Anda di halaman 1dari 217

• KETERLAMBATAN : MAKSIMAL 15 MENIT

• DILARANG MEMBUNYIKAN HP
• DILARANG MENGOBROL SENDIRI
• DILARANG MENDENGARKAN MUSIK
• DILARANG MENYALAKAN LAPTOP UNTUK KEPENTINGAN LAIN YANG TIDAK TERKAIT
MATA KULIAH
• APABILA SAKIT/TIDAK MASUK WAJIB IJIN
• PENILAIAN
1. ANWAR DAUD, 2013 ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN,
PT.GLOBAL MANDIRI KONSULTAN
2. Chaudhery Mustansar Hussain, 2020, MODERN
ENVIRONMENTAL ANALYSIS TECHNIQUES FOR
POLLUTANTS, ELSIVIER, Radarweg 29, PO Box 211, 1000
AE Amsterdam, Netherlands.

3. Yuriy Posudin, 2014, Methods of measuring environmental


parameters, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey
4. CHANDRA, B. 2014. PENGANTAR KESEHATAN
LINGKUNGAN. JAKARTA. EGC.
5. MUKONO, H.J. 2011. PRINSIP DASAR KESEHATAN
LINGKUNGAN EDISI KEDUA. SURABAYA. AUP.
6. SOEMIRAT, J. 2014. KESEHATAN LINGKUNGAN.
YOGYAKARTA. UGM PRESS.
7. SUMANTRI, ARIF. 2010. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PERESPEKTIF ISLAM. JAKARTA. KENCANA.
 Pengertian analisis kualitas lingkungan
 Tujuan analisis kualitas lingkungan
 Istilah-istilah dalam kualitas lingkungan: baku
mutu lingkungan, NAB, Daily intake, TLV,
NOAEL, LOAEL, Weekly intake
 Nilai-nilai standar parameter lingkungan:
➢ Internasional: WHO, ACGIH, EPA, OSHA,
NIOSH, FDA dll.
➢ Nasional: UU RI, PP, kepmenkes, kepmen LH
dll
 Analisis adalah kajian secara mendalam
terhadap suatu obyek
 Kualitas adalah isi dari suatu obyek/benda
yang mempunyai nilai yang dapat diukur
sesuai kriteria atau parameter berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Lingkungan adalah keadaan atau kondisi
yang ada disekitar kita (secara harfiah).
 Analisis kualitas lingkungan adalah Kajian
terhadap keadaan lingkungan yang dapat
memberikan daya dukung yang optimal bagi
kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah
 Memperoleh keselamatan hubungan
antara manusia dan lingkungan.
 Melindungi manusia terhadap
dampak dari setiap aktifitas yang
dapat menyebabkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan.
 Memberikan informasi kepada para
pengambil keputusan di tingkat
Global, regional, pusat dan daerah
 Memperoleh keselamatan hubungan
antara manusia dan lingkungan.
 Melindungi manusia terhadap
dampak dari setiap aktifitas yang
dapat menyebabkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan.
 Memberikan informasi kepada para
pengambil keputusan di tingkat
pusat dan daerah
 Memperoleh informasi tentang besarnya
masalah yang ada dilinkgungan dan langkah-
langkah pengendaliannya
 Menentukan prioritas pemecahan masalah,
tentang kecenderungan kejadian penyakit
yang berkaitan dengan lingkungan
 Diperolehnya informasi tentang kinerja
program.
 NAB : Batas-batas daya dukung, daya
tenggang dan daya toleransi atau
kemampuan lingkungan. Jadi jika terjadi
kondisi lingkungan yang telah melebihi nilai
ambang batas (batas maksimum dan
minimum) yang telah ditetapkan berdasarkan
baku mutu lingkungan maka dapat dikatakan
bahwa lingkungan tersebut telah tercemar.
 DAILY INTAKE : suatu batasan banyaknya
zat-zat berbahaya yang dapat diterima oleh
setiap orang, setiap hari seumur hidup
tanpa mengalami resiko kesehatan.
 DAILY INTAKE ini juga digunakan untuk
membatasi bahan tambahan kimiawi yang
boleh masuk ke dalam tubuh setiap
harinya.
 Acceptable Daily Intake (ADI) merupakan suatu
batasan banyaknya konsumsi bahan tambahan
makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap
hari seumur hidup tanpa mengalami resiko
kesehatan.
 ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen
dan dinyatakan dalam satuan mg bahan
tambahan makanan per kg berat badan. ADI
untuk natrium benzoat adalah maksimal sebesar
5mg/kg berat badan
 Batas maksimum penggunaan untuk konsumsi
anak-anak adalah sebesar 2,5mg/kg berat badan
 TLV (Threshold Limit Values/Nilai Ambang
Batas) : Konsentrasi senyawa kimia dalam
udara, dimana pada konsentrasi tersebut
hampir seluruh pekerja yang terpajan dari
hari ke hari selama dalam waktu kerja tidak
akan mengalami efek merugikan.
 Kerentanan perseorangan sangat bervariasi
➔ ada pekerja (% kecil) yang mengalami
gangguan pada konsentrasi dibawah atau
pada nilai TLV, ada pekerja (% besar) baru
mengalami gangguan
 NOAEL (No Observed Adversed Effect Level/ efek
buruk yang tidak teramati ) :
Konsentrasi/dosis terbesar suatu zat kimia yang
dapat menimbulkan efek buruk yang tidak
teramati dalam sebuah populasi uji.
Merupakan landasan pengkajian risiko dan untuk
menetapkan dosis paparan pada manusia yang
masih dapat ditoleransi oleh kesehatan.
NOAEL dinyatakan dalam mg per kg berat badan
per hari, dan merupakan tolak ukur pengkajian
risiko terhadap zat kimia ambang serta
merupakan turunan dari tingkatan pemaparan
pada manusia yang dapat ditoleransi oleh
kesehatan.
 LOAEL (lowest observed adversed effect level) :
dosis terendah yang (masih) menimbulkan efek.
 LOAEL merupakan dosis/konsentrasi terendah
suatu zat kimia yang ditemukan melalui
percobaan atau observasi dan dapat
menyebabkan efek buruk dalam kondisi
pemaparan yang kuat
 Nilai acuan untuk melihat apakah suatu senyawa
bersifat karsinogenik adalah menetapkan nilai
konsentrasi terendah yang efeknya masih dapat
diamati (LOAEL) pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
 Nasional: UU RI, PP, kepmenkes,
kepmen LH, Permen, dll
 Internasional: WHO, ACGIH, EPA,
OSHA, NIOSH, FDA,dll
NILAI STANDAR
PARAMETER
LINGKUNGAN
DARI UU
PERSYARATAN
KUALITAS AIR
MINUM
PERSYARATAN
KUALITAS AIR BERSIH
INDEX KUALITAS
UDARA
 Parameter Indeks Standar Pencemar Udara
meliputi :
➢ Partikulat (PM10)
➢ Karbondioksida (CO)
➢ Sulfur dioksida (SO2)
➢ Nitrogen dioksida (NO2)
➢ Ozon (O3)
Analisis
Kualitas
Lingkungan
Oleh :
ANWAR DAUD,SKM.,M.KES.,C.IEA.
Analisis Kualitas Lingkungan

•Yaitu kegiatan untuk


menentukan apakah
lingkungan dan ekologi dalam
Pengertian keadaan baik atau tidak atau
dampak apa yang bisa
ditimbulkan terhadap
lingkungan dan ekologi serta
makhluk hidup di dalamnya.
Analisis Kualitas Lingkungan

Untuk menemukan
dan
Kualitatif
mengidentifikasi
suatu zat
Analisis Kualitas
Lingkungan

Untuk menentukan
Kuantitatif jumlah banyaknya
zat
Analisis Kualitas Lingkungan

•Mengetahui kualitas
lingkungan baik air, udara
Tujuan maupun tanah yang dapat
memberikan daya dukung
yang optimal bagi
kelangsungan hidup
manusia di suatu wilayah
Analisis Kualitas Lingkungan

•Mengidentifikasi
lingkungan yang
Manfaat tercemar atau tidak
•mengatasi dan
mencegah penurunan
kualitas lingkungan
Keterkaitan Kualitas Lingkungan dan
Kesehatan Masyarakat

► Bagaimana interaksi manusia dengan


lingkungannya?
► Bagaimana pengaruh manusia terhadap
lingkungan?
► Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap
kesehatan ?
Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Manusia
Mendayagunakan SDA Limbah

Kerusakan Alam
Jumlah Limbah Banyak

Alam tidak dapat lagi membersihkan diri


sendiri
Self Purification terlampaui
lingkungan
• Alami / biogenik • Manusia
• Buatan • Air • Hewan
manusia / • Udara • Tumbuhan
antropogenik • Material
• Tanah

sumber Reseptor
Interaksi Manusia dengan Lingkungan

Bertambah penduduk

Industrialisasi

Pencemaran Lingkungan

Kesehatan

Pengelolaan Lingkungan
Permasalahan Lingkungan
SUNGAI, SELALU MENJADI SASARAN TIMBULAN SAMPAH
DAN LIMBAH
TIMBULAN DAN PEMBAKARAN SAMPAH
DAPAT MENIMBULKAN PENCEMARAN
Istilah-istilah dalam Kualitas
Lingkungan
Istilah-istilah dalam Kualitas Lingkungan

Nilai Ambang
Batas Daily
Baku Mutu
(NAB)/Treshold Intake/Weekly
Lingkungan
Limit Value Intake
(TLV)

NOAEL LOAEL
BAKU MUTU
LINGKUNGAN
[ BML ]
Definisi

BAKU MUTU LINGKUNGAN (BML)


Adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen yang ada atau
harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu
sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup
Hubungan Pengendalian Dampak Lingkungan
dengan Baku Mutu Lingkungan
► Upaya preventif dalam upaya pengendalian dampak
lingkungan dilaksanakan dengan mendayagunakan
instrumen pengawasan dan perijinan (Baku mutu
Lingkungan salah satu instrumen pengawasan dan
perijinan).
► Upaya represif berupa penegakan hukum yang
efektif dan konsisten terhadap pencemaran dan
kerusakan lingkungan.
► Jika unsur
pencemar di
lingkungan
Pengendalian Pencemaran
melewati baku
mutu lingkungan
yang ditetapkan
→ lingkungan Air Udara
mengalami
pencemaran

Baku Mutu Air: BM Limbah Cair : BM Emisi (tdk BM Udara


bergerak dan Ambien
1. Kelas satu 1. Industri bergerak). Pemukiman
Kelas Dua 2. Hotel BM Kebisingan
2. Perdagangan
3. Rumah Sakit BM Getaran
3. Kelas Tiga Industri
4. Migas dan BM Kebauan
Panas Bumi RS, Sekolah
4. Kelas empat ISPU
5. Kawasan dll
Industri
Baku Mutu Air

Baku mutu air pada sumber air,


disingkat baku mutu air
Adalah batas kadar yang diperbolehkan
bagi zat atau bahan pencemar
terdapat dalam air, namun air tetap
berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
Baku Mutu Limbah Cair

► Adalahbatas kadar yang diperbolehkan bagi


zat atau bahan pencemar untuk dibuang
dari sumber pencemaran ke dalam air pada
sumber air, sehingga tidak mengakibatkan
dilampauinya baku mutu air.
Baku Mutu Udara Ambien

► adalahbatas kadar yang diperbolehkan bagi


zat atau bahan pencemar terdapat di
udara, namun tidak menimbulkan gangguan
terhadap makhluk hidup, tumbuh-
tumbuhan dan atau benda
Baku Mutu Udara Emisi

► adalahbatas kadar yang diperbolehkan bagi


zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan
dari sumber pencemaran ke udara,
sehingga tidak mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien
Baku Mutu Air Laut

► adalah batas atau kadar makhluk hidup,


zat, energi atau komponen lain yang ada
atau harus ada, dan zat atau bahan
pencemar yang ditenggang adanya dalam
air laut.
Manfaat Penentuan BML

► Saranapenentuan atau pengontrolan


terjadinya pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup
► Pengendalian dampak lingkungan
► Mengetahui kualitas lingkungan hidup dan
kualitas buangan atau limbah yang diizinkan
untuk dibuang ke media lingkungan hidup
Penerapan

► Di negara industri, suatu pencemaran lingkungan


hidup dapat diketahui dengan mudah, karena baku
mutu telah diterapkan dengan baik.
► Penetapan ketentuan baku mutu lebih memudahkan
baik dalam pembinaan lingkungan maupun
masyarakat yang menjadi korban dapat dengan
mudah mengidentifikasi pencemaran lingkungan
yang terjadi.
Contoh BML
Baku Mutu Limbah Domestik
Parameter Satuan Permen LH No. Permen LH Permen LHK
112/2003 No.5/2014 No. 68/2016

pH - 6–9 6–9 6–9


BOD mg/L 100 100 30
COD mg/L 100
TSS mg/L 100 100 30
Amoniak mg/L 10
Minyak & mg/L 10 10 5
Lemak
Total Jumlah/ 3000
Coliform 100 mL
Nilai Ambang Batas (NAB) / Treshold
Limit Value (TLV)
Nilai Ambang Batas (NAB)

Adalah standar faktor bahaya di tempat


kerja sebagai kadar /intensitas

Penger tertimbang waktu yang dapat di terima


tenaga kerja tanpa mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan
tian dalam pekerjaan sehari-hari untuk
waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau
80 jam seminggu
Kegunaan NAB
► Pedoman standar paparan untuk bekerja dengan
selamat
► Pedoman perencanaan proses produksi dan
perencanaan teknologi pengendalian
► Menentukan pengendalian bahan proses produksi
terhadap bahan yang lebih beracun dengan bahan
yang sangat beracun
► Membantu menentukan gangguan kesehatan,
timbulnya penyakit, hambatan efisiensi kerja
Kebisinga
Getaran
n
Waktu Pemaparan
pemaparan Medan Magnit
NAB Kebisingan
Satuan Durasi Pajanan Level Kebisingan
Kebisingan per Hari (dBA)

24 80
16 82
Jam 8 85
4 88
2 91
1 94
NAB Kebisingan
Satuan Durasi Pajanan Level Kebisingan
Kebisingan per Hari (dBA)
30 97
15 100
Menit 7,5 103
3,75 106
1,88 109
0,94 112
NAB Kebisingan
Satuan Durasi Pajanan Level Kebisingan
Kebisingan per Hari (dBA)
28,12 118
14,06 121
7,03 124
3,52 127
Detik 0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
Pajanan bising tidak boleh melebihi 140 dBA
Daily intake/Weekly intake
Daily adalah jumlah suatu zat dalam milligram per

kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi


dalam sehari tanpa menimbulkan efek
Intake merugikan terhadap kesehatan.

Weekly adalah jumlah suatu zat dalam miligram per


kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi


dalam seminggu tanpa menimbulkan efek
Intake merugikan terhadap kesehatan.

No Observed Adverse Effect Level
Adalah dosis tertinggi suatu zat pada studi
NOAEL

toksisitas kronik atau subkronik yang secara


statistic atau biologis tidak menunjukkan efek
merugikan pada hewab uji atau pada manusia


Lowest Observed Adverse Effect

LOAEL ●
Level
Adalah dosis terendah yang masih
menimbulkan efek
Nilai-Nilai Standar Parameter
Lingkungan
Nilai-Nilai Standar Parameter
Lingkungan

Internasional

WHO, ACGIH, EPA, OSHA, NIOSH, FDA


WHO (World Health Organization)
► Tujuan WHO adalah mencapai kesehatan maksimal bagi seluruh
rakyat di dunia.
► Untuk mencapai tujuan tersebut, WHO aktif melakukan tugas-
tugas berikut ini:
► Bertugas menanggulangi kesehatan dengan cara membantu
melakukan pembatasan terhadap penyakit-penyakit menular
► Memberikan bantuan kesehatan kepada negara-negara yang
membutuhkan
► Membantu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan ibu
dan anak
► Mendorong dan membantu pelaksanaan penelitian-penelitian
dalam bidang kesehatan.
ACGIH (THE AMERICAN CONFERENCE OF GOVERNMENTAL INDUSTRIAL
HYGIENISTS)

► Merupakan lembaga ilmiah tempat berkumpulnya


para ahli hygiene industry di seluruh dunia
► Merupakan badan yang mengeluarkan standar
(TLV/ Threshold Limit Values) bahaya kesehatan
di lingkungan kerja yang diadopsi di seluruh dunia
► TLV yang dikeluarkan merupakan kumpulan dari
hasil penelitian tentang bahaya kesehatan di
tempat kerja dari seluruh dunia
OSHA (THE OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH
ADMINISTRATION)

Adalah bagian dari Departemen Tenaga Kerja


Amerika Serikat
► OSHA membuat dan mengimplementasikan
standar-standar dan peraturan-peraturan higiene
perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja,
mengadakan inspeksi dan investigasi untuk
menjamin dam memastikan pemenuhan atau
pelaksanaan dari berbagai regulasi, memberi
penghargaan atas prestasi yang dicapai serta
memberikan hukuman bagi pelanggaran
EPA (ENVIRONMENTAL PROTECTION AGENCY)

► U.S. Environmental Protection Agency ( USEPA) atau


Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat adalah
sebuah lembaga pemerintah federal Amerika Serikat yang
bertugas melindungi kesehatan manusia dan lingkungan
dengan merumuskan dan menerapkan peraturan
berdasarkan undang-undang yang disahkan oleh Kongres.
National Institute for Occupational
Safety and Health (NIOSH)
► adalah bagian dari departemen Kesehatan dan Pelayanan
Penduduk Amerika Serikat yang bertanggungjawab untuk
melaksanakan riset dan memberi rekomendasi bagi
pencegahan luka-luka dan penyakit yang berhubungan
dengan pekerja
► Lembaga yang meneliti level toksisitas dan nilai ambang
batas yang masih diperkenankan dari substansi hazard
► Menyiapkan rekomendasi untuk standar OSHA terhadap
subtansi hazard
Food and Drug Administration (FDA)

► Sama seperti BPOM di Indonesia


► Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat adalah
badan yang bertugas mengatur makanan, suplemen makanan,
obat-obatan, produk biofarmasi, transfusi darah, peranti medis,
peranti untuk terapi dengan radiasi, produk kedokteran hewan,
dan kosmetik di Amerika Serikat.
Standar Nasional Indonesia (SNI)

► StandarNasional Indonesia yang


selanjutnya disingkat SNI adalah Standar
yang ditetapkan oleh BSN (Badan Standar
Nasional) dan berlaku di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Hirarki Regulasi di Indonesia
Keppres Kepmen/Permen

SK/Keputusan Gubernur
Ruang Lingkup
Analisis Kualitas Lingkungan

1. Pengantar Analisis Kualitas Lingkungan


2. Pencemaran Lingkungan
3. Kinetika Bahan Pencemar Lingkungan
4. Pengenalan Instrument Untuk Analisa Kualitas
Lingkungan
5. Metode dan Teknik Sampling Analisis Fisik, Kimia
dan Biologi Air
Ruang Lingkup
Analisis Kualitas Lingkungan

6. Metode dan Teknik Sampling Analisis Fisik,


Kimia dan Biologi Udara
7. Penyiapan bahan dan Alat Sampling Air dan
Udara
8. Metode dan Teknik Sampling Analisis Fisik
dan Kimia Makanan
9. Metode dan Teknik Analisis Mikrobiologi
Makanan
Ruang Lingkup
Analisis Kualitas Lingkungan

10. Pengenalan dan Penilaian Parameter Tempat-


Tempat Umum
11. Analisis Kualitas Lingkungan Tempat
Pembuangan Akhir Sampah
12. Survey Vektor
13. Biomonitoring dan Indikator Perubahan
Lingkungan
14. Diskusi Kelompok
Daftar Pustaka

► Manahan. SE. 2001. Fundamental of environmental


chemistry, boca raton: CRC Press LLC.
► Peraturan dan perundangan tentang lingkungan dan
kesehatan
► Anwar Daud. Analisis Kualitas Lingkungan. Penerbit
Ombak. Yogyakarta. 2010.
► Anwar Hadi. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel
Lingkungan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 2005.
► Badrus Zaman, Syafrudin. Buku Ajar Pengelolaan Kualitas
Lingkungan. Undip. Semarang. 2012.
Environmental Quality Analysis

Prof. Anwar Mallongi, SKM.,MSc, Ph.D

Department Kesehatan Lingkungan


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin 2022 1
Pengumpulan atau pengambilan sampel

 Pengumpulan atau pengambilan sampel merupakan


hal yang sangat penting karena menentukan hasil
dari suatu penelitian.
 Terdapat cara khusus dalam mengambil sampel
penelitian yang baik dan benar.
 Untuk itulah, sebagai peneliti, kita harus
memahaminya secara mendalam metode yang
digunakannya.
Teknik sampling untuk AKL

 Banyak yang membayangkan satelit bisa memindai permukaan


bumi dan memberikan analisis lengkap dari setiap bagian
lingkungan dimana kita hidup didalamnya.
 Hal tersebut tentu saja hanya berada dalam fiksi ilmiah yang tidak
nyata dan yidak sesuai dengan fakta.
 Sebagai faktanya, para petugas kontrol lingkungan dan peneliti
harus mengumpulkan sampel representatif dari sebagian kecil
dari lingkungan baik pada air, tanah udara bahkan sampai pada
makanan,
 kemudian menganalisisnya untuk memberikan informasi tentang
komposisi area dan jumlah bahan pencemar tersebut.
Langkah-langkah Sampling lingkungan
a. Buat perencanaan dan design rencana pengambilan sampel, termasuk di mana dan
kapan sampel akan dikumpulkan dan jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian
nya.
b. Lakukan pengumpulan sampel dengan tepat dan benar. Sesuai dengan quality
assurance dan kuality control sebagai guide linenya
c. Menjamin keutuhan sampel selama dalam perjalanan / transport dan transfer sampel
sampai ke laboratorium
d. Menjaga sampel selama distribusi dan penyimpanan di dalam laboratorium.

Karena sampel merupakan sumber informasi berupa data tentang kualitas lingkungan.
Maka jika tidak dikumpulkan dengan benar, tepat dan tidak mewakili sistem dan
populasi yang dianalisis, maka semua pekerjaan laboratorium akan sia-sia, tidak ada
gunanya melanjutkannya.
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan strategi dan teknik sampling :

 Tujuan penelitian
 Pola dan variabilitas pencemaran lingkungan
 Biaya penelitian
 Faktor-faktor lain seperti kenyamanan, aksesibilitas situs,
keterbatasan peralatan pengambilan sampel dan
persyaratan peraturan sering juga memainkan peran
penting dalam mengembangkan rencana pengambilan
sampel.
Metode Pengumpulan Sampel Lingk

1. Pengambilan Sampel Acak (Ramdom Sampling)

 Dasar pengambilan sampel acak adalah bahwa setiap unit populasi memiliki
probabilitas yang sama untuk dipilih.

 Metode acak baik jika populasi tidak memiliki tren atau pola yang jelas.

 Jika suatu sistem bervariasi dengan waktu, seperti aliran, kita harus sampling pada
berbagai waktu, sehingga setiap waktu memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih.

 Jika sistem bervariasi dengan lokasi di dalamnya, seperti tempat pembuangan


sampah, kita harus mengambil sampel di permukaan dan turun ke dalamnya,

 sehingga setiap titik dalam ruang tiga dimensi dari tempat pembuangan sampah
memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
Metode Pengumpulan Sampel Lingk
2. Pengambilan Sampel Stratifikasi

 Ketika suatu sistem mengandung beberapa area yang berbeda, kita dapat melakukan
sampling secara terpisah, dalam skema pengambilan sampel bertingkat.

 Populasi target dibagi menjadi beberapa wilayah atau strata yang berbeda. Strata
dipilih sehingga tidak saling tumpang tindih.

 Pengambilan sampel acak dilakukan dalam setiap strata.

 Misalnya, di kolam atau laguna di mana limbah berminyak mengapung di atas air dan
endapan mengendap ke bawah, strata dapat dipilih sebagai fungsi kedalaman, dan
pengambilan sampel acak dapat dilakukan dalam setiap strata.
Metode Pengumpulan Sampel Lingk
3. Systematic Sampling (pengumpulan sampel secara sistematis)

Pengukuran dilakukan di lokasi dan/ atau waktu sesuai dengan pola yang
telah ditentukan.
Misalnya, area yang akan dianalisis dapat dibagi dengan kisi, dan sampel
diambil pada setiap titik kisi.
Untuk studi polusi udara, sampel udara dapat diambil pada interval waktu
yang tetap, katakan setiap tiga jam.
Pendekatan ini tidak memerlukan pengetahuan sebelumnya tentang
distribusi polutan, mudah diimplementasikan, dan harus menghasilkan
sampel yang tidak bias.
Namun, pengambilan sampel sistematis mungkin memerlukan lebih
banyak sampel untuk diambil daripada beberapa metode lainnya.
Metode Pengumpulan Sampel Lingk

4. Sampling Judgmental

 Pengetahuan sebelumnya tentang variasi spasial dan temporal dari polutan


digunakan untuk menentukan lokasi atau waktu pengambilan sampel.
 Dalam contoh danau, sampel dapat dikumpulkan hanya di sekitar titik
pembuangan. Jenis pengambilan sampel penilaian ini memberikan tingkat
bias tertentu ke dalam pengukuran.
 Sebagai contoh, akan salah untuk menyimpulkan bahwa konsentrasi rata-rata
pada titik-titik pengambilan sampel berkerumun ini adalah ukuran
konsentrasi seluruh danau.
 Namun, itu adalah titik yang paling mencirikan konten aliran limbah.
 Dalam banyak kasus, ini mungkin metode pilihan, terutama ketika tujuan
analisis adalah hanya untuk mengidentifikasi polutan yang ada.
Metode Pengumpulan Sampel Lingk

5. Pengambilan sampel sembarangan (haphazard)


 Lokasi pengambilan sampel atau waktu pengambilan sampel dipilih secara
sewenang-wenang.
 Jenis pengambilan sampel ini masuk akal untuk sistem yang homogen.
 Karena sebagian besar sistem lingkungan memiliki variabilitas spasial atau
temporal yang signifikan,
 pengambilan sampel sembarangan sering mengarah pada hasil yang bias.
 Namun, pendekatan ini dapat digunakan sebagai teknik penyaringan awal
untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi sebelum
pengambilan sampel skala penuh dilakukan.
Contoh contoh bahan pencemar Udara

 KARAKTERISTIK CO2

 Karbondioksida adalah gas yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom
oksigen. Struktur karbondioksida (CO2 ) dapat digambarkan sebagai berikut :

 O=C=O

 Molekul karbondioksida terdiri dari dua ikatan rangkap dan mempunya bentuk linear.
 Ia tidak mempunyai dipolar elektrik.
 Apabila teroksida sepenuhnya, ia tidak aktif dan tidak mudah terbakar.
KARAKTERISTIK CO2

 karbondioksida dapat dibuat dari pembakaran bahan organic apabila cukup


oksigen. Kabondioksida juga dihasilkan oleh mikroorganisme hasil dari proses peragian
dan respirasi.

 Karbondioksida dan oksigen dapat digunakan untuk menghasilkan karbohidrat.

 Tumbuhan membebaskan O2 ke atmosfer dan akhirnya digunakan untuk


pernafasan oleh organisme heterotrofik.

 Karbondioksida merupakan gas tak berwarna, apabila dihirup pada dosis yang tinggi
(aktivitas berbahaya disebabkan resiko sesak nafas),
 menghasikan rasa asam dalam mulut dan rasa menyengat di hidung dan tenggorokan.
Karbon dioksida secara garis besar dihasilkan dari
enam proses:
1. Sebagai hasil samping dari pengilangan ammonia dan hidrogen, di mana metana dikonversikan
menjadi CO2.

2. Dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil;

3. Sebagai hasil samping dari fermentasi gula pada proses peragian bir, wiski, dan minuman
beralkohol lainnya;

4. Dari proses penguraian termal batu kapur, CaCO3;

5. Sebagai produk samping dari pembuatan natrium fosfat;

6. Secara langsung di ambil dari mata air yang karbon dioksidanya dihasilkan dari pengasaman air
pada batu kapur atau dolomit.
Thank you
Thank you
Thank you
Langkah Penilaian Risiko Kesehatan
1. Risk Identifikasi
2. Analysis Pemajanan

Prof. Anwar Mallongi, PhD

Department of Environmental Health


Faculty of Public Health
Hasanuddin University

1
Analisis Risiko Kesehatan
• Analisis Risiko Kesehatan lengkap pada dasar-nya
sama dengan evaluasi di atas meja namun
didasarkan pada data lingkungan.
• Data harus relevan dan memenuhi syarat QA QC
baik dalam sampling lapangan maupun uji Lab.
• Dan faktor-faktor pemajanan antropometri Harus
didapat dari lapangan, bukan dengan asumsi atau
simulasi.
• Kajian ini juga membutuhkan data dan informasi
tentang jalur pemajanan dan populasi berisiko.

2
Risiko
“kebolehjadian (probabilitas) efek merugikan
pada suatu organisme, sistem atau (sub)populasi
yang disebabkan oleh pemajanan suatu agent
dalam keadaan tertentu (IPCS 2004a)”

Metoda, teknik dan prosedur ARKL yang ada


saat ini dikembang-kan dari Risk Analysis
Paradigm

3
Syarat HRA
Tersedianya data dan informasi berikut sudah tersedia:

1. Jenis spesi kimia risk agent5;


2. Dosis referensi untuk setiap jenis spesi kimia risk agent;
3. Media lingkungan tempat risk agent berada (udara, air, tanah, pangan);
4. Konsentrasi risk agent dalam media lingkungan yang bersangkutan;
5. Jalur-jalur pemajanan risk agent (sesuai dengan media lingkungannya);
6. Populasi dan sub-sub populasi yang berisiko;
7. Gangguan kesehatan (gejala-gejala penyakit atau penyakit-penyakit) yang
ber-indikasikan sebagai efek pajanan risk agent yang merugikan kesehatan
pada semua segmen populasi berisiko.

Jika sekurang-kurangnya data dan informasi 1 s/d 4 sudah tersedia, ARKL


sudah bisa di-kerjakan. Ada dua kemungkinan kajian ARKL yang dapat
dilakukan, yaitu:

4
Langkah Langkah HRA
1. Identifikasi Bahaya
• Identifikasi bahaya, atau hazard identification, adalah tahap awal
ARKL untuk mengenali sumber risiko. Informasinya bisa ditelusuri
dari sumber dan penggunaan risk agent memakai pendekatan
agent oriented (WHO 1983).

• Identifikasi bahaya juga bisa dilakukan dengan mengamati gejala


dan penyakit yang berhubungan dengan tosksitas risk agent di
masyarakat yang telah terkumpul dalam studi-studi sebelumnya,
baik di wilayah kajian atau di tempat-tempat lain.

• Penelusuran seperti ini dikenal sebagai pendekatan disease


oriented (WHO 1983). Dengan cara ini identifikasi keberadaan risk
agent yang potensial dan aktual dalam media lingkungan dapat
digunakan untuk analisis dosis-respon.

5
Risk Assessment Process
Hazard
Identification

Dose Response

Exposure Assessment

Risk
characterization
Example
Tabel 1. Contoh rangkuman identifikasi bahaya risk agent berdasarkan sumbernya,
penggunaan dan pembuangannya, media lingkungannya, spesi kimianya
dan konsentrasinya.

7
Cont

8
Cont.
• Tabel 1 dapat diisi dengan data hasil monitoring
atau laporan kasus yang pernah terjadi.
• Ke dua sumber itu mungkin tidak representatif
menurut metoda sampling yang benar tetapi
memadai untuk identifikasi bahaya, kecuali jika
datanya akan digunakan langsung untuk
menghitung asupan.
• Jika data awal tidak ada, harus dilakukan
pengukuran pendahuluan dengan sedikitnya dua
sampel yang mewakili konsentrasi risk agent-nya
paling rendah dan paling tinggi.

9
Cont
• Kisaran konsentrasi minimum – maksimum akan
menggambar-kan potensi bahaya kesehatan risk
agent.
• Selanjutnya hitunglah RQ untuk asupan konsen-
trasi risk agent maksimum menggunakan nilai-
nilai default dari Tabel 2 (Analisis Pema-janan).
• Bila ternyata RQ>1 berarti ada risiko potensial
sedangkan bila RQ<1 untuk sementara
pencemaran masih aman dan belum perlu
dikendalikan.
10
Analysis Pajanan
• atau exposure assessment yang disebut juga
penilaian kontak, bertujuan untuk mengenali
jalur-jalur pajanan risk agent agar jumlah asupan
yang diterima individu dalam populasi berisiko
bisa dihitung.
• Risk agent bisa berada di dalam tanah, di udara,
air, atau pangan seperti ikan, daging, telur, susu,
sayur-mayur dan buah-buahan.
• Data dan informasi yang dibutuhkan untuk
menghitung asupan adalah semua variabel
Persamaan (1) (ATSDR 2005; Louvar and Louvar
1998).

11
Pathway Analysis Pajanan
• Source (e.g. landfill, lagoon)
• Chemical release mechanism (e.g. leaching)
• Transport mechanism (e.g. groundwater)
• Transfer mechanism (e.g. sorption)
• Transformation mechanism
(e.g. biodegradation)
• Exposure point (e.g. residential well)
• Receptor
• Exposure route ( e.g ingestion, inhale)

12
Analysis Pajanan

Means of Exposure

Community Exposure,
Occupational Exposure, i.e. i.e. exposure at
exposure at workplace workplace

13
Analysis Pajanan
Exposure Assessment
Process Work Surface

Air Skin

Inhalation Ingestion Dermal


Absorption

14
Inhalation/Ingestion Exposure
Framework

Exposure

Severity (mass/time) Duration (Time)

Breathing/
Env. concentration Frequency (no. exposures)
Ingestion Rate
(mass/volume)
(volume/time)

Period (time/exposure)
Dermal Exposure Framework

Exposure (mass)

Severity (mass/time) Frequency (no. incidents)

Surface (area skin Absorption


exposed) (mass/area/incident)
NSP: Nanoscale particles
Standard Parameters for Calculating
Exposure and Intake
Parameter Adults Child Age (6-12) Child Age ( 2-6)
Average Body Weight 70 29 16
(kg)
Skin surface are (cm2) 18,150 10470 6980
Water Ingested (L/day) 2 2 1
Air breathed (m3/hour) 0.83 0.46 0.25
Retention rate (inhaled 100% 100% 100%
air)
Absorption rate (inhaled 100% 100% 100%
air)
Soil ingested (mg/day) 100 100 200
Bathing duration 30 30 30
(minutes)
Exposure frequency 365 365 365
(days)
Exposure duration 30 6 4
(years)
( C x CR x EF x Ed x RR x ABS)
I = -----------------------------------------
(BW x AT)

Air breathing rate for adults = 0.83 m3/hr


CR = 0.83 x 24 = 19.92 m3/day
EF = 365 days
ED = 30 years ( For chronic exposure, non-carcinogen)
RR = 1, ABS = 1 ( Assumption in the absence of any
data)
AT = 365 days x 30 years
Hasilnya perhitungan Intake:
I = (C x 19.92 x (365 x 30) x 1x1)/ (70 x
(365x60))

I = 0.285 m3/kg-day x C

C = Exposure point concentration (mg/m3)

20
Rumus Analisis pajanan
Intake Rate

21
Keterangan
C = konsentrasi risk agent, mg/M3 untuk medium
udara, mg/L untuk air minum, mg/kg untuk
makanan atau pangan
R = laju asupan atau konsumsi, M3 /jam untuk inhalasi,
L/hari untuk air minum, g/hari untuk makanan
tE = Waktu pajanan, jam/hari
fE = Frekuensi pajanan, hari/tahun
Dt = Durasi pajanan, tahun (real time 6 atau proyeksi, 30
tahun untuk nilai default residensial)
Wb = Berat badan, kg
Tavg=perioda waktu rata-rata (Dt×365 hari/tahun untuk
zat nonkarsinogen, 70 tahun×365 hari/tahun untuk
zat karsinogen)

22
Cont.
• Dalam ARL lengkap data dan informasi
mengenai C, R, tE, fE, Dt dan Wb harus
dikumpulkan dari populasi berisiko setempat
dengan survey.
• Pengukuran berat badan dilakukan dengan
sistem silang alat (atau alat harus memenuhi
stdr dan dicalibrasi)
• Perlu teknik-teknik khusus untuk
mendapatkan data yang benar.

23
Cont
• Waktu pajanan (tE) harus digali dengan cara
menanyakan berapa lama kebiasaan responden
sehari-hari berada di luar rumah seperti ke pasar,
mengantar dan menjemput anak sekolah dalam
hitungan jam.

• Demikian juga untuk frekuensi pajanan, kebiasaan


apa yang dilakukan setiap tahun meninggalkan
tempat mukim seperti pulang kampung, mengajak
anak berlibur ke rumah orang tua, rekreasi dan
sebagainya dalam hitungan hari.

24
25
Thank You

26
Parameter
kualitas air
Waa! game
Aturan: membentuk lingkaran. Satu orang berteriak Wa sambil mengarahkan dua
tangannya ke salah satu teman. Yang kena tunjuk mengangkat tangannya keatas sambil
berteriak Wa. Kemudian kedua orang disamping kiri kanannya saling mengarahkan
kedua tangannya sambil teriak Wa!. Yang kena tunjuk kemudian mengarahkan lagi ke teman
lain sambil teriak Wa! Dst. Yang terlambat bereaksi harus mundur dari permainan
• PP No.20 Tah u n 1990 )
• Standar Kualitas Air di
Perairan Umum
• PP No. 82 TAH UN 2001
• Pengelolaan Kualitas Air
Pengendalian Pencemaran
• Pe rme n kes N o 4 9 2 /2 0 1 0 Air
• Persyaratan Kualitas
Air Minum
Standar Kualitas Air di Perairan Umum
( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )

• Golongan A
• Air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu

• Golongan B
• Air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui
suatu pengolahan
• Golongan C
• Air untuk perikanan dan peternakan

• Golongan D
• Air untuk pertanian dan usaha perkotaan, industri, dan
PLTA
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (PP No. 82 Tahun 2001)

Mutu air
kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan
parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
BAKU
MUTU AIR
ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada
atau harus ada dan atau
unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya
di dalam air
Klasifikasi Mutu Air
(PP No. 82 Tahun 2001) )

• Kelas 4 • Kelas 1
dapat digunakan untuk • air yang dapat digunakan
mengairi,pertanaman dan atau untuk air baku air minum,
peruntukan lain yang peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
yang sama dengan kegunaan tersebut
tersebut. • Kelas 2
• Kelas 3
• prasarana/sarana rekreasi air,
• Dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan ,air untuk mengairi
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, peruntukan lain yang
pertanaman, dan atau peruntukan lain mempersyaratkan mutu air yang
yang mempersyaratkan air yang sama sama dengan kegunaan tersebut
dengan kegunaan tersebut
Permenkes
492/2010

‘’
Air minum aman bagi kesehatan
apabila memenuhi persyaratan
mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif yang dimuat dalam
parameter wajib dan parameter tambahan
TAMBAHAN
Terima kasih
Air dapat dimanfaatkan untuk ……..(min 4)

Air minum, kebutuhan rumah tangga,


pertanian, industri, rekreasi
ukuran batas unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam air disebut.......

Baku mutu air


Peraturan tentang air (nomor dan
tentang)…..
• PP No.20 Tah u n 1990 )
• Standar Kualitas Air di
Perairan Umum
• PP No. 82 TAH UN 2001
• Pengelolaan Kualitas Air
Pengendalian Pencemaran
• Pe rme n kes N o 4 9 2 /2 0 1 0 Air
• Persyaratan Kualitas
Air Minum
Golongan air dibagi berdasarkan
peraturan apa?tentang apa?

Standar Kualitas Air di Perairan Umum


( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )
Golongan air dibagi berdasarkan
peraturan apa?tentang apa?

Standar Kualitas Air di Perairan Umum


( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )
Kelas air dibagi berdasarkan
peraturan apa?tentang apa?

Klasifikasi Mutu Air


(PP No. 82 Tahun 2001) )
Kualitas air
Kelas air berdasarkan depkes
Pembagian parameter
Parameter fisik
Parameter kimia
Parameter biologis
Prameter radioaktivitas
Kimia organic dan anorganik
Yang harus dipertimbangkan dalam kualitas air
Parameter wajib, parameter tambahan unt air minum mnrt depkes
Sbt Parameter wajib
Cnth parameter tmbhn
Sumber pencemaran: poin non poin cnthny
Pencemar: sedimentasi…..
Standar Kadar e coli
Pemanfaatan air
Sumber air
Kualitas air
Baku mutu
Peraturan ttg air nomor dan tentang
Golongan air berdasarkan PP…
Kelas air berdasarkan depkes
Pembagian parameter
Parameter fisik
Parameter kimia
Parameter biologis
Prameter radioaktivitas
Kimia organic dan anorganik
Yang harus dipertimbangkan dalam kualitas air
Parameter wajib, parameter tambahan unt air minum mnrt depkes
Sbt Parameter wajib
Cnth parameter tmbhn
Sumber pencemaran: poin non poin cnthny
Pencemar: sedimentasi…..
Standar Kadar e coli
REKAYASA LINGKUNGAN YANG
MENDUKUNG TERBENTUKNYA GAYA
HIDUP SEHAT: PRAKTIK BAIK DARI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

BASIR, S.KM., M.SC


OUTLINES

1 Capaian Pembelajaran

2 Review Materi

3 Materi Pertemuan 12

4 Diskusi Kelompok
Capaian Pembelajaran

Mampu
Mampu
menjelaskan
01 menjelaskan
pencemaran
02 dampak
perubahan
tanah secara
kualitas tanah
umum
terhadap
04 kesehatan
Review Materi
Welcome!!
Health Promoting University

Health Promoting University adalah sebuah gaya hidup yang


mempromosikan kesehatan dan menjadikan sebagai penentu penting
dari status kesehatan. Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat
dan Jepang telah merancang a health promotion style untuk
meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia melalui program
promosi kesehatan (Sakurai H. Healthy Japan, 2001 and American
Health College Association, 2002).
Tujuan Health Promoting University
Untuk menjembatani masa remaja
dan dewasa yang berada dalam
Mengarahkan kapasitas pengajaran dan penelitian masa transisii yang dinamis agar
ke arah kegiatan promosi kesehatan untuk terhindar dalam kondisi kehidupan
mendukung perilaku hidup sehat yang tidak sehat

Health
Promoting 1 2 3 4
University

Melindungi kesehatan dan Mengembangkan jejaring


kesejahteran mahasiswa promosi kesehatan terpadu
melalui kebijakan yang dan fasilitas yang
efektif dan inovatif bermanfaat bagi masyarakat
sekitar (Tsouros et al.,1998)
Cakupan Healthy University
Commitment
and
Leadership
Health Promotion Policy
Advocacy and Healthy
Staff/Students
Click Add text content

Capacity
building
Click Add text content

Environmental/Physical
Cakupan Rekayasa Lingkungan yang dapat mendukung
terbentuknya gaya hidup sehat di Universitas Hasanuddin

Rekayasa Pencemaran Atmosfer udara


diantaranya pengendalian vektor
1 penyakit dan pengelolaan pencemaran
udara

Rekayasa pencemaran air dilakukan


dengan cara pengelolaan air limbah 2
dan penyediaan air bersih
Rekayasa pencemaran tanah
dilakukan dengan cara pengelolaan
3
limbah padat domestic dan
pengolahan B3
Sumber pencemaran tanah terjadi karena penurunan atau
tersebarnya zat ke dalam tanah akibat dari pencemaran
udara yang telah terjadi. Sumber pencemar tanah tidak jauh
beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan
pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber
pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya
juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh
zat-zat pencemar yang ada di udara kemudian larut dalam air
hujan dan kemudian turun ke dalam tanah sehingga
menyebabkan suatu pencemaran tanah.

Sumber pencemaran
Diagram Alir Pencemaran Tanah

LIMBAH PABRIK

LIMBAH PERTANIAN TANAH SUBUR LIMBAH DOMESTIK

TANAH TERCEMAR

11
Sumber pencemaran

Berdasarkan kasus yang terjadi, sumber pencemaran tanah yang


terjadi di Makassar berasal dari sampah plastik yang dibuang
secara sembarangan oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Dalam kasus tersebut dikatakan bahwa dalam kurun satu dekade,
kantong plastik yang telah dipakai di Indonesia mencapai rata-rata
700 kantong plastik per orang per tahun. Jumlah itu didapatkan
dari hasil riset yang dilakukan oleh Greeneration Indonesia. Hal
tersebut menandakan bahwa semakin banyak sampah plastik yang
terbuang ke lingkungan, maka akan menyebabkan suatu kerusakan
lingkungan seperti perubahan struktur pada tanah.
Paparan, Efek Kesehatan Yang Ditimbulkan, Dan
Kondisi Masyarakat

Kondisi lingkungan yang secara terus-menerus mengalami


penumpukan sampah plastik dapat mengakibatkan kondisi
yang ada disekitar kampus akan terpapar melalui kontak
langsung dengan zat dan inhalasi yang dapat menyebabkan
penyakit seperti penyakit kulit, sesak nafas dan penyakit
lainnya seperti kanker. Penumpukan sampah dapat
memberikan dampak positif dimana masyarakat bisa
mengolah sampah tersebut menjadi barang yang memiliki
nilai ekonomis jika dikelola dengan baik. Disamping dampak
positif tersebut, sampah plastik lebih banyak memberikan
dampak negatif dimana jika terjadi penumpukan yang akan
membuat kenyamanan menjadi terganggu dan menimbulkan
penyakit.
The Impacts of Environmental Problems
Penanggulangan (1)
Mengajak semua stakeholder
kampus untuk mengurangi
penggunaan sampah plastik
dan kantong plastik agar
ramah lingkungan terus kita
gencarkan

Bekerja sama dengan bank


sampah untuk turut serta
dalam kepedulian
lingkungan dan mengajak
kerja sama untuk
mengumpulkan sampah
plastik
Penanggulangan (2)

Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan


ketika pencemaran tanah terjadi akibat dari adanya
pencemaran udara adalah dengan mengatasi
terlebih dahulu rantai utama proses terjadinya
pencemaran. Yaitu dengan mengurangi proses
produksi polusi udara yang dihasilkan oleh limbah
industri. Setelah pengurangan proses produksi
tersebut, maka semakin lama pencemaran pada
tanah juga akan menurun.
Progress Health Promoting University (HPU) yang
sedang berlangsung di Universitas Hasanuddin
Memisahkan sampah ke
dalam 4 jenis yaitu sampah
organik, sampah kertas,
sampah kaleng dan sampah
plastik

Menerapkan Kawasan Bebas Asap


Rokok di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin
untuk mendukung program Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Rencana Tindak Lanjut Health Promoting
University di Universitas Hasanuddin
Memisahkan sampah ke dalam 8
jenis yaitu combustibles,
incombustibles, bottles, plastic
bottles, recycled papers, cans,
plastics, and other wastes

Menyiapkan smoking area bagi


tenaga pendidik ataupun
mahasiswa yang ingin merokok
agar tidak mengganggu orang lain
dan perokok pasif.
Beberapa contoh kampus yang sudah
menerapkan HPU

Di beberapa negara maju di mana semua mahasiswa dan


dosennya menggunakan sepeda untuk mengurangi
terjadinya pencemaran lingkungan

Di beberapa negara maju juga sudah menerapkan


kantin sehat buat para mahasiswa dan dosen serta
semua stakeholder yang terlibat

Di beberapa negara maju kita dapat melihat bahwa hampir


setiap universitas menerapkan sistem yang sangat strict
terhadap mahasiswa ataupun dosen yang tidak mematuhi
aturan kampus terutama proses pemisahan sampah yang
salah serta larangan keras terhadap mahasiswa ataupun
dosen yang merokok di sembarang tempat
Kita berasal dari tanah
Hari ini kita di atas tanah
Bisa jadi besok kita di bawah
Sekarang jagalah !

Stop pencemaran tanah!

21
Diskusi Kelompok!!
Diskusikan secara berkelompok !

 1. Remediasi

 2. Bioremediasi

 3. Fitoremediasi
• Mencari artikel ataupun jurnal
terkait dengan analisis kualitas
lingkungan fisik, kimia dan biologi
pada tanah dan udara serta
dampak perubahan kualitas
lingkungan terhadap kesehatan
TUGAS masyarakat ditinjau dari analisis
KELOMPOK perubahan lingkungan sosial,
ekonomi, dan budaya (Referensi
Jurnal 5 tahun terakhir dan
minimal referensi sebanyak 5).
Lalu kumpulkan jurnal nya dan
persiapkan presentasi nya
bersama teman kelompoknya
(ppt).
“Sehat itu Indah, Sehat Itu Gratis”

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai