Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI EVIDENCE BASED CASE REPORT

TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Holistik Asuhan Kebidanan


Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal.

Disusun Oleh:
INDRIYANTI
NIM. P17324120517

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

JURUSAN KEBIDANAN PRODI PROFESI BIDAN

TAHUN 2020/2021

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu cara untuk menurunkan angka kematian dengan tindakan
penyelamatan bayi serta ibunya dalam persalinan dengan cara operasi sectio
caesarea (SC). Sectio caesarea merupakan kelahiran janin melalui jalur abdominal
(laparotomi) yang memerlukan insisi ke dalam uterus (histerotomi). Adanya insisi
dan jaringan yang rusak menyebabkan sensasi rasa nyeri (1).
Pembedahan SC menimbulkan rasa nyeri yang berasal dari luka insisi, 75% dari
pasien bedah mengalami nyeri sedang sampai berat setelah operasi. Durasi nyeri
dapat bertahan selama 24 sampai 48 jam, tapi bisa bertahan lebih lama tergantung
pada bagaimana klien dapat menahan dan menanggapi rasa sakit. Pemulihan post
operasi membutuhkan waktu rata-rata 72,45 menit (1-1,5 jam). Pasien akan
merasakan nyeri yang hebat rata-rata pada dua jam pertama sesudah operasi karena
pengaruh hilangnya efek obat anastesi di saat pasien sudah keluar dari kamar bedah
(2).
Nyeri pada ibu post SC dapat menimbulkan berbagai masalah, salah satunya
masalah laktasi. Sekitar 68% ibu post SCmengalami kesulitan dengan perawatan
bayi, bergerak naik turun dari tempat tidur dan mengatur posisi yang nyaman selama
menyusui akibat adanya nyeri (1).
Upaya - upaya untuk mengatasi nyeri pada ibu post SC adalah dengan
menggunakan farmakologis dan non farmakologis. Pemberian farmakologi efektif
untuk nyeri sedang dan berat, dan dapat diturunkan dengan waktu yang cepat.
Terapi non farmakologis dibutuhkan untuk membantu tubuh individu beradaptasi
dan resisten terhadap nyeri yang dirasakan (3).
Manajemen nyeri mempunyai beberapa tindakan atau prosedur baik secara
farmakologis maupun non farmakologis. Prosedur secara farmakologis dilakukan
dengan pemberian analgesik, yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri. Sedangkan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan cara relaksasi,
teknik pernapasan, pergerakan atau perubahan posisi, masase, akupressur, terapi
panas atau dingin, hypnobirthing, musik, dan TENS (Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation). Salah satu pengobatan non-farmakologis yang dapat dilakukan
adalah teknik relaksasi genggam jari.Teknik relaksasi genggam jari merupakan cara
yang mudah untuk mengelola emosi dan mengembangkan kecerdasan emosional
(1).
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengaplikasikan teknik
relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu post sectio
caesarea.

B. Rumusan Masalah
1. PICO :
- P : ibu post sectio caesarea
- I : teknik relaksasi genggam jari.
- C : tanpa kelompok kontrol
- O : menurunkan intensitas nyeri post sectio caesarea
2. Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh teknik ganggam jari terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu post sectio caesarea?
3. Keyword : ibu post sc, teknik relaksasi genggam jari, penurunan nyeri

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh teknik ganggam jari terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu post sectio caesarea.
BAB II
TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Pada P4A1 Post SC Atas Indikasi Letak Sungsang dan Bekas SC

Tanggal/Jam : 2 Oktober 2021 / 21.00


Nama Pengkaji : Indriyanti
Tempat Pengkajian : Ruang Nifas RSUD Al Ihsan

A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny. Rani Nama : Tn. S
Umur : 32 Tahun Umur : 35 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pendidikan :Karyawan Swasta
Alamat : Ciparay
NO RM : 00-545573

2. Keluhan Utama
Ibu dilakukan sc pukul 14.00 WIB a/i sungsang dan bekas sc, saat ini ibu merasa
gelisah dan mengatakan masih terasa nyeri pada bagian luka SC 14.00 WIB.

3. Riwayat Obstetri

No Tahun Jenis Tempat Penolong BB/ Penyulit Ket.


