Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Oleh :
Ubaidillah Romadlon Alfairuzi
NIM : 11151030000104
i
ii
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Materai
Rp 6000
ii
iii
Laporan penelitian
Diajukan kepada Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.)
Oleh
Ubaidillah Romadlon Alfairuzi
NIM: 11151030000104
Pembimbing I Pembimbing II
dr. Marita Fadhilah, Dr. Med.Sc dr. Riva Auda, Sp.A, M.Kes.
NIP. 197803142006042001 NIP. 197612172008012015
FAKULTAS KEDOKTERAN
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2018 M
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang
Pembimbing I Pembimbing II
dr. Marita Fadhilah, Dr. Med.Sc dr. Riva Auda, M.Kes, Sp.A
NIP. 197803142006042001 NIP. 197612172008012015
Penguji I Penguji II
Dr. dr. Francisca A. Tjakradjaja, MS., Sp.GK dr. Risahmawati, Dr. Med.Sc
NIP. 197307252008012009 NIP. 197709132006042001
PIMPINAN FAKULTAS
dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT
NIP. 196511232003121003 NIP. 19780507200501100
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini yang berjudul
“MINAT KARIER MAHASISWA KEDOKTERAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN”, sebagai salah
satu syarat yang diajukan untuk menyelesaikan studi di Program Studi Kedokteran
di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tak
lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan dengan
sebaik-baiknya akhlak.
v
vi
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi
penelitian ini. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Penulis
vi
vii
ABSTRAK
vii
viii
DAFTAR ISI
viii
ix
ix
x
DAFTAR TABEL
x
xi
DAFTAR SINGKATAN
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dokter pada tiap bidang spesialis masih belum merata yaitu beberapa bidang
memiliki jumlah yang banyak sedangkan yang lain sedikit. Misalnya, spesialis anak
terdapat 6160 dokter dengan jumlah kebutuhan 4179 dokter sedangkan spesialis
patologi anatomi hanya memiliki 690 dokter dengan jumlah kebutuhan sebesar 857
dokter.9
Pemetaan terhadap pilihan karier calon dokter dapat membantu pemerintah
Indonesia sehingga lebih mudah dalam mengatur dan memprediksi kebutuhan
fungsi tenaga dokter sedini mungkin.10 Selain itu, dengan mengetahui pemetaan
minat karier, dapat dilakukan intervensi secara dini untuk meningkatkan minat
terhadap profesi yang dibutuhkan salah satunya melalui sistem pendidikan
kedokteran atau dengan cara meningkatkan hal-hal yang dapat memotivasi dalam
memilih profesi.4
Penelitian tentang pemilihan karier mahasiswa ini telah banyak dilakukan di
negara-negara maju. Sebuah penelitian di China pada tahun 2016 menunjukkan
bahwa mahasiswa kedokteran masih sedikit yang berminat untuk bekerja sebagai
dokter layanan primer.11 Di Indonesia belum banyak penelitian yang dilakukan,
bahkan penelitian semacam ini belum pernah dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah.
Salah satu penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa
89,2% memilih dokter spesialis dan 10,8% sisanya memilih dokter layanan primer.
Namun penelitian tersebut hanya dilakukan pada mahasiswa tahun pertama.10
Dari beberapa hal yang telah dikemukakan tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai minat karier mahasiswa kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.12 Minat merupakan kecenderungan
yang menetap dalam diri subjek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan
merasa senang berkecimpung dalam itu.13 Menurut Cipta Ginting, minat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.14
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor dari dalam diri seseorang itu sendiri. Salah
satunya adalah motivasi.
b. Faktor eksternal.
Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang. Terdiri dari
keluarga dan lingkungan sekolah.15
Adapun faktor yang mempengaruhi timbulnya minat menurut Crow terdiri
atas tiga faktor yaitu:
a. Faktor dorongan dari dalam (internal)
Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan
berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari
ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang
menantang. Faktor dorongan dari dalam yaitu persepsi seseorang mengenai diri
sendiri, harga diri, harapan pribadi, kebutuhan, keinginan, kepuasan, dan
prestasi yang diharapkan.
b. Faktor motif sosial
Yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu
pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan
kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan
dari keluarga atau teman.
