Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
DISUSUN OLEH :
11181010000011
1444 H / 2022 M
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di Fakultas Ilmu
Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
i
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ABSTRAK
ii
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
ABSTRACT
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun oleh
NIM: 11181010000011
Menyetujui Mengetahui
iv
PERNYATAAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun oleh :
Febiana Nur Damayanti
NIM: 11181010000011
Telah diujikan
pada tanggal 09 Agustus 2022
Penguji 1 Penguji 2
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Agama : Islam
Telepon : 082114191668
Email : febiana992015@gmail.com
vi
KATA PENGANTAR
menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan,
nasehat, motivasi dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga dengan ketulusan dan
1. Orang Tua, yaitu papa dan mama yang selalu mendukung dan mendoakan
tanpa henti. Terima kasih banyak atas semua rasa cinta dan kasih sayang yang
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor
3. Ibu Dr. Zilhadia, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
4. Ibu Catur Rosidati, S.K.M., M.K.M., selaku Ketua Program Studi Kesehatan
5. Ibu Fajar Ariyanti, S.K.M., M.Kes., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
vii
dan nasehat yang membangun dalam langkah pengerjaan skripsi hingga
selesai.
terdapat kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Semoga ketulusan dan dukungan yang diberikan oleh semua pihak mendapatkan
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
3.2 Definisi Operasional Penelitian ............................................................ 20
3.3 Hipotesis .............................................................................................. 24
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 26
4.1 Desain Penelitian ................................................................................. 26
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 26
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 27
4.3.1. Populasi Penelitian ....................................................................... 27
4.3.2. Sampel Penelitian ......................................................................... 27
4.4 Instrumen Penelitian ............................................................................ 28
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ............................................... 31
4.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 34
4.7 Manajemen Data .................................................................................. 35
4.8 Analisis Data ....................................................................................... 36
4.9 Etik Penelitian ..................................................................................... 39
BAB V HASIL .................................................................................................. 40
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 40
5.2 Analisis Univariat ................................................................................ 41
5.2.1. Stres Kerja .................................................................................... 41
5.2.2. Faktor Individu ............................................................................. 41
5.2.3. Faktor Pekerjaan ........................................................................... 45
5.2.4. Faktor Bukan Pekerjaan ................................................................ 47
5.3 Analisis Bivariat .................................................................................. 48
5.3.1. Hubungan Faktor Individu dengan Stres Kerja .............................. 48
5.3.2. Hubungan Faktor Pekerjaan dengan Stres Kerja ............................ 52
5.3.3. Hubungan Faktor Bukan Pekerjaan dengan Stres Kerja ................. 55
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................. 57
7.1 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 57
7.2 Gambaran Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah
Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2022................................ 57
7.3 Hubungan Antara Umur Dengan Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2022 59
x
7.4 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 60
7.5 Hubungan Antara Status Pernikahan Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 61
7.6 Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan
di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2022
............................................................................................................ 63
7.7 Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 64
7.8 Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 65
7.9 Hubungan Antara Hubungan Interpersonal Dengan Stres Kerja Pada
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang
Selatan Tahun 2022 ........................................................................................ 66
7.10 Hubungan Antara Situasi Keluarga Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 67
7.11 Kajian Keislaman ................................................................................ 68
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 70
7.1 Simpulan ............................................................................................. 70
7.2 Saran ................................................................................................... 71
7.2.1. Bagi Kepala Puskesmas ................................................................ 71
7.2.2. Bagi Tenaga Kesehatan................................................................. 71
7.2.3. Bagi Peneliti Selanjutnya .............................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73
LAMPIRAN ...................................................................................................... 77
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 5.14 Hubugan Antara Status Pernikahan Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 50
Tabel 5.15 Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 51
Tabel 5.16 Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 52
Tabel 5.17 Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Stres Kerja Pada
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang
Selatan Tahun 2022 ........................................................................................ 53
Tabel 5.18 Hubungan Antara Hubungan Interpersonal Dengan Stres Kerja Pada
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang
Selatan Tahun 2022 ........................................................................................ 54
Tabel 5.19 Hubungan Antara Situasi Keluarga Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022 .................................................................................................... 55
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dan tenaga non kesehatan. Dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi,
1
(Ismainar, 2013). Selain itu, saat ini peningkatan tugas dan tanggung jawab
puskesmas menjadi lebih berat seperti adanya tim gugus tugas COVID-19
oleh individu pada faktor internal maupun eksternal dalam suatu organisasi
(Wijono, 2018). Gejala stres kerja antara lain emosi tidak stabil, perasaan
terdapat 488.000 kasus stres atau kecemasan terkait pekerjaan pada pekerja
di Inggris, terhitung 37% dari semua adalah kasus kesehatan (Saleh, 2018).
tahun 2013 sebesar 6% (Kemenkes RI, 2018). Selain itu, stres terkait
2
jawab penuh atas seluruh pekerjaan yang diterima di Puskesmas dan setiap
secara fisik, hilang konsentrasi dalam bekerja, sensitif, dan kurang istirahat
adanya beban kerja dan tanggung jawab yang berlebih seperti satu orang
sehat seperti pusing, hilang konsentrasi, kelelahan secara fisik dan sensitif
karena kurang istirahat. Hal ini dapat berdampak negatif pada produktifitas
3
dan kualitas layanan kesehatan kepada pasien. Selain itu, belum adanya
Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan. Oleh karena itu, peneliti ingin
status pernikahan dan masa kerja) dengan stres kerja pada tenaga
4
1.3.2. Tujuan Khusus
5
8. Mengetahui hubungan antara situasi keluarga dengan stres
6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Januari – Juni tahun 2022 di lima Puskesmas
Situ Gintung dan Puskesmas Jombang. Sasaran dalam penelitian ini yaitu
penelitian ini yaitu stres kerja sebagai variabel dependen dan varibel
variabel dependen.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan memberikan tekanan pada kinerja seseorang. Adanya stres kerja dapat
akibat kegiatan rutinitas. Stres ini terbagi menjadi stres akut dan stres
kronik.
8
3. Hyperstress merupakan stres yang bersifat negatif akibat seseorang di
kreatifitas.
peran.
9
3. Kemajuan karir merupakan sumber stres karena mencakup
kurang.
yang memburuk, dan persepsi ancaman dari atasan dan rekan kerja.
terisolasi.
zat, ledakan emosi yang tidak terduga, makan berlebihan, dan merokok
berlebihan.
10
rendah, keterasingan dari rekan kerja, ketidakpuasan kerja, keterlibatan
antara lain:
menit.
11
melakukan pemeriksaan kesehatan, relaksasi otot, pengaturan gizi, dan
melihat perubahan fisik akibat stres, seperti ketegangan pada otot bahu,
1. Umur
Seseorang dengan umur yang lebih tua akan mengalami stres yang lebih
12
rendah karena sudah memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi
stres.
2. Jenis Kelamin
mudah merasa bersalah dan cemas (Indah, 2010). Tetapi ada yang
3. Status Pernikahan
tetapi orang yang sudah menikah akan lebih sedikit mengalami stres
4. Masa Kerja
suatu instansi (Handoko, 2010). Pekerja yang bekerja lebih lama akan
13
dalam bekerja dan menimbulkan stres di tempat kerja (Munandar,
2014).
1. Beban Kerja
berat.
2. Gaya Kepemimpinan
3. Hubungan Interpersonal
2016).
14
Situasi dalam keluarga merupakan salah satu faktor di luar pekerjaan
2016).
2.3 Puskesmas
Adapun, fungsi puskesmas memiliki tiga fungsi pokok, yaitu sebagai pusat
2014).
kesehatan dan bekerja dalam tim (Handayani and Sopacua, 2010). Tenaga
15
kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
RI, 2014). Adapun, jenis tenaga kesehatan di Puskesmas paling sedikit terdiri
atas dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga gizi,
oleh Barry S. Levy, David H. Wegman tahun 2006, menjelaskan bahwa faktor-
faktor yang berhubungan dengan stres kerja terdiri dari faktor individual,
meliputi umur, jenis kelamin, status pernikahan, dan masa kerja; faktor
16
Faktor Individu
Umur
Jenis Kelamin
Status Pernikahan
Masa Kerja
Faktor Pekerjaan
Beban Kerja
Gaya Kepemimpinan Stres Kerja
Hubungan
Interpersonal
Sumber : Modifikasi Teori Model of Job Stressors and Health Consequences oleh
17
BAB III
yaitu faktor pekerjaan terdiri dari beban kerja, gaya kepemimpinan dan
status pernikahan, dan masa kerja, dan faktor bukan pekerjaan terdiri dari
situasi keluarga, serta stres kerja terdiri dari faktor fisik, psikologi dan
kerangka teori yaitu teori Model of Job Stressors and Health Consequences
18
Variabel Independen Variabel Dependen
Faktor Individu
Umur
Jenis Kelamin
Status Pernikahan
Masa Kerja
Situasi Keluarga
19
3.2 Definisi Operasional Penelitian
No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel Dependen
Variabel Independen
20
dari waktu kelahiran 3. 30-34 Tahun
responden menurut 4. > 34 Tahun
sistem kalender masehi (BPS, 2022)
2. Jenis Kelamin Karakteristik psikologis Mengisi Kuesioner 1. Laki-Laki Nominal
dan biologis seseorang Kuesioner 2. Perempuan
sejak lahir (Depkes RI, 2009)
3. Status Status terikat dalam Mengisi Kuesioner 1. Belum Nominal
Pernikahan perkawinan, baik tinggal Kuesioner Menikah
bersama maupun terpisah 2. Menikah
(kawin sah, secara 3. Cerai Hidup
hukum/adat, agama, 4. Cerai Mati
negara dan sebagainya) (BPS, 2012)
hidup bersama dan oleh
masyarakat dianggap
sebagai suami istri
4. Masa Kerja Waktu atau lamanya Mengisi Kuesioner 1. Baru, jika ≤ 3 Ordinal
pekerja bekerja di suatu Kuesioner tahun
instansi 2. Lama, jika > 3
tahun
(Handoko, 2010)
21
5. Beban Kerja Persepsi atau pendapat Mengisi Kuesioner 1. Ringan, jika Ordinal
pekerja mengenai Kuesioner total skor < 18
tuntutan tugas yang 2. Berat, jika
beragam dan tidak sesuai total skor ≥ 18
dengan kemampuannya (Fhatin, 2019)
6. Gaya Sikap yang sering Mengisi Kuesioner 1. Baik, jika total Ordinal
Kepemimpinan diterapkan seorang Kuesioner skor > 12
pemimpin dalam 2. Kurang Baik,
mempengaruhi kinerja jika total skor
pegawainya ≤ 12
(Fhatin, 2019)
7. Hubungan Peluang interaksi sosial Mengisi Kuesioner 1. Baik, jika total Ordinal
Interpersonal dan dukungan dari rekan Kuesioner skor > 12
kerja untuk berinteraksi 2. Kurang Baik,
dengan rekan kerja lain jika total skor
≤ 12
(Fhatin, 2019)
22
8. Situasi Segala unsur masalah Mengisi Kuesioner 1. Baik, jika total Ordinal
Keluarga dalam keluarga yang Kuesioner skor < 6
memberikan tekanan 2. Kurang Baik,
pada individu jika total skor
≥6
(Fhatin, 2019)
23
3.3 Hipotesis
2. Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan stres pada kerja tenaga
4. Terdapat hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada tenaga
5. Terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada tenaga
24
8. Terdapat hubungan antara situasi keluarga dengan stres kerja pada
25
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja yang terjadi pada tenaga
Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari lima Puskesmas, yaitu Puskesmas
Januari – Juni 2022. Pengambil data primer dalam penelitian ini dilakukan
Selatan.
26
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
27
dimana sampel penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan di
ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket dengan
pilihan jawaban, yaitu tidak pernah diberi skor 1, jarang diberi skor 2,
diberi skor 5. Hasil skor variabel stres kerja adalah hasil total skor
28
tidak mengalami stres (total skor < 63) dan mengalami stres (total skor
≥ 63).
2. Variabel Umur
Pusat Statistik (BPS), yaitu 20-24 tahun, 25-29 tahun, 30-34 tahun dan
> 34 tahun.
29
6. Variabel Beban Kerja
diberi skor 4 dan sangat sering diberi skor 5. Semakin tinggi skor, maka
semakin rendah skor, maka beban kerja yang dibebankan terasa ringan.
Hasil skor dikategorikan menjadi 2, yaitu ringan (total skor < 18) dan
5 pilihan jawaban, yaitu tidak pernah diberi skor 1, jarang diberi skor 2,
yaitu baik (total skor > 12) dan kurang baik (total skor ≤ 12).
likert dengan 5 pilihan jawaban, yaitu tidak pernah diberi skor 1, jarang
30
sangat sering diberi skor 5. Semakin tinggi skor, maka hubungan
dikategorikan menjadi 2, yaitu baik (total skor > 12) dan kurang baik
pilihan jawaban, yaitu tidak pernah diberi skor 1, jarang diberi skor 2,
diberi skor 5. Semakin tinggi skor, maka situasi keluarga terasa kurang
terasa baik. Hasil skor dikategorikan menjadi 2, yaitu baik (total skor <
1. Uji Validitas
(Sugiyono, 2016).
31
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner
B1 0,821 0,361
B2 0,864 0,361
Beban Kerja B3 0,853 0,361
B4 0,905 0,361
B5 0,800 0,361
B6 0,914 0,361
C1 0,874 0,361
C4 0,921 0,361
D1 0,714 0,361
D4 0,733 0,361
E2 0,980 0,361
F1 0,706 0,361
F2 0,757 0,361
Stres Kerja F3 0,664 0,361
F4 0,613 0,361
F5 0,571 0,361
F6 0,698 0,361
F7 0,642 0,361
F8 0,526 0,361
F9 0,680 0,361
32
F10 0,705 0,361
2. Uji Reliabilitas
33
2. Gaya Kepemimpinan 0,931 Reliable
situasi keluarga dan stres kerja dalam penelitian ini dikatakan reliable,
1. Data Primer
2. Data Sekunder
34
4.7 Manajemen Data
a. Editing
b. Coding
data dari kalimat atau huruf menjadi angka dan memberi kode pada
menggunakan SPSS.
35
6. Beban Kerja 1. Ringan
2. Berat
c. Processing
d. Cleaning
1. Analisis Univariat
pada penelitian ini dikategorikan, maka nilai akan berupa nilai proporsi
dan persentase dari setiap variabel penelitian yang meliputi umur, jenis
36
kepemimpinan, hubungan interpersonal, situasi keluarga, dan stres
2. Analisis Bivariat
kerja).
diperoleh nilai p (p-value) > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang
37
normalitas data digunakan untuk menentukan uji statistik yang sesuai
uji normalitas data dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut.
data tidak berdistribusi normal, dimana nilai pvalue < 0,05. Oleh
diuji dilakukan uji non parametrik yaitu uji Chi-Square (Dahlan, 2014).
38
4.9 Etik Penelitian
Hidayatullah Jakarta.
39
BAB V
HASIL
Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten dengan luas wilayah sebesar 19,277
Puskesmas Sawah Baru, dan Puskesmas Ciputat (BPS Kota Tangsel, 2018).
