Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR EVIDENCE

BASED MIDWIFERY
KELOMPOK 1
ADE ANJARWATI P0 5140320 051
ADESTIANA P0 5140320 052
AIDA FIKHRIANTI P0 5140320 053
ANGGI PUSPITASARI P0 5140320 054
ANITA DWI WAHYUNI P0 5140320 055
ANNISA MUTHMAINAH P0 5140320 056
ANNISA RIMA PATIMBANG P0 5140320 057
BELLA RAHAYU P0 5140320 058
BERLIANA FEBRIANTI P0 5140320 059
DOSEN PEMBIMBING : ELLY WAHYUNI, S.ST, M.Pd
A. PENGERTIAN EVIDENCE BASED
MIDWIFERY
 Dalam beberapa tahun terakhir atau tepatnya beberapa bulan
terakhir kita sering mendengar tentang Evidence based. Evidence
based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak lagi berdasarkan
pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan
bukti. Bukti inipun tidak sekedar bukti tapi bukti ilmiah terkini
yang bias dipertanggung jawabkan.
 Suatu istilah yang luas yang digunakan dalam proses pemberian
informasi berdasarkan bukti dari penelitian. Jadi, evidence based
midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan
bukti dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Praktek
kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil
penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari
seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya
kini tidak dianjurkan lagi.
B. TUJUAN EVIDENCE BASED MIDWIFERY

 Tujuan utama di implementasikannya evidance based di


dalam praktek kebidanan adalah untuk meningkatkan
kualitas bidan dan memberikan hasil yang terbaik dari
asuhan kebidanan yang diberikan. Selain itu juga, dengan
dimaksimalkannya kualitas bidan tingkat kesembuhan pasien
bisa lebih cepat dan lama bidan bisa lebih pendek serta biaya
perawatan bisa ditekan.
 Dalam rutinititas sehari-hari para tenaga kesehatan
profesional tidak hanya bidan namun juga ahli farmasi,
dokter, dan tenaga kesehatan profesional lainnya sering kali
mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul
ketika memilih atau membandingkan treatment terbaik yang
akan diberikan kepada pasien/klien,
C. MANFAAT EVIDENCE BASED
MIDWIFERY
 Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang
sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat
ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien
secara individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang epektif
dan tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang
intervensi secara historis memunculkan asumsi bahwa
sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam jiwa
bisa di prediksi atau dicegah. Intervensi harus dilaksanakan
atas dasar indikassi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas
sebab tes-tes rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan
dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil
harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi
yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
D. RUANG LINGKUP EVIDANCE BASED
Menurut WHO, Evidence based terbagi sebagai berikut: 
1. Evidence-based Medicine adalah pemberian informasi obat-obatan
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan.
Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya
dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan,
karena di populasi terbukti memberikan efek samping yang berat
pada sebagian penggunanya.
2. Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dan kedokteran (Clinical Governance): suatu
tantangan profesi kesehatan dan kedokteran di masa mendatang.
3. Evidence based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan. 
4. Evidence based report adalah merupakan bentuk penulisan laporan
kasus yang baru berkembang, memperlihatkan bagaimana hasil
penelitian dapat diterapkan pada semua tahapan penatalaksanaan
pasien. 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai