Skripsi
Diajukan sebagai Tugas Akhir Strata-1 (S-1) pada Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
NIM : 1112104000041
JAKARTA
2016 M/1437 H
ii
RIWAYAT HIDUP
No. Hp : 089678186485
Agama : Islam
E-mail : Nurcitaqomariyah@ymail.com /
nurcita.nc@gmail.com
vi
Ketua Departemen Pendidikan dan Penelitian
HMPSIK 2015-sekarang
Prestasi :
vii
8. Seminar Nasional “Peran Kepemimpinan Keperawatan dalam Perspektif
Islam di Era Kerja” Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2015
9. Pelatihan “UIN Health Collaborative” DEMA Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan tahun 2015
viii
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Mei 2016
ABSTRAK
ix
SCHOOL OF NURSING
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY, JAKARTA
ABSTRACT
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Nahdlah Pondok Petir Depok”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan
keterbatasan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran
untuk tujuan perbaikan di masa yang akan datang. Penyelesaian skripsi ini juga
terselesaikan tidak lain karena bantuan dari berbagai pihak sehingga pda
2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc. selaku ketua Program Studi Ilmu
xi
5. Ibu Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep selaku Pembimbing Akademik yang
telah membimbing
motivasi.
Keperawatan
UIN Jakarta
9. Ayah dan ibu, serta adikku tercinta yang selalu memberikan dukungan
tiada henti untuk tetap semangat mengerjakan skripsi ini, semoga kalian
skripsi ini.
penelitian ini.
13. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
xii
Penulis berdoa semoga semua kebaikan yang telah diberikan
mendapat balasan dari Allah SWT Aamiiin. Penulis berharap laporan ini
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
C. Remaja.................................................................................... 19
xiv
D. Menstruasi .............................................................................. 30
E. Dismenore .............................................................................. 34
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR BAGAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
DAFTAR SINGKATAN
xix
DAFTAR GAMBAR
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masa dewasa (Potter & Perry, 2005). Potter & Perry (2005),
menurut WHO (2015), berkisar dari usia 10-19 tahun. Jumlah penduduk
Indonesia tahun 2010 menurut BKKBN (2011) sebesar 237,6 juta jiwa
dengan pubertas. Pubertas adalah suatu bagian yang penting pada masa
remaja dimana yang ditekankan adalah proses biologis yang pada akhirnya
yang terjadi pada saat pubertas berlangsung dengan sangat cepat dan
1
2
Dismenore termasuk dalam salah satu masalah umum yang dialami oleh
tahun pasca menarche) dan 80% (4–5 tahun pasca menarche). Prevalensi
dimana dismenore ini akan berkurang seiring bertambahnya usia (Fritz &
atas di Australia mencapai 93% (Parker, dkk., 2010 dalam Ju, dkk., 2013).
mencapai 63,6% dari 198 responden. Hasil penelitian Pusat Informasi dan
2009 angka kejadian dismenore terdiri dari 72,89% dismenore primer dan
stres, dikarenakan masa remaja adalah masa pergolakan yang diisi dengan
konflik dan mood yang belum stabil (Polinggapo, 2013). Remaja yang
tinggal terpisah dengan orang tua ataupun tinggal di asrama atau pondok,
stres ini lebih cenderung terjadi pada siswi atau santriwati (Niknami., dkk.
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres dan dismenore pada
Dismenore yang mereka alami ini akan berdampak pada kegiatan mereka
Dismenore ini dibagi menjadi dua tipe yaitu dismenore primer dan
tanpa adanya kelainan patologis pelvis yang dimulai dari 6-24 bulan
kelainan patologis seperti adanya lesi pada rahim dan ovum, yang
menstruasi. Nyeri dapat tajam, tumpul, siklik, atau menetap dan dapat
tahun 2011 menyatakan bahwa siswi yang memiliki skor dismenore < 6
juga memberi dampak yang menyeluruh, mulai dari segi fisik, psikologis,
yang tidak nyaman dan asing (Trisianah, 2011 dalam Iswari , 2014).
dengan beberapa gejala yaitu diare, pusing dan mual. Nyeri dimulai satu
mendapatkan keturunan.
partisipan lebih memilih untuk tidur agar nyeri dismenore yang dialami
40,2% dari responden melakukan pijat dan minum air hangat untuk
mindset bahwa nyeri dapat ditangani dan mencari dukungan sosial serta
spiritual.
istirahat, kompres air hangat dan penggunaan minyak kayu putih, namun 3
sulit dicari gejala objektifnya (Suyono, 2001 dalam Hartati, dkk., 2012).
perubahan yang diterima, jika koping yang dilakukan tidak berhasil, maka
B. Rumusan Masalah
Dismenore ini jika tidak ditangani dengan tepat, maka akan berdampak
9
pada kehidupan sehari-hari baik dari segi fisik, psikologis, dan lingkungan
sosial.
sulit dicari gejala objektifnya (Suyono, 2001 dalam Hartati, dkk., 2012).
perubahan yang diterima, jika koping yang dilakukan tidak berhasil, maka
C. Tujuan Penelitian
Petir Depok.
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
pada santriwati.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
d. Bagi masyarakat
wawancara mendalam.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengalaman
beragam hal yang dapat dipelajari, salah satunya dalam mengetahui lebih
12
13
Pengetahuan juga termasuk salah satu domain yang sangat penting dalam
sulit dicari gejala objektifnya (Suyono, 2001 dalam Hartati, dkk., 2012).
yaitu diare, pusing, kepala dan mual. Nyeri yang dirasakan dimulai satu
minggu sebelum sampai satu hari saat menstruasi. Nyeri dismenore juga
B. Mekanisme Koping
Koping dapat dibagi dalam dua jenis yaitu koping berfokus pada masalah
dan koping berfokus pada emosi. Koping yang berfokus pada masalah
solusi yaitu konfrontasi atau usaha untuk mengubah situasi dan keadaan,
perencanaan masalah (mencari jalan keluar atau solusi dari masalah), dan
untuk meringankan efek dari stressor tersebut. Koping ini juga lebih
a. Active Coping
mengatasi stressor.
b. Planning
baik itu nasihat, bantuan atau informasi dari orang lain yang dapat
(1984) beberapa poin yang biasanya digunakan pada koping berfokus pada
jarak dengan sumber stressor, mengatur perasaan, adanya usaha untuk lari
dari masalah, dan mencoba menemukan hikmah dari masalah yang terjadi
(Muthoharoh, 2010).
Kurniawati, 2007).
stimulus yang masuk dan tingkat atau kemampuan adaptasi orang tersebut.
Tingkat adaptasi seseorang ditentukan oleh tiga hal yaitu input, kontrol
menimbulkan respon. Ada tiga kategori input yaitu fokal, kontekstual, dan
adalah semua stimulus yang diterima oleh individu baik internal atau
ini menjadi dua bagian yaitu mekanisme koping regulator dan kognator.
2010). Aspek terakhir pada teori adaptasi Roy adalah output. Output dari
suatu sistem adaptasi adalah perilaku yang dapat diamati, diukur, atau
dapat dikemukakan secara subjektif. Output pada sistem ini dapat berupa
yang terjadi pada saat ini atau masa lampau. Reactive coping ini bisa
berupa koping yang berfokus pada masalah, berfokus pada emosi, dan
18
tuntutan, dan peluang di masa depan yang jauh, tetapi mereka tidak
distraksi, kompres hangat, minum air hangat, mandi air hangat, memakai
minyak kayu putih atau koyo, minum air putih, mengkonsumsi obat-
obatan serta jamu untuk mengurangi nyeri saat menstruasi. Penelitian yang
C. Remaja
1. Pengertian
masa dewasa (Potter & Perry, 2005). Remaja juga diartikan sebagai
Rentang usia remaja menurut Potter & Perry (2005) adalah 13-20
2. Tahapan Remaja
laki 10,5-15 tahun. Pada tahap ini mulai terjadi perubahan, baik
dan sementara orang tua yang masih ingin mengawasi anaknya dapat
dan yang akan datang dari kehidupan individu dan hal ini akan
dengan baik, jika tidak, maka dia akan mengalami kebingungan peran
2005).
2. Menarche
b. Perkembangan kognitif
c. Perkembangan Psikososial
depan dan cita-cita harus mulai disusun (Potter & Perry, 2005).
5. Santri
terdapat dua kelompok santri yaitu santri mukim dan santri kalong.
Santri mukim adalah murid-murid yang berasal dari daerah jauh atau
2010).
kecil yang “tak pernah mati” dimana kegiatan yang mereka lakukan
350 siswa yang dipilih dari berbagai sekolah asrama (Malaysia, China,
membuat siswa stres ialah terkait tuntutan akademik, relasi sosial dan
teman, dan faktor sekolah (tugas yang banyak, salah paham dengan
stres dan dismenore pada siswi SMA Negeri 2 Ngawi, dimana hal ini
kepercayaan 95%).
30
D. Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
bervariasi yaitu antara 10–16 tahun, tetapi rata-rata pada usia 12,5
2. Fisiologi Menstruasi
pecah menjadi korpus luteum. Saat seperti ini ovum akan keluar dari
3. Siklus Menstruasi
haid terdiri dari tiga fase yaitu fase haid, fase proliferatif dan fase
sekretorik atau progestasional. Fase yang pertama yaitu fase haid. Fase
haid adalah fase yang paling jelas, ditandai oleh pengeluaran darah dan
kadar progesteron dan esterogen darah turun tajam. Karena efek akhir
ini menyebabkan lapisan dalam uterus yang kaya vaskular dan nutrien
sebuah lapisan dalam yang tipis berupa sel epitel dan kelenjar, yang
uterus keluar melalui vagina sebagai darah haid. Kontraksi yang terlalu
fase folikuler baru dapat dimulai. Setelah lima sampai tujuh hari di
pertumbuhan endometrium.
yang didominasi oleh esterogen ini berlangsung dari akhir haid hingga
penyebab ovulasi.
menjadi jaringan kaya vaskular dan glikogen. Periode ini disebut fase
E. Dismenore
1. Pengertian Dismenore
yang ada pada saat menstruasi (Harel dan Hillard, 2008). Rasa nyeri
2011).
berfluktuasi dan tidak teratur yang terjadi pada beberapa jam sebelum
atau saat menstruasi dan biasanya terjadi selama 6 jam hingga 2 hari.
36
Dismenore primer ini terjadi pada remaja dengan prevalensi 95% dan
daerah abdomen bawah. Nyeri ini biasanya disertai oleh sakit kepala
bagian belakang, mual, muntah dan diare (Seller dan Symons, 2012).
2010).
yaitu nyeri perut (55), diare (28), mual (14), konstipasi (10), muntah
37
(3), any primary symptoms (69) dan multiple (≥2) primary symptoms
(31).
Pada usus halus, prostaglandin membuat otot polos yang ada pada
diare. Perubahan mood atau stress pada remaja juga terjadi akibat
4. Faktor Penyebab
- Faktor kejiwaan
timbul dismenore.
- Faktor endokrin
- Faktor alergi
5. Faktor Resiko
kejadian dismenore.
mendapat menstruasi pertama kali pada usia yang lebih muda (<11
dkk., 2013).
c. Hipermenore (menoragia)
haidh yang terlalu banyak dari normalnya dan lebih lama dari
d. Merokok
e. Usia
f. Riwayat keluarga
6. Diagnosis Dismenore
berikut :
(Bitzer, 2015)
7. Fisiologi Dismenore
dalam uterus yang kaya vaskular dan nutrien ini kehilangan hormon-
hormon penunjangnya.
menstruasi kecuali sebuah lapisan dalam yang tipis berupa sel epitel
8. Dampak Dismenore
9. Penatalaksanaan Dismenore
a. Kompres hangat
b. Senam dismenore
c. Diet
d. Akupresur
kontrasepsi oral.
dismenore.
b. Berhenti merokok
c. Olahraga
F. Kerangka Teori
Proses
Regulator Cognator
Peningkatan Kadar emosi tidak stabil
Prostaglandin saat menstruasi
Efektor 1. Fisik
2. Psikologis
3. Sosial
4. Aktivitas
Pengalaman Dismenore
A. Kerangka Konsep
dari segi fisik, psikologis, sosial dan aktivitas. Dismenore ini termasuk
dalam salah satu bentuk stresor, dimana ketika dihadapkan dengan sebuah
pada penelitian ini, yang pertama yaitu koping berfokus pada masalah
(active coping and seeking sosial support). Active coping adalah sebuah
Jenis koping yang kedua yaitu anticipatory coping dan reactive koping,
49
50
karena nyeri ini adalah sebuah hal yang sifatnya subjektif, sehingga segala
B. Definisi Istilah
sehari-hari
dismenore
A. Desain Penelitian
jika koping yang dilakukan tidak berhasil, maka dismenore ini akan
seorang remaja.
51
52
110 orang.
C. Partisipan Penelitian
Depok
D. Instrumen Penelitian
sudah dibuat, sudah terlebih dahulu diuji pada satu partisipan lain yang
1. Pengumpulan Data
peneliti sendiri dengan dibantu alat perekam serta alat pencatat dan tak
percakapan sehari-hari.
F. Keabsahan Data
Temuan atau data dapat dinyatakan valid pada penelitian kualitatif, apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
1. Uji Kredibilitas
2014).
triangulasi teori, dimana teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu
yaitu tidak ada data tambahan dari hasil yag sudah didapatkan..
secara jelas dan sistematis agar para pembaca laporan hasil penelitian
namun auditor eksternal juga dilibatkan dalam hal ini auditor tersebut
4. Konfirmabilitas
tema
H. Etika Penelitian
Pondok Petir Depok” yang telah dilakukan pada lima partisipan melalui
data sehingga ditemukan beberapa tema yang muncul. Hasil penelitian ini
berdiri pada tahun 1997 dengan sistem pembelajaran yang holistik dan
pesantren ini terletak di wilayah Pondok Petir Bojongsari Depok. Jumlah total
santri yang ada di Pondok An-Nahdlah baik putra maupun putri yaitu
berjumlah 250 dengan 135 santri putra dan 110 santri putri. Santri putri yang
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Partisipan
58
59
Karakteristik
Partisipan Usia Agama Pendidikan Suku Usia pertama Riwayat
saat ini kali keluarga
Dismenore terkait
dismenore
P1 19 Islam 3 Aliyah Jawa 19 Tidak ada
P2 18 Islam 3 Aliyah Jawa 17 Tidak ada
P3 14 Islam 2 Jawa 12 Ada (ibu)
Tsanawiyah
P4 17 Islam 3 Aliyah Sunda- 16 Ada (ibu)
Jawa
P5 13 Islam 1 Betawi 11 Tidak ada
Tsanawiyah
Tabel 5.1 Karakteristik Partisipan
Jawa, usia pertama kali dismenore 19 tahun dan tidak ada riwayat
Partisipan kedua (P2) berusia 18 tahun, Islam, kelas 3 Aliyah, Suku Jawa,
usia pertama kali dismenore 17 tahun dan tidak ada riwayat dismenore
dalam keluarga.
Jawa, usia pertama kali dismenore 12 tahun dan ada riwayat dismenore
2. Analisa Tematik
tema dimana ketika ditambahkan satu partisipan lagi, tidak muncul tema
baru, sehingga data sudah peneliti nyatakan tersaturasi dan hanya lima
berbeda-beda, baik dari segi onset dan durasi nyeri, sifat nyeri, gejala
penyerta nyeri, lokasi, derajat nyeri dan kualitas dari nyeri itu sendiri.
awal menstruasi hingga hari kelima dan dua dari partisipan yang lainnya
“...Pas bulan ini aja saya ngerasain nyerinya itu pas dari sebelum haidh
dan sampek haidh hari kedua...” (P2)
Nyeri jika ditinjau dari segi pola dan bagaimana munculnya, nyeri
bertahap, dan c) nyeri hilang timbul. Satu dari lima partisipan mengatakan
secara bertahap lalu lama kelamaan mencapai puncak pada hari kedua.
Tiga dari partisipan lainnya mengatakan bahwa nyeri yang ia alami timbul
2) Gejala penyerta
seperti muntah, diare, pusing, nyeri sendi, kelemahan, nyeri pada daerah
kaki, dan masih banyak yang lainnya. Tiga dari lima partisipan
menyatakan bahwa gejala yang dirasakan selain nyeri yaitu nyeri dan tidak
yaitu panas pada daerah punggung dan sisanya menyatakan bahwa hanya
“..Iya,, dari pola makan itu eee karena gak enak kan makannya, kalo
ditawarin makan ya iya entar, iya entar gitu, paling kalo bener-bener
berasa laper banget gitu, baru dipaksain makan...” (P2)
3) Lokasi nyeri
bagian bawah, namun tak menutup kemungkinan nyeri itu ada di daerah
nyeri atau pegal yang dirasakan juga ada di bagian kemaluan, kaki,
dengan skala berat, sedangkan sisanya mengalami nyeri derajat sedang dan
“...8 mungkin, 8 9 10, heem pernah ampek sakit yang sampek nangis gak
bisa di tahan...” (P4)
“...Kayaknya tiga deh, masih ringan, masih bisa dipake apa-apa kok...”
(P1)
wawancara mendalam ini yaitu nyerinya melilit, ingin buang air besar,
pegal dan panas pada daerah perut bagian bawah. Tiga dari lima partisipan
“...Nyerinya itu pegel, disininya (perut bawah) sama di kemaluan itu pegel
gitu...” (P2)
Dua dari lima partisipan yang ada mengatakan bahwa nyeri yang
“...ya, kayak pengen BAB tapi ngak bisa keluar gitu...” (P3)
64
Satu dari lima partisipan mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan itu
melilit dan panas pada bagian perut bawah, berikut ungkapan partisipan
tersebut:
“...Pokoknya kayak panas, terus gimana ya,, panas dan ngelilit gitu
kak...” (P1)
Satu partisipan mengungkapkan bahwa ia merasa kebingungan untuk
perubahan pola makan, pola tidur, emosi, aktivitas dan proses belajar.
1) Intoleran aktivitas
Dismenore adalah salah satu dari masalah yang timbul saat menstruasi
penurunan nafsu dan porsi makan saat dismenore, sedangkan dua yang
ungkapannya:
“...Iya,, kalo lagi nyeri itu gak nafsu banget, kadang-kadang kan siapa tau
itu gangguan karena kurang makan, tapi dipaksain, tapi emang gak nafsu
banget pokoknya...” (P1)
“...Nggak ada mbak, kalau lagi haid malah kadang makannya banyak...”
(P5)
Dismenore ini tidak hanya berimbas pada aktivitas dan pola makan
pola tidur santriwati tersebut. Tiga dari lima partisipan mengatakan bahwa
“...Mungkin pas awal-awal mau tidur gitu, pas baru mau tidur itu kan
masih berasa sakit, rada lama tidurnya karena masih berasa sakit...” (P1)
“...Kalo aku sih gak pernah keganggu sih kak, kalo sama tidurku, lagi
pula dismenorenya gak pernah malem kan kak, jadi tidur ya tidur aja, tapi
pas lebih sakit gitu, aku lebih milih tidur sih kak...” (P4)
4) Perubahan psikologis yang dialami santriwati saat dismenore
rasa ingin marah-marah, cemas, takut ataupun bahkan menarik diri. Para
diri.
ungkapannya:
“...Oh iyaa mungkin, eeee lebih sering menyendiri, tapi kalo kadang tapi
kalo diem gitu lebih kerasa banget kan nyerinya...” (P2)
5) Perubahan Proses Belajar Santriwati saat Mengalami Dismenore
Perubahan-perubahan yang terjadi saat dismenore baik dari pola
makan, pola tidur, aktivitas maupun psikologis, pada akhirnya juga akan
67
“...Mungkin fokusnya agak lebih berkurang aja, cuman dulu kan Cuma
ngerasa perut gak enak aja, gak sampek sakit...” (P2)
Tiga dari lima partisipan mengatakan bahwa mereka pernah izin tidak
ungkapannya :
“...Kebetulan sih gak pernah kalo pas dikelas, paling kayak gitu, sampek
sakit, gak masuk itu pernah,,,” (P1)
Anak T usia 13 tahun mengatakan hal yang berbeda dengan empat
“...kalau konsentrasi biasa aja, tapi kalau maju ke depan atau jawab
pertanyaan itu agak males, karena males berdirinya males buat
jalannya...” (P5)
santriwati
manajemen nyeri ini terdiri dari tiga sub tema di dalamnya yaitu 1) upaya
mengalami dismenore.
tidur, minum air hangat, kompres air hangat, minum susu, air jahe hangat,
makan, aktivitas dan lain-lain. Empat dari lima partisipan dalam penelitian
ini mengatakan bahwa cara yang ia lakukan untuk mengurangi nyeri itu
“...paling Cuma kalo lagi sakit banget dibawa tidur, tapi kalau sakitnya
biasa didiemin aja...” (P5)
“...Iya biasanya buat ngurangi nyerinya biasanya dibuat tidur...” (P3)
Anak V usia 17 tahun menambahkan bahwa posisi tidur yang biasa ia
lakukan adalah tidur dengan meringkuk dengan tujuan agar dengan posisi
tersebut perut dari partisipan tertekan dan hasil akhirnya nyeri dapat
“...Tidur, paling gak itu nge, nge apa sih namanya kak, ngeringkuk, iya
ditahan, pokoknya diteken...” (P4)
Dua dari lima partisipan mengatakan bahwa minum air hangat dan
berikut ungkapannya:
“...Kalo saya biasanya minum air hangat, kadang suka eee masukin air
hangat ke botol, kalo gak plastik, terus ditaruh disini (menunjuk perut
bawah) diteken-teken gitu...” (P2)
69
selain air hangat biasa, ia pun mengkonsumsi air jahe hangat seperti yang
“...ibu saya kalo misalkan lagi sakit-sakit gitu, suka nyaranin, minum air
jahe, air jahe anget...” (P2)
Dua dari lima partisipan pun mengatakan bahwa minum susu bear
brand adalah hal yang ia lakukan untuk mengurangi nyeri. Berikut salah
satu ungkapannya:
ungkapannya:
“...kalau aku Cuma duduk diem jadinya malah kerasa, jadinya aku bawa
jalan, enjoy aja sama temen temen...” (P5)
Anak P usia 19 tahun, selain menggunakan tidur sebagai upaya
penghilang nyeri, ia pun mengatakan bahwa makan adalah salah satu yang
ungkapannya:
mereka alami adalah hal yang biasa dan wajar terjadi saat menstruasi,
berikut ungkapannya:
“...nggak, yaaaaaa alasannya sih yaa mikirnya kayak itu wajar aja gitu,
emang kalo hari awal-awal haidh itu emang kayak gitu...” (P2)
“...Gak pernah, soalnya katanya itu biasa, emang lagi mentsruasi itu
kayak gitu, sakit gitu...” (P3)
santriwati saat dismenore terbagi ke dalam tiga sub tema, yaitu dukungan
1) Dukungan emosional
ibunya dari pada anggota keluarga yang lainnya. Tiga dari enam partisipan
“...itu juga kan aku pernah ngadu ke mama, mah kok sakit banget sih
rasanya kalo lagi sembilangan, sakit banget, sampek bener-bener sakit
mah, kalo kanker rahim gimana mah, kan aku ketakutan ya... terus kata
mama gak ah teh, itu siklus yang biasa untuk wanita, mama juga sering
waktu dulu muda, sampek sekarang juga masih sering...” (P4)
“...dibilang gini “ udah gapapa kak, itu mah nggak ini banget, remaja”
jadi aku nggak ditakut takutin. Meskipun aku sering ngadu sakit. Cuman
gpp wajar remaja masih puber-pubernya...” (P5)
Satu dari tiga partisipan di atas, juga mendapatkan dukungan
“...aku ngomong kayak gini ke temen, aku ke rumah sakit aja ya, kalo aku
kenapa-kenapa gimana, ampek kanker rahim, kata temenku: iya vik gak
papa udah biasa...” (P4)
2) Dukungan instrumental
dan air hangat. Empat dari lima partisipan ini mendapatkan dukungan
“...Biasanya mereka, pas aul lagi sakit itu diambilin makan, diambilin
minum, atau ditawarin apa gitu biar aul juga bisa makan...” (P3)
“...paling temen-temen ngebantuin ngasih air anget, sama beliin susu bear
brand itu kan katanya bisa ngurangi katanya...” (P1)
3) Dukungan informasional
informasional, baik dari ibu atau teman satu pondoknya. Informasi yang
“...Karena saya kan ini ya,, kalo misalnya sakit, gak langsung bilang sakit
banget, cuma ngeluh-ngeluh gitu aja,, maksudnya gak nyampek apa ya,,,
eee mengasih tau kalo lagi sakit banget gitu, jadi mereka ya cuman
menyarakan untuk minum air hangat dan istirahat kayak gitu...” (P2)
“...Kalo mama sih ngasih sarannya dibawa ikut kegiatan aja, biar gak
kerasa kata mama kayak gitu...” (P3)
“...pokonya kata mama kalo dismenore atau apa ya seenaknya aja kamu
gimana entah dibuat tidur lah atau jalan lah, yang pasti nggak usah
takut...” (P5)
72
informasi ini dari guru atau pun saat belajar di sekolah. Berikut ungkapan
Namun, dalam hasil penelitian ini empat dari lima partisipan mengatakan
“...Biasanya ikut kegiatan itu doang sih, Biasanya eeee dua tiga hari lah
sebelum menstruasi...” (P3)
73
partisipan dalam studi ini meliputi 1) tidak boleh meminum obat nanti
bahwa obat yang dikonsumsi akan tertimbun dalam tubuh dan akan
partisipan:
merasa nyeri, lebih baik didiamkan saja dari pada diberikan obat-obatan.
Berikut ungkapannya:
Bab ini menguraikan tentang interpretasi dari hasil penelitian yang telah
maupun teori yang ada terkait penelitian ini untuk melengkapi dan memperkuat
pembahasan dari penelitian ini. Bab ini juga akan membahas tentang keterbatasan
secara rinci dari masing-masing tema yang ada dalam penelitian ini.
beberapa komponen yaitu lokasi, intensitas, kualitas, onset dan durasi nyeri,
gejala penyerta, lokasi, sifat nyeri, tingkatan dan kualitas nyeri. Dampak nyeri
74
75
mengarah kepada ciri khas dari dismenore, sementara dampak adalah sebuah
Onset dan durasi nyeri dapat dilihat dari awitan dan bagaimana nyeri
itu muncul, serta bagaimana pola dari nyeri tersebut, menetap atau hilang
timbul (Marmo dan Arcy, 2013). Hasil penelitian ini menemukan bahwa
dismenore yaitu dimulai dari hari pertama hingga hari kelima menstruasi. Hal
ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aziato, Dedey dan Lamptey
jam saat menstruasi terjadi. Durasi atau lama dismenore menurut hasil
penelitian ini yaitu mulai dari satu jam hingga lima hari selama menstruasi.
Perbedaan onset dan durasi dismenore ini berhubungan dengan beberapa hal
yaitu usia menstruasi yang terlalu dini, lamanya siklus menstruasi, banyaknya
darah yang keluar, dan belum pernah melahirkan (Goldman, Troisi dan
Rexrode, 2013).
hilang timbul dan menetap. Hal ini didukung oleh pernyataan yang
dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul yang
yaitu daerah perut bagian bawah, pinggul, pinggang dan daerah kemaluan.
Hal ini didukung oleh pernyataan yang dikemukakan Manam (2011) dalam
pada bagian perut bawah dan kadang menyebar ke sekitarnya (pinggang dan
paha depan).
Gejala penyerta dari nyeri selama menstruasi yang dirasakan oleh para
gejala penyerta dismenore yaitu nyeri pada pinggang dan kaki, punggung
panas dan nafsu makan menurun. Nyeri pada kaki ini terjadi akibat kontraksi
otot-otot pada kaki yang dipicu oleh sekresi prostaglandin. Sedangkan nyeri
pada daerah pinggang ini terjadi karena ligamen di area pinggang meregang
penelitian yang dilakukan oleh Aziato, Dedey dan Lamptey (2014) gejala
yang menyertai dismenore yaitu mual, muntah, diare, sakit kepala, nyeri
gejala penyerta nyeri, hanya pada saat hari pertama menstruasi. Menurut
Kahan, Miller dan Smith (2009) dalam bukunya, gejala penyerta dismenore,
utamanya dismenore primer yaitu mual, muntah, diare, dan sakit kepala.
Kadar atau derajat nyeri yang dialami selama menstruasi pada masing-
derajat dismenore yang dialami santriwati berkisar antara ringan hingga berat.
ditolerir dan masih bisa digunakan untuk beraktivitas, sedangkan untuk nyeri
sedang dan berat, santriwati mengatakan bahwa nyeri ini bisa menyebabkan
penelitian ini, sesuai dengan teori, dimana menurut Manuaba dalam Rakhma
(2011) derajat dismenore itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu dismenore
ringan, sedang dan berat. Dismenore ringan adalah dimana ketika seseorang
mengalami nyeri yang masih dapat ditolerir dan dapat melanjutkan kegiatan
nyerinya dengan merintih dan diperlukan obat penghilang rasa nyeri tanpa
seseorang tidak mampu lagi melakukan pekerjaan biasa dan perlu istirahat
partisipan yang mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan seperti ingin buang
air besar, panas dan melilit, nyeri atau pegal, bahkan juga ada yang merasa
ingin buang air besar. Nyeri perut ini terjadi karena usus juga berkontraksi
kualitas nyeri yang dirasakan itu seperti terikat, ditekan, dicubit, menyebar ke
dan proses belajar. Studi kualitatif yang dilakukan oleh Nuryani (2011) di
dkk, 2014).
waktu tidurnya dan bahkan ada pula yang menurun. Keadaan santriwati yang
cenderung susah untuk tidur ini sesuai dengan teori yang ada, dimana
79
penelitian yang dilakukan oleh Joshi, Davda dan Jadav, tahun 2013 di
dan muskular. Kontrol dan pengaturan tidur tergantung pada hubungan antara
pusat otak tertinggi untuk mengontrol tidur dan terjaga. Sebuah mekanisme
menyebabkan terjaga dan yang lain menyebabkan tertidur (Potter dan Perry,
2011) .
retikular (SAR) berlokasi pada batang otak teratas. SAR dipercayai terdiri
menerima stimulus sensori visual, auditori, nyeri, dan taktil. Aktivitas korteks
tertentu dalam sistem tidur raphe pada pons dan otak depan bagian tengah.
Region, BSR).
dalam berbagai fungsi otak, misalnya keadaan tidur, suasana hati, emosi,
penting dalam berbagai fungsi otak tersebut karena jalur neuron serotonergik
2011).
waktu tidur atau istirahat saat mengalami dismenore. Tidur atau istirahat yang
santriwati untuk mengurangi nyeri yang dirasakan. Hal ini sesuai dengan teori
yang ada, dimana istirahat dapat membantu merilekskan otot-otot dan sistem
saraf. Semakin lama seseorang tersebut beristirahat, maka tubuh akan terasa
2013).
yang pada akhirnya menyebabkan mood dan emosi seseorang menjadi tidak
stabil (Putri, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Yasir, Kant dan Dar pada
tahun 2014 menunjukkan bahwa 116 dari 356 responden menyatakan bahwa
kecil lainnya menjadi lebih mudah marah saat dismenore. Penelitian serupa
yang dilakukan oleh Joshi, Davda dan Jadav (2013) juga menjelaskan bahwa
secara jelas oleh Lauralee (2012) dalam bukunya, dimana prostaglandin yang
macam stimulus, salah satunya yaitu stimulus yang berasal dari zat kimia.
dan sistem limbik memicu respon perilaku dan emosi. Impuls ini akan
membuat terjadi nya respon emosi dan perilaku, seperti marah-marah, cemas,
dan lain-lain (Lauralee, 2012). Bukan hanya hal itu, dismenore ini juga akan
Dismenore ini setidaknya mengganggu 50% wanita masa reproduksi dan 60-
85% pada usia remaja, yang mengakibatkan banyaknya absensi pada sekolah
13 yang mengalami dismenore tidak hadir bekerja dan sekolah selama 1-3 per
involunter yang berasal dari saluran pencernaan, saraf dan hipotalamus, nafsu
makan ini juga dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya bau, rasa, tekstur,
simpatik dan pemakaian energi, nukleus ini juga berfungsi sebagai pusat rasa
kenyang. NPV juga mengeluarkan sebuah hormon yaitu CRH dimana hormon
dan protein untuk meningkatkan suplai energi selama stres. Ketika kadar
stres sudah mulai berkurang, simpanan energi tubuh pun akan menurun,
diharapkan nanti pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilaku santriwati
Dismenore ini dapat diatasi dengan berbagai macam upaya, salah satu upaya
kompres air hangat, minum jahe hangat, minum susu, tidur dengan posisi
akibat spasme atau kekakuan serta memberikan rasa hangat lokal. Nyeri
akibat memar, spasme otot, dan arthritis berespon baik terhadap peningkatan
darah lokal. Oleh karena itu, peningkatan suhu yang disalurkan melalui
dengan menggunakan red bean pillows efektif dalam menurunkan nyeri yang
dirasakan sebelum dan saat menstruasi. Penelitian yang lain juga dilakukan
dan kelompok kompres dingin p- value 0,000 < α (0,05) sehingga dapat
intensitas nyeri pada kelompok kompres dingin lebih besar yaitu 34,44
sedangkan kelompok kompres hangat yaitu 16,56. Oleh karena itu kompres
menurut mereka tidur mampu membuat tubuh rileks dan mengurangi nyeri
yang mereka rasakan. Hal ini sesuai dengan teori, dimana istirahat dapat
tersebut beristirahat, maka tubuh akan terasa lebih rileks. Istirahat dan tidur
merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.
Istirahat dan tidur yang cukup, akan membuat tubuh baru dapat berfungsi
secara optimal. Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan
hanya beristirahat (tidur) yaitu sejumlah 14 siswi (23,0 %) dari 61 siswi, dan
ditunjukkan pada penanganan istirahat dan tidur yaitu sejumlah 9 siswi (14,8
intensitas nyeri yang dirasakan oleh santriwati. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang ada, dimana intensitas nyeri haidh sebelum diberikan air
rebusan jahe pada Mahasiswa Stikes Aisiyah Yogyakarta berkisar 5-8 dengan
rata-rata 7 dan sesudah diberikan air rebusan jahe hari kedua berkisar antara 1-
pemberian air rebusan jahe terhadap intensitas nyeri haidh yang dirasakan
(Wilis, 2011). Jenabi (2013) juga mengadakan penelitian yang serupa, dan
hasilnya menunjukkan bahwa satu kelompok yang diberikan terapi rebusan air
jahe terjadi perubahan skala nyeri yang sangat signifikan dibandingkan dengan
astiri, pemberi aroma ataupun sebagai obat (Bartley dan Jacobs, 2000 dalam
Amir, 2014). Senyawa antioksidan alami dalam jahe cukup tinggi dan sangat
efisien dalam menghambat radikal bebas dan hidroksil yang dihasilkan oleh
sel-sel kanker dan bersifat antikarsinogenik, non toksisk, dan non mutagenik
dalam konsentrasi tinggi (Manju dan Nalini, 2005 dalam Amir, 2014).
88
zingeron.
mengurangi nyeri (Haghihi, dkk, 2005; Ozgoli dkk, 2009; Black dkk, 2010;
(Jerdy, Hosseini dan Elvazi, 2012 dalam Anisa, 2015). Fungsi otak selain
struktur sistem saraf pusat yang lebih tinggi untuk persepsi nyeri, otak juga
spinalis. Dua regio diketahui menjadi bagian dari jalur analgesik desenden ini.
(2013), dimana hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat nyeri
nyeri sedang sejumlah 16 siswa (88.9%) dan skala nyeri berat sejumlah 2
adalah siswa dengan skala nyeri ringan sejumlah 12 siswa (66.7%) dan skala
nyeri sedang sejumlah 6 siswa (33.3%). Hasil ini menunjukkan bahwa senam
menstruasi.
B6, dan C, juga menjadi salah satu cara yang dapat membantu meringankan
dismenore yang dirasakan oleh remaja (Devi, 2012 dalam Susilowati, 2014).
dimana pada saat remaja dianjurkan untuk mengkonsumsi satu gelas susu
ini dapat membantu mengurangi kram dan kejang perut saat menstruasi
otot, dimana salah satu otot tersebut adalah otot uterin yang membutuhkan
kalsium agar tetap mampu menjalankan fungsinya secara normal. Kram pada
rahim ini pun akan lebih mudah muncul jika tubuh kekurangan kalsium
kelompok susu dan coklat hampir sama. Namun setelah dilakukan intervensi,
terjadi penurunan nyeri sebesar 1,34 dari angka awal, maka dapat
nyeri menstruasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata skala nyeri setelah
pemberian susu dan cokelat, yang mana rata-rata skala nyeri, sesudah
rumah atau di pondok, bisa juga dilakukan di puskesmas, atau tempat praktik
tenaga medis terkait. Namun sayangnya, saat ini motivasi dan keinginan
masihlah sangat rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian, dimana
mengatakan dismenore yang mereka alami masih bisa mereka tangani sendiri,
pemeriksaan kesehatan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor dimana salah
satu faktor yang paling penting yakni pengetahuan remaja tentang dismenore.
dampak dari timbulnya dismenore ini sangatlah bervariasi. Hal ini mereka
lakukan atas dasar keinginan diri sendiri ataupun pengaruh dari lingkungan
sekitar, seperti orang tua dan teman sebaya. Teman sebaya ternyata memiliki
pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan dengan orang tua. Hal ini
bertemu antara santriwati dan teman sebaya, mengingat lebih banyak waktu
Selain itu pada fase remaja, posisi teman sebaya menggantikan kedua orang
tua, dikarenakan pada fase ini sering terjadi adanya kesenjangan dan konflik
adalah sebuah upaya menahan agar sesuatu yang tidak kita inginkan itu tidak
terjadi. Antisipasi juga termasuk dalam salah satu mekanisme koping dimana
antisipasi ini adalah suatu upaya untuk menghadapi suatu stresor yang
diprediksikan terjadi dalam waktu dekat (Schwarzer dan Taubert, 2002 dalam
didapatkan hasil bahwa mereka ada yang tidak melakukan pencegahan dan
bahwa dismenore ini tidak dapat dicegah, karena munculnya tidak dapat
diprediksi, namun bukan hanya itu, selain waktu timbulnya dismenore yang
melakukan aktivitas. Hal ini sesuai dengan teori dimana salah satu cara yang
siklus menstruasi agar teratur (Ernawati, Hartiti, dan hadi, 2006 dalam Bahri,
Afirwardi, dan Yusrawati, 2016). Hal ini didukung oleh hasil penelitian
statistik diperoleh P Value = 0,000 dimana nilai tersebut lebih rendah dari
nilai α = 0,05 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima atau ada
5,400 (2,459- 11,859) artinya pengetahuan remaja putri yang baik tentang
kurang baik.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
perilaku tertentu pada saat dibutuhkan, tetapi kalau sikapnya negatif, justru
bagaimana pencegahannya.
tersebut bisa didapatkan dari orang tua, saudara, orang dewasa dan teman
sebaya. Masa remaja merupakan masa krisis karena pada tahap ini mereka
banyak mengalami adanya perubahan pada dirinya, baik dari segi fisik
yaitu lebih ke arah memberikan nasihat serta support, bahwa dismenore itu
adalah sebuah proses normal yang umum terjadi pada perempuan. Bentuk
hangat, minum susu dan istirahat agar nyeri yang dirasakan berkurang.
dukungan sosial terdiri dari informasi verbal atau non-verbal, bantuan yang
nyata, atau tingkah laku yang diberikan orang-orang yang dekat dengan
lewat ungkapan hormat untuk orang lain, dorongan maju atau persetujuan
berupa informasi dan saran, maka bantuan tersebut termasuk dalam kategori
dismenore juga dilakukan oleh Hasanah tahun 2010. Penelitian ini berjudul
dukungan keluarga juga dikaji lebih lanjut. Namun, pada penelitian ini,
namun menjadi variabel perancu yang juga dikaji. Pada penelitian ini
Perhatian ini biasanya diberikan oleh ibu, atau pun anggota keluarga yang
didapatkan dari seorang ibu, guru, dan teman sebaya satu pondok. Selaras
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Metusala dan Suryanto
(5,4%). Namun hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan
informasi yang diperoleh remaja putri tentang dismenore dari paparan media
(10,6%).
yang dapat dilakukan, dimana hal ini sesuai dengan teori mekanisme koping
yang diusung oleh Lazarus dan Folkman (1984) dalam Muthoharoh (2010)
kognitif dan perilaku secara konstan untuk mengelola tekanan internal dan
dibagi dalam dua jenis yaitu koping berfokus pada masalah dan koping
berfokus pada emosi. Salah satu komponen koping berfokus pada masalah
Hasil penelitian ini sejalan dengan studi kualitatif yang dilakukan oleh
Aziato, Dedey dan Lamptey pada tahun 2015 mengenai mekanisme koping
saat dismenore, pada penelitian tersebut didapatkan bahwa salah satu bentuk
sosial yang didapatkan partisipan dalam penelitian tersebut berasal dari teman
teman sebaya dari partisipan, membantu untuk mencuci pakaian yang kotor.
berupa sentuhan hangat dan motivasi, agar partisipan tetap semangat dalam
menghadapi nyeri yang ia alami. Dukungan dan perhatian dari ibu, anggota
98
keluarga, teman dan lainya sangatlah penting bagi remaja yang mengalami
takut dan mengurangi nyeri yang dirasakan (Potter & Perry, 1997 dalam
Hasanah, 2010).
sebaya serta guru di sekolah. Sosok yang sangat berperan penting dalam
dari pada di rumah. Dukungan yang diperoleh ini sangat berperan penting
oleh dismenore.
Mitos berasal dari kata mytos bahasa Yunani yang bercerita cerita atau
Menurut KBBI (2016) mitos adalah cerita tentang suatu bangsa tentang dewa
semesta alam, manusia dan bangsa tersebut, yang diungkapkan secara ghaib.
sejarah yaitu “ a myth is true history or what came to pass at the beginning of
time, and one which provides the pattern for human behaviour”. Sehingga
baik kisah itu nyata, legenda maupun kisah yang tidak dapat dibuktikan
masa lalu disebut mitos apabila kisah tersebut diyakini dan dapat
Meskipun secara medis mitos yang berkembang itu tidak alamiah, namun
Hasil studi ini menunjukkan bahwa salah satu mitos terkait dismenore
adalah mengkonsumsi obat penurun nyeri dapat menimbun dalam tubuh. Hal
ini kurang sesuai dengan teori yang ada dimana obat yang masuk ke dalam
tubuh akan diabsorpsi oleh usus halus dan akhirnya masuk ke dalam hati.
Obat akan ikut sirkulasi ke dalam jaringan, kemudian berinteraksi dengan sel
dan melakukan sebuah perubahan zat kimia hingga menjadi aktif. Obat yang
pemecahan, akan terdapat sisa zat yang tidak dapat dipakai (Damayanti,
Sisa zat ini tidak bereaksi kemudian keluar melalui ginjal dalam
bentuk urine dari intestinal dalam bentuk feses, dan dari paru-paru dalam
bentuk udara. Hal ini dapat disimpulkan bahwa obat yang masuk dalam
tubuh, sisa-sisa zat nya akan dikeluarkan melalui sistem pembuangan dan
tidak tertimbun di dalam tubuh. Namun disisi lain, mitos tersebut ada
benarnya, dimana obat yang kita konsumsi juga memiliki efek samping yang
untuk remaja dan lebih baik didiamkan, kurang sesuai dengan teori yang ada
100
maka obat tersebut akan memberikan efek terapi sesuai dengan yang kita
inginkan. Namun, jika dosis yang dikonsumsi melebihi dosis maksimal, maka
obat tersebut akan berbahaya dan menimbulkan efek toksik atau keracunan
(Tjay dan Rahardja, 2007). Dismenore yang dialami oleh remaja juga
ini diabaikan, dismenore ini akan menjadi suatu hal yang berbahaya, karena
biasanya kurang lebih 2-3 hari. Jika dalam waktu 2-3 hari., NSAIDs tidak
x sehari.
101
istirahat atau tidur. Hal ini sesuai dengan teori, dimana istirahat dapat
tersebut beristirahat, maka tubuh akan terasa lebih rileks. Istirahat dan tidur
merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.
Istirahat dan tidur yang cukup, akan membuat tubuh baru dapat berfungsi
secara optimal. Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan
sesuai dengan teori dimana, sensasi nyeri saat menstruasi akan berkurang atau
bahkan hilang saat seorang perempuan tersebut sudah pernah hamil dan
sekitar mereka.
102
B. Keterbatasan Penelitian
data.
penelitian ini.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
dan kompres air hangat, minum susu, istirahat, minum jahe hangat, dan
penelitian ini yaitu teman satu pondok, mengingat sebagian besar lebih
103
104
dirasakan.
akan mengakibatkan efek jangka panjang yang tidak baik pada rahim
mereka.
B. Saran
1. Institusi Keperawatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pondok pesantren
4. Peneliti selanjutnya
Bonde, Fitra M.P. dkk. “Pengaruh Kompres Panas terhadap Penurunan Derajat
Nyeri Haid Pada Siswi SMA dan SMK Yadika Kopandakan II.” Skripsi
S1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, 2014.
Calis, Karim Anton. “Dysmenorrhea Treatment & Management.” Artikel diakses
pada tanggal 07 Januari 2016 pukul 07:58 WIB dari
http://emedicine.medscape.com/article/253812-treatment#d11
Damayanti, Ika Putri. dkk. Panduan Lengkap Keterampilan Dasar Kebidanan II.
Jakarta : Deepublish, 2015.
Douglas, Collins R. Digfferential Diagnosis in Primary Care. Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins a Wolter Kluwer, 2012.
Hendrik. Problema Haid : Tinjauan Syariat Islam dan Medis. Solo : Tiga
Serangkai, 2006.
Lestari, Ni Made Sri Dewi. “Pengaruh Dismenore Pada Remaja”. Artikel diakses
pada tanggal 16 Desember 2015 pukul 22:53 WIB dari
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/download/27
25/2305
Madhubala, Chauhan dan Kala Jyoti. Relation Between Dysmenorrhea and Body
Mass Index in Adolescents with Rural Versus Urban Variation. The
Journal of Obstetrics and Gynecology of India 62 (4) (2012) : h. 442-
445.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. dkk. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta : EGC, 2009.
Ningsih, Ratna. “Efektifitas Paket Pereda Terhadap Intensitas Nyeri Pada Remaja
Dengan Dismenore di SMAN Kecamatan Curup.” Tesis S2 Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Depok, 2011.
Novia, Ika dan Nunik Puspitasari. “Faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Dismenore Primer.” The Indonesian Journal of Public Health Vol 4, No.
2 (Maret 2008): h. 96-104.
Nursalam dan Kurniawati, Ninuk Dian. Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta:Salemba Medika, 2007.
Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika, 2008.
Nuryani. “Studi Fenomenologi Pengalaman Mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan FK-UH Selama Mengalami Dismenore.” Skripsi S1
Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanudin, Makasar, 2011.
Nuryaningsih, Siti. “Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Tingkat Nyeri Haid
Pada Menarche Remaja Putri di MTs Tarbiyatl Mubtadin Wilalung
Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.” Manuscript Skripsi S1 Fakultas
Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Uiversitas Muhammadiyah Semarang,
2013.
Ogunfowokan, Adesola A dan Oluwayemisi A. Babatunde. “Management of
Primary Dysmenorrhea by Scholl Adolescents in ILE-IFE, Nigeria.”
JOSN, Vol.26 No.2, (April 2010) : h. 131-136.
Oktasari, gayatri. dkk. “Perbandingan Efeketivitas Kompres hangat dan Kompres
Dingin Terhadap Penurunan Dismenorea Pada remaja Putri.” Skripsi S1
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, 2014.
Patruno, Joseph E. Dysmenorrhea. Dalam Deborah Ehrenthal, Paula Adams
Hillard, Matthew Hoffman, Menstrual Disorders : a Practical Guide.
USA : Versa Press, 2006 : h.97.
Utami, Vida Wira dan Meta Prastika. Hubungan Pengetahuan Tentang Dismenore
Dengan Perilaku Pencegahannya Pada Remaja Putri Kelas X dan XI di
SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1,
(Februari 2015) : h.5-8.
Utami, Vida Wira dan Meta Prastika. Hubungan Pengetahuan Tentang Dismenore
Dengan Perilaku Pencegahannya Pada Remaja Putri Kelas X dan XI di
SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun 2014. Jurnal Kebidanan Vol
1, No. 1 (Februari 2015) : h. 5-8.
WHO. “Adolescent Development.” Artikel diakses pada tanggal 27 Oktober 2015
dari
http://www.who.int/maternal_child_adolescent/topics/adolescence/dev/e
n/
Wilis, Anggi Retno. “Pengaruh Pemberian Air Rebusan Jahe Terhadap Intensitas
Nyeri Haid Pada Mahasiswa Semester 7 STIKES Aisyiyah Yogyakarta.”
Skripsi S1Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta, 2011.
Women’s Health Program, Monash University . “Menstrual Cycle Problems”.
Artikel diaksees pada tanggal 05 Januari 2016 pukul 19:02 WIB dari
http://med.monash.edu.au/sphpm/womenshealth/docs/menstrual-cycle-
problems.pdf
Yani, Achir . Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC, 2008.
Depok, ........................
Depok, .........................
Partisipan
........................................................
(Nama Jelas)
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
I. Petunjuk Umum
a. Tahap perkenalan
A. Perkenalan
Identitas informan
Nama (inisial) :
Usia :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
B. Wawancara
?
a. Coba ungkapkan apa yang anda rasakan saat mengalami
bagi anda ?
3. Bisa anda ceritakan apa yang anda lakukan untuk mengurangi nyeri
mengurangi nyeri yang anda rasakan ? dari mana anda tau tentang
anda?
Kalo ngambil
makan, mah
pernah sih sekali
dua kali doang,
gak, jarang,
soalnya siang itu
jarang sakit, jadi
masih bisa
sendiri, tapi kalo
males, emang
sengaja dibiarin,
minta tolong
ambilin siapa gitu
buat ngambilin
makan
16. Dari segi proses Kebetulan sih gak Mungkin Iyaa ada biasanya Ya Pasti jadi lebih kalau konsentrasi - Tiga dari lima
belajar sendiri, ada pernah kalo pas fokusnya agak kalo lagi sering emosi, biasa aja, tapi partisipan
perubahan gak? dikelas, paling lebih berkurang menstruasi, karena kita itu kalau maju ke mengatakaan
kayak gitu, aja, cuman dulu setelah sakit itu sakit dari dalam, depan atau jawab bahwa mereka
sampek sakit, gak kan Cuma biasanya masih kita doang yang pertanyaan itu mengalami
masuk itu ngerasa perut gak kebawa juga, tiba- ngerasain, agak males, penurunan tingkat
pernah,,, enak aja, gak tiba lagi belajar, nyerinya itu karena males konsentrasi belajar
sampek sakit, sakit perutnya sendiri, nyerinya berdirinya males saat dismenore
gitu itu sampai melilit- buat jalannya - Satu dari lima
melilit, yang partisipan
Berpengaruh ke ganggu mengatakan
konsentrasi konsentrasi, bahwa ia pernah
belajar atau tidak kenyamanan kita tidak mengikuti
? saat belajar, kegiatan sekolah
beraktivitas, jelas - Satu dari lima
Iya, Berpengaruh, yang paling partisipan
sering sih mengatakan
konsentrasi bahwa konsentrasi
belajar saat
dismenore tidak
mengalami
perubahan
17. Pernah tidak hadir Kebetulan sih gak Gak, iya sih iya, Cuman saya pas Alhamdulillah - Tiga dari lima
di sekolah atau pernah kalo pas alhamdulillah gak soalnya kalo ada kelas 3 ni gak bisa (mengikuti partisipan
kegiatan pondok dikelas, paling kegiatan terus mau buang buang kegiatan sekolah mengatakan
gara-gara nyeri kayak gitu, sakit, juga waktu. Cuman dan pondok) dan pernah tidak
menstruasi ? sampek sakit, gak biasanya gak waktu kelas 11 belum pernah izin mengikuti
masuk itu ikut,, saya pernah pelajaran saat
pernah,,, beberapa kali aja dismenore
nggak ampe - Dua dari lima
Sehari kayaknya dibawa sering partisipan
mengatakan
Ya gak sering lah mungkin 2 3 kali bahwa mereka
kak, jarang lah tetap mengikuti
kegiatan sekolah
Ya kalo malem meskipun
paling itu, kan mengalami
sakitnya dari pagi, dismenore
kan sampek
malem, ya ampek
sehari kan , gak
ikut, mungkin
bahasa atau apa
gitu gak ikut
18. Respon temen- Yaa ada ya,, Karena saya kan Ya biasanya Mungkin itu Masalahnya kan - Dua dari lima
temen atau beberapa temen ini ya,, kalo diwajarin, soalnya sudah menjadi hal temen juga gitu partisipan
lingkungan sekitar yang lebih parah, misalnya sakit, lagi sakit juga, yang biasa kalau lagi haid, mengatakan
saat tau putri paling temen- gak langsung diantara kita, jadi baper. Yaudah bahwa teman
mengalami nyeri temen ngebantuin bilang sakit Biasanya mereka, lebih yang biar aja baper sebaya nya
menstruasi itu apa? ngasih air anget, banget, cuma pas aul lagi sakit disminore yang nanti juga balik cenderung
sama beliin susu ngeluh-ngeluh itu diambilin ngerti lingkungan, sendiri membantu dalam
bear brand itu kan gitu aja,, makan, diambilin lingkungan mah kegiatan sehari-
katanya bisa maksudnya gak minum, atau slow aja, yaelah hari
ngurangi nyampek apa ya,,, ditawarin apa gitu udah biasa sih, - Satu dari lima
katanya,, eee mengasih tau biar aul juga bisa disminore, bukan partisipan
kalo lagi sakit makan, aku doang, semua mengatakan
banget gitu, jadi rata-rata udah bahwa temannya
mereka ya cuman disminore, dan lebih cenderung
menyarakan mereka udah memberikan saran
untuk minum air pernah ngerasain untuk
hangat dan sakitnya apa, mengkonsumsi air
istirahat kayak mungkin yang hangat untuk
gitu,, belum pernah mengurangi nyeri
ngerasain, bilang - Dua dari lima
sabar ya vik, aku partisipan
belum pernah mengatakan
ngerasain, simpati bahwa temannya
doang, sekedar lebih cenderung
simpati, cuman untuk memberikan
dalam hal action support dan
mah gak, menampilkan rasa
mungkin karena empati
hanya memberi
nasehat gitu
20. Terus yang ngebantuin ngasih Kalo saya Selain tidur, udah Tidur, paling gak kalau aku - Empat dari lima
dilakukan untuk air anget, sama biasanya minum sih, biasanya itu nge, nge apa biasanya dibawa partisipan
mengurangi nyeri beliin susu bear air hangat, kadang soalanya kalo sih namanya kak, tidur terus mengatakan
apa? brand itu kan suka eee masukin mau minum obat, ngeringkuk, iya didiemin aja kak bahwa mereka
katanya bisa air hangat ke juga bingung mau ditahan, memilih untuk
ngurangi botol, kalo gak minum obat apa pokoknya Paling Cuma kalo tidur saat
katanya,, plastik, terus kan , biasanya ada diteken, lagi sakit banget mengalami
ditaruh disini kayak obat kiranti dibawa tidur, tapi dismenore
Mungkin (menunjuk perut atau gitu Beraktivitas kalo kalau sakitnya - Dua dari lima
dipaksain makan, bawah) diteken- biasanya, itu kata lagi gak sakit biasa didiemin menggunakana
walau gak nafsu teken gitu mama udah banget, aja. Kalau aku kompres dan
harus dipaksain, jangan entar Cuma duduk minum air hangat
harus ada yang buat istirahat aja malah diem jadinya untuk menurunkan
masuk meskipun ketergantungan malah kerasa, nyeri
dikit harus tetep ibu saya kalo jadinya. jadinya aku bawa - Satu dari lima
makan. misalkan lagi jalan, enjoy aja partisipan
sakit-sakit gitu, sama temen mengkonsumsi
suka nyaranin, temen rebusan jahe
minum air jahe, hangat untuk
air jahe anget, menurunkan nyeri
- Dua dari lima
partisipan
mengkonsumsi
susu untuk
menurunkan nyeri
- Dua dari lima
melakukan
aktivitas untuk
menurunkan nyeri
- Satu dari lima
partisipan tidur
dengan posisi
meringkuk untuk
menurunkan nyeri
21. Dari cara tersebut, Minum susu, Lumayan, Lebih efektif Aktivitas, bisa Jadi kalau pas - Satu dari lima
lebih efektif yang he’eh karena berkurang tiduran sih bikin lupa bangun tidur udah partisipan
mana ? sugesti kali ya, Eeeeeeemmmm nggak sakit, kalau mengatakan
terus jadi enak mendingan dibawa keluar minum susu lebih
gitu kalo abis kompres, sama temen efektif
minum susu P: nggak kerasa - Satu dari lima
sakitnya, entah mengatakan
kita ngobrol atau kompres hangat
jalan jalan sama lebih efektif
temen temen. - Dua dari lima
Nggak dirasa partisipan
banget sakitnya mengatakan tidur
lebih efektif
- Dua dari lima
mengatakan
bahwa aktivitas
lebih efektif
menurunkan nyeri
22. tau dari mana Kalo minum susu, ibu saya kalo Mereka ngasih Itu lebih kayak Nggak dari mana- - Tiga dari lima
informasi tentang kata temen yang misalkan lagi saran-saran gak kebiasaan, mana sih kak. partisipan
cara mengurangi lebih parah itu, sakit-sakit gitu, untuk gimana maksudnya apa Aku biasanya aja. mengatakan
nyeri tersebut ? awalnya sih suka nyaranin, cara nguranginya? ya, karena saya Emang waktu dari mendapatkan
kiranti juga, minum air jahe I: Iya, biasanya sering melakukan kelas 6 haid informasi dari
pereda haidh juga, minum susu bear itu, jadi saya dibawa tidur aja teman
tapi takut, kalo eee mengasih tau brand menyimpulkan - Tiga dari lima
minum gitu-gitu kalo lagi sakit seperti itu, partisipan
jadi minum susu banget gitu, jadi (TEMAN) mengatakan
aja mereka ya cuman mendapatkan
menyarakan Aul tau informasi, informasi dari
untuk minum air tadi kan kalo bear pengalaman
hangat dan brand dari temen, mereka
istirahat kayak kalo yang tiduran - Satu dari lima
gitu,, buat ngilangin mengatakan
nyeri itu taunya mendapatkan
dari mana? informasi dari
ibu
Aul sendiri, aul
ngerasaiinnya
kayak gitu,
24. kalo selama nyeri Gak pernah, Nggak, Gak pernah, Gak, kata mama Nggak Pernah, - Lima partisipan
mentruasi pernah Soalnya apa ya Yaaaaaa Soalnya katanya mah lebay, ya gpp, mengatakan
melakukan nggak, nggak, alasannya sih yaa itu biasa, emang padahal aku juga menurutku biasa tidak pernah
pemeriksaan ke menurut putri mikirnya kayak lagi mentsruasi udah takut kayak kalo cewek haid, melakukan
tenaga kesehatan masih ringan gitu itu wajar aja gitu, itu kayak gitu, gimana, eh malah atau dari cewek pemeriksaan
gak ? Alasannya ? kak, karena belum emang kalo hari sakit gitu kata mama gak cewek di sekolah pada pelayanan
parah , terus juga awal-awal haidh teh lebay, mama juga kan pernah kesehatan
gak sering banget itu emang kayak juga biasa kayak disminore.
sih, gak mesti gitu, gitu, temen-
satu bulan sekali, temenku juga
jadi masih biasa bilang lebay
aja kayak gitu, mita
juga bilang kayak
gitu,
25. lalu pencegahan Gak, pas lagi Untuk mencegah Biasanya ikut Gak ada, trus Nggak pernah, - Empat dari lima
yang putri lakukan, mens doang gitu, gitu ya.... kegiatan itu bingung sendiri, bingung partisipan
agar nyeri yang pas sebelum mens eeemmmm gak doang sih, kalo nyeri mah nyegahnya mengatakan
dirasakan tidak gak sih, kayaknya soalnya terima aja, tidur gimana kak tidak pernah
berlebihan itu apa? mau nyegahnya gitu, udah gitu melakukan
Ya emang nggak, kayak gimana, doang, kalo pencegahan
gak tau pasti itu timbul- nyerinya gak terhadap
(partisipan timbul sendiri parah, mending di dismenore
tertawa), kan apa fresh care - Satu dari lima
ya, ya pas lagi perutnya, itu partisipan
haidh itu sebisa kayaknya gak tau mengatakan
mungkin dicegah, deh saya sih di melakukan
kan sakitnya pas fresh care in, kalo aktivitas untuk
lagi haidh, pegel nyeri, kasih mencegah
jadinya putri bantal dismenore
mikirya ya belakangnya,
makanya tiap hari terus besok
sih harusnya paginya pegel,
teratur, tapi pas heheh
lagi haidh itu
usahakan awal-
awal itu jangan
sampai kosong,
terus minum susu
itu, biar lebih
enak badannya
26. Kalo pas kamu Ya itu sih, suruh Eeemmm ini sih, Iya, pernah waktu itu juga kan aku dibilang gini “ - Satu dari lima
mengalami nyeri istirahat gitu, gak ibu saya kalo itu kata mamah pernah ngadu ke udah gapapa kak, partisipan
menstruasi dirumah, boleh ngangkat misalkan lagi udah ini ni wajar mama, mah kok itu mah nggak ini mengatakan
respon dari ibu berat-berat, atau sakit-sakit gitu, anak kalau lagi sakit banget sih banget, remaja” bahwa ibu
gimana ? apa gitu, biar suka nyaranin, menstruasi kayak rasanya kalo lagi jadi aku nggak menyarankan
(dukungan) badannya gak minum air jahe, gini, mama juga sembilangan, dutakut takutin. untuk
ngedrop banget, air jahe anget, dulu pernah gini. sakit banget, Meskipun aku mengkonsumsi
sampek bener- sering ngadu air jahe saat
jadi orang tua itu, biasanya ada bener sakit mah, sakit. Cuman gpp dismenore
kalo lagi sakit, kayak obat kiranti kalo kanker rahim wajar remaja - Tiga dari lima
disuruh minum atau gitu gimana mah, kan masih puber- partisipan
kiranti atau apa biasanya, itu kata aku ketakutan pubernya mengatakan
gitu,, kan aku gak mama udah ya... terus kata bahwa ibunya
doyan, jadi udah jangan entar mama gak ah teh, pokonya kata menyarankan
paham sekarang, malah itu siklus yang mama kalo untuk istirahat
kalo lagi sakit ketergantungan biasa untuk disminore atau saat mengalami
yaudah istirahat jadinya. wanita, mama apa ya seenaknya dismenore
dulu, gak pernah juga sering waktu aja kamu gimana - Dua dari lima
nyaranin minum Kalo mama sih dulu muda, entah dibuat tidur partisipan
obat, soalnya aku ngasih sarannya sampek sekarang lah atau jalan lah, mengatakan
gak suka.. dibawa ikut juga masih sering, yang pasti nggak bahwa ibunya
kegiatan aja, biar udah gitu doang, usah takut menyarankan
gak kerasa kata untuk
mama kayak gitu mengikuti
aktivitas atau
kegiatan untuk
mengurangi
nyeri
menstruasi
- Dua dari lima
partisipan
mengatakan
bahwa ibunya
mengtaakan
kalau
dismenore ini
normal dan
biasa terjadi
- Satu dari lima
partisipan
mengatakan
bahwa ibunya
melarang ia
mengkonsumsi
obat, karena
ditakutkan nanti
ketergantungan
27. Alasan tidak Iya kak, baru Selalu kalau biasanya ada Karena obat itu, Soalnya - Empat dari lima
memakai obat ? sekali, minum itu misalkan ngeliat kayak obat kiranti bahan kimia, dibilangin partisipan
tapi kesini-kesini, orang minum obat atau gitu istilahnya apa ya,, bahaya. Bukan mengatakan
soalnya kan aja udah ngerasa biasanya, itu kata yang dipikran bahaya, apa ya bahwa alasan
pernah denger pahit sendiri, jadi mama udah mereka gitu, kemarin, Aku tidak
kalo sering kalo lagi sakit apa jangan entar kayak kiranti, pernah denger mengkonsumsi
minum itu nanti gitu, paling malah atau yang lainnya dari temen bahaya obat yaitu takut
itu nimbun, ngeri istirahat, banyak ketergantungan itu jangan, mind kalo buat sekecil obat itu
sendiri, takutnya minum air putih jadinya. setnya jelek, kita, lebih baik tertimbun
bener-bener karena itu kimia didiemin aja dalam tubuh
nimbun dan gitu, lebih baik - Satu dari lima
nyebabin apaan Kan adang didiemin aja partisipan
gitu.. katanya obat-obat mengatakan
dokter itu, ya Gak tau sih kak, bahwa untuk
Katanya gini kan, misalnya kata- kan katanya usia remaja
kalo minum kata orang gitu, sebenernya gak pengobatan
kiranti atau obat, persepsi juga, bagus aja obat- dengan
itu nimbun disini Cuma obat kayak gitu analgesik, tidak
(menunjuk perut menghilangkan itu, gak alami, diperlukan
bagian bawah) nyeri aja, kalo gak nature, - Satu dari lima
gak tau itu mitos kelamaan efek mengatakan
apa bener, sampingnya itu bahwa alasan
takutnya itu numpuk di dalam tidak minum
bener, kan ntar tubuh, gitu, obat yaitu takut
takutnya kanker ketergantungan
serviks atau apa
soalnya
penimbunan atau
apa gitu,,,
ahhahaha
Penimbunan
darah haidh ,,
ANALISA TEMATIK
INFORMAN
NO. PERNYATAAN SIGNIFKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA P1 P2 P3 P4 P5
1. Nyeri pas menstruasi awal hingga Dismenore Onset dan durasi Karakteristik
kedua, pokoknya dalam hitungan muncul saat nyeri dismenore
lima hari lah menstruasi yang dialami
oleh
santriwati
2. Malam perut udah sakit, dan Dismenore
besoknya haidh, nah abis itu hari muncul sebelum
keduanya baru sembilang, sampai dan saat
hari kelima menstruasi
3. Bertahap sih, mulai biasa dulu, Nyeri muncul
puncaknya nanti dua hari pas bertahap
haidhnya
4. Sakit banget pagi, sampek siang, Nyeri hilang
baru entar ilang, timbul
5. Gejala yang dirasakan hanya nyeri Hanya nyeri yang Gejala penyerta
saja dirasakan nyeri
6. Pinggangnya nyeri, pegel-pegel Nyeri pinggang
banget
7. Paling kadang di daerah punggung Punggung panas
panas
8. kalo pas kaki pegel itu pas awal mau Nyeri pada kaki
haidhnya
9. Karena gak enak kan makannya, kalo Merasa tidak
ditawarin makan ya iya entar, baru nafsu makan
kalo bener-bener berasa laper banget
gitu, baru dipaksain makan
10. Nyerinya itu pegel, disininya (perut Nyeri di bagian Lokasi nyeri
bawah) perut bawah
11. di kemaluan pegel gitu, kalo pas lagi Nyeri juga di rasa
puncak-puncaknya sih di daerah itu di kemaluan
aja, kalo pas kaki pegel itu pas awal
mau haidhnya
12. sama di belakang (menunjuk Nyeri juga di rasa
pinggang) di pinggang
13. Kayaknya tiga deh, masih ringan sih Skala ringan Intensitas/tingkatan
masih bisa dipake apa-apa kok nyeri
14. 8 mungkin, pernah ampe sakit yang Skala Berat
sampe nangis g bisa ditahan
15. Sedang, skala 5 Skala Sedang
16. Nggak bisa dirasa sakitnya, bingung Merasa bingung Kualitas nyeri
gitu
17. Rasanya panas dan ngelilit gitu kak Merasa panas dan
melilit
18. Rasanya kayak pengen BAB tapi Merasa ingin
nggak bisa keluar dan lemes gak bisa BAB
bangun
19. Nyerinya itu pegel, disininya (perut Merasa Pegal
bawah) sama di kemaluan itu pegel
gitu
20. Lebih mengurangi aktivitas-aktivitas Mengurangi Intoleran aktivitas Dampak
yang kiranya bikin sakit banget aktivitas dismenore
dalam
kehidupan
sehari-hari
santriwati
21. Kalo lagi haidh, malah kadang Makan bertambah Perubahan pola
makannya banyak makan
22. Seharusnya dia satu centong, pas Porsi makan
nyeri haidh itu bisa seperempat berkurang (tidak
doang, kayak eneg gitu nafsu makan)
23. Kalo lagi gak nyeri itu cepet, tapi pas Merasa susah Perubahan pola tidur
lagi nyeri itu, kayak mikir gitu, gak tidur
bisa tidur, merem lama gitu
24. Lebih cenderung tidur Merasa lebih
ingin tidur
25. Kalo lagi sakit, tiba-tiba ada temen Sering marah Perubahan
ketawa, biasanya sering marah, hal psikologis yang
biasa aja dipermasalahkan dialami santriwati
saat disminore
26. Lebih sering menyendiri Sering
menyendiri
27. Mungkin fokusnya agak lebih Fokus belajar Perubahan proses
berkurang aja, menurun belajar santriwati
saat mengalami
dismenore
28. Kalau konsentrasi biasa aja, tapi Tidak ada
kalau maju ke depan atau jawab perubahan
pertanyaan itu jadi agak males Konsentrasi
belajar
29. Kebetulan sih gak pernah kalo pas di Meningkatnya
kelas, paling gak masuk itu pernah angka
ketidakhadiran
30. Paling Cuma kalo lagi sakit banget di Tidur/istirahat Upaya penanganan Upaya
bawa tidur, tapi kalau sakitnya biasa Didiamkan saja nyeri santriwati
didiemin aja. dalam
mengatasi
dismenore
31. Biasanya minum air hangat, kadang Minum air hangat
masukin air hangat ke botol, kalo gak dan kompres
plastik, terus ditaruh disini
(menunjuk perut bawah) di teken-
teken gitu
32. Minum air jahe anget Minum jahe
hangat
33. Minum susu bear brand Minum susu
34. Tidur ngeringkuk, iya ditahan, Tidur meringkuk
pokoknya diteken, dan ditekan
35. Beraktivitas kalo lagi gak sakit Aktivitas
banget,
36. Gak pernah, soalnya katanya itu Gak pernah, Pemeriksaan ke
biasa, emang lagi menstruasi itu
soalnya itu biasa tenaga kesehatan
kayak gitu, sakit
saat mengalami
nyeri menstruasi
37. Ibu Dukungan Dukungan Dukungan
Ya itu sih suruh istirahat gitu, gak
Informasional informasional yang
boleh ngangkat berat-berat atau apa
gitu biar badannya gak ngedrop dari ibu diperoleh
banget
santriwati
saat
mengalami
dismenore
38. Ibu,
Ibu saya kalo misalkan lagi sakit-
sakit gitu, suka nyaranin minum air
jahe anget
39. Mama,
Kalo mama sih ngasih saran nya
dibawa ikut kegiatan aja, biar gak
kerasa
40. Mama,
Kata mama juga jangan (minum
obat)
41. pernah nanya ke guru biologi Dukungan
katanya mungkin kita makannya gak informasional dari
teratur, perut kosong kena angin,
guru
makanya sakit.
42. Teman : Dukungan
Paling dari temen-temen aja ngasih
informasional dari
tau, itu aja diituin aja pake. Bantal,
sama terus minum air hangat teman
43. Teman :
Kalo minum susu, kata temen yang
lebih parah itu,
44. Teman :
Menyarankan untuk minum air
hangat dan istirahat kayak gitu
45.
46. Mama Dukungan Dukungan emosional
kan aku pernah ngadu ke mama, mah
emosional dari
kok sakit banget sih rasanya kalo lagi
sembilangan, sakit banget, kalo ibu
kanker rahim gimana mah, kan aku
ketakutan ya... terus kata mama gak
ah teh, itu siklus yang biasa untuk
wanita, mama juga sering waktu dulu
muda
47. Teman : Dukungan
aku ngomong kayak gini ke temen,
emosional dari
aku ke rumah sakit aja ya, kalo aku
kenapa-kenapa gimana, ampek teman
kanker rahim, kata temenku: iya vik
gak papa udah biasa,
48. Pas lagi sakit itu diambilin makan, Dukungan Dukungan
diambilin minum, atau ditawarin apa
instrumental dari instrumental
gitu biar aku juga bisa makan
teman
49. Emmm gak kayaknya soalnya mau Bingung, Antisipasi
nyegahnya kayak gimana, pasti itu
pencegahannya yang
timbul-timbul sendiri
seperti apa dilakukan
santriwati
terhadap
dismenore
50. Biasanya ikut kegiatan itu doang sih Mengikuti
kegiatan
51. Kalo minum kiranti atau obat, itu Jangan minum Mitos-mitos
nimbun disini (menunjuk perut
obat bisa Seputar
bagian bawah)
tertimbun dalam Dismenore
tubuh yang
menghantui
santriwati
52. Aku pernah denger dari temen obat Tidak
bahaya kalo buat sekecil kita, lebih
memerlukan
baik didiemin aja
pengobatan