Anda di halaman 1dari 73

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU

IBU USIA SUBUR TENTANG AKDR DALAM


PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI
KELURAHAN 30 ILIR TAHUN 2011

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk


memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:
Syarah Amrina
NIM : 108103000063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432H / 2011 M
ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 23 September 2011

Syarah Amrina

ii
iii

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU USIA SUBUR


TENTANG AKDR DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI
KELURAHAN 30 ILIR TAHUN 2011

Laporan Penelitian
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh :
Syarah Amrina
NIM: 108103000063

Pembimbing 1 Pembimbing 2

dr. Ayat Rahayu, Sp.Rad, M.Kes dr. Erike Suwarsono, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS


KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1432 H/2011 M

iii
iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP,


PERLAKU IBU USIA SUBUR TENTANG AKDR DALAM PROGRAM
KELUARGA BERENCANA DI KELURAHAN 30 ILIR TAHUN 2011 yang
diajukan oleh Syarah Amrina (NIM: 108103000063), telah diujikan dalam sidang
di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 23 September 2011. Laporan
penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran (S. Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.

Jakarta, 23 September 2011

DEWAN PENGUJI

Penguji I Penguji II Penguji III

dr. Dede Moeswir, Sp.PD


dr. Rachmania Diandini, MKK dr. Taufik Zain, Sp.OG (K)

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN Ketua PSPD FKIK UIN

Prof. DR. (HC). dr. M. K. Tadjudin, DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR
Sp.And

iv
v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil a’lamin berkat taufik dan hidayah-Nya penelitian ini


dapat terselesaikan dengan judul “Gambaran Pengetahuan, Sikap, Perilaku Ibu
Usia Subur Tentang AKDR Dalam Program Keluarga Berencana di Kelurahan 30
Ilir tahun 2011”
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak,sulit bagi saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr (HC). dr. M. K. Tadjudin, Sp.And, dan Drs. H. Achmad Gholib, MA
selaku Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. H. Syarief Hasan Lutfi, Sp.KFR selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter.
3. dr. Ayat Rahayu, Sp.Rad., M.Kes dan dr. Erike Suwarsono, M.P.d selaku
Dosen Pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penyusunan penelitian ini.
4. Ayahanda H. Abdul Amri Siregar, Ibunda Hj. Mahmudah Azizah dan keluarga
besar saya serta para sahabat saya PSPD 2008 yang telah memberikan kasih
sayang, doa dan dorongan baik moril maupun materiil.
5. Ibu Silvia Fitrina Nasution, M.Biomed selaku penanggung jawab Riset
angkatan 2008 yang telah memberikan motivasi dan mengarahkan saya dalam
penyusunan penelitian ini
6. Penduduk Kelurahan 30 Ilir Palembang yang telah bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini.
7. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) yang telah memberikan
beasiswa sehingga penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan.

Ciputat, 23 September 2011

Syarah Amrina

v
vi

ABSTRAK

Syarah Amrina. Program Studi Pendidikan Dokter UIN. Gambaran Pengetahuan,


Sikap, Perilaku Ibu Usia Subur tentang AKDR dalam Program Keluarga
Berencana di Kelurahan 30 Ilir tahun 2011.

Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya pengunaan AKDR dibanding alat


kontrasepsi lainnya yang dipengaruhi bermacam faktor. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu usia subur
tentang AKDR di Kelurahan 30 Ilir. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
studi deskriptif dengan sampel sebanyak 106 ibu usia subur. Responden mengisi
kuesioner yang disertai wawancara terpimpin oleh peneliti. Data dianalisis dengan
univariat. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan
baik tentang AKDR dalam program KB sebesar 42,5%, bersikap positif tentang
AKDR dalam program KB sebesar 40,6%, berpartisipasi dalam program KB
sebanyak 57,5%, pengguna AKDR dalam program KB sebanyak 1,9%, dan yang
berpartisipasi dalam pengontrolan AKDR sebesar 3,8%.

Kata kunci : KB, AKDR, ibu usia subur, Kelurahan 30 Ilir

Syarah Amrina.Medical Study Program of Faculty of medicine and Heath


Sciences Syarif Hidayatullah. Description of knowledge, attitude, behavior
women of childbearing age about Intrauterine Device in the family planning
program at 30 Ilir village 2011.

Several recent studies show that the users of IUD are still lower than any
contraception and it is influenced kind of factors. This research aims to described
knowledge, attitude, and behavior women of childbearing age about Intrauterine
Device in the family planning program at 30 Ilir village. This research uses a
descriptive study with cross sectional method. The subjects are 106 respondents.
Answered questionnaire and guided interview. The data was analyzed by using
univariat. The result of this research was obtained respondents who have good
knowledge are 42,5%, respondents who have positive attitude are 40,6%, respond
who have participated in family planning program are 57,5%, respondents who
use IUD are 1,9%, dan respondents who have controlling of IUD are 3,8%.

Keywords : family planning programs, IUD, women of childbearing age, 30 Ilir


village

vi
vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
ABSTRAK/ABSTRACT.......................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................2
1.4.1 Perguruan Tinggi..................................................................2
1.4.2 Pemerintah............................................................................2
1.4.3 Masyarakat...........................................................................2
1.4.4 Peneliti..................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori...............................................................................4
2.1.1 Keluarga Berencana.............................................................4
A. Pengertian.......................................................................4
B. Tujuan............................................................................4
C. Sasaran...........................................................................5
D. Pandangan Al Qur’an tentang Keluarga Berencana.......6
E. Hukum keluarga berencana dalam agama Islam............6
1. Menurut Al Qur’an dan Hadits................................6
2. Menurut pandangan ulama.......................................7
F. Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh
Islam...............................................................................8
G. Pandangan Gereja tentang Keluarga Berencana.............8
2.1.2 Kontrasepsi...........................................................................9

vii
viii

A. Pengertian.......................................................................9
B. Cara kerja.......................................................................9
C. Macam metode kontrasepsi...........................................9
2.1.3 Kontrasepsi Hormonal.......................................................10
A. Pil Oral.........................................................................10
B. Suntikan........................................................................12
2.1.4 Kontrasepsi non Hormonal................................................12
A. Kontrasepsi Mantap.....................................................12
B. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)....................13
2.1.5 Ibu Usia Subur....................................................................18
2.1.6 Pengetahuan.......................................................................18
A. Pengertian.....................................................................18
B. Indikator Pengetahuan terhadap AKDR.......................19
2.1.7 Sikap...................................................................................21
A. Pengertian.....................................................................21
B. Indikator Sikap terhadap AKDR..................................21
2.1.8 Perilaku..............................................................................23
A. Pengertian.....................................................................23
B. Indikator Perilaku terhadap AKDR..............................24
2.1.9 Karakteristik Responden......................................................24
2.2 Kerangka Konsep.........................................................................26
2.3 Definisi Operasional.....................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian..........................................................................29
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................29
3.3 Populasi dan Sampel....................................................................29
3.4 Cara Kerja Penelitian...................................................................30
3.5 Instrumen Penelitian....................................................................31
3.6 Managemen Data.........................................................................32
3.7 Analisis Data................................................................................33
3.8 Etika Penelitian............................................................................33
3.9 Biaya Penelitian...........................................................................33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Demografi Daerah Penelitian.......................................................34

viii
ix

4.2 Hasil Penelitian............................................................................34


4.2.1 Gambaran Karakteristik Responden..................................35
4.2.2 Gambaran Pengetahuan ibu usia subur tentang
AKDR dalam program KB.................................................37
4.2.3 Gambaran Sikap ibu usia subur tentang AKDR
dalam program KB.............................................................37
4.2.4 Gambaran Prilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam
program KB........................................................................38
4.3 Pembahasan Penelitian.................................................................40
4.3.1 Gambaran Pengetahuan ibu usia subur tentang
AKDR dalam program KB.................................................40
4.3.2 Gambaran Sikap ibu usia subur tentang AKDR
dalam program KB.............................................................41
4.3.3 Gambaran Perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam
program KB........................................................................41
4.4 Keterbatasan Penelitian................................................................42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan......................................................................................43
5.2 Saran.............................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45
LAMPIRAN..........................................................................................................48
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................62

ix
x

DAFTAR TABEL

2.1 Mekanisme Kerja AKDR..............................................................................15


2.2 Definisi Operasional......................................................................................27
3.1 Instrumen Penelitian......................................................................................31
4.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik responden..........................36
4.2 Gambaran pengetahuan ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB 37
4.3 Gambaran Sikap ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB............38
4.4 Gambaran Perilaku partisipasi ibu usia subur dalam program KB...............38
4.5 Gambaran Perilaku partisipasi ibu usia subur tentang AKDR......................39
4.6 Gambaran Perilaku ibu usia subur tentang kontrol AKDR...........................40

DAFTAR GAMBAR

2.1 Macam AKDR.................................................................................................14


2.2 Kerangka Konsep.............................................................................................26

x
xi

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome


AKDR : Alat Kontrasepsi dalam Rahim
ASI : Air Susu Ibu
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
HCG : Human Chorionic Gonadotropin
HIV : Human Immunodeficiency Virus
IUDs : Intrauterine Devices
IMS : Infeksi Menular Seksual
KB : Keluarga Berencana
KK : Kepala Keluarga
NKKBS : Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
PUS : Pasangan Usia Subur
PRP : Penyakit Radang Panggul
PNS : Pegawai Negeri Sipil
SDKI : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
SPSS : Statistic for Social Science
TFR : Total Fertility Rate
WHO : World Health Organization

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1. Kuesioner Penelitian
2. Uji Validitas Variabel Penelitian
3. Hasil pengolahan data Penelitian
4. Surat Ijin Penelitian

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jumlah penduduk Indonesia meningkat sebesar 32,5 juta dalam jangka
waktu 10 tahun terakhir (2000-2010). Pada tahun 2.000 sebesar 205,1 juta
penduduk dan pada tahun 2010 menjadi sebesar 237,6 juta penduduk. Angka
proyeksi tahun 2010 dengan dasar survey penduduk antar sensus (Supas) 2005
adalah 234,2 juta sedangkan hasil Sensus Penduduk 2010 sebesar 237,6 juta.
Maka dapat disimpulkan jumlah penduduk hasil sensus penduduk 2010 tersebut
lebih besar 3,4 juta jiwa dibandingkan angka proyeksi tahun 2010.1Angka
kematian ibu di semua negara berkembang masih sangat tinggi demikian juga di
Indonesia berkisar antara 248 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.2 Oleh
karena itu, untuk menekan fertilitas serta menjamin keselamatan dan kesehatan
wanita selama hamil, bersalin, nifas, dan wanita usia produktif atau subur
pemerintah mencanangkan Program Keluarga Berencana sejak tahun 1970.3
Bentuk penerapan program KB berupa alat kontrasepsi bagi seluruh
penduduk Indonesia. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
tahun 2007, prevalensi penggunaan kontrasepsi modern di kalangan wanita usia
subur yang sudah menikah mencapai 65,9 %.4 Di Indonesia pemakai AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim) 6,4%, sedangkan pil 29,9 % dan suntik 46,2 %. 5
Diketahui dari 56.217 peserta KB baru di kota Palembang hingga Desember 2010,
jumlah akseptor AKDR yaitu 1974 akseptor, jumlah akseptor pil 23.662 akseptor
dan jumlah akseptor suntik 28.497 akseptor. 6 Sedangkan akseptor di kelurahan 30
Ilir ada 2539 akseptor dan yang menggunakan AKDR ada 54 akseptor, pil 670
akseptor dan suntik 1153 akseptor.7
Dilihat dari jumlah akseptor masing-masing alat kontrasepsi, diketahui
jumlah pengguna AKDR lebih sedikit dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain
yang lazim digunakan. Namun dalam kenyataanya tingkat keakuratan AKDR
lebih tinggi, karena bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama dengan efek
samping minimal. Angka kegagalan IUD pada umumnya adalah 1 kehamilan
dalam 125 - 170 kehamilan.8

1
2

Berdasarkan pernyataan sebelumnya, yaitu angka kematian ibu yang


masih tinggi dan dengan tingkat keefektifan AKDR yang tinggi namun jumlah
akseptor yang rendah perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu usia subur tentang AKDR.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah,
Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, perilaku ibu usia subur tentang
AKDR dalam Program Keluarga Berencana di Kelurahan 30 Ilir Kota Palembang
pada tahun 2011?

