan yang dapat membahayakan nyawa ibu.

C. HPP ( Hemorrhagic Post Partum)


Darah yang keluar setelah persalinan dimana pengeluaran darah lebih dari
500 ml.

2. Dampak pada kelangsungan reproduksi yang terjadi pada kegawatdaruratan masa


kehamilan dan persalinan.

Masa Kehamilan :

A. Abortus

Dampak Terhadap Kelangsungan Reproduksi :

1) Infeksi alat reproduksi karena melakukan kuratase yang dilakukan secara tidak
steril infeksi pada rahim juga dapat menutup saluran tuba. Hal ini dapat
mengakibatkan kemandulan.
2) Resiko terjadinya rupture uterus atau robeknya rahim lebih besar dan
menipisnya dinding rahim akibat kuretase. Kemandulan oleh karena robeknya
rahim, resiko infeksi, resiko shock sampai resiko kematian ibu dan anak yang
dikandungnya.
3) Terjadinya fistula genital traumatis adalah suatu saluran atau hubungan antara
genetal, saluran kemih dan pencernaan yang secara normal tidak ada.
4) Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya rahim pada saat melakukan aborsi yang
diakibatkan oleh prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak ahli. wanita
yang pernah mengaborsi janinnya umumnya pernah bergonta-ganti pasangan
dalam melakukan hubungan seksual. kanker serviks disebabkan oleh Human
Papilloma Virus (HPV), maka dia akanberesiko tinggi terkena penyakit
menular seksual
5) Robeknya mulut rahim bagian dalam
Hal ini terjadi karena mulut rahim sebelah dalam bukan saja sempit dan perasa
sifatnya, namun juga kalau mengalami sentuhan, maka akan menguncup kuat-
kuat. kalau dicoba untuk memasukinya dengan kekerasan maka otot tersebut
akan menjadi robek.

B. Mola Hidatidosa

Dampak Reproduksi : Infeksi alat reproduksi karena melakukan kuratase (secara


medis) yang dilakukan secara tidak steril infeksi pada rahim juga dapat menutup
saluran tuba. Kemandulan oleh karena robeknya rahim, resiko infeksi, resiko
shock sampai resiko kematian ibu.
C. Solutio Plasenta
Ibu hamil yang menderita solusio plasenta kemungkinan bisa mengalami:
Gangguan pembekuan darah, Syok hipovolemik akibat kehilangan darah, Gagal
ginjal atau kegagalan fungsi organ tubuh lainnya. Perdarahan yang parah dapat
menyebabkan ibu hamil harus menjalani operasi pengangkatan rahim
(histerektomi). Kondisi ini juga bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ibu
hamil.

Dampak reproduksi kegawatdaruratan Pada Persalinan

A. Distosia Bahu

Dampak reproduksi yang dapat terjadi rupture uteri dan rupture vagina akibat
tidak sesuainya bahu bayi melewati jalan lahir ibu. Hal ini menyebabkan
trauma persalinan pada ibu karena mengalami robekan jalan lahir.
B. Antonia Uteri

Ibu yang mengalami perdarahan akibat atonia uteri dapat menyebabkan infeksi
uterus, trauma jalan lahir, robekan jalan lahir yang lebar dapat menyebabkan
infeksi pada laserasi.

C. HPP (Hemorrhagic Post Partum)

HPP dapat terjadi salah satunya karena perlukaan jalan lahir, yang dapat
mengakibatkan hubungan seksual suami istri terganggu akibat adanya bau
yang tidak sedap muncul dari vagina. Vagina ibu pun menjadi longgar dan
akan menjadi keluhan pada saat bersenggama. Selain itu juga dapat
menimbulkan trauma persalinan pada ibu.

Anda mungkin juga menyukai