Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

F
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA NYERI MELAHIRKAN PADA
G2 P1 A0 Umur 26 Th Hamil 40 MINGGU+4 DENGAN INPARTU KALA 1 AKTIF
DI VK RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan


Tugas Stase Keperawatan Maternitas

DISUSUN OLEH :

SITI SUBEKTI
A3202051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.F


DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA NYERI MELAHIRKAN PADA
G2 P1 A0 Umur 26 Th Hamil 40 MINGGU+4 DENGAN BDP OIGOHIDRAMNION
DI VK RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Asuhan keperawatan ini telah disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Eka Riyanti, M. Kep, Sp. Kep. Mat Sri Wisnu Munawaroh, S. Kep. Ners

Mahasiswa

(Siti Subekti)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah subhanahu wa ta’ala atas nikmat ilmu yang telah
diberikan kepada manusia supaya dapat mengenali dunia dengan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan ummat manusia serta memberikan nikmat sehat dan sempat sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan maternitas yang berjudul “Laporan
Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny.F Dengan Diagnosa Keperawatan Utama
Nyeri Melahirkan Pada G2 P1 A0 Umur 29 Th Hamil 40 MINGGU+4 dengan Inpartu Kala 1
Aktif Di Vk Rsud Dr Soedirman Kebumen” ini tepat pada waktunya. Laporan pendahuluan
dan asuhan keperawatan maternitas ini disusun guna memberikan gambaran tentang proses
intervensi yang dapat dijadikan masukan/saran kepada rekan medis yang membantu proses
asuhan keperawatan maternitas yang dilakukan pada Klien sebagai dengan tahap proses
menunjang kesembuhan pasien.
Tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing dan ruang
VK yang telah memberikan saran, bimbingan serta masukannya, serta semua pihak yang
berkontribusi dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
kesempurnaan hanya milik ALLAH Subhanahu wa ta’ala dan penulisan laporan askep ini
masih jauh dari kata sempurna. Namun penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan juga berharap ada saran untuk penulisan yang lebih baik kedepannya.

Kebumen, 3 Maret 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Menurut SDKI ( 2016), nyeri melahirkan merupakan pengalaman sensorik dan
emosional yang bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan yg
berhubungan dengan persalinan.
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terlokalisasi pada suatu
bagian tubuh. Secara umum nyeri digambarkan sebagai keadaan yang tidak nyaman,
akibat dari ruda paksa pada jaringan, terdapat pula yg menggambarkan nyeri sebagai
suatu pengalaman sensori dan emosional yg tidak menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau menggambarkan suatu istilah kerusakan.
Nyeri biasanya terjadi karena adanya rangsangan mekanik atau kimia pada daerah kulit di
ujung-ujung syaraf bebas yg disebut nosireseptor (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).
Nyeri persalinan atau nyeri melahirkan adalah pengalaman sensorik dan
emosional yang bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan, yang
dikaitkan dengan persalinan dan melahirkan (NANDA 2015-2017). Menurut
Cunningham (2012), nyeri persalinan didefinisikan sebagai kontraksi miometrium, yg
merupakan proses fisiologis dan intensitas yg berbeda pada masing-masing individu.
Nyeri persalinan atau nyeri melahirkan adalah manifestasi dari adanya kontraksi
(pemendekkan) otot rahim., Kontraksi inilah yg menimbulkan rasa sakit pada pinggang,
daerah perut, dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan
mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan terjadi persalinan
(Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).
.
B. Etiologi
1. Dilatasi serviks
2. Pengeluaran janin
(SDKI, 2016)

C. Batasan Karakteristik
Gejala dan tanda mayor
1. Subjektif : mengeluh nyeri , perineum terasa tertekan
2. Objektif : ekspresi wajah meringis, berposisi meringankan nyeri, uterus teraba
membulat
Gejala dan tanda minor
1. Subjektif : mual, nafsu makan menurun / meningkat
2. Objektif : tekanan darah meningkat, frekuensi nadi meningkat, ketegangan otot
meningkat, pola tidur berubah, fungsi berkemih berubah, diaforesis, gangguan
perilaku, perilaku ekspresif, pupil dilatasi, muntah, fokus pada diri sendiri.
(SDKI, 2016)

D. Fokus Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas
Nama, usia, alamat, suku, pekerjaan, usia perkawinan, pendidikan
b. Keluhan utama
Keluhan pada ibu hamil trimester III biasanya yaitu nyeri pinggang, varises, kram
otot sesak nafas, sering BAK, obstipasi
c. Riwayat Penyakit
1) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Apabila sekarang selama kehamilan ibu menderita penyakit menahun,
menurun, dan menular seperti jantung, hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis,
dan lain-lain serta dalam proses pengobatan akan mempengaruhi kehamilan
dan persalinan.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah salah satu dari anggota keluarga baik dari pihak suami ataupun istri
menderita penyakit menahun, menurun, dan menular
d. Riwayat Menstruasi
Haid : Pada usia berapa ibu mengalami menarche? berapa lama? Apakah
mengeluh sakit pinggang, merasa kurang nyaman, gelisah, payudara agak nyeri
karena ketidakstabilan hormon. Hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk
memperkirakan persalinan.
e. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1) Riwayat Kehamilan: Berapa kalikah ibu hamil? Untuk ibu yang telah
mempunyai anak ditanyakan keadaan anaknya, apakah semua hidup/ada yang
meninggal. Kapan menstruasi terakhir untuk memperkirakan usia kehamilan
dan waktu persalinan. Ditanyakan apakah klien pernah abortus? jika pernah
berapa kali, kehamilan berapa bulan dan apa sebabnya? Ditanyakan tentang
kehamilan yang dulu-dulu pada ibu yang telah pernah hamil.
2) Riwayat Persalinan
a) Persalinan baik/spontan/normal ditolong oleh bidan, dokter spesialis atau
dukun, dengan penyulit maupun tanpa penyulit.
b) Bayi baru lahir tanpa kelainan bawaan, Apgar score 7-10, berat lahir 2500-
4000 gram, perdarahan normal kurang dari 500 cc
c) Ditanyakan tentang persalinan yang sudah-sudah. Apakah persalinan
selalu terjadi dengan lancar, biasa, tidak pernah mengganggu keadaan
umum ibu? Atau ibu pernah mengalami kelainan saat persalinan. Apakah
perdarahan banyak, apakah placenta sudah dilahirkan, apakah persalinan
terjadi lebih dari 24 jam, apakah persalinan yang dulu pernah ditolong
dengan alat, bagaimana keadaan anak, apakah lahir cukup bulan, bagian
apa yang dilahirkan lebih dulu, apakah setelah lahir anak langsung
menangis.
f. Riwayat Nifas
Uterus mengecil pada minggu ke 2 post partum, lochea keluar yaitu lochea rubra
hari 1-2, lochea sanguinolenta 3-6, lochea serosa 7-14, lochea alba lebih dari 14
hari. Ibu memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Masa nifas tanpa
penyulit. Apakah masa nifas yang lalu dalam keadaan normal atau tidak? Apakah
ibu pernah panas sesudah melahirkan anak? Apakah lochea berbau? Apakah
laktasi lancar? Apakah puting susu pernah lecet? mengeluarkan nanah? Apakah
pengeluaran air susu cukup?
g. Riwayat KB
Kontrasepsi yang biasa digunakan pada ibu pasca persalinan
h. Riwayat kehamilan Sekarang
1) Pada kehamilan trimester I sering ditemukan emesis ringan, tetapi hilang
setelah kehamilan 4 bulan.
2) Memeriksakan kehamilan secara teratur dengan frekuensi 1x dalam sebulan
sampai usia kehamilan 7 bulan, 2x dalam sebulan sampai usia kehamilan 9
bulan dan 1x seminggu mulai kehamilan 9 bulan sampai melahirkan.
3) Ibu mendapatkan imunisasi TT 2x
4) Ibu merasakan pergerakan anak pada usia kehamilan 20 minggu.
2. Data Obyektif (Pemeriksaan)
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : baik, kesadaran komposmentis
2) Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan Darah : Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90
mmhg. Adanya kenaikan sistole > 30 mmhg dan diastolik 15 mmhg, perlu
diwaspadai adanya pre eklampsi.
b) Nadi : Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi lebih dari
120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan.
c) Pernapasan
d) Suhu : Normal 36,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan demam,
berarti ada infeksi dalam kehamilan.
3) Tinggi badan, berat badan sebelumnya/sekarang, LILA
a) Tinggi Badan : Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata
(diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan panggulnya sempit.
b) Berat Badan : Selama kehamilan trimster II dan III berapa pertambahan berat
badan.
c) LILA (Lingkar Lengan Atas)
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi lbu
kurang atau buruk. Sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR.
4) Kepala
a) Rambut dan kulit kepala e) Telinga
b) Muka f) Mulut
c) Mata g) Gigi
d) Hidung h) Leher
5) Dada
a) Paru-paru
b) Jantung
6) Payudara : Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah
hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila, adakah tonjolan/tidak.
Apakah colostrum sudah keluar/belum.
7) Abdomen (perut)
8) Genetalia : Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak
keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih.
9) Ekstremitas
Simetris/tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada oedema pada
pretibia/tidak, punggung kaki dan jari tangan, apakah ada varises/tidak
3. Pemeriksaan Khusus
a. Palpasi
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus
uteri.

Akhir Bulan Tinggi Fundus Uteri

7 2-3 jari di atas pusat

8 Pertengahan pusat- proc. Xypoideus

9 3 jari di bawah px atau setinggi px

10 sama denga kehamilan 8 bulan

Jika teraba bagian


tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu adalah bokong. Dan jika
teraba bagian melenting, bundar,keras, tidak dapat digoyangkan maka adalah
bagian kepala.
Leopold II : Menetapkan bagian yang terletak di bagian samping/menetukan letak
punggung. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba bagian
keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian kecil
janin. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala
Leopold III : Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis. Untuk
mengetahui bagian terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras, dan melenting
sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis
pubis akan kosong. Normal teraba kepala, bagian yang bulat dan melenting.
Leopold IV : Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum. Bila
konvergen berarti kepala belum masuk PAP. Bila divergen berarti bagian depan
sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti separuh bagian depan sudah masuk PAP
b. Auskultasi
Mendengarkan denyut jantung janin.
c. Perkusi
Reflek Patella
Normal : Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila
gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda pre
eklampsi.
Bila reflek patella negatif kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin
B1.
4. Manajemen Nyeri
Pengkajian PQRST :
a. Paliatif (penyebab timbulnya nyeri)
Menanyakan kepada klien apakah yang menyebabkan nyeri, apakah yang
membuat nyerinya lebih baik dan lebih buruk, apakah yang dilakukan saat nyeri.
b. Quality (kualitas nyeri)
Menanyakan kepada klien bagaimana gambaran rasa nyerinya, seberapa berat
keluhan nyeri terasa, seberapa sering terjadinya,bagaimana rasanya apakah seperti
diiris, ditekan, ditusuk-tusuk, rasa terbakar.
c. Region (lokasi nyeri)
Perlu dipertanyakan kepada klien di daerah mana lokasi nyerinya, apakah
nyerinya menyebar.
d. Scale (Skala nyeri)
Menanyakan kepada klien mengenai tingkat nyerinya.
e. Timing (waktu nyeri yang sering timbul)
Menanyakan kepada klien kapan nyeri itu timbul, berapa lama nyeri itu timbul,
apakah terus menerus atau hilang timbul.

E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan


Rasa nyeri pada persalinan kala 1 terjadi karena aktvitas besar didalam tubuh guna
mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan sebagai peregangan pelebaran mulut rahim.
Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar.
Otot-otot rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi,
kandung kemih, rectum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari
rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan
tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung kemudian menyebar
ke bagian bawah perut mungkin juga menyebar ke kaki. Rasa sakit dimulai seperti sedikit
tertusuk, lalu mecapai puncak, kemudian menghilang seluruhnya. Pada persalinan kala I
sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir bercampur darah yang
keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya
sumbatan pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar
sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yg berada disekitar kanalis
servikalis yg peka akibat pergeseran yg terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I
pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7
jam. Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap. Intensitas kontraksi uterus
meningkat sampai kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5
sampai 10 menit, juga lamanya his meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu
sampai mencapai 60 – 90 detik pada kala pertama. Pada awal persalinan, kontraksi
mungkin terasa seperti nyeri punggung bawah yg biasa atau kram saat haid. Kontraksi
awal ini biasanya berlangsung singkat dan lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit.
Namun, beberapa persalinan dimuali dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat
jarak waktunya. Banyak wanita yg awalnya merasa sakit dibagian punggung mereka, yg
kemudian merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi hanya
berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan
waktunya, berarti masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal.
Dalam persalinan sejati, kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan
waktunya.
Pathway Kehamilan (37-42 minggu)

Tanda – tanda inpartu

Proses persalinan

Kala I Kala II Kala III Kala IV

Kontraksi uterus Partus Pelepasan placenta Postpartum

Nyeri Persalinan / nyeri Kerja jantung Resiko


melahirkan Nyeri
perdarahan
Persalinan /
nyeri
melahirkan
Cemas / stressor Kelelahan
meningkat

Gangguan respirasi
Ansietas

Ketidakefektifan
pola nafas

F. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul


1. Nyeri melahirkan b.d dilatasi serviks
2. Ansietas b.d krisis situasional
3. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya napas
4. Risiko perdarahan d.d komplikasi pasca partum
G. Intervensi Keperawatan
No Diagnosis Tujuan/kriteria hasil (slki) Intervensi (siki)
keperawatan
Nyeri melahirkan Setelah diberikan asuhan Intervensi Utama
b.d dilatasi serviks keperawatan selama …×24 jam 1. Manajemen Nyeri
diharapkan tingkat nyeri dan a. Observasi
kontrol nyeri meningkat, dengan 1) Monitor tanda-tanda
kriteria hasil : vital
1. Tingkat nyeri 2) Identifikasi
a Keluhan nyeri meningkat karakteristik, durasi,
b Meringis meningkat frekuensi, intensitas nyeri
2. Kontrol nyeri 3) Identifikasi faktor yang
Dengan kriteria hasil: memperberat dan
a. Melaporkan nyeri terkontrol memperingan nyeri
c Kemampuan mengenali onset 4) Monitor denyut jantung
nyeri meningkat janin, his, vagina toucher
d Kemampuan mengenali (VT), status portio, warna
penyebab nyeri meningkat air ketuban
e Kemampuan menggunakan b. Terapeutik
teknik non farmakologis 1) Berikan teknik
meningkat nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2) Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan
tidur
c. Edukasi
1) Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri.
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan tindakan Rencana tindakan I.09314
situasional keperawatan selama ..... jam 1) Identifikasi saat tingkat
diharapkan status tingkat ansietas berubah
ansietas pasien menurun 2) Monitor tanda tanda
(L.09093). ansietas
Tingkat ansietas Terapeutik
Prilaku gelisah menurun 1) Pahami situasi yang
Perilaku tegang menurun membuat ansietas
Diaforesis menurun 2) Dengarkan dengan
Verbalisasi kawatir menurun penuh perhatian
3) Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan Edukasi
1) Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
2) Latih teknik relaksasi
1) Kolaborasi pemberian
obat anti ansietas, jika
perlu

Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya napas ?


Risiko perdarahan d.d komplikasi pasca partum ?
BAB II
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian :
Nama Pengkaji :
Ruang : VK
Waktu Pengkajian :

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. F
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kuwarisan, Kutowinangun RT 01/RW 05
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 02 Maret 2020
No RM : 462425
Diagnosa Medik : G1P0A0 hamil 41+4 minggu

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. Bayu Satria
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kuwarisan, Kutowinangun RT 01/RW 05
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
C. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan rasanya ingin mengejan dan kenceng-kenceng. Nyeri?
PQRST?

D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Klien datang dari IGD RSUD DR Soedirman Kebumen rujukan dari
Puskesmas Kutowinangun 1 pada tanggal 02 Maret 2021 dengan G1P0A0
hamil 40 minggu 4 hari dengan HBSAG non reaktif, Rapid-antigen non
reaktif, kenceng-kenceng sejak jam 22.00 WIB, pembukaan 4, ketuban belum
pecah. Saat dikaji pembukaan lengkap, perut kenceng– kenceng dan pasien
mengatakan ingin mengejan, TFU 134 cm. HPHT tanggal 18 Mei 2020 dan
HPL tanggal 25 pebruari 2021. Hasil pemeriksaan diperoleh TTD 115/72
mmHg, N 88 x/m, RR 24x/m, S 36,7oC dan DJJ 144 x/m.

E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Klien mengatakan saat ini sedang hamil anak pertama.? Ini bukan RPD

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada riwayat penyakit
menurun seperti Hipertensi, DM, Jantung, dan penyakit menurun, menahun
dan menular lainnya.

G. GENOGRAM

Keterangan:

: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Ibu Hamil
: Hamil saat ini
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan mengalami menarche pada usia 13 tahun dengan lama
menstruasi kurang lebih 7 hari dan teratur dengan siklus 28 hari. Klien
mengatakan mengalami keputihan pada saat menjelang menstruasi dan
mengalami disminorea pada hari pertama menstruasi.

I. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU


N Tahun Jenis Penolon JK Keadaan Bayi Masalah
o Persalinan g Waktu Lahir Kehamila
n
1 Hamil - - - - -
sekaran
g
Pengalaman menyusui :- Berapa lama :

J. RIWAYAT KB
Klien mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepi KB.

K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


HPHT : 18 Mei 2020
Taksiran Partus : 25 Pebruari 2021
BB sebelum hamil: 49 kg
BB saat ini : 69 kg
TD sebelum hamil: 120/80 mmHg

L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Keadaan mental
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya dan keluarganya juga
menerima kehamilannya dengan senang
2. Adaptasi psikologis
Klien mengatakan sangat bersyukur dengan kehamilan keduanya
3. Penerimaan terhadap kehamilan
Klien mengatakan sangat senang dan bersyukur atas kehamilannya yang
ketiganya
4. Masalah khusus : tidak ada

M. POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO KEHAMILAN


Pasien mengatakan ketika hamil membatasi kegiatannya, seperti tidak
melakukan kegiatan atau pekerjaan yang berat

N. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Senam hamil
Klien mengatakan selama hamil belum pernah melakukan senam
kehamilan karena kondisi pandemi ini
2. Rencana tempat melahirkan
Klien mengatakan sejak pertama hamil sudah menentukan tempat
persalinannya di Puskesmas
3. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
Klien mengatakan sudah menyiapkan semua perlengkapan persalinan dari
kebutuhan bayi dan kebutuhan ibu
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga
Klien mengatakan siap menjalani persalinan dan klien juga mendapatkan
dukungan dari suami dan keluarga
5. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri,
proses persalinan
Klien mengatakan sudah tahu tanda-tanda melahirkan dan apabila nyeri
klien meminta bantuan suami untuk mengusap-usap bagian punggung
klien
6. Perawatan payudara
Klien mengatakan belum tahu cara perawatan payudara, klien hanya tahu
perawatan payudara dengan mandi saja.
O. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI
Klien mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan kecuali yg sudah
diresepkan dari dokter yg merawatnya sekarang. Selama masa kehamilan klien
mengonsumsi vit. C, asam folat dan vit B6 yang diberikan saat memeriksakan
kehamilan.

P. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Klien mengatakan memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan ketika
sakit klien berobat ke puskesmas
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Klien mengatakan selama hamil makan sebanyak 3x sehari dengan porsi
nasi, sayur, lauk pauk dan minum sebanyak 6-8 gelas sehari
3. Pola Eliminasi
Klien menggatakan BAK sebanyak 6-8 kali sehari dengan warna kuning
jernih dan klien belum BAB sejak masuk RS
4. Pola Latihan-Akivitas
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari di rumah saja sebagai ibu rumah
tangga, dan klien mengatakan sejak usia kehamilan 7 bulan klien sering
merasa lelah ketika beraktivitas
5. Pola Kognitif Perseptual
Klien mengatakan sudah mengetahui bagaimana tanda-tanda melahirkan
dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk ibu dan bayi
6. Pola Istirahat-Tidur
Klien mengatakan sulit untuk istirahat dan sering terbangun saat tidur
karena kenceng-kenceng
7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya dan tugasnya bertambah
menjadi seorang ibu
8. Pola Peran dan Hubungan
Klien mengatakan hubungannya dengan suami dan keluarga harmonis
9. Pola Reproduksi/Seksual
Klien mengatakan selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami
untuk mengurangi frekuensi huungan seksual
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stress)
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya yang ketiga dan klien
mengatakan senang dan nyaman jika ditemani oleh suami dan
keluarganya.
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Klien mengatakan ibadah teratur sholat 5 waktu dan selalu berdoa supaya
diberi kelacaran dalam persalinan dan diberikan kesehatan baik ibu
maupun bayinya. Dalam keluarganya tidak mempercayai mitos-mitos
zaman dulu.

Q. PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrik : G1P0A0
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : composmentis
BB/TB : 69 kg / 156 cm
Tanda Vital
TD : 115/72 mmHg
Suhu : 36,7oC
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
Kepala Leher
Kepala: Mesochepal, kulit bersih, tidak ada ketombe, rambut ikal, dan
distribusi rambut merata.
Mata: Kedua mata simetris, sklera tidak ikterik, konjuntiva tidak
anemis, fungsi penglihatan masih cukup baik.
Hidung: Tidak ada pembesaran polip hidung, tidak ada penumpukan
serumen.
Mulut : Tidak ada stomatitis, dan bibir kering
Telinga: Tidak ada nyeri, bersih tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe serta jvp
Dada
Jantung
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada benjolan, tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Ictus cordis teraba di IC 5 mid clavicula sinistra.
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi: S1 dan S2, tidak ada suara jantung tambahan
Paru:
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada benjolan, tidak tampak tarikan dinding
dada Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus teraba seimbang
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi: Tidak terdengan suara tambahan seperti wheezing / ronchi,
Vesikuler.
Payudara: Simetris, aerola hiperpigmentasi
Putting : menonjol
Pengeluaran ASI: belum
Abdomen
Uterus
Tinggi Fundus Uterus : 134 cm.
Leopold I : Bagian bokong
Leopold II : Kanan: bagian kecil, Kiri : punggung
Leopold III : Kepala, Penurunan kepala: sudah
Leopold IV : Bagian kepala sudah masuk PAP
Pigmentasi
Lineanigra : (+) bagian perut
Striae : (+) bagian paha dan sedikit diperut
Fungsi pencernaan : baik
Masalah khusus : tidak ada
Perineum dan Genetalia
Vagina : varises : ya / tidak
Keputihan : tidak ada
Hemoroid : tidak ada
Ekstrimitas Ekstremitas atas
Edema : tidak
Varises : tidak
Ekstremitas bawah
Edema : tidak
Varises : tidak Reflek patella : (+)

R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan labortorium (Tgl 2-3-2021)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 9.4 (L) 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 20.8 (H) 3800-11000 /uL
Hematokrit 31 (L) 35-47 %
Eritrosit 4.6 (H) 3.80-5.20 10^6/uL
Trombosit 336000 150000-440000 /uL
MCV 64.0(L) 80-100 fL
MCH 19.8(L) 26-34 pg/cell
MCHC 30.9(L) 32-36 %
RDW 17.4(H) 11.5-14.5 %
MPV 11.2 9.4-12.3 fL
Hitung Jenis
Basofil 0.10 0-1 %
Eosinofil 0.10 (L) 2-4 %
Batang 2.4(L) 3-5 %
Segmen 86.2(H) 50-70 %
Limfosit 5.40 (L) 25-40 %
Monosit 4.4 2-8 %
Neutrofil 88.00 (H) 50.0-70.0 %
PT 9.9 9.9-11.8 Detik
APTT 27.9(L) 26.4-37.5 Detik
Granulosit 15790 /uL
Total limfosit count 1170
Ureum darah 13.87(L) 15.00-40.00 mg/dL
Kreatin Darah 0.59 0.50-1.00 mg/dL

S. PROGRAM TERAPI
Rute
Terapi Dosis Indikasi
Pemberian
RL 20 tpm IV Ringer laktat adalah cairan infus yang
biasa digunakan pada pasien dewasa
dan anak-anak sebagai sumber elektrolit
dan air.
Biasanya, cairan obat ini diberikan
untuk penderita dehidrasi yang
mengalami gangguan elektrolit di dalam
tubuh.
Oxytocin digunakan dalam perdarahan
post partum dengan dosis 10-40 unit
dalam infus 1000 ml, diberikan dengan
Oxitosin 20ui IV
cara titrasi dosis terendah yang efektif
untuk menimbulkan kontraksi uterus
pada atonia uteri.
Digunakan pada kasus obstetri untuk
mencegah dan mengontrol perdarahan
postpartum akibat subinvolusi uterus
Metergin 1 amp Injeksi
dan inersia uteri, untuk mencegah atonia
uteri setelah persalina atau untuk
mengontrol perdarahan .

LAPORAN PERSALINAN

I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 3 Maret 2021 Jam : 08.15 WIB
2. Tanda – tanda vital :
TD : 115/72 mmHg
Suhu : 36,7oC
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : posisi kepala dibawah
4. Hasil pemeriksaan dalam : pembukaan 10 cm
5. Persiapan perineum :
6. Dilakukan klisma (ya / tidak), jelaskan : tidak
7. Pengeluaran pervaginam lendir bercampur darah
8. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) : frekuensi sering, lamanya
kurang dari satu menit, kekuatan kuat
9. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) : frekuensi 144, kualitasnya kuat
10.Status janin (hidup / tidak, jumlah, presentasi) : Hidup dan berjumlah 1,
presentasi puncak kepala

II. KALA PERSALINAN


1. KALA I
a. Ketuban pecah sejak tgl? jam : 03.00 WIB, mules sejak jam : 22.00 WIB
b. Mulai persalinan : tanggal : 3 maret 2021, jam : 09.00 WIB
c. Tanda dan gejala : Kenceng-kenceng, pemeriksaan dalam menunjukkan
pembukaan 10 cm
d. Tanda – tanda vital :
TD126/85 mmHg
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36.7°C
RR : 24 x/menit
e. Lama kala I 30 menit? Kala I dimulai saat? Kok pendek sekali
f. Keadaan psikososial : ibu mengeluh nyeri, tampak cemas dengan
kondisinya, ibu merasa gelisah.
g. Masalah keperawatan : Nyeri melahirkan dan Ansietas
h. Tindakan : Menenangkan ibu, memberikan motivasi, memposisikan
untuk miring kiri, melakukan CTG
i. Pengobatan :
j. Observasi kemajuan persalinan
Tanggal / jam Kontraksi Uterus DJJ Ket.
03/3/20 09.00 1x/ 20 menit, durasi ± 10 detik, lemah 142x / menit
00. 30 1x/ 20 menit, durasi ± 10 detik, lemah 148 x/menit
01. 20 1 x/20 menit, durasi ± 10 detik, lemah 140 x/menit
02. 30 2 x10 menit, durasi ± 15 detik, lemah 139 x/menit
03.40 2 x /10menit, durasi ± 20 detik, lemah 150 x/menit
04.50 2-3 x /10menit, durasi ± 20 detik, kuat 138 x/menit
05.00 2-3 x /10menit, durasi ± 20 detik, lemah 146 x/menit
06.00 2-3 x /10menit, durasi ± 20 detik, lemah 142 x/menit
07.00 2-3 x /10menit, durasi ± 20 detik, lemah 153 x/menit
08.00 2-3 x /10menit, durasi ± 20 detik, kuat 140 x/menit
09.00 3-4 x/10 menit, durasi ± 20 detik, kuat 144 x/menit
ANALISA DATA
TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI
3 Maret 2021 DS :
Jam 09.00 WIB - Pasien mengeluh kenceng-kenceng, nyeri dirasakan saat kontraksi
datang, nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk, didaerah vagina dan perut,
skala nyeri 6
- Pasien mengatakan seperti ingin mengejan
- Pasien mengatakan belum makan sejak pagi saat mulai terasa kenceng- Nyeri melahirkan Dilatasi Serviks
kenceng dan saat di RS pasien hanya mau minum saja
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak miring kanan maupun kiri untuk mengontrol nyeri
- TD : 115/72 mmHg Semua data yang ada dianalisa data,
3 Maret 2021 DS : harus ada di pengkajian, jadi nggak ada
Jam 09.00 WIB - Pasien mengatakan khawatir dengan persalinanya data siluman yaa
- Klien mengatakan sudah lemas
- Keluarga klien terus bertanya
DO :
Ansietas Krisis Situasional
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tidak tenang
- Pasien tampak tegang
- Muka tampak pucat
- Frekuensi napas : 24 x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : VK
Tgl/jam No. DP Tujuan dan Hasil yg diharapkan / Kriteria Intervensi TTD &
Hasil Nama
3 Maret D.0079 Setelah dilakukan tindakan selama 1x1jam Manajemen Nyeri (I.08238)
2021 diharapkan nyeri dapat terkontrol dengan kriteria
a. Observasi
Jam 09.00 hasil : - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
WIB Tingkat Nyeri frekuensi. Kualitas, intensitas nyeri
Indikator A T - Identifikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri 1 4 - Identifikasi respons nyeri non verbal
-Meringis 1 4 - Identifikasi faktor yang memperberat dan
-Gelisah 1 4 memperingan nyeri
- Perineum terasa tertekan 1 4 b. Terapeutik
Keterangan : - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
1 : Meningkat mengurangi rasa nyeri (mis : TENS, hipnosis,
2 : Cukup meningkat akupressur, terapi musik, biofeedback, terapi
3 : Sedang pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
4 : Cukup menurun kompres hangat atau dingin, dsb)
5 : Menurun - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis : suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3 Maret L.09093 Setelah dilakukan tindakan selama 1x1jam Reduksi Ansietas (I.09134)
2021 diharapkan masalah keperawatan anisetas dapat a. Observasi
Jam 09.00 diatasi dengan kriteria hasil : - Monitor tanda-tanda ansietas
WIB Tingkat ansietas b. Teraputik
Indikator A T - Ciptakan suasana terapeutik untuk
- Perilaku gelisah 1 4 menumbuhkan kepercayaan
-Perilaku tegang 1 4 - Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
-Frekuensi pernapasan 1 4 jika memungkinkan
- Pucat 1 4 - Pahami situasi yg membuat ansietas
Keterangan : - Gunakan pendekatan yg tenang dan
1 : Meningkat meyakinkan
2 : Cukup meningkat - Motivasi mengidentifikasi situasi yg memicu
3 : Sedang kecemasan
4 : Cukup menurun c. Edukasi
5 : Menurun - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yg
mungkin dialami
- Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
- Latihan teknik relaksasi

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : VK

Tgl / Jam No. DP Tindakan / Implementasi Respon TTD & Nama


3 Maret 2021 D.0079 a. Observasi - Pasien menyebutkan lokasi nyeri pada
09.30 WIB - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, bagian perut dan vagina, nyeri seperti
durasi, frekuensi. Kualitas, intensitas tertusuk-tusuk, durasi nyeri hilang
nyeri timbul dan terasa sangat nyeri ketika
- Mengidentifikasi skala nyeri kontraksi
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal - Pasien menyebutkan skala nyeri 7
b. Terapeutik - Pasien tampak meringis dan gelisah
- Memberikan teknik nonfarmakologis - Pasien mempraktekkan teknik nafas
untuk mengontrol rasa nyeri yaitu dengan dalam dan mengucap istighfar dengan
teknik relaksasi nafas dalam kemudian baik
dibarengi dengan mengucapkan istighfar
3 Maret 2021 D.09093 a. Observasi - Tanda-tanda ansietas yaitu pasien
09.30 WIB - Memonitor tanda-tanda ansietas terlihat gelisah, pasien terlihat cemas,
b. Teraputik pasien mengatakan khawatir dengan
- Menciptakan suasana terapeutik untuk persalinanya
menumbuhkan kepercayaan - Pasien terlihat percaya kepada perawat
- Memahami situasi yg membuat ansietas maupun bidan yg menanganinya
c. Edukasi - Pasien ansietas karena ini merupakan
- Menganjurkan keluarga untuk tetap persalinan anak pertamanya dan
bersama pasien, jika perlu kemudian pasien juga tidak ditemani
- Melatih teknik relaksasi nafas dalam dan oleh suaminya
kemudian mengucapkan istighfar - Keluarga berada disamping pasien
- Pasien mempraktekkan teknik nafas
dalam dan mengucapkan istighfar

EVALUASI
Nama Klien : Ny. M
Ruang : VK
TTD &
Tgl / Jam No. DP Perkembangan (SOAP)
Nama
3 Maret D.0079 S:
2021 - Pasien mengeluh kenceng-kenceng, nyeri dirasakan saat kontraksi datang, nyeri terasa seperti tertusuk-
09.30 WIB tusuk, didaerah vagina dan perut, skala nyeri 7
- Pasien mengatakan seperti ingin mengejan
- Pasien mengatakan belum makan sejak pagi saat mulai terasa kenceng-kenceng dan saat di RS pasien
hanya mau minum saja
O:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak miring kanan maupun kiri untuk mengontrol nyeri
- TD meningkat : 130/80 mmHg
A : Masalah keperawatan nyeri melahirkan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengontrol rasa nyeri yaitu dengan teknik relaksasi nafas
dalam kemudian dibarengi dengan mengucapkan istighfar
3 Maret D.09093 S:
2021 - Pasien mengatakan khawatir dengan persalinanya
09.30 WIB - Pasien mengatakan ini adalah kelahiran anak pertamanya
- Pasien mengatakan suaminyanya tidak bisa menemani karena sedang bekerja di luar kota
O:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tidak tenang
- Pasien tampak tegang
- Muka tampak pucat
- Frekuensi napas meningkat : 24 x/menit
A : Masalah keperawatan ansietas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Melatih teknik relaksasi nafas dalam dan kemudian mengucapkan istighfar
2. KALA II
a. Kala II dimulai : Tanggal 3 Maret jam 09.30
b. Tanda-tanda vital : TD : 122/70; Nadi : 89; Suhu :36.7 0C; RR :
22x/mnt
c. Lama Kala II : 15 menit
d. Tanda dan gejala : Pembukaan lengkap, ketuban pecah
e. Jelaskan upaya mengejan : Mengejan spontan jika his datang
f. Pendamping saat melahirkan: Suami
g. Gawat janin : Miringkan ibu kesisi kiri, Minta ibu menarik
nafas dan episiotomy
h. Keadaan psikososial :Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya

3. CATATAN KELAHIRAN
a. Bayi lahir jam 10.00 (Laki-laki).
BB/PB : (2530 gr/45cm).
LK/LD : (35cm/34cm).
Anus : (+)
Kelainan : (-)
b. Nilai APGAR : 7/8/9
c. Perineum : (utuh / episiotomy/rupture) tingkat rupture
(Hecting Perineum 3 PGA), Derajat luka 2.
d. Bonding ibu dan bayi : Rawat gabung segera setelah melahirkan
e. Tanda-tanda vital Ibu : TD: 120/70 mmHg; Nadi : 92 x/mnt; Suhu
: 36,70C; RR : 26x/mnt.
f. Pengobatan :
1) Inj Drip Oksi 20 iU
2) Metargin 1 Amp
3) Gastrul 4 Tab
ANALISA DATA tetap dibikin table mbak bekti (analisa data, intervensi,
implementasi)
1. Data subjektif
Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering dan ibu tidak mampu lagi
menahan keinginannya untuk meneran.
2. Data objektif
a. Inspeksi
Dorongan meneran, tekanan pada anus, perenium menonjol, vulva
membuka, terlihat ketuban pecah spontan
b. Palpasi
1) Indikasi : Ada
2) Vagina : Licin, tidak ada benjolan
3) Serviks : Tidak teraba
4) Pembukaan: 10 cm
5) Selaput Ketuban : Sudah pecah
6) Bagian Terendah Janin : Kepala
7) Penurunan Kepala Janin : UUK depan
8) DJJ:135 x/menit
9) His :5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik
3. Assesment
Ny.M umur 26 tahun G1P1A0 hamil 40 minggu+5 hari Inpartu kala 2 dengan
HBSAG (-), portio oedema 5 cm, tebal.
4. Planning
Kala II dimulai : Tanggal 3 Maret jam 09.30
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap
dan ibu saatnya untuk bersalin
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan mengetahui ibu
sudah memasuki masa bersalin
b. Menghadirkan suami atau keluarga untuk mendampingi ibu bersalin
Evaluasi : Ibu didampingi oleh suaminya
c. Mengatur posisi ibu setengah duduk atau sesuai keinginan ibu
Evaluasi : Ibu merasa nyaman dengan posisi tidur
d. Melakukan pertolongan persalinan normal
1) Meminta keluarga atau suami untuk mendampingi ibu
2) Persiapan pertolongan kelahiran ibu
3) Pasang handuk diatas perut ibu
4) Pakai sarung tangan
5) Membimbing ibu untuk meneran
6) Pasang kain 1/3 pada bokong
7) Setelah tampak kepala bayi maka lindungi pereneum dengan satu
tangan yang dilapisi kain bersih dan keringtangan yang lain menahan
belakang kepala untuk mempertahankan posisi defleksi
8) Bimbing ibu untuk meneran
9) Mengecek apakah ada lilitan tali pusat
10) Setelah kepala keluar,
11) Tunggu bayi melakukan putaran paksi luar
12) Tangan biparental untuk melahirkan bahu bayi
13) Sanggah bahu bayi, susuri badan bayi sampai ketungkai
14) Nilai sepintas lalu letakkan diatas perut ibu
15) Keringkan bayi dengan handuk
16) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir
17) Menjelaskan dan memberitahu ibu akan disuntik oksitisin secara IM
dipaha atas agar kontraksi uterus ibu baik
18) Potong tali pusat dengan dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari
arah pusar bayi, kemudian urut kearah bayi 3 cm lalu klem,
19) Selanjutnya urut kembali 2 cm kearah ibu lalu klem, potong tali pusat
dan lindungi perut bayi dengan tangan kiri, ikat tali pusat.
20) Melakukan IMD .
21)
5. Evaluasi
Nama Klien : Ny. M
Ruang : VK
TTD &
Tgl / Jam Diagnosa Kebidanan Perkembangan (SOAP)
Nama
3 Maret 21 G1P0A0 Umur 26 Th hamil SUBJEKTIF
jam 40 minggu+5 hari Inpartu Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering dan ibu tidak mampu lagi menahan
10.00WIB kala 2 dengan eodem keinginannya untuk meneran.
portio OBJEKTI
Inspeksi
Dorongan meneran, tekanan pada anus, perenium menonjol, vulva membuka, terlihat
ketuban pecah spontan
Palpasi
1. Pembukan : 10 cm
2. Selaput Ketuban : Sudah pecah (Jam 07.25 WIB)/3 maret 2021.
3. Bagian Terendah Janin : Kepala
4. Penurunan Kepala Janin : UUK depan
5. DJJ :135 x/menit
6. His :5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik
ASSESMENT
Ny.M umur 26 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu+5 hari Inpartu kala 2 dengan portio eodema.
PLANNING:
1.Pimpin Persalinan normal (Jam 09.30 WIB dipimpin persalinan normal).
2.KU cukup & tidak bisa mengejan
3.Kolaborasi dengan dokter dan tim medis lain.
4.Intruksi Pimpin persalinan normal
5.Pantau TTV&DJJ.
4. KALA III
a. Lama kala III : 5 menit
b. Tanda dan gejala : Penegangan tali pusat 1 menit setelah kala II
c. Plasenta lahir jam : 10.05 WIB
d. Cara lahir plasenta : tidak boleh mengejan
e. Karakteristik plasenta:
Ukuran : 15-20 cm
Berat : 500 – 600 gram
Panjang tali pusat : 40 - 50 cm
Jumlah pembuluh darah : Arteri 2 vena 1
Jumlah pendarahan : 200 cc
f. Peregangan tali pusat perkendali : Iya
g. Mesase fundus uteri: Iya
h. Plasenta tidak lahir < 30 menit: tidak
i. Keadaan psikososial : Sangat senang saat melihat kelahiran bayi
j. Masalah keperawatan : Defisit volume cairan b.d Kehilangan cairan hebat
melalui rute normal
k. Tindakan : Rehidrasi cairan dan nutrisi
l. Pengobatan : RL 500 ml, injeksi oksitosin 10 ui
ANALISA DATA
Tgl/jam Data Problem Etiologi
29/12/2020 Ds :
10.00 WIB - Ibu merasa sangat haus dan kelelahan
setelah melahirkan bayinya
Do : Kehilangan
Defisit
cairan hebat
- Kontraksi uterus kuat volume
melalui rute
- Mukosa bibir tampak kering cairan
normal
- Wajah tampak pucat
- Penurunan TD : 122/71 mmHg
- Nadi : 77 x /menit

