Anda di halaman 1dari 37

PRINSIP ARKL

Analisis Risiko Kesehatan


Lingkungan
UU No.36 Tahun 2009 tentang UU No.32 Tahun 2009 Kepmenkes No.876
kesehatan menjelaskan bahwa tentang perlindungan dan Tahun 2001
pembangunan kesehatan pengelolaan lingkungan
bertujuan untuk meningkatkan hidup yang menyebutkan Suatu Pendekatan untuk
kesadaran, kemauan, dan bahwa perlindungan dan mencermati potensi
kemampuan hidup sehat bagi pengelolaan lingkungan besarnya risiko yang
setiap orang agar terwujud hidup bertujuan untuk dimulai dengan
derajat kesehatan menjamin keselamatan, mendeskripsikan masalah
masyarakat setinggi- kesehatan dan kehidupan lingkungan yang telah
tingginya, sebagai investasi manusia. dikenal dan melibatkan
bagi pembangunan sumber penetapan risiko pada
daya manusia yang produktif kesehatan manusia yang
secara sosial dan ekonomis. berkaitan dengan masalah
lingkungan yang
bersangkutan
ARKL
DAN BERBAGAI MACAM PENGGUNANNYA

• Awalnya analisis risiko digunakan untuk bidang radiasi


• Dikembangkan untuk kajian lingkungan  Ecological Risk
Assessment (ERA)
• Untuk kajian kesehatan -) Health Risk Assesment (HRA)
• HRA berkembang menjadi Environmental Health Risk
Assessment (EHRA) yang dialihbahasakan menjadi Analisis
Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL)
• ARKL merupakan bagian dari ADKL untuk pencemaran
lingkungan (bukan bagian studi AMDAL)
WHO (2004) mendefinisikan analisis risiko sebagai proses yang
dimaksudkan untuk menghitung atau memprakirakan risko pada
suatu organisme sasaran, sistem atau sub populasi, termasuk
identifikasi ketidakpastian-ketidakpastian yang menyertainya,
setelah terpajan oleh agent tertentu, dengan memerhatikan
karakteristik yang melekat pada penyebab (agent) yang menjadi
perhatian dan karakteristik sistem sasaran yang spesifik

risiko kesehatan manusia sebagai kebolehjadian kerusakan


kesehatan seseorang yang disebabkan oleh pemajanan atau
serangkaian pemajanan bahaya lingkungan (WHO 2004).
Secara garis besarnya analisis risiko kesehatan lingkungan
(ARKL) menurut National Research Council (NRC) terdiri dari
empat tahap kajian, yaitu :

• Identifikasi bahaya,
• Analisis pemajanan,
• Analisis dosis-respon, dan
• Karakterisasi risiko (NRC 1983).

• Langkah – langkah ini tidak harus dilakukan secara


berurutan, kecuali karak-terisasi risiko sebagai tahap
terakhir. Karakterisasi risiko kesehatan pada popu-lasi
berisiko dinyatakan secara kuantitatif dengan
menggabungkan analisis dosis-respon dengan analisis
pemajanan.
Ada dua kemung-kinan kajian ARKL yang
dapat dilakukan, yaitu (NRC 1983) :

1. Evaluasi di atas meja (Desktop Evalua-tion),


selanjutnya disebut ARKL Meja.
• Analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) meja
dilakukan untuk menghitung estimasi risiko dengan
segera tanpa harus mengumpulkan data dan informasi
baru dari lapangan.
• Evaluasi di atas meja hanya membutuhkan kon-
sentrasi risk agent dalam media lingkungan bermasalah,
dosis referensi risk agent dan nilai default faktor-faktor
antropometri pemajanan untuk menghitung asupan
US-EPA Default Exposure Factors
Exposure Exposure Exposure
Land Use Daily Intake Body Weight
Pathway Frequency Duration
Residensial Air Minum 2 L (dewasa) 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa)
1 L (anak)
Tanah & 200 mg (anak) 350 hari/tahun 6 tahun 15 kg (anak)
debu 100 mg (dewasa) 24 tahun 70 kg (dewasa)
Inhalasi 20 M3 (dewasa) 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa)
kontaminan 12 M3 (anak)

Industri & Air minum 1L 250 hari/tahun 25 tahun 70 kg (dewasa)


Komersial
Tanah & 50 mg
debu
Inhalasi 20 M3 (hari kerja)

Pertanian Konsumsi 42 g (bebuahan) 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa)


tanaman 80 g (sayuran)

Rekreasi Konsumsi 54 g 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa)


ikan lokal
2. Kajian lapangan (Field Study), selanjut-nya disebut
ARKL Lengkap.
• ARKL Lengkap pada dasarnya sama dengan evaluasi
di atas meja namun didasarkan pada data
lingkungan dan faktor-faktor pemajanan
antropometri sebenarnya yang didapat dari
lapangan, bukan dengan asumsi atau simulasi.
• Kajian ini membutuhkan data dan informasi
tentang jalur pemajanan dan populasi berisiko.
Paradigma Analisis Risiko
Penerapan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan
Kerangka Konsep Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan
METODE ARKL
Uraian langkah perumusan masalah
Langkah Formal ARKL
Identifikasi Bahaya
• Melibatkan proses banyak langkah
(multi-step) yang sangat terperinci;
• Studi-studi analitik yang
Analisis Dosis -
Respon
melibatkan banyak data statistik;
• Mengumpulkan informasi tentang
aktivitas di suatu lokasi tentang
keberadaan agen risiko (yang
Analisis Pajanan
bersumber) lingkungan);
• Melengkapi environmental health
risk inventory (data tentang risiko
Karakterisasi kesehatan lingkungan).
Risiko
Identifikasi Bahaya

• Identifikasi bahaya atau hazard identification


adalah tahap awal analisis risiko kesehatan
lingkungan untuk mengenali risiko.
• Tahap ini adalah suatu proses untuk menentukan
bahan kimia yang berpengaruh terhadap kesehatan
manusia, misalnya kanker dan cacat lahir (Mukono
2002).
Agen risiko spesifik apa yang
berbahaya

Di media lingkungan yang


mana agen risiko eksisting
Identifikasi
Identifikasi Bahaya
Bahaya
(hazard
(hazard identification)
identification) Seberapa besar
kandungan/konsentrasi agen
risiko di media lingkungan

Gejala kesehatan apa yang


potensial
Analisis Dosis-Respon

 Menetapkan kuantitas toksisitas risk agent


untuk setiap spesi kimianya
 Toksisitas dinyatakan sebagai:
• Dosis referensi (RfD atau RfC) untuk efek-efek
nonkarsinogenik
• Slope Factor (SF) untuk efek-efek karsinogenik
RfD atau RfC
• RfD atau RfC = human dose, NOAEL atau
LOAEL = experimental dose;

• RfD atau RfC: Estimasi dosis pajanan harian


yang diperkirakan tidak menimbulkan efek
merugikan kesehatan meskipun pajanan
berlanjut itu terjadi sepan­jang hayat.
NOAEL & LOAEL
• No Observed Adverse Effect Level: dosis
tertinggi toksisitas kronik yang secara statistik
atau biologik tidak memperlihatkan efek
merugikan;
• Lowest Observed Adverse Effect Level:
dosis terendah toksisitas kronik yang secara
statistik atau biologik memperlihatkan efek
merugikan;
Analisis Pemajanan

• Analisis pemajanan atau exposure assessment yang


disebut juga penilaian kontak, bertujuan untuk
mengenali jalur-jalur pajanan risk agent agar
jumlah asupan yang diterima individu dalam
populasi berisiko bisa dihitung.
• Data dan infor-masi yang dibutuhkan untuk
menghitung asupan adalah semua variabel yang
ter-dapat dalam Persamaan berikut (ATSDR 2005).
Analisis Pajanan
(Exposure Assesment)
Perhitungan intake non karsinogenik (INK)

Intake pada jalur pemajanan inhalasi (terhirup)

Intake pada jalur pemajanan ingesti (tertelan)

Perhitungan intake karsinogenik (IK)

Intake pada jalur pemajanan inhalasi (terhirup)

Intake pada jalur pemajanan ingesti (tertelan)


I : Asupan (intake), mg/kg/hari
C : konsentrasi risk agent, mg/M3 untuk medium
udara, mg/L untuk air minum, mg/kg untuk makanan
atau pangan
R : laju asupan atau konsumsi, M3/jam untuk inhalasi,
L/hari untuk air minum, g/hari untuk makanan
tE : waktu pajanan
fE : frekwensi pajanan
Dt : durasi pajanan, tahun (real time atau proyeksi, 30
tahun untuk nilai default resi-densial)
Wb : Berat badan, kg
tavg : Periode waktu rata-rata (Dt x 365 hari/tahun untuk
zat nonkarsinogen, 70 tahun x 365 hari/tahun untuk
zat karsinogen
• Waktu pajanan (tE) harus digali dengan cara
menanyakan berapa lama ke-biasaan responden sehari-
hari berada di luar rumah seperti ke pasar, mengantar
dan menjemput anak sekolah dalam hitungan jam.
• frekuensi pa-janan (fE), kebiasaan apa yang dilakukan
setiap tahun meninggalkan tempat mukim seperti
pulang kampung, mengajak anak berlibur ke rumah
orang tua, rekreasi dan sebagainya dalam hitungan hari

• Durasi pajanan (Dt), harus diketahui berapa lama


sesungguhnya (real time) responden berada di tempat
mukim sampai saat sur-vey dilakukan dalam hitungan
tahun
Analisis dosis-respon
• disebut juga dose-response assessment atau toxicity as-sessment,
menetapkan nilai-nilai kuanti-tatif toksisitas risk agent untuk
setiap ben-tuk spesi kimianya. Toksisitas dinyatakan sebagai dosis
referensi (reference dose, RfD) untuk efek-efek nonkarsinogenik
• Cancer Slope Factor (CSF) atau Cancer Unit Risk (CCR) untuk efek-
efek karsino-genik. Analisis dosis-respon merupakan tahap yang
paling menentukan karena ARKL hanya bisa dilakukan untuk risk
agent yang sudah ada dosis-responnya (US EPA 1997).

• Dosis referensi dibedakan untuk pa-janan oral atau tertelan


(ingesi, untuk ma-kanan dan minuman) yang disebut RfD (saja)
dan untuk pajanan inhalasi (udara) yang disebut reference
concentration (RfC)
Arti notasi

Konsentrasi agen
C mg/m3
risiko pada udara

jam/hari
Laju inhalasi Lamanya atau jumlah
Volume udara yg
m3/jam tE jam terjadinya pajanan
Pemukiman
R masuk setiap harinya
24 jam/hari
Dewasa Lingkungan kerja
setiap jam 0,83 m3/jam 8 jam/hari
6-12 th Sekolah dasar
0,5 m3/jam 6 jam/hari

Hari/tahun
Lamanya atau jumlah
Kg fE hari terjadinya pajanan
W Berat badan manusia setiap tahunnya Pemukiman
b Dewasa 55 Kg 350 hari/tahun
Anak 15 kg Lingkungan kerja
250 hari/tahun
I Jumlah konsentrasi agen risiko
Tahun (mg) yang masuk ke dalam
Lamanya atau jumlah
tubuh dengan berat badan
Dt tahun terjadinya
tertentu (kg) setiap hari mg/kg
pajanan
Residensial x hari
(pemukiman)
30 tahun

Hari

tavg
Periode waktu rata-rata Non karsinogenik 30 thn x 365 hr/thn = 10.950 hari

karsinogenik 70 thn x 365 hr/thn = 25.550 hari


Nilai kuantitatif atau dosis suatu mg/kg/hari
agen risiko yag dijadikan referensi Nilai referensi
RfD miligram zat per
untuk nilai yang aman bagi aman agen risiko pada
kilogram berat badan
bagi tubuh pemajanan ingesti.
per hari

Nilai referensi
Nilai kuantitatif atau konsentrasi
agen risiko pada mg/M3
suatu agen risiko yag dijadikan
RfC referensi untuk nilai yang aman
pemajanan Miligram zat per
inhalasi meter kubik udara
bagi aman bagi tubuh

I
RfD
RQ < 1 =aman
RQ Karakteristik risiko
I RQ>1= tidak aman
RfC
Karsinogenik

Tingkat Risiko efek


ECR < 10 -4 =aman
ECR karsinogenik I x SF
ECR>10 -4 = tidak aman
Variabel Perhitungan Asupan

Jalur Pajanan Variabel

C (mg/M3), R (M3/jam),
Inhalasi (udara) tE (jam/hari), fE (hari/tahun),
Dt (tahun), Wb (kg)

C (mg/L) /(mg/kg) , R
Inggesi (air minuman/ (L/hr)/(gr/hr), fE (hari/tahun),
makanan)
Dt (tahun), Wb (kg)
Karakteristik Risiko
(risk characterization)

Karakterisasi risiko pada efek non karsinogenik (RQ) Risk Question

I
RfD
terhirup tertelan

Tingkat risiko dikatakan AMAN bilamana intake ≤ RfD atau


RfCnya atau dinyatakan dengan RQ ≤ 1.
Tingkat risiko dikatakan TIDAK AMAN bilamana intake > RfD atau
RfCnya atau dinyatakan dengan RQ > 1.
Karakteristik Risiko
(risk characterization)

Karakterisasi risiko pada efek karsinogenik (ECR) Excess Cancer


Risk

Tingkat risiko dikatakan acceptable atau aman bilamana ECR


≤ E-4 (10-4) atau dinyatakan dengan ECR ≤ 1/10.000.

Tingkat risiko dikatakan unacceptable atau tidak aman bilamana


ECR > E-4 (10-4) atau dinyatakan dengan ECR > 1/10.000.
Strategi pengeloaan risiko

1. Menurunkan konsentrasi risk agent bila pola dan waktu


konsumsi tidak dapat di ubah. Cara ini menggunakan prinsip
RFC= Ink, maka persamaan yang digunakan adalah :

2. Mengurangi pola (laju) asupan bila kon-sentrasi risk agent dan


waktu konsumsi tidak dapat diubah. Persamaan yang digunakan
dalam manajemen risiko cara ini adalah :
3. Mengurangi waktu kontak bila konsen-trasi risk agent dan
pola konsumsi tidak dapat di ubah.
Cara ini sering juga digunakan dalam strategi studi
Epidemiologi Kesehatan Lingkungan. Persa-maan yang
digunakan disini adalah :
Terima Kasih
Contoh 1: Analisis & Manajemen Risiko
Arsen di Desa Buyat, Sulawesi Utara
 Konsentrasi As dalam air sumur 0,04-0,1 mg/L (BTKL
Manado 2005)
 Estimasi risiko dengan konsentrasi As maksimum (0,1
mg/L)
(1) Perhitungan asupan:

0,1 mg/L  2 L/hari  350 hari/tahun  30 tahun


CDI   3,49 E  3 mg/kg/hari
55 kg  365 hari/tahun  30 tahun

0,1 mg/L  2 L/hari  350 hari/tahun  30 tahun


LADD   1,49 E - 3 mg/kg/hari
55 kg  365 hari/tahun  70 tahun
(2) Estimasi risiko:

0,00349 mg/kg/hari
RQ   11,63
0,0003 mg/kg/hari

ECR = 1,49103 mg/kg/hari  1,5 (mg/kg/hari) = 2,23E-3

Interpretasi:
Air sumur yang mengandung As 0,1 mg/L sangat
tidak aman (nonkarsinogenik & Karsinogenik) bila
diminum 2 L/hari selama 350 hari/tahun dalam
jangka waktu 30 tahun oleh orang dengan berat
badan 55 kg atau kurang.
Cara Mengamankan Risiko As?

1. Turunkan konsentrasi As, bila pola dan waktu


konsumsi tidak berubah;
2. Kurangi waktu kontak, bila konsentrasi As dan
pola konsumsi tidak berubah;
3. Kurangi pola konsumsi, bila konsentrasi As
dan waktu konsumsi tidak berubah

Anda mungkin juga menyukai