Anda di halaman 1dari 112

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DALAM

MENERIMA VAKSIN COVID-19 PADA IBU


MENYUSUI DI PUSKESMAS SUNGAI
DURIAN TAHUN 2022

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh


Gelar Ahli Madya Kebidanan

Oleh

NOPITNA TIKA
NPM. 191140981541015

AKADEMI KEBIDANAN
PANCA BHAKTI
PONTIANAK
2022
i
PERSETUJUAN

Diterima Dan Disetujui Untuk Dipertahankan Pada Ujian


Karya Tulis Ilmiah Pada Akademi Kebidanan
Panca Bhakti Pontianak

Menyetujui

Kubu Raya, 17 Juni 2022

Pembimbing I

(Dr. Windiyati,M.Kes)

Pembimbing II

(Katarina Iit, SST.,M.Kes)

ii
PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Ujian Sidang


Karya Tulis Ilmiah Pada Akademi Kebidanan
Panca Bhakti Pontianak

Kubu Raya, 17 Juni 2022

Tim Penguji

Ketua : Dr. Windiyati,M.Kes : (..............................)

Penguji I : Alexander, SE.,M.Kes : (..............................)

Penguji II : Katarina Iit, SST.,M.Kes : (..............................)

Mengesahkan

Direktur
Akademi Kebidanan
Panca Bhakti Pontianak

Dr. Windiyati, M. Kes


NIP. 195809111980082001

iii
AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI PONTIANAK
NOPITNA TIKA
101140981541015
KARYA TULIS ILMIAH, 17 JUNI 2021

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DALAM MENERIMA VAKSIN COVID-


19 PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS SUNGAI DURIAN TAHUN 2022.
XII + 47 Halaman + 8 Tabel + 3 Gambar + 8 Lampiran

ABSTRAK
Kasus penderita Covid-19 di Indonesia terus meningkat baik jumlah yang
terkonfirmasi positif juga yang meninggal. Pada tanggal 30 Maret 2021 jumlah kasus yang
terkonfirmasi positif sebanyak 1.505.775 orang dan 40.754 orang meninggal (Satuan
Tugas Penanganan Covid-19, 2021). Di dapatkan sebanyak 1.982 ibu menyusui yang
belum melakukan vaksin covid-19 di puskesmas sungai durian dari total jumlah 2092
target vaksinasi.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu
menyusui terhadap vaksin covid 19 di puskesmas Sungai Durian tahun 2022.
Metode peneltian menggunakan Deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Sampel penelitian ini adalah para ibu menyusui yang telah menerima Vaksin
Covid 19 dengan jumlah sampel 40. Teknik pengambilan sampel, yaitu dengan metode
purposive sampling.
Hasil pengumpulan data terhadap 40 responden didapatkan sebagian besar dari
responden yaitu 22 orang atau (55 %) artinya sebagian dari responden mempunyai tingkat
pengetahuan kurang. Sedangkan jumlah responden dengan frekuensi terendah yaitu 7
orang atau (17.5%) artinya sangat sedikit dari responden mempunyai tingkat pengetahuan
baik.
Berdasarkan hasil analiss uji Chi Square tidak di temukan hubungan antara
pengetahuan dengan nilai p-value 0,234 dan nilai alpha sebesar 0,05, hal ini dapat
disimpulkan bahwa p-value 0,234>0,05, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara hubungan pengetahuan dengan sikap
dalam menerima vaksin covid-19 pada ibu menyusui.
Saran di harapkan kepada petugas kesehatan di puskesmas sungai durian agar
dapat memberikan informasi yang lebih mengarah mengenai kegunaan tentang vaksinasi
covid-19 pada ibu menyusui.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Vaksin Covid-19, Ibu Menyusui


Daftar Bacaan : 21 (210-2022)

iv
PANCA BHAKTI PONTIANAK Midwifery Academy
NOPITNA TIKA
101140981541015
SCIENTIFIC WRITING, JUNE 17, 2021

THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE WITH ATTITUDE IN RECEIVING THE


COVID-19 VACCINE IN BREASTFEEDING MOTHERS IN SUNGAI DURIAN
PUSKESMAS IN 2022.
XII + 47 Pages + 8 Tables + 3 Pictures + 8 Attachments

ABSTRAK
The number of cases of Covid-19 sufferers in Indonesia continues to increase, both
the number of confirmed positive cases and those who have died. On March 30, 2021,
the number of confirmed positive cases was 1,505,775 people and 40,754 people died
(Covid-19 Handling Task Force, 2021). There were 1,982 breastfeeding mothers who had
not received the COVID-19 vaccine at the Sungai Durian Public Health Center out of a
total of 2092 vaccination targets..
The purpose of the study was to determine the relationship between
knowledge and attitudes of breastfeeding mothers to the covid 19 vaccine at the
Sungai Durian Health Center in 2022.
The research method uses descriptive quantitative with a cross sectional approach.
The sample of this study was breastfeeding mothers who had received the Covid 19
vaccine with a total sample of 40. The sampling technique was purposive sampling
method.
The results of data collection on 40 respondents obtained that most of the
respondents were 22 people or (55%) meaning that most of the respondents had a low
level of knowledge. While the number of respondents with the lowest frequency is 7
people or (17.5%) meaning that very few of the respondents have a good level of
knowledge.
Based on the results of the Chi Square test analysis, no relationship was found
between knowledge with a p-value of 0.234 and an alpha value of 0.05, it can be
concluded that the p-value is 0.234> 0.05, so Ho is accepted and Ha is rejected which
states that it is not there is a relationship between knowledge and attitude in receiving the
covid-19 vaccine in breastfeeding mothers.
Suggestions are expected to health workers at the Sungai Durian Public Health
Center in order to provide more direct information regarding the usefulness of the Covid-
19 vaccination for breastfeeding mothers.

Keywords : Knowledge, Attitude, Covid-19 Vaccine, Breastfeeding Mother


Reading List : 21 (210-2022)

v
AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI PONTIANAK
KABUPATEN KUBU RAYA
Jl. Arteri Supadio/ A.Yani II Komp. AKBID Panca Bhakti No. 7
Telp. 0561-6726777 Fax : 0561-6726999 Kode Pos : 78391
Website : akbidpb-pontianak.ac.id
Email: akbidpbpontianak@gmail.com

SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah
saya yang berjudul “hubungan pengetahuan dengan sikap dalam
menerima vaksin covid-19 pada ibu menyusui” disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar A.Md. Keb dari program Akademi Kebidanan
Panca Bhakti Pontianak merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya
secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Karya
Tulis Ilmiah ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam
bagian tertentu saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar
akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kubu Raya, 17 Juni 2022

Nopitna tika
191140981541015

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dengan segala

penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Hubungan pengetahuan dengan sikap dalam menerima vaksin covid-19

pada ibu menyusui di puskesmas sungai durian tahun 2022’’ Karya Tulis Ilmiah

ini dianjurkan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli

Madya Kebidanan (Amd.Keb) pada diploma III Kebidanan Panca Bhakti

Pontianak.

Dalam penulisan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, Penulis

banyak mendapat masukan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Harry Anwar, SH.MH selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan

PancaBhakti Pontianak.

2. Dr. Windiyati, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Panca

Bhakti Pontianak sekaligus pembimbing I yang senantiasa

memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi selama proses

penulisan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga Karya

Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

3. Katarina Iit, SST.M.,Kes selaku pembimbing II yang telah banyak

membantu dalam proses penulisan dan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

4. Dosen-dosen beserta staf yang telah membantu peneliti dalam

vii
penelitian ini dan semua staf perpustakaan yang telah bersedia

membantu dalam penyediaan referensi dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah.

5. Kedua Orang Tua dan seluruh keluarga besar yang dengan setia

memberikan dukungan selama proses pendidikan berlangsung.

6. Teman-teman yang telah memberi masukkan-masukkan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun, demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua orang yang membacanya.

Kubu Raya, 17 Juni 2022

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 10
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 10
1.5 Relevansi Penelitian ....................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep pengetahuan ..................................................................... 14
2.2 Sikap .............................................................................................. 20
2.3 Pengukuran langkah berstruktur..................................................... 25
2.4 Pengukura langkah tidak berstruktur .............................................. 26
2.5 Ibu menyusui .................................................................................. 29
2.6 Vaksin untuk ibu menyusui ............................................................. 30
2.7 kerangka teori ................................................................................. 40
2.8 Kerangka konsep............................................................................ 41
2.9 Hipotesis ........................................................................................ 42

ix
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain / Rancangan Penelitian ...................................................... 43
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 43
3.3 Kerangka Kerja ............................................................................... 44
3.4 Variabel Penelitian.......................................................................... 44
3.5 Definisi Operasional ....................................................................... 45
3.6 Populasi, Sampel Dan Sampling .................................................... 46
3.7 Pengumpulan Data Dan Analisis Data .......................................... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum ........................................................................... 55
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................... 55
4.3 Pembahasan .................................................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 68
5.2 Saran .............................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Data Vaksin Covid-19 Secara Umum di dunia......... 6


Tabel 1.2 Data penerima vaksin covid-19 di Indonesia tahun 2022 ..... 7
Tabel 1.3 Data vaksin covid-19 di puskesmas sungai durian ............. 8
Tabel 1.5 Relevansi penelitian ............................................................. 12
Tabel 2.2.4 Pengukuran sikap menurut skala liket............................... 26
Tabel 3.3 kerangka kerja ..................................................................... 43
Tabel 3.5 definisi operasional .............................................................. 44
Tabel 4.1 distribusi frekuensi pengetahuan ibu menyusui ................... 56
Tabel 4.3 distribusi frekuensi tingkat sikap responden ......................... 57
Tabel 4.5 hubungan pengetahuan dengan sikap ................................. 58

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6 Kerangka Teori ......................................................................... 40
Gambar 2.7 Kerangka Konsep...................................................................... 41
Gambar 3.3 Kerangka Kerja ......................................................................... 44

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Mengadakan Penelitian


Lampiran 2 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3 : Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Lembar Kuesioner
Lampiran 5 : Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian
Lampiran 6 : Daftar Responden
Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 8 : Kartu Bimbingan KTI

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

sebelum dilakukan edukasi yaitu 78,93 dan setelah dilakukan edukasi

98,80. Vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan

atau meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap

suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit

tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak

menjadi sumber penularan. Vaksin tidak hanya melindungi individu namun

juga memberikan perlindungan bagi orang orang yang tidak dapat

diimunisasi' contohmya pada usia tertentu maupun orang dengan penyakit

tertentu. Vaksin tidak menimbulkan penyakit. Vaksin yang sudah dipakai di

masyarakat sudah dijamin keamanannya dan umumnya tidak

menimbulkan reaksi simpang (efek samping) yang berat (Deradjat,2020).

Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu terobosan pemerintah untuk

melawan dan menangani Covid-19 yang ada didunia khususnya Negara

Indonesia. Tujuan dari vaksinasi Covid-19 adalah untuk mengurangi

penyebaran Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian yang

disebabkan oleh Covid-19, mencapai kekebalan dan melindungi

masyarakat dari Covid-19, sehingga dapat menjaga masyarakat dan

perekonomian (Kemenkes RI Dirjen P2P, 2020).

1
2

Corona Virus diseases 2019 (COVID-19) Merupakan ganguan pada

saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh Virus Severe Acute

Respiratory Syndrome Corona Virus2 (SARS-CoV-2) yang terjadi pertama

kali di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada Desember 2019 dan

menyebar dengan cepat diseluruh dunia. Berdasarkan analisis sampel

swab oleh Chines Center for Diseases Control and Prevention (CCDC)

Diketahui terdapat sekuens genome SARS-COV-2 dapat tertransmisi dari

manusia ke manusia (WHO, 2020).

Pada Bulan Maret 2020, World Health Organization (WHO)

mengumumkan bahwa dunia sedang menghadapi suatu pandemi yang

disebut dengan Corona Virus Infec-tious Disease 2019 atau COVID-19

(Lidkk, 2020). Pandemi COVID-19 berawal dari wabah pneumonia yang

terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina di awal bulan Desember 2019.

Wabah tersebut terjadi di sebuah kluster pasar yang menjual berbagai jenis

daging binatang. Penyebaran COVID-19 terjadi sangat cepat hingga pada

akhir 2020. Hingga Oktober 2020, pandemi COVID- 19 sudah terjadi di

lebih dari 200 negara dengan tingkat kefatalan yang berbeda (WHO,2020).

Oleh WHO, pandemi COVID-19 dianggap berbahaya karena jumlah kasus

yang sangat banyak serta tingkat kematian yang cukup tinggi.

Hingga bulan Oktober 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di seluruh

dunia telah mencapai 37 juta kasus dengan kematian mencapai 1 juta

orang (World Health Organization, 2020).


