Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan tenaga kesehatan di poltekes kesehatan bhakti pertiwi husada
Cirebon, di sarankan untuk menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan yang terampil
dan siap pakai serta dan mampu bersaing dalam dunia kerja. Program D3
kebidanan poltekes kesehatan bhakti pertiwi husada memiliki visi menghasilkan
lulusan yang professional, berkarakter serta berinovasi dalam bidang kebidanan
untuk mendukung daya saing global tahun 2026 dengan misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan Diploma III kebidanan yang memiliki
kualifikasi
a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan dan mengacu pada standar nasional dikti
b. Beretika, beriman dan bertaqwa kepada than YME
2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian di bidang kebidanan yang
berkaitan dengan penurunan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

Program D3 kebidanan merupakan pendidikan professional yang menuntut


lulusannya kompeten melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan yang diharapkan,
pendidikan tenaga kesehatan poltkes bhakti pertiwi husada Cirebon dalam
melaksanakan program D3 kebidanan diarahkan untuk menghasilkan tenaga ahli
madya professional dan mandiri.

Program Diploma III kebidanan merupakan pendidikan profesional yang


menuntut lulusannya keompeten melakukan tugas-tugasnya sesuai yang
diharapka. Pendidikan tenaga kesehatan poltekes bhakti pertiwi husada Cirebon
dalam melaksanakan program D3 kebidanan diarahkan untuk menghasilkan
tenaga ahli madya kebidanan yang profesional dan mandiri, untuk menunjang hal
itu diadakan kegiatan pembelajaran, seminar, praktik laboratorium dan praktik
klinik kebidanan. Kegiatan pembelajaran di rancang untuk mencapai kompetensi
yang harus dimiliki oleh lulusan D3 kebidanan untuk mencapai kompetensi
tersebut .

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan pembelajaran praktik kebidanan (PK) II Badalah mempersiapkan
mahasiswimelalui penyesuaian professional dalam bentuk pengalaman belajar
di lapangan secara komprehensif, sehingga memiliki kemampuan professional
dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan dalam menerapkan ilmu pengetahuan,keterampilan
,dan sikap dalam praktik kebidanan sebagai kandidat bidan yang meliputi
asuhan kehamilan,persalinan, nifas & meneyusui,neonatus dan bayi.anak
balita normal dan komplikasi/kelainan sesuai kompetensi ahli madya
kebidanan sehingga dapat lebih siap dan percaya diri dalam melakukan peran
kemandirian, kolaborasi serta merujuk dengan tepat di semua tatanan
pelayanan kesehatan baik di puskesmas maupun rumah sakitdengan
pendekatan manajemen kebidanan, sehingga keterampilan mahasiswa lebih
ditingkatkan lagi,untuk menempuh pembelajaran selanjutnya baik di dalam
institusi pendidikan maupun dilahan praktik.
2. Tujuan khusus / kompetensi yang diharapkan
Setelah mengikuti pembelajaran Praktik Kebidanan II B mahasiswi, dengan
bimbingan penuh dari CI di harapkan mampu :
a. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dan komplikasi/
kelainan sesuai kompetensi ahli madya kebidanan secara mandiri dan
kolaborasi dan merujuk
b. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal dan
komplikasi/kelainan sesuai kompetensi ahli madya kebidanan secara
mandiri dan kolaborasi dan merujuk
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal normal dan
komplikasi/kelaianan sesuai kompetensi ahli madya kebidanan secara
mandiri dan kolaborasi dan merujuk
C. Ruang Lingkup Praktik Kebidanan II B
1. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dan komplikasi
2. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal dan komplikasi
3. Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal dan kompilkasi
4. Asuhan kebidanan pada neonatus,bayi,balita normal dan komplikasi
5. Melakukan dokumentasi kebidanan dengan pendekatan manajemen kebidanan
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Definisi ketuban pecah dini (KPD) adalah : pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan/sebelum inpartu, pada pembukaan < 4 cm (fase laten).
Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya
melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu.
KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum
waktunya melahirkan.
KPD merupakan komplikasi yang behubungan dengan kehamilan
kurang bulan, dan mempunyai kontribusi yang besar pada angka kematian
perinatal pada bayi yang kurang bulan. Pengelolaan KPD pada kehamilan
kurang dari 34 minggu sangat komplek bertujuan untuk menghilangkan
kemungkinan terjadinya prematuritas dan RDS ( respiration distress
syndrome)
B. Etiologi
Penyebab KPD masih belum di ketahui dan tidak dapat di tentukan secara
pasti beberapa laporan menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan erat
dengan KPD, namun factor-faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui.
Kemungkinan yang menjadi factor predisposisinya adalah :
1. Infeksi : infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban
maupun asenderen dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa
menyebabkan terjadinya KPD.
2. Serviks yang inkompetensia, kanalis servikalis yang selalu terbuka
oleh karena kelainan pada serviks uteri (akibat persalinan, curettage )
3. Tekanan intra uterin yang Meninggi atau meningkat secara berlebihan
(overdistensi uterus) misalnya trauma, hidramnion, gemeli
4. Trauma yang di dapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan
dalam, maupun amniosintesis menyebabkan terjadinya KPD karena
biasanya di sertai infeksi.
5. Kelainan letak , misalnya sungsang, sehingga tidak ada bagian
terendah yang menutupi pintu atas panggul ( PAP ) yang dapat
menghalangi tekanan terhadap membrane bagian bawah.
6. Keadaan social ekonomi
7. Factor lain :
a. Factor golongan darah, akibat golongan darah ibu dan anak
yang tidak sesuai dapat menimbulkan kelemahan bawaan
termasuk kelemahan jaringan kulit ketuban.
b. Factor disproposi antar kepala janin dan panggul ibu.
c. Factor multi graviditas, merokok dan perdarahan antepartum.
d. Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat
( vitamin C )

