SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
Oleh:
Pembimbing
Menyetujui, Mengetahui
Prodi Kebidanan Program Sarjana STIKes Mitra Husada Medan
Ka.Prodi, Ketua,
Febriana Sari, SST, M.Keb Dr. Siti Nurmawan Sinaga, SKM, M.Kes
NIDN: 0103029004 NIDN:0118107402
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA MINAT
IBU TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PMB TRI
WAHYUNI KECAMATAN SIBOLGA KOTA SIBOLGA
TAHUN 2023
Intra Uterine Device (IUD) adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke
dalam rahim yang sangat efektif, reversible dan berjangka panjang, dapat dipakai
oleh semua perempuan usia reproduktif. Hasil studi pendahuluan yang telah
dilakukan di PMB Tri Wahyuni Kec Sibolga Kota Sibolga didapatkan akseptor
KB lebih banyak memilih kontrasepsi suntik dibandingkan kontrasepsi IUD,
sedangkan yang diketahui IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi yang
efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
kurangnya minat ibu terhadappemilihan kontrasepsi IUD. Penelitian ini
merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional,
sampel berjumlah 50 orang yang diambil secara simple random sampling.
Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square dengan p-
value <0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel yang berhubungan
dengan pemilihan kontrasepsi IUD adalah pengetahuan (p value=0,022), sikap (p
value= 0,023), pendidikan (p-value=0,035), dan dukungan suami (p-
value=0,019). Diharapkan kepada bidan di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga
perlunya upaya peningkatan pengetahuan dengan mengadakan penyuluhan agar
dapat meningkatkan konstribusi masyarakat dalam mensukseskan program
pemerintah melalui program keluarga berencana (KB).
Intra Uterine Device (IUD) is a tool or object that is inserted into the uterus which
is very effective, reversible and long term, and can be used by all women of
reproductive age. The results of a preliminary study that was conducted at PMB
Tri Wahyuni, Sibolga District, Sibolga City found that more family planning
acceptors chose injectable contraception than IUD contraception, while it was
known that the IUD was one of the most effective contraceptives. The purpose of
this study was to determine the factors that influence the lack of interest of
mothers in choosing IUD contraception. This research is an analytic study using a
cross sectional design, a sample of 50 people was taken by simple random
sampling. Analysis was carried out univariately and bivariately with the chi
square test with a p-value <0.05. The results of this study indicate that the
variables associated with the choice of IUD contraception are knowledge (p-
value=0.022), attitude (p-value=0.023), education (p-value=0.035), and husband's
support (p-value=0.019). It is hoped that midwives at PMB Tri Wahyuni Sibolga
City need efforts to increase knowledge by holding counseling so that they can
increase the community's contribution in the success of government programs
through family planning (KB) programs.
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat
Sibolga Tahun 2023” segenap upaya pikiran kerja keras yang telah penulis
lakukan dalam penyusunan Proposal Skripsi ini yang merupakan syarat kelulusan
Penulis Proposal Skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
yang terhormat :
1. Dr. Drs. Imran Saputra Surbakti MM., selaku ketua pengurus yayasan Mitra
2. Dr. Siti Nurmawan Sinaga SKM., M.Kes., selaku ketua STIKes Mitra Husada
3. Febriana Sari., M.Keb., selaku Ka. Prodi Kebidanan Program Sarjana yang
i
5. Seluruh Staf Dosen STIKes Mitra Husada Medan yang telah memberikan
Husada Medan
namun sebagai manusia penulis tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Judul Halaman
KATA PENGANTAR
...........................................................................................................................
DAFTAR ISI
...........................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL
...........................................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN
...........................................................................................................................
viii
BAB 1 PENDAHULUAN
iii
5
14
2.2.1 Pengertian
18
19
2.2.3 Indikasi
20
21
2.2.5 Keuntungan
iv
22
2.2.6 Kerugian
22
23
25
26
27
27
28
29
30
31
v
3.7 Teknik Pengolahan Data
32
32
DAFTAR PUSTAKA
34
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
milyar jiwa tahun 2019 dengan pertumbuh lebih dari 80 juta jiwa per tahun.
2019)
data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2022, Indonesia memiliki jumlah
empat dengan penduduk terbanyak di dunia setelah India, China dan Amerika.
