Anda di halaman 1dari 122

SKRIPSI

PERSEPSI TENTANG COVID-19 PADA PENGUNJUNG


PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
(BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan)

Oleh:
SITI ASIA WULANDARI
NIM.20153020046

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021
PERSEPSI TENTANG COVID-19 PADA PENGUNJUNG
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

(Studi di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan ujian akhir Diploma


IV Kebidanan STIKes Ngudia Husada Madura

Oleh:

SITI ASIA WULANDARI


NIM : 20153020046

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021

i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

PERSEPSI TENTANG COVID-19 PADA PENGUNJUNG


PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

(Studi di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan)

Dibuat dalam melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Ilmu

Terapan Kebidanan pada Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes Ngudia

Husada Madura, sejauh yang saya ketahui bukanlah merupakan tiruan atau

duplikasi dari Skripsi yang sudah dipublikasikan atau pernah dipakai untuk

mendapatkan gelar Kesarjanaan di lingkungan STIKes Ngudia Husada Madura

maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian sumber

informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Pernyataan ini saya buat penuh tanggung jawab dan saya bersedia

menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila ditemukan atau

diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.

Bangkalan, Agustus 2021

SITI ASIA WULANDARI


NIM. 20153020046

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

PERSEPSI TENTANG COVID-19 PADA PENGUNJUNG


PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

(Studi di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan)

Dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Terapan Kebidanan pada

Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes Ngudia Husada Madura. Skripsi

ini telah diperiksa, dikonsulkan dan siap untuk diujikan pada sidang ujian skripsi

dan dinyatakan memenuhi syarat sah sebagai skripsi pada Program Studi Diploma

IV Kebidanan STIKes Ngudia Husada Madura.

Bangkalan, 23 Agustus 2021


Pembimbing

Siti Rochimatul Lailiyah, S.SiT., M.Kes


NIDN. 0723118401

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

PERSEPSI TENTANG COVID-19 PADA PENGUNJUNG


PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

(Studi di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan)

Dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Terapan


Kebidanan pada Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes Ngudia Husada
Madura. Skripsi ini akan diseminarkan pada tanggal 23 Agustus 2021 dihadapan
tim penguji skripsi Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes Ngudia Husada
Madura Bangkalan dan telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan yang
diberikan dari pembimbing.

Bangkalan, Agustus 2021

Tim Penguji

Ketua : Dr. Eny Susanti, M. Keb (…………………..)

Anggota : Rila Rindi Atina, S.ST., M.AP., M.Kes (……………...........)

Anggota : Siti Rochimatul Lailiyah, S.SiT., M.Kes (..………………….)

Mengetahui,
Ketua Prodi DIV Kebidanan
STIKes Ngudia Husada Madura

Lelly Aprilia Vidayati, S.SiT., M.Kes


NIDN. 0729048401

iv
CURRICULUM VITAE

Nama : Siti Asia Wulandari

TempatdanTanggalLahir : Bangkalan, 27 April 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Madura/Indonesia

Alamat : Jl. Kh. A. Munif No. 33 Burneh, Bangkalan

RiwayatPendidikan

1. TK As- Shomadiyah Burneh : Lulus Tahun 2004


2. SDN Burneh 01 : Lulus Tahun 2010
3. SMP Negeri 02 Bangkalan : Lulus Tahun 2013
4. SMA Negeri 03 Bangkalan : Lulus Tahun 2016
5. Poltekkes Kemenkes Surabaya : Lulus Tahun 2019

v
Siti Asia Wulandari Dosen Pembimbing
NIM. 20153020046 Siti Rochimatul Lailiyah, S.SiT.,M.Kes
D4 Kebidanan STIKesNgudia NIDN : 0723118401
Husada Madura
PERSEPSI TENTANG COVID-19 PADA PENGUNJUNG
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

ABSTRAK
Mengenai persepsi masyarakat dapat dijelaskan bahwa persepsi sering
disebut dengan pandangan, gambaran atau anggapan, dikarenakan persepsi
memiliki tanggapan individu mengenai suatu permasalahan. Berdasarkan hasil
survei awal pendahuluan yang dilakukan di BPM Jariyah Amd,. Keb pada
bulan Januari didapatkan 70% dari 20 orang pengunjung pelayanan KIA
memiliki persepsi yang salah masalah covid diantaranya ibu hamil, ibu berKB,
dan pasien umum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi tentang
covid-19 pada pengunjung pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Metode penelitian menggunakanan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
kuantitatif. Dalam penelitian ini variabelnya adalah persepsi tentang
patogenesis covid-19, tingkat bahaya, cara pencegahan, dan cara penanganan
covid-19. Pengambilan sampel dengan accidental sampling didapatkan jumlah
estimasi pengunjung pelayanan KIA dalam 2 bulan sebanyak 60 orang.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Kuesioner.
Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis kuesioner menunjukkan persepsi
pengunjung pelayanan KIA memiliki persepsi yang baik tentang patogenesis
covid-19 sebanyak 63 pengunjung pelayanan KIA (67%), bahaya covid-19
sebanyak 72 pengunjung pelayanan KIA (77%) dan cara penanganan covid-19
sebanyak 52 pengunjung pelayanan KIA (55%). Namun pengunjung pelayanan
KIA belum memiliki persepsi yang baik tentang cara pencegahan covid-19
sebanyak 50 pengunjung pelayanan KIA (53%). Kesimpulan dari penelitian ini
adalah pengunjung pelayanan KIA belum memiliki persepsi tentang cara
pencegahan covid-19.
Persepsi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman serta wawasan
seseorang, maka semakin baik pengetahuan, semakin banyak wawasan serta
pengalaman maka akan semakin baik persepsi yang dimiliki seseorang. Persepsi
yang baik mencerminkan bahwa sudah memahami tentang covid-19 sehingga
masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19
dan tidak mengakibatkan peningkatan kasus positif covid-19. Peran tenaga
kesehatan, khususnya bidan sangat penting untuk bisa memberikan informasi
dan edukasi terhadap pengunjung pelayanan tentang patogenesis, bahaya, cara
pencegahan, dan penanganan covid-19. Tidak hanya itu, selama masa pandemi
harus mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan selalu
berpikir positif untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Kata Kunci : Persepsi, pengujung pelayanan KIA, Covi-19

vi
Siti Asia Wulaandari Advisor
NIM. 20153020046 Siti Rochimatul Lailiyah, S.SiT.,M.Kes
D4 Midwifery Study Program NIDN: 0723118401
THE PERCEPTION OF COVID-19 AMONG VISITORS TO
MATERNAL AND CHILD HEALTH SERVICES

ABSTRACT

Regarding public perception, it can be explained that perceptions are


often referred to as views, images, or assumptions because perceptions have
individual responses about a problem. Based on the results of a preliminary
survey conducted at BPM Jariyah Amd,. In January, it was found that 70% of
the 20 visitors to the MCH service had the wrong perception of the covid
problem, including pregnant women, mothers on family planning, and general
patients. The purpose of this study is to determine the perception of covid-19
among visitors to maternal and child health services.
The research method used descriptive quantitative with a quantitative
approach. In this study, the variables were perceptions of the pathogenesis of
covid-19, the level of danger, methods of prevention, and ways of handling
covid-19. Sampling by accidental sampling obtained the estimated number of
visitors to MCH services in 2 months as many as 60 people. The instrument in
this study used a questionnaire.
The results of the study based on the results of questionnaire analysis
showed that the perception of visitors to MCH services had a good perception
of the pathogenesis of covid-19, as many as 63 visitors to MCH services (67%),
the dangers of covid-19 as many as 72 visitors to MCH services (77%) and how
to handle covid-19 as many as 52 visitors to MCH services (55%). However,
visitors to MCH services did not yet have a good perception of how to prevent
covid-19, as many as 50 visitors to MCH services (53%). This study concluded
that visitors to MCH services did not yet have a perception of how to prevent
covid-19.
Perception is strongly influenced by one's knowledge, experience, and
insight, the better the knowledge, the more insight and experience, the better
one's perception will be. A good perception reflects that they already
understand about covid-19 so that people do not ignore health protocols during
the Covid-19 pandemic and do not result in an increase in positive cases of
COVID-19. The role of health workers, especially midwives, is very important
to be able to provide information and education to service visitors about the
pathogenesis, dangers, prevention, and handling of COVID-19. Not only that,
during the pandemic, you must consume nutritious food, get enough rest and
always think positively to increase endurance.
Keyword: Perception, end of MCH service, Covid-19

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Persepsi Tentang Covid-19 Pada Pengunjung Pelayanan

Kesehatan Ibu Dan Anak di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan”.

Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai

salah satu syarat kelulusan Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes Ngudia

Husada Madura. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari

berbagai pihak, skripsi ini tidak bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. DR. Mustofa Haris, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua Yayasan Ngudia Husada

Madura.

2. DR. M. Hasinuddin, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua STIKes Ngudia

Husada Madura

3. Lely Aprilia Vidayati, S. SiT., M.Kes selaku kaprodi D IV Kebidanan

STIKes Ngudia Husada Madura.

4. Siti Rochimatul Lailiyah, S.SiT., M.Kes selaku pembimbing dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Kedua orang tua yang selalu melantunkan doa sehingga mempermudah

disetiap langkah

6. Teman-teman D-IV Kebidanan STIKes Ngudia Husada Madura yang juga

berperan dalam penyelesaian skripsi ini.

viii
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu peneliti

mengharapkan kritik dan saran sebagai masukan demi kesempurnaan penyusunan

skripsi ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

bagi penulis pada khususnya.

Bangkalan, Agustus 2021

Peneliti

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...............................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................
................................................................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
CIRRICULUM VITAE...........................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
ABSTRACT...........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Identifikasi Penyebab Masalah.........................................................................4
1.3 Batasan Masalah................................................................................................7
1.4 Rumusan Masalah.............................................................................................7
1.5 Tujuan Penelitian..............................................................................................8
1.6 Manfaat Penelitian............................................................................................8
1.7 Penelitian Terdahulu.........................................................................................9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................11
2.1 Konsep Persepsi..............................................................................................11
2.1.1 Definisi...................................................................................................11
2.1.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi.......................................................12
2.1.3 Syarat Agar Individu Dapat Mengadakan Persepsi...............................15
2.1.4 Proses Terjadinya Persepsi.....................................................................16
2.1.5 Alat Ukur Persepsi.................................................................................18
2.1.6 Transformasi Skor Persepsi...................................................................18
2.2 Konsep Dasar Virus Corona.............................................................................21
2.1.1 Definisi...................................................................................................21
2.2.2 Patogenesis dan Patofisiologi.................................................................22
2.2.3 Manifestasi Klinis .................................................................................23
2.2.4 Cara Penularan.......................................................................................25
2.2.5 Penegakkan Diagnosis ..........................................................................25
2.2.6 Pemeriksaan Penunjang.........................................................................27
2.2.7 Tatalaksana Umum................................................................................28
2.2.8 Pencegahan Penularan........................................................................... 29
2.2.9 Deteksi Dini Di Wilayah....................................................................... 31
2.3 Kerangka Konseptual......................................................................................33
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................35
3.1 Desain Penelitian.............................................................................................35
3.2 Identifikasi Variabel........................................................................................35
3.3 Definisi Operasional........................................................................................36
3.4 Populasi Dan Teknik Sampling......................................................................37

x
3.4.1 Populasi..................................................................................................37
3.4.2 Teknik Sampling ...................................................................................37
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................38
3.6 Alat Pengumpulan Data..................................................................................38
3.7 Validitas dan Reliabilitas.................................................................................38
3.7.1 Uji Validitas...........................................................................................39
3.7.2 Uji Reliabilitas.......................................................................................40
3.8 Etika Penelitian................................................................................................40
3.8.1 Nilai Sosial.............................................................................................40
3.8.2 Nilai Ilmiah............................................................................................40
3.8.3 Pemerataan Beban dan Manfaat.............................................................41
3.8.4 Potensi Manfaat dan Resiko...................................................................41
3.8.5 Rahasia dan Privacy...............................................................................41
3.8.6 Informed Consent...................................................................................41
3.9 Cara Pengumpulan Data...................................................................................42
3.10 Pengolahan Data.............................................................................................43
3.10.1 Editing..................................................................................................43
3.10.2 Scoring.................................................................................................43
3.10.3 Coding..................................................................................................46
3.10.4 Tabulating............................................................................................46
3.11 Analisa data....................................................................................................46
3.12 Kerangka Kerja..............................................................................................47
BAB 4 HASIL PEELITIAN................................................................................48
4.1 Data Umum.....................................................................................................48
4.1.1 Gambaran Tempat Penelitian............................................................48
4.1.2 Karakteristik Responden...................................................................48
4.2 Data Khusus.....................................................................................................49
BAB 5 PEMBAHASAN.......................................................................................57
5.1 Persepsi tentang patogenesis covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA di
BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan..................................................57
5.2 Persepsi tentang bahaya covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA di BPM
Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan............................................................60
5.3 Persepsi tentang cara pencegahan covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA
di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan..............................................63
5.4 Persepsi tentang penanganan covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA di
BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan..................................................66
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................70
6.1 Kesimpulan.......................................................................................................70
6.2 Saran.................................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................72
LAMPIRAN..........................................................................................................73

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Identifikasi Penyebab Masalah.............................................................4


Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.........................................................................33
Gambar 3.1 Kerangka Kerja..................................................................................47

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu................................................................................9


Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................36
Tabel 4.1 Karakteristik Pengunjung Pelayanan KIA.............................................48
Tabel 4.2Distribusi Frekuensi karakteristik responden berdasarkan Persepsi
tentang patogenesis covid-19.................................................................................49
Tabel 4.3 Pernyataan persepsi tentang patogenesis covid-19 di pelayanan KIA
BPM Jariyah, Amd. Keb .......................................................................................49
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi karakteristik responden berdasarkan Persepsi
tentang bahaya covid-19........................................................................................50
Tabel 4.5 Pernyataan persepsi tentang bahaya covid-19 di pelayanan KIA BPM
Jariyah, Amd. Keb..................................................................................................51
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi karakteristik responden berdasarkan Persepsi
tentang cara pencegahan covid-19.........................................................................52
Tabel 4.7 Pernyataan persepsi tentang cara pencegahan covid-19 di pelayanan
KIA BPM Jariyah, Amd. Keb...............................................................................53
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi karakteristik responden berdasarkan Persepsi
tentang cara penanganan covid-19.........................................................................54
Tabel 4.9 Pernyataan persepsi tentang cara penanganan covid-19 di pelayanan
KIA BPM Jariyah, Amd. Keb...............................................................................55

xiii
DAFTAR SINGKATAN

Arti Lambang:
/ : Atau
% : Persentase
> : Lebih Dari
≥ : Lebih Besar Sama Dengan
< : Kurang Dari
APD : Alat Pelindung Diri
o
C : Derajat Celcius
KIA : Kesehatan Ibu Anak
dkk : dan kawan-kawan
SSP : Susunan Saraf Pusat
USG : Ultrasonography
WHO : World Health Organization
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
RNA : Ribonukleat Acid
SARS : severe acute respiratorysyndrome
MERS : Middle East respiratory syndrome
ACE-2 : angiotensin-converting enzyme 2
ARDS : Acute Respiratory Distress Syndrome
ISPA : infeksi saluran pernapasan atas
PPI : pencegahan dan pengendalian infeksi
SpO2 : Saturation of pheriperal oxygen
PHBS : Pola hidup bersih dan sehat
BPM : Bidan Praktek Mandiri

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian ......................................................................74


Lampiran 2 : Surat Balasan .................................................................................75
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Bakesbangpol................................................76
Lampiran 4 : Sertifikat KEPK..............................................................................78
Lampiran 5 : Lembar Permohonan Menjadi Responden.....................................79
Lampiran 6 : Lembar Pernyataan Responden......................................................80
Lampiran 7 : Kuesioner .......................................................................................82
Lampiran 8 : Rekapitulasi Data Hasil Penelitian.................................................87
Lampiran 9 : Hasil Uji Statistik...........................................................................97

xv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengenai persepsi masyarakat dapat dijelaskan bahwa persepsi sering

disebut dengan pandangan, gambaran atau anggapan, dikarenakan persepsi

memiliki tanggapan individu mengenai suatu permasalahan. Sedangkan di

dalam kamus besar psikologi, persepsi yaitu proses penelitian seseorang

terhadap lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga

menjadi mengerti segala sesuatu yang terdapat di lingkungan individu

tersebut (Nursalam & Syarifuddin, 2017). Persepsi merupakan tanggapan

(penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan, proses seseorang mengetahui

beberapa hal melalui pancainderanya. Persepsi adalah proses pemahaman

atau pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus (Sumanto,

2014). Penyakit yang disebabkan virus corona, atau dikenal dengan

COVID-19, adalah jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum

pernah diidentifikasi menyerang manusia sebelumnya (Widiyani, 2020).

Kasus virus corona muncul dan menyerang manusia pertama

kali di provinsi Wuhan, China. Awal kemunculannya diduga

merupakan penyakit pneumonia, dengan gejala serupa sakit flu pada

umumnya. Gejala tersebut di antaranya batuk, demam, letih, sesak

napas, dan tidak nafsu makan. Namun berbeda dengan influenza, virus

corona dapat berkembang dengan cepat hingga mengakibatkan infeksi

lebih parah dan gagal organ serta kematian. Kondisi darurat ini terutama

terjadi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya (Mona, 2020).

1
2

Menurut Robbins dalam Deriyanto D. (2018) bahwa persepsi positif

merupakan penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan

pandangan yang positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang

dipersepsikan atau dari aturan yang ada. Persepsi positif tentang covid-19

adalah persepsi yang mencerminkan bahwa sudah memahami covid-19

merupakan suatu penyakit yang sangat berbahaya dan harus segera dilakukan

pencegahan agar tidak terpapar covid-19.

Berdasarkan hasil penelitian dari Mourine V. Lomboan, dkk (2020) hasil

wawancara mendalam, diperoleh persepsi masyarakat tentang pencegahan

Covid-19 dalam menghindari menyentuh daerah wajah, menerapkan etika

bersin dan batuk, pakai masker, social distancing/physical distancing dan

mencuci bahan makanan sebelum dimasak sudah sesuai dengan protocol

kesehatan. Namun untuk mencuci tangan dan membersihkan perabot didalam

rumah beberapa informan belum memiliki persepsi tentang pencegahan

Covid-19 sesuai protocol kesehatan. Berdasarkan hasil survei awal

pendahuluan yang dilakukan di BPM Jariyah Amd,. Keb pada bulan Januari

didapatkan 70% dari 20 orang pengunjung pelayanan KIA memiliki persepsi

yang salah masalah covid diantaranya ibu hamil, ibu berKB, dan pasien

umum.

Hasil persepsi pengunjung pelayanan KIA tentang pandemi covid yaitu

corono sudah hilang, corona hanya berita yang dibuat-buat, tidak akan

tertular, hanya penyakit biasa, tidak mematikan, merasa sudah kebal, dan

corona akan selesai dengan sendirinya, hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat memiliki persepsi yang salah masalah covid.


3

Menurut Notoatmodjo (2015), ada banyak faktor yang akan

menyebabkan stimulus masuk dalam rentang perhatian seseorang. Faktor

tersebut dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor eksternal dan faktor

internal. Faktor eksternal adalah faktor yang melekat pada objeknya,

sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang

mempersepsikan stimulus tersebut. Faktor internal yang mempengaruhi

persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang

mencakup beberapa hal antara lain : Pengalaman atau Pengetahuan, Minat,

Harapan (Expectation), Kebutuhan, Motivasi, Emosi, Budaya. Sementara

itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah Kontras,

Perubahan Intensitas, Pengulangan (Repetition), Sesuatu Yang Baru

(Novelty), Sesuatu Yang Menjadi Perhatian Orang Banyak. Persepsi sangat

dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman serta wawasan seseorang, maka

semakin baik pengetahuan, semakin banyak wawasan serta pengalaman

maka akan semakin baik persepsi yang dimiliki seseorang, sehingga mampu

memberikan respon yang positif terhadap stimulus yang diterima (Ahirman,

2009).

Banyak kalangan masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana cara

penyebaran dari virus corona ini dan bagaimana gejala awal dari virus ini.

Bahkan banyak masyarakat yang sama sekali tidak mengetahui apa itu “Virus

Corona” sehingga mengabaikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-

19 tersebut sehingga mengakibatkan peningkatan kasus positif covid-19.

Langkah - langkah untuk mengatasi masalah (persepsi masyarakat yang

salah) telah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat menyelesaikan kasus luar
4

biasa ini, seperti mensosialisasikan gerakan Physical Distancing, Stay at

Home, memakai masker saat keluar rumah, Menerapkan protokol kesehatan

(Kemenkes, 2020). Dalam mengatasi hal ini bidan memberikan pendidikan

kesehatan pada pengunjung pelayanan KIA.

1.2 Identifikasi Penyebab Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

persepsi masyarakat tentang covid-19 adalah :

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi


masyarakat tentang covid-19
1. Faktor eksternal
a. Kontras
b. Perubahan Intensitas
c. Pengulangan (Repetition)
d. Sesuatu Yang Baru (Novelty) Adanya persepsi yang salah
e. Sesuatu Yang Menjadi Perhatian Orang tentang pandemi covid
Banyak (70%)
2. Faktor internal
a. Pengalaman atau Pengetahuan
b. Minat
c. Harapan (Expectation)
d. Kebutuhan
e. Motivasi
f. Emosi
g. Budaya

Gambar 1.1 Identifikasi penyebab masalah

Sumber: (Notoatmodjo 2015),

Menurut Notoatmodjo (2015), ada banyak faktor yang akan

menyebabkan stimulus masuk dalam rentang perhatian seseorang. Faktor

tersebut dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor eksternal dan faktor

internal. Faktor eksternal adalah faktor yang melekat pada objeknya,


5

sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang

mempersepsikan stimulus tersebut.

1. Faktor Eksternal

a. Kontras

Cara termudah dalam menarik perhatian adalah dengan membuat

kontras baik warna, ukuran, bentuk atau gerakan. KIE yang dilakukan

bidan dengan menggunakan media yang lebih berwarna dan menarik

akan mempengaruhi persepsi.

b. Perubahan Intensitas

Suara yang berubah dari pelan menjadi keras, atau cahaya yang

berubah dengan intensitas tinggi akan menarik perhatian seseorang.

Penyampaian KIE dengaan suara yang lebih keras akan menarik

perhatian seseorang.

c. Pengulangan (Repetition)

Dengan pengulangan, walaupun pada mulanya stimulus tersebut

tidak termasuk dalam rentang perhatian kita, maka akan mendapat

perhatian kita. Semakin sering diberikan KIE tentang covid-19 akan

mempengaruhi dan merubah persepsi yang salah tentang covid-19

d. Sesuatu Yang Baru (Novelty)

Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian kita

daripada sesuatu yang telah kita ketahui. Misalnya covid-19 sekarang

menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara.

e. Sesuatu Yang Menjadi Perhatian Orang Banyak


6

Suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan menarik

perhatian seseorang. Covid-19 adalah virus baru dan menjadi pandemi

yang terjadi di banyak negara.

2. Faktor Internal

a. Pengalaman atau Pengetahuan

Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan

faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan stimulus yang

kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa yang telah dipelajari akan

menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi. Pengetahuan

seseorang berbeda-beda sehingga menimbulkan perbedaan persepsi

tentang covid -19

b. Minat

Keinginan terhadap sesuatu. keinginan seseorang untuk

memperhatikan sesuatu hal seperti pandemi covid-19.

c. Harapan (Expectation)

Harapan terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi terhadap

stimulus. Harapan seseorang terhadap pandemi covid-19 agar segera

berakhir.

d. Kebutuhan

Kebutuhan akan menyebabkan seseorang menginterpretasikan

stimulus secara berbeda. Bagaimana kuatnya seseorang mencari tau

tentang covid-19 sehingga dapat memberikan jawaban sesuai dengan

kebutuhan dirinya sendiri.

e. Motivasi
7

Motivasi akan mempengaruhi persepsi seseorang. Seseorang yang

termotivasi untuk menjaga kesehatannya akan menginterpretasikan

pandemi covi-19 sebagai sesuatu penyakit yang sangat berbahaya.

f. Emosi

Emosi seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap

stimulus yang ada. Misalnya seseorang yang sehat akan

mempersepsikan covid-19 tidak berbahaya.

g. Budaya

Seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan

menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara berbeda,

namun akan mempersepsikan orang-orang di luar kelompoknya

sebagai sama saja. Budaya dalam keluaarga mempengaruhi persepsi

tentang covid-19

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi penyebab masalah tersebut, penelitian ini hanya

berfokus untuk mengetahui persepsi tentang covid-19 pada pengunjung

pelayanan kesehatan ibu dan anak

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi tentang patogenesis covid-19 pada pengunjung

pelayanan KIA?

2. Bagaimana persepsi tentang tingkat bahaya covid-19 pada pengunjung

pelayanan KIA?
8

3. Bagaimana persepsi tentang cara pencegahan covid-19 pada pengunjung

pelayanan KIA?

4. Bagaimana persepsi tentang cara penanganan covid-19 pada pengunjung

pelayanan KIA?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi persepsi tentang covid-19 pada pengunjung pelayanan

KIA di BPM JARIYAH, Amd. Keb Burneh Bangkalan.

1.5.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi persepsi tentang patogenesis covid-19 pada

pengunjung pelayanan KIA

2. Mengidentifikasi persepsi tentang tingkat bahaya covid-19 pada

pengunjung pelayanan KIA

3. Mengidentifikasi persepsi tentang cara pencegahan covid-19 pada

pengunjung pelayanan KIA

4. Mengidentifikasi persepsi tentang cara penanganan covid-19 pada

pengunjung pelayanan KIA

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

masyarakat tentang persepsi tentang covid-19, dapat dijadikan informasi dan

referensi bagi mahasiswa kebidanan untuk penelitian selanjutnya.


9

1.6.2 Manfaat Praktis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai

persepsi tentang covid-19 dan meningkatan pengalaman tentang persepsi

covid-19.

1.7 Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Penulis & Variabel Desain Hasil


NO Judul penelitian tahun penelitian
penelitian
1 Persepsi Jeini Ester persepsi studi sebanyak 10% masyarakat
Masyarakat Nelwan, Ester masyarakat; observasional menilai bahwa pemerintah
tentang Candrawati kebijakan dengan telah melaksanakan
Pelaksanaan
Musa, tahun pemerintah; rancangan kebijakan dalam upaya
Kebijakan
Pemerintah 2020 Covid-19 penelitian cross pencegahan Covid 19.
tentang sectional study Kebijakan yang paling
Pencegahan rendah nilainya yaitu upaya
Corona Virus sosialisasi kepada
Disease 2019 di masyarakat tentang Covid-
Kecamatan 19. Selain itu, pengawasan
Tikala Kota pemerintah tentang
Manado penggunaan masker,
pengukuran suhu tubuh dan
kepemilikan dokumen sehat
dari institusi kesehatan dari
masyarakat yang masih
sekitar 11%.
2 Gambaran Mourine V. covid-19, metode masyarakat kelurahan
persepsi Lomboa, masyarakat kualitatif talikuran utara kecamatan
masyarakat Adisti A. kelurahan dengan kawangkoan utara belum
tentang Rumayar, talikuran utara, wawancara memiliki persepsi
pencegahan Chreisye K. F. Pencegahan, mendalam pencegahan yang sesuai
covid-19 di Mandagi, persepsi melalui online dengan protocol kesehatan .
kelurahan tahun 2020
talikuran utara
kecamatan
kawangkoan
utara
3 Persepsi Hendrik penelitian Hasil penelitian
10

Masyarakat Edison Covid-19, survey dengan menunjukkan bahwa hanya


Tentang Siahaineinia1, Penggunaan wawancara 23.33%
Penggunaan Tiar Lince Masker dan masyarakat menggunakan
Masker Dan Bakara, 2020 Cuci Tangan masker dan
Cuci Tangan 26.67% mencuci tangan.
Selama Pandemi
Covid-19 Di
Pasar Sukaramai
Medan
4 Persepsi Nina Novira, persepsi pendekatan Hasil penelitian
Masyarakat Rudi Iskandar komunitas, kuantitatif menunjukkan bahwa
Akan Pentingnya , Raehanul COVID-19, dengan sebagian besar masyarakat
Social Bahraen, 2020 jenis deskriptif percaya bahwa adopsi SD
jarak sosial
Distancing sangat penting. Namun,
Dalam persepsi tersebut tidak
Penanganan selalu berbanding lurus
Wabah Covid-19 dengan perilaku yang
sesuai.
Di Indonesia
5 Persepsi Pasien Nadya Rahma COVID-19, desain studi Hasil dari penelitian
dalam Puspita, Persepsi, cross sectional menunjukkan 52,3%
Implementasi Mustakim, Pelayanan memiliki persepsi bahwa
Pelayanan tahun 2020 Kesehatan penerapan pengendalian
Kesehatan pada teknis sudah sesuai, 56,1%
Masa Pandemik memiliki persepsi bahwa
COVID-19 di penerapan pengendalian
Wilayah Kota administratif sudah sesuai,
Bekasi Tahun dan 52,3% memiliki
2020 persepsi bahwa penerapan
Alat Pelindung Diri (APD)
di pelayanan kesehatan
wilayah Kota Bekasi sudah
sesuai
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Persepsi

2.1.1 Definisi Persepsi

Persepsi merupakan tanggapan (penerimaan) langsung dari

sesuatu; serapan, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui

pancainderanya. Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian

makna atas suatu informasi terhadap stimulus (Sumanto, 2014). Persepsi

juga disebut sebagai inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat,

tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang

menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.

Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah

dan semakin sering mereka berkomunikasi.

Presepsi merupakan serangkaian proses rumit yang melaluinya kita

memperoleh dan mengintepretasikan informasi indrawi. Intepretasi ini

memungkinkan kita untuk mencerap lingkungan kita secara bermakna.

Organisasi perseptual merupakan proses mengorganisasi komponen-

komponen pemandangan menjadi objek-objek terpisah. Pemisahan ini

penting bagi pengenalan objek tersebut (Ling & Calting, 2012).

Dalam Zamroni (2013) berpendapat bahwa persepsi adalah proses

individu dapat mengenali objek atau fakta objektif dengan menggunakan

alat individu. Persepsi sesorang terhadap sesuatu objek tidak berdiri

11
12

sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam

maupun dari luar dirinya

Persepsi dihasilkan dari kongkritisasi pemikiran, kemudian

melahirkan konsep atau ide yang berbeda-beda dari masing-masing orang

meskipun obyek yang dilihat sama. (Rahmadani, 2015)

Kesimpulannya, persepsi merupakan suatu proses yang terjadi

didalam diri individu untuk mengetahui beberapa hal melalui

pancainderanya, sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan

menghayati tentang hal yang diamati atau dilakukan, baik yang berasal

dari luar maupun dari dalam diri individu

2.1.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi

Menurut Notoatmodjo (2015), ada banyak faktor yang akan

menyebabkan stimulus masuk dalam rentang perhatian seseorang. Faktor

tersebut dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor eksternal dan faktor

internal. Faktor eksternal adalah faktor yang melekat pada objeknya,

sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang

mempersepsikan stimulus tersebut.

1. Faktor Eksternal

a. Kontras

Cara termudah dalam menarik perhatian adalah dengan

membuat kontras baik warna, ukuran, bentuk atau gerakan.

b. Perubahan Intensitas
13

Suara yang berubah dari pelan menjadi keras, atau cahaya yang

berubah dengan intensitas tinggi akan menarik perhatian seseorang.

c. Pengulangan (Repetition)

Dengan pengulangan, walaupun pada mulanya stimulus

tersebut tidak termasuk dalam rentang perhatian kita, maka akan

mendapat perhatian kita.

d. Sesuatu Yang Baru (Novelty)

Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian kita

daripada sesuatu yang telah kita ketahui.

e. Sesuatu Yang Menjadi Perhatian Orang Banyak

Suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan

menarik perhatian seseorang.

2. Faktor Internal

a. Pengalaman atau Pengetahuan

Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang

merupakan faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan

stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa yang

telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan

interpretasi.

b. Minat

Keinginan terhadap sesuatu.

c. Harapan (Expectation)

Harapan terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi

terhadap stimulus.
14

d. Kebutuhan

Kebutuhan akan menyebabkan seseorang menginterpretasikan

stimulus secara berbeda.

e. Motivasi

Motivasi akan mempengaruhi persepsi seseorang. Seseorang

yang termotivasi untuk menjaga kesehatannya akan

menginterpretasikan rokok sebagai sesuatu yang negatif.

f. Emosi

Emosi seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap

stimulus yang ada. Misalnya seseorang yang sedang jatuh cinta

akan mempersepsikan semuanya serba indah.

g. Budaya

Seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan

menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara

berbeda, namun akan mempersepsikan orang-orang di luar

kelompoknya sebagai sama saja.

Menurut Thoha dalam Khusna (2016), ada dua faktor yang

mempengaruhi persepsi seseorang yaitu:

1. Faktor internal: Perasaan, sikap, dan kepribadian individu, prasangka,

keinginan, atau harapan, perhatian (focus), proses belajar, keadaan

fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan

motivasi
15

2. Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh,

pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan,

pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi itu ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal meliputi perasaan, emosi, pengetahuan dan sebagainya.

Sedangkan faktor eksternal meliputi latar belakang keluarga, sesuatu yang

baru, pengulangan, dsb.

2.1.3 Syarat Agar Individu Dapat Mengadakan Persepsi

Dengan persepsi individu dapat menyadari dan dapat mengerti

tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnyan maupun tentang

keadaan dari individu yang bersangkutan. Alat penghubung antara

individu dengan dunia luar adalah alat indra. Persepsi merupakan suatu

proses yang didahului pengindraan, yaitu dengan diterimanya stimulus

oleh reseptor, diteruskan ke otak atau pusat saraf yang di organisasikan

dan diinterpretasikan sebagai proses psikologis. Akhirnya individu

menyadari tentang apa yang dilihat dan didengarkan (Amida, 2013).

1. Adanya objek: Objek stimulus alat indra (reseptor). Stimulus berasal

dari luar individu (langsung mengenai alat saraf sensoris yang bekerja

sebagai reseptor).

2. Adanya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan

persepsi.

3. Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus.


16

4. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat

saraf atau pusat kesadaran). Dari otak dibawah melalui saraf motoris

sebagai alat untuk mengadakan responsi.

2.1.4 Proses Terjadinya Persepsi

Adapun proses persepsi menurut Udai Parek (Sobur, 2013) antara lain:

1. Proses penerimaan rangsangan

Proses pertama dalam persepsi adalah menerima rangsangan atau

data dari berbagai sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca

indra. Kita melihat sesuatu, mencium, merasakan atau menyentuhnya

sehingga kita mempelajari segi-segi lain dari sesuatu itu.

2. Proses menyeleksi rangsangan

Setelah diterima, rangsangan atau data diseleksi. Tidaklah mungkin

untuk memperlihatkan semua data yang diterima. Demi menghemat

perhatian yang dipergunakan, rangsangan-rangsangan itu disaring dan

diseleksi untuk proses lebih lanjut.

3. Proses pengorganisasian

Rangsangan yang diterima kemudian diorganisasikan dalamsuatu

bentuk.

4. Proses penafsiran

Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima lalu

menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah

terjadi persepsi setelah data itu ditafsirkan. Persepsi pada pokoknya

memberikan arti pada berbagai data dan informasi yang diterima.


17

5. Proses pengecekan

Sesudah data diterima dan ditafsirkan, si penerima mengambil

beberapa tindakan untuk mengecek apakah penafsirannya benar atau

salah. Proses pengecekan ini mungkin terlalu cepat dilakaukan dari

waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penafsiran atau persepsi

dibenrkan atau data baru. Data atau kesan-kesan ini dapat dicek dengan

menyakan kepada orang-orang lain mengenai persepsi mereka

6. Proses Reaksi

Tahap terahir dari proses perseptual adalah bertindak sehubungan

dengan apa yang telah diserap. Hal ini biasanya dilakukan jika

seseorang berbuat sesuatu sehubungan dengan persepsinya. Misalnya,

seseorang bertindak sesuai dengan persepsi yang baik atau yang buruk

yang telah dibentuknya. Lingkaran persepsi itu belum sempurna

sebelum menimbulkan suatu tindakan. Lingkaran persepsi ini bisa

tersembunyi dan bisa pula terbuka. Tindakan tersembunyi berupa

pembentukan pendapat atau sikap, sedangkan tindakan yang terbuka

berupa tindakan nyata sehubungan dengan persepsi itu. satu gejala

yang telah menarik perhatian sehubungan dengan tindakan

tersembunyi yaitu “pembentukan kesan”. Pembentukan kesan ialah

cara seseorang menyerap membentuk kesan tertentu atas suatu objek

atas seseorang menurut ciri-ciri yang diserapnya, atau data yang

diterima dari berbagai sumber

Persepsi melewati tiga proses (Sunaryo, 2014) yaitu:

1. Proses fisik (kealaman) Objek stimulus reseptor atau alat indra.


18

2. Proses fisiologis stimulus saraf sensoris otak.

3. Proses psikologis proses dalam otak sehingga individu menyadari

stimulus yang diterima.

Jadi syarat untuk mengadakan persepsi perlu ada proses fisik, fisiolog

dan psikologis. Setiap objek di sekitar individu merupakan stimulus.

Stimulus akan diterima oleh reseptor penginderaan kemudian diteruskan

oleh saraf sensori ke otak untuk diinterpretasikan. Proses ini merupakan

proses ahir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya. Setelah

proses persepsi, akan berpengaruh pada respon fisik individu yang sesuai

dengan stimulus, yang dikenal dengan teori stimulus-tanggapan (stimulus

respon). Secara psikologis, tingkah laku individu merupakan fungsi dari

cara dia memandang. Oleh karena itu, untuk mengubah tingkah laku

individu, harus dimulai dengan mengubah persepsinya. Dengan demikian,

proses terjadinya persepsi dimulai dari proses penerimaan stimulus melalui

penginderaan, penyeleksian, terhadap stimulus yang lebih menarik atau

dibutuhkan, mengolah stimulus, melalui proses berpikir, kemudian

ditafsirkan sebagai suatu penilaian dasar terhadap suatu objek, yang

diakhiri dengan adanya sikap kita yang kita tunjukan berdasarkan persepsi

yang telah terbentuk (Fauziah, 2012).

2.1.5 Alat Ukur Persepsi

Pengumpulan data yang digunakan dalam mengukur persepsi

adalah kuesioner persepsi remaja yang dikembangkan dalam tiga indikator

persepsi menurut Sunaryo (2013) yaitu penerimaan rangsangan atau

stimulus, pengorganisasian dan interprestasi. Kuesioner ini diadopsi dari


19

Windira (2016) dan Robiansyah (2017) kemudian di modifikasi oleh

peneliti dan di uji validitas dan reabilitas. Menurut Notoatmodjo (2014)

komponen sikap meliputi persepsi seseorang, perilaku, kehidupan

emosional dan kecenderungan untuk bertindak. Oleh karena itu,

pengukuran persepsi dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert.

Menurut Azwar (2012) Skala likert menggunakan sejumlah

pernyataan/pertanyaan untuk mengukur respon persepsi berdasarkan pada

ratarata jawaban dengan kategori sebagai berikut :

a. Pernyataan positif/negatif :

a. Sangat setuju (SS),

b. Setuju (S),

c. RaguRagu (R),

d. Tidak setuju (TS),

e. Sangat tidak setuju (STS).

b. Kriteria pengukuran persepsi menurut Najmah (2015) yaitu sebagai

berikut :

a. Persepsi positif, jika nilai T skor yang diperoleh responden dari

kuesioner > T Mean.

b. Persepsi negatif, jika nilai T skor yang diperoleh responden dari

kuesioner > T Mean.

Menurut Azwar, ( 2012) mengatakan bahwa respon persepsi dibagi

menjadi dua yaitu respon negatif dan respon positif. Respon negatif adalah

respon yang menentang atau menegasikan isi pernyataan sedangkan

respon positif adalah yang mendukung terhadap isi pernyataan. Selain


20

kedua macam respon tersebut, ada respon yang berada di antara keduanya

yang tidak bersifat negatif dan positif. Respon ini umumnys dikenal

sebagai respon netral atau respon tengah.

2.1.6 Transformasi Skor Persepsi

Setelah semua data terkumpul dari hasil kuesioner responden

dikelompokkan sesuai dengan sub variabel yang diteliti. Jumlah jawaban

responden dari masing – masing pernyataan dijumlahkan dan dihitung

menggunakan skala likert :

Untuk mengetahui mean T (MT ) sebagai berikut :

MT = (∑T)/n

Keterangan :

MT : Mean T

∑T : Jumlah rata-rata

n : Jumlah responden

Untuk mengetahui persepsi responden dengan menggunakan skor T

(Azwar, 2011)

Rumus skor T = 50+10 ( (Xi-X^-)/sd)

Keterangan :

xi : skor responden

x- : nilai rata-rata kelompok


21

SD : standart deviasi ( simpangan baku kelompok )

Menentukan Standart Deviasi ( SD )

SD = √(∑fi (xi-x ̅ )²/(n-1))

Keterangan :

SD : Standart Deviasi

∑fi : Jumlah frekunsi

xi : titik tingkat interval

x ̅ : rata-rata

n : Jumlah responden. (Azwar, 2011)

Kemudian untuk mengetahui kategori persepsi responden dicari median

nilai (T mean T) dalam kelompok maka akan diperoleh :

Persepsi responden baik, bila T responden > T mean

Persepsi responden buruk, bila T responden < T mean (Azwar, 2011)

2.2 Konsep Dasar Virus Corona

2.2.1 Definisi Virus Corona

Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif,

berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,

keluarga Coronaviridae. Struktur coronavirus membentuk struktur seperti

kubus dengan protein S berlokasi dipermukaan virus. Protein S atau spike


22

protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan

struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam

penempelan dan masuknya virus kedalam sel host (interaksi protein S

dengan reseptornya di sel inang) (Wang, 2020). Coronavirus bersifat

sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh

desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56℃ selama 30

menit, eter, alkohol asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin,

oxidizing agent dan kloroform. Klorheksidin tidak efektif dalam

menonaktifkan virus (Korsman dalam Wang, 2020).

2.2.2 Patogenesis dan Patofisiologi

Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di

hewan. Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan

dan kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi,

sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik

yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar

yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai vektor untuk

penyakit menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang

merupakan host yang biasa ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus

pada kelelawar merupakan sumber utama untuk kejadian severe acute

respiratorysyndrome (SARS) dan Middle East respiratory syndrome

(MERS). (PDPI, 2020).

Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya.

Virus tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus
23

setelah menemukan sel host sesuai tropismenya. Pertama, penempelan dan

masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan

virus.5 Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya serta

penentu tropisnya (Wang, 2020). Pada studi SARS-CoV protein S

berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (angiotensin-

converting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan

nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus,

sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel

enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos. Setelah

berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom virus.

Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui

translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya

adalah perakitan dan rilis virus (Fehr, 2015).

Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas

kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus

hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi

akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut

meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan.

Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI,

2020).

2.2.3 Manifestasi Klinis

Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau

berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk
24

dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat,

fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran

napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada

kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok

septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau

disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien,

gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam.

Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam

kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang dapat

muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020).

1. Tidak berkomplikasi

Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang muncul

berupa gejala yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti

demam, batuk, dapat disertai dengan nyeri tenggorok, kongesti hidung,

malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu diperhatikan bahwa pada pasien

dengan lanjut usia dan pasien immunocompromises presentasi gejala

menjadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus ditemui

tidak disertai dengan demam dan gejala relatif ringan. Pada kondisi ini

pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis atau

napas pendek.

2. Pneumonia ringan

Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak.

Namun tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan

pneumonia tidak berat ditandai dengan batuk atau susah bernapas


25

3. Pneumonia berat. Pada pasien dewasa:

a. Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi saluran

napas

b. Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: > 30x/menit),

distress pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara luar.

2.2.4 Cara Penularan

COVID-19 Menurut WHO, (2020) virus corona menyebar melalui:

1. Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin)

2. Menyentuh tangan wajah orang yang terinfeksi

3. Menyentuh mata, hidung atau mulut setelah memegang barang yang

terkena percikan air liur pengidap virus corona

4. Tinja atau feses (jarang terjadi)

2.2.5 Penegakkan Diagnosis

Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga gejala

utama: demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit bernapas

atau sesak.

1. Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek / possible

a. Seseorang yang mengalami:

1) Demam (≥380C) atau riwayat demam

2) Batuk atau pilek atau nyeri tenggorokan

3) Pneumonia ringan sampai berat berdasarkan klinis dan/atau

gambaran radiologis. (pada pasien immunocompromised presentasi

kemungkinan atipikal) dan disertai minimal satu kondisi sebagai

berikut :
26

a) Memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau wilayah/ negara

yang terjangkit dalam 14 hari sebelum timbul gejala

b) Petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat

pasien infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) berat yang tidak

diketahui penyebab / etiologi penyakitnya, tanpa memperhatikan

riwayat bepergian atau tempat tinggal.

b. Pasien infeksi pernapasan akut dengan tingkat keparahan ringan

sampai berat dan salah satu berikut dalam 14 hari sebelum onset

gejala:

1) Kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi atau probable

COVID-19, atau

2) Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan sudah

teridentifikasi), atau

3) bekerja atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dengan kasus

terkonfirmasi atau probable infeksi COVID-19 di Tiongkok atau

wilayah/negara yang terjangkit.

4) Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki demam (suhu

≥380C) atau riwayat demam.

2. Orang dalam Pemantauan

Seseorang yang mengalami gejala demam atau riwayat demam

tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau

wilayah/negara yang terjangkit, dan tidak memiliki satu atau lebih riwayat

paparan diantaranya:

a) Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19


27

b) Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan

dengan pasien konfirmasi COVID-19 di Tiongkok atau wilayah/negara

yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit),

c) Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular

sudah teridentifikasi) di Tiongkok atau wilayah/negara yang terjangkit

(sesuai dengan perkembangan penyakit.

3. Kasus Probable

Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk COVID-19

tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang dengan

hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus.29,30

4. Kasus terkonfirmasi

Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi COVID-19.

2.2.6 Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks. Pada

pencitraan dapat menunjukkan: opasitas bilateral, konsolidasi

subsegmental, lobar atau kolaps paru atau nodul, tampilan groundglass.

2. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah

a. Saluran napas atas dengan swab tenggorok(nasofaring dan orofaring)

b. Saluran napas bawah (sputum, bilasan bronkus, BAL, bila

menggunakan endotrakeal tube dapat berupa aspirat endotrakeal

3. Bronkoskopi

4. Pungsi pleura sesuai kondis

5. Pemeriksaan kimia darah


28

6. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas

(sputum, bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah, Kultur darah untuk

bakteri dilakukan idealnya sebelum terapi antibiotik. Namun, jangan

menunda terapi antibiotik dengan menunggu hasil kultur darah)

7. Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan penularan).

(PDPI, 2020)

2.2.7 Tatalaksana Umum

1. Isolasi pada semua kasus

Sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun sedang.

2. Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

3. Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit

4. Suplementasi oksigen

Pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan, distress napas,

hipoksemia atau syok. Terapi oksigen pertama sekitar 5 L/menit dengan

target SpO2 ≥90% pada pasien tidak hamil dan ≥ 92-95% pada pasien

hamil

5. Kenali kegagalan napas hipoksemia berat

6. Terapi cairan

Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok Pasien

dengan SARS harus diperhatikan dalam terapi cairannya, karena jika

pemberian cairan terlalu agresif dapat memperberat kondisi distress napas

atau oksigenasi. Monitoring keseimbangan cairan dan elektrolit

7. Pemberian antibiotik empiris

8. Terapi simptomatik
29

Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan

lainnya jika memang diperlukan.

9. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana

pneumonia viral atau ARDS selain ada indikasi lain.

10. Observasi ketat

11. Pahami komorbid pasien

Saat ini belum ada penelitian atau bukti talaksana spesifik pada COVID-

19. Belum ada tatalaksana antiviral untuk infeksi Coronavirus yang terbukti

efektif. Pada studi terhadap SARSCoV, kombinasi lopinavir dan ritonavir

dikaitkan dengan memberi manfaat klinis. Saat ini penggunaan lopinavir dan

ritonavir masih diteliti terkait efektivitas dan keamanan pada infeksi COVID-

19. Tatalaksana yang belum teruji / terlisensi hanya boleh diberikan dalam

situasi uji klinis yang disetujui oleh komite etik atau melalui Monitored

Emergency Use of Unregistered Interventions Framework (MEURI), dengan

pemantauan ketat. Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk mencegah

pneumonia COVID-19 ini (PDPI, 2020).

2.2.8 Pencegahan penularan

Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang mengandung virus

SARSCoV-2 yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata,

untuk itu pencegahan penularan COVID-19 dilakukan dengan beberapa

tindakan, seperti:

a. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan

air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik


30

berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 – 30 detik. Hindari menyentuh

mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.

b. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung

dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain

yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan

COVID-19).

c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari

terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak

memungkin melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan berbagai

rekayasa administrasi dan teknis lainnya.

d. Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain yang tidak

diketahui status kesehatannya.

e. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian

sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.

f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan

sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30

menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan

tradisional.

g. Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkontrol

h. Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial

Kondisi kesehatan jiwa dan kondisi optimal dari psikososial dapat

tingkatkan melalui:

1) Emosi positif: gembira, senang dengan cara melakukan kegiatan dan

hobi yang disukai, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman
31

dengan mempertimbangkan aturan pembatasan sosial berskala besar

di daerah masing-masing;

2) Pikiran positif: menjauhkan dari informasi hoax, mengenang semua

pengalaman yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal

yang positif (positive self-talk), responsif (mencari solusi) terhadap

kejadian, dan selalu yakin bahwa pandemi akan segera teratasi;

3) Hubungan sosial yang positif: memberi pujian, memberi harapan antar

sesama, saling mengingatkan cara-cara positif, meningkatkan ikatan

emosi dalam keluarga dan kelompok, menghindari diskusi yang

negatif, tetap melakukan komunikasi secara daring dengan keluarga

dan kerabat.

Ketentuan teknis peningkatan kesehatan jiwa dan psikososial

merujuk pada pedoman dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada

pandemi COVID-19 yang disusun oleh Direktorat Pencegahan dan

Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA.

i. Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut segera

berkonsultasi dengan dokter/tenaga kesehatan.

j. Menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakan protokol

kesehatan dalam setiap aktivitas

2.2.9 Deteksi Dini di wilayah

1. Deteksi dini di wilayah dilakukan melalui peningkatan kegiatan

surveilans rutin dan surveilans berbasis kejadian yang dilakukan secara

aktif maupun pasif.


32

2. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan adanya indikasi pasien

dalam pengawasan 2019- nCoV yang harus segera direspon.

3. Adapun bentuk respon dapat berupa verifikasi, rujukan kasus,

investigasi, notifikasi, dan respon penanggulangan.

4. Bentuk kegiatan verifikasi dan investigasi adalah penyelidikan

epidemiologi.

5. Kegiatan respon penanggulangan antara lain identifikasi dan

pemantauan kontak, rujukan, komunikasi risiko dan pemutusan rantai

penularan. (Kemenkes RI, 2020)


33

2.3 Kerangka Konsep


Faktor internal :

Pengalaman atau
Pengetahuan
Minat
Harapan (Expectation)
Kebutuhan
Motivasi Pesepsi tentang
Emosi patogenesis covid-
Budaya 19, tingkat bahaya,
cara pencegahan,
dan cara
Faktor eksternal : penanganan covid-
Kontras 19
Perubahan Intensitas
Pengulangan (Repetition)
Sesuatu Yang Baru
(Novelty)
Sesuatu Yang Menjadi
Perhatian Orang Banyak

Ket :

: Diteliti : Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Persepsi

Sumber: (Notoatmodjo 2015), (Ahirman, 2009).

Dari kerangka konseptual di atas, dapat disimpulkan bahwa

persepsi dapat dipengaruhi beberapa faktor. Faktor internal yang

mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri

individu, yang mencakup beberapa hal antara lain : Pengalaman atau

Pengetahuan, Minat, Harapan (Expectation), Kebutuhan, Motivasi, Emosi,

Budaya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

persepsi adalah Kontras, Perubahan Intensitas, Pengulangan (Repetition),

Sesuatu Yang Baru (Novelty), Sesuatu Yang Menjadi Perhatian Orang

Banyak Menurut Notoatmodjo (2015). Persepsi sangat dipengaruhi


34

oleh pengetahuan, pengalaman serta wawasan seseorang, maka semakin

baik pengetahuan, semakin banyak wawasan serta pengalaman maka akan

semakin baik persepsi yang dimiliki seseorang, sehingga mampu

memberikan respon yang positif terhadap stimulus yang diterima

(Ahirman, 2009). Persepsi yang diteliti meliputi 4 hal diantaranya persepsi

tentang patogenesis covid-19, tingkat bahaya, cara pencegahan, dan cara

penanganan covid-19.
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau

sesuatu yang vital dalam penelitian yang memungkinkan memaksimalkan

suatu kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi validasi suatu hasil.

Desain riset sebagai petunjuk peneliti dalam perecanaan dan pelaksanaan

penelitian untuk mencapai tujuan atau menjawab suatu pertanyaan

(Sugiyono, 2013).

Pada bab ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2012) metode deskriptif adalah metode yang digunakan

untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

3.2 Identifikasi Variabel

Menurut Sugiyono (2011) “variabel penelitian adalah segala suatu

hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan”.

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

persepsi tentang patogenesis covid-19, tingkat bahaya, cara pencegahan,

dan cara penanganan covid-19.

35
36

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteriktik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

dan fenomena (Hidayat, 2010).

Tabel 3.1 Definisi Operasional persepsi pengunjung pelayanan KIA tentang


covid-19.

Variabel Definisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur

1. Persepsi tentang tanggapan dari ibu Kuisioner Ordinal 1. Persepsi baik


patogenesis yang periksa di BPM 2. Persepsi buruk
covid-19 di Jariyah, Amd. Keb
pelayanan KIA tentang patogenesis a. Persepsi baik
covid-19 bila skor jawaban
Parameter : ≥ T mean
1. Asal virus b. Persepsi buruk
2. Tahapan siklus bila skor jawaban
kehidupan virus < T mean

2. Persepsi tentang tanggapan dari ibu Kuisioner Ordinal 1. Persepsi baik


tingkat bahaya yang periksa di BPM 2. Persepsi buruk
covid-19 di Jariyah, Amd. Keb
pelayanan KIA tentang ancaman a. Persepsi baik
covid-19 bila skor jawaban
Parameter : ≥ T mean
1.cara penularan b. Persepsi buruk
2. usia virus bila skor jawaban
3. komplikasi < T mean

3. Persepsi tanggapan dari ibu Kuisioner Ordinal 1. Persepsi baik


tentang cara yang periksa di BPM 2. Persepsi buruk
pencegahan Jariyah, Amd. Keb
covid-19 di tentang cara a. Persepsi baik
pelayanan KIA menghindari covid-19 bila skor jawaban
Parameter : ≥ T mean
1. penerapan protokol b. Persepsi buruk
kesehatan bila skor jawaban
2. pola istirahat < T mean
3. Pola olahraga
4. Nutrisi
5. Kebersihan diri
6. Cara berpikir
(psikologis)

Ordinal
Kuisioner
37

4. Persepsi tentang tanggapan dari ibu 1. Persepsi baik


cara yang periksa di BPM 2. Persepsi buruk
penanganan Jariyah, Amd. Keb
tentang pengendalian a. Persepsi baik
covid-19 di
covid-19 bila skor jawaban
pelayanan KIA ≥ T mean
Parameter : b. Persepsi buruk
1. pengobatan bila skor jawaban
farmakologis < T mean
2. pengobatan non
farmakologis
3.relaksasi
4. pernafasan

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

(Sugiyono 2018) Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung pelayanan KIA di

BPM Jariyah pada bulan Maret-April 2021, jumlah estimasi pengunjung

pelayanan KIA dalam 2 bulan sebanyak 60 orang.

3.4.2 Tekhnik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel,

untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian

(Sugiyono, 2013). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu sampling

kebetulan (insidental/accidental sampling). Menurut Sugiyono (2017),

sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan


38

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPM Jariyah, Amd. Keb Desa Burneh

pada bulan Maret-April 2021

3.6 Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa

angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono (2014)

menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati”. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk

mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam

maupun sosial. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan

menggunakan skala Likert. Sugiyono (2014) menyatakan bahwa “Skala

Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial”.

Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner dimana

pernyataan-pernyataan yang dituliskan telah disediakan jawaban pilihan,

sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang telah
39

disediakan. Pemberian skor pada pernyataan persepsi positif (SS Sangat

setuju Diberi skor 5, S : Setuju Diberi skor 4, RG: Ragu-ragu Diberi skor 3,

TS : Tidak setuju Diberi skor 2,STS : Sangat tidak setuju Diberi skor 1) dan

pernyataan persepsi negatif (SS Sangat setuju Diberi skor 1, S : Setuju

Diberi skor 2, RG: Ragu-ragu Diberi skor 3, TS : Tidak setuju Diberi skor

4,STS : Sangat tidak setuju Diberi skor 5).

3.7 Validitas dan Reabilitas

3.7.1 Validitas

Uji validitas (uji kesahihan butir) adalah apakah pengukuran

variabel memenuhi persyaratan (Cooper & Schindler, 2017). Semakin

tinggi validitas suatu alat ukur, maka akan semakin tepat pula alat ukur

tersebut mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka

akan semakin tepat pula alat ukur tersebut mengenai sasaran

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner . Uji

validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi

SPSS (Statistical Package for Social Science) menggunakan metode

Pearson’s Product Moment Correlation, yaitu dengan menghitung

korelasi antara skor item pertanyaan dengan skor total. Pengujian

validitas dilakukan pada 25 orang responden. Dalam 4 variabel yang

memiliki 10 item pernyataan dinyatakan valid setelah dilakukan uji

validitas karena nilai Sig (2-tailed) < 0,05


40

3.7.2 Reabilitas

Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

(Ghozali, 2012)

Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS

menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Kuesioner dinyatakan reabel

jika  value > α, α = 0,05 dan variabel 1 nilai cronbach’s alpha 0,822,

variabel 2 nilai cronbach’s alpha 0,869, variabel 3 nilai cronbach’s alpha

0,869, dan variabel 4 nilai cronbach’s alpha 0,811.

3.8 Etika Penelitian

3.8.1 Nilai Sosial

Dalam penelitian ini diharapkan seluruh pihak terkait dapat

merasakan dampak positif dari informasi yang peneliti sampaikan.

Informasi tersebut dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku masyarakat

sehingga mampu meminimalisir kejadian peningkatan virus corona.

3.8.2 Nilai Ilmiah

Penelitian ini telah disajikan sesuai dengan pedoman skripsi

sehingga diharapkan sesuai kaidah ilmiah dan dapat menjadi sumber bagi

mahasiswa, kampus dan pihak terkait lainnya.


41

3.8.3 Pemerataan Beban dan Manfaat

Peneliti dalam hal ini telah mempertimbangkan resiko seminim

mungkin terhadap potensi-potensi yang akan ditimbulkan tanpa

membedakan subjek penelitian dalam menanggung beban lebih dari yang

seharusnya ketika berpartisipasi dalam penelitian ini.

3.8.4 Potensi Manfaat dan Resiko

Dalam penelitian ini potensi manfaat yang didapatkan oleh peneliti

adalah peneliti dapat mengetahui persepsi pengunjung pelayanan KIA

tentang covid-19, bahaya, cara pencegahan, dan penanganan covid-19.

Sedangkan untuk subjek penelitian, mereka tahu informasi tentang covid-19

dari bahaya, pencegahan dan penangannya. Untuk potensi resiko yang

didapat dalam penelitian ini subjek yang diteliti harus meluangkan waktu

untuk mengisi kuesioner dam pengumpulan data.

3.8.5 Rahasia dan Privacy

Dalam penelitian ini, prinsip yang dilakukan dengan cara tidak

mencantumkan nama responden pada hasil penelitian, tetapi responden

diminta untuk mengisi inisial dari namanaya dan semua kuesioner yang

telah terisi hanya akan diberi nomer kode yang tidak bisa digunakan untuk

mengidentifikasi identitas responden. Apabila penelitian ini di publikasikan,

tidak ada satu identifikasi yang berkaitan dengan responden yang

dipublikasikan

3.8.6 Informed Consent

Prinsip yang harus dilakukan sebelum mengambil data atau

wawancara kepada subjek adalah didahulukan meminta persetujuannya


42

(Notoatmodjo, 2018). Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan

lembar persetujuan (inform consent) kepada responden yang diteliti, dan

responden menandatangani setelah membaca dan memahami isi dari lembar

persetujuan dan bersedia mengikuti kegiatan penelitian. Peneliti tidak

memaksa responden yang menolak untuk diteliti dan menghormati

keputusan responden. Responden diberi kebebasan untuk ikut serta ataupun

mengundurkan diri dari keikutsertaannya. Kemudian responden di berikan

kuesioner untuk diisi.

3.9 Cara Pengumpulan Data

Pengambilan data dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengurus

surat pengantar untuk pengambilan data awal dari Program Studi D-IV

Kebidanan STIKes Ngudia Husada Madura yang ditujukan kepada BPM

Jariyah Desa Burneh. Setelah mendapatkan ijin dari bidan Jariyah selaku

bidan di PMB Jariyah peneliti kemudian menentukan calon responden

dengan cara siapa saja yang berkunjung ke pelayanan KIA dijadikan sebagai

responden. Setelah mendapatkan responden, menjelaskan tujuan penelitian

kemudian meminta responden menandatangani lembar persetujuan (inform

consent) menjadi responden dan peneliti mulai melakukan pengumpulan

data. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang ia ketahui,

kuesioner ini berisi pernyataan dengan pilihan jawaban. Setelah responden

mengisi kuesioner, peneliti memeriksa kembali apakah ada pernyataan yang

belum diisi.
43

3.10 Pengolahan Data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk pokok

penelitian yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang

mengungkapkan fenomena. Data mentah yang didapat tidak dapat

mengambarkan informasi yang diinginkan untuk menjawab masalah

penelitian (Setiadi, 2013). Dalam penolah data terdapat langkah-langkah

yang harus ditempui, antara lain:

1. Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan

oleh para pengumpul data. Jika terdapat beberapa kuesioner yang masih

belum diisi, atau pengisian yang tidak sesuai dengan petunjuk dan

relevennya jawabaan dengan pertanyaan sebaiknya diperbaiki dengan jalan

menyuruh isi kembali lembar kuesioner yang masih kosong pada

responden semula (Setiadi, 2013). Dalam proses editing ini peneliti

memeriksa kembali kejelasan dan kelengkapan pengisia instrumen

pengumpulan data dari responden yang diminta untuk mengisi kuesioner

yang dibagi oleh peneliti.

2. Scoring

Menentukan skor atau nilai pada tiap item pertanyaan dan

menentukan nilai terendah dan tertinggi (Setiadi, 2013).

a. Jumlah pernyataan sebanyak 40 nomor pada pernyataan no (1-40)

b. Pernyataan di skoring mempunyai 5 pilihan jawaban

c. Pernyataan persepsi positif

1) SS Sangat setuju Diberi skor 5


44

2) S : Setuju Diberi skor 4

3) RG: Ragu-ragu Diberi skor 3

4) TS : Tidak setuju Diberi skor 2

5) STS : Sangat tidak setuju Diberi skor 1

d. Pernyataan persepsi negatif

1) SS Sangat setuju Diberi skor 1

2) S : Setuju Diberi skor 2

3) RG: Ragu-ragu Diberi skor 3

4) TS : Tidak setuju Diberi skor 4

5) STS : Sangat tidak setuju Diberi skor 5

Setelah semua data terkumpul dari hasil kuesioner responden

dikelompokkan sesuai dengan sub variabel yang diteliti. Jumlah jawaban

responden dari masing – masing pernyataan dijumlahkan dan dihitung

menggunakan skala likert :

Untuk mengetahui mean T (MT ) sebagai berikut :

MT = (∑T)/n

Keterangan :

MT : Mean T

∑T : Jumlah rata-rata

n : Jumlah responden

Untuk mengetahui persepsi responden dengan menggunakan skor T

(Azwar, 2011)
45

Rumus skor T = 50+10 ( (Xi-X^-)/sd)

Keterangan :

xi : skor responden

x- : nilai rata-rata kelompok

SD : standart deviasi ( simpangan baku kelompok )

Menentukan Standart Deviasi ( SD )

SD = √(∑fi (xi-x ̅ )²/(n-1))

Keterangan :

SD : Standart Deviasi

∑fi : Jumlah frekunsi

xi : titik tingkat interval

x ̅ : rata-rata

n : Jumlah responden. (Azwar, 2011)

Kemudian untuk mengetahui kategori persepsi responden dicari median

nilai (T mean T) dalam kelompok maka akan diperoleh :

Persepsi responden baik, bila T responden > T mean

Persepsi responden buruk, bila T responden < T mean (Azwar, 2011)


46

3. Coding

Coding adalah mengklasifikasi jawaban-jawaban dari para

responden ke dalam bentuk angka/bilangan. Biasanya klasifikasi dilakukan

dengan cara memberi tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing

jawaban (Setiadi, 2013).

Dalam penelitian ini :

a. Persepsi baik diberi kode 1

b. Persepsi buruk diberi kode 2

4. Tabulating (tabulasi)

Kuesioner yang memiliki angka - angka atau kode skor pada setiap

item pertanyaannya dijumlahkan sehingga didapat skor keseluruhan. Hasil

pengkodean dimasukan ke dalam tabel yang dilakukan secara

komputerisasi untuk memudahkan dalam analisis data. (Notoatmodjo,

2012). Dalam penelitian ini setelah data terkumpul, skor keseluruhan

dimasukkan kedalaam tabel sesuai dengan variabel yang diteliti.

3.11 Analisis Data

Analisis univariat yaitu menganalisis tiap variabel dari hasil tiap

penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi tiap

variabel (Notoadmodjo, 2012)


47

3.12 Kerangka Kerja

Variabel Penelitian
Persepsi Tentang patogenesis Covid-19, tingkat bahaya, cara
pencegahan, dan cara penanganan covid-19.

Populasi: Semua pengunjung pelayanan KIA pada bulan Februari-Maret di BPM Jariyah,
Amd. Buneh Bangkalan, jumlah estimasi pengunjung dalam 2 bulan sebanyak 60 orang.

Sampel : total populasi

Semua pengunjung pelayanan KIA pada bulan Februari-Maret di BPM Jariyah, Amd.
Buneh Bangkalan, jumlah estimasi pengunjung dalam 2 bulan sebanyak 60 orang.

Sampling : accidental sampling

Pengumpulan Data : kuesioner

Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
3. Scoring
4. Tabulating

Analisa Data
Univariat: tabel distribusi frekuensi

Hasil dan kesimpulan


BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang persepsi tentang covid-19 pada

pengunjung pelayanan kesehatan ibu dan anak di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh

Bangkalan. Pengumpulan data dilakukan pada pengunjung pelayanan di BPM

Jariyah, Amd. Keb berjumlah 94 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 19

April – 19 Juni 2021. Data yang disajikan meliputi data umum dan data khusus.

4.1 Data Umum

4.1.1 Gambaran Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh

Bangkalan. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 April – 19 Juni

2021.

4.1.2 Karakteristik Pengunjung Pelayanan KIA

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pengunjung pelayanan KIA berdasarkan


pendidikan dan usia di pelayanan KIA BPM Jariyah, Amd. Keb bulan
April-Juni 2021

Nomor Variabel Frekuensi Persentase (%)


1. Tingkat pendidikan
a. SD 10 11
b. SMP 18 19
c. SMA 57 61
d. S1 9 9
Total 94 100
2. Usia
a. <20 2 2
b. 20-35 69 73
c. >35 23 25
Total 94 100
Sumber: Data Primer, April-Juni 20201

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 4.1 di atas diketahui

bahwa tingkat pendidikan pengunjung pelayanan KIA di BPM Jariyah,

Amd. Keb bulan April-Juni 2021 sebagian besar adalah SMA sebanyak

48
49

57 pengunjung (61%) sedangkan usia pengunjung hampir seluruhnya

berada diusia 20-35 tahun sebanyak 69 pengunjung (73%).

4.2 Data Khusus

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi karakteristik berdasarkan Persepsi tentang


patogenesis covid-19 di pelayanan KIA BPM Jariyah, Amd. Keb
bulan April-Juni 2021

Kategori F %
Baik 63 67
Buruk 31 33
Total 94 100

Sumber : Data sekunder, April-Juni 2021

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar

pengunjung pelayanan KIA memiliki persepsi baik tentang patogenesis

covid-19 yaitu sebanyak 63 pengunjung pelayanan KIA (67%). Berdasarkan

perhitungan dengan rumus skor T diperoleh hasil T Mean = 38,88. Sehingga

persepsi baik > 38,88 dan persepsi buruk < 38,88.

Tabel 4.3 Pernyataan persepsi tentang patogenesis covid-19 di pelayanan


KIA BPM Jariyah, Amd. Keb bulan April-Juni 2021

No. Pernyataan STS (%) TS (%) RG (%) S (%) SS (%)


1 Covid-19 adalah 45 22 12 13 7
penyakit yang sama
seperti flu biasa
2 Virus corona akan 54 14 13 11 8
selesai dengan
sendirinya
3 Virus masuk melalui 9 12 15 14 50
saluran pernafasan
4 Kebanyakan 53 12 21 7 6
Coronavirus
menginfeksi hewan
5 Virus corona dibuat oleh 47 20 15 9 8
50

negara china
6 Kelelawar merupakan 3 15 17 14 51
sumber utama virus
corona
7 Virus corona menyebar 8 7 17 19 48
dari hewan ke manusia
8 Virus corona berasal dari 6 13 14 24 42
hewan liar
9 Selang waktu virus 8 13 17 16 45
sampai muncul penyakit
sekitar 3-7 hari
10 Virus corona tidak bisa 8 9 12 20 50
hidup dan
memperbanyak diri
tanpa perantara seperti
manusia

Sumber : Data sekunder, April-Juni 2021

Berdasarkan tabel 4.3 Pernyataan persepsi tentang patogenesis covid-

19 menunjukkan lebih banyak pengunjung pelayanan KIA yang menjawab

dengan STS pada pernyataan Virus corona akan selesai dengan sendirinya

(54%) dan pada penyataan Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan

(53%) dan setengah dari pengunjung pelayanan KIA yang menjawab

dengan SS pada pernyataan Virus masuk melalui saluran pernafasan (50%)

dan pada penyataan Kelelawar merupakan sumber utama virus corona

(51%) hal ini disebabkan oleh pengetahuan pengunjung tentang patogenesis

covid-19 yang baik sehingga lebih banyak yang menjawab STS dan SS.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi karakteristik pengunjung pelayanan KIA


berdasarkan Persepsi tentang bahaya covid-19 di pelayanan KIA
BPM Jariyah, Amd. Keb bulan April-Juni 2021

Kategori F %
Baik 72 77
Buruk 22 23
Total 94 100

Sumber : Data sekunder, April-Juni 2021


51

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung

pelayanan KIA memiliki persepsi baik tentang bahaya covid-19 yaitu

sebanyak 72 pengunjung pelayanan KIA (77%). Berdasarkan perhitungan

dengan rumus skor T diperoleh hasil T Mean = 40,71. Sehingga persepsi

baik > 40,71 dan persepsi buruk < 40,71.

Tabel 4.5 Pernyataan persepsi tentang bahaya covid-19 di pelayanan KIA


BPM Jariyah, Amd. Keb bulan April-Juni 2021
No. Pernyataan STS (%) TS (%) RG (%) S (%) SS (%)
1 Virus corona tidak akan 50 26 12 11 1
menular pada saat
berbicara
2 Orang yang sehat tidak 55 20 11 9 5
akan tertular virus
corona
3 Orang yang bisa 51 19 15 6 8
menularkan COVID-19
hanyalah yang memiliki
gejala
4 Virus corona dapat 50 24 15 6 5
bertahan hidup beberapa
jam di luar tubuh
manusia
5 Anak-anak tidak 50 22 11 8 8
termasuk kelompok
yang berisiko karena
jarang terinfeksi Covid-
19
6 Virus corona tidak akan 51 17 20 8 4
menular pada saat
berjabat tangan dengan
orang lain
7 Risiko kematian pasien 7 10 8 23 51
COVID-19 lebih tinggi
pada penderita penyakit
kronis
8 Gejala COVID-19 pada 6 5 13 25 50
usia lanjut lebih berat
daripada usia muda
9 Infeksi COVID-19 dapat 1 11 12 24 52
menimbulkan gejala
ringan sampai berat
52

10 Gejala utama yang 1 10 17 21 51


muncul yaitu demam
(suhu >380C), batuk dan
kesulitan bernapas.

Berdasarkan tabel 4.5 Pernyataan persepsi tentang bahaya covid-19

menunjukkan lebih banyak pengunjung pelayanan KIA yang menjawab

dengan STS pada pernyataan Orang yang sehat tidak akan tertular virus

corona (55%) dan pernyataan Orang yang bisa menularkan COVID-19

hanyalah yang memiliki gejala (51%) dan setengah dari pengunjung

pelayanan KIA yang menjawab dengan SS pada pernyataan Risiko

kematian pasien COVID-19 lebih tinggi pada penderita penyakit kronis

(51%) dan peryataan Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan

sampai berat (52%) hal ini disebabkan oleh pengetahuan pengunjung

tentang bahaya covid-19 yang baik sehingga lebih banyak yang menjawab

STS dan SS.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi karakteristik pengunjung pelayanan KIA


berdasarkan Persepsi tentang cara pencegahan covid-19 di
pelayanan KIA BPM Jariyah, Amd. Keb bulan April-Juni 2021

Kategori F %
Baik 43 46
Buruk 51 54
Total 94 100

Sumber : Data sekunder, April-Juni 2021

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar

pengunjung pelayanan KIA memiliki persepsi buruk tentang cara

pencegahan covid-19 yaitu sebanyak 50 pengunjung pelayanan KIA (53%).


53

Berdasarkan perhitungan dengan rumus skor T diperoleh hasil T Mean =

41,5. Sehingga persepsi baik > 41,5 dan persepsi buruk < 41,5.

Tabel 4.7 Pernyataan persepsi tentang cara pencegahan covid-19 di


pelayanan KIA BPM Jariyah, Amd. Keb bulan April-Juni 2021
No. Pernyataan STS (%) TS (%) RG (%) S (%) SS (%)
1 Orang yang sehat tidak perlu 49 33 8 7 1
menggunakan masker saat
keluar rumah
2 Penerapan protokol kesehatan 48 34 10 7 0
selama masa pandemi Corona
virus perlu untuk dipatuhi bagi
usia lanjut
3 Memakai masker hanya untuk 45 21 26 5 1
yang positif covid 19 dan orang
yang berusia lanjut
4 Mencuci tangan hanya setelah 49 28 18 3 1
melakukan pekerjaan rumah
saja
5 Menutup mulut dan hidung saat 46 31 17 4 0
bersin atau batuk tidak
diperlukan bagi yang tidak
memiliki gejala
6 selalu berpikir positif untuk 0 5 22 24 49
meningkatkan kekebalan tubuh
terhadap penyakit
7 Setelah bepergian, mandi dan 1 3 24 22 49
berganti pakaian untuk
mencegah terpapar virus corona.
8 Istirahat minimal 8 jam setiap 3 4 17 27 49
hari untuk menjaga kesehatan
tubuh
9 Olahraga minimal 30 menit 3 5 18 23 49
setiap hari untuk menjaga
kesehatan tubuh
10 Makan sayur dan buah untuk 4 7 18 23 46
meningkatkan daya tahan tubuh

Berdasarkan tabel 4.7 Pernyataan persepsi tentang cara pencegahan

covid-19 menunjukkan hampir setengah dari pengunjung pelayanan KIA

yang menjawab dengan STS pada pernyataan Memakai masker hanya untuk

yang positif covid 19 dan orang yang berusia lanjut (45%) dan pernyataan
54

Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk tidak diperlukan bagi

yang tidak memiliki gejala (46%), dan hampir setengah dari pengunjung

pelayanan KIA yang menjawab dengan SS pada pernyataan selalu berpikir

positif untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit (49%) dan

pernyataan Makan sayur dan buah untuk meningkatkan daya tahan tubuh

(46%) hal ini disebabkan oleh pengetahuan pengunjung tentang cara

pencegahan covid-19 yang buruk karena hampir setengah dari pengunjung

pelayanan KIA yang menjawab STS dan SS.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi karakteristik pengunjung pelayanan KIA


berdasarkan Persepsi tentang penanganan covid-19 di pelayanan
KIA BPM Jariyah, Amd. Keb bulan April-Juni 2021

Kategori F %
Baik 52 55
Buruk 42 45
Total 94 100

Sumber : Data sekunder, April-Juni 2021

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung

pelayanan KIA memiliki persepsi baik tentang penanganan covid-19 yaitu

sebanyak 52 pengunjung pelayanan KIA (55%). Berdasarkan perhitungan

dengan rumus skor T diperoleh hasil T Mean = 41,02. Sehingga persepsi

baik > 41,02 dan persepsi buruk < 41,02.


55

Tabel 4.9 Pernyataan persepsi tentang penanganan covid-19 di pelayanan


KIA BPM Jariyah, Amd. Keb bulan April-Juni 2021
No. Pernyataan STS (%) TS (%) RG (%) S (%) SS (%)
1 Isolasi mandiri pada orang yang 52 23 13 11 1
terinfeksi covid19 tidak
diperlukan bagi yang tidak
memiliki gejala
2 Orang yang terpapar virus 56 21 12 11 0
corona hanya perlu beristirahat
di rumah
3 Isolasi mandiri di rumah saja 57 14 15 14 0
selama 14 hari untuk orang
yang terpapar virus corona
4 Meminum air hangat yang 54 12 19 12 3
dicapurkan minyak kayu putih
untuk orang yang memiliki
gejala covid-19 seperti tidak
bisa menelan
5 Orang yang memiliki gejala 53 15 19 11 2
covid-19 seperti panas dan
batuk hanya perlu meminum
obat
6 Tidak semua orang yang 54 16 20 9 1
terinfeksi covid-19 harus
dirawat di rumah sakit
7 Latihan pernafasan untuk 7 6 17 16 53
mengurangi ketegangan dan
kecemasan
8 Orang yang terinfeksi virus 2 14 14 20 50
covid-19 harus dibawa ke
rumah sakit untuk pengobatan
9 Berjemur di siang hari tidak 3 12 15 22 48
membuat virus corona hilang
10 Menghirup udara segar di pagi 2 12 9 12 65
hari dapat meningkatkan sistem
imun

Berdasarkan tabel 4.9 Pernyataan persepsi tentang penanganan covid-

19 menunjukkan lebih banyak pengunjung pelayanan KIA yang menjawab

dengan STS pada pernyataan Orang yang terpapar virus corona hanya perlu

beristirahat di rumah (56%) dan pernyataan Isolasi mandiri di rumah saja

selama 14 hari untuk orang yang terpapar virus corona (57%), dan setengah

dari pengunjung pelayanan KIA yang menjawab dengan SS pada

pernyataan Latihan pernafasan untuk mengurangi ketegangan dan


56

kecemasan (53%) dan pernyataan Menghirup udara segar di pagi hari dapat

meningkatkan sistem imun (65%) hal ini disebabkan oleh pengetahuan

pengunjung tentang penanganan covid-19 yang baik sehingga lebih banyak

yang menjawab STS dan SS.


BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Persepsi tentang patogenesis covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA

di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di BPM Jariyah, Amd. Keb

Burneh Bangkalan didapatkan bahwa sebagian besar pengunjung pelayanan KIA

memiliki persepsi baik tentang patogenesis covid-19 yaitu sebanyak 63

pengunjung (67%). Persepsi baik pengunjung pelayanan KIA dapat dilihat dari

hasil analisis kuesioner rata-rata dari 63 pengunjung menjawab STS pada

pernyataan Virus corona akan selesai dengan sendirinya terdapat 51 pengunjung

pelayanan KIA (80%) dan pernyataan Kebanyakan Coronavirus menginfeksi

hewan terdapat 49 pengunjung pelayanan KIA (77%) dan yang menjawab SS

pernyataan Virus masuk melalui saluran pernafasan terdapat 46 pengunjung

pelayanan KIA (73%), pernyataan Kelelawar merupakan sumber utama virus

corona terdapat 46 pengunjung pelayanan KIA (73%) hal ini disebabkan oleh

pengetahuan pengunjung tentang patogenesis covid-19 yang baik sehingga lebih

banyak yang menjawab STS dan SS.

Persepsi pengunjung pelayanan KIA di BPM Jariyah dikatakan baik jika

skor hasil pengisian kuesioner > 38,88 dan persepsi buruk < 38,88. Berdasarkan

hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung pelayanan KIA

memiliki persepsi baik tentang patogenesis covid-19 dengan persentase 67%.

Pengetahuan merupakan salah satu penyebab seseorang memberikan persepsi

yang baik dan buruk. Pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman dalam

57
58

kehidupan sehari-hari misalnya dalam pendidikan formal, ketika berinteraksi

dengan orang ain, dan juga bisa diperoleh dari media elektronik. Sehingga apabila

seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka seseorang akan mampu

memberikan respon yang positif terhadap hal baru yang diterimanya, sesuai

dengan tingkat pendidikan pada pengunjung pelayanan KIA dengan rata-rata

tingkat pendidikan yaitu SMA sebanyak 57 pengunjung (61%) dan S1 sebanyak 9

pengunjung (9%) tingkat pendidikan menyebabkan pengetahuan yang baik

pengunjung pelayanan KIA terhadap persepsi tentang patogenesis covid-19, usia

sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang dan

semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

matang dalam berpikir dan bekerja sesuai dengan usia pada pengunjung

pelayanan KIA rata-rata usia 20-35 tahun, selain itu lingkungan juga sangat

berpengaruh karena tempat tinggal yang berada di desa akan lebih sulit

mendapatkan informasi dengan adanya keterbatasaan sarana dan prasarana

misalnya televisi, telepon, dan jaringan internet. Persepsi yang baik

mencerminkan bahwa sudah memahami tentang patogenesis covid-19 sehingga

masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19

dan tidak mengakibatkan peningkatan kasus positif covid-19.

Menurut Robbins dalam Deriyanto D. (2018) persepsi positif merupakan

penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang

positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau

dari aturan yang ada. Menurut Notoatmodjo (2015), Faktor internal yang

mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu,

yang mencakup beberapa hal antara lain : Pengalaman atau Pengetahuan yang
59

dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam

menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa

yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi.

Menurut Ahirman (2009) Persepsi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,

pengalaman serta wawasan seseorang, maka semakin baik pengetahuan, semakin

banyak wawasan serta pengalaman maka akan semakin baik persepsi yang

dimiliki seseorang, sehingga mampu memberikan respon yang positif terhadap

stimulus yang diterima. Hal ini juga disampaikan oleh Dita Wahyu (2017) dalam

peneliatiannya yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara

pendidikan dengan persepsi konsumen terhadap goodplant.co.id sebagai media

pemasaran online pada tingkat kepercayaan 99%. Menurut nursalam (2003) Usia

adalah umur individu yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai ulang tahun.

Semakin cukup umur, kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja. Semakin tua umur seseorang semakin konstruktif

dalam menggunakan koping pengetahuan yang diperoleh. Usia sangat

mempengaruhi tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang dan semakin

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja (Nursalam & Pariani, 2001). Menurut David Krech

dan Richard S. Crutchfield dalam Yoedo Shambodo (2020) Faktor struktural

adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial

sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu. Walgito

(2003, H. 47) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi

stimulus juga akan berpengaruh dalam persepsi, lebih-lebih bila objek persepsi

adalah manusia. Objek dan lingkungan yang melatarbelakangi objek merupakan


60

kebulatan atau kesatuan yang sulit dipisahkan. Objek yang sama dengan situasi

sosial yang berbeda, dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.

5.2 Persepsi tentang bahaya covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA di

BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di BPM Jariyah, Amd. Keb

Burneh Bangkalan didapatkan bahwa sebagian besar pengunjung pelayanan KIA

memiliki persepsi baik tentang bahaya covid-19 yaitu sebanyak 72 pengunjung

pelayanan KIA (77%). Persepsi baik pengunjung pelayanan KIA dapat dilihat dari

hasil analisis kuesioner rata-rata dari 72 pengunjung pelayanan KIA menjawab

STS pada pernyataan Virus corona tidak akan menular pada saat berbicara

terdapat 47 pengunjung pelayanan KIA (65%) , pernyataan Orang yang bisa

menularkan COVID-19 hanyalah yang memiliki gejala terdapat 49 pengunjung

(68%) dan pengunjung pelayanan KIA yang menjawab dengan SS ditemukan

pada pernyataan Risiko kematian pasien COVID-19 lebih tinggi pada penderita

penyakit kronis terdapat 47 pengunjung pelayanan KIA (65%) dan peryataan

Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan sampai berat terdapat 50

pengunjung pelayanan KIA (69%) hal ini disebabkan oleh pengetahuan

pengunjung tentang bahaya covid-19 yang baik sehingga lebih banyak yang

menjawab STS dan SS.

Persepsi pengunjung pelayanan KIA di BPM Jariyah dikatakan baik jika

skor hasil pengisian kuesioner >40,71 dan persepsi buruk <40,71. Berdasarkan

hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung pelayanan KIA

memiliki persepsi baik tentang bahaya covid-19 dengan persentase 77%.


61

Pengetahuan merupakan salah satu penyebab seseorang memberikan persepsi

yang baik dan buruk. Pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman dalam

kehidupan sehari-hari misalnya dalam pendidikan formal, ketika berinteraksi

dengan orang ain, dan juga bisa diperoleh dari media elektronik. Sehingga apabila

seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka seseorang akan mampu

memberikan respon yang positif terhadap hal baru yang diterimanya, sesuai

dengan tingkat pendidikan pada pengunjung pelayanan KIA dengan rata-rata

tingkat pendidikan yaitu SMA sebanyak 57 (61%) dan S1 sebanyak 9 (9%)

tingkat pendidikan menyebabkan pengetahuan yang baik pengunjung pelayanan

KIA terhadap persepsi tentang bahaya covid-19, usia sangat mempengaruhi

tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang dan semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan

bekerja sesuai dengan usia pada pengunjung pelayanan KIA rata-rata usia 20-35

tahun , selain itu lingkungan juga sangat berpengaruh karena tempat tinggal yang

berada di desa akan lebih sulit mendapatkan informasi dengan adanya

keterbatasaan sarana dan prasarana misalnya televisi, telepon, dan jaringan

internet. Persepsi yang baik mencerminkan bahwa sudah memahami tentang

bahaya covid-19 sehingga masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan di

tengah pandemi Covid-19 dan tidak mengakibatkan peningkatan kasus positif

covid-19.

Menurut Robbins dalam Deriyanto D. (2018) persepsi positif merupakan

penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang

positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau

dari aturan yang ada. Menurut Notoatmodjo (2015), Faktor internal yang
62

mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu,

yang mencakup beberapa hal antara lain : Pengalaman atau Pengetahuan yang

dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam

menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa

yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi.

Menurut Ahirman (2009) Persepsi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,

pengalaman serta wawasan seseorang, maka semakin baik pengetahuan, semakin

banyak wawasan serta pengalaman maka akan semakin baik persepsi yang

dimiliki seseorang, sehingga mampu memberikan respon yang positif terhadap

stimulus yang diterima. Hal ini juga disampaikan oleh Dita Wahyu (2017) dalam

peneliatiannya yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara

pendidikan dengan persepsi konsumen terhadap goodplant.co.id sebagai media

pemasaran online pada tingkat kepercayaan 99%. Menurut nursalam (2003) Usia

adalah umur individu yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai ulang tahun.

Semakin cukup umur, kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja. Semakin tua umur seseorang semakin konstruktif

dalam menggunakan koping pengetahuan yang diperoleh. Usia sangat

mempengaruhi tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang dan semakin

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja (Nursalam & Pariani, 2001). Menurut David Krech

dan Richard S. Crutchfield dalam Yoedo Shambodo (2020) Faktor struktural

adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial

sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu. Walgito

(2003, H. 47) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi


63

stimulus juga akan berpengaruh dalam persepsi, lebih-lebih bila objek persepsi

adalah manusia. Objek dan lingkungan yang melatarbelakangi objek merupakan

kebulatan atau kesatuan yang sulit dipisahkan. Objek yang sama dengan situasi

sosial yang berbeda, dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.

5.3 Persepsi tentang cara pencegahan covid-19 pada pengunjung pelayanan

KIA di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di BPM Jariyah, Amd. Keb

Burneh Bangkalan didapatkan bahwa sebagian besar pengunjung pelayanan KIA

memiliki persepsi buruk tentang cara pencegahan covid-19 yaitu sebanyak 50

pengunjung pelayanan KIA (53%). Persepsi buruk pengunjung pelayanan KIA

dapat dilihat dari hasil analisis kuesioner rata-rata dari 50 pengunjung pelayanan

KIA menjawab ragu-ragu pada pernyataan Memakai masker hanya untuk yang

positif covid 19 dan orang yang berusia lanjut terdapat 25 pengunjung pelayanan

KIA (50%), pernyataan Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk tidak

diperlukan bagi yang tidak memiliki gejala terdapat 16 pengunjung pelayanan

KIA (32%), pada pernyataan selalu berpikir positif untuk meningkatkan

kekebalan tubuh terhadap penyakit terdapat 21 pengunjung pelayanan KIA (42%)

dan pernyataan Makan sayur dan buah untuk meningkatkan daya tahan tubuh

terdapat 17 pengunjung pelayanan KIA (34%) hal ini disebabkan oleh

pengetahuan pengunjung tentang cara pencegahan covid-19 yang buruk karena

hampir setengah dari pengunjung pelayanan KIA yang menjawab ragu-ragu.

Persepsi pengunjung pelayanan KIA di BPM Jariyah dikatakan baik jika

skor hasil pengisian kuesioner >41,5 dan persepsi buruk <41,5. Berdasarkan hasil
64

penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung pelayanan KIA

memiliki persepsi buruk tentang cara pencegahan covid-19 dengan persentase

54%. Pengetahuan merupakan salah satu penyebab seseorang memberikan

persepsi yang baik dan buruk. Pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman

dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam pendidikan formal, ketika

berinteraksi dengan orang ain, dan juga bisa diperoleh dari media elektronik.

Sehingga apabila seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka seseorang

akan mampu memberikan respon yang positif terhadap hal baru yang diterimanya,

sesuai dengan tingkat pendidikan pada pengunjung pelayanan KIA terdapat

tingkat pendidikan yaitu SD sebanyak 10 (11%) SMP sebanyak 18 (19%) dan

SMA sebanyak 57 (61%) tingkat pendidikan menyebabkan pengetahuan yang

buruk pengunjung pelayanan KIA terhadap persepsi tentang cara pencegahan

covid-19, usia sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan pengalaman

seseorang dan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja sesuai dengan usia pada

pengunjung pelayanan KIA terdapat usia < 20tahun, 20-35 tahun dan >35 tahun,

selain itu lingkungan juga sangat berpengaruh karena tempat tinggal yang berada

di desa akan lebih sulit mendapatkan informasi dengan adanya keterbatasaan

sarana dan prasarana misalnya televisi, telepon, dan jaringan internet. Persepsi

yang buruk mencerminkan bahwa belum memahami tentang cara pencegahan

covid-19 sehingga masyarakat mengabaikan protokol kesehatan di tengah

pandemi Covid-19 dan mengakibatkan peningkatan kasus positif covid-19.

Menurut Robbins dalam Deriyanto D. (2018) persepsi positif merupakan

penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang
65

positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau

dari aturan yang ada. Menurut Notoatmodjo (2015), Faktor internal yang

mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu,

yang mencakup beberapa hal antara lain : Pengalaman atau Pengetahuan yang

dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam

menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa

yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi.

Menurut Ahirman (2009) Persepsi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,

pengalaman serta wawasan seseorang, maka semakin baik pengetahuan, semakin

banyak wawasan serta pengalaman maka akan semakin baik persepsi yang

dimiliki seseorang, sehingga mampu memberikan respon yang positif terhadap

stimulus yang diterima. Hal ini juga disampaikan oleh Dita Wahyu (2017) dalam

peneliatiannya yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara

pendidikan dengan persepsi konsumen terhadap goodplant.co.id sebagai media

pemasaran online pada tingkat kepercayaan 99%. Menurut nursalam (2003) Usia

adalah umur individu yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai ulang tahun.

Semakin cukup umur, kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja. Semakin tua umur seseorang semakin konstruktif

dalam menggunakan koping pengetahuan yang diperoleh. Usia sangat

mempengaruhi tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang dan semakin

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja (Nursalam & Pariani, 2001). Menurut David Krech

dan Richard S. Crutchfield dalam Yoedo Shambodo (2020) Faktor struktural

adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial
66

sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu. Walgito

(2003, H. 47) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi

stimulus juga akan berpengaruh dalam persepsi, lebih-lebih bila objek persepsi

adalah manusia. Objek dan lingkungan yang melatarbelakangi objek merupakan

kebulatan atau kesatuan yang sulit dipisahkan. Objek yang sama dengan situasi

sosial yang berbeda, dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.

5.4 Persepsi tentang penanganan covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA

di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di BPM Jariyah, Amd. Keb

Burneh Bangkalan didapatkan bahwa sebagian besar pengunjung pelayanan KIA

memiliki persepsi baik tentang cara pencegahan covid-19 yaitu sebanyak 52

pengunjung pelayanan KIA (55%). Persepsi baik pengunjung pelayanan KIA

dapat dilihat dari hasil analisis kuesioner rata-rata dari 52 pengunjung pelayanan

KIA menjawab STS pada pernyataan Orang yang terpapar virus corona hanya

perlu beristirahat di rumah terdapat 48 pengunjung pelayanan KIA (92%) dan

pernyataan Isolasi mandiri di rumah saja selama 14 hari untuk orang yang

terpapar virus corona terdapat 47 pengunjung pelayanan KIA (90%), dan

pengunjung pelayanan KIA yang menjawab dengan SS ditemukan pada

pernyataan Latihan pernafasan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan

terdapat 43 pengunjung pelayanan KIA (82%) dan pernyataan Menghirup udara

segar di pagi hari dapat meningkatkan sistem imun terdapat 49 pengunjung

pelayanan KIA (94%) hal ini disebabkan oleh pengetahuan pengunjung tentang
67

penanganan covid-19 yang baik sehingga lebih banyak yang menjawab STS dan

SS.

Persepsi pengunjung pelayanan KIA di BPM Jariyah dikatakan baik jika

skor hasil pengisian kuesioner > 41,02 dan persepsi buruk < 41,02. Berdasarkan

hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung pelayanan KIA

memiliki persepsi baik tentang penanganan covid-19 dengan persentase 55%.

Pengetahuan merupakan salah satu penyebab seseorang memberikan persepsi

yang baik dan buruk. Pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman dalam

kehidupan sehari-hari misalnya dalam pendidikan formal, ketika berinteraksi

dengan orang ain, dan juga bisa diperoleh dari media elektronik. Sehingga apabila

seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka seseorang akan mampu

memberikan respon yang positif terhadap hal baru yang diterimanya, sesuai

dengan tingkat pendidikan pada pengunjung pelayanan KIA dengan rata-rata

tingkat pendidikan yaitu SMA sebanyak 57 (61%) dan S1 sebanyak 9 (9%)

tingkat pendidikan menyebabkan pengetahuan yang baik pengunjung pelayanan

KIA terhadap persepsi tentang penanganan covid-19, usia sangat mempengaruhi

tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang dan semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan

bekerja sesuai dengan usia pada pengunjung pelayanan KIA rata-rata usia 20-35

tahun , selain itu lingkungan juga sangat berpengaruh karena tempat tinggal yang

berada di desa akan lebih sulit mendapatkan informasi dengan adanya

keterbatasaan sarana dan prasarana misalnya televisi, telepon, dan jaringan

internet. Persepsi yang baik mencerminkan bahwa sudah memahami tentang

penanganan covid-19 sehingga masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan


68

di tengah pandemi Covid-19 dan tidak mengakibatkan peningkatan kasus positif

covid-19.

Menurut Robbins dalam Deriyanto D. (2018) persepsi positif merupakan

penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang

positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau

dari aturan yang ada. Menurut Notoatmodjo (2015), Faktor internal yang

mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu,

yang mencakup beberapa hal antara lain : Pengalaman atau Pengetahuan yang

dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam

menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa

yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi.

Menurut Ahirman (2009) Persepsi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,

pengalaman serta wawasan seseorang, maka semakin baik pengetahuan, semakin

banyak wawasan serta pengalaman maka akan semakin baik persepsi yang

dimiliki seseorang, sehingga mampu memberikan respon yang positif terhadap

stimulus yang diterima. Hal ini juga disampaikan oleh Dita Wahyu (2017) dalam

peneliatiannya yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara

pendidikan dengan persepsi konsumen terhadap goodplant.co.id sebagai media

pemasaran online pada tingkat kepercayaan 99%. Menurut nursalam (2003) Usia

adalah umur individu yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai ulang tahun.

Semakin cukup umur, kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja. Semakin tua umur seseorang semakin konstruktif

dalam menggunakan koping pengetahuan yang diperoleh. Usia sangat

mempengaruhi tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang dan semakin


69

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berpikir dan bekerja (Nursalam & Pariani, 2001). Menurut David Krech

dan Richard S. Crutchfield dalam Yoedo Shambodo (2020) Faktor struktural

adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial

sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu. Walgito

(2003, H. 47) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi

stimulus juga akan berpengaruh dalam persepsi, lebih-lebih bila objek persepsi

adalah manusia. Objek dan lingkungan yang melatarbelakangi objek merupakan

kebulatan atau kesatuan yang sulit dipisahkan. Objek yang sama dengan situasi

sosial yang berbeda, dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan melalui Persepsi

tentang patogenesis, tingkat bahaya, cara pencegahan, dan cara

penanganan covid-19 dapat disimpulkan sebagai berikut :

6.1.1 Persepsi tentang patogenesis covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA di

BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan termasuk dalam kategori baik

artinya sebagian besar pengunjung memiliki persepsi baik terhadap

persepsi tentang patogenesis covid-19

6.1.2 Persepsi tentang bahaya covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA di

BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan termasuk dalam kategori baik

artinya sebagian besar pengunjung memiliki persepsi baik terhadap

persepsi tentang bahaya covid-19

6.1.3 Persepsi tentang cara pncegahan covid-19 pada pengunjung pelayanan

KIA di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan termasuk dalam

kategori buruk artinya sebagian besar pengunjung memiliki persepsi buruk

terhadap persepsi tentang cara pencegahan covid-19

6.1.4 Persepsi tentang penanganan covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA di

BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan termasuk dalam kategori baik

artinya sebagian besar pengunjung memiliki persepsi baik terhadap

persepsi tentang penanganan covid-19

70
71

6.2 Saran

6.2.1 Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi

bagi perkembangan ilmu kesehatan, terutama ilmu kebidanan mengenai

persepsi tentang covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA. Dianjurkan

peneliti selanjutnya mampu mengembangkan masalah penelitian lebih

lanjut.

6.2.2 Praktis

Banyak faktor faktor yang mempengaruhi persepsi, antara lain

yaitu faktor intenal dan faktor eksternal. Faktor internal yang

mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri

individu, yang mencakup beberapa hal salah satunya yaitu Pengalaman

atau Pengetahuan. Persepsi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,

pengalaman serta wawasan seseorang, maka semakin baik pengetahuan,

semakin banyak wawasan serta pengalaman maka akan semakin baik

persepsi yang dimiliki seseorang. Peran tenaga kesehatan, khususnya

bidan sangat penting untuk bisa memberikan informasi dan edukasi

terhadap pengunjung pelayanan tentang patogenesis, bahaya, cara

pencegahan, dan penanganan covid-19. Tidak hanya itu, selama masa

pandemi harus mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup

dan selalu berpikir positif untuk meningkatkan daya tahan tubuh


DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2011. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Cooper, E & Schindler, S. (2017). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Fauziah, S. (2012). Gambaran persepsi masyarakat tentang peran perawat puskesmas di
Kelurahan Bintara Kota Bekasi tahun 2012. (Skripsi). Universitas Indonesia.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Diponegoro
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Etika Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek
Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora
Terapan, 2(2), 117–124. Tersedia di https://doi.org/10.7454/jsht.v2i. (25 Februari 2021)
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.
Notoatmodjo, S 2015, Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. 2014. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nursalam, N., & Syarifuddin, S. (2017). Persepsi Masyarakat Tentang Perempuan Bercadar.
Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 3 (1), 116-125. Tersedia di
https://doi.org/10.26618/equilibrium.v3i1.519. (25 februari 2021)
Pasolong, Harbani. 2016. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Profil Kesehatan 2018 https://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia 2018.pdf. (25 februari
2021)
Sugiyono, 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Dan
R&D Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2017. Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Dan
R&D Bandung: Alfabeta.
Widiyani, R. (2020). Latar Belakang Virus Corona, Perkembangan hingga Isu Terkini.
Retrieved from detik News
Siahaineinia1 H.E, & Bakara T.L . 2020 Persepsi Masyarakat Tentang Penggunaan Masker
Dan Cuci Tangan Selama Pandemi Covid-19 Di Pasar Sukaramai Medan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 9(1): 174
Sumanto. 2014. Psikologi Umum. Yogyakarta : PT. Buku Seru Setiadi. (2013). Konsep dan
praktek penulisan riset keperawatan (Ed.2) Yogyakarta: Graha Ilmu
Ling, Jonathan, dan Jonathan Catling. 2012. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.

72
73

Ramadhani, R. 2013. Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dan Anak Dalam Membentuk
Perilaku Psitif Anak Pada Murid SDIT Cordova Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol.1
No. 3:112-121.
Sunaryo. 2014. Psikologi Untuk Pendidikan. Jakarta: EGC.
Fehr, A.R., Perlman, S. (2015). Coronavirus: An Overview of Their Replication and
Pathogenesis. Methods Mol Biol. 2015 ; 1282: 1–5
Korsman, S.N.J., van Zyl, G.U., Nutt, L., Andersson, M.I, Presier, W. (2012). Viroloy. Chins:
Churchill Livingston Elsevier
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia 2019-
nCoV. PDPI: Jakarta
Wang, Z., Qiang, W., Ke, H. (2020). A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and
Prevention. Hubei Science and Technologi Press. China
WHO. (2020). WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-nCov on 11
February 2020. Cited Feb 13rd 2020. Available
on: https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-generals-remarks-at-the-media-
briefing-on-2019-ncov-on-11-february- 2020. 25 Feb 2021
74

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian


75

Lampiran 2 Surat Balasan


76

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Bakesbangpol


77
78

Lampiran 4 Sertifikat KEPK


79

Lampiran 5 Lembar Permohonan Menjadi Responden

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Pengunjung Pelayanan KIA

di BPM Jariyah Amd. Keb Burneh

Bangkalan

Saya mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan STIKes Ngudia Husada Madura

yang bernama Siti Asia Wulandari akan melakukan penelitian tentang “Persepsi Tentang

Covid-19 Pada Pengunjung Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak”.

Untuk kepentingan tersebut diatas saya meminta kesediaan Saudara untuk menjadi

responden dalam penelitian ini. Selanjutnya, saya mohon kesediaan Saudara untuk mengisi

kuesioner dan menjawab pertanyaan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban yang ibu

berikan akan dijamin kerahasiaannya.

Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan bantuan serta kerjasamanya saya

ucapkan terima kasih.

Bangkalan,

Hormat saya,

SITI ASIA WULANDARI


80

Lampiran 6 Lembar Pernyataan Responden

PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama :

Umur :

Alamat :

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa saya (bersedia/tidak bersedia) untuk

menjadi responden pada penelitian dengan judul “Persepsi Tentang Covid-19 Pada

Pengunjung Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak” yang diselenggarakan oleh mahasiswa

Program Studi DIV Kebidanan STIKeS Ngudia Husada Madura.

Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga anda bebas untuk

mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi anda dan semua

informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian

ini.

Terima kasih atas partisipasi anda dalam penelitian ini.

 coret yang tidak perlu

Bangkalan,

Responden
81

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Responden

Di BPM Jariyah, Amd. Keb

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program studi DIV Kebidanan Stikes

Ngudia Husada Maura, saya akan melakukan penelitian tentang “Persepsi Tentang Covid-19

Pada Pengunjung Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak”, untuk keperluan tersebut saya mohon

bersedia/tidak bersedia *) saudara untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini, selanjutnya

kami mohon bersedia/tidak bersedia *) saudara untuk mengisi kuesioner yang saya sediakan

dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaannya.

Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya di

sampaikan terimakasih.

Bangkalan 2021

Mahasiswa Responden

(Siti Asia Wulandari) ( )


82

Lampiran 7 Kuesioner

PERSEPSI TENTANG COVID-19 PADA PENGUNJUNG PELAYANAN


KESEHATAN IBU DAN ANAK

(Studi di BPM Jariyah, Amd. Keb Burneh Bangkalan)

1. Identitas Responden

Nama Responden :

Umur :

Alamat :

2. Kuesioner persepsi tentang covid-19 pada pengunjung pelayanan KIA

Mohon untuk memberikan tanda () pada kolom yang telah tersedia.
Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RG : Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

a. Pernyataan persepsi tentang patogenesis covid-19

No. Pernyataan STS TS RG S SS


1 Covid-19 adalah penyakit yang
sama seperti flu biasa
2 Virus corona akan selesai dengan
sendirinya
3 Virus masuk melalui saluran
pernafasan
4 Kebanyakan Coronavirus
menginfeksi hewan
83

5 Virus corona dibuat oleh negara


china
No Pernyataan STS TS RG S SS
6 Kelelawar merupakan sumber
utama virus corona
7 Virus corona menyebar dari
hewan ke manusia
8 Virus corona berasal dari hewan
liar
9 Selang waktu virus sampai
muncul penyakit sekitar 3-7 hari
10 Virus corona tidak bisa hidup dan
memperbanyak diri tanpa
perantara seperti manusia

b. Pernyataan persepsi tentang bahaya covid-19

No Pernyataan STS TS RG S SS
1 Virus corona tidak akan menular
pada saat berbicara
2 Orang yang sehat tidak akan
tertular virus corona
3 Orang yang bisa menularkan
COVID-19 hanyalah yang
memiliki gejala

4 Virus corona dapat bertahan hidup


beberapa jam di luar tubuh manusia
5 Anak-anak tidak termasuk
kelompok yang berisiko karena
jarang terinfeksi Covid- 19

6 Virus corona tidak akan menular


pada saat berjabat tangan dengan
orang lain

No Pernyataan STS TS RG S SS
7 Risiko kematian pasien COVID-19
lebih tinggi pada penderita
84

penyakit kronis
8 Gejala COVID-19 pada usia lanjut
lebih berat daripada usia muda
9 Infeksi COVID-19 dapat
menimbulkan gejala ringan sampai
berat
10 Gejala utama yang muncul yaitu
demam (suhu >380C), batuk dan
kesulitan bernapas.

c. Pernyataan persepsi tentang cara pencegahan covid-19

No Pernyataan STS TS RG S SS
1 Orang yang sehat tidak perlu
menggunakan masker saat keluar
rumah
2 Penerapan protokol kesehatan
selama masa pandemi Corona
virus perlu untuk dipatuhi bagi
usia lanjut
3 Memakai masker hanya untuk
yang positif covid 19 dan orang
yang berusia lanjut
4 Mencuci tangan hanya setelah
melakukan pekerjaan rumah saja
5 Menutup mulut dan hidung saat
bersin atau batuk tidak diperlukan
bagi yang tidak memiliki gejala
6 selalu berpikir positif untuk
meningkatka kekebalan tubuh
terhadap penyakit
No Pernyataan STS TS RG S SS
7 Setelah bepergian, mandi dan
berganti pakaian untuk mencegah
terpapar virus corona.
8 Istirahat minimal 8 jam setiap hari
untuk menjaga kesehatan tubuh
9 Olahraga minimal 30 menit
85

setiap hari untuk menjaga


kesehatan tubuh
10 Makan sayur dan buah untuk
meningkatkan daya tahan tubuh

d. Pernyataan persepsi tentang penanganan covid-19

No Pernyataan STS TS RG S SS
1 Isolasi mandiri pada orang yang
terinfeksi covid19 tidak
diperlukan bagi yang tidak
memiliki gejala
2 Orang yang terpapar virus corona
hanya perlu beristirahat di rumah
3 Isolasi mandiri di rumah saja
selama 14 hari untuk orang yang
terpapar virus corona
4 Meminum air hangat yang
dicapurkan minyak kayu putih
untuk orang yang memiliki gejala
covid-19 seperti tidak bisa
menelan
5 Orang yang memiliki gejala
covid-19 seperti panas dan batuk
hanya perlu meminum obat

No Pernyataan STS TS RG S SS
6 Tidak semua orang yang
terinfeksi covid-19 harus dirawat
di rumah sakit
7 Latihan pernafasan untuk
mengurangi ketegangan dan
kecemasan
8 Orang yang terinfeksi virus covid-
19 harus dibawa ke rumah sakit
untuk pengobatan
9 Berjemur di siang hari tidak
86

membuat virus corona hilang


10 Menghirup udara segar di pagi
hari dapat meningkatkan sistem
imun

Lampiran 8 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian

a. Hasil pernyataan persepsi tentang patogenesis covid-19

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total t score Kode


1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 59,6681 1
2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 1 22 33,86617 2
3 1 4 2 2 3 2 4 3 2 3 26 37,68868 2
4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 47 57,75684 1
5 2 3 4 1 3 1 4 2 4 3 27 38,6443 2
6 4 2 3 3 1 2 4 2 1 3 25 36,73305 2
7 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 48 58,71247 1
8 4 3 2 2 1 3 3 1 2 1 22 33,86617 2
9 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 47 57,75684 1
10 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 46 56,80122 1
11 3 2 2 1 1 4 3 2 4 2 24 35,77742 2
12 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 58,71247 1
13 1 4 1 3 4 3 1 3 4 3 27 38,6443 2
14 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 59,6681 1
15 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 47 57,75684 1
16 2 3 1 3 2 1 3 4 3 4 26 37,68868 2
87

17 1 1 4 3 2 4 3 2 2 1 23 34,8218 2
18 3 2 1 3 2 2 5 3 1 3 25 36,73305 2
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 59,6681 1
20 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 45 55,84559 1
21 2 1 2 5 3 3 2 4 2 1 25 36,73305 2
22 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 46 56,80122 1
23 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 48 58,71247 1
24 5 5 2 5 4 5 5 4 5 4 44 54,88996 1
25 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 46 56,80122 1
26 2 1 3 4 1 3 5 1 2 2 24 35,77742 2
27 1 4 4 2 4 3 1 4 2 1 26 37,68868 2
28 2 5 3 5 5 5 4 4 3 5 41 52,02308 1
29 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 58,71247 1
30 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 46 56,80122 1
31 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 48 58,71247 1
32 4 1 3 1 5 2 1 3 3 2 25 36,73305 2
33 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 45 55,84559 1
34 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 59,6681 1
35 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 47 57,75684 1
36 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 46 56,80122 1
37 1 3 3 3 2 3 1 3 2 4 25 36,73305 2
38 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 48 58,71247 1
39 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 59,6681 1
40 2 3 1 3 2 4 3 3 1 2 24 35,77742 2
41 5 4 5 5 4 4 5 5 3 5 45 55,84559 1
42 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 44 54,88996 1
43 5 5 5 5 4 3 4 5 3 5 44 54,88996 1
44 2 3 1 3 3 2 4 2 2 1 23 34,8218 2
45 4 5 5 4 2 4 4 5 3 5 41 52,02308 1
46 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48 58,71247 1
47 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 47 57,75684 1
48 1 3 2 3 4 2 3 1 1 3 23 34,8218 2
49 3 1 3 1 2 2 4 1 2 2 21 32,91054 2
50 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48 58,71247 1
51 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 47 57,75684 1
52 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 59,6681 1
53 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 47 57,75684 1
54 4 4 5 3 5 3 4 4 5 5 42 52,97871 1
55 3 1 3 2 2 3 1 3 4 2 24 35,77742 2
56 4 4 3 3 3 3 1 2 3 1 27 38,6443 2
57 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48 58,71247 1
58 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48 58,71247 1
59 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 47 57,75684 1
60 2 2 1 3 1 2 2 4 2 3 22 33,86617 2
61 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 47 57,75684 1
62 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 47 57,75684 1
88

63 1 3 2 1 3 2 1 2 4 4 23 34,8218 2
64 3 2 1 3 2 4 2 3 1 4 25 36,73305 2
65 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 48 58,71247 1
66 4 1 5 2 3 2 4 1 1 2 25 36,73305 2
67 5 4 5 5 5 5 4 5 3 5 46 56,80122 1
68 2 5 4 5 5 5 5 4 5 4 44 54,88996 1
69 4 5 4 5 5 5 2 5 5 5 45 55,84559 1
70 3 1 3 2 3 3 2 5 1 3 26 37,68868 2
71 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 47 57,75684 1
72 4 5 5 4 5 5 5 2 5 5 45 55,84559 1
73 3 5 2 3 5 4 5 5 5 4 41 52,02308 1
74 3 2 3 2 1 5 3 2 2 3 26 37,68868 2
75 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 46 56,80122 1
76 4 2 2 3 4 2 1 4 1 4 27 38,6443 2
77 4 5 5 5 3 5 5 3 5 5 45 55,84559 1
78 5 2 4 5 5 5 4 4 5 5 44 54,88996 1
79 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 46 56,80122 1
80 5 5 5 5 4 5 3 5 3 5 45 55,84559 1
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 59,6681 1
82 3 4 4 5 4 5 5 4 3 5 42 52,97871 1
83 4 3 5 4 4 3 5 3 4 5 40 51,06746 1
84 5 2 2 3 1 2 3 2 3 3 26 37,68868 2
85 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 43 53,93434 1
86 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 45 55,84559 1
87 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 47 57,75684 1
88 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 48 58,71247 1
89 4 5 5 5 3 5 5 3 3 5 43 53,93434 1
90 2 3 1 3 3 1 3 1 3 2 22 33,86617 2
91 3 4 5 5 5 5 5 2 4 2 40 51,06746 1
92 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 59,6681 1
93 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 46 56,80122 1
94 2 2 1 3 1 3 2 2 3 1 20 31,95492 2

b. Hasil pernyataan persepsi tentang bahaya covid-19

no. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total t score Kode


1 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 46 55,42882 1
2 2 3 1 3 3 2 2 1 3 2 22 30,78614 2
3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 47 56,45559 1
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 48 57,48237 1
5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 47 56,45559 1
6 4 1 3 3 2 2 1 3 3 3 25 33,86648 2
7 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 45 54,40204 1
8 4 1 2 2 3 1 3 1 2 3 22 30,78614 2
9 4 5 4 4 5 4 5 5 3 5 44 53,37526 1
89

10 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 47 56,45559 1
11 3 2 2 2 1 3 3 4 2 2 24 32,8397 2
12 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 46 55,42882 1
13 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 47 56,45559 1
14 3 2 1 2 4 3 2 3 1 2 23 31,81292 2
15 3 4 1 3 2 4 1 2 2 3 25 33,86648 2
16 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 47 56,45559 1
17 2 4 1 3 2 1 3 2 2 3 23 31,81292 2
18 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 46 55,42882 1
19 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 25 33,86648 2
20 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 45 54,40204 1
21 2 3 1 5 3 2 2 1 3 3 25 33,86648 2
22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 58,50915 1
23 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 44 53,37526 1
24 5 5 5 4 4 3 5 5 5 3 44 53,37526 1
25 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 46 55,42882 1
26 2 2 3 1 4 3 1 4 2 2 24 32,8397 2
27 4 5 5 5 4 3 5 4 5 5 45 54,40204 1
28 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 46 55,42882 1
29 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47 56,45559 1
30 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 47 56,45559 1
31 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48 57,48237 1
32 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 58,50915 1
33 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 45 54,40204 1
34 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 48 57,48237 1
35 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 44 53,37526 1
36 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 45 54,40204 1
37 3 3 3 1 2 3 1 3 2 4 25 33,86648 2
38 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 43 52,34848 1
39 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 46 55,42882 1
40 3 3 2 1 4 3 1 3 2 2 24 32,8397 2
41 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 47 56,45559 1
42 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 44 53,37526 1
43 5 5 5 3 4 5 4 5 5 3 44 53,37526 1
44 2 3 1 3 2 2 3 2 2 3 23 31,81292 2
45 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48 57,48237 1
46 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48 57,48237 1
47 4 2 2 2 1 3 5 1 2 3 25 33,86648 2
48 3 5 5 5 4 5 5 4 4 5 45 54,40204 1
49 3 2 3 1 2 2 1 3 2 2 21 29,75937 2
50 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 46 55,42882 1
51 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 45 54,40204 1
52 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 46 55,42882 1
53 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48 57,48237 1
90

54 4 5 4 3 5 5 4 4 5 5 44 53,37526 1
55 3 2 3 2 2 1 2 3 4 2 24 32,8397 2
56 4 5 3 3 3 3 5 5 5 4 40 49,26815 1
57 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48 57,48237 1
58 5 5 5 4 5 3 4 5 5 3 44 53,37526 1
59 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 47 56,45559 1
60 2 2 3 3 1 2 2 1 3 3 22 30,78614 2
61 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 47 56,45559 1
62 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 43 52,34848 1
63 3 1 2 2 1 4 2 2 3 3 23 31,81292 2
64 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 57,48237 1
65 2 5 4 4 5 5 4 5 4 5 43 52,34848 1
66 4 3 1 3 3 1 3 1 3 3 25 33,86648 2
67 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 46 55,42882 1
68 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 46 55,42882 1
69 4 5 3 5 4 5 5 5 4 5 45 54,40204 1
70 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 47 56,45559 1
71 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 48 57,48237 1
72 4 5 5 4 5 3 5 5 4 5 45 54,40204 1
73 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 47 56,45559 1
74 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 57,48237 1
75 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 47 56,45559 1
76 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 47 56,45559 1
77 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 45 54,40204 1
78 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 44 53,37526 1
79 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48 57,48237 1
80 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 46 55,42882 1
81 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 43 52,34848 1
82 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 46 55,42882 1
83 1 3 3 4 1 3 2 3 2 2 24 32,8397 2
84 5 4 5 3 4 5 5 3 5 5 44 53,37526 1
85 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 46 55,42882 1
86 5 3 4 5 4 4 5 5 5 5 45 54,40204 1
87 5 5 4 5 3 5 4 4 4 5 44 53,37526 1
88 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 48 57,48237 1
89 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 47 56,45559 1
90 2 1 1 3 3 3 1 4 2 2 22 30,78614 2
91 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 48 57,48237 1
92 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 58,50915 1
93 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 46 55,42882 1
94 2 2 3 1 1 3 2 2 3 1 20 28,73259 2

c. Hasil pernyataan persepsi tentang cara pencegahan covid-19


91

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total t score Kode


92

1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 33 38,78424 2
3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 35 41,42324 2
4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 32 37,46474 2
5 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 33 38,78424 2
6 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 35 41,42324 2
7 2 4 4 4 5 4 2 3 3 3 34 40,10374 2
8 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 33 38,78424 2
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
11 2 4 2 4 4 2 4 3 4 4 33 38,78424 2
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
13 4 4 2 3 5 3 3 3 4 3 34 40,10374 2
14 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
16 4 3 4 3 5 2 3 4 3 4 35 41,42324 2
17 3 4 4 5 3 3 3 4 2 3 34 40,10374 2
18 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 35 41,42324 2
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 59,89626 1
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
21 4 4 4 1 4 4 1 4 4 3 33 38,78424 2
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
24 4 2 3 4 4 5 3 3 4 3 35 41,42324 2
25 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
26 2 4 3 4 4 3 3 4 5 2 34 40,10374 2
27 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 35 41,42324 2
28 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 59,89626 1
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
31 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 48 58,57676 1
32 4 4 3 4 5 3 4 3 3 2 35 41,42324 2
33 1 4 2 3 4 5 4 2 5 4 34 40,10374 2
34 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
35 4 4 3 5 2 3 4 5 1 4 35 41,42324 2
36 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
37 4 2 4 4 3 3 3 5 3 4 35 41,42324 2
38 4 5 3 4 3 3 5 3 1 2 33 38,78424 2
39 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 59,89626 1
40 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 35 41,42324 2
41 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 59,89626 1
42 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 34 40,10374 2
43 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 59,89626 1
44 4 4 4 3 2 3 3 4 5 3 35 41,42324 2
93

45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
47 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 33 38,78424 2
48 4 4 3 4 3 5 3 4 4 1 35 41,42324 2
49 3 4 2 3 3 4 4 3 5 3 34 40,10374 2
50 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 33 38,78424 2
51 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 35 41,42324 2
52 3 2 3 4 4 2 4 4 5 4 35 41,42324 2
53 2 4 4 4 3 5 3 4 3 3 35 41,42324 2
54 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 59,89626 1
55 4 5 4 3 4 4 4 2 4 1 35 41,42324 2
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 59,89626 1
57 4 3 4 3 2 3 4 3 5 4 35 41,42324 2
58 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 59,89626 1
59 5 5 3 3 3 4 3 4 3 1 34 40,10374 2
60 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 35 41,42324 2
61 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 35 41,42324 2
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
63 3 4 2 3 4 4 5 2 4 4 35 41,42324 2
64 3 5 1 4 5 4 5 2 2 4 35 41,42324 2
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
66 4 4 3 4 4 4 3 1 5 3 35 41,42324 2
67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
68 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
69 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 59,89626 1
70 4 4 3 2 3 4 5 1 5 4 35 41,42324 2
71 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 35 41,42324 2
72 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 35 41,42324 2
73 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 59,89626 1
74 5 2 4 4 4 3 4 4 3 3 36 41,42324 2
75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
76 4 2 3 3 5 4 2 4 4 4 35 41,42324 2
77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 59,89626 1
78 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 35 41,42324 2
79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
80 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
81 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
84 5 2 4 4 4 4 3 4 4 1 35 41,42324 2
85 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
86 2 4 4 3 4 4 4 1 4 5 35 41,42324 2
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
88 3 4 3 3 4 3 3 5 4 3 35 41,42324 2
94

89 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
90 4 4 3 4 5 3 3 4 1 4 35 41,42324 2
91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
92 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 59,89626 1
93 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 61,21576 1
94 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 35 41,42324 2

d. Hasil pernyataan persepsi tentang cara penanganan covid-19

no. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total t score Kode


1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 58,99333 1
2 2 3 4 3 5 3 3 2 2 5 32 39,83154 2
3 4 3 3 2 2 4 1 5 3 2 29 36,45005 2
4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48 57,86617 1
5 4 3 2 2 4 3 5 5 2 3 33 40,9587 2
6 3 3 2 3 4 4 3 2 4 1 29 36,45005 2
7 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48 57,86617 1
8 2 4 4 3 3 3 3 1 3 4 30 37,57721 2
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
10 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 58,99333 1
11 4 2 2 4 3 5 5 3 2 2 32 39,83154 2
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
13 1 5 3 2 3 3 3 5 3 5 33 40,9587 2
14 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 58,99333 1
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
16 3 4 2 1 5 4 2 5 1 3 30 37,57721 2
17 3 2 2 1 4 5 3 3 2 4 29 36,45005 2
18 3 3 4 4 3 2 3 2 4 5 33 40,9587 2
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 58,99333 1
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
21 2 4 2 5 4 3 3 3 1 5 32 39,83154 2
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
23 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 57,86617 1
24 3 3 2 2 4 2 3 5 3 5 32 39,83154 2
25 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 58,99333 1
26 4 2 4 3 1 5 1 5 3 5 33 40,9587 2
27 4 5 3 2 3 3 2 2 3 2 29 36,45005 2
28 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 58,99333 1
29 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48 57,86617 1
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
31 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48 57,86617 1
32 4 4 3 3 3 3 1 2 3 4 30 37,57721 2
33 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 48 57,86617 1
34 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 58,99333 1
95

35 5 3 5 3 2 2 4 4 2 2 32 39,83154 2
36 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 58,99333 1
37 4 3 2 2 3 4 4 2 3 2 29 36,45005 2
38 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 48 57,86617 1
39 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 58,99333 1
40 4 4 3 2 2 4 3 5 3 2 32 39,83154 2
41 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 58,99333 1
42 2 5 5 3 4 4 1 3 2 3 32 39,83154 2
43 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 58,99333 1
44 2 2 4 2 3 4 4 2 5 5 33 40,9587 2
45 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48 57,86617 1
46 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 48 57,86617 1
47 3 4 2 3 2 4 1 4 4 5 32 39,83154 2
48 3 4 4 5 2 3 3 3 3 2 32 39,83154 2
49 4 4 3 2 3 3 4 1 5 4 33 40,9587 2
50 3 4 2 4 2 3 3 3 1 5 30 37,57721 2
51 5 3 3 4 2 3 5 3 2 3 33 40,9587 2
52 4 3 3 4 3 2 3 4 4 2 32 39,83154 2
53 4 4 3 3 2 2 3 2 4 2 29 36,45005 2
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 58,99333 1
55 2 4 2 3 4 4 2 2 3 4 30 37,57721 2
56 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 58,99333 1
57 3 4 5 3 2 4 1 2 2 3 29 36,45005 2
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 58,99333 1
59 5 4 4 3 1 3 3 4 2 4 33 40,9587 2
60 3 2 3 4 3 2 5 3 4 3 32 39,83154 2
61 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 58,99333 1
62 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48 57,86617 1
63 2 3 4 4 3 3 2 4 4 3 32 39,83154 2
64 2 4 2 3 2 2 4 2 3 5 29 36,45005 2
65 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 57,86617 1
66 2 2 3 4 3 3 5 3 2 5 32 39,83154 2
67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
68 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 48 57,86617 1
69 4 4 5 3 3 3 1 3 4 2 32 39,83154 2
70 4 5 3 2 4 3 3 4 3 2 33 40,9587 2
71 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 48 57,86617 1
72 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 47 56,739 1
73 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 58,99333 1
74 4 4 5 3 3 3 2 3 4 1 32 39,83154 2
75 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 48 57,86617 1
76 4 2 5 1 3 1 4 5 2 3 30 37,57721 2
77 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 58,99333 1
78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
96

79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
80 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 58,99333 1
81 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 58,99333 1
82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
83 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48 57,86617 1
84 4 2 4 2 2 3 4 3 4 5 33 40,9587 2
85 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 58,99333 1
86 3 2 2 3 3 4 5 2 4 4 32 39,83154 2
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
88 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 48 57,86617 1
89 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60,1205 1
90 2 2 3 3 4 3 2 4 4 3 30 37,57721 2
91 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 58,99333 1
92 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 58,99333 1
93 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 58,99333 1
94 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 30 37,57721 2
97

Lampiran 9 Hasil Uji Statistik

Pernyataan 1
Correlations

    x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 Total
x1 Pearso 1 0,178 0,298 1,000* 0,298 0,265 0,145 0,145 1,000** 0,298 ,649**
*
n
Correla
tion
  Sig. (2-   0,394 0,148 0,000 0,148 0,201 0,491 0,491 0,000 0,148 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x2 Pearso 0,178 1 0,284 0,178 0,284 0,264 0,252 0,252 0,178 0,284 ,472*
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,394   0,169 0,394 0,169 0,203 0,224 0,224 0,394 0,169 0,017
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* ** **
x3 Pearso 0,298 0,284 1 0,298 1,000 ,971 0,247 0,247 0,298 1,000 ,825**
*
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,148 0,169   0,148 0,000 0,000 0,233 0,233 0,148 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* **
x4 Pearso 1,000 0,178 0,298 1 0,298 0,265 0,145 0,145 1,000 0,298 ,649**
*
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,000 0,394 0,148   0,148 0,201 0,491 0,491 0,000 0,148 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x5 Pearso 0,298 0,284 1,000* 0,298 1 ,971** 0,247 0,247 0,298 1,000** ,825**
*
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,148 0,169 0,000 0,148   0,000 0,233 0,233 0,148 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x6 Pearso 0,265 0,264 ,971** 0,265 ,971** 1 0,233 0,233 0,265 ,971** ,796**
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,201 0,203 0,000 0,201 0,000   0,262 0,262 0,201 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*
x7 Pearso 0,145 0,252 0,247 0,145 0,247 0,233 1 1,000 0,145 0,247 ,568**
*
n
Correla
tion
98

  Sig. (2- 0,491 0,224 0,233 0,491 0,233 0,262   0,000 0,491 0,233 0,003
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*
x8 Pearso 0,145 0,252 0,247 0,145 0,247 0,233 1,000 1 0,145 0,247 ,568**
*
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,491 0,224 0,233 0,491 0,233 0,262 0,000   0,491 0,233 0,003
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* *
x9 Pearso 1,000 0,178 0,298 1,000 0,298 0,265 0,145 0,145 1 0,298 ,649**
* *
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,000 0,394 0,148 0,000 0,148 0,201 0,491 0,491   0,148 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x10 Pearso 0,298 0,284 1,000* 0,298 1,000* ,971** 0,247 0,247 0,298 1 ,825**
* *
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,148 0,169 0,000 0,148 0,000 0,000 0,233 0,233 0,148   0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** * ** ** ** ** ** ** ** **
total Pearso ,649 ,472 ,825 ,649 ,825 ,796 ,568 ,568 ,649 ,825 1
n
Correla
tion
  Sig. (2- 0,000 0,017 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,003 0,000 0,000  
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Reliability

Case Processing Summary

    N %
Cases Valid 25 1
0
0
,
0
  Exclude 0 0
da ,
0
  Total 25 1
0
0
99

,
0
a.
Listwise
deletion
based
on all
variables
in the
procedur
e.

Reliability Statistics

Cronbac N of
h's Alpha Items
0,869 10

Correlations
    x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 total
x1 Pearson 1 0,178 0,298 1,000* 0,298 0,265 0,145 0,145 1,000 0,298 ,649**
* **
Correlati
on
  Sig. (2-   0,394 0,148 0,000 0,148 0,201 0,491 0,491 0,000 0,148 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x2 Pearson 0,178 1 0,284 0,178 0,284 0,264 0,252 0,252 0,178 0,284 ,472*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,394   0,169 0,394 0,169 0,203 0,224 0,224 0,394 0,169 0,017
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x3 Pearson 0,298 0,284 1 0,298 1,000* ,971** 0,247 0,247 0,298 1,000* ,825**
* *
Correlati
on
  Sig. (2- 0,148 0,169   0,148 0,000 0,000 0,233 0,233 0,148 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*
x4 Pearson 1,000 0,178 0,298 1 0,298 0,265 0,145 0,145 1,000 0,298 ,649**
* **
Correlati
on
  Sig. (2- 0,000 0,394 0,148   0,148 0,201 0,491 0,491 0,000 0,148 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* ** *
x5 Pearson 0,298 0,284 1,000 0,298 1 ,971 0,247 0,247 0,298 1,000 ,825**
* *
Correlati
on
  Sig. (2- 0,148 0,169 0,000 0,148   0,000 0,233 0,233 0,148 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** **
x6 Pearson 0,265 0,264 ,971 0,265 ,971 1 0,233 0,233 0,265 ,971 ,796**
Correlati
on
  Sig. (2- 0,201 0,203 0,000 0,201 0,000   0,262 0,262 0,201 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
100

x7 Pearson 0,145 0,252 0,247 0,145 0,247 0,233 1 1,000* 0,145 0,247 ,568**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,491 0,224 0,233 0,491 0,233 0,262   0,000 0,491 0,233 0,003
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*
x8 Pearson 0,145 0,252 0,247 0,145 0,247 0,233 1,000 1 0,145 0,247 ,568**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,491 0,224 0,233 0,491 0,233 0,262 0,000   0,491 0,233 0,003
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x9 Pearson 1,000* 0,178 0,298 1,000* 0,298 0,265 0,145 0,145 1 0,298 ,649**
* *
Correlati
on
  Sig. (2- 0,000 0,394 0,148 0,000 0,148 0,201 0,491 0,491   0,148 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* * **
x10 Pearson 0,298 0,284 1,000 0,298 1,000 ,971 0,247 0,247 0,298 1 ,825**
* *
Correlati
on
  Sig. (2- 0,148 0,169 0,000 0,148 0,000 0,000 0,233 0,233 0,148   0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** * ** ** ** ** ** ** ** **
total Pearson ,649 ,472 ,825 ,649 ,825 ,796 ,568 ,568 ,649 ,825 1
Correlati
on
  Sig. (2- 0,000 0,017 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,003 0,000 0,000  
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
**.
Correl
ation
is
signifi
cant
at the
0.01
level
(2-
tailed)
.
*.
Correl
ation
is
signifi
cant
at the
0.05
level
(2-
tailed)
.

Reliability
101

Case Processing Summary


    N %
Cases Valid 25 1
0
0
,
0
  Excludeda 0 0
,
0
  Total 25 1
0
0
,
0
a. Listwise
deletion
based on
all
variables
in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
0,869 10

Correlations
    x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 total
x1 Pearson 1 0,031 0,265 0,298 0,178 0,031 0,145 0,145 1,000 0,298 ,547**
**
Correlati
on
  Sig. (2-   0,882 0,201 0,148 0,394 0,882 0,491 0,491 0,000 0,148 0,005
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** *
x2 Pearson 0,031 1 0,019 0,026 ,511 1,000 0,203 0,203 0,031 0,026 ,452*
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,882   0,929 0,902 0,009 0,000 0,330 0,330 0,882 0,902 0,023
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x3 Pearson 0,265 0,019 1 ,971** 0,264 0,019 0,233 0,233 0,265 ,971** ,713**
Correlati
on
  Sig. (2- 0,201 0,929   0,000 0,203 0,929 0,262 0,262 0,201 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** **
x4 Pearson 0,298 0,026 ,971 1 0,284 0,026 0,247 0,247 0,298 1,000 ,739**
Correlati
on
  Sig. (2- 0,148 0,902 0,000   0,169 0,902 0,233 0,233 0,148 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
102

x5 Pearson 0,178 ,511** 0,264 0,284 1 ,511** 0,252 0,252 0,178 0,284 ,599**
Correlati
on
  Sig. (2- 0,394 0,009 0,203 0,169   0,009 0,224 0,224 0,394 0,169 0,002
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* **
x6 Pearson 0,031 1,000 0,019 0,026 ,511 1 0,203 0,203 0,031 0,026 ,452*
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,882 0,000 0,929 0,902 0,009   0,330 0,330 0,882 0,902 0,023
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x7 Pearson 0,145 0,203 0,233 0,247 0,252 0,203 1 1,000* 0,145 0,247 ,640**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,491 0,330 0,262 0,233 0,224 0,330   0,000 0,491 0,233 0,001
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*
x8 Pearson 0,145 0,203 0,233 0,247 0,252 0,203 1,000 1 0,145 0,247 ,640**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,491 0,330 0,262 0,233 0,224 0,330 0,000   0,491 0,233 0,001
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*
x9 Pearson 1,000 0,031 0,265 0,298 0,178 0,031 0,145 0,145 1 0,298 ,547**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,000 0,882 0,201 0,148 0,394 0,882 0,491 0,491   0,148 0,005
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
**
x10 Pearson 0,298 0,026 ,971 1,000 0,284 0,026 0,247 0,247 0,298 1 ,739**
**
Correlati
on
  Sig. (2- 0,148 0,902 0,000 0,000 0,169 0,902 0,233 0,233 0,148   0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
total Pearson ,547** ,452* ,713** ,739** ,599** ,452* ,640** ,640** ,547** ,739** 1
Correlati
on
  Sig. (2- 0,005 0,023 0,000 0,000 0,002 0,023 0,001 0,001 0,005 0,000  
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
**.
Correl
ation
is
signifi
cant
at the
0.01
level
(2-
tailed)
.
103

*.
Correl
ation
is
signifi
cant
at the
0.05
level
(2-
tailed)
.

Reliability

Case Processing Summary


    N %
Cases Valid 25 1
0
0
,
0
  Excludeda 0 0
,
0
  Total 25 1
0
0
,
0
a. Listwise
deletion
based on
all
variables
in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
0,813 10

Correlations
    x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 total
x1 Pearson 1 0,031 - ,511** 0,203 0,031 0,203 0,019 0,203 ,511** ,407*
Correlati 0,138
on
  Sig. (2-   0,882 0,512 0,009 0,330 0,882 0,330 0,929 0,330 0,009 0,043
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x2 Pearson 0,031 1 0,208 0,178 0,145 1,000* 0,145 0,265 0,145 0,178 ,520**
*
Correlati
on
104

  Sig. (2- 0,882   0,317 0,394 0,491 0,000 0,491 0,201 0,491 0,394 0,008
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x3 Pearson - 0,208 1 0,058 0,276 0,208 0,276 0,125 0,276 0,058 0,385
Correlati 0,138
on
  Sig. (2- 0,512 0,317   0,781 0,182 0,317 0,182 0,552 0,182 0,781 0,057
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x4 Pearson ,511** 0,178 0,058 1 0,252 0,178 0,252 0,264 0,252 1,000** ,652**
Correlati
on
  Sig. (2- 0,009 0,394 0,781   0,224 0,394 0,224 0,203 0,224 0,000 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* **
x5 Pearson 0,203 0,145 0,276 0,252 1 0,145 1,000 0,233 1,000 0,252 ,784**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,330 0,491 0,182 0,224   0,491 0,000 0,262 0,000 0,224 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*
x6 Pearson 0,031 1,000 0,208 0,178 0,145 1 0,145 0,265 0,145 0,178 ,520**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,882 0,000 0,317 0,394 0,491   0,491 0,201 0,491 0,394 0,008
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* **
x7 Pearson 0,203 0,145 0,276 0,252 1,000 0,145 1 0,233 1,000 0,252 ,784**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,330 0,491 0,182 0,224 0,000 0,491   0,262 0,000 0,224 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
x8 Pearson 0,019 0,265 0,125 0,264 0,233 0,265 0,233 1 0,233 0,264 ,486*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,929 0,201 0,552 0,203 0,262 0,201 0,262   0,262 0,203 0,014
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* *
x9 Pearson 0,203 0,145 0,276 0,252 1,000 0,145 1,000 0,233 1 0,252 ,784**
* *
Correlati
on
  Sig. (2- 0,330 0,491 0,182 0,224 0,000 0,491 0,000 0,262   0,224 0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** *
x10 Pearson ,511 0,178 0,058 1,000 0,252 0,178 0,252 0,264 0,252 1 ,652**
*
Correlati
on
  Sig. (2- 0,009 0,394 0,781 0,000 0,224 0,394 0,224 0,203 0,224   0,000
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
* ** ** ** ** ** * ** **
total Pearson ,407 ,520 0,385 ,652 ,784 ,520 ,784 ,486 ,784 ,652 1
Correlati
on
105

  Sig. (2- 0,043 0,008 0,057 0,000 0,000 0,008 0,000 0,014 0,000 0,000  
tailed)
  N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
**.
Correl
ation
is
signifi
cant
at the
0.01
level
(2-
tailed)
.
*.
Correl
ation
is
signifi
cant
at the
0.05
level
(2-
tailed)
.

Reliability

Case Processing Summary


    N %
Cases Valid 25 1
0
0
,
0
  Excludeda 0 0
,
0
  Total 25 1
0
0
,
0
a. Listwise
deletion
based on
all
variables
in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
0,811 10
106

Anda mungkin juga menyukai