SKRIPSI
Di susun oleh:
Rita Dwi Susilawati
G2E221046
Skripsi
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui :
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2022
ABSTRAK
Rita Dwi Susilawati*. Siti Nurjanah**. Sherkia Ictiarsi** . Erna
Kusumawati**.
v
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY SEMARANG
FACULTY OF NURSING AND HEALTH SCIENCES
GRADUATE PROGRAM OF MIDWIFERY
YEAR 2022
ABSTRACT
Rita Dwi Susilawati*. Siti Nurjanah**. Sherkia Ictiarsi Prakasiwi**. Erna
Kusumawati**.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat serta
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
’’Analisa Faktor Kehamilan Beresiko Terhadap Keteraturan Kunjungan
ANC Di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung’’.
Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelasaikan
Pendidikan Sarjana Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Semarang
2. Dr. Fitriani Nur Damayanti, S.ST, MH.Kes selaku ketua program studi S1
Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang
3. Candra Sopiana, S.Kep selaku Kepala Puskesmas Ibun
4. Siti Nurjanah, S.SiT, M.Kes selaku Dosen Pembimbing
5. Dosen dosen Program Studi S1 Kebidanan Universitas Muhammadiyah
Semarang
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas semua
dukungan dan bantuanya
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
I. Pengolahan Data dan Analisis Data Penelitian.................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 44
A. Hasil ................................................................................................ 44
B. Pembahasan ..................................................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 56
A. Kesimpulan ..................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi indikator keberhasilan
pembangunan pada sektor kesehatan. Berdasarkan world health organization
(WHO) dan survey demografi kesehatan indonesia (SDKI) angka kematian
ibu (AKI) di Indonesia tertinggi dibandingkan AKI di Negara-negara miskin
ASIA, Srilanka menempati posisi terrendah 60 per 100.000 kalahiran hidup
yang diikuti oleh Nepal 170 per 100.000 kelahiran hidup dan yang menempati
posisi tertinggi Timor leste 300 per 100.000 kelahiran hidup yang diikuti oleh
Kamboja 250 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2016 Indonesia
menempati peringkat tertinggi dimana AKI di Indonesia 220 per 100.000
kelahiran hidup dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 359 per 100.000
kelahiran hidup, serta indikator yang akan dicapai adalah menurunnya angka
kematian menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019
(Kemenkes, 2019).
Angka Kematian Ibu di Jawa Barat Tahun 2019 yang dilaporkan sebesar
76,03 per 100.000 KH, jika dibandingkan dengan proporsi AKI tahun 2018
yang ditargetkan maka AKI di Provinsi Jawa Barat sudah berada di bawah
target nasional 102 per 100.000 kelahiran (Profil Kesehatan Jawa Barat,
2019).
Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinkes Kabupaten Bandung pada
Tahun 2020 AKI di Kabupaten Bandung sebanyak 38 orang. Faktor
determinan kematian ibu di Kabupaten Bandung yaitu ibu dengan usia <20
tahun 9 orang, usia ibu 20-35 tahun 14 orang, dan usia ibu >35 tahun 15
orang. Dan berdasarkan laporan atau data pada tahun 2021 AKI di Kabupaten
Bandung mengalami peningkatan menjadi 47.
Penyebab langsung kematian ibu adalah kurang lebih 90% disebabkan
oleh seputar persalinan dan kematian tersebut terjadi karena komplikasi.
Sedangkan sebab tidak langsung antara lain dilatar belakangi oleh sosial
1
2
95%, dan sedangkan Cakupan K4, sebesar 76,84% dan hal ini belum
mencapai pelayanan antenatal sebanyak 4 kali pada kurun waktu tertentu
(Laporan Kinerja Kemenkes, 2021).
Menurut Jurnal Damayanti, Erni Nur, Winarsih Tahun 2017 apabila
seseorang ibu hamil memiliki pengetahuan tentang faktor faktor resiko tinggi
kehamilan maka kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk menentukan
sikap, berprilaku untuk mencegah, menghindari atau mengatasi masalah
resiko kehamilan tersebut. Dan ibu memiliki kesadaran untuk melakukan
kunjungan antenatal untuk memeriksa kehamilanya, sehingga apabila terjadi
resiko pada masa kehamilan tersebut dapat ditangani secara dini dan tepat
oleh tenaga kesehatan. Hal ini juga dimaksudkan untuk dapat membantu
menurunkan angka kematian ibu yang cukup tinggi di Indonesia dan
diharapkan angka kematian ibu bisa menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup
(Damayanti and Nur 2017).
Dari hasil studi pendahuluan awal yang dilakukan pada periode
November di Puskesmas Ibun kepada 8 orang ibu hamil trimester III hendak
melakukan pemeriksaan kehamilan terdapat beberapa ibu hamil usia 25 tahun
(1 orang), usia <20 tahun (2 orang) usia 35 tahun (1 orang) dan usia >35
tahun (4 orang), dari hasil studi pendahuluan tersebut bahwa ternyata hanya
ada satu orang ibu hamil yang mengetahui ap aitu kehamilan beresiko dan
bahaya kehamilan beresiko. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan
bahwa lebih banyak ibu yang pengetahuannya kurang tentang kehamilan
beresiko salah satu nya terjadi karena kekurangan informasi tentang
kehamilan beresiko seperti faktor-faktor kehamilan beresiko serta komplikasi
yang biasa terjadi pada ibu hamil dengan resiko.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik mengambil
judul “ Analisa Faktor Kehamilan Beresiko Terhadap Keteraturan Kunjungan
ANC Di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung”.
5
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Analisa Faktor Kehamilan
Beresiko Terhadap Keteraturan Kunjungan ANC Di Puskesmas Ibun
Kabupaten ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisa Faktor
Kehamilan Beresiko Terhadap Keteraturan Kunjungan ANC Di
Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik umur ibu hamil beresiko Di Puskesmas Ibun
Kabupaten Bandung.
b. Mengetahui gambaran paritas ibu hamil beresiko Di Puskesmas Ibun
Kabupaten Bandung.
c. Mengetahui gambaran Keteraturan Kunjungan ANC Di Puskesmas
Ibun Kabupaten Bandung.
d. Menganalisis hubungan faktor umur resiko terhadap keteraturan
Kunjungan ANC di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung.
e. Menganalisis hubungan fakto-faktor ibu beresiko terhadap keteraturan
kunjungan ANC Di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan teori yang
telah diperoleh serta untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yang
sudah peneliti dapatkan selama dalam pendidikan.
6
2. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukkan dan bahan
evaluasi guna meningkatkan upaya pencegahan kehamilan beresiko
dengan melaksanakan Kunjungan ANC.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini juga dapat berguna sebagai tambahan informasi dan bacaan
bagi rekan-rekan sejawat tentang mengetahui faktor faktor kehamilan
beresiko terhadap keteraturan kunjungan ANC.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat digunakan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan teori yang
telah diperoleh serta untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
data dasar bagi penelitian selanjutnya
E. Keaslian Penelitian
Desain Penelitian Metode penelitian Jenis penelitian ini Desain penelitian Jenis penelitian deskriftif
survei yang menggunakan kuantitatif dengan dengan desain pendekatan
bersipat analitik metode survey pendekatan Cross Cross Sectional
dengan analitik dengan Sectional
menggunakan pendekatan Cross
pendekatan Cross Sectional
sectional
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kehamilan
a. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal dan
merupakan sebuah keadaan yang dinantikan dari setiap pasangan, tetapi
tetap mempunyai risiko untuk terjadinya komplikasi. Setiap wanita hamil
mempunyai risiko untuk mendapatkan hal-hal yang merugikan jiwanya
maupun janin yang dikandungnya, hanya saja mempunyai derajat risiko
yang bervariasi. Faktor risiko ibu hamil adalah kondisi pada ibu
hamil/janin yang menyebabkan kemungkinan terjadinya komplikasi
persalinan dengan risiko kematian pada ibu dan bayi (Manuaba, 2014).
Kehamilan adalah hasil dari konsepsi dalam prosesnya, perjalanan
sperma untuk menemui sel telur (ovum) penuh perjuangan. Dari sekitar
20-40 juta sperma yang dikeluarkan, hanya sedikit yang survei dan
berhasil mencapai mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang sudah
sedikit itu hanya 1 sperma saja yang bisa membuahi sel telur (Mirza, 2008
dalam walyani, 2015). Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3
trimester, dimana trimester 1 berlangsung dalam 0-12 minggu, trimester 2
berlangsung 13-27 minggu, trimester 3 berlangsung 28-40 minggu
(Saifudin,2009, dalam Walyani, 2015).
b. Definisi Kehamilan Resiko Tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun
pada janin dalam kandungan dan dapat menyebabkan kematian, kesakitan,
kecacatan, ketidak nyamanan dan ketidak puasan (Oliver 2015).
9
10
i) Dismaturitas
Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang
dari berat badan seharusnya untuk masa gestasinya.
Artinya bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin
dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya
j) Kehamilan pada infertilitas
Infertilitas adalah pasangan yang telah menikah dan hidup
harmonis tetapi belum terjadi kehamilan. Apabila terjadi
kehamilan komplikasi yang akan terjadi yaitu perdarahan
k) Persalinan terakhir 5 tahun yang lalu atau lebih
Kelompok yang beresiko tinggi dalam kehamilannya
adalah jika jarak antar kehamilan terlalu dekat <2 tahun) dan
terlalu jauh yaitu 5 tahun. Menurut BKKBN, jarak kehamilan
yang paling tepat adalah 2 tahun atau lebih. Jarak kehamilan
yang pendek akan mengakibatkan belum pulihnya kondisi
tubuh ibu setelah melahirkan. Sehingga meningkatkan resiko
kelemahan dan kematian ibu. Menurut penelitian demography
and healt survey, bahwa anak yang dilahirkan 3-5 tahun
setelah kelahiran anak sebelumnya memiliki kemungkinan
untuk hidup sehat. Ibu dalam kehamilan dan persalinan lebih
dari 5 tahun seolah-olah menghadapi persalinan yang pertama
lagi. Kehamilan ini bisa terjadi pada: anak pertama mati, janin
didambakan dengan nilai sosial tinggi. Bahaya yang dapat
terjadi berupa: persalinan dapat berjalan tidak lancar,
perdarahan pasca persalinan, penyakit ibu : hipertensi
(tekanan darah tinggi), diabetes (Dewi, 2017).
2. Komplikasi medis
a) Kehamilan yang disertai dengan anemia
Perubahan fisiologi alami yang terjadi selama kehamilan
akan mempengaruhi jumlah sel darah normal pada kehamilan
peningkatan volume darah ibu terutama terjadi akibat
peningkatan plasma.
14
b) Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi permanen meningkatnya tekanan
darah dimana biasanya tidak ada penyebab yang nyata.
Kadang-kadang penyebab ini dihubungkan dengan penyakit
ginjal, penyempitan aorta dan keadaan ini lebih sering muncul
pada saat kehamilan (Manuaba, 2014).
c) Kehamilan dengan Penyakit Jantung
Pada saat pertumbuhan janin, yang diperlukan yaitu
oksigen dan zat-zat makanan selama kehamilan yang harus
dipenuhi melalui darah ibu. Untuk itu banyaknya darah yang
beredar dalam tubuh ibu dapat memenuhi kebutuhan janin
d) Kehamilan dengan diabetes militus
Diabetes terjadi karena produksi insulin tidak ada atau tidak
cukup. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel beta
yang berfungsi mengangkut glukosa kedalam sel
e) Obesitas
Wanita hamil dengan obesitas beresiko tinggi mengalami
komplikasi kehamilan serta persalinan yaitu melahirkan bayi
meninggal (still birth) dan menderita diabetes gestasional
(Manuaba, 2014).
e. Klasifikasi Kehamilan Beresiko
Kehamilan beresiko adalah setiap faktor yang berhubungan
dengan meningkatnya kesakitan dan kematian maternal. Kehamilan
yang berakhir dengan kematian atau kesakitan pada ibu dan atau
bayinya tersebut terjadi, pada kehamilan resiko tinggi. Ibu dengan
kehamilan resiko tinggi akan menghadapi berbagai permasalahan
yang dapat mengganggu proses persalinan. Kehamilan dengan
masalah dikelompokkan menjadi kehamilan resiko tinggi yaitu
keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin.
Kehamilan resiko tinggi memiliki resiko lebih besar dari biasanya
baik bagi ibu maupun bayinya, hal ini dapat terjadi berupa penyakit
15
Jumlah anak terlalu banyak (> 4 anak) Ibu yang memiliki anak
lebih dari 4, apabila terjadi hamil lagi, perlu diwaspadai
kemungkinan terjadinya persalinan, lama, karena semakin
banyak anak, rahim ibu makinmelemah (Manuaba, 2014).
d) Tinggi badan < 145 cm
Pada ibu hamil yang memiliki tinggi badan kurang dari 145 cm,
dalam keadaan seperti itu perlu diwaspadai adanya panggul
sempit karena dapat mengalami kesulitan dalam melahirkan
e) Kehamilan lebih bulan (serotinus)
Kehamilan yang melewati waktu 42 minggu belum terjadi
persalinan, dihitung berdasarkan rumus Naegele. Gejala dan tanda
yang dialami yaitu kehamilan belum lahir setelah melewati waktu
42 minggu, gerak janinnya makin berkurang dan kadang-kadang
berhenti sama sekali, air ketuban terasa berkurang, kerentanan
akan stress
f) Persalinan lama
Partus lama adalah partus yang berlangsung lebih dari 24 jam
untuk primigravida dan 18 jam bagi multigravida. Penyebabnya
adalah kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan
his dan mengejan. Tanda dan gejala yang ditimbulkan yakni
keadaan umum lemah, kelelahan, nadi cepat, respirasi cepat,
dehidrasi, perut kembung dan edema alat genital. Hal ini dapat
menyebabkan terjadi infeksi, fetal distres dan ruptur uteri
(Manuaba, 2014).
g) Kehamilan Beresiko Tinggi
Kehamilan beresiko tinggi merupakan ibu hamil yang memiliki
satu atau lebih dari satu faktor-faktor resiko tinggi, antara lain
adanya anemia pada ibu hamil. Faktor resiko ini dianggap akan
menimbulkan komplikasi dan mengancam keselamatan ibu dan
janin baik pada saat hamil maupun persalinan kehamilan resiko
tinggi dapat menyebabkan : Kematian ibu dan janin, Keguguran,
17
kali, dengan 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali
pada trimester III. Adapun tujuan pengawasan antenatal yaitu untuk
mengetahui secara dini keadaan resiko tinggi ibu dan janin sehingga
dapat melakukan pengawasan yang lebih intensif, memberikan
pengobatan sehingga resikonya dapat dikendalikan, melakukan
rujukan untuk mendapatkan tindakan yang akurat, menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu.
Pelayanan kesehatan ibu hamil harus memenuhi Faktor
Risikoekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal satu kali pada
trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali
pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua
kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai
menjelang persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan
untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa
deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi
kehamilan (Nufra and Yusnita 2021).
2. Pemeriksaan Kehamilan
a. Pengertian Antenatal Care
Antenatal care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditentukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim. Pemeriksaan antenatal dilaksanakan sesuai jadwal berdasar
kebijakan Departemen Kesehatan, ANC dilakukan sesuai jadwal selama
kehamilan. Trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali, trimester tiga
usia kehamilan 7 sampai 9 bulan pemeriksaan dilakukan 2 kali. Dan ketika
usia lebih dari 9 bulan maka pemeriksaan kehamilan dilakukan seminggu
sekali sampai terjadi persalinan. Pada negara berkembang pemeriksaan
kehamilan cukup dilakukan 4 kali, yaitu minimal 1 kali pada trimester
pertama dan trimester kedua, dan minimal 2 kali pada trimester ketiga.
Pemeriksaan yang teratur tidak terlepas dari pengetahuan ibu hamil
tentang pemeriksaan kehamilan (Yuli,2017).
b. Perawatan Antenatal mencakup :
20
4) Berat Badan
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari
perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang.
IMT dipercayai dapat menjadi indicator atau menggambarkan kadar
adipositas dalam tubuh seseorang. IMT wanita sebelum hamil merupakan
faktor penting sebagai penentu dari kebanyakan hasil kehamilan. Wanita
yang mengalami kelebihan berat badan harus disarankan untuk
mengurangi berat badannya sebelum konsepsi.
5) Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah merupakan salah satu langkah dalam
mendeteksi adanya hipertensi dalam kehamilan dan preeklamsia-
eklamsia. Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik
dan diastolik ≥140/90 mmHg. Pemeriksaan tekanan darah penting untuk
menilai apakah ibu hamil mengalami hipertensi kronik, preeklampsia-
eklampsia atau hipertensi gestasional.
6) Hemoglobin
Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe sebagai
penyebab warna sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut
oksigen (O2) ke dalam jaringan dan mengambil gas CO2 dari jaringan ke
paru-paru. Pemeriksaan kadar hemoglobin merupakan salah satu jenis
23
B. Kerangka Tiori
Pemeriksaan antenatal dilaksanakan sesuai jadwal berdasar kebijakan
Departemen Kesehatan, ANC dilakukan sesuai jadwal selama kehamilan.
Trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali, trimester tiga dilakukan 2 kali
(Varney, 2016)
31
Faktor (Predisposisi)
a. Umur
b. Paritas
c. Pendidikan
d. Dukungan Suami
e. Ekonomi
Faktor Pemungkin:
a. Ketersediaan Sumber
daya kesehatan
b. Perioritas
masyarakat/pemerintah
dalamkomitmen
Keteraturan
terhadap kesehatan
Kunjungan ANC
c. Ekonomi (Biaya)
Faktor penguat
a. Keluarga
b. Rekan-rekan
c. Penyedia layanan
kesehatan
d. Dukungan
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan
penelitian, hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 1
Ho: Tidak terdapat hubungan faktor umur resiko terhadap keteraturan
Kunjungan ANC di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
Ha: Terdapat hubungan faktor umur resiko terhadap keteraturan Kunjungan
ANC di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
Hipotesis 2
Ho: Tidak terdapat hubungan paritas terhadap keteraturan Kunjungan ANC di
Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
Ha: Terdapat terdapat hubungan paritas terhadap keteraturan Kunjungan ANC
di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
Hipotesis 3
Ho: Tidak terdapat hubungan pendidikan terhadap keteraturan Kunjungan
ANC di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
Ha: Terdapat hubungan pendidikan terhadap keteraturan Kunjungan ANC di
Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
33
Hipotesis 4
Ho: Tidak terdapat hubungan dukungan suami terhadap keteraturan Kunjungan
ANC di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
Ha: Terdapat hubungan dukungan suami terhadap keteraturan Kunjungan ANC
di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
BAB III
METODE PENELITIAN
34
35
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2018). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu :
1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Umur, Paritas,
Pendidikan, Dukungan Suami
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tentang keteraturan ibu
hamil terhadap kunjungan ANC
E. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
F. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder yang
diambil dengan data primer dalam penelitian ini dengan menggunakan
kuesioner yang berisikan pertanyaan dalam bentuk pertayaan tertutup, dimana
ibu tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan pengtahuan ibu. Data
diambil sebagai data primer atau data yang diambil lansung oleh peneliti
dengan membagikan kuesioner yang sudah dipersiapkan. Sedangkan data
skunder berupa data yang dilihat dari buku Kia ibu hamil.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam suatu
penelitian (Sugiyono, 2011). Adapun instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner yang merupakan beberapa pertanyaan tertulis
mengenai kehamilan risiko tinggi dengan jawaban yang sudah disediakan
kemudian sampel hanya memilih jawaban tersebut berdasar apa yang dirasa
38
2. Reliabilitas (Keandalan)
Setelah semua pertanyaan dinyatakan valid, analisis dilanjutkan
dengan uji reliabilitas. Uji reabilitas dalam penelitian ini dihitung
menggunakan rumus Alpha Cronbach’s, dengan pertimbangan bahwa
reabilitas Alpha Cronbach’s dapat dipergunakan untuk instrumen yang
jawabannya berskala maupun yang bersifat dikhotomis (Arikunto, 2016).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan kepada 20 orang
Apabila nilai koefisien korelasi (r) lebih besar dari 0,7 maka instrumen
menunjukan Reliabilitas suatu item pertanyaan, sedangkan apabila kurang
dari 0,7 maka pertanyaan item tersebut harus diperbaiki atau disisihkan.
(Arikunto, 2016)
40
K. Analisis Data
a. Analisa Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap
variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung jenis datanya.
41
a
P x100%
b
Keterangan:
P = Prosentase
a = Jumlah observasi
b = Jumlah responden (Arikunto, 2016).
Data yang terkumpul dari hasil pengumpulan data dianalisis secara
deskriptif menggunakan kategori presentase dengan interpretasi sebagai
berikut :
a) Presentase 0% diinterpretasikan “tidak ada”
b) Presentase 1 - <26% diinterpretasikan “sebagian kecil”
c) Presentase 26 - <50% diinterpretasikan “hampir setengahnya”
d) Presentase 50% diinterpretasikan “setengahnya”
e) Presentase 51 - <76% diinterpretasikan “sebagian besar”
f) Presentase 76 - <100% diinterpretasikan “pada umumnya”
g) Presentase 100% diinterpretasikan “seluruhnya
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variable
Dependent (Keteraturan Knjungan Anc) dengan variable Independent
(Faktor Faktor Kehamilan Risiko Tinggi), apakah variable tersebut
mempunyai hubungan yang signifikan atau hanya hubungan secara
kebetulan. Dalam analisis ini uji statistic yang digunakan adalah uji Chi
Square (X'). Dalam penelitian kesehatan uji signifikan dilakukan dengan
menggunakan batas kemaknaan (alpha) = 0,05 dan 95% confidence
interval (Riyanto, 2009) dengan ketentuan bila :
1) P value ≤ 0,05 berarti Ho ditolak (P value≤α). Uji statistik
menunjukan adanya hubungan yang signifikan.
2) P value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (P value> α). Uji statistik
42
L. Jadwal Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung pada
bulan November -Desember Tahun 2022.
43
BAB IV
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Analisis data univariat bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh
dari variabel diteliti.
a. Umur
Berikut merupakan gambaran Umur Ibu Hamil Beresiko Di Puskesmas
Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Umur Ibu Hamil Beresiko Di Puskesmas
Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
Persentase
Umur Frekuensi (n)
(%)
Risiko Tinggi 23 60,5
Risiko Rendah 15 39,5
Jumlah 38 100.0
b. Paritas
Berikut ini merupakan hasil dari gambaran paritas Ibu Hamil Beresiko
Di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Paritas Ibu Hamil Beresiko Di
Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
Persentase
Paritas Frekuensi (n)
(%)
Risiko Tinggi 21 55,3
Risiko Rendah 17 44.7
Jumlah 38 100.0
Berdasarkan hasil Penelitian paritas ibu diketahui ibu hamil memiliki
paritas beresiko tinggi sebanyak 21 orang (55,3%) dan ibu hamil
memiliki paritas resiko rendah sebanyak 17 orang (44,7%)
c. Pendidikan
Berikut ini merupakan hasil dari gambaran Pendidikan Ibu Hamil
Beresiko Di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Pendidikan Ibu Hamil Beresiko Di
Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
d. Dukungan Suami
Berikut ini merupakan hasil dari gambaran dukungan suami Ibu Hamil
Beresiko Di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Dukungan Suami Pada Ibu Hamil
Beresiko Di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun
2023
Persentase
Dukungan Suami Frekuensi (n)
(%)
Tidak mendukung 20 52.6
Mendukung 18 47.4
Jumlah 38 100.0
Berdasarkan hasil Penelitian dukungan suami diketahui ibu hamil tidak
mendapatkan dukungan dari suami sebanyak 20 orang (52,6%) dan ibu
hamil yang mendapatkan dukungan suami sebanyak 18 orang (47,4%)
e. Kunjungan ANC
Berikut ini merupakan hasil dari gambaran kunjungan ANC Ibu Hamil
Beresiko Di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Kunjungan ANC Ibu Hamil Beresiko Di
Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023
Persentase
Kunjungan ANC Frekuensi (n)
(%)
Tidak lengkap 22 57.9
Lengkap 16 42.1
Jumlah 38 100.0
Berdasarkan hasil Penelitian Kunjungan ANC diketahui bahwa ibu
hamil tidak melakukan Kunjungan ANC secara lengkap sebanyak 22
orang (57,9%) dan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap
sebanyak 16 orang (42,1%)
46
2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan umur, paritas,
Pendidikan, dukungan suami dengan Keteraturan Kunjungan ANC di
Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung Tahun 2023. Penelitian ini
menggunakan uji statistik Chi-Square. Dengan menggunakan uji ini akan
terlihat kemaknaannya secara statistik, jika hasil uji mendapatkan nilai p
value <0,05 berarti terdapat hubungan yang bermakna secara statistic dan
jika hasil uji mendapatkan nilai p value >0,05 berarti tidak terdapat
hubungan yang bermakna. Berikut adalah hasil analisis bivariat pada
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. Hubungan Umur Terhadap Keteraturan Kunjungan ANC
Tabel 4.6 Hubungan Faktor Umur Resiko Terhadap Keteraturan
Kunjungan ANC di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
Tahun 2023
Kunjungan ANC
Total P
Umur Tidak Lengkap
Lengkap Value
f % f % F %
Resiko Tinggi 9 39,1 14 60,9 23 100
(0,004)
Beresiko rendah 13 86,7 2 13,3 15 100
Jumlah 22 57,9 16 42,1 38 100
Kunjungan ANC
Jumlah P
Paritas Tidak Lengkap
Lengkap Value
f % f % F %
Resiko Tinggi 8 38,1 13 61,9 21 100
(0,006)
Beresiko rendah 14 82,4 3 17,6 17 100
Jumlah 22 57,9 16 42,1 38 100
Berdasarkan tabel 4.7 di atas didapatkan dari 21 orang ibu hamil yang
memiliki paritas beresiko tinggi didapatkan melakukan kunjungan ANC
lengkap sebanyak 13 orang (61,9%) dan ibu hamil melakukan kunjungan
ANC tidak lengkap sebanyak 8 orang (38,1%). Dari 17 orang ibu hamil
yang memiliki paritas beresiko rendah didapatkan melakukan kunjungan
ANC tidak lengkap sebanyak 14 orang (82,4%) dan melakukan kunjungan
ANC lengkap sebanyak 3 orang (17,6%). Berdasarkan analisis hubungan
dengan mengunakan Chi Square Test didapatkan nilai p value 0,006 lebih
kecil dari 0,05 sehingga terdapat hubungan antara paritas Terhadap
Keteraturan Kunjungan ANC.
48
Kunjungan ANC
Jumlah P
Dukungan Tidak Lengkap
Lengkap Value
f % f % F %
Tidak Mendukung 16 80 4 20 20 100
(0,004)
Mendukung 6 33,3 12 66,7 18 100
49
C. Pembahasan
1. Hubungan UmurTerhadap Terhadap Keteraturan Kunjungan ANC
Berdasarkan tabel di atas didapatkan dari 23 orang ibu hamil yang
memiliki umur beresiko tinggi didapatkan ibu hamil melakukan kunjungan
ANC lengkap sebanyak 14 orang (60,9% dan Dari 15 orang ibu hamil
yang memiliki umur beresiko rendah didapatkan ibu hamil melakukan
kunjungan ANC tidak lengkap sebanyak 13 orang (86,7%). Berdasarkan
analisis hubungan dengan mengunakan Chi Square Test didapatkan nilai p
value 0,004 lebih kecil dari 0,05 sehingga terdapat hubungan antara Umur
Resiko Terhadap Keteraturan Kunjungan ANC.
Antenatal care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditentukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim. Pemeriksaan antenatal dilaksanakan sesuai jadwal berdasar
kebijakan Departemen Kesehatan, ANC dilakukan sesuai jadwal selama
kehamilan. Trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali, trimester tiga
usia kehamilan 7 sampai 9 bulan pemeriksaan dilakukan 2 kali. Dan ketika
usia lebih dari 9 bulan maka pemeriksaan kehamilan dilakukan seminggu
sekali sampai terjadi persalinan.
50
hamil agar sesuai dengan standar waktu kunjungan yang telah ditetapkan
(Kemenkes RI, 2018)
Para suami yang dukungannya kurang diharapkan berperan serta
dalam memberikan dukungan terhadap istri agar taat dalam melakukan
Antenatal Care khususnya dan dukungan dalam segala aspek selama
kehamilan dan melahirkan pada umumnya. Sebaiknya tenaga Kesehatan
terutama bidan agar lebih baik dalam melakukan pemantauan kunjungan
ANC dan memberikan konseling terkait kunjungan ANC, memberikan
dukungan yang positif kepada ibu hamil yang belum lengkap
dan melakukan kunjungan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fasya
Nabilah Tahun 2017 ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan
suami dengan keteraturan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil Trimester
III di BPM Istri Utami di Sleman Yogyakarta. Metode Analitik
Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan
sampel total sampling. Analisis data yang adalah Chi Square. Hasil analisa
uji Chi Square diperoleh besar korelasi yang terjadi antara kedua variabel
adalah 10,483, sedangkan angka Asimp. Sig (2-sides) adalah 0,001 lebih
kecil dari α=0,005, maka ada hubungan antara dukungan suami dengan
keteraturan
Antenatal Care
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan untuk dilaksanakan sesuai dengan
prosedur ilmiah, namun demikian penelitiannya karna penelitian ini sendiri
tentu memiliki kekurangan yang perlu terus diperbaiki dalam penelitian-
penelitian kedepannya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian tersebut,
antara lain Dalam proses pengambian data, informasi yang diberikan
responden
melalui kuesioner terkadang tidak menunjukkan pendapat responden yang
sebenarnya, hal ini terjadi karena kadang perbedaan pemikiran, anggapan dan
pemahaman yang berbeda tiap responden, juga faktor lain seperti faktor
kejujuran dalam pengisian pendapat responden dalam kuesionernya.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ibu hamil memiliki umur beresiko tinggi sebanyak 23 orang (60,5%)
2. Ibu hamil memiliki paritas beresiko tinggi sebanyak 21 orang (55,3%)
3. Ibu hamil memiliki Pendidikan tinggi sebanyak 25 orang (65,8%)
4. Ibu hamil tidak mendapatkan dukungan dari suami sebanyak 20 orang
(52,6%)
5. Ibu hamil tidak melakukan Kunjungan ANC secara lengkap sebanyak 22
orang (57,9%)
6. Terdapat hubungan antara Umur Resiko Terhadap Keteraturan Kunjungan
ANC p value 0,004 lebih kecil dari 0,05
7. Terdapat hubungan antara paritas Terhadap Keteraturan Kunjungan ANC
nilai p value 0,006 lebih kecil dari 0,05
8. Terdapat hubungan antara pendidikanTerhadap Keteraturan Kunjungan
ANC p value 0,002 lebih kecil dari 0,05
9. Terdapat hubungan antara dukungan suami terhadap keteraturan
kunjungan ANC nilai p value 0,002 lebih kecil dari 0,05
B. Saran
1. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan kehamilan
sesuai dengan yang di ajurkan oleh tenaga kesehatan guna menjaga
kesehatan dan deteksi dini ganguan kehamilan dan kesehatan ibu dan bayi.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan Petugas Kesehatan terutama bidan mampu memberikan
penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya memeriksakan
kehamilannya untuk menjaga kesehatan ibu dan juga bayinya.
Alipour, Z. DKK. The most important risk factors affecting mental heath during
Antenatal, Melaksanakan, and Care Anc. 2021. “BAHAYA KEHAMILAN
DENGAN KETERATURAN Jurnal Kesehatan Terapan
PENDAHULUAN Mortalitas Dan Morbiditas Pada Wanita Hamil Dan
Bersalin Penyebab Langsung dan Tidak Langsung Kematian Ibu adalah
Tiga Terlambat Mengenal Tanda Bahaya Serta Me.’8:50-59.
Antenatal, Pedoman Pelayanan. 2020. Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan,
Nifas , Dan Bayi Baru Lahir
Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Aneka Cipta
Arikunto, Suharsimi, 2016. Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
DINKES JABAR, 2020. 2021. ”Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat.”Dinkes jabar (25): 0-227.
Depkes RI., 2015 Depkes RI. Glosarium data dan informasi kesehatan, (Online)
2006.(www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Glosarium%202006.pdf,
diakses 5 Maret 2020)
Irianti, S., 2017. Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli
Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Faletehan Health
Journal, Volume 4.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo;2013.
Kehamilan, Konsep Dasar. 2018. “Konsep Dasar Kehamilan.”Journal of
Chemical
Information and Modeling 53 (9): 1689-99.
Kemenkes, S. 2015. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil.Kementrian Kesehatan
Republik Indoonesia: Jakarta
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014, Peraturan Menteri kesehatan
Nomor 75 Tahun 2014 Nomor 1676 Kader Pos UKK, Jakarta
Lail, Nurul, Husnul.. Modul Asuhan Kebidanan Komprehensif. Jakarta: CV
Nurani; 2019.
Manuaba . lmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB.Jakarta: EGC; 2015
57
58
LAMPIRAN 1
Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada saudari untuk bersedia menjadi
responden dalam penelitian yang berjudul “Analisa Faktor Kehamilan Beresiko
Terhadap Keteraturan Kunjungan ANC di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung
Tahun 2022”. Data saudara akan dirahasiakan dan hanya untuk kepentingan
penelitian saja. Apabila saudara bresedia, mohon untuk menandatangani surat
kesanggupan menjadi responden dan mengisi pernyataan-pernyataan yang telah
disediakan. Atas kesediaan dan partisipasinya, saya ucapkan terimakasih.
Bandung, 2022
Peneliti
60
LAMPIRAN 2
Dengan ini saya menyatakan, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian
yang dilakukan oleh Mahasiswi Program S1 Kebidanan Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Atas nama :
Nama : Rita Dwi Susilawati
Nim : G2E221046
Judul Penelitian : Analisa Faktor Kehamilan Beresiko Terhadap
Keteraturan Kunjugan Antenatal Care di Puskesmas
Ibun Kabupaten Bandung.
Demikian surat pernyataan kesanggupan ini saya buat, saya memahami bahwa
hasil kuesioner ini merupakan rahasia dan hanya dipergunakan untuk keperluan
pengembangan Ilmu Kebidanan dan tidak merugikan bagi saya. Maka saya akan
memberikan pernyataan dan informasi yang sebenar benarnya dengan sukarela
tanpa adanya paksaan dari peneliti.
Bandung, 2022
Responden
61
KUESIONER
ANALISA FAKTOR KEHAMILAN BERESIKO TERHADAP
KETERATURAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS
IBUN KABUPATEN BANDUNG
A. DATA RESPONDEN
Nama Ibu :
Umur Ibu :
Paritas :
Pendidikan Terakhir Ibu :
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik
2. Jawablah setiap pertanyaan dengan sejujurnya
5. Setelah mengisi angket kuesioner mohon kembalikan kembali pada peneliti
C. KEHAMILAN BERESIKO
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Penurunan kehamilan beresiko adalah dengan cara
rutin memeriksakan kehamilan selama trimester 1 ,
trimester 2 dan trimester 3.
2 Usia yang baik/ideal untuk wanita hamil dan
melahirkan adalah 20-35 tahun
3 Usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
tahun adalah usia yang termasuk dalam faktor risiko
kehamilan
4 Jika ibu memiliki usia 35 tahun pada saat hamil
pertama kali maka akan meningkatkan resiko pada
saat kehamilan dan persalinan.
5 Resiko kehamilan pada ibu hamil trimester III dapat
dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan minimal 4 kali.
6 Dampak kehamilan pada usia yang masih remaja
pada saat persalinan adalah dapat terjadi perdarahan.
7 Ibu hamil yang memiliki Tinggi badan kurang dari
145 cm dapat mengakibatkan kesulitan Bersalin
62
secara normal
8 Jika ibu mengalami Tekanan darah tinggi selama
kehamilan dapat menyebabkan kematian ibu dan
atau janin
9 Salah satu resiko pada kehamilan jika Ibu hamil
yang menderita kurang darah (Anemia) dapat
melahirkan bayi prematur.
10 Pada saat ibu merencanakan kehamilan sebaiknya
ibu hamil memiliki jarak kehamilan aman antara 2
sampai 4 tahun.
D. DUKUNGAN
Isilah dengan memberikan tanda check list (√) pada kolom yang tersedia.
Keterangan:
Selalu :S (5)
Sering : SR (4)
Kadang – Kadang :K (3)
Tidak Pernah : TP (2)
Hampir Tidak Pernah : HTP (1)
No Pertanyaan S SR K TP HTP
Dukungan informasional
1 Suami pernah menasehati saya ketika lupa
memeriksakan kehamilan di fasilitas
kesehatan
2 Suami mengingatkan saya tentang persiapan
dan kebutuhan selama kehamilan
berlangsung
3 Suami saya pernah mencari informasi
fasilitas kesehatan untuk memeriksakan
kehamilan
4 Suami pernah memberikan informasi
tentang pentingnya persiapan persalinan
No Pertayaan S SR K TP HTP
16 Apakah Ibu melakukan pemeriksaan
17 Apakah ibu dalam kehamilan ini rutin
melakukan pemeriksaan kehamilan di
pelayanan kesehatan.
18 Apakah ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan pada 3 bulan pertama kehamilan
minimal satu kali.
19 Apakah ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan pada uasia kehamilan 4, 5, 6 bulan
minimal satu kali pada bulan tersebut.
20 Apakah ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan pada uasia kehamilan 7, 8, 9 bulan
minimal dua kali pada bulan tersebut
64
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
p1 13,10 34,438 ,492 ,938
p2 13,00 33,517 ,537 ,934
p3 13,00 32,069 ,823 ,928
p4 12,90 32,576 ,838 ,929
p5 13,20 32,028 ,755 ,929
p6 12,80 33,890 ,745 ,931
p7 13,30 32,907 ,608 ,932
p8 12,90 34,852 ,823 ,937
p9 12,90 34,024 ,514 ,934
P10 13,00 32,069 ,823 ,928
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,935 10
Koef
0,935 Reliabel
Reliabilitas
Dukungan
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,923 15
66
NO.
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Responden
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
2 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
3 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
6 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0
9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
10 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
11 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
15 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
68
16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
17 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
18 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0
REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN
Dukungan Suami
No.
Umur Kategori Paritas Kategori Pendidikan Kategori ANC Kategori
Resp
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jml Kategori
1 34 Risiko Rendah 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 3 2 2 2 4 3 3 3 2 4 28 Tidak mendukung 4 Lengkap
2 36 Risiko Tinggi 2 Risiko Rendah SMP Pendidikan Rendah 4 4 1 4 5 2 4 5 3 4 36 Mendukung 3 Tidak lengkap
3 38 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi PT Pendidikan Tinggi 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 36 Mendukung 4 Lengkap
4 36 Risiko Tinggi 2 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 4 2 2 2 4 3 3 2 4 3 29 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
5 36 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 36 Mendukung 4 Lengkap
6 28 Risiko Rendah 3 Risiko Rendah SMP Pendidikan Rendah 3 2 4 3 2 2 4 3 2 4 29 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
7 39 Risiko Tinggi 5 Risiko Tinggi SD Pendidikan Rendah 4 4 3 5 2 2 4 4 3 3 34 Mendukung 4 Lengkap
8 19 Risiko Tinggi 2 Risiko Rendah SMP Pendidikan Rendah 2 3 1 4 3 3 2 3 4 3 28 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
9 37 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 5 4 1 4 2 2 4 4 2 3 31 Mendukung 5 Lengkap
10 25 Risiko Rendah 2 Risiko Rendah SMP Pendidikan Rendah 4 4 5 4 3 3 4 2 4 4 37 Mendukung 3 Tidak lengkap
11 32 Risiko Rendah 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 4 4 3 2 2 4 2 2 3 3 29 Tidak mendukung 2 Tidak lengkap
12 30 Risiko Rendah 2 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 26 Tidak mendukung 2 Tidak lengkap
13 37 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi PT Pendidikan Tinggi 1 4 2 4 5 2 2 3 4 5 32 Mendukung 4 Lengkap
14 29 Risiko Rendah 3 Risiko Rendah SD Pendidikan Rendah 2 4 3 4 3 2 4 3 4 2 31 Mendukung 3 Tidak lengkap
15 33 Risiko Rendah 3 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 2 3 1 4 1 1 2 4 3 2 23 Tidak mendukung 2 Tidak lengkap
16 38 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi PT Pendidikan Tinggi 3 4 2 4 1 5 2 4 4 4 33 Mendukung 4 Lengkap
17 24 Risiko Rendah 2 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 2 3 2 2 4 2 4 3 2 2 26 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
18 19 Risiko Tinggi 1 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 4 3 2 2 4 4 4 3 4 2 32 Mendukung 4 Lengkap
19 32 Risiko Rendah 4 Risiko Tinggi SMP Pendidikan Rendah 5 4 2 3 2 4 2 3 2 2 29 Tidak mendukung 2 Tidak lengkap
20 34 Risiko Rendah 3 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 2 4 1 4 2 2 4 2 3 4 28 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
21 36 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi PT Pendidikan Tinggi 3 2 2 2 4 3 3 4 2 2 27 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
22 38 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 4 1 1 4 2 2 4 3 4 2 27 Tidak mendukung 4 Lengkap
23 19 Risiko Tinggi 2 Risiko Rendah PT Pendidikan Tinggi 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 29 Tidak mendukung 4 Lengkap
69
70
24 36 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SMP Pendidikan Rendah 2 2 2 3 4 2 3 3 2 4 27 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
25 39 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SD Pendidikan Rendah 3 4 2 4 2 2 2 4 2 3 28 Tidak mendukung 2 Tidak lengkap
26 19 Risiko Tinggi 2 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 2 3 2 4 4 3 3 4 2 4 31 Mendukung 4 Lengkap
27 22 Risiko Rendah 2 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 1 1 2 3 3 2 4 4 4 2 26 Tidak mendukung 4 Lengkap
28 37 Risiko Tinggi 3 Risiko Rendah SMP Pendidikan Rendah 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36 Mendukung 3 Tidak lengkap
29 35 Risiko Rendah 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 2 2 2 4 3 2 3 4 3 2 27 Tidak mendukung 2 Tidak lengkap
30 38 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 2 4 3 3 4 4 4 3 2 3 32 Mendukung 4 Lengkap
31 40 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi PT Pendidikan Tinggi 3 4 4 3 2 2 4 3 2 4 31 Mendukung 5 Lengkap
32 36 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 4 4 3 5 2 2 4 4 3 3 34 Mendukung 4 Lengkap
33 31 Risiko Rendah 3 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 2 3 1 4 3 3 2 3 4 3 28 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
34 35 Risiko Rendah 3 Risiko Rendah SD Pendidikan Rendah 5 4 2 4 2 2 4 4 2 2 31 Mendukung 4 Tidak lengkap
35 37 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SMA Pendidikan Tinggi 4 4 5 4 3 3 4 2 4 4 37 Mendukung 4 Lengkap
36 40 Risiko Tinggi 5 Risiko Tinggi SMP Pendidikan Rendah 4 3 3 2 2 4 2 2 3 3 28 Tidak mendukung 3 Tidak lengkap
37 27 Risiko Rendah 3 Risiko Rendah SMA Pendidikan Tinggi 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 26 Tidak mendukung 2 Tidak lengkap
38 36 Risiko Tinggi 4 Risiko Tinggi SMP Pendidikan Rendah 1 4 2 4 5 2 2 3 4 5 32 Mendukung 3 Tidak lengkap
Mean
30,26
:
OUTPUT ANALISIS DATA PENELITIAN
(SPSS 27)
Frequency Table
umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Risiko Tinggi 23 60.5 60.5 60.5
Risiko Rendah 15 39.5 39.5 100.0
Total 38 100.0 100.0
paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Risiko Tinggi 21 55.3 55.3 55.3
Risiko Rendah 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pendidikan Rendah 13 34.2 34.2 34.2
Pendidikan Tinggi 25 65.8 65.8 100.0
Total 38 100.0 100.0
Dukungan Suami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mendukung 20 52.6 52.6 52.6
Mendukung 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
ANC
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak lengkap 22 57.9 57.9 57.9
Lengkap 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0
CROSSTABS
Umur * ANC
Crosstab
ANC
Tidak lengkap Lengkap Total
Umur Risiko Tinggi Count 9 14 23
% within umur 39.1% 60.9% 100.0%
Risiko Rendah Count 13 2 15
% within umur 86.7% 13.3% 100.0%
Total Count 22 16 38
% within umur 57.9% 42.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 8.416 1 .004
b
Continuity Correction 6.579 1 .010
Likelihood Ratio 9.159 1 .002
Fisher's Exact Test .006 .004
Linear-by-Linear Association 8.195 1 .004
N of Valid Cases 38
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.32.
b. Computed only for a 2x2 table
Paritas * ANC
Crosstab
ANC
Tidak lengkap Lengkap Total
Paritas Risiko Tinggi Count 8 13 21
% within paritas 38.1% 61.9% 100.0%
Risiko Rendah Count 14 3 17
% within paritas 82.4% 17.6% 100.0%
Total Count 22 16 38
% within paritas 57.9% 42.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 7.549 1 .006
b
Continuity Correction 5.843 1 .016
Likelihood Ratio 7.974 1 .005
Fisher's Exact Test .009 .007
Linear-by-Linear Association 7.350 1 .007
N of Valid Cases 38
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.16.
b. Computed only for a 2x2 table
Pendidikan * ANC
Crosstab
ANC
Tidak lengkap Lengkap Total
pendidikan Pendidikan Rendah Count 12 1 13
% within pendidikan 92.3% 7.7% 100.0%
Pendidikan Tinggi Count 10 15 25
% within pendidikan 40.0% 60.0% 100.0%
Total Count 22 16 38
% within pendidikan 57.9% 42.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 9.600 1 .002
b
Continuity Correction 7.574 1 .006
Likelihood Ratio 11.026 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear Association 9.347 1 .002
N of Valid Cases 38
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.47.
b. Computed only for a 2x2 table
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa Skripsi ini adalah
karya sendiri, disusun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas
Muhammadiyah Semarang
NIM : G2E221046
Jika dikemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya akan bertanggungjawab
sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan Universitas Muhammadiyah Semarang kepada
saya.
Bandung, 2023
Pendidikan
1. Sekolah Dasar : SDN Rancaekek II (2006 – 2012)
2. Sekolah Menegah Pertama : SMPN 1 Rancaekek (2013 – 2015)
3. Sekolah Menegah Kejuruan : SMAN 1 Rancaekek (2016 – 2018)
4. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi
(2018 – 2021)
Universita
Muhammadiyah
Semarang (2021-2023)
Pengalaman Organisasi
1. SD Pramuka
2. SMP Pramuka
3. SMA Karate
4. Perguruan Tinggi -
No Hp : 085795740223
81