SKRIPSI
OLEH :
RAHMADHANI DAULAY
22061080
OLEH :
RAHMADHANI DAULAY
22061080
SKRIPSI
Skripsi ini telah disetujui untuk diseminarkan dan dipertahankan dihadapan Komisi Pembimbing,
Komisi Penguji dan Ketua Sidang pada Ujian Seminar Proposal Skripsi Program Studi Kebidanan
Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan.
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
iii
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
ABSTRAK
Diabetes melitus gestasional merupakan intoleransi glukosa pada waktu kehamilan, pada
wanita normal atau yang mempunyai gangguan toleransi glukosa setelah terminasi
kehamilan. Keadaan ini biasa terjadi pada saat 24 minggu usia kehamilan dan sebagian
penderita akan kembali normal pada setelah melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang diabetes gestasional di
Wilayah Desa Hambiri Gunung Tua Tahun 2023. Jenis penelitian adalah kuantitatif
menggunakan metode deskruptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja di Wilayah Desa Hambiri
Gunung Tua Tahun 2023 sebanyak 40 orang. Analisa yang digunakan adalah univariat
dengan hasil menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang diabetes gestasional
berada pada pengetahuan cukup sebanyak 29 orang (72,5%). Disarankan pada ibu hamil
agar lebih peduli terhadap informasi kesehatan, peka terhadap kondisi kesehatan yang
dialami, serta segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan apabila dicurigai sudah
terjadi diabetes gaetasional.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Email : rahmadhanidly@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
v
KATA PENGANTAR
rangka penulisan skripsi yang menjadi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
skripsi ini
Padangsidimpuan.
ini.
vi
4. Seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan pada Program Studi Kebidanan
Padangsidimpuan.
5. Kedua Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada
saya ntuk dapat menyelesaikan Studi pada Program Studi Kebidanan Program
Padangsidimpuan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. i
HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN.......................................................... ii
DAFTAR RIWAT HIDUP ................................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR......................................................................................... vi
DAFTAR ISI……................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN..................................................................................... xiii
4.1 Analisa 32
Univariat...................................................................................
v
ii
4.1.1 Karakteristik Responden.................................................................... 32
4.2 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Gestasional.................... 32
BAB 5 PEMBAHASAN......................................................................................... 34
5.3 Gambaran Karakteristik
Responden........................................................................................... 34
5.4 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes
Gestasional............................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ……………………………………..………….. 26
Table 3.2 Defenisi Operasional……………………………………………… 28
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep...................................................................................25
xi
DAFTAR SINGKATAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Nama
FDA Food and Drug Administration
DM Diabetes Militus
DMG Diabetes Melitus Gestasional
HPL Human Prolactin Lactogen
HbA1C Hemoglobin Terglikasi
IDF Indonesia Development Forum
OHAs hypoglycaemic agents
TTGO Tes Toleransi Glukosa Oral
WHO World Health Organization
xii
i
BAB 1
PENDAHULUAN
karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan sedang
berlangsung, ini terjadi pada saat usia kehamilan 24 minggu dan sebagian
11,7% wanita hamil mengalami diabetes gestasional. Pada tahun 2017 IDF
14% kehamilan diseluruh dunia yang mewakili sekitar 18 juta kelahiran setiap
melitus, selain itu dari 21 juta kelahiran di dunia dilaporkan mengalami kejadian
sekitar 40-60% berisiko mengalami diabetes melitus tipe II. Prevalensi ini
digunakan sehingga seringkali sulit ditemukan deteksi kasus dari diabetes mellitus
sebanyak 1,8%. Rumah Sakit Umum Sundari merupakan salah satu Rumah Sakit
1
2
didapatkan ada ibu hamil yang terdeteksi beresiko diabetes gestasional (Dinkes
Sumut, 2020). Rumah Sakit Sumatera Barat telah melakukan skrining terhadap
3536 wanita hamil, hasil penelitian didapatkan (19%) mengalami diabetes melitus
cacat bawaan atau bayi >4000 gram, dan adanya riwayat preeklampsia. Pasien
dengan faktor risiko tersebut perlu diperiksa lebih lanjut sesuai standar diagnosis
ditegakkan bila kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dl (disertai gejala klasik
hiperglikemia) atau kadar glukosa darah puasa >126 mg/dl atau kadar glukosa 2
jam setelah TTGO >200 mg/dl atau kadar HbA1C >6,5%. Hasil yang lebih rendah
trimester kedua kehamilan, sensitivitas insulin menurun hingga 80%. Kadar HPL
bertambahnya kadar asam lemak bebas dalam darah, yang akhirnya menyebabkan
3
gestasional agar tidak terjadi komplikasi selain faktor dari dukungan keluarga,
mengetahui kondisi dirinya akan berusaha untuk mengubah pola hidupnya dengan
yang lebih baik, sehingga diharapkan dapat mencegah teejadinya komplikasi yang
mellitus pada kehamilan di Dusun IV”. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang penyakit diabetes melitus pada kehamilan dengan kategori cukup.
Kunci sukses untuk mengatasi diabetes dalam kehamilan yaitu dengan menjaga
agar kadar glukosa darah tetap normal. Diabetes yang tidak terkendali, terutama
pada masa awal kehamilan, dapat mengakibatkan bayi mengalami cacat bawaan,
bera badan berlebihan, lahir mati, dan gangguan kesehatan lainnya seperti gawat
pada kehamilan di Puskesmas Sedayu”. Hasil penelitian ibu hamil yang memiliki
mellitus dan komplikasinya, karena selain dari pengalaman. Ibu hamil yang
pegetahuan cukup ini disebabkan ibu kurang aktif mendapatkan informasi tentang
4
diabetes mellitus, terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit
beberapa terapi seperti modifikasi diet dan gaya hidup, monitoring glukosa,
olahraga, terapi insulin dan pemberian obat seperti metformin dan glyburide.
diabetes gestasional masih terdapat kontroversi. OHAs dan Food and Drug
Inggris atau USA selama kehamilan dengan diabetes gestasional. Hal ini terjadi
terdapat efek samping obat pada janin dalam jangka waktu yang lama. Namun
wawancara kepada 5 orang ibu hamil, didapatkan beberapa ibu hamil dengan
sebalikya melakukan pegaturan pola makan dan rutin kontrol gula darah, kontrol
tekanan darah serat berat badan sebelum hamil, dan ibu belum mengetahui
a. Bagi Peneliti
diabetes gestasional.
b. Bagi Responden
khususnya tentang diabetes gestasional pada ibu hamil di Desa hambiri Gunung
Tua.
Dapat menjadi bahan evaluasi bagi petugas pelaksana Kesehatan Ibu dan
kepada ibu hamil, sehingga pemantauan dan pemahaman ibu hamil tentang
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
menyeluruh, memiliki metode yang logis dan terurai secara sistematis. Sedangkan
penuh kehati-hatian dan teratur terhadap suatu objek atau subyek tertentu untuk
berfikir dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tetapi, keingintahuan yang
(2012), hubungan ilmu pengetahuan dan penelitian ini sebagai hasil dan proses
ilmiah yaitu cara yang benar berdasarkan fakta serta empiris, objektif dan logis.
7
8
pengetahuan:
pembuktian lagi.
Cara yang biasa dilakukan oleh manusia saat sebelum ditemukan cara
dengan metode ilmiah. Cara ini dilakukan oleh manusia pada zaman dulu kala
pengetahuan baru. Cara-cara tersebut yaitu melalui: cara coba salah (trial and
error), secara kebetulan, cara kekuasaan atau otoritas, pengalaman pribadi, cara
akal sehat, kebenaran melalui wahyu, kebenaran secara intuitif, melalui jalan
Cara ilmiah ini dilakukan melalui cara-cara yang sistematis, logis dan
ilmiah dalam bentuk metode penelitian. Penelitian dilaksanakan melalui uji coba
terlebih dahulu sehingga instrumen yang digunakan valid dan reliabel dan hasil
dan moral dan mengedepankan kejujuran. Hasil penelitian harus dilaporkan apa
adanya, tidak boleh memutarbalikkan fakta penelitian agar sesuai keinginan atau
merekayasa hasil uji statistik sesuai dengan keinginan atau kepentingan tertentu.
Selain menjunjung etika dan moral, seorang peneliti harus memahami landasan
ilmu, yaitu pondasi atau dasar tempat berpijaknya keilmuan (Masturoh dan Nauri,
2018).
dasarnya semua ilmu pengetahuan tidak terlepas dari tiga problem filosofis
2018) yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
b. Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila
e. Sintesis (Synthesis)
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
f. Evaluasi (Evaluation)
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan
a. Pendidikan
dan kemampuan baik itu secara formal maupun non formal yang berlangsung
sikap dan tata laku kelompok dan juga upaya untuk mendewasakan manusia
akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari
media massa. Semakin banyak informasi yang diterima, maka semakin banyak
b. Informasi/media massa
which one is apprised or told: intelligence, news”. Kamus lain juga mengartikan
informasi sebagai sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang
fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu sehingga status ekonomi ini akan
orang-orang tanpa melalui penalaran tentang baik atau buruknya sesuatu yang
d. Lingkungan
Hal tersebut terjadi karena adanya interaksi balik ataupun tidak, yang akan
e. Pengalaman
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
f. Usia
Usia memberi pengaruh terhadap daya tangkap dan pola seseorang. Oleh
sebab itu, semakin bertambah usia maka akan semakin berkembang pula daya
membaik.
yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
memperoleh jawaban yang tegas seperti : “ya” diberikan nilai 1, “tidak” diberikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai kesembilan
kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat gangguan kehamilan
yang kebetulan unik. Pada kehamilan resiko tinggi terdapat adanya satu atau lebih
faktor resiko, baik dari pihak ibu maupun janinnya yang dapat memberi dampak
kurang menguntungkan bagi ibu dan janin (Indriyani, 2016). Kehamilan risiko
tinggi adalah suatu keadaan di mana kehamilan itu dapat berpengaruh buruk
terhadap keadaan ibu atau sebaliknya, penyakit ibu dapat berpengaruh buruk pada
janinnya, atau keduanya ini saling berpengaruh. Kehamilan risiko tinggi (high risk
normal ini berkaitan dengan beberapa respons khas terhadap ingesti glukosa.
Sebagai contoh, setelah asupan glukosa melalui makan, ibu hamil memperlihatkan
glukagon yang lebih besar. Hal ini tidak dapat dijelaskan oleh penurunan
Respons ini konsisten dengan keadaan resistensi insulin perifer yang dipicu oleh
kebutuhan energi untuk ibu dan janin. Perubahan hormonal ditandai dengan
insulin ibu tidak optimal dan terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi
terhadap efek insulin. Efek dari resistensi insulin ini mengakibatkan kadar gula
darah ibu hamil tinggi sehingga terjadi diabetes gestasional. Keadaan ini dapat
berdampak pada janin, sebab kadar gula darah ibu akan mempengaruhi gula darah
2.3.1 Pengertian
pemenuhan kebutuhan energi untuk ibu dan janin. Perubahan hormonal ditandai
insulin ibu tidak optimal dan terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi
terhadap efek insulin. Efek dari resistensi insulin ini mengakibatkan kadar gula
16
darah ibu hamil tinggi sehingga terjadilah diabetes gestasional. Keadaan ini dapat
berdampak pada janin, sebab kadar gula darah ibu akan mempengaruhi gula darah
selama masa kehamilan sampai proses persalinan. Kondisi ini umumnya terjadi
pada trimester kedua atau trimester ketiga. Diabetes gestasional terjadi ketika
tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk mengontrol kadar glukosa (gula)
darah selama masa kehamilan. Kondisi ini merupakan salah satu komplikasi
kehamilan yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayi (Prawirohardjo, 2016).
didiagnosis memiliki gula darah yang tinggi dan gejala diabetes lain yang muncul
selama kehamilan. Kondisi ini mengakibatkan komplikasi pada ibu dan bayi
2.3.2 Etiologi
kondisi ini diduga terjadi karena tubuh memproduksi lebih banyak hormone
estrogen, HPL (human placental lactogen), growth hormone dan kortisol selama
sehingga resistensi insulin trejadi karena efek desentisasi insulin dari hormone
plasenta dan jaringan adipose ibu. Fungsi insulin untuk mentransferkan glukosa
darah kedalam set terhambat oleh hormone plasenta dan jaringan adipose. Hal ini
meningkatkan produksi insulin, akan tetapi pad akasus dibetes mellitus kehamilan
sel beta pancreas tidka mapu mengimbangi resitensi insulin sehingga terjadi
peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Diabetes mellitus yang idak
darah terlalu tinggi (hiperglikemia). Tanda dan gejala tersebut antara lain :
c. Mulut kering
d. Mudah lelah
g. Kesemutan
tidak merasakan gejala apapun. Sehingga perlu dilakukan deteksi dini untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyakit diabetes mellitus gestasional pada ibu
f. Melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari >4,5 kg pada kehamilan
sebelumnya.
pertanyaan tentang gejala yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien dan
19
keluarga. setelah itu, dokter akan melakukan tes skrining dan diagnosis. Tes
atas. Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan pada ibu hamil yang tidak mengalami
Pada tes ini, dokter akan memeriksa kadar gula darah pasien 1 jam sebelum
dan setelah minum larutan glukosa. Bila hasil TTGO awal menunjukkan kadar
gula darah di atas 130-140 mg/dL, pasien akan dianjurkan untuk menjalani TTGO
lanjutan.
lebih tinggi dari tes awal. Setelah itu, kadar gula darah pasien diperiksa tiga kali
dalam 3 jam. Pasien dinyatakan menderita diabetes gestasional jika dua kali
Selain tes toleransi glukosa oral, dokter juga akan melakukan pemeriksaan
lainnya, diantaranya :
a. Tes HbA1c, untuk mengetahui rerata kadar gula darah dalam kurun waktu 3
bulan terakhir.
b. Tes urin, untuk mengetahui kadar protein, keton dan keratin dalam urin.
c. USG kandungan, untuk mengukur perkiraan panjang dan berat badan janin.
komplikasi hiperglikemia.
a. Diet
gula darah. Oasien akan dianjurkan untuk banyak mengonsumsi buah, syauran,
membatasi komsumsi makanan dan minuman yang mengandung lemak jenuh dan
gula tinggi.
b. Olahrga
darah. Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter
terkait jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Selain dapat
keluhab terkait kehamilan, seperti sakit punggung, kam, kaki bengkak, sembelit
c. Obat-obatan
Jika diet dan olahraga tidka efektif dalam menangani diabetes gestasional,
dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah. Obat
minum yang diresepkan dokter adalah metformin. Bila diperlukan, dokter juga
Selama trimester kedua dan ketiga, diabetes ibu dapat menjurus pada
nutrisi yang berlebihan dari bayi. Mempunyai bayi yang besar meningkatkan
mereka berada pada risiko yang meningkat untuk distosia bahu. Sebagai
tambahan, jika nutrisi bayi berlebihan terjadi dan hyperinsulinemia berakibat, gula
darah bayi akan rendah setelah kelahiran. Karena bayi tersebut tidak akan
Maulana (2018) pada umumnya, status diabetes pada ibu tidak memburuk
lebih baik dari pada yang tidak hamil, karena wanita hamil lebih sering
memeriksakan diri pada petugas kesehatan. Namun bagi yang tidak terkontrol
atau memeriksakan diri, ibu diabetes yang hamil memiliki resiko mengalami
glukosa sebelum konsepsi dan selama masa hamil dan komplikasi dipengaruhi
a. Abortus Spontan
Pertension (PIH)
Hal ini terutama jika sudah terdapat gangguan pada ginjal dan vaskuler.
Ibu dengan diabetes bersiko lebih besar terjadi persalinan prematur jika
d. Polihidramnion
kehamilanya.
e. Infeksi
Infeksi lebih umum terjadi dan lebih berat pada wanita diabetik yang
hamil, infeksi yang sering terjadi adalah vulvovaginitis kandida, infeksi saluran
kemih, infeksi panggul pada masa nifas, dan infeksi pada jalan lahir.
secsio caesaria karena adanya komplikasi yang terjadi bersamaan, gawat janin,
makrosemia (bayi besar) dan kegagalan induksi sebelum aterm (Ainy, 2018).
23
2. Komplikasi pada bayi
b. Lahir premature
e. Gangguan pernafasan
sebab penyakit ini berdampak langsung pada kesehatan ibu dan janin. Dampak
terkena diabetes tipe 2 atau terjadi diabetes gestasional yang berulang pada
b. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional berisiko tinggi
untuk terkena makrosomia, trauma kelahiran. Selain itu, bayi berisiko tinggi
Meski demikian, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan
b. Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan atau minuman yang
kesehatan.
mencegah jantung koroner, mencegah penuaan, dan juga bisa menurunkan kadar
mampu mengatasi penyakit diabetes militus, radang mulut hingga disentri. Jambu
monyet mengandung senyawa kimia antara lain, anacardic acid, dan cardol yang
bermanfaat sebagai anti bakteri dan antiseptic. Daunnya yang muda mangandung
vitamin A, C, kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi dan air.
risiko mereka, jika mereka mengonsumsi asam lemak omega-3 secara teratur.
yang poten, selektif dan reversibel. Secara sederhana, obat ini bekerja dengan cara
memperbaiki fungsi sel beta pankreas (sel yang memproduksi insulin), dan sel
Dr. Neil Solomon dari Amerika telah meneliti 2434 penderita DM yang
dengan efek samping tidak ada. Manfaat pace selain untuk DM, tetapi uga untuk
hipertensi, nyeri rematik, mencegah kanker, sakit maag, asma, anti alergi, dan
lain-lain.
Menjalani senam Tai Chi ternyata bukan saja mendatangkan manfaat yang
luar biasa bagi orag sehat. Senam tradisional ini juga memberi manfaat signifikan
bagi para penderita diabetes tipe dua dan khususnya dalam mengontrol kondisi
kesehatan mereka.
26
Begitu banyak riset yang menunjukkan betapa makanan alami ini kaya akan zat-
bahkan menurunkan risiko serangan diabetes. Meski baru terbukti pada tikus,
penelitian. Variabel penelitian adalah sesuatu yang bervariasi yang dapat diukur.
BAB 3
METODE PENELITIAN
masih terdapat ibu hamil mengalami diabetes gestasional dan belum pernah
di Wilayah tersebut.
2023.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di Desa Hambiri
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi dan representatif dari populasi yang akan diteliti. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Hambiri Gunung Tua sebanyak 20
orang, teknik total sampling dipakai dalam penelitian ini dengan jumlah populasi
<100 orang.
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
(Hidayat, 2017).
29
kategori yaitu :
1. Data Demografi, secara umum berisi inisial nama, umur dan pendidikan.
soal).
soal).
c. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% (benar 0-11 soal).
Kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan”. Uji validitas pada penelitian ini
yaitu dengan Content Validity yaitu uji validitas yang dilakukan oleh ahli
30
kebidanan. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner pengetahuan ibu hamil
diabetes gestasional yaitu nilai koefisien kolerasi antara 0,471 lebih besar dari
koefisien kolerasi > 0,444 dan didapatkan hasil Cronbach Alpha 0.643.
responden.
a. Editing
dilakukan pengecekan ulang dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah
31
b. Coding
c. Skoring
d. Processing
Processing adalah proses setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar
pengolahan data di komputer, aplikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
e. Tabulating
(Sugiyono, 2017).
HASIL PENELITIAN
4.1 Analisa Univariat
mayoritas berumur 20-35 tahun 40 orang (78,9%) dan minoritas berumur <20
Hasil tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil
BAB 5
PEMBAHASAN
(78,9%) dan minoritas berumur <20 tahun sebanyak 2 orang (3,5%). Dapat
dilihat bahwa umur ibu merupakan salah satu faktor yang dapat berkontribusi
Umur individu yang dihitung mulai saat lahir sampai berulang tahun umur erat
Hal ini sesuai teori Wawan dan Dewi (2014) yakni semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang (ibu hamil) akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Na’im
dkk (2017) mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang diabetes melitus
pada kehamilan yang menyatakan bahawa proporsi paling banyak antara 21-35
tahun berjumlah 59 orang (83%) dan proporsi paling sedikit, dipengaruhi oleh
tingkatan umur.
umur ibu hamil ≥35 tahun 4,05 kali berisiko untuk menderita diabetes melitus
alat alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. Akan tetapi semakin
bertambahnya umur seperti > 35 tahun dapat menjadi resiko tinggi bagi ibu hamil.
35
matangnya cara berfikir seseorang tersebut akan tetapi pada umur tertentu atau
menjelang usia lanjut maka kemampuan penerima akan berkurang pula. Pada usia
dewasa terjadi perubahan gaya hidup, mulai dari pola makan/jenis makanan yang
karena itu, ibu perlu menghindari kehamilan pada usia risiko tinggi.
Hal ini sesuai teori Wawan dan Dewi (2014) pendidikan yakni upaya
meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian Ilyas dan Sri (2019) tentang
responden (10,9%). Hal ini didapatkan karena yang memiliki pendidikan tinggi
lebih patuh dalam melakukan diet diabetes melitus sehingga dapat mencegah
seseorang untuk mendapatkan ilmu, ilmu tersebut dapat merubah pola pikir
sesorang yang lebih posisitf. Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
untuk menerima informasi. Ibu yang berpendidikan tinggi (SMA dan Perguruan
berpendidikan rendah (SD dan SMP). Hal ini karena ibu dengan pendidikan tinggi
lebih mudah memahami dan lebih dapat menerima informasi yang didapatkan
kehamilan. Pengetahuan ibu yang cukup dan baik tentang tanda bahaya
kehamilan, tentunya akan patuh dalam melakukan pemeriksaan ANC setiap bulan,
dibandingkan ibu dengan pengetahuan yang kurang banyak sekali yang tidak
patuh dalam melakukan pemeriksaan ANC dan kurangnya minat ibu hamil untuk
mengetahui adanya informasi yang baru tentang hal-hal yan berhubungan dengan
tidak tahu tentang pengertian diabetes gestasional sebanyak 30 orang (52,6%) dan
kandungan gula dalam darah tinggi semasa hamil. Pengetahuan yang dimiliki oleh
ibu hamil tentang diabetes gestasional diperoleh melalui berbagai proses. Bukan
hanya dari pendidikan formal saja tapi juga pendidikan yang non-formal, salah
satunya yaitu melalui penyuluhan. Penyuluhan merupakan salah satu sarana bagi
ibu hamil untuk mendapatkan informasi mengenai kehamilan. Ibu hamil juga
tidak tahu tentang kelebihan berat badan sebelum hamil menjadi faktor resiko
diabetes gestasional selama kelahiran yaitu memiliki berat badan berlebih atau
keluarga yang menderita diabetes, memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau
hipertensi, melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari >4,5 kg pada kehamilan
hamil tidak mengetahui kelebihan berat badan dapat memicu terjadinya diabetes
pada kehamilan 75,6%. Pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes
informasi mengenai faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan dari sumber
38
biasanya lenyap setelah persalinan bayi. Keadaan tersebut dapat dicegah dengan
akan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dari pada usia yang
lebih muda, begitupun dengan pendidikan yang ditempuh, tetapi di usia muda
bukan berarti orang tersebut memiliki pengetahuan yang kurang dan sumber
pengetahuan saat ini sudah berkembang dengan baik yang harus didapat (Ilyas
merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
dimilikinya melalui proses belajar dalam pendidikan formal maupun informal. Hal
ini didukung penelitian orang lain Mulianda (2017) bahwa pengetahuan ibu hamil
pengetahuan yang cukup, tetapi memiliki kebiasaan gaya hidup yang kurang tepat
39
dan memiliki keterbatasan pengadaan bahan makanan tertentu, maka bisa saja
yang rendah akan mempengaruhi pola makan yang salah sehingga menyebabkan
membentuk tindakan seseorang lebih stabil daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia,
melalui media cetak, media elektronik dan juga dari tenaga kesehatan khususnya
BAB 6
4.2 Kesimpulan
4.3 Saran
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Responden
terkait diabetes gestasional dan waktu optimal untuk melakukan deteksi dini agar
ibu hamil tidak takut melakukan deteksi dini. Selain itu diharapkan pula
1
Na’im Zuhrotul. (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes
Mellitus Pada Kehamilan Di Puskesmas Sedayu I Dan Sedayu Ii
Kabupaten Bantul Yogyakarta. Naskah Publikasi Universitas Alma Ata
Yogyakarta
Nurrahmani Ulfa. (2018). Stop Diabetes. Yogyakarta: Familia
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarata: Salemba
Medika
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Pranumi,I.F. (2016). Gambaran Glukosa Darah Pada Kehamilan Trimester 3 .
Skripsi
Prawirohardjo. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Pudjo H. (2017). Keterlambatan Diagnosis Diabetes Mellitus Pada Kehamilan.
Jurnal 29 (3), Pp.281-285
Puskesmas Batunadua. (2021). Profil Puskesmas Batunadua. Kota
Padangsidimpuan
Putri Maggeria Dyah Matrika Tito., Pudjo Wahjudi dan Irma Prasetyowati.
(2017). Gambaran Kondisi Ibu Hamil Dengan Diabetes Mellitus Di RSD
Dr.Soebandi Jember Tahun 2013-2017. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol
6 (No 1) Januari 2018
Rahma Siti Nadia. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pertambahan
Berat Badan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Gestasional Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Puskesmas Kematana. Skripsi Thesis, Universitas Alma
Ata Yogyakarta
Rahmawati, F., Natosba,J., & Jaji. (2016). Skrining Diabetes Melitus Gestasional
dan Faktor Risikoyang Mempengaruhinya Vol 3, (2), Juli 2016
Rahmi Rafika. (2018). Deteksi Kehamilan Diabetes Mellitus Gestasional Pad
Aibu Hamil Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Skripsi Universitas
Sumatera Utara
Robson.S.E., Waugh, J. (2014). Patologi Pada Kehamilan, Alih Bahasa: Devi
Yulianti. Jakarta: EGC
Saefuddin, A.B. (2016). s. Jakarta: EG
Saldah Ifan., Wahiduddin dan Dian. (2012). Faktor Resiko Kejadian
Prediabetes/Diabetes Mellitus Gestasional Di RSIA Sitti Khadijah I Kota
Makassar. Jurnal Universitas Hasanuddin Makassar
Sih Ageng Lumadi dan Kalsum Sulaiman. (2017). Penerapan Nilai Faktor Resiko
Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Ibu Hamil Trisemester 2 dan 3. Journal Of
Nursing Care And Biomuleculer Vol 2 No 1 2017
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukmayani. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Ibu
Hamil Di Puskesmas Morose Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2018. Skripsi Politeknk Kesehatan Kendari Jurusan
Kebidanan Kendrai
Wawan. A dan M. Dewi. (2014). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
World Health Organization. (2020). Diagnostic Criteria and Classification of
Hyperglycaemia First Detected in Pregnancy. WHO/NMH/13.2
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES
GESTASIONAL DI DESA HAMBIRI GUNUNG TUA TAHUN 2023
□⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺
⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺
⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺
I. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah petunjuk pengisian dan pertanyaan sebelum menjawab
2. Menjawab pertanyaan dan memberikan tanda checklist (√) di kolom yang
telah tersedia.
3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban.
A. Identitas
Kode Kuesioner :
Alamat :
18. Luka sulit sembuh, dan kesemuatan pada saat kehamilan salah satu ciri-ciri…
47
a. Diabetes mellitus pada kehamilan
b. Hipertensi pada kehamilan
c. Penyakit Menular
d. Semua benar
19. Diabetes mellitus dapat dicegah dengan cara…
a. Mengatur pola makan dengan baik
b. Mengatur keseimbangan tubuh
c. Mengatur istirahat
d. Semua benar
20. Pengobatan diabetes mellitus pada kehamilan dapat dilakukan
dengan terapi…
a. Terapi dengan buah bengkoang
b. Terapi dengan sari mengkudu
c. Terapi dengan mengkonsumsi jambu monyet
d. Semua benar
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian di Desa Hambiri Gunung Tua
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Universitas
Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan Program Studi Kebidanan Program
Sarjana.
Nama : Rahmadahni Daulay
NIM 22061080
Hormat saya
Peneliti,
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan beraibat
negative terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden
pada penelitian ini.
…………………………...
MASTER DATA PENELITIAN
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Gestasional Di Desa Hambiri Gunungtua Tahun 2023
Frequencies
Statistics
Pengetahuan
Umur Responden Pendidikan Responden
N Valid 40 40 40
Missing 0 0 0
Frequency Table
Umur Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 20 Tahun 40 100.0 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S1 10 25.0 25.0 25.0
SD 4 10.0 10.0 35.0
SMA 15 37.5 37.5 72.5
SMP 11 27.5 27.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengetahuan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 4 10.0 10.0 10.0
Cukup 29 72.5 72.5 82.5
Baik 7 17.5 17.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
DOKUMENTASI