ETERKIMIA
Dosenpengampu:Dr.Eng.RosanaElvience,S.Pi,M.Eng
Disusunoleh ;
Nama : M Taufikurrahman
Nim :193030405072
UNIVERSITAS
PALANGKARAYAFAKULTASPE
RTANIANJURUSAN PERIKANAN
PRODIMANAJEMENSUMBERDAYAPERAIRAN2
021/2022
KATAPENGANTAR
PujisyukursayapanjatkanataskehadiratTuhanYangMahaEsa,atasberkatdanlimpahan-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna
melaksanakantugaskualitasairdanuntukmemperdalammateriyangkamipelajarisaatini.
Adapun makalah kualitas airini membahas tingkat kondisi mutu air yang
menunjukkankondisicemarataukondisibaikpadasuatusumberairdalamwaktutertentudenganmemba
ndingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan.. Materi yang kami bahas
dilengkapidengandata-dataterbaruyangsayadapatdariberbagaimacamsumber.
Semogamakalahinidapatdigunakansebagaisalahsatureferensiuntukmenambahpengetahuan
mengenaikualitasairdiIndonesia.Sayamenyadaribahwamasihbanyakkekurangan pada penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yangkonstruktifakanSayaterima
gunamenjadiacuanuntuk penyusunanmakalahselanjutnya
DAFTARISI
KATA
PENGANTARDAFT
ARISI
BABI.PENDAHULUAN
a) latarbelakang
b) tujuan
BABII.PEMBAHASAN
A. Pengertiankualitasair
B. Parameterbaku mutu
C. Parameter
kimiaBAB III.
PENUTUPKESIMPULA
SARAN
DAFTARPUSTAKA
BAB
IPENDAHULUA
a) latarbelakang
b) tujuan
IIPEMBAHAS
AN
A. PENGERTIANKUALITASAIR
Kualitas air adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji
berdasarkanparameter-parametertertentudanmetodetertentuberdasarkanperaturanperundang-
undanganyang berlaku (Pasal 1 keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115
tahun 2003).Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini
meliputi parameterfisik,kimia,danmikrobiologis (Masduqi,2009).
B. PARAMETERBAKUMUTU
a) bahwa air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
pentingbagikehidupandanperikehidupanmanusia,sertauntukmemajukankesejahteraanumu
m,sehinggamerupakanmodaldasardanfaktorutamapembangunan;
b) bahwaairmerupakankomponenlingkunganhidup
yangpentingbagikelangsunganhidupdankehidupanmanusiadanmakhlukhiduplainny
a;
c) bahwa untuk melestarikan fungsi air perlu dilakukan pengelolaan kualitas air
danpengendalianpencemaranairsecara
bijaksanadenganmemperhatikankepentingangenerasisekarangdanmendatangserta
keseimbanganekologis;
d) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,
danhuruf c serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat (2) Undang-undang
Nomor 23Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu menetapkan
PeraturanPemerintahtentang Pengelolaan KualitasAirdan PengendalianPencemaran Air;
Pada saat ditetapkannya Peraturan ini tanggal 19 April 2010, maka Keputusan
MenteriKesehatanNomor 907/Menkes/SK/VII/2002tentangSyarat-
syaratdanPengawasanKualitasAirMinum sepanjang mengenai persyaratan kualitas air minum
dicabut dan dinyatakan tidakberlaku.
Dalam kasus-kasus pencemaran perairan, baik itu laut, sungai, danau maupun
waduk,seringkali diberitakan bahwa nilai BOD dan COD perairan telah melebihi baku mutu.
Atausebaliknya,padakasuspencemaranlainnya yang mendapatprotesdarimasyarakatsehubungan
dengan adanya limbah industri, ditanggapi dengan dalih bahwa nilai BOD dan COD
perairanmasih memenuhi baku mutu. Dalam salah satu harian (Kompas edisi Senin, 12
Desember 1994)juga terdapat suatu berita dengan judul “Sebaiknya, parameter BOD dan COD
tak dipakaipenentubakumutulimbah”yang
kuranglebihmerupakanpendapatdarisalahsatupakarbioremediasi lingkungan dari Universitas
Sriwijaya, Palembang. Menurut pakar tersebut, dalambanyak kasus kesimpulan yang hanya
didasarkan pada hasil analisis BOD dan COD (juga pH)belum merupakan jawaban ada tidaknya
pencemaran lingkungan oleh suatu industri. Di sisi lain,BOD dan COD adalah parameter yang
menjadi baku mutu berbagai air limbah industri selainbeberapa parameter kunci lainnya.
Nampaknya terdapat persepsi pada sementara kalangan yangmenempatkan BOD dan COD agak
berlebihan dari yang seharusnya. Sehubungan dengan haltersebut, dalam tulisan ini akan dikaji
apa itu sebenarnya BOD dan COD, bagaimana cara
atauprinsippengukurannya,danapakahmemangsebaiknyatidakdipakaisebagaipenentubakumutuair
limbah.
SedangkanCODatauChemicalOxygenDemandadalahjumlahoksigenyangdiperlukanuntuk
mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal ini karenabahan
organik yang ada sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan oksidator kuat
kaliumbikromat pada kondisi asam dan panas dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990;
Metcalf &Eddy, 1991), sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun
yangkompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara COD dan
BODmemberikangambaranbesarnyabahanorganikyangsulituraiyangadadiperairan.Bisasaja
nilaiBODsamadenganCOD,tetapiBODtidakbisalebihbesar
dariCOD.JadiCODmenggambarkanjumlahtotalbahanorganikyangada.
C. Parameterkimia
1. pH
MenurutAndayani(2005),pHadalahcerminanderajatkeasamanyangdiukurdarijumla
h ion hidrogen menggunakan rumus pH = -log (H+). Air murni terdiri dariion
H+dan OH- dalam jumlah berimbang hingga Ph air murni biasa 7. Makinbanyak
banyak ion OH+ dalam cairan makin rendah ion H+ dan makin tinggi pH.Cairan
demikian disebut cairan alkalis. Sebaliknya, makin banyak H+makinrendah PH
dan cairan tersebut bersifat masam. Ph antara 7 – 9 sangat memadaikehidupan
bagi air tambak. Namun, pada keadaan tertantu, dimana air
dasartambakmemilikipotensikeasaman,pHairdapat turunhinggamencapai4.
pH air mempengaruhi tangkat kesuburan perairan karena
mempengaruhikehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif,
malah dapatmembunuh hewan budidaya. Pada pH rendah( keasaman
tinggi),kandunganoksigan terlarut akan berkurang, sebagai akibatnya konsumsi
oksigen menurun,aktivitas naik dan selera makan akan berkurang. Hal ini
sebaliknya terjadi padasuasana basa. Atas dasar ini, maka usaha budidaya
perairan akan berhasil baikdalam air dengan pH 6,5 – 9.0 dan kisaran optimal
adalah ph 7,5 – 8,7(Kordi danAndi,2009).
2. Oksigenterlarut/DO
MnurutWibisono(2005), konsentrasigasoksigensangatdipengaruhiolehsuhu,makin
tinggi suhu, makin berkurang tingkat kelarutan oksigen. Dilaut, oksigenterlarut
(Dissolved Oxygen / DO) berasal dari dua sumber, yakni dari
atmosferdandarihasilprosesfotosintesisfitoplanktondanberjenistanamanlaut.
Keberadaan oksigen terlarut ini sangat memungkinkan untuk
langsungdimanfaatkan bagi kebanyakan organisme untuk kehidupan, antara lain
padaprosesrespirasidimanaoksigendiperlukanuntukpembakaran(metabolisme)
bahanorganiksehinggaterbentuk energiyang
diikutidenganpembentukanCo2danH20.
Oksigen yang diperlukan biota air untuk pernafasannya harus
terlarutdalam air. Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas, sehinnga
bilaketersediaannya didalam air tidak mencukupi kebutuhan biota budidaya,
makasegal aktivitas biota akan terhambat. Kebutuhan oksigen pada ikan
mempunyaikepentingan pada dua aspek, yaitu kebutuhan lingkungan bagi spesies
tertentu dankebutuhan konsumtif yang terandung pada metabolisme ikan(Kordi
danAndi,2009).
3. CO2
Karbondioksida (Co2), merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-
tumbuhanair renik maupun tinhkat tinggi untuk melakukan proses fotosintesis.
Meskipunperanan karbondioksida sangat besar bagi kehidupan organisme air,
namunkandungannya yang berlebihan sangat menganggu, bahkan menjadi racu
secaralangsung bagi biota budidaya, terutama dikolam dan ditambak(Kordi
danAndi,2009).
Meskipunpresentasekarbondioksidadiatmosferrelatifkecil,akantetapikebera
daan karbondioksida di perairan relatif banyak,kerana
karbondioksidamemilikikelarutanyangrelatifbanyak.
4. Ammonia
Makin tinggi pH, air tambak/kolam, daya racun amnia semakin
meningkat,sebab sebagian besar berada dalam bentuk NH3, sedangkan amonia
dalammolekul (NH3) lebih beracun daripada yang berbentuk ion (NH4+).
AmoniadalambentukmolekuldapatbagianmembransellebihcepatdaripadaionNH4+
(KordidanAndi,2009).
Menurut Andayani(2005), sumber amonia dalam air kolam adalah
eksresiamoniaolehikandancrustacea.
Jumlahamoniayangdieksresikanolehikanbisadiestimasikan dari penggunaan
protei netto( Pertambahan protein pakan-
proteinikan)danproteinprosentasedalampakandenganrumus :
Amonia – Nitrogen (g/kg pakan) = (1-0- NPU)(protein+6,25)
(1000)Keterangan: NPU : NetproteinUtilization/penggunaanprotein
netto
Protein:proteindalampakan
6,25 :Ratirata-rata darijumlahnitrogen.
5. Nitratnitrogen
Menurut Susana (2002),senyawakimianitrogenurea (N-urea),algaememanfaatkan
senyawa tersebut untuk pertumbuhannya sebagai sumber nitrogenyang berasal
dari senyawa nitrogen-organik. Beberapa bentuk senyawa
nitrogen(organikdananorganik)yangterdapatdalamperairankonsentrasinya
lambatlaunakan berubah bila didalamnya ada faktor yang mempengaruhinya
sehingga antaralain akn
menyebabkansuatupermasalahantersendiridalamperairantersebut.
Menurut Andayani(2005), konsentasi nitrogen organik di perairan
yangtidakterpolusisangatberanekaragam.
Bahkankonsentrasiamonianitrogentinggipada kolam yang diberi pupuk daripada
yang hanya biberi pakan. Nitrogen jugamengandung bahan organik terlarut.
Konsentrsi organik nitrogan umumnyadibawah 1mg/liter pada perairan yang tidak
polutan. Dan pada perairan yangplanktonyabloomingdapatmeningkatmenjadi2-
3mg/liter.
6. Orthophospat
Menurut Andayani (2005), orthophospat yang larut, dengan mudah tesedia
bagitanaman, tetapi ketersediaan bentuk-bentuk lain belum ditentukan dengan
pasti.Konsentrasi fosfor dalam air sangat rendah : konsentasi ortophospate
yangbiasanya tidak lebih dari 5-20mg/liter dan jarang melebihi 1000mg/liter.
Fosfatditambahkansebagaipupuk
dalamkolam,padaawalnyatinggiorthophospatyangterlarut dalam air dan
konsentrasi akan turun dalam beberapa hari setelahperlakuan.
Menurut Muchtar (2002), fitoplankton merupakan salah satu
parameterbiolagi yang erat hubungannya dengan fosfat dan nitrat. Tinggi
rendahnyakelimpahanfitoplanktondisuatuperairantergantungtergantungpadakand
unganzatharafosfatdannitrat. Samahalnyaseprtizatharalainnya,kandunganfosfat
dannitratdisuatuperairan,secaraalamiterdapatsesuaidengankebutuhanorganismeyan
ghidupdiperairantersebut.
7. Salinitas
Salinitasditentukanberdasarkanbanyaknyagaram-
garamyanglarutdalamair.Salinitas dipengaruhi oleh curah hujan dan
penguapan (evaporasi) yang terjadisuatudaerah.
Berdasarkankemampuanikan
menyesuaikandiripadasalinitastertentu,dapatdigolongkan menjadi Ikan yang
mempunyai toleransi salinitas yang kecil(Ctenohaline)
danIkanyangmempunyaitoleransisalinitasyanglebar
.(Euryhaline).Golongan ikan laut merupakan golongan Ctenohaline yang
hanyamampu hidup di perairan dengan salinitas > 30‰. Umumnya salinitas air
lautrelatifstabilkecualipadamuara-muarasungaidimana
tempatpertemuanairtawardanairlaut.
8. Alkalinitas
Alkalinitasadalahkemampuansuatusenyawa(karbonatdanbikarbonat)yangadadalam
air untuk menetralisir asam kuat atau disebut juga sebagai penyangga(buffer).
Produktifitas pembenihan ikan laut dapat optimal apabila
mempunyaialkalinitas50–200ppm.
Pada perairan yang alkalinitasnya rendah, maka nilai pH dan kesadahan air
jugarendah.
HalinikarenadalamperairantersebuthanyaterdapatsedikitionCayangdapatmeningkat
kannilaipH dankesadahan.
BAB
IIIPENUT
UP
KESIMPULAN
Berdasarkanuraianberikutdapat disimpulkanbahwaparameterkimia
yangmenentukankualitas air, khususnya dalam membudidayakan ikan adalah kadar oksigen
terlarut/dissolvedoxygen (DO), karbondioksida bebas (CO2), nilai pH air (derajat keasaman),
alkalinitas, nitratnitrogen ,ammonia,dan salinitas.Peran kualitas air sangat pentingdalam
mendukungkehidupan di muka bumi, semua mahluk hidup sangat tergantung terhadap air ,
Kualitas danKuantitasAir.
SARAN
Airmerupakansalahsatukomponenterpentingdimukabumiini,
sudahseharusnyakitasebagai makhluk hidup untuk menjaga kebersihan dan kualitas pada
perairan demi kepentinganbersama.
DAFTAR PUSTAKA
FillaudeauL.,Blanpain
A.P,,Daufin.,2006.Water,WastewaterandWasteManagementinBrewingIndust
ries.JournalofCleanerProduction,Vol14.ISSN463-471.
Effendi,H.2003.TelaahKualitasAir,BagiPengelolaanSumberdayadanLingkunganPerairan.Ka
nisius.Yogyakarta.
Huda.2009.HubunganAntaraTotalSuspendedSolid
denganturbiditydandissolvedoxygen.http://thorik.staff.uii.ac.id.Dikasespadatanggal
20 Maret2013.
Idris,M.2013.DiktatKuliahManajemenKualitasAir.JurusanPerikana,
FakultasPerikanandanIlmuKelautan.UniversitasHaluoleo.Kendari.