SKRIPSI
YUNITA ARIYANI
6220025
i
ii
Menyetujui
Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Tugas Akhir
Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan
Rajawali dan diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Kebidanan pada bulan 2022.
Dewan Penguji :
Mengetahui:
iii
iv
PERNYATAAN
Yunita Ariyani
Program Studi Sarjana Kebidanan
2022
Ariyani Y, .
Abstrak
v
vi
Ariyani Y, .
Abstract
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan Skripsi dengan judul “Hubungan
Karakteristik Ibu bersalin dengan Kejadian Preklampsi di VK Santosa
Hospital Bandung Central Tahun 2020”, dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Kebidanan pada Program Studi Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan
rajawali. Skripsi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada:
1. Tonika Tohri., S.Kp., M.Kes. selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali
dan sekaligus pembimbing utama atas yang telah membimbing penulis
dengan sabar, tekun, teliti,bijaksana dan sangat cermat memberikan
masukan serta motivasi dalam penyelesaian Skripsi ini.
2. Erni Herawati., S.S.T., MM., M.Keb. selaku Dekan Ketua Kebidanan
Institut
3. Kesehatan Rajawali, atas kebijakan dan arahannya sehingga penyusunan
usulan penelitian dapat terlaksana.
4. Sri Rahayu ., dr., MM. selaku Direktur Santosa Hospital Bandung Central.
5. Oktovina Yesayas., S.Kep., Ners., MMRS. selaku Senior Manager
Keperawatan Santosa Hospital Bandung Central.
6. Fatia Rizki., S.S.T., M.Tr.Keb. selaku Penanggung Jawab Program Studi.
7. Irma Mulyani., S.S.T., M.Tr.Keb. selaku Dosen Pembimbing Pendamping
yang dengan sabar membimbing penulis, senantiasa meluangkan waktu,
dan sangat cermat memberikan masukan untuk perbaikan Skripsi ini.
8. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa memberikan doa dan restu nya
untuk penulis.
9. Suami dan anak-anak tersayang atas dukungan material dan moril
vii
viii
Penulis
DAFTAR ISI
ix
x
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan
2.1.1 Definisi Persalinan
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran
hasil konsepsi oleh ibu (Varney, 2015). Menurut Manuaba (2011) persalinan
adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan maupun tanpa
bantuan (kekuatan sendiri).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal atau
persalinan spontan adalah bila bayi lahir dengan letak belakang kepala tanpa
melalui alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan
umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam sedangkan
(Wiknjosastro, 2012).
Persalinan adalah proses membuka dan menipis nya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin ( Saifuddin, 2016).
2.1.2 Tahapan Persalinan
a) Kala I (Pembukaan)
Pasien dikatakan dalam tahap persalinan kala I, jika sudah terjadi
pembukaan serviks dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam
10 menit selama 40 detik. Kala I adalah kala pembukaan yang
berlangsung antara pembukaan 0-10 cm (pembukaan lengkap). Proses
ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana serviks
7
8
dinding uterus.
(3) Perasat Klein
Wanita tersebut disuruh mengejan dan tali pusat
tampak turun ke bawah. Bila pengedanannya
dihentikan dan tali pusat masuk kembali kedalam
vagina, berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus.
(4) Perasat Crede
Dengan cara memijat uterus seperti memeras jeruk
agar plasenta lepas dari dinding uterus hanya dapat
dipergunakan bila terpaksa misalnya perdarahan.
Perasat ini dapat mengakibatkan kecelakaan
perdarahan postpartum. Pada orang yang gemuk,
perasat crede sukar atau tidak dapat dikerjakan.
c) Kala IV ( Observasi )
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala
IV dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan,
paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Tingkat kesadaran pasien
b) Pemeriksaan tanda-tanda vital: Tekanan darah, nadi, dan
pernafasan.
c) Kontraksi uterus.
d) Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika
jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc (Marmi, 2016).
2.1.3 Faktor yang mempengaruhi persalinan
2.1.3.1 Power
Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan
yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah his, kontraksi otot-
otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama
yang baik dan sempurna (Marmi, 2016).
12
yang berada diatas simpisis dan 4/5 telah masuk ke rongga panggul
(ST+1/+ 2).
2.1.3.3 Pasanger
1) Janin
Hubungan janin dengan jalan lahir:
a) Sikap: Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin satu sama
lain. Biasanya tubuh janin berbentuk lonjong (avoid) kira-kira
sesuai dengan kaum uterus.
b) Letak (situs): Menunjukkan hubungan sumbu janin dengan
sumbu jalan lahir. Bila kedua sumbunya sejajar disebut letak
memanjang, bila tegak lurus satu sama lain disebut letak
melintang.
c) Presentasi dan bagian bawah: Presentasi menunjukkan bagian
janin yang berada di bagian terbawah jalan lahir.
d) Posisi dan Penyebutnya: Posisi menujukan hubugan bagian
janin tertentu (Penyebut, umpamanya ubun-ubun kecil, dagu
atau sacrum) dengan bagian kiri, kanan, depan, lintang (lateral)
dan belakang dari jalan lahir (Sulistyawati, 2011).
2) Plasenta
Karena plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap
sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun plasenta jarang
menghambat proses persalinan pada persalinan normal. Dimana
plasenta memiliki peranan berupa tansport zat dari ibu ke janin,
penghasil hormone yang berguna selama kehamilan, serta sebagai
barier. Melihat pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi
kelaianan pada plasenta akan menyebabkan kelaianan pada janin
ataupun mengganggu proses persalinan (Marmi, 2012).
3) Air ketuban
Merupakan elemen penting dalam proses persalinan. Air ketuban
dapat dijadikan acuan dalam menentukan diagnosa kesejahteraan
janin (Sulistyawati, 2011).
14
4) Posisi
Ganti posisi secara teratur kala II persalianan karena dapat
mempercepat kemajuan persalinan. Bantu ibu memperoleh posisi
yang paling nyaman sesuai dengan keinginannya.
5) Penolong persalinan
Kehadiran penolong yang berkesinambungan (bila diinginkan ibu)
dengan memelihara kontak mata seperlunya, bantuan member rasa
nyaman, sentuhan pijatan dan dorongan verbal, pujian serta
penjelasan mengenai apa yang terjadi dan beri nernagai informasi.
6) Pendamping persalinan
Pendamping persalinan merupkan factor pendukung dalam lancarnya
persalinan. Dorong dukungan berkesinambungan, harus ada sesorang
yang menunggui setiap saat, memegang tangannya dan memberikan
kenyamanan.
7) Psikologi ibu
Melibatkan psikologi ibu, emosi dan persiapan intelektual,
pengalaman bayi sebelumnya, kebiasaan adat, dukungan dari orang
terdekat pada kehidupan ibu (Walyani, 2014).
2.1.4 Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme persalinan adalah gerakan posisi yang dilakukan janin
untuk menyesuaikan diri terhadap pelvis ibu. Ada tiga ukuran diameter
kepala janin yang digunakan sebagai patokan dalam mekanisme persalinan
normal, antara lain :
a. Jarak biparenatl, merupakan diameter melintang terbatas dari
kepala janin, dipakai di dalam definisi penguncian
(engagement).
b. Jarak suboksipito bregmatika, jarak antara batas leher dan
oksiput ke anterior fontanel, ini adalah diameter yang
bersangkutan dengan presentasi kepala.
15
2.2 Preeklampsia
2.2.1 Definisi Preeklampsia
Preeklampsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan,
dengan tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan
darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam (Saifuddin, 2014).
Hipertensi ini disertai dengan proteinuria, proteinuria ialah adanya 300 mg
protein dalam urin selama 24 jam atau sama dengan ≥ 1+ dipstick. Dan eklamsia
adalah preeklamsia yang disertai dengan kejang-kejang atau koma (Saifuddin,
2016). Preeklamsia adalah malfungsi endotel yang menyebabkan vasospasme
pada kehamilan di atas 20 minggu. Dapat mengakibatkan terjadinya hipertensi,
proteinuria 30mg/dL dan edema (Brooks MD, 2011).
Preeklampsia biasanya terjadi pada kehamilan trimester ketiga, walaupun
pada beberapa kasus dapat termanifestasi lebih awal. Jika tidak segera diterapi,
preeklampsia dapat menyebabkan morbiditas yang tinggi hingga kematian
(Wulandari & Artika, 2012).
Preeklampsia adalah suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi
terjadi setelah minggu ke -20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan
darah normal dimana preeklampsia juga merupakan suatu penyakit vasospatik,
yang melibatkan banyak sistem dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan
proteinurea (Bobak, 2017).
2.2.2 Etiologi Preeklampsi
Dalam teori dewasa ini sering dikemukakan sebagai sebab preeklampsi
ialah iskemik plasenta. Akan tetapi,dengan teori ini tidak dapat di terangkan
semua hal yang berkaitan dengan penyakit itu. Ada banyak faktor yang
menyebabkan preeklampsi dan eklamsi. Menurut walsh ada beberapa faktor-
faktor yang mempunyai resiko untuk terjadinya preeklampsi pada ibu hamil yaitu :
1) Paritas
a. Primigravida
Primigravida adalah seorang ibu yang baru pertama kali hamil
(Walyani, 2015).
18
b. Multigravida
Multigravida adalah seorang ibu yang hamil lebih dari 2-4 kali
(Walyani, 2015).
c. Grandemultigravida
Grandemultigravida adalah seorang ibu yang hamil lebih dari
lima kali (Walyani, 2015).
2) Usia kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun.
usia adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. umur sangat
menentukan suatu kesehatan ibu, ibu dikatakan beresiko tinggi apabila
ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. umur
berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan
tindakan yang dilakukan (Walyani, 2015).
3) Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya
Tekanan darah tinggi saat hamil atau biasa disebut Hipertensi adalah
tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg bisa disebabkan kaena
kehamilan itu sendiri dan memiliki potensi yang menyebabkan
gangguan pada kehamilan (Rukiyah, 2011).
Sampai saat ini terjadinya preeklampsia belum diketahui penyebabnya,
tetapi ada yang menyatakan bahwa preeklampsia dapat terjadi pada kelompok
tertentu diantaranya yaitu ibu yang mempunyai faktor penyabab dari dalam diri
seperti umur karena bertambahnya usia juga lebih rentan untuk terjadinya
peningkatan hipertensi kronis dan menghadapi risiko lebih besar untuk menderita
hipertensi karena kehamilan, riwayat melahirkan, keturunan, riwayat kehamilan,
riwayat preeklampsi (Wardaniet all, 2015).
Plasenta biasanya dianggap sebagai penyebab utama gangguan hipertensif
pada kehamilan karena setelah kelahiran, penyakit ini berkurang. Beberapa studi
epidemiologi menunjukkan bahwa plasentasi abnormal disebabkan oleh respon
imun maternal yang ditentukan secara genetik terhadap antigen janin, yang
diambil dari ayah, dan diekskresikan dalam jaringan plasenta normal. Data
tambahan yang mendukung teori respon imun adalah tingginya insiden penyakit
hipertensif pada primigravida, menurunnya prevalensi setelah pejanan jangka
19
c) Riwayat Hipertensi
Menurut Rukiyah (2012) Hipertensi Gestasional adalah tekanan
darah yang melebihi 140/90 mmHg yang disebabkan karena
kehamilan, yang memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius
pada kehamilan.
Berdasarkan teori terjadinya vasokontriksi pembuluh darah dan
vasavosorum sehingga terjadi kerusakan, nekrosis pembuluh darah
dan mengakibatkan permeabilitas meningkat serta peningkatan
tekanan darah. kerusakan dinding pembuluh darah menimbulkan dan
memudahkan trombosit mengadakan agregasi dan adhesi serta
akhirnya mempersempit lumen dan makin mengganggu aliran darah
ke organ vital. kerusakan membran endotel pembuluh darah, timbunan
trombosit dan vasokontriksi pembuluh darah mengakibatkan gangguan
perfusi gangguan dan metabolisme endorgan atau organ vital dalam
bentuk ekstravasasi cairan menuju ekstravaskuler yang menimbulkan
edema lokal tibia atau anasarka, penurunan volume darah yang
menimbulkan hipovolemia, dan terjadi hemokonsentrasi darah.
Selain itu vasokonsentrasi menimbulkan gangguan
metabolisme endorgan dan secara umum terjadi perubahan patologi-
anatomi (nekrosis, perdarahan, edema). perubahan patologi anatomi
akibat nekrosis, edema dan perdarahan organ vital akan menambah
beratnya manifestasi klinis dari masing-masing organ vital (Manuaba,
2013).