40
5.2 Analisis Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
Tidak Mengalami Stres 38 46,3%
Mengalami Stres 44 53,7%
terdiri dari empat variabel yang meliputi umur, jenis kelamin, status
pernikahan dan masa kerja. Hasil analisis univariat untuk faktor individu
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Asal Puskesmas Pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Asal Puskesmas Jumlah (n) Persentase (%)
41
Puskesmas Kampung Sawah 17 20,7%
Puskesmas Ciputat 17 20,7%
Puskesmas Sawah Baru 15 18,3%
Puskesmas Situ Gintung 16 19,5%
Puskesmas Jombang 17 20,7%
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jenis Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah
Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)
Dokter Layanan Primer 8 9,8%
Dokter Gigi 5 6,1%
Perawat 21 25,6%
Bidan 18 22,0%
Tenaga Gizi 5 6,1%
Tenaga Kesehatan 5 6,1%
Lingkungan
Tenaga Kesehatan 5 6,1%
Masyarakat
Tenaga Fisioterapi 5 6,1%
Ahli Teknologi 5 6,1%
Laboratorium Medik
Tenaga Kefasmasian 5 6,1%
42
Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa distribusi jenis tenaga
kesehatan pada responden terbagi menjadi 10, yaitu dokter atau dokter
layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga gizi, tenaga kesehatan
Ciputat Kota Tangerang Selatan tahun 2022 adalah responden dengan jenis
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Umur Pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Umur Jumlah (n) Persentase (%)
20-24 12 14,6%
25-29 19 23,2%
30-34 28 34,1%
> 34 23 28,0%
responden terbagi menjadi 4 kategori, yaitu 20-24 tahun, 25-29 tahun, 30-
34 tahun dan > 34 tahun. Distribusi umur responden yang paling banyak
sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan umur 20-24 tahun
43
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)
Laki-Laki 9 11,0%
Perempuan 73 89,0%
sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan jenis kelamin laki-
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Status Pernikahan Jumlah (n) Persentase (%)
Belum Menikah 15 18,3%
Menikah 67 81,7%
44
(81,7%), sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan status
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Masa Kerja Pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Masa Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
Baru 15 18,3%
Lama 67 81,7%
responden terbagi menjadi dua kategori yaitu baru dan lama. Distribusi masa
kerja responden yang paling besar adalah responden dengan masa kerja
kerja terdiri dari tiga variabel yang meliputi beban kerja, gaya
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Beban Kerja Pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Beban Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
45
Ringan 56 68,3%
Berat 26 31,7%
responden terbagi menjadi dua kategori yaitu ringan dan berat. Distribusi
beban kerja responden yang paling besar adalah responden dengan beban
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Gaya Kepemimpinan Pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Gaya Kepemimpinan Jumlah (n) Persentase (%)
Baik 59 72,0%
Kurang Baik 23 28,0%
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Hubungan Interpersonal Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Hubungan Interpersonal Jumlah (n) Persentase (%)
46
Baik 59 72,0%
Kurang Baik 23 28,0%
interpersonal responden terbagi menjadi dua kategori yaitu baik dan kurang
stres kerja terdiri dari satu variabel yaitu situasi keluarga. Hasil analisis
univariat untuk faktor bukan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 5.11 Sebagai
berikut.
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Situasi Keluarga pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Situasi Keluarga Jumlah (n) Persentase (%)
Baik 52 63,4%
Kurang Baik 30 36,6%
keluarga responden terbagi menjadi dua kategori yaitu baik dan kurang baik.
47
situasi keluarga baik sebanyak 52 orang (63,4%), sedangkan yang paling
orang (36,6%).
individu yang diteliti meliputi umur, jenis kelamin, status pernikahan dan
masa kerja. Hasil uji bivariat hubungan faktor individu dengan stres kerja
1. Umur
Tabel 5.12
Hubungan Antara Umur Dengan Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan
di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja P
Mengalami Stres
Stres
n (%) n (%)
48
> 34 5 (21,7) 18 (78,3)
stres kerja dan 5 responden (41,7%) mengalami stres kerja. Kemudian, dari
tidak mengalami stres kerja dan 6 responden (31,6%) mengalami stres kerja.
didapatkan nilai pvalue sebesar 0,018 < 0,05 yang berarti menunjukkan
2. Jenis Kelamin
Tabel 5.13
Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja P
Stres
n (%) n (%)
49
Laki-Laki 5 (55,6) 4 (44,4) 0,557
mengalami stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue
sebesar 0,557 > 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
3. Status Pernikahan
Tabel 5.14
Hubugan Antara Status Pernikahan Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja P
Stres
n (%) n (%)
50
Berdasarkan tabel 5.14 diatas, diketahui bahwa dari 15 responden
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue sebesar 0,978 > 0,05
4. Masa Kerja
Tabel 5.15
Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja P
Stres
n (%) n (%)
yang masa kerja baru terdapat 7 responden (46,7%) tidak mengalami stres
51
mengalami stres kerja dan 36 responden (53,7%) mengalami stres kerja.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue sebesar 0,978 > 0,05
yang berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja
faktor individu yang diteliti meliputi beban kerja, gaya kepemimpinan dan
1. Beban Kerja
Tabel 5.16
Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja P
Stres
n (%) n (%)
52
Berdasarkan tabel 5.16 diatas, diketahui bahwa dari 56 responden
mengalami stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue
sebesar 0,054 > 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
2. Gaya Kepemimpinan
Tabel 5.17
Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Stres Kerja Pada
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja P
Stres
n (%) n (%)
53
terdapat 6 responden (26,1%) tidak mengalami stres kerja dan 17 responden
nilai pvalue sebesar 0,022 < 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa ada
3. Hubungan Interpersonal
Tabel 5.18
Hubungan Antara Hubungan Interpersonal Dengan Stres Kerja Pada
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja P
Stres
n (%) n (%)
nilai pvalue sebesar 0,022 < 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa ada
54
5.3.3. Hubungan Faktor Bukan Pekerjaan dengan Stres Kerja
Adapun satu faktor bukan pekerjaan yang diteliti meliputi situasi keluarga.
Hasil uji bivariat hubungan faktor situasi keluarga dengan stres kerja adalah
sebagai berikut.
Tabel 5.19
Hubungan Antara Situasi Keluarga Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun 2022
(n=82)
Stres Kerja P
Stres
n (%) n (%)
55
stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue sebesar
0,073 > 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
56
BAB VI
PEMBAHASAN
keterbatasan penelitian ini dapat menjadi evaluasi dan bahan perbaikan untuk
beban kerja.
oleh individu pada faktor internal maupun eksternal dalam suatu organisasi
57
(Wijono, 2018). Pada penelitian ini keluhan stres kerja dapat diketahui
orang (46,3%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Koinis dkk (2015)
menyebutkan bahwa salah satu profesi yang rentan mengalami stres adalah
jawab mereka terhadap pasien. Selain itu, serupa dengan penelitian lain dari
stres kerja, baik ringan hingga berat karena adanya berbagai tekanan kerja yang
harus dihadapi seperti beban kerja yang berat dan keharusan menangani
gangguan tidur dan berbagai perilaku yang tidak sehat lainnya. Selain
menurunkan citra puskesmas. Hal tersebut sejalan dengan penelitian oleh Goni
dkk (2019) membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara stres kerja dengan
58
mengalami stres kerja disebabkan karena memiliki lebih dari satu
pelayanan kepada pasien, semakin tinggi stres kerja tenaga kesehatan maka
7.3 Hubungan Antara Umur Dengan Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan di
2022
yang memiliki umur lebih dari 34 tahun lebih banyak yang mengalami stres
(<0,05) artinya terdapat hubungan antara umur dengan stres kerja pada
Singal (2020) yang membuktikan bahwa terdapat hubungan antara umur dan
stres kerja dengan pvalue sebesar 0,031. Sejalan pula dengan penelitian
yang dilakukan oleh Fhatin (2019) yang diperoleh pvalue sebesar 0,000
yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan stres
bahwa terdapat hubungan antara umur dengan stres kerja dengan pvalue
59
stres kerja karena semakin tua umur seseorang maka dapat menyebabkan
7.4 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak yang mengalami stres kerja
terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan stres kerja pada tenaga
kelamin dengan stres kerja dengan pvalue sebesar 0,805, dimana dalam
60
perbedaan gender lebih signifikan daripada hubungan antara stres kerja
brmakna antara jenis kelamin dengan stres kerja disebabkan oleh tidak
dikemukakan oleh Robbins (2007) juga yang menyatakan bahwa tidak ada
kemampuan belajar.
7.5 Hubungan Antara Status Pernikahan Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
stres kerja daripada responden yang belum menikah. Berdasarkan hasil uji
terdapat hubungan antara status pernikahan dengan stres kerja pada tenaga
61
kesehatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang
status pernikahan dengan stres kerja dengan pvalue sebesar 0,331, dimana
suatu masalah.
62
7.6 Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
dengan masa kerja yang lama lebih banyak mengalami stres kerja daripada
responden dengan masa kerja yang baru. Berdasarkan hasil uji chi-square
diperoleh nilai pvalue sebesar 0,978 (>0,05) artinya tidak terdapat hubungan
antara masa kerja dengan stres kerja pada tenaga kesehatan di Puskesmas
masa kerja dengan stres kerja dengan pvalue sebesar 0,695, dimana dalam
penelitian tersebut menjelaskan bahwa adanya stres kerja dapat terjadi pada
masa kerja lama maupun baru. Stres yang timbul akibat masa kerja lama
sedangkan stres kerja yang timbul pada masa kerja baru selain merasa
yang baru maupun masa kerja lama merupakan salah satu faktor pemicu
adanya stres kerja yang disebabkan oleh beban kerja yang berlebih.
63
7.7 Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
dengan beban kerja yang berat lebih banyak mengalami stres kerja daripada
responden dengan beban kerja yang ringan. Berdasarkan hasil uji chi-square
diperoleh nilai pvalue sebesar 0,054 (>0,05) artinya tidak terdapat hubungan
antara beban kerja dengan stres kerja pada tenaga kesehatan di Puskesmas
Diki dkk (2021) menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan antara beban
kerja dengan stres kerja dengan pvalue sebesar 0,952, dimana dalam
harinya dan beban kerja diterima tergantung pada jumlah pasien yang ada.
inividu, dimulai dengan kemampuan dalam bekerja, selain itu beban kerja
yang terlalu sedikit dapat menimbulkan kebosanan dan beban kerja yang
stres kerja.
pembangkit stres dapat terjadi akibat beban kerja yang berlebih dan beban
kerja yang terlalu sedikit, dimana beban kerja yang berlebih dapat
64
stres. Menurut Siagan (2012) menjelaskan bahwa secara sosial budaya,
pegawai yang bermoral yang tinggi akan memiliki tugas tambahan. Hal
7.8 Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
nilai pvalue sebesar 0,022 (<0,05) artinya terdapat hubungan antara gaya
65
prosedur operasional kerja harus lebih diturunkan tingkat stres kerjanya
Kota dengan pvalue sebesar 0,027. Penelitian ini juga sejalan dengan
sesama pekerja sangat penting dan harus terjalin dengan baik agar tidak
66
Menurut teori Robbins (2007) juga menjelaskan bahwa salah satu
faktor pembangkit stres di tempat kerja adalah adanya hubungan yang tidak
baik antar sesama rekan kerja. Adapun dalam teori Wisnuwadhani dan
7.10 Hubungan Antara Situasi Keluarga Dengan Stres Kerja Pada Tenaga
dengan situasi keluarga yang kurang baik lebih banyak mengalami stres
hasil uji chi-square diperoleh nilai pvalue sebesar 0,073 (>0,05) artinya
tidak terdapat hubungan antara situasi keluarga dengan stres kerja pada
situasi keluarga dengan stres kerja dengan pvalue sebesar 0,497, dimana
keluarga yang baik akan lebih memiliki nilai kinerja yang tinggi dan stres
67
7.11 Kajian Keislaman
berjihad di jalan Allah Swt (Fuaddi, 2018). Perasaan khawatir atau tegang
tidak dapat dihindari di tempat kerja karena beban kerja dan tugas yang
yaitu qalaq (khawatir), ya (putus asa), dan qunut (rasa tidak berdaya) (Rena,
2019). Adanya stres dalam Islam disebut sebagai cobaan dalam kehidupan.
Sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 155 yang berbunyi:
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
berdoa dan zikir, berserah diri kepada Allah, bersyukur, ikhlas dan sabar.
Sebagaimana yang terdapat dalam Q.S Al-Baqarah ayat 153 yang berbunyi:
68
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang
sabar”.
mengalami keluhan stres dalam bekerja. Hal tersebut terbukti dari pernyataan
mereka bahwa mereka merasa jenuh dan lelah secara fisik dalam menjalankan
pekerjaan mereka tiap harinya karena pekerjaan yang monoton. Namun, stres
memberikan rasa motivasi agar bekerja lebih baik dari sebelumnya dan dapat
69
BAB VII
7.1 Simpulan
(53,7%) dan tenaga kesehatan yang tidak mengalami stres kerja adalah 38
orang (46,3%).
pernikahan telah menikah (81,7%), masa kerja yang lama (81,7%), beban
beban kerja dan situasi keluarga dengan stres kerja pada tenaga kesehatan
70
7.2 Saran
kesehatan.
antar pimpinan kerja, rekan kerja maupun rekan kerja lainnya guna
yang lebih baku, seperti Depression Anxienty and Stress Scale (DASS),
71
pengukuran yang telah akurat sehingga dapat membuktikan tingkatan
stres seseorang.
lebih detail untuk menunjukkan adanya beban kerja yang ringan atau
terkait dengan stres kerja pada tenaga kesehatan, seperti variabel tipe
72
DAFTAR PUSTAKA
73
Terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mubune Kecamatan
Likupang Barat Minahasa Utara. Jurnal KESMAS. Volume 8 Number 6,
pages 478-483.
Handayani, L., dan Sopacua, E. 2010. Peran Tenaga Kesehatan Sebagai Pelaksana
Pelayanan Kesehatan Puskesmas. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
Volume 13, pages 12–20.
Handoko, Hani T., 2010. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi
Kedua. Yogyakarta: BPFE UGM.
Hidayat, 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Indah, dkk. 2010. Hubungan Shift Kerja Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan.
Surya. Volume 3 Number 8.
Irzal, 2016. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Kencana.
Ismar, dkk. 2011. Stres Kerja dan Berbagai Faktor yang Berhubungan Pada Pekerja
Call Center PT. X Di Jakarta. Majalah Kedokteran Indonesia. Volume 61
Number 1.
Ismainar, H., 2013. Administrasi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Deepublish.
Kang, L., et al. 2020. The Mental Health of Medical Workers in Wuhan, China
Dealing with The 2019 Novel Coronavirus. The Lancet Psychiatry. Volume
7 Number 3, pages 14.
Karminah, K., Aneng Y., dan Muhammad Husein. 2021. Hubungan Beban Kerja
Dengan Tingkat Stres Tenaga Kesehatan Menghadapi COVID-19 di
Puskesmas Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap. Jurnal Keperawatan Galuh.
Volume 3 Number 2, pages 35-40.
Khotimah, E. 2021. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasiaan
Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Pondok Indah. Jurnal
Ekonomi. Volume 23 Number 1, pages 31.
Koinis, A.,dkk. 2015. The Impact of Healthcare Workers Job Environment on Their
Mental-emotional Health. Coping Strategies: The Case of a Local General
Hospital. Health psychology research. Volume 3 Number 1.
Lai J, et al. 2020. Factors Associated With Mental Health Outcomes Among Health
Care Workers Exposed to Coronavirus Disease 2019. JAMA Netw Open.
Volume 3 Number 3.
Mahendra, Sheila Intan. 2021. Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja
Perawat di Raung Rawat Inap Rumah Sakit TK II Putri Hijau Kesdam I/BB
Medan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Mangkunegara, A. P., 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
74
Munandar, A. S., 2014. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
Muthmainah I. 2012. Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja di Ruangan ICU
Pelayanan Jantung Terpadu dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Skripsi.
Fakultas Ilmu Keperawatan.
Nurrachmandiansyah. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember. Skripsi. Universitas Jember.
Notoatmodjo, 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Peratutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
Pratama, Y., dkk. 2020. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stres Kerja
Pada Perawat Icu Di Rsud Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2020. Journal Of
Healthcare Technology And Medicine. Volume 6 Number 2, pages 1236-
1249.
Priastuty, B. A. D. 2021. Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres
Kerja Pada Tenaga Kesehatan Wanita di Puskesmas. Jurnal Penelitian
Psikologi. Volume 8, pages 94–104.
Rachman, S. B. P. 2017. Faktor Determinan Terhadap Stres Kerja Pada Pekerja
Bagian Produksi di PT Indogravure Tahun 2017.
Radito, T. A. 2014. Analis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan
Terhadap Kepuasan Pasien Puskesmas. Jurnal Ilmu Manajemen. Volume 11,
pages 1–26.
Rangkuti, F., 2009. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus – Integrated
Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia.
Rasasi, dkk. 2015. Work-Related Stress Among Nurses Working In Dubai, A
Burden For Healthcare Institutions. American Journal Of Psychology And
Cognitive Science. Volume 1 Number 2, pages 61-65.
Rena, S. 2019. Mekanisme Respon Stres: Konseptualisasi Integrasi Islam Dan
Barat. Jurnal Psikologi Islami. Volume 5 Number 1, pages 48–61.
Robbins, S., 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhalindo.
Rusdi. 2019. Hubungan Beban Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Tingkat
Stres Pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Handil Baru. Jurnal Medika
Karya Ilmiah Kesehatan. Volume 4 Number 2, pages 1-10.
Saleh, L. M., 2018. Man Behand The Scene Aviation Safety. Yogyakarta: CV. Budi
Utama.
Sari, Dwi Kartika. 2017. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat di
Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman Magetan. Skripsi. STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun.
Siagan S., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
75
Soegiono, P. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Tuntuan Tugas dan Karier Staknan
terhadap Stres Kerja dan Dampaknya bagi Komitmen Organisasi dan
Organization Citizenship Behavior Karyawan PT. Alfa Retailindo Surabaya.
Surabaya.
Sugeng S. 2015. Gambaran Tingkat Stres Kerja dan Daya Tahan Terhadap Stres
Perawat Instalasi Perawatan Intensif di Rumah Sakit Immanuel Bandung.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha.
Sugiono, P., 2018. Ergonomi Untuk Pemula. Malang: UB Press.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumiati, dkk. 2010. Penanganan Stres Pada Penyakit Jantung Koroner. Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Swarjana, I. K., 2016. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: ANDI.
Tama, 2017. Psikologi Industri. Malang: UB Press.
Umama, 2019. Psikologi Industri dan Organisasi. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan.
Untsa, S. K. 2018. Hubungan Antara Mutasi Dengan Motivasi Kerja Pada Pegawai
PT.X Cabang Surabaya. Jurnal Penelitian Psikologi. Volume 5, pages 1–5.
Utaminingsih, Umi Aziz & Soepatini. 2016. Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Bank Jateng Syariah Cabang
Surakarta). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wahyu, E. S. 2017. Persepsi Perawat Tentang Beban Kerja Dengan Stres Kerja
Perawat Di Rumah Permata Medika Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Wijono, S., 2018. Kepemimpinan Dalam Perspektif Organisasi. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Wisnuwardhani, D., dan Mashoedi, Sri F. 2012. Hubungan Interpersonal. Jakarta:
Salemba Humanika.
76
LAMPIRAN
77
Lampiran 1 Perizinan Penelitian
78
Lampiran 2 Informed Consent
INFORMED CONSENT
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
79
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
Petunjuk Pengisian
A. IDENTITAS RESPONDEN
A2 Nama (inisial)
80
6. Tenaga Kesehatan
Lingkungan
7. Tenaga Kesehatan
Masyarakat
8. Tenaga Fisioterapi
9. Ahli Teknologi Laboratorium
Medik
10. Tenaga Kefarmasian
A5 Usia (tahun)
81
dalam satu shift harus terpenuhi
C. GAYA KEPEMIMPINAN
Diisi
No Pernyataan Tidak Jarang Kadang- Sering Sangat
Peneliti
Pernah Kadang Sering
Atasan saya membantu dalam
C1
mengembangkan keterampilan
saya
Saya yakin dengan keputusan
C2
yang diambil oleh atasan saya
adalah baik untuk masa depan
Atasan saya memberikan
C3
pekerjaan secara adil dan
merata
Atasan saya berlaku secara
C4
adil dan sama kepada setiap
bawahannya
D. HUBUNGAN INTERPERSONAL
Kadang- Sering Sangat Diisi
No Pernyataan Tidak Jarang
Kadang Sering Peneliti
Pernah
Saya mendapatkan bantuan dari
D1
rekan kerja saya untuk
menyelesaikan pekerjaan
Rekan kerja saya
D2
mendengarkan keluhan saya
82
dalam menyelesaikan
pekerjaan
Atasan saya mendengarkan
D3
keluhan saya dalam
menyelesaikan pekerjaan
Saya dapat berkomunikasi
D4
mengenai masalah pekerjaan
kepada rekan kerja saya
E. SITUASI KELUARGA
Diisi
No Pernyataan Tidak Jarang Kadang- Sering Sangat
Peneliti
Pernah Kadang Sering
Tuntutan pekerjaan mengganggu
E1
rumah tangga dan kehidupan
keluarga saya
Tuntutan keluarga mengganggu
E2
saya untuk melakukan pekerjaan
F. STRES KERJA
Diisi
No Pernyataan Tidak Jarang Kadang- Sering Sangat
Peneliti
Pernah Kadang Sering
83
Saya merasa sakit atau nyeri
F7
pada badan seperti punggung
atau pinggang
Saya mudah lupa
F8
Saya merasa tertekan karena
F9
pekerjaan
Saya merasa kehilangan
F10
konsentrasi atau konsentrasi
menurun
Saya merasa tidak cukup
F11
waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan
Saya berpikir hal-hal kecil
F12
terlalu detail
Saya menghindar dari
F13
masalah
Saya merasa lambat terhadap
F14
situasi yang membahayakan
Saya merasa jenuh dengan
F15
pekerjaan
Saya merasa bingung dalam
F16
menghadapi pekerjaan
Saya merasa mengalami
F17
penurunan produktivitas
kerja
Saya merasa tidak puas
F18
terhadap pekerjaan
Saya merasa mudah
F19
tersinggung
Saya merasa ketegangan
F20
dalam berinteraksi dengan
teman sejahwat
Saya merasa ketegangan
F21
dalam berinteraksi dengan
tim kesehatan lain
84
85
Lampiran 4 Output Pengolahan Data Penelitian
Uji Reliabilitas
1. Stres Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,942 21
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,927 6
3. Gaya Kepemimpinan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
86
Cronbach's
Alpha N of Items
,931 4
4. Hubungan Interpersonal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,853 4
5. Situasi Keluarga
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,961 2
87
Uji Normalitas Data
Analisis Univariat
1. Stres Kerja
Kat_Stres_Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Mengalami 38 46,3 46,3 46,3
Stres
Mengalami Stres 44 53,7 53,7 100,0
Total 82 100,0 100,0
2. Asal Puskesmas
Asal_Puskesmas
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Puskesmas Kampung 17 20,7 20,7 20,7
Sawah
Puskesmas Ciputat 17 20,7 20,7 41,5
Puskesmas Sawah Baru 15 18,3 18,3 59,8
Puskesmas Situ 16 19,5 19,5 79,3
Gintung
Puskesmas Jombang 17 20,7 20,7 100,0
88
Total 82 100,0 100,0
Jenis_Tenaga_Kesehatan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Dokter Layanan Primer 8 9,8 9,8 9,8
Dokter Gigi 5 6,1 6,1 15,9
Perawat 21 25,6 25,6 41,5
Bidan 18 22,0 22,0 63,4
Tenaga Gizi 5 6,1 6,1 69,5
Tenaga Kesehatan 5 6,1 6,1 75,6
Lingkungan
Tenaga Kesehatan 5 6,1 6,1 81,7
Masyarakat
Tenaga Fisioterapi 5 6,1 6,1 87,8
Ahli Teknologi 5 6,1 6,1 93,9
Laboratorium Medik
Tenaga Kefarmasian 5 6,1 6,1 100,0
Total 82 100,0 100,0
4. Umur
Kat_Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 20-24 tahun 12 14,6 14,6 14,6
25-29 tahun 19 23,2 23,2 37,8
30-34 tahun 28 34,1 34,1 71,9
> 34 tahun 23 28,1 28,1 100,0
Total 82 100,0 100,0
5. Jenis Kelamin
Kat_Jenis_Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 9 11,0 11,0 11,0
Perempuan 73 89,0 89,0 100,0
Total 82 100,0 100,0
6. Status Pernikahan
89
Kat_Status_Pernikahan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Belum 15 18,3 18,3 18,3
Menikah
Menikah 67 81,7 81,7 100,0
Total 82 100,0 100,0
7. Masa Kerja
Kat_Masa_Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Baru 15 18,3 18,3 18,3
Lama 67 81,7 81,7 100,0
Total 82 100,0 100,0
8. Beban Kerja
Kat_Beban_Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ringan 56 68,3 68,3 68,3
Berat 26 31,7 31,7 100,0
Total 82 100,0 100,0
9. Gaya Kepemimpinan
Kat_Gaya_Kepemimpinan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Baik 59 72,0 72,0 72,0
Kurang 23 28,0 28,0 100,0
Baik
Total 82 100,0 100,0
90
Kat_Situasi_Keluarga
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Baik 52 63,4 63,4 63,4
Kurang 30 36,6 36,6 100,0
Baik
Total 82 100,0 100,0
Analisis Bivariat
1. Umur
Chi-Square Tests
91
Asymptotic
Significance
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 10,018a 3 ,018
Likelihood Ratio 10,479 3 ,015
Linear-by-Linear 7,565 1 ,006
Association
N of Valid Cases 82
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 5,56.
2. Jenis Kelamin
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,345 1 ,557
Continuity Correctionb ,054 1 ,816
92
Likelihood Ratio ,344 1 ,557
Fisher's Exact Test ,726 ,406
Linear-by-Linear ,341 1 ,559
Association
N of Valid Cases 82
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,17.
b. Computed only for a 2x2 table
3. Status Pernikahan
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square ,001a 1 ,978
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,001 1 ,978
Fisher's Exact Test 1,000 ,600
93
Linear-by-Linear ,001 1 ,978
Association
N of Valid Cases 82
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,95.
b. Computed only for a 2x2 table
4. Masa Kerja
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,001 1 ,978
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,001 1 ,978
Fisher's Exact Test 1,000 ,600
Linear-by-Linear ,001 1 ,978
Association
94
N of Valid Cases 82
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,95.
b. Computed only for a 2x2 table
5. Beban Kerja
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 3,713 1 ,054
Continuity Correctionb 2,852 1 ,091
Likelihood Ratio 3,794 1 ,051
Fisher's Exact Test ,062 ,045
Linear-by-Linear 3,667 1 ,055
Association
N of Valid Cases 82
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,05.
95
b. Computed only for a 2x2 table
6. Gaya Kepemimpinan
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5,274 1 ,022
Continuity Correctionb 4,202 1 ,040
Likelihood Ratio 5,467 1 ,019
Fisher's Exact Test ,027 ,019
Linear-by-Linear 5,209 1 ,022
Association
N of Valid Cases 82
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,66.
b. Computed only for a 2x2 table
7. Hubungan Interpersonal
96
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kat_Hub_Interpersonal 82 100,0% 0 0,0% 82 100,0%
* Kat_Stres_Kerja
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5,274 1 ,022
Continuity Correctionb 4,202 1 ,040
Likelihood Ratio 5,467 1 ,019
Fisher's Exact Test ,027 ,019
Linear-by-Linear 5,209 1 ,022
Association
N of Valid Cases 82
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,66.
b. Computed only for a 2x2 table
8. Situasi Keluarga
97
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kat_Situasi_Keluarga 82 100,0% 0 0,0% 82 100,0%
* Kat_Stres_Kerja
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 3,219 1 ,073
Continuity Correctionb 2,447 1 ,118
Likelihood Ratio 3,267 1 ,071
Fisher's Exact Test ,107 ,058
Linear-by-Linear 3,180 1 ,075
Association
N of Valid Cases 82
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,90.
b. Computed only for a 2x2 table
98
Lampiran 5 Persetujuan Etik Penelitian
99
Lampiran 6 Dokumentasi
100