Anda di halaman 1dari 43

Standar Baku Mutu,

Indikator, Parameter, juga


ekologi dan ekosistem

AJENG MARWA TIARAHADINI


IHSANUL AMAL
INDIKATOR

• Indikator
Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam
mengukur perubahan-perubahan yang terjadi baik secara
langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981)

• Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu


kejadian atau kondisi. Misalnya berat badan bayi
berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi
tersebut (Wilson dan Sapanuchart, 1993)
Indikator adalah petunjuk atau keterangan tentang
keadaan dan kondisi. WEBSTER (1991)

Contoh : Indikator Ekologis


Suatu spesies tanaman/hewan/ komunitas spesies, yg
keberadaannya menunjukkan eksistensi kondisi lingkungan
tertentu
Indikator adalah alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau
keterangan KBBI (1985)

Contoh : Indikator Kesehatan


Keterangan yang dapat digunakan untuk mengukur keadaan kesehatan pada
masyarakat

Misalnya jumlah rumah sakit dan tenaga


kesehatan
KARAKTERISTIK INDIKATOR

1. SAHIH (VALID)
benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek-
aspek yang dinilai

2. DAPAT DIPERCAYA (RELIABLE)


mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat
yang berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang
akan datang
3. PEKA (SENSITIF)
Cukup peka untuk mengukur sehingga jumlahnya tidak perlu banyak

4. SPESIFIK (SPECIFIC)
memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas dan tidak tumpang tindih

5. RELEVAN
sesuai dengan aspek kegunaan yang akan diukur
INDIKATOR KESEHATAN LINGKUNGAN

“ PETUNJUK ATAU KETERANGAN


TENTANG BAIK BURUKNYA, ATAU SEHAT
TIDAKNYA KUALITAS LINGKUNGAN ”

Indikator KL dapat berupa KUALITAS & KUANTITAS :


- Sumber daya air
- Sarana pembuangan limbah dan ekskreta
- Konstruksi rumah, kantor, sekolah (lantai & ventilasi)
- Makanan & minuman
- Fasilitas higiene & sanitasi tempat-tempat umum, dll
PARAMETER

" Parameter adalah sebuah alat ukur untuk melihat kesuksesan ataupun
keberhasilan dari tujuan”

" Parameter adalah tingkat keberhasilan “

" Dalam pembuatan parameter dan indikator pun harus dapat dilihat apakah data
tersebut kualitatif (penjelasan singkat : dijelaskan dalam bentuk tulisan, bukan
angka) dan kuantitatif (dijelaskan
dalam angka)”
Contoh Parameter :

• DO, BOD, COD, CO2, CH4, NO3, NO2, NH3, SO4, pH, TDS
• Dengan mengukur DO maka parameter lain dapat diperkirakan
• Parameter Fisik : bau, TDS, kekeruhan, rasa, suhu, warna
• Parameter Kimia : Hg, AL, Ba, Fe, F, Cd, dll
• Kimia Organik : detergen, benzena
• Parameter Radioaktif : sinar alfa, gamma, beta
• Parameter Mikrobiologi : Bakteri, virus, total coliform
• Kualitas Udara : Pb, SO2, CO, NOx
BAKU MUTU

• Baku mutu adalah peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan yang berisi
spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah
kandungan yang boleh berada dalam media ambien. Secara objektif, baku mutu
merupakan sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan.

• Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah
yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang
ada dapat digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu.
• Peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan yang berisi spesifikasi dari jumlah
bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam
media ambien.

• Baku mutu merupakan sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan.

• Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang
akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang ada dapat
digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu
PERBEDAAN BM, NAB dan BEI
A. BAKU MUTU (BM)
Konsentrasi, dosis, atau populasi tertinggi zat, energi, atau spesies yang aman bagi
manusia apabila agen atau agen-agen lingkungan itu
Memanjang terus-menerus.

B. NILAI AMBANG BATAS (NAB)


Konsentrasi, dosis, atau populasi tertinggi zat, energi, atau spesies yang aman bagi
hampir semua pekerja apabila agen atau agen-agen lingkungan itu tidak terus
menerus.
Misal : 8 jam perhari selama 5 hari perminggu, atau 40
jam perminggu diselingi jeda 2 hari setiap 5 hari kerja.
C. BIOLOGICAL EXPOSURE INDICES
(BEI)

Konsentrasi zat yang terakumulasi dalam sistem biologis, tanpa memperhatikan jalur-
jalur pemajanannya, yang tidak menimbulkan gangguan fungsional atau struktural (mulai
dari minor temporary ailment, acute illness, sampai chronic disease).
BAKU MUTU LINGKUNGAN

Batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di
lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya.
JENIS-JENIS BAKU MUTU LINGKUNGAN

a. Effluent Standard
Effluent Standard merupakan kadar maksimum limbah
yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan.

b. Stream Standard
Stream Standard merupakan batas kadar untuk sumber daya
tertentu, seperti sungai, waduk, dan danau. Kadar yang
diterapkan ini didasarkan pada kemampuan sumber daya
beserta sifat peruntukannya. Misalnya batas kadar badan air
untuk air minum akan berlainan dengan batas kadar bagi
badan air untuk pertanian.
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dalam Keputusannya No.
KEP-03/MENKLH/II/1991

1. Baku mutu air pada sumber air, disingkat baku mutu air, adalah batas kadar
yang diperolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat dalam air, namun air
tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya

2. Baku mutu limbah cair adalah batas kadar yang diperolehkan bagi zat atau
bahan pencemar untuk dibuang dari sumber pencemaran ke
dalam air pada sumber air, sehingga tidak menyebabkan dilampauinya baku mutu
air
3. Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuh-tumbuhan dan benda

4. Baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara, sehingga tidak
mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara
ambien

5. Baku mutu air laut adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain yang ada atau harus ada, dan zat atau baha pencemar yang ditenggang
adanya dalam air laut.
Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan Kesehatan

• Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah spesifikasi teknis atau nilai yang dilakukan
pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan
masyarakat.
• Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan
• Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan ditetapkan pada media
lingkungan yang meliputi:
A. Air
B. Udara
C. Tanah
D. Pangan
E. Sarana dan Bangunan
F. Vektor dan binatang pembawa penyakit
A. Air

1. Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi 2. Air Untuk Keperluan Pemandian Umum
• Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media
• Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
air Pemandian Umum meliputi parameter fisik, biologi
untuk media Air untuk Keperluan Higiene dan kimia. Besaran nilai Standar Baku Mutu Kesehatan
Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, Lingkungan untuk media air Pemandian Umum
dan kimia yang dapat berupa parameter bergantung pada jenis Pemandian Umum.
wajib dan parameter tambahan. • Parameter fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
• Mengacu pada Kepmenkes RI no 416/1990 Lingkungan untuk media air Pemandian Umum yang
tentang syarat syarat dan pengawasan air berasal dari air laut maupun air tawar meliputi parameter
suhu, indeks sinar matahari (ultra violet index), dan
kejernihan
• Parameter kejernihan juga dapat ditentukan dengan
membandingkan kejernihan sumber air alami dengan air
Pemandian Umum yang sedang digunakan.
Tabel 4. Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Tabel 5. Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu
Lingkungan untuk Media Air Pemandian Umum Kesehatan Lingkungan untuk Media Air Pemandian Umum

Tabel 6. Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu


Kesehatan Lingkungan untuk Media Air Pemandian Umum
B. Udara

PMK No. 1077 tahun 2011 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah

Standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan udara dalam ruang dan udara ambien yang
memajang langsung pada manusia.

Udara dalam ruang adalah gas yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting
untuk kehidupan di muka bumi ini

Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang berada di
dalam wilayah Republik Indonesia yang dibutuhkan dan berpengaruh terhadap kesehatan
manusia, makhluk hidup, dan unsur Lingkungan Hidup lainnya.
1. Udara dalam ruang

• Mengacu ke PMK N0.48 Tahun 2016 tentang Standar keselamatan dan


Kesehatan Kerja Kantoran.
• Kualitas udara di dalam ruang ( rumah ) dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain, bahan bangunan , struktur bangunan , bahan pelapis untuk
furniture serta interior , kepadatan hunian, radiasi dalam ruang, perilaku
merokok.
• Pencemaran udara dalam ruang tersebut akan memperburuk kualitas udara
dalam ruang apabila kondisi rumah tidak memenuhi syarat fisik, seperti
ventilasi yang kurang memadai akan mengakibatkan gangguan kesehatan
A. Persyaratan Fisik B. Persyaratan Kimia C. Persyaratan Kontaminan Biologi
2. Udara Ambien
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
• Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.

• Mutu udara ambien adalah kadar zat, energi, dan/atau komponen lain yang ada di udara bebas.
• Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang
ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
udara ambien.
• Perlindungan mutu udara ambien adalah upaya yang dilakukan agar udara ambien dapat
memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.
• Baku mutu udara ambien nasional ditetapkan sebagai batas maksimum mutu udara ambien untuk
mencegah terjadinya pencemaran udara.
Standar baku mutu ditetapkan untuk melindungi kesehatan publik, termasuk melindungi populasi sensitif seperti penderita asma, anak-
anak, orang berusia lanjut dan menjaga kesejahteraan kehidupan publik seperti menghindari terjadinya penurunan visibilitas,
kerusakan bangunan, dan kematian hewan serta tumbuh-tumbuhan.
C.Tanah
Persyaratan Kesehatan Tanah PP NO.66 th 2014 tentang Kesehatan lingkungan pasal 20
persyaratan Kesehatan untuk media tanah sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat 1 huruf c yaitu
a. tanah tidak bekas tempat pembuangan sampah.
b. tanah tidak bekas lokasi pertambangan

Kriteria Indikator Baku Mutu Tanah


Indikator mutu baku tanah harus memenuhi kriteria :
• Berkolerasi baik dengan berbagai proses ekosistem dan berorientasi pemodelan
• Mengintegrasikan berbagai sifat dan proses kimia,fisika,dan biologi tanah
• Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang dan diaskes oleh para
pengguna
• Peka terhadap variasi pengolahan dan iklim
• Sedapat mungkin merupakan komponen dari basis data
Standar Baku Mutu Tanah

1. Standar Baku Mutu Tanah


Standar baku mutu tanah ditetapkan untuk menjamin kualitas tanah dalam rangka melindungi kesehatan komunitas
rumah sakit. Berbeda dengan media lingkungan yang lain seperti air, dan udara, standar baku mutu tanah yang
dapat ditetapkan berkaitan dengan kesehatan masyarakat hanya standar baku mutu kimia tanah.

2. Standar Baku Mutu Kimia Tanah


Standar baku mutu kimia tanah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat meliputi parameter-parameter.

3. Standar Baku Mutu Radioaktivitas Tanah Standar


Baku mutu radioaktivitas tanah secara internasional belum ditetapkan. Namun pengendalian risiko karena adanya
bahan radioaktivitas yang berkaitan dengan kesehatan ditetapkan melalui parameter Radon yang ada dalam standar
baku mutu radioaktivitas udara dalam ruang
Tabel SBMKL Kimia Tanah parameter Anorganik
Tabel SBMKL Biologi Tanah

Tabel SBMKL Kimia Tanah parameter organik

Tabel SBMKL Radioaktivitas Tanah


D. Pangan

• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/Menkes/Sk/Vii/2003 Tentang


Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/Vi/2011 Tentang Higiene
Sanitasi Jasaboga
• UU 18 tahun 2012 tentang Pangan mendefinisikan bahwa Pangan adalah segala sesuatu yang berasal
dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
• Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Tabel. Sbmkl fisik penyimpanan makanan Tabel. Sbmkl fisik suhu penyimpanan
makanan
E. Sarana dan Bangunan

Sarana dan bangunan di lingkungan kerja dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila
memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna,
penghuni dan masyarakat sekitarnya serta harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya
kecelakaan.

Persyaratan keamanan dan keselamatan bangunan gedung meliputi:


1) Persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung beban muatan, serta kemampuan
bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.
2) Persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung beban muatannya merupakan
kemampuan struktur bangunan gedung yang stabil dan kukuh dalam mendukung beban muatan.
3) Persyaratan kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran
merupakan kemampuan bangunan gedung untuk melakukan pengamanan terhadap bahaya kebakaran
melalui sistem proteksi pasif atau proteksi aktif.
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
Dengan Media Sarana Dan Bangunan

1. Volume ruang kerja 2. Rasio toilet 3. Limbah cair


• Pengelolaan limbah wajib dilakukan
Tabel sbmkl di lingkungan kerja Tabel sbmkl rasio toilet agar terhindar dari penyebaran penyakit
dan kecelakaan, sehingga meningkatkan
produktivitas kerja. Pengelolaan limbah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. 
• Pengelolaan limbah mengacu pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah
F. Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

Vektor adalah artropoda yang dapat menularkan, memindahkan, dan/atau menjadi sumber penular penyakit.
Contohnya nyamuk.
Binatang Pembawa Penyakit adalah binatang selain artropoda yang dapat menularkan, memindahkan,
dan/atau menjadi sumber penular penyakit. Contohnya lalat, tikus, dan kecoa
Tabel Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Vektor Tabel Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
Binatang Pembawa Penyakit
KONSEP EKOLOGI DALAM KESEHATAN LINGKUNGAN

• Ekologi merupakan suatu komponen dalam sistem pengelolaan lingkungan hidup,


disamping komponen lainnya yaitu politik, sosial, budaya dan ekonomi untuk
mendapatkan keputusan yang seimbang.

• Ekologi dianggap sebagai konsep dasar Kesehatan lingkungan karena ekologi


adalah ilmu yang mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
Konsep ekologi kesehatannya pada dasarnya memuat segala sesuatu tentang
interaksi antar lingkungan dan alam dan kondisi Kesehatan masyarakat

Kata ekologi ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli biologi Jerman Ernest
Haeckel (1834-1919)
Ekologi berasal dari kata Yunani : Oikos = rumah Logos = ilmu
Secara harfiah berate ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau ilmu
tentang rumah tangga makhluk hidup (Moeller,2005)
Definisi ekologi menurut para ahli :

Soemarwoto, 2008 : ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan
lingkungan hidupnya
• Taylor, 1936 : Ecology is the science of the relationship of all living organism to
all their environment

Dari beberapa definisi, dapat disimpulkan bahwa :


“ecology is the studi of the relationship between living organism (the biota), and the
phisycal environment (the abiota). In its bosded sens, ecology is the study of
organism as the exit in their natural environment.
• Ekologi sendiri mengkaji komponen-komponen mahkluk
hidup yang saling terkait satu sama lain
• Muatan utama dalam kajian ilmu ekonomi :
Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas dan ekosistem.
Konsep ekologi tidak lepas dari konsep ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya yaitu abiotik dan biotik.

Faktor biotik: faktor abiotik seperti :


• suhu • manusia
• air • hewan
• kelembapan • tumbuhan
• cahaya. • mikroba.

Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk


hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan
merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Konsep Ekosistem dalam Kesehatan lingkungan

Konsep sentral ekologi ialah ekosistem, ekosistem sendiri diartikan sebagai ekologi
yang terbentuk akibat hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dapat juga diartikan ekosistem sebagai tatanan lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Manfaat EkosistemLingkungan Hidup Buatan Bagi Kehidupan :
• Sebagai Pembangkit Tenaga Listrik.
• Sebagai Sarana Edukasi.
• Sebagai Sarana Untuk Memenuhi Kebutuhan.
• Sebagai Sumber Penghasilan.
• Sebagai Tempat Pengembangan Dan Penelitian.
• Sebagai Tempat Rekreasi.
• Sebagai Tempat Penyimpanan Cadangan Air.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai