vellypuspitasari02
Iklan
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai wirausahawan.Dimana
wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas
yakni layanan jasa.Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk
mengetahui dengan baik manajemen usaha.Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik
dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan menyusun
perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan
personal selling yang baik guna meraih sukses.Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara profesional,
serta mempunyai jiwa entrepreneur.
4. Bagaimana cara Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
4. untuk mengetahui cara Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat
BAB II
PEMBAHASAN
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan dasar.
Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada
pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.Bidan yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek
pada saran kesehatan atau program. (Imamah, 2012:01)
Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan prakteknya, seperti
tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang
kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya.Di samping
peralatan yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan bersahabat
dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri
tersebut kurang memuaskan
Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki kontribusi
cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak.Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu,
perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan melaksanakan
pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi
semuanya harus sesuai dengan standar.
6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara perorangan dengan pelayanan
pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap (protap) yang
berlaku.
9. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau foto copy
prakteknya diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk
membantu tugas pelayanannya
11. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya.
12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis pelayanan yang
diberikan .
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan keterampilan
profesinya antara lain dengan :
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan .
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang
diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi.
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan berfungsi
dengan baik.
a. Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik dasar swasta harus
mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang
telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
d. Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh masyarakat.
2. Tata ruang
b. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang adsministrasi/kegiatan lain sesuai
kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
3. Lokasi
a. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah setempat (tata kota), tidak
berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya.
b. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar sesuai fungsi sosialnya yang
salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
a. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna pakai)
Sebelum memulai suatu perencanaan, sebaiknya kita membuat planning terlebih dahulu itu sangatlah
penting bagi seorang bidan sebelum mendirikan sebuah klinik mandiri atau yang biasa dikenal dengan
nama BPM . karena dengan adanya suatu perencanaan yang fokus maka akan sangat membantu kita
dalam merealisasikan langkah-langkah yang nantinya akan kita jumpai sehingga BPM yang kita dirikan
nantinya dapat diterima oleh masyarakat sekitar dan pastinya akan menguntungkan bagi semua pihak
baik bagi bidan, klien/pasien bahkan lingkungan masyarakat sekitar kita.
Apabila nanti saya sudah menjadi seorang bidan yang professional maka sebelum saya mendirikan
sebuah BPM disekitar lingkungan masyarakat saya, maka sebaiknya saya juga harus memperhatikan
berbagai aspek-aspek yang ada disana mulai dari keadaan lingkungan yang akan saya tempati, kondisi
masyarakat yang ada disana, dan aspek keterjangkauan dimana harapan saya klinik itu nantinya bisa
menjangkau semua keluhan yang dihadapi oleh pasien dan bisa dengan mudah dijangkau oleh
masyarakat yang lainnya juga sehingga masyarakat tersebut dapat merasa puas dengan pelayanan
kebidanan yang akan saya berikan nantinya kepada mereka dan bisa merasakan kenyamanan dengan
fasilitas dari klinik yang saya dirikan tersebut.
Dan selanjutnya Analisis yang akan saya gunakan ini untuk membuat perencanaan tersebut lebih mudah
sebelum merumuskan perencanaan itu yaitu dengan memakai analisis “SWOT” yang terdiri dari
beberapa aspek yaitu diantaranya sebagai berikut:
b. BPM yang sudah ada disana lumayan jauh jaraknya dari penduduk sekitar..
c. Lingkungan sekitar tempat tinggal saya termasuk masyarakat yang padat penduduk.
Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk mendirikan BPM sesuai dengan
strength /kekuatan yaitu:
1. Saya akan mencari lokasi yang sekiranya mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar
3. Mengumpulkan data dan Menganalis berbagai kekurangan atau keluhan masyarakat terhadap BPS
yang sudah ada kemudian berusaha mencari penyebab dan solusinya sehingga berusaha untuk
melengkapi semua kekurangan tersebut
a. Masyarakat masih beranggapan kalau periksa kebidan itu biayanya terlalu mahal.
b. Kurangnya transportasi/ kondisi jalan yang masih sulit untuk dijangkau oleh masyarakat sekitar
(seperti: jalannya becek, berlumpur, dan berbatu).
c. Banyaknya BPM yang sudah berdiri dan dikelola oleh bidan yang sudah berpengalaman.
Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk mendirikan BPM sesuai dengan
weakness /kelemahan yaitu:
1. Meminta bantuan atau kolaborasi dengan bidan bidan yang sudah praktik agar bisa membantu
memberi masukan
3. Mendirikan BPS dengan desain senyaman mungkin untuk pasien/ klien yang diantaranya dengan
memberi fasilitas yang baik, menyediakan ruang tunggu yang nyaman, membuat taman kecil sebagai
wahana pemandangan dan tempat bermain untuk si kecil, menyediakan mushola, dan membangun
tempat makan dan belanja perlengkapan di dekatnya .
a. Dengan adanya kemauan dari diri sndiri untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.dukungan
dari keluarga
Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk mendirikan BPM sesuai dengan
opportunity /kesempatan yaitu:
1. Menyediakan kotak saran di depan tempat praktik, selalu menjaga kebersihan tempat praktik dan
melayani dengan ramah
2. Setelah BPS tersebut berdiri saya juga ingin menyediakan Apotek serta ruang khusus untuk pertemuan
ibu- ibu hamil,penyuluhan kesehatan dll.
a. Sudah banyakanya praktik bidan praktik mandiri yang sudah professional dan berpengalaman.
Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk mendirikan BPM sesuai dengan
threats /ancaman yaitu:
2. Mengembangkan lagi pembangunan BPM yang ada di lingkungan sekitar agar lebih luas lagi
nantinya.ss
2.4 Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat
Dalam membuat rencana usaha bidan praktek mandiri, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang
perludipertimbangkan. lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangatmenentukan
keberhasilan suatu usaha. banyak hal yang harus dipertimbangkan dalammemilih lokasi, sebagai salah
satu faktor mendasar, yang sangat berpengaruh padapenghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun
biaya variabel. lokasi usaha juga akanberhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan
baku atau sifat produknya,dan kemudahannya mencapai konsumen.
Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamananpembeli dan juga kenyamanan anda sebagai pemilik
usaha. bagi wirausahawan pemula,sebaiknya berhati-hati dalam menentukan lokasi usaha, jangan
sampai asal pilih lokasi.karena hal tersebut bisa berdampak buruk pada usaha kita.beberapa pakar
wirausaha menyarankan, agar dalam memilih lokasi usaha sepertiruko, kios, rumah atau kaki lima harus
pas dengan jenis usaha yang ditekuni. karena adausaha yang cocok didirikan di satu lokasi tapi tidak
cocok di tempat lain.
Untuk itu pendiriusaha disarankan untuk melakukan survei untuk mencari tempat yang sesuai bagi
usahanya.amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya dan jangan lupa cari juga informasibagaimana
prospek perkembangan daerah itu ke depannya, karena hal ini bisamempengaruhi kelangsungan usaha
itu sendiri.
Lokasi yang “strategis” dalam teori wirausaha ditafsir kan sebagai lokasi di manabanyak ada calon
pembeli, dalam artian lokasi ini mudah dijangkau, mudah dilihatkonsumen, dan lokasi yang banyak
dilalui atau dihuni target konsumen yang berpotensimembeli produk atau jasa yang dijual. lokasi seperti
ini cocok untuk usaha perdaganganbarang atau jasa yang harus berhubungan langsung dengan
pelanggan.
Itu sebabnya pasar,pusat pertokoan, atau pusat perbelanjaan menjadi lokasi-lokasi usaha perdagangan
yangpaling diincar orang. karena, di area seperti itu calon konsumen tumpah tersedia. parapemilik usaha
tinggal mencari strategi untuk memasarkan usahanya.
Usaha-usaha yangsangat tergantung dengan lokasi strategis misalnya; rumah sakit, praktek swasta,
apotek,rumah makan, mini market, bengkel, toko pakaian, juga salon kecantikan. mendapatkan lokasi
yang strategis beberapa usaha malahan dapat dilakukan di rumah. beberapa pengusaha suksesternyata
memulai usahanya di ruang tamu rumahnya sendiri. dokter, bidan, konsultan,teknisi elektronik, biro jasa
dan internet marketer banyak menggunakan bagian rumahnyauntuk tempat usaha. dengan
memanfaatkan rumah, anda bisa berhemat modal jutaan
1. Tensimeter
2. Stetoskop biokuler
3. Stetoskop monokuler
4. Timbangan dewasa
5. Timbangan bayi
7. Thermometer
13. Sterilisator
22. Masker
30. Tempat
31. Plasenta
32. Pot
39. Suction
2) Peralatan Steril
1. Klem pean
2. Klem ½ kocher
3. Korentang
5. Gunting benang
6. Gunting episiotomy
8. Pinset anatomis
9. Pinset chirurgic
1. Kapas
2. Kain kasa
3. Plester
4. Handuk
5. Pembalut wanita
2. Formulir ANC
3. Partograf
5. Formulir rujukan
8. Formulir kematian
5) Obat-obatan
1. Roborantia
2. Vaksin
3. Syok anafilaktik
4. Adrenalin 1:1000
5. Anti histamine
6. Hidrokortison
8. Dopamine
9. Sedatife
10. Antibiotik
11. Uterotonika
12. Antipiretika
13. Koagulantika
15. Glyserin
6) Papan Nama
di depan bangunan akan kami pasang papan nama dengan tulisan “ rumah bersalin sehat hypno birthing
”. praktek setiap hari. juga tidak lupa mencantumkan nomor sipb yang dimiliki.
7) kerjasama dengan dokter spesialiskami bekerjasama dengan dokter spesialis dalam hal kegawat
daruratan.
8) Jenis pelayanan
1. Konsultasi kehamilan
2. ANC
3. Pelatihan hypno birthing untuk ayah dan bunda
5. KB
Kami juga akan bekerjasama dengan Laboratorium X. Jika ada pasien saya yang memungkinkan untuk
diperiksa laboratorium akan saya beri rujukan untuk ke laboratorium X. Pembagian keuntungan sesuai
dengan jumlah pasien.
9) Tarif
1. KB ( Pil dan Suntik ). Pil Rp. 20.000,- dan Suntik Rp. 25.000,-
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan dasar
Dalam membuat rencana usaha bidan praktek mandiri, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang
perludipertimbangkan. lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangatmenentukan
keberhasilan suatu usaha. banyak hal yang harus dipertimbangkan dalammemilih lokasi, sebagai salah
satu faktor mendasar, yang sangat berpengaruh kemudahannya mencapai konsumen.
Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamananpembeli dan juga kenyamanan anda sebagai pemilik
usaha. padapenghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. lokasi usaha juga
akanberhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat
produknya,danperalatan dan obat-obatan
Peralatan tidak steril,peralatan steril,bahan habis pakai,formulir yang disediakan,obat-obatan, Papan
Nama,Kerjasama dengan Dokter Spesialis,Jenis pelayananKonsultasi kehamilandan Tarif
3.2 Saran
Inilah makalah Enter Prunership yang kami buat tentang bidan praktek mandiri,semoga makalah ini
dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis.apabila
ada kritik dan saran,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.
Iklan
vellypuspitasari
Kembali ke atas
Iklan