Anda di halaman 1dari 80

HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN INTERNET, KUALITAS

TIDUR, DAN DERAJAT DEPRESI DENGAN PRESTASI


AKADEMIK PADA MAHASISWA UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA

Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Arian Andhika Agung Wibawa


NIM : 1117103000040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDYATULLLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di UIN
Syarif Hidayatuilah Jakarta.
2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan karya ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 20 November 2020

Arian Andhika Agung Wiabawa

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

“HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN INTERNET, KUALITAS


TIDUR, DAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN DERAJAT
KEPARAHAN DEPRESI PADA MAHASISWA UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA”

Laporan penelitian
Diajukan kepada Program Studi Keprofesian dan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran
untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh :
Arian Andhika Agung Wibawa
11171030000040

Pembimbing 1 Pembimbing 2

drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD Dr. Yunita Faela Nisa, M. Psi.
NIP. 197804022009012003 NIP. 197706082005012003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDYATULLLAH JAKARTA
1441 H/2020
iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan penelitian dengan judul HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN INTERNET,


KUALITAS TIDUR, DAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN DERAJAT
KEPARAHAN DEPRESI PADA MAHASISWA UIN SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA yang diajukan oleh Arian Andhika Agung Wibawa (NIM : 11171030000040),
telah diujikan dalam sidang di fakultas kedokteran pada tanggal 20 November 2020. Laporan
penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran
(S.Ked) pada program studi pendidikan dokter
.
Ciputat, 20 November 2020
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang

drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD


NIP. 197804022009012003
Pembimging 1 Pembimbing 2

drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD Dr. Yunita Faela Nisa, M. Psi.
NIP. 197804022009012003 NIP. 197706082005012003

Penguji 1 Penguji 2

dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp.OT dr. Erfira, Sp.M


NIP.196608131991031003 NIP. 197011042008012012
PIMPINAN FAKULTAS
Dekan Fakultas Kedokteran Kepala Prodi Fakultas Kedokteran

dr. Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD Dr. dr. Achmad Zaki, M. Epid, Sp.OT

NIP. 196511232003121003 NIP. 19780507200501100

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji dan
syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan
ridho-Nya sehingga Laporan Penelitian berjudul “Hubungan Durasi Penggunaan
Internet, Kualitas Tidur, dan Derajat Depresi Dengan Prestasi Akademik pada
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang selalu menjadi panutan kehidupan.

Penulis menyadari Laporan penelitian ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD selaku Dekan Fakultas kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. dr. Achmad Zaki, Sp.OT, M.Epid selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter yang
telah membimbing saya selama menjalani pendidikan di Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku Penanggung Jawab Riset Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku
Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membimbing
penulis baik dalam pengambilan data, penyusunan laporan, hingga laporan ini dapat
terselesaikan
4. Dr. Yunita Falea Nisa, M.Psi selaku Pembimbing 2 yang terus memberikan bimbingan,
arahan, dan saran-saran yang sangat membangun dalam pelaksanaan penelitian dan
penyusunan laporan penelitian
5. Seluruh civitas akademika UIN Syarifhidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam
proses pengumpulan data penelitian

6. Seluruh mahasiswa/i UIN Syarifhidayatullah Jakarta yang telah bersedia menjadi sampel
penelitian sehingga penulis bisa mendapatkan ilmu yang baru dari hasil penelitian ini

v
7. Ayah dan Ibu tercinta, Ir. Arifin dan dr. Anna Prononingrum Sp.M, dan saudara kandung
yang selalu memberikan dukungan terus menerus, semangat yang tak pernah hangus, dan
lantunan do’a yang tak pernah putus untuk penulis dalam menyelesaikan penelitian ini
8. Ahmad Azmul Asmar Irfan, Amadea Azzahra Sonia Pertiwi, Amalia Sainsiana, Anindita
Hudiya, dan Haifa Fitri selaku teman-teman seperjuangan dalam penelitian ini yang terus
berjalan bersama, menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan semangat bersama dalam
menyelesaikan penelitian ini
9. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan baik langsung maupun
tak langsung yang tentunya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak dalam
mewujudkan laporan penelitian yang jauh lebih baik. Hasil laporan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak. Semoga penelitian yang telah
dilakukan ini mendapat barokah dan Ridho dari Allah SWT, Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ciputat, 20 November 2020

Penulis

vi
ABTRAK
Arian Andhika Agung Wibawa. Program Studi Kedokteran. Hubungan Durasi Penggunaan Internet,
Kualitas Tidur, dan Derajat Depresi Dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.2020.
Latar Belakang: Internet dapat memberikan berbagai manfaat pada penggunanya di dunia. Pengguna internet di
Indonesia semakin meningkat jumlah setiap tahunnya. Berdasarkan survei APJII pada tahun 2018, jumlah
pengguna internet di Indonesia meningkat sebanyak 10,12% dari tahun sebelumnya. Penggunaan internet berlebih
akan memberikan dampak buruk seperti penurunan kualitas tidur, penurunan prestasi akademik, dan kejadian
depresi pada penggunanya dalam hal ini yaitu mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan: Melihat
adanya hubungan antara durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan derajat depresi dengan prestasi akademik
pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif non
experimental pada 695 mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan instrument Patient
Health Questionnaire-9 (PHQ-9) dan beberapa pertanyaan terbuka lainnya.. Hasil: Sebanyak 401 mahasiswa/i
(57,7%) menggunakan internet berlebihan, 346 mahasiswa/i (49,8%) memiliki kualitas tidur cukup bagus, 362
mahasiswa/i (52,1%) memiliki predikat kumlaude, dan 495 mahasiswa/i (71,2%) mengalami depresi sedang
hingga berat. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan internet (p-value = 0,952),
kualitas tidur (p-value = 0,429), dan derajat depresi (p-value = 0,111) dengan prestasi akademik pada mahasiswa/i
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun, ditemukan hubungan yang signifikan antara penggunaan internet secara
berlebihan terhadap buruknya kualitas tidur (p-value = 0,021) dan peningkatan derajat depresi (p-value = 0,001).
Selain itu juga, kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan derajat depresi (p-value = 0,000). Kesimpulan:
Tidak terdapat hubungan antara durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan derajat depresi yang signifikan
dengan prestasi akademik pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penggunaan internet secara berlebih
dapat menurunkan kualitas tidur dan meningkatkan derajat depresi. Kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan
derajat depresi.
Kata Kunci: internet adiksi, durasi penggunaan internet, kualitas tidur, depresi, prestasi akademik, mahasiswa/i

ABSTRACT
Arian Andhika Agung Wibawa. Medical Education Study Program. Relationship between Internet Usage
Duration, Sleep Quality,and Level of Depression with academic achievement among Students at UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2020.
Background: internet usage can provide a benefits for a lot of users in the world. Internet users in Indonesia are
increasing in number every year. Based on a survey conducted by APJII in 2018, the number of internet users in
Indonesia have increased 10,12% from the previous year. Excessive internet use can provide an adverse effect
like poor sleep quality, decreased academic achievement, and depression for the users which in this case is student
at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Objectives : To see if there is any significant relationship between the duration
of internet use, sleep quality, and level of depression with academic achievement among student at UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Methods: this study used non experimental quantitative on 695 student at UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta using the Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) and another general question. Results:
A total of 401 students (57,7) used the internet excessively, 346 students (49,8%) have a good sleep quality, 362
students (52,1%) has cumlaude predicate, and 495 students (71,2%) experienced moderate to severe depression.
There is no significant relationship between the duration of internet use (p-value = 0,952), sleep quality (p-value
= 0,429), and level of depression (p-value = 0,111) with academic achievement among student at UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. But, there is significant relation ship beetwen excessive internet usage with poor sleep
quality (p-value = 0,021) and increased level of depression (p-value = 0,001). Also, Poor sleep quality and
increased level of depression (p-value = 0,000) Conclusions: There is no significant relationship between the
duration of internet use, sleep quality, and level of depression with academic achievement among student at UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Excessive internet useage can reduce sleep quality and increasing level of depression.
Also, Poor sleep quality can increasing level of depression.

Keyword: internet addiction, duration of internet use, sleep quality, depression, academic achievement, students

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ................................................................................................................ i


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................. iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... v
ABTRAK ........................................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xiii
BAB I ................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 4
1.4.1 Bagi Peneliti .......................................................................................................... 4
1.4.2 Bagi Masyarakat.................................................................................................... 4
1.4.3 Bagi Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ..................................... 4
BAB II.................................................................................................................................. 5
2.1 Landasan Teori ............................................................................................................ 5
2.1.1 Internet .................................................................................................................. 5
2.1.1.1 Sejarah Internet ............................................................................................... 5
2.1.1.2 Definisi Internet .............................................................................................. 5
2.1.1.3 Epidemiologi Internet ..................................................................................... 6
2.1.1.4 Dampak Penggunaan Internet .......................................................................... 7
2.1.2 Prestasi Akademik ................................................................................................. 8
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar .............................................................................. 8
2.1.2.3 Faktor Faktor yang Memengaruhi Prestasi Akademik ..................................... 9
2.1.2.4 Hasil Belajar ................................................................................................. 10
2.1.3 Kualitas Tidur ..................................................................................................... 10

viii
2.1.3.1 Pengertian Tidur ........................................................................................... 10
2.1.3.2 Teori Dasar tidur ........................................................................................... 11
2.1.3.3 Tipe Tidur ..................................................................................................... 11
2.1.3.4 Kebutuhan Tidur Sesuai Usia ........................................................................ 14
2.1.3.5 Gangguan Tidur dan Akibatnya..................................................................... 15
2.1.4 Depresi ................................................................................................................ 16
2.1.4.1 Definisi Depresi ............................................................................................ 16
2.1.4.2 Epidemiologi Depresi ................................................................................... 17
2.1.4.3 Etiologi Depresi ............................................................................................ 18
2.1.4.4 Gejala Depresi .............................................................................................. 20
2.1.4.7 Derajat Depresi ............................................................................................. 21
2.1.4.5 Kriteria Diagnosis Depresi ............................................................................ 22
2.1.4.8 Patient Health Questionnaire (PHQ-9) .......................................................... 25
2.1.5 Hubungan Durasi Penggunaan Internet, Kualitas Tidur, dan Derajat Depresi dengan
Prestasi Akademik ....................................................................................................... 26
2.2 Kerangka Teori .......................................................................................................... 27
2.3 Kerangka Konsep ...................................................................................................... 28
2.4 Definisi Operasional .................................................................................................. 29
BAB III .............................................................................................................................. 31
3.1 Desain Penelitian ....................................................................................................... 31
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................... 31
3.3 Populasi Penelitian..................................................................................................... 31
3.4 Kriteria Sampel Penelitian ......................................................................................... 32
3.5 Besar Sampel ............................................................................................................. 32
3.5.1 Perhitungan Besar Sampel ................................................................................... 32
3.5.2 Sampel yang Diambil ......................................................................................... 33
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................................. 33
3.7 Nomor Etik Penelitian................................................................................................ 33
3.8 Managemen dan Analisis ........................................................................................... 33
3.8 Alur Penelitian ........................................................................................................... 34
BAB IV .............................................................................................................................. 35
4.1 Gambaran Karakteristik Umum Responden Penelitian ............................................... 35
4.2 Gambaran Durasi Penggunaaan Internet Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
........................................................................................................................................ 39
4.3 Gambaran Kualitas Tidur Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .................... 40

ix
4.4 Gambaran Prestasi Akademik Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ............. 41
4.5 Hasil Uji Validitas Konstruk Instrumen Penelitian Patient Health Questionnaire – 9 43
4.6 Kategorisasi Derajat Depresi ...................................................................................... 45
4.7 Gambaran Derajat Depresi Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .................. 46
4.8 Hubungan Durasi Penggunaan Internet, Kualitas Tidur dan Derajat Depresi dengan
Prestasi Akademik pada Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta............................ 47
4.9 Hubungan Durasi Penggunaan Internet dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa/i UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta .............................................................................................. 49
4.10 Hubungan Durasi Penggunaan Internet dan Kualitas Tidur dengan Derajat Depresi
pada Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ......................................................... 50
BAB V ................................................................................................................................ 52
5.1 Kesimpulan................................................................................................................ 52
4.2 Saran..................................................................................................................... 52
5.2.1 Saran Teoritis ..................................................................................................... 52
5.2.2 Saran Praktik ....................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 54
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 60

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambaran elektroensefalogram (EEG) pada tipe tidur gelombang


lambat dan tipe tidur paradoksikal ......................................................................... 12
Gambar 2.2 Perbedaan tipe tidur gelombang lambat dan tipe tidur paradoksikal .... 13
Gambar 4.1 Hasil Uji Confirmatory Factor Analysis Patient Health Questioner-9
(PHQ-9) ................................................................................................................ 43

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Predikat Kelulusan Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .......... 10
Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Umum Responden Penelitian ........................... 35
Tabel 4.2 Gambaran Durasi Penggunaaan Internet Mahasiswa/i UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta .............................................................................................. 39
Tabel 4.3 Gambaran Kualitas Tidur Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 40
Tabel 4.4 Gambaran Prestasi Akademik Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ................................................................................................................... 41
Tabel 4.5 Tabel Uji Validitas Konstruk Patient Health Questionnaire - 9 .............. 43
Tabel 4.6 Pedoman Interpretasi Skor ..................................................................... 44
Tabel 4.7 Gambaran Derajat Depresi Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
.............................................................................................................................. 45
Tabel 4.8 Hubungan Durasi Penggunaan Internet, Kualitas Tidur dan Derajat
Depresi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ................................................................................................................... 46
Tabel 4.9 Hubungan Durasi Penggunaan Internet dengan Kualitas Tidur pada
Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta........................................................ 48
Tabel 4.10 Hubungan Durasi Penggunaan Internet dan Kualitas Tidur dengan
Derajat Depresi pada Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ...................... 49

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent.................................................................. 60


Lampiran 2. Lembar Keterangan Lulus Kaji Etik ................................................... 63
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas ............................................................................. 64
Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 65
Lampiran 5. Author Declaration ............................................................................ 66
Lampiran 6. Riwayat Penulis ................................................................................. 67

xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan definisi, mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar
pada perguruan tinggi tertentu. Namun, lebih jauh dari itu mahasiswa adalah suatu
agen perubahan yang dimana selanjutnya akan memimpin dan menentukan nasib
bangsa. Hal hal seperti Sikap, sifat, pengetahuan harus dibentuk dengan lebih baik lagi
sejak menjadi mahasiswa untuk menjadi bekal pemimpin bangsa. Namun dalam
perjalanannya itu. Mahasiswa memiliki kewajiban untuk menghargai ilmu
pengetahuan. Seperti yang kita ketahui salah satu cara untuk menghargai ilmu
pengetahuan adalah dengan cara mengaplikasikannya. 1

Tentu setiap mahasiswa memiliki prestasi akademik yang berbeda beda, hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya adalah kualitas
tidur, penggunaan internet yang berlebihan, derajat depresi, dan lainnya. Seperti yang
kita ketahui, internet merupakan hal yang tidak bisa terlepaskan dikehidupan kita
sehari hari, pengguna internet terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan survey,
ditemukan angka penetrasi pengguna internet tahun 2018 mencapai angka 64,8%.
Selain itu, ditemukan juga penggunaan internet yang paling sering adalah untuk
mengakses medial sosial. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
menungkapkan youtube merupakan media sosial yang paling sering diakses. 2,3

Namun penggunaan internet yang berlebih dan tidak terawas dikalangan


mahasiswa ini tentu akan menyebabkan berbagai dampak, salah satu dampak buruknya
yaitu internet adiksi. Berdasarkan Diagnostic And Statistical Manual Of Mental
Disorders, Fifth Edition (DSM-V) seseorang dikatakan menderita internet adiksi jika
menggunakan internet lebih dari sama dengan 8 jam dalam sehari nya. Penelitian
sebelumnya juga mengungkap orang yang mengalami internet adiksi memiliki kadar
neurotransmitter norephinephrine yang lebih sedikit sehingga lebih rentan untuk
menderita depresi. Sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengungkap kejadian
depresi disebabkan penggunaan internet yang berlebihan. Selain menyebabkan
depresi, penggunaan internet berlebih ini akan menyita waktu untuk belajar sehingga
mengganggu hal akademik dari penggunanya. Hal ini di dukung oleh penelitian
sebelumnya yang menyebutkan penggunaan internet berlebih dapat menyebabkan
kegagalan akademik.4,5,6,7

1
Selanjutnya selain penggunaan internet berlebih, faktor lain yang dapat
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa diantaranya adalah kualitas tidur.
Mahasiswa yang setidaknya berusia 18 tahun membutuhkan waktu untuk tidur sekitar
7-8 jam dalam seharinya berdasarkan poster kesehatan yang dikeluarkan kemenkes.
Kualitas tidur yang tidak bagus pada mahasiswa selanjutnya akan mengganggu
konsentrasi belajar dan kemampuan berfikir di hari selanjutnya. Hal ini didukung
dengan penelitian sebelumnya yang mengungkap bahwa kualitas tidur yang buruk
memberikan hasil yang signifikan pada penurunan pencapaian akademik.8,9

Depresi merupakan suatu penyakit gangguan mood, seseorang yang menderita


depresi setidaknya mengalami gejala diantaranya perubahan nafsu makan, perubahan
kualitas tidur dan aktivitas, kekurangan energi, memiliki rasa salah berlebih, gangguan
berfikir dan menentukan pilihan, dan rasa ingin bunuh diri. Pada mahasiswa disebuah
universitas di Iran ditemukan angka prevalensi mahasiswa yang menderita depresi
adalah sebanyak 33%. Sedangkan penelitian sebelumnya di Indonesia, pada
mahasiswa kedokteran di UNILA ditemukan banyak masalah kejiwaan seperti depresi
dan gangguan cemas hal ini disebabkan karena pendidikan kedokteran memberikan
beban yang berat bagi mahasiswa. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa
menunjukan hasil seiring dengan meningkatnya derajat depresi akan memberikan
penurunan nilai prestasi akademik pada mahasiswa.10,11,12,13

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah merupakan salah satu


universitas di kota Tangerang Selatan provinsi Banten. Awal berdirinya UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta adalah dengan dibentuknya Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA)
yang selanjutnya menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyah. Dalam perkembangannya
IAIN jakarta berubah nama menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengalami
kemajuan terus menerus. Pada tahun 2020 UIN Syarif Hidayatullah terdiri dari 12
Fakultas program sarjana dengan jumlah mahasiswa/i yang terdaftar pada pada tahun
2018 sebanyak 31,203 mahasiswa. Banyak mahasiswa yang berkuliah di kampus UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan santri dari pondok pesantren. 14,15

Diikuti dengan berkembangnya terknologi, beragamnya derajat depresi,


karakter, dan kualitas tidur yang dimiliki mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tentu akan memengaruhi prestasi akademik setiap mahasiswanya.

2
Hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas tentang hubungan durasi
penggunaan internet, kualitas tidur, dan derajat depresi dengan prestasi akademik pada
mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh karena itu penelitian ini akan
sangat bermanfaat untuk dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana hubungan antara durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan
derajat depresi dengan prestasi akademik pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan derajat
depresi terhadap prestasi akademik pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui gambaran karakteristik umum pada mahasiswa/i UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Mengetahui gambaran kualitas tidur, durasi penggunaan internet, derajat
depresi, dan prestasi akademik pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Mengetahui perbedaan gambaran kualitas tidur, durasi penggunaan internet,
derajat depresi, dan prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin pada
mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Mengetahui hubungan antara durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan
derajat depresi dengan prestasi akademik pada mahasiswa/i UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

3
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil peneletian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :

1.4.1 Bagi Peneliti


1. Merupakan syarat kelulusan preklinik Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)
Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Menambah pengetahuan mengenai hubungan lama durasi penggunaan internet,
kualitas tidur, dan derajat depresi dengan prestasi akademik pada mahasiswa/i
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.4.2 Bagi Masyarakat


1. Menambah pengetahuan mengenai hubungan antara lama durasi penggunaan
internet, kualitas tidur, dan derajat depresi dengan prestasi akademik.
2. Mengetahui dampak dampak apa saja yang bisa di dapati dari penggunaan
internet.

1.4.3 Bagi Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


1. Sebagai Sumber pengetahuan dan sumber referensi bagi peniliti selanjutnya yang
akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait penelitian ini atau melakukan
penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Internet
2.1.1.1 Sejarah Internet
Pada tahun 1962, Internet berawal dari serangkaian memo yang di tulis oleh
J.C.R. Licklider dari MIT yang mendiskusikan konsepnya tentang “Galactic
Network”. Dia membayangkan seluruh kompouter dapat saling berhubung untuk
dapat mengakses data dan program dari situs manapun yang dapat di gunakan semua
orang. Konsep ini mirip dengan internet yang ada saat ini. Lickleder merupakan
kepala pertama dari program penelitian komputer di DARPA. Selanjutnya Licklider
meyakinkan Ivan Sutherland, Bob Taylot, dan Lawrence G. Roberts akan pentingnya
konsep ini untuk di kembangkan.16
Pada tahun 1964, Leonard Kleinrock menerbitkan buku tentang packete
switching theory dan Kleinrock meyakinkan roberts atas kelayakan teori ini. Hinga
pada tahun 1965 roberts menghubungkan 2 komputer jarak jauh dengan menggunakan
saluran telepon dan menghasilkan jaringan komputer dalam area luas pertama yang
pernah dibangun.16
Pada tahun 1966, Roberts menyusun rencana “ARPANET” dan
mempresentasikannya pada sebuah konferensi di tahun 1977. Dengan “paket” yang di
kembangkan oleh National Physical Laboratory menambah kecepatan ARPANET
dari 2.4 Kbps menjadi 50 Kbps. Dan selanjutnya ARPANET terus berkembang
hingga saat ini yang kita kenal dengan Internet. 16

2.1.1.2 Definisi Internet


Internet merupakan singkatan dari interconnected network. Internet dapat
menghubungkan jaringan dari setiap komputer yang ada di dunia. Dengan adanya
internet yang mampu menghubungnya berbagai jaringan, internet berkembang
penggunaannya di dunia dan memiliki berbagai fungsi dan memberikan manfaat
tertentu.
Secara definitif, internet adalah jaringan area global yang mampu
menghubungkan sistem komputer di seluruh dunia. dengan adanya internet sebuah

5
komputer atau perangkat elektronik lainnya bisa saling terhubung untuk bertukar
informasi ataupun data.17

Dalam penggunaannya, internet memerlukan memerlukan akses kepada


internet service provider (ISP) yang merupakan perantara internet dengan
penggunanya. Internet Service Provider (ISP) sendiri merupakan perusahaan atau
produsen yang mennyelenggarakan jasa layanan akses internet atau media komunikasi
berbasis online. Internet Service Provider (ISP) memiliki berbagai jenis diantaranya
adalah Dial-up Connection, Dedicated Communication, Hotspot, Wireless, dan
Mobile Acces.17,18,19

Internet memberikan berbagai fasilitas layanan yang bisa digunakan


diantaranya yaitu :17

1. Web  yang merupakan koleksi dari halaman web yang dapat diakses
dengan browser.
2. E-mail  metode umum yang digunakan dalam mengirim dan menerima
pesan elektronik
3. Social Media  sebuah situs web atau aplikasi yang memungkinkan
penggunanya untuk membagikan dan mengomentari foto maupun video.
4. Online Gaming  permainan yang dapat diakses penggunanya dengan
menggunakan internet
5. Software Updates  Sistem operasi yang dapat di unduh melalui internet

Dari berbagai penjelasan diatas, maka dapat di ketahui bahwa internet adalah
sebuah jaringan luas yang mampu menghubungkan berbagai penggunanya dengan
alat elektroniknya melalui internet service provider (ICP) dan memberikan berbagai
fasilitas kepada penggunanya.

2.1.1.3 Epidemiologi Internet


Pada era globalisasi ini perkembangan internet semakin cepat dan
penggunanya semakin bertambah. menurut survey yang dilakukan Internet World
Stats Jumlah pengguna internet di dunia berkisar di angka 4,6 juta jiwa. Dari sekian
banyaknya pengguna internet, sebanyak 2,3 jiwa berasal dari benua asia dengan angka
penetrasi mencapai 55,1%.20

6
Menurut hasil Survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) pada tahun 2018 jumlah pengguna internet di indonesia mencapai angka
171,17 juta jiwa dengan angka penetrasi pengguna internet sebesar 64,8%. Jumlah
persentase pertumbuhan pengguna internet di indonesia dalam 1 tahun mencapai
10,12%.1 Hasil survey ini juga memberikan hasil bahwa pengguna internet di
indonesia terbanyak ada di pulau jawa dengan persentase 55,7%.. Hasil lain dari
survey yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
menunjukan usia 15-19 tahun adalah rentang usia yang terbanyak menggunakan
fasilitas layanan internet di banding rentang usia lain.2

Dengan bermacam fasilitas yang diberikan oleh internet, banyak hal yang bisa
dilakukan seperti mengakses situs untuk mencari gambar ataupun video, bermain
game online, dan yang lainnya. Hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) pada tahun 2018 memberikan hasil bahwa alasan utama pengguna
internet terbanyak adalah untuk berkomunikasi lewat pesan. 2

2.1.1.4 Dampak Penggunaan Internet


Internet telah memberikan andil di berbagai kegiatan manusia. internet yang
tidak mengenal hukum dan etika ini mempunyai berbagai dampak pada kehidupan,
baik itu dampak yang baik/positif ataupun dampak buruk/negatif. berikut adalah
dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan internet :

a. Dampak Positif

Berbagai dampak positif yang dapat di timbulkan dari penggunaan


internet yaitu menambah wawasan dan pengetahuan, sebagai media
pembelajaran, sebagai sarana mencari pekerjaan atau memulai usaha, sarana
melakukan transaksi dan berbisnis

Menurut Birrul Walidaini (2018) internet memiliki pemanfaatan pada


mahasiswa/i antara lain :21

1. mencari referensi berupa e-book, e-journal, dan sebagainya.


2. Sebagai media berdiskusi melalui jejaring sosial dan
sebagainya.
3. Internet mudah dan ekonomis.
4. Peningkatan keterampilan membaca.

7
b. Dampak Negatif

Selain dampak positif, Internet juga akan memberikan berbagai dampak


negatif jika tidak digunakan dengan baik dan benar. Dampak negatif yang
dilakukan dapet berupa kejahatan, gangguan kejiwaan, gangguan kesehatan,
gangguan sosial, atau bahkan akan lebih buruk lagi jika sudah kecanduan
internet.

Menurut siti nurina (2017) orang yang mengalami kecanduan internet


akan mengalami dampak negatif berupa :22

1. Berkurangnya interaksi secara langsung


2. Seringnya menunda nunda pekerjaan
3. Menunda mengerjakan tugas
4. Mengalami gangguan tidur atau insomnia
5. Mengalami gangguan mata
6. Timbul rasa malas belajar

2.1.2 Prestasi Akademik


2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “prestasi adalah hasil yang
telah dicapi dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya”. Pendapat lain
dikemukakan oleh Bukhari (1983) bahwa prestasi adalah hasil yang di capai atau hasil
yang telah dicapai. Sedangkan menurut W. S. Winkel prestasi adalah hasil dari
pembelajaran yang ditunjukan oleh siswa menurut kemampuan internal yang
didapatkan sesuai dengan tujuan instruksional. 23,24

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “belajar adalah


berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Pendapat lain di kemukakan oleh
Sardiman (2004) “belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru, dan lain sebagainya”.25,26

8
Prestasi belajar adalah hasil dari proses pencapaian materi ataupun ilmu.
Menurut Harjati (2008) “Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dilakukan dan
menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukan
kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu”. 24

Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984) “Prestasi belajar adalah suatu


bentuk penilaian terhadap hasil aktivitas transfer ilmu (belajar) yang dilakukan
disekolah dan diwakilkan dalam bentuk angka sebagai salah satu bentuk penilaian
standar akan pencapaian suatu peserta didik dalam rentang waktu yang sudah
ditentukan”.24

2.1.2.3 Faktor Faktor yang Memengaruhi Prestasi Akademik


Dalam menjalankan proses pembelajarannya tentu terdapat berbagai faktor
yang memengaruhinya. Menurut Muhibin Syah (2004) terdapat 3 macam faktor yang
memengaruhi prestasi akademik, yaitu :27

a. Faktor Internal, Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri yang
meliputi kondisi jasmani dan rohani. Yang termasuk kedalam faktor internal
diantaranya adalah intelegensi, Minat dan perhatian, Bakat, Motif, dan
kematangan.
b. Faktor Eksternal, Merupakan faktor yang berasal dari luar diri yang meliputi
kondisi lingkungan di sekitar. Yang termasuk kedalam faktor eksternal
antara lain adalah pola asuh orang tua, pengertian orang tua, relasi atau
hubungan antar anggota keluarga.
c. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), Merupakan faktor yang
berasal dari janis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran materi materi pelajaran.

Sedangkan menurut Santika (2020), Beberapa faktor yang memengaruhi


prestasi akademik mahasiswa/i yaitu Posisi tempat duduk dan Motivasi berprestasi.28

9
2.1.2.4 Hasil Belajar
Pada akhirnya proses belajar akan memberikan hasil. Menurut Sudhi Munadi
Hasil belajar dilihat dari 3 aspek yaitu :29

1. Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan kognitif.


2. Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan afektif.
3. Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan keterampilan
(psikomotor).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penilaian berdasarkan Indeks Prestasi


Kumulatif (IPK). Indeks Prestasi Semester (IPS) hasil perhitungan jumlah nilai
seluruh mata kuliah pada satu semester dibagi dengan jumlah sks-nya. dan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) adalah hasil perhitungan jumlah nilai bobot dibagi dengan
jumlah SKS.30

Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dinyatakan lulus jika mendapat


IPK paling tidak 2.00 bagi program S1 dengan predikat kelulusan yang dijelaskan oleh
tabel berikut :30

Tabel 2.1 Predikat Kelulusan Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah


Jakarta

No IPK Predikat
1 3.50-4.00 Kumlaude
2 2.75-3.49 Amat Baik
3 2.00-2.74 Baik

2.1.3 Kualitas Tidur


2.1.3.1 Pengertian Tidur
Setiap manusia membutuhkan istirahat dan tidur dalam kehidupannya untuk
memulihkan tenaganya. Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar saat
orang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsangan sensorik atau dengan
rangsang lainnya. hal ini berbeda dengan keadaan koma yang merupakan suatu
kondisi ketika seseorang yang sedang dalam keadaan bawah sadar dan tidak dapat
dibangunkan.31

10
2.1.3.2 Teori Dasar tidur
Teori lama menyebutkan bahwa tidur terjadi karena kelelahan dari sistem
aktivasi retikular yang terjaga seharian sehingga menjadi inaktif, teori ini juga disebut
sebagai teori pasif dari tidur. Pandangan baru mengungkap bahwa tidur disebabkan
oleh proses penghambatan aktif. Hal ini dibuktikan dengan percobaan penting yaitu
dengan pemotongan batang otak setinggi regio midpontil menghasilkan otak dengan
korteks yang tak pernah tertidur. hal ini berarti mengungkap bahwa ada beberapa pusat
yang terletak dibawah ketinggian midpontil pada batang otak, yang diperlukan untuk
menyebabkan tidur dengan menghambat bagian otak lainnya.31

2.1.3.3 Tipe Tidur


Setiap malam seseorang tidur mengalami tipe tidur yang saling bergantian satu
sama lain. berdasarkan perbedaan pola Elektroensefalogram (EEG) ada 2 tipe dalam
tidur yaitu :32

a. Tidur Gelombang Lambat (Slow Wave Sleep)

Tidur pada tipe ini terjadi dalam 4 tahap yang setiap tahapnya
menunjukan gelombang Elektroensefalogram (EEG) yang relatif lambat
dengan amplitudo yang lebih tinggi.

Tidur pada tipe ini terjadi dalam 1 jam pertama setelah mulai
tidur. pada tipe ini terjadi penurunan tonus pembuluh darah perifer dan
fungsi vegetatif tubuh yang lain. contohnya seperti kecepatan
metabolisme basal akan menurun 10%-30%.31

Tidur gelombang lama biasa juga disebut “tidur tanpa mimpi”.


namun, sebenarnya dalam tipe ini kejadian mimpi masih mungkin
terjadi. yang membedakan dengan tidur desinkronasi terletak pada
konsolidasi mimpi yang dialaminya, pada tidur gelombang lambat
mimpi biasanya tidak melibatkan aktivitas otot tubuh dan tidak terjadi
konsolidasi mimpi dalam ingatan.31

11
b. Tidur Desinkronasi (Tidur REM/ Paradoxical Sleep)

Selain tipe tidur gelombang lambat yang terjadi dalam 1 jam


pertama, akan diikuti oleh tidur tipe desinkronasi atau biasa disebut tidur
Rapid Eye Movement (REM) ataupun tidur paradoxical. tipe tidur ini
berlangsung selama 5 hingga 30 menit.31

Pada tipe ini, biasanya disertai mimpi yang aktif dan pergerakan
otot tubuh yang aktif. denyut jantung dan pernafasan pun akan menjadi
iregular yang menandakan sifat darp keaadaan tidur dengan mimpi. 31

Pada tidur REM, Otak menjadi sangat aktif dan metabolisme


diseluruh otak meningkat sebanyak 20%. dikatakan tidur paradoksikal
dikarenakan seseorang dapat tetap tidur walaupun aktifitas otaknya
meningkat.28 hal ini ditunjukan dengan bentuk elektroensefalogram
yang serupa dengan keadaan siaga.31

Gambaran elektroensefalogram dari tipe tidur lambat dan tipe tidur


paradoksikal akan digambarkan oleh gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1 Gambaran


elektroensefalogram (EEG) pada
tiper tidur gelombang lambat dan
tipe tidur paradoksikal
Sumber : Sherwood, L. 7th Ed

12
Perbedaan tipe tidur gelombang lambat dan tipe tidur paradoksikal di jelaskan
oleh gambar 2.2 dibawah ini :

Gambar 2.2 Perbedaan tipe tidur gelombang lambat dan tipe tidur
paradoksikal
Sumber : Sherwood, L. 7th
Ed

13
2.1.3.4 Kebutuhan Tidur Sesuai Usia
Setiap orang memiliki durasi tidurnya masing masing menyesuaikan dengan
kebutuhannya. Menurut data yang dipublikasikan oleh kementerian kesehatan setiap
usia memiliki durasi tidur yang berbeda-beda, yakni seperti berikut :8

 0-1 bulan : 14-18 jam/hari


 1-8 bulan : 12-14 jam/hari
 18-36 bulan : 11-12 jam/hari
 3-6 tahun : 11 jam/hari
 6-12 tahun : 10 jam/hari
 12-18 tahun : 8,5 jam/hari
 18-40 tahun : 7-8 jam/hari
 40-60 tahun : 7 jam/hari
 >60 tahun : 6 jam/hari

Bayi dengan umur 1-18 bulan membutuhkan waktu tidur 12-14 jam perhari
untuk memaksimalkan perkembangan yang baik dan normal pada tubuh dan otak.
sedangkan pada anak yang berusia 3-6 tahun membutuhkan waktu tidur 11 jam/hari.
Menurut penelitian yang di lakukan oleh Megan dan kawan kawan pada tahun 2017
menunjukan hasil bahwa Menurut penelitian yang di lakukan oleh Megan dan kawan
kawan pada tahun 2017 menunjukan hasil bahwa pentingnya mempertahankan tidur
yang teratur dan memadai dan asupan makan dapat menurunkan faktor resiko obesitas
di masa kanak kanak.33
Menurut Hidayat (2009), mahasiswa/i biasanya berada pada fase umur 18-24
tahun. Jika di sesuaikan dengan data yang dipublikasikan oleh kementerian kesehatan,
maka kebutuhan tidur sebagai seorang mahasiswa/i berkisar antara 7 hingga 8 jam
dalam sehari.34

14
2.1.3.5 Gangguan Tidur dan Akibatnya
Kualitas tidur yang buruk akan memberikan dampak lebih lanjut berupa
gangguan tidur. Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) gangguan tidur
dikalsifikasikan sebagai berikut :35

a. Insomnia

Insomnia adalah ketidakmampuan dalam memperoleh secara cukup


baik secara kualitas dan kuantitas tidur. Insomnia terdiri dari 3 macam. yang
pertama Initial Insomnia adalah ketidakmampuan untuk memulai tidur,
Intermitten Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan tidur,
Terminal Insomnia adalah bangun lebih awal dan tidak dapat tertidur kembali.

b. Hipersomnia

Hipersomnia sering dikaitkan dengan keadaan durasi tidur yang


melebihi batas normal. dalam hal ini lebih dari 9 jam. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh berbagai hal seperti penyakit, banyak pikiran, dan lainnya. 35

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dauvilliers dan kawan kawan


pada tahun 2013 memberikan hasil bahwa gejala mood dan kekurangan
hypocretin menjadi faktor penyebab terjadinya hypersomnia. 36

c. Parasomnia

Parasomnia merupakan kumpulan penyakit yang menggagu kualitas


tidur seseorang seperti samnabolisme (tidur sambil berjalan). Kejadian ini
sering terjadi pada anak.

d. Narkolepsi

Narkolepsi merupakan rasa kantuk yang berlebih yang terjadi di siang


hari. Gangguan ini juga sering disebut sebagai “serangan tidur” atau “sleep
attack”. penyebab kejadian ini belum pasti diketahui, namun dugaan terjadi
pada kerusakan genetik sistem saraf pusat yang menyebabkan hilang kendali
dari periode tidur REM.

15
e. Apnea Saat Tidur

Apnea merupakan kondisi berhentinya nafas. sleep apnea atau henti


nafas saat tidur adalah kejadian dimana nafas berhenti untuk sementara dan
terjadi beberapa kali saat tertidur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
javaheri dan kawan kawan menunjukan hasil bahwa sleep apnea dapat
menyebabkan kematian gagal jantung.37

Menurut data yang dipublikasikan oleh kementerian kesehatan terdapat


7 ancaman yang dapat di timbulkan dari kurangnya waktu tidur yakni sebagai
berikut :8

a) Hilang Konsentrasi saat belajar


b) Memperburuk kondisi kesehatan tubuh
c) kulit terlihat lebih tua
d) munculnya obesitas
e) Hilangnya fokus saat berkendara
f) Stres yang meningkat
g) Sering lupa

2.1.4 Depresi
2.1.4.1 Definisi Depresi
Depresi termasuk salah satu dari gangguan mood. secara garis besar gangguan
mood di kelompokan menjadi depressive disorder (unipolar depression), Bipolar
disorders, dan kelainan lain berdasarkan etiologinya seperti akibat kondisi medis
umum atau akibat penggunaan zat tertentu.38

depresi yang biasa disebut juga Major Depressive Disorder (MDD) merupakan
suatu kondisi kronis dimana terjadi perubahan pada mood, pikiran, kebiasaan dan
kesehatan fisik. kondisi ini terlihat biasa namun pada kenyataannya kondisi seperti ini
dapat menghilangkan kemampuan seseorang untuk menikmati hidup dan penurunan
kualitas hidup.39

seseorang akan dikatakan menderita Major Depressive Disorder (MDD) jika


mengalami gangguan mood tanpa diikuti riwayat manik, hipomanik, ataupun

16
campuran. Episode major depressive ini berlangsung setidaknya 2 minggu. gejala lain
yang dialami oleh penderita depresi diantaranya adalah : 40

 perubahan nafsu makan


 perubahan berat badan
 gangguan tidur
 kekurangan energy sehari hari
 memiliki perasaan bersalah
 gangguan berfikir dan pemecahan masalah
 keinginan untuk bunuh diri

2.1.4.2 Epidemiologi Depresi


Jumlah penduduk di dunia yang menyandang depresi pada tahun 2015 sebanyak
322 juta jiwa dengan angka persentase mencapai 4,4%. Setengah dari penyandang
depresi diseluruh dunia hidup di asia tenggara. Depresi juga lebih banyak terjadi pada
perempuan (5,1%) dibandingkan dengan laki laki (3,6%). sedangkan tingkat
prevalensi penderita depresi di seluruh dunia bervariasi dan memuncak pada usia
dewasa yang lebih tua jika dibandingkan dengan anak anak dan remaja dibawah usia
15 tahun.41

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan
oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) memberikan hasil
prevalensi depresi pada penduduk usia 15 tahun ke atas terbanyak pada provinsi
Sulawesi Tengah dengan jumlah persentase sebesar (12,3 %). Sedangkan prevalensi
paling sedikit terdapat pada provinsi Jambi dengan jumlah persentase sebesar
(1,8%).41

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Debra memberikan hasil antara
tahun 2013 hingga 2016 terdapat sekitar 8,1% remaja di amerika berusia 20 tahun
mengalami depresi dalam periode waktu 2 minggu. Selain itu penelitian itu juga
memberikan hasil bahwa wanita lebih berisiko hingga dua kali lipat menderita depresi
dibandingkan dengan laki laki.42

17
2.1.4.3 Etiologi Depresi
Depresi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor
resiko yang mampu menyebabkan depresi yaitu :10

1. Faktor Biologi

Banyak penelitian yang menginformasikan terjadinya abnormalitas


biologi pada pasien depresi diantaranya berasal dari gangguan neurotransmitter
terutama amina biogenik, regulasi hormon, perubahan neuro fisiologi tidur, dan
lainnya.

Dua neurotransmitter utama dari amina biogenic yang paling


berpengaruh pada patofisiologi gangguan depresi adalah norepinefrin dan
serotonin. pada orang yang mengalami depresi terjadi penurunan sensitivitasi
reseptor β-adrenergik dan aktivasi dari reseptor β2-adrenergik presinaps yang
menyebabkan penurunan jumlah produksi norepinefrin. Reseptor β2-adrenergik
presinaps juga terletak pada neuron serotonergik dan meregulasi jumlah
serotonin yang dilepaskan

Efek obat obatan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) terhadap


kasus depresi adalah bukti bahwa serotonin adalah amina biogenika yang sering
dikaitkan dengan depresi. Pada pasien dengan keinginan untuk bunuh diri
ditemukan konsentrasi metabolit serotonin yang rendah pada cairan
serebrospinalnya.

Selain norepinefrin dan serotonin, dopamin juga termasuk amina


biogenika yang mengambil peran dalam terjadinya depresi. Data menunjukan
adanya penurunan kadar dopamin dalam keadaan depresi dan peningkatan
kadar dopamine dalam keadaan mania. Penggunaan obat yang meningkatkan
konsentrasi dopamine dilaporkan mengurangi gejala depresi, Dua teori baru
tentang depresi dan dopamin adalah bahwa jalur dopamin mesolimbik mungkin
tidak berfungsi dalam depresi dan reseptor dopamine-1 (D1) mungkin hipoaktif
dalam keadaan depresi. 10

Neurotransmitter lainnya yang berperan dalam terjadinya depresi adalah


asetilkolin (ACH). Kolin merupakan prekursor dari asetilkolin yang dapat
ditemukan di neuron yang didistribusikan ke korteks serebral secara difus.

18
Kadar kolin yang abnormal telah ditemukan pada hasil otopsi di otak pasien
depresi. Efek agonis dari asetilkolin terhadap neuron kolinergik akan
memyebabkan perubahan mood dalam hal ini adalah depresi. 10

Perilaku stres yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan perubahan


dalam status fungsional neuron dan menyebabkan kematian sel. Studi terbaru
pada manusia yang depresi menunjukkan bahwa riwayat trauma dini dikaitkan
dengan peningkatan aktivitas Hypothalamic Pituitary Adrenal (HPA) disertai
dengan perubahan struktural (yaitu, atrofi atau penurunan volume) di korteks
serebral.

Selain itu kelainan regulasi hormon tertentu dapat menyebabkan


depresi. studi menunjukan 5 hingga 10 persen orang yang dievaluasi untuk
depresi sebelumnya memiliki disfungsi tiroid. Selain itu, penurunan kadar
somatostatin pada cairan serebrospinal dilaporkan pada penderita depresi, dan
peningkatan kadar somatostatin pada cairan serebrospinal diamati pada
penderita mania.

Pada pemeriksaan Computed axial tomography (CAT) dan magnetic


resonance imaging (MRI) dapat ditemukan peningkatan frekuensi
hiperintensitas abnormal di daerah subkortikal, seperti daerah periventrikular,
ganglia basalis, dan talamus. Selain itu pada penderita depresi ditemukan
penurunan volume nucleus hipokampus, kaudatus, atau bahkan keduanya.
Penurunan volume tersebut mempengaruhi derajat depresi. Pada pemeriksaan
positron emission tomography (PET) ditemukan peningkatan aktivitas di
hemisfer non dominan pada pasien depresi. 10

2. Faktor Genetik

Sebuah keluarga yang memiliki gangguan mood pada salah satu orang
tuanya akan memberikan resiko gangguan mood kepada anaknya sebesar
10%-25%. dan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah anggota keluarga yang menderita depresi. Anak yang terlahir
kembar monozigot juga memiliki resiko menderita depresi sebesar 70%
hingga 90%.10

19
3. Faktor Psikososial

Seseorang yang memiliki peristiwa hidup yang penuh tekanan akan


lebih beresiko menderita depresi. Selain itu juga seseorang yang tidak
memiliki pekerjaan atau menganggur memiliki faktor resiko tiga kali lebih
besar di banding orang yang memili pekerjaan. Kepribadian seseorang juga
mempengaruhi tingkat faktor resiko depresi. seseorang yang memiliki
gangguan kepribadian akan lebih mudah terkena depresi. 10

Teori lain yang dikemukakan oleh Sigmund Freud mengatakan ada 4


poin kunci penyebab depresi yaitu gangguan hubungan oral bayi dan ibu
selama fase 10-18 bulan pertama kehidupan, kehilangan objek yang
dibayangkan, introjeksi objek yang hilang, dan anggapan benda yang hilang
sebagai campuran rasa cinta,benci dan perasaan marah. 10

4. Faktor Lainnya

Faktor lainnya yang mampu meningkatkan faktor resiko depresi adalah


gangguan kognitif, gangguan kecemasan, dan penyalahgunaan zat tertentu.

2.1.4.4 Gejala Depresi


Berbagai gejala digambarkan pada orang yang mengalami depresi. suasana hati
yang tertekan dan hilangnya minat atau kesenangan adalah gejala utama pada
penderita depresi. Pada umumnya mereka akan merasa sedih, putus asa, dan tidak
berharga sehingga merasa ingin bunuh diri. Selain itu orang yang depresi juga menarik
dirinya dari keluarga, teman, dan aktivitas mereka. 10
selain itu gejala lain yang mendampingi gejala utama pada orang yang
mengalami depresi adalah sebagai berikut :
 Merasa hilang atau berkurangnya energi
 Gangguan sosial
 Hilangnya motivasi sehari hari
 Gangguan tidur
 Penurunan nafsu makan dan berat badan
 Merasa lebih mudah cemas
 Gangguan menstruasi dan gangguan aktivitas seksual
 Kurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi
 Gangguan berfikir

20
2.1.4.7 Derajat Depresi
Menurut Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders, Fifth Edition
(DSM-V) Major Depressive Disorder (MDD) terdiri dari berbagai derajat yaitu
ringan, sedang, berat, berat dengan gejala psikotik. Derajat depresi ini hanya berlaku
jika kriteria MDD terpenuhi. Sedangkan episode remisi penuh atau parsial berlaku
jika kriteria MDD tidak terpenuhi. Berikut penjelasan derajat depresi menurut DSM-
V :43,44
1. Ringan
Depresi derajat ringan di indikasikan jika terpenuhinya kriteria MDD
secara keseluruhan dengan atau tanpa diikuti gangguan fungsional yang ringan.
secara umum gejala depresi ringan masih bisa diatasi dan tidak terlalu
mengganggu aktivitas keseharian.
2. Sedang
Depresi derajat ringan di indikasikan jika terpenuhinya kriteria MDD
secara keseluruhan dengan adanya gangguan fungsional yang sedang atau
bervariasi antara ringan dan berat
3. Berat
Depresi derajat berat diindikasikan jika kriteria MDD terpenuhi secara
keseluruhan dan ditemukan adanya gangguan fungsional yang berat. sehingga
penderitanya terhambat dalam melakukan aktivitas sehari harinya.
4. Berat dengan gejala psikotik
Depresi derajat ini sama dengan depresi derajat berat. hanya saja dalam
derajat ini pada penderitanya selain ditemukan gangguan mood dan gangguan
fungsional akan ditemukan juga gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan remisi parsial adalah ketika gejala MDD
masih dirasakan namun kriteria MDD menurut DSM-IV ataupun DSM-V sudah tidak
terpenuhi lagi. Dan dikatakan remisi penuh adalah ketika dalam kurun waktu 2 bulan
tidak ditemukan lagi gejala depresi yang signifikan. 43,44

21
2.1.4.5 Kriteria Diagnosis Depresi
Berdasarkan Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders, Fourth
Edition (DSM-IV), seseorang yang dikatakan menderita depresi atau yang biasa
disebut Major Depressive Disorder (MDD) memiliki berbagai kriteria yaitu :45

A. Lima (atau lebih) dari gejala berikut telah muncul paling tidak selama
periode 2 minggu yang memperlihatkan perubahan fungsi dari
sebelumnya, paling tidak ada salah satu gejala antara (1) mood yang
depresi atau (2) hilangnya minat atau keinginan.

Catatan : jangan masukan gejala yang sudah jelas penyebabnya karena kondisi
medis menyeluruh, delusi yang tidak selaras dengan mood, atau karena
halusinasi.

1. Suasana hati yang tertekan hampir sepanjang hari dan hampir setiap
hari, baik yang dilaporkan secara subjektif (misalnya : merasa sedih
atau kosong) atau secara objektif dibuat orang lain (misalnya :
tampak berlinang air mata)
(catatan : pada anak dan remaja, bias jadi mood yang iritabel)
2. Berkurangnya keinginan dan minat secara signifikan pada semua
atau hampir semua aktifitas sepanjang hari atau bahkan hampir
setiap hari (baik yang terindikasi secara subjektif maupun secara
objektif oleh orang lain)
3. Penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan tanpa usaha
yang khusus (contoh : perubahan lebih dari 5% berat badan dalam
sebulan), atau terjadinya penurunan atau peningkatan nafsu makan
hampir setiap hari.
Catatan: Pada anak-anak, pertimbangkan kegagalan untuk mencapai
kenaikan berat badan yang diharapkan.
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
5. Agitasi atau keterbelakangan psikomotor hampir setiap hari (baik
yang diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif dari
kegelisahan atau menjadi lambat)
6. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari.

22
7. Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan atau
tidak pantas (yang mungkin delusi) hampir setiap hari (bukan hanya
menyalahkan diri sendiri atau rasa bersalah karena sakit)
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau
keraguan, hampir setiap hari (baik secara subjektif atau seperti yang
diamati oleh orang lain)
9. pikiran berulang tentang kematian (tidak hanya takut mati),
keinginan bunuh diri berulang tanpa rencana tertentu, atau
percobaan bunuh diri atau rencana khusus untuk bunuh diri.
B. Gejala tersebut tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran.
C. Gejala tersebut menyebabkan gangguan yang signifikan secara klinis
dalam bidang fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
D. Gejala tersebut bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat
(contoh : Penyalahgunaan obat, pengobatan) atau kondisi medis umum
(contoh : Hipotiroidisme)
E. Gejala tersebut tidak terhitung jika dalam keadaan duka, yaitu, setelah
kehilangan orang yang dicintai, gejala bertahan lebih dari 2 bulan atau
ditandai dengan gangguan fungsional yang nyata, keasyikan yang tidak
wajar dengan ketidakberdayaan, keinginan untuk bunuh diri, gejala
psikotik, atau retardasi psikomotor.

Seiring dengan berjalannya waktu, DSM-IV diperbaharui menjadi DSM-V,


didalamnya terdapat berbagai perubahan dan penambahan dalam butir butir kriteria
diagnosisnya diantaranya adalah : 44,45

A. Poin B pada DSM-IV yang mengatakan “Gejala tersebut tidak memenuhi


kriteria untuk episode campuran.” berubah pada DSM-V menjadi “Gejala
tersebut menyebabkan gangguan atau gangguan yang signifikan secara
klinis dalam bidang fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.”
B. Poin C pada DSM-IV yang mengatakan “Gejala tersebut menyebabkan
gangguan yang signifikan secara klinis dalam bidang fungsi sosial,
pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.” berubah pada DSM-V menjadi
“Episode ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat atau kondisi
medis lain.”

23
C. Catatan baru ditambahkan “kriteria A-C mempresentasikan Major
Depressive Disorder (MDD). Selain itu ditambahkan juga catatan baru
“Respon kehilangan yang signifikan (misalnya, kehilangan, kehancuran
finansial, kerugian akibat bencana alam, penyakit medis yang serius atau
kecacatan) dapat mencakup perasaan sedih yang intens, perenungan
tentang kehilangan, insomnia, nafsu makan yang buruk, dan penurunan
berat badan yang dicatat dalam Kriteria A, yang mungkin menyerupai
episode depresi. Meskipun gejala tersebut dapat dipahami atau dianggap
sebagai respon kehilangan, kehadiran episode depresi mayor juga harus
dipertimbangkan dengan cermat. Dalam Pengambilan keputusan ini
membutuhkan latihan penilaian klinis berdasarkan riwayat individu dan
norma budaya untuk ekspresi dalam hal kehilangan.
D. Poin D pada DSM-IV yang mengatakan “Gejala tersebut bukan karena
efek fisiologis langsung dari suatu zat” berubah pada DSM-V menjadi
“Tidak ada gangguan skizoafektif, skizofrenia, gangguan
skizofreniformis, gangguan delusi, atau spektrum skizofrenia spesifik dan
tidak spesifik dan gangguan psikotik lainnya dalam terjadinya Major
Depressive Disorder (MDD)”
E. Poin E pada DSM-IV yang mengatakan “Gejala tersebut tidak terhitung
jika dalam keadaan duka, yaitu, setelah kehilangan orang yang dicintai,
gejala bertahan lebih dari 2 bulan atau ditandai dengan gangguan
fungsional yang nyata, keasyikan yang tidak wajar dengan
ketidakberdayaan, keinginan untuk bunuh diri, gejala psikotik, atau
retardasi psikomotor.” berubah pada DSM-V menjadi “Tidak pernah ada
episode manik atau episode hipomanik.
F. Catatan baru ditambahkan setelah poin E “Pengecualian ini tidak berlaku
jika semua episode mirip manik atau hipomanik diinduksi zat atau
disebabkan oleh efek fisiologis medis lain kondisi.”
G. Pada DSM-IV, MDD dijelaskan pada bab gangguan mood. sedangkan
pada DSM-V, MDD dijelaskan pada bab gangguan depresi.

24
2.1.4.8 Patient Health Questionnaire (PHQ-9)
Patient Health Questionnaire (PHQ-9) merupakan instrumen diagnosis yang di
kelola oleh Primary Care Evaluation of Mental Disorder (PRIME-MD) untuk
gangguan jiwa yang berisi pertanyaan yang diadaptasi langsung dari kriteria depresi
yang tercantum di dalam DSM-IV. Dengan nilai sensitivitas 88% dan spesifisitas
88%, PHQ-9 telah tervalidasi dan sudah digunakan pada pelayanan primer untuk
membuat diagnosis tentative dari depresi dan untuk menilai derajat depresi. Selain itu
juga, PHQ-9 digunakan untuk memonitor respon dari pengobatan kasus
depresi.46,47,48,49

Instrumen PHQ-9 terdiri dari 10 pertanyaan dalam keseluruhan yang terdiri dari
9 pertanyaan dimana setiap pertanyaannya memiliki skor 0 hingga 3 dengan penjelasan
sebagai berikut :

 0 : Tidak Pernah
 1 : Beberapa Hari
 2 : Agak Sering
 3 : Sering atau Setiap Hari

Dan 1 pertanyaan dengan skor 0 hingga 3 dengan penjelasan sebagai berikut :

 0 = Tidak sulit sama sekali


 1 = Agak sulit
 2 = Sulit
 3 = Sangat sulit
Responden akan mengisi pertanyaan tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan
selama 2 minggu terakhir. Setelah itu dari ke 9 jawaban responden untuk pertanyaan
itu akan di jumlahkan untuk menilai derajat depresi. berikut interpretasi skor dari PHQ-
9:

 0-4 : Depresi Minimal atau Tidak Depresi


 5-9 : Depresi Ringan
 10-14 : Depresi Sedang
 15-19 : Depresi Sedang berat
 20-27 : Depresi Berat

25
2.1.5 Hubungan Durasi Penggunaan Internet, Kualitas Tidur, dan Derajat
Depresi dengan Prestasi Akademik
Berbagai penelitian telah menjelaskan hubungan ketiga variabel bebas dalam
penelitian ini terhadap prestasi akademik. Yang pertama, peningkatan durasi
penggunaan internet ini yang tidak terkontrol kedepannya akan lebih rentan
mengalami internet adiksi dan menyebabkan penggunanya tidak bisa membagi
waktunya untuk kegiatan lain secara efektif termasuk untuk belajar. Selain itu, internet
adiksi yang berkelanjutan akan menyebabkan penurunan kadar neurotransmitter
norephinephrine yang dapat menyebabkan depresi. 50

Selanjutnya, kualitas tidur yang buruk pada pelajar akan memberikan


konsentrasi yang buruk di setiap aktivitasnya pada hari selanjutnya, dan cenderung
tidak produktif dalam hidup termasuk dalam hal belajar. Yang ketiga, derajat depresi
yang dialami seseorang menyebabkan hilangnya minat ataupun motivasi dalam
berkegiatan dari penderitanya termasuk dalam hal belajar. Penelitian sebelumnya
memberikan hasil bahwa derajat depresi yang semakin tinggi menyebabkan
penurunan prestasi akademik secara signifikan. 51,52

26
2.2 Kerangka Teori

Pelajar/Mahasiswa

Kehidupan Kecenderungan Durasi Kebiasaan


Kualitas
Sosial adiksi internet Penggunaan Belajar
Tidur
Internet

norephineprine
Stress ↑↑ Kesalahan konsentrasi Jenis
penggunaan belajar Kelamin
Neurotransmitter
internet
imbalance

Kurang minat Durasi


Depresi belajar Kerapihan
dan motivasi
dan motivasi
belajar

Derajat Kualitas
Depresi berfikir kualitas belajar

1. Tidak-minimal depresi Prestasi Akademik


2. Depresi ringan
3. Depresi sedang
4. Depresi sedang-berat Kumlaude Amat Baik Baik
5. Derpresi berat 3,50-4,00 2,75-3,49 2,00-2,74

Keterangan :

= Variabel yang diteliti

27
2.3 Kerangka Konsep

Durasi Penggunaan Internet

Derajat Depresi Prestasi Akademik

Kualitas Tidur

Keterangan :

Variabel Bebas

Variabel Terikat

28
2.4 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Alat Ukur dan Cara Skala


Pengambilan Pengukuran Penguku
Data ran
Durasi Kegiatan individu Responden Melalui Pengisian Kuesioner Skala
Penggunaan sehari hari dalam mengisi sendiri dengan pertanyaan terbuka Ordinal
Internet menggunakan internet kuesioner yang “Berapa jam Anda dan
untuk memenuhi dibagikan oleh menghabiskan waktu Skala
kebutuhannya peneliti menggunakan internet dalam Rasio
sehari?” dan dikategorikan
sebagai berikut :
1 = Dalam batas normal (< 8 Jam)
2 = Berlebihan (> 8 Jam)
Kualitas Derajat setiap individu Responden Melalui Pengisian Kuesioner Skala
Tidur dalam kemudahan mengisi sendiri dengan pertanyaan “Bagaimana Ordinal
memulai tidur dan kuesioner yang kualitas tidur Anda?” dan
untuk dibagikan oleh dengan opsi jawaban sebagai
mempertahankan tidur peneliti berikut :
5 = Sangat Tidak Bagus
4 = Tidak Bagus
3 = Cukup Bagus
2 = Bagus
1 = Sangat Bagus

Pencapaian Hasil capaian belajar Responden Melalui Pengisian Kuesioner Skala


Akademik terakhir yang mengisi sendiri dengan pertanyaan terbuka Ordinal
diperoleh oleh siswa kuesioner yang “Bagaimana prestasi akademik
dalam jangka waktu dibagikan oleh Anda?” dengan opsi jawaban
tertentu, yang peneliti sebagai berikut :
biasanya dinyatakan 3 = Baik (2.00-2.75)
dalam bentuk angka 2 = Amat Baik (2.76-3.50)
atau symbol 1 = Kumlaude (3.51-4.00)

29
Derajat Hasil dari tingkatan, Responden Diukur dengan menggunakan Skala
Depresi level, atau derajat dari mengisi sendiri instrument Patient Health Ordinal
keparahan gangguan kuesioner yang Questionnaire (PHQ-9) yang dan
depresi yang dialami dibagikan oleh terdiri dari 9 pertanyaan dengan Skala
responden peneliti pilihan jawaban sebagai berikut : Rasio
0 = Tidak pernah
1 = Beberapa hari
2 = Agak sering
3 = Sering / setiap hari
dan ditambah 1 pertanyaan
dengan pilihan jawaban sebagai
berikut :
0 = Tidak sulit sama sekali
1 = Agak sulit
2 = Sulit
3 = Sangat sulit
kemudian dari seluruh
pertanyaaan akan dijumlahkan
skornya dan di interpretasikan
sesuai pedoman PHQ-9.

30
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain penelitian analisis
kuantitatif tanpa eksperimen lapangan (cross sectional). Peneliti menggunakan desain
penelitian ini dikarenakan lebih efisien dalam memaksimalkan waktu dan tenaga yang
ada karena pengambilan sampel hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak perlu
melakukan follow up lebih lanjut kepada responden.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari hingga November tahun
2020. Pengambilan data dilakukan sebelum pandemic COVID-19 selama bulan
Februari hingga bulan Maret 2020. Penelitian ini dilakukan di Ciputat, Kota
Tangerang Selatan pada Kampus 1, Kampus 2, Kampus 3 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Peneliti memilih kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikarenakan
kampus tersebut merupakan kampus peneliti, sehingga mudah dijangkau oleh peneliti
dan memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data.

3.3 Populasi Penelitian


Populasi penelitian ini berjumlah 23.961 Orang. Populasi penelitian ini
terdiri dari seluruh mahasiswa/i yang terdaftar sebagai mahasiswa/i aktif di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

31
3.4 Kriteria Sampel Penelitian
Kriteria Inklusi :

1. Memiliki usia pada rentang 17-25 tahun.


2. Terdaftar sebagai mahasiswa/i aktif di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Hadir dan bersedia untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

Kriteria Eksklusi :

1. Responden yang tidak lengkap dalam mengisi kuesioner.


2. Responden yang tidak mengumpulkan lembar kuesioner.

3.5 Besar Sampel


3.5.1 Perhitungan Besar Sampel
Perhitungan minimal besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin:

Keterangan:
(n) = Jumlah sampel, (N) = Total populasi, (𝑒) = Tingkat kesalahan yang ditoleransi,
yaitu (5%)

Pada penelitian ini peneliti memilih Tingkat kesalahan yang ditoleransi 𝑒 sebesar
0.05, dengan jumlah total populasi (N) sebanyak 23.961 sampel. Sehingga didapatkan
perhitungan sebagai berikut :

n= 23.961
= 394
2
1 + 23.961 (0,05)
Dengan perhitungan diatas, maka jumlah minimal sampel yang harus di ambil
adalah sebanyak 394 sampel.

32
3.5.2 Sampel yang Diambil
Jumlah minimal sampel yang dibutuhkan untuk menilai hubungan penggunaan
internet dengan prestasi dan kepuasan akademik sebanyak 394 sampel. Dalam
penelitian ini peneliti, peneliti mengumpulkan sampel sebanyak 750 dengan jumlah
sampel yang dianalisis sebanyak 695 sampel. Sampel di ambil menggunakan teknik
convenience sampling dengan mengikutsertakan seluruh fakultas yang ada di kampus
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.6 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang telah
tervalidasi ke dalam Bahasa Indonesia. Kuesioner berisi berbagai pertanyaan terkait
informasi responden seperti usia, fakultas dan program studi yang jalankan,
penghasilan keluarga dan status. Selain itu disertakan juga pertanyaan terkait variabel
yang diteliti pada penelitian ini seperti lama penggunaan internet dalam sehari,
kualitas tidur, prestasi akademik, dan instrument Patient Health Questionnaire (PHQ-
9) yang di adaptasi dari pedoman kriteria diagnosis depresi DSM-IV untuk menilai
derajat depresi yang dialami responden. Pada penelitian ini juga peneliti memberikan
buah tangan kepada responden berupa minuman bergizi.

3.7 Nomor Etik Penelitian


Penelitian ini telah disetujui dan dapat di lakukan dengan nomor protokol
3674022P111132020022500006 yang dikeluarkan oleh komite etik penelitian
kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam pengukuran variabel yang diteliti yaitu durasi penggunaan internet,
kualitas tidur, derajat depresi, dan prestasi akademik.

3.8 Managemen dan Analisis


Data yang di dapat melalui penyebaran kuesioner dikumpulkan dan selanjutnya
akan di input kedalam komputer untuk di analisis. Proses analisis menggunakan
menggunakan software IBM Statistic SPSS v22. Data yang diperoleh kemudian
dianalisa secara statistik deskriptif, analisis regresi linear dan analisis regresi
berganda. Normalitas data di uji dengan uji Kolmogorov-Smirnov karena jumlah
sampel lebih dari 50 responden.

33
3.8 Alur Penelitian

Membuat Proposal
Penelitian

Mengajukan Ethical
Clearance kepada komisi
etik

Menuju Tempat Penelitian

Menjelaskan Maksud
Penelitian, Prosedur
Penelitian, dan Meminta
Informed Consent

Pengambilan Data
Kuesioner

Pengolahan Data

Interpretasi Hasil Data


Penelitian

34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Karakteristik Umum Responden Penelitian


Responden penelitian ini adalah mahasiswa/i dan mahasiswi terdaftar sebagai
mahasiswa/i aktif di kampus UIN Syarif Hidayatullah jakarta. Jumlah responden yang
mengisi formulir kuesioner penelitian berjumlah 750 orang dengan jumlah sampel yang
dianalisis dalam penelitian ini adalah sebanyak 695 sampel. Berikut ini adalah gambaran
karakterisktik responden penelitian berdasarkan informasi terkait usia, jenis kelamin,
fakultas, program studi, tingkat, penghasilan, dan status yang akan diuraikan dalam tabel
4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Umum Responden Penelitian

Criteria Frekuensi %
Usia
17 2 0,3
18 31 4,5
19 204 29,4
20 324 46,6
21 109 15,7
22 20 2,9
23 3 0,4
24 1 0,1
25 1 0,1
Jenis Kelamin
Laki-laki 199 28,6
Perempuan 496 71,4
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 57 8,2
Adab dan Humaniora 52 7,5
Ushuluddin 56 8,1
Syariah dan Hukum 60 8,6
Ilmu Dakwah dan Komunikasi 53 7,6
Dirasat Islamiyah 59 8,5

35
Psikologi 55 7,9
Ekonomi dan Bisnis 61 8,8
Sains dan Teknologi 58 8,3
Kedokteran 59 8,5
Ilmu Kesehatan 63 9,1
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 62 8,9
Program studi
Pendidikan Matematika 31 4,5
Pendidikan Biologi 26 3,7
Bahasa dan Sastra Arab 25 3,6
Sejarah dan Kebudayaan Islam 13 1,9
Ilmu Perpustakaan 14 2,0
Studi Agama Agama 30 4,3
Ilmu Hadis 26 3,7
Hukum Keluarga Islam (Akhwal
53 7,6
Syakhsiyyah)
Ilmu Hukum 6 0,9
Komunikasi dan Penyiaran Islam 3 0,4
Bimbingan Penyuluhan Islam 3 0,4
Manajemen Dakwah 2 0,3
Pengembangan Masyaraat Islam 42 6,0
Kesejahteraan Sosial 4 0,6
Dirasat Islamiyah 59 8,5
Psikologi 55 7,9
Akuntansi 61 8,8
Agribisnis 49 7,1
Teknik Pertambangan 9 1,3
Ilmu Keperawatan 63 9,1
Sosiologi 62 8,9
Kedokteran 59 8,5

Tingkat
1 20 2,8

36
2 175 25,2
3 487 70,1
4 12 1,7
5 1 0,1
Penghasilan rata rata keluarga per
bulan
< Rp1.000.000 65 9,4
Rp1.000.000-Rp2.500.000 151 21,7
Rp2.500.001-Rp5.000.000 248 35,7
Rp5.000.001-Rp7.500.000 119 17,1
>Rp7.500.000 112 16,1
Status
Memiliki pasangan/ pacar 130 18,7
Menikah 7 1,0
Sendiri 558 80,3

TOTAL 695 100,0

Berdasarkan hasil data yang di dapat dari tabel 4.1, dapat disimpulkan dari total
responden sebanyak 695 ditemukan usia yang paling banyak menggunakan internet
adalah usia 20 tahun dengan jumlah responden sebanyak 324 orang sebesar 46,6% dan
diikuti dengan usia 19 tahun dengan jumlah responden sebanyak 204 orang sebesar
29,4%. Sedangkan usia 24 tahun dan 25 tahun adalah usia yang paling sedikit
menggunakan internet dalam penelitian kali ini sebanyak 1 orang sebesar 0,1%. Hal
ini sesuai dengan hasil yang dilaporkan Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) yang menyatakan bahwa usia 15-24 tahun atau remaja dewasa
adalah pengguna internet terbanyak di Indonesia. Hal ini terjadi karena kebutuhan
mahasiswa/i yang cenderung lebih tinggi terhadap penggunaan internet untuk
kebutuhannya sehari hari.2

Selanjutnya, dari tabel dapat diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 199
orang yakni sebesar 28,6% dan responden perempuan berjumlah 496 orang yakni
sebesar 71,4%. Dengan demikian, responden yang terdapat dalam penelitian ini
sebagian besar adalah perempuan.
37
Kemudian responden dengan jumlah terbanyak pada penelitian kali ini berasal
dari Program Studi Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) dengan jumlah
responden sebanyak 63 orang yakni sebesar 9,1%. Selain itu, Mahasiswa/i tingkat 3
menjadi responden dengan jumlah terbanyak pada penelitian ini dengan jumlah
responden sebanyak 487 orang yakni sebesar 70,1% dan responden dengan jumlah
tersedikit yaitu mahasiswa/i tingkat 5 dengan jumlah responden 1 orang (0,1%).

Responden dengan tingkat ekonomi menengah yaitu keluarga mahasiswa/i


dengan rata rata penghasilan per bulan sebesar Rp2.500.001-Rp5.000.000 menjadi
responden paling banyak dalam penelitian kali ini dengan jumlah responden sebanyak
248 orang yakni sebesar 35,7%. Sedangkan responden dengan tingkat ekonomi rendah
yaitu keluarga mahasiswa/i dengan rata rata penghasilan per bulan sebesar <
Rp1.000.000 menjadi responden paling sedikit dalam penelitian kali ini dengan
jumlah responden sebanyak 65 orang yakni sebesar 9,4%. Sementara itu, responden
pada tingkat ekonomi menengah kebawah, menengah keatas, dan tingkat ekonomi
tinggi masing-masing memiliki jumlah sebesar 151 orang (21,7%), 119 orang
(17,1%), dan 112 orang (16,1%).

Selain itu, responden yang memiliki status sendiri adalah responden terbanyak
pada penelitian ini dengan jumlah responden sebanyak 558 orang yakni sebesar 80,3%.
Sedangkan responden yang memiliki status memiliki pasangan/ pacar dan responden
yang memiliki status menikah masing masing memiliki jumlah sebesar 130 orang
(18,7%) dan 7 orang (1%).

38
4.2 Gambaran Durasi Penggunaaan Internet Mahasiswa/i UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Hasil gambaran penggunaan internet yang dilakukan oleh responden pada
penelitian kali ini didasarkan pada seberapa lama durasi yang digunakan untuk
mengakses internet dalam 1 hari. Penjelasan deksripsi lama durasi penggunaan internet
responden tersebut akan di uraikan pada tabel 4.2 dibawah ini :

Tabel 4.2 Gambaran Durasi Penggunaaan Internet Mahasiswa/i UIN Syarif


Hidayatullah Jakarta
Lama Durasi Penggunaan Total
Internet
Dalam Batas Berlebihan
Normal
Jenis Laki-laki N 87 112 199
kelamin % 12,5 16,1 28,6
Perempuan N 207 289 496
% 29,8 41,6 71,4
Total N 294 401 695
% 42,3 57,7 100,0
Keterangan : hasil P-value uji independent sample t-test : 0,633

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa responden terbanyak adalah


responden yang menggunakan internet secara berlebihan (≥ 8 jam) dengan jumlah
responden sebanyak 401 orang (57,7%) yang didominasi oleh jenis kelamin
perempuan dengan jumlah sebanyak 289 orang (41,6%). Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bige Ziyep (2020) yang menyatakan bahwa kejadian
adiksi internet lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. 53

Berdasarkan jenis kelamin, 112 dari 199 responden berjenis kelamin laki
menggunakan internet secara berlebihan dengan persentase sebesar 56,2%. Hal ini
tidak berbeda jauh dengan yang terjadi pada responden berjenis kelamin perempuan,
ditemukan 289 dari 496 responden dengan persentase sebesar 58,2%. Kemudian untuk
uji independent sample t-test pada variabel lama durasi penggunaan internet
didapatkan nilai P-value sebesar 0,633(> 0,05). Maka dari itu, dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk variabel lama durasi

39
penggunaan internet pada laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan oleh responden
yang berjenis kelamin perempuan jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan
responden yang berjenis kelamin laki-laki.

4.3 Gambaran Kualitas Tidur Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Hasil gambaran kualitas tidur yang dimiliki oleh responden pada penelitian kali
ini didasarkan pada seberapa bagus kualitas tidur yang dimiliki atau dirasakan oleh
responden beberapa waktu terakhirnya. Penjelasan deksripsi kualitas tidur responden
tersebut akan di uraikan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Gambaran Kualitas Tidur Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah


Jakarta

Kualitas Tidur
Sangat Tidak Cukup Bagus Sangat Total
Tidak Bagus Bagus Bagus
Bagus
Jenis Laki-laki N 12 54 89 42 2 199
kelamin % 1,7 7,8 12,8 6,0 0,3 28,6
Perempuan N 21 106 257 103 9 496
% 3,0 15,3 37,0 14,8 1,3 71,4
Total N 33 160 346 145 11 695
% 4,7 23,0 49,8 20,9 1,6 100,0
Keterangan : hasil P-Value uji independent sample t-test : 0,136
Berdasarkan hasil data yang di dapat dari tabel 4.3, dari 695 responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
adalah responden yang merasa kualitas tidurnya cukup bagus dengan jumlah
responden sebanyak 346 orang sebesar 49,8% dan responden yang paling sedikit
adalah responden yang merasa kualitas tidurnya sangat bagus dengan jumlah
responden sebanyak 11 orang sebesar 1,6%. Sedangkan responden yang merasa
memiliki kualitas tidur yang sangat tidak bagus, bagus, dan tidak bagus masing masing
berjumlah 33 orang (4,7%), 145 orang (20,9%), dan 160 orang (23,0%).

40
Berdasarkan jenis kelamin, 89 dari 199 responden berjenis kelamin laki
memiliku kualitas tidur yang cukup bagus dengan persentase sebesar 44,7%. Hasil ini
tidak berbeda jauh dengan yang terjadi pada responden berjenis kelamin perempuan,
ditemukan 257 dari 496 responden dengan persentase sebesar 51,8%. Kemudian untuk
uji independent sample t-test yang dilakukan pada variabel kualitas tidur didapatkan
nilai p-value sebesar 0,136 (>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan untuk variabel kualitas tidur pada laki-laki dan perempuan.
Hal ini disebabkan oleh responden yang berjenis kelamin perempuan jauh lebih
banyak jika dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin laki-laki pada
penelitian kali ini.

4.4 Gambaran Prestasi Akademik Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Hasil gambaran prestasi akademik yang dicapai oleh responden pada penelitian
kali ini didasarkan pada seberapa besar nilai angka dari Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) yang mampu dicapai oleh setiap responden. Penjelasan deksripsi prestasi
akademik responden tersebut akan di uraikan pada tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.4 Gambaran Prestasi Akademik Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah


Jakarta
Prestasi Akademik Total
Kumlaude Amat Baik
Baik
Jenis Laki-laki N 102 92 5 199
kelamin % 14,7 13,2 0,7 28,6
Perempuan N 260 231 5 496
% 37,4 33,2 0,7 71,4
Total N 362 323 10 695
% 52,1 46,5 1,4 100,0
Keterangan : hasil P-Value uji independent sample t : 0,548

Berdasarkan hasil data deskriptif yang di dapat dari tabel 4.4, dari 695 orang
sebagai responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
responden terbanyak adalah responden yang memiliki predikat kumlaude yaitu

41
mahasiswa/i yang memiliki nilai IPK sebesar (3,51-4) dengan jumlah responden
sebanyak 362 orang sebesar 52,1%. Sedangkan responden paling sedikit adalah
responden yang memiliki predikat baik yaitu mahasiswa/i yang memiliki nilai IPK
sebesar (2-2,75) sebanyak 10 orang sebesar 1,4%. Selain itu responden yang memiliki
predikat sangat baik yaitu mahasiswa/i yang memiliki nilai IPK sebesar (2,76-3,5)
berjumlah 323 orang sebesar 46,5%.
Berdasarkan jenis kelamin, 102 dari 199 responden berjenis kelamin laki
memiliku kualitas tidur yang cukup bagus dengan persentase sebesar 51,2%. Hasil ini
tidak berbeda jauh dengan yang terjadi pada responden berjenis kelamin perempuan,
ditemukan 260 dari 496 responden dengan persentase sebesar 52,4%. Kemudian untuk
uji independent sample t-test pada variabel prestasi akademik didapatkan nilai p-value
sebesar 0,548 (> 0,05). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada variabel prestasi akademik antara laki-laki dan
perempuan. Hal ini disebabkan oleh responden yang berjenis kelamin perempuan jauh
lebih banyak jika dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin laki-laki.

42
4.5 Hasil Uji Validitas Konstruk Instrumen Penelitian Patient Health
Questionnaire – 9
Untuk menilai derajat depresi pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah
Jakata. Pada penelitian ini, penilaian diukur dengan menggunakan 10 petanyaan
dengan jawaban berupa skor 0 yang berarti “Tidak Pernah” hingga 3 yang berarti
“Sering atau Setiap Hari”. Akumulasi skor dari 10 pertanyaan tersebut merupakan
nilai dari derajat depresi yang dialami. Untuk memastikan apakah setiap pertanyaan
tersebut valid atau dapat digunakan untuk mengukur derajat depresi, maka dilakukan
uji validitas konstruk dengan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan
menggunakan software Mplus 6.1 kepada 10 pertanyaan tersebut. Tujuan dari hal ini
adalah untuk melihat bahwa total skor yang dimaksud merupakan skala yang hanya
mengukur derajat depresi, atau skala yang bersifat unidimensional. Pada akhirnya,
analisis skala unidimensional ini akan menghasilkan model fit yang selanjutnya
dijelaskan oleh gambar 4.1 dibawah ini :

Gambar 4.1 Hasil Uji Confirmatory Factor Analysis Patient Health


Questioner-9 (PHQ-9)

43
Pada gambar 4.1, didapatkan nilai estimasi dari Root Mean Square Error of
Approximation (RMSEA) sebesar 0,046 (<0,05). Pada gambar juga didapatkan nilai
probabilitas RMSEA kurang dari sama dengan 0,05 sebesar 0,702 (>0,05), lalu
didapatkan juga lima korelasi kesalahan antar item. Sehingga dapat disimpulkan dari
hasil analisis ini didapatkan model yang fit dengan data, dimana model fit ini
didapatkan setelah lima kali membebaskan korelasi antar kesalahan pengukuran pada
item-item yang terpilih. Maka, model unidimensional ini dapat diterima, yang berarti
10 item tersebut mengukur satu variabel saja, yaitu variabel derajat depresi.

Selain itu, nilai signifikansi pada setiap item juga dilihat, apakah 10 item ini
dapat mengukur variabel derajat depresi. Jika nilai T > 1,96, maka item tersebut dapat
digunakan untuk mengukur variabel derajat depresi. Jika nilai T < 1,96, maka item
tersebut tidak dapat digunakan untuk mengukur variabel derajat depresi. Nilai
signifikansi dari setiap itemnya akan dijelaskan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Tabel Uji Validitas Konstruk Patient Health Questionnaire - 9

No Koefisien Standar Error Nilai T Signifikansi


1 0,623 0,030 20,428 

2 0,648 0,028 23,143 

3 0,579 0,030 19,592 

4 0,767 0,022 34,386 

5 0,606 0,029 20,714 

6 0,582 0,031 18,504 

7 0,586 0,032 18,480 

8 0,333 0,041 8,165 

9 0,554 0,035 15,654 

10 0,472 0,045 10,520 


Keterangan: Tanda  = valid (Nilai T > 1.96)

Pada tabel, didapatkan bahwa keseleruhan item dari instrument PHQ-9 yang
berjumlah 10 item memiliki nilai T > 1,96. Dapat disimpulkan bahwa item-item pada
instrument ini valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel derajat depresi.

44
4.6 Kategorisasi Derajat Depresi
Untuk melihat total skor derajat depresi yang didapat oleh responden, umumnya
didapat dari jumlah keseluruhan skor pengisian instrument PHQ-9 dengan nilai yang
berkisar antara 0-27. Tetapi, hal ini tidak mempertimbangkan bobot dari setiap
substansi instrumennya, sehingga secara teori tes ini kurang tepat. Maka dari itu, dalam
penelitian ini digunakan pertimbangan bobot dari setiap substansi instrument sehingga
pada akhirnya akan didapatkan factor score dan T-score yang akan menggambarkan
derajat depresi dan bobot setiap substansi instrumennya.

Kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima


tingkatan, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Tabel dibawah
ini adalah pedoman interpretasi skor yang digunakan dalam kategorisasi derajat
depresi:

Tabel 4.6 Pedoman Interpretasi Skor

Kategorisasi Rumus
Sangat Rendah X < M – 1,5SD
Rendah M – 1,5SD < X < M – 0,5SD
Sedang M – 0,5SD < X < M + 0,5SD
Tinggi M + 0,5SD < X < M + 1,5SD
Sangat tinggi M + 1,5SD < X

45
4.7 Gambaran Derajat Depresi Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil gambaran derajat depresi responden penelitian kali ini didasarkan pada
nilai total skor responden penelitian dari pengisian instrument Patient Health
Questionnaire (PHQ-9). Penjelasan deskripsi derajat depresi responden penelitian
tersebut akan di uraikan pada table 4.7 dibawah ini :

Tabel 4.7 Gambaran Derajat Depresi Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah


Jakarta

Derajat Depresi
Tidak/ Ringan Sedang Sedang Berat Total
Minimal berat
Jenis Laki-laki N 12 48 88 37 14 199
kelami % 1,7 6,9 12,7 5,3 2,0 28,6
n Perempuan N 31 109 207 116 33 496
% 4,5 15,7 29,8 16,7 4,7 71,4
Total N 43 157 295 153 47 695
% 6,2 22,6 42,4 22 6,8 100
Keterangan : hasil P-Value uji independent sample t : 0,266

Berdasarkan hasil data yang di dapat dari tabel 4.7, dari 695 orang sebagai
responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
responden terbanyak adalah responden yang memiliki derajat depresi sedang dengan
jumlah responden sebanyak 295 orang sebesar 42,4%. Sedangkan responden yang
paling sedikit adalah responden yang tidak memiliki depresi atau derajat minimal
sebanyak 43 orang sebesar 6,2%. Selain itu responden yang memiliki derajat depresi
ringan, sedang berat, dan berat masing masing berjumlah 157 orang (22,6%),
153 orang (22,0%), dan 47 orang (6,8%).
Berdasarkan jenis kelamin, 88 dari 199 responden berjenis kelamin laki
memiliku kualitas tidur yang cukup bagus dengan persentase sebesar 44,2%. Hal ini
tidak berbeda jauh dengan yang terjadi pada responden berjenis kelamin perempuan,
ditemukan 207 dari 496 dengan persentase sebesar 41,7%. Kemudian untuk uji
independent sample t-test pada variabel derajat depresi ditemukan nilai p-value sebesar
0,266 (> 0,05). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan untuk variabel derajat depresi pada laki-laki dan perempuan. Hal ini

46
disebabkan oleh responden yang berjenis kelamin perempuan jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin laki-laki.

4.8 Hubungan Durasi Penggunaan Internet, Kualitas Tidur dan Derajat Depresi
dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hubungan karakteristik durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan derajat
depresi secara bersamaan terhadap derajat depresi pada mahasiswa/i UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta akan dijelaskan pada tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8 Hubungan Durasi Penggunaan Internet, Kualitas Tidur dan Derajat
Depresi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta

Variabel Koefisien Regresi t hitung P-value


Konstanta 1,811 11,361
Durasi Penggunaan 0,000 0,081 0,936
Internet / hari
Kualitas Tidur -0,033 -1,289 0,198
Derajat Depresi -0,004 -1,895 0,058
F hitung = 1,412 0,238
R Square = 0,006
Dependent Variable : Prestasi akademik

Berdasarkan data pada tabel 4.8. Pada variabel durasi penggunaan internet
dalam sehari, di dapatkan nilai signifikansi p-value sebesar 0,936 (> 0,05). Maka,
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara lama durasi
penggunaan internet dalam sehari terhadap prestasi akademik pada mahasiswa/i UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Hassan Rahnaward, dkk (2018) dengan sampel penelitian sebanyak 976
responden yang dalam hal ini adalah mahasiswa dari universitas Afghanistan yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan internet
berlebih dengan performa akademik. Tidak hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh
Arslaan Javaeed, dkk (2020) juga memberikan hasil bahwa terdapat hubungan antara
adiksi internet dan performa akademik. Namun, pada penelitian yang dilakukan oleh
Najmi Hayati Usman, dkk (2014) dengan uji-t dan one-way ANOVA juga tidak

47
ditemukan hubungan yang siginifikan antara durasi penggunaan internet dengan
prestasi akademik dalam hal ini adalah CGPA. 54,55,56

Kemudian, untuk variabel kualitas tidur juga didapatkana nilai signifikansi p-


value sebesar 0,198 (> 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan prestasi akademik pada
mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Khin Tandar Aung, dkk (2016) yang menyatakan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan performa
akademik pada mahasiswa perawat di Malaysia. 57

Pada variabel derajat depresi, ditemukan nilai signifikansi p-value sebesar 0,058
(> 0,05). Maka, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara derajat depresi
dengan prestasi akademik pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Faizah Mohd Khalid, dkk (2016)
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara derajat depresi
dengan performa akademik mahasiswa yang selanjutnya bisa mempengaruhi prestasi
belajar. Hasil ini juga tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.
Prabaharan Pachaiappan dan Dr. Chiranjeevi Patharla (2018) yang menyatakan bahwa
memang terdapat hubungan yang signifikan antara derajat depresi dengan performa
akademik dengan arah yang berlawanan dimana semakin tinggi derajat depresi yang
dialami, maka semakin buruk juga performa akademik yang milikinya.58,59

Kemudian, hasil uji analisis regresi berganda yang dilakukan untuk menilai
hubungan lama durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan derajat depresi secara
bersamaan terhadap prestasi akademik responden peneltian memberikan nilai
signifikansi p-value sebesar 0,238 (> 0,05). Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara lama durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan
derajat depresi secara bersamaan terhadap prestasi akademik pada mahasiswa/i UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini mungkin terjadi karena dalam menilai prestasi
akademik tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor contohnya seperti faktor internal dan
faktor eksternal dimana yang termasuk dalam faktor internal adalah kecerdasan,
kesehatan jasmani, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Sedangkan yang termasuk faktor
eksternal adalah keadaan keluarga keadaan sekolah, dan keadaan lingkungan sekitar.

48
Faktor lain yang dapat mempengaruhi pembelajaran adalah komunikasi, fasilitas
belajar, dan bimbingan yang tepat.60,61

4.9 Hubungan Durasi Penggunaan Internet dengan Kualitas Tidur pada


Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hubungan durasi penggunaan internet dengan kualitas tidur pada mahasiswa/i
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dijelaskan pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9 Hubungan Durasi Penggunaan Internet dengan Kualitas Tidur pada
Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Variabel Koefisien t hitung P-value


Regresi
Konstanta 3,203 53,341
Durasi penggunaan -0,012 -2,312 0,021
internet / hari
F hitung = 5,347 0,021
R Square = 0,008
Dependent Variable : Kualitas tidur
Berdasarkan data pada tabel 4.9, hasil uji analisis regresi linear yang dilakukan
antara variabel durasi penggunaan internet terhadap variabel kualitas tidur, di
dapatkan nilai signifikansi p-value sebesar 0,021 (<0,05). Dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan internet dengan kualitas
tidur pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tabel juga didapatkan
nilai R square sebesar 0,008, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang diberikan
oleh durasi penggunaan internet dalam sehari kepada kualitas tidur adalah sebesar
0,8%.

Kemudian pada tabel 4.9 juga didapatkan nilai konstanta sebesar 3,203, maka
dapat disimpulkan nilai konsistensi variabel kualitas tidur adalah sebesar 3,203. Selain
itu didapatkan juga nilai koefisien regresi dari variabel durasi penggunaan internet
dalam sehari sebesar -0,012 yang dimana hasil ini menunjukan setiap ada penambahan
1% nilai durasi penggunaan internet akan diikuti penurunan nilai kualitas tidur sebesar
0,012. Sehingga bisa disimpulkan arah pengaruh durasi penggunaan internet terhadap

49
kualitas tidur adalah negatif atau berlawanan, dimana semakin tinggi peningkatan
durasi penggunaan internet dalam sehari, maka semakin tidak bagus kualitas tidur
yang dimiliki oleh mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil ini juga sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nidhi, dkk (2019) yang menyatakan bahwa
orang yang mengalami adiksi internet memiliki kualitas tidur yang kurang bagus. 62,63

4.10 Hubungan Durasi Penggunaan Internet dan Kualitas Tidur dengan


Derajat Depresi pada Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hubungan durasi penggunaan internet dan kualitas tidur dengan derajat depresi
pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dijelaskan pada tabel 4.10 berikut
ini:

Tabel 4.10 Hubungan Durasi Penggunaan Internet dan Kualitas Tidur dengan
Derajat Depresi pada Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Variabel Koefisien t hitung P-value


Regresi
Konstanta 39,799 31,082
Durasi
Penggunaan 0,162 2,935 0,003
Internet / hari
Kualitas Tidur -2,990 -7,501 0,000
F hitung = 34,632 0,000
R Square = 0,091
Dependent Variable : T-score PHQ-9 (Derajat Depresi)

Berdasarkan hasil yang didapat dari tabel 4.10, didapatkan nilai signifikansi p-
value sebesar 0,003 (<0,05) pada variabel durasi penggunaan internet. Maka, dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan
internet dalam sehari terhadap derajat depresi yang dialami mahasiswa/i UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Huang
(2016) yang memberikan hasil bahwa memang terdapat hubungan antara penggunaan
internet yang berlebih terhadap derajat depresi.64

50
Kemudian pada tabel 4.10 juga didapatkan nilai koefisien regresi dari variabel
durasi penggunaan internet dalam sehari sebesar 0,162 yang dimana hasil ini
menunjukan setiap ada penambahan 1% nilai durasi penggunaan internet akan diikuti
peningkatan nilai derajat depresi sebesar 0,162. Dapat disimpulkan arah pengaruh
durasi penggunaan internet terhadap derajat depresi adalah positif atau searah dimana
semakin tinggi durasi penggunaan internet dalam sehari, maka semakin tinggi juga
derajat depresi yang dialami mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini
mungkin terjadi karena porsi penggunaan internet yang berlebihan akan menggantikan
interaksi sosial yang asli dengan interaksi sosial jarak jauh atau online melalui media
sosial. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kumar (2018) bahwa
penggunaan internet secara berlebihan dapat menyebabkan kejadian depresi. 65,65,67

Pada tabel ditemukan hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan
derajat depresi dengan nilai signifikansi p-value sebesar 0,000 (<0,05). Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Christoph (2011) yang menyatakan bahwa
kualitas tidur yang buruk dapat menimbulkan gejala gejala gangguan mental atau
depresi. Pada tabel juga didapatkan nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas tidur
sebesar -2,990 yang dimana hasil ini menunjukan setiap ada penambahan 1% nilai
kualitas tidur akan diikuti peningkatan nilai derajat depresi sebesar -2,990. Sehingga
bisa disimpulkan arah pengaruh kualitas tidur terhadap derajat depresi adalah negatif
atau berlawanan dimana semakin rendah kualitas tidur, maka akan semakin tinggi
derajat depresi yang dialami mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 68

Berdasarkan pada tabel 4.10, hasil uji analisis regresi linear berganda yang
dilakukan antara durasi penggunaaan internet dan kualitas tidur terhadap variabel
derajat depresi, ditemukan nilai signifikansi p-value sebesar 0,000 (<0,05). Maka,
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara durasi
penggunaaan internet dan kualitas tidur secara bersamaan terhadap derajat depresi
pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga, didapatkan nilai
konstanta sebesar 39,799, maka dapat disimpulkan nilai konsistensi variabel derajat
depresi dan kualitas tidur secara bersamaan sebesar 39,799. Pada tabel 4.10 juga
didapatkan nilai R square sebesar 0,091, maka dapat disimpulkan bahwa besar
pengaruh yang diberikan oleh durasi penggunaan internet dalam sehari dan kualitas
tidur terhadap derajat depresi secara bersamaan sebesar 9.1%.

51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pada penelitian ini, dari 695 mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ditemukan sebanyak 401 orang (57,7%) menggunakan internet secara berlebihan, 346
orang (49,8%) memiliki kualitas tidur yang cukup bagus, 362 orang (52,1%) memiliki
IPK dengan Predikat Kumlaude, dan 495 mahasiswa/i (71,2%) mengalami depresi
sedang hingga berat. Pada penelitian ini juga tidak ditemukan hubungan yang
signifikan (p>0,05) antara lama durasi penggunaan internet, kualitas tidur, dan derajat
depresi terhadap prestasi akademik baik secara bersamaan maupun terpisah setiap
variabel bebasnya. Namun, ditemukan hubungan yang signifikan (p<0,05) antara
penggunaan internet secara berlebihan terhadap buruknya kualitas tidur. Selain itu,
ditemukan juga bahwa penggunaan internet yang berlebih dan kualitas tidur yang
buruk memberikan hubungan yang signifikan (p<0,05) terhadap tingginya derajat
depresi pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik secara bersamaan
maupun terpisah setiap variabelnya.

4.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa
saran yang terbagi menjadi saran teoritis dan saran praktik sebagai berikut :

5.2.1 Saran Teoritis


Untuk peneletian selanjutnya, peneliti mengharapkan :
1. Diperlukan penelitian selanjutnya untuk mengidentifikasi faktor faktor lain
yang dapat mempengaruhi prestasi akademik pada mashasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Diperlukan penelitian selanjutnya, dalam menilai variabel penggunaan
internet, penilaian dilakukan menggunakan instrument khusus untuk
mengukur penggunaan internet seperti Internet Addiction Test (IAT), dan
yang lainnya.
3. Diperlukan penelitian selanjutnya, Dalam menilai variabel kualitas tidur,
penilaian dilakukan menggunakan instrument khusus untuk mengukur
kualitas tidur seperti Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan yang
lainnya.

52
4. Diperlukan penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan sampel usia yang
bervariasi dan dengan persebaran jenis kelamin yang seimbang antara laki-
laki dan perempuan.
5. Selanjutnya dalam mengambil data, akan lebih baik jika dilakukan dalam
situasi yang kondusif dengan sedikit gangguan, sehingga dalam pengisian
kuesioner tidak mempengaruhi atau dipengaruhi jawaban responden
disebelahnya.

5.2.2 Saran Praktik


1. Karena derajat depresi pada mahasiswa/i di kampus UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dominan berada pada level sedang-berat, maka peneliti menyarankan
untuk mengurangi penggunaan internet yang berlebih agar terhindar dari
adiksi dan mengalihkannya dengan melakukan hal-hal yang lebih
bermanfaat seperti berolahraga atau kegiatan lainnya.
2. Karena ditemukan hubungan signifikan antara durasi penggunaan internet
yang berlebih dengan kualitas tidur yang tidak bagus pada mahasiswa/i UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti menyarankan untuk mengurangi
penggunaan internet berlebih agar tidak mengganggu kualitas tidur.
3. Selanjutnya, akan lebih baik jika pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengadakan sosialisasi terkait peningkatan derajat depresi dan penurunan
kualitas tidur yang bisa disebabkan oleh penggunaan internet yang
berlebihan.

53
DAFTAR PUSTAKA

1. [Internet]. Kms.ipb.ac.id. 2020 [cited 21 May 2020]. Available from:


http://kms.ipb.ac.id/1649/1/Peraturan%20pemerintahan%20Republik%20Indon
esia%20no.60%20tahun%201999%20tentang%20pendidikan%20tinggi.pdf
2. 2018. Penetrasi Dan Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia.
3. AlFaris E, Irfan F, Ponnamperuma G, Jamal A, Van der Vleuten C, Al Maflehi
N et al. The pattern of social media use and its association with academic
performance among medical students. Medical Teacher. 2018;40(sup1):S77-S82.
4. [Internet]. Cdn.website-editor.net. 2020 [cited 3 July 2020]. Available from:
https://cdn.website-
editor.net/30f11123991548a0af708722d458e476/files/uploaded/DSM%2520V.pdf
5. Zhang H, Jiang W, Lin Z, Du Y, Vance A. Comparison of Psychological Symptoms
and Serum Levels of Neurotransmitters in Shanghai Adolescents with and without
Internet Addiction Disorder: A Case-Control Study. PLoS ONE. 2013;8(5):e63089.
6. Akin A & Murat I. Internet addiction and depression, anxiety, and stress.
International Online Journal of Educational Sciences (IOJES).2011;3:138-148.
7. Kumar, S., Kumar, A., Badiyani, B., Singh, S., Gupta, A. and Ismail, M.
Relationship of Interne Addiction With Depression and Academic Performance in
Indian Dental Student. Medicine and Pharmacy Reports., 2018;91(3):300-306.
8. [Internet]. Promkes.kemkes.go.id. 2020 [cited 5 July 2020]. Available from:
http://promkes.kemkes.go.id/wp-
content/uploads/pdf/publikasi_materi_promosi/Informasi%20CERDIK/6.%20Is
tirahat%20Cukup_285x285mm.pdf
9. El Hangouche A, Jniene A, Aboudrar S, Errguig L, Rkain H, Cherti M et al.
Relationship between poor quality sleep, excessive daytime sleepiness and low
academic performance in medical students. Advances in Medical Education and
Practice. 2018;Volume 9:631-638.

10. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & sadock’s synopsis of psychiatry:
Behavioral sciences/clinical psychiatry. 11th ed. New York: Wolters Kluwer; 2015.
11. Sarokhani D, Delpisheh A, Veisani Y, Sarokhani M. Prevalence of Depression
among University Students: A Systematic Review and Meta-Analysis Study.
PubMed. 2013;.

54
12. Sari A, Oktarlina R, Septa T. Masalah Kesehatan Jiwa Pada Mahasiswa
Kedokteran. medula. 2017;7(4):82-87.
13. Yeh, Y., Yen, C., Lai, C., Huang, I., Liu, K. and Huang, C. Correlations Between
Academic Achievement and Anxiety and Depression in Medical Students
Experiencing Integrated Curriculum Reform. 2007:379-385.
14. Sejarah | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website [Internet]. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Official Website. 2020 [cited 21 May 2020]. Available from:
https://www.uinjkt.ac.id/id/tentang-uin/
15. Jumlah Mahasiswa Th. 2014 sd. 2019 Per Fakultas dan Per Prodi untuk data
pelaporan EMIS. [Internet]. Biro Perencanaan dan Keuangan. 2020 [cited 21 May
2020]. Available from: http://biropk.uinjkt.ac.id/data-jumlah-mahasiswa-pertahun/
16. [Internet]. Internetsociety.org. 2020 [cited 25 May 2020]. Available from:
https://www.internetsociety.org/wp-content/uploads/2017/09/ISOC-History-of-the-
Internet_1997.pdf
17. Internet Definition [Internet]. Techterms.com. 2020 [cited 4 July 2020]. Available
from: https://techterms.com/definition/internet
18. Pengertian ISP Adalah, Fungsi, Jenis, dan Contoh Layanan ISP [Internet]. Pengertian
dan Definisi Istilah. 2020 [cited 4 July 2020]. Available from:
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-isp.html
19. Indonesia B, Inggris B, Trik T, Min M. Pengertian Internet Service Provider (ISP),
Fungsi, Jenis dan Contoh ISP Lengkap – Pelajaran Sekolah Online [Internet].
Pelajaran.co.id. 2020 [cited 4 July 2020]. Available from:
https://www.pelajaran.co.id/2016/29/pengertian-internet-service-provider-isp-
fungsi-jenis-dan-contoh-isp-lengkap.html#pengertian-isp
20. [Internet]. 2020 [cited 4 July 2020]. Available from:
https://www.internetworldstats.com/stats.htm\
21. Walidaini B, Muhammad Arifin A. Pemnafaatan Internet Untuk Belajar Mahasiswa.
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling. 2018;3(1).
22. Nurina S, Alyu A. Dampak kecanduan internet (internet addiction) pada remaja.
2017;.
23. Setiawan E. Arti kata prestasi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online
[Internet]. Kbbi.web.id. 2020 [cited 5 July 2020]. Available from:
https://kbbi.web.id/prestasi

55
24. 14. Indonesia B, Inggris B, Tinggi P, Budaya S, Informasi S. √ 12 Pengertian Prestasi
Menurut Para Ahli, Macam, Sikap dan Artinya [Internet]. Studinews.co.id. 2020
[cited 5 July 2020]. Available from: https://www.studinews.co.id/pengertian-prestasi-
menurut-para-ahli-macam-macam-sikap-arti/#8_Hetika_200823
25. Setiawan E. Arti kata ajar - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online [Internet].
Kbbi.web.id. 2020 [cited 5 July 2020]. Available from: https://kbbi.web.id/ajar
26. Sardiman A.M. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajagrafindo
Persada (Rajawali Pers); 2004.
27. Syah M. Psikologi belajar. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada; 2004.
28. Santika. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan. 2020;21(1):1-17.
29. [Internet]. Staff.uny.ac.id. 2020 [cited 5 July 2020]. Available from:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PENILAIAN%20HASIL%20BELAJAR.pdf
30. Pedoman Akademik Program Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018 /
2019. Jakarta; 2018.
31. Hall J, Guyton A. Guyton dan Hall buku ajar fisiologi kedokteran. 11th ed. EGC;.
32. Sherwood L, Ward C. Human physiology. 7th ed. Yolanda Cossio;.
33. Petrov M, Vander Wyst K, Whisner C, Jeong M, Denniston M, Moramarco M et al.
Relationship of Sleep Duration and Regularity with Dietary Intake Among Preschool-
Aged Children with Obesity from Low-Income Families. Journal of Developmental
dan Behavioral Pediatrics. 2017;38(2):120-128.
34. Hidayat, b., 2009. Seminar Memahami Gejolak Psikologis Mahasiswa Dalam
Kacamata Islam dan Kesehatan Mental.
35. Tarwoto, Wartonah. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. 2010.
36. Dauvilliers Y, Lopez R, Ohayon M, Bayard S. Hypersomnia and depressive
symptoms: methodological and clinical aspects. BMC Medicine. 2013;11(1).
37. Javaheri S, Javaheri S, Javaheri A. Sleep Apnea, Heart Failure, and Pulmonary
Hypertension. Current Heart Failure Reports. 2013;10(4):315-320.

38. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental


disorders: DSM-5. 5th ed. Washington DC: American Psychiatric Publishing; 2013.
39. Depression and Sleep | Sleep Foundation [Internet]. Sleep Foundation. 2020 [cited
27 September 2020]. Available from: https://www.sleepfoundation.org/mental-
health/depression-and-sleep

56
40. Apps.who.int. 2020. [online] Available at:
<https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/254610/WHO-MSD-MER-
2017.2-eng.pdf> [Accessed 23 September 2020].
41. Kesmas.kemkes.go.id. 2020. [online] Available at:
<https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-
riskesdas-2018_1274.pdf> [Accessed 23 September 2020].
42. Cdc.gov. 2020. Products - Data Briefs - Number 303 - February 2018. [online]
Available at: <https://www.cdc.gov/nchs/products/databriefs/db303.htm> [Accessed
23 September 2020].

43. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental


disorders: DSM-IV. 4th ed. Washington DC: American Psychiatric Publishing; 2005.
44. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental
disorders: DSM-5. 5th ed. Washington DC: American Psychiatric Publishing; 2013.
45. DSM-5 Changes: Implications for Child Serious Emotional Disturbance [Internet].
Ncbi.nlm.nih.gov. 2020 [cited 3 July 2020]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519708/
46. Kroenke, K., Spitzer, R. and Williams, J., 2001. The PHQ-9. Journal of General
Internal Medicine, 16(9), pp.606-613.
47. Site designed and developed bka interactive ltd, N., 2020. Patient Health
Questionnaire 9 (PHQ-9) | Health Navigator NZ. [online] Health Navigator New
Zealand. Available at: <https://www.healthnavigator.org.nz/tools/p/patient-health-
questionnaire-9-phq-9/> [Accessed 23 September 2020].
48. Drugabuse.gov. 2020. [online] Available at:
<https://www.drugabuse.gov/sites/default/files/PatientHealthQuestionnaire9.pdf>
[Accessed 23 September 2020]002E
49. Test Review: Patient Health Questionnaire–9 (PHQ-9). Rehabilitation Counseling
Bulletin. 2014;57(4):246-248.
50. Rismana A, Normelani E, Adyatma S. PENGARUH JEJARING SOSIAL
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BANJARMASIN BARAT. JPG. 2016;3(5).
51. Nilifda H. Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2010 FK Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2016;5(1):243-249.

57
52. Bisson K. The Effect of Anxiety and Depression on College Students’ Academic
Performance: Exploring Social Support as a Moderator. 2017;.
53. Oktuğ B. Gender Differences in Internet Addiction and Tendency to Express
Emotions [Internet]. Semanticscholar.org. 2020 [cited 1 November 2020]. Available
from: https://www.semanticscholar.org/paper/Gender-Differences-in-Internet-
Addiction-and-to-Oktu%C4%9F/8006c6d035534a04e2eb1c6ca9ca1df5ddc99d0a
54. Rahnaward H, Rashid M, Reza M, Hikmat A, Aziz H. Relationship between Internet
addictions and academic performance among Afghan universities students. 2018;:63-
72.
55. Usman N, Alavi M, Shafeq S. Relationship between Internet Addiction and
Academic Performance among Foreign Undergraduate Students. Procedia - Social
and Behavioral Sciences. 2014;114:845-851.
56. Javaeed A, Jeelani R, Gulab S, Ghauri S. Relationship between internet addiction and
academic performance of undergraduate medical students of Azad Kashmir. Pakistan
Journal of Medical Sciences. 2019;36(2).
57. Thandar K, Said Nurumal M, Nurhizwany S. Sleep Quality and Academic
Performance of Nursing Students. IOSR Journal of Nursing and Health Science
(IOSR-JNHS). 2016;5(6):145-149.
58. Mohd Khalid F, Amizah N, Abd Rasid N, Amalina N, Nadzirah N. Depression &
Academic Performance: A Case Study. 2016;.
59. Prabaharan P, Patharla C. A Study on Depression and Academic Achievement of
Higher Secondary School Students. 2018;.
60. Teori dan Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar [Internet].
Universitaspsikologi.com. 2020 [cited 28 September 2020]. Available from:
https://www.universitaspsikologi.com/2019/10/teori-dan-faktor-prestasi-belajar-
menurun-tidak-baik.html
61. Mushtaq I, Nawas S. Factors Affecting Students’ Academic Performance. Global
Journal of Management and Business Research. 2020;12(9).
62. Nagori, N., Vasava, K., Vala, A. and Ratnani, I., 2019. Association of sleep quality
and internet addiction among the medical students. International Journal of Research
in Medical Sciences, 7(7), p.2703.
63. Ayran G, Gundogdu G, Arslan Işık N. Effect of Internet Addiction on Sleep Quality
in University Students. Galician Medical Journal. 2019;26(4).

58
64. Huang, M., Liu, T., Su, C., Lin, P. and Ko, C., 2016. The Association between
Internet Addiction and Depression. 30, pp.241-249.
65. Kumar, S., Kumar, A., Badiyani, B., Singh, S., Gupta, A. and Ismail, M., 2018.
Relationship Of Internet Addiction With Depression and Academic Performance in
Indian Dental Students. Medicine and Pharmacy Reports, 91(3), pp.300-306.
66. Fekadu, N., Shibeshi, W. and Engidawork, E., 2017. Major Depressive Disorder:
Pathophysiology and Clinical Management. Journal of Depression and Anxiety,
06(01).
67. Oaklay C, Malik A. Rapid psychiatry. 2nd ed. United Kingdom: Wiley-Blackwell;
2010.
68. Augner, C., 2011. Associations of Subjective Sleep Quality with Depression Score,
Anxiety, Physical Symptoms and Sleep Onset Latency in Young Students. Central
European Journal of Public Health, 19(2), pp.115-117.

59
LAMPIRAN
Lampiran 1
(Lembar Informed Consent)

60
61
62
Lampiran 2
(Lembar Keterangan Lulus Kaji Etik)

63
Lampiran 3
(Hasil Uji Validitas)

64
Lampiran 4
(Hasil Uji Normalitas)

65
Lampiran 5
(Author Declaration)

Penelitian dengan judul “HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN


INTERNET, KUALITAS TIDUR, DAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN
DERAJAT KEPARAHAN DEPRESI PADA MAHASISWA UIN
SYARIFHIDAYATULLAH” ini merupakan bagian dari penelitian besar dengan
peneliti:
1. drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D
2. dr. Isa Multazam Noor, MSc, Sp.KJ (K)
3. Dr. Yunita Faela Nisa, M.Psi, Psikolog
4. Ahmad Azmul Asmar Irfan
5. Amadea Azzahra Sonia Pertiwi
6. Amalia Sainsiana
7. Aninditha Hudiya
8. Arian Andhika Agung Wibawa
9. Haifa Fitria Hilmi

66
Lampiran 6
(Riwayat Penulis)

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama : Arian Andhika Agung Wibawa

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 23 September 1999

Agama : Islam

Alamat : Tulip Permai Estate Kav. 135, Bandung, Jawa Barat

E-mail : Arianandhika50@gmail.com

Riwayat Pendidikan :
2003 – 2005 : TK Pupuk Kujang Cikampek
2005 – 2009 : SD Pupuk Kujang Cikampek
2009 – 2011 : SD Percobaan Negeri Sabang Bandung
2011 – 2012 : SMPN 27 Bandung
2012 – 2014 : SMPN 7 Bandung
2014 – 2017 : SMAN 4 Bandung
2017 – Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

67

Anda mungkin juga menyukai