Disusun Oleh:
NIM. 11181010000016
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di Fakultas Ilmu
Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
ABSTRAK
Latar belakang: Intervensi gizi merupakan upaya penanggulangan stunting yang
berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas asupan gizi, namun upaya ini
belum berdampak baik terhadap masalah stunting dibuktikan dengan besar masalah
yang terjadi. Tujuan: Penelitian systematic review ini dilakukan untuk mengetahui
jenis dan bentuk intervensi gizi dalam upaya penanggulangan stunting pada anak
usia di bawah lima tahun. Metode: Metode systematic review penelitian ini
mengacu pada PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and
Meta-Analyses) dengan menggunakan situs database jurnal Google scholar,
PubMed, dan Science direct. Kriteria inklusi penelitian ini adalah artikel
menggunakan Bahasa Indonesia atau Inggris, desain studi eksperimen, open access
pada situs jurnal, dan dipublikasikan dari 2006-2022. Artikel yang memenuhi
kriteria inklusi sebanyak 21 artikel. Hasil: Intervensi gizi dikategorikan menjadi
dua, yaitu intervensi gizi spesifik dan sensitif. Bentuk intervensi gizi spesifik yang
ditemukan, yaitu suplementasi (vitamin A, seng, zat besi, dan probiotik), sedangkan
bentuk intervensi gizi sensitif yang ditemukan adalah pemberian makanan
pendamping (telur dan kurma), water, sanitation, and hygiene (WASH), dan
edukasi dan konseling (berdasarkan sasaran dan media intervensi). Simpulan:
Ditemukan empat bentuk intervensi gizi dalam penelitian ini. Intervensi suplemen
(vitamin A, seng, zat besi, dan probiotik), pemberian makanan pendamping (telur
dan kurma), water, sanitation, and hygiene (WASH) terbukti memengaruhi
pertumbuhan linier anak. Intervensi edukasi dan konseling terbukti meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan stunting. Namun, diperlukan
penelitian yang lebih baik untuk mengetahui hubungan statistik antara intervensi
terhadap penurunan stunting serta membutuhkan kerjasama lintas sektor dalam
pelaksanaan setiap intervensi.
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Sidang Skripsi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Fadhillah
NIM.11181010000016
Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi Ketua Program Studi
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Telah diujikan
Pada tanggal 18 Agustus 2022
Penguji I Penguji II
IDENTITAS PRIBADI
Alamat : Taman Wisma Asri Jl. Anggur 4 D24 No. 45, Bekasi utara
Email : 1546fadhilah@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT ORGANISASI
Ketua Divisi Karya Ilmiah Remaja (KIR) MAN 1 Kota Bekasi: 2016 – 2017
Ketua Divisi PSDM Lembaga Dakwah Kampus (LDK) FK-FIKES UIN Jakarta:
2019 – 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
“Model Intervensi Gizi Dalam Upaya Penanggulangan Stunting Pada Anak Usia Di
Bawah Lima Tahun: Systematic Review” dengan baik. Salawat serta salam
senantiasa kami harapkan syafaatnya. Selain itu, dalam proses penyusunan skripsi
ini, penulis disertai dan didampingi pihak-pihak terkait serta teman-teman yang
1. Ibu Zilhadia, M.Si, Apt selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Catur Rosidati, SKM, M.K.M selaku Kepala Program Studi Kesehatan
3. Ibu Dr. Minsarnawati, M.Kes selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
skripsi.
4. Ibu Dewi Utami Iriani, M. Kes, Ph. D selaku dosen pembimbing akademik yang
proses perkuliahan.
ix
5. Ibu Yustiyani, M.Si., Ibu Dela Aristi, M.K.M., dan Ibu Dewi Utami Iriani,
M.Kes., Ph.D selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan kritik dan
6. Ibu Hoirun Nisa, Ph.D beserta segenap dosen program studi kesehatan
7. Ummi, Abi, Jidah, dan Akung yang tidak pernah lelah mendoakan agar selalu
8. Hana yang setia menjadi teman dan tempat untuk berkeluh kesah.
10. Semua pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah membantu
Penulis berharap terdapat saran dan masukan untuk hasil penelitian ini guna
Penulis
x
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
BAB I
PENDAHULUAN
tinggi badan atau hasil ukur panjang badan berdasarkan usia kurang dari -2
ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi
tercukupi pada ibu dan anak (Multicentre, Reference and Group, 2006;
ini akan mengurangi kompetensi para pemuda (Maluccio et al., 2009). Selain
Richard Justin; Peters, 2018). Meskipun begitu, upaya terus dilakukan selama
rehabilitasi gizi. Program ini kurang efektif dari yang diharapkan karena
32,2% pada 2018, 31,1% pada 2019, dan 30,1% pada 2020, walaupun terjadi
dengan wilayah lain seperti Amerika, Eropa, dan Western Pasific (WHO,
namun angka tersebut belum mencapai target. Angka stunting anak usia di
bawah lima tahun di Indonesia pada 2021 mencapai 24,4%, namun angka
tersebut masih diatas rata-rata kasus stunting di wilayah Asia, yaitu sebesar
yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi
ini dilakukan oleh sektor kesehatan pada wanita hamil dan anak dalam 1000
gizi spesifik yang hanya berfokus pada wanita hamil dan anak dalam 1000
tahun ke tahun.
stunting yang berfokus pada pemenuhan zat gizi ibu hamil, bayi, dan
dicegah agar tidak menjadi stunting pada seribu hari pertama. Pemerintah
memiliki target untuk mengurangi prevalensi stunting sebesar 14% pada 2024
(BKKBN, 2021a). Maka dari itu, diperlukan program yang efektif untuk
intervensi gizi yang efektif dalam upaya penanggulangan stunting pada anak
masalah stunting pada tingkat global atau nasional dibuktikan dengan besar
Maka dari itu, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait model intervensi gizi
akan dijawab melalui penelitian ini adalah Bagaimana model intervensi gizi
dalam upaya penanggulangan stunting pada anak usia di bawah lima tahun?
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
c. Bagi Pemerintah
tahun
d. Bagi Masyarakat
tahun
stunting pada anak usia di bawah lima tahun. Systematic review dilakukan
evaluasi dan saran bagi peneliti berikutnya terkait topik penelitian serupa.
7
Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan evidence based untuk program
penanggulangan stunting.
penelitian, waktu dan tempat penelitian, serta metode dan hasil penelitian.
8
BAB II
METODE PENELITIAN
(https://www.sciencedirect.com/).
9
et al., 2021).
Kriteria Inklusi:
Kriteria Eksklusi:
(https://www.strobe-statement.org/?id=available-checklists). The
kualitas studi dinilai berdasarkan skor, yaitu skor 0-3 (buruk), skor
lebih lanjut.
literatur. Selain definisi, alat ukur, dan cara ukur juga harus diperjelas. Hal
(Torgerson, 2003).
11
pada anak usia di bawah lima tahun yang diukur dengan median
dua jenis, yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
dua, yaitu kelompok sasaran 1.000 HPK (ibu hamil dan ibu
pengasuhan gizi ibu dan anak, dan peningkatan akses pangan dan
intervensi gizi, yaitu intervensi gizi spesifik dan sensitif. Bentuk intervensi
gizi pada artikel yang ditelaah akan dibahas dan dikelompokkan berdasarkan
lima tahun.
13
BAB III
HASIL
(n = 21)
d
keyword yang telah ditentukan. Adapun keyword yang digunakan, yaitu “Stunting
keyword dan telah dihapus duplikatnya jika ditemukan pada dua/lebih database.
pertama, artikel diseleksi berdasarkan desain penelitian dan tahun publikasi. Artikel
dengan desain studi Controlled trial dan Quasi eksperimen serta tahun publikasi
proses membaca abstrak dengan melihat hasil penelitian. Artikel yang hasil
artikel harus terdaftar pada jurnal yang terindeks Scopus/Sinta. Artikel yang tidak
Data akan diekstraksi dan disajikan menggunakan tabel setelah penilaian kualitas artikel dilakukan. Adapun informasi yang dicantumkan
dalam tabel tersebut meliputi penulis, tahun, negara, desain studi, populasi, nama jurnal, bentuk intervensi, dan kategori penilaian kualitas
No. Penulis, Tahun, Nama Jurnal Desain Studi Sasaran dan Sampel Jenis Bentuk Intervensi
Negara Intervensi
Gizi
1. (Ghazian and Journal of Quasi Anak usia 3-5 tahun Spesifik Suplementasi Seng dan Zat besi
Candra, 2016), Nutrition College Experiment 36 orang
Indonesia (S3)
2. (Hess et al., PLOS One (Q1) Cluster Anak usia 8,8-9,9 Spesifik Suplementasi Seng
2015), Burkina Randomized bulan
Faso Trial 2.626 orang
3. (Hestuningtyas Journal of Quasi Ibu yang memiliki Spesifik Konseling gizi
and Noer, 2014), Nutrition College Experiment anak stunting usia 1-2
Indonesia (S3) tahun
20 orang
4. (Julianti and Jurnal Quasi Kader Posyandu Sensitif Paket Intervensi Stunting (PIS)
Elni, 2022), Keperawatan Experiment 35 orang
Indonesia Silampari (S3)
5. (Al-Rahmad, Buletin Quasi Calon pengantin Sensitif Konseling ASI Eksklusif
2017), Penelitian Experiment wanita
Indonesia Kesehatan (S2) 30 orang
16
No. Penulis, Tahun, Nama Jurnal Desain Studi Sasaran dan Sampel Jenis Bentuk Intervensi
Negara Intervensi
Gizi
6. (Adriani and Journal of Trace Randomized Anak usia 48-60 bulan Spesifik Suplementasi vitamin A dan
Wirjatmadi, Elements In Controlled Trial 24 orang Seng
2014), Indonesia Medicine and
Biology (Q1)
7. (Agustina et al., The Journal of Randomized Anak usia 1-6 tahun Spesifik Suplementasi probiotik
2013), Indonesia Nutrition (Q1) Controlled Trial 494 orang
8. (Budiana and Jurnal Ilmu Quasi Anak usia 24-59 bulan Spesifik Konsumsi kurma
Marlina, 2020), Kesehatan Experiment 40 orang
Indonesia Bhakti Husada
(S5)
9. (Fitriani, Ramlan Jurnal Ilmiah Quasi Calon pengantin Sensitif Kartu Cegah Stunting
and Rusman, Manusia dan Experiment wanita
2021), Indonesia Kesehatan (S5) 87 orang
10. (Nyamasege et Public Health Cluster Wanita hamil yang Sensitif Konseling dan edukasi tentang
al., 2021), Kenya Nutrition (Q1) Randomized difollow-up hingga nutrisi
Controlled Trial anaknya berusia 13-55
bulan
438 orang
11. (Iswandari et al., Counsellia (S3) Quasi Ayah yang memiliki Sensitif Biblio journaling
2020), Indonesia Experiment anak <3 tahun
20 orang
12. (Kasjono and Jurnal Nutrisia Quasi Siswi SMA Sensitif Aplikasi GASING
Suryani, 2020), (S3) Experimental 218 orang
Indonesia
13. (Iannotti et al., Pediatrics (Q1) Randomized Anak usia 6-9 bulan Spesifik Konsumsi telur
2017), Ekuador Controlled Trial 163 orang
17
No. Penulis, Tahun, Nama Jurnal Desain Studi Sasaran dan Sampel Jenis Bentuk Intervensi
Negara Intervensi
Gizi
14. (Kang et al., Maternal and Cluster Anak usia 0-24 bulan Spesifik Program community-based
2017), Ethiopia Child Nutrition Randomized 1.790 orang participatory nutrition
(Q1) Controlled Trial promotion (CPNP)
15. (Rohmawati et Medicinski Quasi Ibu dengan bayi yang Spesifik Suplementasi Seng
al., 2021), Glasnik (Q4) Experimental baru lahir
Indonesia 71 orang
16. (Sirajuddin et al., Journal of Randomized Ibu dengan anak usia Sensitif The maternal nutrition literacy
2021), Indonesia Public Health Controlled Trial 0-6 bulan
Research (Q2) 85 orang
17. (Ringgi and Jurnal Quasi Ibu yang memiliki Sensitif Edukasi tentang Feeding
Keuytimu, 2022), Kesehatan (S3) Experiment balita stunting Practice
Indonesia 45 orang
18. (Pickering et al., Lancet Global Cluster Rumah tangga yang Sensitif Community-led total sanitation
2015), Mali Health (Q1) Randomized memiliki anak usia (CLTS)
Controlled Trial <10 tahun
4.532 rumah tangga
19. (George et al., Infectious Cluster Rumah tangga yang Sensitif Water, Sanitation, and Hygiene
2021), Disease Society Randomized memiliki anak usia <5 Mobile Health Program
Bangladesh of America (Q1) Controlled Trial tahun
2.626 orang dari 769
rumah tangga
20. (Suntari and Jurnal Quasi Rumah tangga yang Sensitif Kegiatan rumah belajar
Gama, 2020), Kesehatan (S3) Experiment memiliki anak stunting
Indonesia 138 rumah tangga
21. (Banowo and Jurnal Ilmiah Quasi Ibu dan anak stunting Sensitif Edukasi gizi
Hidayat, 2021), Universitas Experiment usia <2 tahun
Indonesia Batanghari 80 orang
Jambi (S4)
18
Control Trial (RCT) sebanyak 9 artikel dan artikel dengan desain studi Quasi
Experiment sebanyak 12 artikel. Bentuk intervensi gizi yang ditemukan dari artikel-
artikel tersebut meliputi, suplementasi (vitamin A, seng, zat besi, dan probiotik),
pemberian makanan pendamping (telur dan kurma), water, sanitation, and hygiene
Kriteria Penilaian
Penjelasan Kualitas
No. Penulis Besar Metodologi Respon Pengukuran Control Keterbatasan Etik
Analisis Artikel
Sampel Sampel Rate Hasil Confounding Penelitian Penelitian
Statistik
1. (Ghazian and Sedang
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ ✔️
Candra, 2016) (6)
2. (Hess et al., Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
2015) (8)
3. (Hestuningtyas Sedang
and Noer, ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ - (6)
2014)
4. (Julianti and Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ ✔️
Elni, 2022) (7)
5. (Al-Rahmad, Sedang
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ -
2017) (6)
6. (Adriani and Baik
Wirjatmadi, ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ ✔️ (7)
2014)
7. (Agustina et Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ -
al., 2013) (7)
8. (Budiana and Sedang
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - - ✔️
Marlina, 2020) (6)
9. (Fitriani, Sedang
Ramlan and (5)
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - - -
Rusman,
2021)
20
Kriteria Penilaian
Penjelasan Kualitas
No. Penulis Besar Metodologi Respon Pengukuran Control Keterbatasan Etik
Analisis Artikel
Sampel Sampel Rate Hasil Confounding Penelitian Penelitian
Statistik
10. (Nyamasege Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ ✔️
et al., 2021) (7)
11. (Iswandari Sedang
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - - ✔️
et al., 2020) (5)
12. (Kasjono
Sedang
and Suryani, ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - - ✔️
(6)
2020)
13. (Iannotti et Sedang
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ -
al., 2017) (5)
14. (Kang et al., Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ ✔️
2017) (6)
15. (Rohmawati Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ ✔️
et al., 2021) (7)
16. (Sirajuddin Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ ✔️
et al., 2021) (7)
17. (Ringgi and
Sedang
Keuytimu, ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - - ✔️
(6)
2022)
18. (Pickering et Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
al., 2015) (8)
19. (George et Baik
✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - ✔️ ✔️
al., 2021) (7)
21
Kriteria Penilaian
Penjelasan Kualitas
No. Penulis Besar Metodologi Respon Pengukuran Control Keterbatasan Etik
Analisis Artikel
Sampel Sampel Rate Hasil Confounding Penelitian Penelitian
Statistik
20. (Suntari and
Sedang
Gama, ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - - ✔️
(6)
2020)
21. (Banowo
Sedang
and Hidayat, ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ - - ✔️
(6)
2021)
22
delapan kriteria, yaitu besar sampel, teknik pengambilan sampel, respon rate,
penelitian, dan etik penelitian. Adapun penilaian kualitas artikel dinilai berdasarkan
skor, yaitu skor 0-3 (buruk), skor 4-6 (sedang), dan skor >7 (baik). Berdasarkan
tabel di atas diketahui sebanyak 10 artikel berkualitas baik dan 11 artikel berkualitas
sedang.
23
Penulis,
No Durasi
Tahun, Sasaran Bahan Intervensi Hasil
Intervensi
Negara
4. (Agustina et Anak usia 1-6 Kelompok: 6 bulan L. reuteri secara signifikan
al., 2013), tahun 1) Intervensi L. reuteri: Susu rendah meningkatkan berat badan 0.22 kg,
Indonesia 494 orang laktosa sebanyak 180 ml menggunakan perubahan z-score (WAZ) 0,09,
sedotan berisi minyak yang dan berat badan bulanan 0,03
mengandung probiotik 5x108 CFU/d kg/bulan dan tinggi 0,03 cm/bulan
Lactobacillus reuteri DSM 17938 L. casei secara signifikan
2) Intervensi L. casei: Susu rendah laktosa meningkatkan berat badan bulanan
sebanyak 180 ml menggunakan 0,03 kg/bln, tetapi tidak untuk
sedotan berisi minyak yang tinggi badan.
mengandung 5x108 CFU/d
Lactobacillus casei CRL 431
3) Kontrol: Susu rendah laktosa sebanyak
180 ml rendah kalsium (plasebo)
4) Kontrol: Susu rendah laktosa sebanyak
180 ml mengandung regular kalsium
(plasebo)
5. (Budiana and Anak usia 24- Kelompok: 3 bulan Rata-rata z-score pada kelompok sari
Marlina, 59 bulan 1) Intervensi: Sari kurma 5 ml/hari kurma
2020), 40 orang 2) Kontrol: Multivitamin 5 ml Sebelum intervensi: -2.62 SD
Indonesia Setelah intervensi: -2.30 SD
Rata-rata z-score kelompok
multivitamin
Sebelum intervensi: -2.46 SD
Setelah intervensi: -2.15 SD.
6. (Iannotti et al., Anak usia 6-9 Kelompok: 6 bulan Intervensi telur meningkatkan z-score
2017), bulan 1) Intervensi: Konsumsi telur 1 buah/hari TB/U sebesar 0,63 dan z-score BB/U
Ekuador 163 orang 2) Kontrol: Tidak ada perlakuan sebesar 0,61
25
Penulis,
No Durasi
Tahun, Sasaran Bahan Intervensi Hasil
Intervensi
Negara
7. (Rohmawati et Ibu dengan Kelompok: 12 pekan Perbandingan rata-rata kadar
al., 2021), bayi yang 1) Intervensi: Tablet seng 20 mg/hari osteokalsin darah tali pusat dan
Indonesia baru lahir 2) Kontrol: Plasebo median panjang lahir neonates
71 orang kelompok intervensi lebih tinggi
daripada kelompok plasebo:
131,8±35,3 vs 90,6±35,4
ng/ml
49,3 (46,5-51,3) vs 48,3 (46-
50,8) cm
Intervensi Gizi Sensitif
8. (Hestuningtyas Ibu yang Kelompok: 6 pekan Kelompok intervensi terdapat
and Noer, memiliki anak 1) Intervensi: Konseling gizi dengan peningkatan skor pengetahuan, sikap,
2014), stunting usia instrumen berupa kuesioner, leaflet praktik ibu, dan asupan zat gizi anak
Indonesia 1-2 tahun standar diet, formulir recall 24 jam, secara signifikan
20 orang leaflet daftar bahan makanan penukar,
dan infantometri.
2) Kontrol: Tidak ada perlakuan
9. (Julianti and Kader Kelompok Intervensi: Paket Intervensi 3 hari Rata-rata skor keterampilan
Elni, 2022), Posyandu Stunting (PIS) terdiri dari edukasi tentang kader untuk melakukan
Indonesia 35 orang stunting, ASI, praktik pengukuran pengukuran panjang/tinggi badan
pertumbuhan, praktik teknik menyusui meningkat sebesar 3,4
yang diberikan dalam bentuk ceramah, Rata-rata skor keterampilan
diskusi, demonstrasi, dan media untuk melakukan teknik
audiovisual menyusui meningkat sebesar
3,34
26
Penulis,
No Durasi
Tahun, Sasaran Bahan Intervensi Hasil
Intervensi
Negara
10. (Kang et al., Anak usia 0-24 Kelompok: 12 bulan Kelompok intervensi memiliki
2017), bulan 1) Intervensi: Pelatihan tentang feeding peningkatan z-score yang lebih besar
Ethiopia 1.790 orang practice untuk TB/U sebesar 0,021 z-
2) Kontrol: Tidak ada perlakuan score/bulan dan BB/TB sebesar 0,042
z-score/bulan
11. (Nyamasege et Wanita hamil Kelompok: 55 bulan Prevalensi stunting pada kelompok
al., 2021), yang difollow- 1) Intervensi: Konseling dan edukasi kontrol (13,9%) lebih besar
Kenya up hingga tentang nutrisi dibandingkan kelompok intervensi
anaknya 2) Kontrol: Tidak ada perlakuan (11,1%)
berusia 13-55 Tinggi badan anak-anak kelompok
bulan intervensi lebih tinggi
438 orang dibandingkan kelompok kontrol
masing-masing dengan 0,47 cm
dan 0,72 cm
12. (Fitriani, Calon Kelompok Intervensi: Edukasi gizi 1 hari Rata-rata skor pengetahuan calon
Ramlan and pengantin menggunakan kartu cegah stunting pengantin
Rusman, wanita Sebelum intervensi: 25,43
2021), 87 orang Setelah intervensi: 29,00
Indonesia
13. (Iswandari et Ayah yang Kelompok Intervensi: Edukasi dan 2 bulan Adanya peningkatan rata-rata skor,
al., 2020), memiliki anak konseling gizi mengunakan Biblio yaitu sebelum intervensi sebesar 71,15
Indonesia <3 tahun journaling setelah intervensi sebesar 95,75
20 orang
27
Penulis,
No Durasi
Tahun, Sasaran Bahan Intervensi Hasil
Intervensi
Negara
14. (Sirajuddin et Ibu dengan Kelompok: 4 bulan Angka stunting mengalami penurunan
al., 2021), anak usia 0-6 1) Intervensi: Pendidikan kelas (prinsip lebih besar pada kelompok inervensi
Indonesia bulan menyusui dan makanan pendamping sebesar 9,3% dibandingkan pada
85 orang ASI), simulasi kelas (praktik menyusui kelompok kontrol sebesar 2,4%
dan makanan pendamping ASI),
kunjungan rumah 2 kali sebulan dan
total kunjungan 15 kali untuk
(dukungan atas kebiasaan baru dalam
praktik menyusui dan praktik
pemberian makanan pendamping ASI),
pemantauan tumbuh kembang anak,
dan sanitasi tangan
2) Kontrol: Imunisasi dasar, pemantauan
pertumbuhan, dan suplementasi
vitamin A
15. (Ringgi and Ibu yang Kelompok Intervensi: Edukasi tentang 1 pekan Adanya peningkatan skor pre-post test,
Keuytimu, memiliki balita Feeding Practice diberikan setiap hari yaitu pre-test sebesar 37,73 dan post-
2022), stunting selama satu pekan test sebesar 43,04
Indonesia 45 orang
16. (Pickering et Rumah tangga Kelompok: 24 bulan Tinggi badan anak-anak di desa
al., 2015), dengan anak 1) Intervensi: Pelatihan berbasis intervensi lebih tinggi dibandingkan
Mali usia <10 tahun komunitas tentang sanitasi anak-anak di desa kontrol dengan
4.532 orang 2) Kontrol: Tidak ada perlakuan perbedaan HAZ sebesar 0,18
17. (George et al., Rumah tangga Kelompok: 12 bulan Anak-anak <2 tahun pada kelompok
2021), yang memiliki 1) Intervensi mHealth dengan kunjungan: intervensi dengan kunjungan risiko
Bangladesh anak usia <5 Water, Sanitation, and Hygiene Mobile terkena stunting lebih rendah
tahun Health Program dan kunjungan (OR:0,55) daripada anak-anak pada
2.626 orang 2) Intervensi mHealth tanpa kunjungan: kelompok tanpa kunjungan (OR:0,54)
Water, Sanitation, and Hygiene Mobile
Health Program
3) Kontrol: Pesan kesehatan secara online
28
Penulis,
No Durasi
Tahun, Sasaran Bahan Intervensi Hasil
Intervensi
Negara
18. (Suntari and Rumah tangga Kelompok Intervensi: Edukasi 1 bulan Rata-rata skor sebelum intervensi
Gama, 2020), yang memiliki menggunakan kegiatan rumah belajar sebesar 58,36, kemudian setelah
Indonesia anak stunting intervensi menjadi 61,87
138 orang
19. (Banowo and Ibu dan anak Kelompok: 1 bulan Skor praktik feeding practice
Hidayat, stunting usia 1) Intervensi: Edukasi gizi sebelum intervensi: 26,53
2021), <2 tahun 2) Kontrol: Tidak ada perlakuan setelah intervensi: 32,58
Indonesia 80 orang
20. (Al-Rahmad, Calon Kelompok Intervensi: Konseling ASI 30 menit Skor rata-rata pengetahuan
2017), pengantin Eksklusif sebelum intervensi: 25,7
Indonesia wanita setelah intervensi: 31,9
30 orang
21. (Kasjono and Siswi SMA Kelompok: 1 bulan Aplikasi GASING dapat meningkatkan
Suryani, 218 orang 1) Intervensi: Edukasi menggunakan pengetahuan, sikap, dan perilaku
2020), aplikasi GASING tentang pencegahan stunting
Indonesia 2) Kontrol: Edukasi menggunakan leaflet
Keterangan: SQ-LNS (Small Quantity-Lipid-Based Nutrient Supplements), WAZ (Weight-Age-Z score), HAZ (Height-Age-Z score)
29
ditelaah bentuk intervensi dibagi menjadi dua, yaitu intervensi gizi spesifik dan
sensitif. Adapun sasaran intervensi gizi spesifik didominasi oleh ibu dan anak,
sedangkan sasaran intervensi gizi sensitif bervariasi, seperti kader Posyandu, calon
pengantin wanita, dan siswi SMA. Bentuk intervensi gizi spesifik dan sensitif yang
dominan dilakukan adalah pemberian suplemen secara teratur dan edukasi gizi.
score TB/U dan tinggi/panjang badan (Adriani and Wirjatmadi, 2014; Hess et al.,
2015; Ghazian and Candra, 2016; Rohmawati et al., 2021). Pemberian makanan
TB/U (Adriani and Wirjatmadi, 2014; Iannotti et al., 2017; Budiana and Marlina,
dan tinggi badan (Agustina et al., 2013). Sementara itu, artikel dengan jenis
dan perilaku pencegahan stunting pada masyarakat dan mengurangi risiko stunting
pada anak (Hestuningtyas and Noer, 2014; Pickering et al., 2015; Al-Rahmad,
2017; Kang et al., 2017; Suntari and Gama, 2020; Iswandari et al., 2020; Kasjono
and Suryani, 2020; Banowo and Hidayat, 2021; Sirajuddin et al., 2021; Fitriani,
Ramlan and Rusman, 2021; George et al., 2021; Nyamasege et al., 2021; Ringgi
BAB IV
PEMBAHASAN
lanjut (meta-analisis).
intervensi gizi sensitif dan spesifik. Upaya ini dilakukan secara konvergen,
gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas dan intervensi gizi sensitif
wanita usia subur, ibu hamil, atau anak usia di bawah lima tahun
A. Suplementasi
dan bahan lain yang memiliki efek fisiologis (BPOM, 2004). Adapun
32
a. Vitamin A (1 Artikel)
2009a). Namun, zat gizi mikro ini tidak diproduksi oleh tubuh
bayi dan anak (Saad et al., 2021). Penelitian Adriani dan Wirjatmadi
anak.
11 bulan), anak balita (12-59 bulan), dan ibu nifas (0-42 hari setelah
b. Seng (2 Artikel)
fisik (Clegg et al., 2005; Prasad, 2013). Defisiensi seng terjadi karena
penanggulangan stunting.
35
kualitas dan cakupan intervensi dan sesuai sasaran yang tepat (Gibson,
(Kemensetneg RI, 2018). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wati
Setiap sel dan organ membutuhkan zat besi untuk perkembangan dan
respirasi seluler (Bastian et al., 2017). Efek tersebut dapat terlihat saat
(Kuzawa, 1998). Maka dari itu, prevalensi defisiensi zat besi lebih
yang lahir dari ibu yang kekurangan zat besi cenderung memiliki
optimal (Lozoff et al., 2014; Bailey, 2015). Kekurangan zat besi pada
2011; Tran et al., 2016, 2022). Dengan demikian, kekurangan zat besi
stunting.
usia<5 tahun (Ghazian and Candra, 2016). Hal tersebut didukung oleh
anak.
Selain itu, zat besi juga berperan sebagai komponen sitokrom dalam
adalah wanita usia subur, ibu, dan anak. Suplementasi zat besi
RI, 2018).
d. Probiotik (1 Artikel)
bakteri gram positif yang mampu menghasilkan asam laktat dari hasil
anak.
tubuh dan mengurangi infeksi penyakit dan hal ini merupakan salah
pada masa ini anak rentan terhadap defisiensi nutrisi dan terdapat
a. Telur (1 Artikel)
dan lemak. Selain itu, telur juga mengandung nutrisi yang baik untuk
dan BB/U pada balita (Iannotti et al., 2017). Hal ini sejalan dengan
jenuh yang tinggi. Hal ini dikarenakan pengolahan telur yang salah
Maka dari itu, telur harus diolah dengan baik dan konsumsinya
43
b. Kurma (1 Artikel)
vitamin, dan serat (Marwat et al., 2009). Salah satu olahan kurma yang
sering kita temui adalah sari kurma. Sari kurma adalah kurma yang
dan membantu sistem peredaran darah. Jika asupan energi harian tidak
menanggulangi stunting.
intervensi gizi ini, yaitu membutuhkan biaya yang besar dan strategi yang
PPN/ Bappenas, 2018; Tam et al., 2020). Maka dari itu, hasil penelitian ini
Hal tersebut juga dikaitkan dengan kebijakan pada bidang lain (non
yaitu program air, sanitasi, dan hygiene, edukasi dan konseling gizi,
stunting (GASING).
berbasis sanitasi dibagi menjadi dua kategori, yaitu intervensi air dan
intervensi stunting.
sanitasi dan stunting dikaitkan melalui tiga hal, yaitu diare yang
diare. Selain itu, infeksi cacing dan disfungsi enterik lingkungan dapat
jamban dan MCK dan pemeliharaan saluran air (Kemenkes RI, 2018).
gizi yang ditemukan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu
yang berusia 15-49 tahun (Shanti et al., 2017). Wanita usia subur
telah matang secara fisik dan mental untuk konsepsi, sehingga pada
usia ini mereka dapat menjalani pernikahan sebagai salah satu tahap
diperlukan oleh ibu dalam memenuhi gizi harian terutama pada masa
oleh buruknya asupan gizi harian pada ibu dan anak (Melani and
49
pengantin.
Rahmad, 2017).
b) Ibu
Anak yang lahir sehat dan tumbuh dengan baik akan menjadi
Restisa, 2017). Pengetahuan gizi ibu adalah salah satu faktor yang
c) Kader Posyandu
Elni, 2022).
d) Ayah
oleh umur semakin dewasa usia seseorang maka semakin baik dalam
Ratnawati, 2017).
penggunanya.
pengantin.
agar informasi yang diterima dapat diingat dalam jangka waktu yang
b) Biblio Journaling
milah masalah dan memahami diri sendiri. Integrasi kedua teknik ini
(Johnson, 2012). Maka dari itu, terapi ini dapat dijadikan pilihan
masalah dan dinamika yang ditulis serta dirasakan oleh para ayah
dalam pengasuhan.
dalam aplikasi ini, yaitu nama, usia, berat badan (BB), tinggi badan
dan vitamin) dan PHBS (tidak merokok, konsumsi sayur dan buah,
penanggulangan stunting.
seimbang sejak dini kepada calon ibu (Kasjono and Suryani, 2020).
kepada para pengguna. Selain itu, media visual pada aplikasi dapat
kesehatan.
Suryani, 2020).
intervensi edukasi dan konseling gizi dikaitkan dengan perubahan pola asuh
keluarga yang akan berdampak pada perbaikan asupan gizi. Hal ini sesuai
kesehatan pada ibu hamil dan balita. Selain itu, diperlukan juga kampanye
adalah investasi masa depan untuk dijadikan pemimpin dan penerus bangsa.
Maka dari itu, orang tua bertanggung jawab untuk melindungi sang anak
semenjak di dalam kandungan hingga lahir ke dunia (Baihaki, 2017). Hal ini
lemah dan tidak memiliki apa-apa, sehingga mereka sulit untuk memenuhi
kebutuhan dan hidup terlunta-lunta. Oleh karena itu, orang tua bertanggung
orang tua. Salah satu gangguan kesehatan pada anak yang dapat dicegah oleh
62
orang tua adalah stunting. Stunting disebabkan oleh gizi buruk yang terjadi
Intervensi tersebut sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Baqarah ayat
168:
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-
Baqarah: 168).
makanan yang halal dan thayyib (baik). Halal adalah segala sesuatu yang
2019).
63
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Alaq ayat 1-5:
Tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia
mengubah perilaku dan sikap seseorang. Proses belajar ini akan berhasil jika
Maka dari itu, ayat ini menjadi bukti bahwa Islam memandang penting
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
subur, ibu hamil, dan anak usia <5 tahun terbukti meningkatkan
pengetahuan masyarakat.
65
5.2. Saran
A. Bagi Pemerintah
masyarakat.
karakteristik masyarakat.
C. Bagi Masyarakat
stunting.
67
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2010) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Andriyani (2019) ‘Kajian Literatur pada Makanan dalam Perspektif Islam dan
Kesehatan’, Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15, pp. 178–198.
BKKBN (2021b) Mau Nikah Calon Pengantin, Harus Tahu Informasi Cegah
Stunting. Available at: https://www.bkkbn.go.id/berita-mau-nikah-calon-
pengantin-harus-tahu-informasi-cegah-stunting (Accessed: 24 August
2022).
Black, R. E. et al. (2013) ‘Maternal and child undernutrition and overweight in low-
income and middle-income countries’, The Lancet, 382(9890), pp. 427–451.
doi: 10.1016/S0140-6736(13)60937-X.
Coheley, L. M. et al. (2018) ‘Whole egg consumption and cortical bone in healthy
children’, Journal of Adolescent Health, 29(8), pp. 1783–1791. doi:
10.1007/s00198-018-4538-1.
Cumming, O. and Cairncross, S. (2016) ‘Can water , sanitation and hygiene help
eliminate stunting ? Current evidence and policy implications’, Maternal
and Child Nutrition, 12, pp. 91–105. doi: 10.1111/mcn.12258.
Dubin, S., Mckee, S. K. and Battish, S. (1994) ‘Essential amino acid reference
profile affects the evaluation of enteral feeding products’, 94(8).
Iannotti, L. L. et al. (2017) ‘Eggs in early complementary feeding and child growth:
A randomized controlled trial’, Pediatrics, 140(1). doi: 10.1542/peds.2016-
3459.
Kasjono, H. S. and Suryani, E. (2020) ‘Aplikasi Pencegahan Stunting " GASING "
untuk Siswi’, Jurnal Nutrisia, 22(1), pp. 16–22. doi:
10.29238/jnutri.v22i1.200.
Kemenkes RI (2018) ‘Cegah Stunting itu Penting’, Pusat Data dan Informasi,
Kementerian Kesehatan RI, pp. 1–27. Available at:
https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/
Buletin-Stunting-2018.pdf.
Kemenkes RI (2021) ‘Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021’, Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., pp. 2013–2015.
Lozoff, B. et al. (2014) ‘Deficiency: Outcomes At 25 Years’, 163(5), pp. 1–14. doi:
10.1016/j.jpeds.2013.05.015.FUNCTIONAL.
Marwat, S. K. et al. (2009) ‘Fruit Plant Species Mentioned in the Holy Qura’n and
Ahadith and Their Ethnomedicinal Importance’, Ethnomedical Study, 5(2),
pp. 284–295.
Ninh, N. X. et al. (1993) ‘Reduced liver insulin-like growth factor-I gene expression
in young zinc-deprived rats is associated with a decrease in liver growth
hormone (GH) receptors and serum GH-binding protein’, 144(3), pp. 449–
456. doi: https://doi.org/10.1677/joe.0.1440449.
Ohyver, M., Moniaga, J. V and Restisa, K. (2017) ‘Logistic Regression and Growth
Charts to Determine Children Nutritional and Stunting Status : A Review’,
Procedia Computer Science, 00, pp. 232–234.
Page, M. J. et al. (2021) ‘The PRISMA 2020 statement: An updated guideline for
reporting systematic reviews’, The BMJ, 372. doi: 10.1136/bmj.n71.
Prasad, A. S. et al. (1996) ‘Zinc deficiency affects cell cycle and deoxythymidine
kinase gene expression in HUT-78 cells’, 128(1), pp. 51–60. doi:
https://doi.org/10.1016/S0022-2143(96)90113-4.
Probowati, R., Qomariyah, L. and Ratnawati, M. (2017) ‘Peran Ayah Dalam Role
Attainment Ibu Pada Pemberian MP-ASI Bayi di Posyandu Ayah Dusun
Petengan Desa Tambak Rejo’, STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(2), pp.
22–29.
Rosha, B. C. et al. (2016) ‘Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam
Perbaikan Masalah Gizi Balita di Kota Bogor’, Buletin Penelitian
Kesehatan, 44(2). doi: http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v44i2.5456.127-138.
Sarkowi (2020) ‘Konsep Belajar dalam Perpsektif Tafsir Al-Quran: Kajian Qs. al-
‘Alaq (96): 1-5’, Qolamuna, 5(96), pp. 1–5.
Saviano, A. et al. (2021) ‘in Diarrhea and Constipation : Two Sides of the Same
78
Shanti, K. M. et al. (2017) ‘Asupan Serat dan IMT Wanita Usia Subur Suku Madura
di Kota Malang’, Indonesian Journal and Human Nutrition, 4(1), pp. 1–11.
Sirajuddin et al. (2021) ‘The intervention of maternal nutrition literacy has the
potential to prevent childhood stunting: Randomized control trials’, Journal
of Public Health Research, 10(2), pp. 365–369. doi:
10.4081/jphr.2021.2235.
Terrin, G. et al. (2015) ‘Zinc in early life: A key element in the fetus and preterm
neonate’, Nutrients, 7(12), pp. 10427–10446. doi: 10.3390/nu7125542.
Tran, P. V et al. (2022) ‘Fetal iron deficiency induces chromatin remodeling at the
Bdnf locus in adult rat hippocampus’, pp. 276–282. doi:
10.1152/ajpregu.00429.2014.
WHO (202AD) Global and regional trends by WHO Regions, 1990-2020 Stunting:
1990-2020. Available at: https://apps.who.int/gho/data/node.main-
searo.NUTWHOREGIONS?lang=en.
WHO (2009b) ‘WHO child growth standards and the identification of severe acute
malnutrition in infants and children’. Available at:
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44129/1/9789241598163_eng.pdf
?ua=1.
Wilson, J. G., Roth, C. B. and Warkany, J. (1953) ‘An Analysis of The Syndrome
of Malformations Induced by Maternal Vitamin A Deficiency. Effects of
Restoration of Vitamin A at Various Times during Gestation’, 92(March),
pp. 189–217.