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terdiri dari Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) atau Intra Uterine Device (IUD), Metode Operasional Wanita (MOW),
Metode Operasional Pria (MOP) dan Implan/Susuk. Non MKJP terdiri dari pil,
1
2
signifikan dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2016. Di
Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia telah meningkat dari 60,9%
menjadi 61,6%, sedangkan Amerika latin dan Karibia naik sedikit dari
kondom 22.853 jiwa (2,76%), pil 181.489 jiwa (21,91%), AKDRS/IUD 60.965
jiwa (4,95%), MOW 57.933 jiwa (6.99%), dan MOP 7.660 jiwa (0,92%)
yang tepat, tidak terlepas dari faktor perilaku individu. Sejak awal mengetahui
tahun 2019 jumlah pasangan usia subur (PUS) telah mencapai angka 5.772.970
dari jumlah total pasangan usia subur (PUS) 4.460.782 (77,27%), dimana
berdasarkan data Profil Keluarga Indonesia Tahun 2019. Pola pemilihan jenis
alat kontrasepsi pada tahun 2020 menunjukkan bahwa Sebagian besar akseptor
memilih menggunakan metode suntik sebesar 72,9%, diikuti oleh pil sebesar
19,4%. Jika dilihat dari efektivitas, kedua jenis alat ini termasuk metode
kehamilan lebih rendah dibandingkan jenis kontrasepsi lainnya. Pola ini terjadi
setiap tahun, dimana pesrta lebih banyak memilih metode kontrasepsi jangka
Intra Uterine Device (IUD) adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan
ke dalam Rahim yang sangat efektif, reversible dan berjangka panjang, dapat
dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif. Pengertian lain, AKDR (alat
Kontrasepsi Dalam Rahim) atau IUD atau spiral adalah suatu alat yang
beredar saat ini adalah AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) generasi ketiga.
4
Contoh AKDR (Alat kontrasepsi Dalam Rahim) generasi ketiga ialah Copper T,
Copper7, Yplion-Y, Progestasert, Copper T380A. Salah satu faktor yang dapat
Minat merupakan rasa suka/ketertarikan ibu hamil pada alat kontrasepsi tertentu
untuk menjarangkan kelahiran. Menurut Crow dan Crow bahwa factor yang
dapat mempengaruhi minat adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal
terdiri dari pengetahuan, pendidikan, umur, paritas, jumlah anak dan lainnya
KB IUD sebanyak 836 orang, MOW sebanyak 1126 orang, MOP sebanyak 104
orang, Kondom sebanyak 357 orang, Implan sebanyak 2033 orang, suntik
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di PMB Tri Wahyuni Kec
AKDR/IUD.
Dari data diatas menunjukkan rendahnya pengguna KB IUD, maka dari itu
kurangnya minat ibu terhadap pemilihan kontrasepsi IUD di PMB Tri Wahyuni
Kota Sibolga
kontrasepsi IUD
Kota Sibolga
alat kontrasepsi IUD di PMB Tri Wahyuni Kecamatan Sibolga Kota Sibolga
alat kontrasepsi IUD di PMB Tri Wahyuni Kecamatan Sibolga Kota Sibolga
Kota Sibolga
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kontrasepsi berasal dari kata kntra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel
antara sel telur yang matang dengan sel spermisida (Sukarni, 2013). Pemilihan
tahun adalah cara yang paling baik untuk melahirkan dengan anak jarak
tahun, Tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI), dan Kontrasepsi
yang sesuai misalnya: AKDR (IUD, pil, suntik. Cara sederhana, susuk KB,
c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia istri diatas 30
A. Faktor Pengetahuan
1. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau
c. Memahami (Comprehension)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (Analysis)
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
e. Analisis (Analysis)
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
f. Evaluasi (Evaluation)
penilaian itu didasarkan pada suaru kriteria yang ditentukan sendiri, atau
a. Pengalaman
suka dan dukanya. Jika akseptor tersebut bertemu dengan seorang akseptor
IUD saat control di BPS maka mereka akan saling bercerita tentang
suka duka selama mereka menjadi akseptor. Disini terjadi saling tukar
b. Sosio-Budaya
waktu yang lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.
rejeki, maka akan sulit bagi mereka untuk menerima informasi mengenai
kontrasepsi
c. Keyakinan
terbukti benar setelah teruji oleh waktu dan kejadian yang berulang-ulang.