3

Di Indonesia kasus Covid-19 pertama kali diumumkan oleh

Kementerian Kesehatan pada tanggal 02 Maret 2020 dan pada tanggal 17

Maret 2020 Presiden Republik Indonesia menyatakan status penyakit

Covid-19 menjadi tahap tanggap darurat. Belum ditemukannya vaksin dan

pengobatan definitive COVID-19 menyebabkan perpanjangan masa

pandemi, hal tersebut berdampak pada semua aspek kehidupan

masyarakat khususnya pada aspek kesehatan (Aeni, 2021 dan WHO,

2020).

Pandemi Covid-19 memberikan dampak positif dan negatif bagi ibu

menyusui. Untuk membatasi penyebaran Covid-19 beberapa perusahaan

atau kantor menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) atau bekerja

dari rumah yang tentu saja memberikan dampak positif khususnya bagi

wanita karir yang juga bersetatus ibu menyusui, dimana ibu menyusui

memiliki lebih banyak waktu untuk memberikan ASI secara langsung

kepada anaknya selama berada di rumah. Selain memberikan dampak

positif, pandemi Covid- 19 juga memberikan dampak negatif bagi ibu

menyusui. Pada masa pandemi Covid-19, ibu menyusui dianjurkan

menerapkan protocol kesehatan ketika menyusui anaknya, terlebih lagi

ketika ibu menyusui bersetatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP),

pasien dalam pengawasan (PDP), ataupun suspect Covid-19 (Kemenkes

RI, 2020).

Ibu hamil dan ibu menyusui merupakan kelompok yang sangat berisiko

apabila terpapar Covid-19. Agar bisa melindungi dua kelompok tersebut,


4

Kementerian Kesehatan telah mengizinkan pemberian vaksin, namun

proses skrining pada dua kelompok tersebut harus rinci dan teliti.

Kemenkes juga menyatakan vaksinasi covid-19 aman bagi ibu menyusui.

Seperti halnya ibu hamil, ibu menyusui juga diminta untuk berkonsultasi

dengan tenaga kesehatan sebelum menjalani vaksinasi. Namun sayang

masih banyak penolakan vaksin covid-19 bagi ibu hamil dan ibu menyusui

hingga sekarang ini (Kemenkes RI, 2020).

Ada beberapa faktor yang membuat sebagian ibu tidak menyusui

anaknya secara Eksklusif. Pertama, alasannya adalah adanya pandemic

virus covid-19 yang terjadi hingga sekarang ini sehingga membuat ibu

merasa khawatir akan kondisi dari ASI yang dihasilkan oleh ibu. Kedua,

alasannya karena vaksin covid 19 yang langsung disuntikan ke tubuh ibu

menyusui sehingga ibu akan merasa khawatir akan kondisi dari kualitas

ASI yang dikeluarkan akan berdampak buruk bagi bayi yang

mengkonsumsi ASI tersebut ketidakpercayaan ibu terhadap vaksin, dan

mempersoalkan kehalalan vaksin. Ketiga, ketiadaan perhatian yang

sungguh-sunguh dari para ahli kesehatan untuk menggalakkan kebiasaan

menyusui anak.Keempat, kurangnya program kesejahteraan sosial yang

terarah, yang dijalankan oleh beberapa instansi pemerintah di negara-

negara berkembang seperti Indonesia (putra, 2022).

Ibu menyusui menolak adalah karena kurangnya pengetahuan mereka

akan manfaat dari vaksinasi covid 19 dimana pengetahuan merupakan

hasil dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
5

objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba menurut

Putra, 2022 yang dikutip dari Notoatmodjo (2012). Pengetahuan dan

pendidikan sangat erat kaitannya, dan diharapkan masyarakat yang

berpendidikan lebih tinggi akan memiliki wawasan yang lebih luas. Namun

perlu ditekankan bahwa ini tidak berarti bahwa orang yang berpendidikan

rendah pasti berpengetahuan rendah.Alasan penolakan vaksin Covid-19

paling umum adalah terkait dengan keamanan vaksin sebanyak 30%,

keraguan terhadap efektifitas vaksin sebanyak 22%, Sikap

ketidakpercayaan terhadap vaksin sebanyak 13%, kekhawatiran adanya

efek samping seperti demam dan nyeri sebanyak 12% dan alasan

keagamaan sebanyak 8% (Kemenkes RI, 2020).

Penelitian Dewi dkk 2020 yang berjudul Pengetahuan dan Sikap Ibu

Hamil Trimester III terhadap Pencegahan Covid-19. Hasil penelitian ini

menunjukan dari 64 ibu hamil trimester III yang menjadi responden

penelitian terhadap covid-19, mayoritas dari mereka memiliki pengetahuan

yang baik dan sikap yang positif dalam pencegahan covid-19. Secara

statistic terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku

pencegahan covid-19 namun pengetahuan tidak mempengaruhi sikap

mereka terhadap pencegahan covid-19. Ibu hamil disarankan agar tetap

mempertahankan sikap positif terhadap pencegahan covid-19 dalam

kehidupan sehari-hari selama masa pandemi, agar tetap terhindar dari

penularan covid-19. Demikian juga penelitian yang di lakukan Kambera dkk


6

2021 penelitian ini bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur

Kota Bengkulu yang berjudul Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui

Tentang Asi Eksklusif Pada Masa Pandemi Covid 19. Hasil analisis

Menunjukan rata- rata pengetahuan dan sikap ibu sebelum diberikan

edukasi yaitu 11 ,76 dan 78,95. Setelah dilakukan edukasi rata-rata

pengetahuan dan sikap ibu 15,69 dan 98,80. Skor minimal ebelum

diberikan edukasi terjadi peningkatan dari 5 menjadi 11.

Tabel 1.1
Jumlah Data vaksin covid-19 secara umum di dunia
N Negara Dosis Baru Vaksin Present
Jumlah Diterima
lengkap ase
1 Seluruh Dunia 80.722.61 4.351.301.71
10.626.407.249 56%
7 4
2 Indonesia 10.759.63 141.042.401
340.874.189 52,8%
6
Sumber : (World Health Organisation, 2022).

Berdasarkan data dari World Health Organisation (WHO) 2022 tabel

diatas jumlah vaksinasi dari seluruh Dunia adalah 10.626.407.249 orang.

Penerima vaksin Covid-19 dosis baru yang diberikan per 3 Februari 2022,

tercatat sebanyak 80.722.617 orang, Sedangkan yang telah melakuan

Vaksinasi secara penuh telah disuntikan kepada 4.351.301.714 orang,

setara 56 persen hingga sekarang ini (World Health Organisation, 2022).

Demikian jumlah data vaksinasi yang ada di indonesia, untuk data

jumlah dapat di lihat pada tabel di bawah ini:


7

Tabel 1.2
Data penerima vaksin covid 19 Secara Umum Diindonesia tahun 2022
No Negara Dosis I Dosis II Dosis III Total
1 Indonesia 190.228.123 142.270.154 9.166.818 58.2%
Kalimantan Barat 30.538 57.54%
2 433.523 352.601
3 Kubu Raya 318.146 214.336 12.462 41.98%
Sumber :(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2022).

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

table diatas target vaksinasi untuk seluruh Indonesia adalah 208.265.720

orang. Penerima vaksin Covid-19 dosis 1 per 3 Februari 2022, tercatat

sebanyak 190.228.123 orang, sedangkan dosis 2 telah disuntikan kepada

142.270.154 orang, sedangkan Tahap 3 yaitu 9.166.818, hingga

sekarang ini (Kemenkes RI, 2022).

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

target vaksinasi untuk seluruh Kalimantan barat adalah 3.872.477 orang.

Penerima vaksin Covid-19 dosis 1 per 3 Februari 2022, tercatat sebanyak

433.523 orang, Sedangkan dosis 2 telah disuntikan kepada 352.601

orang, dan sedangkan Tahap 3 yaitu 30.538, hingga sekarang ini tercatat

yang menerima Secara Keseluruhan adalah 57.54% (Kemenkes RI,

2022). Sedangkan berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia target vaksinasi untuk seluruh Kabupaten Kuburaya

adalah 432.686 orang. Penerima vaksin Covid-19 dosis 1 per 3 Februari

2022, tercatat sebanyak 318.146 orang, Sedangkan dosis 2 telah

disuntikan kepada 214.336 orang, dan sedangkan Tahap 3 yaitu 12.462,


8

hingga sekarang ini tercatat yang menerima Secara Keseluruhan adalah

41.98% (Kemenkes RI, 2022).

Berdasarkan tabel diatas diketahui masih banyak jumlah orang yang

belum menerima vaksin covid 19 padahal pemerintah telah menetapkan

bahwa vaksin covid 19 aman untuk ibu menyusui sesuai dengan surat

edaran kemenkes RI tentang pelaksanaan vaksinasi covid-19

No.HK.02.02/11/368/2021. Secara biologis dan klinis, menyususui tidak

menimbulkan risiko pada bayi dan anak yang menyusu, serta bayi dan

anak yang menerima ASI perah (seksi promkes).

Tabel 1.3
Jumlah data vaksin covid 19 pada ibu menyusui di
puskesmas sungadurian tahun 2022

No Jumlah ibu menyusui Jumlah Sudavaksin Belum vaksin Presentase


1 (2.092) (110) (1.982) (5,25%)
Sumber : puskesmas sungai durian tahun 2022

Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan peneliti pada tanggal 23

febuari 2022 dari 5 orang ibu menyusui di puskesmas sungai durian di

ketahui bahwa terdapat 2 orang ibu menyusui yang telah melakukan

vaksin covid-19 dan 3 nya lagi tidak melakukan vaksin covid-19. Peneliti

jug menanyaka alasan kepada ibu yang sudah vaksin dan yang belum

melakukan vaksin covid-19.

Berdasarkan latar belakang ibu menyusui yang menerima vaksin

covid-19 ibu mengetahui bahwa vaksin covid 19 tidak berbahaya bagi ibu

yang sedang menyusui dan tidak berdampak buruk bagi bayinya.


9

Sedangkan ibu yang belum menerima atau menolak untuk vaksin, ibu

mengatakan takut untuk di vaksin karena akan berdampak buruk bagi

bayinya yang menerima asi dari ibu yang di berikan vaksin covid-19

padahal pemerintah telah menghimbaukan bahwa vaksin covid-19 aman

bagi ibu menyusui serta bayi yang memperoleh Asi dari ibu yang telah

menerima vaksin covid-19. Masih adanya ibu yang menolak untuk di

vaksinasi covid-19, hal ini terbukti dari catatan data puskesmas bulan

oktober tahun 2021 sampai febuari 2022 dari angka target vaksinasi

adalah 2092 yang baru menerima 110 ibu menyusui. Oleh karena itu

peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan dengan sikap

dalam menerima vaksin covid-19 pada ibu menyusui di puskesmas

sungai durian tahun 2022.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik menganalisis

judul yaitu “Apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dalam

melakukan vaksin covid-19 pada ibu menyusui di puskesmas sungai

durian tahun 2022?”


10

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dalam

menerima vaksin covid-19 pada ibu menyusui di puskesmas sungai

durian tahun 2022.

1.3.2 Tujuan khusus

Yang menjadi tujuan khusus didalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu

menyusui tentang Vaksin Covid-19 di puskesmas sungai durian

tahun 2022.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi Sikap Ibu Menyusui

terhadap Vaksin Covid-19 di puskesmas sungai durian tahun

2022.

3. Untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan

sikap ibu dalam melakukan Vaksin Covid-19 di puskesmas

sungai durian tahun 2022.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Tempat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan

juga informasi untuk meningkatkan pengetahuan bukan hanya

kepada tenaga kesehatan tetapi juga kepada responden dan juga


11

para ibu menyusui di Puskesmas Sungai durian khususnya tentang

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dalam melakukan vaksin

covid-19.

1.4.2 Bagi institusi Pendidikan

Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat dimanfaatkan

sebagai sumber informasi mengenai tingkat pengetahuan dan sikap

dalam melakukan vaksin covid-19 pada ibu menyusui. Hasil

penelitian ini juga diharapkan menjadi ilmu pengetahuan dan

sebagai sumber acuan belajar. Sehingga nantinya dapat

dimanfaatkan sebagai bahan yang dikembangkan untuk ilmu

kesehatan serta untuk penelitian selanjutnya.

