SKRIPSI
Oleh :
DINDA APRILIANI
NIM : 1113101000015
JAKARTA
1439 H/ 2017
ii
iii
iv
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Skripsi, Desember 2017
Dinda Apriliani, NIM : 1113101000015
ABSTRAK
Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring (RSMTP) memiliki fasilitas
penunjang yaitu pelayanan rohani. Tujuan pelayanan rohani yaitu untuk
menghasilkan suatu perubahan, perbaikan kesehatan, dan kebersihan jiwa dan
mental.
Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus
pada pasien penyakit tuberkulosi dan penyakit stroke unit rawat inap di RSMTP
menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.
Dengan informan pasien penyakit tuberkulosis, pasien penyakit stroke, keluarga
pasien penyakit tuberkulosis dan stroke masing-masingnya sebanyak 10 orang
menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil peneitian ini menunjukan bahwa sebagian besar pasien pasien
berpendapat bahwa penampilan staff pelayanan rohani di RSMTP rapi dan sopan
serta sesuai syariat, masih kurangnya pelaksanaan pelayanan rohani yaitu pada
aspek tuntunan beribadah dan sebagian besar pasien beranggapan bahwa fasilitas
pelayanan rohani masih belum memadai khususnya masalah audio speaker dan
masih terdapat ruang rawat inap yang tidak memiliki penunjuk arah kiblat. Selain
itu, adanya pengaruh terhadap motivasi kesembuhan pasien dimana pelayananan
rohani lebih besar pengaruhnya pada pasien penyakit tuberkulosis dibandingkan
pasien penyakit stroke.
Saran yang dapat diberikan yaitu saat melaksanakan pelayanan rohani
sebaiknya petugas mengenakan jas/blazer yang disediakan pihan RSMTP,
memberikan pelayanan komperhensif sesuai dengan prosedur yang ada,
memaksimalkan fasilitas yang telah tersedia, dan lebih menmberikan pendekatan
secara personal yaitu dengan memberikan materi-materi motivasi tambahan
khususnya tentang kepercayaan diri dan penanaman rasa optimis.
v
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
PUBLIC HEALTH MAJOR
HEALTH CARE MANAGEMENT CONCENTRATION
Undergraduate Thesis, Desember 2017
Dinda Apriliani, NIM : 1113101000015
ABSTRACT
vi
RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
NIM : 1113101000015
Agama : Islam
E-mail : aprilianidinda134@gmail.com
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisasi
vii
Prestasi dan Pengalaman Kerja
viii
KATA PENGANTAR
panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penyusunan skripsi yang berjudul “Persepsi Pasien Unit Rawat Inap terhadap
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridho, kesehatan dan nikmat Islam
kepada penulis.
2. Keluarga tercinta yaitu kedua orang tua, kakak dan kakak ipar serta keponakan
saya yang selalu mendoakan, memberikan ridho, memberi dukungan,
semangat, serta selalu memberikan kasih sayangnya yang tiada henti kepada
penulis.
3. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Prof. Dr. dr. Sardjana, SpOG (K), SH selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Yardi, Ph.D Apt selaku Wakil Dekan Bidang Administasi Umum Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Fase Badriah, SKM, M.Kes, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Fakultas Kedokteran dan Ilmu
ix
Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku
pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan akademik dan
pengarahan membangun dalam proses penyusunan skripsi.
7. Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Riastuti Kusuma Wardani, SKM, MKM selaku pembimbing yang senantiasa
siap memberikan bimbingan akademik dan pengarahan membangun dalam
proses penyusunan proposal skripsi.
9. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, Msi, Bapak dr. Yuli Prapanca Satar, MARS, Ibu
Dela Aristi, S.KM, M.KM , dan Ibu Dr. Emma Rachmawati, Dra, M.Kes
selaku penguji dalam proses pemantasan skripsi ini.
10. Wahyu Rosid, S.E.Sy. selaku koordinator pelayaan rohani Rumah Sakit
Muhammadiyah Taman Puring yang selalu memberikan masukan dan do‟a
kepada saya untuk memperlancar proses pengambilan data.
11. Seluruh pegawai Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Jakarta terutama
untuk pegawai di Unit SDI yaitu Ibu Wina Mulyaningrum, S.Sos, MM., Ibu
Melliana Ningsih, S.Kep, Bapak Saiful Amri, S.E, Mba Richa Juniarta, S.Psi,
dan ibu Rina Liestiani, S.I.Kom terimakasih atas bantuannya yang telah
membantu penulis dalam mengumpulkan informasi.
12. Teman-teman seperjuangan yaitu Sarah, Desty, Nanda, Ilmia, Faza,
Wihdaturrahmah, dan Finni yang selalu memberikan semangat dan dukungan
saat pelaksanaan penyusunan skripsi.
13. Temanku Gendis Putri Ayu Hapsari yang senantiasa memberikan semangat
dan starbucks dalam penyusunan skripsi.
14. Aisyah Dewi Nashtya dan Desi Yuliani yang selalu memberikan semangat dan
bantuan serta doa dalam penyusunan skripsi.
15. Teman-teman seperjuangan MPK 2013 yang telah memberikan semangat dan
apresiasi yang tinggi dalam penyusunan skripsi.
16. Terimakasih teman selalu berlima yaitu Dhanty, Ana, Avita, dan
Wihdaturrahmah yanng memberikan semangat.
17. Dimas Nugraha Riyadi yang selalu memberi semangat,do‟a dan menemani saat
penyusunan skripsi.
x
18. Saudaraku Rifki Maulana yang mendukung saat pelaksanaan penyusunan
skripsi dan disetiap sidang skripsi.
19. Berbagai pihak yang membantu dalam proses pelaksanaan penyusunan skripsi
ini selesai dibuat yang belum dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar meskipun
saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Atas perhatian dan
Penulis
xi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
PANITIA SIDANG SKRIPSI............................................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI...................................................................iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................ xvii
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9
1.3.1. Tujuan Umum ........................................................................................ 9
1.3.2. Tujuan Khusus ....................................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
1.5. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 10
BAB II ................................................................................................................... 11
2.1. Pelayanan Rohani di Rumah Sakit ............................................................. 11
2.1.1. Definisi Pelayanan Rohani................................................................... 11
2.1.2. Tujuan Pelayanan Rohani .................................................................... 12
2.1.3. Dasar Pelayanan Rohani ...................................................................... 13
2.1.4. Metode Pelayanan Rohani ................................................................... 14
2.2. Kualitas Pelayanan Rohani ......................................................................... 16
2.3. Persepsi ...................................................................................................... 17
2.3.1. Definisi Persepsi .................................................................................. 17
2.3.2 Proses Pembentukan Persepsi ............................................................... 18
xii
2.4. Motivasi Kesembuhan Pasien..................................................................... 22
2.4.1. Definisi Motivasi ................................................................................. 22
2.4.2. Jenis-jenis motivasi .............................................................................. 22
2.4.3. Motivasi Kesembuhan Pasien .............................................................. 24
2.5. Persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rohani dan pengaruhnya
terhadap motivasi kesembuhan pasien .............................................................. 26
BAB III ................................................................................................................. 30
3.1. Kerangka Pikir ............................................................................................ 30
3.2. Definisi Istilah ............................................................................................ 31
BAB IV ................................................................................................................. 32
4.1. Disain Studi ................................................................................................ 32
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 32
4.3. Informan Penelitian .................................................................................... 33
4.4. Instrumen Penelitian ................................................................................... 34
4.5. Sumber Data ............................................................................................... 35
4.5.1. Data Primer .......................................................................................... 35
4.5.2. Data Sekunder ...................................................................................... 35
4.6. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 36
4.7. Analisis Data ............................................................................................. 37
4.8. Penyajian Data ............................................................................................ 39
4.9. Validasi Data .............................................................................................. 40
BAB V................................................................................................................... 42
5.1. Gambaran Umum ...................................................................................... 42
5.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring ........ 42
5.1.2 Gambaran Umum Pelayanan Rohani Islam Rumah Sakit
Muhammadiyah Taman Puring ..................................................................... 43
5.2. Karakteristik Informan .............................................................................. 45
5.3. Persepsi pasien terhadap penampilan staff dalam pelaksanaan pelayanan
rohani di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring .................................... 47
5.4. Persepsi pasien terhadap prosedur pelaksanaan pelayanan rohani di Rumah
Sakit Muhammadiyah Taman Puring ............................................................... 51
5.5. Persepsi pasien terhadap fasilitas pelaksanaan pelayanan rohani di Rumah
Sakit Muhammadiyah Taman Puring ................................................................ 56
xiii
5.6. Pengaruh pelayanan rohani terhadap motivasi kesenmbuhan pasien
tuberkulosis dan stroke di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring ......... 59
BAB VI ................................................................................................................. 62
6.1. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 62
6.2. Persepsi pasien terhadap penampilan staff dalam pelaksanaan pelayanan
rohani di Rumah Sakit Taman Puring ............................................................... 62
6.3. Persepsi pasien terhadap prosedur pelaksanaan pelayanan rohani di Rumah
Sakit Muhammadiyah Taman Puring ............................................................... 63
6.4. Persepsi pasien terhadap fasilitas pelaksanaan pelayanan rohani di Rumah
Sakit Muhammadiyah Taman Puring ................................................................ 65
6.5. Pengaruh pelayanan rohani terhadap motivasi kesenmbuhan pasien
tuberkulosis dan stroke di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring ......... 66
BAB VII ................................................................................................................ 68
7.1. Simpulan ..................................................................................................... 68
7.2. Saran .......................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71
LAMPIRAN .......................................................................................................... 75
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2 Persepsi Pasien terhadap penampilan staff dalam pelaksanaan pelayanan
rohani di Rumah Sakit Taman Puring Tahun 2017 ............................... 50
Tabel 5.4 Persepsi Pasien terhadap fasilitas dalam pelaksanaan pelayanan rohani
di Rumah Sakit Taman Puring Tahun 2017 ........................................... 56
Tabel 5.5 Motivasi kesembuhan pasien penyakit tuberkulosis dan stroke di Rumah
Sakit Muhammadiyah Taman Puring Tahun 2017 ................................ ....59
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 6.1 Alur Pelayanan Rohani di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring
Tahun 2017 ........................................................................................ 63
xvi
DAFTAR ISTILAH
IA : Informasi Ahli
IP : Informan Pendukung
RI : Republik Indonesia
TB : Tuberkulosis
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
terpengaruh seperti fisik, psiklogis, sosial, ekonomi, dan spritual, Hal ini
yang ditularkan melalui udara (Effendy, 2003). Dalam laporan WHO tahun
2013 terdapat 8,6 juta kasus tuberkulosis. di Indonesia, angka notifikasi kasus
pada tahun 2015 untuk semua kasus sebesar 117 per 100.000 penduduk
tahun 2009 data menunjukan angka prevalensi TB sebesar 244 per 100.0000
Selain itu penyakit kronis lainnya yaitu stroke. Stroke adalah sindrom
yang terdiri dari tanda dan/atau gejala.hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal
(atau global) yang berkembang cepat (Wardhani, 2007). Data dari WHO tahun
2008 jumlah kematian di dunia sebanyak 6,17 juta jiwa meninggal dunia akibat
1
2
penyakit stroke mencapai angka 8,3 per 1000 penduduk (Kemenkes RI, 2013).
bahwa kesehatan itu memiliki empat dimensi yang sama-sama penting bagi
psikisosial, dan religius. Bantuan terapi yang diberikan kepada seseorang yang
sakit seharusnya meliputi empat dimensi tersebut, yaitu : terapi fisik atau
Landasan fondasi atau dasar pijak utama pelayanan rohani bagi umat
Islam adalah Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber
dari segala sumber pedoman kehidupan umat Islam. Seperti dalam Firman
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S. Yunus, 10: 57).
2
3
sesuai dengan konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya termasuk
tujuan hidup, harapan, dan niatnya (KMK RI Nomor 812 Tahun 2007).
yang tak kunjung reda mereka dihadapkan berbagai persoalan yang pelik,
dampaknya adalah sakit yang dideritanya tidak kunjung reda (Arifatun, 2015).
didasarkan pada sebuah penelitian dari Nation Institute for Health Care
Suatu penyakit itu datang kadang tidak disebabkan oleh kondisi fisik
tetapi dapat juga disebabkan oleh kondisi non fisik yaitu psikis. Hal tersebut
misalnya seorang pasien yang merasakan fisiknya sakit mereka merasa putus
asa karena telah bosan berobat, sehingga psikis mereka terganggu. Dan
akibatnya timbul penyakit fisik lain misalnya jantung, tekanan darah yang
terganggu pula. Karena timbul perasaan takut cemas, ngeri, tidak bisa tidur
dan beraneka perawatan jiwa. Dengan demikian saat fisik itu sakit maka psikis
3
4
Untuk mengatasi kondisi pasien yang seperti itu maka rumah sakit
penting untuk pasien karena hal ini akan menjadi salah satu faktor yang dapat
4
5
tidak ramah dan tidak perhatian kepada pasien, maka pasien akan merasa tidak
nyaman. Oleh karena itu, jika pasien ketika dibimbing merasa nyaman dan
maka pasien tersebut akan muncul motivasi dalam dirinya sendiri yaitu untuk
sembuh dan pasien tersebut merasa masih berguna dalam kehidupan ini
(Maghfiroh, 2014)
Puring dengan pertimbangan bahwa Rumah Sakit ini adalah salah satu rumah
pasien dan keluarga yang salah satu penilaiannya berisi tentang standar bahwa
5
6
unit rawat inap terhadap kualitas pelayanan rohani dan pengaruhnya terhadap
Mei 2017 kepada 3 orang pasien kronis yang sedang menjalani pengobatan di
unit rawat inap Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring. Selain itu, untuk
sarana dan prasarana. Apabila dilihat dari motivasi kesembuhan pasien yaitu
6
7
merasa cemas, takut dan khawatir terhadap penyakit yang diderita dan setelah
prasarana yang kurang mendukung seperti sound systems yang masih dalam
perbaikan.
pembacaan doa yang dipimpin oleh petugas pelayanan rohani diikuti oleh
kemudian ditanda tangani oleh perawat jaga sebagai bukti bahwa telah
dilaksanakan
7
8
Puring. Melalui skripsi dengan judul “Persepsi Pasien Unit Rawat Inap
hal yang penting. Kondisi yang dialami pasien kronis akan menyebabkan
psikis menjadi terganggu seperti timbul perasaan cemas, khawatir, dan takut.
Dengan kondisi semacam ini pasien sangat memerlukan bantuan dari orang di
sekelilingnya, tidak hanya bantuan fisik tetapi juga bantuan non fisik berupa
untuk sembuh penting untuk pasien karena hal ini akan menjadi salah satu
terapi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan medis yang ada. Fenomena
tersebut peneliti ingin meneliti mengenai Persepsi Pasien Unit Rawat Inap
8
9
2017.
9
10
penelitian ini adalah pasien penyakit tuberkulosis dan stroke di unit rawat
10
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ketenangan dan kesejukan hati dengan dorongan dan motivasi untuk tetap
11
12
tingkah laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri
ujian-Nya.
12
13
atau dasar pijak utama pelayanan rohani adalah Al-Qur‟an dan Sunnah
Qur‟an dan Sunnah Rasul itulah gagasan, tujuan dan konsep (pengertian,
berikut :
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S.
13
14
dalam suatu pertemuan tatap muka dengan satu klien atau lebih.
menggunakan teknik:
14
15
klien lebih dari satu orang, baik kelompok kecil, besar, atau
(psikologis).
15
16
& Davis kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
lekukan tubuh.
16
17
sholat
keluarga pasien
2.3. Persepsi
17
18
makna melalui prose yang rumit, baru dihasilkan persepsi (Atkinson dan
Hilgard: 1991).
indra, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak, dan baru
(Sunaryo, 2002).
yang dikategorikan kedalam dua unsur yaitu unsur indrawi dan unsur
1. Stimulus
18
19
mempersepsikan obyek :
2. Organisme (Komunikan)
19
20
sebagai berikut :
peristiwa.
20
21
emosional khalayak.
massa.
Karlinah, 2007)..
21
22
Motivasi ini diperoleh dari energi psikis dan fisik yang keluar dari
dorongan (drive) atau stimulus dalam diri seorang, istilah ini biasanya
22
23
1) Motivasi Intrinsik
2) Motivasi ekstrinsik
23
24
mendapatkan imbalan.
menjadi sehat kembali. Sedangkan pasien atau sakit dalam bahasa latin
"patien" jadi pengertian pasien adalah orang yang sakit (yang dirawat
24
25
dorongan atau kekuatan yang tumbuh dari dalam diri seorang yang
sebagai berikut:
bersikap positif kepada Allah itu sangat penting, karena Allah yang
(pasien).
semula.
25
26
individu.
26
27
Pasien yang memiliki motivasi proses pelayanan yang tinggi akan lebih
tekun, bersemangat, lebih tahan dan memiliki ambisi yang lebih tinggi
Mereka yang tidak memiliki motivasi dan terlihat kurang atau tidak
berdasarkan pengalaman masa lampau, sikap, harapan, dan nilai yang ada
sekilas dan sebentar saja. Karena peran petugas pelayanan rohani di rumah
27
28
rasa aman, tentram,terlindungi, bebas dari rasa cemas, depresi, stres dan
agama.
pelayanan akan bernilai tinggi jika memiliki kualitas. Menurut Goetsh &
sebagai berikut:
28
29
PERSEPSI PASIEN
TERHADAP KUALITAS MOTIVASI
PELAYANAN ROHANI KESEMBUHAN
Penampilan Staff PASIEN
Prosedur pelayanan TUBERKULOSIS DAN
rohani
Fasilitas pelayanan
STROKE
rohani
29
30
BAB III
30
31
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
kata-kata tertulis atau lisan dari informan. Penelitian ini dilakukan dengan
mengali lebih dalam dari berbagai sumber dan informasi mengenai Persepsi
Pasien Unit Rawat Inap Terhadap Kualitas Pelayanan Rohani dan Motivasi
yaitu karena salah satu rumah sakit yang memiliki pelayanan rohani bagi
pasien rawat inap di Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober s.d.
November 2017.
33
yang berkaitan dengan penelitian secara lengkap dan jelas. Informasi yang
informan yaitu:
tuberkulosis.
penyakit tuberkulosis.
orang.
berikut :
penelitian ini yaitu pasien dewasa usia lebih dari 18 tahun, tidak ada
diteliti.
b) Kriteria ekslusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang tidak
ekslusi dalam penelitian ini yaitu pasien usia kurang dari 18 tahun,
telaah dokumen. Serta peneliti juga menggunakan alat bantu berupa alat tulis,
35
kamera, dan perekam suara agar dapat memperkuat akurasi data mengenai
motivasi kesembuhan pasien penyakit tuberkulosis dan stroke unit rawat inap
di RSMTP.
rohani di RSMTP.
nantinya akan menunjang hasil dari penilitian. Data sekunder ini terdiri
dari :
- Profil RSMTP.
pasien.
b. Observasi
mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi
c. Telaah Dokumen
terhadap dokumen. Dokumen disini adalah job desk atau uraian tugas
di RSMTP.
peristiwa dan atau menjelaskan kesimpulan dari berbagai arah. Proses dan
1. Transkip
tersebut akan di transkrip secara manual sehingga data yang didapat bisa
2. Familiarisasi Data
atau pencocokan dari data yang telah ditranskrip tadi dengan data mentah
yang berupa catatan atau rekaman sehingga data yang di dapatkan bisa
3. Coding
data yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga pada setiap kode akan
7. Intepretasi Data
interprestasikan hasilnya.
Penelitian ini menyajikan data dalam bentuk narasi dan dilegkapi dengan
tentang Persepsi Pasien Unit Rawat Inap terhadap Kualitas Pelayanan Rohani
Tahun 2017.
40
melakukan validasi data. Dalam penelitian ini validasi data yang dilakukan
a. Triangulasi Sumber
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber
yang berbeda.
b. Triangulasi Metode
sumber yang sama (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini, metode yang
peneliti dapat melakukan analisis secara tepat, akurat, dan terpercaya. Sehingga
didapatkan analisis data yang tepat, akurat dan terpercaya. Adapun tabel
BAB V
HASIL
merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe C yang ada di wilayah
hingga pada tahun 1969 resmi berdiri Balai Kesehatan Ibu dan Anak
2020.
unggulan.
Kaur Diklat
Ns. Meliana Ningsih, S.Kep
Rekruitment
Richa Juniartha, S.Psi
berikut visi dan misi yang dimiliki unit pelayanan rohani RSMTP:
nilai Islam.
Taman Puring
dari empat informan dari pihak pelayanan rohani Rumah Sakit, sepuluh
stroke kategori ringan dan sedang. Hal tersebut dikarenakan pasien penderita
aurat, berbahan tebal ,tidak transparan, dan tidak sempit membentuk lekukan
rohani yang diberikan kepada pasien tersebut. Oleh karena itu, persepsi
penyakit tuberkulosis dan pasien penyakit stroke unit rawat inap terhadap
rohani sudah rapi dan sopan. Berikut pernyataan kutipan wawancara perihal
informasi tersebut :
IKT 3 :
IPKT 3 :
48
terhadap penampilan petugas pelayanan rohani rapi dan sopan dan menurut
IKPT 3 terdapat hal yang berbeda yaitu seluruh perawat wanita yang bekerja
IKS 7 :
IPKS 7 :
dan sesuai dengan syariat Islam. Menurut IKPS 7 terdapat hal yang berbeda
informasi tersebut :
IPM :
“Oh yaa, untuk seragam kami memiliki seragam yaitu berupa jas untuk
laki-laki dan blazer untuk perempuan. Baju yang dikenakan tentunya
menurut syariat Islam yaitu yang menutupi aurat, rapih, sopan dan tidak
terlalu sempit”
IP 1 :
IP 2 :
“Ada waktu awal dikasih semacem jas gitu tapi sekarang udah ga
dipakai ya paling pakai baju dinas aja”
stroke.
“Kalau seragam khusus untuk baju tidak ada, tapi setiap petugas pelayanan
rohani disediakan jas atau blezer khusus untuk pelayanan Untuk petugas
pelayanan rohani laki-laki menggunakan peci dan jas, kalau untuk petugas
pelayanan rohani perempuan menggunakan blezer dan baju yang longgar
dan berhijab.”
potensi dan menyadari kembali akan eksistensinya sebagai mahluk Allah SWT,
Prosedur pelayanan rohani yang dimaksud adalah cara petugas rumah sakit
dalam memberikan pelayanan rohani kepada pasien dengan baik dan benar
sesuai dengan tata cara yang telah ada dalam A concept and Framework of
IKT 8 :
“Belum tahu kalau ada pelayanan rohani padahal dirawat disini sudah dari
hari sabtu tapi baru dikasih sekarang senin.”
IPKT 8:
“Baru tahu sekarang ini kalau ada pelayanan rohani karena pasien juga
baru sekali dirawat disini. Sebelumnya ga dibilangin apa-apa kalo mau ada
didoain seperti ini dari awal masuk.”
Hal tersebut dibenarkan oleh Informan Ahli. Dimana dalam pelaksanaan
rohani:
tanggapan yang berbeda. Bagi sebagian pasien penyakit tuberkulosis dan keluarga
pasien diketahui bahwa pasien merasa kurang cukup atas durasi pelayanan rohani
IKT 6 :
IPKT 6 :
“Tadi itu kurang lama masnya baca doanya tapi sudah bagus ada pelayanan
seperti ini jadi ingat ibadah
bahwa persepsi pasien tuberkulosis dan keluarga terhadap durasi pelayanan rohani
53
yaitu durasi pelayanan rohani kurang lama khususnya pada saat pemberian do‟a
kepada pasien.
diketahui bahwa pasien merasa kurang cukup atas durasi pelayanan rohani yang
IKS 1:
“Waktunya sebentar yaa menurut saya kurang lama, lebih bagus sedikit lebih
lama khususnya pas pemberian motivasi”
IPKS 1 :
“Oh yang tadi itu ya, agak kurang lama . Kalo bisa lebih lama waktunya pas
semangatin pasien”
persepsi pasien terhadap durasi pelayanan rohani yaitu waktu yang diberikan
persepsi pasien terhadap durasi pelayanan rohani dapat diambil kesimpulan bahwa
pasien merasa kurang cukup atas durasi pelayanan rohani yang diberikan. Namun,
ada perbedaan pendapat antara pasien penyakit tuberkulosis dan stroke terkait
durasi pelayanan yaitu bagi pasien tuberkulosis, durasi pelayanan dirasa kurang
pada saat pembacaan do‟a sedangkan bagi pasien penyakit stroke, durasi
pelayanan rohani dirasa kurang pada saat pemberian motivasi pada pasien.
Pelayanan rohani yang diberikan oleh petugas yaitu memberikan do‟a dan
motivasi kepada pasien, do‟a yang diberikan seperti do‟a keselamatan. Hal
IA :
IPM :
dengan pasien penyakit tuberkulosis dan pasien stroke pelayanan rohani yang
diterima oleh pasien yaitu berupa doa dan motivasi. Berikut kutipan wawancara
IKT 1 :
pelayanan rohani menurut IKT 1 petugas pelayanan rohani memberikan doa dan
semangat serta memberikan pesan untuk tidak lupa meminum obat. Sedangkan
Selain itu masih terdapat prosedur pelayanan yang tidak terlaksana yaitu tidak
tuntunan beribadah terkendala oleh salah satu faktor yaitu karena teralihkan
IP 1 :
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa masih adanya fasilitas yang belum
tersedia dan lengkap. Salah satunya yaitu masalah audio speaker. Hal tersebut
IPM :
Dari pernyataan IPM dan IP 2 dapat diketahui bahwa pihak rumah sakit
audio speaker yang hanya ada satu. Menurut IPM, sound system yang belum
memadai dikarenakan teknisi yang dapat membantu dalam masalah audio speaker
bahwa fasilitas yang telah disediakan Rumah Sakit yaitu arah kiblat yang berada
di setiap ruang rawat inap RSMTP. Berikut merupakan kutipan wawancara terkait
IP 1 :
“Ada arah kiblat selain itu untuk keluarga yang tidak membawa mukena bisa
pinjam di kami”
IP 2 :
“Ada audio tapi ga disetiap ruangan , di setiap ruamg rawat inap ada arah
kiblat, untuk mukena biasanya keluarga membawa sendiri”
diketahui bahwa masih terdapat ruang rawat inap yang belum ada arah kiblat. Hal
sebagai berikut :
58
IKT 9 :
“Arah kiblat tidak ada jadi, kami menghafal arah di musholla rumah sakit
kalo untuk mukena bawa sendiri dari rumah. Dan yang paling bagus ada
audio speaker kedengeran kalo pagi hari tapi, alangkah lebih baiknya kalo di
nyalakan pada malam hari biar tidurnya tenang.”
kekurangan dalam segi fasilitas yaitu belum tersedianya siaran televisi Islami
IKS 4 :
“Tapi disini kurang ada acara tv yang menyiarkan dakwah, ngaji, dan
sholawat.”
IPKS 8 :
“Kurang adanya tayangan televisi yang Islami padahal disini Rumah Sakit
Islam”
Dari pernyataan-pernyataan tersebut diketahui bahwa menurut IKS 4 dan
IPKS 8 fasilitas masih ada yang kurang yaitu terkait siaran televisi Islami seperti
dakwah, murotal karena menurut IPKS 8 RSMTP merupakan rumah sakit Islam.
fasilitas sudah tersedia namun belum memadai. Fasilitas yang belum memadai
seperti audio speaker yang hanya tersedia satu, arah kiblat yang belum ada di
setiap ruang rawat inap, serta saluran televisi yang menyiarkan acara Islami
tumbuh dari dalam diri seorang yang membuat seorang menjadi lebih
pasien stroke yaitu pada aspek pasien memiliki sikap postif. Dimana sikap
positif yang dimaksud adalah memiliki kepercayaan diri dan selalu optimis.
60
pesimis untuk sembuh total dari penyakit yang diderita. Berikut merupakan
IKS3 :
“Bapak ragu dan kurang percaya diri apakah bisa kembali sembuh seperti
sebelumnya karena tangan kiri saya sama kaki udah gak bisa gerak kaya
dulu dan sakit ini udah lumayan lama neng”
IKS 6 :
“Sekarang jadi susah ngomong bibir jadi susah digerakainnya udah lama
sakitnya belum sembuh-sembuh juga. Kalau sekarang lagi ikut terapi”
terkait kurang percaya diri dan rasa pesisimis yang dialami pasien. Berikut
”Iya, kadang suka kasihan lihatnya masih sulit gerak jadi suka mengeluh
kapan sembuh , tapi keluarga Cuma bisa kasih dukungan dan semnagat
serta berdoa”
IKT 3 :
IKT 5
“senang sekali dengan adanya doa dan tadi diberikan motivasi sehingga
saya menjadi percaya kalau minum obat rutin saya akan sembuh”
IKT 6
61
“ Awalnya saya merasa cemas akan penyakit yang saya derita karena ini
kan menular tapi setelah mendengarkan pelayanan tadi saya menjadikan
penyakit ini sebagai sebuah nikmat yan diberikan Allah”
IPKT 4 :
“Tadi dikasih penguatan juga untuk keluarga jadi kita akan lebih sering
mendakan dan memerhatikan agar pasien rajin minum obat”
IPKT 6
BAB VI
PEMBAHASAN
petugas pelayanan rohani dilengkapi dengan peci untuk petugas pria dan hijab
yang tidak sesuai yaitu petugas seharusnya mengenakan jas/ blazer yang telah
2
PERMINTAAN OLEH
PERMINTAAN PERAWAT
PELAYANAN BIMBINGAN PASIEN ATAU KELUARGA MENGHUBUNGI
ROHANI PASIEN DENGAN PETUGAS BIMROH
MENGISI INFORMED
CONSENT
PENCATATAN
PELAKSANAAN PETUGAS BIMROH
PELAKSANAAN
BIMBINGAN ROHANI MENGUNJUNGI PASIEN
BIMBINGAN ROHANI
sebagai berikut :
pasien.
operasi, dan bimbingan sakaratul maut. Selain itu Rumah Sakit belum
lanjutan.
dan kepercayaan pasien, dapat dilakukan sendiri oleh pasien dan keluarga
65
Rumah Sakit.
tertentu yang khusus sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa hanya satu
memberikan tuntunan ibadah wudhu dan sholat. Hal ini tidak terlaksana
sepenuhnya lengkap. Salah satu fasilitas yang belum lengkap yaitu arah qiblat
yang belum tersedia di seluruh ruang rawat inap. Mukena juga tidak
dan observasi diketahui bahwa mukena dapat di pinjam kepada perawat atau
Selain itu, yang masih belum memadai adalah audio speaker dan
diketahui bahwa hal tersebut disebabkan audio yang hanya ada di luar ruang
rawat inap merupakan audio bersama dengan unit lain yang ada di Rumah
oleh MUKISI. Hanya ada satu poin yang belum sesuai yaitu saluran televisi
Puring
sebagai berikut:
itu melakukan sikap yang sifatnya positif. Sikap positif tidak hanya kepada
b. Berorientasi pada suatu tujuan, yaitu orientasi tingkah laku diarahkan pada
Muhammadiyah Taman Puring. Hal tersebut dapat dilihat dari kesesuaian ada
atau tidaknya pengaruh dalam tiga aspek yaitu adanya sikap positif, adanya
pada pasien penyakit tuberkulosis terdapat pengaruh dalam tiga aspek yaitu
adanya sikap positif, adanya orientasi pada tujuan dan kekuatan yang
mendorong individu. Sedangkan pada pasien stroke hanya terdapat dua aspek
yang berpengaruh yaitu adanya orientasi pada tujuan dan kekuatan yang
mendorong individu.
68
BAB VII
7.1. Simpulan
pelayanan rohani memiliki penampilan yang sopan dan rapi serta sesuai
pasien merasa kurang cukup atas durasi pelayanan rohani yang diberikan.
dirasa kurang pada saat pembacaan do‟a sedangkan bagi pasien penyakit
satu aspek pelayanan yang tidak terpenehui yaitu tuntunan ibadah. Hal
69
untuk pasien.
yang belum memadai seperti audio speaker yang hanya tersedia satu,
arah kiblat yang belum ada di setiap ruang rawat inap, serta saluran
adanya sikap positif, adanya orientasi pada tujuan dan kekuatan yang
aspek yang berpengaruh yaitu adanya orientasi pada tujuan dan kekuatan
Sedangkan pasien penyakit stroke pesimis dan tidak percaya diri bahwa
7.2. Saran
c. Pihak rumah sakit dapat memaksimalkan fasilitas yang ada seperti saat
audio speaker hanya ada di luar ruang rawat inap maka sebaiknya
seperti tata cara berwudhu, tata cara sholat, dan menyiarkan lantunan ayat
tentang kepercayaan diri dan penanaman rasa optimis bahwa pasien dapat
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Baru.
Al- Qur‟an dan Terjemahannya. Departemen Agama RI. 2014. Jakarta : Bumi
Restu.
Walisongo Semarang.
Atkinson, R.C., dan E.R. Hilgar. 1991. Pengatar Psikologi, diterjemahkan oleh
Teraju.
72
PT Remaja Rosdakarya..
Faqih, Ainur Rochim, 2001. Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta: UII
Press.
Feist, J & Feist, G.J. 1998. Theories of Personality, Fourth Edition. New York :
KARS. 2012. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2012. Jakarta : Komisi
Erlangga
Harapan Anda Tegal Tahun 2008. Fakultas Dakwah, Istitut Agama Islam
Sholeh, Abdurrahman & Muhib Abdul Wahab. 2004. Psikologi : Suatu Pengantar
Pustaka Utama.
W.J.S. Purwo Darminto. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Gramedia Indonesia.
LAMPIRAN
76
INFORMED CONSENT
Bapak/Ibu
Di -
Tempat
Jakarta,
Oktober 2017
Peneliti,
DINDA APRILIANI
77
Kode Informan* :
Nama Informan :
Jenis Kelamin :
Umur :
Diagnosa :
Nomor Telepon :
Hari/Tanggal Wawancara :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia menjadi respnden penelitian
yang dilakukan oleh saudara peneliti yaitu penelitian tentang “PERSEPSI PASIEN
UNIT RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ROHANI DAN
MOTIVASI KESEMBUHAN DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH TAMAN
PURING TAHUN 2017”. Kerahasiaan jawaban hasil wawancara yang diisi akan
dijaga sebaik mungkin dan hanya diketahui oleh peneliti.
Responden,
78
79
b. Kriteria Pasien
1. Pasien unit rawat inap diagnosa penyakit tuberkulosis
2. Pasien unit rawat inap diagnosa penyakit stroke ringan dan sedang
PEDOMAN WAWANCARA
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
9. Mengucapkan terimakasih
10. Selesai
81
LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR OBSERVASI
MATRIKS WAWANCARA PIMPINAN PELAYANAN ROHANI, PETUGAS PELAYANAN ROHANI DAN PERAWAT
IP IP1
3. Fasilitas Alat bantu IA “Alat bantu yaitu buku pedoman sebagai alat Fasilitas pendukung pelayanan
Pelayanan mengajarkan pasien, dan audio untuk memutar
pelaksanaan rohani belum memadai khususnya
rohani murotal”
pelayanan rohani masalah audio speaker yang masih
“Sarana pendukung yaitu arah qiblat, mukena, dan
Sarana sering trouble. Pihak yang
audio”
Pendukung bertanggungjawab yaitu tim
“Yang merawat logistik dan teknisi. Belum memadai
pelayanan rohani pelayanan rohani sendiri dibantu
khususnya audio masih bergabung dengan unit lain
Pihak yang sehingga untuk pemutaran terkendala. Kalo bisa ada dengan unit logistik dan teknisi
saluran khusus misal tata cara berwudhu dalam
bertanggung
bentuk visual karena sekarang setiap kamar
jawab merawat menggunakan tv.”
IPM “Fasilitas belum memadai, salah satunya sound
fasilitas
system misalnya lantunan ayat suci setiap unit ranap
35
#IP01
35
#IP02
2. Apakah ada kerja sama atau koordinasi pihak medis dengan petugas
pelayanan rohani dalam menangani pasien? (Probing: Apakah
pelayanan rohani menganggu proses layanan medis? Apakah dalam
SOP pelayanan medis terdapat nilai-nilai pelayanan rohani)
Perawat membantu pemenuhan spiritual seperti keluarga yang muslim
dibantu menunjukan arah kiblat. Selain itu, pasien yang tidak bisa
berwudhu dibantu dan dituntun untuk bertayamum dan mengajarkan
tata cara sholat ketika sakit.
#IPK01
#IPK03
#IPK04
43
#IPK05
#IPK07
#IPK09