Di dalam jurnal ilmiah bidan disebutkan bahwa terdapat
hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada
ibu hamil. ibu yang mengalami hipertensi (preeklampsia/eklampsia)
pada kehamilan pertamanya akan meningkat mendapatkan
preeklamsia pada kehamilan berikutnya.
Riwayat Hipertensi berarti ibu sudah memiliki hipertensi
sebelumnya atau sebelum terjadinya kehamilan yang disebut hipertensi
kronis. Menurut Husinn (2014) Hipertensi kronis merupakan gangguan
22
2.2.4 Diagnosa
2.1.6.1 Preeklampsia Ringan
a) Adanya suatu tekanan darah sekitar >140/90 mmHg atau
mengalami suatu kenaikan diastolic 15 mmHg dan sistolik 30
mmHg dengan pemeriksaan berjarak 15 menit pada lengan yang
sama
b) Mempunyai proteinuria sekitar 0.3gr/lt atau +1 atau +2 (Sibai,
2015).
2.1.6.2 Preeklampsia Berat
a) Tekanan darah >160/110mmHg
b) Proteinuria 5gr/dl atau lebih
c) Edema paru/sianosis
d) Oliguria (<500cc/jam)
e) adanya faktor yang memberikan suatu gangguan seperti pada
gangguan cerebral dan pada gangguan visus serta terjadinya rasa nyeri
di epigastum (Sibai, 2015).
2.1.6.3 Preeklampsia Hellp Sindrome :
1. Trombosit: <100.000/mm3
2. Keratin: 1.1 mg/dL tanpa ada kelaian ginjal sebelumnya
3. Gangguan liver : terjadinya suatu perubahan konsentrasi transaminase
sebanyak 2 kali normal dan adanya rasa nyeri pada epigastrik / regio
bagian kanan atas abdomen
4. Edema Paru
5. Adanya suatu gejala neurologis seperti sakit stroke, rasa nyeri pada
kepala, dan adanya gangguan visus
6. Adanya suatu gangguan pada perkembangan janin artinya terfapatnya
suatu gangguan sirkulasi uteroplasenta seperti Oligohidramnion dan
(FGR) singkatnya Fetal Growth Restriction serta adanya (ARDV) dari
singkatan absent or reversed end diastolic velocity (POGI, 2016).
24
Sedangkan menurut Prof. Dr. Endang Susalit dari Divisi Ginjal Hipertensi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia mengatakan
bahwa sedikitnya 10 % Wanita pada kehamilan lebih dari 3 akan terkena
preeklampsi dan wanita hamil pertama dengan preeklampsi menunjukan resiko
terjadinya komplikasi antara lain penyakit pembuluh darah otak dan gagal ginjal.
Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa seorang wanita yang pertama kali
hamil lebih rentan terkena preeklampsi disebabkan karena ibu yang pertama kali
hamil sering mengalami stres dalam menghadapi persalinan, stres emosi yang
terjadi pada primigravida menyeabkan peningkatan pelepasan corticotropic-
relesing hormone (CRH) oleh hipotalamus , yang kemudian menyebabkan
peningkatan kotisol. Efek kortisol adalah mempersiapkan tubuh untuk berespon
terhadap semua stressor dengan meningkatkan respon simpatis,termasuk respons
yang di tunjukan untuk meningkatkan curah jantung dan mempertahankan tekanan
darah (Artikasari, 2011 ).
Sedangkan pada paritas lebih dari 3 rentan terjadi preeklampsi berkaitan
dengan fungsi organ reproduksi yang sudah menurun sehingga bisa
mengakibatkan perdarahan dan preeklampsi / eklampsi (Sudhaberata, 2012).
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia mengatakan bahwa
sedikitnya 10 % Wanita pada kehamilan lebih dari 3 akan terkena preeklampsi dan
Wanita hamil pertama dengan preeklampsi menunjukan resiko terjadinya
komplikasi antara lain penyakit pembuluh darah otak dan gagal ginjal.
2.2.6 Pencegahan Preeklampsi
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-
tanda dini preeklampsi dan dalam hal ini harus dilakukan penanganan semestinya.
Kita perlu waspada akan timbulnya preeklampsi dengan adanya faktor-faktor
predisposisi seperti yang telah di uraikan di atas, perlu diberi anjuran pada ibu
hamil yang telah terdapat gejala preeklampsi untuk lebih banyak istirahat dan diet
berguna dalam pencegahan.
27
Istirahat tidak selalu berbaring di tempat tidur, namun pekerjaan sehri-hari perlu
dikurangi dan anjurkan lebih banyak duduk dan berbaring, diet tinggi protein dan
rendah lemak,karbohidrat, garam dan penambahan berat badan yang tidak
berlebihan perlu di anjurkan (Winkjosastro, 2013).
Deteksi dini sangat diperlukan dalam upaya pencegahan preeklampsi
meskipun preeklampsi itu sendiri tidak dapat dicegah deteksi dini di dapatkan dari
pemeriksaan tekanan darah secara rutin pada saat pemeriksaan kehamilan
(antenatal care) karena itu pemeriksaan kehamilan rutin mutlak dilakukan agar
preeklampsi dapat terdeteksi cepat untuk meminimalisir kemungkinan komplikasi
yang leih fatal. pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan dengan seksama, dan
usahakan dilakukan oleh orang yang sama misalnya bidan atau dokter (Rukiyah,
2013).
Berbagai strategi telah digunakan dalam upaya pencegahan preeklampsi.
Strategi ini biasanya melibatkan manipulasi diet dan upaya farmakologis untuk
mengubah mekanisme patofisiologi yang diduga berperan dalam perkembangan
preeklampsi.
Terapi farmakologis mencakup penggunaan aspirin dosis rendah dan antioksi
(Kenneth, 2016).
1. Manipulasi Diet
Salah satu upaya paling awal yang ditujukan untuk mencegah
preeklamsia adalah pembatasan garam selama kehamilan. Upaya ini
terbukti tidak efektif. Demikian juga suplemen kalsium tidak terbukti
dapat mencegah hipertensi akibat kehamilan. Manipulasi diet tak
efektif lainnya yang pernah diuji termasuk pemberian minyak ikan
setiap hari. Suplemen diet ini dipilih dalam upaya untuk mengubah
keseimbangan prostaglandin yang terlibat dalam patofisiologis
preeklamsia (Kenneth, 2016).
2. Aspirin Dosis Rendah
Dengan menekan sintesis tromboksan dan menghemat produksi
prostasiklin endotel, aspirin dosis rendah diduga berpotensi mencegah
preeklamsi. Berbagai studi teracak tidak menunjukkan hal ini dan
28
6 jam.
c) Syarat
Harus tersedia antidotum MgSO4 (kalsium glukonas sekitar 10%)
= 1g (10% dalam 10cc) diberikan IV 3 menit, Reflex patella kuat,
frekuensi pernafasan >16x/menit
d) Di hentikan bila ada tanda-tanda kotra indikasi , dan setelah 24
jam pasca persalinan atau pasca kejang (POGI, 2016).
2. Pemberian obat antihipertensi
Pemberian nifedipine ringan dengan dosis 80mg/hari (POGI, 2016).
3. Glukokortikoid
Adanya suatu usaha dalam pemberian glukokortikoid untuk
memaksimalkan paru-paru pada janin maka tidak merugikan pada ibu.
Biasanya dapat diberikan pada ibu hamil sekitar 32-34 minggu, dan
2x24 jam. Sehingga pada Obat ini dapat digunakan pada HELLP
sindrom (POGI , 2016).
2.3 Eklampsia
2.3.1 Definisi Eklampsia
Definisi dari kata Eklampsia merupakan suatu kasus pada pasien yang
mengalami preeklampsia yang mana disertai adanya suatu kejang umum dan
koma. Dikatakan hamper sama karena eklampsia karena dapat memberikan
perubahan pada suatu ante, intra, postpartum. Sehingga pada saat melahirkan
selama 24 jam akan mengalami Eklampsia postpartum. Pada saat pasien
mengalami preklampsia maka mempunyai berbagai keanehan ketika mengalami
kejangan maka dikatakan sebagai kejang prodoma. Preeklamsia disertai tanda-
tanda prodoma disebut eclampsia yang akan datang atau eklampsia yang akan
datang (Winkjosastro, 2013).
Preeklampsia yang tidak ditangani, dapat menyebabkan eklampsia.
Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita preeklamsia, yang disertai
dengan kejang menyeluruh dan koma. sama halnya dengan preeklamsia,eklampsia
dapat timbul pada kehamilan, persalinan, dan nifas. Eclampsia postpartum
31
2.3.2 Tanda
2.3.3 dan Gejala
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya preeklampsia
dan teriadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan,
mual keras, nyeri di epigastrium, dan hiperrefleksia. Bila keadaan ini tidak dikenal
dan tidak segera diobati, akan timbul kejangan; terutama pada persalinan.
Konvulsi eklampsia dibagi dalam 4 tingkat, yakni:
1. Tingkat awal atau aura. Keadaan ini berlangsung kira-kira 30 detik.
Mata penderita terbuka tanpa melihat, kelopak mata bergetar
demikian pula tangannya, dan kepala diputar ke kanan atau ke kiri.
2. Kemudian timbul tingkat kejangan tonik yang berlangsung kurang
lebih 30 detik. Dalam tingkat ini seluruh Otot menjadi kaku, waiahnya
kelihatan kaku, tangan menggenggam, dan kaki membengkok ke
dalam. Pernapasan berhenti, muka mulai menjadi sianotik, lidah dapat
32
tergigit.
3. Stadium ini kemudian disusul oleh tingkat kejangan klonik yang
berlangsung mm 1-2 menit. Spasmus tonik menghilang. Semua otot
berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo yang cepat. Mulut
membuka dan menutup dan lidah dapat tergigit lagi. Bola mata
menonjol. Dari mulut ke luar ludah yang berbusa, muka menunjukkan
kongesti dan sianosis. Penderita menjadi tak sadar. Kejangan klonik
ini dapat demikian hebatnya, sehingga penderita dapat terjatuh dari
tempat tidurnya. Akhirnya, kejangan terhenti dan penderita menarik
napas mendengkur.
4. Sekarang ia memasuki tingkat koma. Lamanya ketidaksadaran tidak
selalu sama. Secara perlahan-lahan penderita menjadi sadar lagi, akan
tetapi dapat terjadi pula bahwa sebelum itu timbul serangan baru dan
yang berulang, sehingga ia tetap dalam koma. Selama serangan
tekanan darah meninggi, nadi cepat, dan suhu meningkat sampai 40
derajat Celcius.
2.3.4 Perawatan Eklamspia
Perawatan dasar eklampsia yang utama ialah terapi suportif untuk
stabilisasi fungsi vital, yang harus selalu diingat Airway, Breathing, Circulation
(ABC), mengatasi dan mencegah kejang, mengatasi hipoksemia, dan asidemia
mencegah trauma pada pasien pada waktu kejang, mengendalikan tekanan darah,
khususnya pada waktu krisis hipertensi, melahirkan janin pada waktu yang tepat
dan dengan cara yang tepat. perawatan medikamentosa dan perawatan suportif
eklampsia merupakan ialah mencegah dan menghentikan kejang, mencegah dan
mengatasi penyulit, khususnya hipertensi krisis, mencapai stabilisasi ibu
seoptimal mungkin sehingga dapat melahirkan janin pada saat dan dengan cara
yang tepat (Saifuddin, 2016).
2.3.5 Pengobatan Medikamentosa
1. Obat anti kejang
Obat anti kejang yang menjadi pilihan pertama ialah magnesium
sulfat. bila dengan jenis obat ini kejang masih sukar diatasi, dapat
33
Gangguan Ginjal
≤
Konservatif
Aktif
MgSo4
R/ Antihipertensi
R/Suportif
Terminasi
Kortikosteroid
≤ 34 minggu Perbaikan
Tidak Membaik
≥ 34 minggu
FAKTOR IBU
Usia
Paritas
Riwayat Hipertensi
Preeklampsi
FAKTOR JANIN
Janin Besar
Preeklampsia
Gemelli
Molahidatidosa
FAKTOR LINGKUNGAN
Ekonomi
Ras Suku
Musim
METODELOGI PENELITIAN
43
44
Usia Usia ibu bersalin yang 0 : Tidak berisiko (20 – 35 tahun ) Ordinal
Ibu di hitung sejak lahir Rekam
sampai ibu melahirkan 1: Berisiko ( <20 - >35 tahun)
Medis
dengan preeklampsia di
Santosa Hospital
Bandung Central dan
diperoleh dari catatan
rekam medik.
Paritas Jumlah kelahiran yang Rekam 0 : Tidak beresiko, Jika Paritas Ordinal
pernah di alami ibu, Multipara
baik dengan kelahiran Medis
hidup atau mati dan 1: Beresiko,jika Paritas Primipara
kelahiran tunggal atau dan Grandemultipara
kembar.
Kejadian Hipertensi yang timbul Rekam 0: Tidak Preeklampsia, Jika Tekanan Ordinal
Preekla setelah 20 minggu
mpsi kehamilan ,dengan Medis darah ≤ 140/90 MmHg.
tekanan darah sistolik
1: Preeklampsia , Jika Tekaan darah
dan diastolik ≥140/90
≥140/90 MmHg
𝑚𝑚𝐻𝑔, yang
dinyatakan oleh dokter
dan dicatat dalam
rekam medik.
46
sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar
5. Menentukan variabel dan sumber data
6. Melaksanakan Penelitian
7. Menarik kesimpulan
8. Membuat laporan Penelitian.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
Keterangan
P = Proporsi
f = Frekuensi kategori
n = jumlah sampel
2) Bivariat
Apabila telah dilakukan analisis univariate tersebeut maka hasilnya
akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel dan dapat
dilanjutkan analisis bivariate. Analisis bivariate yang dilakukan
terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.
(Notoatmodjo, 2018). Analisis bivariat digunakan untuk melihat
hubungan Karekteristik Ibu Bersalin dengan Kejadian Preeklampsi di
VK Santosa Hospital Bandung Central. Adapun uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square termasuk statistic
non parametik yang menggunakan data kategori, uji chi square adalah
uji yang membahas apakah ada hubungan diantara dua variabel
tertentu atau tidak, dan tidak membahas seberapa jauh hubungan
tersebut (Hartono. 2020). Adapun rumus chi square sebagai berikut:
X² = ƹ (f o - f һ) ²
fһ
Keterangan:
X²= Chi square
Fo = Frekuensi yang diobservasi
Fh = Frekuensi yang diharapkan
51
F = S²ᵍ
S²s
Keterangan:
F = nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas
ᵍ varians populasi S² = varians sample lebih besar
sS² = varians sample lebih kecil
Pada penelitian ini perhitungan Uji Fisher akan dilakukan dengan
menggunakan bantuan aplikasi program komputer SPSS 25.0 for
windows.
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.8.1 Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan di VK Santosa Hospital Bandung Central.
52
53
Preeklampsia
P
Tidak Total
Umur Preeklampsia Value
Preeklampsia
F % F % F %
Tidak berisiko 218 75.4 71 24.6 289 100 0.005
Berisiko 45 59.2 31 40.8 76 100
Total 263 72.1 102 27.9 365 100
55
Preeklampsia
P
Tidak Total
Paritas Preeklampsia Value
Preeklampsia
F % F % F %
Tidak berisiko 242 77.3 71 22.7 313 100 0.000
Berisiko 21 40.4 31 59.6 52 100
Total 263 72.1 102 27.9 365 100
Preeklampsia
P
Riwayat Tidak Total
Preeklampsia Value
Hipertensi Preeklampsia
F % F % F %
Tidak Hipertensi 259 78.7 70 21.3 329 100 0.000
Hipertensi 4 11.1 32 88.9 36 100
Total 263 72.1 102 27.9 365 100
4.2 Pembahasan
4.2.1 Gambaran Umur Pada Ibu Bersalin di VK Santosa Hospital
Bandung Central Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukan sebagian besar ibu
bersalin yaitu 289 orang (79.2%) dengan status umur tidak berisiko.
Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau
diadakan) (Rantung, 2015). Usia seorang wanita pada saat hamil
sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan.
Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi,
psikologi, sosial dan ekonomi (Ernawati, 2018).
57
preeklampsia yang dapat saja terjadi pada setiap ibu bersalin, oleh
karena itu pentingnya melakukan pemeriksaan yang berkualitas,
dianjurkan mengunjungi bidan/dokter sedini mungkin semenjak merasa
dirinya hamil agar ibu dapat memantau perkembangan kesehatan
selama kehamilan serta mendapat wawasan informasi yang baik dimana
dengan informasi dan pemahan ibu akan memberikan dampak baik
selain ketenangan ibu melewati proses kehamilan juga dapat menjadi
salah satu pencegahan dini jika terjadi permasalah pada saat ibu hamil
sampai persalinan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian Hubungan Karakteristik ibu bersalin dengan
kejadian Preeklampsi di VK Santosa Hospital Bandung Central Tahun 2020,
kesimpulan yang di peroleh adalah:
1. Sebagian besar ibu bersalin dengan status umur tidak berisiko.
2. Sebagian kecil ibu bersalin pada paritas berisiko.
3. Sebagian besar ibu bersalin dengan riwayat tidak hipertensi.
4. Hampir sebagian ibu bersalin mengalami preeklampsia.
5. Hasil uji statistik diperoleh Ho ditolak terdapat hubungan antara umur
dengan kejadian preeklampsia pada ibu bersalin di VK Santosa Hospital
Bandung Central Tahun 2020.
6. Hasil uji statistik diperoleh Ho ditolak terdapat hubungan antara paritas
dengan kejadian preeklampsia pada ibu bersalin di VK Santosa Hospital
Bandung Central Tahun 2020
7. Hasil uji statistik diperoleh Ho ditolak terdapat hubungan antara riwayat
hipertensi dengan kejadian preeklampsia pada ibu bersalin di VK
Santosa Hospital Bandung Central Tahun 2020.
5.2 Saran
1. Bagi Santosa Hospital Bandung Central
Disarankan kepada Santosa Hospital Bandung Central perlu adanya upaya
dalam peningkatan kesehatan khususnya pelayanan dalam penanganan
penderita preeklampsia dengan optimal serta dapat mendeteksi faktor
risiko pada penderita preeklamsia sehingga keparahan dan komplikasi
dapat diminimalkan.yaitu dengan cara pemberian leaflet atau penyuluhan
setiap kunjungan ANC.
2. Bagi Ibu hamil
Disarankan kepada Ibu hamil yang mengalami preeklamsia dapat
mengupayakan pencegahan pada kehamilan dan persalinan berikutnya.
68
69
70
71
Lockhart Anita dan Saputra Lyndon. 2014. Asuhan Kebidanan Fisiologis dan
Patologis. Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher .
Lowdermilk, Pery & Cashion. 2013. Keperawatan Maternitas. Edisi 8. Jakarta:
Salemba Medika
Manuaba C, Fajar M. 2013. Gawat darurat obstetri ginekologi sosial untuk profesi
Manuaba, IBG, 2011. Ilmu Kebidanan Buku Ajar Obstetri dan Ginekologi. Bali:
Graha Cipta
Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Martini, Diah Eko; Putri, Ervina Kumalasari Trisno. Hubungan Umur Dan Paritas
Dengan Preeklampsia Di Rs. Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro. Journal Of
Chemical Information And Modeling, 2018, 53.9: 36-43.
http://lppm.umla.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/36-43-Diah-Eko-
Martini.pdf
Mustaghfiroh, Lailatul; Sari, Nurhana; Prima, Resty Prima. Usia, Gravida, Status
Gizi, Dan Riwayat Hipertensi Berhubungan Dengan Kejadian
Preeklampsia. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah Stikes Kendal, 2020,
10.1: 41-50.
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/665
Notoatmodjo S. 2018. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta,
bidan. Jakarta: EGC
Nur, A. F., & Arifuddin, A. (2017). Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Pada
Ibu Hamil Di Rsu Anutapura Kota Palu. Healthy Tadulako Journal (Jurnal
Kesehatan Tadulako), 3(2), 69-75.
Nursalam. (2017). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.
(Aklia Suslia, Ed.) (ke 4). Jakarta: Salemba Medika
POGI. PNPK Diagnosis dan Tatalaksana Preeklampsia. 2016;1–48.
Rekam Medik Santosa Hospital Bandung Central (2020). Angka Kematian Ibu
dan Angka Kematian Bayi di Santosa Hospital Bandung Central Tahun
2020.
Rukiyah, Lia Yulianti. 2016. Asuhan Kebidanan 4 Patologi, TIM.Jakarta; 2011.
AB. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sabgustina, Pirma Vicktria; Anjani, Arum Dwi. Hubungan Riwayat Hipertensi
Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin Di Rsud Embung Fatimah
Kota Batam Tahun 2017. Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan
Universitas Batam, 2021, 8.3.
72
http://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonabidan/article/view/372
LAMPIRAN
74
75
76
77
78
Yth.
Dekan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung
di Tempat
Dengan Hormat,
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh
Institut Kesehatan Rajawali Bandung kepada Santosa Hospital Bandung Central
(SHBC).
Menindak lanjuti surat nomor 590/IKR/FKEB/XI/2021 tanggal 29 November 2021
perihal Permohonan Studi Pendahuluan di SHBC untuk mahasiswa atas nama :
Nama : Yunita Ariyani
NIM : 6220025
Program Studi : Sarjana Kebidanan
Judul Skripsi : Hubungan Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Kejadian Preeklampsi
Di VK Santosa Hospital Bandung Central Tahun 2020
Dengan ini kami sampaikan bahwa kami menerima permohonan izin kegiatan tersebut
dengan ketentuan wajib mengikuti peraturan yang berlaku.
Demikian kami sampaikan hal ini. Terima kasih.
Lembar Ceklis
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN
KEJADIAN PREEKLAMPSI DI VK SANTOSA HOSPITAL
BANDUNG CENTRAL TAHUN 2020
Riwayat
Preeklampsia Usia Paritas
Nama Hipertensi
No
Pasien Tidak Tidak Tidak
Preeklampsia Berisiko Berisiko Ya Tidak
Preeklampsia Berisiko Berisiko
1 Ny. F √ √ √ √
2 Ny. A √ √ √ √
3 Ny. D √ √ √ √
4 Ny. S √ √ √ √
5 Ny. E √ √ √ √
6 Ny. E √ √ √ √
7 Ny. L √ √ √ √
8 Ny.M √ √ √ √
9 Ny. E √ √ √ √
10 Ny. V √ √ √ √
11 Ny. A √ √ √ √
12 Ny. D √ √ √ √
13 Ny. G √ √ √ √
14 Ny. D √ √ √ √
15 Ny. S √ √ √ √
16 Ny. P √ √ √ √
17 Ny. P √ √ √ √
18 Ny. R √ √ √ √
19 Ny. A √ √ √ √
83
20 Ny. S √ √ √ √
21 Ny. A √ √ √ √
22 Ny. A √ √ √ √
23 Ny. C √ √ √ √
24 Ny.D √ √ √ √
25 Ny. F √ √ √ √
26 Ny.I √ √ √ √
27 Ny.A √ √ √ √
28 Ny. A √ √ √ √
29 Ny. I √ √ √ √
30 Ny. A √ √ √ √
31 Ny. A √ √ √ √
32 Ny. N √ √ √ √
33 Ny.D √ √ √ √
34 Ny.N √ √ √ √
35 Ny. N √ √ √ √
36 Ny.F √ √ √ √
37 Ny.F √ √ √ √
38 Ny. C √ √ √ √
39 Ny. C √ √ √ √
40 Ny. S √ √ √ √
41 Ny.G √ √ √ √
42 Ny. C √ √ √ √
43 Ny.P √ √ √ √
44 Ny.L √ √ √ √
45 Ny. F √ √ √ √
46 Ny. A √ √ √ √
84
47 Ny.H √ √ √ √
48 Ny. I √ √ √ √
49 Ny.J √ √ √ √
50 Ny. P √ √ √ √
51 Ny.G √ √ √ √
52 Ny. D √ √ √ √
53 Ny. C √ √ √ √
54 Ny. M √ √ √ √
55 Ny. F √ √ √ √
56 Ny. L √ √ √ √
57 Ny. S √ √ √ √
58 Ny. W √ √ √ √
59 Ny. I √ √ √ √
60 Ny. Y √ √ √ √
61 Ny. A √ √ √ √
62 Ny. A √ √ √ √
63 Ny. Y √ √ √ √
64 Ny. F √ √ √ √
65 Ny. F √ √ √ √
66 Ny.S √ √ √ √
67 Ny. M √ √ √ √
68 Ny. N √ √ √ √
69 Ny.A √ √ √ √
70 Ny.M √ √ √ √
71 Ny.P √ √ √ √
72 Ny.H √ √ √ √
73 Ny.S √ √ √ √
85
74 Ny. K √ √ √ √
75 Ny.T √ √ √ √
76 Ny. T √ √ √ √
77 Ny. N √ √ √ √
78 Ny.T √ √ √ √
79 Ny.L √ √ √ √
80 Ny.A √ √ √ √
81 Ny.E √ √ √ √
82 Ny.K √ √ √ √
83 Ny.D √ √ √ √
84 Ny.M √ √ √ √
85 NyR √ √ √ √
86 Ny.T √ √ √ √
87 Ny.A √ √ √ √
88 Ny. P √ √ √ √
89 Ny.W √ √ √ √
90 Ny.E √ √ √ √
91 Ny. N √ √ √ √
92 Ny. R √ √ √ √
93 Ny. N √ √ √ √
94 Ny.P √ √ √ √
95 Ny. I √ √ √ √
96 Ny. I √ √ √ √
97 Ny.J √ √ √ √
98 Ny. Y √ √ √ √
99 Ny. Y √ √ √ √
100 Ny.R √ √ √ √
86
101 Ny. M √ √ √ √
102 Ny. D √ √ √ √
103 Ny. I √ √ √ √
104 Ny. R √ √ √ √
105 Ny. N √ √ √ √
106 Ny. A √ √ √ √
107 Ny. I √ √ √ √
108 Ny.I √ √ √ √
109 Ny.J √ √ √ √
110 Ny. Y √ √ √ √
111 Ny.P √ √ √ √
112 Ny. S √ √ √ √
113 Ny.H √ √ √ √
114 Ny. E √ √ √ √
115 Ny.A √ √ √ √
116 Ny.R √ √ √ √
117 Ny.S √ √ √ √
118 Ny.S √ √ √ √
119 Ny.N √ √ √ √
120 Ny.E √ √ √ √
121 Ny.G √ √ √ √
122 Ny.A √ √ √ √
123 Ny.S √ √ √ √
124 Ny.I √ √ √ √
125 Ny.N √ √ √ √
126 Ny.S √ √ √ √
127 Ny. N √ √ √ √
87
128 Ny.T √ √ √ √
129 Ny. R √ √ √ √
130 Ny. I √ √ √ √
131 Ny H √ √ √ √
132 Ny.M √ √ √ √
133 Ny.S √ √ √ √
134 Ny.S √ √ √ √
135 Ny. L √ √ √ √
136 Ny. E √ √ √ √
137 Ny. N √ √ √ √
138 Ny.A √ √ √ √
139 Ny.S √ √ √ √
140 Ny.F √ √ √ √
141 Ny. E √ √ √ √
142 Ny. D √ √ √ √
143 Ny.Y √ √ √ √
144 Ny.Y √ √ √ √
145 Ny.I √ √ √ √
146 Ny. D √ √ √ √
147 Ny.W √ √ √ √
148 Ny.N √ √ √ √
149 Ny.E √ √ √ √
150 Ny.N √ √ √ √
151 Ny.S √ √ √ √
152 Ny.N √ √ √ √
153 Ny.W √ √ √ √
154 Ny.M √ √ √ √
88
155 Ny.S √ √ √ √
156 Ny.I √ √ √ √
157 Ny.E √ √ √ √
158 Ny.T √ √ √ √
159 Ny.H √ √ √ √
160 Ny.N √ √ √ √
161 Ny.W √ √ √ √
162 Ny.D √ √ √ √
163 Ny.R √ √ √ √
164 Ny.M √ √ √ √
165 Ny.R √ √ √ √
166 Ny.E √ √ √ √
167 Ny.R √ √ √ √
168 Ny.E √ √ √ √
169 Ny.L √ √ √ √
170 Ny.G √ √ √ √
171 Ny.E √ √ √ √
172 Ny.D √ √ √ √
173 Ny.N √ √ √ √
174 Ny.I √ √ √ √
175 Ny.R √ √ √ √
176 Ny. I √ √ √ √
177 Ny. A √ √ √ √
178 Ny. R √ √ √ √
179 Ny. A √ √ √ √
180 Ny. L √ √ √ √
181 Ny.R √ √ √ √
89
182 Ny. R √ √ √ √
183 Ny. I √ √ √ √
184 Ny. K √ √ √ √
185 Ny.T √ √ √ √
186 Ny.W √ √ √ √
187 Ny.T √ √ √ √
188 Ny. R √ √ √ √
189 Ny. H √ √ √ √
190 Ny. R √ √ √ √
191 Ny.E √ √ √ √
192 Ny.A √ √ √ √
193 Ny.F √ √ √ √
194 Ny.R √ √ √ √
195 Ny.E √ √ √ √
196 Ny.N √ √ √ √
197 Ny.H √ √ √ √
198 Ny.I √ √ √ √
199 Ny.F √ √ √ √
200 Ny.A √ √ √ √
201 Ny.S √ √ √ √
202 Ny.A √ √ √ √
203 Ny.R √ √ √ √
204 Ny.F √ √ √ √
205 Ny.Y √ √ √ √
206 Ny.C √ √ √ √
207 Ny. M √ √ √ √
208 Ny. T √ √ √ √
90
209 Ny. A √ √ √ √
210 Ny.B √ √ √ √
211 Ny. A √ √ √ √
212 Ny. I √ √ √ √
213 Ny. I √ √ √ √
214 Ny. N √ √ √ √
215 Ny. Y √ √ √ √
216 Ny. D √ √ √ √
217 Ny. C √ √ √ √
218 Ny. S √ √ √ √
219 Ny. D √ √ √ √
220 Ny.R √ √ √ √
221 Ny. Y √ √ √ √
222 Ny. Y √ √ √ √
223 Ny. Y √ √ √ √
224 Ny. F √ √ √ √
225 Ny. N √ √ √ √
226 Ny. A √ √ √ √
227 Ny. R √ √ √ √
228 Ny. A √ √ √ √
229 Ny. A √ √ √ √
230 Ny. P √ √ √ √
231 Ny. I √ √ √ √
232 Ny. K √ √ √ √
233 Ny. Y √ √ √ √
234 Ny.K √ √ √ √
235 Ny.S √ √ √ √
91
236 Ny.R √ √ √ √
237 Ny.A √ √ √ √
238 Ny.W √ √ √ √
239 Ny. Y √ √ √ √
240 Ny. T √ √ √ √
241 Ny. T √ √ √ √
242 Ny. E √ √ √ √
243 Ny. W √ √ √ √
244 Ny. R √ √ √ √
245 Ny. N √ √ √ √
246 Ny. T √ √ √ √
247 Ny. B √ √ √ √
248 Ny. L √ √ √ √
249 Ny. E √ √ √ √
250 Ny. A √ √ √ √
251 Ny. F √ √ √ √
252 Ny. S √ √ √ √
253 Ny. R √ √ √ √
254 Ny. H √ √ √ √
255 Ny. R √ √ √ √
256 Ny. W √ √ √ √
257 Ny. W √ √ √ √
258 Ny. H √ √ √ √
259 Ny. Y √ √ √ √
260 Ny.R √ √ √ √
261 Ny. R √ √ √ √
262 Ny. Y √ √ √ √
92
263 Ny. L √ √ √ √
264 Ny. B √ √ √ √
265 Ny. D √ √ √ √
266 Ny. S √ √ √ √
267 Ny. I √ √ √ √
268 Ny.M √ √ √ √
269 Ny.D √ √ √ √
270 Ny.E √ √ √ √
271 Ny.S √ √ √ √
272 Ny.V √ √ √ √
273 Ny. S √ √ √ √
274 Ny.D √ √ √ √
275 Ny.H √ √ √ √
276 Ny. L √ √ √ √
277 Ny. R √ √ √ √
278 Ny. S √ √ √ √
279 Ny. L √ √ √ √
280 Ny. Y √ √ √ √
281 Ny. D √ √ √ √
282 Ny. S √ √ √ √
283 Ny.N √ √ √ √
284 Ny.A √ √ √ √
285 Ny. G √ √ √ √
286 Ny. D √ √ √ √
287 Ny.D √ √ √ √
288 Ny.D √ √ √ √
289 Ny. R √ √ √ √
93
290 Ny.N √ √ √ √
291 Ny.F √ √ √ √
292 Ny.T √ √ √ √
293 Ny.M √ √ √ √
294 Ny.R √ √ √ √
295 Ny. R √ √ √ √
296 Ny. D √ √ √ √
297 Ny. R √ √ √ √
298 Ny. N √ √ √ √
299 Ny. W √ √ √ √
300 Ny. N √ √ √ √
301 Ny. F √ √ √ √
302 Ny. N √ √ √ √
303 Ny. A √ √ √ √
304 Ny. R √ √ √ √
305 Ny. M √ √ √ √
306 Ny. S √ √ √ √
307 Ny. T √ √ √ √
308 Ny. Y √ √ √ √
309 Ny. E √ √ √ √
310 Ny. D √ √ √ √
311 Ny. S √ √ √ √
312 Ny.L √ √ √ √
313 Ny.L √ √ √ √
314 Ny.L √ √ √ √
315 Ny.L √ √ √ √
316 Ny.D √ √ √ √
94
317 Ny.H √ √ √ √
318 Ny.S √ √ √ √
319 Ny. E √ √ √ √
320 Ny. M √ √ √ √
321 Ny.M √ √ √ √
322 Nn. F √ √ √ √
323 Ny. J √ √ √ √
324 Ny. S √ √ √ √
325 Ny. A √ √ √ √
326 Ny. L √ √ √ √
327 Ny. S √ √ √ √
328 Ny.P √ √ √ √
329 Ny.R √ √ √ √
330 Ny. R √ √ √ √
331 Ny. K √ √ √ √
332 Ny. S √ √ √ √
333 Ny.T √ √ √ √
334 Ny.R √ √ √ √
335 Ny.L √ √ √ √
336 Ny.L √ √ √ √
337 Ny.N √ √ √ √
338 Ny.M √ √ √ √
339 Ny.L √ √ √ √
340 Ny.E √ √ √ √
341 Ny.L √ √ √ √
342 Ny. S √ √ √ √
343 Ny. W √ √ √ √
95
344 Ny.A √ √ √ √
345 Ny.Y √ √ √ √
346 Ny. M √ √ √ √
347 Ny. J √ √ √ √
348 Ny. A √ √ √ √
349 Ny. N √ √ √ √
350 Ny. S √ √ √ √
351 Ny. E √ √ √ √
352 Ny. H √ √ √ √
353 Ny. S √ √ √ √
354 Ny.Y √ √ √ √
355 Ny.I √ √ √ √
356 Ny.G √ √ √ √
357 Ny.D √ √ √ √
358 Ny. V √ √ √ √
359 Ny. A √ √ √ √
360 Ny. H √ √ √ √
361 Ny. S √ √ √ √
362 Ny.Y √ √ √ √
363 Ny.I √ √ √ √
364 Ny.A √ √ √ √
365 Ny.R √ √ √ √
96
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswi Institut Kesehatan Rajawali
Prodi S1 Kebidanan.
NPM : 6220025
Peneliti
Yunita Ariyani
6220025
97
Nama :
Umur :
Alamat :
Peneliti Responden
Yunita Ariyani
NPM 6220025
98
DOKUMENTASI
99
preeklampsia
2. Umur
umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
preeklampsia Total
tidak preeklampsia
preeklampsia
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21.24.
b. Computed only for a 2x2 table
4. Paritas
paritas
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.53.
b. Computed only for a 2x2 table
101
preeklampsia Total
tidak preeklampsia
preeklampsia
6. Riwayat hipertensi
hipertensi
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.06.
b. Computed only for a 2x2 table
102
preeklampsia Total
tidak preeklampsia
preeklampsia
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 03 Pagi, Jakarta Tahun 1992 s.d 1998
2. SLTPN 223, Jakarta Tahun 1998 s.d 2001
3. SPK Kesdam Jaya, Jakarta Tahun 2001 s.d 2004
4. DIII Kebidanan MH.Thamrin Tahun 2006 s.d 2009
Riwayat Pekerjaan :
1. RSB Duren Tiga, Jakarta Tahun 2004 s.d 2008
2. Santosa Hospital Bandung Central Tahun 2010 s.d Sekarang