Anda di halaman 1dari 151

GAMBARAN PERILAKU HIGIENE MENSTRUASI PADA

REMAJA PUTRI DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS PISANGAN

Skripsi Diajukan Sebagai Tugas Akhir Strata-1 (S1) pada


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

IMAROTUL FITRIYAH

NIM : 109104000050

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M
iv
v
vi
vii
RIWAYAT HIDUP

Nama : Imarotul Fitriyah

Tempat, Tgl Lahir : Jombang, 26 Mei 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Dusun Sumberwinong RT 003/007 Desa Banjardowo

Kec. Jombang, Kab. Jombang, Jawa Timur 61451

Hp : 085697806870

Email : imaroh_fitriyah@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

1. RA Tarbiyatul Huda (1995-1997)

2. MI Tarbiyatul Huda (1997-2003)

3. MTs. Miftakhur Rosyidin (2003-2006)

4. MA Al-Bairuny (2006-2009)

5. S-1 Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2009-2013)

Pengalaman Seminar dan Workshop :

1. Pelatihan Kesehatan “Health Training 4 Medical Skill ” Tahun 2009

2. Seminar Kesehatan “Cultural Approach In Holistic Nursing Care IN

Globalization Era” Tahun 2009

3. Seminar Nasional “Kehahalan Obat dan Makanan serta Permasalahannya di

Indonesia” Tahun 2009

4. Seminar Umum “Hilangnya Ayat dalam Undang-Undang Anti Rokok” Tahun

2009

v
5. Seminar Kesehatan “Perawatan Pasien Hipertensi dan Diabetes di Rumah”

Tahun 2010

6. Seminar Kesehatan “Smoking Cessation For Better Generation Without

Tobacco” Tahun 2010

7. Seminar Kesehatan “Perspektif Islam dalam Membangun Karakter Bangsa

Pada Era Milenium Kesehatan” tahun 2010

8. Seminar Kesilaman “Esensi Sholat dalam Perspektif Kesehatan” Tahun 2010

9. Talk Show “Ostheoarthritis” Tahun 2011

10. Seminar Kesehatan “Peran Kebijakan Standardisasi Internasional Rumah

Sakit dalam Meningkatkan Profesionalisme Pelayanan Kesehatan” Tahun

2011

11. Seminar Nasional “Uji Kompetensi Nasional Perawata : Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Global” Tahun 2012

12. Seminar Nasional “Melody for Heart and Brain Health” Tahun 2012

13. Workshop Nasional “Uji Kompetensi Profesi Keperawatan” Tahun 2012

vi
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Oktober 2013


Imarotul Fitriyah, NIM: 109104000050

Gambaran Perilaku Higiene Menstruasi pada Remaja Putri di Sekolah


Dasar Negeri di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
xvii + 85 halaman + 16 tabel + 3 bagan + 7 lampiran

ABSTRAK
Menarche merupakan menstruasi pertama perempuan dimana saat ini
terjadi lebih dini yaitu sekitar usia kurang atau sama dengan 10 tahun. Menstruasi
adalah keluarnya darah dari kemaluan akibat meluruhnya dinding rahim karena
sel telur (ovum) tidak dibuahi. Saat menstruasi, organ reproduksi sangat mudah
terinfeksi dan menimbulkan gangguan menstruasi. Gangguan (keluhan) yang
sering ditemukan adalah keputihan dan pruritus vulvae (gatal-gatal pada vagina).
Namun, keluhan ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan
sejak dini yaitu dengan perilaku higiene menstruasi yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku higiene
menstruasi remaja putri di Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja Puskesmas
Pisangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif
dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada 59 remaja putri
kelas 5 dan 6 yang telah menstruasi dengan teknik total sampling dengan
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden, yaitu 31 responden (52,5%) memiliki perilaku higiene menstruasi
baik, sedangkan 28 responden yang lain (47,5%) memiliki perilaku higiene
menstruasi kurang baik. Berdasarkan keluhan pada organ reproduksi, responden
yang mengalami keputihan sebesar 52 orang (88,1%) dan yang mengalami
pruritus vulvae sebesar 36 responden (61%).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi instansi
kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai menstruasi dan
pentingnya perilaku higiene menstruasi secara dini untuk meminimalisir
terjadinya masalah-masalah kesehatan reproduksi wanita dan bagi Sekolah Dasar
diharapkan memberikan pengetahuan tentang menstruasi dan higiene menstruasi
yang benar, supaya siswi-siswinya mampu berperilaku higiene menstruasi yang
baik dan keluhan-keluhan pada organ reproduksi tersebut tidak terjadi.

Kata kunci: Perilaku, Higiene Menstruasi, Remaja Putri, Sekolah Dasar


Daftar Bacaan: 56 (2000-2013)

vii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF
JAKARTA

Undergraduate Thesis, October 2013


Imarotul Fitriyah, NIM : 109104000050
The Description of Menstrual Hygiene Behavior of Young Women in Public
Elementary School in Work Area of Pisangan Community Health Center

xvii + 85 pages + 16 tables + 3 schemes + 7 attachments

ABSTRACT
Menarche is the first menstruation of a woman that’s currently occurs earlier
at the woman around 10 years old. Menstruation is the periodic discharge of blood
and mucosal tissue (the endometrium) from the uterus and vagina. During
menstruation periode the organs of reproduction is easy to be infected and it cause
menstrual disorders, such as whitish and pruritus vulvae. However, these
complaints can be prevented by doing a good menstrual hygiene behavior.
This study aims to know and describe the young women’s menstrual
hygiene behavior at Public Elementary School Pisangan when they get
menstruation. This research is a quantitative research that described by using
cross sectional design. The Data collection of this research was carried out from
59 young women at 5th and 6 th grades at the Elementary School Pisangan who
have got menstruation by using a questionnaire and total sampling technique. The
Results of the research showed that 52.5 % respondents (31 respondents) have a
good menstrual hygiene behavior, whereas 47.5 % (28 respondents) have lower
awareness of menstrual hygiene behavior. Beside that, the result of the research
also show that 88.1 % (52 respondents) get whitish and 61 % (36 respondents)
get pruritus vulvae.
This research aims to be used by the Health Organizations, related
institution and the teacher at Elementary School to give a counseling and educate
the young women and the students about “how important to have a menstrual
hygiene behavior, so that the problems such as menstrual disorders and disorders
of reproduction organ can be prevented and reduced.

Keywords : Behavior, Menstrual Hygiene, Young Women, Elementary School


Reference : 56 (2000-2013)

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Gambaran Perilaku Higiene Menstruasi pada Remaja Putri di

Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan” yang disusun

dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan.

Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak

menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Prof. DR (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp. And. selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Kedua Orang Tua saya, Bapak Moch. Basori dan Ibu Solikah tercinta yang

selalu memberi kasih sayang, motivasi, do’a dan semangat selama hidup ini

serta Kakak-kakak (terutama Mas Maskur) dan Adik-adikku yang telah

membantu doa demi terselesaikannya proposal penelitian ini.

3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S. Kep, MKM selaku Ketua Program Studi

IImu Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ns. Eni Nur’aini Agustini, S. Kep, MSc selaku Sekretaris Program Studi

IImu Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ix
5. Ibu Uswatun Khasanah, MNS, Ns. selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing dan memberikan saran demi terselesaikannya penulisan

proposal ini.

6. Ibu Maulina Handayani, S. Kp, M. Sc selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan masukan dalam terselesaikannya penelitian

dan penulisan skripsi ini.

7. Ibu Tien Gartinah MN selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan masukan dan bimbingan selama perkuliahan.

8. Para penguji yang banyak memberikan saran dalam memperbaiki skripsi

peneliti.

9. Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala

pengalamannya yang tidak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran

bagi kami selaku mahasiswa.

10. Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu

kelancaran hal-hal administratif peneliti.

11. Kementrian Agama RI yang telah memberikan kesempatan peneliti untuk

menyelesaikan masa studi di Program Studi IImu Keperawatan (PSIK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Bapak Farid Ma’ruf dan Ibu Lutfi Laila selaku Kepala Pengasuh Pondok

Pesantren Al-Mimbar yang telah memberikan amanat untuk menyelesaikan

studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dengan segala doa dan

motivasinya.

13. Kepala Sekolah SDN Cempaka Putih I, SDN Cempaka Putih II, SDN

Cempaka Putih III, SDN Cempaka Putih IV, dan SDN 9 Ciputat yang telah

x
memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan uji validitas dan

reliabilitas di SDN yang dibawahi.

14. Kepala Sekolah SDN Pisangan I, SDN Pisangan II, SDN Pisangan III, SDN

Pisangan IV, SDN Cirendeu I, SDN Cirendeu II, SDN Cirendeu III, SDN

Cirendeu IV, dan SDN Cirendeu V yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SDN yang dibawahi dan

khususnya responden yang bersedia mengisi kuesioner penelitian.

15. Sahabat-sahabatku “Fighters” (Astuti, Dewi, Dian, Etika, Fita, Hanik, Maira,

Mala, Iqbal, Ulfi) teman-teman satu pembimbing (Eryn, Nur Qom, Widya),

dan seluruh angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam perkuliahan

dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan.

16. Sahabat-sahabat PBSB 2009 dan teman seperjuangan PSIK 2009 yang telah

memberikan doa dan semangat dalam menyelesaikan proposal penelitian ini

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT, penulis berharap semua

kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua

kesalahan diampuni oleh Allah SWT. Amin.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Jakarta, 10 Oktober 2013

Penulis

xi
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ iv
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1. Tujuan Umum ..................................................................................... 6
2. Tujuan Khusus .................................................................................... 6
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 7
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
F. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 8

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9


A. Remaja ...................................................................................................... 9
1. Pengertian ........................................................................................... 9
2. Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya ............................................. 10
3. Perkembangan Organ Reproduksi Perempuan ................................... 10
4. Masa Transisi Remaja ......................................................................... 12
5. Organ Reproduksi Wanita ................................................................... 14

xii
B. Menarche dan Menstruasi ......................................................................... 15
1. Menarche ............................................................................................ 15
2. Menstruasi ........................................................................................... 17
C. Higiene ..................................................................................................... 19
1. Pengertian .......................................................................................... 19
2. Higiene Alat Kelamin Wanita ............................................................ 22
3. Keluhan di sekitar Organ Reproduksi ................................................ 25
D. Perilaku .................................................................................................... 27
1. Batasan Perilaku ................................................................................. 27
2. Domain Perilaku ................................................................................ 29
3. Cara Mengukur Indikator Perilaku .................................................... 36
E. Kerangka Teori ........................................................................................ 38

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ....... 39


A. Kerangka Konsep ..................................................................................... 39
B. Definisi Operasional ................................................................................ 40

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 41


A. Desain Penelitian ..................................................................................... 41
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 41
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ................................................. 42
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 43
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 44
F. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................ 45
G. Tahapan Penelitian ................................................................................... 48
H. Pengolahan Data ...................................................................................... 49
I. Analisis Data ............................................................................................ 51
J. Etika Penelitian ........................................................................................ 51
K. Penyajian Data ......................................................................................... 52

xiii
BAB V HASIL PENELITIAN ..................................................................... 53
A. Analisa Univariat ..................................................................................... 53
1. Karakteristik Responden .................................................................... 53
2. Perilaku Higiene Menstruasi Remaja Putri ........................................ 55
3. Keluhan-keluhan disekitar Organ Reproduksi Remaja Putri ............. 62
BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 65
A. Analisis Univariat .................................................................................... 65
1. Gambaran Karakteristik Remaja Putri ............................................... 65
2. Gambaran Perilaku Higiene Menstruasi Remaja Putri ...................... 68
3. Gambaran Keluhan di Sekitar Organ Reproduksi .............................. 78
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 82

BAB VII PENUTUP ...................................................................................... 83


A. Kesimpulan .............................................................................................. 83
B. Saran ........................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR BAGAN

1. Bagan 2.1 Teori Stimulus-Organisme-Respon ......................................... 28


2. Bagan 2.2 Kerangka Teori ........................................................................ 38
3. Bagan 3.1 Kerangka Konsep ..................................................................... 39

xv
DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Hubungan Antara Pertumbuhan dengan Tingkat


Kematangan Seksual pada Anak Perempuan ............................................ 11
2. Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................. 40
3. Tabel 4.1 Indikator Perilaku Higiene Menstruasi .................................... 45
4. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia ....................... 54
5. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia saat
Pertama Menstruasi ................................................................................... 54
6. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelas ..................... 55
7. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku Mandi
saat Menstruasi ......................................................................................... 55
8. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku
Mencuci Rambut saat Menstruasi ............................................................ 56
9. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku
Membersihkan Vagina Saat Menstruasi .................................................. 57
10. Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku
Penggunaan Sabun ................................................................................... 58
11. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku
Pemakaian Celana Dalam saat Menstruasi .............................................. 59
12. Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku
Penggantian Pembalut saat Menstruasi .................................................... 60
13. Tabel 5.10 Distribusi Kejadian Keputihan ............................................... 62
14. Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Kejadian Keputihan .............................. 63
15. Tabel 5.12 Distribusi Kejadian Gatal-gatal pada Organ Reproduksi ....... 63
16. Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Gatal-gatal pada Organ Reproduksi ..... 64

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden


2. Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
3. Lampiran 3 Hasil SPSS
4. Lampiran 4 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas
5. Lampiran 5 Surat Izin Penelitian
6. Lampiran 6 Surat Tembusan Uji Validitas dan Reliabilitas
7. Lampiran 7 Surat Tembusan Penelitian

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi menurut WHO dan ICPD (1994) dalam Mahfiana

(2009) adalah keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental,

dan sosial dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala

hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya maupun proses

reproduksi itu sendiri. Kesehatan reproduksi merupakan komponen penting

kesehatan bagi pria maupun wanita, namun lebih dititikberatkan pada wanita.

Wanita memiliki sistem reproduksi yang sensitif terhadap suatu penyakit,

bahkan keadaan penyakit lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

kemampuan reproduksinya (Kusmiran, 2012).

Banyak isu-isu tentang kesehatan reproduksi seperti hak-hak

reproduksi, masalah seksual, dan Penyakit Menular Seksual (PMS)

(Mahfiana, 2009). Permasalahan kesehatan pada wanita adalah berawal dari

tingginya usia perkawinan dibawah 20 tahun (4,8% usia 10-14 tahun, 41,9%

pada usia 15-19 tahun) dan dikarenakan oleh umur pertama kali menstruasi

(menarche) yang masih muda sehingga usia reproduksi perempuan semakin

panjang (Riskesdas, 2010).

Menarche merupakan menstruasi pertama perempuan dimana cairan

darah keluar dari alat kelamin wanita yang berasal dari luruhnya lapisan

dinding dalam rahim (endometrium) (Pudiastuti, 2012). Usia menarche ini

umumnya terjadi antara usia 9 sampai 15 tahun (Santrock, 2003). Pulungan

1
2

(2009) juga mengatakan bahwa usia menarche remaja putri berkisar pada

usia termuda 8 tahun dan usia tertua adalah 14 tahun. Sedangkan Hasil riset

kesehatan dasar (2010) menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia

adalah 13 tahun dengan usia menarche termuda 9 tahun dan usia tertua 20

tahun. Uraian tersebut menunjukkan bahwa menarche terjadi lebih dini

dimana anak perempuan mengalami menstruasi pertama pada usia kurang

dari atau sama dengan 10 tahun (Manuaba, 2004).

Menstruasi adalah keluarnya darah dari kemaluan setiap bulan akibat

meluruhnya dinding rahim (endometrium) yang mengandung pembuluh darah

karena sel telur (ovum) tidak dibuahi (Pudiastuti, 2012). Pembuluh darah

dalam rahim sangat mudah terinfeksi ketika menstruasi karena kuman mudah

masuk dan menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi (Kusmiran, 2012).

Infeksi ini biasanya diakibatkan oleh salah satu organisme berikut : Candida

albicans, Trichomonas vaginalis dan Gardnerella vaginalis yang dapat

menyebabkan gejala seperti pruritus vulva, iritasi, inflamasi, sekresi vaginal,

dan rasa perih. Adapun infeksi tersering adalah Vaginosis bakterialis (40-

50%), Candidiasis (20-30%) dan Trichomoniasis vaginalis (15-20%) (Davey,

2005). Hasil penelitian Panda (2013) menunjukkan bahwa pada 50 kasus

pada penderita lekore (keputihan) terdapat 26 kasus (52%) terjadi infeksi oleh

Candida, 3 kasus (6%) oleh Trichomonas vaginalis, dan infeksi oleh

keduanya adalah 4 kasus (8%). Penelitian ini menunjukkan bahwa Candida

albicans merupakan spesies Candida yang paling sering menyebabkan

keputihan. Infeksi dan masalah vagina diatas dipengaruhi oleh infeksi bakteri,

virus, jamur, dan parasit (Pudiastuti, 2012). Selain itu, terjadi iritasi pada
3

vagina akibat bahan kimia atau fisik (seperti sabun, spermisida, pembalut,

dan lain-lain), alergi dan dermatitis kontak serta adanya penyebab lain seperti

polip servikalis/neoplasma (Davey, 2005).

Keluhan pada organ reproduksi yang sering terjadi adalah pruritus

vulva yaitu ditandai adanya sensasi gatal parah dari alat kelamin perempuan

(Misery, 2010). Hasil penelitian Indah (2012) menunjukkan bahwa remaja

putri di SMAN I Ngimbang Lamongan 100% pernah mengalami pruritus

vulvae saat menstruasi, yaitu 12 orang (15,2%) mengalami pruritus vulvae

setiap hari selama menstruasi dan 67 orang (84,8%) merasakan pruritus

vulvae namun tidak setiap hari selama menstruasi. Sebagaimana Bohl (2005)

dalam Indah (2012) menyatakan bahwa di Amerika dari 160 responden 100%

pernah mengalami pruritus vulva, 90% pruritus vulvae akut (berlangsung

detik sampai minggu) dan 10% mengalami pruritus vulvae kronis

(berlangsung lama). Pruritus vulvae kronis tersebut disebabkan oleh jamur,

bakteri, dan virus yang muncul karena buruknya personal higiene dan higiene

menstruasi (44%), karena alergen dan produk kewanitaan (30%) serta karena

kelainan patologik pada vulvae (26%).

Ketidakadekuatan higiene merupakan salah satu faktor risiko terjadinya

kanker vulva (Davey, 2005). Selain itu, masalah higiene juga merupakan

faktor risiko terjadinya infertilitas sekunder pada wanita. Masalah higiene ini

meliputi penggunaan pembalut yang tidak higienis saat menstruasi dimana

remaja menggunakan kain yang dipakai ulang setelah dikeringkan, bahkan

mereka mengeringkannya ditempat tersembunyi dan tidak terkena sinar

matahari. Tindakan ini berisiko terhadap tumbuhnya mikroba dan larva


4

serangga sehingga mengakibatkan vagina berbau busuk atau terjadi keputihan

(Ali, 2007).

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita adalah dengan

menjaga kebersihan organ kewanitaan sejak dini. Hal ini dapat dilakukan

dengan membersihkan vagina menggunakan air yang bersih dan

membersihkannya dari depan ke belakang (dari arah vagina ke anus) untuk

mencegah kotoran/bakteri dari anus masuk ke vagina serta mengganti

pembalut sesering mungkin setelah penuh atau tidak lebih dari 6 jam

(Kusmiran, 2012). Hasil penelitian Puspitaningrum (2012) menyatakan

bahwa sebanyak 66% responden memiliki praktik kurang dalam perawatan

organ genitalia eksternalnya dan 34% memiliki praktik baik dalam perawatan

organ genital eksternalnya. Budiarti (2012) juga menyatakan bahwa 56%

remaja dalam kategori kurang dalam perawatan vulva saat menstruasi, 33%

kategori cukup dan 11% kategori baik.

Hasil studi pendahuluan pada remaja putri Sekolah Dasar Negeri

Pisangan I didapatkan bahwa usia menstruasi pertama terjadi pada usia 9

tahun (12,5 %), usia 10 tahun (12,5%) dan usia 11 tahun (75%). Higiene

menstruasi remaja putri tersebut mayoritas masih buruk, dimana 100% masih

menggunakan sabun mandi untuk membersihkan vagina dengan alasan

supaya bersih dan merasa nyaman, 63% suka memakai celana dalam yang

ketat, 87% mengganti pembalut sebanyak 2-3 kali perhari dan tidak

menggantinya setelah buang air besar maupun buang air kecil, 87% tidak

mengeringkan vagina dengan tisu atau handuk kering setelah membersihkan

vagina, serta 87% mengalami gatal-gatal saat menstruasi.


5

Uraian teori dan studi pendahuluan di atas menjadi alasan peneliti untuk

melakukan penelitian pada remaja putri Sekolah Dasar karena penelitian

sebelumnya dilakukan pada remaja putri SLTP, MTs, SMA, dan SMAN.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui “Gambaran Perilaku Higiene

Menstruasi pada Remaja Putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas

Pisangan”.

B. Rumusan Masalah

Menarche terjadi lebih dini pada saat ini, dimana anak perempuan

mengalami menstruasi pertama pada usia kurang dari atau sama dengan 10

tahun (Manuaba, 2004). Usia menarche yang masih muda menjadikan usia

reproduksi perempuan semakin panjang dan lebih berisiko terhadap adanya

masalah kesehatan reproduksi (Riskesdas, 2010). Masalah kesehatan

reproduksi ini meliputi terjadinya pruritus vulvae saat menstruasi (Misery,

2010). Pruritus vulvae ini meliputi pruritus vulva akut dan kronik. Pruritus

vulvae kronik disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus yang muncul akibat

buruknya personal higiene dan higiene menstruasi (Bohl, 2005 dalam Indah,

2012). Hasil studi pendahuluan pada remaja putri Sekolah Dasar Negeri

Pisangan I didapatkan bahwa usia menstruasi pertama terjadi pada usia 9

tahun (12,5 %), usia 10 tahun (12,5%) dan usia 11 tahun (75%). Higiene

menstruasi remaja putri tersebut mayoritas masih buruk, dimana masih

menggunakan sabun mandi, celana ketat, mengganti pembalut 2-3 kali/hari,

tidak mengganti pembalut setelah BAB/BAK dan mengalami gatal-gatal saat

menstruasi.
6

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian ini untuk mengetahui “Gambaran Perilaku Higiene Menstruasi

pada Remaja Putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Perilaku

Higiene Menstruasi setiap item perilaku pada Remaja Putri di sembilan

SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran rata-rata usia menarche remaja putri di SDN

di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

b. Mengetahui gambaran perilaku mandi saat menstruasi pada remaja

putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

c. Mengetahui gambaran perilaku mencuci rambut saat menstruasi pada

remaja putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

d. Mengetahui gambaran perilaku membersihkan vagina pada remaja

putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

e. Mengetahui gambaran perilaku menggunakan sabun pada remaja

putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

f. Mengetahui gambaran perilaku mengganti celana dalam pada remaja

putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

g. Mengetahui gambaran perilaku mengganti pembalut pada remaja

putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.


7

h. Bagaimana keluhan pada organ reproduksi remaja putri SDN di

Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana karakteristik responden (rata-rata usia responden, rata-rata

usia saat menstruasi pertama, kelas) di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas

Pisangan?

2. Bagaimana gambaran perilaku higiene menstruasi remaja putri di SDN di

Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan?

3. Bagaimana gambaran keluhan-keluhan disekitar organ reproduksi remaja

putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan ?

E. Manfaat Penelitian

1. Untuk SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

Sebagai bahan informasi dan masukan data bagi SDN di Wilayah

Kerja Puskesmas Pisangan tentang perilaku higiene menstruasi remaja

putri di SDN tersebut dan menjadi masukan sekolah untuk memberikan

informasi higiene menstruasi sehingga remaja putri mampu melakukan

perilaku higiene menstruasi sejak dini.

2. Untuk Institusi pendidikan Keperawatan

Sebagai masukan data untuk pengembangan ilmu, khususnya

Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Komunitas serta kolaborasi

untuk mensosialisasikan pentingnya perilaku higiene menstruasi pada

remaja putri supaya masalah kesehatan reproduksi wanita dapat


8

diminimalisir serta sebagai landasan dalam melakukan penyuluhan dan

keefektifan penyuluhan ketika menentukan tujuan penyuluhan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan

data pembanding pada penelitian dengan topik yang sama.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku higiene

menstruasi pada remaja putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif yang bersifat deskriptif dan desain cross sectional. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada

bulan Agustus-September tahun 2013.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja

1. Pengertian

Remaja adalah bila seorang anak perempuan berusia 13-19 tahun

(Wong, 2009). Menurut WHO, remaja adalah bila anak perempuan atau

laki-laki telah mencapai usia 10-19 tahun. Sedangkan DikNas dalam

Soetjiningsih (2007) mengatakan bahwa anak dianggap remaja bila anak

sudah berumur 18 tahun yang sesuai dengan saat lulus Sekolah

Menengah.

Effendi dan Makhfudli (2009) mengatakan bahwa masa remaja

merupakan tahapan seseorang dimana ia berada diantara fase kanak-

kanak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku,

kognitif, biologis, dan emosi. Adapun salah satu perubahannya adalah

perubahan fisik akibat adanya pacu tumbuh (growth spurt). Pada pacu

tumbuh ini timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi

perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2007).

Masa praremaja terjadi lebih cepat daripada masa prasekolah. Masa

praremaja adalah masa terjadinya pacu tumbuh adolesen yaitu pacu

tumbuh berat badan dan tinggi badan. Selain itu, adanya pertumbuhan

alat kelamin dan tanda-tanda sekunder (Soetjiningsih, 2007) serta

perubahan-perubahan pada tulang dan otot-otot yang menjadi lebih kuat,

9
10

lingkar tubuh menjadi lebih besar dan organ tubuh menjadi lebih

sempurna (Berk, 1989 dalam Ali, 2010).

Pertumbuhan somatik di atas melibatkan endokrin dan sistem

tulang. Hormon yang berperan dalam pacu tumbuh tersebut adalah

growth hormon, tiroksin, insulin, dan kortikosteroid, paratiroid, dan

kalsitonin. Hormon-hormon ini mempercepat maturasi jika berlebihan

dan memperlambat maturasi jika mengalami defisiensi (Soetjiningsih,

2007).

2. Perkembangan Remaja dan Ciri-Cirinya

Berdasarkan sifat atau ciri perkembangan remaja, Pinem (2009)

membagi masa remaja menjadi tiga tahap, yaitu :

a. Masa remaja awal (10-12 tahun), dengan ciri khas antara lain merasa

ingin bebas, ingin lebih dekat dengan teman sebaya, mulai berpikir

abstrak dan lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.

b. Masa remaja tengah (13-15 tahun), dengan ciri khas antara lain

mencari identitas diri, timbul keinginan untuk berkencan, berkhayal

tentang aktivitas seksual, dan mempunyai rasa cinta yang mendalam.

c. Masa remaja akhir (16-19 tahun), dengan ciri khas antara lain

mampu berpikir abstrak, lebih selektif dalam mencari teman sebaya,

mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, dan

pengungkapan kebebasan diri.

3. Perkembangan Organ Reproduksi Remaja Perempuan

Organ-organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana

pertumbuhannya lambat pada anak dan sangat cepat pada masa pacu
11

tumbuh remaja. Perkembangan seksual ini terjadi pada dua periode

singkat yaitu perkembangan seksual primer pada embrio dan adanya

karakteristik sekunder selama pubertas. Hal ini merupakan respon

terhadap hormon gonadrotopin kelenjar hipofisis (Behrman, Kliegman, &

Arvin, 2000).

Pada masa pubertas inilah muncul karakteristik sekunder, yaitu

pertumbuhan kuncup payudara (10-11 tahun), diikuti dengan

pertumbuhan rambut pubis 6-12 bulan kemudian, dan setelah 2-2,5 tahun

baru mengalami menarche. Rata-rata menarche terjadi pada umur 10,5-

15,5 tahun. Namun, hal ini bervariasi tergantung pada kecepatan

pertumbuhan kuncup payudara, rambut pubis serta maturasi genitalia

interna maupun eksterna. Sejalan dengan pertumbuhan dan

perkembangan seks sekunder tersebut, tinggi badan bertambah dan

pinggul menjadi lebih lebar dari bahu (Behrman, 2000; Soetjiningsih,

2007).

Warne GL dalam Soetjiningsih (2007) membuat Klasifikasi

Tingkat Kematangan Seksual (TKS) menghubungkan antara

pertumbuhan dan stadium pubertas pada perempuan.

Tabel 2.1. Hubungan antara pertumbuhan dengan Tingkat Kematangan


Seksual pada anak perempuan

Stadium Payudara Rambut pubis Kecepatan Umur


TKS tumbuh tulang
(Tahun)
1 Pubertas Prapubertas Prapubertas <11
(5 cm/tahun)
2 Teraba Jarang, pigmen Awal pacu 11-11,5
penonjolan sedikit lurus pertumbuhan
areola sekitar labia
melebar
12

Tabel 2.1. Hubungan antara pertumbuhan dengan Tingkat Kematangan


Seksual pada anak perempuan (Lanjutan)

Stadium Payudara Rambut pubis Kecepatan Umur


TKS tumbuh tulang
(Tahun)
3 Payudara Lebih hitam, Pacu 12
dan areola mulai ikal, tumbuh
membesar , jumlah
batas tidak bertambah
jelas

4 Areola dan Keriting, Pertumbuha 13


papila kasar, seperti n melambat
membentuk dewasa, belum
bukit kedua ke paha atas

5 Bentuk Bentuk Pertumbuha 14-15


dewasa, segitiga seperti n minimal
papila dewasa, ke
menonjol, paha atas
areola
merupakan
bagian dari
bentuk
payudara

4. Masa Transisi Remaja

Pada usia remaja, terdapat masa transisi yang akan dialami.

Menurut Gunarsa (1978) dalam Kusmiran (2012), masa transisi tersebut

adalah :

a. Transisi fisik berkaitan dengan perubahan tubuh

Pada masa ini juga kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk

dalam masa pubertas dimana bentuk tubuh sudah berbeda dengan

anak-anak, tetapi belum sepenuhnya menampilkan bentuk tubuh

orang dewasa. Hal ini menyebabkan kebingungan peran, didukung

pula dengan sikap masyarakat yang kurang konsisten.


13

b. Transisi dalam kehidupan emosi

Perubahan hormonal dalam tubuh remaja berhubungan erat dengan

peningkatan kehidupan emosi. Remaja sering memperlihatkan

ketidakstabilan emosi. Remaja sering tampak gelisah, cepat

tersinggung, melamun, sedih, dan marah, namun disisi lain

terkadang tertawa dan gembira.

c. Transisi dalam kehidupan sosial

Lingkungan sosial anak semakin bergeser ke luar keluarga. Remaja

lebih cenderung bergaul dengan teman sebaya. Pergaulan dengan

sebayanya termasuk upaya remaja untuk bersikap mandiri, baik

mandiri secara ekonomi maupun mandiri dalam bidang-bidang

tertentu. Ketika kondisinya tidak sesuai maka dapat menyebabkan

kebingungan peran.

d. Transisi dalam nilai-nilai moral

Remaja mulai meninggalkan nilai-nilai yang dianutnya dan menuju

nilai-nilai yang dianut orang dewasa. Saat ini remaja mulai

meragukan nilai-nilai yang diterima pada waktu ia masih kanak-

kanak dan mulai mencari nilai sendiri.

e. Transisi dalam kognitif (pemahaman)

Remaja mengalami perkembangan kognitif yang pesat sehingga

mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak. Daya

kemampuan berpikir remaja ini berkembang dan dimanifestasikan

dalam bentuk diskusi untuk menambah rasa percaya dirinya. Pada

masa perkembangan ini, pikiran anak telah membentuk gambaran


14

mental dan mampu menyelesaikan aktivitas dalam pikiran, mampu

menduga dan memperkirakan dengan pikiran yang abstrak (Hidayat,

2008).

5. Organ Reproduksi Wanita

a. Organ genitalia eksterna

Organ genitalia eksterna meliputi : Mons veneris (bagian yang

menonjol di atas simfisis dimana pada orang dewasa ditutupi oleh

rambut kemaluan), Labia mayora (bibir besar yang terdiri dari

bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil kebawah, Labia minora

(suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar), Klitoris

yang bersifat erektil yang terletak tepat di bawah arkus pubis yang

ketika terangsang glans dan korpus klitoridis membesar karena

mengandung banyak pembuluh darah, Vestibulum (vulva berbentuk

lonjong ini memanjang dari depan ke belakang, Bulbus vestibuli

(bagian yang terletak di bawah selaput lendir vulva yang

mengandung banyak pembuluh darah, Introitus vagina (dapat dilihat

jika bibir kecil dibuka karena ditutupi oleh himen atau selaput dara),

Perineum (terletak antara vulva dan anus, ditutupi kulit. Panjangnya

kira-kira 4 cm).

b. Organ genitalia interna

Organ genitalia interna meliputi : Vagina (liang kemaluan yang

ditemukan setelah melewati introitus vagina yang menghubungkan

introitus dan uterus. Cairan vagina sedikit asam dan berasal dari

bagian genitalia bawah. Interaksi laktobasilus vagina dan glikogen


15

mempertahankan keasaman (pH 4.5). Apabila pH meningkat di atas

5, maka insiden infeksi vagina meningkat. Kebersihan relatif vagina

dipertahankan oleh cairan yang terus mengalir dari vagina), Uterus

(organ yang berdinding tebal, muskuler dan pipih dan tampak seperti

buah peer terbalik, Tuba fallopi, Ovarium (ovarium terdiri dari

korteks bagian luar dan medula pada bagian dalam. Fungsi utama

ovarium adalah menyelenggarakan ovulasi dan menghasilkan

hormon seks steroid (estrogen, progesteron, androgen) dalam jumlah

yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi

wanita normal. Selama usia subur, umumnya setiap bulan satu atau

lebih ovum matur dilepaskan. Ketika ovum dibuahi maka terjadi

kehamilan, namun jika tidak dibuahi maka endometrium luruh dan

disebut sebagai menstruasi).

(Pinem, 2009).

B. Menarche dan Menstruasi

1. Menarche

a. Pengertian Menarche

Menarche adalah menstruasi pertama perempuan yang

umumnya terjadi pada usia sekitar 10-11 tahun (Manuaba, 2007).

Mekanisme menarche belum diketahui, namun hal ini berhubungan

dengan maturasi hipotalamus dan spesifik dipicu oleh pembentukan

lemak dengan presentasi 17 % dan BB 48 kg (Dickason, Silverman,

Kaplan, 1997). Santrock (2003) menjelaskan bahwa menarche juga


16

dapat dipengaruhi oleh mutu makanan, kesehatan, genetik dan massa

tubuh.

Menarche merupakan ciri suatu kedewasaan seorang wanita.

Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan FSH dan LH yang merangsang

sel target ovarium. FSH merangsang ovarium untuk mengeluarkan

hormon estrogen. Estrogen merangsang pertumbuhan payudara dan

seks sekunder lainnya, diantaranya pertumbuhan rambut pubis,

deposit jaringan lemak, pertumbuhan vulva dan perkembangan

endometrium di dalam uterus. Rangsangan estrogen yang cukup

lama terhadap endometrium akhirnya menimbulkan perdarahan lucut

pertama yang disebut menarche (Manuaba, 2007).

Sebagian besar menarche berlangsung tanpa diikuti ovulasi,

sehingga memberikan kesempatan yang cukup tanda-tanda seks

sekunder untuk mencapai kematangan seksual. Namun, menstruasi

yang sesungguhnya diikuti oleh ovulasi yang sebagian besar dicapai

pada umur sekitar 17-18 tahun (Manuaba, 2007).

b. Usia Menarche

Usia menarche berbeda-beda setiap individu. Sejak sekitar

150 tahun yang lalu, usia menarche mengalami pergeseran ke arah

yang lebih muda. Rata-rata usia menarche di Amerika Serikat

mengalami penurunan sebesar 4 bulan tiap dekade. Sehingga

sekitar tahun 2003 menarche terjadi antara usia 9 sampai 15 tahun

(Eveleth dalam Santrock, 2003). Pulungan (2009) menjelaskan

bahwa usia menarche terjadi pada usia termuda 8 tahun dan tertua
17

adalah 14 tahun. Manuaba (2007) menarche terjadi sekitar umur

10-11 tahun. Sedangkan Hasil riset kesehatan dasar (2010)

menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun

dengan usia menarche termuda 9 tahun dan usia tertua 20 tahun.

Begitu juga yang telah ditetapkan oleh para ulama bahwa usia

menstruasi pertama wanita terjadi pada usia 9 tahun (Fuad, 2007).

Usia tersebut masuk dalam kategori remaja awal dan dengan usia

11-12 pada siswi sekolah dasar merupakan siswa yang berada pada

kelas tinggi atau antara kelas 4 sampai 6 (Yusuf, 2012).

2. Menstruasi

a. Pengertian

Menstruasi (haid) artinya mengalirkan sesuatu, namun dalam

syariat agama menstruasi merupakan darah yang keluar dari rahim

seorang perempuan secara alami, tanpa sebab apapun di waktu-

waktu yang sudah dimaklumi (Al-Utsaimin, 2009). Cunningham

(2006) menyatakan bahwa menstruasi merupakan pengeluaran darah,

mukus, dan debris sel dari mukosa uterus secara berkala sebagai

tanda bahwa alat kandungan telah memenuhi faalnya. Menstruasi

terjadi dalam interval-interval yang teratur, siklis, dan dapat

diperkirakan waktunya, sejak menarche sampai menopause kecuali

saat hamil, menyusui, anovulasi, atau mendapatkan intervensi

farmakologis.

Siklus menstruasi terjadi karena suatu interaksi yang

kompleks antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Proses ini


18

memerlukan komunikasi nyata antara organ target yang terlibat yang

diregulasi oleh fluktuasi hormon utama reproduksi, yaitu : FSH

(Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone),

estradiol, dan progesteron. Siklus haid (menstruasi) ini terbagi

menjadi dua fase utama, yaitu fase folikuler dan fase luteal. Fase

folikuler berawal pada hari pertama terjadinya haid, ditandai dengan

tingginya kadar FSH dan rendahnya LH, estradiol, dan progesteron.

Peningkatan FSH adalah untuk menstimulasi perkembangan folikel

dan proliferasi endometrium. Seiring berlangsungnya proses

maturasi folikel pada fase folikuler akhir, kadar estradiol meningkat

tajam sehingga memicu sekresi LH. LH ini menginduksi proses

ovulasi dimana terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi

berikutnya. Fase luteal siklus haid ini ditandai dengan terbentuknya

korpus luteum dibawah stimulasi LH, sebagai hasil leutinisasi sel-sel

folikel yang pecah saat ovulasi. Korpus luteum ini menghasilkan

progesteron (dalam jumlah besar) dan estradiol (dalam jumlah

moderat). Pada permulaan fase ini terjadi penurunan estradiol,

kemudian estradiol meningkat lagi seiring peningkatan progesteron

pada pertengahan fase luteal. Selanjutnya LH dan FSH menurun

sebagaimana permulaan fase folikuler. Jika tidak terjadi fertilisasi,

maka korpus luteum mengalami degenerasi, progesteron dan

estradiol menurun menyebabkan peluruhan endometrium yang

dikenal sebagai menstruasi (Suparman dan Ivan, 2012).


19

b. Durasi Perdarahan Menstruasi

Kondisi fisik seorang wanita tidak sama. Hal ini

mempengaruhi kinerja organ-organ kewanitaannya, terutama saat

mereka mengalami menstruasi. Lama keluarnya darah menstruasi

berbeda antara wanita satu dengan yang lain. Menurut Fuad (2007)

dalam syari’at Islam dijelaskan bahwa darah haid keluar paling

sedikit selama 3 hari 3 malam, sebanyak-banyaknya adalah 15 hari

serta yang sedang adalah 5 hari. Sebagaimana halnya dengan

Cunnigham (2006) bahwa durasi menstruasi paling sering adalah 4

sampai 6 hari. Dalam hal ini bukan berarti harus keluar terus-

menerus tanpa henti, namun bila darah terasa keluar, sesudah itu

reda, kemudian keluar lagi maka semuanya dianggap haid (Fuad,

2007).

C. Higiene

1. Pengertian

Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan kesehatan (Potter

& Perry, 2006). Sedangkan menurut WHO (2013) higiene merupakan

kondisi dan praktik untuk mempertahankan kesehatan, mencegah

terjadinya penyebaran penyakit, meningkatkan derajat kesehatan individu

meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan

(Purnawijayanti, 2006).

Menurut Potter & Perry (2006), sikap seseorang melakukan

higiene perorangan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :


20

a. Citra tubuh

Penampilanan seseorang menggambarkan higiene individu tersebut.

Citra tubuh merupakan konsep subyektif seseorang tentang

penampilan fisiknya. Citra tubuh ini sering berubah dan

mempengaruhi cara seseorang mempertahankan higiene.

b. Praktik sosial

Kelompok-kelompok sosial merupakan wadah seseorang untuk

berhubungan sehingga mempengaruhi praktik higiene pribadi.

Selama masa kanak-kanak, anak mendapatkan praktik higiene dari

orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang di rumah, dan

ketersediaan air yang mengalir juga mempengaruhi perawatan

kebersihan.

c. Status sosial ekonomi

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat

praktik kebersihan yang digunakan. Hal ini menunjukkan bagaimana

kondisi higiene setiap harinya. Seperti tersedianya alat kesehatan

mandi dan kosmetik yang biasa digunakan setiap hari serta alat-alat

untuk membantu memelihara higiene secara aman.

d. Pengetahuan

Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi

kesehatan mempengaruhi praktik higiene. Walaupun demikian,

pengetahuan saja tidak cukup. Individu juga harus memotivasi diri

untuk memelihara perawatan diri. Sehingga praktik higiene ini akan


21

mengurangi risiko kesehatan dengan memotivasi diri untuk selalu

menjaga higiene dirinya.

e. Budaya

Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan

higiene. Orang dari latar belakang yang berbeda mengikuti praktik

perawatan diri yang berbeda pula. Di Amerika Utara, suka

menggunakan shower atau bak mandi. Sedangkan, negara-negara

Eropa, mereka mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.

f. Kebiasaan

Setiap orang memiliki keinginan untuk menentukan kapan ia mandi,

mencukur rambut, melakukan perawatan rambut dan sebagainya.

Individu memiliki keinginana tersendiri terhadap alat kesehatan, dan

cara melakukan higienenya. Hal ini menunjukkan bagaimana

kebiasaan seseorang dalam melakukan higiene pada dirinya.

g. Kondisis fisik

Orang yang menderita penyakit tertentu seringkali mengalami

kekurangan energi fisik untuk melakukan higiene. Sehingga ketika

seseorang mengalami penyakit seperti operasi, maka ia tidak

memiliki daya untuk melakukan higiene dirinya.

Higiene merupakan tindakan untuk memelihara kebersihan dan

kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Higiene sangat

penting dilakukan saat mengalami menstruasi, karena saat menstruasi

tubuh mengeluarkan keringat dan minyak secara berlebih dan vagina

rentan sekali terkena infeksi (Kusmiran, 2012).


22

2. Higiene Alat Kelamin Wanita

Kesehatan organ reproduksi penting untuk dijaga agar fertilitas

tetap terjaga sehingga mampu menghasilkan keturunan. Saat menstruasi

tubuh cenderung memproduksi lebih banyak keringat, minyak dan cairan

tubuh lainnya. Sehingga seorang wanita harus tetap menjaga kebersihan

dirinya terutama menjaga organ reproduksi wanita yaitu kesehatan

vagina (Kusmiran, 2012).

Bagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan kulit seperti di

daerah alat kelamin merupakan bagian yang paling penting. Ketika tubuh

mengeluarkan banyak keringat maka bagian ini cenderung lembab dan

mikroorganisme jahat seperti jamur mudah berkembang biak yang

akhirnya dapat menimbulkan infeksi. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya

wanita yang mengalami keputihan dan gatal-gatal di vagina akibat

adanya infeksi jamur dan bakteri (Pudiastuti, 2012).

Davey (2005) menyatakan bahwa infeksi vagina biasanya

diakibatkan oleh salah satu organisme berikut : Candida albicans,

Trichomonas vaginalis dan Gardnerella vaginalis. Infeksi vagina yang

tersering adalah Vaginosis bakterialis (40-50%), Candidiasis (20-30%)

dan Trichomoniasis vaginalis (15-20%). Keputihan juga sering terjadi

pada wanita dan disebabkan oleh Candida dan Trichomonas vaginalis,

namun Candida albicans adalah jamur yang paling sering menyebabkan

keputihan tersebut (Panda, 2013).

Adapun menurut cara memelihara organ reproduksi remaja

perempuan adalah sebagai berikut :


23

a. Saat menstruasi, wanita lebih berkeringat dibanding dengan hari-hari

biasanya. Oleh karena itu, agar tubuh tetap segar dan bebas dari bau

badan harus rajin merawat tubuh dengan mandi yang bersih dan

mencuci rambut minimal dua hari sekali. Sebagaimana Lawan,

Yusuf, & Musa (2010), menyatakan bahwa remaja putri sebagai

respondennya menyatakan bahwa mereka menambah frekuensi

mandinya saat menstruasi sebanyak 3-4 kali per hari.

b. Membersihkan bekas keringat yang ada disekitar alat kelamin secara

teratur dengan air bersih, lebih baik air hangat, dan sabun lembut

dengan kadar soda rendah terutama setelah Buang Air Besar (BAB)

dan buang air kecil. Cara membasuh alat kelamin wanita yang benar

adalah dari arah depan (vagina) ke belakang (anus), tidak terbalik

karena bakteri yang ada disekitar anus bisa terbawa ke dalam vagina

dan berisiko menimbulkan infeksi. Setelah dibersihkan, vagina

dikeringkan menggunakan handuk bersih atau tisu kering supaya

vagina tidak lembab.

c. Menggunakan air bersih saat mencuci vagina. Tidak perlu sering

menggunakan sabun khusus pembersih vagina ataupun obat semprot

pewangi vagina (douching). Vagina sendiri sudah mempunyai

mekanisme alami untuk mempertahankan keasamannya yaitu adanya

kuman Doderlin yang hidup di vagina dan berfungsi memproduksi

asam sehingga terbentuk suasana masam yang mampu mencegah

bakteri masuk ke dalam vagina. Keseringan menggunakan sabun


24

khusus ini justru akan mematikan bakteri baik tersebut dan memicu

berkembangbiaknya bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi.

d. Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering

mengganti celana dalam minimal dua kali sehari untuk menjaga

vagina dari kelembaban yang berlebihan. Bahan celana dalam yang

baik harus menyerap keringat seperti katun. Hindari memakai celana

dalam atau celana jeans yang ketat karena kulit susah bernafas dan

akhirnya menyebakan daerah kewanitaan menjadi lembab,

berkeringat dan mudah menjadi tempat berkembang biak jamur yang

dapat menimbulkan iritasi. Infeksi juga sering kali terjadi akibat

celana dalam yang tidak bersih.

e. Menstruasi merupakan mekanisme tubuh untuk membuang darah

kotor. Pemakaian pembalut tidak boleh lebih dari enam jam dan

diganti sesering mungkin bila sudah penuh oleh darah. Hal ini

dikarenakan pembalut juga menyimpan bakteri kalau lama tidak

diganti. Penelitian Lee et al (2006) menjelaskan bahwa dari seluruh

responden yaitu remaja putri di Malaysia terdapat 70,8%

menggunakan pembalut ≤ 4 pembalut per hari karena jumlah darah

yang keluar sedikit, 17,6% menggunakan 2 pembalut dalam satu kali

pemakaian karena keluarnya darah sangat banyak, dan 11,1%

menggunakan pembalut 5-10 pembalut per hari karena jumlah

darahnya sedang.

f. Menggunakan pembalut (sanitary pad) yang siap pakai, bukan

pembalut kain, karena dikhawatirkan pembalut kain tersebut kurang


25

higiene akibat perawatannya yang kurang baik, seperti

mengeringkan di tempat tersembunyi dan tidak terkena sinar

matahari yang berisiko tumbuhnya mikroba atau larva yang

menyebabkan vagina berbau tidak sedap (Ali, 2007).

g. Selain itu, membuang pembalut bekas dengan dibungkus kertas

kemudian dibuang ke tempat sampah (Nada, 2007). Adapun

penelitian Lawan, Yusuf, & Musa (2010) menyatakan bahwa remaja

membuang pembalut bekas di limbah rumah tangga (71,2%),

pembakaran (24,3%), penguburan (4,3%) dan disiram di toilet

(0,3%). Sebagaimana penelitian Dasgupta dan Sarkar (2008),

menjelaskan bahwa sebesar 92 responden (57,5%) remaja

membuang dengan benar pembalut/potongan kain yang digunakan

dengan membungkusnya dengan sebuah kantong kertas dan dibuang

di tempat pembuangan limbah padat. Penelitian ini juga sejalan

dengan Thakre (2011) bahwa responden membungkus pembalut

dengan kertas terlebih dahulu, baru kemudian membuang pembalut

tersebut di limbah padat atau membakarnya. Sebanyak 52,20%

respondennya membuang pembalut dengan cara dibakar, sebesar

39,79% membuang di limbah padat dan 6,72% menggunakan

metode pembuangan lain.

(Kusmiran, 2012; Nadesul, 2008; Dingwal, 2010).

3. Keluhan di sekitar Organ Reproduksi

Organ reproduksi merupakan terdiri dari organ reproduksi bagian

luar dan bagian dalam (Pinem, 2009). Alat kelamin wanita berhubungan
26

langsung dengan dunia luar yang memudahkan terjadinya infeksi pada

bagian luarnya yang secara berkelanjutan dapat menginfeksi selaput

dinding perut (peritonitis). Namun, vagina memiliki sistem pertahanan

alat kelamin wanita yang cukup baik yaitu dengan sistem asam basa

melalui lendir yang menyebabkan bakteri dibuang dalam bentuk

menstruasi. Sekalipun demikian, sistem pertahanan ini terkadang cukup

lemah sehingga infeksi sering susah dikendalikan dan menimbulkan

keluhan klinis dari infeksi tersebut. Salah satu keluhan klinis/infeksi alat

kelamin ini adalah leukorea atau keputihan (Manuaba, 2009).

Keluhan yang dialami oleh remaja adalah gatal-gatal pada daerah

kemaluan saat menstruasi. Gatal-gatal saat menstruasi ini disebut juga

dengan pruritus vulvae. Pruritus vulvae adalah iritasi atau rasa gatal

disekitar vulva dan lubang vagina yang biasa terjadi pada malam hari.

Pruritus vulva bisa disebabkan oleh adanya keputihan pada vagina

(Misery, 2010). Banerjee dan Chazal (2006) menyatakan bahwa penyebab

umum pruritus vulvovaginal adalah infeksi fungi (jamur). Sedangkan

Harris (1996) menjelaskan bahwa kebanyakan wanita mengalami

keputihan berulang dan iritasi vulva bukan karena infeksi jamur atau

penggunaan pembalut yang sering, karena masih banyak remaja ang

menggunakan pembalut tersebut, namun disebabkan oleh penggunaan

sabun yang berlebihan pada vagina. Namun, sebagian besar mereka

menginformasikan bahwa hal ini terjadi karena efek sabun, krim, lotion,

panty-liners, pakaian, panas, iritasi lain dan perawatan iritasi vagina.


27

D. Perilaku

1. Batasan Perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau

makhluk hidup yang bersangkutan. Perilaku (manusia) adalah semua

kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung atau

tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2010).

Skinner (1938) dalam Notoatmodjo (2010) juga merumuskan

bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi terhadap stimulus. Perilaku

ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, kemudian

organisme merespon sehingga teori Skinner disebut dengan “S-O-R” atau

Stimulus Organisme Respon. Skinner membedakan adanya dua respon,

yaitu :

a. Respondent respons atau reflexive, yakni respon yang ditimbulkan

oleh rangsangan tertentu. Respon yang ditimbulkan relatif tetap.

Misalnya, cahaya terang menimbulkan mata tertutup. Respon ini

juga mencakup perilaku emosional seperti mendengar berita duka

menjadi sedih atau menangis.

b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang

timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau

perangsang tertentu. Perangsang ini disebut dengan reinforcing

stimulation atau reinforcer, karena memperkuat respon. Misalnya,

seseorang melaksanakan tugas dengan baik (respon terhadap

tugasnya), kemudian ia memperoleh penghargaan dari atasannya


28

(stimulus baru), maka orang tersebut melaksanakan tugasnya dengan

lebih baik lagi.

Berdasarkan teori S-O-R tersebut, perilaku manusia dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih

belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon

seseorang masih terbatas dalam bentuk perasaan, perhatian, persepsi,

pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan.

Perilaku tertutup (covert behavior) ini dapat diukur dari pengetahuan

dan sikap seseorang.

b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut

sudah berupa tindakan atau praktik yang dapat diamati oleh orang

lain dari luar. Misalnya, seorang remaja menjaga kebersihan organ

genitalia dengan baik ketika menstruasi dengan mengganti pembalut

setelah penuh darah. Contoh tersebut merupakan tindakan nyata,

dalam bentuk kegiatan, atau dalam bentuk praktik. Berikut adalah

teori S-O-R :
RESPON
STIMULUS ORGANISME TERTUTUP :
Pengetahuan
Sikap

RESPON
TERBUKA :
Praktik/
Tindakan

Bagan 2.1 Teori Stimulus-Organisme-Respon.


29

2. Domain Perilaku

Perilaku merupakan bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus

atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan

respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari

orang orang yang bersangkutan.

Adapun domain perilaku menurut Notoatmodjo (2010) adalah

sebagai berikut :

a. Pengetahuan

1) Definisi pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil

tahu yang terjadi melalui proses sensoris (mata, hidung, telinga,

dan sebagainya) terhadap objek tertentu. Intensitas perhatian dan

persepsi terhadap objek tersebut dapat mempengaruhi hasil

pengindraan dan pengetahuan seseorang. Sebagian besar,

pengetahuan diperoleh melalui indra pendengaran (telinga) dan

indra penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2010).

2) Proses adopsi perilaku

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku didasari

oleh pengetahuan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak

didasari pengetahuan. Adapun menurut Rogers (1974) dalam

Notoatmodjo (2010) adalah sebagai berikut :

a) Awareness (kesadaran), individu menyadari adanya

stimulus
30

b) Interest (tertarik), individu mulai tertarik pada stimulus

c) Evaluation (menimbang-nimbang), individu menimbang-

nimbang tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya. Pada proses ketiga ini subjek sudah memiliki sikap

yang lebih baik.

d) Trial (mencoba), individu sudah mulai mencoba perilaku

baru

e) Adoption, individu telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, sikap, dan kesadarannya terhadap stimulus.

3) Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

menurut Mubarak (2007) adalah sebagai berikut :

a) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kepribadian dan kemampuan baik di dalam maupun luar

sekolah (baik formal maupun nonformal) yang berlangsung

seumur hidup. Pendidikan ini dapat mengubah sikap dan

tata laku seseorang dan kelompok serta mampu

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan. Selain itu, pendidikan mempengaruhi proses

belajar, dimana semakin tinggi pendidikan maka semakin

mudah seseorang menerima informasi. Sehingga semakin

banyak informasi semakin banyak pula pengetahuan yang

didapat tentang kesehatan.


31

b) Informasi/media massa

Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Selain itu,

informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknik untuk

mengumpulkan, menyiapkan, memanipulasi,

mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi

dengan tujuan tertentu. Informasi ini dapat diperoleh dalam

kehidupan sehari-hari dari data dan pengamatan terhadap

dunia sekitar.

c) Sosial, budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian, orang akan bertambah pengetahuannya walaupun

tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga

menentukan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk

kegiatan tertentu, sehingga status ekonomi akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. hal ini terjadi karena adanya interaksi

timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai

pengetahuan oleh setiap individu.


32

e) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

mengulang pengetahuan yang diperoleh dalam masalah

yang dihadapi pada masa lalu. Pengalaman belajar dalam

bekerja yang dikembangkan akan memberikan pengetahuan

yang profesional dan mengembangkan kemampuan

mengambil keputusan sebagai manifestasi keterpaduan

menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah

nyata dalam bidang kerjanya.

f) Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia maka semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

diperoleh semakin membaik. Pada usia madya, individu

berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial.

Selain itu, mereka lebih banyak menggunakan banyak

waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan

masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak

ada penurunan pada usia ini.

4) Domain pengetahuan

Adapun tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif

menurut Notoatmodjo (2007) adalah sebagai berikut :


33

a) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Dalam hal ini adalah cara individu

recall (mengingat kembali) sesuatu yang spesifik dari bahan

yang telah dipelajari. Oleh karena itu, tahu merupakan

tingkat pengetahuan yang sangat rendah. Kata kerja yang

digunakan adalah menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.

Orang yang paham terhadap materi mampu menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan sebagainya.

c) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real

(nyata). Aplikasi disini diartikan sebagai penggunaan

hukum-hukum, metode, prinsip pemecahan masalah.

d) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen

tetapi masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja


34

menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan

sebagainya.

e) Sintesis (synthesisi)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Kata lain dari sintesis adalah

mampu menyusun formulasi-formulasi baru. Misalnya,

dapat merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan

sebagainya.

f) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap objek. Penilaian ini

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

kriteria yang telah ada. Misalnya, membandingkan anak

yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi.

5) Indikator pengetahuan kesehatan

Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup pengetahuan

tentang cara-cara memelihara kesehatan. Cara mengukur

pengetahuan kesehatan yaitu dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan tertulis atau angket/kuesioner. Indikator pengetahuan

kesehatan adalah “tingginya pengetahuan” responden tentang

kesehatan, atau besarnya persentase kelompok responden

tentang variabel-variabel kesehatan. Misalnya, berapa persen

responden tahu tentang cara-cara mencegah penyakit demam


35

berdarah atau berapa persen responden yang mempunyai

pengetahuan tinggi tentang ASI eksklusif, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010).

b. Sikap

Sikap merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus

atau objek tertentu yang melibatkan emosi dan pendapat seseorang

yang bersangkutan. Sikap merupakan kesiapan untuk bertindak dan

predisposisi perilaku (tindakan) (Notoatmodjo, 2010).

b. Tindakan/praktik

Tindakan/praktik merupakan salah satu bentuk perilaku, yaitu

perilaku terbuka. Dimana perilaku tersebut dapat dilihat oleh orang

lain dalam bentuk tindakan nyata. Tindakan ini juga sangat

dipengaruhi oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2010).

Praktik kesehatan atau tindakan untuk hidup sehat adalah

semua kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara

kesehatan. Cara mengukur perilaku ini bisa secara langsung maupun

tidak langsung. Secara langsung yakni dengan pengamatan secara

langsung terhadap tindakan subjek dalam memelihara kesehatannya.

Misalnya, makanan yang disajikan ibu dalam keluarga untuk

mengamati praktik gizinya. Sedangkan secara tidak langsung yaitu

dengan menggunakan metode mengingat kembali (recall). Metode

ini dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan terhadap subjek tentang

apa yang telah dilakukan berhubungan dengan kesehatan

(Notoatmodjo, 2010).
36

Perilaku dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam maupun luar

subjek. Lawrence Green membedakan determinan masalah kesehatan

menjadi dua, yaitu behavior factors (faktor perilaku) dan non-behavior

factor (faktor nonperilaku). Green menganalisis bahwa faktor perilaku

ditentukan oleh tiga faktor yaitu :

a. Faktor predisposisi, yaitu faktor yang mempermudah terjadinya

perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,

kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya.

b. Faktor pemungkin, yaitu faktor yang memungkinkan atau

memfasilitasi seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku.

Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan

prasarana atau fasilitas untuk terjadinya tindakan kesehatan.

Misalnya Posyandu, Puskesmas, tempat pembuangan sampah, dan

sebagainya.

c. Faktor penguat, faktor yang memperkuat atau mendorong perilaku.

Kadang-kadang meskipun seseorang tahu dan mampu untuk

berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.

(Notoatmodjo, 2010).

2. Cara Mengukur Indikator Perilaku

Cara mengukur pengetahuan dan sikap adalah dengan wawancara,

baik terstruktur maupun wawancara mendalam, dan diskusi kelompok

terarah (focus group discussion), khusus untuk penelitian kualitatif.

Namun untuk memperoleh data tindakan atau perilaku adalah dengan

metode langsung yaitu observasi, atau metode tidak langsung yaitu


37

pendekatan recall melalui wawancara dengan mengingat kembali perilaku

yang telah dilakukan responden beberapa waktu lalu (Maulana, 2009).

Simamora (2008) menjelaskan bahwa ada tiga kategori tentang

pengukuran perilaku, yaitu :

a) Kategori 1 : “What the people do” (mengamati apa yang dilakukan

individu yaitu dengan pancaindra, kamera, dan handycam).

b) Kategori 2 : “What the people say” (mengamati apa yang dikatakan

individu) yaitu dengan wawancara yang merupakan metode

pengukuran yang tepat. Instrumen yang dipakai adalah wawancara

yaitu dengan kuesioner maupun pedoman wawancara.

c) Kategori 3 : mengukur psikologis yang ditunjukkan oleh sistem syaraf

yaitu dengan peralatan laboratorium.

Namun, harus diakui bahwa alat ukur yang banyak digunakan dalam

mengukur perilaku adalah kuesioner.


38

E. Kerangka Teori

Respon tertutup : Faktor yang mempengaruhi


Stimulus : Organisme :
Respon : Pengetahuan pengetahuan :
Menstruasi Remaja Putri Sikap
1. Pendidikan

Respon terbuka : 2. Informasi


Praktik/ Tindakan 3. Sosial, budaya, ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
Perilaku Higiene
Menstruasi 6. Usia

Bagan 2.2 Modifikasi Kerangka Teori Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2010); Mubarak (2007)

Keterangan :

: Variabel yang diteliti


BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan diatas. Perilaku

higiene menstruasi pada remaja putri perlu diketahui dan diteliti dengan baik,

sehingga diketahui gambaran tentang perilaku higiene remaja putri selama

menstruasi. Dibawah ini dijelaskan kerangka konsep yang akan dilakukan

peneliti pada remaja putri di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan :

Variabel dependen

Perilaku higiene menstruasi :


- Mandi
- Keramas
- Cara membersihkan vagina
- Penggunaan sabun
- Pemakaian celana dalam
- Penggantian pembalut

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka konsep diatas, peneliti ingin mengetahui

bagaimana perilaku higiene menstruasi yang meliputi mandi, keramas saat

menstruasi, cara membersihkan vagina, penggunaan sabun, pemakaian celana

dalam, dan penggantian pembalut.

39
40

B. Definisi Operasiol

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala


Perilaku Perilaku Menghitung Kuesioner Persentase Rasio
higiene higiene skor dari dari setiap
menstruasi menstruasi pernyataan item
adalah kuesioner perilaku
aktivitas praktik higiene
remaja putri menstruasi
dalam yaitu B1-22
menjaga menggunakan
vagina untuk skala likert.
mencegah Untuk
terjadinya pernyataan
penyakit positif :
beberapa Selalu (4)
meliputi hal Sering (3)
yaitu mandi Kadang-
dan keramas kadang (3)
saat Tidak pernah
menstruasi, (1)
cara Untuk
membersihka pernyataan
n vagina, negatif :
penggunaan Selalu (1)
sabun, Sering (2)
pemakaian Kadang-
celana dalam, kadang (3)
dan Tidak pernah
penggantian (4)
pembalut.
41
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berjudul “Gambaran

Perilaku Higiene Menstruasi pada Remaja Putri di Sekolah Dasar

Negeri di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan” menggunakan desain cross

sectional dengan jenis penelitian kuantitatif dengan analisa statistik

deskriptif. Rancangan penelitian deskriptif ini bertujuan untuk

menggambarkan perilaku remaja putri dalam menjaga higiene saat menstruasi

di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2013 di SDN di

Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan yang meliputi 2 kelurahan yaitu

Kelurahan Pisangan dan Cirendeu. Adapun SDN tersebut terdiri dari SDN

Pisangan I, SDN Pisangan II, SDN Pisangan III, SDN Pisangan IV, SDN

Cirendeu 1, SDN Cirendeu 2, SDN Cirendeu 3, SDN Cirendeu 4, dan SDN

Cirendeu 5. Alasan pemilihan lokasi di Wilayah Kelurahan ini adalah karena

berdasarkan studi pendahuluan di SDN Pisangan 1 didapatkan remaja putri

telah mengalami menstruasi dini, dimana menstruasi dibawah umur 12 tahun.

Remaja putri yang telah menstruasi tersebut berusia 9 sampai 11 tahun. Hasil

yang diperoleh adalah 100% higiene remaja putri tersebut masih buruk karena

masih banyak yang menggunakan sabun mandi setiap membersihkan vagina,

mengganti pembalut 2-3 kali/hari, tidak mengganti pembalut dan tidak

41
42

mengeringkan vagina setelah BAB dan BAK, serta mengalami gatal-gatal

saat menstruasi.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek atau objek yang

mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam

penelitian ini adalah semua remaja putri yang telah menstruasi di SDN

Wilayah Kelurahan Pisangan dan Kelurahan Cirendeu yang berjumlah 64

remaja putri.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total

sampling dimana seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel

karena populasi relatif kecil dan sampel minimal adalah 30 orang yang

dianggap dapat mewakili keakuratan populasi (Dempsey, 2002). Sampel

dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi remaja putri yang telah

menstruasi di seluruh Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kelurahan

Pisangan dan Cirendeu yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi

penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah 59 orang, karena dari 64

orang sebagai populasi terdapat 1 orang yang kurang dapat memahami

informasi yang diberikan baik melalui verbal maupun tulisan, 3 orang

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap, dan 1 orang yang tidak bersedia
43

menjadi responden penelitian, sehingga sampel dalam penelitian ini

hanya 59 orang yang telah mewakili gambaran higiene menstruasi

seluruh remaja putri di sembilan SDN tersebut.

Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi :

1) Remaja putri usia sekolah dasar di sembilan SDN di Wilayah

Kerja Puskesmas Pisangan yang telah mengalami menstruasi

2) Dapat membaca, menulis, dan memahami informasi yang

diberikan baik melalui verbal maupun tulisan

3) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi :

1) Responden tidak kooperatif

2) Responden yang mendadak sakit

3) Responden mengundurkan diri di tengah-tengah proses

penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode/teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu

menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis kepada

subjek untuk mendapatkan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan tersebut

(Notoatmodjo, 2005). Kuesioner diberikan kepada responden setelah

informed consent. Waktu pengisian kuesioner adalah sekitar 30 menit untuk

masing-masing responden dengan cara ditanya satu per satu. Namun, ada

sebagian responden yang mengisi sendiri, namun tetap diawasi dan diberikan
44

penjelasan tentang pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden,

sehingga responden tetap dalam pengawasan saat mengisi kuesioner tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan

data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner.

Kuesioner diberikan langsung kepada responden yang telah menyetujui

menjadi responden penelitian. Kuesioner diisi oleh responden setelah

pertanyaannya dibacakan oleh peneliti. Instrumen pengumpulan data ini

terdiri dari 2 bagian, yaitu :

1. Data personal responden

Identitas siswa/responden ini meliputi umur, umur saat menstruasi,

kelas, pengalaman mendapatkan informasi tentang menstruasi, pemberi

informasi, jangka waktu mendapatkan informasi tersebut, keluhan pada

organ reproduksi remaja putri, yang meliputi keputihan dan gatal-gatal

saat menstruasi.

2. Kuesioner perilaku higiene menstruasi

Kuesioner praktik higiene bertujuan untuk mengetahui bagaimana

status higiene remaja putri SDN yang diteliti. Kuesioner praktik higiene

ini meliputi mandi, mencuci rambut (keramas) saat menstruasi, cara

membersihkan vagina, penggunaan sabun, pemakaian celana dalam, dan

penggantian pembalut (Kusmiran, 2012; Nadesul, 2008; Dingwal, 2010).

Kuesioner praktik higiene menstruasi terdiri dari 22 pernyataan.

Kuesioner ini menggunakan menggunakan skala likert. Pertanyaan positif

: Selalu diberi nilai (4), Sering (3), Kadang-kadang (2), dan Tidak Pernah
45

(1), namun untuk pertanyaan negatif : Selalu diberi nilai (1), Sering (2),

Kadang-kadang (3), dan Tidak Pernah (4). Adapun indikator

pertanyaannya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Indikator Perilaku Higiene Menstruasi

No Subvariabel Jumlah No. Soal Jumlah


soal soal
Favorable Unfavorable
1 Frekuensi mandi 1 - 1
2 Mencuci rambut saat 2 6 2
menstruasi
3 Cara membersihkan 3, 7, 11, 15 4
vagina
4 Penggunaan sabun 13 4 2
pembersih vagina
5 Pemakaian celana dalam 5, 19 10, 17 4
6 Penggantian pembalut 12, 14, 16, 8, 9, 20 9
18, 21, 22
Total Pernyataan 22

Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah rasio. Dimana

dari setiap item pertanyaan perilaku higiene menstruasi ditunjukkan

dalam bentuk persentase.

F. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Hasil Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas

atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas dilakukan untuk menguji

validitas setiap pertanyaan angket. Instrumen yang valid memiliki

validitas yang tinggi, begitu juga sebaliknya, instrumen yang kurang valid

memiliki validitas rendah. Untuk mengetahui apakah korelasi tiap

pertanyaan tersebut signifikan, maka dilihat perbandingan antara r tabel


46

dan r hitung. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan tingkat

kemaknaan 5% maka dikatakan valid (Hidayat, 2008).

Uji validitas ini dilakukan di SDN Cempaka Putih 1, SDN

Cempaka Putih 2, SDN Cempaka Putih 3, SDN Cempaka Putih 4, dan

SDN 1 Ciputat pada tanggal 15-26 Juli 2013. Responden yang digunakan

dalam uji validitas ini adalah 32 orang, dimana responden tersebut

memiliki kriteria inklusi dan eksklusi yang sama dengan sampel yang

digunakan dalam penelitian.

Hasil uji kuesioner dianalisis menggunakan rumus teknik korelasi

Pearson Product Moment dengan software komputer. Dari hasil analisa

tersebut didapatkan r tabel adalah 0,34 dengan n = 32 orang. Ketika r

hitung > r tabel maka kuesioner dikatakan valid (Hidayat, 2008).

Adapun jumlah pernyataan kuesioner perilaku adalah 23

pernyataan. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa banyak item

pernyataan yang tidak valid. Adapun pernyataan yang valid adalah

sebanyak 7 pernyataan, yaitu pada nomor 2, 10, 13, 15, 20, 21, dan 23.

Sedangkan yang lainnya, yaitu 16 pernyataan adalah tidak valid. Namun

instrumen tersebut telah dilakukan uji validitas dengan cara content

validity dan expert validity. Dari 16 pertanyaan yang tidak valid, hanya

satu pertanyaan yang dihapus yaitu no. 9, sehingga total pertanyaan yang

digunakan untuk penelitian ada 22 pertanyaan yang tetap dapat

digunakan karena rentang kevalidan instrumen berada pada rentang

“rendah dan cukup tinggi”, sebagaimana rentang kevalidan sebagai

berikut :
47

0,800-1,000 : sangat tinggi


0,600-0,799 : tinggi
0,400-0,599 : cukup tinggi
0,200-0,399 : rendah
0,000-0,199 : sangat rendah (tidak valid)
(Hidayat, 2008).

Setelah di lakukan uji validitas lagi dengan sampel 59 orang dan 22

item pertanyaan didapatkan hasil didapatkan r tabel = 0,252 (Hidayat,

2008). Dengan r tabel tersebut didapatkan 7 item yang valid meliputi no.

1, 6, 7, 8, 9, 16, dan 22. Ketidakvalidan ini bisa disebabkan oleh

instrumen yang diukur tidak mencakup dimensi penting dari konstruk

dan penyimpangan dari keragaman konstruk (Effendi dan Makhfudli,

2009).

2. Hasil Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur pengukur dapat dipercaya atau diandalkan atau apakah alat ukur

bisa digunakan atau tidak. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah hasil

pengukuran tersebut tetap konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Hidayat, 2008).

Uji reliabilitas ini menggunakan teknik Alpha Crombach (α), dalam

uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Jika r alpha > r tabel maka pernyataan

tersebut reliabel, begitu juga sebaliknya. Suatu instrumen dikatakan

reliable jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,50 (Azwar, 2008).

Nilai r pada uji reliabilitas instrumen penelitian ini adalah 0,544

karena nilai Alpha Cronbach > 0,50, maka instrumen ini dianggap
48

reliabel, namun masih tergolong rendah. Sebagaimana rentang angka

reliabel dbawah ini :

< 0,59 : reliabilitas rendah


0,60-0,89 : reliabilitas sedang
0,90-1,00 : reliabilitas tinggi
(Danim, 2003).

Setelah dilakukan uji validitas ulang pada sampel 59 orang didapatkan

nilai r = 0,328 dan semakin turun dibandingkan dengan sampel 32 orang

diatas. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor dalam tesnya sendiri (tingkat

bahasa dalam kuesioner), faktor responden yang di ukur perilakunya

(konsistensi dalam mengisi kuesioner), dan faktor penskoran (Effendi dan

Makhfudli, 2009).

G. Tahapan Penelitian

Proses-peoses dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Setelah proposal penelitian disetui, peneliti menyelesaikan kelengkapan

administrasi seperti surat izin dari institusi pendidikan untuk mengajukan

permohonan izin penelitian di SDN di Wilayah Kelurahan Pisangan dan

Cirendeu yang digunakan sebagai tempat penelitian.

2. Setelah mendapatkan izin dari institusi pendidikan, peneliti mengajukan

permohonan kepada guru bagian kemahasiswaan untuk diproses Kepala

Sekolah masing-masing SDN di Wilayah Kelurahan Pisangan dan

Cirendeu.
49

3. Setelah mendapatkan izin untuk penelitian, peneliti melakukan

pendekatan kepada calon responden yang sesuai dengan kriteria yang

telah ditetapkan dengan dibantu oleh guru/ wali kelas.

4. Mendata siswa yang setuju menjadi responden dan memberikan lembar

persetujuan (informed consent) untuk ditandatangani, kemudian

menjelaskan tujuan penelitian dan cara mengisi kuesioner.

5. Memberikan lembar kuesioner kepada masing-masing responden dan

mempersilahkan responden untuk mengisinya dengan didampingi oleh

peneliti.

6. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya kepada

fasilitator ketika tidak jelas dengan kuesioner yang diisi. Setelah selesai

pengisian kuesioner bagian demografi responden, peneliti yang mengisi

pertanyaan perilaku kepada masing-masing responden.

7. Setelah pengisian kuesioner lengkap, maka peneliti melakukan

pengolahan data menggunakan program komputer dan kemudian

dianalisis.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data terdiri dari serangkaian tahapan yang harus dilakukan

agar data siap untuk diuji statistik dan dilakukan analisis/interpretasi (Amran,

2012).

1. Data Coding

Data coding merupakan kegiatan mengklasifikasi data dan memberi kode

untuk masing-masing kelas sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data.


50

Data coding mulai dipikirkan dan dikembangkan pada saat

mengembangkan instrumen penelitian kuesioner.

2. Data Editing

Data editing adalah penyuntingan data dilakukan sebelum proses

pemasukan data. penyuntingan sebaiknya dilakukan di lapangan, agar

data yang salah/meragukan masih dapat ditelusuri kembali kepada

responden yang bersangkutan.

3. Data Structure

Data structure dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan dilakukan

dan jenis perangkat lunak yang dipergunakan. Pada saat mengembangkan

data structure, bagi masing-masing variabel perlu ditetapkan : nama, skala

ukur variabel, jumlah digit.

4. Data Entry

Data entry merupakan proses memasukkan data ke dalam program atau

fasilitas untuk analisis data. program untuk analisis data : SPSS, Epi Info,

Epi Data, dll.

5. Data Cleaning

Data cleaning adalah proses pembersihan data setelah data dimasukkan.

Cara yang sering dilakukan adalah dengan melihat distribusi frekuensi

dari variabel-variabel dan menilai kelogisannya. Untuk data kontinue

(data dengan skala variabel interval atau rasio) dapat dilihat sebarannya

untuk melihat ada atau tidak pencilan (outliers).

(Amran, 2012).
51

I. Analisis Data

Setelah dilakukan proses pengolahan data maka langkah selanjutnya

adalah melakukan proses analisis data. Adapun analisis data yang dilakukan

pada penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu analisis univariat dan analisis

bivariat.

1. Analisis Univariat

Tujuan analisis univariat ini adalah mendeskripsikan setiap variabel

yang diteliti, diagnosis asumsi statistik lanjut dan deteksi nilai

ekstrim/outlier. Analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan

persentase dari setiap variabel. Untuk data yang berjenis numerik, nilai

statistik yang diinformasikan adalah nilai mean, median, modus, standar

deviasi, dll. Sedangkan data yang berjenis kategorik ukuran tengah dan

ukuran variasi suatu data kategorik hanya menggunakan persentase dan

proporsi (Amran, 2012; Notoatmodjo, 2005). Analisis univariat pada

penelitian ini dilakukan pada variabel yang meliputi : 1) Karakteristik

responden yang terdiri dari umur, umur saat menstruasi, dan kelas; 2)

Perilaku higiene menstruasi remaja putri; 3) Keluhan pada organ

reproduksi remaja putri.

J. Etika Penelitian

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai

berikut :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Lembar


52

persetujuan ini diberikan kepada responden sebelum penelitian dilakukan.

Informed consent ini berguna untuk memberikan gambaran tentang

maksud dan tujuan penelitian,mengetahui dampaknya. Jika responden

bersedia maka mereka harus menandatangi lembar persetujuan, namun

jika tidak bersedia maka peneliti tetap menghormati hak pasien tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

(kuesioner) dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

(Hidayat, 2008).

K. Penyajian Data

Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi yang

kemudian dijelaskan dalam bentuk tulisan.


BAB V
HASIL PENELITIAN

Bab ini akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian perilaku higiene

menstruasi pada remaja putri Sekolah Dasar Negeri. Penelitian dilakukan selama

2 minggu, dimulai tanggal 21 Agustus sampai dengan tanggal 3 September pada

sembilan Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kelurahan Pisangan dan Kelurahan

Cirendeu.

A. Analisa Univariat

Analisa univariat menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik

responden dan gambaran perilaku higiene menstruasi remaja putri Sekolah

Dasar Negeri. Data numerik dengan menghitung mean, median, simpangan

baku (Standar Deviasi), nilai minimal dan maksimal. Analisis univariat dalam

penelitian ini dilakukan pada variabel penelitian yang meliputi : karakteristik

remaja putri yang terdiri dari usia, usia saat menstruasi, dan kelas; perilaku

higiene menstruasi remaja putri; dan keluhan-keluhan pada organ reproduksi

wanita meliputi keputihan dan frekuensi keputihan; gatal-gatal saat

menstruasi dan frekuensi gatal-gatal saat menstruasi.

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden yang dianalisis adalah

sebagai berikut :

a. Usia Responden

Rata-rata usia remaja putri dalam penelitian ini adalah 11,19

tahun, dengan usia termuda 10 tahun dan tertua 13 tahun. Hal

tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

53
54

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia


(N=59)
Usia Frekuensi Persentase
10 7 11,9
11 36 61
12 14 23,7
13 2 3,4
Total 100

Tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri

ini berusia 11 tahun, yaitu 36 orang (61%) dan yang paling sedikit

adalah usia 13 tahun, yaitu 2 orang (3,4%). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa pada usia 11 tahun mayoritas responden sudah

mengalami menstruasi.

b. Usia Saat Pertama Menstruasi

Rata-rata usia saat menstruasi responden adalah 10,61 tahun

dengan usia termuda menstruasi 9 tahun dan usia tertua 12 tahun.

Usia saat menstruasi responden terbanyak adalah 11 tahun dengan

standar deviasi 0,83. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut

ini :

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia Saat


Pertama Menstruasi
(N=59)

Usia Frekuensi Persentase


9 6 10,1
10 18 30,5
11 28 47,5
12 7 11,9
Total 100
55

Tabel 5.2 di atas menunjukkan hasil bahwa sebagian besar

responden mengalami menstruasi pada usia 11 tahun, yaitu sebesar

47,5%.

c. Kelas responden

Karakteristik responden berdasarkan kelas digambarkan pada

tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelas

(N=59)

Kelas Frekuensi Persentase


5 11 orang 18,6
6 48 orang 81,4
Total 100

Tabel 5.3 di atas menunjukkan hasil bahwa sebagian besar

responden adalah kelas 6, yaitu sebesar 48 orang (81,4%), sedangkan

kelas 5 hanya 11 orang (18,6%). Hal ini menunjukkan bahwa anak

yang telah mengalami menstruasi adalah kelas tinggi yaitu antara

kelas 4 sampai dengan 6.

2. Perilaku Higiene Menstruasi Remaja Putri di SDN di Wilayah Kerja

Puskesmas Pisangan

a. Perilaku Mandi saat Menstruasi

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku Mandi


saat Menstruasi
(N=59)

No Pernyataan N (%)
Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
1 Saya mandi 3 14 (23,7) 3 (5,1) 32 (54,2) 10 (16,9)
kali sehari saat
menstruasi
56

Dari seluruh responden penelitian ini, didapatkan bahwa

sebagian besar remaja putri kadang-kadang mandi 3 kali sehari saat

menstruasi, yaitu 32 orang (54,2%), namun terdapat 10 orang

(16,9%) yang tidak pernah mandi 3 kali sehari saat menstruasi, yaitu

mereka hanya mandi 1-2 kali dalam sehari.

b. Perilaku Mencuci Rambut saat Menstruasi

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku Mencuci


Rambut saat Menstruasi
(N=59)

No Pernyataan N (%)
Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
2 Saya mencuci 7 (11,9) 9 (15,3) 28 (47,5) 15 (25,4)
rambut
(keramas)
3 kali dalam
seminggu saat
menstruasi

Saya tidak 6 (10,2) 3 (5,1) 14 (23,7) 36 (61)


mencuci
rambut
(keramas)
selama
menstruasi

Tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa responden yang selalu


mencuci rambut (keramas) 3 kali dalam seminggu adalah 7 orang
(11,9%), dan tidak pernah keramas 3 kali dalam seminggu sebanyak
15 orang (25,4%); sedangkan yang tidak pernah keramas saat
menstruasi yaitu 6 orang (10,2%) dan mayoritas responden tidak
pernah tidak mencuci rambut selama menstruasi sebanyak 36 orang
(61%).
57

c. Perilaku Membersihkan Vagina saat Menstruasi

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku


Membersihkan Vagina saat Menstruasi
(N=59)

No Pernyataan N (%)
Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
4 Saya 55 (92,3) 3 (5,1) 0 (0) 1 (1,7)
membersihkan
alat kelamin/
kemaluan
dengan air
bersih

5 Setelah cebok, 36 (61) 6 (10,2) 8 (13,6) 9 (15,3)


saya
mengeringkan
kemaluan
dengan tisu
atau handuk
kering
6 Saya 37 (62,7) 3 (5,1) 13 (22) 6 (10,2)
membasuh
kemaluan dari
arah depan
(vagina) ke
belakang (anus)
7 Saya 1 (1,7) 2 (3,4) 1 (1,7) 55 (93,2)
membersihkan
kemaluan
dengan tisu saja
tanpa dibasuh
dengan air
terlebih dahulu

Tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

penelitian yaitu remaja putri selalu membersihkan alat kelamin

dengan air bersih, yaitu 55 orang (92,3%), mengeringkan kemaluan

dengan tisu atau handuk kering, yaitu 36 orang (61%), dan selalu

membasuh kemaluan dari vagina ke anus, yaitu 37 orang (62,7%).


58

Namun, terdapat 1 orang (1,7%) tidak pernah membersihkan alat

kelamin dengan air bersih, 9 orang (15,3%) yang tidak pernah

mengeringkan kemaluan dengan tisu atau handuk kering setelah

cebok, dan 6 orang (10,2%) yang membasuh kemaluan dari anus ke

vagina. Sedangkan responden yang membersihkan kemaluan dengan

tisu saja tanpa dibasuh dengan air adalah 1 orang (1,7%).

d. Perilaku Penggunaan Sabun

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku


Penggunaan Sabun
(N=59)

No Pernyataan N (%)
Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
8 Saya 4 (6,8) 1 (1,7) 13 (22) 41 (69,5)
mengunakan
sabun bayi saat
membersihkan
kemaluan
9 Saya 29 (49,2) 7 (11,9) 16 (27,1) 7 (11,9)
menggunakan
sabun mandi
ketika
membersihkan
kemaluan

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini

sebagian besar tidak pernah menggunakan sabun bayi, yaitu 41 orang

(69,5%), namun 29 orang (49,2%) selalu menggunakan sabun mandi

ketika membersihkan kemaluan.


59

e. Perilaku Pemakaian Celana Dalam

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku


Pemakaian Celana Dalam saat Menstruasi
(N=59)
No Pernyataan N (%)
Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
10 Saya mengganti 42 (71,2) 6 (10,2) 7 (11,9) 4 (6,8)
celana dalam
2 kali sehari
11 Saya segera 52 (88,1) 4 (6,8) 3 (5,1) 0 (0)
mengganti
celana dalam
yang terkena
darah saat
menstruasi

12 Saya 16 (27,1) 0 (0) 14 (23,7) 29 (49,2)


menggunakan
celana dalam
yang ketat saat
menstruasi
13 Saya memakai 8 (13,6) 2 (3,4) 13 (22) 36 (61)
celana dalam
yang tidak
menyerap
keringat

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa sebagian besar 42 orang

(71,2%) responden selalu mengganti celana dalam 2 kali sehari, dan

52 orang (88,1%) segera mengganti celana dalam saat terkena darah

menstruasi. Namun, terdapat 16 orang (27,1%) responden yang selalu

menggunakan celana dalam yang ketat saat menstruasi dan 8 orang

(13,6) yang memakai celana dalam yang tidak menyerap keringat.


60

f. Perilaku Penggantian Pembalut saat Menstruasi

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku


Penggantian Pembalut saat Menstruasi
(N=59)
No Pernyataan N (%)
Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
14 Saya mengganti 54 (91,5) 2 (3,4) 0 (0) 3 (5,1)
pembalut
setelah penuh
dengan darah
15 Saya mencuci 45 (76,3) 7 (11,9) 4 (6,8) 3 (5,1)
tangan sebelum
dan sesudah
memakai
pembalut
16 Saya mencuci 44 (74,6) 2 (3,4) 2 (3,4) 11 (18,6)
pembalut bekas
pakai sebelum
dibuang
17 Saya mengganti 5 (8,5) 4 (6,8) 28 (47,5) 22 (37,3)
pembalut 4 kali
sehari
walaupun darah
menstruasi
telah berkurang
18 Saya mengganti 42 (71,2) 8 (13,6) 6 (10,2) 3 (5,1)
pembalut ketika
ada gumpalan
darah di
pembalut
tersebut
19 Saya 56 (94,9) 2 (3,4) 1 (1,7) 0 (0)
membungkus
pembalut
dengan
kertas/plastik
sebelum
dibuang ke
tempat sampah
20 Saya tidak 7 (11,9) 3 (5,1) 18 (30,5) 31 (52,5)
mengganti
pembalut
setelah buang
air besar
61

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku


Penggantian Pembalut saat Menstruasi (Lanjutan)
(N=59)
No Pernyataan N (%)
Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
21 Saya tidak 13 (22) 5 (8,5) 23 (39) 18 (30,5)
mengganti
pembalut
setelah buang
air kecil
22 Saya 2 (3,4) 1 (1,7) 7 (11,9) 49 (83,1)
menggunakan
pembalut kain
yang bisa
dipakai
berulangkali
setelah dicuci

Tabel 5.9 diatas menunjukkan bahwa 54 orang (91,5%) segera

mengganti pembalut setelah penuh dengan darah dan hanya 3 orang

(5,1%) tidak pernah mengganti pembalut dengan segera, sebagian

besar responden selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah

memakai pembalut, yaitu 45 orang (76,3), selalu mencuci pembalut

bekas pakai, yaitu 44 orang (74,6%), dan selalu mengganti pembalut

ketika ada gumpalan darah di pembalut, yaitu 42 orang (71,2%), dan

selalu membungkus pembalut bekas pakai sebelum dibuang, yaitu 56

orang (94,9%). Namun, hanya 5 orang (8,5%) responden yang

mengganti pembalut 4 kali sehari ketika darah menstruasi sudah

tidak banyak keluar. Selain itu, dari seluruh responden terdapat 7

orang (11,9%) yang tidak pernah mengganti pembalut setelah buang

air besar dan 13 orang (22%) tidak mengganti pembalut setelah

buang air kecil serta hanya 2 orang (3,4%) yang selalu menggunakan

pembalut dari kain yang bisa dipakai kembali setelah dicuci.


62

3. Keluhan-keluhan pada Organ Reproduksi Remaja Putri di SDN di

Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

Analisis keluhan disekitar organ reproduksi remaja putri pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Keputihan

1) Kejadian Keputihan

Dari seluruh remaja putri sebagai responden dalam

penelitian ini adalah sebanyak 52 orang mengalami keputihan

(88,1%) dan 7 orang tidak pernah mengalami keputihan (11,9%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas remaja putri ini pernah

mengalami keputihan (88,1%).

Tabel 5.10 Distribusi Kejadian Keputihan


(N=59)

Kategori Frekuensi Persentase


Ya 52 orang 88,1
Tidak 7 orang 11,9
Total 100

2) Frekuensi Keputihan

Dari seluruh responden penelitian ini diketahui bahwa 52

responden pernah mengalami keputihan. Adapun kategori

frekuensi terjadinya keputihan ini terdiri dari 2 orang selalu

mengalami keputihan (3,4%), 9 orang sering mengalami

keputihan (15,3%), dan 41 orang adalah mengalami keputihan

dalam kategori kadang-kadang (69,5%). Sedangkan 7 orang yang

lain tidak pernah mengalami keputihan.


63

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Kejadian Keputihan


(N=59)
Kategori Frekuensi Persentase
Selalu 2 3,3
Sering 9 15,3
Kadang- 41 69,5
kadang
Tidak pernah 7 11,9
Total 100

b. Gatal-gatal di Daerah Kemaluan

1) Kejadian Gatal-gatal

Sebagian besar responden yang diteliti mengalami gatal-


gatal di daerah kemaluan saat menstruasi, yaitu 36 orang (61%),
sedangkan yang tidak mengalami gatal-gatal adalah 23 orang
(39%).
Tabel 5.12 Distribusi Kejadian Gatal-Gatal pada Organ
Reproduksi saat Menstruasi
(N=59)
Kategori Frekuensi Persentase
Ya 36 61
Tidak 23 39
Total 100

2) Frekuensi Gatal-Gatal Di Daerah Kemaluan Saat Menstruasi


Dari seluruh responden dalam penelitian ini, 4 orang

mengalami gatal-gatal setiap hari (6,8%), 32 orang pernah

mengalami gatal-gatal saat menstruasi, namun tidak setiap hari

(54,2%), dan 23 orang yang lain tidak pernah mengalami gatal-

gatal saat menstruasi (39%). Jadi dapat disimpulkan bahwa


64

sebagian besar responden pernah mengalami gatal-gatal saat

menstruasi, namun tidak setiap hari.

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Gatal-Gatal pada Organ


Reproduksi saat Menstruasi
(N=59)

Kategori Frekuensi Persentase


Setiap hari 4 orang 6,8
Tidak setiap 32 orang 54,2
hari
Tidak pernah 23 orang 39
Total 100
BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang pembahasan yang meliputi pembahasan

tentang karakteristik remaja putri sebagai responden, perilaku higiene menstruasi

remaja putri, keluhan-keluhan di sekitar organ reproduksi remaja putri, dan pada

akhir pembahasan juga disertakan keterbatasan dari penelitian ini.

A. Analisis Univariat

1. Gambaran Karakteristik Remaja Putri di SDN di Wilayah Kerja

Puskesmas Pisangan

a. Usia Responden

Karakteristik responden berdasarkan usia, rata-rata usia

responden adalah 11,19 tahun dengan usia termuda 10 tahun dan

tertua 13 tahun. Namun, sebagian besar usia responden ini adalah 11

tahun, yaitu 36 orang (61%) dan 12 tahun, yaitu 14 orang (23,7%).

Berdasarkan Bobak, Lowdermik & Jensen (2005) tahap

perkembangan remaja dibagi menjadi tiga tahap yaitu remaja tahap

awal (10-14 tahun), remaja tahap menengah (15-16 tahun), dan remaja

tahap akhir (17-21 tahun). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

rentang usia responden termasuk dalam masa remaja tahap awal yaitu

antara usia 10-14 tahun. Selain itu, usia ini berada pada kelas tinggi

(kelas 4 sampai kelas 6) yang berkisar antara usia 9/10 tahun-12/13

tahun (Yusuf, 2012).

65
66

Usia merupakan faktor yang mewakili tingkat kematangan

seorang siswa (Sunarto dan Hartono, 2008). Anak pada masa usia

sekolah dasar (6-12 tahun) lebih mengoptimalkan potensi aspek

kognisi (pengetahuan), afektif (emosional), dan motorik (fisik). Pada

usia ini, daya pikir anak sudah berkembang ke arah berpikir konkret

dan rasional. Sebagaimana Piaget menyebutnya dengan masa operasi

konkret dimana masa berakhirnya berpikir khayal dan mulai untuk

berpikir konkret yang berhubungan dengan dunia nyata, serta pada

akhir masa ini anak sudah memiliki kemampuan untuk memecahkan

masalah yang sederhana (Yusuf, 2012). Aspek kognitif ini merupakan

tahap paling produktif yang memungkinkan pengetahuan serta

informasi terbentuk menjadi perilaku yang positif dan semakin

dewasa umur seseorang, tingkat pengetahuan seseorang akan lebih

matang, dan lebih baik dalam berpikir maupun bertindak (Refliana,

2005).

b. Usia saat Pertama Menstruasi

Karakteristik responden berdasarkan usia saat menstruasi, rata-

rata pada usia 10,61 tahun, dengan usia termuda 9 tahun dan tertua 12

tahun. Usia remaja putri saat menstruasi sebagian besar adalah 10

tahun yakni 30,5% dan 11 tahun yaitu 47,5%.

Usia tersebut berada dalam rentang usia 10-19 tahun, dimana

masa remaja ini merupakan periode pematangan organ reproduksi

manusia. Adapun usia remaja ini berada dalam rentang usia 10-12

tahun yang merupakan masa remaja awal dan masa pubertas yang
67

ditandai dengan perubahan fisik yang salah satu cirinya adalah

terjadinya menarche atau menstruasi pertama pada remaja putri

(Pinem, 2009). Behrman (2000) dan Soetjiningsih (2007),

menjelaskan bahwa rata-rata usia menarche adalah usia 10,5-15,5

tahun. Namun, Santrock (2003), menjelaskan bahwa usia menarche

umumnya terjadi pada usia 9 sampai 15 tahun, begitu juga Hasil Riset

Kesehatan Dasar (2010), menjelaskan bahwa menarche terjadi atara

usia 9-20 tahun.

Dalam penelitian ini, terdapat usia menarche remaja putri adalah

9 tahun, yaitu 6 orang (10,2%). Dalam klasifikasi remaja menurut usia

di atas, usia 9 tahun belum masuk dalam kategori remaja, namun

seseorang ketika memasuki masa remaja dapat dilihat dari perubahan

fisik akibat adanya pacu tumbuh (growth spurt), dimana terdapat ciri-

ciri seks sekunder dan tercapai fertilitas pada individu tersebut yang

kemudian diikuti dengan munculnya tanda seks primer yaitu

menstruasi. Sehinga responden dengan usia menstruasi pertama

adalah 9 tahun ini termasuk dalam kategori remaja (Soetjiningsih,

2007).

c. Kelas

Karakteristik Responden berdasarkan kelas menunjukkan bahwa

sebagian besar responden dari kelas 6, yaitu sebesar 48 orang (81,4

%), sedangkan yang lain adalah kelas 5, yaitu 11 orang (18,6%).

Dalam penelitian ini, responden penelitian yang didapat adalah

hanya dari kelas tinggi, yaitu kelas 5 dan 6 saja yang telah mengalami
68

menstruasi dan bahkan di kelas 4 tidak ditemukan remaja yang telah

menstruasi di semua SDN yang digunakan sebagai tempat penelitian

ini. Pada tingkat kelas diatas, responden berada pada usia 10-13 tahun

dan mayoritas adalah usia 11-12 tahun. Pada usia ini lah seorang anak

masuk ke dalam kategori remaja awal (Pinem, 2009). Usia 11 tahun

adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder

mulai tampak. Pada usia ini juga terjadi penyempurnaan fase genital

dan perkembangan kognitif maupun moral. Jadi, pada remaja putri

dengan usia 11-12 inilah seorang siswa berada pada kelas tinggi yaitu

antara kelas 4 sampai kelas 6.

2. Gambaran Perilaku Higiene Menstruasi pada Remaja Putri di SDN

di Wilayah Puskesmas Pisangan

Dari segi biologis, perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas

organisme yang bersangkutan, baik yang dapat diamati langsung atau

tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2010 dan Maulana,

2009). Perilaku kesehatan menurut Skinner adalah semua aktivitas

seseorang yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau

melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan

kesehatan dan mencari penyembuhan jika terjadi masalah kesehatan

Dalam penelitian ini, perilaku higiene menstruasi merupakan

upaya/tindakan untuk menghindari masalah organ reproduksi

(Notoatmodjo, 2005). Sebagaimana Lawan, Yusuf & Musa (2010)

menyatakan bahwa perilaku higiene menstruasi merupakan aktivitas


69

untuk mempertahankan kesehatan seksual dan mencegah terjadinya

penyakit seksual.

Perilaku dalam penelitian ini adalah perilaku higiene menstruasi

dengan mengobservasi secara tidak langsung yaitu dengan melakukan

pendekatan recall atau wawancara kepada reponden. Responden diminta

mengingat kembali perilaku yang telah dilakukan beberapa waktu lalu

(Maulana, 2009).

Penelitian Suryati (2012) pada remaja putri SMPN 2 Depok bahwa

dari 186 responden, sebesar 143 orang (76,9%) mempunyai perilaku

kebersihan saat menstruasi baik, dimana perilaku baik ditunjang oleh

frekuensi mengganti pembalut pada saat menstruasi sedikit sebesar

47,8%, frekuensi mengganti pembalut saat menstruasi sedikit 68,3%, dan

hal-hal yang perlu diperhatikan saat menstruasi sebesar 96,8% dan

mengetahui akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan saat

menstruasi sebesar 79%. Thakre (2011) menjelaskan bahwa praktik

higiene menstruasi yang baik ditunjukkan dengan penggunaaan pembalut

dan mencuci alat kelamin secara adekuat.

Dalam penelitian ini, perilaku higiene menstruasi remaja putri SDN

di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan ditunjukkan oleh frekuensi mandi

lebih dari 2 kali sehari sebesar (54,2%), sebagian besar remaja putri

mandi lebih dari 2 kali sehari saat menstruasi, begitu juga dengan

keramas, sebagian besar remaja putri keramas setiap 2 hari sekali saat

menstruasi (61%), hal ini dilakukan agar badan tetap segar dan bebas dari

bau badan akibat keringat yang diproduksi secara berlebih ketika


70

menstruasi (Kusmiran, 2012). Sebagaimana penelitian Lawan, Yusuf, &

Musa (2010), menyatakan bahwa remaja putri sebagai respondennya

menyatakan bahwa mereka menambah frekuensi mandinya saat

menstruasi sebanyak 3 sampai 4 kali per hari. Berbeda halnya dengan

penelitian El-Gilany et al (2005) dalam Dasgupta dan Sarkar (2008)

menjelaskan bahwa remaja putri di Mesir tidak mandi selama menstruasi

karena kurangnya privasi. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan mereka dan

persepsi yang salah mengenai menstruasi.

Perilaku lainnya adalah membersihkan alat kelamin dengan air

bersih (92,3%). Thakre (2011) dalam penelitiannya di India menyebutkan

bahwa hanya 40,57% yang membersihkan vagina dengan air saja.

Sebagian besar dari respondennya yaitu 58,18% membersihkan dengan

sabun dan air dan yang paling sedikit sekitar 1,29% membersihkannya

dengan air dan antiseptik. Saat menstruasi maupun hari-hari biasa,

seharusnya individu membersihkan vagina dengan air bersih, dan lebih

baik lagi dengan air hangat tanpa menggunakan sabun khusus, pembersih

vagina atau pewangi vagina, karena pada vagina terdapat kuman Doderlin

yang berfungsi memproduksi asam yang dapat mencegah bakteri masuk

ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi. Jika kita membersihkan

vagina menggunakan pembersih khusus secara rutin maka dapat

membunuh kuman tersebut dan memicu bakteri jahat berkembangbiak

dan menyebabkan infeksi; Membasuh dari depan ke belakang (62,7%),

hal ini dilakukan supaya bakteri yang ada di anus tidak terbawa ke dalam

vagina yang berisiko menimbulkan infeksi. Penelitian ini berbeda dengan


71

penelitian Thakre (2011) yang menyatakan bahwa hanya 33,85% dari

remaja putri membersihkan alat kelamin dengan baik. Perbedaan antara di

kota dan di desa adalah 58,09% remaja putri kota kurang memuaskan

dalam pembersihan alat kelamin, sedangkan didesa adalah 79,45%.

Pembersihan alat kelamin yang kurang memuaskan ini dikarenakan

pembersihannya kurang dari 2 kali per hari akibat responden yang kurang

tahu tentang kebersihan menstruasi dan privasi; Mengeringkan dengan

handuk/tisu kering (61%), hal ini dilakukan supaya vagina tidak lembab

dan mencegah bakteri jahat tumbuh di daerah kemaluan (Pudiastuti,

2012).

Mengganti celana dalam 2 kali sehari (71,2%), menganti celana

dalam saat terkena darah menstruasi (88,1%), dengan mengganti celana

dalam secara rutin minimal 2 kali sehari atau segera ketika celana dalam

terkena darah dapat mencegah vagina dari kelembaban yang berlebihan.

Selain itu, infeksi juga sering terjadi akibat celana dalam yang tidak

bersih (Kusmiran, 2012).

Selanjutnya, perilaku lainnya adalah mengganti pembalut saat

penuh dengan darah (91,5%), penggantian pembalut tidak boleh lebih dari

6 jam, karena pembalut akan menyimpan bakteri ketika lama tidak diganti

Ketika individu merasa tidak nyaman akibat vaginanya lembab, maka

diharuskan segera mengganti pembalut. Karena ketika vagina lembab,

mikroorganisme dan jamur akan berkembangbiak sehingga dapat

mengganggu ekosistem vagina yang mengakibatkan vagina menjadi gatal

dan berbau. Sebagaimana penelitian Lee et al (2006) menjelaskan bahwa


72

dari seluruh responden yaitu remaja putri di Malaysia terdapat 70,8%

menggunakan pembalut ≤ 4 pembalut per hari karena jumlah darah yang

keluar sedikit, 17,6% menggunakan 2 pembalut dalam satu kali

pemakaian karena keluarnya darah sangat banyak, dan 11,1%

menggunakan pembalut 5-10 pembalut per hari karena jumlah darahnya

sedang. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku penggunaan pembalut

remaja Malaysia sudah baik, karena minimal penggunaan pembalutnya

adalah 4 kali per hari (6 jam sekali mengganti pembalut).

Selain itu, perilaku mencuci tangan sebelum dan sesudah

mengganti pembalut (76,3%); mengganti pembalut setelah buang air

besar (52,5%); mencuci pembalut bekas pakai sebelum dibuang (74,6%)

dan membungkus pembalut bekas pakai sebelum dibuang (94,9%),

adapun penelitian Lawan, Yusuf, & Musa (2010) menyatakan bahwa

remaja membuang pembalut bekas di limbah rumah tangga (71,2%),

pembakaran (24,3%), penguburan (4,3%) dan disiram di toilet (0,3%).

Sebagaimana penelitian Dasgupta dan Sarkar (2008), menjelaskan bahwa

sebesar 92 responden (57,5%) remaja membuang dengan benar

pembalut/potongan kain yang digunakan dengan membungkusnya dengan

sebuah kantong kertas dan dibuang di tempat pembuangan limbah padat.

Penelitian ini juga sejalan dengan Thakre (2011) bahwa responden

membungkus pembalut dengan kertas terlebih dahulu, baru kemudian

membuang pembalut tersebut di limbah padat atau membakarnya.

Sebanyak 52,20% respondennya membuang pembalut dengan cara

dibakar, sebesar 39,79% membuang di limbah padat dan 6,72%


73

menggunakan metode pembuangan lain. Dari 46,89% gadis kota dan

60,96% gadis desa yang menjadi respondennya membuang dengan cara

dibakar dan 45,23% gadis kota dan 12,33% gadis desa membuang dengan

rutin di tempat pembuangan sampah

Perilaku selanjutnya adalah tidak pernah menggunakan pembalut

kain yang bisa dipakai ulang (83,1%). Ketika remaja menggunakan

pembalut kain dikhawatirkan pembalut kain tersebut kurang higiene

akibat perawatannya yang kurang baik, seperti cara mengeringkan

ditempat tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari yang berisiko

tumbuhnya mikroba atau larva yang dapat menyebabkan vagina berbau

tidak sedap atau terjadi keputihan (Ali, 2007). Penelitian ini sesuai dengan

penelitian Lawan, Yusuf, & Musa (2010) menyatakan bahwa 93,8%

respondennya menggunakan pembalut selama menstruasi, dan terdapat

6,2% yang menggunakan kain yang dicuci/direbus, dikeringkan, dan

dipakai ulang, atau menggunakan sepotong kain yang dibuang setelah

dipakai. Perilaku merebus dan mengeringkan kain sebelum dipakai ulang

merupakan perilaku perlindungan terhadap infeksi. Bagi remaja yang

menggunakan pembalut kain yaitu 23 responden tersebut menyatakan

bahwa pembalut (sanitary pads) mahal sebesar 21 orang (91,3%) dan

dapat menyebabkan keputihan sebesar 2 orang (8,7%). Sejalan dengan

penelitian Thakre (2011) bahwa sebanyak 49,35% respondennya

menggunakan pembalut, 45,75% menggunakan potongan kain bekas, dan

hanya 4,90% menggunakan kain potongan baru. Adapun responden yang

paling banyak menggunakan pembalut adalah remaja putri perkotaan


74

yaitu 60,58%, sedangkan remaja putri pedesaan hanya 30,82% yang

menggunakan pembalut. Alasan tidak menggunakan pembalut ini adalah

30,25% respondennya menyatakan kurang tahu, 30,85% biaya mahal,

ketersediaan dan rasa malu. Namun, cara pengeringan pembalut kain

tersebut sebesar 51,32% mengeringkan diluar rumah dan dibawah sinar

matahari, 47,37% mengeringkan di dalam rumah, dan 4,94%

mengeringkan diluar rumah tanpa sinar matahari. Berbeda halnya dengan

penelitian Dasgupta dan Sarkar (2008) di India, mereka menjelaskan

bahwa hanya 18 responden (11,25%) yang menggunakan pembalut

selama menstruasi. Mayoritas responden suka menggunakan potongan

kain daripada pembalut. Hal ini dikarenakan kemiskinan dan tingginya

biaya pembalut sekali pakai serta ketidaktahuan pentingnya penggunaan

pembalut yang tersedia di pasar (readymade). Lebih buruknya lagi,

perawatan pembalut kain yang dipakai ulang ini adalah remaja mencuci

kain bekas pakai dengan sabun dan menyimpannya ditempat yang rahasia

dan kadang-kadang tersembunyi di tempat yang tidak higienis sampai

menstruasi berikutnya.

Jenis bahan penyerap yang digunakan menjadi perhatian utama

pada remaja. Hal ini dikarenakan penggunaan kembali bahan penyerap

bisa menjadi penyebab infeksi jika kebersihannya kurang dan

penyimpanannya buruk. Sebagaimana penelitian-penelitian diatas yang

menyatakan bahwa banyak responden menggunakan kain bekas sebagai

pembalut yang dicuci dengan sabun dan air kemudian membuang di


75

pembuangan limbah rutin setelah digunakan beberapa bulan (Thakre,

2011).

Perilaku ini dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan

eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi adalah umur dan

inteligensi (tingkat kecerdasan). Adapun faktor eksternal yang

mempengaruhi adalah informasi yang dapat menimbulkan kesadaran dan

mempengaruhi perilaku (Notoatmodjo, 2007). Faktor sosial dan budaya

juga termasuk faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku

(Notoatmodjo, 2005). Sedangkan menurut Thakre (2011), beberapa faktor

yang mempengaruhi perilaku higiene menstruasi ini adalah status

ekonomi, dimana status ekonomi ini yang paling berpengaruh, keadaan

rumah (perkotaan atau pedesaan), kesadaran tentang kebutuhan informasi

tentang praktik higiene menstruasi.

Faktor internal yang pertama adalah usia. Usia merupakan faktor

yang mewakili tingkat kematangan seseorang (Sunarto dan Hartono,

2008). Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang,

sehingga semakin dewasa umur seseorang, semakin banyak informasi

yang didapat dan banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah

pengetahuan yang menjadikan individu lebih bijaksana, matang dan lebih

baik dalam berpikir maupun bertindak (Refliana, 2005 dan Mubarak,

2007). Oleh karena itu, responden yang memiliki usia yang lebih tua

diharapkan memiliki perilaku higiene menstruasi yang lebih baik, karena

dianggap lebih berpengalaman. Hal ini ditunjukkan dengan hasil

penelitian ini yaitu responden dengan usia 11 tahun sebesar 63,9%


76

memiliki perilaku baik, pada usia 12 tahun sebesar 71,4% memiliki

perilaku baik, begitu juga pada usia 13 tahun sebesar 100% memiliki

perilaku baik pula.

Selain umur, tingkat pengetahuan juga sangat berpengaruh terhadap

perilaku. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia terhadap objek

melalui indera yang dimilikinya, baik penglihatan, pendengeran,

penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan ini merupakan konstruksi

kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman dan lingkungan yang telah

diketahui, dipersepsikan, diyakini, sehingga menimbulkan motivasi niat

untuk bertindak, sehingga pada akhirnya perwujudan niat tersebut

menghasilkan sebuah perilaku (Notoatmoadjo, 2007). Perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang

tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Adapun tingkat

pengetahuan responden sebagian besar adalah baik, yaitu 42 orang

(71,2%), cukup yaitu 17 orang (28,8%), dan tidak satupun responden

berpengetahuan kurang. Dengan pengetahuan yang baik tentang

menstruasi dan higiene menstruasi, maka memungkinkan responden

untuk mampu berperilaku baik dengan pengetahuan yang telah dimiliki.

Selain perilaku di atas, terdapat perilaku yang kurang baik dimana

responden kurang mengetahui dampak penggunaan pembersih alat

kelamin (sabun mandi) secara rutin, mereka selalu menggunakan sabun

mandi setiap kali membersihkan kemaluan, yaitu 49,2% karena

menganggap bahwa sabun mandi lebih baik digunakan daripada sabun

bayi, hal ini terbukti bahwa 69,5% responden tidak pernah menggunakan
77

sabun bayi ketika membersihkan vagina, padahal sabun bayi lebih baik

karena mampu menjaga keasaman vagina yang dapat mencegah bakteri

masuk ke dalam vagina; responden tidak pernah mengganti pembalut 4

kali sehari walaupun darah tidak banyak keluar sebesar 37,3% karena

menganggap bahwa cukup mengganti pembalut sebanyak 2 kali sehari

ketika darah tidak banyak keluar; responden menggunakan celana dalam

ketat saat menstruasi yaitu sebesar 27,1%, mereka kurang mengetahui

bahwa celana dalam yang ketat akan menyebabkan daerah kewanitaan

lembab akibat kulit susah bernapas, hal ini memudahkan jamur

berkembangbiak dan menimbulkan iritasi pada organ kewanitaan.

Berbeda dengan penelitian Nurrachmawati dan Triana (2010), mereka

menjelaskan bahwa responden dengan pengetahuan kurang disebabkan

oleh ketidaktahuan tentang definisi menstruasi (9%), siklus menstruasi

(37%) dan lama hari keluarnya darah haid (39%). Hal ini menunjukkan

bahwa higiene kurang adalah karena pemahaman tentang menstruasi yang

kurang atau bahkan persepsi individu yang keliru mengenai menstruasi

tersebut.

Kurangnya keterpaparan dengan informasi dapat menyebabkan

kurangnya pengetahuan, sehingga memungkinkan individu berperilaku

kurang sesuai dengan pengetahuan dan kepercayaan yang dianutnya

(Notoatmodjo, 2007). Hal ini sesuai dengan penelitian Sari, Firani, dan

Yuliatun (2009), menyatakan bahwa responden kelompok yang

mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar memiliki perilaku baik

dan yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar


78

memiliki perilaku cukup. Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pengetahuan yang lebih baik, perilaku individu juga lebih baik.

3. Gambaran Keluhan di Sekitar Organ Reproduksi pada Remaja Putri

di SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

Organ reproduksi merupakan terdiri dari organ reproduksi bagian

luar dan bagian dalam (Pinem, 2009). Alat kelamin wanita berhubungan

langsung dengan dunia luar yang memudahkan terjadinya infeksi pada

bagian luarnya yang secara berkelanjutan dapat menginfeksi selaput

dinding perut (peritonitis). Namun, diketahui bahwa sistem pertahanan

alat kelamin wanita cukup baik yaitu dengan adanya sistem asam basa,

pengeluaran lendir yang selalu mengalir ke arah luar yang menyebabkan

bakteri dibuang dalam bentuk menstruasi. Sekalipun demikian, sistem

pertahanan ini terkadang cukup lemah sehingga infeksi sering susah

dikendalikan dan menimbulkan keluhan klinis dari infeksi tersebut. Salah

satu keluhan klinis/infeksi alat kelamin ini adalah leukorea atau keputihan

(Manuaba, 2009).

Keputihan yaitu gejala keluarnya cairan putih dari liang senggama

secara berlebihan (Pudiastuti, 2012). Keputihan bukanlah suatu penyakit,

tetapi gejala penyakit. Dalam jumlah lendir sedikit, keputihan tidak dirasa

atau dikeluhkan oleh wanita pada umumnya, namun para wanita

diharapkan untuk tidak menganggap biasa terhadap pengeluaran cairan

leukorea ini (Manuaba, 2009).

Penelitian ini, sebagian besar responden mengalami keputihan,

yaitu 52 orang (88,1%) dengan frekuensi terjadinya keputihan adalah


79

kadang-kadang (69,5%), dan hanya 2 orang (3,3%) yang selalu

mengalami keputihan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian

Ayuningtyas (2011) menunjukkan bahwa siswi SMAN 4 Semarang

sebesar 96,9% mengalami keputihan dan hanya 3,1 tidak mengalami

keputihan. Hasil survey dari 30 responden di SMAN Salatiga menyatakan

bahwa terdapat 23 responden mengalami keputihan normal dan 7

responden mengalami keputihan abnormal (Afriani, 2005).

Penelitian Amelia, Dewi dan Karim (2012) menjelaskan bahwa

tindakan remaja dalam menjaga kebersihan organ genitalia untuk

mencegah keputihan masih buruk, yaitu 62,2%. Tindakan responden

dalam menjaga organ reproduksi untuk mencegah keputihan yang masih

buruk dipengaruhi oleh sikap responden responden dalam menjaga

kebersihan organ genitalia yang masih negatif, serta didukung oleh

kebiasaan yang dianggap wajar padahal berisiko terjadinya keputihan.

Kebiasaan ini ditunjukkan dengan kebiasaan membersihkan organ

genitalia dari arah belakang ke depan, memakai celana dalam dari bahan

nilon, dan memakai antiseptik tanpa anjuran dari tenaga kesehatan.

Teori Blum menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi

kesehatan individu adalah perilaku. Blum (1974) dalam Maulana (2013)

menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kesehatan individu adalah

faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Hal ini

didukung oleh penelitian Sari (2010) yang menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara perilaku higiene pribadi dengan kejadian


80

keputihan dengan p value 0,000 dan tingkat keputihan yang tinggi

berhubungan dengan perilaku higiene pribadi yang kurang baik.

Keluhan yang dialami oleh responden selain keputihan adalah

gatal-gatal pada daerah kemaluan saat menstruasi. Gatal-gatal saat

menstruasi ini disebut juga dengan pruritus vulvae. Pruritus vulvae adalah

iritasi atau rasa gatal disekitar vulva dan lubang vagina yang biasa terjadi

pada malam hari. Pruritus vulva bisa disebabkan oleh adanya keputihan

pada vagina (Misery, 2010). Banerjee dan Chazal (2006) menyatakan

bahwa penyebab umum pruritus vulvovaginal adalah infeksi fungi

(jamur). Sedangkan Harris (1996) menjelaskan bahwa kebanyakan wanita

mengeluh mengalami keputihan berulang dan iritasi vulva bukan karena

infeksi jamur atau penggunaan pembalut yang sering, karena pada

kenyataannya banyak wanita yang akhirnya menggunakna pembalut

karena mengalami keputihan. Namun, hal ini disebabkan oleh

penggunaan sabun yang berlebihan pada vagina padahal tindakan ini tidak

dianjurkan untuk kesehatan vagina. Mereka menginformasikan bahwa hal

ini terjadi karena efek sabun, krim, lotion, tampon, pembalut wanita,

panty-liners, pakaian, panas, iritasi lain dan perawatan iritasi vagina.

Dalam penelitian ini dapat dilaporkan bahwa 36 orang responden

(61%) mengalami gatal-gatal disekitar kemaluannya saat menstruasi

dengan frekuensi kejadian pernah namun tidak setiap hari sebesar 54,2%.

Sebagaimana Sari, Firani, dan Yuliatun (2009) menjelaskan bahwa hasil

studi pendahuluan di SMPN 1 Dau Malang dari 10 remaja putri yang

sudah menstruasi mengeluh gatal-gatal dan perih saat menstruasi. Hal ini
81

disebabkan oleh karena remaja tersebut sering menggunakan sabun mandi

untuk membersihkan organ genitalia saat menstruasi dan menggunakan

pembalut tanpa mempertimbangkan kualitas pembalut yang lembut dan

memiliki daya serap yang tinggi. Sejalan dengan penelitian

Nurrachmawati dan Triana (2010) menjelaskan bahwa 70 %

respondennya mengeluhkan keputihan yang berlebih dan gatal-gatal

disekitar vagina, setelah diteliti lebih lanjut diperoleh bahwa ada kuman

di sekitar vagina, hal ini disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan

alat kelamin pada saat menstruasi dan pemakaian sabun pembersih vagina

secara berlebihan. Penelitian Indah (2012), juga menyatakan bahwa

remaja putri di SMAN I Ngimbang Lamongan 100% pernah mengalami

pruritus vulvae saat menstruasi dimana 12 orang (15,2%) mengalami

pruritus vulvae setiap hari selama menstruasi dan 67 orang (84,8%)

merasakan pruritus vulvae namun tidak setiap hari selama menstruasi.

Mayoritas responden mengalami pruritus vulvae pada pertengahan

menstruasi sebesar 39,2%. Wanita yang mengalami pruritus vulvae ini

sering kali memiliki praktik perawatan vulva yang kurang baik, yaitu

diketahui bahwa mereka mempunyai riwayat pemakaian sabun yang

bersifat iritatif dan pembersih kaustik.


82

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti masih menemukan keterbatasan peneliti,

diantaranya yaitu :

1. Jumlah sampel penelitian tidak sesuai dengan jumlah sampel yang

ditentukan. Hal ini dikarenakan terdapat siswi yang menolak dan

mengundurkan diri menjadi responden, dan beberapa siswi yang lain tidak

mengisi kuesioner dengan lengkap, sehingga data responden tersebut

tidak digunakan.

2. Sampel yang digunakan hanya terbatas pada kelas 5 dan 6, karena pada

kelas 4 tidak ditemukan siswi yang telah mengalami menstruasi. Hal ini

dikarenakan waktu penelitian adalah di awal semester sehingga responden

berasal dari siswi yang telah menstruasi di semester yang sebelumnya,

dan belum banyak sebagaimana di semester akhir pembelajaran, sehingga

responden yang digunakan sangat terbatas.

3. Instrumen yang digunakan memiliki angka validitas dan reliabilitas yang

rendah, dan setelah dilakukan uji validitas yang kedua yaitu dengan

sampel 59, hasil yang diperoleh semakin rendah. Sehingga instrumen

tersebut hanya bisa digunakan oleh peneliti sendiri dan tidak

direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya.


BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan data yang diperoleh di

SDN di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Tahun 2013 dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada remaja putri kelas 5 dan 6 di seluruh SDN di Wilayah Kerja

Puskesmas Pisangan memiliki rata-rata usia 11,19 tahun dengan usia

termuda 10 tahun dan tertua 13 tahun dan rata-rata usia menarche adalah

10,61 tahun dengan usia termuda 9 tahun dan tertua 12 tahun.

2. Perilaku higiene menstruasi yang baik ditunjukkan dengan frekuensi

mandi lebih dari 2 kali sehari (54,2%), membersihkan vagina dengan air

bersih (92,3%), membasuh vagina dari depan ke belakang (62,7%),

mengganti celana dalam 2 kali sehari (71,2%), celana dalam saat terkena

darah menstruasi (88,1%), mengganti pembalut saat penuh dengan darah

(91,5%), membungkus pembalut bekas pakai sebelum dibuang (94,9%),

dan tidak pernah menggunakan pembalut kain yang bisa dipakai ulang

(83,1%). Sedangkan perilaku higiene kurang baik meliputi menggunakan

sabun mandi setiap kali membersihkan kemaluan (49,2%), tidak pernah

mengganti pembalut 4 kali sehari walaupun darah tidak banyak keluar

(37,3%), menggunakan celana dalam ketat saat menstruasi yaitu sebesar

27,1%.

83
84

3. Pada remaja putri kelas 5 dan 6 di seluruh SDN di Wilayah Kerja

Puskesmas Pisangan sebesar 52 orang (88,1%) mengalami keputihan

dengan frekuensi kejadian “kadang-kadang” sebesar 41 orang (69,5%).

Selain itu, remaja putri juga mengalami gatal-gatal saat menstruasi

sebesar 36 orang (61%) dengan frekuensi kejadian “pernah gatal-gatal

saat menstruasi, tetapi tidak setiap hari” sebesar 32 orang (54,2%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diajukan oleh peneliti

antara lain :

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas

Pisangan dan masukan bagi tenaga kesehatan agar pendidikan kesehatan

tentang reproduksi dan higiene menstruasi lebih intensif dalam

pencegahan masalah reproduksi.

2. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan bacaan

dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik atau dijadikan sebagai

salah satu referensi dan acuan dalam menetapkan latar belakang dalam

melakukan pendidikan kesehatan mengenai masalah higiene menstruasi

dan pentingnya menjaga higiene menstruasi sejak dini.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat memperluas area penelitian, tidak hanya

melihat gambaran perilaku higiene menstruasi pada remaja putri. Peneliti


85

selanjutnya dapat meneliti tentang penggunaan pembalut pada anak

Sekolah Dasar yang baru mengalami menarche, hubungan antara

penggunaan pembalut dengan kejadian keputihan dan gatal-gatal saat

menstruasi atau gambaran penyebab terjadinya keluhan-keluhan pada

organ reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2010
Ali, Tazeen Saeed., Neolafar Sami, dan Ali Khan Khuwaja. Are Unhygenic
Practice During the Menstrual, Partum, and Postpartum Periods
Risk Factors for Secondary Infertility. J Health Popul Nutr 2007.
Volume 25. No. 2. Dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17985820 diakses tanggal 24
April 2013

Al-Utsaimin, Muhammad Bin Shalih. Shahih Fiqih wanita. Jakarta : Akbarmedia.


2009

Amran, Yuli. Pengolahan dan Analisis Data Statistik di Bidang Kesehatan.


Jakarta : FKIK UIN Syarif Hodayatullah. 2012Afriani, Farida.
Hubungan Beberapa Faktor Remaja Putri Terhadap Kejadian
Keputihan Di SMA Negeri I Salatiga Mei 2005. Dari
http://eprints.undip.ac.id/4752/ diakses tanggal 27 September 2013
Amelia, Meliza Rizky, Yulia Irvani Dewi, dan Darwin Karim. Gambaran
Perilaku Remaja Putri Menjaga Kebersihan Organ Genitalia
Dalam Mencegah Keputihan. 48 (2000-2012). Dari
http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/1880/1/MANUSK
RIP%20MELIZA%20RIZKY.pdf diakses pada tanggal 27
september 2013
Azwar, Saifuddin. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
2008
Banerjee, A K dan R de Chazal. Chronic vulvovaginal pruritus treated
successfully with GnRH analogue. Postgrad Med J 2006;82:e22
(http://www.postgradmedj.com/cgi/content/full/82/970/e22). doi:
10.1136/pgmj.2005.043950. dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Chronic+vulvovagina
l+pruritus+treated+successfully+with+GnRH+analogue diakses
tanggal 9 Oktober 2013
Behrman, Kliegman, & Arvin. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Vol. 3.
Jakarta : EGC. 2000
Bobak, Lowdermilk & Jensen. Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta : EGC.
2005
Cunnigham, F. Gary. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta : EGC. 2006
Danim, Sudarwan. Metode Penelitian Kebidanan : Prosedur, Kebijakan, dan Etik.
Jakarta : EGC. 2003

Dasgupta, dan Sarkar M. Menstrual Hygiene : How Hygienic is the Adolescent


Girl?. Indian J Community Med. 2008 Apr;33(2):77-80. doi:
10.4103/0970-0218.40872. Dari
http://www.ijcm.org.in/article.asp?issn=0970-
0218;year=2008;volume=33;issue=2;spage=77;epage=80;aulast=D
asgupta diakses pada tanggal 4 Oktober 2013

Davey, Patrick. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga. 2005

Dempsey, Patricia Ann, dan Arthur D. Dempsey. Riset Keperawatan Buku Ajar &

Latihan. Edisi 4. Jakarta : EGC. 2002

Dingwall, Lindslay. Personal higiene care. UK : Wilwy Blackwell. 2010

Effendy, Ferry dan Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Terori dan


Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. 2009

Harris. N. L. Always Sanitary Napkins: Further Reports And Manufacturer


Reponse. Can Med Assoc J * Oct. 15, 1996; 155 (8). Dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8873620 diakses tanggal 9
Oktober 2013
Hidayat, Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika. 2008
Indah, Fufut Tri Nur. Kejadian Pruritus Saat Menstruasi pada Remaja Puteri
(Stusi pada Siswi SMAN 1 Ngimbang Kabupaten Lamongan). Dari
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/prutitus%20vulvae.pdf diakses
tanggal 23 April 2013
Kusmiran, Eny. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba
Medika. 2012

Lawan, Nafisa Wali Yusuf, dan Aisha Bala Musa. Menstruation and Menstrual
Higiene amongst Adolescent School Girls in Kano, Northwestern
Nigeria. Afr J. Reprod. Health 2010; 14[3j:201-207). Dari
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=1d12f57
7-c959-4394-bdf8-5f4c592e3e87%40sessionmgr4&vid=1&hid=23
diakses tanggal 2 Oktober 2013
Lee, et al. Menstruation among adolescent girls in Malaysia: a cross-sectional
school survey. Singapore Med J 2006; 47(10) : 869. Dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990962 diakses tanggal 9
Oktober 2013
Mahfiana, Layyin., Elfi Yuliani Rohmah, dan Retno Widyaningrum. Remaja dan
Kesehatan Reproduksi. Ponorogo : STAIN Ponorogo Press. 2009
Manuaba, et al. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. 2007

____________. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC. 2009


Maulana. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC. 2009
Misery, Laurent dan Sonja Stander. Pruritus. London : Springer. 2010

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses


Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
2007
Nada, ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi as-Sayyid. Ensiklopedia Adab Islam menurut Al-
Qur-an da As-Sunnah. Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi’i. 2007

Nadesul, Hendrawan. Cantik, Sehat, dan Feminim. Kesehatan Perempuan


Sepanjang Usia. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara. 2008

Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta : rineka


cipta. 2005
___________________. Promosi Kesehatan Teori Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta. 2007
___________________. Promosi Kesehatan Teori Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta. 2010
Nurrachmawati, Annisa dan Maya Nani Triana. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Higiene Menstruasi di SMP Negeri 2 Bontang.
Dari http://id.scribd.com/doc/54113455/jurnal-fkm-unmul diakses
tanggal 2 Oktober 2013
Panda et al. Incidence of Candidiasis and Trichomoniasis in Leucorrhoea
Patients. IJCRR Vol 05 issue 03. 2013. Dari
http://search.proquest.com/docview/1315863963/13DB716645610
7B78D5/1?accountid=62688 diakses tanggal 23 April 2012

Pinem, Saroha. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media.
2009
Potter, Patricia A. Dan Anne Griffin Perry. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan- Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4, Volume 2.
Jakarta : EGC. 2005
Pudiastuti, Ratna Dewi. 3 Fase Penting pada Wanita (Menarche, Menstruasi, dan
Menopause). 2012
Pulungan, Pebri Warita. Gambaran Usia Menarche pada Remaja Putri di SMP
Shafiyyatul Amaliyyah dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan
Tahun 2009. (SKRIPSI). Medan : Universitas Sumatera Utara.
2009

Purnawijayanti, Hiasinta A. Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja Dalam


Pengolahan Makanan. Cetakan Ke-6. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius. 2006

Puspitaningrum, Dewi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perawatan


Organ Genitalia Eksternal pada Anak Usia 10-11 Tahun yang
Mengalami Menarche Dini di Sekolah Dasar Kota Semarang.
ISBN : 978-602-18809-0-6. Dari
jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/498/547
diakses tanggal 22 April 2013

Refliana, Irina. LIPI (lembaga ilmu pengetahuan indonesia). Komunika-warta


ilmuah populer komunikasi dalam pembangunan. Issn 0126-
2491.vol.8, no.2, 2005. Dari
http://books.google.co.id/books?id=y_g-
eP8JPesC&printsec=frontcover&dq=Komunika-
warta+ilmuah+populer+komunikasi+dalam+pembangunan.&hl=id
&sa=X&ei=B8VJUr3kLMiHrgfzl4CoBA&redir_esc=y#v=onepage
&q=Komunika-
warta%20ilmuah%20populer%20komunikasi%20dalam%20pemba
ngunan.&f=false diakses pada tanggal 27 September 2013
Riskesdas. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2010. Dari
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapn
as_riskesdas2010/Laporan_riskesdas_2010.pdf diakses tanggal 22
April 2013
Santrock, John W. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. 2003
Sari, Dianis Wulan. 2010. SKRIPSI. Hubungan Perilaku Higiene Pribadi dengan
Kejadian Keputihan Pada Siswi SMA Negeri 1 Loceret Nganjuk.
Semarang : Uiversitas Diponegoro
Sari, Indah Puspita, Novi Khila Firani, dan Laily Yuliatun. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap Perubahan Perilaku
Menstrual Hygiene Remaja Putri Untuk Pencegahan Infeksi
Saluran Reproduksi (Isr). Dari
http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/keperawatan/Indah%2
0Puspita.pdf diakses pada tanggal 24 Juli 2013
Simamora, Bilson. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitable. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Soetjiningsih. Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.
Jakarta : CV. SAGUNG SETO. 2007
Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Penerbit Alfabeta. 2007

Sunarto dan Agung Hartono. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka


Cipta. 2008
Suparman, Eddy dan Ivan Rifai Sentosa. Premenstrual Syndrome. Jakarta : EGC.
2012

Suryati. Perilaku Kebersihan Remaja Saat Menstruasi. Jurnal Health Quality Vol.
3 No. 1, Nop 2012.
http://kampungwebsite.com/stikes_bpi/media/file/897084724Jurnal
_-_Perilaku_Kebersihan_Remaja_Saat_Mestruasi.pdf diakses pada
tanggal 24 Juli 2013
Thakre, Subhash B et al. Menstrual Hygiene: Knowledge and Practice among
Adolescent School Girls of Saoner, Nagpur District. Journal of
Clinical and Diagnostic Research. 2011 October, Vol-5(5): 1027-
1033. Dari
http://www.wsscc.org/sites/default/files/publications/thakre-
etal_mhknowlsgepracticenagpur_india_2011.pdf diakses tanggal
12 Oktober 2013
WHO. 2013. Hygiene. Dari http://www.who.int/topics/hygiene/en/ diakses
tanggal 29 April 2013

Wong, Donna L., at al. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Volume 1, Edisi 6.
Jakarta : EGC. 2009

Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya. 2012
Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

GAMBARAN PERILAKU HIGIENE MENSTRUASI PADA REMAJA


PUTRI DI SEKOLAH DASAR NEGERI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PISANGAN

Assalamualaikum. WR. WB

Salam sejahtera.

Nama : Imarotul Fitriyah

NIM : 109104000050

Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan
sedang melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir untuk
menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S. Kep).

Dalam lampiran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan


penelitian. Untuk itu saya harap dengan segala kerendahan hati agar Adik bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan.
Kerahasiaan jawaban Adik akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi Adik dalam pengisian
kuesioner ini.

Apakah Adik bersedia menjadi responden?

YA / TIDAK

( )

Responden
Lampiran 2 No. Responden:

LEMBAR KUESIONER

A. Data Demografi Responden

1. Umur : .......... tahun

2. Umur saat menstruasi : .......... tahun

3. Kelas : ..........

4. Apakah Adik pernah mendapatkan informasi tentang menstruasi ?

a. Ya b. Tidak

5. Dari mana Adik mendapatkan informasi tentang menstruasi

tersebut ?

a. Orang tua b. Guru c. Majalah d. Lainnya :.....

6. Sejak kapan Adik mendapatkan informasi tersebut ?

a. Dalam 6 bulan terakhir

b. Lebih dari 6 bulan

7. Apakah Adik pernah mengalami gatal-gatal pada alat kelamin saat

menstruasi ? a. Ya b. Tidak

8. Seberapa sering Adik mengalami gatal-gatal saat menstruasi

a. Setiap hari selama menstruasi

b. Pernah gatal saat menstruasi, namun tidak setiap hari

9. Apakah Adik pernah mengalami keputihan ? a. Ya b. Tidak

Keputihan yang terjadi :

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d.Tidak pernah


B. Kuesioner Perilaku Higiene Menstruasi

Berikan tanda cek list (√) pada salah satu pilihan yang tersedia.

Contoh :

No Pernyataan Selalu Sering Kadang- Tidak


kadang pernah
1 Saya mandi 1 kali saat menstruasi √

No Pernyataan Selalu Sering Kadang- Tidak


kadang pernah
1 Saya mandi 3 kali sehari saat
menstruasi
2 Saya mencuci rambut (keramas) 3 kali
dalam seminggu saat menstruasi
3 Saya membersihkan alat kelamin/
kemaluan dengan air bersih
4 Saya menggunakan sabun mandi
ketika membersihkan kemaluan
5 Saya mengganti celana dalam 2 kali
sehari
6 Saya tidak mencuci rambut
(keramas) selama menstruasi
7 Setelah cebok, saya mengeringkan
kemaluan dengan tisu atau handuk
kering
8 Saya tidak mengganti pembalut
setelah buang air besar
9 Saya tidak mengganti pembalut
setelah buang air kecil
10 Saya menggunakan celana dalam
yang ketat saat menstruasi
No Pernyataan Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
11 Saya membasuh kemaluan dari arah
depan (vagina) ke belakang (anus)
12 Saya mengganti pembalut setelah
penuh dengan darah
13 Saya mengunakan sabun bayi saat
membersihkan kemaluan
14 Saya mencuci tangan sebelum dan
sesudah memakai pembalut
15 Saya membersihkan kemaluan dengan
tisu saja tanpa dibasuh dengan air
terlebih dahulu
16 Saya mencuci pembalut bekas pakai
sebelum dibuang
17 Saya memakai celana dalam yang
tidak menyerap keringat
18 Saya mengganti pembalut 4 kali
sehari walaupun darah menstruasi
telah berkurang
19 Saya segera mengganti celana
dalam yang terkena darah saat
menstruasi
20 Saya menggunakan pembalut kain
yang bisa dipakai berulangkali
setelah dicuci
21 Saya mengganti pembalut ketika
ada gumpalan darah di pembalut
tersebut
22 Saya membungkus pembalut
dengan kertas/plastik sebelum
dibuang ke tempat sampah
Lampiran 3

HASIL UJI VALIDITAS PERILAKU


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.544 23

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 69.9062 39.443 .327 .505
VAR00002 69.8438 37.943 .461 .483
VAR00003 68.2812 43.434 .293 .531
VAR00004 69.9688 47.773 -.255 .614
VAR00005 68.6875 41.319 .191 .528
VAR00006 68.8438 44.394 -.041 .563
VAR00007 68.9375 40.319 .238 .520
VAR00008 68.7812 42.499 .093 .544
VAR00009 69.4375 40.899 .172 .531
VAR00010 68.8125 39.706 .361 .503
VAR00011 69.2188 44.370 -.065 .576
VAR00012 68.7812 44.693 -.061 .565
VAR00013 68.5938 38.055 .622 .473
VAR00014 70.5000 45.032 -.096 .576
VAR00015 68.5625 40.060 .386 .503
VAR00016 68.5312 42.257 .162 .533
VAR00017 68.5625 41.286 .219 .524
VAR00018 69.0625 40.254 .247 .518
VAR00019 70.2500 45.806 -.146 .583
VAR00020 68.4375 40.899 .486 .505
VAR00021 68.3125 41.964 .343 .519
VAR00022 68.6562 41.265 .306 .516
VAR00023 68.4688 39.612 .505 .493
HASIL UJI VALIDITAS (N=59)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 59 100.0
Excludeda 0 .0
Total 59 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.328 22

Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 66.4576 22.701 .356 .233
VAR00002 66.6780 27.877 -.151 .378
VAR00003 64.9153 27.010 .011 .330
VAR00004 66.7966 26.820 -.071 .366
VAR00005 65.3559 26.406 -.006 .342
VAR00006 65.4576 23.770 .265 .265
VAR00007 65.6441 23.026 .258 .258
VAR00008 65.5763 22.731 .366 .232
VAR00009 66.0339 22.482 .334 .234
VAR00010 65.8644 27.223 -.119 .390
VAR00011 65.6102 26.035 .000 .345
VAR00012 65.0000 26.759 .005 .334
VAR00013 67.3559 25.750 .095 .315
VAR00014 65.2203 24.899 .200 .290
VAR00015 64.9492 27.428 -.082 .344
VAR00016 65.4746 22.598 .283 .247
VAR00017 65.5085 27.047 -.082 .366
VAR00018 66.9492 28.359 -.200 .386
VAR00019 64.9831 27.120 -.021 .335
VAR00020 65.0678 26.754 .010 .332
VAR00021 65.3051 24.940 .176 .294
VAR00022 64.8814 26.141 .317 .302

UJI NORMALITAS PERILAKU

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


perilaku
N 59
a
Normal Parameters Mean 68.8136
Std. Deviation 5.22089
Most Extreme Absolute .080
Differences Positive .067
Negative -.080
Kolmogorov-Smirnov Z .615
Asymp. Sig. (2-tailed) .844
a. Test distribution is Normal.

UJI NORMALITAS USIA, USIA SAAT MENSTRUASI DAN


KELAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


kelas
usia responden responden usia sekarang
N 59 59 59
a
Normal Parameters Mean 10.61 5.81 11.19
Std. Deviation .831 .393 .682
Most Extreme Absolute .274 .496 .337
Differences Positive .201 .318 .337
Negative -.274 -.496 -.274
Kolmogorov-Smirnov Z 2.103 3.810 2.585
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

Usia Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 10 7 11.9 11.9 11.9
11 36 61.0 61.0 72.9
12 14 23.7 23.7 96.6
13 2 3.4 3.4 100.0
Total 59 100.0 100.0

Usia Saat menstruasi


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 9 6 10.2 10.2 10.2
10 18 30.5 30.5 40.7
11 28 47.5 47.5 88.1
12 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0

Kelas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 5 11 18.6 18.6 18.6
6 48 81.4 81.4 100.0
Total 59 100.0 100.0

Perilaku

Perilaku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 31 52.5 52.5 52.5
kurang baik 28 47.5 47.5 100.0
Total 59 100.0 100.0
Keluhan pada Organ Reproduksi

Gatal-gatal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 23 39.0 39.0 39.0
ya 36 61.0 61.0 100.0
Total 59 100.0 100.0

Frekuensi gatal-gatal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid setiap h 4 6.8 6.8 6.8
tidak pe 23 39.0 39.0 45.8
tidak se 32 54.2 54.2 100.0
Total 59 100.0 100.0

Keputihan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 7 11.9 11.9 11.9
ya 52 88.1 88.1 100.0
Total 59 100.0 100.0

Frekuensi keputihan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kadang 41 69.5 69.5 69.5
selalu 2 3.4 3.4 72.9
sering 9 15.3 15.3 88.1
tidak pernah 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
PERILAKU HIGIENE MENSTRUASI

Perilaku Mandi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 10 16.9 16.9 16.9

Kadang-kadang 32 54.2 54.2 71.2

Sering 3 5.1 5.1 76.3

Selalu 14 23.7 23.7 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Keramas 1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 15 25.4 25.4 25.4

Kadang-kadang 28 47.5 47.5 72.9

Sering 9 15.3 15.3 88.1

Selalu 7 11.9 11.9 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Keramas 2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 6 10.2 10.2 10.2

sering 3 5.1 5.1 15.3

kadang-kadang 14 23.7 23.7 39.0

tidak pernah 36 61.0 61.0 100.0

Total 59 100.0 100.0


Perilaku Membersihkan Vagina 1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 1 1.7 1.7 1.7

Sering 3 5.1 5.1 6.8

Selalu 55 93.2 93.2 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Membersihkan Vagina 2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 9 15.3 15.3 15.3

Kadang-kadang 8 13.6 13.6 28.8

Sering 6 10.2 10.2 39.0

Selalu 36 61.0 61.0 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Membersihkan Vagina 3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 6 10.2 10.2 10.2

Kadang-kadang 13 22.0 22.0 32.2

Sering 3 5.1 5.1 37.3

Selalu 37 62.7 62.7 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Membersihkan Vagina 4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 1 1.7 1.7 1.7

sering 2 3.4 3.4 5.1

kadang-kadang 1 1.7 1.7 6.8

tidak pernah 55 93.2 93.2 100.0


Perilaku Penggunaan Sabun 1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 29 49.2 49.2 49.2

sering 7 11.9 11.9 61.0

kadang-kadang 16 27.1 27.1 88.1

tidak pernah 7 11.9 11.9 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Penggunaan Sabun 2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 41 69.5 69.5 69.5

Kadang-kadang 13 22.0 22.0 91.5

Sering 1 1.7 1.7 93.2

Selalu 4 6.8 6.8 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Pemakaian Celana Dalam 1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 4 6.8 6.8 6.8

Kadang-kadang 7 11.9 11.9 18.6

Sering 6 10.2 10.2 28.8

Selalu 42 71.2 71.2 100.0

Total 59 100.0 100.0


Perilaku Pemakaian Celana Dalam 2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 16 27.1 27.1 27.1

kadang-kadang 14 23.7 23.7 50.8

tidak pernah 29 49.2 49.2 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Pemakaian Celana Dalam 3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 8 13.6 13.6 13.6

sering 2 3.4 3.4 16.9

kadang-kadang 13 22.0 22.0 39.0

tidak pernah 36 61.0 61.0 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Pemakaian Celana Dalam 4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kadang-kadang 3 5.1 5.1 5.1

Sering 4 6.8 6.8 11.9

Selalu 52 88.1 88.1 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Penggantian Pembalut 1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 7 11.9 11.9 11.9

sering 3 5.1 5.1 16.9

kadang-kadang 18 30.5 30.5 47.5

tidak pernah 31 52.5 52.5 100.0

Total 59 100.0 100.0


Perilaku Penggantian Pembalut 2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 13 22.0 22.0 22.0

sering 5 8.5 8.5 30.5

kadang-kadang 23 39.0 39.0 69.5

tidak pernah 18 30.5 30.5 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Penggantian Pembalut 3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 3 5.1 5.1 5.1

Sering 2 3.4 3.4 8.5

Selalu 54 91.5 91.5 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Penggantian Pembalut 4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 3 5.1 5.1 5.1

Kadang-kadang 4 6.8 6.8 11.9

Sering 7 11.9 11.9 23.7

Selalu 45 76.3 76.3 100.0

Total 59 100.0 100.0


Perilaku Penggantian Pembalut 5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 11 18.6 18.6 18.6

Kadang-kadang 2 3.4 3.4 22.0

Sering 2 3.4 3.4 25.4

Selalu 44 74.6 74.6 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Penggantian Pembalut 6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 22 37.3 37.3 37.3

Kadang-kadang 28 47.5 47.5 84.7

Sering 4 6.8 6.8 91.5

Selalu 5 8.5 8.5 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Penggantian Pembalut 7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 2 3.4 3.4 3.4

sering 1 1.7 1.7 5.1

kadang-kadang 7 11.9 11.9 16.9

tidak pernah 49 83.1 83.1 100.0

Total 59 100.0 100.0


Perilaku Penggantian Pembalut 8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak pernah 3 5.1 5.1 5.1

Kadang-kadang 6 10.2 10.2 15.3

Sering 8 13.6 13.6 28.8

Selalu 42 71.2 71.2 100.0

Total 59 100.0 100.0

Perilaku Penggantian Pembalut 9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kadang-kadang 1 1.7 1.7 1.7

Sering 2 3.4 3.4 5.1

Selalu 56 94.9 94.9 100.0

Total 59 100.0 100.0


KEMENTERIAN AGAMA
uNrvERsrTAs rsLAM NEGERT ( UrN )
SYARTT HIDAYATT]LLAII JAKARTA
FAKUI,TAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESBHATAN
Telp. :(62-21)74716718 Fax: (62-21) 7404985
Jl. Kertamukti No.5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : fkik@uinjkt.ac.id

Ciputat. Juli 2013


Nomor : Un.0l/Fl0/KM.0 t.Zry[y'LnOn "V
Lampiran :-
Hal : Permohonan Izin Uji Validitas dan Reliabilitas

Kepada Yang Terhormat,


Kepala Sekolah SDN I Ciputat
Jl. KI Hajar Dewantoro 6
di
Ciputat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuriarrarr mahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "carnbaran perilaku Higine
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di wilayah Kirja
Puskesmas Pisangan".
Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin rnelaksanakan uji
validitas dan reliabilitas atas nama :
Nama Imarotul Fitriyah
NIM I 09 r 04000050
Semester VIiI
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

i Widja.iakusurnah, AlF., PFK


Tembusan:
Dekan FKIK
KEMENTERIAN AGAMA
LTNTVERSITAS rSLAM NEGERI ( UIN )
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKT]LTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

r. Kerramukti No. 5 pisangan ciput at t54te fflB;n" ',,ffi,.'lJ#{rll XT;JI #d,11r"i,1i".,.

Ciputaq W Ju/ri20l3
Nomor : Un.0l/F10lKNl.0l.2l ylr\/20t3
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Validitas dan Reliabilitas

Kepada YangTerhormat
Kepala Sekolatr SDN I CempakaBaru
Jl. Jambu Kelurahan Cirendeu Kesamatan Ciputat Timur
di
Tangerang Selatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Dalam rangka penyelesaian tlgas .akhir perkuliahan mahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "Gambaran Perilaku Higine
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
sehubrrngan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakan
validitas dan reliabiltas atas nama :
Nama Imarotul Fitriyah
NIM 109104000050
Semester YIII
Program Studi Ihnu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan IImu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wh.

,-
i Widjajalarsurnah, AIF., PFK
Tembusan:
Dekan FKIK
KEMENTERIAN AGAMA
TTNTVERSTTAS rSLAM NEGERT ( rirN )
SYARIF HIDAYATT]LLAH JAKARTA
FAKTJLTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Telp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-21) 7404985
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : ftik@uiqikt.ac.id

Ciputat tr- Juli 2013


Nomor : Un.0l/Fl 0/I(M .01 2/ j 6 w DAl3
tampiran
Hal : Permohonan Izin Validitas dan Retiabilitas

Kepada Yang Terhormat


Kepala Sekolah SDN Cempaka Putih 2
Jl. Jambu No. I0 Cempaka Putih
di
Ciputat Timur

Assalamutalaikum Wr. Wb.


Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "Gambaran Perilaku Higine
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin rnelaksanakan
validitas dan reliabiltas atas nama :
Nama Imarotul Fifiyah
NIM 1091040000s0
Semester VM
Program Studi IlrnuKeperawaEn
Fakultas Kedokteran dan IImu Kesehatan tlIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. lYb.

Widjajakusumah, AIF., PFK


Tembusan:
Del<anFKIK
KEMENTERIAN AGAMA
LTNTVERSITAS ISLAM NEGERI ( tjrN )
SYARIF IIIDAYATT]LLAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Telp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-21) 7404985
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : fl<ik@uinjkt.ac.id

Ciputat, lc- Iuli20l3


Nomor : Un.0l/Fl0lKM.Al.2l nL{, 2Al3
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Validitas dan Reliabilitas

Kepada YangTerhorrnat
Kepala Sekolah SDN Cempaka Rrtih 3
JI. Nurul Huda No.34 Rt 02 Rw 04 Kelurahan Cempaka putih
di
Tangerang Selatan

Assalamu'alaikum \trr. Wb.


Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahesiswa
diperlukan penyusunan skripsi yang berjudul 'Gambaran perilaku Higine
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
sehubungan dengan itu kami mohon diberikan .izin melaksanakan
validitas dan reliabittas atas nama :
Nama Imarotul Fitriyah
NIM 109104000050
Semester VIII
Program Studi Ihnu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan IImu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kaqih.

\ilassalamu'alaikum Wr. Wb.

'/x9
<<l /
k
*
ct
-d-\
\q,
i WidjajakusumalU AIF., PFK
Tembusan:
Dekan FKIK
KEMENTERIAN AGAMA
rrNwERsrTAS rsLAM NEGERT ( UIN )
SYARIF HIDAYATT]LLAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Telp. : (62-21) 74'lt67l8 Fax : (62-21) 7404985
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : fl<ik@uinjkt.ac.id

CiPutaL L4' Iuli20l3


Nomor Un.gt/F I g/KM .0t.21 L ro DAI3
",
Lampiran
Hal Permohonan Izin Validitas dan Reliabilitas

Kepada Yang Terhormat


Kepala Sekolah SDN CempakaPutih 4
Jl. Nurul Huda No.45 Kelurahan Cempaka Rrtih Kec. Ciputat
di
Tangerang Selatan

Assalamu'alaikurn \ffr. Wb.


Dalam raugka penyelesaian tugas aktir perkuliahan rnahasiswa
diperlukan petryusunan Skripsi yang berjudul "Gambaran Perilaku Higrne
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan',
Sehubungan dengan itu ka"'ni mohon diberikan izin melaksanakan
validitas dan reliabiltas atas narna:
Nama Imarotul Fitriyah
NIM 109r04000050
Semester VIII
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan banfuan saudara kami ucapkan terima


kasih.
'lVassalamu'alaikum Wr. Wb.

i Widjajakusumah, AIF., PfK


KEMENTERIAN AGAMA
UNTVERSTTAS ISLAM NEGERT ( UrN )
SYARIF HIDAYATT]LLAII JAKARTA
FAKTJLTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEIIATAN
Telp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-21) 7404985
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : fl<ik@uinjkt.ac-id

Ciputat, ru Juli 2013


Nomor : Un.01/F10/KM.Al.2l) (o l 12il13
Lampiran
Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada YangTerhormat
Kepala Sekolah SDN Cirendeu I
Jl. Garuda No. 5l Cirendeu Ciputat Timur
di
Tangerang Selatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb"


Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "Gambaran Perilaku Higine
Menstruasi Pada Remaja l\rhi Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakan
penelitian atas nama :
Nama Imarotul Fitriyah
NIM 109r04000050
Semester VM
Program Studi IlmuKeperawatan
Fakultas Kedokteran dan Iknu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

\ffassalamu'alaikum \Mr. Wb.

{*\,

*\rr
Fa\ i Widiajakusumah, AIF., PFK
Tembusan: S.ffi,f,I
Dekan FKIK
KEMENTERIAN AGAMA
uNrvERsrTAs rsLAM r\EcERI ( UIN )
SYARIF HIDAYATT]LLAH JAKARTA
FAKT]LTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Telp. : (62-21)74716718 Fax : (62-21]) 7404985
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : flcik@uinjkt.ac.id

Ciputat W Juli20l3
Nomor : Un.0l/FlO/KM.Al.2/ 1 6tr /2AI3
Lampiran
Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada YangTerhormat
Kepala Sekolah SDN Pisangan 2
Jl. Mercurius Timur No. 2
di
Tangerang Selatan

Assalamu'alaikum Wr. \Yb.


Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "Gambaran Perilaku Higine
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
Sehubungan deagan ite kami mohon diberikan izin rnelaksanakan
penelitian atas nama :
Nama Imarotul Fitriyah
NIM 109104000050
Semester vm
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

Wassalamu'alaikum \ilr. Wb.

6r,
;(i r
Tembusan:
K\ i Widjajakusumah, AIF., PFK

Dekan FKIK
KEMBNTERIAN AGAMA
TiNTVERSTTAS rSLAM NEGERT ( UrN )
SYARIF HIDAYATI]LLAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Telp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-21) 74O498s
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : fl<ik@uinjkt.ac.id

Ciputat 11 Juli 2013


Nomor : Un.0l/Fl0/KM.0l.2l tfit /ZAl3,
Iampiran :'
Hal : Permohonatr fzin Penelitian

Kepada YangTerhormat
Kepala Sekolah SDNPisangan 3
Jl. H. M. Salim 3 Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur
di
Tangerang Selatan

Ass*Iamu'alaikum lilr. lYb.


Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan rnahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "Gambaran Perilaku Higine
Menskuasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
Sehubungan dengan itu kami mohon dibsrikan izin rnelaksanakan
penelitian atas nama :
Nama Imarotul Fitriyah
NIM 109104000050
Semester vm
Prograrn Studi IImu Keperawatan
Fakultas :
Kedokteran dan Ilnru Kesehatan tlIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

Wassalamu'alaikum lYr- Wb-

i Widjajakusumah, AIF., PFK


Tembusan:
Dekan FKIK
KEMEI{TERIAN AGAMA
{.TNTVERSTTAS rSLAM NEGERT ( UrN )
SYARIF HIDAYATT]LLAH JAKARTA
FAKTJLTAS KEDOKIERAN DAN ILMU KESEHATAN
Telp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-21) 74O498s
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; Email : fkik@u injkt.ac. id

Ciputat 1n Juli 2013


Nomor : Un.0l/Fl0/tr(M-012/zr[n l}Ot3.
Lampiran :-
Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yang Tertormat


Kepala Sekolah SDN Pisangan 4
Jl. Legoso Raya No. 65 Kelurahan Pisangao Keeamatan Cipuffi Timur
di
Tangerang Selatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan rnahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul 'Gambaran Perilaku Higrne
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
sehubungan dengan itu kffiri mohon diberikan izin melalsanakan
penelitian atas nam& :
Nama Imarotul Fitriyah
NiM r09104000050
Semester VM
Prograrn Studi Ilnnu Keperawatan
Fakultas; Kedokteran dan IImu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

Wassal*mn'alaikum Wr. Wb.

,--

Tembusan:
DekanFKIK
KEMENTERIAN AGAMA
I.INWERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKTJLTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Telp. : (62-21) 74716718 Fax : (62-21) 7404985
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : fl<ik@uinjkt.ac.id

Ciputaf {,Juli20l3
Nomor : Un.01ff104(M.Al.A je(t DAl3
Lampiran
Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yang Terhormaf


Kepala Sekolah SDNCirendeu 4
Jl. GarudaNo.5
di
Tangerang Selatan

Assalamu'al*ikum Wr. Wb.


Dalam rangka psnyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasisrva
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul 'Gambaran Perilaku Hrgrne
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
Sehubuagan dengan it& kami mohon diberikan izin melaksanakan
penelitian atas rama :
Nama Imarotul Fihiyah
NIM r09104000050
Semester VIII
Ptogram Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokterar dan Iknu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

Wassalamu'alaikum !Yr. \ilb-

,<
i fVidqiakusumah, AIF., PFK
Tembusan:
Dekan FKIK
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yang Terhonnat


Kepala Sekolah SDN Cirendeu 2
Jl. Cirendeu Raya No. 52 Rt 04/01 Cirendue CipuAt
di
Ciputat

Assalamu'alaikum }Yr. VYb.


Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan matrasiswa
diperlukan penyusunan skripsi yang berjudul "Gambaran Perilaku Higine
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan",
sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakan
penelitian atas nama :
Nama : Imarotul Fitriyah
NIM 109104000050
Semester vlu
Program Studi IlmuKeperawatan
Fakultas Kedoktsan dan Ilmu Keselratan UIN Syarif
Hidayatullatr Jakatta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

Wassalamu'ahikum !Yr. Wb.

(,,
Y
* ,-

Tembusan:
G Widiajakusumah, AIF., PFK

Dekan FKIK
I KEMENTERIAN AGAMA
UNTVERSTTAS rSLAM NEGERT ( UrN )
SYARIF HIDAYATT]LLAH JAKARTA
FAKT]LTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
I

Telp. : (62-21)74716718 Fax: (62-21)7404985


Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419 Website : www.uinjkt.ac.id; E-mail : fkik@uinjkt.ac.id

Ciputat t1,,Juli 2013


Nomor : Un.0lffl0/KM.ALU?e n Dtt3
lampiran : -
Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yang Terhorma!


Kepala Sekolah SDN Cirendeu 3
Jl. SD Inpres No. 5&51 Rt 02109
di
Ciputat Timur

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Dalam rangka peayclesaian tngas akhir perkuliahan mahasiswa
diperlukan penyusunan Slaipsi yang berjudul 'Gambaran Perilaku Higrne
Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di rffilayah Kerja
Puskesmas Pisangan".
Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakan
penelitian atas nama :
Nama Imarotul Fitriyah
NIM r09I04000050
Semester Vru
Program Studi IlmuKeperawatan
Fakultas Kedokteran dan Iknu Kesehatan tlIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


kasih.

lYassalamu'alaikum TFr. Wb.

.--

Tembusan:
DekanFKIK
ffi Vfidjajahsumah, AIF., PFK
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENI}fDIKAN
SD IYEGERI CIPUTAT 1
ll. lti hhr DeEantoro llo. 6 (hctat l5fll lelpftr (021) 7{239{2

SURAT KETERANGAN
N omor: 42L.2 / A25/ SD.L/Xl 2OL3

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri Ciputat I Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan, menerangkan bahwa:

Nama IMAROTUL FITRIYAH

NIM 109104000050

Jurusan llmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan llmu Kesehatan

Universitas lslam Negeri (UlN) Jakarta

Benar bahwa nama tersebut di atas adalah mahasiswa Universitas lslam Negeri (UlN)

Jakarta, yang telah melakukan uji validitas dan reliabilitas yang diperlukan untuk
penyusunan skripsi dengan judul "Gambaran Perilaku Higiene Menstruasi Pada Remaja

Putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Keria Puskesmas Pisangan" di SD Negeri Ciputat 1

pada tanggal 25 Juli 2013.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, a5ar dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

n, 19 Oktober 20L3

A.Ma.Pd
09 L97403 1 001
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
UPT PENDIDIKAN SELATAN
KECAMATAN CIPUTAT TIMUR
Jl'
SD-N CEMPAKA PUTIH I
Jambu No.l Rt.07105 cempaka rutii ciprtat rimur titzTerp.02 r_7493879

*orffio,,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
kepara sDN cempaka putih r. Kecamatan
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan,
menerangkan bahwa :

Nama IMAROTUL FITRIYAH


NIM 109104000050
Semester VM
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan IImu Kesehatan

Telah melakukan uji validitas dan reliabilitas


yang diperlukan untuk penyusunan
skripsi yang berjudur "Gambaran periloku
HigienMensrruasi pado Remtja putri
sekolah Dasar Negeri di wilayah Keria
PUSKESMAS pisangan,. Demikianlah
surat
keterangan ini dibuat dengan sebenamya,
agar dapatdiperuntukan seperrunya.

ro,ffi Timur, 16 Juli2013


Cempaka Putih

fr#,ilE
ffiPJ#
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN CIPUTAT TIMUR
SEKOLAH DASAR NEGERI CEMPAKA PUTIH II
Atamat : JL Jambu No. 10 RT.007/05 - - Ciputat Timur Telp. 021 - 74708884
Cempaka Putih
e-mail : sdncemnakaputih2@vahoo.com web : http://pemnakaPutih2'wordpress'com

SIJRAT KETERA,NGAN
No. 012/ SDN-CPIV Xl 2013

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama sRr wuLAN, S.Pd.


NIP 19610421 798204 2 otl
Jabatan Kepala Sekolah

Unit Kerja SDN CempakaPutih II

Menerangkan bahwa :

Nama Imarotul Fitriyah


NIM 1091040000s0

Semester VIII
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Telatr melaksanakan penelitian tentang "Gambaran Perilaku Higine Menstruasi Pada Remaja
putri Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan" pada tanggal l5 Juli 2013.

Deinikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Cempaka Putih, 19 Oktober 2013

2t 198204 2 0rl
PEMERII{TAII KOTA TAI{GERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN CIPUTAT TIMT'R
SDN CEMPAKA PUTITTII
Jl. Nurul Huda No. 34 Cempaka Putih, Ciputat Timun Kota Tangerang Selatan

sqRAT I{ETERANGAI\I
Nomor t 421-2l0ll/SDN.CP-IIllXl2O13

Yang Manda tangan di bawah ini :

Nama : TITI ROHAYATI, S. Pd


I\tIP : D650315 199212 2 003
Jabatan r Kepala Sekolah

Menerangkan bahwa:

Nama : IMAROTI.]L FITRIYAII


NiIM :109104000050
Semester I VTII
Program Studi ; Ilmu Keperawatrn
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syartf
Hidayatullah Jakarta

Nama mahasiswi yang tercantum di atas telah melakukan Uji Validias dan Rehabilitas
penelitian di SDN Cempaka Putih III untuk keperluao Penyusunan Skripsi.
Demikiantah surat keterangan ini kami buat untuk dapat an sebagaimana mestinya.

m s
:%V
199212 2 003
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN CIPUTAT TIMUR
SD NEGERI CIREUI{DEU
Jl. GarudaNo 51 Cireundeu, Ciputat Timur. Tlp: 021 7409972
I

Nomor Statistik Sekolah


I 0 I 0 2 8 0 ) I 0 0 I 5

SURAT KETERANGAN

Nomor: 42l.zl0l0lSDN.CRD I/S.TNIII 12013

Menindaklanjuti Surat dari Kementrian Agama dalam hal ini Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta No : Un.01/F10/I(M.0t.21361112013, Perihal Permohonan Izin penelitian
maka yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN Cireundeu I menerangkan bahwa :

Nama Imarotul Fitriyah

NIM 109104000050

Semester VM
Prodi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Telah melaksanakan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan dengan judul
skripsi " Gambaran Prilaku Higine Menstruasi pada Remaja Putri Sekolah Dasar Negeri di
Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan ,,

Demikian Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan
penuh rasa tanggung jawab.

Tangerang Selatan, 30 Agustus 2013

SDN Cireundeu I

, s.Pd

t2t0 198204 I 004


PEI/IERINTAH I(OTA TAF[GERANG SE,LATA]Y
DINAS PE TI}IDII(AIY
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN CIPUTAT TIMUR
SEKOLAII DASAR NEGERI PISANGAN
Jalan H Muri Salim No- 14 Pisangan Ciputat Timur TeIp. (O21) 74A7388
I

*SLIRAT I{ETERANGA}I SEKOqAH


Noraor | 421"2 I 423.5 I U I SD-PIS I / 1rIII I 2013

Yang bertarlda +angarl di bawah ini Kepala $ekolah Dasar Negeri Fisangan I
Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangeraog Selataq Propinsi Banten menerangkan
bahwa:

Nama IMAROTUL FIYRIYAH


NIM 109104000050

Program Sur,rIi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bahwa nama tcrsebut diatas adalah bsnar telah melaksanakan penelitian di SD

Negeri Pisangan I Kecamatan Ciputat Timur pada tanggal 1 s.d 21 Agustus 2013 dalam
rangka penyusunan Skripsi dengan Judul 'Sambar** PcriE*hr lligicre llfenstraasi
pada Remaja Putri Sekol*h D*sar Negeri di tVilayah Kerja Puskesmas Pisangaa".

Demikian surat keterangaa iai kami buat dengan sebe:rar-benarnya untuli


diketahui dan dipergunakan sebagai mana mestinya.

23 Agustus 2013

',r'*
i
i:
,l-

198304 2 003
PEMERINTAII KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
UPT PENDII}IKAFI KECAMATAN CIPUTAT TIMT}R
SD NEGERI PISANGAN II
Ji. Mercurius TimurNo.Z Kei.Pisangan, Kec.Ciputat Timur

ST'RAT KETERANGAI\I
Nomor t 421.1/+22.2 ,/2ot/sttt "/P .llr/tx/ zol3

Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala Sekolah Dasar Negeri Pisangan II


Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangeralg Selatan Propinsi Banten :

Nama : H. MAMAN, S.Pd


NIP : 196001031g7gl2l}O4
Jabatan 'Kenala Sekolah
Dengan ini menerangkan bahwa:

Nama IMAROTUL FITRIYAH


NIM 1091040000s0
Prnorarn Shrdi flmrr Kenererrrntan

Fakultas Kedokteran dan Ihnu Kesehatan


Ivu\TTNT Qrrolif
vJqu IJirlqrraf'rlloh Jqul4
rlrsJ*lwrru lqba*q

telah melakukan penelitian kepada Remaja Putri SDN Pisangan II untuk

penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa.

Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Ciputat Timur, 27 Agustus 2At3

1031979t2t0a4
t- PEMERINTAH KOTA TAIYGERANG SELATAN
DINAS PENDII}IKAhI
T]PT PEFIDIDIKAF{ KECAMA'TAN CIPUTAT TIIVIT]R
I

SD NEGERI PISAFiGAN iii


I
ii. H. iliuri Salir-ri i.io.i4 Kei.Pisangarr, Kec.Cipriiat Tirrtir-

SURAT KETERANGAi\T
Nomor i lLl,t / ty ,2/ tEo,/ Spt, / ?.tu / \r / aolb
"
I

Yang bertandatangan dibawatr ini, Kepala Sekolah Dasar Negeri Pisangan


I

III Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten :

Nama : H. MAMAN, S.Pd


NIP : 19600103lg7gltr,rcA4
Ja-bata:r 'Kenala Sekolah
Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama IMAROTUL FITRIYAH


MM 109104000050
Prnorenn Shrrli Ilrnrr Kenerqrwefan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Ivu\ Srrarif rIvsJsllurst
ITNI uJqu IJidarrofrrllaL faLarfa
Ju\ug

telah melakukan penelitian kepada Remaja Putri SDN Pisangan III untuk

penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa.

Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

2013

.19500103197912
l PEMERINTAH KOTA TAI\IGERANG SELATAFI
DINAS PEFIDIDIKAI{
UPT PENDIDIKAN KECAMATAI{ CIPUTAT TIMI]R
SD NEGERI PISANGAI\ IV
Jl. Legoso -KayaNo.66 Kei.Pisangan, Kec.Ciputat Timur

ST]RAT KETERANGAN
Nomor:

Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala Sekolah Dasar Negeri Pisangan

IV Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten :

Nama : Hj. ETTYNURHAYATI, S.Pd. SD


NIP : 19580702 197803 2 007

Jabatm 'Kenala Sekoleh


Dengan ini menerangkan bahwa:

Nama IMAROTUL FITRIYAH


NIM r09104000050
Prnorern Sfrrdi iltnrr Kenerarvafan

Fakultas Kedo*:teran dan Ilmu Kesehatan


TITI\T! Qrrqlif
vrr Ifirlarrafrrllah
uJuu rlrssJslsuu lalra**q

telah melakukan penelitian kepada Remaja Putri SD Negeri Pisangan IV untuk

penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa.

Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

; 03 September 2013
a

KEMENTERIAN AGAMA
uNrvERsmAs rsLAM NEGERI ( UrN )
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKI]LTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jr.KertamuktiNo.5pisanganciputat r541e SjB*"',lffi.ilJil.ifJrllIfr;fi',#Pd,1ffi,1i",.

ciputaq
/ lwizan
Nomor : Un.01lF10/KM.0l.2t arof 12913
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yang Terhorma!


Kepala RSUD Tangerang Selatan
JI. Surya Kencana I Pamulang
di
Tangerang Selatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Dalwn rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa
diperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul "Gambaran Self Care
Manajemen Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Merfalani Hemodialisis
di Wilay'ah Tangerang Selatan'.
Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakan
penelitian atas nama:
Nama FaulyaNurmalaArova
NIM 109104000046
Semester vm
Program Studi Ilmu Keperawahn
Fakultas Kedolteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syanf
Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima


l<:isih.

lVassalamu'alaikum Wr. Wb.

A.n.

i'{ X'
r!
,: {:
. r-ir-'

Widjajakusumah, AIF., PFK

Tembusan:
Dekan FKIK
PEMERINTAH KOTA TA}IGERANG SELATAN
DINAS PENDII}IKAI\I
T'PT PEI{DIDIKANI KECAMA'TAN CIPUTAT TIMT'R
SD NEGERI CIRENDEU N
I1 /-t^--J^ }'r^ f.t Lr^l Ja2^--l^-- f/^^ r!:---+^a 7F:-----
J r. \ri[ uuit r\ u. JZ a.gl.\-rrtrlucu, l\gu.\-tpulilt I lurur

ST]RAT KETERANGAN
No. 42 1.2/052ISDN. CIUVITA 2A13

Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala Sekolah Dasar Negeri Cirendeu II

Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangeftmg Selatan Propinsi Banten :

Nama : Hj. SAKSIWIYATI, S.Pd


NIP : 19550901 1976042001
Jabatan 'Kenela
'---r---- Sekolah
Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama IMAROTUL FITRIYAH


NIM 109104000050
Program St;di ilrnrr Kenerarrrafan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


fvraTTI\Tr Q.rarif
uJqu IJir{arrafrrlloh
r^rssJs.Kru ToLqrfa
Jwlul4

telah melakukan penelitian kepada Remaja Putri SDN Cirendeu II untuk

penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa.

Demikian suat keterangan ini ka#Ii buat agar dapat diperpiunakan

sebagaimana mestinya.

Ciputat Timur, 30 Agustus 2013

{ry
q*
9-\ ciir
PEMERINTATI KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
!l..ffi hnat.hl".nr!, I lt i,td l tt I m I Lt ffhrYm l6 rrl-rTh

SI} NEGERI CIREUNDET] III*74713011


Jalan SD krpres No. 60 Cirermdeu- Ciputat Timur Telp- 021

crtr-Irt a r.rr r_zr;tr.rrr;tn a f,.T/^ l tI


uii il.ff i I\-[; L E/-tLfii\'!.rlii\
No. 4Zl.ZlO|slSDN CRI) llli]/fiAz0l3

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN Cireundeu III, Kelurahan Cireundeu,
Keca.rrrai:ur Ciputai Tiiii'ri", Ko'ra Tangerang Sciaia-ri, Pmvii'rsi Barticti :

_Nama Ep_glayRokayah' S.Pd


\TTD 16a1A6AE lnOrnn nn 1
i\r! l:/Lr i u:1ii_l Laa i|J> z
^ uv i

Pangkat/Golongan Pembinal IV a
T.^.!^--.+-.-.-. rr -,-^7^ o^1_^l^t-
JOUUUT -t\.EpiILA DE!(^LU4ii

Menerangkat bahwa:
-^T^-- ^
r\alri1 imareiui Fitriyah
NIM 1091M000050 :

Q-=-.-.:-+-- tftrf / J^t^--^-- \


JrJItlLJf!l ! 11! \ Ur.!el/u! _,'

Program Study Ilmu Keperawatan


E.^.!.---l+-.-
r a^utl4f, Ke,j,:ki.era:r,lari illrru Kesehatair i-iii.i S]'arif Eiidayatuilah Jaha:*ia
Judul Skripsi " Gambaran Perilaku Higine Menstruasi Pada Remaja Putri Sekolah
ft-..-*
uqJgt ]lI....,,-:
.!lSLrl .!: fr,,:t..-,..1-
ur It[4J4u t{.,-2..
r\LrJ4
p...t,..-.*..-.
r UJALJ!u4J Di-...^^-*
r !J4U54U
..

Adalah benar nama tersebut di atas telah melaksanalan Penelitian di SDN Cireundeu III yang
beraiamatkan K-eiii'-ahan Cireundeu Kecamatan Ciputat Timur Koia Tangerang Seiatan Provinsi
Banten.

Derrdkianiah $rat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan agar dapat dipergunakan
sebagai mana mestinya.

Timur,27 Agustus 2013

NrP. 1961090s 1e8i09 2 001


PEMERINTAH KOTA TAIYGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAI\i
T]PT PEIYDIDIKATT KECAMATAN CIPUTAT TIMUR
SD NEGERI CIREFIDEU TV
Yl ra^---l^
J l. \Jirr rlrrit l,T- t TZ^l /r:-^-l-.-
r\ u. J I\trI. (-u Erlut u, V ^^ r1:^--L^a
I\tru. r-rputa.l T:-^---
I uuul

SURAT KETERANGAI\I
xo-o@n/zotl
Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala Sekolah Dasar Negeri Cirendeu

lV Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangefimg Selatan Propinsi Banten :

Nama : ENGKAY ROKAYAH, S.Pd


NIP : 19610905 198109 2001
Jabatan 'Kenala Sekolah
Dengan ini menerangkan bahwa:

Nama : IMAROTUL FITRIYAH


NIM : 109104000050
Prnoratn Sfrrdi ' Iltnrr Kenerervetan
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
JTNI
Tvu ! Qtrarif rtrs*Jsruuur
uJEll I{izf arzofrrllaL Ju\uls
faLar*a

telalr melakukan penelitian kepada Remaja Putri SDN Cirendeu IV untuk

penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswa.

Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan

* sebagaimanamestinya.

961090s 198109 2 00r


PEMERINTAH KOTA TAI\IGERANG SELATAI\I
DINAS PEIIDIDIKANI
TIPT PEI{DIDIKAI\I KECAMATANT CIPUTAT TIMT'R
SEKOLAH DASAR NEGERI CIREUNDEU V
Jl. Garuda No.5 1 Cireundeu. Ciputat Timur, Telp.(02 I )7 425018

SURATKETERANGAN
N o. 421 .21 422.21 *V SD.CRD.VA/fiU2013

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri Cireundeu
Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten :

Nama SUTINO, S.Pd.MM


NIP 19630329 198703 1 007
Jabatan Kepala Sekolatr
Unit Kerja SD Negeri Cireundeu V

Dengan ini menerangkan bahwa:

Nama IMAROTUL FITRIYAH


NIM r09104000050
Semester Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN SyarifHidayatullah

telah melakukan penelitian kepada Remaja Puti SDN Cireundeu V untuk penyelesaian tugas
akhir perkuliahan mahasiswa.

Demikian surat keterangan ini kamu buat agar dapat dipergunakan sebgaimana
mestinya.

28 Agustus 2013

Uiil^J ''i:I.,,.j

Nip. 19630329198703 I 007

Anda mungkin juga menyukai