Anda di halaman 1dari 168

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Oktober 2015

Lailatul Maghfiroh Salim


NIM. 1111101000006

i
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PROMOSI KESEHATAN

Skripsi, November 2015

Lailatul Maghfiroh Salim, NIM: 1111101000006

PERANCANGAN MEDIA LEAFLET HIV/AIDS DI SMP AL-HIDAYAH LEBAK


BULUS, JAKARTA SELATAN TAHUN 2015
(xiv + 89 halaman, 1 tabel, 13 gambar, 1 bagan, 11 lampiran)
Abstrak
Isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi kadang merupakan isu yang pelik
dan sensitif, seperti hak-hak reproduksi, kesehatan seksual, penyakit menular seksual (PMS)
termasuk HIV/AIDS, kebutuhan khusus remaja dan jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan
masyarakat. Pada tahun 2013 di Jakarta Selatan prevalensi HIV 92 kasus dan prevalensi
AIDS sebesar 80 kasus. Menurut studi pendahuluan di SMP Al-Hidayah menyatakan bahwa
pengetahuan mengenai HIV/AIDS rendah dan tidak ada media promosi kesehatan serta
penyuluhan. Salah satu program pencegahan HIV/AIDS dengan pemberian penyuluhan
kesehatan di sekolah dan di masyarakat menggunakan media yang tepat oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menghasilkan prototipe media leaflet HIV/AIDS pada siswa SMP Al-
Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian terdiri dari
11 siswa SMP Al-Hidayah, 4 ahli media, 1 guru SMP Al-Hidayah. Pengumpulan data
dilakukan dengan FGD (Forum Grup Discussion) dan wawancara mendalam. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa leaflet bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, digunakan di program PMR dengan metode ceramah, siswa SMP Al-Hidayah
memiliki kelas sosial beragam, mempunyai pengetahuan rendah, belum adanya media
promosi kesehatan. Hasil FGD bahwa remaja menyukai media banyak gambar dan bahasa
semi formal, pesan langsung ditunjukkan kepada sasaran, diperlukan pesan himbauan, ukuran
leaflet sedang lipat 3 (14 x 21), warna yang mengekspresikan remaja, layout seimbang
sederhana dan disesuaikan, bentuk text segar non formal, dari hasil tersebut peneliti akan
merancang media leaflet dengan warna biru, kuning, merah, hijau, putih hitam dengan layout
sederhana seimbang tulisan dan gambar menggunakan bentuk text comic sans, algerian dan
times new roman, materi yang disampaikan terkait HIVAIDS dan di buat menggunakan
aplikasi corel draw. Setelah melakukan testing didapatkan bahwa FGD dan wawancara
mendalam mempunyai hasil yang sama bahwa leaflet HIV/AIDS cocok dan efektif untuk
meningkatkan pengetahuan.
Guna meningkatkan pengetahuan remaja terkait penyakit HIV AIDS dibutuhkan
media yang tepat dan media yang dipilih adalah leaflet yang di gunakan saat penyuluhan
dengan metode ceramah di kegiatan PMR. Berdasarkan hasil studi tersebut, bagi Puskesmas
Lebak Bulus diharapkan mendistribusikan media HIV/AIDS. Selain itu, bagi Sekolah SMP Al-
Hidayah hendaknya membuat kegiatan penyuluhan menggunakan media leaflet.
Kata Kunci : Leaflet, Kesehatan Reproduksi Remaja, HIV/AIDS, Prototipe,

Daftar Bacaan: 56 (1983-2015)

i
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH
DEPARTEMENT OF PUBLIC HEALTH

HEALTH PROMOTION

Undergraduate Thesis, November 2015

Lailatul Maghfiroh Salim, NIM: 1111101000006

DESIGN LEAFLET HIV/AIDS IN AL-HIDAYAH JUNIOR HIGH SCHOOL LEBAK


BULUS, JAKARTA SELATAN TAHUN 2015
(xiv+ 89 pages, 1 Table, 13 Pictures, 1 Chart, 11 Attachments)
Abstract
Issues related to reproductive health is sometimes a complicated and sensitive issues,
such as reproductive rights; sexual health; sexually transmitted diseases (STDs) including
HIV/AIDS; the special needs of adolescents and service range to the whole society. In 2013
in South Jakarta 92 cases of HIV prevalence and AIDS prevalence of 80 cases. According to
a preliminary study in SMP Al-Hidayah stated that knowledge about HIV/AIDS is low and
there is no health promotion media and counseling. One of HIV/AIDS prevention programs
provides health education in schools and in communities using appropriate media therefore
this research aims to produce a prototype leaflet media HIV / AIDS among junior high school
students of Al-Hidayah Lebak Bulus, South Jakarta in 2015.

This research is a qualitative. Informants in this research consist of 11 junior high


school students of Al-Hidayah, four media experts, one junior high school teacher Al-
Hidayah. Data are collected by FGD (Forum Group Discussion) and in-depth interviews. This
research was conducted in July-August 2015.

The results showed leaflets who created aims to improve knowledge , used in a
program PMR with the lecture methods, junior high school students al hidayah having a
social class diverse , knowledge low, the absence of media promotion health. FGD results
showed that teenagers like the media that have lots of pictures and semi-formal language,
direct messages shown to target, required message appeals, leaflet a medium-size 3 times
folded (14 x 21), colors that express teenager, balanced layout that is simple and
customizable, non-formal form of text, from these results, researcher will design a leaflet
media in blue, yellow, red, green, black and white with a simple balanced layout of text and
images using text form comic sans, algerian and Times New Roman, material made in
relation to hivaids and was built by using application corel draw. After testing got that FGD
and in-depth interviews showed the same results that leaflet HIV/AIDS suitable and effective
to increase knowledge.

In order to increase teenager knowledge of HIV-AIDS-related diseases, we need


appropriate media and the chosen media leaflet that is in use when promoting with lecture
methods in PMR program. Based on the results of this study, the Lebak Bulus Community
Health Centers is expected to distribute reproductive health media. Moreover, the Al-Hidayah
Junior High School should make counseling activity using media leaflet.

Keywords: leaflet, Adolescent Reproductive Health, HIV/AIDS, prototype.

References: 56 (1983-2015)

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi

Perancangan Media Leaflet HIV/AIDS di SMP Al-Hidayah Lebak Bulus Jakarta Selatan T

ahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Jakarta,Oktober 2015

Disusun Oleh:

Lailatul Maghfiroh Salim


NIM. 1111101000006

Pembimbing I Pembimbing II

Yuli Amran, M.KM Dr M. Farid Hamzens, M.si NIP. 19630621 199403 1 001
NIP. 19800506 200801 12 015

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

i
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, Desember 2015

Penguji I

Ir. Febrianti, M.si


NIP. 19710221 200501 2 004

Penguji II,

Riastuti Kusuma Wardani, MKM


NIP. 19800516 200001 2 005

Penguji III,

Dela Aristi, MKM

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA

Nama : Lailatul Maghfiroh Salim

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Gresik, 04 Maret 1993

Status Menikah : Belom Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ibnu Thaimiyah no 190 RT 02 RW 06 Pisangan


Ciputat Tangerang Selatan, Banten

Nomer Hp 081288634940

E-mail : ferasaa30@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2011 – 2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2008 – 2011 : MA Al-ishlah Lamongan

2005 – 2008 : SMP Muhammadiyah 12, Lamongan

1999 – 2005 : MI Muhammadiyah 1, Ujung Pangkah

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahma, hidyah

dan nikmat yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian

skripsi yang berjudul “Perancangan Media Leaflet di SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan Tahun 201
Laporan penelitian skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana kesehatan masyarakat (SK
Menilik lebih dalam, laporan ini masih jauh dari sempurna karena “tak ada gading yang tak retak”, maka penulis m
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian skripsi ini tidak akan tersusun dan

selesai tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepada ayah dan ibu yang senantiasa selalu mendoakan setiap langkah serta

tidak hentinya memberikan kasih sayangnya kepada penulis, sehingga penulis

bersemangat menyelesaikan laporan penelitian skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Fajar Arianti, Ph.D, selaku Kepala Program Studi Kesehatan Masyarat.

4. Kepada Ibu Raihana Nadra Alkaff, SKM, MMA, selaku dosen pembimbing

dan dosen peminatan promosi kesehatan yang telah sabar dan meluangkang

v
waktunya untuk memberikan masukan, arahan serta bimbingan selama masa

kuliah dan penyusunan laporan skirpsi ini.

5. Ibu Yuli Amran, M.KM selaku pembimbing I skipsi yang telah membimbing

dengan tulus dan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat

pada waktunya.

SWT dan 6.
Semoga
Bapaklaporan
Dr M.iniFarid
bermanfaat bagiM.si
Hamzens, semua pihak.
selaku Amin.
pembimbing II skripsi yang telah
Wassalamu’alaikum
memberikan masukan dan arahan dalamWr.Wb
bimbingan skripsi sehingga penulis

menyelesaikan skripsi. Ciputat, 18 November 2015

7. Sahabat proms 2011 terima kasih telah menjadi sahabat dan classmate Peneliti
yang

menyenangkan. Semoga kita sukses dan bisa secepatnya lulus bareng-bareng.

8. Unique, Mimih, Denok, Sevi, Ipit, Andam. Terima kasih banyak, I love you

from here to the moon and back!.

9. Ganges Al-Munna. Thanks

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Thanks All!.

Terima kasih atas segala bantuan dalam bentuk apapun. Semoga bantuan, petunjuk,

bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis mendapatkan barakah dari Allah

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

LEMBAR PERSETUJUANiv LEMBAR PENGESAHANiv DAFTAR RIWAYAT HIDUPvi KATA PENGANTAR


DAFTAR TABELxv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR BAGANxvii

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang1
Rumusan Masalah6
C. Pertanyaan Penelian 7
D. Tujuan Penelitian 9
1. Tujuan Umum 9
2. Tujuan Khusus 9
E. Manfaat Penelitian 9
1. Bagi Mahasiswa 9
2. Bagi Peneliti 9
3. Bagi FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) 10
F. Ruang Lingkup Penelitian 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kesehatan Reproduksi 11

i
B. HIV/AIDS 12
1. Penyebab HIV/AIDS 12
2. Cara Penularan HIV/AIDS 12
a. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral maupun anal dengan seorang
penderita HIV 12
b. Kontak langsung dengan darah atau produk darah atau jarum suntik
2) Warna 20
13
c. Terjadinya penularan secara vertikal 3) Tata Letak (Layout) 22
13
3. Penanganan HIV/AIDS 4) Bentuk Ukuran 25
13
4.4. Cara
Kriteria Memilih Media
Pencegahan 26
14
a. Abstinence a. Access 26
14
b. Be faithful b. Cost 26
14
c. Technologyc. Condom 14
26
d.d. Don’t inject
Interactivity 14
26
e. Education 14
e. Organization 27
C. Remaja
f. Novelty 27
14
D. Media Kesehatan

16
1. Konsep Media 16
2. Arti Media 15

x
5. Kompenen-Komponen Pesan dalam Media 27
a. Daya tarik (Attraction) 27

b. Pemahaman (Comprehension) 27

c. Penerimaan (Acceptabillity) 27

d. Keterlibatan diri (Self-involvement) 28

e. Persuasi (Persuation)28

6. Himbauan Pesan dalam Media28


a. Himbauan Rasional28 Himbauan Emosional28 Himbauan Ketakutan29
b. Himbauan Ganjaran29
c.
d.
e.

Himbauan Motivasional 29
Komunikasi dalam Penyampaian Media29
Pengertian Komunikasi28
Sumber (Komunikator)31
Pesan31
Saluran atau Media32
Penerimaan (Komunikan)33
Langkah-langkah Pengembangan Media Kesehatan33
Konsep (Concept)34
2. Desain (Design) 34
3. Pengumpulan Bahan-Bahan (Material Collecting) 34
4. Pembuatan (Assembly) 35
5. Testing 35
6. Distribusi (Distribution) 35
G. Kerangka Teori 36
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN DEFINISI ISTILAH
A. Kerangka Pikir 37
B. Definisi Istilah 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 39

x
C. Informan Penelitian 40
D. Pengumpulan Data 41
1. Data Primer 41
2. Data Skunder 42
E. Instrumen Penelitian 42
F. Triangulasi 42
2.1. Triangulasi
KarateristikSumber
Sasaran 45
42
B. 2.Desain (Desaign)
Triangulasi Metode 47
43
1. Mengembangkan
G. Pengolahan Data Pesan 49
43
1. a. Melakukan
Bentuk Pesan
Sorting Data 49
43
2. b. Pemberian
Pesan Langsung Ditunjukkan
catatan atau komentarkepada Sasaran
terhadap atau meningkatkan
data untuk Pesan Ditunjukkan
mutu data
kepada Orang Lain
berikutnya 49
c. 43 Pesan Terkandung Di dalam Leaflet Menyakinkan Sasaran untuk Melakukan
3. Perilaku transkrip
Menyusun Berdasarkan Pesandan
verbatim Tersebut
dilakukan coding 50
43
2.
4. Menetapkan Konsep
Pembuatan filing 50
43
a. Bentuk
H. Analisis Data Ukuran Leaflet 50
43
1. b. Menelaah
Warna (Background,
seluruh data Tulisan, dan Gambar)
yang tersedia Media Leaflet
dari sumber 43
2. Reduksi data 51
44
3. Membuat klasifikasi data 44
4. Menganalisa data secara content analysis
44 BAB V HASIL PENELITIAN
A. Konsep (Concept) 45

x
c. Tata Letak (Layout)
d. Tipografi (Bentuk, Ukuran) Media Leaflet 52
C. Pengumpulan Bahan-Bahan (Material Collecting) 53

D. Pembuatan (Assembly) 54

E. Testing 55

1. Mengembangkan Pesan 57

a. Bentuk Pesan 57

b. Pesan Langsung Ditunjukkan kepada Sasaran atau Pesan Ditunjukkan kepada

Orang Lain 58

c. Pesan Terkandung Di dalam Leaflet Menyakinkan Sasaran untuk Melakukan

Perilaku Berdasarkan Pesan Tersebut 60

2. Menetapkan Konsep 61
a. Bentuk Ukuran Leaflet 61
b. Warna (Background, Tulisan, dan Gambar) Media Leaflet 62
c. Tata Letak (Layout) 64
d. Tipografi (Bentuk, Ukuran) Media Leaflet 65

BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian 67
B. Konsep (Concept) 67
1. Tujuan Produksi Media 67
2. Karateristik Sasaran 69
C. Desain (Desaign) 71
1. Mengembangkan Pesan 71
a. Bentuk Pesan 71
b. Pesan Langsung Ditunjukkan kepada Sasaran 73
c. Pesan Terkandung Di dalam Leaflet 74
2. Menetapkan Konsep 75
a. Bentuk Ukuran Leaflet 75
b. Warna (Background, Tulisan, dan Gambar) Media Leaflet
76

x
c. Tata Letak (Layout)
d. Tipografi (Bentuk, Ukuran) Media Leaflet 81
D. Pengumpulan Bahan-Bahan (Material Collecting) 83

E. Pembuatan (Assembly) 84

F. Testing 85

1. Mengembangkan Pesan 85

a. Bentuk Pesan 85

b. Pesan Langsung Ditunjukkan kepada Sasaran atau Pesan Ditunjukkan kepada

Orang Lain 86

c. Pesan Terkandung Di dalam Leaflet Menyakinkan Sasaran untuk Melakukan

Perilaku Berdasarkan Pesan Tersebut 88

2. Menetapkan Konsep 90
a. Bentuk Ukuran Leaflet 90
b. Warna (Background, Tulisan, dan Gambar) Media Leaflet
91
c. Tata Letak (Layout) 93
d. Tipografi (Bentuk, Ukuran) Media Leaflet 95

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan 97
1. Konsep (Concept) 97
a. Tujuan Produksi Media 97
b. Karateristik Sasaran 97
2. Desain (Design) 98
a. Mengembangkan Pesan 98
1) Bentuk Pesan 98
2) Pesan Langsung Ditunjukkan kepada Sasaran 99
3) Pesan Terkandung Di dalam Leaflet 99
b. Menetapkan Konsep 99
1) Bentuk Ukuran Leaflet 83

x
2) Warna (Background, Tulisan, dan Gambar) Media Leaflet
100
3) Tata Letak (Layout) 100
4) Tipografi (Bentuk, Ukuran) Media Leaflet 100
3. Pengumpulan Bahan-Bahan (Material Collecting) 100
4. Pembuatan (Assembly) 101
DAFTAR PUSTAKA
5. Testing 101
a. Mengembangkan Pesan 101
1) Bentuk Pesan101

2) Pesan Langsung Ditunjukkan kepada Sasaran 101

3) Pesan Terkandung Di dalam Leaflet 101

b. Menetapkan Konsep 102


1) Bentuk Ukuran Leaflet 102
2) Warna (Background, Tulisan, dan Gambar) Media Leaflet 102
3) Tata Letak (Layout) 102
4) Tipografi (Bentuk, Ukuran) Media Leaflet 102
B. Saran

103
1. Bagi Puskesmas Lebak Bulus 103
2. Bagi Sekolah 103
3. Bagi Peneliti Lain 103

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Definisi Istilah 38

Tabel 4.1 Tabel Informan Penelitian 40

Tabel 4.2 Tabel Triagulasi Sumber 42

x
DAFTAR

Gambar 2.1 Kerucut Pembelajaran Edgar Dale 17

Gambar 2.2 Tahap Pengembangan Media Pengajaran 33

Gambar
Gambar6.11 Jenis TeksTeori
2.3 Kerangka Algerian
Langkah-langkah Pengembangan Media 83

Gambar 6.12 Jenis Teks Comic Sans 83

Gambar 6.133.1
36 Gambar Jenis Teks Times
Kerangka New Roman
Pemikiran 83

37 Gambar 6.1 Bahasa Semi Formal

72 Gambar 6.2 Slogan

73 Gambar 6.3 Himbauan Emosional

76 Gambar 6.4 Warna Background Kuning dan Biru

x
DAFTAR

Bagan 2.1 Komunikasi Sebagai Sistem 33

x
DAFTAR
Lampiran 1 Panduan Wawancara

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara Mendalam kepada Ahli

Lampiran 3 Persetujuan Informan Penelitian

Lampiran 4 Panduan Fokus Group Discussion (FGD)

Lampiran 5 Daftar Pertanyaan FGD kepada Siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta

Selatan

Lampiran 6 Daftar pertanyaan wawancara mendalam kepada Guru SMP Al-Hidayah

Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Lampiran 7 Daftar pertanyaan wawancara mendalam kepada Siswa SMP Al-Hidayah

Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Lampiran 8 Matriks Hasil Wawancara

Lampiran 9 Leaflet

x
x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi kadang merupakan isu yang

pelik danremaja
Jika sensitif, seperti hak-hak
mempunyai reproduksi,
pengetahuan kesehatan yang
dan informasi seksual, penyakit
rendah tentang menular
masalah

seksual (PMS)
kesehatan termasukmaka
reproduksi HIV/AIDS, kebutuhan khusus
akan terjerumus dalam remaja danmasalah
berbagai jangkauanantara
pelayanan
lain,

ke seluruh lapisan
melakukan hubunganmasyarakat.
seksual Isu-isu
sebelumtersebut perlu terjadinya
menikah, mendapatkan perhatianyang
kehamilan dan salah
tidak

satunya adalah
diinginkan, perhatian terhadap
terjangkitnya penyakitremaja.
menular seksual (PMS) sampai HIV/AIDS. Karena

Remajapenyakit
penyebaran merupakan generasi
HIV/AIDS penerus
bukan hanya bangsa sehingga
disebabkan kualitas remaja NAPZA,
oleh penyalahgunaan sangat

mempengaruhi
perilaku kualitas
seks bebas sajagenerasi mendatang
tetapi kurang dan masa depan.
nya pengetahuan Pada
remaja fase remaja,
mengenai mereka
faktor-faktor

akan mengalami
resiko masa labil(penyalahgunaan
penyebab HIV/AIDS jika dilihat dariNAPZA
perkembangan
dan seksfisik maupun
bebas) psikologis.
juga berpengaruh.

Remaja
Jika perlu memiliki
HIV/AIDS pengetahuan
sudah terjangkit akan dan informasi dampak
menimbulkan yang cukup
sosialmengenai kesehatan
salah satunya akan

reproduksi agar mereka memahami proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada

1
disekitar mereka, dengan dimilikinya pengetahuan dan informasi yang benar diharapkan

remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses

reproduksi (Efendi dan Makhfudli, 2009).


2

dikucilkan dari pergaulan dan yang nantinya akan merusak masa depan (Efendi dan

Makhfudli, 2009).

Sensus penduduk 2010 memperlihatkan bahwa remaja yang berusia 10-19 tahun

berjumlah 43.5 juta atau 18% masih rentan akan masalah kesehatan reproduksi. Seperti

perkawinan di usia muda, penyakit menular seksual, HIV/AIDS, aborsi yang tidak aman,

AIDS tertinggi
kehamilan yangpada tahun
tidak 2012, yaitu
di inginkan, sebesarkekerasan
NAPZA, 240 kasus,berbasis
diikuti oleh
jenderJakarta
dan Selatan
1,97%
199, Jakartapada
kehamilan Pusat 196,15-19
umur Jakarta Barat
tahun 156, Jakarta
(RISKESDAS, Utara 78 dan Kepulauan Seribu 0
2013).
kasusKasus
baru AIDS (Profil cukup
HIV/AIDS Kesehatan DKIterjadi
banyak Jakarta,dikalangan
2012) remaja menyebutkan bahwa
Profil
kasus AIDSkesehatan 2013
pada tahun 2014suku dinas
dilihat dari kesehatan kota 15-19
golongan umur administrasi
tahun Jakarta
sebesar selatan
1,717
menyebutkan bahwa
kasus, jika dari angka
remaja sudahprevalensi HIVangka
cukup tinggi padapenyakit
tahun 2013 adalahbahaya
HIV/AIDS sebesaryang
92 akan
kasus

sedangkan angka
ditimbulkan prevalensi
adalah AIDS
infeksi dan polapada tahun 2013
penyebaran adalah
penyakit lainsebesar 80 kasus.
akan sangat Mortalitas
mudah masuk
AIDS di Jakarta
kedalam SelatanPP&PL
tubuh (Ditjen sebesarKemenkes
32 kasus yaitu pada laki-laki sebesar 14 kasus dan pada
RI, 2014).

Menurut data statistik kasus HIV/AIDS pada tahun 2014 di DKI Jakarta merupakan

provinsi tertinggi ke-3 setelah Papua dan Jawa Timur yaitu HIV sebesar 32,782 kasus

dan AIDS sebesar 7,477 kasus. Jumlah kasus AIDS berdasarkan data laporan program

HIV AIDS di Provinsi DKI Jakarta tahun 2012 yaitu sebanyak 869 kasus.

Menurut
3

perempuan sebesar 18 kasus sedangkan pada tahun 2014 angka prevalensi HIV/AIDS

sebesar 502 kasus. (Profil Kesehatan SUDIN Jakarta Selatan, 2013).

Salah satu program pencegahan HIV/AIDS adalah dengan meningkatkan

pengetahuan dengan pemberian penyuluhan kesehatan di sekolah dan di masyarakat

dengan menggunakan media yang tepat, dalam penyuluhan harus menekankan bahwa

Penelitianpasangan
mempunyai yang dilakukan oleh
seks yang Sahara Indonesia
berganti-ganti tahun 2006obat
serta penggunaan menyimpulkan bahwa
suntik bergantian
minimnya pengetahuan
dapat meningkatkan danterkena
risiko bimbingan
infeksitentang kesehatan
HIV. Pelajar juga reproduksi kesehatan
harus dibekali bagi
pengetahuan
remaja
seputarmenyebabkan 72,9%
HIV/AIDS agar kehamilah
dapat tidak diinginkan
meningkatkan kewaspadaan(KTD), 94,8% aborsi
dini terhadap suatuyang tidak
penyakit
aman, 5,2% aborsi
dan menjaga di fasilitas
kesehatan atau tenaga
agar terhindar kesehatan,
dari penyakit 32,2%
(Saputra, PMS, 54,3% terinfeksi
2011).
penyakit HIV danremaja
Pengetahuan AIDS sendiri
dari 200mengenai
ribu penderita se-Indonesia,
kesehatan reproduksi serta
masih78,8%
relatifpengguna
rendah
Napza dari
dimana 3,2 juta 23,0%
sebanyak jiwa pengguna Napza tidak
remaja wanita Indonesia (Maolindatentang
menengetahui dkk, 2012).
perubahan fisiknya

danHasil
hampirpenelitian Rahayuwati
47,9% tidak (2006)
mengetahui masabahwa dariPengetahuan
suburnya. data kualitatif yangmengenai
remaja dikumpulkan
cara
menggunakan wawancara
menghindari infeksi HIV mendalam
juga masihdan pengamatan
terbatas. langsung
Hanya 14% terhadap
remaja 3 SMP
perempuan danNegeri
95%

remaja pria menyebutkan pantang berhubungan seks, 18% remaja wanita dan 25%

remaja pria menyebutkan menggunakan kondom serta 11% remaja wanita dan 8%

remaja pria menyebutkan membatasi jumlah pasangan (jangan berganti-ganti

pasangan
4

Bandung (SMP Negeri 7, SMP Negeri 14 dan SMP Negeri 44) didapatkan bahwa hampir

semua siswa tidak mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai masalah

HIV/AIDS begitupula kesadaran tentang bahaya HIV/AIDS, baik dari segi cara infeksi,

penularan juga perilaku hidup sehat yang berkaitan dengan penyakit tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarmanik (2010) menunjukkan bahwa

murah
tingkatdan dapat mempermudah
pengetahuan dalam dan
tentang narkoba pemahamannya (Notoatmojo, 2003).
bahaya penyalahgunaannya pada siswa SMP
Media
Negeri kesehatan dapat
se-Kecamatan meningkatkan
Klojen Kota Malangpengetahuan seseorang
secara umum adalahberdasarkan penelitian
58,75% mempunyai
yang Menon
katagori dkk pada kurang
pengetahuan tahun 2015
baik, didapatkan bahwa
32,30% siswa intervensipengetahuan
mempunyai penyuluhan menggunakan
baik, 1,56%
leaflet dapat meningkatkan pengetahuan dan majemen diri remaja terhadap penyakit
siswa mempunyai katagori cukup baik dan 7,39%.
HIV/AIDS. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rokhmawati pada tahun 2015 bahwa ada
Salah satu program meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS dengan memberikan
perbedaan gizi tingkat pengetahuan tentang anemia dengan media leaflet pada remaja
edukasi mengenai HIV/AIDS kepada siswa dengan menggunakan media yang tepat.
Putri di SMP Kristen 1 Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Khoiri dkk pada tahun
Pengembangan media yang tepat bagi sasaran adalah hal yang terpenting, karena dengan
2015 didapatkan bahwa
media yang cocok dapat mempermudah penyuluhan dalam menyampaikan informasi

kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan dini

terhadap suatu penyakit. Salah satu media yang efektif digunakan untuk memberikan

informasi kesehatan adalah leaflet. Media leaflet mempunyai beberapa kelebihan

yaitu
5

terdapat perbedaan skor rata-rata pengetahuan remaja SMP tentang pencegahan HIV/AIDS

menggunakan leaflet sebesar12,52 dan menggunakan video sebesar 11,60.

SMP Al-Hidayah yang dijadikan objek penelitian, karena SMP tersebut termasuk

dalam wilayah Jakarta Selatan dimana wilayah tersebut angka HIV/AIDS menduduki

peringkat kedua setelah Jakarta Timur dan pada tahun 2013 angka HIV/AIDS di Jakarta

Selatan meningkat
HIV/AIDS menjadisecara
yang diberikan 204 kasus
umum dan
sajatahun 2014 sebesar
dan dalam 502 kasus
penyampaian sedangkan
pendidikan tidak

prevalensi HIV/AIDS
menggunakan media Jakarta
promosiTimur 381 kasus
kesehatan, di pada
SMPtahun 2014. Berdasarkan
Al-Hidayah dari hasil
belum pernah ada

studi pendahuluan
penyuluhan yang dilakukan
yang membahas khususterhadap
mengenai31HIV/AIDS.
siswa dan siswi kelas 8 SMP Al-Hidayah

padaUntuk
bulanmeningkatkan
Juni dengan melakukan pembagian
pengetahuan tentang kuesioner
HIV/AIDS diketahui bahwadiselipkan
tidak cukup siswa dandi

siswi pelajaran
mata yang mempunyai pengetahuan
IPA saja, rendah
tetapi perlu tentang di
diberikan HIV/AIDS sebanyak
luar pelajaran. 81%Al-Hidayah
SMP dan siswa

dan siswi yang


mempunyai mempunyai
kegiatan pengetahuan
ekstrakulikuler PMRyang tinggi
(Palang tentang
Merah HIV/AIDS
Remaja) yang sebesar 19% (
bisa digunakan

pengertian
untuk HIV 19,3%,
memberikan pengertian
pendidikan AIDS 16%,
HIV/AIDS mediasiswa
sehingga penularan HIV/AIDS
dan siswi SMP 23%, faktor
AL-Hidayah

resikomencegah
dapat penyakitperilaku
HIV/AIDS
faktor19,3%, pencegahan
resiko penyakit HIV/AIDS
HIV/AIDS 19,3%,
sejak dini. Gunapengobatan
menunjang

HIV/AIDS 27%, hal-hal yang tidak menularkan HIV/AIDS 16%).

Hasil wawancara yang dilakukan dengan siswi SMP Al-Hidayah menyebutkan

bahwa pihak sekolah pernah melakukan pendidikan terkait HIV/AIDS tetapi

pendidikan
6

pendidikan HIV/AIDS diperlukan media promosi kesehatan yang cocok untuk

mempermudah penyampaian materi, salah satunya adalah leaflet. Selain dapat

meningkatkan pengetahuan media leaflet juga dapat dibawa kemana-mana, dapat dibaca

berulang kali dan biaya yang murah.

Pemilihan leaflet dilihat dari kondisi siswa dan siswi SMP Al-Hidayah, siswa

Kasus HIV/AIDS
menginginkan di Indonesia
media yang pada tahun
terdapat gambar 2014penjelasan
sekaligus banyak terjadi dikalangan
yang mudah remaja
dibawa dan
sebanyak 1,717setiap
dapat dibaca kasus, berdasarkan
waktu dari Jika
dibutuhkan. hasil menggunakan
studi pendahuluan
mediayang
yangdilakukan
berbasis terhadap
internet
31 siswa
media dan siswi
tersebut kelas 8 SMP
membutuhkan Al-Hidayah
perangkat pada bulan
khusus untuk Juni dengan
mendaptkan melakukan
informasi. Tidak
pembagian kuesioner
semua siswa dan siswidiketahui
memiliki bahwa siswa
perangkat dan
yang siswi fasilitas
terdapat yang mempunyai pengetahuan
internet. Sama hal nya
rendah
dengan tentang HIV/AIDS
video yang sebanyak
membutuhkan 81% khusus
perangkat dan siswa
untukdan siswi yang
mendapatkan mempunyai
informasi dari
pengetahuan yang
media tersebut. tinggi seperti
Perangkat tentanglaptop
HIV/AIDS sebesar tidak
atau komputer 19% dimiliki
( pengertian HIV siswa
oleh semua 45%,

pengertian AIDS
dan siswi SMP 23%, media penularan HIV/AIDS 20%, faktor resiko penyakit
Al-Hidayah.

Dari uraian yang sudah dijabarkan peneliti tertarik melakukan perancangan media

leaflet yang akan digunakan pada program ekstrakulikuler yaitu PMR untuk

meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS pada siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus,

Jakarta Selatan tahun 2015.

B. Rumusan Masalah
7

HIV/AIDS 35%, pencegahan HIV/AIDS 25%, pengobatan HIV/AIDS 45%, hal-hal yang

tidak menularkan HIV/AIDS 23%).

Jika remaja mempunyai pengetahuan yang rendah terkait HIV/AIDS masalah

kesehatan masyarakat yang akan ditimbulkan semakin meluas, untuk mencegah remaja

mempunyai pengetahuan yang rendah dan untuk meningkatkan kewaspadaan dini

Hidayah
terhadap Lebak
penyakit Bulus, Jakarta
HIV/AIDS Selatan
salah satu tahun 2015?
solusinya yaitu dengan melakukan penyuluhan
3. Bagaimana
dengan tahapan
menggunakan mediapengumpulan bahan-bahan
promosi kesehatan pengembangan
yang cocok. media
Media promosi leaflet
kesehatan
HIV/AIDS
sangatlah banyak didiproduksi
SMP Al-Hidayah Lebak
tetapi media Bulus, tidak
tersebut Jakarta Selatan tahun
menanyakan 2015? media
kecocokan
4. Bagaimana
dengan tahapan
sasaran yang pembuatan
dituju, di SMPpengembangan mediaBulus,
Al-Hidayah Lebak leafletJakarta
HIV/AIDS di SMP
Selatan Al-
pernah
Hidayah
dilakukan Lebak Bulus,
pendidikan Jakarta
mengenai Selatan tetapi
HIV/AIDS tahun pengetahuan
2015? masih rendah, belum ada
5. Bagaimana
penyuluhan khusustahapan
terkait testing pengembangan
HIV/AIDS serta mediamedia leaflet
promosi HIV/AIDS
kesehatan yang di SMPOleh
tepat. Al-

sebab Hidayah Lebak


itu, peneliti Bulus,melakukan
tertarik Jakarta Selatan tahun 2015?
perancangan media leaflet HIV/AIDS pada siswa

SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana tahapan konsep pengembangan media leaflet HIV/AIDS di SMP

Al- Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015?

2. Bagaimana tahapan desain pengembangan media leaflet HIV/AIDS di SMP Al-


8
9

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Dihasilkannya prototipe media leaflet HIV/AIDS di SMP Al-Hidayah

Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015.

1. 2.Bagi Sekolah
Tujuan Khusus
Hasil
a. penelitian ini berupa
Dihasilkannya konsepleaflet yang dapat
pengembangan menjadi
media leafletsalah satu solusi
HIV/AIDS di SMPpihak

sekolah Al-Hidayah
untuk mempermudah dalam
Lebak Bulus, penyampaian
Jakarta materi
Selatan tahun yang berkaitan dengan
2015.
kesehatan reproduksi remaja
b. Dihasilkannya desain(HIV/AIDS).
pengembangan media leaflet HIV/AIDS di SMP Al-
2. Bagi Peneliti
Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015
Hasil
c. penelitian ini dapat
Dihasilkannya menjadi referensi
pengumpulan bagi pengembangan
bahan-bahan peneliti lain untuk melakukan
media leaflet
perancangan media di
HIV/AIDS kesehatan reproduksi.
SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015

d. Dihasilkannya pembuatan pengembangan media leaflet HIV/AIDS di

SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015

e. Dihasilkannya testing pengembangan media leaflet HIV/AIDS di SMP

Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015

E. Manfaat Penelitian
1

3. Bagi FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan)

a. Sebagai upaya mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu,

akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat.

b. Dapat dijadikan referensi serta informasi tentang rancangan media kesehatan

hasil akhir reproduksi


sebuah prototipe
remajadari media
(leaflet kesehatan reproduksi remaja (leaflet HIV/AIDS).
HIV/AIDS).

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Peminatan Promosi Kesehatan, Kesehatan

Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2015. Adapun lokasinya di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Peneliti akan

melakukan perancangan media bertujuan media promosi kesehatan sangatlah banyak

diproduksi tetapi media tersebut tidak menanyakan kecocokan media dengan sasaran

yang dituju dan dengan media leaflet dapat meningkatkan pengetahuan siswa terhadap

HIV/AIDS sehingga siswa dapat melakukan pencegahan dini dan dapat mengurangi

prevalensi HIV/AIDS, peneliatn ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Setelah
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesehatan Reproduksi

Menurut Mohamad (1998) kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang

menyeluruh,
pilih, meliputi
aman, efektif, aspek fisik,
terjangkau, sertamental dan sosialpengendalian
metode-metode serta bukan kelahiran
hanya sekedar
lainnya

penyakit
yang ataupilih
mereka gangguan di segala
dan tidak hal yangdengan
bertentangan berkaitan dengan
hukum sistem
serta reproduksi dan
perundang-undangan

fungsinya
yang maupun
berlaku. proses
Hak-hak ini reproduksi
mencakup itu
hak sendiri.
untuk Kesehatan reproduksi
memperoleh menyiratkan
pelayanan kesehatan

bahwa
yang setiap orang
memadai dapatpara
sehingga menikmati
wanita kehidupan
mengalamiseks yang aman
kehamilan dandan menyenangkan,
proses melahirkan

dan mereka
anak memiliki
secara aman, sertakemampuan
memberikanuntuk bereproduksi,
kesempatan serta
bagi para memiliki
pasangan untukkebebasan
memiliki

untuk
bayi menetapkan
yang kapan dan
sehat (Kusmiran, seberapa sering mereka berproduksi (Kusmiran, 2011).
2011).

Kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial

secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses

reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan (ICPD,

1994). 11

Hak-hak reproduksi merupakan hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi

dan mempunyai akses terhadap berbagai metode keluarga berencana yang mereka
1

B. HIV/AIDS

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrom atau diterjemahkan secara

bebas sebagai kumpulan gejala penyakit yang menunjukan kelemahan atau kerusakan

yang didapat dari faktor luar dan bukan bawaan sejak lahir. Sebenarnya AIDS

tubuh atau
merupakan darah. Dosis
kumpulan virus memegang
gejala-gejala penyakit peranan penting.
infeksi atau Semakintertentu
keganasan besar jumlah
yang
virussebagai
timbul yang terdapat dalam tubuh
akibat menurunnya dayamaka
tahansemakin besar
tubuh atau kemungkinan
kekebalan terinfeksi.
penderita. AIDS
Jumlah virus
merupakan terbanyak
fase terminal terdapat
(akhir) daridalam
infeksidarah, sperma,2008).
HIV (Astuti, cairan vagina, serviks serta

1. cairan dalamHIV/AIDS
Penyebab otak, sedangkan di dalam saliva, air mata, urine, keringat dan air

susu HIV
hanyadisebabkan
ditemukanoleh
sedikit sekali
virus (Notoatmodjo,
yaitu 2007).
Human Immunodeficiency Virus sedangkan
Terdapat
AIDS 3 cara penularan
disebabkan oleh virusHIV,
yangyaitu:
merusak sistem kekebalan tubuh manusia,
a. tubuh
sehingga Hubungan seksual,
mudah baik penyakit-penyakit
terserang secara vaginal, oral maupun
lain yang anal denganfatal
berakibat
seorang penderita HIV. Ini adalah penularan yang paling umum terjadi,
(Astuti, 2008).

2. Cara Penularan HIV//AIDS

Virus AIDS atau HIV terdapat dalam darah dan cairan tubuh seseorang yang

telah tertular, walaupun orang tersebut belum menunjukkan keluhan atau gejala

penyakit. HIV hanya dapat ditularkan bila terjadi kontak langsung dengan
1

angka kejadian mencapai 80-90 dari total kejadian di dunia. Penularan

lebih mudah terjadi apabila terdapat lesi penyakit kelamin dengan

ulkus atau peradangan jaringan seperti herpes genetalis, sifilis,

genorea, klamidia, kankroid dan trikomonalis. Risiko pada seks anal

lebih besar dibandingkan seks pervagina.

b. kepada
Kontak bayinya, baik selama
langsung dengan hamil,
darah atau saat darah
produk melahirkan atausuntik
atau jarum setelah

melahirkan. Risiko darah


1) Transfusi kejadian
atausekitar
produk25-40%
darah dan terdapat
yang 0,1%HIV,
tercemar dari

total kejadian di dunia


risikonya (Notoatmodjo,
sangat 2007).
tinggi hingga mencapai 90%. Ditemukan
3. Penanganan HIV sekitar 3-5% dari total kejadian di dunia.

Sampai saat 2)
ini Pemakaian
belum ada obat
jarumyang
yangmampu mengobati
tidak steril atau HIV secara total
pemakaian dari
bersama
tubuh pengidapnya. jarum
Obat-obat
suntikyang
padadipakai adalah
pengguna obat antiretroviral
narkoba suntik. Risiko(ARV) dan
kejadian
obat profilaksis infeksi. Obat 0,5-1%
mencapai antiretroviral (ARV) 5-10%
dan terdapat adalah dari
obattotal
yangkejadian
digunakan
di
untuk menghambat perkembangan
dunia. virus (Astuti, 2008).

3) Penularan lewat kecelakaan, seperti tertusuk jarum pada

petugas kesehatan, risikonya kurang dari 0,5% dan telah

terdapat kurang dari 0,1% dari total kejadian di dunia.

c. Terjadinya penularan secara vertikal, melalui ibu hamil pengidap HIV


1

4. Cara Pencegahan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan infeksi HIV diantaranya

adalah sebagai berikut (Astuti, 2008):

Pencegahan penularan melalui hubungan seksual memegang peranan penting.

C. Remaja
Oleh karena itu setiap orang perlu memiliki perilaku seksual yang aman dan
Secara etiologi,
bertanggung remaja
jawab, yaitu berarti ”tumbuh
serangkaian upaya menjadi dewasa”.
yang sering disebut Definisi remaja
dengan strategi
(adolences) menurut WHO adalah periode usia antara 10 sampai 19 tahun, sedangkan
A,B,C,D,E:
Perserikatan Bangsa Bangsa
a. Abstinence (PBB)
yaitu tidak menyebutkan
melakukan kaum
hubungan muda (Youth) untuk usia
seksual
antara 15
b. sampai 24 tahun.
Be faithful Sementara
yaitu selalu setia itu, menurut
terhadap the health resources dan servise
pasangan
administrasion guidkines
c. Condom yaitu Amerika Serikat,
menggunakan rentangsaat
pengaman usiamelakukan
remaja adalah 11 sampai 21
hubungan
tahun dan terbagi menjadi
yang tidak amantiga
atautahap, yaitu remaja awal (11 sampai 14 tahun), remaja
berisiko
menengah
d. (15 sampai
Don’t inject27yaitu
tahun),
tidakdan remaja akhir
melakukan (18 sampai 21
penyalahgunaan tahun).
Napza samaDefinisi ini

sekali terutama yang disuntikkan, termasuk selalu menggunakan jarum

steril untuk tindik, tato dan akupuntur.

e. Education yaitu selalu berusaha mendapatkan informasi yang edukatif dan

benar tentang bahaya HIV/AIDS, kesehatan reproduksi dan Napza.


1

kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young people) yang mencakup

usia 10 sampai 24 tahun (Kusmiran, 2011).

Definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu:

a. Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11 - 12

tahun sampai dengan 20 – 21 tahun.

emosional
b. dan moralitas
Secara dimana ditandai
fisik, remaja remaja dalam faseperubahan
oleh ciri pencarian pada
idola,penampilan
mengidentifikasi
fisik
diri dengan dan
tokoh moralitas
fungsi yangterutama
fisiologis, diidolakan
yangserta mengikuti
terkait gaya teman-teman
dengan kelenjar seksual. dan

pergaulannya. Remaja
c. Secara di faseremaja
psikologis, itu ingin diakui masa
merupakan dikalangan pergaulan
di mana individu mereka itu
mengalami
sebabnya mereka mencari sosokdalam
perubahan-perubahan idolaaspek
dan kognitif,
mengikuti gaya
emosi, pertemanan
sosial dan moral agar
di
mendapatkanantara
pengakuan dari kalangannya.
masa anak-anak menuju dewasa.

Gunarsa (1978) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan

dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang

dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Masa remaja adalah masa yang

penting dalam perjalanan kehidupan manusia. Golongan umur ini penting karena

menjadi jembatan antara masa kanak-kanak yang bebas menuju masa dewasa

menuntut tanggung jawab (Kusmiran, 2011).

Menurut Budiman (2002) bahwa remaja mengalami perubahan perilaku sosial,


1

D. Media Kesehatan

1. Konsep Media

Media berasal dari bahasa latin merupakan jamak dari “Medium” yang secara

harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.

Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran” (Kholid, 2014).

dan Bringgs
semakin (1977)
jelas pula pengertian
berpendapat ataumedia
bahwa pengetahuan yangadalah
pembelajaran diperoleh.
saranaHalfisik
ini

menunjukkan bahwa keberadaan


untuk menyampaikan alatpembelajaran
isi atau materi peraga dimaksudkan mengerahkan
seperti: buku, film, videoindera
dan
sebanyak mungkin
sebagainya. pada itu
Sementara suatu objek(1973)
brown sehingga memudahkanbahwa
mengungkapkan pemahaman.
media
Menurut penelitian
pembelajaran yangpara ahli, panca
digunakan inderamempengaruhi
dapat yang paling banyak menyalurkan
efektivitas dalam
pengetahuan
pembelajaranke(Kholid,
otak adalah
2014).mata (kurang lebih 75% - 87%), sedangkan 13%-

2. 25% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui indra lainnya


Arti Media
(Maulana,
Media2007).
adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan

pendidikan ataupun pengajaran. Media disebut juga sebagai alat peraga karena

berfungsi membantu dan memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan atau

pengajaran. Prinsip pembuatan alat peraga atau media bahwa pengetahuan yang

ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui panca

indera
1

Seseorang dapat memperoleh pengetahuan melalui berbagai macam media

atau alat bantu pendidikan di dalam proses pendidikannya. Masing-masing media

tersebut mempunyai intensitas yang berbeda-beda dalam mempersepsikan bahan

pendidikan atau pengajaran. Edgar Dale membagi alat bantu atau media promosi

kesehatan menjadi 11 macam dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas

tiap alat-alat tersebut dalam sebuah kerucut (Nototmodjo, 2007).

Gambar 2.1

Kerucut Pembelajaran Edgar Dale

3. Jenis Media

Aplikasi media merupakan bagian terpenting dalam sebuah promosi karena

media bisa langsung berinteraksi dengan masyarakat, untuk membuat aktivitas

pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat lebih besar, maka digunakan

beberapa pemilihan media yang tepat, hal itu dimaksudkan untuk meringankan

jumlah biaya promosi.

Seiring dengan meningkatnya teknologi dibutuhkan kreativitas seseorang

dalam menggunakan media untuk dipublikasikan kepada publik atau masyarakat,


1

semakin pandai, kreatif kita dalam menyiasati bentuk media promosi yang

digunakan akan semakin efektif dan dapat mengenai sesuai dengan saran yang

kita harapkan yaitu media cetak terdiri dari poster, leaflet, flip chart (lembar

Balik), booklet. Media audio visual terdiri dari televisi, radio, film. Media internet

terdiri dari jejaring sosial, website atau blog atau wordpress. Media tersebut dapat

Raihana,untuk
digunakan 2014).mempermudah pendidikan dan penggunaan media disesuaikan

Sementarafinansial
dengan kemampuan itu, ada maupun
beberapakreativitas
kelemahanyang
dariberhubungan
leaflet yaitu sasaran
: tidak cocok
yang
untuk sasaran
diharapkan individu
(Fahrudin per individu,
dan Raihana, 2014). tidak tahan lama dan mudah hilang,

a. leaflet
Leafletakan menjadi percuma jika sasaran tidak diikutsertakan secara aktif,
serta perlu prosesadalah
Leaflet penggandaan yangpenyampaian
jenis media baik (Fahrudin dan Raihana,
informasi 2014).
melalui lembaran
Di dalam
yang dilipat. bentuk jadinya
Keuntungan flyer atauleaflet
menggunakan leafletantara
mengenal
lain: banyak
sasaran variasi
dapat
bentuk, setidaknya
menyesuaikan danterdapat delapanserta
belajar mandiri variasi bentuk
praktis flyer mengurangi
karena yang dapat dipilih
kebutuhan

mencatat, sasaran dapat melihat isinya disaat santai dan sangat ekonomis,

berbagai informasi dapat diberikan atau dibaca oleh anggota kelompok

sasaran, sehingga bisa didiskusikan, dapat memberikan informasi yang detail

yang mana tidak dapat diberikan secara lisan, mudah dibuat, diperbanyak,

dan
1

sesuai dengan selera dan tentunya saja psikologi dan tipe sasaran (Masri,

2007).

Leaflet atau flyer berformat antara 13 x 20 cm, atau 14 x 21 cm (untuk

2 halaman) atau bisa juga dengan ukuran yang lebih kecil tetapi harus

dipertimbangkan karena semakin kecil ukuran leaflet huruf dan konten akan

sulit terbaca sebab ukuran huruf harus sesuai dengan format media cetak, huruf dengan ukuran kec
1) Tipografi
Di dalam desain grafis, tipografi atau tipe teks di definisikan sebagai suatu proses seni untuk menyus

meliputi merancangbentukhurufcetaksehingga

merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tam
Huruf menjadi suatu yang memiliki makna ganda, huruf

juga dapat menjadi sesuatu yang dapat dilihat (bentuk atau rupa

huruf) dan dapat dibaca (kata atau kalimat). Selain itu juga

huruf memiliki makna yang tersurat (pesan atau gagasan) dan

makna yang tersirat (kesan) (Rustan, 2010).

Pada dasarnya huruf memiliki energi tersendiri yang

dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan

secara positif jika dalam penggunaanya diperhatikan tata letak

penempatanya, kenyamanan keterbacaan serta interaksi huruf


2

terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya

(Rustan, 2010).

Banyak pilihan jenis huruf jika ingin membuat suatu

media atau tulisan, tipe huruf times new roman cocok

digunakan ditulisan formal atau akademis, tipe huruf sans

gambar
comic atau
cocoklogo yang akan
digunakan di pasang
ditulisan (Dani,
non 1999).
formal karena lebih
2) Warna
terlihat lucu dan segar. Banyak yang lebih memilih tipe huruf
Warna
serif face memiliki
seperti time newperan
romanbesar dalam pengambilam
atau bookman karena tipe
keputusan saat memilih
huruf tersebut mediadapat
lebih mudah atau produk
dibaca yang akan dipakai.
jika dibandingkan
Bahkan
sans serif90% diyakini
seperti orang memilih
arial, verdana atau abad barang dikarenakan
gothic, tetapi dalam
warna, olehtipe
pemilihan sebab
hurufitudapat
diperlukan riset dengan
disesuaikan mendalam dariyang
konten segi

psikologis mengenai
akan dibuat, warna denganlebih
jika menggunakan budaya,
darikarateristik
satu jenis produk
huruf
dan sasaran
gunakan (Holtzschue, 2006).
masing-masing secara konsisten (Jefkins, 2004).

Jika tipe huruf sudah ditentukan hal perlu diperhatikan

adan ukuran bentuk huruf, bentuk huruf yang digunakan

haruslah yang mudah dibaca. Ukuran harus sesuai

(panjang,
2

Banyak studi yang menunjukan bahwa warna dapat

membangkitkan perasaan dan memiliki arti yang berbeda-beda

pada setiap orang, respon yang dihasilkan terhadap warna juga

berbeda hal ini dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan

pengalamannya. Berikut ini beberapa interpentasi warna yang

kesehatan,
mungkin saja berbedaefek penyembuhan,
pada reptil,tertentu
suatu kelompok serangga.(Isroi,

2007) f) Abu-abu: Konservatif, eksekutif, praktikal, dapat

a) dipercaya atau diyakini,


Hitam: Berat, formal,kemanan, serius. kematian,
sangat teknik,
g) Merah: Panas,
kesedihan, cinta,misteri,
rahasia, agresifitas,
jahat.intensitas, napsu,

b) kegairahan, bahaya.tanah, organik, kesederhanaan,


Coklat: Bumi,
h) Oranye: Flamboyan,
lingkungan, ekspansi, kehangatan.
stabilitas.
i)c) Kuning: Optimisme,
Biru: Perdamaian, kebahagiaan,
kebebasan, kesuksesan,
sanis, kepercayaan,
idealisme, imajinasi,
langgit, perintah, hati-hati.
percaya diri, keamanan, loyalitas,

ketengangan, laut.

d) Ungu: Royalti, kebebasan, spiritual, misteri.

e) Hijau: Uang, pertumbuhan, kesuburan, kesegaran

alam, lingkungan, ramah lingkungan, daun,


2

j) Putih: Kemurnian, kesucian, keserdahanaan,

kebersihan, kehormatan.

Menurut Holtzschue (2006) pemilihan warna juga

sangat berpengaruh pada layout yang dibuat terutama warna-

warna yang melatar belakangi teks maupun gambar, selain warna yang harmoni kete
(CMYK), grayscale atau hitam putih dan warna-warna khusus.

3) Tata Letak (Layout)

Tata letak adalah suatu kerja gambar yang memperlihatkan bagaimana sebuah pesan ditam
Tantangan yang paling menarik dari desain grafis

maupun tata desain layout adalah “ketiadaan aturan atau hukum

universal”, tergantung minat desainer dan serba relatif. Dapat

juga menggunakan sarana dan teknik dalam suatu karya secara

efektif dan berhasil, tetapi belum tentu sarana dan teknik

tersebut efektif dan cocok untuk karya yang lain (Kuristianto,

2007).

Kefektifitasan desain grafis memberikan kemudahan

kepada seseorang untuk menerima suatu produk, jasa atau

untuk sekedar pandangan. Pengambilan keputusan sering


2

dipengaruhi oleh emosi (mood) dan intusi, dimana hal itu

dipengaruhi langsung oleh media cetak yang memuat

penjelasan. Melalui media cetaklah orang akan dapat membaca

serta melihat pesan tersebut berulang-ulang, jika pesan

disampaikan dalam format buruk, orang tidak akan melihat

halaman-halaman terpisah,
kembali (Kuristianto, aturan lain tata letak majalah yang
2007).
bisa jugaAda
digunakan di mendasar
dua aturan media cetak
untuklainnya, yakin
tata letak (Jefkins,
(basic rules
1995):
of layout). Pertama, tata letak tidaklah berakhir pada itu sendiri,

pembacaa)tidak
Jaga tata bagaimana
melihat letak itu penyusunan
dengan konsekuen. Suatu
dan penyebaran
penggantian
tata letak. Jika yang hati-hati
seorang pembaca atas gaya
memfokuskan huruf pada
perhatian untuk

atu subjudul
tata letak melebihi dan huruf-huruf
dari tulisan artikel dan setingkatan akan
gambar-gambar,
memberi
maka tata letak suatugagal,
itu sudah kesan berbeda
karena pada hakikatnya tata
b) Unsur-unsur
letak harus mengundangdibuat dalam segi
pembaca empat
supaya memperhatikan

gambar-gambar dan artikel-artikel, bukan hanya susunannya

pada halaman tersebut (Jefkins, 1995).

Kedua, pada halaman ganda sebaiknya ditempatkan

sebuah gambar yang menghubungkan dan menyambungkan


2

c) Distribusikan unsur-unsur

d) Jangan buat unsur-unsur saling berlawanan satu

sama lain. Berikan warna kelabu dan putih

diantara unsur-unsur menyolok

e) Perhatikan besar kecilnya gambar-gambar

f) terganggu. Kalau judul


Hindari berjubelnya terpaksa
di puncak menyambung,
halaman

g) sambungan
Judul jangantersebut hendaknya
ditumpuk di bagiandimuat
bawah dihalaman
halaman

h) yang mudah
Hindari ditemukan,
judul-judul sepertiyang
dari ukuran halaman 1 ke
sama saling
halaman belakang,
bersebelahan jangan
pada lebih kedua
dari halaman
kolom dalam atau

i) tengah.
Gunakan jenis huruf yang berbeda-beda

j) Sajikan cerita besar atau penting

k) Jangan takut melakukan percobaan membuat

sebuah pola yang akan memberikan kesegaran

baru kepada majalah

l) Usahakan tidak ada sambungan ke halaman lain,

sambungan saat mengganggu pembaca dan

harus
2

4) Bentuk Ukuran

Bentuk ukuran menentukan kesan besar kecilnya suatu

peranan objek, didalam menentukan ukuran suatu media

disamping keindahan, ukuran barang cetak sebagai daya tarik

tersendiri. Hal ini juga tetap memperlihatkan keterbatasan-

media, perlu diperhatikan ketigacontohnya


keterbatasan, faktor tersebut. Tidak
keterbatan berarti
fungsi, bahwa semakin
keterbatasan waktu,
canggih media yangketerbatasan
digunakan akan semakin
bahan, tinggi hasil
keterbatasan saranabelajar atau (Sadjiman,
produksi sebaliknya,

bahan ajarnya dikemas dengan tepat serta disajikan kepada audience yang tepat
2009).
pula, secara operasional terdapat beberapa
Pemilihan bentuk pertimbangan
ukuran mediadalam
juga memilih media
harus melihat
pembelajaran yang tepat, antarasasaran,
psikologis lain (Kholid, 2014):orang sibuk dan serba tergesa-
jika mereka
a. Access gesa usahakan tidak membuat media yang berbentuk accordion
Kemudahan
atauakses menjadi
bentuk pertimbangan
delapan pertama
lipatan (leaflet) dalam
hal ini akanmemilih
merepotkan
media apakah media(Masri,
sasaran yang diperlukan
2007) itu tersedia, mudah dan dapat

4. Kriteria Memilih Media

Keberhasilan menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar tergantung pada isi pesan, cara menjelaskan pesan dan

karateristik penerima pesan, dengan demikian dalam memilih dan


2

dimanfaatkan oleh audience. Misalnya, jika ingin menggunakan media

internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu, apakah ada saluran untuk

koneksi ke internet, adakah jaringan teleponnya. Akses juga menyangkut

aspek kebijakan, misalnya apakah audience diizinkan untuk menggunakan

komputer yang terhubung ke internet, jangan hanya kepala sekolah saja

pertimbangkan apakah ada internet


yang boleh menggunakan aliran listriknya,
tetapi juga apakah voltase
penyaji atau listriknya
karyawan dan
cukup dan sesuai,
audience, bahkanbagaimana cara mengoprasikannya.
audience lebih penting untuk memperoleh akses.
d.b. Interactivity
Cost
Media
Biaya yang baik adalah
juga harus menjadiyang dapat
bahan memunculkan
pertimbangan, komunikasi
banyak dua
jenis media
arah,
yang semua
dapat kegiatan
menjadi pembelajaran
pilihan kita. yang akan
Media dikembangkan
pembelajaran olehcanggih
yang penyaji

tentunya
biasanyasaja memerlukan
mahal, media
namun biaya itu yang
harus sesuai dengan
kita hitung tujuan
dengan pembelajaran
aspek manfaat.
tersebut.
Sebab semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah

media akan semakin menurun.

c. Technology

Mungkin saja kita tertarik kepada suatu media tertentu, tetapi kita

perlu memerhatikan apakah teknisnya tersedia dan mudah

menggunakanya, contohnya jika ingin menggunakan media visual


2

e. Organization

Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi, misalnya

apakah pimpinan sekolah atau pimpinan yayasan mendukung, bagaimana

pengorganisasiannya, apakah di sekolah tersedia sarana yang disebut pusat

Menurutsumber
Betrand,belajar.
J. T. (1978) di dalam suatu media pembelajaran, media tersebut

harusf. mengandung
Novelty pesan dimana pesan tersebut harus mengandung komponen-

komponen sebagai berikut


Kebaruan dari: media yang akan dipilih juga harus menjadi
a. Daya tarik (Attraction): adalah pesanbaru
yangbiasanya
cukup lebih
menarik
baik dan dapat
pertimbangan, sebab media yang lebih dan lebih
mempertahankan perhatian audiens atau target.pertimbangan diatas, yang
menarik bagi audience, dari beberapa
b. Pemahaman (Comprehension): pesan jelas dapat dipahami.
terpenting adalah adanya perubahan sikap penyaji agar mau memanfaatkan
c. Penerimaan (Acceptabillity):
dan mengembangkan apakah pesan
media pembelajaran yang berisi
“mudah sesuatu yang
dan murah”,
menyinggung atau tidak sumber
dengan memanfaatkan menyenangkan.
daya yang ada di lingkungan sekitarnya

serta memunculkan ide dan kreativitas yang dimilikinya.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

5. Komponen-Komponen Pesan dalam Media


2

d. Keterlibatan diri (Self-involvement): pesan dianggap diarahkan kepada

individu dalam target audiens. Apakah mereka merasa pesan untuk diri

mereka sendiri atau apakah itu untuk orang lain?

e. Persuasi (Persuation): pesan mampu meyakinkan target audiens untuk

melakukan perilaku yang diinginkan. Persuasi ini lebih sulit untuk

Kebanyakan
mengukur secaraperilaku manusia, terutama kaum ibu, lebih didasarkan
langsung.
pada emosi
dalam daripada hasil pemikiran rasional. Beberapa hal menunjukkan
6. Himbauan Pesan Media
bahwa
Dalam pesan
media dengan
promosi menggunakan
pesan dimaksudkanhimbauan emosional sering
untuk mempengaruhi orang lebih
lain
berhasil
atau pesan dibanding
itu untuk dengan imbuan
menghimbau dengan
khalayak bahasa
sasaran agar rasional. Contoh “Diare
mereka menerima dan
penyakitgagasan
melaksanakan berbahaya,
kita, merupa penyebab
yang perlu kematian
diperhatikan adalahbayi. Cegahlah
(Kholid, 2014): dengan

a. stop BAB (Buang


Himbauan RasionalAir Besar) sembarang”. Kombinasikan dalam poster
hubungan gagasan
Hal ini dengan
didasarkan unsur
pada visual dan
anggapan nonverbal,
bahwa manusiamisalnya dengan
pada dasarnya
gambar anak
makhluk balita sakit,
rasional, kemudian
contohnya tertera
pesan pesan “Lindungi
“datanglah Anak Anda”
ke posyandu untuk

imunisasi anak anda, imunisasi melindungi anak dari penyakit berbahaya”

para ibu mengerti pesan itu, namun kadang tidak bertindak karena

keraguan.

b. Himbauan Emosional
2

c. Himbauan Ketakutan

Penggunaan himbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan

harus digunakan secara betrhati-hati, ada sebagian orang yang mempunyai

kepribadian kuat justru tidak takut dengan himbauan semacam ini. Tetapi

sebaliknya kelompok orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi,

keagaman, prestasi
pesan semacam inidan
akanlain-lain.
lebih efektif.
E. Komunikasi dalam Penyampaian
d. Himbauan Ganjaran Media

1. Pengertian komunikasi
Pesan dengan himbauan ganjaran dimaksudkan menjanjikan sesuatu
Menurutyang
para ahli komunikasi
diperlukan memiliki pengertian
dan diinginkan sebagaipesan.
oleh si penerima berikutTeknik
: (Depkes RI,
semacam
2008). ini dirasa cukup masuk akal, karena pada kenyataannya orang akan lebih

a. Schramm (1954) merumuskan


banyak mengubah perilakunyabahwa arti memperoleh
bila akan komunikasi adalah
imbalan“getting the
(terutama
receive
materi)and
yangthe sender “tuned” together for partivular massage
cukup.

e. Himbauan Motivasional

Pesan ini dengan menggunakan bahasa himbauan motif yang

menyentuh kondisi internal diri si penerima pesan. Manusia dapat

digerakkan lewat dorongan kebutuhan biologis seperti lapar, haus,

keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis seperti kasih


3

(menyebabkan penerima dan pengirim bersesuaian terhadap pesan

tertentu).

b. Robins (1982) merumuskan komunikasi sebagai “perbuatan penyampaian

suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain”.

c. Susanto (1977) mengemukakan bahwa komunikasi adalah “proses


penerima pesan.
pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti”.
Dapat disimpulkan mengenai pengertian komunikasi yaitu komunikasi
Dari rumusan-rumusan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
merupakan proses penyampaian pesan, gagasan, informasi yang menggunakan
berikut:
lambang-lambang dari seseorang ditujukan kepada orang lain dengan harapan
a. Dalam
adanya komunikasi
pengaruh terjadi
terhadap prosespesan.
penerima penyampaian
Adapunpesan, gagasan,
unsur-unsur komunikasi
informasi
sebagai berikut dari seseorang
: (Depkes terhadap orang lain.
RI, 2008).
b. Penyampaian pesan, gagasan dan informasi ini menggunakan lambang-

lambang tertentu.

c. Penyampaian pesan gagasan dan informasi dari pengirim kepada

penerima dengan menggunakan lambang merupakan suatu proses.

d. Pesan, gagasan dan informasi yang disampaikan diharapkan dapat

menimbulkan pengaruh dalam bentuk perubahan tingkah laku terhadap


3

a. Sumber (Komunikator)

1) Semua komunikasi berasal dari suatu sumber. Sumber ini mungkin

dalam bentuk individu, dalam bentuk kelompok, bahkan dalam bentuk

kelembagaan.

2) Dalam proses komunikasi, sumber dituntut untuk mempunyai

disesuaikan dengan tingkatseperti


keterampilan-keterampilan pengetahuan
berbicara, atau pendidikan
berfikir, dari
menulis dan
penerima
lain-lain.pesan.
Sumber juga diharapkan mempunyai sikap yang positif
3) Isi pesan perlu
terhadap disesuaikan
penerima dan diorganisasikan
pesan, selain itu sumber jugadengan
harus tujuan untuk
mempunyai
disesuaikan
pengetahuandengan karakteristik
yang mendalam penerima
terhadap pesan
pesan yangserta
akanmempermudah
disampaikan
penyampaian.
maupun terhadap penerima pesan.

b. Pesan

1) Pesan-pesan dalam proses komunikasi disampaikan melalui bahasa

tertentu yang sama dengan bahasa penerima pesan. Pesan ini pun

dapat disampaikan melalui musik, seni maupun gerakan-gerakan

tubuh atau isyarat-isyarat tertentu.

2) Tingkat kesulitan pesan harus dipertimbangkan sebelum pesan

disampaikan kepada penerima pesan, artinya tingkat kesulitan pesan


3

c. Saluran atau Media

1) Apabila pesan telah diciptakan oleh sumber, maka sumber harus

menentukan saluran atau media apa yang akan digunakan untuk

menyampaikan pesan tersebut. Saluran atau media dalam proses

komunikasi dapat berbentuk :

terhadapa)penerima pesan, sebaliknya penggunaan


Rapat pertemuan-pertemuan, percakapansatu media dengan
intensitasb) Radio,
yang rekaman
rendah dalam menyampaikan pesan dapat

menimbulkan pengaruh
c) Televisi, film yang kurang mendalam terhadap penerima
pesan. d) Demonstrasi, latihan

d. Penerima (Komunikan)
e) Surat kabar, majalah dan buku
1) Penerima pesan dapat berupa individu atau kelompok bahkan
2) Biasanya komunikasi akan lebih berhasil, jikaa semua saluran atau
kelembagaan.
media digunakan, banyaknya media yang digunakan berarti makin

banyak pula panca indera yang diaktifkan untuk menerima pesan.

Sehingga dalam menerima pesan tidak hanya semata-mata melalui

indera pendegar, tetapi juga melalui indera-indera lainnya.

3) Penggunaan multimedia dengan intensitas yang tinggi dalam

penyampaian pesan akan memberikan pengaruh yang mendalam


3

2) Lancar tidaknya suatu proses komunikasi banyak tergantung kepada

pengetahuan, sikap yang dimiliki komunikan dan keterampilan

penerima pesan.

material
testing
collecting

assembly

Bagan 1
Komunikasi Sebagai Sistem (Depkes RI, 2008)
Gambar 2.2
F. Langkah-langkah Pengembangan Media
Tahap Pengembangan Media Pengajaran Luther (1994)
Menurut Luther dalam Sutopo (2003) mengembangkan media pembelajaran

dapat dilakukan berdasarkan enam tahapan, yaitu concept, design, material collecting,

assembly, testing dan distribution seperti dalam gambar (Luther, 1994).

concept

distribution designt
3

Luther (1994) menyampaikan enam tahapan dalam pengembangan media pengajaran

sebagai berikut:

1. Konsep (Concept)

Tahap konsep yaitu menentukan tujuan produksi suatu media yang telah

ditentukan, dalam tahapan ini hal yang perlu diperhatikan adalah:

adalah membuat tujuan,


a. Menentukan spesifikasi
tahap secara
ini mulairinci mengenai
ditentukan tujuankonten-konten yang
dari pengembangan
dibutuhkan
media untuk merancang
yang telah suatu serta
ditentukan, pengembangan
orang yangmedia, pembuatan media.
menggunakanya konten

harus Tujuan
dibuatdan
secara
orang rinci sehingga pada
yang menggunakan tahap
media berikutnya
berpengaruh padahanya
konseptinggal
yang
menggunakan apa yang sudah
akan dirancang, ditentukan
sebagai pada tahap
pencerminan design. dari sasaran yang
identitas
3. Pengumpulan Bahan-Bahan
menginginkan (Material
informasi Collecting)
sampai kepada pesan yang ingin disampaikan.

b. Pada tahapkarakteristik
Memahami ini, dilakukan pengumpulan
sasaran, karena bahan-bahan yang diperlukan
tingkat kemampuan seseorang
dalam sangat
pembuatan media pembelajaran
mempengaruhi pembuatanberupa materi
desain, dan aspek
sehingga pendukung
media dapat dapat
lebih

komunikatif dalam penyampaian pesan. Berdasarkan pemahaman pada

tahapan konsep, peneliti melakukan analisis hal yang menjadi masalah

kebutuhan yang akan dijawab melalui media yang akan dikembangkan.

2. Desain (Design)

Dalam tahapan desain media pembelajaran hal yang perlu dilakukan


3

berupa gambar, foto, clip art, diagram dan lain sebagainya. Tahap ini dapat

dikerjakan bersama-sama dengan tahapan berikutnya yaitu assembly.

4. Pembuatan (Assembly)

Tahap pembuatan merupakan tahap dimana seluruh objek atau desain

dan bahan dibuat menggunakan suatu aplikasi, yaitu dilakukan dengan

memasukkan data yang digunakan untuk berbagai tampilan, serta mengurutkan

materi dan gambar yang akan digunakan.

5. Testing

Tahap testing merupakan tahapan dimana media pembelajaran yang

disusun diuji cobakan kepada sasaran, hal itu bertujuan apakah hasil dan tujuan

sesuai dengan apa yang diinginkan.

6. Distribusi (Distribution)

Dalam tahap akhir dari pengembangan media adalah tahap distribution

atau pendistribusian, pada tahapan ini media yang telah melewati tahapan testing

didistribusikan kepada sasaran yang dituju dan siap untuk digunakan.


3

G. Kerangka Teori

Berdasarkan teori Luther (1994) menyampaikan enam tahapan dalam

pengembangan media pengajaran yaitu konsep tahapan konsep media, desain media,

pengumpulan bahan media, pembuatan media, testing media dan distribusi media.

Penjelasan yang lebih jelas dapat dilihat kerangka teori di bawah ini:

Gambar 2.3 Kerangka Teori Tahapan Pengembangan Media (Luther,


BAB III

KERANGKA PEMIKIRAN DAN DEFINISI ISTILAH

A. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka teori pada tinjauan pustaka, tidak semua masuk kedalam

kerangka pemikiran, hal ini dikarenakan faktor kesanggupan peneliti dan bahwa tujuan
dari penelitian ini hanya sampai pada tahapan pembuatan media leaflet yang hasil akhirnya adalah prototipe med

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

37
38

B. Definisi Istilah

No Variabel Definisi Istilah

1 Prototipe leaflet Rancangan awal media leaflet HIV/AIDS berupa isi pesan, bahasa, gambar, warna,
HIV/AIDS layout, ukuran leaflet.

2 Tahapan konsep media Pengkajian terhadap tujuan produksi dari media leaflet HIV/AIDS, Penggunaan
leaflet media promosi kesehatan (leaflet HIV/AIDS), karateristik sasaran sebelum
melakukan rancangan pengembangan media leaflet.

3 Tahapan desain media Mengkaji dan menyusun pengembangan pesan (bentuk pesan, pesan langsung
leaflet ditunjukkan kepada sasaran atau orang lain, pesan terkandung didalam leaflet
menyakinkan sasaran untuk melakukan perilaku berdasarkan pesan) dan
menetapkan kemasan (bentuk ukuran leaflet, warna, layout dan tipografi)

4 Tahapan Mengkaji dan menyusun materi-materi yang dimasukkan kedalam leaflet yaitu
penggumpulan bahan pengertian HIV/AIDS, media penularan HIV/AIDS, faktor resiko penyakit
media leaflet HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS, pengobatan HIV/AIDS serta hal-hal yang
tidak menularkan HIV/AIDS serta gambar-gambar animasi siswa SMP dengan
menggunakan seragam biru putih, ikon-ikon, pita HIV/AIDS dan virus.

5 Tahapan pembuatan Mengimplementasikan desain kedalam aplikasi corel draw yang hasil akhirnya
media leaflet berupa prototipe media leaflet HIV/AIDS.

6 Tahapan Testing Melakukan uji coba pengembangan pesan (bentuk pesan, pesan langsung
ditunjukkan kepada sasaran atau orang lain, pesan terkandung didalam leaflet
menyakinkan sasaran untuk melakukan perilaku berdasarkan pesan) dan
menetapkan kemasan (bentuk ukuran leaflet, warna, layout dan tipografi)
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif,

pendekatan
angka kualitatif
HIV/AIDS dipilihSelatan,
di Jakarta dengandan
maksud
Lebak untuk mengetahui
Bulus termasuk lebih
dalam lanjutJakarta
wilayah dan

mendalam
Selatan, terkait
di SMP ini pengembangan media
juga belum pernah ada dan pengembangan
penyuluhan pesan media
khusus mengenai yang cocok
HIV/AIDS serta

dengan
belum adaremaja,
mediadengan
promosipendekatan
kesehatan kualitatif diharapkan
yang membantu peneliti
dalam mendapatkan
mempermudah informasi
penyampaian

sehingga menghasilkan rancangan media yang cocok dan sesuai dengan remaja yang
penyuluhan.

akhirnya media dapat diterima serta pesan yang terkandung dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari serta peneliti ingin mendesripsikan dengan kata-kata terkait hasil

peneliatian.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2015 untuk pengambilan data

39
kualitatif dengan wawancara mendalam tempat disesuaikan dengan para ahli dan untuk

pengambilan data kuantitatif dengan FGD dilaksanakan di SMP Al-Hidayah

Lebak
4

C. Informan Penelitian

Pemilihan informan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

purposive dengan tujuan mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi rancangan

pengembangan media dan pengembangan pesan leaflet HIV/AIDS di SMP Al-Hidayah

Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun 2015, pemilihan informan ini disesuaikan dengan

prinsip penelitian kualitatif yaitu kesesuaian (appropriateness) dan kecukupan

(adequacy). Prinsip kesesuaian merupakan prinsip dimana informan penelitian dipilih

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki yang berkaitan dengan topik

penelitian. Prinsip kecukupan merupakan prinsip dimana informasi yang didapatkan

harus bervariasi dan memenuhi kriteria yang berkaitan dengan penelitian. Orang yang

dipilih sebagai informan utama adalah seseorang yang dianggap mampu memberikan

informasi terkait rancangan media kesehatan yaitu siswa dan siswi SMP Al-Hidayah dan

informan pendukung adalah ahli media serta guru SMP Al-Hidayah.

Sumber Informasi Jumlah Metode Karateristik

Ahli media 4 Ahli Wawancara 1. Tenaga ahli merupakan dosen


atau tenaga pendidik yang
1. Ahli dalam media
Media Mendalam mempunyai fokus dibidang
dan menjabat
remaja, kesehatan reproduksi
sebagai staf teknis
(HIV/AIDS) dan media
pengembangan
2. Praktisi pemerintahan yang
media promosi
mempunyai fokus dibidang
kesehatan
media kesehatan dan praktisi
Kementrian
yang mempunyai fokus dibidang
Kesehatan RI.
media edukatif.
2. Freelance animasi
3. Memiliki banyak informasi yang
script media
berguna, berkaitan dengan
edukasi.
tujuan
3. Dosen ilmu
komunikasi dan
media.
4. Kepala sekolah
4

Siswa dan siswi SMP Al- 10 FGD 1. Siswa SMP Al-Hidayah Lebak
Bulus, Jakarta Selatan
Hidayah Siswa 2. Bersedia menjadi informan

SMP

Al-

Hidayah

Siswi SMP Al-Hidayah 1 Siswa Wawancara

SMP Mendalam

Al-

Hidayah

Guru SMP Al-Hidayah 1 Guru Wawancara 1. Guru SMP Al-Hidayah Lebak


Bulus, Jakarta Selatan
SMP Mendalam 2. Bersedia menjadi informan

Al-

Hidayah

D. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan 2 cara yaitu wawancara


mendalam dan FGD (Forum Grup Discussion. Ada beberapa tahapan dalam studi

ini,

a. Wawancara mendalam dengan guru dan siswa SMP Al-Hidayah

b. FGD bersama siswa SMP Al-Hidayah yang bertujuan untuk mengetahui

pengembangan pesan media leaflet HIV/AIDS yang cocok dan sesuai dengan

remaja.

c. Wawancara mendalam kepada ahli media yang bertujuan untuk mengetahui

pengembangan pesan media leaflet HIV/AIDS yang cocok untuk remaja.


4

2. Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dengan melihat website profil SMP Al-Hidayah

Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara

FGD dengan
mendalam siswa SMP
dan panduan FGDAl-Hidayah terkaitDiscussion)
(Focus Group media yang instrumen
cocok dan ini
tepatdigunakan
untuk

remaja
dengan khususnya
tujuan siswa SMP.
agar wawancara mendalam dan FGD tidak menyimpang dari fokus
No Informasi
penelitian. Selain ituyang
juga dibutuhkan
akan menggunakanSumber informasi
note (buku Metode dan
catatan), tape recorder,

camera selama penelitian, hal itu bertujuan sebagai dokumentasi penelitian.


1 Konsep Guru SMP Al-Hidayah Wawancara
Mendalam
F. Triangulasi
2 Desain Siswa SMP Al-Hidayah Wawancara
Penilaian validitas informasi pada penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
Mendalam
triangulasi.
3 Triangulasi yang dilakukan terdiri
Testing dari triangulasi
Siswa sumber danFGD
SMP Al-Hidayah triangulasi
dan Ahli Media
metode.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan melakukan cross check informasi dan

fakta dari sumber lainnya untuk menggali topik yang sama. Contoh triangulasi

sumber adalah dengan melakukan wawancara mendalam dengan ahli media


4

2. Triangulasi metode

Triangulasi metode dilakukan dengan beberapa metode dalam melakukan

pengumpulan informasi melalui FGD dan wawancara mendalam.

G. Pengolahan Data

Pengolahan
Analisis data data dilakukan
difokuskan dengan
kepada mencatat,
pendapat membuat
atau jawaban transkrip
informan (ahli) dan
dari

selanjutnya mendalam
wawancara dilakukan kajian isi (content
dan hasil analysis)
FGD dengan yaitu dengan:
mahasiswa promosi kesehatan 2011.

1. Melakukan
Kajian sorting
isi (content data yaitu
analysis) adalahmencatat kembaliyang
suatu teknik dan digunakan
memilah-milah data
untuk yang
menarik

didapatkan
kesimpulan secara
melalui usahasistematis, memperjelas
untuk menemukan catatan yang
karateristik pesantidak
yang jelas dan
dilakukan

secaramenuliskan kembali
objektif dan kekurangannya.
sistematis. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses

2. Pemberian
analisis catatan
data adalah atau
sebagai komentar terhadap data untuk meningkatkan mutu data
berikut:

1. berikutnya.seluruh
Menelaah Komentar
databerupa catatan substansi,
yang tersedia metode
dari sumber, dandari
yaitu analitik.
hasil wawancara

3. mendalam
Menyusundantranskrip
FGD. verbatim dan dilakukan coding secara urut dan

berkelanjutan pada garis-garis transkrip atau catatan lapangan.

4. Selanjutnya pembuatan filing yaitu dengan membuat data narasi menjadi sistem

penyimpanan.

H. Analisis Data
4

2. Reduksi data, membuat ringkasan sesuai dengan data yang akan diteliti yang

diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk matriks data kualitatif untuk

memudahkan klasifikasi data yang diperlukan.

3. Membuat klasifikasi data agar informasi yang diperoleh dapat dibuat

perbandingan antar informan.

4. Menganalisa data secara content analysis agar dapat membuat kesimpulan

dengan cara menemukan karateristik pesan yang dilakukan secara obyektif

dan.
BAB V

HASIL PENELITIAN

Dalam melakukan perancangan media leaflet terdapat beberapa tahapan yaitu tahapan

konsep, desain, pengumpulan bahan-bahan dan pembuatan yang dilakukan dengan telaah

dokumen, wawancara kepada guru SMP Al-hidayah serta atas keputusan dari peneliti, berikut

uraiannya:

A. Tahapan Konsep (Concept)

1. Tujuan Produksi Media

Media leaflet yang dirancang mempunyai tujuan untuk meningkatkan

pengetahuan HIV/AIDS siswa dan siswi SMP Al-Hidayah Lebak Bulus. Media

leaflet HIV/AIDS diperuntukkan untuk remaja yang mempunyai kisaran umur

antara 12 tahun sampai 18 tahun.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru SMP

Al-Hidayah media leaflet digunakan pada saat penyuluhan terkait HIV/AIDS di

program PMR (Palang Merah Remaja) dan keputrian, media ini akan dibagikan

sebelum penyuluhan dimulai.

Pernyataan tersebut dikukung hasil wawancara yang dilakukan dengan

salah satu guru SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini:

“kami punya kegiatan ekstrakulikuler seperti PMR dan keputrian yang


dilakukan di hari sabtu, nah nanti bisa tuh dipakai pas kegiatan kalo
pembahasannya mengenai HIV/AIDS”

2. Karateristik Sasaran

SMP Al-Hidayah adalah Sekolah islam yang terletak di Jl. Kana Lestari

Blok K/I Lebak Bulus, Cilandak-Jakarta Selatan. SMP Al-Hidayah berada di

wilayah perumahan atau komplek Lebak Lestari. SMP Al-Hidayah merupakan

45
4

sekolah menengah pertama di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah

Lestari. Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Lestari tidak hanya terdapat SMP

Al-Hidayah namun juga memiliki TK (Taman Kanak-Kanak), MI (Madrasa

Ibtidaiyah) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Sekolah yang berada di

bawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Lestari merupakan salah satu

Siswa
pilihan dan siswi
alternatif bagi SMP
wargaAl-Hidayah memiliki
dan masyarakat kelas untuk
sekitar sosial menyekolahkan
yang beragam.

Tetapi mayoritas
anaknya dari siswa
disana, salah dan siswiyaitu
satu alasannya adalah kelas
dekat ekonomi
dengan menengah
rumah ke bawah
dan sekolah yang
dengan gaya hidup yang berbeda antara siswa dan siswi satu dengan yang lain,
terakreditasi.
mulai dari cara berpakaian,
Seluruh gadget
warga Sekolah yangAl-Hidayah
di YPI dipakai, pergaulan yang pengurus
Lestari baik diikuti. sekolah,

guru, Berdasarkan
siswa, dan dari hasilsekolah
warga studi pendahuluan yang dilakukan
lainnya beragama terhadap
Islam. SMP 31 siswa
Al-Hidayah
dan siswi kelas
merupakan 8 SMPMenengah
Sekolah Al-Hidayah pada bulan
Pertama yang Juni dengan
dimana siswamelakukan
diberikanpembagian
pelajaran
kuesioner
tambahandiketahui
mengenaibahwa
agamasiswa
Islam,dan siswibahasa
seperti yang mempunyai
Arab, aqidahpengetahuan rendah
akhlak, al-qur’an
tentang
hadits, HIV/AIDS sebanyakkebudayaan
fiqih dan sejarah 81% dan siswa danSMP
islam. siswiAl-Hidayah
yang mempunyai
memiliki siswa

berjumlah 384 siswa yaitu kelas VII berjumlah 135 siswa kelas VIII berjumlah

125, kelas IX berjumlah 126 siswa dengan rentang usia sekitar 12 tahun hingga 15

tahun serta memiliki guru-guru yang berkompeten dalam dunia pendidikan

dan
4

pengetahuan yang tinggi tentang HIV/AIDS sebesar 19% (pengertian HIV 19,3%,

pengertian AIDS 16%, media penularan HIV/AIDS 23%, faktor resiko penyakit

HIV/AIDS 19,3%, pencegahan HIV/AIDS 19,3%, pengobatan HIV/AIDS 27%, hal-

hal yang tidak menularkan HIV/AIDS 16%).

Berdasarkan dari wawancara yang dilakukan dengan guru SMP Al-Hidayah

langsung
bahwaditunjukan kepada sasaran
di SMP Al-Hidayah belumdan pesanadaterkandung
pernah penyuluhandi khusus
dalam terkait
leaflet

menyakinkan
HIV/AIDS,sasaran,
tetapisedangkan menetapkan
penyuluhan tersebut kemasan terdapat bentuk
pernah diselipkan ukuran leaflet,
di pelajaran (Ilmu
warnaPengetahuan
(background, tulisan
Alam) IPA dan gambar),
dengan materi tata letak
secara (layout),
umum dan tipografi (bentuk dan
dalam penyampaian
ukuran)
jugamedia
tidak leaflet.
menggunakan media promosi kesehatan. Pernyataan tersebut didukung
Dari
oleh FGD
hasil darikepada 10wawancara
kegiatan siswa SMPyang
Al-Hidayah disimpulkan
telah dilakukan sepertibahwa leaflet
dibawah ini: yang
mereka sukai mempunyai
“Belum bentuk bahasa
ada penyuluhan yang bergaya
khusus mbak, remaja,
adapun di tidakIPA
pelajaran formal, lebih
dan cuma
secara garis besar aja dan tidak ada media promosi kesehatannya juga”.
banyak gambar
(BI) daripada tulisan. Remaja menyukai pesan yang terkandung di dalam

B. Desain (Design)

Dalam tahapan desain terdapat dua kegiatan yang pertama adalah FGD dengan

siswa SMP Al-Hidayah terkait dengan desain media yang diinginkan oleh remaja,

dalam tahapan desain terdapat 2 poin diantaranya adalah mengembangkan pesan dan

menetapkan kemasan, dalam mengembangkan pesan terdapat bentuk pesan, pesan


4

leaflet langsung ditunjukan kepada sasaran. Pesan yang terkandung di dalam leaflet

remaja menyukai bahasa yang mengajak (himbauan) untuk melakukan suatu perilaku.

Mengenai bentuk dan ukuran media leaflet remaja menyukai bentuk dan

ukuran yang sedang (lipat 3) tidak besar dan tidak kecil, tidak menyusahkan serta

masuk ke dalam tas. Warna background remaja menyukai biru dan kuning sedangkan

siswi SMP
untuk warna Al-Hidayah
tulisan seperti
dan gambar di bawah
remaja ini:
menyarankan untuk disesuaikan saja dengan
“Suka
background yang banyak
dipilih. gambar,
Pada layout,semi formal
remaja aja kakseimbang
menyukai bahasa sehari-hari”.
antara tulisan(P1)
dan
“Suka banyak
gambar serta sederhana gambar,
hal itu yang semi
dimaksudkan formal”.
agar gambar(P2)
dan tulisan mudah dibaca.
“Suka
tipografi (desain teksbanyak gambar,
ukuran, bentuk
bentuk). bahasa
Remaja yang formal”.
menyukai bentuk (P3)
teks yang semi
“Remaja
formal yaitu comic ajadan
sans ga usah kaku times
algerian, kaku, new
yangroman
banyakuntuk
gambar”. (P4)
ukuran disesuaikan

dengan konten“gambar
yang ada.banyak,
Berikutbahasa
uraian indonesia
hasil FGDyang baik
terkait dan benar
tahapan haha bahasa
desain:
remaja gaul kak”. (P5)
1. Mengembangkan Pesan
“Remaja , bahasa gaul, terus banyak gambar”. (P6)
a. Bentuk Pesan

Hasil FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah menyimpulkan remaja

menyukai bentuk pesan yang bergaya remaja, tidak formal dan mereka

menyukai media yang banyak gambar daripada tulisan.

Pernyataan tersebut didukung hasil FGD yang dilakukan dengan 10


4

“Bahasa yang remaja, lebih nyambung aja dibaca nya abis itu banyak
gambar daripada tulisan”. (P7)

“Sama kak”. (P8)

“Sama kak”. (P9)

“Hehe sama kak”. (P10)

“LangsungDitunjukan
b. Pesan Langsung ke saya kak”. (P6) Sasaran
kepada

“Langsung
Hasil FGDbiar langsung
kepada tau kak
10 siswa SMPapa yang disampaikan
Al-Hidayah artinyabahwa
menyimpulkan apa”.
(P7)
remaja menyukai media leaflet yang menuliskan pesan langsung ditunjukkan
“Kita langsung”. (P8)
kepada sasaran.
“Langsung aja”. (P9)
Pernyataan tersebut didukung hasil FGD yang dilakukan dengan 10
“Langsung kak” (P10)
siswi SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini:

“Langsung ke diri sendiri aja”. (P1)

“Langsung ke diri sendiri”. (P2)

“Ke orang lain dulu hehe, ya biar ada pendapat dan nanti bisa
diperbaiki”. (P3)

“Orang lain dulu baru ke saya karena kita masih harus tanya haha”.
(P4)

“Langsung aja kak langsung”. (P5)


5

c. Pesan Terkandung di dalam Leaflet Menyakinkan Sasaran

Hasil FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah menyimpulkan bahwa

remaja menyukai media leaflet yang menuliskan bahasa mengajak atau

himbauan untuk melakukan suatu perilaku. Pernyataan tersebut didukung hasil

FGD yang dilakukan dengan 10 siswi SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini:

“Bahasa yang mengajak kak”. (P1) “Mengajak kak ada himbauan gitu”. (P2) “Mengajak”. (P3)
“Ada himbauan kak mengajak”. (P4)

“Himbauan”. (P5)

“Himbauan”. (P6)

“Yang ajakan himbauan”. (P7)

“Ajakan himbauan”. (P8)

“Ajakan himbauan biar menyakinkan untuk melakukan kak”. (P9)

“Ajakan himbauan, iya bener gitu kak biar mempengaruhi haha”.


(P10)

2. Menetapkan Kemasan

a. Bentuk Ukuran Leaflet

Hasil FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah menyimpulkan bahwa

bentuk dan ukuran media leaflet yang disukai remaja memiliki bentuk dan

ukuran sedang (lipat 3) tidak besar dan tidak kecil, tidak menyusahkan serta

masuk ke dalam tas. Pernyataan tersebut didukung hasil FGD yang dilakukan

dengan 10 siswi SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini:

“Iya gini aja kak yang biasa”. (P1)

“Yang bentuk keatas kak, tapi ribet ya kak, yang biasa aja kak”. (P2)
5

“Suka yang nomer 2 kak panjang ke atas”. (P3)

“Kayanya yang panjang ke atas, tapi ribet ya ini aja deh kak yang
biasa”. (P4)

“Yang ini (panjang keatas), jadi yang biasa aja kak biar ga ribet”.
(P5)

“Yang panjang ke atas, iya biasa aja kak”. (P6)

“Bagusnya yang double deh eh tapi ribet yang biasa aja kak”. (P7) “Kalo yang kaya gini rib
“Yang biasa aja kak yang lipet tiga”. (P10)

b. Warna (Background, Tulisan dan Gambar) Media Leaflet

Hasil FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah menyimpulkan bahwa remaja menyukai warna background
yang dilakukan dengan 10 siswi SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini:

“Warna background merah kuning, tulisan sama gambar disesuain aja”. (P1)
“Warna background biru kuning, tulisan sama gambar disesuain aja”.
(P2)

“Warna background biru kuning, tulisan sama gambar disesuain aja”.


(P3)

“Warna background merah sama kuning, tulisan item aja kak gambar
sesuain backgroung”. (P4)

“Warna background merah sama orange, item putih aja kak, gambar
mah terserah aja kak”. (P5)

“Warna background biru sama kuning, biasa aja kak, gambar sesuain
sama bacground”. (P6)

“Warna background biru putih cakep, tulisan sama gambar disesuain


aja”. (P7)

“Warna background biru putih, iya sesuain aja”. (P8)


5

“Warna background biru putih, sesuain aja kak”. (P9)

“Warna background biru kuning, sama”. (P10)

c. Tata Letak (Layout)

Hasil FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah menyimpulkan bahwa

remaja menyukai layout yang seimbang antara tulisan dan gambar serta

sederhana hal kak”.


“sama itu dimaksudkan
(P10) agar gambar dan tulisan mudah dibaca.

Pernyataan(Ukuran,
d. Tipografi tersebut didukung hasil FGD
Bentuk) Media yang dilakukan dengan 10 siswi SMP
Leaflet

Al-Hidayah
Hasil seperti di bawah
FGD kepada 10 ini:
siswa SMP Al-Hidayah menyimpulkan bahwa

“Suka layout
tipografi (ukuran, yang
bentuk) sederhana
remaja seimbang”.
menyukai bentuk(P1)
teks yang semi formal

“Sederhana
yaitu times seimbang
new roman, comickak biardan
sans ga bingung”.
algerian. (P2)
Ukuran disesuaikan

“Sederhana
dengan konten yang seimbang”. (P3) tersebut didukung hasil FGD yang
ada. Pernyataan

dilakukan“Seimbang”. (P4)SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini:


dengan 10 siswi

“Sederhana
“Comic aja ga
sans kak usah
kalo ribet”.
ukuran (P5) sih menyesuaikan aja kak”.
tulisan
(P1)
“Sederhana seimbang”. (P6)

“Biasa aja seimbang sederhana biar gampang dibaca”. (P7)

“Iya biasa seimbang ga usah ribet ribet”. (P8)

“Biasa kak seimbang gitu tulisan sama gambar”. (P9)


5

“Yang ini kak (times new roman), menyesuaikan aja kak”. (P2)

“Comic sans doang kak, menyesuaikan”. (P3)

“Yang chiller haha, sesuain aja”. (P4)

“Yang comic san kak, ukuran sesuain kak”. (P5)

“Ini comic sans mudah dibaca, sesuain aje lah”. (P6)

menularkan
“ComicHIV/AIDS.
sans, ukuran sesuain”. (P7)
2. Gambar-gambar animasi
“Algerian, iya siswa(P8)
sesuain”. SMP dengan menggunakan seragam biru

putih,“Cambria,
ikon-ikon,sesuain
pita HIV/AIDS dan virus. (P9)
aja sedeng-sedeng”
3. Jenis“Algerian,
kertas art paper.
sesuain”. (P10)
4. Tinta Bahan-Bahan
C. Pengumpulan art paper. (Material Collecting)
5.Tahapan
Head printer epson tahapan pengumpulan bahan atau materi yang akan
ini merupakan
6. Gunting
disampaikan, pemilihan bahan-bahan yang dimasukkan kedalam leaflet mengacu pada

kejelasan materi yang dibutuhkan, pokok-pokok materi yang penting untuk dijelaskan

serta bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat leaflet.

1. Materi yang dimasukkan kedalam leaflet yaitu pengertian HIV/AIDS,

media penularan HIV/AIDS, faktor resiko penyakit

HIV/AIDS,
5

D. Pembuatan (Assembly)

Tahapan pembuatan ini adalah tahapan mengimplementasikan desain ke dalam

aplikasi yang cocok untuk membuat suatu hasil berupa media cetak yaitu leaflet.

Proses pembatan media leaflet akan dilakukan secara bertahap yang pertama dengan
jenis times new roman. Kemudian duplikat objek teks yang sudah di buat dengan
memasukkan materi, gambar dan yang terakhir adalah warna dari keseluruhan. Media
menekan keyboard “Ctrl + D”. Objek teks berada di atas menggunakan warna
leaflet akan dibuat dengan menggunakan aplikasi corel draw X4. Berikut adalah cara
yang bebas, dan yang berada di bawah menggunakan warna lebih tua dengan
pembuatan leaflet dengan menggunakan aplikasi corel draw X4:
yang di gunakan background agar terlihat seperti efek bayangan.
1. Mempersiapkan gambar animasi siswa SMP dengan menggunakan seragam
6. Melakukan import gambar yang sudah di siapkan dengan menekan tombol shortcut atau
biru putih, ikon-ikon, pita HIV/AIDS dan virus serta membuka aplikasi corel
Ctrl + I. Kemudian akan muncul jendela baru untuk memilih gambar dan setelah
draw X4.
memilih gambar klik import.
2. Membuat background leaflet menggunakan rectangle tool dengan klik dua kali
7. Meletakkan objek di tengah lembar kerja dengan cara Klik menu Effect > Power Clip >
(double klik) akan otomatis membuat objek persegi sesuai dengan ukuran lembar
Place Inside Countainer, untuk mengedit gambar klik kanan pada background tersebut
kerja.

3. Memberikan wara biru dan kuning, lalu klik kanan pada collor pallet yang tidak

terdapat warna untuk menghilangkan garis pinggir.

4. Membuat efek transparan pada background yang sudah dibuat dengan menggunakan
5

dan pilih edit contens, setelah mengedit klik kanan pada objek gambar pilih finish editing

this contens.

8. Memasukkan materi-materi yang akan disampaikan pengertian HIV/AIDS, media

penularan HIV/AIDS, faktor resiko penyakit HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS,

pengobatan HIV/AIDS serta hal-hal yang tidak menularkan HIV/AIDS dengan

dilakukan wawancara kepada ahli media disimpulkan bahwa dalam mengembangkan


menggunakan text tool dengan sekali klik, lalu drag hingga membentuk kotak yang

pesannantinya
bentuk akan
pesanmenjadi
yang telah
tempatdirancang informasi
paragraph dan gantimenarik, tidak banyak comic
tipe teks menggunakan tulisansans
dan

banyak
dan gambar
algerian. untuk pesan agar diperjelas urutannya agar pembaca tidak salah

tangkap,
9. Yang untuk
terakhirpesan langsung
save file dengan ditunjukan kepada sasaran karena dengan sudah
tipe file jpeg.

E. mendapatkan
Testing pesan setelah membaca media leaflet tetapi untuk bahasa lebih

disesuaikan,
Dalamuntuk
tahappesan
testingyang terkandung
terdapat di dalam adalah
2 poin diantaranya leafletmengembangkan
belum menyakinkan
pesan

sasaran untuk melakukan


dan menentukan kemasan,perilaku
dalam berdasarkan pesan pesan
mengembangkan karenaterdapat
di dalambentuk
leaflet pesan,
belum

menyantumkan
pesan langsungpesan yang diinginkan.
ditunjukan kepada sasaran atau pesan ditunjukan kepada orang lain

dan pesan terkandung di dalam leaflet menyakinkan sasaran untuk melakukan

perilaku berdasarkan pesan tersebut, sedangkan menentukan kemasan terdapat bentuk

ukuran leaflet, warna gambar, background media leaflet, penempatan letak

gambar
5

Dalam menetapkan kemasan dari segi bentuk ukuran media leaflet yang cocok

adalah tidak terlalu besar dan kecil yang tidak ribet, untuk warna gambar background

media leaflet harus warna yang mengepresikan remaja dan hal-hal yang bersifat

populer dikalangannya, untuk penempatan gambar yang terdapat pada tiap halaman

usahakan tidak crowded untuk desain teks harus terlihat dengan jelas, segar dan

dimengerti mempunyai
dinamis serta istilah
ukuran teks yang mudah
tergantung dimengerti,
kertas yang untuk
digunakan warnapesan langsung
menyesuaikan
ditunjukan langsung
dengan warna kepadayang
background sasaran tanpa perantara pihak lain, untuk pesan yang
dipakai.
terkandung sudah
Setelah menyakinkan
peneliti merevisi sasaran untukberdasarkan
ulang media melakukan masukan
pesan yang
paraada
ahli dipeneliti
dalam

media leaflet.FGD dengan siswa SMP Al-Hidayah didapatkan bahwa dalam tahapan
melakukan

testingDalam tampilan
terdapat 2 point media bentukadalah
diantaranya ukuran leaflet yang
penggunaan pesantelah
dan dirancang sudah
tampilan media,
cukup
dalam tidak terlalu pesan
penggunaan kecil dan besarbentuk
terdapat serta pesan,
mudah bentuk
dibaca,bahasa,
untuk pesan
warnalangsung
gambar

background
ditunjukan media
kepadaleaflet sudah
sasaran paspesan
atau dan cocok, untuk penempatan
ditunjukan gambar
kepada orang lain sudah
dan pesan

terkandung di dalam leaflet menyakinkan sasaran untuk melakukan perilaku

berdasarkan pesan tersebut, sedangkan tampilan media terdapat bentuk ukuran leaflet,

warna gambar background media leaflet, penempatan letak gambar yang terdapat

pada tiap halaman, desain teks (bentuk, ukuran) media leaflet disimpulkan

dalam
5

cukup dan untuk desain teks sudah cocok dan pas. Berikut uraian hasil wawancara

dan FGD terkait tahapan testing:

1. Mengembangkan Pesan

a. Bentuk Pesan

Berdasarkan hasil dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan

dengan ahli media peneliti menyimpulkan bahwa informasi sudah menarik

dan informatif, tidak banyak tulisan dan lebih banyak gambar, tetapi untuk

pesan harus di urutkan dengan jelas agar pembaca tidak kebingungan dan

salah persepsi.

Hasil penelitian tersebut didukung oleh pernyataan ahli media seperti

dibawah ini:

“Pesan yang anda tuliskan sudah menarik tetapi dengan catatan anda
harus review ulang kembali, tetapi ini idenya sudah bagus ya, dalam
arti tidak banyak tulisan, tapi lebih banyak gambar, karena actualy
orang indonesia itu apalagi anak-anak malas baca kalau terlalu
banyak tulisan, jadi dengan menggunakan banyak gambar terlihat
lebih menarik”. (PT,1)

“Menarik juga ya tentang HIV, pointer pointernya juga jelas dan dapat
dimengerti”. (PD,3)

“Oke, jika saya lihat media yang sudah kamu buat itu memang dari
warna cukup menarik yaitu perpaduan warna kuning dan warna biru,
kemudian untuk step-step penyajian informasi cukup informatif ya”.
(BF,4

“Mungkin kamu lebih urutin saja komponen-komponen HIV ,


medianya, cara penularannya gimana, lalu jika sudah terinfeksi harus
bagaimana begitu jadi bacanya juga akan terasa enak dan nyambung,
biar ga bingung kalo menurut saya ya”. (BI,2)

Sebagian besar informan yang telah melihat media leaflet mengatakan

bahwa bentuk pesan yang digunakan di dalam leaflet menarik sudah dapat

dipahami, jadi disimpulkan bahwa media yang telah dirancang sudah cocok
5

dalam segi bentuk pesan, pesan yang terkandung di dalamnya menarik untuk

anak SMP dan tidak ribet untuk dipahami.

Pernyataan tersebut didukung hasil FGD yang dilakukan dengan 10

siswi SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini.

“Ya gampang(P4,
“Menarik”. dimengerti
P5) kak”. (P2)

“Tidak, sudah untuk


“Ya menarik gampang istilahnya,
diri sendiri agaraku sudah mengetahui
mengetahui pencegahansemua”.
HIV dan
(P3)
agar kita tidak terkena HIV”. (P6)

“Sudah
“Sudahmeremaja
menarik”.kak hehehe”. (P3, P2, P4)
(P7)

“Sudah menarik kak hehe dapat dipahami dan tidak ribet hehe”. (P8)
b. Pesan Langsung
Jika dilihatDitunjukan kepada
dari segi bahasa Sasaran
sebagian besar informan yang telah melihat

media Berdasarkan hasil dari


leaflet mengatakan bahwakegiatan
bentuk wawancara
bahasa yang yang telah didilakukan
digunakan dalam

dengan ahli remaja


leaflet mudah penelitiistilah
dimengerti, menyimpulkan bahwa pesan
gampang dimengerti dansudah
bahasalangsung
sudah

ditunjukan
meremaja, kepada sasaran dan
jadi disimpulkan sasaran
bahwa mediasudah
yang mendapatkan
telah dirancanginformasi dari
sudah cocok

media
untuk leaflet
merekayang telah
dalam segidibuat,
bentuktetapi
pesanuntuk bahasanya
karena harus
dari bahasa disesuaikan
remaja sudah dapat

memahami apa yang dituliskan di dalamnya. Pernyataan tersebut didukung

hasil FGD yang dilakukan dengan 10 siswi SMP Al-Hidayah seperti

dibawah
5

dengan sasaran dan dibikin segampang dan semenarik mungkin agar sasaran

membaca media yang telah dibuat.

Hasil penelitian tersebut didukung oleh pernyataan ahli media seperti

dibawah ini:

“Oke kalau kita berbicara mengenai leaflet seharusnya direct, dalam arti tidak untuk orang tuanya, u

“Kalau menurut saya pesan ini direct langsung ditunjukann kepada sasaran, sasaran pasti langsung bi
Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan yang diberikan oleh

informan selanjutnya, seperti di bawah ini:

“Ini direct ya pesannya langsung ditunjukan kepada sasaran, tapi kamu bikinya terlalu umu
“Kalau menurut saya ini sudah direct, orang yang membaca sudah mendapatkan informasi ten

Pesan yang terkandung di dalam leaflet langsung ditunjukan kepada

sasaran, bukan ditunjukan untuk orang lain, jadi disimpulkan bahwa media

yang telah dirancang memberikan informasi langsung sasaran dapat menerima

pesan langsung tanpa melalui perantara dari pihak lain. Pernyataan tersebut

didukung hasil FGD yang dilakukan dengan 10 siswi SMP Al-Hidayah seperti

di bawah ini.

“Buat kita”. (P3)

“Iya kak pesan buat kita sendiri bukan buat bu guru”. (P8)
6

“Sudah, buat aku sendiri kak pesannya”. (P6)

“Sudah kak buat aku sendiri”. (P9)

“Sudah kak, serius deh hahaha”. (P10)

c. Pesan Terkandung Di dalam Leaflet

Berdasarkan hasil dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan

dengan ahli media peneliti menyimpulkan bahwa pesan yang terkandung di

dalam leaflet belum menyakinkan sasaran untuk melakukan perilaku

berdasarkan pesan, karena di dalam leaflet belum menyantumkan perilaku apa

yang seharusnya diinginkan, jika pengetahuan yang diingkinkan pesan

tersebut sudah menyankinkan dan merubah tetapi jika perilaku dan sikap

belum bisa menyakinkan karena merubah keduanya membutuhkan waktu yang

cukup lama.

Hasil penelian tersebut didukung oleh pernyataan ahli media seperti di

bawah ini:

“Belum, karena kamu belum menuliskan perilaku yang diinginkan itu


seperti apa”. (PT,1)

“Hmmm kalo informasinya sih udah oke ya, konten yang mbak ferra
buat udah oke, tapi kalo untuk membuat anak jadi hmm ware itu butuh
pendamping, kalo cuma baca gitu doang belom, apa mau bikin dua,
satu untuk siswa satu untuk pendamping hahaha, kalo dia sendirian
kurang yakin bisa masuk, biasanya anak tuh kadang dia baca doang
abis itu engga ngerti apa, jadi butuh pendamping, tapi untuk pesan
udah pesan langsung yang ditunjukan sasaran kok kalo menurut saya”.
(BI,2)

“Aa kalo itu perlu kajian lagi ya, kan perubahan itu ada afektif,
kognitif, psikomotorik gitu kan ya nah itu mau mempengaruhi
dimananya, kalo disegi pengetahuan sudah bisa lah sudah masuk tapi
kalo mau mempengaruhi di yang lain itu perlu kajian dan tahapan
yang lebih panjang”. (PD,3)

“Kalo pengetahuan sih sudah mempengaruhi ya, tapi kalo sikap dan
perilaku mungkin belom karena untuk mengubah konten itu
membutuhkan waktu yang relatif lama”. (BF,4)
6

Sebagian besar informan yang telah melihat media leaflet mengatakan

bahwa pesan yang terkandung di dalam leaflet sudah menyakinkan untuk

melakukan perilaku berdasarkan pesan yaitu melakukan pencegahan, jadi

disimpulkan bahwa setelah peneliti menuliskan perilaku yang diinginkan di

media yang telah dirancang, sasaran dapat melakukan perilaku berdasarkan

pesan yang terkandung di dalam leaflet yang dirancang. Pernyataan tersebut didukung hasil FGD
di bawah ini.

“Iya kak melakukan pencegahan”. (P6, P3, P4)

Menetapkan Kemasan

Bentuk Ukuran Leaflet


Berdasarkan hasil dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan dengan ahli media peneliti menyimpu

dikhawatirkan pesan dan konten belum dijabarkan semua dan tulisannya tidak

dapat terbaca dan jika dilihat dari media yang telah dirancang sudah pas untuk

remaja.

Hasil penelian tersebut didukung oleh pernyataan ahli media seperti di

bawah ini:

“Oke dicetak.. kalo leaflet secara umum ukurannya segini, kalo mau
lebih dikecilin lagi bisa, cuma lagi-lagi kalo kecil harus diperhatikan
hmm tulisannya, konten muat apa engga, sesuai dengan kebutuhan
kamu aja menurut saya, itu.. yang penting bisa dikantongin, bisa
ditaro di tas”. (PT,1)
6

“Kalau leaflet itu seperti brosur ya.. jadi ukurannya tergantung


sasaranya sebenernya”. (BI,2)

“Kalau remaja itu lebih suka yang simple ya, bagi mereka ya yang
bisa masuk dikantong dan yang gampang, menurut saya itu yang
cocok buat remaja, remaja itu tidak suka yang ribet, mungkin jika
media dalam ukuran yang terlalu kecil juga kurang bagus karena
dihawatirkan akan kesulitaan untuk dibaca”. (PD,3)

b. Warna (Background,
“Sudah pas untuk Tulisan
remajadantidak
Gambar)
terlalu Media Leaflet
besar dan tidak terlalu kecil.
Kalo menurut saya ini sudah cukup, kalo yang lebih kecil kan lebih
Berdasarkan hasil dari
tebel ya, sebenernya kegiatan
untuk remajawawancara
sendiri yangyang telah
penting jelasdilakukan
aja sih
engga bikin ribet, kan remaja suka yang simpel-simpel, tapi kalo
dengan kaya
ahli remaja peneliti
ini (leaflet menyimpulkan
kemenkes) bahwa remaja
nih bosenin banget”. (BF,4) itu dinamis

mereka suka dengan


Sebagian gambar,
besar warna,
informan yangbackround yangmedia
telah melihat mengepresikan bahwa
leaflet mengatakan

itu remaja,
bahwa bentukremaja jugamedia
dan ukuran sukaleaflet
dengansudahhal-hal yanghasillagi
cukup, dari populer
tersebut dapat

dikalangannya, jadi ikutin


disimpulkan bahwa saja apa
media yang telahyang populer
dirancang saatcocok
sudah ini dan cukup
terapindalam
di

media yang dibuat


segi ukuran tetapi terlalu
leaflet tidak harus besar
mempunyai decision
dan tidak terlalu maker sendiri
kecil jelas dalam
terbaca dan

pemilihan warna,
mudah dibawa dalam pembuatan
kemana-mana. gambar
Pernyataan harusdidukung
tersebut konsisten dalam
hasil FGD arti
yang

karakter harus
dilakukan sama
dengan 10dari awal
siswi SMPsampai akhir gambar.
Al-Hidayah seperti diHal ini bertujuan
bawah ini. agar

“Cukup banget kak, tidak terlalu besar dan kecil, bisa ditaro ditas dan
dibawa kemana-mana. (P9)

“Hahaha engga,, cukup kak segitu aja nanti kalo kegedean ribet ah
males baca”. (Semua)
6

media yang dibuat terkesan serius dan tidak coppy paste dari sumber-

sumber yang ada.

Hasil penelian tersebut didukung oleh pernyataan ahli media seperti

di bawah ini:

“Remaja sebenarnya menyukai warna-warna yang berani kalau menurut saya, warna warna yang mengepresikan

“Yang menarik itu adalah warna yang cerah, remaja itu dinamis mereka lebih suka sama warna yang cerah, karen

“Remaja itu suka hal-hal yang lagi nge-trend jadi kamu cari warna yang lagi trend, yang berani, yang rame dan m

Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan yang diberikan oleh informan selanjutnya, seperti di bawah ini:
“Udah cocok sih sebenernya, cuman tadi di seragamin aja, kalo orang awam sih ga bakal ngeh ya gambarnya, tap

Warna gambar dan warna backround leaflet sudah pas dan cocok.

Pernyataan tersebut didukung hasil FGD yang dilakukan dengan 10 siswi

SMP Al-Hidayah seperti di bawah ini.

“Sudah kakak, pas dan cocok”. (Semua)


6

c. Tata Letak (Layout)

Berdasarkan hasil dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan

dengan ahli remaja peneliti menyimpulkan bahwa penempatan letak gambar

disesuaikan dengan kontennya, penempatan gambar tiap halaman usahakan

tidak crowded dan mengganggu konten yang lain, jika dilihat dari leaflet yang

telah dirancang penempatan sudah balance, rapi.

Hasil penelitian tersebut didukung oleh pernyataan ahli media seperti

dibawah ini:

“Hmm udah pas ya, sudah balance, udah rapi, tidak crowded, cuma
urutan urutan seperti yang saya dilang tadi, dan penempatannya
lebih disesuaikan saja kalo menurut saya”. (PT,1)

“Ya tadi kalo penempatan gambar lebih di sesuain sama kontenya


aja, kaya tadi gambar mukul sesuain aja, jadi kalo gambar mukul
gambarnya apa, yang bulet-bulet tadi harusnya gimana dan dimana
gitu aja sih”. (BI,2)

”Ini tiga ya? kalau penempatan juga harus simetris kemudian


jangan moton dan monotune yang selaras saja, kalau penempatan
terserah tapi jangan menganggu konten yang lain”. (PD,3)

“Yang tadi saya bilang, HIVnya medianya faktor resiko, jadi step by
step. Letaknya anda kondisikan bagaimana bagusnya dan
disesuaikan saja sama remaja”. (BF,4)

Sebagian besar informan yang telah melihat media leaflet mengatakan

bahwa gambar yang terdapat pada tiap halam leaflet sudah cukup, warna sudah

pas tidak perlu diganti, gambar sudah pas dan tidak perlu ditambah, dapat

disimpulkan bahwa media yang telah dirancang sudah cocok dalam segi letak

gambar pada tiap halaman dan warna. Pernyataan tersebut didukung hasil FGD

yang dilakukan dengan 10 siswi SMP Al-Hidayah seperti dibawah ini.

”Sudah cukup”. (P10)


6

“Warna sudah pas tidak usah diganti”. (P9)

“Sudah kak pas”. (P8)

“Sudah pas”. (P7)

“Pas banget, semua gambar sudah pas”. (P6)

“Warna kuning dan merah sudah bagus”. (P5)

“Gambar tidak usah ditambahin kak”. (P4)

“Sudah kak”. (P3, P2, P1)

d.Tipografi (Ukuran, Bentuk) Media Leaflet

Berdasarkan hasil dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan dengan ahli remaja peneliti menyimpulk
Hasil penelitian tersebut didukung oleh pernyataan ahli media seperti

dibawah ini:

“Terus hmm tulisan sudah oke, ini kan jenis tulisan san serif, serif, kalo
ini san serif adalah salah satu tulisan yang bisa terlihat dan terbaca jelas
ya semua huruf sudah terlihat jelas, cuma ini ada huruf warna putih di
atas kuning itu ga berhasil, itu ga kelihatan. Keseluruhan sudah oke,
tinggal ikutin apa yang saya bilang tadi.”. (PT,1)

”Sudah cocok tetapi ada ada space yang kosong, itu dipenuhin saja, yang
seperti tadi ada kata yang satu baris usahakan rata, supaya yang atas
tidak 3 yang bawah sendirian kasihan kan kalo sendirian hahaha,
diseimbangkan saja dan lebih konsisten ya mbak”. (BI,2)

“Kalau ukuran teks tergantung kertasnya, kalau ini saya rasa sudah
cukup, penekanan mana yang poin penting mana yang penjelas. Kalau
bentuk teks saya rasa monoton, coba gunakan seperti comic sans atau apa
yang lebih hidup kalo ini sans serif kelihatannya kaku setelah arial atau
times new roman yang digunakan untuk yang resmi, kalo joker juga
6

menarik jadi di-mix jangan kaku, cari teks yang sesuai dan segar. Kalo
putih warna basic ya, tapi kalo kamu mau warna seperti ini ya cocok, tapi
kalo mau dirubah ya kurang, perpaduan biru dengan kuning. Semua saya
lihat putih dengan hitam ya. Lebih disesuaikan saja sih sebenernya.
Linier ya, kalo ngeblock gini terlalu banyak informasi. Mungkin pointer-
pointer yang tidak terlalu kaku yang disukai sama anak sekolah.
Pokoknya ingat remaja itu dinamis jadi kamu cari apapapun yang cocok
dan pas buat remaja”. (PD,3)

“Usahakan menggunakan huruf yang remaja, anda paham kan huruf remaja yang seperti apa, sehingga w
Sebagian besar informan yang telah melihat media leaflet mengatakan bahwa desain teks (bentuk, uku
FGD yang dilakukan dengan 10 siswi SMP Al- Hidayah seperti dibawah ini:

“Sudah kak teks udah tepat”. (Semua)


“Sudah pas kak, pas ukuran udah kak”. (Semua) “Sudah pas, warna sudah bagus , kreatif kak”. (S
BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam dan FGD (F
1. Pada proses FGD, peserta yang mengikuti FGD saling kenal satu sama lain.

Sehingga menyebabkan hasil jawaban yang didapat kurang bervariasi.

B. Tahapan Konsep (Concept)

1. Tujuan Produksi Media

Peneliti merancang prototipe leaflet dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS siswa dan siswi
Menurut Notoatmojo (2003) pengetahuan diperoleh dari pendidikan,

pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, media massa maupun

lingkungan, pengetahuan diperlukan sebagai dorongan psikis dalam

menumbuhkan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa

pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang.

Pengetahuan dapat diperoleh melalui media massa, salah satunya adalah

leaflet, menurut hasil penelitian dan teori yang dijabarkan sesuai karena

pengetahuan juga dapat merubah perilaku seseorang untuk melakukan suatu

tindakan, hal itu dikarenakan perubahan perilaku seseorang didasari oleh

67
6

pengetahuan yang dimilikinya terlebih dahulu, pengetahuan yang diberikan secara

sekali atau bertahap akan merubah seseorang untuk melakukan suatu tindakan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru SMP

Al-Hidayah media leaflet ini akan digunakan pada saat penyuluhan terkait

HIV/AIDS di program PMR (Palang Merah Remaja) dan keputrian, media ini

Leaflet dibuat
akan dibagikan bertujuan
sebelum untukdimulai.
penyuluhan meningkatkan pengetahuan,
Metode yang jika metode
dipakai adalah dilihat

leaflet
ceramahyang dibuat
secara sudah bisa merubah pengetahuan seseorang tetapi untuk
kelompok.
merubahSeperti
sikap yang
dan perilaku seseorang
dipaparkan belum bisadkk
oleh Kairupan, dilihat hal itu
(2009) dalammetode
bahwa waktu

penelitian
pendidikantidaklah lama dan
atau promosi tidak dipakai
kesehatan ada control
untukuntuk melihat perubahan
mengkomunikasikan dari
pesan-
pendidikan yang dilakukan.
pesan kesehatan Tetapikepada
yang ditujukan dari teori di atas dengan
masyarakat jika pengetahuan berubah
menggunakan alat
pasti
bantuperilaku dan ialah
paling tepat sikappendekatan
seseorang pasti akan berubah dengan pengetahuan yang
kelompok.
dimilikinya
Leafletkarena hal yang
yang dirancang akanmendasar
digunakanuntuk merubah keduanya
pada penyuluhan adalah
secara kelompok

menggunakan metode ceramah pada kegiatan PMR, berdasarkan hasil penelitian

dan teori yang dibahas di atas sesuai karena penyuluhan ini menggunakan alat

bantu yaitu leaflet, pendekatan kelompok juga dapat digunakan untuk

meningkatkan pengetahuan yang dapat menggugah awareness atau kesadaran

untuk merubah suatu perilaku.


6

pengetahuan yang dimilikinya. Leaflet ini akan digunakan pada kegiatan PMR

dengan menggunakan metode ceramah secara kelompok.

2. Karateristik Sasaran

Jika dilihat siswa dan siswi SMP Al-Hidayah Lebak Bulus memiliki siswa

dan siswi sejumlah 135 siswa dengan kisaran umur 12 hingga 15 tahun.

kelas ekonomi yang


Pengetahuan yang mereka
beragammemiliki
tetapi mayoritas pada ekonomi
berbeda-beda semakinmenegah ke bawah,
bertambah umur
dan hal bertambah
semakin itu yang juga
menjadikan bahwa
pengetahuan siswa dan yang
dan pengalaman siswimereka
SMPmiliki.
mempunyai

pengetahuan danHurlock
Menurut akses untuk
(1991)mengetahui masalahfaktor
umur merupakan HIV/AIDS
yang berbeda-beda
menggambarkanhal

tersebut dikarenakanbaik
suatu kematangan fasilitas
fisik,dan aksessosial
psikis, yangumur
dimilikinya, siswa mempengaruhi
juga dapat yang memiliki

ekonomi
tindakan yang tinggi
seseorang akan
pada dengan
proses mudah mendapatkan pengetahuan dan akses
belajar.
secara mudah, hal ituteori
Berdasarkan juga tersebut
akan mempengaruhi kecakapan
dan hasil peneliti dan perilaku
terdapat seseorang,
kesamaan yaitu
sebaliknya pada siswa usia
semakin bertambahnya yang
dan dalam ekonomiseseorang
proses belajar rendah akan
untuk mendapatkan
menambah ilmu

dan pengalaman yang berbeda-beda, karena pengalaman dari masing-masing

individu mempunyai perbedaan dan hal tersebut akan berdampak pada proses

belajar yang berbeda-beda dan dari pengalaman individu akan bertambah ilmu

baru.

Jika dilihat dari data sekunder siswa dan siswi SMP Al-hidayah memiliki
7

pengetahuan dan akses akan sulit dan hal ini akan berpengaruh pada perilaku dan

kecakapan.

Pernyataan di atas sesuai dengan teori yang diungkapkan Wijayanti (2000)

bahwa fasilitas dan sumber dana berpengaruh terjadinya perilaku seseorang,

besarnya kemampuan ekonomi seseorang akan mencerminkan keadaan sosial

lebih banyak
keluarga. Hal akan memiliki
tersebut pengetahuan
berpengaruh yang
pada akses danluas pula. Salah
kesempatan untuksatu sumber
memperoleh
informasi yang
pengetahuan danberperan penting bagi
mengembangkan pengetahuan
kecakapan adalah media masa. Banyak
yang dimiliknya.
tempat Hasil
atau studi
mediapendahuluan
yang bisa yang
dijadikan sumber
dilakukan informasi
terhadap untuk
31 siswa dan menambah
siswi kelas
pengetahuan, salah satunya
8 SMP Al-Hidayah berasalJuni
pada bulan dari dengan
guru yang memberikan
melakukan informasi
pembagian kepada
kuesioner
siswa-siswi melalui
diketahui bahwa proses
siswa belajaryang
dan siswi mengajar mereka
mempunyai dalam menempuh
pengetahuan suatu
rendah tentang
pendidikan.
HIV/AIDS sebanyak 81% dan siswa dan siswi yang mempunyai pengetahuan

yang Dari
tinggi hasil penelitian
tentang HIV/AIDS dansebesar
beberapa
19%,teori di dikarenakan
hal itu atas, bahwadi rendahnya
SMP Al-
pengetahuan siswa
Hidayah bahwa di dan
SMPsiswi mengenai
Al-Hidayah HIV/AIDS
belum dikarenakan
perna ada tidak
penyuluhan adanya
khusus terkait

HIV/AIDS, tetapi penyuluhan tersebut perna diselipkan di pelajaran (Ilmu

Pengetahuan Alam) IPA tetapi dengan materi secara umum dan dalam penyuluhan

juga tidak menggunakan media promosi kesehatan.

Menurut Notoatmodjo (2007) orang yang memiliki sumber informasi yang


7

penyuluhan khusus dan media promosi kesehatannya, dengan demikian tingkat

pengetahuan siswa-siswi SMP Al-Hidayah sangat berhubungan dengan faktor

informasi yang diterima, semakin baik dan semakin banyak informasi yang

diterima maka akan semakin baik dan mudah siswa tersebut dalam menerima

pengetahuan tentang HIVAIDS begitu pula sebaliknya. Untuk meningkatkan

memuat banyak
pengetahuan teks,
siswa dan hal dibutuhkannya
siswi itu dikarenakan remaja khusus
penyuluhan lebih tertarik
HIV/AIDSdengan
dan
pembahasan
media yang bersifat menghibur daripada materi pembahasan yang
promosi kesehatan.

C. Desainbersifat
(Design)baku.

Hasil FGD
1. Mengembangkan yang dilakukan dan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pesan

a. Hidayat
Bentuk (2012)
Pesan mempunyai kesamaan bahwa pada dasarnya remaja sangat
menyukaiHasil
media yang mempunyai
FGD dengan gambar
10 siswa SMP yangselama
Al-Hidayah lebihkurang
banyak
lebih jika
60
dibandingkan dengan tulisan, remaja akan lebih
pesantertarik untuk membaca
menit menyimpulkan remaja menyukai bentuk yang bergaya remaja,
materi yang mempunyai gambar yang lebih banyak daripada tulisan yang
tidak formal dan mereka menyukai media yang banyak gambar daripada

tulisan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2012) membuktikan dalam

memahami semua materi pembahasan kecenderungan remaja lebih

suka
7

banyak dikarenakan remaja suka dengan sesuatu yang bersifat menghibur

daripada sesuatu yang bersifat baku.

Bahasa yang akan digunakan dalam leaflet ini akan mencocokkan

sasaran (semi formal) dari leaflet yaitu remaja, jadi bahasa yang digunakan

tidak baku agar menarik, mudah dimengerti dan diterima oleh sasaran.

kalangan masyarakat,
Sebagaimana kata kerjaoleh
yang disebutkan dapat digunakan
Rahardi (2006)untuk
bahwamemberikan
jenis tulisansuatu
di
derajat
majalahkeurgensian pada copy
remaja, tabloid iklan penerbitan
olahraga, guna membantu
khususcopy iklan mengalir
(buletin dan
atau jurnal
tidak kaku,
interen) dankata-kata
lain-lain yang singkat
bisa saja yang memberi
melanggar copy iklan
kaidah penulisan itu suatu
kalimat baku.pemicu
beraksi. Peneliti akan memasukkan slogan bersifat meremaja dan ngetrend di

Dariremaja
kalangan hasil penelitian dan word
dengan buzz melihat darikata
serta teorikerja
yang dan
telahkalimat
dijabarkan
singkatdi
atas, peneliti akan
dimaksudkan merancang
agar pesan yang media yang lebih
disampaikan banyak
menempel gambar pembaca,
di ingatan daripada

tulisan
pesan berisikan seputar
yang di buat tidakHIV/AIDS, yaitu apa
kaku dan segar sertaitudiharapkan
HIV/AIDS,setelah
media membaca
penularan

HIV/AIDS, faktor
pesan sasaran resiko penyakit
melakukan HIV/AIDS, pencegahan penyakit
suatu reaksi.

Hal ini sesuai dengan teori Jefkins (2004) dalam penulisan copy iklan

yaitu tulisan yang di rancang harus familiar, kata-kata sederhana, kata unik

yang terbukti sangat sukses digunakan dalam periklanan yaitu disebut

dengan
7

HIV/AIDS, pengenalan tes HIV/AIDS, pengobatan HIV/AIDS, hal-hal yang

tidak menularkan HIV/AIDS serta menggunakan bahasa semi formal dan

memasukkan slogan “Keep Calm and Prevent HIV/AIDS” pada leaflet

HIV/AIDS di SMP Al-Hidayah.

Gambar 6.1 Bahasa Semi Formal

Gambar 6.2 Slogan

b. Pesan Langsung Ditunjukan kepada Sasaran

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pertanyaan oleh

seseorang kepada orang lain dengan mengandung tujuan tertentu,

memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik

langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2003).

Dari Hasil FGD didapatkan bahwa dalam menyusun sebuah media

pesan harus langsung ditunjukkan kepada sasaran langsung. Penyampaian

suatu pesan yang tepat mempunyai tujuan agar umpan balik yang diharapkan

dari sebuah komunikasi berjalan dengan baik, berjalan dengan baik disini

mempunyai maksud bentuk pesan yang terkandung dapat mempengaruhi


7

penerima pesan untuk melakukan suatu tindakan dan media yang digunakan

mencocokkan sasaran.

Hal ini sesuai dengan Effendy (2003) yang menyatakan bahwa umpan

balik sebenarnya adalah suatu bentuk dari pengaruh yang berasal dari

penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur-

ketakukan, himbauan
unsur lainnya ganjaran
seperti pesan dan yang
dan media himbauan motivasional.
digunakan, Penggunaan
meskipun pesan belum
himbauan tersebut
sampai pada bermacam-macam tergantung dari sisi mana yang mau
penerimanya.
dirubah dan
Darisasarannya.
hasil penelitian dan melihat dari teori yang telah dijabarkan di
Dari hasil
atas, peneliti akanpenelitian
merancangdansebuah
teori di atas langsung
pesan mempunyai kesamaankepada
ditunjukkan bahwa

diperlukan himbauan
sasaran pada dalam pesan
leaflet HHIV/AIDS di untuk melakukan Lebak
SMP Al-Hidayah tindakan, karena suatu
Bulus.

c. pesan
Pesanhimbauan akandimenimbulkan
Terkandung dalam Leafletrespon seseorangSasaran
Menyakinkan untuk melakukan suatu

perilaku,Hasil
himbauan yang digunakan
FGD kepada 10 siswa bisa
SMPbermacam-macam tergantung
Al-Hidayah selama sasaran
kurang lebih 60

menit menyimpulkan bahwa remaja menyukai media leaflet yang menuliskan

bahasa mengajak atau himbauan untuk melakukan suatu perilaku.

Menurut Kholid (2014) Suatu pesan akan mampu menimbulkan respon

jika media yang dibuat mencantumkan beberapa himbuan dalam

pesan,
7

yang dituju dan dalam leaflet ini himbauan yang digunakan adalah himbauan

emosional.

Dari hasil penelitian dan melihat teori yang telah dijabarkan di atas,

peneliti akan merancang sebuah pesan yang di dalamnya ada pesan himbauan

emosional pada leaflet HIV/AIDS SMP Al-Hidayah.

psikologi dan tipe sasaran hal itu bertujuan agar tidak merepotkan sasaran.

Hasil FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah selama kurang lebih 60

menit menyimpulkan bahwa bentuk dan ukuran sedang (lipat 3) tidak besar

dan tidak kecil, tidak menyusahkan serta masuk ke dalam tas.

Media leaflet yang akan digunakan mempunyai ukuran sebesar 14 x 21


Gambar 6.3
cm, peneliti membuat leaflet 14 x Himbauan
21 cm bermaksud agar tulisan terlihat jelas,
Emosional
bisa dibaca dan mudah dibawa kemana-mana dan dengan ukuran 14 x 21 tidak
2. Menetapkan Kemasan
merepotkan pembaca dengan ukuran yang minimalis, pemilihan ukuran leaflet
a. Bentuk Ukuran Leaflet
juga dilihat dari segi psikologis sasaran agar tidak merepotkan dan dengan
Menurut Masri (2007) bahwa ukuran dari leaflet atau flyer bisa ukuran

besar bisa juga berukuran kecil, tetapi dengan catatan konten yang dibuat

harus sesuai format yang dibuat dan kejelasan tulisan terlihat, dalam

pembentukan flyer atau leaflet pemilihan bentuk disesuaikan dengan


7

mudah membacanya serta bertujuan agar pesan yang terkandung di dalam

leaflet dapat diterima oleh sasaran.

b. Warna (Background, Tulisan dan Gambar) Media Leaflet

Warna mempunyai dampak tersendiri bagi psikologis, sugesti dan

suasana hati bagi sasaran yang melihatnya, warna merupakan unsur yang

mempunyai arti kebebasan,


ekspresif karena kualitasnyasebagaimana yangemosi
mempengaruhi disebutkan oleh Isroi secara
atau merespon (2007)

bahwa warna
langsung dan biru memiliki
segera arti suatu
(Holtzschue, kebebasan. Warna kuning dimaksudkan
2006).
bahwa media ini berisikan
Dari Hasil materi10HIV/AIDS,
FGD kepada siswa SMPdimana remajaselama
Al-Hidayah harus kurang
berhati-

hati dengan
lebih HIV/AIDS
60 menit jika ingin
menyimpulkan kehidupan
bahwa remajaselanjutnya
menyukai bahagia di dunia dan
warna background
dibiru
akhirat, warna sedangkan
dan kuning, kuning merupakan warnadan
untuk tulisan salah satu remaja
gambar providermenyarankan
yang pasti

remaja mengingatnya.
untuk disesuaikan Sebagaimana
dengan yang dijelaskan
warna background oleh Isroi
yang dipilih, (2007)tersebut
dari hasil bahwa

warna
remajakuning mempunyai
memilih arti optimisme,
menggunakan kebahagiaan,
warna background birukesuksesan,
dan kuning,idealisme,
warna
imajinasi, jadi kuning
tulisan putih, jika diartikan memakai
dan hitam, warna warna
gambarbiru dan kuning
merah, kuning,adalah
hijau, remaja
ping,

putih dan biru.

Dalam rancangan leaflet yang akan digunakan menggunakan warna

yang mencolok, yang kekinian di kalangan remaja dan didapat warna

leaflet
7

mempunyai jiwa yang penuh kebebasan, dengan adanya leaflet HIV/AIDS

remaja harus menjauhi faktor resiko dan penyakitnya agar bahagia di dunia

dan akhirat.

Jika dilihat dari tren remaja dan sycologis remaja yang mengikuti idola

dan ingin mendapatkan pengakuan dari teman sekitarnya tepat jika

arti membangkitkan
menggunakan warnagairah, darah,
kuning, hidup,
karena bahaya,
warna musuh,
tersebut perang. warna
merupakan Warna

hijau, menurut
provider yang Isroi (2007)
terkenal warna hijau
di kalangan yaitudengan
remaja, memiliki arti kesehatan,
melihat warna
warna kuning
hijau dipilih
remaja karena tema
akan mengigat yang
dengan akan dibahas dalam leaflet adalah masalah
cepat.
penyakitSeperti
HIV/AIDS
yangdan kita harusoleh
dipaparkan berhati-hati
Budiman supaya
(2002)mempunyai tubuh
bahwa remaja
sehat dan terhindar
mengalami darisosial,
perubahan penyakit tersebut.
emosional danBiru dan putih
moralitas dimanakarena
remajamewakili
dalam
warna seragam sekolah
fase pencarian anak SMP.
idola, mengidentifikasi diri dengan tokoh yang diidolakan serta
Pemilihan
mengikuti gaya warna secara dan
teman-teman tepat pergaulannya
akan menghasilkan
hal iniharmonisasi yang
bertujuan agar
menawan padapengakuan
mendapatkan sebuah media, selain merujuk pada warna korporat, kombinasi
dari kalangannya.

Untuk warna teks digunakan warna hitam dan putih, warna ini dipilih

dikarenakan 2 warna tersebut merupakan warna dasar dan peneliti

mempertimbangkan keterlihatan dan kejelasan tulisan pesan, untuk

warna
7

warna yang dipilih harus tepat. Sesuai dengan teori yang dijelaskan

Holtzschue (2006) bahwa pemilihan warna juga sangat berpengaruh pada

layout yang dibuat terutama warna-warna yang melatar belakangi teks maupun

gambar, selain warna yang harmoni keterbacaan teks juga sangat diperlukan.

Standar warna yang digunakan pada proses cetak brosur menggunakan sistem

warna Cyan Magenta Yellow Black (CMYK), grayscale atau hitam putih dan warna-warna khusus.
Dari hasil penelitian dan melihat dari teori yang telah dijabarkan di atas, peneliti akan merancang s
gambar merah, kuning, hijau, ping, putih dan biru.

Gambar 6.4
Warna Background Kuning dan Biru

Gambar 6.5
Warna Tulisan Kuning dan Putih

Gambar 6.6
Warna Tulisan Hitam
7

Gambar 6.7
Warna Gambar Hijau, Kuning

Gambar 6.8 Warna Gambar Merah

Gambar 6.9
Warna gambar Putih dan Biru

c. Tata Letak (Layout)

Tata letak adalah suatu kerja gambar yang memperlihatkan bagaimana

sebuah pesan ditampilkan. Sebuah tata letak adalah suatu susunan instruksi

yang diiringi potongan naskah yang memperlihatkan bagaimana sebuah pesan

ditampilkan (J. Thomas Russel dan W. Ronald Lane. 1996).

Hasil FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah selama kurang lebih 60

menit menyimpulkan bahwa remaja menyukai layout yang seimbang antara

tulisan dan gambar serta sederhana, hal itu dimaksudkan agar gambar dan

tulisan mudah dibaca dan tidak menggagalkan konsentrasi membaca.


8

Menurut Jefkins (1995) basic rules of lay out adalah tata letak harus

seimbang antara penempatan gambar dan tulisan jika salah satunya

mendominasi maka pembuatan tata telak dianggap gagal, perhatikan besar dan

kecilnya gambar dan usahakan tidak ada sambungan ke halaman lain karena

sambungan akan mengganggu konsentrasi membaca.


Dari hasil penelitian dan teori yang dijabarkan di atas sesuai bahwa dalam pembuatan leaflet layout yang akan d
Dari hasil penelitian dan melihat teori yang telah dijabarkan di atas, peneliti akan merancang sebuah leaflet denga

Gambar 6.10
Layout Seimbang Tulisan Dan Gambar
8

d. Tipografi (Ukuran, Bentuk) Media Leaflet

Huruf menjadi suatu yang memiliki makna ganda, huruf juga dapat

menjadi sesuatu yang dapat dilihat (bentuk atau rupa huruf) dan dapat dibaca

(kata atau kalimat). Selain itu juga huruf memiliki makna yang tersurat (pesan atau gagasan) dan makna yang ter
Hasil FGD kepada 10 siswa SMP Al-Hidayah selama kurang lebih 60 menit menyimpulkan bahwa tipografi (uku
Hal ini sesuai menurut Jefkins (2004) bahwa tipe huruf times new roman cocok digunakan ditulisan formal atau

dalam pemilihan tipe huruf dapat disesuaikan dengan konten yang akan

dibuat, jika menggunakan lebih dari satu jenis huruf gunakan masing-masing

secara konsisten.

Leaflet akan dirancang menggunakan bentuk huruf comic sans, algeria

dan times new roman, jenis huruf juga sudah cocok karena tipe huruf tesebut

lebih mudah dan dapat dibaca serta memberikan kesan non formal. Jika jenis

tipe sudah ditentukan maka untuk ukuran dan letak teks menyesuaikan dengan

komponen yang ada, hal ini bertujuan agar teks mudah dibaca dan dipahami

serta selaras antara gambar dan tulisan.


8

Menurut Dani (1999) hal perlu diperhatikan jika huruf sudah

ditentukan adalah ukuran bentuk huruf, harus yang mudah dibaca, ukuran

harus sesuai (panjang, lebar dan tinggi) letak pesan juga harus disesuaikan

dengan gambar atau logo yang akan di pasang.

Dari hasil penelitian dan melihat dari teori yang telah dijabarkan di

atas peneliti akan merancang sebuah leaflet dengan menggunakan bentuk huruf comic sans, algeria
peneliti akan menyesuaikan dengan konten yang ada.

Gambar 6.11 Jenis Teks Algeria

Gambar 6.12 Jenis Teks Comic Sans

Gambar 6.13
Jenis Teks Times New Roman
8

D. Pengumpulan Bahan-Bahan (Material Collecting)

Materi yang akan disampaikan di dalam leaflet berisikan pengertian

HIV/AIDS, media penularan HIV/AIDS, faktor resiko penyakit HIV/AIDS,

pencegahan HIV/AIDS, pengobatan HIV/AIDS serta hal-hal yang tidak menularkan

pesan di dalam leaflet harus dengan materi yang singkat jelas dan padat berupa pokok
HIV/AIDS.
– pokok Isi
uraian yang
materi pentingyang
informasi dengan menggunakan
disampaikan kalimat
melalui leafletyang
harussederhana, daridan
singkat jelas hal

tersebut pesanpokok
padat berupa yang –disampaikan
pokok uraiandiyang
dalam leaflet
penting sajaberisikan pengertian mengenai
dengan menggunakan kalimat
HIV/AIDS, mediaUntuk
yang sederhana. penularan
menarikHIV/AIDS, faktor
minat sasaran resikoleaflet
pembaca penyakit HIV/AIDS,
sangat dianjurkan
pencegahan HIV/AIDS,
pembuatannya pengobatan
dilengkapi HIV/AIDS
dengan pemberian serta hal-hal
gambar yang
sederhana dantidak menularkan
terfokus yang
HIV/AIDS.
akan memperjelas materi tulisan (Wahyudi dan Gunari, 2013).
Jenis kertas
Leaflet yangjenis
adalah dipilih adalah
salah satukertas
mediadengan jenis penyuluhan
informasi art paper, kertas
dalaminibentuk
digunakan
lembaran karena kertas
informasi ini disajikan
yang licin, halus, sertaselembar
dalam semi doffkertas
dan agar dapat menarik
berisikan uraian materi

informasi, penampilan lembar leaflet tanpa ada pelipatan kertas. Pada bagian muka

lembar leaflet berisikan judul tulisan dan uraian tulisan pembuka materi informasi

yang akan disampaiakan dan pada bagian lembar belakang leaflet berisikan muatan

isi
8

perhatian sasaran karena kertasnya tidak seperti kertas yang digunakan oleh siswa

untuk sekolah sehari-hari. Kertas art paper kurang bisa menyerap air sehingga kurang

cocok digunakan dengan printer yang menggunakan tinta dye yang merupakan tinta

berbahan dasar air dan cocok menggunakan tinta art paper dan dicetak menggunakan

head printer Epson

menggunakan waktu,diruang,
Pernyataan keahlian
atas sesuai sumber
dengan dayayang
teori lainnya, yang menghasilkan
diungkapkan Wahyudi suatu
dan
hasil yang(2013)
Gunari, nantinya hasil bahan
bahwa tersebut sesuaiuntuk
kertas dengan yanglebih
brosur diharapkan.
baik menggunakan bahan

denganDalam prosesnya
permukaannya desain
yang diciptakan atau
licin (artpaper), menggunakan waktu,
yang semi doff kemampuan
(matt dan
paper). Selain
keahlian sumber
karena licin, hasildaya
yang untuk menghasilkan
dihasilkan juga bagus,suatu
karenahasil,
rasterproses pembuatan
kertasnya leaflet
halus. Tinta
dirancang
yang cocokmelalui beberapa
digunakan tahapan pertama
untuk mencetak dengan
dengan media memasukkan
kertas materi
art paper ini terlebih
adalah tinta
dahulu, laluyang
art paper memasukkan gambaruntuk
di desain khusus yanghead
sesuai dan yang
printer Epsonterakhir dengan memasukkan

E. warna yang telah


Pembuatan dipilih, dalam proses pembuat juga harus juga mengacu kepada
(Assembly)
kemampuan danmerupakan
Desain keahlian sumber
proses daya untuk dan
pemikiran merancang
perasaansuatu
yangdesain ke dalam suatu
menciptakan

hasil dengan menggabungkan fakta dan kontruksi dari fungsi dan estetika untuk

memenuhi suatu kebutuhan manusia.

Hong Zhu (2005) menjelaskan bahwa Proses adalah urutan pelaksanaan atau

kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, elemen yang digunakan diantaranya
8

aplikasi, aplikasi yang dipilih dan yang akan digunakan dalam pembuatan media

leaflet ini adalah corel draw. Pemilihan penggunaan aplikasi didasari kemampuan

sumber daya untuk menjalankannya, hal itu mempunyai suatu tujuan agar dalam

proses pembuatan desain leaflet tidak mengalami hal-hal sulit dan yang nantinya hasil

tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan.

F. Testing60 menit didapatkan bahwa bentuk pesan yang digunakan di dalam leaflet
menarik sudah dapat
1. Mengembangkan Pesandipahami.

a. BentukDari hasil revisi berdasarkan masukan para ahli dan hasil dari testing
Pesan
yang dilakukan terdapat
Berdasarkan kecocokan
hasil dari keduanya
dari kegiatan yaituyang
wawancara bentuktelah
pesandilakukan
menarik,

mudah
dengandipahami,
ahli mediamenarik diartikan
selama kurang sebagai
lebih banyak
60 menit gambardari
didapatkan daripada tulisan
media leaflet
dan para
yang remaja
telah sangat menyukai
dirancang informasi media
sudah yang mempunyai
menarik, mudahgambar yang lebih
dipahami dan
banyak jika tidak
informatif, dibandingkan dengandan
banyak tulisan tulisan,
lebih remaja
banyakakan lebihtetapi
gambar, cepatuntuk
menangkap
pesan
materi
harus yang memuatdengan
di urutkan banyakjelas
gambar
agardaripada
pembacabanyak
tidaktulisan.
kebingungan dan salah

persepsi.

Setelah melakukan revisi berdasarkan masukan ahli peneliti melakukan

testing kepada siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus dengan jumlah siswa 10

orang dengan menggunakan pendekatan FGD, dari FGD selama kurang


8

Pernyataan di atas sejalan dengan hasil penelitian Hidayat (2012)

bahwa dalam memahami semua materi pembahasan kecenderungan remaja

lebih suka membaca buku yang di lengkapi fasilitas gambar dibandingkan

buku yang memuat banyak teks, hal itu dikarenakan remaja lebih tertarik

dengan pembahasan yang bersifat menghibur daripada materi pembahasan

b. Pesan Langsung
yang bersifat Ditunjukan kepada Sasaran
baku.
Komunikasi adalah
Mudah dipahami suatu
disini dari proses penyampaian
bentuk bahasa, bahasa pertanyaan oleh
yang digunakan
seseorang kepada
dalam leaflet orang lain
ini mencocokan dengan
sasaran mengandung
dari leaflet tujuan
yaitu remaja jadi tertentu,
bahasa
memberitahu atautidak
yang digunakan untuk
bakumengubah
agar mudahsikap, pendapat
diterima atau perilaku
dan dimengerti baik
oleh sasaran.
langsung secara
Pernyataan lisan
di atas maupun
sesuai tidak
dengan teorilangsung melalui media
yang diungkapkan (Efendi
Rahardi dan
(2006)
Uchjana Effendy,
bahwa jenis 2003).
tulisan di majalah remaja, tabloid olahraga, penerbitan khusus

(buletinBerdasarkan hasil dari


atau jurnal interen) dan kegiatan wawancara
lain-lain bisa yang kaidah
saja melanggar telah penulisan
dilakukan

dengan
kalimatahli remaja
baku, hal iniselama kurang lebih
dimaksudkan pesan60 menit
yang didapatkanagar
disampaikan bahwa
lebih pesan
menarik

dan lebih dipahami oleh target pembacanya.

Dari hasil penelitian dan melihat dari teori yang telah dijabarkan di

atas peneliti menyimpulkan bahwa media leaflet HIV/AIDS yang

dirancang
8

sudah langsung ditunjukan kepada sasaran dan sasaran sudah mendapatkan

informasi dari media leaflet yang telah dibuat.

Setelah melakukan revisi berdasarkan masukan ahli peneliti melakukan

testing kepada siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus dengan jumlah siswa 10

orang dengan menggunakan pendekatan FGD, dari FGD selama kurang lebih

dari unsur-unsur
60 menit lainnya
didapatkan seperti
bahwa pesanpesan
yangdan media yang
terkandung digunakan,
di dalam meskipun
leaflet langsung
pesan belumkepada
ditunjukan sampaisasaran,
pada penerimanya.
bukan ditunjukkan untuk orang lain.
Dari
Darihasil
hasilpenelitian dan melihat
revisi berdasarkan dari teori
masukan parayang
ahli telah dijabarkan
dan testing yangdi
atas penelititerdapat
dilakukan menyimpulkan
kecocokanbahwa media leaflet
dari keduanya yaitu HIV/AIDS yangditunjukan
pesan langsung dirancang

layak dansasaran
kepada cocok untuk
bukan anak SMP. untuk orang lain. Hal tersebut dikarenakan
ditunjukkan

umpan balik yang diharapkan dari sebuah komunikasi berjalan dengan baik,

berjalan dengan baik disini mempunyai maksud bentuk pesan yang terkandung

dalam pesan dapat mempengaruhi penerima pesan untuk melakukan suatu

tindakan dan media yang digunakan mencocokan sasaran.

Seperti yang dipaparkan oleh Efendi dan Uchjana Effendy (2003)

bahwa umpan balik sebenarnya adalah suatu bentuk dari pengaruh

yang
8

c. Pesan Terkandung Di dalam Leaflet

Berdasarkan hasil dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan

dengan ahli media peneliti selama kurang lebih 60 menit didapatkan bahwa

pesan yang terkandung di dalam leaflet belum menyakinkan sasaran untuk

media leaflet perilaku


melakukan yang dirancang belumpesan,
berdasarkan menyakinkan sasaran
karena di dalamuntuk melakukan
leaflet belum
berdasarkan pesan,
menyantumkan setelahapa
perilaku peneliti
yang menuliskan
seharusnya pesan perilaku
diinginkan, yang
jika diinginkan
pengetahuan
peneliti melakukanpesan
yang diingkinkan testing dan diketahui
tersebut bahwa pesan
sudah menyankinkan danmenyakinkan sasaran
merubah tetapi jika
untuk melakukan
perilaku perilaku
dan sikap berdasarkan
belum pesan.
bisa menyakinkan karena merubah keduanya
Diperlukan
membutuhkan waktuhimbauan dalam
yang cukup lama. pesan yang mampu menimbulkan

seseorangSetelah
untukmelakukan
melakukan suatu
revisi perilakumasukan
berdasarkan atau respon, himbauan
ahli peneliti yang
melakukan
digunakan bisa siswa
testing kepada bermacam-macam tergantung
SMP Al-Hidayah Lebak sasaran yang dituju
Bulus dengan jumlahdan dalam
siswa 10
leaflet
orang ini himbauan
dengan yang digunakan
menggunakan adalah FGD,
pendekatan himbauan
darimotivasi.
FGD selama kurang

lebih 60 menit, peneliti menuliskan pesan perilaku yang diinginkan dan

didapatkan bahwa pesan yang terkandung di dalam leaflet sudah menyakinkan

untuk melakukan perilaku berdasarkan pesan yaitu melakukan pencegahan.

Dari hasil revisi berdasarkan masukan para ahli didapatkan bahwa


8

Pernyataan di atas sesuai dengan teori yang diungkapkan Kholid

(2014) suatu pesan akan mampu menimbulkan respon jika media yang dibuat

mencantumkan beberapa himbuan dalam pesan, contohnya adalah himbuan

rasional, himbauan emosional, himbauan ketakukan, himbauan ganjaran dan

himbauan motivasional. Penggunaan himbauan tersebut bermacam-macam

tindakan seseorang,
tergantung pengetahuan
dari sisi mana yang maudiperlukan sebagai
dirubah dan dorongan psikis dalam
sasarannya.
menumbuhkan sikap dan
Jika dilihat perilaku
leaflet yang setiap
dibuathari, sehingga
sudah dapat dikatakan
bisa merubah bahwa
pengetahuan
pengetahuan merupakan
seseorang dan stimulus
untuk merubah terhadap
sikap tindakanseseorang
dan perilaku seseorang.belum bisa dilihat

hal ituDari hasil


waktu penelitian
penelitian dan melihat
tidaklah dari tidak
lama dan teori ada
yangcontrol
telah untuk
dijabarkan
melihatdi
atas penelitidari
perubahan menyimpulkan bahwa
pendidikan yang media leaflet
dilakukan. TetapiHIV/AIDS yang dirancang
jika pengetahuan berubah
layak
pasti dan cocokdan
perilaku untuk anak
sikap SMP. pasti akan berubah dengan pengetahuan
seseorang

yang dimilikinya karena hal yang mendasar untuk merubah keduanya adalah

pengetahuan yang dimilikinya.

Pernyataan di atas sesuai dengan teori yang diungkapkan Kholid

(2014) pengetahuan diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri sendiri

maupun pengalaman orang lain, media massa maupun

lingkungan.
9

2. Menetapkan Kemasan

a. Bentuk ukuran Leaflet

Leaflet dikatakan media cetak yang kecil dan bisa dibawa kemana-

mana, ukuran juga sangat berpengaruh untuk keefektifitasan media,

antara hasil dari


berdasarkan hasilrevisi dan hasil
wawancara testing sejalan
mendalam kepadayaitu
ahli ukuran
remaja dari leaflet
selama yang
kurang
dirancang tidak kepada
lebih 60 menit terlalu kecil dan tidak
ahli media terlalu bahwa
mengatakan besar, bisa
bentukmasuk
ukurankedalam
media
kantong tas, mudah
leaflet yang dibaca,remaja
cocok untuk tidak tidak
ribet dan sudah
terlalu besarcukup. Peneliti
dan tidak membuat
terlalu kecil
leaflet 14 x 21
disesuaikan cm bermaksud
dengan agarbentuk
sasaran dan tulisanmedianya,
terlihat jelas,
yangbisa
bisadibaca
masukdan mudah
kedalam
dibawa
kantongkemana-mana dan dengan
tas, mudah dibaca ukuran
dan tidak ribet, 14 x 21remaja
karena tidak itu
merepotkan
menyukaipembaca
hal-hal
dengan ukuran yang minimalis.
yang simpel-simpel, jika media leaflet diperkecil kembali dikhawatirkan pesan
Pernyataan
dan konten belum di atas sesuai
dijabarkan dengan
semua teori yang tidak
dan tulisannya diungkapkan Masri (2007)
dapat terbaca.
bahwa ukuran
Setelahdari leaflet atau
melakukan flier
revisi bisa ukuranmasukan
berdasarkan besar bisa
ahli juga berukuran
peneliti melakukan

testing kepada siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus dengan jumlah siswa 10

orang dengan menggunakan pendekatan FGD, dari FGD selama kurang lebih

60 menit didapatkan bahwa bentuk dan ukuran media leaflet sudah cukup.

Media leaflet yang digunakan mempunyai ukuran sebesar 14 x 21 cm,


9

besar, tetapi dengan catatan konten yang dibuat harus sesuai format yang

dibuat dan kejelasan tulisan terlihat, dalam pembentukan flier atau leaflet

pemilihan bentuk disesuaikan dengan selera, psikologi dan tipe sasaran hal itu

bertujuan agar tidak merepotkan sasaran (Masri, 2007).

Dari hasil penelitian dan melihat dari teori yang telah dijabarkan di

media yang
atas peneliti dibuat tetapi
menyimpulkan harusbentuk
bahwa mempunyai decision
leaflet yang maker 14
berukuran sendiri
x 21 dalam
cm
pemilihan
cocok warna,
untuk dan untuk model gambar harus konsisten awal sampai akhir.
anak SMP.

b. WarnaSetelah melakukan
(Background, revisi Gambar)
Tulisan, berdasarkan masukan ahli peneliti melakukan

testing kepada
Warna siswa SMP Al-Hidayah
mempunyai Lebak Bulus
dampak tersendiri bagi dengan jumlah
psikologis, siswadan
sugesti 10

orang dengan
suasana hati menggunakan pendekatan
bagi sasaran yang FGD, warna
melihatnya, dari FGD selama kurang
merupakan lebih
unsur yang
60 menit didapatkan
ekspresif bahwa warna
karena kualitasnya gambar dan emosi
mempengaruhi warna backround leafletsecara
atau merespon sudah

pas dan cocok.


langsung dan segera (Holtzschue, 2006).

Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada ahli remaja selama

kurang lebih 60 menit kepada ahli media mengatakan bahwa remaja itu

dinamis mereka suka dengan gambar, warna, backround yang mengepresikan

bahwa itu remaja (yang mencolok), remaja juga suka dengan hal-hal yang

lagi
9

Dalam rancangan leaflet yang digunakan menggunakan warna yang

mencolok, yang kekinian di kalangan remaja dan didapat warna leaflet adalah

merah, kuning, putih, hitam dan biru dari hasil FGD didapatkan bahwa warna

yang di tampilkan pada leaflet pas dan cocok untuk anak SMP, pemilihan

warna merah dikarenakan HIV/AIDS itu penyakit berbahaya, jadi remaja

akan
harusmengigat dengan
berhati-hati dan cepat.
menjauhinya.
Pernyataan
Pernyataan di atas sesuai
di atas sesuaidengan
dengan teori
teori yangyang diungkapkan
diungkapkan NadraBudiman
(2014)
(2002)
bahwa bahwa
warna remaja mengalami perubahan
merah membangkitkan gairah,sosial,
darah, emosional dan moralitas
hidup, bahaya, musuh,
dimana
perang.remaja dalamwarna
Sedangkan fase pencarian idola, mengidentifikasi
kuning dimasudkan bahwa media diri ini
dengan tokoh
berisikan
yang diidolakan
materi serta
HIV/AIDS, mengikuti
dimana gaya
remaja teman-teman
harus berhati-hatidan pergaulannya
dengan HIV/AIDS haldan
ini

bertujuan agar satu


warna salah mendapatkan
provider pengakuan
yang pasti dari kalangannya.
remaja mengingatnya, hal ini sejalan

denganUntuk
teori warna
Nadra teks digunakan
(2014) warna kuning
bahwa warna hitam dan putih, warna
mempunyai arti ini dipilih
hati-hati,
dikarenakan
bergembira, 2ceria
warna
dan tersebut merupakan warna dasar dan peneliti
pencerahan.

Jika dilihat dari tren remaja dan sycologis remaja yang mengikuti idola

dan ingin mendapatkan pengakuan dari teman sekitarnya tepat jika

menggunakan warna kuning, karena warna tersebut merupakan

warna
9

mempertimbangkan keterlihatan dan kejelasan tulisan pesan, untuk warna

gambar di pilih warna biru dan putih karena mewakili warna seragam sekolah

anak SMP. Pemilihan warna secara tepat akan menghasilkan harmonisasi yang

menawan pada sebuah media, selain merujuk pada warna korporat, kombinasi

warna yang dipilih harus tepat.

untuk membaca leaflet.


Pernyataan di atas sesuai dengan teori yang diungkapkan Holtzschue
c. Tata Letak
(2006) (Layout)
pemilihan warna juga sangat berpengaruh pada layout yang dibuat
Menurut
terutama J. Thomas
warna-warna yangRussel
melatardan W. Ronald
belakangi teks Lane (1996),
maupun tataselain
gambar, letak

adalah suatu harmoni


warna yang kerja gambar yang teks
keterbacaan memperlihatkan bagaimanaStandar
juga sangat diperlukan. sebuahwarna
pesan

ditampilkan. Sebuah
yang digunakan padatata letakcetak
proses adalah suatu
brosur susunan instruksi
menggunakan sistem yang
warnadiiringi
cyan
potongan
magenta naskah yang memperlihatkan
yellow black bagaimana
(CMYK), grayscale sebuah
atau hitam pesan
putih dan ditampilkan.
warna-warna

khusus.Berdasarkan hasil dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan


dengan ahli
Dari remaja peneliti menyimpulkan
hasil penelitian dan melihat daribahwa penempatan
teori yang letak gambar
telah dijabarkan di

atas peneliti menyimpulkan bahwa warna yang digunakan dalam leaflet adalah

merah, kuning, putih, hitam dan biru cocok untuk anak SMP. Untuk

menambah keefektivitasan media sebaiknya warna yang digunakan lebih

color
9

disesuaikan dengan kontennya, penempatan gambar tiap halaman usahakan

tidak crowded dan mengganggu konten yang lain, jika dilihat dari leaflet yang

telah dirancang penempatan sudah balance, rapi.

Setelah melakukan revisi berdasarkan masukan ahli peneliti melakukan

testing kepada siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus dengan jumlah siswa 10

pembuatan tata menggunakan


orang dengan telak dianggappendekatan
gagal, perhatikan
FGD, daribesar
FGDdan kecilnya
selama gambar,
kurang lebih
jangan adadidapatkan
60 menit sambunganbahwa
ke halaman
gambarlain karena
yang sambungan
terdapat akanhalam
pada tiap mengganggu
leaflet
konsentrasi membaca.
sudah cukup, warna sudah pas tidak perlu diganti, gambar sudah pas dan tidak
Dari hasil penelitian dan melihat dari teori yang telah dijabarkan di
perlu ditambah.
atas peneliti
Dari menyimpulkan bahwa
leaflet yang telah segi bahwa
dibuat letak gambar padarevisi
hasil dari tiap halaman dan
berdasarkan
warna media
masukan ahlileaflet HIV/AIDS
dan testing yang dirancang
mempunyai layak sama
pendapat yang dan cocok
bahwauntuk anak
tata letak
SMP.
media leaflet balance, rapi dan konten (warna, gambar) sudah pas dan cukup.

Hal ini dibuat agar sasaran yang membaca tertarik untuk membaca, tidak salah

tanggap, pusing dan akhirnya enggan untuk membaca leaflet yang diberikan.

Pernyataan di atas sesuai dengan teori yang diungkapkan Jefkins

(1995) basic rules of lay out adalah tata letak harus seimbang

antara
9

d. Tipografi (Bentuk,Ukuran) Media Leaflet

Huruf menjadi suatu yang memiliki makna ganda, huruf juga dapat

menjadi sesuatu yang dapat dilihat (bentuk atau rupa huruf) dan dapat dibaca

(kata atau kalimat). Selain itu juga huruf memiliki makna yang tersurat (pesan

penempatan sudah
atau gagasan) dan bagus
maknadan cocok.
yang tersirat (kesan) (Rustan, 2010).
Dari leaflet yang
Berdasarkan hasil telah dibuatmendalam
wawancara bahwa hasil dariahli
kepada revisi berdasarkan
remaja selama
masukan ahli 60
kurang lebih danmenit
testing mempunyai
kepada pendapat
ahli media yang sama
mengatakan bahwabahwa
bentukbentuk teks
teks atau
atau
hurufhuruf
segarharus segar danukuran
dan dinamis, dinamis,
teks ukuran tekskertas
tergantung tergantung kertas letak
yang dipakai, yang

dipakai, tata letak


diseimbangkan dandiseimbangkan dan rata serta
rata. Warna disesuaikan bentuk
dengan teks yang
backround dan dirancang
pastikan
sudah tepat,
memilih ukuran
warna yang sudah pas, warna
segar pastinya, bagussesuaikan
intinya dan cocok.
saja Tipe huruf
dengan yang
konten
digunakan adalah
yang ada dan huruf
remaja saatcomic
ini. sans dan jokerman tipe huruf tersebut sudah

Setelah melakukan revisi berdasarkan masukan ahli peneliti melakukan

testing kepada siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus dengan jumlah siswa 10

orang dengan menggunakan pendekatan FGD, dari FGD selama kurang

lebih 60 menit didapatkan bahwa desain teks (bentuk, ukuran, warna

dan letak)
9

cocok karena tipe huruf tersebut lebih mudah dapat dibaca sedangkan untuk

tipe jokerman digunakan untuk memberikan kesan tulisan non formal.

Pernyataan di atas sesuai dengan teori yang diungkapkan Jefkins

(2004) tipe huruf times new roman cocok digunakan ditulisan formal atau

akademis, tipe huruf sans comic cocok digunakan ditulisan non formal karena

HIV/AIDS yang
lebih terlihat lucudirancang
dan segar,layak
dalamdan cocok tipe
pemilihan untuk
hurufanak
dapatSMP. Untuk
disesuaikan
menambah keefektivitasan
dengan konten media jika
yang akan dibuat, sebaiknya tipe huruf
menggunakan lebihyang
dari digunakan lebih
satu jenis huruf
bervariasi hal ini bertujuan
gunakan masing-masing agarkonsisten.
secara media yang dibuat lebih menarik perhatian

sasaran untuk membaca


Karena leaflet.
jenis tipe sudah ditentukan maka untuk ukuran dan letak teks

menyesuaikan dengan komponen yang ada, hal ini bertujuan agar teks mudah

dibaca dan dipahami serta selaras antara gambar dan tulisan. Pernyataan

tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan Dani (1999) hal perlu

diperhatikan jika huruf sudah ditentukan adalah ukuran bentuk huruf, harus

yang mudah dibaca, ukuran harus sesuai (panjang, lebar dan tinggi) letak

pesan juga harus disesuaikan dengan gambar atau logo yang akan di pasang

Dari hasil penelitian dan melihat dari teori yang telah dijabarkan di

atas peneliti menyimpulkan bahwa segi desain teks (Bentuk, Ukuran) leaflet
BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan wawancara mendalam

kepada ahli media sebanyak


ini akan 4dibagikan
orang, guru SMP Al-Hidayah
sebelum penyuluhan sebanyak
dimulai. 1 orang, siswa

SMP Al-Hidayah sebanyakSasaran


b. Karateristik 1 orang serta FGD dengan 10 siswa SMP Al-Hidayah,

simpulan sebagai1)
berikut
SMP: Al-Hidayah memiliki siswa berjumlah 384 siswa yaitu

1. Tahapan Konsep (Concept)


kelas VII berjumlah 135 siswa kelas VIII berjumlah 125, kelas

a. TujuanIXProduksi
berjumlah
Media
126 siswa dengan rentang usia sekitar 12 tahun

1) hingga
Media 15leaflet
tahun. yang dirancang mempunyai tujuan untuk

meningkatkan
2) Siswa pengetahuan
dan siswi HIV/AIDS
SMP Al-Hidayah siswa dan
memiliki siswi
kelas SMPyang
sosial Al-

Hidayah tetapi
beragam, Lebakmayoritas
Bulus. Media leafletdan
dari siswa HIV/AIDS diperuntukkan
siswi adalah kelas

untuk remaja yang mempunyai kisaran umur antara 12 tahun

sampai 18 tahun.97

2) Media leaflet digunakan pada saat penyuluhan terkait HIV/AIDS

di program PMR (Palang Merah Remaja) dan keputrian, media


9

ekonomi menengah ke bawah dengan gaya hidup yang berbeda

antara siswa dan siswi satu dengan yang lain.

3) Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan

terhadap 31 siswa dan siswi kelas 8 SMP Al-Hidayah pada

bulan Juni dengan melakukan pembagian kuesioner diketahui

2. Desain (Design) bahwa siswa dan siswi yang mempunyai pengetahuan rendah

a. Mengembangkan Pesan
tentang HIV/AIDS sebanyak 81% dan siswa dan siswi yang
1) Bentuk pesan
mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang HIV/AIDS sebesar
Hasil (pengertian
19% dari FGD didapatkan
HIV 19,3%,bahwa remajaAIDS
pengertian menyukai media
16%, media
yang banyak gambarHIV/AIDS
penularan daripada tulisan
23%, dan untuk
faktor bahasa
resiko remajaHIV/AIDS
penyakit menyukai

bahasa yang semipencegahan


19,3%, formal, dari hasil penelitian
HIV/AIDS akan dirancang
19,3%, pengobatan media
HIV/AIDS
yang lebih banyak
27%, gambar
hal-hal daripada
yang tidak tulisan HIV/AIDS
menularkan serta menggunakan
16%). bahasa

semi formal
4) SMPpada leaflet HIV/AIDS
Al-Hidayah di SMP
belum pernah adaAl-Hidayah.
penyuluhan khusus terkait

HIV/AIDS, tetapi penyuluhan tersebut pernah diselipkan di

pelajaran (Ilmu Pengetahuan Alam) IPA dengan materi secara

umum dan dalam penyampaian juga tidak menggunakan

media
9

2) Pesan langsung ditunjukkan kepada sasaran

Hasil dari FGD didapatkan bahwa remaja menyukai pesan

langsung ditunjukkan kepada sasaran langsung, dari hasil penelitian akan

dirancang sebuah pesan yang langsung ditunjukkan kepada sasaran pada

leaflet HIV/AIDS di SMP Al-Hidayah.

2) 3) Warna (Background,dalam
Pesan terkandung Tulisan, Gambar)
leaflet menyakinkan sasaran
Hasil
Hasil FGD didapatkan
dari FGD bahwa
didapatkan remaja
bahwa menyukai
remaja warnabahwa
menyukai yang

mengekspresikan
dalam menyusun(mencolok) remaja
sebuah media dan populer
diperlukan pesandikalangannya, jadi
himbauan untuk
sesuaikan
melakukanapa yang populer
tindakan, saatpenelitian
dari hasil ini, dari akan
hasildirancang
tersebut sebuah
warna pesan
yang

dipilih
yang diyaitu warna ada
dalamnya background biru danpada
pesan himbauan kuning sedangkan
leaflet untuk
HIV/AIDS di warna
SMP
tulisan dan gambar disesuaikan dengan warna background yang dipilih,
Al-Hidayah.
dari hasil Kemasan
b. Menetapkan tersebut akan dirancang sebuah leaflet menggunakan warna

1) Bentuk Ukuran Leaflet

Hasil FGD didapatkan bahwa ukuran media berukuran sedang

lipat 3 (14 x 21) dan tidak merepotkan untuk membaca dan

membawanya, dari hasil tersebut akan dirancang sebuah leaflet yang

berukuran 14 x 21 cm HIV/AIDS di SMP Al-Hidayah.


1

background biru dan kuning. Warna tulisan putih, kuning dan hitam.

Warna gambar merah, kuning, hijau, ping, putih dan biru.

3) Tata Letak (Layout)

Hasil FGD didapatkan bahwa layout yang disukai remaja adalah

seimbang, sederhana dan disesuaikan dengan konten yang ada. Dari hasil

tersebut akan dirancang sebuah leaflet menggunakan layout yang seimbang antara tulisan dan gamba
4)Tipografi (Bentuk,Ukuran) Media Leaflet

Hasil FGD didapatkan bahwa remaja menyukai bentuk text yang segar dan non formal. Dari hasil ter
untuk ukuran disesuaikan dengan konten yang ada, seimbang dan rata,

mengacupada hasiltersebutakandirancangsebuahleaflet

menggunakan bentuk huruf comic sans, algerian dan times new roman,

sedangkan untuk ukuran peneliti akan menyesuaikan dengan konten

yang ada.

3. Pengumpulan Bahan-Bahan (Material Collecting)

1. Proses dari pengumpulan bahan yaitu mengumpulkan bahan yang akan

digunakan yaitu materi pengertian HIV/AIDS, media penularan

HIV/AIDS, faktor resiko penyakit HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS,

pengobatan HIV/AIDS serta hal-hal yang tidak menularkan HIV/AIDS.

Mengumpulkan gambar-gambar animasi siswa SMP dengan menggunakan


1

seragam biru putih, ikon-ikon, pita HIV/AIDS dan virus. Jenis kertas art

paper, tinta art paper, head printer epson, gunting.

4. Pembuatan (Assembly)

Proses pembuatan media leaflet dilakukan secara bertahap yang pertama

dengan memasukkan materi, gambar dan yang terakhir adalah warna dari

leaflet
keseluruhan. HIV/AIDS
Media leaflet yang
akan dirancang layakmenggunakan
dibuat dengan dan cocok untuk anakcorel
aplikasi SMP.draw.

3) Pesan
5. Testing terkandung dalam leaflet menyakinkan sasaran
(Design)
Hasil Pesan
a. Mengembangkan FGD dan hasil wawancara dengan ahli mempunyai

pendapat
1) Bentukyang
pesansama bahwa pesan menyakinkan sasaran untuk

melakukanHasil
perilaku berdasarkan
dari FGD pesan, peneliti
dan wawancara mendalam menyimpulkan bahwa
terdapat kecocokan
media leaflet HIV/AIDS
dari keduanya yangpesan
yaitu bentuk dirancang layak
menarik, dan dipahami,
mudah cocok untuk anak
peneliti
SMP.
menyimpulkan bahwa media leaflet HIV/AIDS yang dirancang layak

dan cocok untuk anak SMP.

2) Pesan langsung ditunjukkan kepada sasaran

Hasil FGD dan hasil wawancara dengan ahli mempunyai

pendapat yang sama bahwa pesan langsung ditunjukan kepada sasaran

bukan ditunjukan untuk orang lain, peneliti menyimpulkan bahwa


1

b. Menetapkan Kemasan

1) Bentuk Ukuran Leaflet

Hasil FGD dan hasil wawancara dengan ahli mempunyai

pendapat yang sama bahwa ukuran media bentuk dan ukuran media

leaflet sudah cukup, peneliti menyimpulkan bahwa bentuk leaflet yang

tiap halaman
berukuran 14dan
x 21warna media
cm cocok leaflet
untuk anakHIV/AIDS
SMP. yang dirancang layak

dan cocok(Background,
untuk anak SMP.
2) Warna Tulisan, Gambar)
4) Tipografi (Bentuk,Ukuran)
Hasil Media
FGD dan hasil Leaflet dengan ahli mempunyai
wawancara
Hasil FGDyang
pendapat dan sama
hasil wawancara dengan
bahwa warna ahli
gambar danmempunyai pendapatleaflet
warna backround yang

sama
sudahbahwa desain
pas dan teks (bentuk,
cocok, peneliti ukuran, warna dan
menyimpulkan letak)warna
bahwa sudah yang
tepat,

ukuran sudah
digunakan pas, leaflet
dalam warna adalah
sudah merah,
bagus kuning,
dan kreatif
putih,serta
hitampenempatan
dan biru
sudah
cocokbagus
untuk dan
anakcocok,
SMP peneliti menyimpulkan bahwa leaflet HIV/AIDS

3) yang
Tatadirancang layak dan cocok untuk anak SMP.
Letak (Layout)

Hasil FGD dan hasil wawancara dengan ahli mempunyai pendapat

yang sama bahwa gambar yang terdapat pada tiap halam leaflet sudah

cukup, warna sudah pas tidak perlu diganti, gambar sudah pas dan tidak

perlu ditambah, peneliti menyimpulkan bahwa segi letak gambar


1

B. SARAN

Adapun saran yang diberikan peneliti terkait perancangan leaflet HIV/AIDS di

SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatah tahun 2015, sebagai berikut:

1. Bagi Puskesmas Lebak Bulus

a. Hendaknya mendistribusikan media promosi kesehatan HIV/AIDS ke

Hidayah Lebak Bulus,


sekolah-sekolah Jakarta media
dapat berupa Selatancetak
dengan peserta
ataupun FGDvisual.
media bukan dari

anggota OSIS dan dengan metode promosi kesehatan lainnya.


2. Bagi Sekolah

a. Melakukan penyuluhan dengan metode ceramah secara kelompok terkait

masalah HIV/AIDS dengan menggunakan media leaflet yang pesan dapat

diterima, pesan ditunjukkan kepada sasaran, pesan dapat menyakinkan

untuk melakukan perilaku, ukuran leaflet yang sedang, warna meremaja,

lebih banyak gambar daripada tulisan, layout seimbang, tipografi

meremaja dengan materi pengertian HIV/AIDS, media penularan

HIV/AIDS, faktor resiko penyakit HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS,

pengobatan HIV/AIDS serta hal-hal yang tidak menularkan HIV/AIDS

3. Bagi Peneliti Lain

a. Hendaknya melakukan efektivitas media leaflet HIV/AIDS di SMP Al-


Daftar Pustaka

Alfiani, Ayu, dkk, 2013. Perilaku Seksual dan Faktor Determinannya di SMA Se-Kota
Semarang, Indonesian Journal Of Guidance And Counseling Theory And Application.
Jurnal: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang Indonesia.
Ariesto Hadi Sutopo. (2003). Multimedia interaktif dengan flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dani, Vardiansyah. 2005. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Komunikasi Suatu Pengantar.
Astuti, I.A.M.A. 2008. Gambaran Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS di SMP Negri
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
85 Jakarta. Skripsi: FIK UPNJ.
Departemen Kesehatan RI, 2008. Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di
Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Puskesmas. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan Media Promosi
Pelajar.
Kesehatan.
Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima "Persiapan Membangun Budaya
Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 2012. Profil Kesehatan 2012. Jakarta: Dinas Kesehatan DKI
Pelayanan Prima Untuk Meningkatkan Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan.
Jakarta
Jakarta: Pt Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Ditjen PP&PL Kementrian RI. 2014. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Dilapor
Betrand, J. T. 1978. Communication Pretesting. Communication Laboratory. University of
Sampai Dengan September 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Chicago: Media Monograph 6.
Ebdi, Sadjiman S. 2009. Nirmana; Elemen-elemen seni dan desain (edisi ke-2). Yogyakarta:
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Genre Goes To
Jalasutra.
School: Yang Muda Harus Berencana. (internet) 2012. Diakses dari
http://www.bkkbn.go.id/ViewSiaranPers.aspx?SiaranPersID=7 pada tanggal 09 Maret
2015.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2012. Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Daldjoeni N, 1997. Seluk Beluk Masyarakat Kota, Bandung: Penerbit Alumni.
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-19.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Executive Board of The United Nations Development Programme or United Nations
Population Fund, 2000. Report of the Executive Board on its Work During 200,
Economic and Social Council: United Nation.
Fahrudin, Dedi dan Raihana, Nadra Alkaff. 2014. Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan. Jakarta: UIN PR
Fitriani, Arifah. 2013. Pengaruh Intervensi Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengeta
Hidayat, Rifki. Lakoro, Rahmatyam. 2012. Perancangan Buku Visual Safety Riding Untuk Remaja Usia 16-18 Tah
Holtzschue, Linda. 2011. Understanding Color An Introduction For Designer, New Jersey: John Wiley & Sons,Inc
Hong Zhu. 2005. Software Design Methodology: From Principles to Architectural Styles.
UK: Butterworth-Heinemann;1 edition
Hurlock EB, 1991. Psikologi Remaja : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan

(terjemahan) Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.


Jefkins, Frank. 1995. Periklanan Edisi ke-3. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun
2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Khoiri, Kharisma Setiawan. 2015. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Remaja Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama tentang Pencegahan HIV dan AIDS dengan Menggunakan
Video dan Leaflet di Surakarta. Naskah Publikasi: Program Studi Kesehatan
Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kholid, Ahmad. 2014. Promosi Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika: Jakarta.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.
Leibo J, 1995. Sosiologi Pedesaan Edisi ke-2 cetak pertama. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset.
Masri Singarimbun. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: P3S
Menon, J. Anitha dkk. 2015. Impact of Information Leaflet on Human Immunodeficiency
Virus (HIV) Related Information And Self Management in HIV Positive Adolescents.
Journal of AIDS and HIV Research: School of Humanities and Social Sciences,
Department of Psychology, University of Zambia, Zambia.
Maulana, Heri D.J. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: Graha Ilmu.
Nandang Budiman, 2002. Memahami Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar. Jakarta: Dikti.
Nur’azizaturrahmah. 2013. Perbedaaan Pengetahuan Antara Sebelum Dan Sesudah Intervensi Penyuluhan Mengg
Notoatmojo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT ASDI Mahasatya.
Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Maolida, Nis. Aaat, Striati. Ida, Maryanti. 2012. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswaterhadap Pendidikan
Jurnal: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung

Maulana, HeriD.J. 2007. PromosiKesehatan. Jakarta: EGC.


Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: Graha Ilmu.
Praramita, Astrida dkk. 2006. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Puskesmas
yang di Wilayah Kerjanya Terdapat Lokasi Prostitusi (Studi di Kota Malang dan
Kabupaten Tulungagung). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
PUSLITBANG KEPENDUDUKAN BKKBN “Inklusi Saluran Informasi Kesehatan
Reproduksi Remaja”, 2013. Diakses dari
https://www.academia.edu/10257776/Policy_Brief_Pusat_Informasi_Kesehatan_Repr
oduksi_Remaja?login=&email_was_taken=true pada tanggal 09 Maret 2015.
Rahardi F. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artikel. Depok: Kawan Pustaka
Rahayuwati, Laili. 2006. Pengetahuan Sikap dan Mengenai Hubungan Penggunaan Narkoba
dengan Kejadian Infesi HIV/AIDS, Studi Kualitatif pada Siswa Sekolah Menengah
Pertama di Bandung Jawa Barat. Skripsi: Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas
Padjadjaran.

Rokhmawati, Indah Asyri. 2015. Efek Penyuluhan Gizi dengan Media Leaflet Terhadap
Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia pada Remaja Putri di SMP Kristen 1 Surakarta.
Naskah Publikasi: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Russel, J. Thomas., W. Ronald Lane, (1996), Kleppner’s Adversting Procedure, Thteenth Edition, New Jersey, Pre
Rustan, Surianto, 2010. Huruf Font Tipografi, Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama. Saputra, Nazarwin. 2011.
Metode Curah Pendapat Dengan Ceramah Menggunakan Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Siswa SMA
Soesilowindradini, 1990, psikologi perkembangan (masa remaja), Surabaya: Usaha Nasional
Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.
Sudarmanik. 2010. Survei Tingkat Pengetahuan Tentang Narkoba dan Bahaya Penyalahgunaannya pada Siswa SM
Sukadanaa AA, 1983. Antropo-ekologi, Surabaya: Airlangga University
Suku Dinas Kesehatan Kota Adminstrasi Jakarta Selatan. 2013. Profil Kesehatan 2013.

Jakarta: Suku Dinas Jakarta Selatan.


Wijayanti E, 2000. Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi Remaja di Desa Bancak, Laporan Penelitian: Semarang.
Wiwin, Mintarsih P. 2007. Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet dan Poster dalam
Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Di
Kabupaten Tasikmalaya. Tesis, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada,
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDeta
il&act=view&typ=html&buku_id=34780&obyek_id=4
LAMPIRAN
Lampiran
Panduan Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam merupakan suatu teknik pengumpulan data, dimana
wawancara dilakukan antara seorang responden dengan pewancara terampil, yang ditandai
dengan pengalian mendalam dan menggunakan pertanyaan terbuka.
Langkah-langkah pelaksanaan wawancara mendalam

1. mereka sangattempat
Menentukan bermanfaat untuk perancangan media
wawancara
14.
2. Menyusun catatan
Menjelaskan (transkip)
tujuan hasil wawancara, yaitu membuat intisari dari jawaban
wawancara
3. peserta
Menjelaskan tentang topik wawancara
4. Melakukan pendekatan terhadap informasi sehingga mereka terdorong untuk
mengeluarkan pendapatnya
5. Mencatat data informan, tangal, waktu mulai dan waktu selesai wawancara
6. Mengajukan pertanyaan dan bersikap netral terhadap jawaban informan
7. Mendengarkan dan mencermati jawaban informan
8. Mencatat jawaban informan
9. Mendorong informan untuk berpartisipasi aktif
10. Menciptakan hubungan baik dengan informan sehingga mengali jawaban dan
komentar yang lebih mendalam
11. Fleksibel dan terbuka terhadap saran dan perubahan-perubahan
12. Menjelaskan bahwa wawancara sudah selesai, tanyakan apakah masih ada komentar
lagi
13. Mengucapkan terima kasih atas partisipasi informan dan nyatakan bahwa pendapat
Lampiran

Daftar Pertanyaan Wawancara Mendalam kepada Ahli

1. Mengembangkan pesan-pesan
a. Bagaimana bentuk pesan yang cocok untuk remaja?
b. Bagaimana pesan yang cocok untuk remaja? Apakah pesan yang langsung
ditunjukan kepada sasaran atau pesan tersebut ditunjukan kepada orang lain?
c. Bagaimana pesan yang cocok untuk remaja? Apakah pesan yang terkandung didalam leaflet menyakinkan sa
Menetapkan desain (leaflet)
Bagaimana bentuk ukuran media leaflet yang cocok untuk remaja?
Bagaimana warna background, tulisan dan gambar media leaflet yang cocok untuk remaja?
Bagaimana penempatan layout leaflet yang cocok untuk remaja?
Bagaimana tipografi (bentuk, ukuran) media leaflet yang cocok untuk remaja?
Lampiran 3

PERSETUJUAN INFORMAN PENELITIAN

Kegiatan ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Peminatan Promosi
Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan
penelitian ini adalah Dihasilkanya prototipe media leaflet untuk meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS pada siswa S
Kegiatan pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara kepada informasi
bersedia menjadi informan dalam penelitian ini.

Saya mengerti sepenuhnya risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya pada penelitian ini dan menyatakan setuju
Nama Informan:
Pekerjaan:
Ahli:
Tanda Tangan:Tanggal: ......................................
Jam:

Nama Peneliti : Lailatul Maghfiroh Salim

Tanda Tangan : Tanggal: …………………………


Jam :
CP: Lailatul Maghfiroh Salim
Handphone: 081288634940
Lampiran 4

Panduan Fokus Group Discussion (FGD)


Focus Group Discussion (FGD) merupakan suatu teknik pengumpulan data, dimana
sekelompok orang berdiskusi dengan pengarahan dari fasilitator mengenai suatu topik.
Prinsip-prinsip FGD
1. Jumlah peserta 6-12 orang
2. Tujuannya adalah mengumpulkan data
3. Proses diskusi terfokus
4. Lama FGD 60-120 menit
5. Tempat FGD nyaman
Langkah – langkah pelaksanaan FGD
1. Persiapan
a. Menentukan jumlah kelompok laki-laki dan perempuan
b. Menentukan tempat diskusi
c. Mengatur tempat duduk
d. Menyiapkan fasilitator
- Menjelaskan tentang topik diskusi
- Melakukan pendekatan terhadap peserta FGD sehingga mereka terdorong
untuk mengeluarkan pendapat
- Mengarahkan kelompok
- Mengajukan pertanyaan dan bersikap netral terhadap jawaban peserta
- Mengamati peserta dan tanggan terhadap reaksi peserta
- Mendorong peserta untuk berpartisipasi aktif
- Menciptakan hubungan baik dengan peserta sehingga dapat mengali jawaban
dan komentar yang lebih mendalam dari peserta
- Fleksibel dan terbuka terhadap saran dan perubahan-perubahan
e. Menyiapkan pencatatan yang bertugas mencatat hasil diskusi, meliputi
- Tangal, waktu mulai dan waktu selesai FGD
- Tempat FGD
- Jumlah peserta (jenis kelamin, umur)
- Deskripsi umum mengenai dinamika kelompok (drajat partisipasi peserta, apa
ada peserta yang dominan, diam saja, bosen, dll)
2. Pelaksanaan
a. Pembukaan
- Menjelaskan tujuan FGD dan memperkenalkan fasilitator
- Meminta peserta untuk memperkenalkan diri
- Menjelaskan bahwa tujuan FGD adalah pengumpulan pendapat peserta dan
tekanan bahwa fasilitator ingin belajar dari peserta
- Menekankan bahwa pendapat peserta sangat penting sehingga peserta bebas
untuk mengeluarkan pendapat
b. Memulai FGD dengan mengajukan pertanyaan
c. Penutup
- Membuat ringkasan dan mengemukakanya di kelompok pada tiap tahap
pembahasan agar kelompok mengetahui posisi mereka
- Menjelaskan bahwa FGD sudah selesai, tanyakan apakah masih ada komentar
lagi
- Mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta dan nyatakan bahwa
pendapat mereka sangat bermanfaat untuk perancangan media
3. Menyusun catatan (transkip) FGD, yaitu membuat intisari dari jawaban peserta
Lampiran 5

Daftar Pertanyaan FGD kepada Siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta
Selatan

1. Mengembangkan pesan-pesan
a. Bagaimana bentuk pesan yang cocok untuk remaja?

b. Bagaimana pesan yang cocok untuk remaja? Apakah pesan yang langsung
ditunjukan kepada sasaran atau pesan tersebut ditunjukan kepada orang lain?
c. Bagaimana pesan yang cocok untuk remaja? Apakah pesan yang terkandung
didalam leaflet menyakinkan sasaran untuk melakukan perilaku berdasarkan pesan
tersebut?
2. Menetapkan desain (leaflet)
a. Bagaimana bentuk ukuran media leaflet yang cocok untuk remaja?
b. Bagaimana warna background, tulisan dan gambar media leaflet yang cocok
untuk remaja?
c. Bagaimana penempatan tata letak (layout) leaflet yang cocok untuk remaja?
d. Bagaimana tipografi (bentuk, ukuran) media leaflet yang cocok untuk remaja?
3. Bagaimana cara penggunaan leaflet yang cocok untuk remaja?
Lampiran

PERSETUJUAN INFORMAN PENELITIAN FGD

Kegiatan ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Peminatan


Promosi Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah dihasilkanya prototipe media leaflet untuk meningkatkan
pengetahuan HIV/AIDS pada siswa SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan tahun
2015.
Kegiatan pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan panduan
wawancara kepada informasi mengenai identifikasi kelompok sasaran, mengembangkan
pesan dan menetapkan media yang digunakan. Oleh karena itu, kami berharap Bapak/Ibu
bersedia menjadi informan dalam penelitian ini.

Saya mengerti sepenuhnya risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya pada penelitian ini dan
menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai peserta penelitian.
Nama Informan :
Usia :
Tanda Tangan : Tanggal: ......................................
Jam :

Nama Peneliti : Lailatul Maghfiroh Salim

Tanda Tangan : Tanggal: …………………………


Jam :
CP: Lailatul Maghfiroh Salim
Handphone: 081288634940
Lampiran

Daftar pertanyaan wawancara mendalam kepada Guru SMP Al-Hidayah

Lebak Bulus, Jakarta Selatan

1. Seperti apakah media penyuluhan atau pembelajaran yang diperlukan di sekolah ini?

2. Bagaimanakah media yang cocok untuk mempengaruhi pengetahuan siswa?

3. Jika saya merancang media promosi kesehatan, media tersebut akan digunakan dalam
program apa di sekolah ini?
Lampiran

Daftar pertanyaan wawancara mendalam kepada Siswa SMP Al-Hidayah

Lebak Bulus, Jakarta Selatan

1. Apakah ada pelajaran membahas HIV/AIDS sendiri dengan menggunakan media


kesehatan?

2. Bagaimana tentang HIV/AIDS atau kesehatan reproduksi, apakah pernah dilakukan


penyuluhan atau pembelajaran di sekolah?
3. Bagaimana dengan pelayanan yang di butuhkan remaja mengenai kesehatan
reproduksi?
Lampiran 9 Matriks Hasil Wawancara

1. Matriks hasil wawancara dengan siswi dan guru SMP Al-Hidayah


Pertanyaan : PM Kesimpulan
Kebutuhan Media
a. Bagaimana dengan Jadi untuk pelajaran HIV/AIDS hanya diselipkan kedalam Bahwa pihak sekolah pernah
pelajaran HIV/AIDS? pelajaran IPA saja, dan dalam penyampaian belum melakukan pendidikan terkait
Apakah pelajaran menggunakan media promosi kesehatan. HIV/AIDS tetapi pendidikan
sendiri dan tersebut diselipkan dalam
menggunakan media? pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
b. Bagaimana dengan Untuk penyuluhan belum ada yang memberi secara khusus (IPA) dan pendidikan HIV/AIDS
penyuluhan mengenai mengenai HIV/AIDS yang diberikan secara umum saja
kesehatan reproduksi? dan dalam penyampaian
pendidikan tidak menggunakan
media promosi kesehatan, di SMP
Al-Hidayah belum pernah ada
penyuluhan yang membahas
khusus yang membahas mengenai
HIV/AIDS. Pelayanan yang
dibutuhkan remaja adalah tempat
bertanya masalah kesehatan
reproduksi.
c. Bagaimana dengan Tempat bertanya masalah kesehatan reproduksi
pelayanan yang di
butuhkan remaja
mengenai kesehatan
reproduksi

2. Matriks hasil wawancara guru SMP Al-Hidayah

Pertanyaan : Bu Iis Kesimpulan


Kebutuhan Media
a. Bagaimana media Jika diliihat sebenarnya membutuhkan media, tetapi Sebenarnya media untuk mempermudah
penyuluhan atau dana yang dikeluarkan untuk media tidak tersedia serta pemberian pendidikan terkait kesehatan
pembelajaran yang belum ada referensi media jika ingin menggunakan reproduksi sangat diperlukan tetapi pihak
diperlukan di sekolah media dalam pembelajaran atau penyuluhan sekolah tidak mempunyai referensi media
ini? tersebut. Media apapun akan membantu
b. Bagaimana media yang Semua jenis media promosi kesehatan baik cetak meningkatkan pengetahuan , tapi dana
cocok untuk maupun audio visual dapat mempengaruhi dan kemudahan untuk memanfaatkan
mempengaruhi pengetahuan siswa, kemudahannya untuk media promosi kesehatan yang perlu
pengetahuan siswa? menggunakan dan dana pembuatan media promosi dipertimbangkan. Media promosi
kesehatan yang perlu dipertimbangkan. kesehatan akan digunakan dalam
c. Jika saya merancang Di sekolah ini mempunyai kegiatan ekstrakulikuler kegiatan ekstrakulikuler PMR dan
media promosi seperti PMR dan keputrian yang dilakukan setiap hari keputrian.
kesehatan, media sabtu, media promosi kesehatannya bisa digunakan di
tersebut akan digunakan kegiatan tersebut kalau pembahasannya mengenai
dalam program apa di HIV/AIDS
sekolah ini?
3. Matriks hasil wawancara dengan ahli remaja

Pertanyaan : Bu Fariha S Kesimpulan


Identifikasi Kelompok
Sasaran
a. Bagaimana problema Problem kespro remaja saat ini saya tegas mengatakan Problema kesehatan reproduksi
kesehatan reproduksi bahwa seks bebas ya dimulai dengan pacaran kemudian adalah seks bebas dan
remaja saat ini? pengetahuan anak mengenai kesehatan reproduksi masih pengetahuan mengenai kesehatan
sangat kurang, sebenarnya mereka masih butuh banyak reproduksi. Remaja sangat
informasi tetapi mereka tidak mempunyai wahana untuk membutuhkan informasi, media
bertanya, jadi mereka mencari sendiri seiring dengan masa dan tempat bertanya terkait
pubertas nya dimana remaja punya tuntutan rasa ingin tau masalah kesehatan reproduksi
yang cukup besar itu menjadi suatu pembatas bahwa tetapi wahana tersebut masih
pengetahuan kecil keinginannya besar, ini kan yang disebut sangat minim, dan akhirnya
pembatas. remaja
mencari sendiri lewat internet.
b. Bagaimana pelayanan Yang pertama adalah tempat mereka konsultasi, yaitu Pelayanan yang dibutuhkan remaja
yang dibutuhkan oleh pengoptimalan KRR di sekolah ya, sebenarnya bisa saat ini adalah KRR yang optimal di
remaja saat ini? terintegrasi dengan UKS Cuma kami mempunya kendala sekolah dan kurikulum khusus yang
yaitu tenaga pengajarnya sudah mempunyai beban mengajarkan masalah kesehatan
mengajar reproduksi.
yang berat, jadi UKS kami juga hanya bisa menampung
anak-anak yang pingsan waktu upacara dan kami tidak
punya referensi tentang materi HIV/AIDS dan materi
kesehatan reproduksi, kami lebih konsen ke materi yang
ada dalam kurikulum, saya pikir banyak sekolah yang seperti
itu, ada pun beberapa sekolah saja yang mempunyai
layanan
tersebut
4. Matriks hasil FGD (desain) dengan Siswa dan Siswi SMP Al-Hidayah
1. Mengembangkan pesan-pesan
a. Bagaimana pendapat kalian mengenai bentuk pesan?

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 Suka banyak gambar, semi formal bahasa sehari-hari Menurut hasil FGD bentuk pesan
P2 Suka banyak gambar, yang semi formal remaja menyukai bahasa yang
P3 Suka banyak gambar, bentuk bahasa yang normal bergaya remaja, tidak formal dan
P4 Remaja saja tidak usah kaku kaku, yang banyak gambar mereka menyukai media yang
P5 Bahasa Indonesia yang baik dan benar haha bahasa remaja gaul kak banyak gambar daripada tulisan
P6 Remaja , bahasa gaul
P7 Bahasa yang remaja, lebih nyambung saja dibaca nya setelah itu banyak gambar
daripada tulisan
P8 Sama
P9 Sama
P10 Sama
b. Bagaimana menurut anda terkait pesan? Pesan tersebut langsung ditunjukan kepada anda atau pesan tersebut ditunjukan kepada orang
lain

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 Langsung ke diri sendiri aja Menurut hasil FGD remaja menyukai


P2 Langsung ke diri sendiri pesan yang terkandung didalam
P3 Ke orang lain dulu, suapaya pendapat dan nanti bisa diperbaiki leaflet langsung ditunjukan kepada
P4 Orang lain dulu baru ke saya karena kita masih harus bertanya sasaran
P5 Langsung
P6 Langsung
P7 Langsung suapaya mengetauhi saja yang disampaikan
P8 Kita langsung
P9 Langsung
P10 Langsung
c. Bagaimana menurut anda? Apakah pesan yang terkandung didalam leaflet menyakinkan anda untuk melakukan perilaku berdasarkan
pesan tersebut?

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 Bahasa yang mengajak Menurut hasil FGD pesan yang


P2 Mengajak ada himbauan terkandung didalam leaflet remaja
P3 Mengajak menyukai bahasa yang mengajak
P4 Ada himbauan, mengajak (himbauan) untuk melakukan suatu
P5 Himbauan perilaku
P6 Himbauan
P7 Ajakan, himbauan
P8 Ajakan, himbauan
P9 Ajakan himbauan, menyakinkan untuk melakukan
P10 Ajakan himbauan, agar mempengaruhi
2. Menetapkan konsep dari metode baru (leafleat)
a. Bagaimana pendapat kalian mengenai bentuk dan ukuran media?

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 Biasa Menurut hasil fgd mengenai bentuk


P2 Yang bentuk keatas, biasa saja dan ukuran media leaflet ukuran
P3 Suka yang nomer 2, panjang ke atas yang remaja sukai yang sedang
P4 Kayanya yang panjang ke atas, yang biasa (lipat 3) tidak besar dan tidak kecil,
P5 Yang ini (panjang keatas), jadi yang biasa saja agar tidak susah dan tidak ribet serta masuk ke dalam
P6 Yang panjang ke atas tas
P7 Bagusnya yang double, tapi yang biasa saja
P8 Kalo seperti ini susah, biasa aja
P9 biasa saja
P10 Yang biasa saja, yang lipat tiga
b. Bagaimana pendapat kalian mengenai Warna (background, tulisan dan gambar)

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 warna background merah kuning, tulisan sama gambar disesuain aja Menurut hasil FGD mengenai warna
P2 warna background biru kuning, tulisan sama gambar disesuain aja background, tulisan dan gambar
P3 warna background biru kuning, tulisan sama gambar disesuain aja remaja menyukai biru dan kuning
P4 warna background merah dan kuning, tulisan hitem sajagambar sesuain untuk background sedangkan untuk
background warna tulisan dan gambar remaja
P5 warna background merah sama orange, hitem putih saja, gambar terserah menyarankan untuk disesuaikan saja
P6 warna background biru dan kuning, biasa aja kak, gambar sesuain sama dengan background yang dipilih.
dengan background
P7 warna background biru putih, tulisan sama gambar disesuain saja
P8 warna background biru putih, sesuain saja
P9 warna background biru putih, sesuain saja
P10 warna background biru kuning, sama
c. Bagaimana pendapat kalian mengenai layout

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 Suka layout yang sederhana seimbang Menurut hasil FGD mengenai layout
P2 Sederhana seimbang remaja menyukai layout yang
P3 Sederhana seimbang seimbang tulisan dan gambar serta
P4 Seimbang sederhana hal itu dimaksudkan agar
P5 Sederhana saja, tidak rumit gambar dan tulisan mudah dibaca
P6 Sederhana seimbang
P7 Biasa saja seimbang sederhana supaya mudah membaca
P8 Iya biasa seimbang tidak rumit
P9 Biasa kak seimbang antara tulisan dan gambar
P10 Sama seperti yang lain
d. Bagaimana pendapat kalian mengenai Tipografi (ukuran, bentuk)?

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 Comic sans, kalau ukuran tulisan menyesuaikan saja Menurut hasil FGD mengenai
P2 Yang (times new roman), menyesuaikan saja tipografi (ukuran, bentuk) remaja
P3 Comic sans, menyesuaikan menyukai bentuk text yang semi
P4 Yang chiller, sesuain aja formal yaitu comic sans dan
P5 Yang comic san, ukuran sesuain algerian. Ukuran disesuaikan dengan
P6 Ini comic sans mudah dibaca, sesuain konten yang ada
P7 Comic sans, ukuran sesuain
P8 Algerian, iya sesuain
P9 Cambria, sesuain
P10 Algerian, sesuain
e. Kapan media akan digunakan?

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 penyuluhan Menurut hasil FGD media akan


P2 Waktu penyuluhan digunakan sebelum penyuluhan.
P3 Sebelumnya
P4,5,6,7,8,9,10 Sebelumnya
5. Matriks hasil wawancara dengan ahli media
1. Mengembangkan Pesan-pesan
a. Bagaimana bentuk pesan?

Informan Pernyataan Kesimpulan

Pak Tyo (1) Remaja lebih suka banyak gambar, karena sebenarnya orang Keempat informan mengatakan
indonesia itu apalagi anak-anak malas membaca kalau bahwa pesan yang cocok untuk
terlalu banyak tulisan, jadi dengan menggunakan banyak remaja harus banyak gambar
gambar terlihat lebih menarik. daripada tulisan, untuk bahasa
Bu Indah Purwasih (2) Jadi kalo remaja itu suka gambar yang banyak tetapi untuk remaja cocok dengan bahasa yang
pemilihan gambar harus konsisten. semi formal
Pak Dedi (3) Menarik juga ya tentang HIV, pointer pointernya juga jelas
dan dapat dimengerti. Iya memang remaja suka gambar
daripada tulisan bahasa juga menginginkan yang semi
formal, jika non formal pasti terkesan membosankan
Bu Farihah S (4) Ya anda sendiri gimana? Suka gambar kan? Haha pokonya
remaja itu suka yang tidak berat berat, mereka menyukai
bahasa yang cenderung digunakan sehari-hari dan iya
gambar lebih banyak
b. Bagaimana menurut anda terkait pesan? Pesan tersebut langsung ditunjukan kepada sasaran atau pesan tersebut ditunjukan kepada orang
lain?

Informan Pernyataan Kesimpulan

Pak Tyo (1) Oke kalau kita berbicara mengenai leaflet seharus direct, Pesan harus langsung ditunjukan
dalam arti tidak untuk orang tuanya, untuk gurunya tapi kepada sasaran agar pesan harus
harus untuk langsung ke sasaranya, karena dia anak SMP langsung ditunjukan kepada sasaran
jadi sudah paham, kecuali kita bicara indirect buat bayi 6 agar umpan balik komunikasi
bulan terkait ASI. Kita tidak bisa membuat pesan direct berjalan langsung dan sasaran
karena bayi belom mengetahui dan mengerti, logikanya melakukan perilaku berdasarkan
belom jalan jadi pesan kita sampaikan kepada ibunya. pesan.
Bu Indah Purwasih (2) Kalau menurut saya pesan harus direct yaitu langsung
ditunjukann kepada sasaran, sasaran pasti langsung bisa
menangkap pesan ini, makadari itu anda harus membuat
media ini segampang dan semenarik lagi ya.
Pak Dedi (3) Seharusnya buat remaja ya direct pesan langsung ditunjukan
kepada sasaran, tetapi terlalu umum untuk penggunaan
bahasanya disesuaikan lagi dengan sasaran yaitu kepada
anak-anak dan anda juga bisa menggunakan bahasa semi
formal.
Bu Farihah S (4) Direct ya agar orang yang membaca mendapatkan informasi
tentang materi yang akan kamu sampaikan dan agar
pembaca dapat menerima informasi.

c. Bagaimana menurut anda? Apakah pesan yang terkandung didalam leaflet menyakinkan sasaran untuk melakukan perilaku
berdasarkan pesan tersebut?

Informan Pernyataan Kesimpulan

Pak Tyo (1) Jadi kamu harus menuliskan perilaku yang diinginkan itu Jadi harus dibuat pesan yang
seperti apa, yang tadi saya bilang AIDS dapat menularkan mengajak atau himbauan untuk
melalui kegiatan disamping, dalam konteks kegiatan apa aja, melakukan suatu tindakan, bisa
lalu disambung dengan faktor resiko jadi nanti anak SMP dituliskan di akhir leaflet
harus bagaimana dengan peralatan suntik ini, jadi kamu
harus membuat pesan ajakan atau himbauan kepada mereka
Bu Indah Purwasih (2) Masukin kata-kata himbauan ya mbak, kalau menurut saya
materi yang akan kamu buat yang memiliki tujuan untuk
membuat anak jadi ware itu butuh pendamping ya, kalo
untuk dijadikan bahan bacaan saya rasa belum bisa masuk,
harus ada pendamping yang menjelaskan pesan yang
terkandung didalamnya.
Pak Dedi (3) Ini untuk apa dulu ya? Pengetahuan, pencegahan, atau untuk
apa? Kalau untuk pengetahuan saya rasa sudah, kemudian
kalau tujuannya untuk pencegahan itu pointernya lebih di
perbanyak lagi disini pencegahan hanya ada satu poin,
disingkronkan saja sebenernya media ini mempunyai tujuan
apa, pengetahuan kah atau pencegahannyanya. tetapi kalau
untuk memengaruhi diperlu kajian yang lebih mendalam,
perubahan sendiri itu ada afektif, kognitif, psikomotorik
anda mau mempengaruhi dimananya yang ingin
dipengaruhi, kalo disegi pengetahuan sudah bisa sudah
masuk tetapi kalau ingin mempengaruhi di yang lain itu
perlu kajian dan tahapan yang lebih panjang.
Bu Farihah S (4) Kalo pengetahuan sih sudah mempengaruhi ya, tapi kalo
sikap dan perilaku mungkin belom karena untuk mengubah
konten itu membutuhkan waktu yang relatif lama. Makanya
kamu bikin kalimat yang mengarah untuk melakukan suatu
tindakan ya.. itu bisa diletakkan di akhir leaflet
2. Menetapkan kemasan (leafleat)
a. Bagaimana bentuk ukuran media leaflet yang cocok untuk remaja?

Informan Pernyataan Kesimpulan

Pak Tyo (1) Kalau untuk remaja sekarang menurut saya? Leaflet Bentuk ukuran media leaflet yang
disebarkan melalui sosial media. Jika dicetak sebenernya cocok untuk remaja tidak terlalu
KEMENKES sendiri sudah mulai menggurangi leaflet besar dan tidak terlalu kecil
cetakan, karena kita sudah beralih ke media sosial disesuaikan dengan sasaran dan
pertimbangannya yaitu dengan harga satu juga orang bisa bentuk medianya, yang bisa masuk
terhubung melalui android, dengan uang 30.000 perbulan kedalam kantong tas, gampang
sudah bisa membeli paket internet. Kalau leaflet secara dibaca dan tidak ribet. Karena
umum ukurannya seperti ini, jika ingin diperkecil juga bisa remaja itu menyukai hal-hal yang
tetapi jika terlalu kecil harus diperhatikan juga tulisannya, simpel-simpel. Jika media leaflet
kontennya apakah cukup apa tidak, sesuai dengan kebutuhan diperkecil kembali dikhawatirkan
kamu aja menurut saya, itu.. yang penting bisa dikantongin pesan dan konten belum
dan bisa diletakkan di tas dijabarkan semua dan tulisannya
Bu Indah Purwasih (2) Kalau leaflet itu seperti brosur jadi ukurannya tergantung tidak dapat terbaca.
sasaranya sebenernya, kalo sasaranya orang tua sudah tidak
membutuhkan gambar yang mereka butuhkan hal-hal yang
bersifat detail jadi tidak usah mencari artinya kesana kemari
cukup disitu sudah ada semua, tetapi kalau untuk anak-anak
harus dibikin semenarik mungkin ketika dibuka ada gambar
apalah ada yang bisa bergerak, tergantung sasarannya siapa.
Pak Dedi (3) Kalau remaja itu lebih suka yang simple, bagi mereka yang
bisa masuk dikantong dan yang gampang, menurut saya itu
yang cocok buat remaja, remaja itu tidak suka yang ribet,
mungkin jika media dalam ukuran yang terlalu kecil juga
kurang bagus karena dihawatirkan akan kesulitaan untuk
membaca
Bu Farihah S (4) Sudah pas untuk remaja tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil. Kalau menurut saya ini sudah cukup, kalau yang lebih
kecil menjadikan media tersebut akan lebih tebal,
sebenernya untuk remaja sendiri yang penting jelas saja dan
tidak ribet karena remaja suka yang simpel-simpel, tetapi
kalau seperti ini (leaflet KEMENKES) juga akan terasa
membosankan sekali, karena banyak tulisan dan monoton
sekali, kalau untuk remaja lebih banyak gambar lebih
menarik dan warna
b. Bagaimana Warna (background, tulisan dan gambar) untuk remaja?

Informan Pernyataan Kesimpulan

Pak Tyo (1) Remaja sebenarnya menyukai warna-warna yang berani Remaja itu dinamis mereka suka
kalau menurut saya, warna warna yang mengepresikan dengan gambar, warna, backround
remaja, kamu harus mencari referensi hal-hal apa yang yang mengepresikan bahwa itu
sekarang lagi populer dikalangan remaja dan kamu harus remaja (mencolok), remaja juga suka
punya decision maker tentang pemilihan warna. dengan hal-hal yang lagi populer
Bu Indah Purwasih (2) Warna? Yang meremaja aja mbak, atau kamu mau ambil dikalangannya, jadi ikutin saja apa
dari warna mereka gitu sergam apa apa. yag populer saat ini dan terapin di
Pak Dedi (3) Yang menarik itu adalah warna yang cerah, remaja itu media yang dibuat tetapi harus
dinamis mereka lebih suka sama warna yang cerah, karena mempunyai decision maker sendiri
remaja itu dinamis, tambahkan sentuhan warna lagi agar dalam pemilihan warna, dan untuk
mereka lebih tertarik. model gambar harus konsisten awal
Bu Farihah S (4) Remaja itu suka hal-hal yang lagi nge-trend jadi kamu cari sampai akhir.
warna yang lagi trend, yang berani, yang rame dan
mencerminkan remaja banget
c. Bagaimana layout media yang cocok untuk remaja?

Informan Pernyataan Kesimpulan

Pak Tyo (1) Layout harus balance, rapi, tidak crowded Penempatan letak gambar
Bu Indah Purwasih (2) Kalau penempatan gambar lebih di sesuaikan sama disesuaikan dengan kontennya,
kontennya. penempatan gambar tiap halaman
Pak Dedi (3) Ini tiga ya? kalau penempatan juga harus simetris kemudian usahakan tidak crowded dan
jangan moton dan monotune yang selaras saja, biar tidak mengganggu konten yang lain.
bosen tambahkan gradasi yang lebih cerah. Terutama
remaja menyukai hal-hal yang dinamis kalau dewasa dan
orang tua lebih memerlukan konten, kalo remaja perlu
kemasan dan gambar yang menarik. Dalam semua media
hampir sama remaja menyukai variasi yang banyak
dibanding dengan orang dewasa, kalau anak muda mereka
lihat terlebih dulu kemasannya, apakah menarik apa tidak
kalo menarik pasti mereka akan membaca, jika kemasan
tidak menarik pasti mereka juga tidak mau membaca. Kalau
penempatan terserah tapi jangan menganggu konten yang
lain, kalau bisa background di water mark atau kanan kiri
jadi penempatan ini masih sangat kaku, ini dikiri-ini
dikanan. Mungkin kalau diatas gambar dibawah tulisan akan
lebih menarik, kalau seperti ini lebih menarik ini cenderung
untuk orang dewasa yang kaku, coba di perbaiki, menurut
saya ini sudah lumayan tapi perlu gradasi atau gambar,
pesannya sudah tapi lebih kemasannya aja.
Bu Farihah S (4) Yang tadi saya bilang, HIVnya medianya faktor resiko, jadi
step by step. Letaknya anda kondisikan bagaimana bagusnya
dan disesuaikan saja sama remaja

d. Bagaimana Tipografi (desain text ukuran, bentuk) media leaflet yang cocok untuk remaja?

Informan Pernyataan Kesimpulan

Pak Tyo (1) Jadi untuk remaja bentuk text yang terlihat jelas dan tidak bosen, kalau Bentuk tulisaannya yang segar dan dinamis,
ukuran sih sesuain dengan konten yang ada ya ukuran text tergantung kertas yang dipakai,
Bu Indah Purwasih Ratakan aja mbak, yang penting tidak ada space yang kosong. Kalo letak diseimbangkan dan rata.
(2) bentuk sih yang penting ga bikin bosen ya menurut saya
Pak Dedi (3) Kalau ukuran text tergantung kertasnya, kalau ini saya rasa sudah
cukup, penekanan mana yang poin penting mana yang penjelas. Kalau
bentuk text saya rasa monoton, coba gunakan seperti comic sans atau
apa yang lebih hidup kalo ini sans serif kelihatannya kaku setelah arial
atau times new roman yang digunakan untuk yang resmi, kalo joker
juga menarik jadi di-mix jangan kaku, cari text yang sesuai dan segar.
Kalo putih warna basik ya, tapi kalo kamu mau warna seperti ini ya
cocok, tapi kalo mau dirubah ya kurang, perpaduan biru dengan
kuning. Semua saya lihat putih dengan hitam ya. Lebih disesuaikan
saja sih sebenernya.
Linier ya, kalo nge-block gini terlalu banyak informasi. Mungkin
pointer-pointer yang tidak terlalu kaku yang disukai sama anak
sekolah. Pokoknya ingat remaja itu dinamis jadi kamu cari apapapun
yang cocok dan pas buat remaja.
Bu Farihah S (4) Usahakan menggunakan huruf yang remaja, anda paham kan huruf
remaja yang seperti apa, sehingga waktu pertama kali dapat mereka
merasa ini memang buat saya dari gambar, kalimat, warna tulisan
bentuk tulisan buat saya.
6. Matriks hasil FGD (testing) dengan Siswa dan Siswi SMP Al-Hidayah
1. Mengembangkan pesan-pesan
a. Bagaimana pendapat kalian mengenai bentuk pesan?

Informan Pernyataan Kesimpulan

P4, P5 Menarik Menurut hasil FGD bentuk pesan


P6 Menarik untuk diri sendiri agar mengetahui pencegahan HIV dan agar kita tidak menarik, gampang dimengerti dan
terkena HIV
meremaja.
P7 Sudah menarik
P8 Sudah menarik kak hehe dapat dipahami dan tidak ribet hehe
P2 Gampang dimengerti kak

b. Bagaimana menurut anda terkait pesan? Pesan tersebut langsung ditunjukan kepada anda atau pesan tersebut ditunjukan kepada
orang lain

Informan Pernyataan Kesimpulan

P3 Buat kita Menurut hasil FGD pesan yang


P8 Iya kak pesan buat kita sendiri bukan buat bu guru terkandung didalam leaflet langsung
P6 Sudah, buat aku sendiri kak pesannya ditunjukan kepada sasaran
P9 Sudah kak buat aku sendiri
c. Bagaimana menurut anda? Apakah pesan yang terkandung didalam leaflet menyakinkan anda untuk melakukan perilaku
berdasarkan pesan tersebut?

Informan Pernyataan Kesimpulan

P6, P3, P4 Iya kak melakukan pencegahan Menurut hasil FGD pesan yang
terkandung didalam leaflet
mengajak (himbauan) untuk
melakukan suatu
perilaku

2. Menetapkan konsep dari metode baru (leafleat)


a. Bagaimana pendapat kalian mengenai bentuk dan ukuran media?

Informan Pernyataan Kesimpulan

P9 Cukup sekali, tidak terlalu besar dan kecil, bisa diletakkan didalam tas dan Menurut hasil FGD mengenai bentuk
dibawa kemana-mana. (P9)
dan ukuran media leaflet ukuran
Semua cukup segitu saja nanti kalau kebesaran dan ribet
sudah pas
b. Bagaimana pendapat kalian mengenai Warna (background, tulisan dan gambar)

Informan Pernyataan Kesimpulan

P10 Sudah cukup Menurut hasil FGD mengenai warna


P9 Warna sudah pas tidak usah diganti background, tulisan dan gambar
P8 Sudah kak pas warna sudah cukup dan pas
P7 Sudah pas

c. Bagaimana pendapat kalian mengenai layout

Informan Pernyataan Kesimpulan

P1 Sudah kakak, pas dan cocok Menurut hasil FGD mengenai layout
sudah pas dan cocok
d. Bagaimana pendapat kalian mengenai Tipografi (ukuran, bentuk)?

Informan Pernyataan Kesimpulan

Semua Sudah kak teks udah tepat Menurut hasil FGD mengenai
Semua Sudah pas kak, pas ukuran udah kak tipografi (ukuran, bentuk) teks tepat,
Semua Sudah pas, warna sudah bagus , kreatif kak pas dan bagus.
Semua Penempatan teks udah kak bagus, cocok

Anda mungkin juga menyukai