F
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA NYERI MELAHIRKAN PADA
G2 P1 A0 Umur 26 Th Hamil 40 MINGGU+4 DENGAN INPARTU KALA 1 AKTIF
DI VK RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN
DISUSUN OLEH :
SITI SUBEKTI
A3202051
Eka Riyanti, M. Kep, Sp. Kep. Mat Sri Wisnu Munawaroh, S. Kep. Ners
Mahasiswa
(Siti Subekti)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah subhanahu wa ta’ala atas nikmat ilmu yang telah
diberikan kepada manusia supaya dapat mengenali dunia dengan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan ummat manusia serta memberikan nikmat sehat dan sempat sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan maternitas yang berjudul “Laporan
Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny.F Dengan Diagnosa Keperawatan Utama
Nyeri Melahirkan Pada G2 P1 A0 Umur 29 Th Hamil 40 MINGGU+4 dengan Inpartu Kala 1
Aktif Di Vk Rsud Dr Soedirman Kebumen” ini tepat pada waktunya. Laporan pendahuluan
dan asuhan keperawatan maternitas ini disusun guna memberikan gambaran tentang proses
intervensi yang dapat dijadikan masukan/saran kepada rekan medis yang membantu proses
asuhan keperawatan maternitas yang dilakukan pada Klien sebagai dengan tahap proses
menunjang kesembuhan pasien.
Tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing dan ruang
VK yang telah memberikan saran, bimbingan serta masukannya, serta semua pihak yang
berkontribusi dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
kesempurnaan hanya milik ALLAH Subhanahu wa ta’ala dan penulisan laporan askep ini
masih jauh dari kata sempurna. Namun penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan juga berharap ada saran untuk penulisan yang lebih baik kedepannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Menurut SDKI ( 2016), nyeri melahirkan merupakan pengalaman sensorik dan
emosional yang bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan yg
berhubungan dengan persalinan.
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terlokalisasi pada suatu
bagian tubuh. Secara umum nyeri digambarkan sebagai keadaan yang tidak nyaman,
akibat dari ruda paksa pada jaringan, terdapat pula yg menggambarkan nyeri sebagai
suatu pengalaman sensori dan emosional yg tidak menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau menggambarkan suatu istilah kerusakan.
Nyeri biasanya terjadi karena adanya rangsangan mekanik atau kimia pada daerah kulit di
ujung-ujung syaraf bebas yg disebut nosireseptor (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).
Nyeri persalinan atau nyeri melahirkan adalah pengalaman sensorik dan
emosional yang bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan, yang
dikaitkan dengan persalinan dan melahirkan (NANDA 2015-2017). Menurut
Cunningham (2012), nyeri persalinan didefinisikan sebagai kontraksi miometrium, yg
merupakan proses fisiologis dan intensitas yg berbeda pada masing-masing individu.
Nyeri persalinan atau nyeri melahirkan adalah manifestasi dari adanya kontraksi
(pemendekkan) otot rahim., Kontraksi inilah yg menimbulkan rasa sakit pada pinggang,
daerah perut, dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan
mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan terjadi persalinan
(Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).
.
B. Etiologi
1. Dilatasi serviks
2. Pengeluaran janin
(SDKI, 2016)
C. Batasan Karakteristik
Gejala dan tanda mayor
1. Subjektif : mengeluh nyeri , perineum terasa tertekan
2. Objektif : ekspresi wajah meringis, berposisi meringankan nyeri, uterus teraba
membulat
Gejala dan tanda minor
1. Subjektif : mual, nafsu makan menurun / meningkat
2. Objektif : tekanan darah meningkat, frekuensi nadi meningkat, ketegangan otot
meningkat, pola tidur berubah, fungsi berkemih berubah, diaforesis, gangguan
perilaku, perilaku ekspresif, pupil dilatasi, muntah, fokus pada diri sendiri.
(SDKI, 2016)
D. Fokus Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas
Nama, usia, alamat, suku, pekerjaan, usia perkawinan, pendidikan
b. Keluhan utama
Keluhan pada ibu hamil trimester III biasanya yaitu nyeri pinggang, varises, kram
otot sesak nafas, sering BAK, obstipasi
c. Riwayat Penyakit
1) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Apabila sekarang selama kehamilan ibu menderita penyakit menahun,
menurun, dan menular seperti jantung, hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis,
dan lain-lain serta dalam proses pengobatan akan mempengaruhi kehamilan
dan persalinan.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah salah satu dari anggota keluarga baik dari pihak suami ataupun istri
menderita penyakit menahun, menurun, dan menular
d. Riwayat Menstruasi
Haid : Pada usia berapa ibu mengalami menarche? berapa lama? Apakah
mengeluh sakit pinggang, merasa kurang nyaman, gelisah, payudara agak nyeri
karena ketidakstabilan hormon. Hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk
memperkirakan persalinan.
e. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1) Riwayat Kehamilan: Berapa kalikah ibu hamil? Untuk ibu yang telah
mempunyai anak ditanyakan keadaan anaknya, apakah semua hidup/ada yang
meninggal. Kapan menstruasi terakhir untuk memperkirakan usia kehamilan
dan waktu persalinan. Ditanyakan apakah klien pernah abortus? jika pernah
berapa kali, kehamilan berapa bulan dan apa sebabnya? Ditanyakan tentang
kehamilan yang dulu-dulu pada ibu yang telah pernah hamil.
2) Riwayat Persalinan
a) Persalinan baik/spontan/normal ditolong oleh bidan, dokter spesialis atau
dukun, dengan penyulit maupun tanpa penyulit.
b) Bayi baru lahir tanpa kelainan bawaan, Apgar score 7-10, berat lahir 2500-
4000 gram, perdarahan normal kurang dari 500 cc
c) Ditanyakan tentang persalinan yang sudah-sudah. Apakah persalinan
selalu terjadi dengan lancar, biasa, tidak pernah mengganggu keadaan
umum ibu? Atau ibu pernah mengalami kelainan saat persalinan. Apakah
perdarahan banyak, apakah placenta sudah dilahirkan, apakah persalinan
terjadi lebih dari 24 jam, apakah persalinan yang dulu pernah ditolong
dengan alat, bagaimana keadaan anak, apakah lahir cukup bulan, bagian
apa yang dilahirkan lebih dulu, apakah setelah lahir anak langsung
menangis.
f. Riwayat Nifas
Uterus mengecil pada minggu ke 2 post partum, lochea keluar yaitu lochea rubra
hari 1-2, lochea sanguinolenta 3-6, lochea serosa 7-14, lochea alba lebih dari 14
hari. Ibu memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Masa nifas tanpa
penyulit. Apakah masa nifas yang lalu dalam keadaan normal atau tidak? Apakah
ibu pernah panas sesudah melahirkan anak? Apakah lochea berbau? Apakah
laktasi lancar? Apakah puting susu pernah lecet? mengeluarkan nanah? Apakah
pengeluaran air susu cukup?
g. Riwayat KB
Kontrasepsi yang biasa digunakan pada ibu pasca persalinan
h. Riwayat kehamilan Sekarang
1) Pada kehamilan trimester I sering ditemukan emesis ringan, tetapi hilang
setelah kehamilan 4 bulan.
2) Memeriksakan kehamilan secara teratur dengan frekuensi 1x dalam sebulan
sampai usia kehamilan 7 bulan, 2x dalam sebulan sampai usia kehamilan 9
bulan dan 1x seminggu mulai kehamilan 9 bulan sampai melahirkan.
3) Ibu mendapatkan imunisasi TT 2x
4) Ibu merasakan pergerakan anak pada usia kehamilan 20 minggu.
2. Data Obyektif (Pemeriksaan)
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : baik, kesadaran komposmentis
2) Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan Darah : Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90
mmhg. Adanya kenaikan sistole > 30 mmhg dan diastolik 15 mmhg, perlu
diwaspadai adanya pre eklampsi.
b) Nadi : Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi lebih dari
120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan.
c) Pernapasan
d) Suhu : Normal 36,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan demam,
berarti ada infeksi dalam kehamilan.
3) Tinggi badan, berat badan sebelumnya/sekarang, LILA
a) Tinggi Badan : Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata
(diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan panggulnya sempit.
b) Berat Badan : Selama kehamilan trimster II dan III berapa pertambahan berat
badan.
c) LILA (Lingkar Lengan Atas)
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi lbu
kurang atau buruk. Sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR.
4) Kepala
a) Rambut dan kulit kepala e) Telinga
b) Muka f) Mulut
c) Mata g) Gigi
d) Hidung h) Leher
5) Dada
a) Paru-paru
b) Jantung
6) Payudara : Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah
hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila, adakah tonjolan/tidak.
Apakah colostrum sudah keluar/belum.
7) Abdomen (perut)
8) Genetalia : Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak
keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih.
9) Ekstremitas
Simetris/tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada oedema pada
pretibia/tidak, punggung kaki dan jari tangan, apakah ada varises/tidak
3. Pemeriksaan Khusus
a. Palpasi
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus
uteri.
Proses persalinan
Gangguan respirasi
Ansietas
Ketidakefektifan
pola nafas
Tanggal Pengkajian :
Nama Pengkaji :
Ruang : VK
Waktu Pengkajian :
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. F
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kuwarisan, Kutowinangun RT 01/RW 05
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 02 Maret 2020
No RM : 462425
Diagnosa Medik : G1P0A0 hamil 41+4 minggu
G. GENOGRAM
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Ibu Hamil
: Hamil saat ini
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan mengalami menarche pada usia 13 tahun dengan lama
menstruasi kurang lebih 7 hari dan teratur dengan siklus 28 hari. Klien
mengatakan mengalami keputihan pada saat menjelang menstruasi dan
mengalami disminorea pada hari pertama menstruasi.
J. RIWAYAT KB
Klien mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepi KB.
L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Keadaan mental
Klien mengatakan senang dengan kehamilannya dan keluarganya juga
menerima kehamilannya dengan senang
2. Adaptasi psikologis
Klien mengatakan sangat bersyukur dengan kehamilan keduanya
3. Penerimaan terhadap kehamilan
Klien mengatakan sangat senang dan bersyukur atas kehamilannya yang
ketiganya
4. Masalah khusus : tidak ada
N. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Senam hamil
Klien mengatakan selama hamil belum pernah melakukan senam
kehamilan karena kondisi pandemi ini
2. Rencana tempat melahirkan
Klien mengatakan sejak pertama hamil sudah menentukan tempat
persalinannya di Puskesmas
3. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
Klien mengatakan sudah menyiapkan semua perlengkapan persalinan dari
kebutuhan bayi dan kebutuhan ibu
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga
Klien mengatakan siap menjalani persalinan dan klien juga mendapatkan
dukungan dari suami dan keluarga
5. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri,
proses persalinan
Klien mengatakan sudah tahu tanda-tanda melahirkan dan apabila nyeri
klien meminta bantuan suami untuk mengusap-usap bagian punggung
klien
6. Perawatan payudara
Klien mengatakan belum tahu cara perawatan payudara, klien hanya tahu
perawatan payudara dengan mandi saja.
O. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI
Klien mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan kecuali yg sudah
diresepkan dari dokter yg merawatnya sekarang. Selama masa kehamilan klien
mengonsumsi vit. C, asam folat dan vit B6 yang diberikan saat memeriksakan
kehamilan.
Q. PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrik : G1P0A0
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : composmentis
BB/TB : 69 kg / 156 cm
Tanda Vital
TD : 115/72 mmHg
Suhu : 36,7oC
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
Kepala Leher
Kepala: Mesochepal, kulit bersih, tidak ada ketombe, rambut ikal, dan
distribusi rambut merata.
Mata: Kedua mata simetris, sklera tidak ikterik, konjuntiva tidak
anemis, fungsi penglihatan masih cukup baik.
Hidung: Tidak ada pembesaran polip hidung, tidak ada penumpukan
serumen.
Mulut : Tidak ada stomatitis, dan bibir kering
Telinga: Tidak ada nyeri, bersih tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe serta jvp
Dada
Jantung
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada benjolan, tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Ictus cordis teraba di IC 5 mid clavicula sinistra.
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi: S1 dan S2, tidak ada suara jantung tambahan
Paru:
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada benjolan, tidak tampak tarikan dinding
dada Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus teraba seimbang
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi: Tidak terdengan suara tambahan seperti wheezing / ronchi,
Vesikuler.
Payudara: Simetris, aerola hiperpigmentasi
Putting : menonjol
Pengeluaran ASI: belum
Abdomen
Uterus
Tinggi Fundus Uterus : 134 cm.
Leopold I : Bagian bokong
Leopold II : Kanan: bagian kecil, Kiri : punggung
Leopold III : Kepala, Penurunan kepala: sudah
Leopold IV : Bagian kepala sudah masuk PAP
Pigmentasi
Lineanigra : (+) bagian perut
Striae : (+) bagian paha dan sedikit diperut
Fungsi pencernaan : baik
Masalah khusus : tidak ada
Perineum dan Genetalia
Vagina : varises : ya / tidak
Keputihan : tidak ada
Hemoroid : tidak ada
Ekstrimitas Ekstremitas atas
Edema : tidak
Varises : tidak
Ekstremitas bawah
Edema : tidak
Varises : tidak Reflek patella : (+)
R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan labortorium (Tgl 2-3-2021)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 9.4 (L) 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 20.8 (H) 3800-11000 /uL
Hematokrit 31 (L) 35-47 %
Eritrosit 4.6 (H) 3.80-5.20 10^6/uL
Trombosit 336000 150000-440000 /uL
MCV 64.0(L) 80-100 fL
MCH 19.8(L) 26-34 pg/cell
MCHC 30.9(L) 32-36 %
RDW 17.4(H) 11.5-14.5 %
MPV 11.2 9.4-12.3 fL
Hitung Jenis
Basofil 0.10 0-1 %
Eosinofil 0.10 (L) 2-4 %
Batang 2.4(L) 3-5 %
Segmen 86.2(H) 50-70 %
Limfosit 5.40 (L) 25-40 %
Monosit 4.4 2-8 %
Neutrofil 88.00 (H) 50.0-70.0 %
PT 9.9 9.9-11.8 Detik
APTT 27.9(L) 26.4-37.5 Detik
Granulosit 15790 /uL
Total limfosit count 1170
Ureum darah 13.87(L) 15.00-40.00 mg/dL
Kreatin Darah 0.59 0.50-1.00 mg/dL
S. PROGRAM TERAPI
Rute
Terapi Dosis Indikasi
Pemberian
RL 20 tpm IV Ringer laktat adalah cairan infus yang
biasa digunakan pada pasien dewasa
dan anak-anak sebagai sumber elektrolit
dan air.
Biasanya, cairan obat ini diberikan
untuk penderita dehidrasi yang
mengalami gangguan elektrolit di dalam
tubuh.
Oxytocin digunakan dalam perdarahan
post partum dengan dosis 10-40 unit
dalam infus 1000 ml, diberikan dengan
Oxitosin 20ui IV
cara titrasi dosis terendah yang efektif
untuk menimbulkan kontraksi uterus
pada atonia uteri.
Digunakan pada kasus obstetri untuk
mencegah dan mengontrol perdarahan
postpartum akibat subinvolusi uterus
Metergin 1 amp Injeksi
dan inersia uteri, untuk mencegah atonia
uteri setelah persalina atau untuk
mengontrol perdarahan .
LAPORAN PERSALINAN
I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 3 Maret 2021 Jam : 08.15 WIB
2. Tanda – tanda vital :
TD : 115/72 mmHg
Suhu : 36,7oC
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : posisi kepala dibawah
4. Hasil pemeriksaan dalam : pembukaan 10 cm
5. Persiapan perineum :
6. Dilakukan klisma (ya / tidak), jelaskan : tidak
7. Pengeluaran pervaginam lendir bercampur darah
8. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) : frekuensi sering, lamanya
kurang dari satu menit, kekuatan kuat
9. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) : frekuensi 144, kualitasnya kuat
10.Status janin (hidup / tidak, jumlah, presentasi) : Hidup dan berjumlah 1,
presentasi puncak kepala
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : VK
EVALUASI
Nama Klien : Ny. M
Ruang : VK
TTD &
Tgl / Jam No. DP Perkembangan (SOAP)
Nama
3 Maret D.0079 S:
2021 - Pasien mengeluh kenceng-kenceng, nyeri dirasakan saat kontraksi datang, nyeri terasa seperti tertusuk-
09.30 WIB tusuk, didaerah vagina dan perut, skala nyeri 7
- Pasien mengatakan seperti ingin mengejan
- Pasien mengatakan belum makan sejak pagi saat mulai terasa kenceng-kenceng dan saat di RS pasien
hanya mau minum saja
O:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak miring kanan maupun kiri untuk mengontrol nyeri
- TD meningkat : 130/80 mmHg
A : Masalah keperawatan nyeri melahirkan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengontrol rasa nyeri yaitu dengan teknik relaksasi nafas
dalam kemudian dibarengi dengan mengucapkan istighfar
3 Maret D.09093 S:
2021 - Pasien mengatakan khawatir dengan persalinanya
09.30 WIB - Pasien mengatakan ini adalah kelahiran anak pertamanya
- Pasien mengatakan suaminyanya tidak bisa menemani karena sedang bekerja di luar kota
O:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tidak tenang
- Pasien tampak tegang
- Muka tampak pucat
- Frekuensi napas meningkat : 24 x/menit
A : Masalah keperawatan ansietas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Melatih teknik relaksasi nafas dalam dan kemudian mengucapkan istighfar
2. KALA II
a. Kala II dimulai : Tanggal 3 Maret jam 09.30
b. Tanda-tanda vital : TD : 122/70; Nadi : 89; Suhu :36.7 0C; RR :
22x/mnt
c. Lama Kala II : 15 menit
d. Tanda dan gejala : Pembukaan lengkap, ketuban pecah
e. Jelaskan upaya mengejan : Mengejan spontan jika his datang
f. Pendamping saat melahirkan: Suami
g. Gawat janin : Miringkan ibu kesisi kiri, Minta ibu menarik
nafas dan episiotomy
h. Keadaan psikososial :Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya
3. CATATAN KELAHIRAN
a. Bayi lahir jam 10.00 (Laki-laki).
BB/PB : (2530 gr/45cm).
LK/LD : (35cm/34cm).
Anus : (+)
Kelainan : (-)
b. Nilai APGAR : 7/8/9
c. Perineum : (utuh / episiotomy/rupture) tingkat rupture
(Hecting Perineum 3 PGA), Derajat luka 2.
d. Bonding ibu dan bayi : Rawat gabung segera setelah melahirkan
e. Tanda-tanda vital Ibu : TD: 120/70 mmHg; Nadi : 92 x/mnt; Suhu
: 36,70C; RR : 26x/mnt.
f. Pengobatan :
1) Inj Drip Oksi 20 iU
2) Metargin 1 Amp
3) Gastrul 4 Tab
ANALISA DATA tetap dibikin table mbak bekti (analisa data, intervensi,
implementasi)
1. Data subjektif
Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering dan ibu tidak mampu lagi
menahan keinginannya untuk meneran.
2. Data objektif
a. Inspeksi
Dorongan meneran, tekanan pada anus, perenium menonjol, vulva
membuka, terlihat ketuban pecah spontan
b. Palpasi
1) Indikasi : Ada
2) Vagina : Licin, tidak ada benjolan
3) Serviks : Tidak teraba
4) Pembukaan: 10 cm
5) Selaput Ketuban : Sudah pecah
6) Bagian Terendah Janin : Kepala
7) Penurunan Kepala Janin : UUK depan
8) DJJ:135 x/menit
9) His :5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik
3. Assesment
Ny.M umur 26 tahun G1P1A0 hamil 40 minggu+5 hari Inpartu kala 2 dengan
HBSAG (-), portio oedema 5 cm, tebal.
4. Planning
Kala II dimulai : Tanggal 3 Maret jam 09.30
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap
dan ibu saatnya untuk bersalin
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan mengetahui ibu
sudah memasuki masa bersalin
b. Menghadirkan suami atau keluarga untuk mendampingi ibu bersalin
Evaluasi : Ibu didampingi oleh suaminya
c. Mengatur posisi ibu setengah duduk atau sesuai keinginan ibu
Evaluasi : Ibu merasa nyaman dengan posisi tidur
d. Melakukan pertolongan persalinan normal
1) Meminta keluarga atau suami untuk mendampingi ibu
2) Persiapan pertolongan kelahiran ibu
3) Pasang handuk diatas perut ibu
4) Pakai sarung tangan
5) Membimbing ibu untuk meneran
6) Pasang kain 1/3 pada bokong
7) Setelah tampak kepala bayi maka lindungi pereneum dengan satu
tangan yang dilapisi kain bersih dan keringtangan yang lain menahan
belakang kepala untuk mempertahankan posisi defleksi
8) Bimbing ibu untuk meneran
9) Mengecek apakah ada lilitan tali pusat
10) Setelah kepala keluar,
11) Tunggu bayi melakukan putaran paksi luar
12) Tangan biparental untuk melahirkan bahu bayi
13) Sanggah bahu bayi, susuri badan bayi sampai ketungkai
14) Nilai sepintas lalu letakkan diatas perut ibu
15) Keringkan bayi dengan handuk
16) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir
17) Menjelaskan dan memberitahu ibu akan disuntik oksitisin secara IM
dipaha atas agar kontraksi uterus ibu baik
18) Potong tali pusat dengan dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari
arah pusar bayi, kemudian urut kearah bayi 3 cm lalu klem,
19) Selanjutnya urut kembali 2 cm kearah ibu lalu klem, potong tali pusat
dan lindungi perut bayi dengan tangan kiri, ikat tali pusat.
20) Melakukan IMD .
21)
5. Evaluasi
Nama Klien : Ny. M
Ruang : VK
TTD &
Tgl / Jam Diagnosa Kebidanan Perkembangan (SOAP)
Nama
3 Maret 21 G1P0A0 Umur 26 Th hamil SUBJEKTIF
jam 40 minggu+5 hari Inpartu Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering dan ibu tidak mampu lagi menahan
10.00WIB kala 2 dengan eodem keinginannya untuk meneran.
portio OBJEKTI
Inspeksi
Dorongan meneran, tekanan pada anus, perenium menonjol, vulva membuka, terlihat
ketuban pecah spontan
Palpasi
1. Pembukan : 10 cm
2. Selaput Ketuban : Sudah pecah (Jam 07.25 WIB)/3 maret 2021.
3. Bagian Terendah Janin : Kepala
4. Penurunan Kepala Janin : UUK depan
5. DJJ :135 x/menit
6. His :5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik
ASSESMENT
Ny.M umur 26 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu+5 hari Inpartu kala 2 dengan portio eodema.
PLANNING:
1.Pimpin Persalinan normal (Jam 09.30 WIB dipimpin persalinan normal).
2.KU cukup & tidak bisa mengejan
3.Kolaborasi dengan dokter dan tim medis lain.
4.Intruksi Pimpin persalinan normal
5.Pantau TTV&DJJ.
4. KALA III
a. Lama kala III : 5 menit
b. Tanda dan gejala : Penegangan tali pusat 1 menit setelah kala II
c. Plasenta lahir jam : 10.05 WIB
d. Cara lahir plasenta : tidak boleh mengejan
e. Karakteristik plasenta:
Ukuran : 15-20 cm
Berat : 500 – 600 gram
Panjang tali pusat : 40 - 50 cm
Jumlah pembuluh darah : Arteri 2 vena 1
Jumlah pendarahan : 200 cc
f. Peregangan tali pusat perkendali : Iya
g. Mesase fundus uteri: Iya
h. Plasenta tidak lahir < 30 menit: tidak
i. Keadaan psikososial : Sangat senang saat melihat kelahiran bayi
j. Masalah keperawatan : Defisit volume cairan b.d Kehilangan cairan hebat
melalui rute normal
k. Tindakan : Rehidrasi cairan dan nutrisi
l. Pengobatan : RL 500 ml, injeksi oksitosin 10 ui
ANALISA DATA
Tgl/jam Data Problem Etiologi
29/12/2020 Ds :
10.00 WIB - Ibu merasa sangat haus dan kelelahan
setelah melahirkan bayinya
Do : Kehilangan
Defisit
cairan hebat
- Kontraksi uterus kuat volume
melalui rute
- Mukosa bibir tampak kering cairan
normal
- Wajah tampak pucat
- Penurunan TD : 122/71 mmHg
- Nadi : 77 x /menit
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : R. VK
TTD &
Tgl/jam No. DP Perkembangan (SOAP)
Nama
3/02/2021 1 S:
10.44 WIB Ibu merasa lebih baik
O:
Ibu tampak pucat
TFU 2 jari dibawah pusat
TD : 120/70, Nadi : 90, Suhu :360C, RR :20 x/mnt
A:
Masalah keperawatan defisien volume cairan belum teratasi
P:
Pertahankan monitor KU, rehidrasi cairan dan kemajuan kala IV.
5. KALA IV
Pemantauan persalinan Kala IV
Ja
Wakt Nad Suh Kontraks Kandung Perdaraha
m TD TFU
u i u i Uterus Kemih n
ke
2 jari
122/7 36o
10.15 77 dibawa Keras - 5 cc
1 C
h pusat
2 jari
126/7 36o
10.30 86 dibawa Keras - -
7 C
1 h pusat
2 jari
110/7 36o
10.45 82 dibawa Keras - 5 cc
0 C
h pusat
2 jari
110/7 36o
11.00 84 dibawa Keras - 5 cc
0 C
h pusat
2 jari
110/7 36o
11.30 80 dibawa Keras - 5 cc
0 C
2 h pusat
2 jari
110/7 36o
12.00 80 dibawa Keras - 5 cc
0 C
h pusat
Bonding ibu dan bayi : tidur dekat bayi, mengajak bayi mengobrol, sering
menatap bayi
Tindakan:
Mendekatkan bayi kepada ibunya
Menganjurkan ibu untuk mengobrol dengan bayinya dan menatap bayinya
Mengajarkan IMD
ANALISA DATA
Tanggal/jam Data Problem Etiologi
03/02/2021 Ds: Keletihan (D.0057) kondisi fisiologis
Jam 11.00 - pasien mengeluh lelah setelah melahirkan (persalinan) dibuktikan
WIB - pasien mengatakan tubuhnya terasa capek karena dari kemarin sulit tidur dengan mengeluh lelah dan
akibat perut kencang kurang tenaga
Do :
- ibu tampak letih dan lemas
- ibu tampak meminta minum kepada keluarganya
- ibu cenderung fokus pada diri sendiri karena kurang istirahat
TD: 135/85 mmHg RR: 24x/menit S : 36.7oC N : 105
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. F
Ruang : VK
Tanggal/jam Dx Kep Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional
3/02/2021 Keletihan Setelah dilakukan pengkajian selama 1 jam Manajemen Energi (I. 05178) Observasi
jam 11.00 (D.0057) b.d diharapkan masalah keletihan dapat teratasi a. Observasi 1. Mengetahui kondisi
WIB kondisi dengan kriteria hasil : 1. Observasi Kelelahan fisik dan fisik ibu
Fisiologis Tingkat Keletihan (L.14137) emosional 2. Mengetahui
(persalinan) Indikator A T 2. Monitor pola dan jam tidur bagaimana pola tidur
Gelisah 1 4 3. Identifikasi gangguan tubuh yang ibu
Gangguan konsentrasi 3 5 mengakibatkan kelelahan 3. Untuk meminimal kan
Frekuensi nafas 3 4 b. Terapeutik resiko kelelahan
Keterangan: 1. Berikan aktivitas distraksi untuk Terapeutik
1. Meningkat merilekskan 1. Supaya ibu tidak
2. Cukup meningkat 2. Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, tegang
3. Sedang jika tidak dapat berpindah atau 2. Untuk meregangka
4. Cukup menurun otot supaya tidak kaku
berjalan
5. Menurun
c. Edukasi Edukasi
1. Anjurkan melakukan aktivitas 1. Melatih otot supaya
fisik secara bertahap tidak kaku
2. Anjurkan menghubungi perawat 2. Untuk
jika tanda dan gejala kelelahan membantu kebutuhan
tidak berkurang atau keperluan ibu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. F
Ruang : VK
TTD &
Tgl / Jam No. DP Tindakan / Implementasi Respon
Nama
3/02/2021 D.0057 a. Observasi - Pasien mengatakan masih lelah
jam 09.30 Observasi Kelelahan fisik dan emosional - Pasien mengatakan sudah sedikit tenang dan
WIB b. Terapeutik rileks
Berikan aktivitas distraksi untuk merilekskan - Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas
c. Edukasi secara bertahap
Anjurkan melakukan aktivitas fisik secara
bertahap
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. F
Ruang : VK
TTD &
Tgl / Jam No. DP Perkembangan (SOAP)
Nama
3/02/2021 D.0057 S : Pasien mengatakan masih merasa lelah
jam 09.30 O : Pasien tampak kelelahan
WIB A : Masalah keperawatan kelelahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi keadaan umum pasien
- Pindah keruang Flamboyan
6. BAYI
Bayi lahir tanggal / jam : Normal 3/02/2021/10.00 WIB
a. Jenis kelamin : Laki laki
b. Nilai APGAR 7/8/9
c. BB/PB/L. Kep : 3850gram/53 cm /35 cm, LD/LL/LP: 34 cm/-/-
d. Karakteristik khusus bayi :-
e. Kaput : suksedaneum/cephalhemathom
f. Suhu : 36,5oC
g. Nadi : 135 x/menit
h. Respiratory rate : 43 x/menit
i. Anus : berlubang / tertutup
j. Perawatan tali pusat:menjaga kebersihan, menjaga tetap kering
k. Perawatan mata : pemberian salep mata antibiotic profilaksis
l. Pemberian ASI <1 jam (ya/tidak, alasan: Ibu HBSAG-)
Syair Obtetri?
BAB III
PEMBAHASAN
Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani secara fisiologis nyeri
terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya membuka serviks dan mendorong
kepala bayi kearah panggul. (Manuaba, Ida Bagus, 2013). Dari hasil survey di sebuah rumah
bersalin di Kota Bekasi hampir rata-rata ibu yang bersalin mengatakan nyeri hebat dalam
menghadapi persalinan normal, yang menyebabkan ibu merasa takut dalam menghadapi
persalinan normal. Selama kala I persalinan normal, nyeri bisa diakibatkan oleh kontraksi
involunter otot uteri. Kontraksi cenderung dirasakan di punggung bawah pada awal persalinan.
Sensasi nyeri melingkari batang tubuh bawah, yang mencakup abdomen dan punggung.
Kontraksi umumnya berlangsung sekitar 45 sampai 90 detik. Ketika persalinan mengalami
kemajuan, intensitas setiap kontraksi meningkat, menghasilkan intensitas nyeri yang lebih besar
(Reeder, dkk, 2014).
Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis dan non
farmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara farmakologis adalah dengan menggunakan
obat-obatan kimiawi, sedangkan metode non farmakologis dilakukan secara alami tanpa
menggunakan obat-obatan kimiawi yaitu dengan melakukan teknik relaksasi yang mencakup
relaksasi napas dalam, relaksasi otot, masase, musik dan aromaterapi (Tetti & Cecep, 2015).
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu
bersalin secara non farmakologis. Dengan menarik nafas dalam-dalam pada saat ada kontraksi
dengan menggunakan pernapasan dada melalui hidung akan mengalirkan oksigen ke darah yang
kemudian dialirkan keseluruh tubuh akan mengeluarkan hormon endorphin yang merupakan
penghilang rasa sakit yang alami didalam tubuh (Winny, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : respon nyeri
pada ibu inpartu kala I fase aktif di Puskesmas Bahu Kota Manado sebelum diberikan teknik
relaksasi nafas dalam sebagian besar yaitu 6,respon nyeri pada ibu inpartu kala I ase aktif di
Puskesmas Bahu Kota Manado setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar
yaitu 4, dan Ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap respon nyeri ibu inpartu kala I
fase aktif di Puskesmas Bahu Kota Manado (Kalalo Ribka Novita, dkk 2017)
Selain itu tindakan non medis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan antara lain
pemberian kompres hangat, tindakan tersebut adalah untuk distraksi yang dapat menghambat
otot untuk mengeluarkan sensasi nyeri dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan
karena ibu dapat mengontrol perasaan dan kekuatannya. Kompres hangat adalah suatu metode
alternatif non farmakologis untuk mengurangi nyeri persalinan pada wanita inpartu kala I fase
aktif persalinan normal. Pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan kantong karet diisi
dengan air hangat dengan suhu 37º - 41ºC kemudian menempatkan pada punggung bagian bawah
ibu dengan posisi miring kiri. Pemberian kompres hangat dilakukan selama 30 menit. enggunaan
kompres hangat bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat pada ibu inpartu kala I
fase aktif. (Dian Puspita Yani, Uswatun Khasanah. 2012). Berdasarkan penelitian Indrawan
tahun 2016 juga di katakan bahwa ada salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi
nyeri pada kala I fase aktif adalah dengan pemberian kompres hangat pada ibu inpartu atau kala
I fase aktif untuk mengurangi nyeri (Namazi, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Afroh f, Judha M, Sudarti. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Cunningham, F. G. (2012). Obstetri Williams. Cetakan 23 . Jakarta: EGC.
Indri, C. (2012). Asuhan Kebidanan pada Ny K masa hamil sampai dengan masa nifas , KTI.
Manuaba, I. B. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Namazi et all. (2014). Effect of Citrus Aurantium (bitter orange) on the Severity of First Stage
Labor Pain di Ehesti University of Medical Sciences, Tehran, Iran .
NANDA. (2015). Buku Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta:
EGC.
Reeder, S. J., Leonide, L. M., Deborah, K. G. (2014). Keperawatan Maternitas : kesehatan
wanita, Bayi & keluarga Ed 18, Voll 1. Jakarta: EGC.
Tetty. (2015). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
Tetty, S., Cecep, E. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan Maternitas PT
Refika Aditama.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI.
Winny Putri Lestari. (2015). Naskah Publikasi : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Respon Adaptasi Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase AKtif di BPM Bidan P
KOta Yogyakarta.
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357
PENELITIAN
MASSAGE DALAM PENATALAKSANAAN NYERI DAN
LAMANYA KALA I PERSALINAN IBU PRIMIPARA
Titi Astuti*, Rohayati*
Proses persalinan selalu berhubungan dengan rasa nyeri, cemas, dan ketidaknyamanan yang dirasakan ibu. Di RB
Kartini setiap bulannya rata-rata terdapat 90 persalinan, yang melahirkan anak pertama 25% dan risiko kejadian
komplikasi persalinan 5% (medical record RB Kartini, 2010). Perawat maternitas dibutuhkan untuk membuat
persalinan aman, nyaman dan efektif dengan memberikan asuhan, pendidikan kesehatan tentang teknik
nonfarmakologik mengurangi nyeri dengan pijatan (massage) untuk membantu ibu dalam menghadapi proses
persalinan dalam mengurangi nyeri dan mempercepat lamanya kala 1 persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh massage terhadap rasa nyeri, dan lamanya kala I persalinan pada ibu primipara. Metode
penelitian yang digunakan Kuasi Eksperimen dengan rancangan post test only. Sampel yang dipilih berdasarkan
kriteria inklusi sejumlah 64 responden yang terdiri dari 32 responden kelompok intervensi dan 32 responden
kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah mengukur observasi nyeri dengan FPRS, lembar observasi
lamanya kala I dan kuesioner untuk karakteristik responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat
dengan menggunakan uji T-independent. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan rasa nyeri persalinan antara ibu
primipara kelompok intervensi dengan ibu primipara kelompok kontrol (P Value 0,000; α 5%), dan ada perbedaan
rata-rata lamanya kala I persalinan antara ibu primipara kelompok intervensi dengan ibu primipara kelompok
kontrol (P Value 0,000; α 5%). Disarankan agar Rumah Bersalin dapat memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
antenatal trimester tiga dengan mempersiapkan ibu mendapatkan pengetahuan tentang massage untuk mengurangi
nyeri persalinan dan lamanya kala I persalinan
[168]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357
[170]
urnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357
kelompok intervensi 1,62 dengan standar Hasil peneltian ini ditunjang oleh pendapat
deviasi 0,609. Sedangkan pada ibu kelompok dari Durham (2002) yang menyatakan
kontrol rata-rata rasa nyerinya adalah 3,88 proses persalinan secara fisiologis
dengan standar deviasi 0,609. Hasil uji menimbulkan nyeri pada kala I, nyeri ini
statistik didapatkan ada perbedaan rasa nyeri terutama disebabkan oleh peningkatan
persalinan antara ibu primipara kelompok kontraksi uterus, kemajuan pembukaan
intervensi dengan ibu primipara kelompok atau dilatasi servik, tekanan janin, dan
kontrol (P Value 0,000; α 5%). cairan amnion pada segmen bawah uterus
yang menyebabkan iskemia uterus. Nyeri
persalinan dapat dirasakan lebih hebat bila
Tabel 4: Perbedaan Lama Kala I Persalinan disertai dengan kecemasan dan ketakutan.
pada Ibu Primipara pada Nyeri umumnya digambarkan sebagai
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol suatu perasaan subyektif dari rasa tertekan
Setelah diberi massage dan rasa tidak nyaman, perasaan nyeri pada
P waktu kontraksi uterus juga sangat
Kelompok n Mean SD SE
Value subyektif tidak hanya tergantung pada
Kelompok 32 6,81 2,023 0,358 0,000 intensitas kontraksi uterus juga tergantung
Intervensi pada keadaan mental ibu bersalin (Lowe,
Kelompok 32 15,06 4,642 0,821 2002).
Kontrol Nyeri persalinan pada primipara sangat
penting diatasi dengan memberikan
Tabel di atas menjelaskan bahwa rata-rata intervensi yang dapat menurunkan nyeri,
lamanya kala I persalinan pada ibu primipara setidaknya menstabilkan nyeri sehingga
pada kelompok intervensi adalah 6,81 jam memberi kesempatan untuk mempelajari
dengan standar deviasi 2,023. Sedangkan nyeri dan pada akhirnya dapat beradaptasi
pada ibu kelompok kontrol rata-rata lamanya dengan nyeri tersebut mengingat
kalaI persalinan adalah 15,06 dengan standar pengalaman primipara yang pertama
deviasi 4,642. Hasil uji statistik didapatkan sangat mempengaruhi sikapnya dalam
ada perbedaan rata-rata lamanya kala I menghadapi masa kehamilan dan
persalinan antara ibu primipara kelompok persalinan yang akan datang.
intervensi dengan ibu primipara kelompok Untuk tindakan keperawatan pada ibu
kontrol (P Value 0,000; α 5%). bersalin kala I dalam menurunkan rasa
nyeri dilakukan dengan teknik effleurage,
PEMBAHASAN rubbing, dan back pressure, cara kerjanya
menurunkan rasa nyeri persalinan sesuai
Massage Untuk Mengatasi Rasa Nyeri dengan teori gate control yang
Persalinan dikemukakan oleh Melzack dalam Reeder
1997. teori gate control yaitu suatu
Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan mekanisme gate (pintu gerbang) dalam
bahwa ibu primipara pada kelompok transmisi impuls nyeri. Ketika gate
intervensi, hasil observasi skala nyeri tertutup, maka transmisi impuls nyeri
persalinan dan FPRS rata-rata menunjukkan tertutup dan tidak sampai pada pusat
penurunan nyeri, hasil penelitian ini sesuai kesadaran dikorteks jika gate terbuka akan
dengan tujuan penelitian dan hipotesis kerja menimbulkan nyeri. Transmisi impuls
gagal ditolak, terbukti ibu yang mendapatkan nyeri dapat melalui aktifitas serat saraf
massage lebih rendah nyerinya daripada besar dan kecil, proyeksi pada batang otak
kelompok ibu primipara tanpa massage (P sistem retikular dan proyeksi dari kortek
Value 0,000). serebal serta talamus dengan memberikan
effleurage, rubbing, dan back pressure dapat menghambat impuls nyeri melalui aktifitas
serat besar dan serat kecil yang
[171]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 - 0357