1.3. Tujan Penelitian


Tujuan umum dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui
gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam
program Keluarga Berencana di Kelurahan 30 Ilir Palembang tahun 2011.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu usia produktif
tentang AKDR sebagai salah satu alat kontrasepsi KB di Kelurahan 30 Ilir
Palembang pada tahun 2011 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.4.1. Perguruan Tinggi
Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan
fungsi atau tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
1.4.2 Pemerintah
a. Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu usia
subur tentang AKDR di kelurahan 30 Ilir tahun 2011
b. Meningkatkan upaya pelayanan secara kualitas dan kuantitas
dalam pelayanan Keluarga Berencana khususnya AKDR di Kelurahan
30 Ilir.
3

1.4.3. Masyarakat
a. Diharapkan masyarakat lebih banyak mengetahui perihal alat
kontrasepsi dalam rahim.
b. Diharapkan kedepannya derajat kesehatan reproduksi dan
kesejahteraan keluarga di daerah kelurahan 30 ilir lebih baik dari
sebelumnya.
1.4.4. Peneliti
a. Meningkatkan kemampuan dan pengalaman dalam melakukan
penelitian.
b. Sebagai media aplikasi ilmu dalam menentukan permasalahan di
masyarakat serta merumuskan permasalahan tersebut.
c. Mendapatkan informasi mengenai gambaran pengetahuan, sikap, dan
perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam program Keluarga
Berencana di Kelurahan 30 Ilir tahun 2011
d. Sebagai bahan kajian atau data awal untuk melakukan penelitian lebih
lanjut terhadap gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu usia
subur terhadap AKDR dalam program Keluarga Berencana di
Kelurahan 30 Ilir tahun 2011.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori


2.1.1 Keluarga Berencana
A. Pengertian
Menurut WHO (World Health Organisation) expert committe
1970:
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan
suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur
interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah
anak dalam keluarga.3

Secara umum KB dapat diartikan sebagai suatu usaha yang


mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak
positif bagi ibu, bayi, ayah, serta keluarganya yang bersangkutan tidak
akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan
tersebut.3 Dari kajian selama ini, terlalu dekat jarak antar kelahiran dapat
membahayakan bayi yang akan dilahirkan karena belum sempurna
kondisi fisik alat kandungan ibu (Maternal Depletion Syndrome).Oleh
karena itu, diperlukan jarak optimal antara antardua kelahiran anak,
yaitu minimal 3 tahun dan maksimal 5-6 tahun.9

B. Tujuan3
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan :
1. Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk
dengan menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP) dan hal ini
tentunya akan diikuti dengan menurunkan angka kelahiran atau TFR
(Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita.
Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akan
mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam
serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan
penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini
5

diperkuat dengan teori Malthus (1766-1834) yang menyatakan


bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti deret ukur,
sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.
2. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda
kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah
kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila
dirasakan anak telah cukup.
3. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah
menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai
keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga
bahagia.
4. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau
pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan
mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam
membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.
5. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas,
yaitu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan,
papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.

C. Sasaran2
Sasaran langsung :
Pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan yang wanitanya berusia
antara 15-49 tahun, karena kelompok ini merupakan pasangan yang
aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat
mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi
peserta KB yang aktif lestari sehingga memberi efek langsung
penurunan fertilisasi.
Sasaran tidak langsung :
1. Kelompok remaja usia 15-19 tahun, remaja ini memang bukan
merupakan target untuk menggunakan alat kontrasepsi secara
langsung tetapi merupakan kelompok yang berisiko untuk
6

melakukan hubungan seksual akibat telah berfungsinya alat-alat


reproduksinya. Sehingga program KB disini lebih berupaya
promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya kehamilan yang
tidak diinginkan serta kejadian aborsi.
2. Organisasi-organisasi, lembaga kemasyarakatan serta instansi
pemerintah maupun swasta serta tokoh masyarakat dan pemuka
agama yang diharapkan dapat memberikan dukungan dalam
melembagakan NKKBS.

D. Pandangan Al Qur’an tentang Keluarga Berencana10


Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk
yang perlu kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB, antara lain
ialah:
Surat An-Nisa’ ayat 9:

”Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya


meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka
khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar”.

Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk


tentang pelaksanaan KB, diantaranya ialah surat Al-Qashas: 77, Al-
Baqoroh: 233, Lukman: 14, Al- Ahqaf: 15, dan At-Thalaq: 7. Dari ayat-
ayat diatas dapat dikatakan bahwa petunjuk yang perlu dilaksanaka
dalam program KB antara lain, menjaga kesehatan istri,
mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup
rumah tangga.

E. Hukum keluarga berencana dalam agama Islam11


1. Menurut Al Qur’an dan Hadits
7

Sebenarnya dalam Al Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang


shoheh yang melarang atau memerintahkan KB secara eksplisit,
tetapi dalam Al Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang
diperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena hal-hal
berikut:
 Mengkhawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqoroh 195.

Artinya: ”Janganlah kalian menjerumuskan diri


dalam kerusakan”.
 Mengkhawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan
penghidupan, sesuai dengan hadits nabi, ”Kekafiran atau
kemiskinan itu mendekati kekufuran”.
 Mengkhawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila
jarak kelahiran anak terlalu dekat.
2. Menurut pandangan ulama12
 Ulama yang memperbolehkan
Diantara ulama yang membolehkan adalah imam Ghazali,
Syaikh al-Hariri, Syaikh Syaltuth, ulama yang membolehkan ini
berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti KB dengan
ketentuan anatara lain, menjaga kesehatan si ibu, menghindari
kesulitan si ibu dan untuk menjarangkan anak. Mereka juga
berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan
pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin
mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan
pendapatnya dari surat Al- Mu’minun ayat: 12,13,14.
 Ulama yang melarang
Ulama yang melarang mengikuti KB karena perbuatan itu
temasuk membunuh keturunan, seperti firman Allah,
8

Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut


(kemisknan) kami akan memberi rizki kepadamu dan kepada
mereka”. ( Al-Isra:31)

F. Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam13


1) Cara yang diperbolehkan
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang
diperbolehkan oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan,
spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal , tisue. Caraini
diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara
ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkan
hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :

( ‫ ﻓﻠﻢ ﻳﻨﻬﻬﺎ )ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬.‫ ﻡ‬.‫ﻛﻨﺎ ﻧﻌﺰﻝ ﻋﻠﻰ ﻋﻬﺪ ﻭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺹ‬


Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau
tidak melarangnya.

2) Cara yang dilarang


Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’,
yaitu dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang
bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini antara lain,
vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena hal
ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilkan keturunan.

G. Pandangan Gereja tentang Keluarga Berencana14


Berkaitan dengan soal pengaturan kelahiran dalam istilah
“Keluarga Berencana”, gereja menyadari kesulitan-kesulitan yang
dihadapi keluarga dalam usaha mengatur kelahiran. Dalam ensiklik
dijelaskan bahwa untuk mengatur keluarga, mengatur kelahiran, jumlah
dan waktu kelahiran anak diserahkan tanggungjawab sepenuhnya
9

kepada suami-istri. Memang suami-istri kadang-kadang bingung karena


merasa dari satu pihak harus mengatur kelahiran, tetapi dilain pihak
tidak dapat melaksanakan dengan cara pantang berkala, maka dalam
keadaan demikian mereka bertindak secara tanggungjawab dan tidak
perlu merasa berdosa, apabila menggunakan cara lain, asalkan cara
tersebut tidak merendahkan martabat suami atau istri, tidak berlawanan
dengan hidup manusiawi (pengguguran dan pemandulan) dan dapat
dipertanggungjawabkan secara medis. (penjelasan surat MAWI 1968
tentang Keluarga Berencana)

2.1.2 Kontrasepsi
A. Pengertian3
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau
mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel
wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut.

B. Cara kerja
Bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb :
Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan sperma, dan
menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.15

C. Macam metode kontrasepsi16


1. Metode Sederhana: tidak menggunakan alat-alat khusus lebih
mengandalkan perencanaan akurat tiap pasangan. Metode ini terdiri
dari metode kalender, conitus interuptus, kondom pria dan wanita,
dan spermatisida.
2. Metode Modern: menggunakan alat khusus dengan disertai
kandungan hormonal dan tindakan operatif. Metode ini terdiri dari
kontrasepsi hormonal (pil, suntikan, implant), alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR) dan kontrasepsi mantap (Tubektomi dan Vasektomi)
10

2.1.3 Kontrasepsi Hormonal


Alat kontrasepsi ini mengandung hormon-hormon reproduksi wanita,
berupa turunan hormon progesteron dan turunan estrogen. Dengan penambahan
hormon-hormon tersebut diharapkan proses pematangan ovum dicegah sehingga
tidak dapat dibuahi oleh sperma. Hormon-hormon yang dikandung oleh alat
kontrasepsi ini juga menyebabkan getah pada liang peranakan tetap kental,
sehingga sperma tidak dapat bergerak lebih jauh. Selain itu, dengan penambahan
hormon ini berarti lapisan peranakan tidak dipersiapkan untuk menerima
kehamilan, sehingga kalaupun ada telur yang telah dibuahi tidak dapat dapat
menempel pada dinding rahim.17

A. Pil Oral16
A.1 Mekanisme Kerja
Mencegah proses pematangan ovum sehingga tidak bisa dibuahi.
Pil harus diminum setiap hari dan usahakan minum pada waktu
yang sama setiap harinya agar efektif.
A.2. Kelebihan dan Kekurangan
Pil relatif mudah dipakai dan tidak mengganggu siklus
menstruasi. Akan tetapi pil mengandung sejumlah kekurangan
yaitu;
 Beberapa hari pertama pemakaian pil, muncul mual, pusing,
letih, sedikit perdarahan. Jika kejadian berlangsung lebih dari
1 bulan, perlu dicek ke dokter, mungkin perlu mengganti
dengan metode kontrasepsi lainnya.
 Berkurangnya ASI
 Risiko lupa yang tinggi
A.3 Kontraindikasi
Kontraindikasi Absolut
 Trombophlebitis, penyakit tromboembolik, penyakit
serebrovaskuler, oklusi koroner, atau riwayat pernah
mengalami peyakit tersebut.
 Gangguan fungsi hepar.
11

 Ca mammae atau diduga menderita ca mammae


 Neoplasma yang estrogen dependen atau diduga menderita
neoplasma estrogen dependen
 Perdarahn genitalia abnormal yang tidak diketahui
penyebabnya
 Kehamilan atau diduga hamil
 Ikterus obstruktif dalam kehamilan
 Hiperlipidemia
kongenital/familial Kontraindikasi
Relatif
 Migraine
 Hipertensi
 Leiomyoma uteri
 Epilepsi
 Varises
 Diabetes gestasional
 Bedah elektif
 Wanita > 35 tahun
A.4 Efek Samping dan Komplikasi
1. Acne/kulit berminyak
2. Amenore
3. Perdarahan-bercak menyerupai haidh
4. Mastalgia
5. Depresi
6. Gangguan penglihatan
7. Kehamilan dan kelainan janin
8. Galaktorea
9. Sakit kepala
10. Hipertensi
11. Mual
12. Berat badan bertambah
Dari angka kejadiannya efek samping merupakan faktor
utama dihentikannya pemakaian pil oral. Resiko yang
12

berhubungan dengan kontrasepsi oral umumnya lebih besar pada


wanita usia > 35tahun dan terutama > 35 tahun yang merokok.

B. Suntikan16
B.1 Mekanisme Kerja
Menyuntikkan zat hormonal ke dalam tubuh, bisa di bagian
lengan atas atau belakang, efektif selama 1-3 bulan, tergantung
kandung jenis zat yang ada.

B.2 Kelebihan dan Kekurangan


 Kelebihannya ialah tidak mengganggu laktasi (produksi air
susu ibu) oleh karenanya suntikan bisa diberikan 40 hari sejak
ibu melahirkan. Jika sewaktu-waktu ada keinginan untuk
hamil, maka suntikan dapat segera dihentikan. Selain itu
suntikan juga tidak menyebabkan kekurangan darah.
 Kekurangannya muncul pusing, mual, spotting (bercak
perdarahan), mengubah siklus menstruasi, penurunan atau
pertambahan berat badan yang menyolok serta resiko gagal
karena lupa.
B.3 Kontraindikasi
1. Ibu yang sedang hamil
2. Penderita tumor
3. Penderita penyakit jantung
4. Penderita penyakit hati
5. Penderita darah tinggi
6. Penderita diabetes
7. Penderita penyakit paru
8. Ibu yang mengalami perdarahan abnormal dari genitalia

2.1.4 Kontrasepsi non Hormonal


A. Kontrasepsi Mantap17
Adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara
mengikat atau memotong saluran telur pada wanita atau saluran sperma
pada pria. Kontap dijalankan dengan melakukan operasi kecil pada
13

organ reproduksi, tubektomi untuk wanita dan vasektomi untuk pria.


Cara ini sifatnya permanen, maka kontap hanya diperkenankan bagi
pasangan yang sudah mantap untuk tidak lagi mempunyai anak.
B. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
B.1. Pengertian3
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim
yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik, ada yang
dililit tembaga, adapula yang dililit tembaga bercampur perak,
selain itu ada pula yang berisi hormon progesterone.
B.2. Jenis18
Dikenal 3 macam AKDR, yaitu:
1. AKDR yang terbuat dari plastik (Lippes Loop)
Lippes loop yang terbuat dari plastik dan diisi dengan barium
sulfat masih digunakan di seluruh dunia (kecuali Amerika
Serikat)19
2. AKDR yang mengandung hormon (Progestasert)
Progestasert adalah AKDR yang berbentuk T yang terbuat dari
etilen asetat kopolimern yang mengandung titanium dioksida.
AKDR levonorgestrel bertahan 10 tahun dan mengurangi
jumlah perdarahan haid serta angka infeksi panggul.19
3. AKDR yang mengandung tembaga (Copper T 380 A)
Copper T terdiri dari polietilen dan barium sulfat. Batangnya
dibalut oleh 314 mm2 kawat tembaga halus dan kedua lengan
masing-masing mengandung 33 mm2 sehingga total tembaga
adalah 380 mm2.20
14

Gambar 2.1 Macam Kontrasepsi19 (Speroff, L. Pedoman Klinis


Kontrasepsi. Ed.2.EGC. Jakarta. 2005)

B.3 Mekanisme Kerja


Kerja kontraseptif semua AKDR terjadi terutama dalam rongga
uterus. Ovulasi tidak dipengaruhi, dan AKDR juga bukan
merupakan pemicu aborsi. Ini diyakini bahwa mekanisme kerja
AKDR adalah menciptakan suatu lingkungan intrauterin yang
spermisidal.19
15

Tabel 2.1 Mekanisme kerja alat kontrasepsi dalam rahim21


(Glasier, A. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. EGC. Jakarta. 2006)
AKDR yang AKDR yang
Mekanisme Kerja mengandung melepaskan
tembaga hormon
Mengganggu kemampuan sprema berjalan
Ya Ya
melewati rongga rahim
Mengganggu proses pembuahandi tuba
falopii sebelum ovum mencapai rongga Ya Ya
rahim
Menghambat implantasi apabila telur yang
sudah dibuahi masuk ke uterus dengan
Ya Ya
menimbulkan respons peradangan lokal di
endometrium
Mengganggu pergerakkan sperma melalui
pembentukkan mukus serviks yang kental Tidak Ya

Mungkin mengganggu implantasi melalui


perubahan-perubahan endometrium yang
diperantarai oleh hormon Tidak Ya

B.4. Keunggulan
B.4.1 Kepatuhan dan Kelanjutan21
AKDR merupakan metode kontrasepsi yang sama sekali tidak
berkaitan dengan koitus, sehingga alat ini menarik bagi banyak
pemakai. Semua AKDR yang mengandung tembaga yang dipasang
pada wanita berusia lebih dari 40 tahun dapat terpasang sampai
masa menopause tanpa menimbulkan kekhawatiran mengenai
kelanjutan efektivitasnya.
B.4.2 Reversibilitas21
AKDR umumnya sangat mudah dikeluarkan dan pemulihan
kesuburan berlangsungan cepat (angka konsepsi 78-88% setelah 12
bulan dan 92-97% pada 3 tahun setelah pengeluaran).
B4.3 Keganasan21
Berbeda dengan metode hormon, pada AKDR tidak terdapat
kekhawatiran mengenai peningkatan risiko penyakit keganasan.
16

B.5. Kekurangan
B.5.1 Pola perdarahan menstruasi21
Efek samping yang sering terjadi pada para pemakai AKDR
tembaga adalah menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama.
Lebih dari 10% pemakai AKDR melaporkan gangguan menstruasi.
B.5.2 Infeksi21
Angka PRP keseluruhan pada pemakai AKDR adalah sekitar 1,4
sampai 1,6 kasus per 1.000 wanita selama tahun pemakaian, yaitu
dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang tidak
menggunakan kontrasepsi. Risiko ini meningkat selama 20 hari
pertama pemakaian (9,7 per 1.000). Hal ini berkaitan dengan
masuknya organisme infektif ke dalam rongga rahim saat
pemasangan AKDR, terutama apabila wanita mengidap infeksi
yang tidak terdeteksi atau pemasangan tidak sesuai dengan
prosedur aseptik yang benar.
B.5.3 Ekspulsi21
AKDR dapat berpindah atau keluar dari rongga rahim secara
spontan. Angka ekspulsi spontan untuk AKDR modern (termasuk
LNG-IUS) berkisar dari 3 sampai 10% pada tahun pertama
pemakaian, bergantung pada usia dan paritas pemakai, penentuan
waktu pemasangan dan tipe AKDR, serta keahlian petugas yang
memasang alat tersebut.
B.5.4 Perforasi21
Perforasi uterus merupakan kejadian yang jarang (kurang dari 1
dalam 1000 pemasangan) dan berkaitan dengan tipe AKDR, teknik
pemasangan, dan keterampilan petugas.Terdapat beberapa bukti
yag menunjukkan bahwa risiko perforasi fundus lebih besar pasa
awal periode pascapartum sebelum uterus mengalami involusi
sempurna. Dalam pemasangan AKDR pascapartum baik pada
wanita yang menyusui maupun tidak, diperlukan perhatian khusus.
B.6. Indikasi22
Wanita yang boleh menggunakan AKDR antara lain ialah:
17

a. Usia reproduktif
b. Nulipara
c. Ingin kontrasepsi jangka panjang
d. Setelah melahirkan dan menyusui bayinya atau tidak menyusui
e. Resiko rendah dari IMS
f. Tidak menyukai metode kontrasepsi hormonal
B.7. Kontraindikasi22
Wanita yang tidak boleh menggunakan AKDR antara lain ialah:
a. Kemungkinan hamil atau sedang hamil
b. Perdarahan per vagina yang belum tahu penyebabnya
c. Infeksi genital
d. Kelainan bawaan anatomi uterus
e. Penyakit trofoblas ganas
f. Ukuran rongga uterus kurang dari 5 cm

B.8 Efektivitas
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)/ IUDs
(intrauterine devices) memiliki keefektivan yang tinggi dalam
mencegah kehamilan. Angka kegagalan IUD pada umumnya
adalah 1 kehamilan dalam 125 - 170 kehamilan 8. Pada praktik
menunjukkan bahwa AKDR lebih efektif daripada kontrasepsi oral.
Efektivitas AKDR telah meningkat, dari angka kehamilan 1 tahun
sebesar 2-3 % untuk AKDR inert dan AKDR yang mengandung
tembaga menjadi kurang dari 0,5% untuk AKDR yang lebih baru
yang mengandung tembaga lebih dari 300 mm2. 15

B.9. Pemasangan AKDR21


AKDR dapat dengan aman disisipkan kapan pun setelah
persalinan, abortus atau saat siklus haid. Angka ekspulsi dulu lebih
tinggi ketika AKDR plastik besar yang lebih kuno disisipkan lebih
dini dari delapan minggu postpartum; meskipun demikian,
penelitian menunjukkan bahwa AKDR tembaga dapat disisipkan
18

antara empat hingga delapan minggu postpartum tanpa


peningkatan angka kehamilan, ekspulsi, perforasi uterus, atau
pengangkatan karena alasan perdarahan atau nyeri. Penyisipan
bahkan dapat dilakukan segera setelah persalinan per vaginam; hal
ini tidak berkaitan dengan peningkatan resiko infeksi, perforasi
uterus, perdarahan postpartum atau subinvolusi uterus. Penyisipan
tidak dianjurkan jika terdapat infeksi intrauterine dan diperkirakan
akan terjadi angka ekspulsi yang sedikit lebih tinggi dibanding
dengan penyisipan empat sampai delapan minggu postpartum.

B.10. Petugas pemasang AKDR17


Pasangan yang memutuskan untuk memilih AKDR sebagai
metode ber-KB sebaiknya dibantu oleh dokter, bidan atau tenaga
medis lain yang sudah terlatih.

B.11. Pengontrolan/ follow up AKDR23


Pemeriksaan ulang oleh dokter atau bidan dilakukan 1
minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan sesudahnya 1 tahun sekali
setelah AKDR terpasang.

2.1.5 Ibu Usia Subur24


Ibu dengan usia produktif atau subur adalah seorang wanita yang telah
memiliki anak dan masih bisa melahirkan atau menghasilkan keturunan. Dengan
rentang usia 15 tahun hingga 49 tahun. Terlepas dari resiko apapun yang akan
terjadi. Dititikberatkan hanya pada kemampuan seorang wanita bisa hamil dan
melahirkan seorang anak.

2.1.6 Pengetahuan
A. Pengertian
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa
Inggris yaitu knowledge. Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan
bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge
19

is justified true belief). Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa


pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara
langsung dari kesadarannya sendiri. Dalam peristiwa ini yang
mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya
sedemikian aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya
sendiri dalam kesatuan yan aktif.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.25
Berdasarkan teori Lawrence Green, perilaku dipengaruhi 3 faktor
pokok yaitu: faktor predisposisi, faktor mendukung, dan faktor yang
memperkuat. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan
seseorang dan dalam hal ini perilaku tentang AKDR dalam program KB
yaitu faktor predisposisi yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai dan persepsi seseorang terhadap perilaku tersebut.
Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan sebagai faktor usaha intervensi
perilaku harus diarahkan kepada ketiga faktor tersebut.26 Pengetahuan
tentang KB merupakan satu aspek penting dalam pemahaman berbagai
alat kontrasepsi.27 Selanjutnya pengetahuan ini akan memicu seseorang
untuk memilih alat kontrasepsi yang paling efektif dan efisien sesuai
kondisi tiap pasangan.

B. Indikator Pengetahuan terhadap AKDR


1. Pengenalan AKDR
Responden mengetahui AKDR atau minimal pernah mendengar
tentang AKDR.
2. Pengertian AKDR
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam
rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik, ada
yang dililit tembaga, adapula yang dililit tembaga bercampur perak,
selain itu ada pula yang berisi hormon progesterone.
20

3. Jenis AKDR
AKDR yang tidak mengandung obat (inert), AKDR
tembaga, AKDR Pelepas hormon.
4. Keuntungan AKDR
AKDR tidak banyak membutuhkan kepatuhan, harganya
relatif murah, umumnya sangat mudah dikeluarkan dan pemulihan
kesuburan berlangsungan cepat, dan tidak terdapat kekhawatiran
mengenai peningkatan risiko penyakit keganasan.
5. Kerugian AKDR
Menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama, menularkan
mikroorganisme ke dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit
radang panggul, AKDR dapat berpindah atau keluar dari rongga
rahim secara spontan.
6. Indikasi pemakai AKDR
Wanita yang boleh menggunakan AKDR antara lain ialah:
a. Usia reproduktif
b. Nulipara
c. Ingin kontrasepsi jangka panjang
d. Setelah melahirkan dan menyusui bayinya atau tidak menyusui
e. Resiko rendah dari IMS
f. Tidak menyukai metode kontrasepsi hormonal
7. Kontraindikasi pemakai AKDR
Wanita yang tidak boleh menggunakan AKDR antara lain ialah:
a. Kemungkinan hamil atau sedang hamil
b. Perdarahan per vagina yang belum tahu penyebabnya
c. Infeksi genital
d. Kelainan bawaan anatomi uterus
e. Penyakit trofoblas ganas
f. Ukuran rongga uterus kurang dari 5 cm
8. Petugas pemasang AKDR
Pemasangan dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih
lainnya.
21

9. Pengontrolan AKDR kepada tenaga kesehatan


Pemeriksaan ulang oleh dokter atau bidan dilakukan 1 minggu, 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan dan sesudahnya 1 tahun sekali setelah
AKDR terpasang.

Berdasarkan uraian teori di atas maka variable pengetahuan


tentang AKDR diukur dari pengenalan AKDR, definisi AKDR, jenis
AKDR, keuntungan AKDR, kerugian AKDR, indikasi pemakai AKDR,
kontraindikasi pemakai AKDR, petugas pemasang AKDR,
pengontrolan AKDR kepada tenaga kesehatan.

2.1.7 Sikap
A. Pengertian
Sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara
tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap merupakan reaksi atau respon
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut:
”An individual’s social attitude is a syndrome of response
consistency with regard to social object”(Campbell, 1950). 25
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
tertutup.26 Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan.
Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, seperti
support dari pihak lain, misal suami atau istri, orang tua atau mertua
sangat penting untuk mendukung praktek keluarga berencana. 26

B. Indikator Sikap terhadap AKDR


B.1 Sikap terhadap alat kontrasepsi dalam rahim
1. Pengertian AKDR
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam
rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik, ada
22

yang dililit tembaga, adapula yang dililit tembaga bercampur


perak, selain itu ada pula yang berisi hormon progesterone.
2. Jenis AKDR
AKDR yang tidak mengandung obat (inert), AKDR
tembaga, AKDR pelepas hormon.
3. Keuntungan AKDR
AKDR tidak banyak membutuhkan kepatuhan, harganya
relatif murah, umumnya sangat mudah dikeluarkan dan
pemulihan kesuburan berlangsungan cepat, dan tidak terdapat
kekhawatiran mengenai peningkatan risiko penyakit keganasan.
4. Kerugian AKDR
Menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama, menularkan
mikroorganisme ke dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit
radang panggul, AKDR dapat berpindah atau keluar dari rongga
rahim secara spontan.
5. Indikasi pemakai AKDR
Wanita yang boleh menggunakan AKDR antara lain ialah:
a. Usia reproduktif
b. Nulipara
c. Ingin kontrasepsi jangka panjang
d. Setelah melahirkan dan menyusui bayinya atau tidak
menyusui
e. Resiko rendah dari IMS
f. Tidak menyukai metode kontrasepsi hormonal
6. Kontraindikasi pemakai AKDR
Wanita yang tidak boleh menggunakan AKDR antara lain ialah:
a. Kemungkinan hamil atau sedang hamil
b. Perdarahan per vagina yang belum tahu penyebabnya
c. Infeksi genital
d. Kelainan bawaan anatomi uterus
e. Penyakit trofoblas ganas
f. Ukuran rongga uterus kurang dari 5 cm
23

7. Petugas pemasang AKDR


Pemasangan dilakukan oleh dokter atau tenaga medis
terlatih lainnya.
8. Pengontrolan AKDR kepada tenaga kesehatan
Pemeriksaan ulang oleh dokter atau bidan dilakukan 1
minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan sesudahnya 1 tahun sekali
setelah AKDR terpasang.

Berdasarkan uraian teori di atas maka variable sikap


tentang AKDR diukur dari pengertian AKDR, jenis AKDR,
keuntungan AKDR, kerugian AKDR, indikasi pemakai AKDR,
kontraindikasi pemakai AKDR, pemasang AKDR, indikasi
pemakai AKDR non-hormonal.

B.2 Sikap cara pemeliharaan alat kontrasepsi dalam rahim


Adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara
memelihara dengan pemeriksaan rutin atau pengontrolan AKDR.

2.1.8 Perilaku
A. Pengertian
Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang
dalam melakukan suatu tindakan. Perilaku manusia merupakan hasil
dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan
tindakan.26 Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Sehingga yang dimaksud dengan
perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara
lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
membaca, dan sebagainya
Menurut Skinner, perilaku adalah merupakan hasil hubungan
antara perangsang (stimulus) dan tanggapan (respon). Sedangkan
menurut Robert Kwick perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Faktor-
24

faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi 2


yakni, faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup; pengetahuan,
kecerdasan, persepsi,emosi, motivasi yang berfungsi untuk mengolah
rangsangan dari luar. Sedangkan factor ekstern mencakup; lingkungan
sekitar baik fisik maupun non fisik seperti kebudayaan, social ekonomi
dan sebagainya.26
B. Indikator Perilaku terhadap Alat kontrasepsi dalam rahim25
1. Tindakan (praktik) sehubungan dengan alat kontrasepsi dalam
rahim.
Tindakan atau perilaku ini mencakup, antara lain: a)
penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, b) keunggulan dan
kekurangan AKDR, c) komplikasi pemasangan AKDR
2. Tindakan (praktik) pemeliharaan AKDR
Tindakan atau perilaku ini mencakup, antaralain: a)
pemeriksaan rutin atau pengontrolan mengenai penggunaan alat
kontrasepsi dalam rahim, b) menjaga kebersihan alat kelamin.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan tindak langsung yakni dengan
wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan.
Pengukuran dapat juga dilakukan secara langsung, yakni dengan
mengobservasi tindakan atau kegiatan responden, pegukuran ini
yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara.

2.1.9 Karakteristik Responden


Pada penelitian ini terdapat karakteristerik tertentu dari responden
yang diteliti, yaitu:
A. Agama
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan dan
peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia, serta
manusia dan lingkungannya.28
B. Suku
Suku adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari
kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas
25

perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa.28 Pada penelitian ini


macam suku terdiri dari suku Sunda, Jawa, Minang, Batak dan
Palembang.
C. Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 28 Pada penelitian
ini macam pendidikan terakhir terdiri dari SD, SMP, SMA, dan S1.
D. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan unutk mendapatkan
nafkah.28 Pada penelitian ini macam pekerjaan terdiri dari Ibu
rumah tangga, Pegawai Negri Sipil (PNS), Pegawai Swasta, dan
Wiraswasta.
E. Jumlah Anak (Paritas)
Jumlah anak adalah banyaknya generasi kedua atau keturunan
pertama. Paritas adalah jumlah bayi hidup yang pernah
dilahirkan.28 Program KB harus dilaksanakan secara intensif untuk
menurunkan angka fertilitas dan membudayakan Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Salah satu pernyataan
dalam NKKBS adalah pernyataan tentang jumlah anak yang
sebaiknya dimiliki yaitu 2 anak cukup. Laki-laki atau perempuan
sama saja. Keluarga kecil dengan dua anak akan memberi dampak
positif terhadap masalah kependudukan, perhatian orang tua
terhadap anak, sosial ekonomi keluarga dan lain sebagainya.
F. Pendapatan
Pendapatan adalah hasil kerja,28 pada penelitian ini tingkat
pendapatan merujuk pada kategorisasi riset Arifa Arindina 200929,
terdiri dari pendapatan rendah (<Rp.500.000), menengah rendah
(Rp. 500.000 s.d Rp. 2.000.000), menengah tinggi (Rp. 2.000.000
s.d Rp. 6.000.000) dan tinggi (> Rp. 6.000.000).
26

2.2 Kerangka Konsep


Kerangka konsep digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian dan
menjawab permasalahan yang ada. Kerangka konsep berikut ini didasarkan
menurut teori perilaku yaitu Lawrence Green dan Taylor (2006)26 yang akan
menjadi acuan untuk pembuatan kerangka konsep penelitian ini.
Kerangka konsepsional yang akan menjadi pengarah dalam penelitian ini
adalah Karakteristik responden, Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap
AKDR. Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut

Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Pendapatan

Ibu usia subur (15-49 tahun) kelurahan 30 Ilir kota Palembang

Pengetahuan tentang AKDR dalam program KB


Perilaku tentang AKDR dalam program KB
Sikap tentang AKDR dalam program KB

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Terdapat tiga variabel yang ingin diketahui oleh peneliti. Variabel-variabel


tersebut adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku pada ibu usia subur yaitu ibu
dalam usia 15 tahun sampai dengan 49 tahun tentang alat kontrasepsi dalam
rahim. Para ibu usia subur yang akan diteliti ini memiliki karakteristik agama,
suku, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan jumlah anak. Penulis akan meneliti
wawasan para ibu usia subur tentang alat kontrasepsi dalam rahim melalui
pengetahuannya, reaksi atau respon yang masih tertutup dari para ibu usia subur
terhadap alat kontrasepsi dalam rahim, dan tindakan atau aktivitas para ibu usia
subur mengenai alat kontrasepsi dalam rahim.
27

2.3 Definisi Operasional


Tabel 2.3 Definisi Operasional
Alat Ukur dan
Variabel Definisi cara ukur Kategori Skala
Agama Suatu sistem, prinsip Kuesioner 1. Islam Nominal
kepercayaan terhadap Tuhan dengan angket 2. Kristen Katolik
dengan ajaran dan kewajiban 3. Kristen protestan
yang berkaitan dengan 4. Hindu
kepercayaan itu.28 5. Budha
Suku Perkumpulan orang yang Kuesioner 1. Sunda Nominal
memiliki latar belakang budaya, dengan angket 2. Jawa
bahasa, kebiasaan, gaya hidup, 3. Minang
dan ciri-ciri fisik yang sama.28 4. Batak
5. Palembang

Pendidikan Suatu proses pembaharuan Kuesioner 1. SD Ordinal


makna pengalaman untuk dengan angket 2. SMP
menghasilkan kesinambungan 3. SMA
sosial.28 4. S1
Pekerjaan Ibu Sesuatu yang dikerjakan ibu Kuesioner 1. Ibu rumah Nominal
yang merupakan sebuah rutinitas dengan angket tangga
untuk meningkatkan status 2. PNS
ekonomi keluarga ataupun tidak. 3. Pegawai swasta
28
4. wiraswasta
Pendapatan Pendapatan untuk mengetahui Kuesioner 1. Rendah (<Rp Ordinal
suami dan istri tingkat ekonomi responden dengan angket 500.000)
per bulan 2. Menengah rendah
( Rp 500.000,00
– Rp
2.000.000,00)
3. Menengah tinggi
(Rp 2.000.001-
Rp 6.000.000,00)
4. Tinggi ( > Rp
6.000.000,00)25
Jumlah anak Jumlah keturunan 28 Kuesioner 1. 1 orang Rasio
dengan angket 2. 2 orang
3. 3 orang
4. > 3 orang
Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui Kuesioner 1. Pengetahuan Ordinal
tentang AKDR oleh responden tentang AKDR, dengan angket baik bila
seperti : jawaban
a. Definisi responden 76 –
b. Cara kerja 100%,
c. Keunggulan 2. Pengetahuan
d. Kekurangan cukup bila
e. komplikasi jawaban
Pengetahuan yang diajukan di responden 56
dalam angket penilaian dari – 75%,
setiap jawaban paling benar 3. Pengetahuan
adalah 2, jawaban mendekati kurang bila
benar adalah 1, jawaban salah jawaban
adalah 0, dan jika menjawab responden
‘tidak tahu’ adalah 0 ≤ 55%.30
Sikap terhadap Tanggapan responden mengenai Kuesioner 1.Sikap Positif, Ordinal
AKDR AKRD dengan pilihan : dengan angket jika skor > 70%
a. Tidak setuju (TS) 2.Sikap Negatif, jika
28

b. Kurang setuju (KS) skor < 70%31


c. Setuju (S)
Sikap yang diajukan di dalam
angket penilaian adalah TS
bernilai 0, KS bernilai 1, dan S
bernilai 2

Perilaku Segala tindakan responden Kuesioner 1. Perilaku selalu, Ordinal


terhadap terhadap AKDR dengan pilihan: dengan angket selalu
AKDR 1. Selalu (SL) (senantiasa,
2. Sering (SR) tidak pernah
3. Kadang-kadang (KK) tidak)28
4. Tidak pernah (TP) 2. Perilaku
Nilai dengan kisaran 0-3 sering (kerap,
mengulang
ulang)28
3. Perilaku
kadang- kadang
(adakalanya,
sekalikali)28
4. Perilaku
tidak pernah
29

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian dalam penelitian ini adalah studi descriptive dan
desain penelitian cross sectional untuk mengetahui gambaran pengetahuan,
sikap, dan perilaku ibu usia subur tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
dalam Program Keluarga Berencana di Kelurahan 30 Ilir Kota Palembang
pada tahun 2011.32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian bertempat di Kelurahan 30 Ilir kota Palembang dan
dilaksanakan pada bulan Februari 2011.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Ibu usia subur di Kelurahan 30 Ilir Kecamatan Ilir Barat II Kota
Palembang.
3.3.2 Sampel
n = (Zα)2 .p . q
(d)2

n : jumlah sampel
Zα : ditentukan oleh tingkat kepercayaan pada α = 0,05; Zα =
1,96
P : Proporsi outcome of interest = 50% = 0,5
q : 1 – p = 1 – 0,5 = 0,5
d : 10% = 0,1
n = (1, 96)2 .0, 5 . 0, 5 = 96
(0, 1)2

Berdasarkan rumus besar sampel di atas, maka jumlah sampel


minimum yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96 responden.

29
30

Untuk mengantisipasi terdapatnya bias, maka jumlah sampel


ditambahkan 10% dari besar sampel.33
n = 96 + 9,6 = 105,6 ≈ 106

Maka jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 106
responden.
3.3.3 Kriteria Sampel
A. Kriteria Inklusi
Ibu usia subur di Kelurahan 30 Ilir kota Palembang yang,
setuju menjadi sampel, mengisi lembar persetujuan penelitian ini dan
mengisi dengan lengkap kuesioner penelitian ini.
B. Kriteria Eksklusi
Ibu usia subur di kelurahan 30 ilir kota Palembang yang tidak
setuju menjadi sampel penelitian ini dan tidak mengisi kuesioner
dengan lengkap, kriteria kuesioner terisi lengkap ialah dari data
responden, kuesioner pengetahuan, kuesioner sikap dan kuesioner
perilaku.

3.4 Cara Kerja Penelitian


3.4.1 Pemilihan Subyek Penelitian
Sampel adalah ibu usia subur yang memenuhi kriteria pada penelitian
ini dan yang telah dipilih secara cluster random sampling.32
3.4.2 Pengumpulan Data
A. Variabel yang diteliti
1. Tingkat pengetahuan tentang AKDR
2. Sikap tentang AKDR
3. Perilaku tentang AKDR
4. Agama
5. Suku
6. Pendidikan
7. Pekerjaan ibu
8. Pendapatan suami istri
9. Jumlah anak
31

B. Cara pengumpulan data dengan kuesioner


Pengisian kuesioner dilakukan dengan wawancara terpimpin
C. Teknis Pelaksanaan
1. Pengambilan data dilakukan selama empat hari berturut-turut di
Kelurahan 30 Ilir Kota Palembang.
2. Peneliti mendatangi responden yang sedang istirahat .
3. Peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian ini,
kemudian meminta kesediaan responden untuk ikut dalam
penelitian ini.
4. Peneliti memberikan lembar persetujuan ikut dalam penelitian
kepada responden untuk diisi.
5. Setelah selesai menandatangani lembar persetujuan penelitian,
peneliti melakukan guidance interview terhadap kuesioner
pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang alat kontrasepsi dalam
rahim.
6. Kemudian responden mengisi kuesioner.

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam
penelitian ini, yaitu kuesioner.
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
No.Butir Jumlah
Dimensi Indikator
kuesioner pertanyaan
Pengetahuan a. Pengenalan KB
1
ibu usia subur b. Tujuan KB
2
terhadap KB c. Jumlah anak yang dianjurkan 4
3
KB
4
d. Aturan agama tentang KB
Pengetahuan a. Pengenalan AKDR
ibu usia subur b. Definisi AKDR 5
terhadap AKDR c. Jenis AKDR 6
d. Keuntungan AKDR 7
e. Kerugian AKDR 8
f. Indikasi pemakai AKDR 9 9
g. Kontraindikasi pemakai 10
AKDR 11
h. Petugas pemasang AKDR 12
i. Pengontrolan AKDR kepada 13
tenaga kesehatan
32

No.Butir Jumlah
Dimensi Indikator
kuesioner pertanyaan
Sikap ibu usia a. Keikutsertaan ibu usia subur
1
subur terhadap terhadap program KB
program KB b. Tujuan program KB
2 4
c. Jumlah anak yang dianjurkan
3
KB
4
d. Aturan agama tentang KB
Sikap ibu usia a. Pengertian AKDR
subur terhadap b. Jenis AKDR 5
program AKDR c. Keuntungan AKDR 6
d. Kerugian AKDR 7
e. Indikasi pemakai AKDR 8
f. Kontraindikasi pemakai 9
9
AKDR 10
g. Petugas pemasang AKDR 11
h. Indikasi pemakai AKDR non- 12
hormonal
i. Pengontrolan AKDR kepada 13
tenaga kesehatan
Perilaku ibu Partisipasi dalam program KB
usia subur 1 1
terhadap KB
Perilaku ibu a. Penggunaan AKDR
2
usia subur b. Pengontrolan AKDR kepada 2
3
terhadap AKDR tenaga kesehatan

Instrumen yang kami gunakan telah melalui tahapan Uji Validitas, dengan
batas nilai valid sesuai r tabel ( α = 0,05, n = 30) = 0,361. Jika r hasil lebih besar
dari r tabel, maka pertanyaan tersebut dianggap valid.34 Hasil validitas instrumen
penelitian dapat dilihat di lampiran.

3.6 Managemen Data


Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan software
statistic. Pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
A. Menyunting Data (data editing)
Editing dilakukan setiap kali responden selesai mengisi kuesioner.
Bila ada kesalahan atau yang tidak lengkap peneliti kembali menemui
responden untuk klarifikasi, Editing ini dilakukan untuk memeriksa
kelengkapan dan kebenaran data seperti kelengkapan pengisian, kesalahan
pengisian, konsistensi pengisian setiap jawaban kuesioner.
33

B. Mengkode data (data coding)


Proses pemberian kode kepada setiap variabel yang telah
dikumpulkan untuk memudahkan dalam memasukkan.
C. Memasukkan data ( data entry)
Memasukkan data yang telah diberikan kode dalam program
software computer.
D. Membersihkan data ( data cleaning)
Setelah data dimasukkan dilakukan pengecekan kembali untuk
memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga dengan demikian
data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.
E. Memberikan nilai data (data scoring)
Penilaian data dilakukan dengan pemberian skor terhadap jawaban
yang menyangkut variabel pengetahuan, variabel sikap dan variabel
perilaku.

3.7 Analisis Data


Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat yang
digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi responden dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dengan jumlah dan ukuran persentase masing-masing
kelompok.

3.8 Etika Penelitian


Penelitian dimulai dengan usulan penelitian yang disetujui oleh Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Sebelum mengikuti penelitian, subyek penelitian memberikan persetujuan
dalam bentuk lisan dan tulisan setelah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan
penelitian dan jaminan kerahasiaan terhadap data yang diberikan.

3.9 Biaya Penelitian


Penelitian ini menggunakan kuesioner, dan dengan mengeluarkan biaya
print dan fotokopi sebesar Rp 300.000,00.
34

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Demografi Daerah Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran Pengatahuan, Sikap
dan Perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam Program Keluarga Berencana di
Kelurahan 30 Ilir Kota Palembang melalui kuesioner. Kelurahan 30 Ilir adalah
salah satu dari 7 (tujuh) kelurahan di wilayah kecamatan Ilir Barat II Kota
Palembang dengan luas wilayah 687 Ha. Terletak di sebelah barat pusat
pemerintahan Kota Palembang dengan jarak dari pusat pemerintahan Kota
Palembang 0,75 Km dan jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 0,50 Km.
Secara administrasi Kelurahan 30 Ilir terdiri dari 16 RW dan 60 RT. Jumlah
penduduk Kelurahan 30 Ilir pada akhir bulan Desember 2009 ialah 25.867 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga 5.662 KK. Tingkat pendidikan penduduk
didominasi tamatan SMA sebanyak 5.804 orang. Dalam memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat 30 Ilir didominasi dengan pekerjaan sebagai buruh sebanyak
1.259 orang.35

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Gambaran Karakteristik Responden
A. Agama
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan dan
peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia, serta manusia
dan lingkungannya.28 Seluruh responden pada penelitian ini beragama
Islam tanpa ada unsur kesengajaan dari pihak peneliti.
B. Suku
Suku adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan
sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan
kebudayaan, khususnya bahasa.28 Pada penelitian ini macam suku
terdiri dari suku Sunda, Jawa, Minang, Batak dan Palembang.

34
35

C. Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 28 Pada penelitian ini macam
pendidikan terakhir terdiri dari SD, SMP, SMA, dan S1.
D. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan unutk mendapatkan
nafkah.28 Pada penelitian ini macam pekerjaan terdiri dari Ibu rumah
tangga, Pegawai Negri Sipil (PNS), Pegawai Swasta, dan Wiraswasta.
E. Jumlah Anak (Paritas)
Jumlah anak adalah banyaknya generasi kedua atau keturunan
pertama. Paritas adalah jumlah bayi hidup yang pernah dilahirkan.28
Program KB harus dilaksanakan secara intensif untuk menurunkan
angka fertilitas dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (NKKBS). Salah satu pernyataan dalam NKKBS adalah
pernyataan tentang jumlah anak yang sebaiknya dimiliki yaitu 2 anak
cukup. Laki-laki atau perempuan sama saja. Keluarga kecil dengan dua
anak akan memberi dampak positif terhadap masalah kependudukan,
perhatian orang tua terhadap anak, sosial ekonomi keluarga dan lain
sebagainya. Pada penelitian ini responden terdiri dari yang belum
memiliki anak hingga yang telah memiliki 6 anak hidup.
F. Pendapatan Suami Istri
Pendapatan adalah hasil kerja28 pada penelitian ini tingkat
pendapatan merujuk pada kategorisasi riset Arifa Arindina 2009 29,
terdiri dari pendapatan rendah (<Rp.500.000), menengah rendah (Rp.
500.000 s.d Rp. 2.000.000), menengah tinggi (Rp. 2.000.000 s.d Rp.
6.000.000) dan tinggi (> Rp. 6.000.000).
36

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden


No. Karakteristik Jumlah (%) No. Karakteristik Jumlah
Responden Responden (%)

1. Agama Islam 106 (100) 5. Jumlah anak (Paritas)


2. Suku - 2 41 (38.7)
- Jawa 61 (57,.5) - 1 22 (20.8)
- Palembang 36 (34) - 3 20 (18.9)
- Sunda 5 (4.7) - 4 12 (11.3)

- Minang 3 (2.8) - 5 6 (5.7)

- Batak 1 (0.9) - 0 4 (3.8)


3. Pendidikan 6. 1 (0.9)
- 6
- SMA 52 (49.1) Pendapatan
24 (22.6) 72 (67.9)
- SMP - Menengah
19 (17.9)
- SD rendah
11 (10.4)
- S1 (Rp. 500.000-
4.
Pekerjaan Rp.
79 (74.5)
- Ibu rumah 2.000.000)
26 (24.5)
tangga - Rendah
20 (18.9)
- Wiraswasta (<Rp.500.000
6 (5.7)
- Pegawai )
6 (5.7)
Swasta - Menengah
1 (0.9)
- PNS tinggi
(Rp.
2.000.000-Rp.
6.000.000)
2 (1.9)
- Tinggi
(>Rp.
6.000.000)
37

4.2.2 Gambaran Pengetahuan ibu usia subur tentang AKDR dalam program
KB
Pengetahuan responden tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
dihitung berdasar skor yang dijawab oleh responden atas 13 pertanyaan dalam
kuesioner. Pengetahuan responden yang diteliti adalah definisi KB, tujuan KB,
anjuran jumlah anak dalam program KB, boleh tidaknya KB dalam ajaran agama
yang diyakini, definisi AKDR, jenis AKDR, keuntungan AKDR, kerugian
AKDR, petugas kesehatan yang berwenang memasang AKDR dan waktu
penyisipan serta kontrol AKDR. Untuk pengolahan lebih lanjut (analisis) maka
skor nilai pengetahuan responden tersebut dikategorikan menjadi 3 kelompok,
yaitu pengetahuan baik, cukup dan kurang30. Setelah dilakukan analisa univariat
dari hasil penelitian, pengetahuan ibu usia subur tentang AKDR dalam program
KB di Kelurahan 30 Ilir Kota Palembang pada tahun 2011 diperoleh gambaran
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Gambaran pengetahuan ibu usia subur tentang AKDR dalam program
KB
Variabel Tingkat pengetahuan Jumlah Persentase

Tingkat pengetahuan ibu usia Baik 45 42,5


subur tentang AKDR Cukup 26 24,5
Kurang 35 33,0
Total 106 100

Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas didapatkan hasil bahwa tingkat
pengetahuan baik pada ibu usia subur tentang AKDR di Kelurahan 30 Ilir tahun
2011 berjumlah lebih banyak dari tingkat pengetahuan yang cukup dan kurang.
Tingkat pengetahuan ibu usia subur tentang AKDR di Kelurahan 30 Ilir tahun
2011 yang baik sebanyak 45 responden (42,5%), berpengetahuan cukup sebanyak
26 responden (24,5 %), dan berpengetahuan kurang sebanyak 35 responden
(33,0%).
4.2.3 Gambaran Sikap ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB
Sikap responden tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dihitung
berdasarkan skor yang dijawab oleh responden atas 13 pertanyaan dalam
kuesioner. Pertanyaan disertai dengan tiga alternatif jawaban yaitu, Setuju (S),
Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS). Sikap responden yang diteliti adalah
38

yang mengikuti program KB, menggunakan AKDR sebagai alat kontrasepsi


pilihan, waktu penyisipan dan kontrol berkala dari AKDR. Peneliti menggunakan
skala Guttman dalam analisis sikap, skor dikategorikan menjadi 2, bila lebih dari
70% bersifat positif dan bila kurang dari 70% bersifat negatif.31

Tabel 4.3 Sikap ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB
Variabel Sikap Jumlah Persentase

Sikap ibu usia subur Negatif 59.4


63
Tentang AKDR
Positif 43 40.6
Total 106 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil bahwa sikap ibu usia subur
tentang AKDR di Kelurahan 30 Ilir tahun 2011 yang menunjukkan sikap negatif
lebih banyak dibandingkan dengan sikap positif. Ibu usia subur tentang AKDR
yang menunjukkan sikap negatif dengan jumlah 63 responden (59,4%),
sedangkan sikap positif dengan jumlah 43 responden (40,6 %).

4.2.4 Gambaran Perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB
Perilaku responden tentang AKDR dalam program KB dilihat dari 3
pertanyan mengenai program KB, pemakaian AKDR dan waktu kontrol AKDR
dengan alternatif jawaban yang disediakan Selalu (S), Sering (SR), Kadang-
Kadang (KK) dan Tidak Pernah (TP).

A. Partisipasi ibu usia subur dalam Program KB


Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian tentang
partisipasi ibu usia subur dalam program KB diperoleh gambaran
sebagai berikut.

Tabel 4.4 Perilaku partisipasi ibu usia subur dalam program KB


Variabel Perilaku Jumlah Persentase

Perilaku partisipasi ibu usia Tidak Pernah 12 11.3


subur dalam program KB
Kadang-kadang 23 21.7
Sering 10 9.4
Selalu 61 57.5
Total 106 100
39

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan data bahwa perilaku ibu usia


subur dalam partisipasi program KB di Kelurahan 30 Ilir didominasi
perilaku selalu sebanyak 61 responden dengan persentase sebesar
57,5%. Perilaku kadang-kadang sebanyak 23 responden dengan
persentase sebesar 21,7%. Perilaku tidak pernah sebanyak 12
responden dengan persentase sebesar 11,3%. Perilaku sering sebanyak
10 responden dengan persentase sebesar 9,4%.
B. Partisipasi tentang AKDR
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian
partisipasi ibu usia subur tentang AKDR diperoleh gambaran sebagai
berikut.
Tabel 4.5 Perilaku partisipasi ibu usia subur tentang AKDR
Variabel Perilaku Jumlah Persentase

Perilaku partisipasi ibu usia Tidak Pernah


subur tentang AKDR 98 92.5
Kadang-kadang 2 1.9
Sering 3.8
4
Selalu 1.9
2
Total 106 100

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan data perilaku partisipasi ibu


usia subur tentang AKDR di Kelurahan 30 Ilir didominasi perilaku
tidak pernah sebanyak 98 responden dengan persentase sebesar 92,5%.
Perilaku sering sebanyak 4 responden dengan persentase sebesar
3,8%. Perilaku kadang-kadang sebanyak 2 responden dengan
persentase sebesar 1,9%. Perilaku selalu sebanyak 2 responden dengan
persentase sebesar 1,9%.

C. Perilaku Kontrol AKDR


Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian tentang
perilaku ibu usia subur dalam kontrol AKDR diperoleh gambaran
sebagai berikut.
40

Tabel 4.6 Perilaku ibu usia subur tentang kontrol AKDR


Variabel Perilaku Jumlah Persentase

Perilaku kontrol AKDR Tidak Pernah 93.4


99
Kadang-kadang .9
1
Sering 1.9
2
Selalu 3.8
4
Total 106 100

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan data perilaku ibu usia subur


tentang kontrol AKDR di Kelurahan 30 Ilir didominasi dengan perilaku
tidak pernah sebanyak 99 responden dan persentase sebesar 93,4%.
Perilaku selalu sebanyak responden 4 dengan persentase sebesar 3,8%.
Perilaku sering sebanyak 2 responden dengan persentase sebesar 1,9%.
Perilaku kadang-kadang sebanyak 1 responden dengan persentase sebesar
0,9%.

4.3 Pembahasan Penelitian


4.3.1 Gambaran Pengetahuan ibu usia subur tentang AKDR dalam
program KB
Berdasarkan hasil penelitian univariat mengenai pengetahuan tentang
AKDR dalam program KB di Kelurahan 30 Ilir Kota Palembang diperoleh data
responden berpengetahuan baik lebih banyak daripada responden berpengetahuan
cukup dan kurang, yaitu sebanyak 45 responden (42,5%). Berdasarkan teori
Lawrence Green, perilaku dipengaruhi 3 faktor pokok yaitu: faktor predisposisi,
faktor mendukung, dan faktor yang memperkuat. Salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang dan dalam hal ini perilaku tentang
AKDR dalam program KB yaitu faktor predisposisi yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan persepsi seseorang terhadap perilaku
tersebut. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan sebagai faktor usaha intervensi
perilaku harus diarahkan kepada ketiga faktor tersebut.26 Pengetahuan tentang KB
merupakan satu aspek penting dalam pemahaman berbagai alat kontrasepsi.27
41

4.3.2 Gambaran Sikap ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB
Berdasarkan hasil penelitian univariat mengenai sikap, diperoleh data
bahwa ibu usia subur di Kelurahan 30 Ilir yang bersikap negatif paling banyak
diantara ibu usia subur yang bersikap negatif yaitu sebanyak 63 orang (59,4%).
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon tertutup terhadap suatu stimulus atau
objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup.26 Suatu sikap belum otomatis
terwujud dalam suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan
nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan,
seperti support dari pihak lain, misal suami atau istri, orang tua atau nmertua
sangat penting untuk mendukung praktek keluarga berencana. 26
Menurut hasil penelitian Yusro Hadi36 bahwa tidak selamanya
pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi untuk berbuat sesuatu, tetapi masih
ada faktor lain yang dapat mempengaruhinya.

4.3.3 Gambaran Perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB
A. Gambaran Perilaku Partipasi dalam program KB
Berdasarkan hasil penelitian univariat mengenai perilaku
partisipasi ibu usia subur dalam program KB di Kelurahan 30 Ilir,
diperoleh data bahwa ibu usia subur yang selalu berpartisipasi dalam
program KB sebanyak 61 orang (57,5%). Jumlah ini paling banyak
diantara bentuk perilaku lainnya.
B. Gambaran Perilaku Partisipasi dalam menggunakan AKDR
dalam program KB
Berdasarkan hasil penelitian univariat mengenai perilaku
partisipasi ibu usia subur di Kelurahan 30 Ilir dalam menggunakan
AKDR, diperoleh data bahwa ibu usia subur yang selalu berpartisipasi
dalam menggunakan AKDR sebanyak 2 orang (1,9%), ibu usia subur
yang sering berpartisipasi dalam menggunakan AKDR sebanyak 4
orang (3,8%), ibu usia subur yang kadang-kadang berpartisipasi dalam
menggunakan AKDR sebanyak 2 orang (1,9%), sedangkan ibu usia
subur yang tidak pernah berpartisipasi dalam menggunakan AKDR
sebanyak 98 orang (92,5%).
42

C. Gambaran Perilaku dalam Kontrol AKDR dalm program KB


Berdasarkan hasil penelitian univariat mengenai perilaku
partisipasi ibu usia subur dalam pengontrolan AKDR, diperoleh data
bahwa ibu usia subur yang selalu berpartisipasi dalam menggunakan
AKDR hanya sebanyak 4 orang (3,8%), ibu usia subur yang sering
berpartisipasi dalam menggunakan AKDR hanya sebanyak 2 orang
(1,9%), ibu usia subur yang kadang-kadang berpartisipasi dalam
menggunakan AKDR hanya sebanyak 1 orang (0,9%), ibu usia subur
yang tidak pernah berpartisipasi dalam menggunakan AKDR hanya
sebanyak 99 orang (93,4%).
Menurut Skinner, perilaku adalah merupakan hasil hubungan
antara perangsang (stimulus) dan tanggapan (respon). Sedangkan
menurut Robert Kwick perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Faktor-
faktor yang memperngaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi
2 yakni, faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup;
pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi yang berfungsi
untuk mengolah rangsangan dari luar. Sedangkan faktor ekstern
mencakup; lingkungan sekitar baik fisik maupun non fisik seperti
kebudayaan, sosial ekonomi dan sebagainya.26

4.4 Keterbatasan Penelitian


Terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan penelitian, salah satunya
adalah penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dimana hasil
yang ada menunjukkan keterkaitan saja bukan hubungan yang bersifat kausalistik.
Kerangka konsep pada penelitian ini hanya menggambarkan karakteristik
responden, pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam
program KB. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner
yang berisi pertanyaan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku yang sudah
disediakan alternatif jawabannya, sehingga memungkinkan responden tidak dapat
mengemukakan jawabanya dengan bebas. Proses pengumpulan data dari
responden berlangsung selama 4 hari pada bulan Februari dengan sistem
wawancara terpadu kepada ibu-ibu usia subur di Kelurahan 30 Ilir Kota
Palembang.
43

BAB V SIMPULAN DAN


SARAN

5.1 Simpulan
A. Karakteristik Responden
 Seluruh responden beragama Islam
 Suku responden terbanyak adalah Jawa sebesar 57,5%
 Pendidkan responden terbanyak adalah SMA sebesar 49,1%
 Pekerjaan responden terbanyak adalah ibu rumah tangga sebesar
74,5%
 Pendapatan responden terbanyak adalah menengah (Rp. 500.000 s.d
Rp. 2.000.000) sebesar 67,9%
 Jumlah anak responden terbanyak adalah 2 sebesar 38,7%
B. Pengetahuan Responden tentang AKDR
 Baik sebesar 42,5%
 Cukup sebesar 24,5%
 Kurang sebesar 33%
C. Sikap Responden tentang AKDR
 Positif sebesar 43%
 Negatif sebesar 63%
D. Perilaku partisipasi Ibu usia subur dalam Program KB
 Selalu sebesar 57,5%
 Sering sebesar 9,4%
 Kadang-kadang sebesar 21,7%
 Tidak Pernah sebesar 11,3%
E. Perilaku partisipasi Ibu usia subur tentang AKDR
 Selalu sebesar 1,9%
 Sering sebesar 3,8%
 Kadang-kadang sebesar 1,9%
 Tidak Pernah sebesar 92,5%

43
44

F. Perilaku Ibu usia subur tentang kontrol AKDR


 Selalu sebesar 3,8%
 Sering sebesar 1,9%
 Kadang-kadang sebesar 0,9%
 Tidak Pernah sebesar 93,4%

Berdasarkan data simpulan diatas dapat diketahui bahwa gambaran


pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam program
KB di Kelurahan 30 Ilir Kota Palembang masih rendah. Maka dari itu tujuan dari
program KB yaitu pengendalian jumlah anak dengan menggunakan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) belum dapat terealisasi dengan baik,
diharapkan adanya peningkatan usaha promosi program KB, alat-alat kontrasepsi
khususnya AKDR serta penyuluhan akan pentingnya penerapan program KB
dalam kehidupan berumah tangga.

5.2 Saran
A. Bagi Kantor Kelurahan 30 Ilir diharapkan untuk lebih giat dalam kegiatan
promosi tentang AKDR dalam program Keluarga Berencana seperti
penyuluhan dengan macam pilihan media yang menarik dan informatif
sehingga masyarakat lebih mengenal dan dapat memilih AKDR sebagai
alat kontrasepsi pilihan. Penyuluhan hendaknya berkala dan merata untuk
semua masyarakat di Kelurahan 30 Ilir.
B. Bagi Masyarakat Umum diharapkan dengan adanya penyuluhan mengenai
Keluarga Berencana serta AKDR akan lebih memahami hingga akhirnya
dapat lebih bijak dalam memilih alat kontrasepsi, terutama metode
kontrasepsi jangk panjang seperti AKDR.
C. Bagi penelitian selanjutnya, perlu diadakan penelitian lanjutan untuk
mengetahui adakah faktor lain yang berperan dalam pengetahuan sikap
dan perilaku ibu usia subur tentang AKDR, serta adakah hubungan dari
masing-masing karakteristik responden terhadap pengetahuan, sikap dan
perilaku responden agar mendapat informasi yang lebih banyak tentang
AKDR dalam program KB.
45

Daftar Pustaka

1. BKKBN. Rumusan Rakernas Pembangunan Kependudukan dan Keluarga


Berencana 2011. Jakarta 24-27 Januari 2011
2. Diakses dari http://ino.searo.who.int/EN/section3.htm
3. Suratun, dkk. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Ed.1. Trans Info Media. Jakarta. 2008
4. Kasmiyati, Hasil sementara pemantuan pasangan usia subur melalui mini
survei Indonesia 2007. Puslitbang KB dan Kesehatan Reproduksi. 2008
5. BKKBN. Evaluasi Rakernas. Jakarta. 2011
6. Laporan data dari BKB-PP Kota Palembang tahun 2010
7. Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan tingkat desa/kelurahan. Sistem
Informasi Kependudukan dan Keluarga. PKB Kelurahan 30 ilir kota
Palembang. Desember 2010
8. Saifuddin, AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2006
9. Tukiran. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta. 2010
10. Hasan, A. Masail Fiqhiyah .PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. 1997
11. Umran, A. Islam dan KB (PT Lentera Basritama: jakarta. 1997)
12. Ebrahim, A. Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi Kemandulan (Mizan:
Bandung. 1997)
13. As-syaukani, L.Politik, Ham dan Isu-isu Fiqih Kontemporer (Pustaka
Hidayah: Bandung. 1998)
14. BKKBN. Membangun Keluarga Sejahtera dan Bertanggungjawab
berdasarkan perspektif Agama Katolik. BKKBN bekerjasama dengan
Departemen Agama RI. Jakarta. 2008
15. Bari, abdul, dkk. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Ed.2. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2008
16. Hartanto, H. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. CV Muliasari.
Jakarta.2011

45
46

17. Forum Kesehatan Perempuan. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. The


Ford Foundation. Informasi Kesehatan Reproduksi Perempuan. Cetakan
Pertama. Galang Printika. Yoyakarta. 2002
18. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi. Pelatihan Penyegaran (IUD, Implant,
Pencegahan Infeksi). BKKBN. Jakarta. 1993
19. Speroff, L. Pedoman Klinis Kontrasepsi. Ed.2.EGC. Jakarta. 2005
20. Cunningham, FG. Obstetri Williams. Ed.21. EGC. Jakarta.2006
21. Glasier, A. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. EGC. Jakarta. 2006
22. Saroha, P. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Media Info. Jakarta.
2009
23. Hartanto, H. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. CV Muliasari.
Jakarta.2004
24. Sekilas Informasi tentang Kependudukan dan Program KB Nasional. 2009.
www.bkkbn.go.id
25. Notoadmodjo, S. Promosi kesehatan dan Ilmu perilaku. PT Rineka Cipta.
Jakarta. 2007
26. Notoadmodjo, S. Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Prinsip-prinsip dasar.
Cetakan kedua. PT Rineka Cipta. Jakarta. 2003
27. Zuraidah. Analisis Pemakaian AKDR pada Akseptor KB Keluarga Miskin
(Prasejahtera dan Sejahtera I) di Kota Lubuk Linggau. Program Pascasarjana
FKM UI. 2007 [Tesis]
28. KBBI.Ed.4.Depdiknas. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2008
29. Arifa, A. Laporan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa non-
kedokteran tetang perilaku hidup bersih dan sehat dalam menyongsong
Indonesia Sehat 2010 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009.
Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. [skripsi]
30. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Salemba Medika. Jakarta. 2008
31. Purwoto, A. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta. 2007
32. Dahlan, S. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Salemba Medika.
Jakarta. 2009
47

33. Dahlan, S. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika.


Jakarta. 2009
34. Priyo S. Analisis Data Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia. 2007
35. Laporan Kelurahan 30 Ilir kota Palembang.2010
36. Yusro, H. Hubungan Faktor-faktor peserta KB dengan pemakaian AKDR di
desa Purwodadi, kab. Lampung Tengah tahun 2000. Program Studi Kesehatan
Masyarakat Program Pascasarjana UI. 2001.[Tesis]
48

LAMPIRAN 1
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORM CONSENT)
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Ilmu Kedokteran dan
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Usia :
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari
penelitian tersebut di bawah ini yang berjudul :
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Usia Subur
Tentang AKDR dalam Program KB
di Kelurahan 30 Ilir tahun 2011
Dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan
catatan bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apa pun, berhak
membatalkan persetujuan ini serta berhak mengundurkan diri.

Palembang.........2011

Mengetahui, Yang menyetujui,


Peneliti Peserta

(Syarah Amrina ( )
)
49

(LANJUTAN)
KUESIONER

No. Kuesioner :
Tanggal :

Identitas Responden
a. Nama :
b. Usia..............................................................tahun
c. Alamat :

d. Tempat dan tanggal lahir :


e. Agama : 1) Islam; 2) Kristen Katolik;
3) Kristen Protestan ; 4) Hindu;
5) Budha

f. Suku : 1. Sunda ; 2. Jawa ; 3. Minang ;


4. Batak; 5. Palembang

g. Pendidikan : .1 SD ; 2) SMP; 3) SMA ; 4) S1

h. Pekerjaan : 1) Ibu rumah tangga ; 2) PNS;


3) Pegawai swasta
4) Wiraswasta

i. Jumlah anak : ….. anak

j. Pendapatan suami dan istri per bulan : 1. < Rp 500.000,00


2. Rp 500.000,00 – Rp 2.000.000,00
3. Rp 2.000.000,00 – Rp 6.000.000,00
4. > Rp 6.000.000,00
50

(LANJUTAN)
KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
IBU USIA SUBUR TENTANG PENGGUNAAN AKDR
DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA

PENGETAHUAN
Lingkarilah jawaban yang menurut Anda benar !
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah Anda pernah mendengar
a. Ya
1. tentang program KB (Keluarga
Berencana) ? b. Tidak
2. Menurut Anda, manakah yang a. Mengatur kelahiran untuk meningkatkan
merupakan tujuan dari program KB kesejahteraan keluarga
(Keluarga Berencana) ? b. Mengatur kelahiran dalam suatu
keluarga
c. Memperbanyak jumlah anggota
keluarga
d. Tidak tahu
3. Menurut Anda, berapa jumlah anak a. 1 anak c. 3 anak
yang dianjurkan dalam program b. 2 anak d. Tidak tahu
KB (Keluarga Berencana)?
4. Menurut agama yang Anda yakini, a. Ya
apakah program KB b. Tidak
diperbolehkan?
5. Apakah Anda pernah mendengar a. Ya
tentang AKDR (Alat Kontrasepsi b. Tidak
dalam Rahim)/ IUD ?
6. Menurut Anda, Apakah arti dari a. Suatu alat plastik atau logam kecil yang
AKDR (alat kontrasepsi dalam dimasukkan ke rahim atau kandungan
rahim)/ IUD ? untuk mencegah kehamilan.
b. Alat kontrasepsi yang dimasukkan ke
dalam rahim atau kandungan.
c. Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan
ke bawah kulit.
d. Tidak tahu
7. Manakah yang termasuk jenis dari a. AKDR tidak mengandung hormon
AKDR (alat kontrasepsi dalam (contohnya : copper-T) dan AKDR yang
rahim)/ IUD ? mengandung hormon (contohnya :
progestasert)
b. Lippes Loop
c. Norplant
d. Tidak tahu
8. Manakah yang termasuk a. Alat bisa berguna dalam waktu yang
keuntungan dari AKDR (alat lama ( hingga 10 tahun)
kontrasepsi dalam rahim) / IUD ? b. Tidak mengurangi manfaat dan
banyaknya ASI
c. Haid lebih lama dan banyak
d. Tidak tahu
51

(LANJUTAN)
9. Menurut Anda, manakah yang a. Haid terasa lebih lama dan banyak
termasuk kerugian dari AKDR (alat b. Nyeri perut
kontrasepsi dalam rahim) / IUD? c. Dapat dipasang segera setelah
melahirkan
d. Tidak tahu
10. Menurut Anda, bagaimanakah a. Setelah melahirkan dan ingin
kondisi ibu yang diperbolehkan menggunakan kontrasepsi jangka
menggunakan AKDR (alat panjang
kontrasepsi dalam rahim) / IUD ? b. Tidak sedang hamil
c. Perdarahan dari kemaluan yang tidak
diketahui penyebabnya
d. Tidak tahu
11. Menurut Anda, bagaimanakah a. Hamil
keadaan ibu yang tidak b. Sedang menyusui
diperbolehkan menggunakan c. Usia subur
AKDR (alat kontrasepsi dalam d. Tidak tahu
rahim) ?

12. Siapakah tenaga kesehatan yang a. Dokter spesialis kandungan


bisa memasang AKDR (alat b. Bidan
kontrasepsi dalam rahim ) / IUD ?c. Dukun
d. Tidak tahu
13. Kapan sajakah pengguna AKDR a. Setiap tahun
(alat kontrasepsi dalam rahim) b. Hanya bila terasa nyeri atau perdarahan
dapat kontrol atau memeriksakan c. 5 tahun sekali
dirinya kepada tenaga kesehatan? d. Tidak tahu

SIKAP
Isilah kolom di bawah ini yang sesuai dengan saudara/i dengan check list (v) !
Keterangan:
TS : tidak setuju KS : kurang setuju S : setuju

No Persyaratan TS KS S
1. Program KB (Keluarga Berencana) wajib diikuti oleh
ibu usia subur
2. Tujuan dari Program KB (Keluarga Berencana)
adalah untuk mensejahterakan keluarga
3. Jumlah anak yang dianjurkan dalam program KB
(Keluarga Berencana) adalah 2 orang
4. Agama Anda memperbolehkan adanya program KB
(Keluarga Berencana)
5. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) / IUD adalah
kontrasepsi terbaik yang bisa digunakan oleh ibu usia
subur
52

(LANJUTAN)
6. Salah satu jenis dari AKDR (alat kontrasepsi dalam
rahim) yang digunakan saat ini adalah Copper T yang
terbuat dari tembaga
7. Salah satu keuntungan AKDR (alat kontrasepsi
dalam rahim) adalah dapat digunakan dalam waktu
yang lama (hingga 10 tahun)
8. Salah satu kerugian AKDR (alat kontrasepsi dalam
rahim) adalah haid terasa lebih lama dan banyak
9. Keadaan ibu yang diperbolehkan menggunakan
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) adalah setelah
melahirkan dan menginginkan menggunakan
kontrasepsi jangka panjang
10. Ibu hamil tidak boleh menggunakan AKDR (alat
kontrasepsi dalam rahim)
11. AKDR (alat kontrasepi dalam rahim ) dipasang oleh
seorang dokter atau bidan
12. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) yang tidak
mengandung hormon cocok digunakan oleh ibu yang
tidak bisa menggunakan kontrasepsi yang
mengandung hormone
13. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) / IUD
merupakan alat kontrasepsi yang perlu dikontrol
secara berkala (1 tahun sekali) kepada tenaga
kesehatan

PERILAKU
Isilah kolom di bawah ini yang sesuai dengan saudara/i dengan check list (v) !
Keterangan SL : selalu SR : sering KK : kadang-kadang TP
: tidak pernah

No Pertanyaan SL SR KK TP
1. Apakah Anda mengikuti program KB ?
2. Jika ya, apakah Anda menggunakan AKDR
(alat kontrasepsi dalam rahim) / IUD?
3. Jika Anda menggunakan AKDR (alat
kontrasepsi dalam rahim) / IUD, apakah
Anda rutin kontrol atau memeriksakan diri
1x dalam 1 tahun kepada tenaga
kesehatan?
53

LAMPIRAN 2
HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER

Batas nilai valid sesuai r tabel ( α = 0,05, n = 30) = 0,361. Jika r hasil lebih besar
dari r tabel, maka pertanyaan tersebut dianggap valid

PENGETAHUAN
Butir No. Corrected Item-Total Keterangan
Correlation
1 0.000 Tidak valid
2 -0.137 Tidak valid
3 0.221 Tidak valid
4 0.133 Tidak valid
5 0.429 Valid
6 0.505 Valid
7 0.498 Valid
8 0.473 Valid
9 0.461 Valid
10 0.679 Valid
11 0.750 Valid
12 0.468 Valid
13 0.624 Valid

SIKAP
Butir No. Corrected Item-Total Keterangan
Correlation
1 -.009 Tidak valid
2 0.000 Tidak valid
3 0.064 Tidak valid
4 0.104 Tidak valid
5 0.781 Valid
6 0.687 Valid
7 0.809 Valid
8 0.660 Valid
9 0.802 Valid
10 0.650 Valid
11 0.705 Valid
12 0.838 Valid
13 0.682 Valid

PERILAKU
Butir No. Corrected Item- Keterangan
Total Correlation
1 0.328 Tidak valid
2 0.361 Valid
3 0.452 Valid
54

LAMPIRAN 3

KARAKTERISTIK RESPONDEN
AGAMA

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Islam 106 100.0 100.0 100.0
Katolik 0 0 0 100.0
Protestan 0 0 0 100.0
Hindu 0 0 0 100.0
Budha 0 0 0 100.0
Total 106 100 100

SUKU

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sunda 5 4.7 4.7 4.7
Jawa 61 57.5 57.5 62.3
Minang 3 2.8 2.8 65.1
Batak 1 0.9 0.9 66.0
Palembang 36 34.0 34.0 100.0
Total 106 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency percent Valid Cumulative


percent Percent
SD 19 17.9 17,9 17.9
SMP 24 22.6 22.6 40.5
SMA 52 49.1 49.1 89.6
S1 11 10.4 10.4 100.0
Total 106 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Cumulative


percent percent
Ibu rumah tangga 79 74.5 74.5 74.5
PNS 1 0.9 0.9 75.5
Pegawai Swasta 6 5.7 5.7 81.1
Wiraswasta 20 18.9 18.9 100.0
Total 106 100.0 100.0
55

JUMLAH ANAK
Cumulative
Frequency percent Valid percent
percent
0 4 3.8 3.8 3.8
1 22 20.8 20.8 24.5
2 41 38.7 38.7 63.2
3 20 18.9 18.9 82.1
4 12 11.3 11.3 93.4
5 6 5.7 5.7 99.1
6 1 0.9 0.9 100.0
Total 106 100.0 100.0

PENDAPATAN
Cumulative
Frequency Percent Valid percent
percent
Rendah 26 24.5 24.5 24.5
Menengah rendah 72 67.9 67.9 92.5
Menengah tinggi 6 5.7 5.7 98.1
Tinggi 2 1.0 1.0 100.0
Total 106 100.0 100.0

PENGETAHUAN
Cumulative
Frequency Percent Valid percent
percent
Baik 45 42.5 42.5 42.5
Cukup 26 24.5 24.5 67.0
Kurang 35 33.0 33.0 100.0
Total 106 100.0 100.0

SIKAP
Cumulative
Frequency Percent Valid percent
percent
Positive 43 39.6 39.6 39.6
Negative 63 60.4 60.4 100.0
Total 106 100.0 100.0

PERILAKU
Partisipasi ibu dalam KB
Frequency Percent Valid Cumulative
percent Percent
Tidak pernah 12 11.3 11.3 11.3
Kadang-kadang 23 21.7 21.7 33.0
Sering 10 9.4 9.4 42.5
Selalu 61 57.5 57.5 100.0
Total 106 100.0 100.0
56

Perilaku ibu dalam AKDR


Cumulative
Frequency Percent Valid percent
percent
Tidak pernah 98 92.5 92.5 92.5
Kadang-kadang 2 1.9 1.9 94.3
Sering 4 3.8 3.8 98.1
Selalu 2 1.9 1.9 100.0
Total 106 100.0 100.0

Perilaku ibu dalam kontrol AKDR


Cumulative
Frequency Percent Valid percent
percent
Tidak pernah 99 93.4 93.4 93.4
Kadang-kadang 1 0.9 0.9 94.3
Sering 2 1.9 1.9 96.2
Selalu 4 3.8 3.8 100.0
Total 106 100.0 100.0
57

LAMPIRAN 4
58
59
60
61
62

RIWAYAT HIDUP

Nama : Syarah Amrina


Tempat, tanggal lahir : Palembang, 26 Januari 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Semangka Raya No. 2A RT/RW 33/11
Kelurahan 30 Ilir Kecamatan Ilir Barat II,
Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan
30144
E-mail : sarah_tagor@yahoo.com

Pendidikan :
1. SD Kartika II-3 (1995-2001)
2. SMPN 1 Palembang (2001-2004)
3. SMA Darul Ulum 2 Unggulan Jombang Jatim (2004-2007)
4. S-1 Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008-2012)

Anda mungkin juga menyukai