PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
secara tidak rasional, seperti antibiotik digunakan untuk infeksi non-bakteri atau
tidak diminum sampai habis sehingga resistensi bakteri terhadap antibiotik pun
sempitnya jenis antibiotik yang dapat digunakan. Hal ini menjadi masalah
dan Lithuania, ditemukan prevalensi yang tinggi pada pengobatan sendiri dengan
yang ditemukan di India (18%), Sudan (48%), dan Jordan (40%). Adapun
penelitian yang dilakukan di Brazil menunjukkan bahwa 74% dari 107 apotek
yang telah dikunjungi, termasuk 88% apotek, yang didaftar oleh Municipal
dalam kurun waktu 1 bulan. Amoksisilin menjadi antibiotik yang paling banyak
1
2
batuk, radang tenggorokan, sakit kepala, dan gejala- gejala lainnya dengan waktu
untuk pergi ke dokter, maupun karena adanya kecenderungan dari dokter untuk
obat antibiotik. Seluruh responden mengatakan kalau sakit pilek, panas sembuh
dengan minum obat amoxicillin yang dibeli di warung, took ataupun apotik.
maupun sosial (WHO, 2016). Seseorang yang berada dalam kondisi sehat
memungkinkan untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Salah satu
upaya untuk mewujudkan keadaan sehat dari sakit adalah dengan melakukan
penggunaan obat oleh seseorang untuk mengatasi penyakit maupun gejala tanpa
menggunakan resep dokter (WHO, 2016). Salah satu jenis obat yang sering
masyarakat akan penggunaan antibiotik dengan resep pun sering tidak tepat.
Antibiotik tidak diminum sampai habis sesuai dengan yang sudah diberikan oleh
maka antibiotik tidak perlu dilanjutkan lagi penggunaannya. Hal seperti ini juga
peningkatan jumlah resistensi bakteri di semua wilayah di dunia. Oleh karena itu,
usaha untuk tujuan ini, salah satu dari usaha tersebut adalah di berlakukannya
undang-undang obat keras St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949, pada pasal 3 ayat
2. Data dan informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
penelitian berikutnya.
TINJAUANPUSTAKA
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir,
batasan ini, perilaku kesehatan dapat di rumuskan sebagai bentuk pengalaman dan
pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan
pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita dengar dengan istilah
atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak langsung. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu
6
7
yaitu H2, H2O, cairan elektrolit, makanan dan seks. Apabila kebutuhan ini
kejahatan lain.
lain-lain.
a. Mendambakan kasih sayang/cinta kasih orang lain baik dari orang tua,
c. Ingin menonjol dan lebih dari orang lain, baik dalam karier, usaha,
rangsangan yang berasal dari dalam maupun luar diri individu tersebut. Secara
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan tidak
dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada
Perilaku yang sifatnya terbuka, perilaku aktif adalah perilaku yang dapat
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
lingkungan. Respons atau reaksi organisme dapat berbentuk pasif (respons yang
masih tertutup) dan aktif (respons terbuka, tindakan yang nyata atau
practice/psychomotor).
kesehatan terdiri dari empat unsur, yaitu sakit dan penyakit, sistem pelayanan
yang bersifat respons internal (berasal dari dalam dirinya) maupun eksternal (dari
luar dirinya), baik respons pasif (pengetahuan, persepsi, dan sikap), maupun aktif
behavior)
1. Perilaku terhadap air bersih, meliputi manfaat dan penggunaan air bersih
maupun padat. Dalam hal ini termasuk sistem pembuangan sampah dan air
limbah yang sehat dan dampak pembuangan limbah yang tidak baik.
Menurut Sarwono (2014) yang dimaksud dengan perilaku sakit dan perilaku
Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu
Suchman adalah tindakan untuk menghilangkan rasa tidak enak atau rasa sakit
kebersihan diri dan penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.
11
1. Dikenal dan dirasakannya tanda dan gejala yang menyimpang dari keadaan
normal.
dapat dilihat.
khususnya dan pada berbagai spesies hewan umumnya memang terdapat bentuk-
dapat menimbulkan lebih dari satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus
perilaku yang mengatakan bahwa perilaku adalah fungsi karakteristik individu dan
nilai, sifat kpribadian dan sikap yang saling berinteraksi pula dengan faktor –
lebih besar dari pada karakteristik individu. Hal inilah yang menjadikan prediksi
lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan
1. Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tetapi oleh sikap yang
2. Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma –
suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya
bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya. Dalam teori perilaku terencana
norma–norma subjektif dan pada kontrol perilaku yang dia hayati. Ketiga
komponen ini berinteraksi dan menjadi determinan bagi intensi yang pada
dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yakni faktor perilaku (behaviour causer) dan
faktor dari luar perilaku (non behaviour causer). Selanjutnya perilaku itu sendiri
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan
sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan
yang disebut pencegahan adalah segala kegiatan yang dilakukan baik langsung
maupun tidak langsung untuk mencegah suatu masalah kesehatan atau penyakit.
kesehatan reproduksi bagi remaja yang hamil diluar nikah, yang terkena
Protection).
ditempat kerja.
3. Menggunakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
kanker serviks.
berpenyakit menular.
menimbulkan komplikasi.
masyarakat.
bertahan.
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
pisah atau unsur dasar yang ada dalam suatu disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan
faktual pada umumnya merupakan abstraksi tingkat rendah. Ada dua macam
terminology) mencakup pengetahuan tentang label atau simbol tertentu baik yang
bersifat verbal maupun non verbal dan pengetahuan tentang bagian detail dan
tentang kejadian, orang, waktu dan informasi lain yang sifatnya sangat spesifik.
2. Pengetahuan Konseptual
dasar dalam struktur yang lebih besar dan semuanya berfungsi bersama - sama.
Pengetahuan konseptual mencakup skema, model pemikiran, dan teori baik yang
3. Pengetahuan Prosedural
17
langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam mengerjakan suatu hal tertentu.
4. Pengetahuan Metakognitif
pikirannya dan semakin banyak tahu tentang kognisi, dan apabila siswa bisa
mencapai hal ini maka mereka akan lebih baik lagi dalam belajar.
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
2. Sikap (Attitude)
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap juga
Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu:
yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling
tinggi.
b. Sikap positif yaitu : sikap yang menunjukkan menerima terhadap norma yang
nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimilus dalam bentuk
rangsangan itu bagi orang yang bersangkutan. Respon atau reaksi ini disebut
perilaku, bentuk perilaku dapat bersifat sederhana dan kompleks. Dalam peraturan
teoritis, tingkah laku dapat dibedakan atas sikap, di dalam sikap diartikan sebagai
suatu kecenderungan potensi untuk mengadakan reaksi (tingkah laku). Suatu sikap
belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan untuk terwujudnya sikap agar
menjadi suatu tindakan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu
tubuh setelah mendapat rangsangan ataupun adaptasi dari dalam maupun luar
stimulus tersebut. Secara biologis, sikap dapat dicerminkan dalam suatu bentuk
tindakan, namun tidak pula dapat dikatakan bahwa sikap tindakan memiliki
hubungan yang sistematis. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat oleh orang lain. Oleh karena itu disebut juga over behavior.
merupakan penyebab perilaku menurut Green dipengaruhi oleh tiga faktor yaotu
(enabling) perilaku adalah fasilitas, sarana, atau prasarana yang mendukung atau
umum, yaitu :
infeksi pada manusia harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin.
mempengaruhi kulit, rambut, serta kuku diikuti infeksi eksternal dan Candida
uuntuk infeksi karena virus yang terdiri dari materi genetik (asam nukleat) dan
kapsul yang terdiri dari protein, biasanya diselubungi oleh fosfolipid bilayer
Antiparasit digunakan untuk infeksi karena parasit, yaitu dalam hal ini
dan antibiotik yang bersifat mematikan bakteri disebut bakterisida. Selain itu
tetrasiklin, dan antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum) yang hanya aktif
22
pada beberapa jenis bakteri saja, contohnya Penicillin G (Lullman et al., 2015).
berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel terhadap perubahan osmotik dan
kondisi lingkungan lainnya. Dinding sel bakteri terdiri dari beberapa lapisan.
dinding sel yang mengandung 5-10% peptidoglikan, selain itu juga terdiri dari
pada integritas. Oleh karena itu, gangguan sintesis komponen ini dapat
tRNA danmRNA.
1. Mekanismeresistensi
2006):
obat.
salah (Bisht et al., 2009). Hal ini mengakibatkan tidak tercapainya efek
oleh pasien. Terdapat beberapa faktor lain seperti (Bisht et al., 2009):
a. Faktor terkaitpasien
c. Rumahsakit
terjadinya resistensiantibiotik.
dalam persentase yang tinggi yaitu sebesar 78% di Taiwan pada tahun
Ampisilinsebesar73%,sedangkan
78% (Skliros et al., 2010), Denmark (3%) (Muscat et al., 2006), dan
yang tepat indikasi, tepat dosis, tepat pasien, tepat obat, dan waspada akan efek
antibiotik di pasaran. Antibiotik merupakan salah satu jenis obat keras. Obat
keras diatur menurut Undang-Undang obat keras St. No. 419, tanggal 22
Desember 1949. Pada pasal 1 butir a, disebutkan bahwa obat-obat keras, yaitu
bungkusan maupun tidak, yang ditetapkan oleh secretaries Van Staat, Hoofd van
het department van Gesonheid, menurut ketentuan dalam pasal 2 (WHO, 2014).
oleh Sec.V.St didaftar pada obat-obatan yang berbahaya (gevaarlijk; Daftar G).
Obat G hanya boleh diserahkan kepada seseorang dengan resep dokter, kecuali
bila digunakan untuk keperluan teknik (Joenoes, 2009). Pada tanggal 7 Agustus
1986, Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan atas nama menteri
Pasal 2
a. Pada etiket dan bungkus luar obat jadi yang tergolong obat keras harus
selofan, vial, ampul, tube atau wadah lain, apabila wadah tersebut dikemas
28
Obat keras hanya dapat diperoleh dengan resep dokter di Apotek, Apotek
Daftar G, disebutkan bahwa tanda khusus untuk obat keras adalah lingkaran
bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang
menyentuh garis tepi. Tanda tersebut harus diletakkan sedemikian rupa sehingga
mudah terlihat dan dikenali. Selain itu pencantuman kalimat “Harus dengan
1. Faktor pemudah:
a. Pengetahuan
b. Keyakinan
c. Sikap
d. Nilai
e. Persepsi
f. demografi
2. Faktor pemungkin:
a. Ketersediaan fasilitas Penggunaan
Perilaku
b. Ketersediaan sarana Obat Antibiotik
kesehatan
3. Faktor penguat:
Sikap dan perilaku
kesehatan dan dukungan
dari orang lain, kelompok,
dan organisasi
METODE PENELITIAN
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu
30
31
Populasi
24Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
Semua masyarakat Desa Proppo
N = 1015 orang
Sampel
Sebagian masyarakat Desa Proppo Kecamatan Proppo Kabupaten
Pamekasan
n = 88 responden
Teknik Sampling
Non probability type Purposive sampling
Desain penelitian
Deskriptif
Pengumpulan Data
Observasi
Pengolahan Data :
Hasil Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Kerja (frame work) Perilaku penggunaan obat antibiotik pada
masyarakat di Desa Proppo Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
Tahun 2018.
.
32
3.3.1 Populasi
masalah yang diteliti (Nursalam 2008). Populasi tersebut bisa berupa kejadian
perilaku atau sesuatu yang lain akan dilakukan penelitian, populasi dalam
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu
untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam 2008). Sampel pada
sebagai berikut:
NZ2 P(1 − P)
n=
(𝑁 − 1)𝑑 2 + 𝑍 2 P (1 − 𝑃)
974,106
n=
11,1004
n = 88
inklusi adalah adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam
Pamekasan.
(Notoatmodjo, 2013).
3.3.3 Sampling
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Pada
tipe purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih
Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh suatu kelompok
(orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut
34
Table 3.1 Definisi Operasional Perilaku penggunaan obat antibiotik pada masyarakat
di Desa Proppo Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun 2018
No Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor
Operasional data
1 Perilaku Minum dan a. Pengetahu Kesioner Ordinal Jawaban:
Penggunaan mengguna an Ya =1
Antibiotik kan obat b. Sikap Tidak=0
antibiotik c. Tindakan
tanpa resep Dikelompokkan
dan Perilaku:
petunjuk 1. Baik (>75%)
dari dokter 2. Cukup
(56%-75%)
3. Kurang
(<56%)
instansi/lembaga tempat yang akan diteliti baru peneliti mendatangi Kepala Desa
maksud dan tujuan dari peneliti. Apabila responden bersedia, maka baru memulai
penelitian.
kepada responden.
1. Editing
dilakukan saat di lapangan sebelum data terkumpul di bawa pulang. Langkah ini
terkumpul, juga untuk memonitoring jangan sampai terjadi kekosongan dari data
yang dibutuhkan.
2. Coding
termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam
angka-angka yang memberikan petunjuk atau identitas atau data yang akan
36
memberi kode pada kolom yang telah disediakan ditiap item pertanyaan untuk
Untuk data umum; usia<20 tahun=1, 20-30 tahun=2, 30-40 tahun=3, 40-50
Perilakukurang=3.
3. Scoring
4. Tabulating
Untuk mencari persentase dari data umum yang telah terkumpul akan
digunakan rumus :
P
f x 100 %
n
Keterangan :
P = Prosentase
f = Jumlah jawaban
n = Jumlah pertanyaan
100 = Konstanta
(Arikunto, 2002) :
100 % : seluruhnya
50 % : setengahnya
1 % - 25 % : sebagian kecil
0% : tidak satupun
38
dilakukannya penelitian.
digunakan secara langsung pada setiap bahan materi hanya nomor kode yang
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
DAFTAR PUSTAKA
39
40
No. Responden :
Tanggal :
Tanda Tangan :
41
Lampiran 2
Saya telah membaca maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka saya
dengan sadar menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini. Tanda tangan saya dibawah ini, sebagai bukti kesediaan saya
menjadi responden penelitian.
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, atas
perhatiannya terima kasih.
No. Responden :
Tanggal :
Tanda Tangan :
42
Lampiran 3
FORMAT PENGUMPULAN DATA
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT
ANTIBIOTIK DI DESA PROPPO KECAMATAN
PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN
TAHUN 2018
Petunjuk :
Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti !
Mohon dijawab pada kolom yang tersedia dengan memberi tanda (√) pada
kotak disamping kiri jawaban yang anda pilih.
Mohon diteliti ulang agar jangan sampai ada pertanyaan yang terlewati untuk
dijawab.
A. Data Umum
1. Kode responden
2. Pendidikan
Tidak sekolah/Tidak tamat sekolah
SD
SMP
SMA
Akademi/Perguruan Tinggi
3. Umur
20 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
> 50 tahun
4. Pekerjaan
Pegawai Swasta
PNS/Polri/TNI
Buruh/Tani/Nelayan/Wiraswata
Tidak bekerja
5. Informasi yang didapat
43
Belum pernah mendapatkan
Petugas Kesehatan
Orang lain
Media Elektronik
Media Cetak
B. Data Khusus
Petunjuk :
Bacalah setiap pertanyaan dan jawaban yang tersedia dengan baik dan
benar.
Bila pertanyaan dianggap benar beri tanda chek (√) pada kolom jawaban Ya.
Bila pertanyaan dianggap salah beri tanda chek (√) pada kolom jawaban
Tidak.
Jawaban yang anda berikan sangat kami hargai.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda kalau sakit selalu minum obat
antibiotic?
2 Apakah anda membeli obat antibiotic di warung/took
obat/antibiotic?
3 Apakah anda membeli obat antibiotic tanpa resep
dokter?
4 Apakah anda membeli obat antibiotic sendiri
melanjutkan pengobatan setelah pernah
mendapatakan dari resep dokter?
5 Apakah anda tahu tentang obat antibiotic?
6 Apakah anda tahu tentang manfaat obat antibiotic?
7 Apakah anda tahu tentang kerugian kalau minum
obat antibitik tanpa resep dokter?
8 Apakah anda selalu minum obat antibiotic ketika
anda sakit?
9 Apakah anda menyimpan obat antibiotic untuk anda
gunakan sewaktu-waktu anda sakit?
10 Apakah anda meminum obat antibiotic hanya
sewaktu-waktu?
44