5
6
c. Faktor emosional
Yaitu minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya,
keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan minat,
sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.16
2.2 Karier
Karier menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan dan sebagainya
atau dapat juga berarti sebagai pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju.17
Karier adalah suatu posisi selama hidup, beberapa diantara mereka berjalan secara
bebarengan.18 Karier adalah rangkaian posisi yang ditempati seseorang sepanjang
hidupnya. Orang-orang mengejar karier untuk memenuhi kebutuhan individualnya
secara mendalam. Secara subjektif, karier adalah pandangan seseorang untuk
memusatkan diri mereka dengan beracuan pada tatanan sosial, urutan khusus, dan
urutan di tempat kerja.19
a. Klinisi
‑ Praktik umum
‑ Praktik spesialistik
▪ Ilmu Penyakit Dalam
▪ Bedah spesialistik
▪ Jantung dan pembuluh darah
▪ Anastesi
▪ Bedah umum
▪ Kebidanan dan kandungan
▪ Ilmu penyakit mata
▪ Ilmu penyakit kulit dan kelamin
▪ Radiologi
▪ Ilmu kesehatan anak
▪ Psikiatri
▪ Ilmu penyakit saraf
▪ Telinga, hidung, dan tenggorokan
▪ Patologi anatomi
b. Non-klinisi
‑ Kedokteran dasar
‑ Kedokteran komunitas
‑ Administrasi kesehatan
‑ Penelitian industri farmasi
‑ Peneliti
‑ Lainnya.22
a. Faktor genetik
Faktor ini dibawa dari lahir berupa wujud dan keadaan fisik serta
kemampuan. Keadaan diri bisa membatasi preferensi atau ketrampilan
seseorang untuk menyusun rencana pendidikan dan akhirnya untuk bekerja.
Teori ini mengatakan bahwa orang-orang tertentu terlahir memiliki
kemampuan besar atau kecil, untuk memperoleh manfaat dari pengalaman-
pengalamannya dengan lingkungan, sesuai dengan keadaan dirinya.
Kemampuan-kemampuan khusus seperti kecerdasan dan bakat merupakan
hasil interaksi pradisposisi bawaan dengan lingkungan yang dihadapi
seseorang.
b. Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan karier
ini, berupa kesempatan karier, kesempatan pendidikan dan pelatihan,
kebijakan dan prosedur seleksi, imbalan, undang-undang dan peraturan
perburuhan, peristiwa alam, sumber alam, kemajuan teknologi, perubahan
dalam organisasi sosial, sumber keluarga, sistem pendidikan, lingkungan
tetangga dan masyarakat sekitar, pengalaman belajar. Faktor-faktor ini
umumnya ada di luar kendali individu, tetapi pengaruhnya bisa
direncanakan atau tidak bisa direncanakan.
c. Faktor belajar
Kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia adalah belajar. Ini
dilakukan hampir setiap waktu sejak masa bayi, bahkan ada ahli yang
mengatakan sejak di dalam kandungan. Ada dua jenis belajar, yaitu belajar
instrumental dan asosiatif.
‑ Belajar instrumental adalah belajar yang terjadi melalui pengalaman
orang waktu berada di suatu lingkungan dan ia mengerjakan langsung
atau mereaksi terhadap lingkungan itu, dan ia mendapatkan sesuatu
sebagai hasil dari tindak perbuatannya itu, yaitu hasil yang dapat
diamatinya.
‑ Belajar asosiatif adalah pengalaman seseorang dengan cara mengamati
hubungan antara kejadian-kejadian dan mampu memprediksi apa
konsekuensinya.
9
delapan kategori utama. Kategori tersebut antara lain yaitu karakteristik pribadi,
karakteristik profesi, kondisi lapangan kerja, peran keluarga, kehidupan pribadi,
tuntutan pendidikan lanjutan, pengalaman fase pre-klinik, dan pengalaman fase
rotasi klinik.22
Penelitian terkait minat karier juga telah dilakukan di beberapa negara.
Salah satunya penelitian di Jepang oleh Kawamoto et al menyebutkan bahwa
pengalaman saat pendidikan, role model, pendapatan yang diterima, saran dari
dosen, target populasi, dan motivasi merupakan faktor yang berhubungan dengan
pilihan karier kedokteran.24
Penelitian di Malaysia juga menyebutkan bahwa pendapatan yang diterima
dan kesempatan untuk melakukan penelitian merupakan faktor-faktor yang
berhubungan dengan minat karier terutama pada mahasiswa perempuan.25
Klinisi
Dokter spesialis
Administrasi/
Non-klinisi manajemen kesehatan
Kedokteran komunitas
Lainnya
Motivasi
Pendidikan
orang tua
Faktor yang
mempengaruhi Keluarga Pekerjaan
orang tua
Sosio-ekonomi
orang tua
Faktor eksternal
Pengalaman
pre-klinik
Sistem
pendidikan
Pengalaman
rotasi klinik
Karakteristik
profesi
13
Sosio-ekonomi orangtua
14
15
4. Sosio-ekonomi orang Kondisi yang berdasarkan total pendapatan ayah dan ibu dalam satu Kuesioner Pengisian Ordinal
tua bulan. Digolongkan menjadi 3, yaitu menengah bawah (<Rp. Kuesioner Skor :
2.600.000), menengah (Rp. 2.600.000 – Rp. 6.000.000), dan menengah 1 : <Rp. 2.600.000
atas (>Rp. 6.000.000).32 2 : Rp. 2.600.000– Rp.
6.000.000
Pada penelitian ini digolongkan menjadi rendah (<Rp 6.000.000) dan 3 : >Rp. 6.000.000
tinggi (>Rp 6.000.000)
5. Status akademik Status mahasiswa berdasarkan tingkat pendidikan kedokteran. Kuesioner Pengisian Ordinal
Kuesioner Skor :
Pada penelitian ini digolongkan menjadi pre-klinik (mahasiswa tingkat 1 : Mahasiswa
1 – 3) dan klinik (mahasiswa tingkat 4 – 5). tingkat 1
2 : Mahasiswa
tingkat 2
3 : Mahasiswa
tingkat 3
4 : Mahasiswa
tingkat 4
5 : Mahasiswa
tingkat 5
6. Profesi yang diminati Profesi ialah suatu jenis pekerjaan yang karena sifatnya menuntut Kuesioner Pengisian Nominal
pengetahuan yang tinggi, khusus dan latihan yang istimewa.33 Kuesioner Skor :
1 : Dokter umum
2 : Dokter spesialis
3 : Dosen
4 : Peneliti
5 : Manajerial/
struktural RS
6 : Lainnya
7. Instansi yang diminati Tempat kerja yang diminati setelah lulus perkuliahan kedokteran Kuesioner Pengisian Nominal
Kuesioner Skor :
1 : Puskesmas
2 : Klinik swasta
3 : Klinik BUMN
4 : RS pemerintah
15
16
5 : Institusi
pendidikan
6 : Poskestren
7 : Militer
8 : Kementerian
9 : RS swasta
10 : Institusi riset/
penelitian
11 : Lainnya
8. Motivasi memilih karier Alasan mahasiswa kedokteran dalam memilih profesi yang diminati Kuesioner Pengisian Ordinal
maupun instansi tempat bekerja yang diminati Kuesioner Skor :
1 : Sangat tidak
setuju
2 : Tidak setuju
3 : Setuju
4 : Sangat tidak
setuju
16
17
BAB III
METODE PENELITIAN
keterangan :
n = besar sampel
Z𝛼 = derivat baku normal untuk 𝛼
Z𝛽 = derivat baku normal untuk 𝛽
𝛼 = tingkat kemaknaan
17
18
𝛽 = power penelitian
P = proporsi total = (P1 + P2)/2
P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti
P2 = Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya
Q =1-P
Q1 = 1 – P1
Q2 = 1 – P2
Diketahui :
Zα = 1,96
Zβ = 0,84
P1 = 0,9
P2 = 0,735
P = 0,6
Q = 0,4
Q1 = 0,1
Q2 = 0,3
dengan menggunakan kesalahan tipe 1 5%, hipotesis dua arah, kesalahan tipe
II 10% dan P2 sebesar 0,7, maka besar sampel yang diperlukan :
(1,96 √2 𝑥 0,6 𝑥 0,4 + 0,84 √0,9 𝑥 0,1 +0,7 𝑥 0,3 2
n=[ ]
0,9 – 0,7
n = 83 sampel
untuk mengantisipasi terjadinya drop out pada penelitian ini, maka sampel
ditambahkan dengan menggunakan rumus :
𝑛 83
n’ = (1−𝑓) = (1−0,1) = 92,2 = 92 sampel
1. Persiapan penelitian
4. Pemilihan sampel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
25
Tabel 4.3 Distribusi response rate kuesioner pada mahasiswa kedokteran UIN
Syarif Hidayatullah.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa response rate dari penelitian ini sebesar
333 responden (70,2%). Response rate paling banyak diperoleh dari mahasiswa
pre-klinik sebesar 95,8% sedangkan mahasiswa klinik sebesar 30,8%.
Response rate mahasiswa klinik yang rendah disebabkan karena
aktivitas mahasiwa klinik yang lebih sibuk dibandingkan mahasiswa pre-klinik
dan jangkauan kuesioner yang lebih terbatas yaitu hanya melalui media sosial
serta waktu pengambilan data yang singkat yaitu 1 bulan.
Mahasiswa yang tidak mengisi lengkap kuesioner adalah 10 mahasiswa
sehingga dimasukkan ke dalam kriteria eksklusi.
Penelitian ini melibatkan 323 responden sebagai subjek penelitian
sehingga jumlah tersebut memenuhi jumlah sampel minimal yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
Jumlah
Variabel Kategori
n Persentase (%)
Jenis kelamin Laki-laki 93 28,8
Perempuan 230 71,2
Total 323 100
Pre-klinik 266 82,4
Status akademik
Klinik 57 17,6
Total 323 100
Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan latar belakang orang tua pada
mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah.
Jumlah
Variabel Kategori
n Persentase (%)
Pendidikan orang tua Tinggi 266 82,4
Rendah 57 17,6
Total 323 100
2 Saya ingin mendapatkan penghasilan yang tinggi 0,3 3,1 44,3 52,3
4 Saya merasa dengan profesi tersebut, saya 0,6 8,4 60,0 31,0
mendapat status sosial yang lebih baik
5 Saya merasa nyaman berinteraksi dengan pasien 0,3 1,5 55,4 42,7
6 Saya ingin memiliki tempat kerja yang dekat 0,9 6,2 31,3 61,3
dengan keluarga saya
7 Saya merasa menguasai teori dan ketrampilan 0,6 17,4 62,2 19,8
pada bidang tersebut
9 Saya memiliki sosok yang memotivasi saya 3,1 13,9 37,2 45,8
untuk memilih profesi tersebut (keluarga, dosen,
dokter, dll)
10 Saya mendapat saran dari orang sekitar saya 10,2 30,0 35,0 24,8
untuk memilih profesi tersebut
13 Saya merasa profesi tersebut sesuai dengan 0,3 5,0 58,2 36,5
kepribadian saya
14 Saya merasa biaya dan lama pendidikan profesi 3,7 22,6 58,2 15,5
tersebut sesuai dengan kemampuan saya
16 Saya merasa profesi yang saya pilih masih jarang 8,4 46,7 33,7 11,1
diminati sehingga memungkinkan saya
mendapat peluang berkembang yang lebih besar
17 Saya mendapatkan pengalaman saat rotasi klinik 3,5 10,5 47,4 38,6
yang memotivasi saya dalam memilih profesi
tersebut
34
Status
akademik
Pre-klinik 255 95,9 11 4,1 266 100 0,313 1,750 0,537 5,705
Klinik 53 93,0 4 7,0 57 100
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh hasil yaitu karier yang diminati oleh
responden laki-laki paling banyak sebagai klinisi yaitu sebanyak 89 (95,7%)
sedangkan responden perempuan juga paling banyak sebagai klinisi yaitu
sebanyak 219 (95,2%).
Dari hasil uji Fischer diperoleh nilai p = 1,00 (OR : 1,118 IK (95%)
0,347-3,603), yang artinya p >0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan minat karier
mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah, akan tetapi responden
perempuan lebih mungkin memilih karier sebagai klinisi bila dibandingkan
dengan responden laki-laki.
Tabel ini juga menunjukkan bahwa karier yang diminati oleh responden
pre-klinik paling banyak sebagai klinisi (95,9%) sedangkan responden klinik
juga paling banyak memilih sebagai klinisi (93,0%).
Dari hasil uji Fischer diperoleh nilai p = 0,313 (OR : 1,750 IK(95%)
0,537-5,705) yang artinya p >0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara status akademik dengan minat karier
mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah, akan tetapi responden pre-
klinik lebih mungkin memilih karier sebagai klinisi bila dibandingkan dengan
responden klinik.
36
Status
akademik
Pre-
39 15,9 39 15,9 38 15,4 28 11,4 102 41,4 246 100
klinik 0,072
Klinik 3 6,1 4 8,2 8 16,3 8 16,3 26 53,1 49 100
sebagai spesialis yang diminati dan diikuti oleh Sp. PD sedangkan responden
perempuan lebih banyak memilih Sp. OG sebagai spesialis yang diminati dan
diikuti oleh Sp. A.25
Pada penelitian lain juga menyebutkan bahwa Sp. A dan Sp. OG lebih
banyak dipilih oleh responden perempuan, Sp. B lebih banyak dipilih oleh
responden laki-laki, dan Sp. PD merupakan spesialis yang paling banyak
dipilih oleh keduanya. 58,59
Hasil ini juga menunjukkan bahwa laki-laki lebih tertarik kepada
bidang spesialis yang mengandalkan ketrampilan dalam alat, sedangkan
perempuan lebih tertarik kepada bidang spesialis yang berhubungan dengan
perempuan. Hasil penelitian ini juga diduga berhubungan dengan adanya role
model pada tiap bidang spesialis yang didominasi oleh jenis kelamin tertentu.24
Selain itu angka peminatan mahasiswa perempuan yang tinggi
terhadap Sp. OG merupakan suatu hal yang menarik, meskipun spesialis ini
merupakan bidang spesialis yang mengandalkan ketrampilan dalam alat. Hal
ini bisa disebabkan karena terdapat pemikiran bahwa pasien perempuan harus
ditangani oleh dokter perempuan.25
Tabel 4.12 juga menunjukkan bahwa spesialis yang diminati oleh
responden pre-klinik paling banyak adalah Sp. A dan Sp. PD masing-masing
sebesar 15,9%, sedangkan responden klinik paling banyak adalah Sp. PD dan
Sp. B masing-masing sebesar 16,3%.
Hubungan antara status akademik dengan spesialis yang diminati diuji
dengan uji Chi Square, hasil yang diperoleh adalah nilai p = 0,072 yang artinya
p >0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara status akademik dengan minat spesialis mahasiswa
kedokteran UIN Syarif Hidayatullah.
Hasil ini sesuai dengan penelitian dari Alawad et al yang juga
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara status akademik dengan
spesialis yang diminati (p = 0,633).41
Pada penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian dari Alawad
et al dalam urutan spesialis yang paling banyak diminati yaitu dalam penelitian
38
Pekerjaan
orang tua
Dokter 30 88,2 4 11,8 34 100 0,060 0,297 0,089 0,990
Non-dokter 278 96,2 11 3,8 289 100
Sosio-ekonomi
orang tua
Rendah 116 95,0 6 5,0 122 100 0,855 0,906 0,314 2,612
Tinggi 192 95,5 9 4,5 201 100
39
Pekerjaan
orang tua
Dokter 3 10,3 5 17,3 3 10,3 4 13,8 14 48,3 29 100
Non- 0,999
39 14,7 38 14,3 43 16,2 32 12,0 114 42,8 266 100
dokter
Sosio-
ekonomi
orang tua
Rendah 13 11,8 18 16,4 19 17,3 16 14,5 44 40 110 100 0,613
Tinggi 29 15,7 25 13,5 27 14,6 20 10,8 84 45,4 185 100
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Gambaran minat karier mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah
terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dosen, peneliti, dan
manajerial/struktural rumah sakit dengan minat paling banyak sebagai dokter
spesialis.
Minat karier mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah
berdasarkan jenis kelamin, status akademik, latar belakang orang tua, dan
motivasi dalam memilih paling banyak sebagai klinisi.
Minat karier sebagai dokter spesialis merupakan karier yang paling
banyak dipilih oleh mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah.
Minat terhadap dokter spesialis pada mahasiswa paling banyak adalah
spesialis dasar dengan minat tertinggi sebagai spesialis penyakit dalam.
Rumah sakit merupakan instansi kerja yang paling banyak dipilih oleh
mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah dengan pilihan terbanyak
adalah rumah sakit swasta.
Dari hasil penelitian, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
jenis kelamin, status akademik, dan latar belakang orang tua dengan minat
karier mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah, namun terdapat
hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan minat spesialis
mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah.
Motivasi merupakan faktor yang berhubungan dengan minat karier
mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah. Motivasi yang berhubungan
yaitu kesempatan untuk mengembangkan karier, saran dari orang sekitar,
pengalaman penyakit pribadi, ingin berkontribusi mengatur kebijakan, dan
peluang berkembang.
47
48
5.2 Saran
a. Bagi peneliti lain :
‑ Memperbaiki dan mengembangkan kuesioner untuk menambah
konten yang kurang dan untuk melakukan validitas kembali terhadap
kuesioner agar kuesioner dapat menjadi kuesioner baku untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi minat karier mahasiswa
kedokteran.
‑ Melakukan pengambilan data melalui kuesioner dan menambah
waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data kepada mahasiswa
klinik untuk memperoleh response rate yang baik.
‑ Dapat dilakukan penelitiaan untuk mengetahui faktor yang paling
berpengaruh terhadap minat karier mahasiswa kedokteran.
b. Bagi institusi :
‑ Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai minat karier mahasiswa
kedokteran.
‑ Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk
menentukan kebijakan dalam sistem pendidikan.
c. Bagi masyarakat :
‑ Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan
mengenai pilihan karier mahasiswa kedokteran dan faktor yang
mempengaruhi.
49
DAFTAR PUSTAKA
49
50
10. Andarwati P, Syarifah N, dan Arief PN. Motivasi dan Pilihan Karir
Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,
Surabaya, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2016; 19(2), 2016: 165-71.
11. Hou J, Maoyi X, Joseph CK, Zhe D, Weimin W, Amy H, et al, Career
Preferences of Graduating Medical Students in China: A Nationwide Cross-
sectional Study, BMC Medical Education. 2016; 16 (136).
12. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta; 2010: 180.
13. Winkel WS. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:
Gramedia; 1999: 30.
14. Febriyani AD. Pengaruh Persepsi Tentang Pendidikan, Lingkungan Teman
Sebaya, Jenis Sekolah, dan Status Sekolah Terhadap Minat Melanjutkan ke
Perguruan Tinggi Pada Siswa Jenjang Pendidikan Menengah yang
Bertempat Tinggal di Desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna Kabupaten
Tegal. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta; 2015: 12.
15. Suhirno. Minat Masuk Perguruan Tinggi Bagi Siswa Kelas XII Program
Keahlian Teknik Ototronik di SMK Negeri 1 Seyegan. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta; 2011: 15-8.
16. Crow LD dan Alice C. Psikologi Pendidikan terjemahan Kasijan. Jakarta:
Rineka Cipta; 1988: 351.
17. Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Karier. Diakses dari: https://kbbi.web.id/karier [sitasi pada tanggal 25
November 2017].
18. Super DE. The Physiology of Careers. New York: Harper; 1957.
19. Hughes EC. Men and Their Work. Glencoe: Free Press; 1962.
20. Richards P and Stockill, Learning Medicine: An Informal Guide to A Career
in Medicine, London: BMJ Publishing Group; 2003
21. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Program
Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjuan. edisi ke-2. Jakarta:
Ikatan Dokter Indonesia; 2013:18.
51
46. Eka N, Titik R, dan Budiman. Pilihan Karier Lulusan Program Profesi
Dokter Universitas Islam Bandung Tahun 2015. Global Medical and Health
Communication. 2016; 4(2).
47. Al-Mendalawi M. Specialty preferences of Iraqi medical students. Clin
Teach. 2010; 7(35): 175-9. DOI: 10.1111/j.1743-498X.2010.00358.x
48. Campos D, Senf J, and Kutob R. Comments Heard By US Medical Students
About Family Practice. Fam Med. 2003; 35(8): 573-8.
49. Lambert EM, and Eric SH. The Relationship Between Speciality Choice
and Gender of US Medical Students 1990-2003. Acad. Med. 2005; 80(9):
787-802.
50. Newton DA and Martha SG. Trends in Career Choice by US Medical
School Graduates. JAMA. 2003; 290(9): 1179-82.
51. Aslam M, T Taj, N Badar, W Mirza, A Ammar, S Muzaffar et al. Specialty
Choices of Medical Students and House Officers in Karachi, Pakistan.
EMHJ. 2011; 17(1): 74-9.
52. Huda N and Sabira Y. Career Preference of Final Year Medical Students of
Ziauddin Medical University. Education for Health. 2006; 19(3): 345-53.
53. Alshahrani M, Bander D, Mohammed A, Noor B, Faisal A, and Doaa A.
Factors Influencing Saudi Medical Students and Intern’s Choice of Future
Specialty: A Self Administered Questionnaire. Advances in Medical
Education and Practice. 2015; 5: 397-402.
54. Price M, Weiner R. Where Have All The Doctors Gone ? Career Choices of
Wits Medical Graduates. SAMJ. 2005; 95(6): 414-9.
55. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
Tentang Puskesmas.
56. Setiawati EP, Nita A, Insi FDA, Lukman H, dan Sekar AP. Asimetri Supply
dan Demand dalam Pemenuhan serta Pemerataan Dokter di Puskesmas di
Jawa Barat. Global Medical and Health Communication. 2017; 5(1): 39-46.
57. Freeman BS. The Ultimate Guide to Choosing A Medical Speciality. 3rd ed.
USA: McGraw-Hill Companies; 2013: 243
58. Wright B, Scott I, Woloschuk W, and Brenneis F. Career Choice of New
Medical Students at Three Canadian Universitiesn: Family Medicine Versus
54
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Informed Consent
No.
Yth. Responden
di tempat
Ciputat,
………….. 2018
Responden Peneliti
__________________ _________________
55
56
Lampiran 2
Lembar Kuesioner Penelitian
KUISIONER
1. Pengantar
a. Terima kasih atas waktu yang telah Anda luangkan untuk mengisi
kuisioner ini.
b. Kuisioner ini diberikan dalam rangka mendapatkan data gambaran
minat karier mahasiswa FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
c. Kami sangat berterimakasih apabila jawaban yang diberikan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Petunjuk Pengisian Kuisioner
a. Kuisioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu Bagian I, II, dan III
b. Jawab dan isilah pertanyaan dan pernyataan berikut sesuai dengan
keadaan Anda dan secara jujur.
c. Berilah tanda centang () pada setiap jawaban yang menurut Anda
paling sesuai dan isilah titik-titik yang tersedia.
d. Instruksi yang lebih jelas akan diberikan di setiap awal bagian.
57
BAGIAN I
Pada Bagian ini terdapat 12 pertanyaan. Isilah sesuai dengan identitas dan
keadaan Anda saat ini.
1. Nama :_____________________________________________________
2. Usia : <20 tahun ≥20 tahun
3. Jenis Kelamin : L P
4. Alamat (sesuai KTP/KK)
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kota/Kabupaten(coret salah satu) :
Provinsi :
5. Asal Sekolah : SMA/MAN/MAS di dalam pesantren
SMAN/SMAS/MAN/MAS di luar pesantren
6. Tahun masuk FK UIN : _______
7. Jalur masuk : SNMPTN SBMPTN Mandiri
Beasiswa Pemerintah Daerah Kemenag RI
8. Status Akademik : Mahasiswa, Tingkat 1 2 3 4 5
9. Jumlah saudara dalam keluarga: ≤2 >2
10. Pendidikan orang tua
Ayah SD SMP SMA Diploma S1 S2 S3
Ibu SD SMP SMA Diploma S1 S2 S3
11. Pekerjaan orang tua
Ayah Dokter Umum Dokter Spesialis Lainnya, sebutkan: ______
Ibu Dokter Umum Dokter Spesialis Lainnya, sebutkan: ______
12. Penghasilan total orang tua/ bulan. (Ayah + Ibu)
<Rp2.600.000 Rp2.600.000 – Rp6.000.000 >Rp6.000.000
58
BAGIAN II
Bagian ini terbagi menjadi A dan B. Pada bagian A, Anda harus memilih
satu dari sekian pilihan profesi yang tertera dengan cara melingkari pilihan anda.
Anda tidak diperkenankan memilih pada lebih dari satu nomor. Pada bagian B,
lingkarilah salah satu nomor sesuai dengan instansi yang Anda inginkan nanti saat
Anda bekerja.
A. Lingkarilah nomor pada satu profesi yang paling Anda minati
1 Dokter Umum 16 Spesialis Psikiatri
2 Spesialis Anak 17 Spesialis Mata
3 Spesialis Kulit dan Kelamin 18 Spesialis Bedah
4 Spesialis Jantung dan Pembuluh 19 Spesialis Rehabilitasi Medik
Darah 20 Spesialis Paru
5 Spesialis THT-KL 21 Spesialis Emergensi
6 Spesialis Obstetri-Ginekologi 22 Spesialis Radiologi
7 Spesialis Orthopedi-Traumatologi 23 Spesialis Forensik
8 Spesialis Urologi 24 Spesialis Kedokteran Nuklir
9 Spesialis Anestesiologi 25 Spesialis Mikrobiologi
10 Spesialis Patologi Klinik 26 Spesialis Parasitologi
11 Spesialis Farmakologi Klinik 27 Dosen
12 Spesialis Patologi Anatomi 28 Peneliti
13 Spesialis Kedokteran Okupasi 29 Manajerial/Struktural RS
14 Spesialis Penyakit Dalam 30 Lainnya
15 Spesialis Saraf sebutkan ,
_______________
B. Lingkarilah nomor pada satu instansi yang paling Anda minati
untuk bekerja
1 Puskesmas 7 Militer
2 Klinik swasta 8 Kementerian
3 Klinik BUMN 9 RS Swasta
4 RS Pemerintah 10 Institusi riset/ penelitian
5 Insitusi Pendidikan 11 Lainnya,
6 Poskestren Sebutkan
________________
59
BAGIAN III
Bagian ini terdiri dari 20 pernyataan dengan skala pengukuran 1,2,3 dan 4
dengan ketentuan sebagai berikut.
1 = sangat tidak setuju 3 = setuju
2 = tidak setuju 4 = sangat setuju
Berilah tanda centang () pada setiap skala yang menurut Anda paling sesuai
dengan alasan Anda dalam memilih profesi pada Bagian II sebelumnya.
No. Pernyataan 1 2 3 4
1. Saya ingin memiliki jam kerja yang fleksibel
2. Saya ingin mendapatkan penghasilan yang tinggi
3. Saya merasa profesi tersebut masih banyak diperlukan
dalam masyarakat
4. Saya merasa dengan profesi tersebut, saya mendapat status
sosial yang lebih baik
5. Saya merasa nyaman berinteraksi dengan pasien
6. Saya ingin memiliki tempat kerja yang dekat dengan
keluarga saya
7. Saya merasa menguasai teori dan ketrampilan pada bidang
tersebut
8. Saya merasa profesi tersebut dapat memberikan
kesempatan untuk mengembangkan karier saya
9. Saya memiliki sosok yang memotivasi saya untuk memilih
profesi tersebut (keluarga, dosen, dokter, dll)
10. Saya mendapat saran dari orang sekitar saya untuk memilih
profesi tersebut
11. Saya memiliki pengalaman pribadi terkait penyakit yang
berhubungan dengan profesi tersebut
12. Saya merasa profesi tersebut memberikan kesempatan
untuk mengabdi kepada masyarakat
13. Saya merasa profesi tersebut sesuai dengan kepribadian
saya
60
Lampiran 3
Lembar Uji Validitas Kuesioner
Lampiran 4
Lembar Riwayat Penulis