Persalinan PB
1 2010 Spontan BPM Bidan 3400/ - H
49
2 2012 Curet RS Dr Ab.
3 2014 Spontan Klinik Dr 3400/ IUFD M
50
4 2017 SC RS dr Plasenta H
Previa
5 2021 Hamil Ini

4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Saat Ini


Ibu melahirkan anak keempat di usia kehamilan aterm (39-40 mgg) pada tanggal
02 oktober 2021 pukul 14.00 WIB, melahirkan secara SC di RSUD Al Ihsan,
dengan dokter Sp.OG. Ibu melahirkan secara SC atas indikasi posisi bayi
sungsang dan bekas SC 4 tahun yang lalu. Tidak ada komplikasi pada bayinya,
bayi menangis spontan saat lahir, JK laki-laki, BB 3200gr, PB 50cm. Selama
kehamilan dan saat bersalin ibu tidak mengalami komplikasi dan perdarahan. Ibu
rutin periksa kehamilannya ke bidan setiap bulan ±10 kali, dan rajin meminum
vitamin yang diberikan oleh bidan. Ibu di diagnose sungsang pada 7 bulan dalam
pemeriksaan 2 kali USG.

5. Riwayat Nifas Saat Ini


a. Ibu mengeluhkan nyeri pada luka jahitan dengan skala nyeri 6 yang dihitung
dengan skala Numeric Rating Scale.
b. Ibu tidak mengalami perdarahan sampai saat ini, warna darah merah dan
jumlah lochea (rubra) normal.
c. Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya, ibu mengatakan ASInya
sudah keluar, ibu belum menyusui bayinya dikarenakan ibu dalam masa
pemulihan. Suami mendampingi ibu di RS, suami ikut mendukung dan
membantu istrinya dan sangat senang dengan kelahiran bayinya.

6. Aktivitas di Rumah Sakit


a. Pola istirahat : tidur malam 4-5jam/hari.
b. Eliminasi : Terpasang kateter jumlah pengeluaran urine 300 cc, dan
ibu belum BAB.
c. Asupan nutrisi : ibu belum makan, berpuasa sejak jam 06.00 WIB.
d. Kebiasaan : Ibu tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman keras,
jamu-jamuan dan obat-obatan terlarang.
e. Obat-obatan : ibu telah mendapatkan injeksi ceftriaxone 1gr dan
ketorolac 30 mg/ml melalui IV.
7. Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit : Tidak ada riwayat penyakit seperti : jantung, ginjal atau
penyakit kronik dan penyakit menular yang dapat diperberat atau memperberat
pada masa nifasnya. Ibu mengaakan pernah ada riwayat operasi apapun SC.
Riwayat Keluarga : Tidak memiliki riwayat penyakit seperti : jantung, ginjal
atau penyakit kronik dan penyakit menular dalam keluarga.

8. Riwayat Kontrasepsi
Ibu sebelum hamil ini mengatakan menggunakan kb suntik 3 bulan selama 3
tahun, tidak memiliki keluhan dan berhenti pada tahun 2020 karena ingin
program hamil.

B. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda Vital : TD : 118/74 mmHg R : 20 x/menit
N : 109 x/menit S : 36,5 °C
Wajah : Tidak ada oedema, tidak pucat.
Mata : Konjungtiva merah muda tidak pucat, sklera putih.
Payudara : Bentuk simetris, puting menonjol, areola bersih, tidak
ada benjolan, tidak ada pembesaran kelanjar, tidak ada
nyeri tekan, dan terdapat sedikit pengeluaran colostrum.
Abdomen : Terdapat bekas luka operasi. TFU sepusat, kontraksi
baik, kandung kemih kosong.
Genetalia : Terdapat pengeluaran lochea rubra, perdarahan 1
pembalut, terpasang selang kateter.
Ekstremitas Atas : Tidak ada oedema, CRT <2detik.
Bawah : Tidak ada oedema dan varises, CRT <2detik.

C. Analisis
P4A1 post SC 7 jam
Masalah: Nyeri luka SC

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa saat ini ibu
dalam keadaan baik dan hasil pemeriksaan dalam batas normal.
Ev: Ibu dan suami mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberikan KIE mengenai kebutuhan nutrisi ibu nifas, ibu di anjurkan untuk
mengkonsumsi makanan tinggi protein untuk mempercepat pertumbuhan sel
baru pada daerah luka jahitan seperti, telur daging ikan dan sayuran serta buah.
Ev: Ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran untuk makan bergizi seimbang.
3. Memberikan KIE mengenai tanda bahaya masa nifas
Ev: Ibu memahami dan mengulangi kembali informasi yang telah diberikan.
4. Menjelaskan kepada ibu mengenai keluhan perutnya terasa nyeri pada bekas
operasi adalah hal yang normal terjadi setalah operasi.
Ev: Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini.
5. Mengajarkan ibu dan untuk melakukan teknik relaksasi genggam jari untuk
mengurangi rasa nyeri pada luka bekas SC.
Ev: ibu telah melakukan teknik genggam jari dan terlihat lebih tenang.
6. Membimbing suami untuk melakukan teknik genggam jari pada ibu
Ev: Ibu dengan kooperatif mampu mengikuti yang di ajarkan bersama suami.
7. Mengevaluasi skala nyeri ibu.
Ev: Ibu mengatakan sekarang merasa lebih rileks, nyeri yang dirasakan sudah
berkurang dan nyeri berada di skala 3.
8. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu dapat melakukan teknik relaksasi yang sudah
di ajarkan sampai merasa nyaman.
Ev: Ibu mengerti dan bersedia melakukan teknik relaksasi.
BAB III
METODE DAN HASIL

A. Metode penelusuran bukti


Penelusuran artikel dilakukan pada tanggal 02 Oktober 2021 dengan
menggunakan databased Google Scholar. Kata Kunci yang digunakan adalah
kata yang mewakili populasi yakni teknik relaksasi genggam jari, post sectio
caesarea, penurunan nyeri. Pencarian artikel dibatasi yang dipublikasi 5 tahun
terakhir.

B. Hasil Pencarian

teknik relaksasi genggam jari, post sectio caesarea, penurunan nyeri

Google Scholar

344 hasil

5 tahun

64 hasil

Filter

3 hasil
C. Hasil Penelusuran Bukti/ Telaah Jurnal
Jurnal VALIDITY IMPORTANCE APPLICABLE
Riezky Furry T.S Penelitian ini menggunakan Berdasarkan hasil uji intervensi genggam jari yang
Efektifitas Teknik desain Quasi Eksperimen statistik yang telah dilakukan pada setiap ujung jari
Relaksasi Genggam one group pre test and post dilakukan dengan dimana area ini merupakan saluran
Jari (Finger Hold) test design. Teknik menggunakan uji masuk dan keluarnya energi yang
Terhadap pengambilan sampel Wilcoxon test berhubungan dengan organ-organ di
Penurunan menggunakan Probability diperoleh hasil nilai p dalam tubuh serta emosi yang
Intensitas Nyeri Sampling yang diambil value 0,000 ≤ α = 0,05 berkaitan. Relaksasi genggam jari
Pada Pasien Post secara Purposive Sampling. hal ini berarti terdapat dapat mengendalikan dan
Operasi Sectio Sampel 32 responden perbedaan yang mengembalikan emosi yang akan
Caesaria 6 Jam Di pasien pasca operasi sectio signifikan antara membuat tubuh menjadi rileks
Ruang Mawar Rsud 6 jam. Pasien yang intensitas nyeri sehingga stimulus nyeri terhambat dan
Dr Kanujoso dijadikan sampel sebelum dan sesudah nyeri berkurang.
Djatiwibowo disesuaikan dengan kriteria diberikan intervensi Relaksasi genggam jari merupakan
Balikpapan inklusi dan eksklusi yang teknik relaksasi salah satu cara mengurangi
Jurnal Poltekkes telah ditentukan. genggam jari pada rangsangan nyeri dengan
Kemenkes pasien post sc mengistirahatkan atau relaksasi pada
Kalimantan Timur sehingga dapat otot-otot tubuh. Teknik relaksasi
2020 disimpulkan bahwa genggam jari membantu tubuh,
intervensi teknik pikiran dan jiwa untuk mencapai
relaksasi genggam jari relaksasi. Dalam keadaan relaksasi
efektif terhadap secara alamiah akan memicu
penurunan skala nyeri pengeluaran hormon endorphin,
pada pasien post sc 6 hormon ini merupakan analgesik
jam. alami dari tubuh sehingga nyeri akan
berkurang.
Puji Astutik, Eka menggunakan metode Ada pengaruh Teknik relaksasi genggam jari
Kurlinawati pre-eksperimen dengan relaksasi genggam jari merupakan cara yang mudah untuk
Pengaruh Relaksasi pendekatan one group pre- terhadap penurunan mengelola emosi dan
Genggam Jari post test design, nyeri pada pasien post mengembangkan kecerdasan
Terhadap dilaksanakan di RSUD sectio caesarea, hal emosional. Titik-titik refleksi pada
Penurunan Nyeri Kertosono Ruang Delima tersebut berdasarkan tangan memberikan rangsangan secara
Pada Pasien Post 12 Januari-12 Pebruari uji Wilcoxon di reflex (spontan) pada saat genggaman.
Sectio Caesarea Di 2017. Sample 20 dapatkan p value = Rangsangan tersebut akan
Ruang Delima responden. Pengambilan 0,000 ≤ α = 0,05 . mengalirkan semacam gelombang
RSUD Kertosono sampel dilakukan dengan Sehingga H1 diterima kejut atau listrik menuju otak.
STIKes Satria tehnik sample accidental dan Ho ditolak, Gelombang tersebut diterima otak dan
Bhakti Nganjuk sampling. Tehnik analisa disimpulkan ada diproses dengan cepat diteruskan
2017 data menggunakan uji pengaruh pada menuju saraf pada organ tubuh yang
wilcoxon. relaksasi genggam jari mengalami gangguan, sehingga
terhadap penurunan sumbatan di jalur energi menjadi
nyeri pasien post lancar. Teknik relaksasi genggam jari
sectio caesarea. membantu tubuh, pikiran dan jiwa
Responden mengalami untuk mencapai relaksasi. Teknik
nyeri sedang sebelum tersebut merangsang meridian jari
diberikan relaksasi yang meneruskan gelombang tersebut
genggam jari yaitu ke dalam otak. Hasil dari Perlakuan
sebanyak 13 relaksasi genggam jari akan
responden (65 %), menghasilkan impuls yang dikirim
sedangkan setelah melalui serabut saraf aferen
diberikan relaksasi nonnosiseptor. Serabut
genggam jari berubah saraf nonnosiseptor mengakibatkan
menjadi sebagian “pintu gerbang” tertutup sehingga
besar responden stimulus nyeri terhambat dan
mengalam nyeri ringan berkurang. Apabila relaksasi tersebut
yaitu sebanyak 12 dilaksanakan secara rutin maka hasil
responden (60 %) yang diharapkan akan lebih baik
dengan turunnya nyeri yang terjadi.
Hilma Ramadani, jenis literature review, Hasil literatur review Mengenggam jari tangan dapat
Yustiana Olfah, menggunakan BASE, menunjukan adanya membantu tubuh untuk tenang dan
Sari Candra Dewi. Google Scholar, dan pengaruh teknik mengeluarkan hormon endorfin
The Influence of Garuda. genggam jari dalam sebagai analgesik alami. Dengan
Finger Grip Database yang dicari pada membantu menggunakan terapi ini lebih
Techniques in antara tahun 2015 – 2019 menurunkan nyeri post ekonomis, tidak menggunakan alat
Reducing Post yang berupa laporan hasil sectio caesarea. dan bahan, dapat digunakan dimana
Sectio Caesarean penelitian dan review yang dan kapan saja, dan tidak
Pain membahas terapi teknik menimbulkan efek samping.
Jurusan genggam jari untuk Intervensi ini dilakukan dengan cara
Keperawatan mengurangi nyeri. Kata menggenggam jari selama 3 menit
Poltekkes kunci teknik genggam jari pada setiap jari secara lembut disertai
Kemenkes dan nyeri post sectio nafas dalam dengan posisi duduk atau
Yogyakarta caesarea. Didapatkan 28 berbaring dengan kondisi tenang dan
2020 jurnal mengenai teknik rileks. Terapi lebih efektif dilakukan
genggam jari untuk oleh keluarga atau orang terdekat.
menurunan nyeri luka.
Setelah diseleksi terdapat 6
jurnal yang dapat
memperkuat pembahasan
mengenai terapi genggam
jari yang dapat mengurangi
nyeri post sectio caesarea
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Furry T.S (2020), di dapatkan
hasil intervensi teknik relaksasi genggam jari efektif terhadap penurunan skala nyeri
pada pasien post sc. Setelah dilakukan uji Wilcoxon test diperoleh hasil nilai p value
0,000 ≤ α = 0,05 hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara intensitas
nyeri sebelum dan sesudah diberikan intervensi teknik relaksasi genggam jari pada
pasien post sc (4).
Hasil penelitian Puji Astutik, dkk (2017), berdasarkan uji Wilcoxon di dapatkan
p value = 0,000 ≤ α = 0,05 . Sehingga H1 diterima dan Ho ditolak, disimpulkan ada
pengaruh pada relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pasien post sectio
caesarea (1).
Di dukung dengan review yang di lakukan Hilma Ramadani, dkk (2020), diari
28 jurnal yang dapat memperkuat pembahasan mengenai terapi genggam jari yang
dapat mengurangi nyeri post sectio caesarea. Mengenggam jari tangan dapat
membantu tubuh untuk tenang dan mengeluarkan hormon endorfin sebagai
analgesik alami (5).
Pada kasus yang ditemukan oleh pengkaji, bahwa ibu P4A1 post SC merasa
gelisah dan mengeluh nyeri pada luka operasi. Sesuai dengan teori Pembedahan SC
menimbulkan rasa nyeri yang berasal dari luka insisi, 75% dari pasien bedah mengalami
nyeri sedang sampai berat setelah operasi (2).
Pada kasus ini, pengkaji memberikan terapi relaksasi genggam jari. Sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Furry T.S (2020), Teknik relaksasi genggam jari
membantu tubuh, pikiran dan jiwa untuk mencapai relaksasi. Dalam keadaan relaksasi secara
alamiah akan memicu pengeluaran hormon endorphin, hormon ini merupakan analgesik alami
dari tubuh sehingga nyeri akan berkurang (4).
Pengkaji mengajarkan ibu teknik genggam jari dengan posisi berbaring dan
rileks dan melakukannya kembali dengan suaminya, dan ibu merasa lebih tenang dan
tidak terlihat gelisah lagi. Sesuai dengan review yang dilakukan Hilma Ramadani, dkk
(2020), bahwa Intervensi ini dilakukan dengan cara menggenggam jari selama 3 menit pada
setiap jari secara lembut disertai nafas dalam dengan posisi duduk atau berbaring dengan
kondisi tenang dan rileks. Terapi lebih efektif dilakukan oleh keluarga atau orang terdekat (5).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdapat bukti yang dapat dipercaya tentang terdapat pengaruh teknik ganggam
jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu post sectio caesarea dalam hal
efektivitasnya. Dengan begitu teknik ganggam jari direkomendasikan sebagai
alternative sebagai intervensi penurunan intensitas nyeri pada ibu post sectio
caesarea. Pada kasus ini pasien telah dilakukan teknik genggam jari dan terdapat
penurunan intensitas nyeri setelah dilakukan teknik relaksasi tersebut.

B. Saran
1. Bagi Profesi
a) Mahasiswa
Agar meningkatkan mutu pelayanan pada ibu post sectio caesarea dalam
mengatasi ketidaknyamanan dan mengurangi nyeri dengan penanganan dan
intervensi sesuai kebutuhan pasien dan sesuai rekomendasi.
b) Bagi Institusi Pendidikan
Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses pembelajaran
baik teori maupun praktik. Agar mahasiswa dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan tentang teori-teori untuk mengurangi nyeri post
sectio caesarea serta penanganannya sesuai rekomendasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Astutik P, Kurlinawati E. Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan


Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Delima RSUD
Kertosono. Str J Ilm Kesehat. 2017;6(2):30–7.
2. Saputra D, Asmawati A, Septiyanti S. Teknik Relaksasi Genggam Jari Oleh
Suami Berpengaruh Terhadap Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea. J Media
Kesehat. 2019;12(1):11–20.
3. Utami IL. Teknik Relaksasi Genggam Jari Untuk Menurunkan Nyeri Pada Ibu
Post Sectio Caesarea Hari 1-7. J Chem Inf Model. 2018;09(November):6.
4. Sari RFT. Efektifitas Teknik Relaksasi Genggam Jari (Finger Hold) Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesaria 6 Jam Di
Ruang Mawar Rsud Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2020.
Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur. 2020;
5. Ramadani H, Olfah Y, Dewi SC. The Influence of Finger Grip Techniques in
Reducing Post Sectio Caesarean Pain. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2020;59(9–10):2–3.

Anda mungkin juga menyukai