Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KB
TENTANG
LINGKUP KESEHATAN REPRODUKSI DALAM KEHIDUPAN

Oleh
Kelompok II :
Isni Anita Sari
Nelfa Nora
Dewi Yulia Kartika

Dosen pembimbing: Timmy Larasati S,ST

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT (YPSB) PADANG


AKADEMI KEBIDANAN PASAMAN BARAT (AKBID PASBAR)

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta

dan hidayah-nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa

menyelesaikan makalah kami yang berjudul ”Lingkup Kesehatan Reproduksi Dalam

Kehidupan’’. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Timmy Larasati S,ST yang

berperan sebagia dosen pembimbing mata kuliah KB.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Khusus nya

semoga bisa menambah wawasan mengenai Lingkup Kesehatan Reproduksi Dalam

Kehidupan.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah

ini,maka dari itu kami mengharap kan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

demi ke sempurnaan makalah ini.

Jambak ,16 Maret 2020

(Penyusun)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………….............................i
DAFTAR ISI …………………………………………………………...............................ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah...........................................................................................1
C.     Tujuan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kesehatan Ibu dan Bayi ...................................................................................2
2.2. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi saluran
reproduksi.................................................................................................................2
2.3. Pencegahan dan Penanggulangan Komplikasi Arbosi ......................................4
2.4. Kesehatan Reproduksi Remaja ........................................................................4
2.5. Pencegahan dan Penanganan Infertil.................................................................5
2.6. Kanker Pada Usia Lanjut..................................................................................7

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan ....................................................................................................10
B.     Saran .............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam kehidupan yaitu kesehatan ibu dan anak
Kesejahteraan Ibu dan Anak Peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas merupakan kurun
kehidupan wanita yang paling tinggi resikonya karena dapat membawa kematian, dan makna
kematian seorang ibu bukan hanya satu anggota keluarga tetapi hilangnya kehidupan sebuah
keluarga.Infeksi saluran reproduksi merupakan kondisi yang dapat dicegah. Selain itu, dengan
diagnosis yang tepat, kondisi ini juga dapat diatasi dengan baik.Gejala yang muncul dapat
berbeda, tergantung dari jenis infeksi yang dialami. Hal ini juga dapat mengalami Aborsi,yaitu
keluar prematur dari hasil konsepsi ( janin, membran janin, dan plasenta ) dari rahim.hal ini
terjadi karena telur tak dapat tumbuh dengan sempurna karena faktor umur,kesehatan kurang
baik,berpenyakit spililys atau tuberculose dan sebab dari ibu,untuk itu kesehatan reproduksi
remaja di utamakan yaitu kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja,pencegahan dan
penanganan infertilitas dan kanker pada usia lanjut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesehatan ibu dan anak
2. Bagaimana pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi
3. Apa saja pencegahan dan penanganan komplikasi aborsi
4. Apa kesehatan reproduksi remaja
5. Bagaimana pencegahan dan penanganan infertile
6. Apa saja kanker pada usia lanjut

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kesehatan ibu dan anak
2. Untuk mengetahui pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi
3. Untuk mengetahui pencegahan dan penanganan komplikasi aborsi
4. Untuk mengetahui kesehatan reproduksi remaja
5. Untuk mengetahui pencegahan dan penanganan infertile
6. Untuk mengetahui kanker pada usia lanjut

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Ibu dan Bayi.


Upaya kesehatan ibu dan anak yaitu upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan,dan
pemeliharaan ibu hamil,ibu bersalin,ibu menyusui, ibu dan anak balita serta anak prasekolah.

Tujuan ini yaitu tercapainya hidup sehat melalui peningkatan derajat sehat yang optimal bagi ibu
dan keluarga serta anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal.
Komponen Kesejahteraan Ibu dan bayi peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas
merupakan kurun kehidupan wanita yang paling tinggi resikonya karena dapat membawa
kematian, dan makna kematian seorang ibu bukan hanya satu anggota keluarga tetapi hilangnya
kehidupan sebuah keluarga.

Kesehatan reproduksi ibu dan bayi meliputi perkembnangan berbagai organ reproduksi mulai
dari sejak kandungan,bayi, remaja \,wanita usia subur ,klimakterium,menopause,hinggga
meniggal.kondisi kesehatan seorang ibu hamil memperngaruhi kondisi bayi yan di
lahirkannya,termasuk di dalam nya kondisi kesehatan organ-organ reproduksi bayi nya.

Peran ibu sebagai wakil pimpinan rumah tangga sulit digantikan. Untuk mengurangi terjadinya
kematian ibu karena kehamilan dan persalinan, harus dilakukaun pemantauan sejak dini agar
dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat sebelum berlanjut pada keadaan kebidanan
darurat. Upaya intervensi dapat berupa pelayanan ante natal, pelayanan persalinan/partus dan
pelayanan postnatal atau masa nifas. Informasi yang akurat perlu diberikan atas ketidaktahuan
bahwa hubungan seks yang dilakukan, akan mengakibatkan kehamilan, dan bahwa tanpa
menggunakan kotrasepsi kehamilan yang tidak diinginkan bisa terjadi. Dengan demikian tidak
perlu dilakukan pengguguran yang dapat mengancam jiwa.

2.2 Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi


2.2.1 Pengertian infeksi saluran reproduksi
Sesuai namanya, infeksi saluran reproduksi merupakan suatu infeksi yang menyerang organ
genital seseorang dan dapat dialami pria maupun wanita. Terdapat tiga jenis infeksi saluran
reproduksi, yaitu:

 Infeksi menular seksual, seperti chlamydia, gonore, dan HIV.


 Infeksi endogenus, yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari organisme yang
dalam kondisi normal terdapat di saluran reproduksi. Contoh dari kondisi ini adalah
vaginosis bakteri dan kandidiasis vulvovaginal.
 Infeksi iatrogenik, yang disebabkan oleh kesalahan pada prosedur medis, seperti aborsi
yang tidak sesuai atau proses melahirkan yang tidak dilakukan dengan tepat.

Infeksi saluran reproduksi merupakan kondisi yang dapat dicegah. Selain itu, dengan
diagnosis yang tepat, kondisi ini juga dapat diatasi dengan baik.Gejala yang muncul dapat
berbeda, tergantung dari jenis infeksi yang dialami. Beberapa jenis penyakit di bawah ini
adalah bagian dari infeksi saluran reproduksi yang umum dialami:

1. Sipilis
2. Chancroid.
3. Herpes genital
4. Gonore
5. Chlamidya.
6. Trichomoniasis
7. HPV
8. Candidiasis
9. Vaginosis Bakteri

2.2.2 Pengobatan

Pengobatan untuk infeksi saluran reproduksi akan disesuaikan dengan gejala yang muncul.
Untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan efektif sesuai kondisi, Anda perlu
mengonsultasikannya dengan dokter.

Untuk mengatasi keputihan yang muncul akibat infeksi ini, dokter dapat memberikan obat
metronidazole untuk kondisi yang disebabkan oleh bakteri dan miconazole bagi yang
disebabkan oleh jamur. Sedangkan untuk infeksi yang terjadi sekitar area rahim, seperti
gonore dan chlamydia, dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik seperti cefixime dan
azithromycin.

Salah satu gejala yang kerap muncul pada penderita infeksi saluran reproduksi adalah
munculnya ulkus. Untuk membantu mengatasinya, Anda dapat melakukan langkah-langkah di
bawah ini:

 Pengobatan penyakit yang mendasari munculnya ulkus.


 Jaga kebersihan ulkus dan pastikan ulkus tetap kering.
 Konsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.

2.2.3 Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah infeksi saluran reproduksi adalah dengan tidak melakukan
hubungan seksual sama sekali. Namun apabila Anda termasuk orang yang aktif secara
seksual, beberapa cara di bawah ini bisa di lakukan guna mengurangi risiko penularannya:

 Tanyakan kepada pasangan apakah dia memiliki riwayat pernah menderita atau sedang
menderita infeksi saluran reproduksi. Tanyakan juga apakah pasangan akhir-akhir ini
merasakan gejala tertentu yang tidak jelas penyebabnya.
 Jangan berhubungan seks apabila pasangan mengalami tanda dan gejala, seperti ruam,
luka, atau munculnya nanah pada area genital.
 Pada kebanyakan kasus, kondisi ini bisa tidak menimbulkan gejala, namun tetap
menular. Karena itu disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual dengan
pasangan , apabila mencurigainya menderita infeksi ini, meski tidak muncul tanda dan
gejala tertentu.
 Gunakan kondom dengan benar saat melakukan hubungan seksual secara anal, oral,
maupun vaginal.
 Lakukan pemeriksaan berkala untuk melihat apakah Anda maupun pasangan terinfeksi
kondisi ini.

2.3 Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi


2.3.1 Pengertian aborsi
Aborsi adalah keluar prematur dari hasil konsepsi ( janin, membran janin, dan plasenta ) dari
rahim. Ini adalah hilangnya dan tidak mengacu pada mengapa kehamilan yang hilang.

Penyebab terjadi nya arborsi:


Telur tak dapat tumbuh dengan sempurna karena faktor umur,kesehatan kurang
baik,berpenyakit spililys atau tuberculose dan sebab dari ibu,dimana ibu terserang penyakit
ginjal,diabetes,kekurang vitamin e, atau kelainan alat kandungan seperti radang dari selaput
lendri rahim,tumor dari uterus,robekan cervix,dan rahim yang tidak sempurna.

Pencegahan Arbosi
Secara umum, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah aborsi, yaitu:
1. Menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang, terutama meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung serat.
2. Menjaga berat badan normal.
3. Tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan tidak menyalah gunakan
NAPZA.
4. Menerima vaksin sesuai anjuran dokter untuk mencegah penyakit infeksi.
5. Menangani penyebab keguguran yang sudah terdeteksi, misalnya suntik obat pengencer
darah bila mengalami sindrom antifosfolipid.

2.3.2 Komplikasi arbosi


a. Pendarahan hebat
Jika leher rahim robek atau terbuka lebar akan menimbulkan pendarahan yang
menyebabkan terganggunya keselamataan ibu dan dapat menyebabkan trauma pada rahim.
b. Infeksi
Terjadi jika penggunaan alat medis yang tidak steril yang di masukan ke dalam rahim atau
sisa janin yang tidak di bersihkan dengan benar dan juga faktor penyakit dari ibu.

2.3.3 Penanganan

a. Menghentikan pendarahan dengan cara:


 Observasi
 penanganan medis
 menyuntikan vit k
 tranfusi darah dan melakukan rujukan
b. Mengatasi infeksi dengan cara:
 Menggunakan alat yang steril
 pertolongan medis

2.4 Kesehatan reproduksi remaja.


2.4.1 Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan
proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti
bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai
proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar,
diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses
reproduksi.
Permasalahan kesehatan reeproduksi remaja termasuk pada saat pertama haid /menarche yang
bisa beresiko timbulnya anemia ,prilaku seksual yang mana bila kurang pengettahuan dapat
tertular penyakit hubungan seksual,termasuk HIV/AIDS.
Selain itu juga menyangkut kehidupan remaja memasuki masa perkawinan.Remaja yang
menginjaka masa dewasa bila kurang pengetahuan dapat mengakibat kan resiko kehamila usia
muda yang mana mempunyai resiko terhadap kesehatan ibu hamil dan janin.
Ciri-ciri perubahan masa remaja
1.Perkembangan non fisik
Masa ramaja,menurut ciri perkembangan nya di bagi menjadi 3 tahap yaitu:
a. Masa remaja awal(10-12 tahun)
b. Masa Remaja tengah (13-15 tahun)
c. Masa akhir (16-19 tahun)

2. Perubahan fisik pada masa remaja

Perubahan fisik dalam masa remaja merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan
reproduksi karena pada masa ini terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat untuk
mencapai kemantangan ,termasuk organ reproduksi sehingga mampu melaksanakan fungsi
reproduksi

Perubahan yang yang terjadi yaitu:

a. Munculnya tanda-tanda seks primer: terjadi haid yang pertama pada masa remaja
perempuan dan mimpi basah pada remaja laki-laki.
b. Munculnya tanda seks sekunder yaitu:
 Pada remaja laki-laki tumbuhnya jakun,penis dan buah jakar betambah
besar,terjadi nya ereksi dan ejakulasi,suara bertambah besar,dada lebih
lebar,badan berotot,tumbuh kumis di atas bibir,cabang dan rambut di sekitar
kemaluan dan ketiak
 Pada remaja perempuan yaitu: pinggul melebar,tumbuhan rahim dan
vagina ,tumbuh rambut di sekitar kemaluan dan ketiak,payudara membesar.

3. Perubahan kejiwaan

Pada masa remaja perubahan kejiwaan terjadi lebih lambat dari fisik dan labil.

2.5 Pencegahan dan penanganan infertilitas.


2.5.1 Infertil
Sekalipun gerakan keluarga berencana sangat gencar di galakkan ,tetapi ada sebagian kecil
masyarakat sangat mendambakan keturunan karena telah cukup waktu untuk menunggun
namun belum berhasil.di perkirankan jumlah mereka sekita 10 % pasangan usia subur atau
sama dengan 7 sampai 8 juta orang alenia baru.

Penangganan masalah infertile arau mandul merupakan masalah medis yang kompleks dan
menyangkut beberapa di siplin ilmu kedokteran ,sehingga memerluka konsultasi dan
pemeriksaan yang kompleks pula.Pasangan interfile merupakan satu kesatuan yang
biologis.penaganan pasangan infertile memerlukan waktu,biaya yang sulit di
perhitungkan ,lama dan jumlahnya.
A. Faktor penyebab Infertilitas
a. Faktor wanita(60-75%)
1. faktor vagina 3-5%
2. serviks 1-10%
3. uterus 4-5%
4. tuba fallopi 65-80%
5. ovarium 5-110%
6. peritoneum 5-10%

b. faktor pria(30-40%)

2.5.2 Pencegahan infentil (kemandulan)


Untuk dapat menegakkan kemungkinan penyebab infertilitas pada pasangan suami istri di
lakukan pemeriksaan dasar sebagai berikut.
1. Pemeriksaan pasangan infertile secara umum
 Pemeriksaan fisik umum suami dan istri
 Pemeriksaan labolaturium dasar
 Pemeriksaan rotgen atau ultrasonografi
2. Pasangan mandul secara khusus
a. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan organ kandungan
 Pemeriksaan lender serviks
 Pemeriksaan rahim
 pemeriksaan laparoskop
b. Pemeriksaan untuk menetapkan terjadinya ovulasi
 pemeriksaan suhu basal
 pemeriksaan mikrokuretase
 pemeriksaan sitologi cairan serviks
 pemeriksaan daun pakis
c. Pemeriksaan khusus suami
 pemeriksaa fisik alat genetalian bagian luar
 analisis sperma sebanyak tiga kali dengan interval sekitar lima sampai tujuh
hari.

2.5.3 Pengananan pasangan infertile


a. Inseminasi buatan Adalah upaya untuk memasukan spermatozoa lansung ke dalam kavum
uteri dari luar.syarat utama untuk dapat berhasil dalam teknik inseminasi buatan adalah hasil
pemeriksaan tuba fallopi dalam batas normal.
Terdapat dua inseminasi yaitu inseminasi artificial homolog yaitu menggunakan sperma dari
suami sendiri dan inseminasi artificial donor yang sperma nya berasal dari donor .bila berhasil
tetap menjadi milik suami istri yang sah karena identitas donor di rahasiakan.
Teknik inseminasi yaitu:
1. Menaruh sperma ke dalam forniks posterior ,dalam posisi bokong yang lebih timggi
sehingga tidak akan banyak tumpah keluat melalu vagina.
2. Dengan spuit lansung sperma di semprot kan melalui kanalis servikalis ke dalam kavum
uteri.
3. Memasang cup sekitar serviks sehingga sperma yang di masukkan tidak banyak tumpah
keluar melalui vagina.
b. Asissted Thechnology Reproductive
Asissted thechnology reproductive atau ART yaitu di kenal dengan bayi tabung,menangani
pasangan infertile merupakan masalah yang rumit ,kompleks dan keberhasilan nya sulit di
terima.

2.6 Kanker pada usia lanjut


Kanker di sebut juga tumor ganas adalah penyakit yang umumnya terjadi pada umur lansia
lanjut karena bermutasi gen akibat dari gaya hidup sehari hari atau sebab lain,yang di tandai
dengan pembelahan sel melebihi batas normal,mendesak,atau merusak jaringan tubuh di
sekitarnya,dan mempunyai kemungkinan besar untuk bermetastasis ke jaringan atau keorgan
tubuh lain melaui sirkulasi darah dan /kelenjar getah bening/sistem limfatik.

Penyakit kanker sendiri termasuk kedalam kelompok penyakit tidak menular,sesorang tidak bisa
tertular kanker hanya dengan bersentuhan,melalui jarum suntik,menghirup udara yang sama,dan
hal lain yang menjadi pemicu sebuah penyakit menular.seseorang yang sehat atau daya tahan
tubuhnya dalam keadaan normal,sel-sel kanker yang tersebar melalui udara ataupun medium lain
dan masuk tanpa sengaja ke dakam tubuh,tidak akan bisa bertahan hidup apalagi
berkembang,karena sistem imun secara otomatis mengenali dan memusnahkan sel kanker
tersebut.dan hal serupa juga akan terjadi apabila sel asing lain masuk ke dalam tubuh,walaupun
sel/jaringan/organ tubuh tersebut sebetul nya tidak berbahaya,sepertinya hal pada kasus
transplantasi organ tubuh.

Pada kasus tertentu penyakit kanker bisa saja menular ,transplantasi organ tubuh dengan donor
penderita kanker ataupun survivor kanker sekalipun,dapat menularkan kanker ke tubuh penerima
organ.oleh sebab itu pendonor organ setidak nya akan di periksa kesehatannya sekaligus riwayat
kesehatan di masa lalu.tidak hanya menularkan kanker transplantasi organ tubuh juga meningkat
kan resiko seseorang untuk terserang kanker di masa yang akan datang.

2.6.1 Jenis-jenis kanker pada lansia

Berikut beberapa jenis kanker yang cukup dering menyerang beberapa golongan usia termasuk
di dalam nya usia lanjut,jenis kanker ini biasanya menyerang salah satu gender atau biasa juga
menyerang dua-duanya apabila kedua gender baik pria maun wanita sama memiliki organ
tubuh yang bersangkutan seperti paru-paru,dimana organ tubuh tersebut tidak terikat oleh
gender.

1. Kanker payudara
Jenis kanker ini sangat sering di temukan pada lansia ,namun jarang di temukan pada
seseoranf yang berusia di bawah 30 tahun.kanker payudara adalah jenis kanker nomor dua
yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita kanker paru-paru.
Kanker ini dapat di cegah dengan yaitu
1. Memakan makanan yang sehat
2. Menjaga berat badan
3. Hindari kebiasaan merokok,alkhol dan minuman keras
4. Rutin berolah raga
5. Hindari terkena paparan matahari
6. Menyusui bayi secara teratur
7. Membatasi terapi hormon

Kanker payudara dapat menyerang wanita maupun pria,gejala yang sering di timbulkan
oleh kanker payudara antara lain,terdapat benjolan di sekitar payudara,kulit pembungkus
payudara kemerah merahan dan berkerut,keluar cairan asing bukan ASI dari putting
payudara,Dan payudara berubah bentuk menjadi tak proprosional.

2. Kanker serviks
Sebenarnya kanker serviks dapat di dektesi dengan mudah dengan rajin melakukan
creening kan ker serviks,pap smear.kanker serviks adalah adalah jenis kanker yang
berkembang di saluran leher rahim wanita/serviks.
Pada umumnya kanker serviks di sebabkan oleh human pappiloma
virus/HPV ,perkembangan virus HPV sampai menjadi kanker serviks cukup
lambat ,berkisar antara 10-20 tahun.oleh karena itu kanker serviks cukup sering di
temukan pada wanita yang lanjut usia.
Kanker serviks ridak menyebabkan gejala apapun pada tahap awal ,gejala kanker serviks
baru timbul ,ketika berhubungan intim ,nyeri pinggul ,pendarahan di luar fase menstruasi
atau setelah amasa menepouse ,keputihan abnormal,dan nyeri kelamin.

3. Kanker prostat
Kebanyakan kanker prostat tumbuh secara lambat dan tidak menyebar,bisa saja pria yang
terlihat sehta dan bugar,berkembang sel-sel prostat dalam tubuh karena pada tahap awal
kanker prostat tidak memiliki gejala sama sekali.bahkan kanker sel-sel prostat bisa non
aktif selama bertahun tahun di dalam tubuh pria tanpa menimbulkan gejala sedikit pun.
Karena prostat adalah termasuk di dalam alat reproduksi pria,gajala yang timbul karena
kanker prostat tidak jauh-jauh dari situ disfungsi ereksi,sulit buang air kecil,nyeri ketika
buang air kecil,dan urin pasien kanker prostat biasanya bercampur bercak darah da sperma.

4. Kanker kolon dan rektum


Umumnya jenis kanker ini terjadi pada seseorang lansia ,tetapi seseorang golongan umur
tetap memiliki resiko untuk terserang kanker kolon.Kanker kolon adalah jenis kanker yang
terjadi pada usus besar .Sedangkan kanker rektum adalah kanker yang menyerang saluran
paling akhir usus besar.
Awal kanker kolon dan rektum hanya berupa polip,apabila polip tidak teratasi dan terus
berkembang,lama-lam polip yang berserang di usus besar ajan menjadi kanker yang ganas
dan akan menyebar ke organ tubuh lain melalui saluran darah dan kelenjar geatah bening.
Gejala yang timbulkan akibat kanker kolon dan kanker rektum antara lain yaitu,terdapat
bercak darah pada feses,diaere dan /sembelit,tidak buang air besar secara tuntas,dan tidak
terasa nyaman pada perut.

5. Kanker paru-paru
Jenis kanker ini adalah kanker nomor satu mematikan,baik pada pria maupun
wanita.perokok aktif merupakan seseorang yang memiliki resiko paling tinggi terserang
kanker paru-paru,semkain lama seseorang merokok,semakin banyak pula rokok yang di
habiskan,semakin besar pula resiko seseorang terserang kanker paru-paru.
Gejala yang timbul karena kanker paru-paru adalah bentuk menahun atau bentuk yang
tidak berkunjung sembuh,batuk disertai berjak darah,sesak nafas,nyeri dada,dan gejala
kanker umum seperti muntah, kepala pusing,dan menurunya berat badan.

6. Kanker kulit
Biasanya kulit yang mengalami kanker kulit adalah kulit yang langsung terpapar oleh sinar
matahari,terdapat 3 jenis tipe dari kanker kulit:
1. Melonama
2. Basal cell carcinoma
3. Squa cell carcinoma
Umumnya gejala yang timbul karena kanker kulit adalah perubahan pada
ukuran,warna,bentuk,dan tekstur pada tahi lalat atau kulit tumbuh lainnya.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Komponen Kesejahteraan Ibu dan bayi peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas
merupakan kurun kehidupan wanita yang paling tinggi resikonya karena dapat membawa
kematian, dan makna kematian seorang ibu bukan hanya satu anggota keluarga tetapi hilangnya
kehidupan sebuah keluarga.
Pencegahan infeksi saluran reproduksi merupakan suatu penanganan untuk pencegahan infeksi
yang menyerang organ genital seseorang dan dapat dialami pria maupun wanita. Aborsi adalah
keluar prematur dari hasil konsepsi ( janin, membran janin, dan plasenta ) dari rahim. Ini adalah
hilangnya dan tidak mengacu pada mengapa kehamilan yang hilang.yang di sebabkan karena
berbagai faktor.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan
proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti
bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Kanker adalah penyakit yang umumnya terjadi pada umur lansia lanjut karena bermutasi gen
akibat dari gaya hidup sehari hari atau sebab lain,yang di tandai dengan pembelahan sel melebihi
batas normal,mendesak,atau merusak jaringan tubuh di sekitarnya,dan mempunyai kemungkinan
besar untuk bermetastasis ke jaringan atau keorgan tubuh lain melaui sirkulasi darah dan
/kelenjar getah bening/sistem limfatik.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada
kenyataaan nya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.Hal ini di karenakan masih
minimnya pengetahuan penulis .Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjdo.Sarwono.2012.Ilmu Kebidanan.Jakarta.Bina Pustaka.

Sodik, M. A. (2014). Sikap Pencegahan Aborsi Ditinjau Dari Pengetahuan Tentang Bahaya Dan
Resiko Kesehatan. Strada Jurnal Kesehatan http://publikasi. stikesstrada. ac.
id/wpcontent/uploads/2015/02/9-SIKAPSIKAPPENCEGAHAN-ABORSI. pd

Anda mungkin juga menyukai