SKRIPSI
Oleh :
VITRINA
NIM : 2007036
SKRIPSI
VITRINA
NIM : 2007036
Ini telah diperiksa dan disetujui Untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Skripsi Program Studi Sarjana Kebidanan STIKes Syedza Saintika Padang
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
VITRINA
ABSTRAK
iv
UNDERGRADUATE MIDWIFE STUDY PROGRAM
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
VITRINA
Factors Associated with the Low Use of IUD Contraception in Jorong Tanjung
Pangkal Work Area of Simpang Empat Health Center, West Pasaman Regency
ABSTRACT
At this time the use of IUD contraceptives is still low. Based on the Simpang
Empat Health Center report in 2021 the number of IUD acceptors was only 0.2%.
The use of IUD contraception is influenced by various factors including husband's
knowledge, attitude and support. The purpose of this study was to find out what
factors were associated with the low use of IUD contraceptives in Jorong Tanjung
Pangkal, Simpang Empat Health Center, West Pasaman Regency.
This type of research is analytic with a cross-sectional study design. This
research was conducted in Jorong Tanjung Pangkal area in February - September
2022. The population of all family planning acceptors in Jorong Tanjung Pangkal
was 374 people, the number of samples in this study was 35 people with purposive
sampling technique. sampling. The data used are primary data, univariate and
bivariate data analysis using the Chi-Square test.
The results showed that 28 people (80.0%) of respondents did not use IUD
contraception, 17 people (48.6%) of respondents who had less knowledge about IUD
contraception, 19 people (54.3%) of respondents who had a negative attitude about
contraceptive use. IUD and 20 people (57.1%) respondents who did not receive
support from their husbands in using IUD contraception. The results of statistical
tests showed that there was a relationship between knowledge (p value = 0.018),
attitude (p value = 0.041) and husband's support (p value 0.033) with the use of the
IUD.
The conclusion is that there is a relationship between knowledge, attitude and
husband's support with the use of IUD contraception. It is recommended to health
workers to increase counseling about IUD contraception by involving husbands.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
Dalam penulisan Skripsi ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada ibu
Febby Herayono, M.Keb dan ibu Hartati Deri Manila, M.Keb selaku pembimbing
yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam penulisan
proposal ini. Selanjutnya dalam kesempatan ini, peneliti juga mengucapkan banyak
Saintika Padang.
3. Bapak dan Ibu Dosen Kebidanan yang telah memberikan ilmu pengetahuan
selama perkuliahan.
4. Kedua Orang Tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan moril
vi
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
mengharapkan masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik.
Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
ABSTRAK............................................................................................................iii
ABSTRACK.........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.......................................................................................1
B.Rumusan Masalah .................................................................................6
C.Tujuan Penelitian ...................................................................................6
D.Manfaat Penelitian ................................................................................8
E.Ruang Lingkup.......................................................................................8
BAB V PEMBAHASAN
A.Univariat................................................................................................51
B.Bivariat..................................................................................................59
viii
BAB VI PENUTUP
A.Kesimpulan...........................................................................................61
B.Saran......................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Teori....................................................................................35
3.1 Kerangka Konsep.................................................................................45
x
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Pengukuran Skala Likert....................................................................................30
3.1 Definisi Operasional...........................................................................................45
4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden...................................................48
4.2 Distribusi Frekuensi Penggunaan Kontrasepsi IUD..........................................49
4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Aseptor KB..................................................50
4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Aseptor KB.............................................................50
4.6 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami dalam Penggunaan Kontrasepsi IUD...51
4.7 Hubungan Pengetahuan Aseptor KB dengan Penggunaan KB IUD..................51
4.8 Hubungan Sikap Aseptor KB dengan Penggunaan KB IUD.............................52
4.9 Hubungan Dukungan Suami dengan Penggunaan KB IUD..............................53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan
dihindari semua itu ditentukan oleh tingkat kelahiran serta kematian dan
penduduk yang tinggi, yaitu sebesar 1,49% per tahun (Kemenkes, 2020).
Device (IUD) hanya sebanyak 6,81% implan 9,63%, MOW 1,64%, MOP 0,16%,
pengguna kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) jauh lebih rendah jika
Berdasarkan data BKKBN tahun 2020 jumlah pasangan usia subur (PUS)
kontrasepsi IUD hanya sebanyak 3,91% implan 7,80%, metode operasi wanita
(MOW) 1,39%, metode operasi pria (MOP) 0,11%, pengguna kontrasepsi IUD
1
2
jauh lebih rendah jika dibandingkan pengguna KB suntik 48,97% dan pil
BKKBN yaitu 75% dengan target penurunan angka kelahiran yang ingin dicapai
untuk wilayah Kabupaten Pasaman Barat jumlah aseptor KB aktif menurut data
yaitu MOW 0,6% aseptor, MOP 0,1 aseptor, IUD 9,1% aseptor, PIL 42,23%
aseptor, Implant 15,32% aseptor, suntik 24,1% aseptor, kondom 8,5% aseptor.
Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat untuk wilayah kerja dengan pengguna
aktif tahun 2021 terdapat sebanyak 374 aseptor, yang menggunakan Suntik
80,4% aseptor, PIL 6,7% aseptor, implant 8,3% aseptor, MOW 3,2% aseptor ,
IUD 0,5% aseptor, kondom 0,8% aseptor . Sedangkan berdasarkan dari data
aseptor. Pada bulan Agustus tahun 2022 tercatat data penggguna kontrasepsi di
Jorong Tanjung Panggal yaitu yang menggunakan Suntik 79,9%, aseptor, PIL
6,6% aseptor, implant 0,2% aseptor, MOW 5,1% aseptor, IUD 0,2% aseptor,
rendah yaitu IUD. Masih banyak pasangan usia subur yang tidak may
kontrasepsi non hormonal dalam rahim berbentuk huruf T yang dapat membantu
Namun pada saat ini masih banyak pasangan usia subur yang tidak mau
menggunakan kontrasepsi IUD, hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor
seseorang tentang IUD tinggi seperti pasangan usia subur mengetahui manfaat
dari IUD tersebut maka mereka akan lebih tertarik untuk menggunakan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjarwati (2019)
rendah tidak berminat menggunakan kontrasepsi IUD. Hasil uji statistik ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value 0,002) dan sikap (p value
Selain itu dukungan suami juga mempengaruhi pasangan usia subur dalam
menggunakan kontrasepsi IUD. Suami pasangan hidup istri atau ayah dari anak-
anak, Suami mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga
tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting, dimana suami sangat
dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah, akan tetapi sebagai pemberi
menerima bantuan yang bersifat nyata yang dilakukan oleh suami terhadap
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri tahun 2018 tentang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Echy R Tahun 2020 Tentang
signifikan antara sikap terhadap pemakaian kontrapsesi IUD dengan nilai p value
0,007.
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada tanggal 14 Juni tahun
menggunakan kontrasepsi IUD karena tidak adanya dukungan dari suami yaitu 6
dari 8 orang mengatakan dilarang oleh suami untuk memakai kontrasepsi IUD
tersebut.
manfaat dari kontrasepsi IUD tersebut dan mereka juga mengatakan khawatir
menengah ke atas yaitu rata – rata tamatan SMA dan perguruan tinggi.
IUD yaitu karena lingkungan dan sosial namun hanya 3 orang diantara mereka
yang mengatakan mendapatkan informasi yang kurang baik tentang KB IUD dari
lingkungan sekitar. Sedangkan untuk peran petugas kesehatan sudah baik karena
mereka tetap tidak berani menggunakan kontrasepsi IUD. Dilihat dari segi
gratis ketika adanya dilakukan Safari KB yang bekerja sama dengan lintas
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pasaman Barat.
Pasaman Barat
Barat
7
Barat
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
2. Bagi Peneliti
kontrasepsi IUD.
Alat kontrasepsi khususnya kontrasepsi IUD dan menjadi acuan untuk bahan
8
Pasaman Barat. Tujuan dalam penelitian ini untuk melihat hubungan antara
adalah analitik dengan desain penelitian crossectional study. Penelitian ini telah
pada bulan Juni tahun 2022 sebanyak 374 orang, jumlah sampel dalam
Data yang digunakan adalah data primer yaitu dengan melakukan wawancara
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi KB
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang diinginkan. Maka dari itu pemerintah mencanangkan program atau cara
kontrasepsi yang digunakan ibu setelah lahirnya plasenta sampai 40 hari setelah
2. Tujuan Program KB
sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda,
jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2017).
9
10
Daya guna teoretis dan daya guna pemakaian hampir sama. Kegagalan
lebih rendah pada AKDR yang mengeluarkan tembaga atau hormon. Namun
Bidan harus merasa yakin bahwa klien tidak hamil dan klien bebas dari
infeksi vagina atau uterus saat akan memasang AKDR. Beberapa dokter lebih
AKDR kedalam uterus yang dalam keadaan hamil, namun klien lebih rentan
terkena infeksi. Selain itu, bila ada waktu menunggu terlalu lama atau jika
pilihan obat kepada klien, terutama apabila klien merasa tegang dan cemas
atau memiliki riwayat disminore. Beberapa obat yang ditawarkan antara lain
satu jam sebelum prosedur. Pilihan lain adalah penggunaan anastesi lokal
bersangkutan.
3) Pastikan klien tidak hamil melalui pemeriksaan fisik dan tes kehamilan.
AKDR.
jam 10 dan jam 2 kurang lebih 1,5-2 cm dari jarak tulang eksternal.
saluran servik.
tahu klien bahwa ia akan merasakan nyeri tajam singkat pada saat
uterus.
d) Tenakulum juga dapat berada pada arah jam 8 dan jam 4, bila
anterior.
e) Tenakulum tidak boleh diletakan pada arah jam 3 atau jam 9 karena
berlebihan.
b) Peganglah sonde uterus diantara ibu jari dan dua jari pertama
uterus.
pemasangan AKDR karena alat yang terbuat dari plastic ini akan
f) Apabila benang akan dipotong tidak lebih pendek dari kurang lebih
1-2 inci (3,75 sampai 5 cm) dari tulang servik eksternal, tindakan ini
pemasangan. Beri tekanan dengan lidi kapas atau dengan kasa pada
h) Lepaskan speculum.
i) Bersihkan perineum.
ia menginginkannya.
dimasukkan.
1) Kejang rahim terutama pada bulan-bulan pertama. Hal ini dapat diatasi
kecil ukurannya.
anastesi paraservikal.
4) Pingsan dapat terjadi pada klien dengan predisposisi untuk keadaan ini,
3) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak
perlu diganti).
10) Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebi setelah haid
terakhir).
16
2) Komplikasi lain:
pemasangan.
4) Tidak baik digunakan dengan perempuan yang IMS atau perempuan yang
memakai AKDR.
pemasangan AKDR.
17
8) Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan
11) Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
1) Perdarahan
lama atau lebih banyak dari biasanya, perdarahan diluar haid serta perdarahan
yang berupa tetesan. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kerja enzim yang
pemakaian IUD. Tindakan medis yng dapat dilakukan untuk kasus ini yaitu
pemberian vitamin koagulasi (obat untuk pembekuan darah), zat besi dan
2) Infeksi
Bentuk gejala dari keluhan ini seperti nyeri dibagian perut bawah,
keputihan yang berbau, demam serta nyeri saat melakukan hubungan seksual.
Keluhan ini dapat disebabkan oleh peradangan dapat terjadi oleh pemasangan
yang tidak steril dan peradangan dapat terjadi waktu pemasangan saja atau
mengatasi keluhan ini yaitu memberikan KIE kepada klien tentang penjelasan
berhasil, maka IUD di cabut dan diganti dengan alat kontrasepsi lain (Jannah,
2018).
3) Keputihan
Gejala yang dialami dengan keluhan ini seperti keluar cairan putih dari
vagina dan dapat timbul setelah pemasangan. Hal ini dapat disebabkan oleh
reaksi dari endometrium karena adanya IUD didalam kandung rahim (benda
asing) serta dapat terjadi karena adanya infeksi yang terbawa pada waktu
KIE menjelaskan bahwa keputihan yang terjadi sedikit dan tidak perlu
keputihan banyak berikan obat vaginal yang tersedia (misal albotil), apabila
dengan pengobatan tidak menolong maka IUD dicabut dan diganti dengan
Gejala dari keluhan ini adalah IUD teraba didalam vagina, dapat
dan dapat juga terjadi secara spontan pada bulan pertama pemasangan. Hal ini
dapat disebabkan karena ukuran IUD yang terlalu kecil atau terlalu besar
dank arena letak IUD yang tidak sempurna. Penanggulangan dari keluahan ini
dapat dilakukan tindakan medis yaitu IUD dikeluarkan dan diganti dengan
IUD baru serta pemasangan dilakukan dengan baik. Apabila IUD terlalu kecil
maka ganti dengan IUD yang lebih besar, sebaliknya apabila IUD terlalu
besar maka ganti dengan IUD yang lebih kecil (Triwibowo, 2015).
sondage, tidak ditemukan IUD didalam rahim. Penyebab dari keluhan ini
terjadi karena tindakan yang terlalu kasar pada waktu pemasangan IUD, pada
serta karena pemasukan alat pendorong kedalam rahim dengan arah yang
tidak ada keluhan tidak perlu segera dikeluarkan karena tidak menimbulkan
reaksi jaringan. Apabila IUD tembaga atau bentuk IUD tertutup yang
20
dilanjutkan dengan HCG apabila bayangan IUD tidak Nampak atau dengan
memasang IUD baru, kemudian dibuat foto rontgen perut (Hidayat, 2018).
Gejala dari keluhan ini adalah ibu akan mengalami disminore saat menstruasi.
Hal yang dapat menyebabkan keluhan ini seperti psikologi ibu, letak IUD
yang salah dan kemungkinan lain disebabkan oleh infeksi menahun pada alat
tidak berhasil maka pengobatan lanjutan yaitu mengganti IUD yang baru dan
penjelasan bahwa ada kemungkinan terjadi hal tersebut, tetapi sering bersifat
sementara dan tidak pada semua wanita. Tindakan medis yang dapat
timbul rasa nyeri seperti mulas, kadang-kadang dapat menjadi rasa nyeri atau
21
ini bisa dai faktor psikologis ibu dan mungkin disebabkan oleh letak IUD
yang salah atau IUD tidak sesuai dengan rongga rahim. Penanggulangan yang
C. Tingkat Pengetahuan
1. Pengertian
objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung dan sebagainya), dengan
(Hidayat, 2018).
2. Tingkat Pengetahuan
(Notoadmodjo, 2013)
1) Tahu (know)
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
22
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
2) Memahami (comprehension)
tentang suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar
3) Aplikasi (aplication)
4) Analisis (analysis)
masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah
sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
5) Sintesis (synthesis)
merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-
6) Evaluasi (evaluation)
23
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa
informasi, dan pada Akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
baru diperkenalkan.
2) Pekerjaan
3) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang
tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
24
lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dan juga dengan bertambahnya umur
psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.
4) Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat
menjadikan seseorang untuk mencoba dab menekuni suatu hal dan pada akhirnya
5) Pengalaman
Adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan
menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang membekas dalam
6) Kebudayaan
7) Informasi
b. Faktor Eksternal
1) Faktor lingkungan
kelompok.
2) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap
tertentu baik secara lisan maupun tulisan, maka dikatakan seseorang tersebut
evaluasi.
menanyakan isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau responden.
seseorang menjadi tiga tingkatan yang di dasarkan pada nilai persentase yaitu
D. Sikap
1. Pengertian Sikap
mengadakan tindakan terhadap suatu objek atau suatu cars. yang menyatakan
3. Tingkatan Sikap
27
1) Menerima (Receiving)
2) Merespon (Responding)
3) Menghargai (Valuing)
masalah.
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah terpilih dengan segala
4. Pengukuran Sikap
tentang fenomena social di gunakan skala likert item - item instrument yang
dari jawaban sangat positif sampai sangat negatif. Seperti: sangat setuju,
Tabel 2.1
Setuju 3 Setuju 2
Sikap dinilai dengan cara skala likert 4 tingkat. Hasil kuisioner diolah
1) Pernyataan positif
rincian skor sebagai berikut: Sangat setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak
2) Pernyataan negatif
dengan rincian skor sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) =
E. Dukungan Suami
dari anak-anak. Suami mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam
suatu keluarga tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting, dimana
suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah, akan tetapi
sebagai pemberi motivasi atau dukungan dalam berbagai kebijakan yang akan
terdapat hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan yang bersifat
29
nyata yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya. Dukungan yang diberikan
terdapat hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan yang bersifat
dalam sistem sosial yang pada akhirnya akan dapat memberikan cinta,
pasangan. Dukungan moral seorang suami pada istrinya hal yang memang
a. Dukungan Informasional
umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti
b. Dukungan Penilaian
keadaan yang nyata. Bantuan penilaian ini dapat berupa penilaian positif
30
(Rahmanila, 2017).
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Emosional
(Hidayat, 2016)
a) Budaya
b) Pendapatan
kesehatan keluarganya.
c) Tingkat Pendidikan
F. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
o Pengetahuan
o Sikap
o Pendidikan
32
Faktor pendukung
o ekonomi
o fasilitas Minat Menggunakan IUD
o lingkungan
o Sosial Budaya
o Sarana Sumber
informasi
Faktor pendorong
o Dukungan suami
o Dukungan
Keluarga
o Peran petugas
kesehatan
(Sumber : Kerangka Teori Perilaku Kesehatan menurut Lawrence Green 1980 dalam
Notoatmodjo, 2013 dan Lingga, 2019)
BAB III
METODE PENELITIAN
Sectional study. Analitik yaitu dimana pada penelitian menganalisis dan mencari
dalam waktu bersamaan dalam satu kuisoner yang sama serta mencari hubungan
September 2022.
1. Populasi
diteliti (Dahlan, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor
Kabupaten Pasaman Barat pada bulan Juni Tahun 2022 sebanyak 374 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Bila populasi besar dan tidak
untuk populasi. Untuk semua sampel yang diambil dari populasi harus betul-
n= +3
Keterangan :
n = Besar sampel
n= + 3 = 31,3 = 32
n= xn
Keterangan :
35
n : Besar sampel
n= x 32 = 35
Dalam penelitian ini sampel di ambil dengan teknik purposive sampling artinya
sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan atau memenuhi kriteria
yang memenuhi syarat sebagai sampel (Dahlan, 2016). Adapun Kriteria subjek
a. Kiteria inklusi
mewakili sampel penelitian karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
seperti halnya ada hambatan etis, menolak menjadi responden atau suatu keadaan
Kriteria subjek penelitian yang tidak dapat di gunakan dalam penelitian ini adalah :
b. Kriteria Eksklusi
2) Kurang pendengaran
36
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diambil dari wawancara secara langsung dari
2. Data Sekunder
(Notoadmodjo, 2012).
Adapun proses pengumpulan data selama penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
1. Mengurus surat izin pengambilan data awal dan penelitian dari Sekolah
Empat
wawancara.
Puskesmas Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat pada bulan Juni Tahun
5. Menentukan jumlah sampel, adapun jumlah sampel pada penelitian ini adalah
b. Tahap Pelaksanaan
F. Etik Penelitian
1. Izin Penelitian
Saintika Padang di lanjut dengan izin Dinas Kesehatan Setempat dan Kepala
persetujuan untuk ikut berperan serta dalam penelitian yang akan dilakukan.
discomfort).
39
Hal ini memberikan semua responden hak yang sama untuk dipilih
setiap responden penelitian memiliki hak untuk diperlakukan adil dan tidak
2014).
peneliti.semua kuisioner yang telah dijawab oleh responden dan diisi oleh
mudah dalam pengolahan data. Pada penelitiaan ini pemberian kode pada
dari 10 pertanyaan, pertanyaan pada dukungan suami terdiri dari dua jenis
mendapat skor 0.
(Notoadmodjo, 2012).
memastikan kembali bahwa tidak ada data yang salah ketika data di entry
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
untuk melihat kemaknaan dan besarnya hubungan antara variabel tadi maka
Nilai p alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.05 dengan
demikian bila hasil menunjukan p value < alpha maka di katakan bahwa
I. Kerangka Konsep
adalah suatu uraian atau visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel
diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan diukur, maka
42
2012).
Pengetahuan
Penggunaan kontrasepsi
Sikap
IUD
Dukungan suami
J. Defenisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
2.Mendukun
g Jika ≥
mean
K. Hipotesa
berikut :
44
Barat.
Barat.
Pasaman Barat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
responden sebanyak 35 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan uji statistik chi-squere menggunakan program SPSS dan disajikan dalam
bentuk tabel.
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidkan
dan Pekerjaan di Puskesmas Simpang Empat
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2022
44
45
berada dalam rentang usia < 30 tahun yaitu sebanyak 18 orang (51,4%), lebih
orang (37,1%) dan sebagian besar adalah ibu bekerja yaitu 21 orang (60,0%).
2. Hasil Univariat
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Penggunaan Kontrasepsi IUD Di Jorong Tanjung Pangkal
Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat
Kabupaten Pasaman Barat
terdapat lebih dari separoh yaitu 28 orang (80,0%) responden yang tidak
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Aseptor KB Di Jorong Tanjung
Pangkal Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat
Kabupaten Pasaman Barat
Pengetahuan Aseptor
No f Persentase (%)
KB
1 Kurang 17 48,6
2 Cukup 8 22,9
3 Baik 10 28,6
Jumlah 35 100
terdapat kurang dari separoh yaitu 17 orang (48,6%) responden yang tingkat
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Sikap Aseptor KB di Jorong Tanjung Pangkal
Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat
Kabupaten Pasaman Barat
terdapat lebih dari separoh yaitu 19 orang (54,3%) responden yang sikapnya
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Dalam Penggunaan Kontrasepsi IUD
Di Jorong Tanjung Pangkal Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat
Kabupaten Pasaman Barat
terdapat lebih dari separoh yaitu 20 orang (57,1%) responden yang tidak
3. Hasil Bivariat
kontrasepsi IUD memiliki peluang 10,8 kali lebih besar tidak mau
49
positif.
dukungan suami memiliki peluang 10,8 kali lebih besar tidak mau
dukungan suami.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Hasil Univariat
terdapat lebih dari separoh yaitu 28 orang (80,0%) responden yang tidak
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
dalam rongga uterus selain menimbulkan reaksi radang seperti pada AKDR
biasa, juga menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali. AKDR
dan risih, persepsi tentang IUD dan dari faktor eksternal meliputi: prosedur
tentang alat kontrasepsi IUD serta pengaruh dari lingkungan sekitar yang juga
responden didapatkan 51,4% responden berusia kurang dari 30 tahun, hal ini
tersebut.
52
2. Pengetahuan Ibu
terdapat kurang dari separoh yaitu 17 orang (48,6%) responden yang tingkat
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Hidayat,
2016).
dalam penelitian ini terdapat sebagian ibu dengan tingkat pengetahuan yang
cukup. Sebagian besar pengetahuan erat kaitannya dengan sikap dan perilaku,
orang dengan pengetahuan yang baik atau tinggi maka cenderung akan
53
yang negatif. Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka dalam
tingkat pendidikan SMA dan 34,3% SMP. Tingkat pendidikan ini sangat
responden mayoritas menengah kebawah, sehingga hal ini yang bisa menjadi
kontrasepsi IUD.
Selain itu ibu yang memiliki pengetahuan yang cukup tidak mau
penelitian ini hanya bekerja sebagai IRT yaitu 60%, artinya ibu hanya
pengetahuan ibu.
3. Sikap Ibu
terdapat lebih dari separoh yaitu 19 orang (54,3%) responden yang sikapnya
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Elis
respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus objek. Sikap
menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering
diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat.
Sikap membuat seseorang menjauhi atau mendekati orang lain atau objek.
predisposisi yang salah satunya adalah pengaruh orang lain yang di anggap
penting. Pengaruh dari orang lain sangat penting dalam kehidupan, seseorang
hal yang bisa memicu seseorang bersikap negatif. Seperti halnya dalam
tingkat pendidikan SMA dan 34,3% SMP, hal ini dapat mempengaruhi sikap
semakin baik. Begitu juga dengan pekerjaan, dalam penelitian ini terdapat
60% responden tidak bekerja, artinya tidak memiliki aktivitas lain dan jarang
dengan sesama.
4. Dukungan Suami
terdapat lebih dari separoh yaitu 20 orang (57,1%) responden yang tidak
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
kontrasepsi.
Menurut teori dukungan suami adalah salah satu bentuk interaksi yang
yang bersifat nyata yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya. Dukungan
yang diberikan suami merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang di
yang terlibat dalam sistem sosial yang pada akhirnya akan dapat memberikan
maupun pasangan. Dukungan moral seorang suami pada istrinya hal yang
56
semangat dan motivasi dari berbagai kegiatan. Peran keluarga atau suami dari
setiap kegiatan sangat diperlukan, hal ini dapat memberikan efek positif
dalam setiap hal yang dilakukan. Hal yang paling dibutuhkan ibu adalah
51,4% berusia kurang dari 30 tahun artinya usia responden masih tergolong
muda, sehingga ini bisa sebagai salah satu faktor tidak mendukungnya
panjang.
B. Hasil Bivariat
dengan pemilihan alat kontrasepsi non hormonal Intra Uterine Device (IUD)
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
tentang manfaat serta keuntungan memakai alat kontrasepsi IUD maka akan
kurang dan rendah tentang alat kontrasepsi IUD maka ibu tidak akan berani
merasa takut untuk menggunakan IUD. Dalam penelitian ini sebagian besar
tingkat pendidikan rendah yaitu hanya tamatan SD dan SMP. Hal ini akan
tersebut maka ibu tidak akan tertarik dalam menggunakannya. Hal ini telah
kontrasepsi IUD memiliki peluang 10,8 kali lebih besar tidak mau
positif.
59
alasan malu dan takut perdarahan 71,9%. Hasil uji statistik ada hubungan
bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain
fungsi sikap belum merupakan tindakan (reasi terbuka) atau aktifitas, akan
sendiri).
pemakaian alat kontrasepsi IUD adalah sikap ibu. Sikap erat kaitannya
melahirkan perilaku yang baik. Dalam penelitian ini sebagian ibu dengan
sikap negatif tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD, hal ini disebabkan
karena ibu kurang memahami dan kurang tahu bahwa IUD efektif dan baik
60
untuk menjarangkan dan menunda kehamilan, selain itu ibu juga kurang
lingkungan sekitar, sehingga ibu menjadi bersikap negatif karena ibu tidak
banyak mengetahui hal tersebut. Ibu yang bersikap negative cenderung akan
responden dimana yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, artinya
lingkungan. Hal ini akan membuat ibu kurang mendapatkan informasi terkait
masalah. Hal ini sudah terlihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa
kontrasepsi IUD.
dukungan suami memiliki peluang 10,8 kali lebih besar tidak mau
dukungan suami.
sebanyak 39 responden (45,3%). Hasil uji statistik nilai p value 0,004 berarti
mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga tersebut
dan suami mempunyai peranan yang penting, dimana suami sangat dituntut
bukan hanya sebagai pencari nafkah, akan tetapi sebagai pemberi motivasi
menerima bantuan yang bersifat nyata yang dilakukan oleh suami terhadap
alat kontrasepsi IUD. Suami merupakan salah satu faktor yang dapat
dukungan kepada ibu maka hal ini akan dapat memberikan motivasi kepada
ibu dalam menggunakan alat kontrasepsi IUD. Bentuk dukungan suami yang
mendukung ibu dalam memilih alat kontrasepsi yang efektif yaitu salah
satunya IUD.
adanya larangan dari suami dengan berbagai alasan salah satunya ibu masih
muda yaitu 51,4% berusia < 30 tahun dan suami masih menginginkan
kontrasepsi IUD. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menyatakan
sebagian besar ibu yang tidak mendapatkan dukungan suami mereka juga
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
1. Terdapat lebih dari separoh yaitu 28 orang (80,0%) responden yang tidak
4. Terdapat lebih dari separoh yaitu 20 orang (57,1%) responden yang tidak
B. Saran
1. Bagi Responden
Disarankan kepada responden untuk lebih sering konseling dengan bidan atau
2. Bagi Peneliti
IUD.
tersebut.
Gde Ida Bagus Manuaba. 2015. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Sinsin, Lis. 2012. Seri Kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan.
Jakarta : Elex Media Komputindo
Triwibowo, C., dan M.E. Pusphandani. 2015. Pengantar Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Nuha Medika. Yogyakarta.
Yunita. 2017. Aktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Yang Tidak Mempersiapkan Prakonsepsi Di Puskesmas Umbulharjo II.
Jurnal Kebidanan : ISSN : 5523 - 6675
Lampiran 1
Des'21 Jan'22 Feb'22 Maret'22 April'22 Mei'22 Juni'22 Juli'22 Agus'22 Sept'22
NO KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 PENGAJUAN JUDUL
2 KONSULTASI PROPOSAL ( BAB I, II, III )
3 ACC PROPOSAL
4 PENGUMPULAN PROPOSAL
5 UJIAN PROPOSAL
6 PENYERAHAN PERBAIKAN PROPOSAL
7 PENGURUSAN SURAT IZIN PENELITIAN
8 PENELITIAN DAN KONSULTASI SKRIPSI
9 PENYERAHAN SKRIPSI
10 SIDANG SKRIPSI
11 PENYERAHAN SKRIPSI
Kepada Yth,
Saudara .....................
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Saya Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Vitrina
Nim : 2007036
Alamat : PT. GMP Jorong Tanjung Pangkal, Kabupaten Pasaman
Barat
Adalah Mahasiswa STIKES SYEDZA SAINTIKA Padang bermaksud
mengadakan Penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Rendahnya Penggunaan Kontrasepsi IUD di Jorong Tanjung Pangkal Wilayah
Kerja Puskesmas Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat”. Penelitian ini
tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi Saudara selaku responden.
Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya dipergunakan untuk
kepentingan Penelitian.
Apabila Saudara menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaannya
untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan yang diajukan
sejujurnya sesuai yang saudara ketahui.
Demikianlah, atas perhatian dan kesediaan Saudara sebagai responden saya
ucapkan terima kasih.
( Vitrina )
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Dengan ini menyatakan bersedia mengisi/menjawab pertanyaan-pertanyaan
adanya paksaan dari siapapun. Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya agar
( )
Lampiran 4
FORM KUESIONER PENELITIAN
I. Identitas
a. Nama Ibu :
b. Umur :
c. Alamat :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
a. Ya
b. Tidak
III. PENGETAHUAN
IV. SIKAP
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. PENGETAHUAN
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.928 .932 15
Item Statistics
Scale Statistics
Keterangan :
Dilihat dari nilai corrected item-total Correlation, bila nilainya negative atau kecil
dari (r table = 0,361) berarti pertanyaan tidak Valid.
Dari 15 butir pertanyaan, semua pertanyaan dinyatakan valid karena nilai r hitung >
r tabel.
2. SIKAP
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.947 .951 10
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Keterangan :
Dilihat dari nilai corrected item-total Correlation, bila nilainya negative atau kecil
dari (r table = 0,361) berarti pertanyaan tidak Valid.
Dari 10 butir pertanyaan, semua pertanyaan dinyatakan valid karena nilai r hitung >
r tabel.
3. DUKUNGAN SUAMI
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.901 .903 10
Item Statistics
Scale Statistics
Dilihat dari nilai corrected item-total Correlation, bila nilainya negative atau kecil
dari (r table = 0,361) berarti pertanyaan tidak Valid.
Dari 10 butir pertanyaan, semua pertanyaan dinyatakan valid karena nilai r hitung <
r tabel.
Lampiran 6
Nama :
Umur :
Pendidikan :
1. Apakah ibu mengetahui tentang kontrasepsi IUD dan manfaat kontrasepsia IUD?
IUD?
IUD?
kontrasepsi IUD?
ANALISA UNIVARIAT
1. Karakteristik Responden
Umur Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 30 tahun 18 51.4 51.4 51.4
30 - 35 tahun 17 48.6 48.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 3 8.6 8.6 8.6
SMP 12 34.3 34.3 42.9
SMA 13 37.1 37.1 80.0
Perguruan Tinggi 7 20.0 20.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bekerja 21 60.0 60.0 60.0
Bekerja 14 40.0 40.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
2. FREKUENSI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak menggunakan 28 80.0 80.0 80.0
Menggunakan 7 20.0 20.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pengetahuan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 17 48.6 48.6 48.6
Cukup 8 22.9 22.9 71.4
Baik 10 28.6 28.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
Sikap Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Negatif 19 54.3 54.3 54.3
Positif 16 45.7 45.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Dukungan suami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mendukung 20 57.1 57.1 57.1
Mendukung 15 42.9 42.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lampiran 9
ANALISA BIVARIAT
Penggunaan Kontrasepsi
IUD
Tidak
menggun
akan Menggunakan Total
Pengetahuan Kurang Count 16 1 17
Ibu % within
94.1% 5.9% 100.0%
Pengetahuan Ibu
% of Total 45.7% 2.9% 48.6%
Cukup Count 7 1 8
% within
87.5% 12.5% 100.0%
Pengetahuan Ibu
% of Total 20.0% 2.9% 22.9%
Baik Count 5 5 10
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Pengetahuan Ibu
% of Total 14.3% 14.3% 28.6%
Total Count 28 7 35
% within
80.0% 20.0% 100.0%
Pengetahuan Ibu
% of Total 80.0% 20.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 8.024a 2 .018
Likelihood Ratio 7.530 2 .023
Linear-by-Linear
6.916 1 .009
Association
N of Valid Cases 35
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1.60.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for a
Pengetahuan Ibu
(Kurang / Cukup)
a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They
are only computed for a 2*2 table without empty cells.
Penggunaan Kontrasepsi
IUD
Tidak
menggun
akan Menggunakan Total
Sikap Negatif Count 18 1 19
Ibu % within Sikap Ibu 94.7% 5.3% 100.0%
% of Total 51.4% 2.9% 54.3%
Positif Count 10 6 16
% within Sikap Ibu 62.5% 37.5% 100.0%
% of Total 28.6% 17.1% 45.7%
Total Count 28 7 35
% within Sikap Ibu 80.0% 20.0% 100.0%
% of Total 80.0% 20.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Risk Estimate
Penggunaan Kontrasepsi
IUD
Tidak
menggun
akan Menggunakan Total
Dukungan Tidak mendukung Count 19 1 20
suami % within
95.0% 5.0% 100.0%
Dukungan suami
% of Total 54.3% 2.9% 57.1%
Mendukung Count 9 6 15
% within
60.0% 40.0% 100.0%
Dukungan suami
% of Total 25.7% 17.1% 42.9%
Total Count 28 7 35
% within
80.0% 20.0% 100.0%
Dukungan suami
% of Total 80.0% 20.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Risk Estimate