Seorang akseptor baru dengan mantap ia memilih alat kontrsepsi IUD dia
akseptor baru ini makin mantap setelah memperoleh informasi IUD saat
d. Fasilitas
bersifat
kuantitatif, yaitu :
13
IUD.
B. Faktor Sikap
sendiri, orang lain, obyek atau issue atau kecenderungan bertindak dari
individu, berupa respons terhadap stimulus ataupun objek tertentu. Sikap bisa
atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada
objek tersebut.
1. Tingkatan Sikap
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.Karena dengan suatu
diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti
c. Menghargai (valuing)
a. Pengalaman Pribadi
memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap seseorang yang
c. Pengaruh Kebudayaan
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
f. Faktor Emosional
3. Kriteria Sikap
kriteria :
C. Faktor Pendidikan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan
SMA
1. Keintiman
2. Harga Diri
orang lain diartikan bahwa individu yang bersangkutan tidak mampu lagi
dalam berusaha.
3. Keterampilan Sosial
sosial yang tinggi, sehingga jaringan sosial yang luas pula. Sedangkan,
4. Pendapatan
5. Tingkat Pendidikan
keputusan.
IUD bagi pasangan usia subur. Dukungan suami merupakan salah satu
kontarsepsi bagi kaum wanita sebagai istri secara khusus dan didalam keluarga
secara umum
nantinya istri akan merasa lebih mantap dalam memilih dan selama
2.2.1 Pengertian
IUD adalah alat kecil terdiri dari bagan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan
a. Copper – T
amonorhea
b. Copper – 7
c. Multi Load
IUD ini terbuat dari plastik (Polythelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan bebentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung keatas ke
bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
d. Lippes Loop
pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut
kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini
2.2.3 Indikasi
rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada
waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaaan lunak.
Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh
1. Usia produktif
2. Keadaan nullipara
11. Perokok
13. Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah
setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan sekali selama tiga
sekali.
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
6. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau
abortus septic
2.2.5 Keuntungan
10. Dapat digunakan sampai menopuse (1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir).
23
2.2.6 Kerugian
1. Perubahan pada siklus haid (umumnya terjadi 3 bulan pertama dan akan
2. Haid yang lama dan banyak dan Saat haid lebih sakit
8. Klien tidak bisa melepas alat IUD oleh dirinya sendiri dan harus petugas
1. Amenorea
Periksa pada klien apakah sedang hamil atau tidak, apabila tidak jangan
benang tidak terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, IUD jangan
2. Kejang
Apabila klien mengalami kejang yang berat, lepaskan IUD dan bantu klien
dilepas apabila klien menghendaki. Apabila klien telah memakai IUD selama
lebih dari 3 bulan dan diketahui menderita anemia dianjurkan melepas IUD
terlepas. Apabila tidak hamil dan IUD tidak terlepas, berikan kondom,
pemriksaan ultrasound. Apabila tidak hamil dan IUD yang hilang ditemukan,
lakukan pengobatan yang memadai bila penyakit radang panggul, obati dan
lepas ID sesudah 48 jam. Apabila IUD sudah dikeluarkan beri metode lain
sampaimasalahnya teratasi.
Waktu penggunaan IUD dapat dilakukan setiap waktu dalam siklus haid
yang dapat dipastikan klien tidak hamil. Bisa dipasang ketika haid hari pertama
sampai ke-7 siklus haid. Pemasangan segera setelah melahirkan selama kurun
waktu 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca persalinan dan bisa juga
juga diingat angka ekpulasi tinggi pada pemasangan segera atau selama 48 jam
pasca persalinan. Jika klien menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari)
apabila tidak ada gejala infesksi bisa langsung dapat menggunakan IUD.
26
1. Faktor Pengetahuan
Pemakaian Kontrasepsi IUD
2. Faktor Sikap
3. Faktor Pendidikan
BAB 3
METODE PENELITIAN
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini memiliki dua variabel yaitu
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
psikologis
baik berupa
motivasi, perhatian
dan penerimaan
5 Pemilihan keinginan untuk 1 : Memilih IUD Ordinal
Kontrasepsi menggunakan 2 : Tidak Memilih IUD
Intra Uterine suatu
Device(IUD) metode alat
kontrasepsi yang
dapat
menjarangkan
kehamilan.
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
3.4.1 Populasi
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
3.4.2 Sampel
n = N
1 + (N.e)2
n = 102
1 + 102 (0,1)2
n = 50,4 dibulatkan menjadi 50
n = 50
Keterangan :
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
sampel yang, asih dapat ditelolir atau diinginkan. Dalam penelitian ini
daftar
yang berisi semua populasi yang akan diteliti, memberi kode berupa angka untuk
semua yang akan diteliti dalam nomor, menulis kode tersebut masing-masing
pada selembar kertas kecil, menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut,
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden
penelitian, adapun data yang termasuk data primer adalah jawaban yang
yang ada dari kuesioner. Pengambilan data primer yang diambil melalui
dependen
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh
kontrasepsi IUD masih kurang, tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD karena
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2023 diawali dengan survey
32
awal penelitian.
A. Proses Collecting
observasi
B. Proses Editing
C. Proses Coding
yang diteliti.
D. Proses Tabulating
dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian.Data disajikan dalam tabel
33
distribusi frekuensi.
yang ada dalam table tersebut adalah pengetahuan, sikap, Pendidikan dan
BAB 4
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga
No Pengetahuan n %
1 Kurang 7 14,0
2 Cukup 31 62,0
3 Baik 12 24,0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.1, menunjukkan bahwa jumlah responden yang
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap
di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga
No Sikap n %
1 Positif 31 62,0
2 Negatif 19 38,0
Jumlah 50 100
35
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga
No Pendidikan n %
1 Rendah 16 32,0
2 Sedang 20 40,0
3 Tinggi 14 28,0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan bahwa jumlah responden yang
No Dukungan Suami n %
1 Mendukung 21 42,0
2 Tidak Mendukung 29 58,0
Jumlah 50 100
mendapat dukungan dari suami di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga sebanyak
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemilihan Kontrasepsi IUD
di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga
No Pemilihan Kontrasepsi IUD n %
1 Memilih 19 38,0
2 Tidak Memilih 31 62,0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.5, menunjukkan bahwa jumlah responden yang
Tabel 4.6
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD
di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga Tahun 2023
Pemilihan Kontrasepsi IUD
No Pengetahuan Memilih Tidak Memilih P-
n % n % Value
1 Kurang 0 0,0 7 100,0
2 Cukup 16 51,6 15 48,4 0,022
3 Baik 3 25,0 9 75,0
Berdasarkan tabel 4.5, menunjukan bahwa jumlah responden yang
Dari hasil uji Chi Square diperoleh P value =0,022 < α (0,05) maka Ho
Tabel 4.7
Hubungan Sikap Ibu dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD
di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga Tahun 2023
bersikap positif dengan memilih kontrasepsi IUD di PMB Tri Wahyuni Kota
(74,2%), lebih besar jika dibandingkan responden yang bersikap negatif dengan
responden.
39
Dari hasil uji Chi Square diperoleh P value =0,023 < α (0,05) maka Ho
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sikap dengan pemilihan
Tabel 4.8
Hubungan Pendiidkan Ibu dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD
di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga Tahun 2023
Pemilihan Kontrasepsi IUD
No Pendidikan Memilih Tidak Memilih P-
n % n % Value
1 Rendah 3 18,8 13 81,3
2 Sedang 7 35,0 13 26,0 0,035
3 Tinggi 9 64,3 5 35,7
Berdasarkan tabel 4.8, menunjukan bahwa jumlah responden yang
memilih kontrasepsi IUD sebanyak 13 responden (26,0%) dan lebih besar jika
40
Dari hasil uji Chi Square diperoleh P value =0,035 < α (0,05) maka Ho
Tabel 4.9
Hubungan Dukungan Suami dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD
di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga Tahun 2023
tidak memilih kontrasepsi IUD di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga sebanyak 17
Dari hasil uji Chi Square diperoleh P value =0,019 < α (0,05) maka Ho
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan suami dengan
4.3 Pembahasan
Dari hasil uji Chi Square diperoleh P value =0,022 < α (0,05) maka Ho
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi Aristda
(2022), dari hasil uji statistik chi-Square diperoleh ρ-value = 0,001 yang
minat ibu menggunakan AKDR di Puskesmas Jambi Kecil tahun 2022. Nilai
Odds Ratio (OR) 9,000 (95% CI : 2,286 – 35,433), artinya responden dengan
kurang tentang kontrasepsi IUD seperti manfaat untuk jangka panjang dan dari
segi kepraktisannya karena tidak seperti pil yang harus dikonsumsi setiap hari
ataupun suntik yang setiap bulan dilakukan, kemudian pemahaman yang salah
seperti IUD dapat berpindah tempat dan dapat keluar sendiri setelah dilakukan
bersikap positif dengan memilih kontrasepsi IUD di PMB Tri Wahyuni Kota
tidak memilih kontrasepsi IUD di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga sebanyak 23
dari 31 responden.
Dari hasil uji Chi Square diperoleh P value =0,023 < α (0,05) maka Ho
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sikap dengan pemilihan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ummi Yana
(2022), hasil uji chi—square dengan tingkat kepercayaan 95%, dapat diperoleh
nilai p value 0,033 yang berarti lebih kecil dari α- value (0,05). Dengan
bersikap positif lebih banyak daripada yang bersikap negatif. Penelitian yang
akseptor KB IUD. Masih ada ibu yang bersikap negatif karena tidak mengetahui
efektifitas dari IUD dan merasa malu jika menggunakan IUD karena
memilih kontrasepsi IUD sebanyak 13 responden (26,0%) dan lebih besar jika
Dari hasil uji Chi Square diperoleh P value =0,035 < α (0,05) maka Ho
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi Aristda
(2022), Dari hasil uji statistik chi-Square diperoleh ρ-value = 0,008 yang
tahun 2022. Nilai Odds Ratio (OR) 6,111 (95% CI : 1,524 – 24,503), artinya
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi wanita usia subur dalam
oleh orang lain secara terbuka. Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi akan
tidak memilih kontrasepsi IUD di PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga sebanyak 17
Dari hasil uji Chi Square diperoleh P value =0,019 < α (0,05) maka Ho
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan suami dengan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Edi Subroto
yaitu suami yang mendukung tapi tidak menggunakan IUD, hal ini dikarenakan
adanya berbagai alasan yaitu merasa nyaman dengan kontrasepsi lainnya, masih
47
ada pemikiran negatif sehingga takut untuk menggunakan kontrasepsi IUD, dan
biaya untuk pemasangan kontrasepsi IUD. Berbeda halnya dengan akseptor yang
tidak didukung tapi menggunakan KB IUD hal ini dikarenakan, paritas yang
tinggi, dan akseptor merasa bahwa KB IUD itu lebih efektif dari pada KB
pada keputusan yang akan diambil ibu. Dengan memberikan dukungan berupa
motivasi, perhatian, saran dan penerimaan yang diterima ibu dari suami sangat
berdampak besar pada pemilihan alat kontrasepsi ibu. Semakin tinggi dukungan
dari suami akan sangat berdampak pada keputusan yang akan dipilih ibu. Maka
dapat disimpulkan, bahwa dukungan suami sangat erat kaitannya dengan minat
BAB 5
5.1 Kesimpulan
2. Distribusi frekuensi ibu yang memiliki sikap positif di PMB Tri Wahyuni
(38,0%).
4. Distribusi frekuensi ibu yang mendapat dukungan dari suami di PMB Tri
PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga dengan nilai P value = 0,022 < 0,05.
7. Ada hubungan antara sikap ibu dengan pemilihan kontrasepsi IUD di PMB
Tri Wahyuni Kota Sibolga dengan nilai P value = 0,023 < 0,05.
PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga dengan nilai P value = 0,035 < 0,05.
PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga dengan nilai P value = 0,019 < 0,05.
5.2 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PMB Tri Wahyuni Kota
sebagai berikut :
1. Bagi Responden
Dengan adanya hasil penelitian ini disarankan agar tenaga kesehatan PMB
waktu penelitian serta desain penelitian yang tidak hanya dilakukan sekali
waktu saja.
51
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2021. Profil dinas kesehatan provinsi
Sumatera Utara 2021. Sumut: DINKES.
Ibrahim, W. W., Misar, Y., & Zakaria, F. (2019). Hubungan Usia, Pendidikan
Dan Paritas Dengan Penggunaan AKDR di Puskesmas Doloduo Kabupaten
Bolaang Mongondow. Akademika : Jurnal Ilmiah Media Publikasi Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi, 8(1), 35
52
Sari, Yati, Nur, I., Abidin, U.W., Ningsih, S. 2019. Faktor - Faktor Yang
Berhubungan Dengan Minat Ibu Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi
53
Lampiran 1
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Septia Winanda Silitonga
NPM : 2219201710
Sibolga, 2023
Lampiran 2
PMB Tri Wahyuni Kota Sibolga Tahun 2023”, saya mohon kesediaan saudara
akan saya jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan
Responden
(……
………..…………)
56
Lampiran 3
I. Karakteristik Responden
10. Alat IUD dapat digunakan bagi wanita yang ingin alat kontrasepsi ?
a. Jangka panjang.
b. Jangka pendek.
c. Selamanya
III. Sikap
Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Memberi Tanda () Untuk Pilihan
Jawaban Yang Anda Anggap Benar :
NO Pernyataan SS S KS STS
1 Saya merasa malu dengan cara
pemasangan IUD yang melalui vagna
2 Saya merasa takut menggunakan IUD
karena saat haid darah menjadi lebih
banyak dan lama.
3 Saya merasa kuatir karena IUD dapat
keluar sendiri jika ukuran IUD tidak
cocok dengan ukuran rahim ibu.
4 Pada ibu yang menyusui, IUD tidak
mengganggu kelancaran ASI
5 Saya dapat dipasang oleh tenaga
kesehatan
yang belum terlatih.
6 IUD cocok untuk menjarangkan
kehamilan dengan jangka panjang
7 Saat IUD dicabut maka kesuburan ibu
dapat kembali dengan cepat.
8 Saya setuju IUD sebagai kontrasepsi
pilihan jangka panjang yang tepat untuk
wanita usia subur.
9 IUD langsung bekerja secara efektif
setelah dipasang.
10 Saya merasa takut menggunakan IUD
karena dapat menyebabkan nyeri selama
menstruasi.
59
No Pernyataan Ya Tidak
Dukungan Emosional
1 Saya selalu berdiskusi dengan pasangan dalam memilih
alat kontrasepsi yang ingin digunakan
2 Suami saya ikut mengantarkan sewaktu akan
memasang alat kontrasepsi
3 Kasih sayang yang diberikan oleh suami saya
mengalami perubahan setelah menggunakan alat
kntrasepsi
4 Suami saya peduli dengan kesehatan reproduksi saya
Dukungan Informasi
5 Suami saya memberi izin untuk menghadiri atau
mengikuti penyuluhan tentang alat kontrasepsi
6 Suami saya ikut mengantarkan menghadiri penyuluhan
tentang alat kontrasepsi
7 Suami saya selalu mengingatkan saya untuk pergi
control KB ke pelayanan kesehatan
Dukungan Instrumental
8 Suami saya memberi dukungan saat saya takut pada
proses memasangan atau pemilihan alat kontrasepsi
9 Suami saya selalu mengantarkan saya jika pergi
kontrol
Dukungan Pengharapan
10 Pendapat suami saya sangat mempengaruhi keputusan
saya dalam memilih alat kontrasepsi
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
62
OUTPUT SPSS
ANALISIS UNIVARIAT
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 7 14.0 14.0 14.0
Cukup 31 62.0 62.0 76.0
Baik 12 24.0 24.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Positif 31 62.0 62.0 62.0
Negatif 19 38.0 38.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 16 32.0 32.0 32.0
Sedang 20 40.0 40.0 72.0
Tinggi 14 28.0 28.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Dukungan Suami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Mendukung 21 42.0 42.0 42.0
Tidak Mendukung 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
63
ANALISIS BIVARIAT
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 7.589 2 .022
Likelihood Ratio 9.968 2 .007
N of Valid Cases 50
a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 2,66.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.148a 1 .023
b
Continuity Correction 3.876 1 .049
Likelihood Ratio 5.139 1 .023
Fisher's Exact Test .036 .025
N of Valid Cases 50
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,22.
b. Computed only for a 2x2 table
Total Count 19 31 50
% within Pendidikan 38.0% 62.0% 100.0%
% within Pemilihan 100.0% 100.0% 100.0%
Kontrasepsi IUD
% of Total 38.0% 62.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 6.699 2 .035
Likelihood Ratio 6.817 2 .033
N of Valid Cases 50
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 5,32.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5.520 1 .019
b
Continuity Correction 4.220 1 .040
Likelihood Ratio 5.788 1 .016
Fisher's Exact Test .037 .019
N of Valid Cases 50
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,98.
b. Computed only for a 2x2 table
68
Lampiran 7
DOKUMENTASI
69
Lampiran 8
MASTER TABEL