Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH:
NIM: 11151030000099
FAKULTAS KEDOKTERAN
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
1. laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untgk
memenuhi salah satu persyaratan mer:rperoleh gelar Strata I di uIN Syarif
Hidayahrllah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Laporan penelitian
Oleh
Annisah Nur Rahmah Svarif
NIM: 11151030000099
Pembimping I
_
.--_
ad Azwar Habibi, M.Biomed dr. Ully Husha,
198005222009121005
FAI(ILTAS KEDOKTERAN
SYARIF HIDAYATTTLLAII
JAKARTA
20181!r/1440 H
1il
LEMBAR PENGESAHAII
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang
.fl.
dr. Ahmad Afuar Habibi, M. Biomed
NIP. 19800522200912100s
Pembirpping
Ar. kua
#ilr
I
AzwarHabibi, M. Biomed
/,w ,t6^,i QlingII
\ Z-.?._
-__-
dr. Ully Husna, Sp.S, M. Biomed
}\rIP. 19800522200912t005
Penguji II
PIMPINAN FAKULTAS
ffi
K UIN Kaprodi Kedokteran FK UIN
"./: ,t.
l;1t:.;'rl
a\
[9
Ph.D., Sp.PD-KEMD dr. Achmad Zaki,iM1pid, Sp.OT
1232003121003 NrP. 1 9780507200501 1005
lv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbandingan Aktivitas
Gelombang Alfa EEG Sebelum Dan Setelah Perlakuan Saat Diperdengarkan
Murottal Al Quran Surah Al Insyiqaq Pada Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta” ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat hingga pada umatnya sampai
akhir zaman.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
dan dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak sekali
bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam
kesempatan ini penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. dr. Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD selaku dekan FK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. dr. Sardjana, Sp.OG (K), SH, dr. Fika
Ekayanti, Dpl.FM, M.Med.Ed, dan dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku
Wakil Dekan I, II, dan III FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT selaku Ketua Program Studi
Kedokteran FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh dosen
dan staf lainnya.
3. dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed selaku pembimbing 1 dan dr. Ully
Husna, Sp.S selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing, memberikan kritik dan saran, serta motivasi sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
4. drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku penanggung jawab riset FK
UIN 2015 yang telah memfasilitasi penulis dalam melakukan penelitian
ini.
5. Keluarga Besar Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar
dan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian
Agama RI yang telah memberikan beasiswa melaui Program Beasiswa
v
vi
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
x
5.1. Simpulan..................................................................................................46
5.2. Saran ........................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................47
LAMPIRAN ...........................................................................................................51
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Analisa Perbandingan Nilai Pre test dan Post test Kelompok
Perlakua................................................................................................................. 40
Tabel 4.2 Hasil Analisa Perbandingan Aktivitas Gelombang Alfa Sebelum dan
Setelah Perlakuan .................................................................................................. 42
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
xiv
xv
DAFTAR SINGKATAN
EEG : Elektroensefalografi
ARAS : Ascending Reticular Activating System
cAMP : cyclic Adenosin Monophosphate
AMP : Adenosin Monophosphate
M : Minimal atau minus
Alfa P : Persisten
Alfa R : Responsive
RNA : Ribonucleic Acid
mRNA : messenger-RNA
LTP : Long-term Potentiation
NMDA: N-methyl D-aspartate
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Gelombang alfa adalah salah satu gelombang yang berasal dari Sinyal
EEG pada perekaman aktivitas kelistrikan otak, dimana sinyal EEG merupakan
sinyal yang berasal dari aktivitas listrik di otak yang bersifat acak dan non
stationer, mengingat aktifitas listrik di otak yang sangat dinamis. Pengukuran
sinyal EEG amat dipengaruhi oleh beberapa variabel, antara lain kondisi
emosional, kesehatan, aktivitas dan usia, lingkungan perekaman, gangguan listrik
dan organ tubuh lainnya, juga oleh berbagai macam rangsangan luar, termasuk
rangsangan suara. Walaupun karakteristik sinyal EEG dari setiap orang berbeda-
beda dan berubah setiap waktu, namun pengaruh tiap-tiap variabel di atas jika di
klasifikasikan akan memberikan ciri-ciri tertentu pada sinyal EEG. Salah satu
cirinya adalah berdasarkan frekuensi sehingga dinamakan gelombang alfa, beta,
teta, delta dan gamma.2
1
2
اسا
ً س ّٰ ُ ََُُٔ ِ َّز ُل ِيٍَ ْانقُ ْش ٰا ٌِ َيا ُْ َٕ ِشفَ ۤا ٌء َّٔ َسحْ ًَحٌ ِنّهْ ًُؤْ ِيُِي ٍََْۙ َٔ ََل يَ ِز ْيذ
َ انظ ِه ًِيٍَْ ا ََِّل َخ
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Isra‟[17]: 82)
Pada ayat tersebut, Kata ( ءافشsyifa) memiliki arti penawar yang dapat
menyembuhkan baik penyakit hati maupun fisik. Makna syifa lebih luas daripada
makna ( ءأدdawa) yang berarti obat bagi tubuh saja.8 (Al-Qurthubi, 2008) juga
menjelaskan bahwa ada dua makna dari syifa. Pertama, penawar hati seperti, iri,
dengki, kecemasan dan lain-lain.9 Kedua, adalah penawar berbagai penyakit fisik.
Sedangkan kata جيحشmempunyai arti belas kasih . Hal ini merupakan bentuk kasih
sayang Allah SWT yang diberikan kepada mahkluk-Nya yang beriman, sehingga
dapat menambah keyakinan dan keimanan kepada-Nya. Oleh karena itu, Al Quran
mempunyai dua peran yaitu sebagai syifa dan rahmat bagi jiwa. Menurut
(Mustamir, 2007) bahwa jiwa (psikis) yang tenang dapat mempengaruhi
kestabilan tubuh (fisik). Hal ini salah satunya dapat diperoleh dengan cara
mendengarkan murottal.10
1.3. Hipotesis
Aktivitas gelombang alfa EEG otak setelah perlakuan lebih sedikit
daripada aktivitas gelombang alfa EEG otak sebelum perlakuan saat
diperdengarkan murottal Al Quran surah Al Insyiqaq pada Mahasiswa Kedokteran
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.1. Elektroensefalografi
2.1.1. Definisi
Elektroensafalografi (EEG) adalah sebuah teknik dalam kedokteran
yang digunakan untuk mendeteksi aktifitas kelistrikan pada otak manusia.
Dengan menggunakan teknik ini akan dihasilkan sebuah rekaman aktifitas
kelistrikan dalam bentuk sinyal gelombang otak yang dinamakan
elektroensafalogram atau EEG. Rekaman EEG berupa grafik tegangan terhadap
waktu di mana sumbu y (vertikal) adalah tegangan dan sumbu x (horisontal)
axis adalah waktu. Tegangan yang diperoleh merupakan perbedaan tegangan
antara dua elektroda pada tubuh, dengan salah satunya ditempatkan pada kulit
kepala. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa definisi operasional dari EEG
adalah perbedaan tegangan antara dua lokasi yang berbeda perekaman diplot
dari waktu ke waktu.16
7
8
melakukan relaksasi atau berupa peralihan antara keadaan sadar dan tidak
sadar.
d. Gelombang Teta
Bentuk gelombang teta yang dapat dilihat pada gambar 6 memiliki
frekuensi gelombang yang bernilai antara 4-8 Hz dengan amplitude tegangan
mencapai 10 μV. Gelombang ini dihasilkan ketika seseorang mengalami tidur
ringan atau mengantuk atau tengah melakukan ritual agama yang khusyu.
pencatatan seperti penguat dan filter, serta sistem nirkabel. Oleh sebab itu
terdapat sistem dalam penempatan elektroda EEG. 22
Elektroda yang digunakan, diletakkan di kulit kepala atau dapat juga
ditanam di intra kranial. Untuk meningkatkan kontak listrik antara elektroda
dan kulit kepala digunakan elektrolit jelly atau pasta. Elektroda yang digunakan
pada umumnya terbuat dari bahan perak klorida berukuran 1-3 mm.
Penempatan elektroda yang tepat dan baik merupakan syarat utama untuk
mendapatkan hasil rekaman EEG yang baik dan akurat. Selain itu penting juga
kebersihan kulit kepala, kondisi elektroda, mesin EEG dan kepatuhan pasien
saat perekaman untuk mendapatkan hasil yang baik dan akurat. 23
Sistem penempatan elektroda di kepala sudah ditetapkan secara
internasional oleh International Federation of Societes of
Electroencephalogram yang dikenal dengan istilah “International Electrode
Placement System” atau disebut juga sebagai sistem 10-20. Sistem penempatan
elektroda 10-20 mengatur letak titik-titik penempatan elektroda pada kulit
kepala dengan menggunakan perbandingan jarak 10% pada elektroda pertama
dan terakhir serta interval 20% untuk elektroda lainnya di sepanjang garis
utama yang dimulai dari pangkal hidung (nasion) hingga benjolan di belakang
kepala tepat di atas leher (inion). Hal serupa juga dilakukan pada garis di antara
auricular (telinga) dan garis di sekeliling lingkar kepala.23
membuka matanya yang tertutup. Pada keadaan mata terbuka gelombang alfa
akan menghilang, gelombang yang terlihat adalah irama lamda, yang paling jelas
terlihat bila subjek secara aktif memusatkan pandangannya pada suatu yang
menarik perhatiannya. 30
Ditinjau dari irama gelombang alfa dapat dibedakan tiga golongan
manusia, sekelompok kecil yang memperlihatkan sedikit sekali atau tidak
mempunyai irama alfa, sekelompok kecil lagi yang tetap memperlihatkan irama
alfa walaupun kedua mata dibuka, dan diantara kedua kelompok ini terdapat
sebagian besar manusia yang menunjukkan penghilangan irama alfa ketika
membuka mata. Berturut-berturut ketiga kelompok ini disebut sebagai kelompok
alfa M (minimal atau minus), alfa P (persisten), alfa R (responsive). 30
impuls dari serabut saraf sensorik thalamus yang berkaitan dengan segala
bentuk sensasi dan mengenali segala jenis rangsangan somatik. 36
- Lobus frontal merupakan bagian lobus yang terletak dibagian paling
depan dari serebrum. Lobus frontal mencakup semua korteks anterior
sulkus sentral dari Rolando. Pada daerah ini terdapat area motorik
untuk mengontrol gerakan otot-otot, gerakan bola mata; area broca
sebagai pusat bicara; dan area prefrontal (area asosiasi) yang
36
mengontrol aktivitas intelektual.
- Lobus temporal berada di bagian bawah dan dipisahkan dari lobus
oksipital oleh garis yang ditarik secara vertikal ke bawah dari ujung atas
sulkus lateral. Lobus temporal berperan penting dalam kemampuan
pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara. 36
- Lobus oksipital berada di belakang lobus parietal dan lobus temporal.
Lobus ini berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan
manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap
oleh retina mata.36
b. Serebelum
Serebrum atau otak kecil adalah komponen terbesar kedua otak.
Serebelum terletak di bagian bawah belakang kepala, berada di belakang
batang otak dan di bawah lobus oksipital, dekat dengan ujung leher bagian
atas. Serebelum adalah pusat tubuh dalam mengontrol kualitas gerakan.
Serebelum juga mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya:
mengatur sikap atau posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot
dan gerakan tubuh. Selain itu, serebelum berfungsi menyimpan dan
melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan
mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan
sebagainya.37
c. Batang otak
Batang otak berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian
dasar dan memanjang sampai medulla spinalis. Batang otak bertugas untuk
mengontrol tekanan darah, denyut jantung, pernafasan, kesadaran, serta pola
makan dan tidur. Bila terdapat massa pada batang otak maka gejala yang
19
sering timbul berupa muntah, kelemahan otat wajah baik satu maupun dua
sisi, kesulitan menelan, diplopia, dan sakit kepala ketika bangun. 34
Gambar 2.10 Perubahan Permeabilitas dan Fluks ion selama Potensial Aksi. 38
b. Sistem limbik
Sistem limbik adalah keseluruhan lintasan neuronal yang mengatur
tingkah laku emosional dan dorongan motivasional yang terletak di area
perbatasan antara korteks serebri dan hipothalamus. Sistem limbik adalah
suatu cincin struktur-struktur otak depan yang mengelilingi batang otak
yang terdiri dari bagian berikut: lobuslobus korteks serebri (terutama
korteks asosiasi limbik), nukleus basal, thalamus, dan hipothalamus.
Anyaman ini menjadi dasar fundamental neuralis terhadap aspek naluri,
perlikau, motivasi, belajar, dan fungsi ingatan.37-39
Jaras dari sistem limbik atau Circuit of Papez ini yaitu: Nukleus
amygdala → Fornix → Corpus mamilaris → traktus mamilothalamikus →
thalamus (nukleus anterior) → traktus thalamokortikalis → gyrus cinguli →
cingulum → nukleus amygdala.40
Secara sederhana, stimulus didapat dari dunia luar dengan berbagai
bentuk (pendengaran, penglihatan, perabaan) dan diperhalus di korteks
asosiasi parieto oksipitalis (fungsi perseptuospasial). Informasi ini lalu
dibawa menuju korteksasosiasi frontalis yang memiliki peran dalam
perencanaan. Pintu masuk informasi melalui sistem limbik dapat melalui
21
1. Isi dari RNA neuron mengalami alterasi dan mRNA yang baru
disintesis
dihantarkan menuju akson dan dendrit.
2. Ujung-ujung dendrit berubah bentuk.
3. Protein ekstraseluler yang unik disimpan pada sinaps yang terlibat
dalam
pembentukan long-term memory.
4. Jumlah dan ukuran dari presinaptik terminal dapat meningkat.
5. Neuron presinaps melepaskan lebih banyak neurotransmitter
Setiap perubahan ini merupakan aspek dari Long-term Potentiation
(LTP) dimana peningkatan kekuatan sinaps telah terbukti sangat krusial
dalam proses pembentukan memori. LTP pertama kali diidentifikasi pada
neuron hipokampal yang menggunakan asam amino glutamat sebagai
neurotransmitternya. Salah satu jenis reseptor glutamat, yaitu reseptor N-
methyl D-aspartate (NMDA), dapat bertindak sebagai kanal kalsium dan
menginisiasi perubahan seluler yang membawa LTP.41
َّ ََٔ ِإرَا نَ ْى ذَؤْذِ ِٓ ْى ِتآيَ ٍح قَانُٕا نَ ْٕ ََل اجْ رَثَ ْير َ َٓا ۚ قُ ْم ِإََّ ًَا أَذ َّ ِث ُع َيا يُٕ َح ٰٗ إِن
ٍْ ي ِي
) َٔ ِإرَا٣ٓ٢( ٌَُُٕصا ِئ ُش ِي ٍْ َستِّ ُك ْى َُْٔذًٖ َٔ َسحْ ًَح ٌ ِنقَ ْٕ ٍو يُؤْ ِي َ ََس ِتّي ۚ ٰ َْزَا ت
)٣ٓ٢( ًٌَُٕ صرُٕا نَعَهَّ ُك ْى ذ ُ ْش َح ُ ئ ْانقُ ْش
ِ ََْآٌ فَا ْسر َ ًِعُٕا نَُّ َٔأ َ قُ ِش
Artinya:
“Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada
mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?"
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan
dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari
Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman".Dan
apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”
Ayat tersebut memberikan seruan untuk mendengarkan dan
memperhatikan bacaan Al Quran dan berdzikir mengingat Allah Swt terus
menerus, selanjutnya Allah Swt memerintahkan Nabi Muhammad Saw
agar menjelaskan bahwa Al Quran adalah wahyu yang diturunkan kepada
beliau untuk disampaikan kepada umatnya.
b. Perubahan Arus Listrik di otot, otak, perubahan sirkulasi darah, dan
denyut jantung
Perubahan tersebut menunjukkan adanya relaksasi atau penurunan
ketegangan urat saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran
pembuluh nadi, diiringi dengan penurunan frekuensi detak jantung.
Dengan tempo yang lambat serta harmonis, lantunan ayat Al Quran dapat
menurunkan hormon-hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan
rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, dan tegang.42
24
yang Allah Swt cipyatakan pada sel-sel otak dan merupakan sistem keseimbangan
alami.46
ِيشا
ً ة ِح َساتٗ ا يَس
ُ س
َ ف يُ َحا َ َف
َ ٕس
fa sawfa yuhaasabu hisaaban yasiiraa(n)
8. "maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,"
27
ً ُعٕاْ ثُث
ٕسا ُ ف يَذ َ َف
َ ٕس
Fa sawfa yad’uu tsubuuraa(n)
11. maka dia akan berteriak: "Celakalah aku."
يشا َ ٰٗ ََٔيَصه
ً س ِع
Wayashlaa sa’iiraa(n)
12. "Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)."
يشا
ً صِ َتَهَ ٰۚ ٓٗ إِ ٌَّ َستَّ ۥّ ُ َكاٌَ تِِۦّ ت
Balaa inna rabbahu kaana bihii bashiiraa(n)
15. "(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya."
Kesungguhan itu adalah bagian dari perjalanan menuju kepada-Nya, karena itu
engkau pasti menemui-Nya, suka atau tidak suka, dan ketika itulah masing-
masing akan menerima balasan amal perbuatannya. 47
Ayat 7 hingga 9 melukiskan penerimaan catatan amal masing-masing
manusia serta perhitungan Allah Swt dan masa kesudahan mereka. Yakni ada
yang diberikan kitabnya dengan tangan kanan atau dari arah kanannya, maka dia
akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah karena dia adalah orang yang
taat dan selama hidup di dunia selalu melakukan perhitungan dan intrispeksi
terhadap dirinya. Dia diilustrasikan sebagai musafir yang rindu kepada
keluarganya dan kembali membawa keuntungan besar, karena itu ayat 9
menyatakan bahwa dia akan kembali kepada sanak keluarganya yang sama-sama
beriman dan menemui mereka dengan gembira ria.47
Adapun yang diberi kitab amalnya dengan tangan kiri dari balik
punggungnya, maka dia akan mengalami perhitungan yang sulit dan akan
berteriak memanggil kecelakaan agar dia segera binasa, tidak mengalami lebih
banyak lagi azab atau dia akan berteriak: “Celakalah aku karena akan mengalami
kesengsaraan”. Dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala. Demikian ayat
10 hingga 12. Menurut ayat 13 dan 14, dahulu ketika mereka hidup di dunia, di
tengah keluarga dan lingkungannya, mereka bergembira tanpa batas lagi angkuh
dan berfoya-foya. Mereka juga menduga atau bahkan berkeyakinan bahwa mereka
tidak akan kembali kepada Tuhan. Itulah sebabnya sehingga dia tidak pernah
melakukan perhitungan atas dirinya.47
Ayat 15 menafikan dugaan mereka dengan menyatakan: Tidaklah
demikian! Dia pasti akan kembali kepada Allah Swt, sesungguhnya Tuhannya
Maha Melihatnya, yakni Maha Mengetahui secara terperinci tingkah laku dan
motivasinya.47
َّ َل أُق ِس ُى ِتٲن
ِ َشف
ق ٓ َ َف
Fa laa uqsimu bisysyafaq(i)
16. "Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,"
َ َٔ َٔٱنَّي ِم َٔ َيا
َسق
Waallayli wa maa wasaq(a)
17. "dan dengan malam dan apa yang diselubunginya,"
29
ق َ ٍع
ٍ َطث َ ٍَّ ُنَرَش َكث
َ طثَقًا
Latarkabunna thabaqan ‘an thabaq(in)
19. "sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan), [1566],"
Untuk lebih menegaskan kesalahan mereka yang menduga tidak akan ada
kebangkitan, Allah Swt bersumpah dengan menyebut tiga hal:
1. Cahaya merah di waktu senja (ayat 16).
2. Malam serta apa yang dihimpun(nya), seperti manusia, binatang dan apa
pun (ayat 17).
3. Bulan apabila menjadi purnama (ayat 18).
Ketiga hal itu disebutNya untuk menekankan bahwa setiap orang dalam
proses kehidupannya, pasti telah dan akan melalui fase demi fase dan tingkat demi
tingkat; bermula dari perut ibu di dunia ini, lalu kematian, lalu hidup di alam
barzah, lalu kebangkitan dan akhirnya berada di surga atau neraka. Juga
pergantian antara sehat dan sakit, senang dan susah, perang dan damai, dan lain-
lain (ayat 19).47
Selanjtnya, ayat 20 bagaikan menyatakan: Cukup sudah penjelasan dan
bukti-bukti yang dipaparkan menyangkut keniscayaan Kiamat. Jika demikian,
mengapa para pendurhaka itu tetap saja keras kepala, enggan beriman dan
mengamalkan tuntunan Allah Swt? Apakah yang merintangi mereka? (lanjut ayat
21) Mengapa juga apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Al Quran oleh
30
siapapun, mereka senantiasa enggan sujud, yakni enggan tunduk dengan hati serta
pikiran mereka atau/dan meletakkan dahi mereka ke bumi sebagai pengakuan
tentang kebesaran Allah Swt dan kebenaran firman-firman-Nya?.47
ب أ َ ِن ٍيى
ٍ شِشُْى تِعَزَا
ّ َفَث
Fabasysyirhum bi’adzaabin aliimi(n)
24. "Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih,"
akan memperoleh pahala yang agung lagi tidak putus-putusnya, dan itu secara
sempurna mereka peroleh pada Hari Kiamat yang bermula pada saat langit
terbelah dan bumi dibentangkan.47
32
35
36
Keterangan:
N1 = N2 = Besar Sampel
Zα = Defiat baku alfa
Zβ = Defiat baku beta
S = Simpangan baku gabungan
X1 - X2 = Selisih rerata minimal
Karena penelitian ini tidak ada kepustakaan sebelumnya, maka penelitian
ini termasuk dalam studi pendahuluan yang menggunakan 10-20 orang subjek
penelitian.49
Pada penelitian ini menggunakan 20 orang subjek penelitian, yang terbagi
menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dengan 10 orang subjek
penelitian dan kelompok kontrol dengan 10 orang subjek penelitian.
4.1.2. Hasil Perbandingan rata-rata Nilai Pre test dan Pos test
Pada penelitian ini, 10 sampel dari kelompok perlakuan diberikan pre test
sebelum dilakukan perekaman EEG I dan diberikan post test berupa lembar soal
multiple choise dan esai yang sama pada saat pre test tentang Al Quran surah Al
Insyiqaq dan sebelum dilakukan perekaman EEG II. Dari hasil pre test dan post test
tersebut didapatkan perbandingan nilai masing-masing sampel (Gambar 4.1) dan
perbandingan rata-rata nilai pada kelompok perlakuan yaitu 39,4 untuk pre test dan
54,5 untuk post test (Gambar 4.2).
39
40
80 75
70 70
70 65 65
59
60 55
50 50 50 50 50
50 45 45
40
40
30 30
30 25
20 15
10
0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 4.1 Diagram batang perbandingan nilai pre test dan post test.
60
54,5
50
39,4
40
Nilai Rata-rata
30
20
10
0
Pre test Post test
Gambar 4.2 Diagram batang perbandingan rata-rata nilai pre test dan post test.
Tabel 4.1 Hasil Analisa Perbandingan Nilai Pre test dan Post test Kelompok
Perlakuan
Perbedaan
n Rerata±s.b. p
Rerata±s.b.
Pre test 10 39,40±18,05 15,10±0,27 0,006
Post test 10 54,50±18,32
Tabel 4.1. diperoleh nilai signifikansi 0,006 yaitu kurang dari batas kritis
(p<0,05), maka terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pre test dan post
41
90 83
80 71
70
60 55
47 47 47 47
50 42 40
40 33
28 27 28 26
30 24 22 21
17 18 17
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
EEG I EEG II
Gambar 4.3 Diagram batang perbandingan aktivitas gelombang alfa sebelum dan
setelah perlakuan.
42
45
40,5
40
30
25
20
15
10
0
EEG I EEG II
Tabel 4.2 diperoleh nilai signifikansi 0,177 yaitu lebih dari batas kritis
(p>0,05), maka tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara aktivitas
gelombang alfa EEG otak pada kelompok perlakuan setelah diberikan
pemahaman tentang Al Quran surah Al Insyiqaq. Aktivitas gelombang alfa EEG
otak setelah perlakuan memiliki rata-rata yang lebih tinggi daripada aktivitas
gelombang alfa EEG otak sebelum perlakuan. Dengan hasil analisa data tersebut,
aktivitas gelombang alfa EEG otak setelah perlakuan memiliki rata-rata yang
lebih tinggi daripada aktivitas gelombang alfa EEG otak sebelum perlakuan, hal
ini terjadi karena proses perlakuan atau intervensi dalam penelitian yaitu berupa
pemberian pemahaman tentang Al Quran surah Al Insyiqaq ayat tidak
menimbulkan rasa cemas atau takut yang akan menurunkan aktivitas gelombang
alfa EEG otak. Maka dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa pemberian
43
4.3.Keterbatasan Penelitian
1. Sampel berada dalam kondisi kelelahan pada saat perekaman EEG.
2. Lantunan murottal Al Quran yang diberikan membuat sampel dalam
keadaan rileks.
3. Alat yang digunakan dalam penelitian tidak mencakup variabel yang
diteliti secara keseluruhan.
4. Tidak terdapat parameter untuk mengukur tingkat emosi dan tingkat
spiritual subjek penelitian.
5. Alat yang digunakan terbilang mahal dan sulit didapatkan.
6. Peneliti belum mencari hubungan antara rata-rata nilai hasil pre test dan
post test dengan rata-rata aktivitas gelombang alfa EEG otak sebelum dan
setelah perlakuan saat diperdengarkan murottal Al Quran surah Al
Insyiqaq.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Pada penelitian ini, perbandingan nilai pre test dan post test baik secara
klinis maupun statistik terdapat perbedaan bermakna, yaitu peningkatan dari rata-
rata nilai pre test ke post test pada kelompok perlakuan setelah pemberian
pemahaman tentang Al Quran surah Al Insyiqaq pada Mahasiswa Kedokteran
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diuji dengan uji T Berpasangan. Dan
perbandingan nilai pre test dan post test baik secara klinis maupun statistik
terdapat perbedaan bermakna, yaitu peningkatan dari rata-rata nilai pre test ke
post test pada kelompok perlakuan setelah pemberian pemahaman tentang Al
Quran surah Al Insyiqaq pada Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang diuji dengan uji T Berpasangan.
5.2. Saran
Berdasarkan peneltian yang telah dilakukan kami memberikan beberapa
saran, sebagai berikut:
1. Pemberian intervensi pada penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan
media audio-visual, agar kandungan dari surah terkait secara jelas
tersampaikan.
2. Perekaman EEG sebaiknya dilakukan pada kondisi fresh, dan rentang
waktu yang tidak terlalu jauh antara pemberian intervensi dengan
perekaman EEG kedua.
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengukur tingkat emosi sampel, agar
penelitian yang dilakukan terkait emosi dapat lebih kompleks.
4. Pemilihan surah Al Quran yang tepat, yakni memiliki kandungan yang
sesuai dengan hal yang akan diteliti.
5. Sampel penelitian diambil dari populasi yang mendukung ketepatan hasil
penelitian.
46
DAFTAR PUSTAKA
47
48
38. Marieb EN, Hoehn K. Human Anatomy and Physiology. Boston: Pearson;
2013.
39. Nirwana. Pengaruh Terapi Murottal Al Quran terhadap Perubahan Tingkat
Kecemasan pada Pasien Deiabetes Melitu di RSUD Labuang Baji. FIK-
UINAM; 2014.
40. Awad. The Miracle of Qurán. http://www.islamichouse.com ;2010.
Diakses pada 1 Oktober 2018.
41. Muhsin, Salim. Ilmu Nagham Al Quran: Metode Membaca Al Quran
dengan Lagu. Cetakan III. Jakarta: YATAQI; 2008.
42. Mishary Rashid Dua Qunoot. The Islamic Bulletin
www.islamicbulletin.org diakses pada 3 Oktober 2018.
43. Hadi. The Power of Sound of Al Quran. 2010.
http://www.soundislamic.com diakses pada 3 Oktober 2018.
44. M. Quraish Shihab. Al-Lubab: Makna, Tujuan, dan Pembelajaran dari
Surah-surah Al-Quran. Cetakan I. Tangerang: Lentera Hati; 2012. Hal.
583- 590.
45. Sugiono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2001.
46. Dahlan, Sopiyudin. Besar Samprel dalam Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. Jakarta: Arkans; 2005. Hal. 61.
47. Fauzan, Norsiah et al. Identification of Dominant Wave During The
Recitation of Al Mulk verse with (without) Understanding Using EEG
Signal. Research Gate – University Malaysia Sarawak; 2014.
48. Nurul Fazrena Kamal, Nasrul Humaimi Mahmood, Nor Aini Zakaria.
Modeling Brain Activities during Reading Working Memorry Task:
Comparison between reciting Quran and Reading Book. Procedia Social
and Behavioral Science-Malaysia: Elsevier; 2013.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Form Persetujuan Peminjaman Alat
51
52
Lampiran 2
Surat Izin Penelitian dan Peminjaman Alat
Lampiran 3
Alat Penelitian
Lampiran 4
Proses Penelitian
Lampiran 5
Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 6
Lembar Soal dan Kunci Jawaban Pretest dan Post test
Lampiran 7
Lembar Intervensi
Lampiran 8
Hasil Data Penelitian dan Analisa Data SPSS
Akbar
Maulana
1
Azhari
L 2016 17 47 25 45
Kotta'
Annas
2 L 2017 83 42 30 50
Bachtiar
Dita
3 P 2017 18 33 0 15
Permata
Ghina Aliyya
4 P
Fathinnahda 2017 24 17 50 65
Ikram Syahrin
5
Akbar L 2016 40 71 59 70
Maghfiratull
6 P 2016 55 47 55 70
iza
Muhammad
7 L 2017 22 28 45 40
Rosyad
Nurul
8 P 2017 27 47 50 65
Hanifah
Zely
10 P 2016 21 47 30 75
Martiani
63
ANALISA BIVARIAT
1. Analisa perbandingan nilai pre test dan post test Kelompok Perlakuan
Tabel 6.2 Uji Normalitas Data (Shapiro-Wilk)
Tests of Normality
Kelompo Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
k Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest Perlakua .222 10 .178 .875 10 .115
*
Posttest Perlakua .217 10 .200 .898 10 .208
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 6.3 Uji T Berpasangan
Lampiran 9
Gelombang Alfa Hasil Perekaman EEG
Lampiran 10
Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Annisah Nur Rahmah Syarif
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 27 Juli 1997
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Kalampa Kel. Kalabbirang Kec. Pattallassang
Kab. Takalar, Sulawesi Selatan
Nomor Telepon/HP : 085397705789
Email : annisahnr@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2002-2003 : TK Islam Nurul Yaqin Pa‟baeng-baeng Makassar
2. Tahun 2003-2009 : SD Inpres No.227 Romanga Kab. Jeneponto
3. Tahun 2009-2012 : SMP Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin
Makassar
4. Tahun 2012-2015 : MA Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin
Makassar
5. Tahun 2015-Sekarang : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta