DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
Skrining di luar rumah sakit dilakukan saat pasien belum mencapai rumah sakit melalui
interaksi per telepon, bisa datang dari pasien atau keluarga pasien yang mencari
informasi atau dari fasilitas kesehatan luar rumah sakit yang berencana merujuk pasien
ke RSIA Fatma Bojonegoro. Di RSIA Fatma Bojonegoro, skrining per telepon atau media
elektronik lainnya hanya dapat dilakukan pada pasien yang dirujuk oleh fasilitas
kesehatan. Telepon akan diterima oleh operator yakni petugas admisi lalu disambungkan
ke tenaga medis dan paramedis di IGD atau langsung menghubungi whatsapp IGD.
Keputusan pasien diterima di IGD setelah tenaga medis dan paramedis mengumpulkan
informasi berupa identitas pasien, nama pelayanan, kesehatan yang akan merujuk,
kondisi pasien berupa anamnesa singkat, hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan
penunjang, dan kebutuhan pasien. Apabila RSIA Fatma Bojonegoro dapat memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, maka pasien dapat diterima.
3
c. Bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang (dalam keadaan
bencana), maka triase dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan gedung
IGD).
d. Penderita dibedakan menurut kegawatannya. Prinsip triase diberlakukan sistem
prioritas, prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai
penanganan dan pemindahan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang
timbul.: 1) Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit. 2) Dapat
meninggal dalam hitungan jam. 3) Trauma ringan. 4) Sudah meninggal.
Menentukan kegawatan dengan memberi kode warna:
Tabel 2. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Prioritas (Labeling)
KLASIFIKASI KETERANGAN RESPON TIME
4
e. Penderita/korban mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau, hitam.
f. Penderita/korban kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan
diruang tindakan IGD. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut,
penderita/korban dapat dipindahkan ke ruang operasi atau dirujuk ke rumah sakit
lain.
g. Penderita dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan medis lebih
lanjut dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah
pasien dengan kategori triase merah selesai ditangani.
h. Penderita dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila
sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka penderita/korban dapat
diperbolehkan untuk pulang.
i. Untuk pasien yang sudah meninggal yaitu kategori triase hitam dapat langsung
dipindahkan ke kamar jenazah.
5
Imunisasi terhadap bayi dan bailta
b. Paliatif
1) Defenisi
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan
penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-
masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual.
2) Tujuan
Ini merupakan perawatan medis yang dapat membantu meminimalisir penderitaan
serta meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami penyakit kritis yang
mengancam keberlangsungan hidupnya.
3) Lingkup Kegiatan
Jenis kegiatan pelayanan paliatif meiputi:
Penatalaksanaan nyeri
Penatalaksaan keluhan fisik
Asuhan keperawatan
Dukungan psikologis
Dukungan social
Dukungan cultural dan spiritual
Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).
c. Kuratif
1) Definisi
Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit, pengendalian penyakit, pengendalian kecacatan agar kualitas
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
2) Tujuan
Pelayanan kesehatan kuratif merupakan pengobatan yang dilakukan dengan tepat
dan segera untuk menangani berbagai masalah yang terjadi. Pengobatan segera
dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak menimbulkan komplikasi yang lebih
parah. Tujuan utama dari usaha ini adalah:
Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepatnya dari setiap jenis penyakit
sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
Pencegahan menular kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit
3) Lingkup Kegiatan
Usaha-usaha yang dilakukan pada pelayanan kuratif yaitu:
Dukungan penyembuhan dan perawatan contohnya dukungan psikis
6
Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puiskesmas dan
rumah sakit lain.
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin dan nifas.
Perawatan tali pusat bayi baru lahir
Pemberian obat fe, Vitamin A, oralit
d. Rehabilitatif
1) Definisi
Pelayanan kesehatan rehabilitatif, kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi
lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
2) Tujuan
Pelayanan rehabilitatif yang di lakukan di rumah sakit bertujuan untuk pemulihan
dan pencegahan kecacatan (tertiary prevention)
3) Lingkup Kegiatan
Kegiatan pelayanan rehabilitatif meliputi latihan fisik pada pasien setelah tindakan
operasi
1.5 Daftar Nama Penyakit yang Bisa Diterima Di RSIA Fatma Bojonegoro
7
Infeksi intra-uterin Abrupsio plasenta
korioamnionitis Inkompeten serviks
Infeksi pada kehamilan: TORCH, Polihidramnion
hepatitis B, malaria Kelainan letak janin setelah 36 minggu
Aborsi mengancam Kehamilan ganda
Aborsi spontan inkomplit Janin tumbuh lambat
Aborsi spontan komplit Kelainan janin
Malformasi kongenital Diproporsi kepala panggul
Corpus alienum vaginae Anemia defisiensi besi pada kehamilan
Kista Gartner Intra-Uterine Fetal Death (IUFD)
Fistula (vesiko-vaginal, uretero- Persalinan preterm
vagina, rektovagina) Ruptur uteri
Kista Nabotian Bayi post matur
Polip serviks Ketuban pecah dini (KPD)
Malformasi kongenital uterus Distosia
Prolaps uterus, sistokel, rektokel Malpresentasi
Hematokolpos Partus lama
Endometriosis Prolaps tali pusat
Hiperplasia endometrium Hipoksia janin
Menopause, perimenopausal Ruptur serviks
syndome Polikistik ovarium Ruptur perineum tingkat 1-2
Kehamilan ektopik Ruptur perineum tingkat 3-4
Tumor dan Keganasan pada Organ Retensi plasenta
Genital Inversio uterus
Karsinoma serviks Perdarahan post partum
Karsinoma endometrium Endometritis
Karsinoma ovarium Inkontinensia urine
Teratoma ovarium (kista dermoid) Inkontinensia feses
Kista ovarium Subinvolusio uterus
Torsi dan ruptur kista Kelainan Organ Genital
Koriokarsinoma Adenomiosis, mioma
Kista dan abses kelenjar Bartolini
Malpresentasi 2 Payudara
Abses folikel rambut atau kelenjar
Inflamasi, abses
sebasea
Mastitis Tumor Filoides
Cracked nipple Karsinoma payudara
Inverted nipple Baby blues (post-partum depression)
Fibrokista Fibroadenoma mammae (FAM)
8
9
3.3.2 Ditangani Oleh Dokter Spesialis Anak
Beberapa penyakit yang bisa ditangani oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi
antara lain sebagai berikut :
Kejang demam Alergi makanan
Tetanus neonatorum Infeksi saluran kemih
Bells’ palsy Anemia
Cerebral palsy Kelainan jantung congenital (Ventricular
Kejang Septal Defect, Atrial Septal Defect, Patent
Epilepsi Ductus Arteriosus, Tetralogy of Fallot)
Faringitis Sepsis
10
BAB IV
DOKUMENTASI
11