Lihat SDKI yaa… hypovolemia, kehilangan


cairan aktif
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : R. VK
TTD &
Tgl/jam No.DP Tujuan dan hasil yang diharapkan/ KriteriaHasil Intervensi
Nama
3/02/2021 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam, Pengurangan perdarahan : Uterus antarpartum
10.00 WIB diharapkan : Observasi
Indikator A T 1. Monitor tanda-tanda vital ibu
Tekanan darah 3 5 2. Pengurangan perdarahan : postpartum
Keseimbangan intake dan output 2 4 3. Tingkatkan pijatan fundus
Kelembapan mukosa bibir 2 4 4. Dukung pengosongan kandung kemih
Kehausan 3 5 5. Berikan cairan yang mengandung glukosa
Keterangan : 6. Berikan oxytosin sesuai protocol
1 : Sangat terganggu 7. Tinggikan tungkai
2 : Banyak terganggu 8. Monitor tanda lepasnya plasenta
3 : Cukup terganggu 9. Lahirkan plasenta
4 : Sedikit terganggu 10.Lakukan pemeriksaan jalan lahir
5 : Tidak terganggu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : R. VK
TTD &
Tgl/jam No.DP Tindakan/implementasi Respon
Nama
3/02/2021 1 1. Memonitor TTV ibu S:-
10.05 WIB ( TD, N, S, RR) O : TD : 122/71, Nadi : 77
Suhu :360C, RR :20 x/mnt
2. Melakukan monitor tanda lepasnya plasenta S: -
O: Tali pusat bertambah panjang
3. Memberikan cairan yang mengandung S :
glukosa (teh manis) Ibu mengatakan merasa lebih baik dari sebelumnya.
O:
Mukosa bibir pada ibu kering
Terlihat pucat
4. Mengecek adanya kemungkinan bayi kedua S:
O : tidak ada bayi kedua
5. Memberikan oksitosin perbolus 10 IU dan O:
injeksi vitamin K Obat masuk oksitosin 10 IU dan injeksi vitamin K
6. Meningkatkan pijatan fundus S:
Ibu mengatakan merasa kencang-kencang pada perutnya
lagi
O:
Pijatan perut teraba keras
7. Melahirkan plasenta S: -
O:
Ukuran : 15-20 cm
Berat : 500 – 600 gram
Panjang tali pusat: 40 - 50 cm
Jumlah pembuluh darah : Arteri 2 vena 1
Jumlah pendarahan : 200 cc
8. Memeriksa perineum untuk mengetahui S: -
jumlah karakteristik pendarahan O:
Luka di hecting 3
Jumlah perdarahan 5 cc
9. Memeriksa tinggi fundus uteri S: -
O: TFU 2 jari dibawah pusat

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : R. VK
TTD &
Tgl/jam No. DP Perkembangan (SOAP)
Nama
3/02/2021 1 S:
10.44 WIB Ibu merasa lebih baik
O:
Ibu tampak pucat
TFU 2 jari dibawah pusat
TD : 120/70, Nadi : 90, Suhu :360C, RR :20 x/mnt
A:
Masalah keperawatan defisien volume cairan belum teratasi
P:
Pertahankan monitor KU, rehidrasi cairan dan kemajuan kala IV.
5. KALA IV
Pemantauan persalinan Kala IV
Ja
Wakt Nad Suh Kontraks Kandung Perdaraha
m TD TFU
u i u i Uterus Kemih n
ke
2 jari
122/7 36o
10.15 77 dibawa Keras - 5 cc
1 C
h pusat
2 jari
126/7 36o
10.30 86 dibawa Keras - -
7 C
1 h pusat
2 jari
110/7 36o
10.45 82 dibawa Keras - 5 cc
0 C
h pusat
2 jari
110/7 36o
11.00 84 dibawa Keras - 5 cc
0 C
h pusat
2 jari
110/7 36o
11.30 80 dibawa Keras - 5 cc
0 C
2 h pusat
2 jari
110/7 36o
12.00 80 dibawa Keras - 5 cc
0 C
h pusat
Bonding ibu dan bayi : tidur dekat bayi, mengajak bayi mengobrol, sering
menatap bayi
Tindakan:
Mendekatkan bayi kepada ibunya
Menganjurkan ibu untuk mengobrol dengan bayinya dan menatap bayinya
Mengajarkan IMD
ANALISA DATA
Tanggal/jam Data Problem Etiologi
03/02/2021 Ds: Keletihan (D.0057) kondisi fisiologis
Jam 11.00 - pasien mengeluh lelah setelah melahirkan (persalinan) dibuktikan
WIB - pasien mengatakan tubuhnya terasa capek karena dari kemarin sulit tidur dengan mengeluh lelah dan
akibat perut kencang kurang tenaga
Do :
- ibu tampak letih dan lemas
- ibu tampak meminta minum kepada keluarganya
- ibu cenderung fokus pada diri sendiri karena kurang istirahat
TD: 135/85 mmHg RR: 24x/menit S : 36.7oC N : 105
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. F
Ruang : VK
Tanggal/jam Dx Kep Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional
3/02/2021 Keletihan Setelah dilakukan pengkajian selama 1 jam Manajemen Energi (I. 05178) Observasi
jam 11.00 (D.0057) b.d diharapkan masalah keletihan dapat teratasi a. Observasi 1. Mengetahui kondisi
WIB kondisi dengan kriteria hasil : 1. Observasi Kelelahan fisik dan fisik ibu
Fisiologis Tingkat Keletihan (L.14137) emosional 2. Mengetahui
(persalinan) Indikator A T 2. Monitor pola dan jam tidur bagaimana pola tidur
Gelisah 1 4 3. Identifikasi gangguan tubuh yang ibu
Gangguan konsentrasi 3 5 mengakibatkan kelelahan 3. Untuk meminimal kan
Frekuensi nafas 3 4 b. Terapeutik resiko kelelahan
Keterangan: 1. Berikan aktivitas distraksi untuk Terapeutik
1. Meningkat merilekskan 1. Supaya ibu tidak
2. Cukup meningkat 2. Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, tegang
3. Sedang jika tidak dapat berpindah atau 2. Untuk meregangka
4. Cukup menurun otot supaya tidak kaku
berjalan
5. Menurun
c. Edukasi Edukasi
1. Anjurkan melakukan aktivitas 1. Melatih otot supaya
fisik secara bertahap tidak kaku
2. Anjurkan menghubungi perawat 2. Untuk
jika tanda dan gejala kelelahan membantu kebutuhan
tidak berkurang atau keperluan ibu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. F
Ruang : VK
TTD &
Tgl / Jam No. DP Tindakan / Implementasi Respon
Nama
3/02/2021 D.0057 a. Observasi - Pasien mengatakan masih lelah
jam 09.30 Observasi Kelelahan fisik dan emosional - Pasien mengatakan sudah sedikit tenang dan
WIB b. Terapeutik rileks
Berikan aktivitas distraksi untuk merilekskan - Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas
c. Edukasi secara bertahap
Anjurkan melakukan aktivitas fisik secara
bertahap
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : VK
TTD &
Tgl / Jam No. DP Perkembangan (SOAP)
Nama
3/02/2021 D.0057 S : Pasien mengatakan masih merasa lelah
jam 09.30 O : Pasien tampak kelelahan
WIB A : Masalah keperawatan kelelahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi keadaan umum pasien
- Pindah keruang Flamboyan
6. BAYI
Bayi lahir tanggal / jam : Normal 3/02/2021/10.00 WIB
a. Jenis kelamin : Laki laki
b. Nilai APGAR 7/8/9
c. BB/PB/L. Kep : 3850gram/53 cm /35 cm, LD/LL/LP: 34 cm/-/-
d. Karakteristik khusus bayi :-
e. Kaput : suksedaneum/cephalhemathom
f. Suhu : 36,5oC
g. Nadi : 135 x/menit
h. Respiratory rate : 43 x/menit
i. Anus : berlubang / tertutup
j. Perawatan tali pusat:menjaga kebersihan, menjaga tetap kering
k. Perawatan mata : pemberian salep mata antibiotic profilaksis
l. Pemberian ASI <1 jam (ya/tidak, alasan: Ibu HBSAG-)