8. Beberapa factor risiko dari KPD


a. Inkompetensi serviks ( leher Rahim )
b. Polihidramnion ( cairan ketuban berlebih )
c. Riwayat KPD sebelumnya
d. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban
e. Kehamilan kembar
f. Trauma

C. Tanda dan gejala


a. Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui
vagina.
b. Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin
cairan tesebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan
bergaris warna darah.
c. Cairan ini tidak akan berhenti atau erring karena terus diproduksi sampai
kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah
terletak di bawah biasanya “mengganjal atau “menyumbat” kebocoran
untuk sementara
d. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin
bertambah, cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.
D. Diagnosa
Menegakkan diagnose KPD secata tepat sangat penting.
a. Karena diagnose yang positif palsu berarti melakukan intrevensi seperti
mleahirkan bayi terlalu awal atau melakukan seksio sesaria yang
sebetulnya tidak ada indikasinya.
b. Sebaliknya diagnose yang negatif palsu berarti akan membiarkan ibu dan
janin mempunyai resiko infeksi yang akan mengancam kehidupan janin ,
ibu atau keduanya.
c. Oleh karena itu di perlukan diagnose yang cepat dan tepat.
d. Diagnose KPD di tegakkan dengan cara
1. Anamnensa
Penderita merasa basah di vagina, ataumengeluarkan cairan yang
banyak secara tib-tiba dari jalan lahir. Cairan berbau khas, dan perlu
juga di perhatikan warna keluarnya cairan tersebut, his belum teratur
atau belum ada, da nada pengeluaran lender darah
2. Inpeksi
a. Pengamatan dengan mata biasa, akan tampak keluarnya cairan dari
vagina, bila ketuban bary pecah dan jumlah air ketuban masih
banyak, pemeriksaan ini akan lebih jelas.
3. Pemeriksaan dengan speculum
a. Pemeriksaan dengan speculum pada KPD akan tampak keluar
cairan dari ostium uteri eksternum ( OUE ), kalau belum juga
tampak keluar, fundus uteri di tekan, penderita di minta batuk,
mengejan atau mengadakan maneuver valsava, atau bagian
terendah di goyangkan, akan keluar tampak cairan dari ostium
uteri dan terkumpul pada forniks anterior.
4. Pemeriksaan dalam
a. Di dalam vagina di dapati Ciaran dan selaput ketuban sudah tidak
ada lagi
b. Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan toucher perlu di
pertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang belum
dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam,. Karena
pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan
mengakumulasi segmen bawah Rahim dengan flora vagina yang
normal. Mikroorganisme tersebut visa dengan cepat menjadi
pathogen.
c. Pemeriksaan dalam vagina hanya dilakukan kalau KPD yang
sudah dalam persalinan atau yang dilakukan induksi persalinan dan
di batasi sedikit mungkin.

E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeiksaan laboratorium
Cairan yang keluar dari vagina perlu di periksa : warna, konsentrasi, bau
dan Ph-nya.
2. Cairan yang keluar dari vagina ini ada kemungkinan air ketuban, urine
atau secret vagina
3.
BAB III
SOAP

ASUHAN KEBIDAN PADA N UMUR 33 TAHUN G3P2A0 PARTURIENT

ATERM39-40 MINGGU KALA 1 FASE LATEN DENGAN KPD

DI RSD GUNUNG JATI KOTA CIREBON

CIREBON - JAWA BARAT


TAHUN 2019

Tanggal masuk : 04 desember 2019

Jam : 10:00 wib

Nama : Sri yuliyanti

A. DATA OBYEKTIF
Nama : Ny. N Nama suami : Tn.J
Umur : 33 tahun Umur : 33 tahun
Agama : islam Agama : Islam
Suku bangsa : jawa suku bangsa : jawa
Pendidikan : SMP pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : dagang
Alamay : desa kubang, kec talun kab indramayu

1. Keluhan utama :
Ibu mengatakan sudah keluar air-air sejak jam 00:20 wib
2. Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan menarche umur 13 tahun, siklus 28 hari,teratur, lamanya
7 hari konsistensi darah cair,dan tidak pernah mengalami gangguan saat
menstruasi.
3. Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 04-03-2019
HPL : 11-12-2019
4. Riwayat penyakit sekarang dan yang lalu
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit berat dan menular seperti
jantung, hipertensi,DM, HIV & AIDS
5. Riwayat ekonomi dan social
a. Status perkawinan : Ibu mengatakan Nikah
1x lamanya : ±1 thn lamanya 10 tahun
b. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : ibu mengatakan
respon ibu & keluarga terhadap kehamilannya sangat Baik
c. Riwayat KB : ibu mengatakan pernah
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan
d. Dukungan keluarga : ibu mengatakan
Keluarga sangat mendukung dengan kehamilan ini
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga : ibu mengatakan
pengambilan keputusan dalam keluarga adalah Suami
f. Kebiasaan makan sehari-hari : ibu mengatkan
kebiasaan makan yaitu 3x sehari dengan gizi seimbang ditambah susu
ibu hamil
g. Kebiasaan hidup sehat : ibu mengatakan
kebiasaan hidup Sehat, tidak merokok, tidak meminum minuman
keras, dan tidak mengkonsumsi obat terlarang
h. Beban kerja sehari-hari : ibu mengatakan
mengerjkan pekerjaan rumah seperti biasanya akan tetapi dibantu
oleh keluarga
i. Rencana tempat persalinan : ibu mengatakan rencana
tempat persalinan di rumah bidan

B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
 Tanda-tanda vital
- Tinggi badan : 157 cm
- Tensi darah : 100/80 mmHg
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu : 36,6 °C
- Berat badan : 68kg
- Nadi : 80 x/menit
- Lila : 2=38,5 cm
 Kepala dan leher
1. Wajah : Tidak Oedema
Konjungtiva : ananemis
Sclera : Anikterik
2. Gigi : Tidak ada karies
3. Leher : - Tidak ada pembersaran kelenjar tiroid
- Tidak ada pembesaran vena jugularis
- Tidak ada pembesaran pembuluh darah
 Dada
1. Bunyi jantung : Reguler
2. Paru – paru : Tidak ada bunyi wheezing dan tidak ada bunyi ronchi
 Payudara
1. Bentuk : Simetris
2. Puting payudara : Menonjol
3. Colostrum : Tidak ada
4. Masa / Benjolan : Tidak ada
5. Nyeri tekan : Tidak ada
6. Tanda dimpling : Tidak ada
7. Pembesaran pembuluh limfe : Tidak ada

 Abdomen
1. Luka operasi : Tidak ada
a. Leopold I : 30 cm Teraba bulat,
lunak tidak melenting ( bokong )
Leopold II : bagian kanan teraba
lurus seperti papan memanjang (punggung), bagian kiri teraba kecil-
kecil
Leopold III : Bagian bawah teraba
keras melenting (kepala)
Leopold IV :sudah masuk PAP
(divergen ) penurunan kepala 4/5 DJJ : 147 x/menit his : 4x dalam 45
detik selama 10 menit
2. Kontraksi : ada
 Tangan dan Kaki
1. Oedema : ada
2. Anemis pada kuku : Tidak ada
3. Varices : Tidak ada
4. Refleks patella kiri dan kanan : positif
 CVAT ( Costo Vertebra Angel Tendemes) :Tidak ada nyeri ketuk
 Genetalia Luar
1. Vulva vagina
o Luka : Tidak ada
o arices : Tidak ada
o Keluar cairan dari lubang vagina : Tidak ada
o Konsistensi :-
2. Keluar cairan pada kelenjar scene dan uretra : Tidak ada
3. Pembesaran kelenjar bartholini : Tidak ada
 Anus : Tidak ada haemoroid
4. Pemeriksaan dalam : jam 10:00 wib di ruang IGD
kebidanan Rsd gunung jati
 DJJ : 145 x/menit
 Vagina uretra : tidak ada kelainan
 Porsio : tipis
 Pembukaan : 3cm
 Ketuban :
 Presentasi : belakang kepala ( UUK )
 Penurunan kepala : hodge I-II
5. Laboratorium
Darah : Gol. Darah :
hbsAg : negative
HIV : Negative
Hb : 13,2gram%
Urine : Protein : Negatif
Glukose : Negatif
C. ANALISA
Ny. N G3P2A0 Parturien aterm 37-38 mg, kala 1 fase laten presentasi
belakang kepala, janin tunggal hidup intra uteria keadaan umum ibu baik,
keadaan umum janin baik dengan KPD 10 jam

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga mengenai
kondisinya saat ini  Ibu dan keluarga telah mengetahui kondisinya saat
ini
2. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB & BAK Ibu Mau untuk
tidak menahan BAB & BAK
3. Melakukan CTG pada jam 10:00 wib CTG sudah dilakukan
4. Melakukan pemasangan infus RL 500 ml jam 10:15 wib pemasangan
infus sudah dilakukan
5. Melakukan pasien untuk cek lab cek lab sudah dilakukan
6. Malukukan skin tes cefotaxime jam 10:30 wib skintes sudah dilakukan
7. Melakukan pemberian cefotaxime jam 10:40 wib 2x1 gr IUpemberian
cefotaxime jam 10;40 wib 2x1 gr IU sudah dilakukan
8. Observasi DJJ observasi DJJ sudah dilakukan
9. Kirim ke ruang VK dan Observasi di ruang VK jam 11:00 wib  pasien
sudah pindah ruangan ke VK
10. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum jika tidak ada kontraksi 
Ibu mau untuk makan dan minum jika tidak ada kontraksi
11. Menganjurkan ibu untuk relaksasi, yaitu ketika ada kontraksi ibu menarik
nafas dari hidung dan mengeluarkan dari mulut  Ibu bersedia untuk
melakukan relaksasi
12. Memberitahu ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan lengkap 
Ibu mengerti dan bersedia untuk tidak mengedsn sebelum pembukaan
lengkap
13. Menyiapkan peralatan partus  peralatan sudah disiapkan

PENGKAJIAN KALA II
Tanggal pengkajian : 01-12-2019
Waktu pengkaji : 12:30 wib
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan mulesnya semakin kuat dan sering dan merasa seperti BAB
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : BAIK
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV
TD : 120/80 R :22x/menit
N :80x/’menit S : 36 C
4. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen : kandung kemih kosong, tidak ada bekas
operasi
b. Anongenital : Dorongan meneran kuat,ada tekanan anus
perinieum menonjol, vilva membuka blood show banyak kepala
sudah terlihat di introitus vagina
c. Vagina tocher
Vulva vagina : tidak ada kelainan
Porsio : tebal lunak
Pembukaan : Lengkap
Ketuban :-
Sisa cairan ketuban : mekonium
Presentasi : belakang kepala UUK
Penurunan kepala : Hodge IV

C. ANALISA
Ny. N G3P0A0 parturien aterm kala II Normal keadaan ibu baik , keadaan
umum janin baik
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga mengenai
kondisinya saat ini  ibu dan keluarga telah mengetahui kondisinya saat
ini
2. Memberitahu ibu dan suami kalo pembukaan sudah lengkap  ibu
mengerti dan mengetahui kalo pembukaan sudah kengkap
3. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman pada saat
melahirkan ibu memilih posisi litotomi
4. Mendekatkan alat-alat persalainan dan memakai APD  Alat-alat
persalinan sudah di dekatkan dan APD Sudah dipakai
5. Melakukan pertolongan persalinan sesuai APN Pertolongan persalinan
sudah dilakukan sesuai APN
6. JAM 12:30 WIB bayi lahir spontan, hidup, menangis kuat, kulit
kemerahan jensis kelamin perempuan

PENGKAJIAN KALA III


Tanggal pengkaji : 01 desember 2019
Waktu pengkaji : 13:00 wib

A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bahagia dengan kelahiran bayinya saat ini dan ibu mengatakan
masih lemas dan mules
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran :composmentis
3. TTV
TD : 100/70 R : 23x/menit
N : 80x/menit S :36 C
4. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen : kontraksi uterus baik, fundus keraba keras dan bulat,
kandung kemih kosong perdarahan 150cc
b. Anongenital : Tampak tali pusat di vulva, perdarahan pervaginam
100cc
C. ANALISA
NY N P3 A0 Kala III normal
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan
bayinya baik ibu dan keluarga telah mengetahui bahwa keadaan bayinya
baik
2. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal fundus uteri
sudah di periksa dan tidak ada janin ke dua
3. Memeberitahu ibu agar tidak mengedan  ibu mengerti dan bersedia agar
tidak mengedan
4. Melakukan manajemen aktif kala III
Oksitosin 10 unit di paha kanan secara IM
PTT dan penekanan dorsocranial plasenta belum lahir selama 15 menit
Dan oksitosin ke dua 10 unit di paha kiri secara IM
PTT dan penekanan dorsocranial selama 15 menit manajemen aktif kala III
Sudah dilakukan,plasenta belum lahir
Dan dilakukan manual plasenta
Plasenta lahir dengan manual plasenta jam 13:437 wib, plasenta lahir tidak
lengkap dan tidak ada sisa plasenta  manual plasenta sudah dilakukan
5. Lakukan masase 15 kali selama 15 detik  masase sudah dilakukan
6. Cek laserasi  cek sudah dilakukan tidak ada robekan perineum dan tidak
dilakukan hecting
7. Bersihkan ibu dan bereskan alat  sudah dilakukan
8. Mengajarkan ibu untuk melakukan masase uterus dan menjelaskan tujuan dan
manfaatnya  ibu mau melakukan dan mengerti tentang penjelasan yang telah
dilakukan

PENGKAJIAN KALA IV
Tanggal pengkaji : 01 desember 2019
Waktu pengkaji : 13:51 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan masih terasa mules sedikit
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran :composmentis
3. TTV
TD : 120/70 R : 23x/menit
N : 80x/menit S :36 C
4. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen : TFU 2 jr di bawah pusat
b. Anongenital : Tampak tali pusat di vulva, perdarahan pervaginam
100cc
C. ANALISA
Ny N P3A0 KALA IV normal
D. PENATALAKSANAAN
1. Cek plasenta  plasenta lahir tidak lengkap,dan tidak ada sisa plasenta
2. Cek laserasi  cek laserasi sudah dilakukan, tidak ada laserasi dan
tidak dilakukan hacting
3. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu baik,  ibu dan
keleuarga sudah mengetahui bahwa keadaan ibu baik
4. Mengobservasi ttv.kontraksi uterus, TFU, kandung kemih, dan
perdarahan 15 menit pada satu jam pertama, 30 menit pada jam
keduaobservasi 2 jam post partum sudah dilakukan
5. Memberitahu ibu tandsa-tanda bahaya postpartum, seperti perdarahan
banyak, dan kontraksi uterus lembek ibu telah mengetahui tanda-
tanda bahaya postpartum
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat guna memulihkan kondisinya  ibu
mau untuk istirahat
7. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalircuci tangan sudah
dilakukan
8. Membuat pendokumentasian dalam bentuk soap dan partograf
pendokumentasian sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai