Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
DEVICA KESUMA ULUNG
NIM : 1110104000016
t. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
Hidayatullah Jalrta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Jakarta.
J. Jika di kemudian hari terbukti batrwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiptakan dari hasil karya omng lain, maka saya bersedia
DevicaKesuma
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF
JAKARTA
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
Konsep kolaborasi sudah lama dicetuskan sebagai salah satu usaha untuk
menyelesaikan masalah kesehatan. Pendidikan terintegrasi yang dicetuskan
sebagai media kolaborasi menurut WHO adalah Interprofessional Education
(IPE). Persepsi yang positif terhadap penerimaan IPE diharapkan menjadi bahan
pertimbangan bagi institusi terhadap pengembangan konsep IPE di FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
persepsi mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap
Interprofessional Education. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
rancangan desain analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel
penelitian adalah 143 mahasiswa yang aktif kuliah program studi pendidikan
dokter, kesehatan masyarakat, farmasi, dan ilmu keperawatan dengan metode
disproporsional stratified random sampling. Pengambilan data kuantitatif dengan
kuesioner IEPS (Interprofessional Education Perception Scale) yang
dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan persepsi terhadap IPE mayoritas baik
97,21%. Kuesioner yang digunakan memiliki 18 item dengan measure of
sampling adequacy (MSA) 0,866. Responden perempuan memilki persepsi yang
lebih baik dari pada laki-laki pada komponen persepsi tentang bekerjasama yang
sesungguhnya (K.1), kompetensi dan otonomi (K.2), serta kebutuhan untuk
bekerjasama (K.4). Program studi kesehatan masyarakat memiliki persepsi yang
baik pada K.1 dan K.2 dibanding dengan program studi lain, dan pendidikan
dokter memilki memiliki persepsi yang baik pada komponen pemahaman
terhadap profesi lain (K.3) dan K.4. Persepsi pada mahasiswa FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap IPE sebagian besar dalam kategori baik.
iv
PER}TYATAAII PERSETUJUAI\I
Skripsi denganjudul
Disusun Oleh:
I)evica Kesuma
I\IM: 1110104000016
Pembimbing I Pembimbing II
/6
Ratna Pelawati. M.Fiomed
9-r
Maftuhah. S.Kn.. M.Ken." Ph.D
IirP. r978021s 200901 2 00s NrP. 19680808 2006042 001
Deviea Kesuma
ltitM: 1110104000016
Pembimbing I Pembimbing II
w.
Ratna Pelawati. M.Biomed
I\IIP. 19780215 200901 2 005 I{IP. 19680808 200604 2 001
Penguji I Penguji II
Penguji III
trtu
Ratna Pelawati M.Biomed
I[IP. 19780215 200901 2 005
vl
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi denganjudul
I)evica Kesuma
MM: 1110104000016
Mengetahui,
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN
1. TK Islam Taman Sakti 1996-1998
2. Sekolah Dasar Negeri 05 Bambu Apus 1998-2004
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 81 Jakarta 2004-2007
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 48 Jakarta 2007-2010
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-sekarang
ORGANISASI
viii
KATA PENGANTAR
1. Orang tuaku, Ibu Sri Darwati dan Bapak Kamrus Ibrahim yang telah
mendidik, mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendoakan
keberhasilan penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun
materil kepada penulis selama proses menyelesaikan proposal skripsi
ini. Tak lupa, Adikku, Dea Milano, Mayola Mayang Segara, dan
seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat tanpa pamrih.
2. Ibu Ratna Pelawati, M. Biomed. dan Ibu Maftuhah, Ph.D selaku Dosen
Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah
meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan dengan sabar
kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.
ix
3. Ibu Uswatun Khasanah, MNS. selaku Dosen Pembimbing Akademik,
terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah membimbing dan
memberi motivasi selama 4 tahun duduk di bangku kuliah.
4. Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM, selaku Ketua Program Studi
dan Ns. Eni Nuraini Agustini, S.Kep, M.Sc, selaku Sekretaris Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak / Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Teman-teman FKIK 2009-2012, PSIK 2010, BEM FKIK 2013, Cherry,
Aisya, Fardina, teman-teman kostan yang telah membantu, memberi
inspirasi, menghibur, memberi masukan, mengundang tawa dan
terkhusus untuk Ivo yang telah banyak memberikan referensi dan
membantu mengoreksi dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr, Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Prof. DR (hc). Dr. Muhammad Kamil Tajuddin, Sp. And., selaku dekan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Segenap Staf Pengajar dan karyawan di lingkungan Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmunya kepada saya selama duduk di bangku kuliah.
10. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik serta Perpustakaan
Fakultas yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-
referensi sebagai bahan rujukan skripsi.
Devica Kesuma
x
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 8
xi
c) Manfaat IPE ................................................................................. 17
d) Kompetensi IPE ........................................................................... 20
e) Gambaran Pelaksanaan IPE ......................................................... 22
f) Pendekatan Pembelajaran IPE ..................................................... 23
g) Hambatan IPE .............................................................................. 26
B. Persepsi Mengenai IPE ............................................................................ 27
1. Pengertian Persepsi ............................................................................ 27
2. Komponen Persepsi ............................................................................ 27
C. Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ................................. 32
1. Mahasiswa .......................................................................................... 32
2. FKIK FKIK UIN Syarif Hidayatullah ................................................ 32
D. Penelitian Terkait ..................................................................................... 33
E. Kerangka Teori ......................................................................................... 39
xii
H. Analisa Data ............................................................................................. 56
1. Analisa Univariat ............................................................................... 56
2. Uji Beda Mean (Jenis Kelamin & Komponen Persepsi IPE) ............ 57
3. Uji Beda Mean (Prodi & Komponen Persepsi IPE) .......................... 57
I. Etika Penelitian ......................................................................................... 58
J. Penyajian Data .......................................................................................... 58
BAB VI PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden .......................................................................... 69
B. Persepsi Mahasiswa terhadap IPE ............................................................ 72
C. Gambaran Beda Mean (Jenis Kelamin & Komponen Persepsi IPE) ....... 77
D. Gambaran Beda Mean (Prodi & Komponen Persepsi IPE) ..................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
DAFTAR BAGAN
Halaman
2.1 Kerangka Teori 39
3.1 Kerangka Konsep 40
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Kompetensi untuk IPE American College of Clinical Pharmacy, 21
2009)
2.2 Original IEPS by Luecht et. al., (1990) 29
2.3 Perbandingan Lokasi Item Pernyataan dalam Komponen antara 30
Luecht et. al. (1990) dan McFadyen (2007)
3.1 Definisi Operasional 41
4.1 Persebaran Jumlah Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah 45
Jakarta
4.2 Pembagian Strata Bedasarkan Program Studi dan Angkatan 47
4.3 Kisi-kisi Instrumen Persepsi terhadap IPE 49
4.4 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian 53
5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Program Studi di FKIK 59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014
5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Angkatan di FKIK 60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014
5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di FKIK 61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014
5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Akhir di 61
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014
5.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur di FKIK UIN 62
Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014
5.6 Hasil faktor analisis item kuesioner (n=18) 63
5.7 Distribusi Frekuensi Item Pernyataan nomor 1 IPE (McFadyen, 64
2007)
5.8 Distribusi Frekuesnsi Persepsi Mahasiswa FKIK UIN Syarif 64
Hidayatullah Jakarta terhadap IPE
5.9 Distribusi Frekuensi Persepsi Mahasiswa FKIK UIN Syarif 65
Hidayatullah Jakarta terhadap IPE berdasarkan program studi
5.10 Hasil perbedaan mean, Jenis Kelamin dan Kelompok Komponen 65
5.11 Hasil Uji Beda Mean 66
5.12 Hasil perbedaan mean, Kelompok Komponen dan Program Studi 67
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau antar petugas kesehatan sendiri yang tidak efektif menimbulkan masalah
sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 mencapai 182 kasus. Dari 182
kesehatan yang diduga malpraktik adalah kasus yang dialami oleh Ny. Prita
Mulyasari pada tahun 2008. Ny. Prita menulis dalam surat elektronik yang
dialami oleh Arizal Fahri (29 tahun) seorang warga Jemur Handayani,
1
2
jika kolaborasi antar petugas kesehatan berjalan efektif (Sukardi, dkk, 2007).
pelaksanaan lain dari IHI adalah 20% rumah sakit di Amerika Serikat berhasil
Events (ADEs). Selain itu dapat mengurangi kesalahan sebesar 50% dalam
dua atau lebih profesi kesehatan belajar tentang, dari, dan dengan satu sama
yang berkualitas (Royal College of Nursing, 2006). IPE adalah langkah yang
diperlukan dalam mempersiapkan tenaga kesehatan yang lebih baik dan siap
tentang kesehatan, maka sejak awal mereka harus mampu memahami konsep
IPE. Coster, et. al., (2008) menjelaskan bahwa IPE merupakan hal yang
yang ada dengan mempromosikan sikap dan tingkah laku yang positif
antarprofesi yang terlibat di dalamnya. Perlu digaris bawahi bahwa IPE perlu
diharapkan ketika lulus siap memasuki dunia kerja dan bergabung dalam tim
sebanyak 73,62% dan mahasiswa memiliki kesiapan yang baik terhadap IPE
sebanyak 79,90%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
2013 kepada 12 orang mahasiswa yang terdiri dari empat Program Studi,
kajian awal yang paling penting dan paling sering dilakukan di beberapa
mereka terhadap metode pembelejaran IPE dapat menjadi modal utama untuk
Berawal dari beberapa fenomena dan fakta dari uraian di atas membuat
acuan bagi stake holder FKIK untuk mengembangkan IPE dalam sistem
FKIK yang lebih baik dalam berkolaborasi antar tenaga kesehatan dalam
B. Perumusan Masalah
mempersiapkan tenaga kesehatan yang lebih baik dan siap untuk menghadapi
oleh dua atau lebih profesi kesehatan belajar tentang, dari, dan dengan satu
IPE.
Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti persepsi mahasiswa FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap IPE karena bentuk riset awal yang paling
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Interprofessional Education.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
pembelajaran IPE.
c. Bagi Pemerintah
pendidikan secara efektif dan efisien, seperti masuknya IPE sebagai salah
et al (2007) dan ditambah kuesioner asli IEPS milik Luecht et al (1990) yang
Mei 2014. Subjek yang diteliti adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan
Kedokteran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Interprofessionalisme
diantara beberapa orang yang saling berkaitan satu sama lain. Menurut
dan terkadang itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga
profesional kesehatan.
sama dengan satu atau lebih anggota tim kesehatan untuk mencapai tujuan
10
11
profesi yang bekerja bersama sebagai suatu tim yang memiliki tujuan
(CIHC, 2010).
dan dengan pasien dan keluarganya. Penggunaan bahasa yang tepat ketika
pusatnya
e. Kepemimpinan kolaborasi
2006). IPE dapat terjadi ketika dua atau lebih mahasiswa dari program
jasa dari salah satu profesi saja, melainkan merupakan konstribusi dari
lebih baik mahasiswa dari satu disiplin ilmu untuk belajar dari disiplin
masalah dan penyelesaian konflik antar tim (Begley, 2009 dalam Ala,
c) Manfaat IPE
seperti dalam kehidupan kerja yang nyata. Selain itu, para mahasiswa
profesi lain. Selain itu mereka merasa lebih efektif dalam melakukan
Sonya, 2007).
menurunkan:
2010).
dengan jelas,
lain,
lain.
Tabel 2.1.
Kompetensi untuk IPE (ACCP, 2009)
No Kompetensi utama Komponen kompetensi IPE
IPE
1 Kompetensi Strategi koordinasi
pengetahuan Model berbagi tugas/ pengkajian situasi
Kebiasaan karakter bekerja dalam tim
Pengetahuan terhadap tujuan tim
Tanggung jawab tugas spesifik
2 Kompetensi Pemantauan kinerja secara bersamasama
keterampilan Fleksibilitas/ penyesuaian
Dukungan/ perilaku saling mendukung
Kepemimpinan tim
Pemecahan konflik
Umpan balik
Komunikasi/ pertukaran informasi
3. Kompetensi sikap Kemajuan bersama
Orientasi tim Berbagi pandangan/ tujuan
(moral)
4. Kompetensi Kepaduan tim
kemampuan tim Saling percaya
Orientasi bersama
Kepentingan bekerja tim
22
2007)
Tidak ada satu pun metode penerapan IPE yang menjadi pilihan
respon kolaboratif.
komunikasi interprofesional.
g) Hambatan IPE
1. Pengertian Persepsi
mengartikan, dan menghayati tentang hal yang di amati, baik yang ada
indra sensori, tidak hanya melihat dan mendengar secara fisik saja namun
mengenai IPE adalah segala asumsi yang dimiliki seseorang terhadap IPE,
(TTUHSC, 2011). Luecht, et al. (1990) dan Lee (2009) juga menerangkan
tentang IPE terdiri dari kompetensi dan otonomi, persepsi kebutuhan untuk
bekerja sama, bukti kerjasama pada saat ini, dan pemahaman terhadap
28
profesi lain. Hal ini sejalan dengan Barr (2005) mengenai IPE yaitu
dalam pencapaian IPE kedepan (Lee, 2009). Menurut Barnsteiner et. al.
dan keinginan dari peserta didik untuk bekerja sama. Penelitian Ker et. al.,
Item pernyataan pada penelitian Luecht et. al. (1990) terdiri dari 18
IPE, yaitu:
komponen adalah 0.823, 0.563, 0.543, dan 0.518 secara berurutan dan
nilai alpha secara keseluruhan item adalah 0.872 dengan jumlah responden
Tabel 2.2
Original IEPS by Luecht et. al. (1990)
komponen yaitu:
adalah 0.79, 0.40, dan 0.83 secara berurutan, dan untuk nilai alpha secara
dari berbagai disiplin ilmu. Kuesioner IEPS yang telah direvisi oleh
Tabel 2.3
Perbandingan Lokasi Item Pernyataan dalam Komponen antara Luecht
et. al. (1990) dan McFadyen (2007)
No. Luecht et. al. McFadyen (2007)
Komponen
Komponen (1990) (n=143) (n=308)
K.1 Kompetensi dan otonomi 1,3,4,5,7,9,10,13 1,5,7,10,13
Kebutuhan untuk
K.2 6,8 6,8
bekerjasama
Persepsi tentang bekerja
K.3 2,14,15,16,17 2,14,15,16,17
sama yang sesungguhnya
Pemahaman terhadap
K.4 11,12,18 dihapus
profesi lain
Tiga dari komponen persepsi terhadap IPE milik Luecht et. al.
yang ditunjukan oleh profesi lain kepada profesi mereka (Goelen et al.,
pernyataan (Item 11, 12, dan 18) pada komponen-4 pemahaman terhadap
mahasiswa tahap profesi dengan pengalaman klinik atau para praktisi itu
32
pengukuran dengan konsistensi yang rendah yaitu sebesar 0.586 & 0.487
1. Mahasiswa
apoteker, perawat dan tenaga kesehatan masyarakat. Hal ini sesuai dengan
33
lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang berada dalam rural
D. Penelitian Terkait
penelitian ini sampelnya lebih umum yaitu Mahasiswa FKIK yang terdiri
dari empat program studi dan tidak hanya yang sedang tahap profesi saja.
Jakarta.
35
terhadap IPE
persepsi yang baik dan 92.8% mahasiswa memiliki kesiapan yang baik
terhadap IPE.
pembelajaran IPE
ilmu gizi, dan kesehatan masyarakat dari institusi pendidikan tinggi ilmu
ndari daftar universitas yang ikut serta dalam penelitian tersebut UIN
penelitian.
menggunakan alumni yang yang sudah lulus satu, tiga, dan lima tahun
yang lalu. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah kuesioner
IEPS memiliki validitas dan reabilitas yang baik untuk mengukur persepsi
kerjasama interprofessional.
E. Kerangka Teori
Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat
Farmasi
Pendidikan Dokter
Ilmu Keperawatan Persepsi
(UIN, 2010)
Komponen Persepsi
a. Kompetensi dan
otonomi
Interprofessional Education b. Kebutuhan untuk
bekerjasama
Pengertian IPE (WHO, 2010) c. Persepsi tentang
Karakteristik Model IPE yang bekerjasama yang
Ideal (Lee, 2009) sesungguhnya
Manfaat IPE (TTUHSC, 2011, McFadyen,
(Illingworth & Sonya 2007) 2009)
Kompetensi IPE d. Pemahaman terhadap
(ACCP, 2009) profesi lain
Gambaran pelaksanaan IPE
(Luecht, 1990 & Lee, 2009)
(University of Queensland,
2005)
Pendekatan Pembelajaran IPE
(Freeth, 2005)
Hambatan IPE
(ACCP, 2009)
Interprofessional
Collaboration
(CIHC, 2010 & Teresa
Broers, 2009)
A. Kerangka Konsep
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan
ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
IPE.
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
40
41
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1 Persepsi Segala asumsi yang Menggunakan Kuisioner Penilaian Ordinal
terhadap dimiliki seseorang Interdiciplinary 1. Baik, jika:
IPE terhadap IPE, yang Education {(+1,0) X}
dapat Perception Scale Skor X 78
mempengaruhi sikap (IEPS) 2. Sedang, jika:
dan perilaku (Luecht, 1990, {(-1,0) X <
seseorang terhadap McFadyen et al, (+1,0)}
IPE, yang diukur 2007) Skor 48 X< 78
berdasarkan 3. Buruk, jika:
komponen Terdiri dari 18 {X < (-1,0)}
kompetensi dan pernyataan Skor X < 48
otonomi, kebutuhan
untuk bekerja sama, Pemberian skor (Azwar, 2005)
dan persepsi tentang menggunakan skala
bekerjasama yang Likert:
sesungguhnya, dan (McFadyen et al,
pemahaman 2007, Hidayat, 2008)
terhadap profesi Sangat setuju = 6
lain. Setuju = 5
(Sunaryo, 2004, Agak setuju = 4
HPEQ-Project Agak tidak setuju = 3
Dikti, 2012, Luecht, Tidak setuju = 2
1990, McFadyen et Sangat tidak setuju =
al, 2007) 1
42
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
2 Karakteristik
Responden
a. Jenis Identitas responden Angket Check List (1) Laki-laki Nominal
kelamin yang dapat digunakan (2) Perempuan
untuk membedakan
mahasiswa laki-laki (KBBI, 2014)
dan perempuan
(KBBI, 2014)
(UIN, 2010)
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
cross sectional meneliti suatu kejadian satu waktu sekaligus pada saat yang
44
45
data yang peneliti dapatkan dari Badan Kepegawaian FKIK UIN Syarif
jurusan.
Tabel 4.1
Persebaran Jumlah Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Nursalam, 2008).
variabel dapat diwakili oleh 5-10 sampel, semakin kuat hubungan antar
item kuisioner yang valid dan reliabel maka dibutuhkan (13 x 10) = 130
responden. Untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai
dengan membagi strata tiap jurusan dan angkatan, lalu dilakukan random
Tabel 4.2
Pembagian Strata Bedasarkan Program Studi dan Angkatan
PSIK PSPD PSF PSKM
(orang) (orang) (orang) (orang)
2013 9 9 9 9 36
2012 9 9 9 9 36
2011 9 9 9 9 36
2010 9 9 9 9 36
Jumlah 36 36 36 36 144
D. Instrument Penelitian
hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah
diolah (Saryono, 2011). Jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini
responden yang besar dan jenis penelitian yang telah dilakukan. Peneliti
Interprofessional Education.
Education Perception Scale (IEPS) diadopsi dari McFadyen et. al. (2007)
yang diperbaharui dari kuisioner asli IEPS milik Luecht et. al. (1990) yang
pertanyaan (nomor item 1-12 diambil dari IEPS milik McFadyen, 2007,
dan reabilitas kepada 30 responden. Item pernyataan original dari IEPS ini
Luecht et. al. (1990) yang telah diterjemahkan dan di uji validitas oleh
pernyataan.
dari kuesioner ini adalah close ended item dimana responden diberi
persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada atau yang
Tabel 4.3
Kisi-kisi Instrumen Persepsi terhadap IPE
Komponen Favorable Jumlah
Kompetensi dan otonomi 1,3,5,7,8 5
Kebutuhan untuk 4,6,13 3
bekerjasama
Persepsi tentang bekerja 2,9,10,11,12 5
sama yang sesungguhnya
Jumlah 13 13
(+1,0) X....................................................................................Baik
X < (-1,0)......................................................................................Buruk
(Azwar, 2005)
Keterangan:
X = jumlah skor jawaban responden
= (Xmaks+Xmin) x total item pernyataan
78 X.....................................................................................................Baik
48 X < 78.........................................................................................Sedang
X < 48...................................................................................................Buruk
1. Validitas
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Suatu
alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan
tepat tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data
mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi
antara skor tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.
semua pertanyaan yang ada pada kuesioner itu telah mengukur konsep
beberapa set indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti (Polit,
1996). Faktor analisis akan mengkaji nilai skala setiap item kuesioner dan
setiap item yang mengukur dimensi yang sama akan memuat faktor yang
sama dan item yang mengukur dimensi yang berbeda akan memuat faktor
yang berbeda juga (Wood dan Haber, 2006). Prinsip utama analisis faktor
setiap item variabel diwakili oleh 10 orang responden (Polit, 1996). Untuk
SPSS 20, untuk membantu dalam analisis faktor dan melihat korelasi antar
item. Hasil uji validitas pada penelitian ini ada dalam Tabel 4.4.
2. Reabilitas
alat pengukur dapat dipercaya. Hasil pengukuran konsisten atau tepat azas
tinggi. Uji yang digunakan untuk menentukan reliabilitas dari kuesioner ini
adalah dengan uji Cronbachs alpha. Cronbachs alpha secara simultan akan
membandingkan skala setiap item yang satu dengan yang lainnya. Suatu
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian
KMO Faktor
Item Variabel Alpha
/MSA 1 2 3 Cronbachs
profesi saya akan saling membantu ,827
pekerjaan profesi lain
profesi saya menghargai orang-orang lain ,742
yang bekerja dalam profesi yang berkaitan
profesi saya dapat bekerja dengan baik ,634
bersama orang lain dengan profesi yang ,720
berbeda
profesi saya bekerja sama dengan orang ,610
lain dengan baik.
profesi saya memiliki hubungan baik ,609
dengan orang dari profesi lain
profesi saya sangat terlatih ,964
profesi saya sangatlah kompeten ,793
profesi saya bersedia berbagi informasi ,606 ,431 ,704
dan sumber daya dengan orang-orang
professional lainnya
profesi saya saling mempercayai penilaian ,773
professional yang dibuat orang lain
profesi saya bergantung pada pekerjaan ,770
orang-orang di profesi lain
profesi saya perlu untuk bekerjasama ,600
dengan profesi lain
,636
profesi saya memiliki pandangan yang ,541
sangat positif akan kontribusi dan
pencapaian yang mereka lakukan
profesi saya memiliki pandangan sangat ,460
optimis akan tujuan-tujuan yang ingin
dicapai
Dari hasil uji instrumen, didapatkan 11 item yang valid dan 3 faktor
0,704, dan 0,636. Pada penelitian ini kevalidan dan reabilitas instrumen
akan dilakukan analisis dan pengukuran kembali yang tersaji pada BAB V
dan VI.
54
Indonesia.
item.
peneliti.
12. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh
peneliti.
G. Pengolahan Data
sebagai berikut:
1. Editing
jawaban, dan mengecek macam isian data. Editing bisa dilakukan pada
2. Coding
data yang berbentuk huruf diubah menjadi data berbentuk angka atau
bilangan. Dan untuk kode dari item pada kuesioner ini antara lain;
3. Entry
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
program studi.
a. T-test
a. Oneway ANOVA
ini peneliti hanya akan melihat mean antargrup dan signifikansi antar
komponen.
I. Etika Penelitian
1. Prinsip Manfaat
apapun.
dilaksanakan.
3. Prinsip Keadilan
responden.
J. Penyajian Data
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
kuesioner yang diisi oleh 143 mahasiswa FKIK UIN. Pada penelitian ini,
1. Program Studi
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Program Studi di FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014 (n=143)
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Program Studi
Kes.Masyarakat 37 25.9
Farmasi 37 25.9
Ilmu Keperawatan 35 23.8
Pendidikan Dokter 34 24.5
Total 143 100
studi, namun pada tabel 5.1 menunjukkan hasil sebagian besar responden
59
60
2. Angkatan
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Angkatan di FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014 (n=143)
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Angkatan
2013 39 27.3
2012 34 23.8
2011 38 26.6
2010 32 22.4
Total 143 100
Peneliti mengambil angkatan yang sedang aktif kuliah, yaitu
angkatan 2013, 2012, 2011, dan 2010. Berdasarkan pembagian strata per-
angkatan, hasil terbesar yaitu ada pada angkatan 2013 sebanyak 27.3%,
diikuti angkatan 2011 sebanyak 26.6%, angkatan 2012 23.8%, dan terkecil
3. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014 (n=143)
4. Pendidikan Akhir
Peneliti membagi responden berdasarkan pendidikan akhir pada
tabel 5.4.
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Akhir di FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2014 (n=143)
Data pada Tabel 5.4 di atas terlihat bahwa dari 143 responden,
2 orang (1.4%).
5. Umur
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur di FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Mei 2014 (n=143)
Std.
N Min Max Mean
Deviation
Umur 143 15 23 19.76 1.337
Valid N (listwise) 143
adalah berumur 15 tahun, dan umur tertinggi yaitu 23 tahun, dengan nilai
Education
Cronbachs sebesar 0.817, 0.695, 0.624, dan 0.412. Empat faktor yang
terbentuk yaitu nomor item 11, 12, 10, 9, 3, dan 14 membentuk komponen
bekerjasama. Item pernyataan nomor 14, 15, 16, 17, 18, dan 19 adalah
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Item Pernyataan nomor 1 IPE (McFadyen, 2007)
Frekuensi Persentase
Agak Tidak Setuju 1 0.77
Agak Setuju 12 8.4
Setuju 97 67.8
Sangat Setuju 33 23.1
Total 143 100
Sebanyak 97 orang (67.8%) responden menjawab Setuju, 33 responden
Tidak Setuju.
Tabel 5.8
Distribusi Frekuesnsi Persepsi Mahasiswa FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap IPE
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Baik 139 97.21
Sedang 4 2.79
Buruk 0 0
Total 143 100
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Persepsi Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta terhadap IPE berdasarkan program studi
Persepsi IPE
Tabel 5.10
Hasil perbedaan mean, Jenis Kelamin dan Kelompok Komponen
Std.
Komponen Persepsi Jenis_Kelamin N Mean
Deviation
Persepsi tentang bekerjasama Laki-laki 49 29,69 3,242
yang sesungguhnya Perempuan 94 31,37 2,790
Laki-laki 49 30,33 2,366
Kompetensi dan Otonomi
Perempuan 94 30,89 2,443
Pemahaman terhadap profesi Laki-laki 49 13,73 2,262
lain Perempuan 94 13,60 2,416
Kebutuhan untuk Laki-laki 49 14,82 1,900
bekerjasama Perempuan 94 15,27 1,815
66
kelamin laki-laki, yaitu: 31.73, 30.89, dan 15.27 secara berurutan. Namun
mean tertinggi adalah responden laki-laki yaitu 13.73. Perbedaan jumlah jenis
Tabel 5.11
Hasil Uji Beda Mean
t-test for Equality of Means
t df Sig. (2-
tailed)
Persepsi tentang Equal variances assumed -3,227 141 ,002
bekerjasama yang Equal variances not
-3,078 85,638 ,003
sesungguhnya assumed
Equal variances assumed -1,332 141 ,185
Kompetensi dan
Equal variances not
Otonomi -1,345 100,183 ,182
assumed
Pemahaman Equal variances assumed ,334 141 ,739
terhadap profesi Equal variances not
,341 103,214 ,734
lain assumed
Equal variances assumed -1,383 141 ,169
Kebutuhan untuk
Equal variances not
bekerjasama -1,363 93,578 ,176
assumed
Pada tabel 5.11 menunjukkan perbedaan mean yang berarti, hal ini
nilai p = < 0.05 maka disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata yang berarti
profesi lain dan kebutuhan untuk bekerjasama nilai p > 0.05 maka
disimpulkan bahwa tidak ada berbedaan rerata yang berarti antara komponen
IPE
Tabel 5.12
Hasil perbedaan mean, Kelompok Komponen dan Program Studi
N Mean Std.
F Sig.
Deviation
Kesehatan
37 31,62 2,240
Masyarakat
Persepsi tentang
Farmasi 37 30,41 3,775
bekerjasama yang 1,412 ,242
Pendidikan Dokter 34 30,82 3,224
sesungguhnya
Ilmu Keperawatan 35 30,31 2,676
Total 143 30,80 3,048
Kesehatan
37 31,19 2,025
Masyarakat
Farmasi 37 30,54 2,534
Kompetensi dan Otonomi 1,266 ,289
Pendidikan Dokter 34 30,91 2,723
Ilmu Keperawatan 35 30,14 2,353
Total 143 30,70 2,424
Kesehatan
37 13,46 2,352
Masyarakat
Pemahaman terhadap Farmasi 37 13,62 2,113
6,469 ,000
profesi lain Pendidikan Dokter 34 14,94 1,890
Ilmu Keperawatan 35 12,60 2,511
Total 143 13,64 2,357
Kesehatan
37 15,16 1,878
Masyarakat
Kebutuhan untuk Farmasi 37 15,24 1,949
,754 ,522
bekerjasama Pendidikan Dokter 34 15,32 1,934
Ilmu Keperawatan 35 14,71 1,637
Total 143 15,11 1,850
68
program studi yang memilki mean tertinggi adalah Program Studi Kesehatan
p = 0.000 yang artinya p = < 0.05, maka ada perbedaan persepsi terhadap IPE
profesi lain.
BAB VI
PEMBAHASAN
Intepretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang dikaitkan dengan
teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan penelitian akan
A. Karakteristik Responden
terhadap IPE.
1. Program Studi
69
70
Pendidikan Dokter.
2. Angkatan
adalah angkatan tahun 2013, lalu tahun 2011, tahun 2012, dan angkatan
sampai angkatan tahun 2010 karena masih aktif berada di kampus FKIK
3. Jenis Kelamin
4. Pendidikan Akhir
(16.1%), dan yang paling sedikit adalah SMK yaitu 2 orang (1.4%).
SMA. FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalah salah satu perguruan
nya yaitu santri menjadi dokter maka terlihat jumlah responden kedua
pesantren.
72
5. Umur
pesantren.
Education
hasil modifikasi dari penelitian McFadyen (2007) dan Luecht et. al.
data yang disajikan pada Tabel 5.6. Tabel 5.6 menunjukkan adanya 4
17, dan 18 membentuk faktor kedua, item pernyataan nomor 15, 16, dan
komponen lain, dan beberapa pernyataan ada yang tidak valid secara
tidak valid secara statistik. Item 1 menunjukkan factor loading 0.276, hal
tersebut. Terlihat pada Tabel 5.7 dari 143 responden sebanyak 97 orang
Hal ini juga dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Team
persepsi yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Fauziah (2010) yang
memiliki persepsi yang baik terhadap IPE sebesar 87.97%. Hal yang sama
mempunyai hasil yang relatif sama ditunjukkan pada Tabel 5.9, kesehatan
Persepsi yang baik terhadap IPE pada mahasiswa FKIIK UIN Syarif
dengan mahasiswa yang telah terpapar dengan pendidikan klinik. Hal ini
juga ditunjukkan pada penelitian Ala (2010) dan TTUHSC (2011) tentang
IPE.
terhadap IPE yang baik pada saat kuliah akan dapat meningkatkan
Persepsi IPE
responden berjenis kelamin laki-laki, yaitu: 31.73, 30.89, dan 15.27 secara
peneliti belum menemukan hasil uji sejenis namun pada penelitian TTUHSC
(2011) disebutkan persepsi mahasiswa terhadap IPE yang dinilai dari jenis
62.6) lebih memiliki persepsi yang baik terhadap IPE dibandingkan laki-laki
(mean = 61.7).
perempuan. Pada Tabel 5.11 nilai p = < 0.05 untuk komponen persepsi
bekerjasama nilai p > 0.05 maka disimpulkan bahwa tidak ada berbedaan
IPE
tiap program studi yang terbagi menjadi empat komponen. Pada Komponen
kompetensi dan otonomi, program studi yang memilki mean tertinggi adalah
untuk bekerjasama.
belakang profesi dapat mempengaruhi persepsi terhadap IPE. Hal ini tidak
persepsi terhadap IPE yang siginifikan antara program studi pada komponen
lain walaupun menunjukkan hasil dengan mean yang baik tetapi diantara
komponen lainnya memilki nilai mean yang paling rendah. Keadaan ini
dipengaruhi karena komponen ini hanya terdiri dari tiga pernyataan. Hasil
penelitian Suter et. al. (2009) yang mengatakan profesi kesehatan di kota
masih adanya kerancuan peran antar tenaga profesi, contoh: perawat dan
masing profesi.
studi lain percaya diri terhadap profesi mereka. Hal ini dapat dijadikan bahan
D. Keterbatasan Penelitian
pembahasan.
BAB VII
A. Kesimpulan
2011 sebanyak 26.6%, angkatan 2012 23.8%, dan terkecil yaitu 22.4%
tahun, dan umur tertua yaitu 23 tahun, dengan nilai mean 19.76 dan
81
82
(97.06%).
terhadap profesi lain, dan kebutuhan untuk bekerjasama nilai p > 0.05
B. Saran
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
di
FKIK
Semester VIII
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima kasih.
,KtuH
i9(."':
6 5 4 3 2 1
1. Individuals in my profession are well-trained
2. Individuals in my profession are able to work closely
6 5 4 3 2 1
with individuals in other professions
3. Individuals in my profession demonstrate a great deal
6 5 4 3 2 1
of autonomy
4. Individuals in other professions respect the work done
6 5 4 3 2 1
by my profession
5. Individuals in my profession are very positive about
6 5 4 3 2 1
their goals and objectives
6. Individuals in my profession need to cooperate with
6 5 4 3 2 1
other professions
7. Individuals in my profession are very positive about
6 5 4 3 2 1
their contributions and accomplishments
8. Individuals in my profession must depend upon the
6 5 4 3 2 1
work of people in other professions
9. Individuals in other professions think highly of my
6 5 4 3 2 1
profession
10. Individuals in my profession trust each other's
6 5 4 3 2 1
professional judgment
11. Individuals in my profession have a higher status
6 5 4 3 2 1
than individuals in other professions
12. Individuals in my profession make every effort to
understand the capabilities and contributions of other 6 5 4 3 2 1
professions
6 5 4 3 2 1
13. Individuals in my profession are extremely competent
14. Individuals in my profession are willing to share
6 5 4 3 2 1
information and resources with other professionals
15. Individuals in my profession have good relations
6 5 4 3 2 1
with people in other professions
16. Individuals in my profession think highly of other
6 5 4 3 2 1
related professions
6 5 4 3 2 1
17. Individuals in my profession work well with each other
I have left the original item numbers on this version but obviously you can change to read 1-
12 for use as in above version.
The new sub-structure thus had the following four sub-scales:
Competency and Autonomy [Items 1, 5, 7, 10, 13]
Perceived Need for Co-operation [Items 6 and 8]
Perception of Actual Co-operation [Items 2, 14, 15, 16, 17]
With max/min scores of 30/5; 12/2 and 30/5 respectively
Skala Persepsi Pendidikan Interdisipliner (IEPS) direvisi (McFadyen et al20y7)
Tunjukkan jika anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan berikut ini dengan melingkari
angka yang paling menunjukkan respon perasaan anda.
Agak Sangat
Sangat Agak tidak Tidak tidak
setuiu Setuiu setuiu setuju setui
l. Orang-orang dalam profesi saya sangat terlatih 54 J 1
ingin dicapai.
4. Orang-orang dalam profesi saya perlu untuk
bekerjasama dengan profesi lain.
t,
fh.D. ]^
,UllUI.
leetdi I oo2tr
Lampiran 5
Kepada
Hidayatullah Jakarta
Berkaitan dengan penelitian yang akan saya lakukan, saya mohon bantuan
dan kesedian waktu untuk mengisi daftar pernyataan berikut ini dengan sejujur-
Partisipasi Saudara akan sangat berarti terhadap penelitian saya dan berguna
identitas Saudara, saya jamin kerahasiaannya dan akan menjadi data penelitian.
Hormat saya,
Peneliti
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Ciputat, .........................................
(...................................................................)
Petunjuk pengisian
1. Responden adalah Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdiri dari empat program
studi:
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Program Studi Farmasi
Program Studi Pendidikan Dokter
Program Studi Ilmu Keperawatan
2. Istilah lain
Profesi saya = Program studi saya
Profesi lain = Program studi selain program studi saya
*Contoh program studi saya adalah kesehatan masyarakat, maka profesi lain adalah Farmasi,
Kedokteran, dan Ilmu Keperawatan
Keterangan :
Sig. ,000
a
Pattern Matrix
Component
1 2 3
profesi saya akan saling membantu pekerjaan profesi lain ,827 -,451 -,132
profesi saya menghargai orang-orang lain yang bekerja
,742 -,109 ,107
dalam profesi yang berkaitan
profesi saya dapat bekerja dengan baik bersama orang lain
,634 ,113 -,245
dengan profesi yang berbeda
profesi saya bekerja sama dengan orang lain dengan baik. ,610 ,237 -,051
profesi saya memiliki hubungan baik dengan orang dari
,609 ,245 ,098
profesi lain
profesi saya sangat terlatih -,228 ,964 -,175
profesi saya sangatlah kompeten ,142 ,793 -,033
profesi saya bersedia berbagi informasi dan sumber daya
,124 ,431 ,384
dengan orang-orang professional lainnya
profesi saya saling mempercayai penilaian professional
-,144 ,183 ,773
yang dibuat orang lain
profesi saya bergantung pada pekerjaan orang-orang di
-,146 -,353 ,770
profesi lain
profesi saya perlu untuk bekerjasama dengan profesi lain -,071 -,243 ,600
profesi saya memiliki pandangan yang sangat positif akan
,347 ,128 ,541
kontribusi dan pencapaian yang mereka lakukan
profesi saya memiliki pandangan sangat optimis akan
,103 ,170 ,460
tujuan-tujuan yang ingin dicapai
N %
Valid 30 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
RELIABILITY
Cronbach's N of Items /VARIABLES=P13 P11 P2 P12 P10
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Alpha
/MODEL=ALPHA
,720 5 /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Statistics
RELIABILITY
Cronbach's N of Items /VARIABLES=P1 P8 P9
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Alpha
/MODEL=ALPHA
,704 3 /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Statistics
RELIABILITY
Cronbach's N of Items /VARIABLES=P7 P6 P4 P3 P5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Alpha
/MODEL=ALPHA
,636 5 /SUMMARY=TOTAL.
Faktor Analisis 19 item (n=143)
Sig. ,000
a
Pattern Matrix
Component
1 2 3 4 5
N %
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,845 19
Item-Total Statistics
N %
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,845 18
Item-Total Statistics
Sig. ,000
a
Pattern Matrix
Component
1 2 3 4
N %
Reliability Statistics
RELIABILITY
Cronbach's N of Items /VARIABLES=P11 P12 P10 P9 P14 P3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Alpha
/MODEL=ALPHA.
,817 6
Reliability Statistics
RELIABILITY
Cronbach's N of Items /VARIABLES=P2 P17 P7 P8 P18 P13
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Alpha
/MODEL=ALPHA.
,695 6
Reliability Statistics
RELIABILITY
Cronbach's N of Items /VARIABLES=P19 P15 P16
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Alpha
/MODEL=ALPHA.
,624 3
Reliability Statistics
RELIABILITY
Cronbach's N of Items /VARIABLES=P4 P5 P6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Alpha
/MODEL=ALPHA.
,412 3
Hasil Olahan SPSS Univariat
Statistics
Program_Studi
Valid 143
N
Missing 0
Program_Studi
Statistics
Tahun_Angkatan
Valid 143
N
Missing 0
Tahun_Angkatan
Statistics
Tahun_Angkatan
Valid 143
N
Missing 0
Jenis_Kelamin
Statistics
Pendidikan_Akhir
Valid 143
N
Missing 0
Pendidikan_Akhir
P1
Descriptives
Lower Upper
Bound Bound
Group Statistics
Lower Upper
Equal
variances ,158 ,692 -3,227 141 ,002 -1,678 ,520 -2,707 -,650
assumed
kom_1 Equal
variances
-3,078 85,638 ,003 -1,678 ,545 -2,762 -,595
not
assumed
Equal
variances ,164 ,686 -1,332 141 ,185 -,567 ,426 -1,409 ,275
assumed
kom_2 Equal
variances
-1,345 100,183 ,182 -,567 ,422 -1,404 ,269
not
assumed
Equal
variances ,027 ,870 ,334 141 ,739 ,139 ,417 -,685 ,963
assumed
kom_3 Equal
variances
,341 103,214 ,734 ,139 ,408 -,670 ,948
not
assumed
Equal
variances ,481 ,489 -1,383 141 ,169 -,450 ,325 -1,092 ,193
assumed
kom_4 Equal
variances
-1,363 93,578 ,176 -,450 ,330 -1,104 ,205
not
assumed
Lampiran 7