Syair Obtetri?
BAB III
PEMBAHASAN

Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani secara fisiologis nyeri
terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya membuka serviks dan mendorong
kepala bayi kearah panggul. (Manuaba, Ida Bagus, 2013). Dari hasil survey di sebuah rumah
bersalin di Kota Bekasi hampir rata-rata ibu yang bersalin mengatakan nyeri hebat dalam
menghadapi persalinan normal, yang menyebabkan ibu merasa takut dalam menghadapi
persalinan normal. Selama kala I persalinan normal, nyeri bisa diakibatkan oleh kontraksi
involunter otot uteri. Kontraksi cenderung dirasakan di punggung bawah pada awal persalinan.
Sensasi nyeri melingkari batang tubuh bawah, yang mencakup abdomen dan punggung.
Kontraksi umumnya berlangsung sekitar 45 sampai 90 detik. Ketika persalinan mengalami
kemajuan, intensitas setiap kontraksi meningkat, menghasilkan intensitas nyeri yang lebih besar
(Reeder, dkk, 2014).
Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis dan non
farmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara farmakologis adalah dengan menggunakan
obat-obatan kimiawi, sedangkan metode non farmakologis dilakukan secara alami tanpa
menggunakan obat-obatan kimiawi yaitu dengan melakukan teknik relaksasi yang mencakup
relaksasi napas dalam, relaksasi otot, masase, musik dan aromaterapi (Tetti & Cecep, 2015).
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu
bersalin secara non farmakologis. Dengan menarik nafas dalam-dalam pada saat ada kontraksi
dengan menggunakan pernapasan dada melalui hidung akan mengalirkan oksigen ke darah yang
kemudian dialirkan keseluruh tubuh akan mengeluarkan hormon endorphin yang merupakan
penghilang rasa sakit yang alami didalam tubuh (Winny, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : respon nyeri
pada ibu inpartu kala I fase aktif di Puskesmas Bahu Kota Manado sebelum diberikan teknik
relaksasi nafas dalam sebagian besar yaitu 6,respon nyeri pada ibu inpartu kala I ase aktif di
Puskesmas Bahu Kota Manado setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar
yaitu 4, dan Ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap respon nyeri ibu inpartu kala I
fase aktif di Puskesmas Bahu Kota Manado (Kalalo Ribka Novita, dkk 2017)
Selain itu tindakan non medis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan antara lain
pemberian kompres hangat, tindakan tersebut adalah untuk distraksi yang dapat menghambat
otot untuk mengeluarkan sensasi nyeri dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan
karena ibu dapat mengontrol perasaan dan kekuatannya. Kompres hangat adalah suatu metode
alternatif non farmakologis untuk mengurangi nyeri persalinan pada wanita inpartu kala I fase
aktif persalinan normal. Pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan kantong karet diisi
dengan air hangat dengan suhu 37º - 41ºC kemudian menempatkan pada punggung bagian bawah
ibu dengan posisi miring kiri. Pemberian kompres hangat dilakukan selama 30 menit. enggunaan
kompres hangat bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat pada ibu inpartu kala I
fase aktif. (Dian Puspita Yani, Uswatun Khasanah. 2012). Berdasarkan penelitian Indrawan
tahun 2016 juga di katakan bahwa ada salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi
nyeri pada kala I fase aktif adalah dengan pemberian kompres hangat pada ibu inpartu atau kala
I fase aktif untuk mengurangi nyeri (Namazi, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Afroh f, Judha M, Sudarti. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Cunningham, F. G. (2012). Obstetri Williams. Cetakan 23 . Jakarta: EGC.
Indri, C. (2012). Asuhan Kebidanan pada Ny K masa hamil sampai dengan masa nifas , KTI.
Manuaba, I. B. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Namazi et all. (2014). Effect of Citrus Aurantium (bitter orange) on the Severity of First Stage
Labor Pain di Ehesti University of Medical Sciences, Tehran, Iran .
NANDA. (2015). Buku Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta:
EGC.
Reeder, S. J., Leonide, L. M., Deborah, K. G. (2014). Keperawatan Maternitas : kesehatan
wanita, Bayi & keluarga Ed 18, Voll 1. Jakarta: EGC.
Tetty. (2015). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
Tetty, S., Cecep, E. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan Maternitas PT
Refika Aditama.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI.
Winny Putri Lestari. (2015). Naskah Publikasi : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Respon Adaptasi Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase AKtif di BPM Bidan P
KOta Yogyakarta.
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
MASSAGE DALAM PENATALAKSANAAN NYERI DAN
LAMANYA KALA I PERSALINAN IBU PRIMIPARA
Titi Astuti*, Rohayati*

Proses persalinan selalu berhubungan dengan rasa nyeri, cemas, dan ketidaknyamanan yang dirasakan ibu. Di RB
Kartini setiap bulannya rata-rata terdapat 90 persalinan, yang melahirkan anak pertama 25% dan risiko kejadian
komplikasi persalinan 5% (medical record RB Kartini, 2010). Perawat maternitas dibutuhkan untuk membuat
persalinan aman, nyaman dan efektif dengan memberikan asuhan, pendidikan kesehatan tentang teknik
nonfarmakologik mengurangi nyeri dengan pijatan (massage) untuk membantu ibu dalam menghadapi proses
persalinan dalam mengurangi nyeri dan mempercepat lamanya kala 1 persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh massage terhadap rasa nyeri, dan lamanya kala I persalinan pada ibu primipara. Metode
penelitian yang digunakan Kuasi Eksperimen dengan rancangan post test only. Sampel yang dipilih berdasarkan
kriteria inklusi sejumlah 64 responden yang terdiri dari 32 responden kelompok intervensi dan 32 responden
kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah mengukur observasi nyeri dengan FPRS, lembar observasi
lamanya kala I dan kuesioner untuk karakteristik responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat
dengan menggunakan uji T-independent. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan rasa nyeri persalinan antara ibu
primipara kelompok intervensi dengan ibu primipara kelompok kontrol (P Value 0,000; α 5%), dan ada perbedaan
rata-rata lamanya kala I persalinan antara ibu primipara kelompok intervensi dengan ibu primipara kelompok
kontrol (P Value 0,000; α 5%). Disarankan agar Rumah Bersalin dapat memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
antenatal trimester tiga dengan mempersiapkan ibu mendapatkan pengetahuan tentang massage untuk mengurangi
nyeri persalinan dan lamanya kala I persalinan

Kata kunci: Pijatan (Massage), Rasa Nyeri, Lamanya Kala I Persalinan.

LATAR BELAKANG Kejadian komplikasi dan kematian ibu


maternal serta bayi baru lahir sebagian
Angka kematian ibu (AKI) merupakan besar terjadi pada masa kehamilan,
salah satu indikator spesifik status persalinan dan paska persalinan, ini dapat
kesehatan suatu masyarakat. Saat ini AKI dicegah melalui pelayanan antenatal yang
di Indonesia masih tinggi yaitu 228 per mampu mendeteksi dan menangani resiko
100.000 kelahiran hidup, angka tersebut secara memadai, pertolongan persalinan
tertinggi diantara negara – negara tetangga yang bersih, aman serta pelayanan rujukan
terdekat (ASEAN), penyebab kematian ibu kebidanan yang terjangkau saat diperlukan
terbanyak karena perdarahan hipertensi (Azwar, 2004).
selama kehamilan, infeksi, partus lama, Pada saat proses persalinan bisa terjadi
dan komplikasi keguguran, demikian juga persalinan menjadi lama dan sulit yang
angka kematian bayi (AKB) khususnya mengakibatkan komplikasi pada ibu dan
neonatal masih 23,7 per 1000 kelahiran bayinya. Penatalaksanaan persalinan yang
hidup (SDKI 2010). Penyebab kematian lama bergantung kepada penyebab dan
bayi pada masa perinatal yang terbanyak bisa dilakukan dengan merubah posisi ibu
adalah pertumbuhan janin terhambat, bersalin, pemberian induksi persalinan,
kekurangan gizi pada janin, kelahiran kelahiran forcep, ekstrasi vakum, dan
prematur dan BBLR yaitu 38,85%, kelahiran seksio sesaria (Bobak, 2005).
hipoksia intrauterus, asfiksia yaitu 27,97%. Sebagian besar 60-80% kematian ibu
Hal ini menunjukkan bahwa 66,82% disebabkan oleh perdarahan saat
kematian bayi pada masa perinatal melahirkan, Persalinan macet, sepsis,
dipengaruhi oleh kondisi ibu saat tekanan darah tinggi pada kehamilan, dan
melahirkan (Depkes RI, 2007). komplikasi dari aborsi yang tidak aman.

[168]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357

Komplikasi kehamilan dan persalinan atau dengan memberikan asuhan keperawatan


yang menyebabkan kematian pada ibu berupa tehnik non farmakologik dengan
tidak bisa diperkirakan sebelumnya dan massage untuk menurunkan rasa nyeri
sering terjadi beberapa jam atau hari pada ibu bersalin.
setelah persalinan (Sherris, 1999). Peneliti memberikan asuhan
Menurut Yerby (2000) mengatakan keperawatan untuk menurunkan nyeri
bahwa dilatasi servik penuh pada saat persalinan dan mempercepat lamanya kala
persalinan akan menimbulkan nyeri bagian I persalinan pada ibu primipara dengan
belakang (punggung) karena stimulasi dari teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
nervus pleksus sakrum. Nyeri tersebut nyeri persalinan dengan massage berupa
terdiri atas dua komponen yaitu fisiologis effleurage, rubbing dan back pressure.
yang merupakan stimulus yang diterima Peneliti mengharapkan dengan massage
oleh saraf sensorik dan sistem saraf pusat dapat menurunkan nyeri persalinan dan
dan psikologis yaitu pengenalan terhadap mempercepat lamanya kala I persalinan
sensasi, interpretasi terhadap nyeri dari pada ibu primipara. Tujuan penelitian ini
reaksi yang terjadi, nyeri persalinan sendiri adalah untuk mengetahui pengaruh
jika tidak dikurangi akan mengganggu massage terhadap rasa nyeri, dan lamanya
kemampuan toleransi ibu pada akhirnya kala I persalinan pada ibu primipara.
berbahaya bagi ibu sendiri maupun janin METODE
(Gorris, 1998).
Dengan memberikan perubahan posisi
saat proses persalinan dipadukan dengan Desain penelitian ini adalah kuasi
teknik nonfarmakologik untuk mengurangi eksperimen dengan pendekatan post test
rasa nyeri persalinan, misalnya dengan only design. Penelitian dilakukan di RB
pijatan (massage) saat membantu ibu Puri Betik Hati dan RB Kartini. Penelitian
bersalin dalam menurunkan rasa nyeri telah dilaksanakan mulai tanggal 11
selama proses persalinan sebesar 90% Oktober 2010 sampai dengan 20
(Chamberlain & Findley, 1999). November 2010.
Perawat maternitas dibutuhkan dalam Populasi dalam penelitian ini adalah
memberikan asuhan keperawatan pada ibu semua ibu bersalin yang ada di RB Puri
dalam proses persalinan sesuai dengan Betik Hati dan RB Kartini. Sampel pada
perannya, adapun peran perawat maternitas penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin
adalah memberikan pelayanan yang memenuhi kriteria inklusi sebagai
keperawatan dalam proses persalinan berikut: ibu primigravida aterm dengan
dengan tugas untuk membuat persalinan kehamilan tunggal, presentasi kepala
aman, nyaman dan efektif dengan kehamilan (36-42 minggu) rencana
memberikan asuhan keperawatan, dari melahirkan normal, usia ibu antara 20-35
pengkajian hingga pemberian intervensi tahun, primipara kala I persalinan dengan
dan evaluasi (Pillitery, 2003; Bobak, selaput ketuban masih utuh, tidak
2000). mendapatkan obat-obatan misalnya induksi
Dari pengamatan yang telah dilakukan persalinan dan memiliki kemampuan
oleh peneliti di Rumah Bersalin(RB) Puri membaca dan menulis. Jumlah sampel
Betik Hati dari 85 ibu bersalin yang adalah 32 orang untuk kelompok intervensi
melahirkan anak pertama ada 25%, risiko dan 32 orang untuk kelompok kontrol.
kejadian komplikasi persalinan 5% Teknik sampling yang digunakan dalam
(medical record RB Betik Hati, 2010), penelitian ini adalah non probability
sedangkan di RB Kartini dari 90 persalinan sampling (purposive sampling). Peneliti
yang melahirkan anak pertama ada 25%, menggunakan alat pengumpul data untuk
risiko kejadian komplikasi persalinan 5% pengukuran skala nyeri dengan Face Poin
(medical record RB Kartini, 2010), Rating Scale (F.P.R.S).
diharapkan ibu dapat melalui tahap Uji yang digunakan Chi Square untuk
persalinan dengan nyaman dan aman data kategorik (pendidikan dan pekerjaan)
[169]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357

dan data numerik (umur responden) Tabel diatas menjelaskan hasil


menggunakan uji T independent dengan observasi dengan skala nyeri FPRS yang
tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). 2). Uji dilakukan pada ibu bersalin primipara
Independensi, dilakukan untuk mengenai rasa nyeri. Pada ibu primipara
mengidentifikasi hubungan variabel bebas kelompok intervensi didapatkan rata-rata
dan variabel terikat. Data pada penelitian nyeri persalinan 1,62, median 2,00, standar
ini adalah data kategorik dan numerik. deviasi 0,609, dan nyeri terendah adalah 1
Untuk membedakan nyeri persalinan antar serta nyeri terpanjang . Sedangkan pada
kelompok intervensi dan kontrol serta ibu primipara kelompok kontrol
untuk membedakan lamanya kala I didapatkan rata-rata nyeri persalinan 3,88,
persalinan pada kelompok intervensi dan median 4,00, standar deviasi 0,609, dan
kontrol uji statistik menggunakan uji T-test nyeri terendah adalah 3 serta nyeri
independen dengan tingkat kemaknaan terpanjang 5.
95% (α 0,05). Tabel 2: Distribusi Responden Berdasar-

HASIL kan Lama Persalinan Kala I


Lama Persalinan Kala I
Karakteristik Responden Kelompok Mean Median Standar Min -
Deviasi Maks
Hasil analisis didapatkan rata-rata Kelompok 6,81 6,70 2,023 4–12
Intervensi
umur ibu bersalin primipara pada 15,06 8–22
Kelompok 4,642
kelompok intervensi 24,59 tahun, median 14
Kontrol
25,00 dengan standar deviasi 3,068 dan
umur terendah adalah 20 tahun dan umur Tabel di atas menjelaskan
tertua 31 tahun. Sedangkan untuk ibu observasi kemajuan persalinan lama
bersalin primipara pada kelompok kontrol
persalinan kala I pada ibu primipara
rata-rata umur ibuadalah 23,53 tahun, intervensi didapatkan rata-rata
kelompok
median 23,50 dengan standar deviasi 2,929
lamanya kala I: 6,81 jam, median 6,70 jam,
dan umur terendahadalah 20 tahun dan standar deviasi 2,023 dengan waktu
umur tertua 29 tahun. 4 dan terpanjang 12 jam.
terpendek jam
Berdasarkan pendidikan dari 54 yang Sedangkan ibu primipara kelompok
berpendidikan tinggi terdapat sebanyak 24
kontrol didapatkan rata-rata lamanya kala
ibu (75,0%) pada kelompok intervensi. 14, standar deviasi
I: 15,06 jam, median
Sedangkan dari 10 ibu yang berpendidikan dari waktu terpendek 8 jam dan
4,642,
rendah, pada kelompok intervensi 8 ibu terpanjang 22 jam.
(25,0%). Pekerjaan ibu bersalin primipara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol
dari 30 ibu yang bekerja terdapat sebanyak Analisis Bivariat
18 ibu (56,2%) pada kelompok intervensi,
Tabel 3: Perbedaan Rasa Nyeri Persalinan
sedangkan dari 34 ibu yang tidak bekerja pada Ibu Primipara pada
pada kelompok intervensi 20 ibu (62,5%). kelompok Intervensi dan
Kelompok Kontrol Setelah diberi
Analisis Univariat massage
P
Tabel 1: Distribusi Responden Berdasar - Kelompok n Mean SD SE Value
kan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Kelompok 32 1,62 0,609 0,108 0,000
Nyeri Persalinan Intervensi
Kelompok Standar Min- Kelompok 32 3,88 0,609 0,108
Mean Median Deviasi Maks Kontrol
Kelompok 1,62 2,00 0,609 1-3
Intervensi Tabel di atas menjelaskan bahwa rata-
Kelompok 3,88 4,00 0,609 3-5 rata rasa nyeri persalinan ibu primipara
Kontrol

[170]
urnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357

kelompok intervensi 1,62 dengan standar Hasil peneltian ini ditunjang oleh pendapat
deviasi 0,609. Sedangkan pada ibu kelompok dari Durham (2002) yang menyatakan
kontrol rata-rata rasa nyerinya adalah 3,88 proses persalinan secara fisiologis
dengan standar deviasi 0,609. Hasil uji menimbulkan nyeri pada kala I, nyeri ini
statistik didapatkan ada perbedaan rasa nyeri terutama disebabkan oleh peningkatan
persalinan antara ibu primipara kelompok kontraksi uterus, kemajuan pembukaan
intervensi dengan ibu primipara kelompok atau dilatasi servik, tekanan janin, dan
kontrol (P Value 0,000; α 5%). cairan amnion pada segmen bawah uterus
yang menyebabkan iskemia uterus. Nyeri
persalinan dapat dirasakan lebih hebat bila
Tabel 4: Perbedaan Lama Kala I Persalinan disertai dengan kecemasan dan ketakutan.
pada Ibu Primipara pada Nyeri umumnya digambarkan sebagai
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol suatu perasaan subyektif dari rasa tertekan
Setelah diberi massage dan rasa tidak nyaman, perasaan nyeri pada
P waktu kontraksi uterus juga sangat
Kelompok n Mean SD SE
Value subyektif tidak hanya tergantung pada
Kelompok 32 6,81 2,023 0,358 0,000 intensitas kontraksi uterus juga tergantung
Intervensi pada keadaan mental ibu bersalin (Lowe,
Kelompok 32 15,06 4,642 0,821 2002).
Kontrol Nyeri persalinan pada primipara sangat
penting diatasi dengan memberikan
Tabel di atas menjelaskan bahwa rata-rata intervensi yang dapat menurunkan nyeri,
lamanya kala I persalinan pada ibu primipara setidaknya menstabilkan nyeri sehingga
pada kelompok intervensi adalah 6,81 jam memberi kesempatan untuk mempelajari
dengan standar deviasi 2,023. Sedangkan nyeri dan pada akhirnya dapat beradaptasi
pada ibu kelompok kontrol rata-rata lamanya dengan nyeri tersebut mengingat
kalaI persalinan adalah 15,06 dengan standar pengalaman primipara yang pertama
deviasi 4,642. Hasil uji statistik didapatkan sangat mempengaruhi sikapnya dalam
ada perbedaan rata-rata lamanya kala I menghadapi masa kehamilan dan
persalinan antara ibu primipara kelompok persalinan yang akan datang.
intervensi dengan ibu primipara kelompok Untuk tindakan keperawatan pada ibu
kontrol (P Value 0,000; α 5%). bersalin kala I dalam menurunkan rasa
nyeri dilakukan dengan teknik effleurage,
PEMBAHASAN rubbing, dan back pressure, cara kerjanya
menurunkan rasa nyeri persalinan sesuai
Massage Untuk Mengatasi Rasa Nyeri dengan teori gate control yang
Persalinan dikemukakan oleh Melzack dalam Reeder
1997. teori gate control yaitu suatu
Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan mekanisme gate (pintu gerbang) dalam
bahwa ibu primipara pada kelompok transmisi impuls nyeri. Ketika gate
intervensi, hasil observasi skala nyeri tertutup, maka transmisi impuls nyeri
persalinan dan FPRS rata-rata menunjukkan tertutup dan tidak sampai pada pusat
penurunan nyeri, hasil penelitian ini sesuai kesadaran dikorteks jika gate terbuka akan
dengan tujuan penelitian dan hipotesis kerja menimbulkan nyeri. Transmisi impuls
gagal ditolak, terbukti ibu yang mendapatkan nyeri dapat melalui aktifitas serat saraf
massage lebih rendah nyerinya daripada besar dan kecil, proyeksi pada batang otak
kelompok ibu primipara tanpa massage (P sistem retikular dan proyeksi dari kortek
Value 0,000). serebal serta talamus dengan memberikan
effleurage, rubbing, dan back pressure dapat menghambat impuls nyeri melalui aktifitas
serat besar dan serat kecil yang

[171]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357

kemudian menutup pintu gerbang terhadap Massage dan Lamanya Kala I


rasa nyeri persalinan. Persalinan
Beberapa penelitian di Indonesia yang
mendukung penelitian ini antara lain: Pada ibu primipara kelompok
Sambas (2005), dalam penelitian tersebut intervensi, hasil observasi terhadap lama
dilakukan tiga intervensi yaitu support persalinan kala I dengan jam,. rata-rata
emosional, tindakan yang menyamankan menunjukkan lama kala I adalah 6,81 jam
(membantu ambulasi saat tidak ada dengan standar deviasi 2,023, sedangkan
kontraksi, melakukan back pressure, ibu pada kelompok kontrol rata-rata lama
rubbing, mendampingi klien, mengatur kala I adalah 15,06 jam dengan standar
posisi klien, membimbing relaksasi dengan deviasi 4,642. Hasil penelitian ini sesuai
nafas dalam, menjaga kebersihan dengan tujuan penelitian dan hipotesis
lingkungan, menggantikan baju klien yang kerja gagal ditolak lamanya kala I
basah, membantu BAB dan BAK), dan persalinan ibu primipara yang mendapat
pemberian informasi hasil penelitian massage lebih cepat daripada ibu
menunjukkan adanya perbedaan tingkat primipara yang tanpa massage (p value
nyeri persalinan antara kelompok 0,000; α 5%).
intervensi dan kelompok kontrol (p = Hasil penelitian ini ditunjang oleh
0,000; α 5%) dan mean rank kelompok pendapat Sanny (2001), bahwa pada kala I
intervensi 19,53 lebih kecil dari mean rank persalinan fase laten memakan waktu 8-9
kelompok kontrol 45,47. ini menunjukkan jam sedangkan pada fase aktif berlangsung
tingkat nyeri kelompok inervensi lebih selama 4 jam pada ibu primipara, jadi
rendah dibandingkan kelompok kontrol. waktu yang dibutuhkan untuk ibu bersalin
Sedangkan Murtiningsih (2004) kala I adalah 12-13 jam. Menurut Wold
menyatakan bahwa melakukan pengukuran (1997) lama kala I pada primipara 4-24
nyeri menggunakan VAS 82,5% responden jam sedangkan pada multipara beberapa
mengalami penurunan nyeri dengan menit sampai 14 jam. Reeder (1997)
metode back pressure dan 100% mencatat waktu yang dihabiskan kala I dan
responden mengalami penurunan nyeri II pada 500 wanita normal rata-rata
dengan rubbing. lamanya pada primipara 13 jam kala I
Menurut Chen, Wang & Chang (2002) persalinan dan 5 menit sampai 1 jam pada
mengatakan hasil penelitian di Taiwan kala II persalinan sedangkan pada
melibatkan 60 responden intranatal dibagi multipara 7 jam pada kala I dan 15-30
dua kelompok, 30 responden kelompok menit pada kala II persalinan. Hasil
perlakuan dan 30 responden kelompok penelitian ini didukung oleh Yumni H
kontrol yang mendapatkan perawatan (2006), Berdasarkan Norflok & Norwich
standar di Rumah Sakit. Peneliti (2006): selama proses persalinan ibu
melakukan massage 3 kali pada fase laten, menggunakan massage, proses persalinan
aktif, dan transisi, melibatkan pasangan. waktunya lebih pendek, kontraksi uterus
Intensitas nyeri diobservasi oleh perawat lebih termanage. Ini membuktikan bahwa
dengan menggunakan present behavioral massage efektif membantu mempercepat
intensit
y scale didapatkan penurunan lamanya kala I persalinan pada ibu
intensitas nyeri pada tiap proses persalinan primipara.
(0,73 Vs 1,30 fase laten, 1,73 Vs 2,17 fase Berdasarkan hasil analisis bivariat
aktif, dan 2,17 Vs 2,87 fase transisi). 87% terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok perlakuan melaporkan tindakan ibu bersalin primipara kelompok intervensi
massage sangat membantu dalam dan kelompok kontrol. Hal ini bermakna
menurunkan nyeri. Hal ini membuktikan bahwa massage dapat dijadikan standar
bahwa massage efektif mengurangi nyeri untuk pertolongan persalinan normal
persalinan kala I pada ibu primipara. karena dapat membantu ibu bersalin
mempersingkat lamanya kala I persalinan
dan mengurangi rasa nyeri serta mencegah
[172]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357

terjadinya komplikasi persalinan seperti DAFTAR PUSTAKA


partus lama.
Massage ini sebagai intervensi keperawatan
yang sangat relevan digunakan di Rumah Auvenshine, M.A., & Enriquez, M.G.
Bersalin atau Rumah Sakit yang melayani ibu (1990). Comprehensive Maternity
bersalin dengan proses fisiologis (normal). Nursing: Perinatal and Women’s Halth
Diharapkan dengan massage ini kesejahteraan nd
(2 ed). Boston: Jones and Barlett.
ibu dan bayi dalam proses persalinan normal
berjalan dengan aman dan nyaman.
Sedangkan implikasi penelitian terhadap Bobak, et al. (2005). Keperawatan
pelayanan keperawatan maternitas dari segi Maternitas. Alih Bahasa:
preventif dengan membuat program antenatal Wijayarini.A.M. Jakarta: EGC.
education di setiap rumah bersalin ,kemudian
ibu hamil diajarkan untuk dapat Brenda, L. (2006). Pain Relief Techniques
mempersiapkan melahirkan secara Labor. (http://pregnancychildbirth.
normal,aman, dan nyaman. Kegiatan ini suite101.com/orticle.cfan/ diperoleh 23
selalu melibatkan keluarga. Februari 2010).

KESIMPULAN Chang, Wang, and Chen. (2002). Effects of


Massage on Pain an Anxiety During
Hasil analisis statistik menunjukan massage Labor: A Randomized Controlled Trial In
efektif mengurangi rasa nyeri persalinan pada Taiwan. Journal of Advanced Nursing
ibu primipara. Kesimpulan ini didasarkan ibu 38.vol.38. issue I page 68. April 2002.
yang mendapat massage lebih rendah
nyerinya daripada kelompok ibu primipara Cunningham, F.G., Mac Donal, P.C., &
tanpa massage. Selanjutnya disimpulkan pula Gant, N.F. (1993). Text Book, Wilham
bahwa massage lebih efektif mempersingkat th
Obstetri, 18 ed. London: Appleton &
lamanya kala I Lange.
persalinan pada ibu primipara. Kesimpulan
ini didasarkan lamanya kala I persalinan ibu Dep. Kes. RI. 2004. Setiap Jam 2 Orang
primipara yang mendapatkan massage lebih Ibu Bersalin Meninggal.
cepat daripada ibu primipara yang tanpa (www.depkes.go.id/index.php?option=
massage. news&task=viewarticle&sid=448&ite
Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis med=2, deperoleh 5 Februari 2010).
menyarankan agar dilakukan pemberian
pendidikan kesehatan pada ibu antenatal Perry, A.G., & Potter, P.A. (1997).
trimester tiga tentang massage untuk Maternal Newborn Nursing Care: The
mengurangi nyeri persalinan, menyiapkan Nurse, The Family, and The Community,
tenaga penolong persalinan di RB untuk th
4 ed. California: Addison-Wesly.
mengaplikasikan massage, dan memberikan
pelayanan perawatan pada ibu bersalin secara
fisiologis. Pilliteri, A. (2003). Maternal and Child
Health Nursing: Care of the Childbearing
Family (4th ed). Philadelphia: Lippincontt.
* Dosen pada Prodi Keperawatan
Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes
Tanjungkarang.

Anda mungkin juga menyukai