1.4.3 Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pengalaman dalam

menjalankan penelitian secara perseorangan sepanjang menjadi

mahasiswa Kebidanan di Akademi Kebidanan Panca Bhakti

Pontianak, juga dapat menambah wawasan pengetahuan dan

pengembangan diri. Penelitian ini juga dapat mengetahui tingkat

pengetahuan dan sikap sikap dalam melakukan vaksin covid-19

pada ibu menyusui di puskesmas sungai durian Pontianak

Kalimantan barat.
12

1.5 Relevansi Penelitian

Tabel 1.5 Relevansi Penelitian

N Peneliti/Tahun Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian


o. Penelitian

1 Loli Kambera, Pengetahuan Jenis penelitian quassy Hasil analisis bivariat


Bintang dan Sikap Ibu experimental dengan menunjukan bahwa
Agustina Pratiwi, Menyusui rancangan one terdapat
Riska Yanuarti, Tentang Asi group pretest-posttest perbedaan signifikan
Oktarianita, Eksklusif Pada design. pengetahuan (P value =
Nopiawati 2021 Masa 0.000) dan sikap (P Value
Pandemi = 0.000) sebelum
Covid-19. diberikan
edukasi dan sesudah
diberikan edukasi ASI
Eksklusif.
2 Fransiskan Feby hubungan Metode penelitian ini Hasil yang didapatkan P
(2021). antara sika mengunakan analitik Value 0,089 > 0,05 dan X2
dengan kolerasi dengan hitung 2,89 < X2 tabel
perilaku pendekatan cross 3,841 sehingga Ho
vaksinasi sectional, diterima yang bearti tidak
booster Covid- ada hubungan antara
19 pada sikap dengan kesediaan.
mahasiswi
Akbid Panca
Bhakti
Pontianak
tahun 2022.
3 Benny Hosiana Hubungan Penelitian ini Terdapat hubungan yang
Putra 2021 Tingkat merupakan penelitian signifikan antara tingkat
Pengetahuan analitik observasional pengetahuan denganumur
Dan dengan pendekatan responden (nilai p=0.048),
Kepercayaan cross-sectional. pendidikan (nilai p=0.001),
Masyarakat dan pekerjaan dengan
Tentang nilai p= 0.033 (p<0.05).
Vaksin Covid- Namun tidak ada
19 Di hubungan yang signifikan
Kelurahan Lau antara tingkat
Cih kepercayaan dengan
Kecamatan umur responden (nilai
Medan p=0.671), jenis kelamin
Tuntungan (nilai p=0.233), pendidikan
Kota Medan (nilai p=0.136), dan
Sumatera pekerjaan dengan nilai p=
Utara 0.674 (p>0.05).
Tahun 2021
13

Perbedaan dengan penelitian yang akan di lakukan terletak pada

tempat, waktu dan Metode penelitian mengunakan deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu menyusui yang

sudah dan yang belum mendapat vaksinasi covid-19.


14

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pegetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia,

yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba (Kambera, dkk, 2021).

Pengetahuan adalah suatu pengetahuan yang sifatnya

umum atau menyeluruh, memiliki metode yang logis dan

terurai secara sistematis (Masturoh & T, 2018). Hal ini dapat

disimpulkan Pengetahuan merupakan serangkaian Pemikiran

yang sistematis, terurai serta logis untuk menafsirkan sesuatu

kegiatan ataupun hal. Pemikiran kritis adalah pemikiran yang

menyadari akan arah tujuan dari kegiatan berpikir, yaitu

mencari kejelasan dan tidak kebenaran. Sehingga orang yang

berpikir kritis tidak puas akan sekedar informasi sebagai

penjelasan yang asal saja (Murti, 2009).

Informasi yang merupakan penjelasan diharapkan merupakan

informasi yang relevan dengan hal yang


15

dijelaskan serta memberikan penjelasan yang terang

dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Dengan demikian orang yang berpikir kritis perlu dapat

membedakan serta memilih penjelasan yang relevan dan

benar, daripada penjelasan yang tidak relevan dan salah

(Murti, 2009). Untuk memperoleh penjelasan yang relevan

dan kebenarannya dapat dipertanggun jawabkan, selain

melakukan pengamatan dan penelitian secara cermat dan

teliti, orang juga perlu berpikir logis (Wahana, 2016).

Berpikir logis adalah pemikiran yang didasarkan pada

kaidah- kaidah penalaran yang mendukung bagi terwujudnya

pemahaman, keputusan, serta kesimpulan yang

kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Dengan

pemikiran yang kritis dan disusun secara logis, diharapkan

dapat menghasilkan tubuh pengetahuan yang sistematis,

sebagai satu-kesatuan pemahaman yang saling terkait satu

sama lain secara organis, yang masing- masing bagian

memiliki kedudukan dan peranan yang memang tak

tergantikan (Wahana, 2016).

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang


16

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang

(Notoatmodjo, 2010).

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo,2010), faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan, antara lain:

a.Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

b.Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih

banyak akan mempunyai pengetahuan lebih luas.

c.Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam

memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan

kepercayaan.

d.Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

e.Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu keburukan yang harus dilakukan

demi menunjang kehidupannya dan kehidupan

keluarganya. Pekerjaan tidak diartikan sebagai sumber

kesenangan, akan tetapi merupakan cara mencari nafkah


17

yang membosankan, berulang, dan memiliki banyak

tantangan. Sedangkan bekerja merupakan kagiatan yang

menyita waktu.

f.Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan

masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari

orang yang belum tinggi kedewasaannya.

g.Faktor Lingkungan

Lingkungan ialah seluruh kondisi yang ada sekitar manusia

dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku individu atau kelompok.

2.1.3 Tingkat Pengetahuan

Menurut (Notoadmojo, 2010) pengetahuan seseorang

terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan

yang berbeda. Secara garis besar dibagi menjadi 6 tingkat

pengetahuan, yaitu :

a. Tahu

Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori

yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu

yang spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari atau


18

rangsangan yang telah diterima. Tahu disisni merupakan

tingkatan yang paling rendah. Kata kerja yang digunakan

untuk mengukur orang yang tahu tentang apa yang

dipelajari yaitu dapat menyebutkan, menguraikan,

mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami

Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu

terhadap objek tersebut, dan juga tidak sekedar

menyebutkan, tetapi orang tersebut dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang

diketahuinya. Orang yang telah memahami objek dan

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menarik kesimpulan, meramalkan terhadap suatu objek

yang dipelajari.

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami

objek yang dimaksud dapat menggunakan ataupun

mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada

situasi atau kondisi yang lain. Aplikasi juga diartikan

aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip,

rencana program dalam situasi yang lain.


19

d. Analisis

Analisis adalah kemampuan seseorang dalam

menjabarkan atau memisahkan, lalu kemudian mencari

hubungan antara komponen-komponen dalam suatu

objek atau masalah yang diketahui.

Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai

pada tingkatan ini adalah jika orang tersebut

dapatmembedakan,memisahkan,mengelompokkan,mem

buat bagan (diagram) terhadap pengetahuan objek

tersebut.

e. Sintesis

Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam

merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang

logis dari komponen pengetahuan yang sudah dimilikinya.

Dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi yang sudah ada sebelumnya.

f. Evaluasi

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Penilaian berdasarkan suatukriteria yang ditentukan

sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.


20

2.1.4 Pengukuran Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2010) pengetahuan seseorang

dapat diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,

yaitu:

a. Pengetahuan Baik : 76 % - 100 %

b. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 %

c. Pengetahuan Kurang : < 56 %

2.2 Sikap

2.2.1 Pengertian Sikap

Sikap menurut (Notoatmodjo, 2010) adalah merupakan

reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek. Sikap menurut (Azwar, 2013) adalah

kecenderungan bertindak dari individu, berupa respon tertutup

terhadap stimulus ataupun objek tertentu. Jadi, sikap merupakan

reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap

suatu stimulus atau objek.

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan

tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap

merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Dalam hal

sikap, dapat dibagi dalam berbagai tingkatan, antara lain:


21

a. Menerima (receiving)

diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespon (responding)

yaitu dapat berupa memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

c. Menghargai (valuating)

yaitu dapat berupa mengajak orang lain untuk mengerjakan

atau mendiskusikan suatu masalah.

d. Bertanggung jawab (responsible)

atas segala sesuatu yang telah dipilihnya (Notoatmodjo,

2010).

2.2.2 Faktor Terbentuknya Sikap

Menurut (Azwar, 2013), ada dua faktor yang mempengaruhi

pembentukan dan pengubahan sikap adalah faktor internal dan

eksternal.

a. Faktor internal

Berasal dari dalam individu itu sendiri. Dalam hal ini individu

menerima, mengolah, dan memilih segala sesuatu yang

datang dari luar, serta menentukan mana yang akan diterima

atau tidak diterima. Sehinggaindividu merupakan penentu


22

pembentukan sikap. Faktor interna terdiri dari faktor motif,

faktor psikologis dan faktor fisiologis.

b. Faktor eksternal

Faktor yang berasal dari luar individu, berupa stimulus

untuk mengubah dan membentuk sikap. Stimulus tersebut

dapat bersifat langsung dan tidak langsung. Faktor eksterna

terdiri dari: faktor pengalaman, situasi, norma, hambatan dan

pendorong.

Menurut (Azwar, 2013) faktor yang mempengaruhi

pembentukan sikap yaitu:

1. Pengalaman pribadi

Jika berbagai pangan yang berbeda tersedia dalam jumlah

yang cukup, biasanya orang memiliki pangan yang telah

dikenal dan yang disukai.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Di antara orang yang biasanya dianggap penting oleh

individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya

lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru. Pada

umumnya anak cenderung untuk memiliki sikap searah

dengan sikap orang yang dianggap penting.

3. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan masyarakat mempunyai kekuatan yang

berpengaruh dalam memilih makanan jajanan yang akan


23

dikonsumsi. Aspek sosial Budaya pangan adalah fungsi

pangan dalam masyarakat yang berkembang sesuai

dengan keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan,

dan pendidikan masyarakat tersebut (Azwar, 2013).

c. Komponen Sikap

Menurut Azwar (2013) Struktur sikap terdiri dari 3

komponen:

1) Komponen Kognitif

Komponen kognitif menggambarkan apa yang dipercayai

oleh seseorang pemilik sikap. Kepercayaan menjadi

dasar pengetahuan seseorang mengenai objek yang

akan diharapkan.

2) Komponen Afektif

Komponen afektif merupakan perasaan yang

menyangkut aspek emosional terhadap suatu objek.

Komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki

terhadap suatu objek.

3) Komponen Konatif

Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan

seseorang dalam berperilaku berkaitan dengan objek

sikap yang dihadapinya dengan cara-cara tertentu.


24

2.2.3 Tingkatan Sikap

Menurut Notoatmodjo (2010), sikap juga mempunyai

tingkatan berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut :

a. Menerima (receiving)

Diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima

stimulus yang diberikan (objek).

b. Menanggapi (responding)

Diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap

pertanyaan atau objek yang dihadapkan.

c. Menghargai (valuing)

Diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang

positif terhadap objek atau stimulus.

d. Bertanggung Jawab (responsible)

Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung

jawab terhadap apa yang telahh diyakininya. Seseorang

yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan

keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila ada

orang lain mencemoohkan atau adanya risiko lain.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan

tidak langsung. Secara langsung dapat dinyatakan

bagaimana pendapat dan pernyataan responden terhadap

suatu objek (Notoatmodjo, 2010). (Notoatmodjo, 2010)

pengukuran sikap dalam penerapannya dapat diukur dengan


25

beberapa cara. Secara garis besar pengukuran sikap

dibedakan menjadi dua cara, antara lain.

e. Pengukuran secara langsung

Pengukuran secara langsung dilakukan dengan cara subjek

langsung diamati tentang bagaimana sikapnya terhadap

suatu masalah atau hal yang dihadapkan padanya. Jenis-

jenis pengukuran sikap secara langsung.

2.3 Pengukuran langsung berstruktur

Cara pengumpulan langsung berstruktur dilakukan dengan

mengukur sikap melalui pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa

dalam suatu instrument yang telah ditentukan dan langsung diberikan

kepada subjek yang diteliti, Menurut (Azwar, 2013), skala Likert adalah

skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun

macam-macam skala pengukuran dapat berupa skala nominal, skala

ordinal, skala interval, dan skala rasio, dari skala pengukuran tersebut

akan diproleh data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Menurut (Azwar, 2013), beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau

pernyataan yang masuk dalam katagori skala likert adalah sebagai

berikut:
26

Tabel 2.2.4
Pengukuran Sikap menurut skala likert
Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif Nilai
Sangat setuju ST 4 Sangat setuju ST 1
Setuju S 3 Setuju S 2
Tidak setuju TS 2 Tidak setuju TS 3
Sangat tidak setuju STS 1 Sangat tidak setuju STS 4

Cara interprestas dapat berdasarkan presentase sebagai berikut:

0% 25% 50% 75% 100%

STS TS S ST

Angka : 0-25% : sangat tidak setuju

Angka : 25-50% : tidak setuju

Angka : 50-75% : setuju

Angka : 75-100% : sangat setuju

2.4 Pengukuran langsung tidak berstruktur

Cara pengukan langsung tidak berstruktur merupakan pengukuran

sikap yang sederhana dan tidak memelurkan persiapan yang cukup

mendalam, seperti mengukur sikap dengan wawancara bebas atau

free interview dan pengamatan lansung atau survey.

Pengukuran secara tidak langsung adalah pengukuran sikap dengan

menggunakan tes. Cara pengukuran sikap yang banyak digunakan

adalah skala yang dikembangkan oleh Charles E. Osgood.


27

Cara menghitung jumlah skor skala liket (Azwar, 2013). Cara

menentukan penilaian alat ukur digunakan untuk memproleh data

tingkat sikap diberi skor terlebih dahulu, untuk jawaban sangat setuju=

4, setuju=3, tidak setuju=2, sangat tidak setuju=1. Kemudian dilakukan

penghitungan skor sebagai berikut:

a. Tentukan jumlah keseluruhan skor.

b. Pemberian bobot atau nilai dengan rumus: T X Pn (hasil skor

jswsbsn di jumlshksn)

Keterangan :

T= total jumlah responden yang menentukan pilihan.

Pn= pilih angka skor likert

a. Hitung skor tertinggi (X) dan angka terendah (Y) dengan rumus :

Y= skor tertinggi x jumlah responden X= skor terendah x jumlah

responden Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan.

2.4.1 Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu menyusui dalam

menerima vaksin covid-19.

Pengetahuan atau kognitif merupakan factor yang Sangat

penting untuk terbentuknya perilaku pada seseorang.

Perilaku sendiri di awali oleh adanya 20 sikap seseorang,

sehinga pengetahuan ini memiliki peranan dalam

pembentukan sikap seseorang. Seseorang memiliki


28

pengetahuan yang baik terhadap sesuatu hal, maka ia akan

melakukan apa yang seharusnya di lakukan, namun apabila

pengetahuannya kurang kemungkinan besar ia akan

menganggap yang terjadi merupakan masalah biasa

(Notoatmojo, 2010).

Penelitian Dewi dkk 2020 yang berjudul Pengetahuan dan

Sikap Ibu Hamil Trimester III terhadap Pencegahan Covid-19.

Hasil penelitian ini menunjukan dari 64 ibu hamil trimester III

yang menjadi responden penelitian terhadap covid-19,

mayoritas dari mereka memiliki pengetahuan yang baik dan

sikap yang positif dalam pencegahan covid-19. Secara

statistic terdapat hubungan antara pengetahuan dengan

perilaku pencegahan covid-19 namun pengetahuan tidak

mempengaruhi sikap mereka terhadap pencegahan covid-19.

Ibu hamil disarankan agar tetap mempertahankan sikap positif

terhadap pencegahan covid-19 dalam kehidupan sehari-hari

selama masa pandemi, agar tetap terhindar dari penularan

covid-19.

Sedangkan menurut penelitian Kambera dkk 2021

penelitian ini bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar

Timur Kota Bengkulu yang berjudul Pengetahuan dan Sikap

Ibu Menyusui Tentang Asi Eksklusif Pada Masa Pandemi

Covid 19. Hasil analisis Menunjukan rata-rata pengetahuan


29

dan sikap ibu sebelum diberikan edukasi yaitu 11 ,76 dan

78,95. Setelah dilakukan edukasi rata-rata pengetahuan dan

sikap ibu 15,69 dan 98,80. Skor minimal ebelum diberikan

edukasi terjadi peningkatan dari 5 menjadi 11. Selanjutnya

skor minimal sikap sebelum dilakukan edukasi yaitu 78,93 dan

setelah dilakukan edukasi 98,80.

2.5 Ibu Menyusui

Ibu menyusui merupakan pemberian air susu kepada bayi baik

secara langsung pada payudara ibu ataupun melalui proses

pemerasan (expressed breast-feeding). Definisi tersebut hanya

berfokus pada dosis atau banyak ASI yang diberikan tanpa

memperhatikan durasi pemberian ataupun makanan lain yang ikut

diberikan pada bayi (Hartiningtiyaswati, 2019).

Sedangkan menyusui secara eksklusif atau biasa disebut ASI

eksklusif adalah pemberian ASI mulai dari bayi lahir sampai usia 6

bulan tanpa diberikan makanan atau cairan lain baik berupa makanan

ataupun cairan (kecuali obat, vitamin, ORS) yang diberikan baik secara

langsung melalui payudara ibu ataupun dengan diperas (expressed

breast-feeding).

1-2 jadi definisi menyusui didasarkan pada apa yang bayi makan untuk

mengesampingkan bagaimana bayi diberi makan (Hartiningtiyaswati,

2019).
30

2.6 Vaksinasi untuk Ibu menyusui

Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik

terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terkena

dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami

sakit ringan. Bila seseorang tidak menjalaninya maka ia tidak akan

memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah

dengan pemberian vaksinasi tersebut. (Kemenkesri, 2021)

Apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah maka

akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Kekebalan

kelompok inilah yang menyebabkan proteksi silang, dimana anak tetap

sehat meskipun tidak diimunisasi karena orang dewasa lainnya di

lingkungan tempat tinggalnya sudah mendapatkan imunisasi secara

lengkap, sehingga anak yang tidak diimunisasi ini mendapatkan

manfaat perlindungan melalui kekebalan kelompok yang ditimbulkan

dari cakupan imunisasi yang tinggi tadi (kemenkesri, 2021).

Ibu menyusui memiliki sistem imunitas tubuh yang rentan dan

beresiko untuk ditularkan kepada bayi mereka, sehingga lebih rentan

untuk mengidap penyakit atau infeksi. Mengingat ibu menyusui

memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah, COVID-19 bisa saja

menginfeksi kapanpun. Meski gejala umum yang dialami akan sama

saja dengan pengidap lainnya, ibu menyusui yang telah memiliki

penyakit bawaan, seperti penyakit paru-paru, asma, atau kerusakan

hati, akan memiliki gejala yang lebih parah. Virus corona pada ibu
31

Menyusui akan membuat sejumlah penyakit yang telah ada

menimbulkan gejala yang parah, bahkan menjurus pada kehilangan

nyawa. Selain itu, wanita menyusui yang terkena COVID-19 yang

parah juga berisiko tertular kepada bayi mereka (kemenkesri, 2021).

2.6.1 Keamanan Vaksinasi bagi ibu menyusui

Kementerian Kesehatan juga telah menyatakan vaksinasi

COVID-19 aman bagi ibu menyusui sesuai dengan Surat Edaran

Kemenkes RI tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 No.

HK.02.02/11/368/2021. Surat edaran tersebut berisi tentang

petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok

lansia, komorbid, ibu menyusui dan penyintas Covid-19. Secara

biologis dan klinis, menyusui tidak menimbulkan risiko bagi bayi

dan anak yang menyusu, serta bayi dan anak yang menerima

ASI perah. Justru antibodi yang dimiliki ibu setelah vaksinasi

dapat memproteksi bayi melalui ASI. Sebelum divaksin ibu

menyusui direkomendasikan untuk berkonsultasi tentang kondisi

kesehatan dengan dokter/tenaga kesehatan terlebih dulu dan

berada dalam kondisi fit untuk menerima vaksin. Setelah vaksin,

tetap aman untuk menyusui karena menyusui dan kontak kulit-

ke-kulit (skin-to-skin contact) dapat mengurangi risiko kematian

bayi secara signifikan dan memiliki manfaat yang lebih besar

dibandingkan potensi risiko penularan COVID-19 (kemenkesri,

2021).
32

Pemberian ASI pada 6 bulan pertama kehidupan merupakan

periode yang sangat krusial dan memiliki beragam manfaat untuk

ibu dan bayi. ASI mengandung zat gizi dan faktor protektif yang

dapat meningkatkan kesehatan bayi. Aktivitas menyusui dapat

memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak sehingga

menumbuhkan rasa aman dan kasih sayang. (Kemenkesri

2021).

Selain itu, bagi ibu sendiri, menyusui dapat mengurangi

perdarahan pasca melahirkan, menunda haid dan mengurangi

risiko kanker payudara. Oleh karena itu, seorang ibu selalu

berusaha memberikan ASI dengan kualitas dan kuantitas terbaik

kepada bayinya (Kemenkesri 2021).

Beberapa faktor seperti kondisi kesehatan ibu, asupan

makanan, atau konsumsi obat-obatan tertentu dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Seperti halnya obat

aspirin yang tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu menyusui,

karena dapat masuk ke ASI dan berisiko membahayakan bayi.

Beberapa vaksin penyakit tertentu ada juga yang tidak

disarankan untuk ibu menyusui, misalnya vaksin demam kuning

yang melibatkan virus hidup (kemenkes.ri, 2021).

Vaksin COVID-19 tidak mengandung virus dalam

keadaan hidup. Selain itu untuk vaksin jenis mRNA, komponen

mRNA virus yang disuntikkan ke dalam tubuh telah dirancang


33

agar dapat terurai dengan cepat sehingga tidak akan berpindah

ke peredaran darah dan masuk ke jaringan payudara. Sehingga,

secara klinis tidak akan menimbulkan risiko kesehatan bagi bayi

yang menyusu pada ibu yang sudah divaksinasi (kemenkes.ri,

2021).

Kekhawatiran lain yang mungkin dirasakan oleh ibu ialah

kemungkinan vaksin dapat mengurangi produksi ASI. Organisasi

dunia yang berfokus pada kesejahteraan dan kesehatan ibu dan

anak, unicef, menyatakan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak

mempengaruhi kuantitas ASI. Vaksin tidak akan menjadi

penghalang untuk memberikan ASI eksklusif (Kemenkes.ri,

2021).

Selain mampu melindungi ibu dari risiko COVID-19, vaksinasi

juga dapat melindungi bayi yang disusui. Beberapa penelitian

terhadap ibu hamil dan menyusui yang menerima vaksin COVID-

19 jenis mRNA menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan

oleh vaksin ternyata ditemukan di ASI, sehingga bayi berpotensi

menerima kekebalan melalui ASI (Kemenkes.ri, 2021).

Meskipun penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat

manfaat antibodi tersebut terhadap bayi, namun vaksin telah

terbukti aman serta efektif dalam memberikan perlindungan dari

infeksi virus SARS-CoV-2 pada ibu menyusui. Ditambah lagi,


34

penelitian tidak menemukan adanya efek samping serius pada

bayi yang ibunya telah divaksinasi (Kemenkes.ri, 2021).

Sehingga tak perlu ragu untuk menerima vaksin. Sebelum

vaksin diberikan, dokter akan melakukan skrining kesehatan

terlebih dahulu. Ibu pun bisa tetap memberikan ASI seperti biasa

setelah vaksinasi, baik secara langsung atau melalui ASI perah

(Kemenkes.ri, 2021).

2.6.2 Booster vaksinasi

Hasil studi menunjukkan terjadinya penurunan antibodi 6

bulan setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis primer

lengkap sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau

booster untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada

kelompok masyarakat rentan (kemenkesri, 2022).

Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (booster) adalah

vaksinasi CQVID-19 setelah seseorang mendapat Vaksinasi

Primer Dosis Lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan

tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan. Ibu

menyusui boleh mendapatkan vaksin Booster dengan

menindaklanjuti beberapa persyaratan dan menyesuaikan

dengan hasil skrining dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19

(kemenkesri 2022).
35

2.6.3 Efek vaksin covid untuk ibu menyusui

penelitian yang dilakukan Golan Y et al (2021) juga

mempelajari kemungkinan efek samping yang dapat timbul dari

ASI yang diberikan. Pada sampel ASI turut diperiksakan

PEGylated protein atau kadar protein Polietilen Glikol (PEG)

yang biasa ditemukan pada vaksin mRNA dan dilaporkan

menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi pada beberapa kasus.

Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa dibandingkan dengan

sebelum vaksinasi, tidak terdapat perubahan bermakna dari

kadar pegylated protein pada ASI sesudah vaksinasi, bahkan

hingga 2 minggu setelah pemberian vaksin dosis kedua. Partikel

mRNA yang disuntikkan didesain untuk segera terurai dengan

cepat sehingga tidak akan meninggalkan sel lokasi injeksi, lalu

masuk ke pembuluh darah dan diekskresikan melalui ASI (Golan

Y et al, 2021).

Studi-studi yang dilakukan terhadap berbagai jenis vaksin

juga menilai bahwa tidak terdapat bagian dari vaksin yang

diekskresikan ke dalam ASI, sehingga vaksin aman bagi bayi

(Golan Y et al, 2021).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Perl SH et

al (2021) yang menyimpulkan bahwa tidak ditemukan efek

samping berat (kematian, perawatan rumah sakit, atau


36

disabilitas) pada bayi yang diberikan ASI dari ibu yang

mendapatkan vaksin COVID-19 (Golan Y et al, 2021).

Efek samping muncul pada bayi yang mendapat ASI terjadi

dalam frekuensi sangat rendah, sebesar 12%, berupa gejala

gastrointestinal, ruam, hingga perubahan pola tidur setelah

vaksin dosis pertama. Gejala ini tidak muncul sama sekali setelah

pemberian vaksin dosis kedua (Perl SH et al, 2021).

Akan tetapi, efek samping tersebut merupakan kondisi yang

dapat ditemukan pada bayi yang mendapatkan ASI, dan dapat

juga terjadi akibat infeksi virus maupun faktor lainnya. Oleh

karena itu, efek samping tersebut tidak dapat dikaitkan secara

langsung dengan vaksinasi (Perl SH et al, 2021).

Efek samping yang terjadi pada ibu yang mendapatkan

vaksin COVID-19 umumnya ringan, berupa gejala kejadian

ikutan pasca imunisasi (KIPI), yaitu demam, nyeri otot, dan

kelelahan yang menghilang setelah 72 jam setelah vaksinasi

(Perl SH et al, 2021).

Oleh sebab itu, WHO merekomendasikan setiap ibu yang

menyusui dapat langsung menyusui setelah vaksinasi diberikan

karena terbukti aman (Perl SH et al, 2021).

ASI dari ibu yang mendapat vaksin COVID-19 diketahui

dapat mengandung antibodi terhadap SARS-CoV-2. ASI akan

melapisi rongga mulut, kerongkongan, dan saluran cerna bayi,


37

sehingga diharapkan dapat membantu menurunkan risiko infeksi

pada bayi. Namun, belum terdapat bukti pasti bahwa vaksinasi

COVID-19 pada ibu dapat menstimulasi respons imun pada

bayinya (Golan Y et al, 2021).

Vaksinasi COVID-19 pada ibu menyusui tidak memiliki

dampak negatif maupun efek samping serius terhadap bayi

Karena partikel vaksin tidak akan diekskresikan ke dalam ASI.

Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar menyusui tetap dapat

dilanjutkan meski ibu baru saja mendapatkan vaksinasi COVID-

19 (kemenkesri, 2021).

Ibu juga dianjurkan untuk memberikan ASI hingga usia 24

bulan agar bayi mendapatkan proteksi maksimal terutama

selama masa pandemi masih berlangsung. Selain itu, protokol

kesehatan yang telah ditentukan tetap harus dipatuhi meskipun

vaksinasi telah dilakukan guna menghindari penyebaran infeksi

lebih lanjut (kemenkesri, 2021).

2.6.4 Tujuan pemberian vaksin covid-19 bagi ibu menyusui

Bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap

suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terkena

dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya

mengalami sakit ringan. Bila seseorang tidak menjalaninya maka

ia tidak akan memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang

dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi tersebut.


38

Ibu menyusui memiliki sistem imunitas tubuh yang rentan dan

beresiko untuk ditularkan kepada bayi mereka, sehingga lebih

rentan untuk mengidap penyakit atau infeksi. Mengingat ibu

menyusui memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah, COVID-

19 bisa saja menginfeksi kapanpun.

Meski gejala umum yang dialami akan sama saja dengan

pengidap lainnya, ibu menyusui yang telah memiliki penyakit

bawaan, seperti penyakit paru-paru, asma, atau kerusakan hati,

akan memiliki gejala yang lebih Parah virus corona pada ibu

Menyusui akan membuat sejumlah penyakit yang telah ada

menimbulkan gejala yang parah, bahkan menjurus pada

kehilangan nyawa.

2.6.5 Manfaat pemberian vaksinasi covid-19 bagi ibu menyusui

Dengan mendapatkan vaksin covid-19, ibu menyusui akan

mendapatkan manfaat perlindungan dari penularan virus corona,

atau gejala yang lebih ringan jika terinfeksi covid-19. Selain itu,

manfaat tambahan yang bisa ibu rasakan bahwa antibodi yang

didapatkan dari vaksin covid-19 akan melewati asi dan bisa

memberikan perlindungan bagi bayi yang disusui juga.

Selain mampu melindungi ibu dari risiko COVID-19,

vaksinasi juga dapat melindungi bayi yang disusui. Beberapa

penelitian terhadap ibu hamil dan menyusui yang menerima

vaksin COVID-19 jenis mRNA menunjukkan bahwa antibodi


39

yang dihasilkan oleh vaksin ternyata ditemukan di ASI, sehingga

bayi berpotensi menerima kekebalan melalui ASI.

Meskipun penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat

manfaat antibodi tersebut terhadap bayi, namun vaksin telah

terbukti aman serta efektif dalam memberikan perlindungan dari

infeksi virus SARS-CoV-2 pada ibu menyusui. Ditambah lagi,

penelitian tidak menemukan adanya efek samping serius pada

bayi yang ibunya telah divaksinas.


40

2.7 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan rangkaian teori yang mendasari topik

penelitian. Rumusan kerangka teori paling mudah mengikuti kaedah

input, proses dan output. Apabila dalam sebuah penelitian, sudah

terdapat kerangka teori yang baku, maka kita bisa mengadopsi

kerangka teori tersebut dengan mencantumkan sumbernya .

1.Pengertian
2.Faktor yang
mempengaruhi
Pengetahuan
3.Tingkat
Pengetahuan
4.Pengukuran
pengetahuan

1. Pengertian
2. Faktor
Sikap terbentuknya sikap
3. Komponen Sikap
4. Tingkatan Sikap

1. Virologi
Covid 19 2. Patogenesis
3. Manifestasi Klinis

1. Sejarah dan
Pengertian Vaksin
Covid 19
Vaksin Covid 19 2. Jenis Jenis Vaksin
3. Mekanisme Kerja
Vaksin Covid 19
4. Vaksin Covid 19
yang beredar
didunia

Ibu menyusui 1. Pengertian


Ibu Menyusui

Gambar. 2.1
Kerangka teori
(sumber: Azwar, (2013), Hermawan, (2018), Setiawan & Saryono,
(2013), Notoatmodjo, (2010).
41

8 Kerangka Konsep

Kerangka konsep atau kerangka berfikir merupakan dasar

pemikiran pada penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta, observasi

dan tinjauan pustaka. Kerangka konsep memuat teori, dalil atau konsep-

konsep yang akan dijadikan dasar dan pijakan untuk melakukan

penelitian. Uraian dalam kerangka konsep menjelaskan hubungan dan

keterkaitan antar variabel penelitian (Setiawan dan Saryono, 2011).

Variabel independen Variabel dependent

Sikap
Pengetahuan
- Mendukung
- Baik (76-100)
(x>29,6)
- Cukup (56-75)
-Tidak
- Kurang (<56) Mendukung (X≤
29,6)

Hubungan pengetahuan dengan sikap dalam menerima


vaksin covid-19 pada ibuMenyusui di puskesmas
sungai durian tahun 2022
42

2.9 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

penelitian yang kebenarannya harus di uji secara empiris (Nasir, Abdul

dan deputri, 2011).

Ho: Ho di terima yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara

hubungan pengetahuan dengan sikap dalam menerima vaksin

Covid-19 pada ibu menyusui. Dengan tarif singnifikan (0.234 >

0,05).
43

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain / Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitati. Deskriptif

kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan untuk

membuat gambaran atau mendeskripsikan suatu keadaan secara

obyektif (Notoatmojo, 2010). Penelitian ini dilakukan dengan

pendekatan cross-sectional. cross-sectional adalah suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasional, atau

pengumpulan data. Penelitian cross-sectional hanya

mengobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap

variabel subjek pada saat penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini untuk melihat Hubungan antara variabel independen

antara variabel dependen dengan variabel independen.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan januari - juni

Tahun2022.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sungai Durian.


44

3.3 Kerangka Kerja

Mendeskrips
ikan
Pengetahun

kurang(<56

%) Cukup (56-
Menentuka Menentukan
n subjek variabel 75%) Baik (76-
penelitian: penelitian
Melakukan 100%)
seluruh Ibu yaitu:
pengukuran Menganalisis
Menyusui Hubungan
atau variabel
yang Pengetahua kuesioner
pengamatan
n dan Skip a. Ada
menerima pada variabel
dale hubungan
Vaksin Sikap:
Menerima b. Tidak ada
Covid19 Vaksin Covid Mendukung( hubungan
19 pda ibu x≥29,6%)
Tidak
mendukung(
x<29,6%)

Gambar 3.3 Kerangka Kerja


Hubungan Pengetahuan dan Sikap dalam menerima vaksin covid 19 pada
ibu menyusui tahun 2021

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010).

3.4.1 Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah pengetahuan.


45

3.4.2 Variabel Dependen (variabel terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah sikap ibu menyusui yang mendukung

dalam menerima vaksin covid-19.

3.5 Definisi Operasiona

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

Dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk

pelaksanaan bagaimana mengukur suatu variabel (Sugiyono,

2017).

Tabel 3.5
Definisi Operasional
Definisi Skala
No. Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1. Pengetahuan Segala yang di Kuesioner 0=Kurang (≤56%) Ordinal
ketahui 1=Cukup(56-75%)
responden 2=Baik (75-100%)
mengenai
vaksin covid-19
2. Sikap reaksi atau Kuesioner 0=Tidak Nominal
respon Mendukung(≤29,6)
seseorang
terhadap 1=Mendukung(≥29,6)
pemberian
vaksin covid-19
46

3.6 Opulasi, Sampel dan Sampling

3.1.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah sejumlah subyek besar

yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik subyek

ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian

(Arikunto, 2010). Populasi dari penelitian ini adalah semua

ibu Menyusui yang menerima Vaksin Covid 19 di Puskesmas

Sungai Durian dari bulan Oktober 2021 Februari 2022 adalah

110 ibu menyusui.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Dalam

penelitian ini jumlah populasi lebih dari 100 maka sampel

yang di ambil adalah sebagian dari responden. Dengan

menggunakan rumus (Arikunto, 2010) yaitu perhitungan

dengan 10-15 %, 20-25 % atau lebih. Maka penelitian


37
mengunakan hitungan 𝑥 110 = 40,5% 𝐷i bulatkan
100

menjadi 40. Jadi jumlah sampel yang di ambil adalah

berjumlah 40 ibu menyusui. Kriteria inklusi adalah kriteria

atau ciri-ciri yang perlu di penuhi oleh setiap anggota

populasi yang dapat di ambil sebagai sampel. Adapun

kriteria inklusi ini yaitu :


47

- Kriteria inklusi

1. Semua Ibu Menyusui yang berada dipuskesmas sungai

durian.

2. Bersedia menjadi responden dalam penelitian

3. Sehat secara jasmani dan rohani, bisa membaca

- Kriteria eksklusi

1. tidak sedang menyusui

2. Tidak disuntik Vaksin Covid 19

3. Tidak bersedia menjadi responden

3.6.1 Sampling

Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan

menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi. Kesimpulan

tentang keseluruh an populasi dapat diperoleh (Sugiyono,

2017). Pada penelitian ini peneliti menggunakan purposive

sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kreteria

yang telah di tentukan oleh peneliti sehingga dapat digunakan

sebagai sampel, bila di pandang orang yang kebetulan di temui

itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2017).


48

3.7 Pengumpulan Data dan Analisis Data

3.7.1 Pengumpulan Data

Dilihat dari sumbernya data penelitian digolongkan menjadi

dua, yaitu data primer dan data sekunder (Sugiyono, 2017).

a. Data primer

Pengukuran Pengetahuan dan sikap para ibu menyusui

dilakukan menggunakan questionnaire pengetahuan dan

sikap yang sudah dipersiapkan: Lembar kuesioner, yaitu

dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang

sudah disiapkan secara tertulis dengan menyebar angket

dan disertai dengan alternatif jawaban yang akan

diberikan kepada responden..

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data registrasi para ibu menyusui

yang menerima vaksin covid 19 di Puskesmas Sungai

Durian yang berisi identitas responden meliputi: nama,

umur, pekerjaan, alamat, sebelumnya yang hasil

selanjutnya dimasukkan kedalam lembar kuesioer yang

sudah dipersiapkan.

3.7.2 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan meringkas dan

menyajikan data yang didapat dari instrumen penelitian.


49

Pengolahan data ini meliputi tiga kegiatan berikut ini

(Sugiyono, 2017).

a. Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah

diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuannya adalah

mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di

daftar pertanyaan.

1) Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah

ada jawabanya, meskipun jawaban hanya berupa naik

atau tidak naik

2) Keterbatasan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan

mempersulit pengelolaan data yang berakibat pengolah

data salah membaca.

3) Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau

tidak relevan maka editor harus menolaknya.

b. Coding

Memeriksa ketepatan dan kelengkapan data yang telah

terkumpul kemudian diberi kode tertentu untuk mempermudah

pada saat melakukan tabulasi dan analisa.

c. Scoring

Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang

perlu diberi penilaian atau skor.


50

d. Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban- jawaban

yang telah diberi kode kemudian dimasukkan kedalam tabel.

Langkah terakhir dari penelitian ini adalah melakukan analisa

data. Selanjutnya data dimasukkan ke komputer dan dianalisis

secara statistik contohnya rekapitulasi data hasil dari lembar

checklist.

3.7.3 Analisis Data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat sering juga disebut dengan analisa deskriptif

yang bertujuan mendeskripsikan karakteristik reponden atau

variabel penelitian. Dalam penelitian analitik, prosedur analisis data

umumnya didahului dengan analisis deskritif (univariat), kemudian

dilanjutkan dengan analisis bivariat atau multivariat sesuai dengan

tujuan penelitian (Arikunto, 2010).

Setelah data tercantum, pengolahan data dilakukan melalui

penjelasan kelengkapan data, skoring kemudian di hitung distribusi

frekuensi, selanjutnya dianalisis dengan teknik perhitungan sebagai

berikut :

Keterangan:

P= Presentase
51

X= Jumlah jawaban yang benar N= Jumlah soal

Untuk penghitungan univariat Pengetahuan adalah sebagai

berikut: Soal pengetahuan Menggunakan Pilihan ganda jadi jika ibu

menjawab soal benar maka ibu akan mendapatkan nilai 1, Jika ibu

menjawab soal salah maka ibu akan mendapat nilai 0. Berikut

interpretasi hasil nilai dari pengetahuan:

0= Kurang (<56)

1= Cukup (56-75)

2= Baik (76-100)

Adapun caradalam melakukan pengukuran terhadap sikap yaitu

dengan mengunakan skala likert. Dalam skala likert item terbagi

menjadi dua, yaitu ada yang bersipat positif (favourable) dan ada

pula yang bersifat negative (unfavorable) terhadap masalah yang

akan di teliti. Dalam alternatif pemberian kode terhadap item

permasalahan yang positif dalam penelitian, dapat di lakukan

sebagai berikut:

Sangat setuju 4

Setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1


52

Sedangkan alternative pemberian kode terhadap item

permasalahan yang bersifat negative dalam penelitian yaitu sebagai

berikut:

Sangat setuju 1

Setuju 2

Tidak setuju 3

Sangat tidak setuju 4

Menurut Soejarwi (2010), untuk pengukuran sikap dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

: Rata-rata dari seluruh nilai

: Jumlah seluruh Jawaban sesuai pemberian nilai

: Jumlah responden

Cara menginterprestasikan penilaian pada sikap responden

di dasarkan pada nilai rata-rata yaitu :

a) Mendukung jika jumlah x 29,6

b) Tidak Mendukung jika jumlah x 29,6

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis hubungan

atau pengaruh antara dua variabel. Teknik analisis bivariat yang


53

digunakan adalah uji Chi Square, dengan menggunakan program

(Sugiyono, 2017).

Analisa ini dilakukan terhadap dua variabel yang di duga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis data

menggunakan Chi Square jika skala ukur yang digunakan adalah

nominal dan ordinal (Machfoed, 2010). Dalam analisis bivariat ini

menngunakan rumus Chi Square (X2) dengan bantuan program

SPSS For Windows.

Keterangan :

X2 : Korelasi Chi Square

Fo : Frekuensi yang di observasi

Fh : Frekuensi yang diharapkan (Arikunto, 2006)

Uji yang digunakan pada analisis bivariat ini menggunakan

uji chi square (X2) pada program SPSS, dengan ketentuan

bahwa Jika p=value < =alpha, maka hubungannya signifikan,

yang berarti bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

Pada perhitungan Chi Square taraf signifikasi yang

digunakan adalah tingkat kesalahan 5% dengan tingkat

kepercayaan 95%.
54

3.7.4 Teknik Penyajian Data

Setelah data yang didapat tersebut diolah kemudian data disajikan

dalam bentuk tabel dan juga dijabarkan dalam bentuk narasi untuk

memudahkan pembaca. Pada penelitian ini menggunakan teknik

penyajian data secara tekstular dan tabular. Setelah data ditabulasi

untuk memudahkan pemaparan dengan menggunakan skala sebagai

berikut :

0% : Tidak seorang dari responden

1-19% : Sangat sedikit dari responden

20-39% : Sebagian kecil dari responden

40-59% : Sebagian dari responden

60-79% : Sebagian besar dari responden

80-99% : Hampir seluruh responden

100% : Seluruh responden


55

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Puskesmas sungai durian merupakan salah satu puskesmas

portal media informasi unit layanan pusat kesehatan masyarakat.

Puskesmas Sungai Durian merupakan Puskesmas rawat inap yang

terletak di Kecamatan Sungai Raya kabupaten Kubu Raya. Jumlah

fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian terdapat

jumlah Puskesmas Pembantu (PUSTU) sebanyak 5 dan Pondok

Bersalin Desa (POLINDES) sebanyak 9.

Puskesmas sungai durian yang berlokasi di Jl. Adi sucipto No.2,

Arang Limbung, kec. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan

Barat 78391. Puskesmas sungai durian merupakan tempat pelayanan

kesehatan yang merupakan satu dari tiga puskesmas di wilayah

Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang terletak pada

koordinat 109º- 22,31 BT dan 0º -21 LS dengan ketinggian 0 – 1 meter

dpl. Luas wilayah Puskesmas Sungai Durian sekitar 302.88 Km².

4.2 Hasil Apaenelitian

Pada bagian ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari

penelitian mengenai “Hubungan pengetahuan dengan sikap dalam

menerima vaksin covid-19 pada ibu menyusui di puskesmas sungai


56

durian tahuan 2022”. Dengan jumlah populasi 110 dan sampel 40

responden. Pada bulan mei 2022, pengambilan data dengan kuesioner

pengetahuan di lakukan dengan 20 pertanyaan, sikap sebanyak 10

pertanyaan, dari hasil penelitian di sajikan dalam bentuk tabel dan

narasi serta pembahasan yaitu mengunakan analisis univariat dan

analisis bivariat.

4.2.1 Analisis univariat

Setelah di lakukan penelitian terhadap 40 responden di

puskesmas sungai durian tahun 2022 data di peroleh sebagai

berikut.

a. Pengetahuan ibu menyusui tentang vaksin covid-19.

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi pengetahuan ibu menyusui
tentang vaksin covid-19

Pengetahuan Frekuensi Persentase


No (N) (%)

1 Kurang 22 55.%
Cukup 11 27.5%
2
Baik 7 17.5%
3
Total 40 100.%

Sumber: Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 4.1 diatas di peroleh sebagian dari

responden yaitu 22 responden (55%), memiliki pengetahuan

yang kurang tentang vaksinasi covid-19 dan sangat sedikit


57

dari responden yaitu 7 responden (17,5%), berpengetahuan

baik tentang vaksinasi covid-19.

b. Sikap Ibu Menyusui Terhadap vaksin

Vaksin Covid-19 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan tingkat Sikap Ibu menyusui Terhadap vaksin

Covid-19 dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3
Distribusi frekuensi tingkat
Sikap responden.
Persentase
Sikap Frekuensi (n) (%)

Tidak Mendukung 17 42,5%


Mendukung 23 57,5%

Total 40 100 %

Sumber: Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa

sebagian dari responden yaitu 23 responden (57.5 %)

mempunyai sikap mendukung dalam menerima vaksin covid

19.

4.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariate dalam penelitian ini mengunakan

rumus chi-square, uji tersebut di gunakan untuk mengetahui ada

atau tidak nya hubungan variable bebas dan variable terikat.

Berdasarkan perhitungan dengan mengunakan program


58

statistical product servict solution (SPSS) di peroleh hasil analisis

bivariate sebagai berikut:

Tabel 4.5
Hubungan pengetahuan dengan sikap
dalammenerima vaksin covid-19 pada
ibu menyusui
Sikap
P
Pengetahuan Tidak Total
Mendukung Value
Mendukug
N % N % N %
Baik 2 28,6 5 71,4 7 100
Cukup 3 27,3 8 72,7 11
100
Kurang 12 54,5 10 45,5 22 100 0,234

Total 17 42.5 23 57.5 40 100

Sumber Data olahan 2022


Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa

sebanyak 7 responden tingkat pengetahuannya baik dan

terdapat 2 (28,6) responden dengan sikap tidak mendukung dan 5

(71,4) responden dengan sikap mendukung, dan sedangkan 11

responden yang tingkat pengetahuannya cukup terdapat 3 (27,3)

responden dengan sikap tidak mendukung, dan 8 (72,7)

responden dengan sikap mendukung, dan sedangkan sebanyak

22 responden yang tingkat pengetahuannya kurang terdapat 12

(54,5) responden dengan sikap tidak mendukung, dan terdapat

10 responden dengan sikap mendukung. Setelah di lakukan

analisis mengunakan program pengolahan data statistik dengan

tarif signifikan (a = 0,05), dan di dapatkan hasil dengan p value

0.234.
59

(0.234 > 0,05) artinya Ho di terima yang menyatakan

bahwa tidak ada hubungan antara hubungan pengetahuan

dengan sikap dalam menerima vaksin covid-19 pada ibu

menyusui.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Analisis univariat

a. Hubungan Pengetahuan tentang vaksin covid-19 pada ibu

menyusui tahun 2022.

Berdasarkan dari hasil penelitian di dapatkan bahwa

sangat sedikit dari responden 7 orang (17,5%)

berpengetahuan baik, dan dan 11 responden (27,5%)

berpengetahuan cukup, dan sebagian responden di dapatkan

22 orang (55%) berpengetahuan kurang. Hasil narasi

penelitian ini menunjukan bahwa sangat sedikit dari

responden yang memiliki pengetahuan baik ini di bias di

sebabkan karena kurang nya keingintahuaan mereka tentang

covid-19.

Pengetahuan adalah hasil mengingat sesuatu hal,

termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah di alami

baik secara di sengaja maupun tidak di sengaja dan ini terjadi

setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap

suatu objek tertentu (Mubarak, 2012).


60

Menurut Notoatmojo (2007) dalam Lestari (2017) yang

mengatakan bahwa semankin banyak informasi yang

masuk semangkin banyak pula pengetahuan yang di dapat

tentang kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti

maka dapat di simpulkan bahwa sebagian responden

berpengetahuan kurang tentang covid-19. Di karenakan

tingkat pendidikan yang rendah dan ketidak seriusan dalam

pengsian kuesioner hal ini juga dapat berpengaruh, sehinga

pengetahuan ibu banyak yangkurang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dhona

Anggreni dan Citra pada tahun 2020 tentang hubungan

pengetahuan remaja tentang Covid-19 dengan kepatuhan

atau sikap dalam menerapkan protokol kesehatan, hasil

penelitian menyatakan ada hubunga antara pengetahuan

dengan sikap atau kepatuhan. Hal ini cenderung terbalik

dengan hasil penelitian ini tidak ada pengaruh antara

pengetahuan ibu dengan sikap. Hal ini membuktikan bahwa

Para Ibu menyusui yang memiliki pengetahuan yang rendah

tetapi memiliki sikap yang mendukung vaksinasi Covid-19.

Menurut peneliti, selain pengetahuan, sikap dan perilaku

masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

kesediaan seseorang sehingga seseorang yang memiliki


61

pengetahuan dan sikap serta perilaku yang positip

tentang COVID-19 belum tentu menunjukkan sikap dan

tindakan/perilaku yang baik pula terhadap kesediaan

vaksinasi COVID-19. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Irianto dkk. (2020) tentang

pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam pencegahan

COVID-19 pada masyarakat di lampung. dengan hasil tidak

ada korelasi antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku

pencegahan penularan Covid-19.

Hubungan yang rendah antara pengetahuan dengan

kesediaan dapat disebabkan karena tidak hanya

dipengaruhi oleh pengetahuan saja. Akan tetapi banyak

faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang,

sehingga kemungkinan seseorang yang memiliki

pengetahuan yang baik dapat menunjukkan sikap yang baik

pula dan tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang

yang memiliki pengetahuan yang baik dapat menunjukkan

sikap yang tidak baik.

b. Sikap kesediaan vaksin covid-19.

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan oleh

peneliti dapat di simpulkan bahwa sebagian dari responden

yaitu 23 orang atau (57,5%) artinya sebagian dari responden

mempunyai sikap mendukung dengan responden yaitu 17


62

orang atau (42,5%) responden mempunyai sikap tidak

mendukung.

Hal ini menunjukan bahwa sebagian dari responden yang

memiliki sikap mendukung tentang kesediaan melakukan

vaksinasi covid-19. Sikap mendukung di dasari karena sudah

banyak yang mengetahui tentang vaksin covid-19 dan

manfaat jika menerima vaksin tersebut.

Menurut Notoatmodjo 2003, sikap adalah reaksi

seseorang yang masih tetap terhadap objek stimulasi atau

objek. Dengan demikian dapat di katakan bahwa sikap adalah

tangapan atau presepsi seseorang terhadap apa yang di

ketahui (Ilianto, 2015).

Menurut Newocomb salah satu ahli psikologi social

menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap

merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan

tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan) atau reaksi

tertutup (Mubarak, 2012).

Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Loli

kambera, (2021) yang berjudul “ pengetahuan dan sikap ibu

menyusui tentang asi eksklusif pada masa pandemic covid-

19” rata-rata pengetahuan dan sikap ibu sebelum di berikan


63

edukasi yaitu 11,76 dan sesudah edukasi sebesar 15,69,

sedangkan rata-rata skor sikap sebelum edukasi sebesar

78,93 dan sesudah edukasi sebesar 98,80.

Penelitian Dewi dkk 2020 yang berjudul Pengetahuan dan

Sikap Ibu Hamil Trimester III terhadap Pencegahan Covid-19.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 64 responden,

sebanyak (62,5%) berpengetahuan baik dan sebanyak

(51,6%) memiliki sikap positif terhadap pencegahan covid-19.

Berdasarkan hasil analisis ada sebagian Ibu menyusui

dengan Sikap tidak mendukung dan sebagian mendukung.

Hal ini membuktikan bahwa sikap positip seseorang tidak

selalu berbanding lurus dengan tindakan seseorang.Hal ini

sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa sikap

seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan tindakan

seseorang.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yulliyanti 2020 di

jakarta RS Gatot Soebroto didapatkan sebagian besar dari

responden dalam kategori sikap tidak mendukung dengan

tindakan bersedia dalam pencegahan Covid-19 untuk

memakai masker dan hasil Analisis didapatkan P Value 0,49

> 0,05 yang bermakna tidak ada hubungan antara sikap

dengan Tindakan kesediaan.Dengan demikian dapat

disimpulkan oleh peneliti bahwa tidak ada hubungan antara


64

sikap dengan Tindakan Sikap mendukung atau tidak

mendukung dalam menerima vaksin covid 19 di Puskesmas

Sungai durian.

4.3.2 Analisis bivariat

a. hubungan pengetahuan dengan sikap dalam menerimavaksin

covid-19 pada ibu menyusui.

Setelah di lakukan analisis dengan mengunakan program

pengolahan data statistik dengan tarif signifikan (a = 0,05),

dan di dapatkan hasil dengan p value 0,234. (0,234 > 0,05)

artinya Ho di terima yang menyatakan bahwa tidak ada

hubungan antara hubungan pengetahuan dengan sikap dalam

menerimavaksin covid-19 pada ibu menyusui.

Menurut Notoatmodjo di dalam (Titik, 2015) mengatakan

pengetahuan adalah merupakan hasil dari tau dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap obyek

tertentu. Pengindraan panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui

mata dan telinga yaitu proses melihat dan mendengar. Selain

itu proses pengalaman dan proses belajar dalam pendidikan

formal maupun informal.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang di

lakukan oleh Loli Kambera, dkk 2021 dengan judul


65

“Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui Tentang Asi

Eksklusif Pada Masa Pandemi Covid-19” Hasil analisis

bivariat menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan

pengetahuan (P value = 0.000) dan sikap (P Value = 0.000)

sebelum diberikan edukasi dan sesudahdiberikan edukasi ASI

Eksklusif.

Menurut Notoatmojo (2007) dalam lestari (2017) yang

mengatakan bahwa semangkin banyak informasi yang masuk

semangkin banyak pula pengetahuan yang di dapat tentang

kesehatan.

hasil penelitian ini tidak ada pengaruh antara

pengetahuan ibu dengan sikap. Hal ini membuktikan bahwa

Para Ibu menyusui yang memiliki pengetahuan yang rendah

tetapi memiliki sikap yang mendukung vaksinasi Covid-19.

Menurut peneliti, selain pengetahuan, sikap dan perilaku

masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

kesediaan seseorang sehingga seseorang yang memiliki

pengetahuan dan sikap serta perilaku yang positip tentang

COVID-19 belum tentu menunjukkan sikap dan

tindakan/perilaku yang baik pula terhadap kesediaan

vaksinasi COVID-19.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Irianto dkk. (2020) tentang pengetahuan,


66

sikap, dan perilaku dalam pencegahan COVID-19 pada

masyarakat di lampung. dengan hasil tidak ada korelasi

antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan

penularan Covid-19. Hubungan yang rendah antara

pengetahuan dengan kesediaan dapat disebabkan karena

tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan saja. Akan tetapi

banyak faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang, sehingga kemungkinan seseorang yang memiliki

pengetahuan yang baik dapat menunjukkan sikap yang baik

pula dan tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang yang

memiliki pengetahuan yang baik dapat menunjukkan sikap

yang tidak baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yulliyanti

2020 di jakarta RS Gatot Soebroto didapatkan sebagian

besar dari responden dalam kategori sikap tidak mendukung

dengan tindakan bersedia dalam pencegahan Covid-19 untuk

memakai masker dan hasil Analisis didapatkan P Value 0,49

> 0,05 yang bermakna tidak ada hubungan antara sikap

dengan Tindakan kesediaan.Dengan demikian dapat

disimpulkan oleh peneliti bahwa tidak ada hubungan antara

sikap dengan Tindakan Sikap mendukung atau tidak

mendukung dalam menerima vaksin covid 19 di Puskesmas

Sungai durian.
67

b. sikap kesediaan dalam menerima vaksin covid-19 pada ibu

menyusui.

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa

sebagian besar dari responden, yaitu 23 responden atau

(57,5%) memiliki sikap mendukung, dan terdapat 17

responden atau (42,5%) dengan prilaku tidak mendukung.

Banyaknya sikap mendukung terhadap vaksinasi pada

ibu menyusui ini di karena pemerintah mewajibkan ibu

menyusui ikut serta dalam melakukan vaksin.


68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang berjudul “hubungan

pengetahuan dengan sikap dalam menerima vaksin covid-19 pada ibu

menyusui” pada penelitian ini jumlah sampel 40 orang dan penelitian

di lakukan di puskesmas sungai durian adapun hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

A. Univariat:

a. Sebagian dari responden berpengetahuan kurang tentang

pemberian vaksin covid-19 yaitu 22 orang (55%).

b. Sebagian dari responden memiliki sikap mendukung tentang

pemberian vaksin covid-19 yaitu 23 orang (57,5%).

B. Bivariat

Pada analisis hubungan yang di lakukan pada ibu menyusui di

puskesmas sungai durian, di dapatkan hasil atau nilai P value 0,234

> 0,05 sehingga menyatakan tidak ada hubungan antara

pengetahuan ibu menyusui dengan sikap kesediaan vaksinasi

covid-19 pada ibu menyusui di puskesmas sungai durian Tahuan

2022.
69

5.2 Saran

5.2.1 Bagi tempat peneliti

Bagi Tenaga kesehatan di puskesmas sungai durian agar

dapat memberikan penjelasan informasi lebih banyak lagi

tentang Manfaat kegunaan dan effect dari vaksin covid-19 yang

berguna bagi para ibu yang sedang menyusui sehingga dapat

menumbuhkan sikap yang positif.

5.2.2 Bagi institut pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber data dan referensi

untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu

menyusui terhadap vaksin covid 19 atau variable yang masih

berhubungan selanjutnya ada pemecahan masalah dari

pertanyaan penelitian yang lebih mendalam dan dikembangkan

mengingat proses tersebut sangat bermanfaat dalam membina

tenaga Kesehatan guna menciptakan sumber daya manusia

yang berpotensi dan profesional.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan

masukan bagi peneliti dalam pengembangan dengan judul

penelitian sikap dan pengetahuan ibu menyusui terhadap vaksin

covid 19 sehingga dapat dikembangkan dengan lebih mendalam

sehingga menemukan banyak factor factor penyebab terjadinya

sikap negative dan sikap positip dan hubungannya dengan


70

pengetahuan, sehingga dapat menjadi bahan tingkat lanjutan

bagi peneliti selanjutnya.


71
DAFTAR PUSTAKA

Aeni, N. (2021). Pandemi Covid-19: Dampak Kesehatan, Ekonomi, Dan


Sosial Covid-19 Pandemic: The Health, Economic, And Social
Effects. Litbang, 17-34.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, S. (2013). Sikap Manusia : Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pusat Belajar Offset.
Dewi, R., Widowati, R., & Indrayani, T. (2020). Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Hamil Trimester Iii Terhadap Pencegahan Covid-19. Health
Information Jurnal Penelitian, 131-141.
Golan, Y., Prahl , M., Cassidy, A., Lin, C. Y., Ahituv, N., Flaherman, V. J., &
Gaw , S. L. (2021). Evaluation Of Messenger Rna From Covid-19
Btn162b2 And Mrna-1273 Vaccines In Human Milk. Jamapediatrics,
1069-1071.
Hartiningtiyaswati, S. (2019). Konsep Dasar Menyusui. Ssle, 1-12.
Hermawan, S., & Amirullah. (2016). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan
Kuantitatif & Kualitatif. Bojonegoro: Metpen.
Kambera, L., Pratiwi, B. A., Yanuarti, R., Oktarianita, & Nopiawati. (2021).
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Menyusui Tentang Asi Eksklusif Pada
Masa Pandemi Covid-19. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 256-262.
Kemenkesri. (2021). Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19. Germas, 1-
7.
(2022). Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Et Al. (2020). ‗Survei
Penerimaan Vaksin Covid-19 Di Indonesia‘. Satuan Gugus Tugas
Penanganan Covid-19, 1–26.
Li, X., Geng, M., Peng, Y., Meng, L., & Lu, S. (2020). Molecular Immune
Pathogenesis And Diagnosis Of Covid-19. Journal Of
Pharmaceutical Analysis, 102-108.
Masturoh, I., & T, N. A. (2018). Methodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Kemenkes Ri.
Notoatmodjo, S. (2010). Methodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.

71
72

Putra, B. H. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Kepercayaan


Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 Di Kelurahan Lau Cih
Kecamatan. Jurnal Usu, 1-12.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
(2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Wahana, P. (2016). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka
Diamond.
(Who), W. H. (2022). Global Covid-19 Vaccination – Strategic Vision For
2022 Technical Document. New York: (Who), World Health
Organization.
World Health Organisation. (2020). Transmission Of Sars-Cov-2:
Implications For Infection Prevention Precautions. Who, 1-10.
(2020). Coronavirus Disease 2019 (Covid). NewYork: World Health Organization;.
Lampiran 2

PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada Yth

Di

Puskesmas sungai durian

Dengan Hormat

Bersama dengan kedatangan surat ini saya memohon untuk

kesediaan anda menjadi responden dalam penelitian saya yang berjudul

“hubungan pengetahun dengan sikap dalam menerima vaksin covid-

19 pada ibu menyusui di puskesmas sungai durian Tahun 2022”

Selain itu saya informasikan hasil yang akan didapatkan adalah

sebagai data program studi DIII Akademi Kebidanan Panca Bhakti

Pontianak, segala sesuatu hal dalam penelitian ini sehubungan dengan

informasi yang diberikan menjadi tanggung jawab saya untuk menjaga

kerahasiaan dan tidak saya sebar luas kan diluar kepentingan penelitian.

Demikian surat permohonan ini saya buat, atas kerjasama yang

Anda berikan saya ucapkan terima kasih.

Kubu Raya, April 2022

Hormat Saya

Nopitna tika
Lampiran 3

PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Alamat :

Menyatakan bersedia turut berpartisipasi sebagai responden

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi program studi DIII Kebidanan

Panca Bhakti Pontianak yang berjudul “hubungan pengetahun dengan

sikap dalam menerima vaksin covid-19 pada ibu menyusui di

puskesmas sungai durian Tahun 2022”

Tanda tangan saya menunjukan bahwa saya diberi informasi dan

memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Kubu Raya, April 2022

Tanda Tangan

(………………….)
Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner Penelitian Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap

dalam menerima vaksin covid-19 pada Ibu Mneyusui Di Puskesmas

Singai Durian Tahun 2022.

I. Petunjuk pengisian kuesioner:

1. Sebelum mengisi pertanyaan isilah terlebih dahulu identitas Anda.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan memilih opsi pada

pilihan jawaban atau menulis jawaban pada tempat yang tersedia

sesuai dengan aktivitas fisik Anda.

3. Pada pertanyaan yang menggunakan tabel di isi dengan

memberikan tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai dengan

pendapat Anda.

II. Identitas Responden


No. responden :

Nama :

umur :

Pekerjaan
:
Alamat
:
No. Telp/ Hp
Kuesioner Pengetahuan

1. Menurut ibu apakah yang di maksud dengan ibu menyusui?

a. pemberian makanan kepada bayi secara langsung

b. pemberian makanan kepada bayi

c. pemberian air susu kepada bayi

d. Ibu menyusui merupakan pola asuhan/ binaan kepada bayi

2. Menurut ibu apakah ibu menyusui dapat di berikan vaksinasi covid-19?

a. Vaksinasi Covid 19 Aman bagi ibu menyusui

b. Vaksinasi Covid 19 tidak aman bagi ibu menyusui

c. Vaksinasi Covid 19 memiliki efek samping bagi bayi

d. Vaksin covid-19 berisiko bagi ibu dan bayi

3. Menurut ibu, apakah manfaat suntik covid-19 untuk ibu menyusui?

a. Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap covid 19 bagi ibu dan bayi

b. Membantu melindungi ibu saja

c. Membantu melindungi bayi saja

d. Tidak melindungi ibu dari covid 19

4. Menurut ibu, jenis vaksin covid-19 apakah yang dapat di berikan pada ibu

menyusui?

a. MRNA Pfizer dan Moderna serta vaksin Sinovac

b. MRNA Pfizer, Moderna serta AstraZeneca

c. Astrazeneca, MRNA Pfizer dan Sinovac

d. Sinovac, Moderna serta Aztrazeneca


5. Menurut ibu,sebanyak berapakah ibu menyusui dapat di berikan vaksin covid-

19?

a. 3 kali

b. 2 kali

c. 4 kali

d. 5 kali

6. Menurut ibu dimanakah vaksin covid-19 astrazeneca di produksi?

a. Indonesia

b. Ingris

c. China

d. Amerika

7. Menurut ibu, dalam jangka waktu berapa lamakah orang yang pernah

menderita covid-19 dapat di vaksinasi lagi setelah sembuh?

a. 1 bulan

b. 2 bulan

c. 3 bulan

d. 4 bulan

e. 5 bulan

8. Menurut ibu, efek samping apakah yang di alami ibu menyusui setelah di

vaksinasi covid-19?

a. Demam, nyeri, mual muntah, lelah, mengigil

b. Tidak ada efek samping

c. Efeksamping yang berbahaya

d. Demam lebih dari 40 derajat celsius


9. Menurut ibu, apakah manfaat vaksin covid-19 bagi ibu menyusui?

a. Melindungi ibu dan bayi terhadap segala macam penyakit

b. Tidak ada manfaat sama sekali

c. perlindungan dari penularan virus corona

d. Tida terlalu melindungi dari virus

10. Vaksin covid-19 dapat melindungi ibu menyusui dalam.

a. Waktu yang panjang

b. Waktu yang singkat

c. Tidak dapat melindungi tubuh terhadap covid-19

d. Jangka waktu yang pendek

11. Menurut ibu apakah dampak vaksinasi yang dapat di berikan pada ibu

menyusui agar tidak tertular atau sakit berat oleh covid-19?

a. Menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh

b. Membunuh covid-19

c. Menyembuhkan covid-19

d. Mengenali virus covid-19

12. Menurut ibu, apakah tujuan pemberian vaksin covid-19 bagi ibu menyusui?

a. Untuk mengikuti program pemerintah

b. Untuk menghindari resiko tertular atau kematian pada ibu dan bayi jika

terkena Covid 19

c. Untuk menyembuhkan penyakit covid 19

d. Untuk menghindari virus corona


13. Menurut ibu apakah vaksin covid-19 bisa di berikan bersama vaksin lain pada

ibu menyusui?

a. Bisa

b. Tidak bisa

c. Bisa akan tetapi harus memerlukan waktu hingga 1 bulan sebelum

menerima vaksin lain

d. Bisa tetapi tidak menjamin adanya efek samping

14. Menurut ibu vaksin covid-19 dapat di berikan kepada orang yang?

a. Sehat dan tidak memiliki penyakit bawaan

b. Sehat dan memilikipenyakit bawaan

c. Semua orang dengan catatan penyakit mereka belum ada komplikasi akut

d. Bagi yang sehat dan belum mempunyai penyakit

15. Menurut ibu bagaimanakah cara kerja vaksin covid-19?

a. Menyembuhkan Penyakit Corona virus

b. Vaksin COVID-19 bekerja dengan membuat antibody system kekebalan

tubuh untuk melawan virus corona.

c. Menghalangi virus corona masuk kedalam tubuh

d. Vaksin covid 19 Bekerja dengan cara menolak virus corona masuk

kedalam tubuh

16. Menurut ibu apakah vaksin covid-19 dapat di berikan kepada orang yang

pernah menderita covid-19?

a. Bisa

b. Tidak bisa

c. Bisa dilakukan tetapi harus ada jarak waktu minimal 1 bulan


d. Sangat berbahaya jadi tidak dianjurkan

17. Vaksin covid-19, apakah aman bagi ibu menyusui?

a. tidak aman karena berbahaya bagi bayi yang mengkonsumsi asi dari ibu.

b. tidak aman bagi ibu menyusui karena tidak memiliki manfaat sama sekali.

c. Sangat aman Bagi ibu menyusui hal ini sesuai dengan surat edaran

pemerintah No. HK.02.02/11/368/2021.

d. Vaksin covid memiliki efek samping bagi ibu menyusui

18. Menurut ibu, Di manakah letak penyuntikan vaksin covid-19?

a. Di bagian lengan kiri atas.

b. Di bagian lengan kiri bawah.

c. Di bagian lengan kanan bawah

d. Di bagian lengan kanan atas.

19. Menurut ibu apakah vaksin covid -19 membuat kebal terhadap covid-19?

a. membuat ibu 100 % aman dari covid 19

b. tidak membuat ibu aman dari covid 19 tetapi dapat menghambat dan jika

terkena sakit tidak terlalu parah

c. dapat melindungi ibu dan bayi dari serangan virus corona

d. melindungi dalam waktu yang panjang

20. Menurut ibu apakah vaksin covid-19 terbukti masih ada yang terkena covid-

19?

a. Semua orang yang telah disuntik vaksin masih bisa terkena virus covid

b. Semua orang yang telah disuntik vaksin masih bisa terkena virus covid 19

tetapi gejala yang ditimbulkan tidak terlalu parah

c. tidak bisa terkena virus covid 19 karena sudah di vaksin


d. Semua orang yang telah disuntik vaksin bisa terkena virus covid 19 tetapi

efek yang ditimbulkan adalah kematian.


KUESIONER SIKAP
SS = SANGAT SETUJU TS = TIDAK SETUJU
S = SETUJU STS = SANGANT TIDAK SETUJU

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya saat ini sedang menyusui tetapi saya bersedia


untuk di vaksin covid-19.

2 Saya takut dan merasa tidak aman untuk di vaksin


covid-19 karena saya masih menyusui.

3 Vaksin covid-19 halal di gunakan bagi ibu menyusui.

4 Vaksin covid-19 tidak aman di gunakan bagi ibu


menyusui.
5 Manfaat vaksin covid-19 bagi ibu menyusui untuk
memberi perlindungan atau menstimulasikan
kekebalan spesifik dalam tubuh agar tidak tertular
atau sakit berat akibat covid-19.
6 Suntik vaksin memiliki efek samping bagi ibu yang
lagi menyusui yang akan berdampak buruk pada
bayinya
7 Vaksin covid -19 tidak memiliki efek samping yang
berbahaya bagi ibu menyusui.
8 Walaupun vaksinasi di lakukan oleh para tenaga
medis dan pemerintah juga telah menghimbau tetapi
saya takut dan merasa tidak aman Karena saya
masih menyusui bayi.
9 Vaksin covid -19 tidak 100% membuat kebal terhadap
covid-19, terbukti masih ada yang terkena covid-19.
10 Saya menolak untuk di vaksin meskipun pemerintah
menganjurkan untuk vaksin
Lampiran SPSS

Frequencies

Statistics

pengetahuan ibu sikap ibu

N Valid 40 40

Missing 0 0

Frequency Table

pengetahuan ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 22 55.0 55.0 55.0

Cukup 11 27.5 27.5 82.5

Baik 7 17.5 17.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

sikap ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak mendukung 17 42.5 42.5 42.5

Mendukung 23 57.5 57.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuan ibu * sikap ibu 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuan ibu * sikap ibu 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%

pengetahuan ibu * sikap ibu Crosstabulation

sikap ibu

tidak mendukung mendukung Total

pengetahuan ibu kurang Count 12 10 22

% within pengetahuan ibu 54.5% 45.5% 100.0%

cukup Count 3 8 11

% within pengetahuan ibu 27.3% 72.7% 100.0%

baik Count 2 5 7

% within pengetahuan ibu 28.6% 71.4% 100.0%

Total Count 17 23 40

% within pengetahuan ibu 42.5% 57.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value Df sided)

Pearson Chi-Square 2.906a 2 .234

Likelihood Ratio 2.965 2 .227

Linear-by-Linear Association 2.243 1 .134

N of Valid Cases 40

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 2,98.
Risk Estimate

Value

Odds Ratio for pengetahuan


a
ibu (kurang / cukup)
a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed for a 2*2 table without empty cells.
Lampiran 7

DOKUMENTASI PENELITIAN
Peneliti sedang membantu mengisi
lembar quesioner
Peneliti sedang mengawasi responden
yang sedang mengisi lembar quesioner
Peneliti sedang mengarahkan responden
cara mengisi lembar quesioner
Lampiran 8

KARTU BIMBINGAN
KARYA TULIS ILMIAH

KARTU BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH


ANGKATAN XV TAHUN 2021/2022

NAMA : Nopitna Tika

NPM : 191140981541015

JUDUL KTI : HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN

SIKAP DALAM MENERIMA VAKSIN

COVID-19 PADA IBU MENYUSUI DI

PUSKESMAS SUNGAI DURIAN TAHUN

2022

ALAMAT : AMPERA KOTA BARU PONTIANAK

PEMBIMBING I : Dr. WINDIYATI, M. Kes

PEMBIMBING II : KATARINA IIT, SST., M. Kes

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI PONTIANAK


Jln. Arteri supadio/ A Yani II Komp. AKBID Panca Bhakti no 7
TELP. 0561-6726777 FAX. 0561-6726999 Kode Pos 78391
Website: www.akbp.ac.id Email.akbidpbpontianak@gmail.com
Kartu Bimbingan KTI

NAMA : NOPITNA TIKA

TEMPAT, TANGGAL LAHIR :NEKMAIH, 02 NOVEMBER 1999

AGAMA :KATOLIK

ALAMAT :DESA BILAYUK, KEC.MEMPAWAH

HULU KAB.LANDAK

NO. HP :08565270239

EMAIL :nopitnatik@gmail.com

PENDIDIKAN : SDN 14 NEKMAIH

: SMPN 03 MEMPAWAH HULU

: SMAN 01 LED
PENGHITUNGAN PENGETAHUAN RESPONDEN

Respond Soal Pengetahuan Kategori Pengetahuan


Jumlah %
en 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 B C K
1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 65 √
2 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 60 √
3 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 12 60 √
4 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 12 60 √
5 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 60 √
6 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 √
7 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 √
8 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 √ 5
9 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 √
10 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 8 40 √
11 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 75 √
12 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 70 √
13 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14 70 √
14 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 √
15 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 10 50 √
16 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 11 55 √
17 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 9 45 √
18 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 14 70 √
19 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 16 80 √
20 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 80 √
21 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9 45 √
22 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12 60 √
23 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 9 45 √
24 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 7 35 √
25 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 8 40 √
26 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 9 45 √
27 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 8 40 √
28 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 8 40 √
29 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 11 55 √
30 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 10 50 √
31 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 9 45 √
32 0 1 0 0 1 0 1 0 9 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 30 √
33 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 11 55 √
34 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5 25 √
35 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 11 55 √
36 0 2 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 6 30 √
37 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 13 65 √
38 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 11 55 √
39 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 8 40 √
40 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 9 45 √
Jumlah 7 11 22
% 17,5 27,5 55
Pernyataan Sikap Kategori
Respond Tidak
Jumlah Menduk
en 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Menduk
ung
ung
1 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 32 √
2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 32 √
3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 33 √
4 3 3 3 4 2 1 2 1 2 4 25 √
5 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 35 √
6 3 3 3 3 4 1 4 3 3 2 29 √
7 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 33 √
8 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 28 √
9 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 32 √
10 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 33 √
11 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 36 √
12 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 33 √
13 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 √
14 4 4 4 3 2 3 3 4 1 4 32 √
15 4 2 4 1 4 3 3 2 3 4 30 √
16 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 33 √
17 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 28 √
18 3 4 3 2 3 3 4 3 4 1 30 √
19 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36 √
20 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 34 √
21 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 35 √
22 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 33 √
23 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 26 √
24 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 22 √
25 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 23 √
26 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 23 √
27 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 √
28 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 22 √
29 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 35 √
30 4 2 3 3 3 2 4 1 1 1 24 √
31 4 3 3 4 1 3 3 3 3 3 30 √
32 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 √
33 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 25 √
34 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 35 √
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 √
36 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 35 √
37 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 27 √
38 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 24 √
39 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 23 √
40 1 1 2 1 3 1 2 1 2 1 15 √
Jumlah 1.187 23 17
Mean 29,675
% 57,5 42,5
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 1
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai