PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
OLEH :
i
HALAMAN PENGESAHAN
(Proposal)
Proposal penelitian ini telah disetujui untuk disiminarkan dihadapan tim penguji
Program Keperawatan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan
di Kota Padangsidimpuan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
Menarche pada Siswi Kelas V dan VI di MIN 1 Padangsidimpua”, Sebagai salah satu
Dalam proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti
terhormat:
2. Ns. Natar Fitri Napitupulu, M.Kep, selaku ketua program studi keperawatan
Sidempuan.
5. Ns. Adi Antoni, M.Kep, selaku ketua penguji yang telah meluangkan waktu
iii
6. Ns. Nanda Suryani Sagala, M.KM, selaku anggota penguji yang telah
tersayang, serta abang dan seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi
10. Kepada teman-teman yang telah banyak membantu dan member dorongan
Kritik dan saran yang bersifat membangun penelitian harapan guna perbaikan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
2.4.5 Hal Yang Harus Dilakukan Ketika Menghadapi Menarche ....... 33
2.4.6 Hal Yang Harus Dilakukan Saat Menstruasi .............................. 35
2.4.7 Fisiologi Menarche ..................................................................... 36
2.4.8 Siklus Menarche .......................................................................... 36
2.4.9 Gangguan Menstruasi Yang Harus Diwaspadai ......................... 36
2.5 Kerangka Konsep ................................................................................. 38
2.6 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 39
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 40
3.1 Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 40
3.2 Tempat dan Waktu penelitian ............................................................... 40
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 41
3.3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 41
3.3.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 41
3.3.3 Kriteria Sampel Penelitian .......................................................... 42
3.3.4 Pengalokasian Subjek Penelitian ................................................ 42
3.4 Alat Pengumpul Data ........................................................................... 42
3.5 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 43
3.6 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ..................................... 44
3.7 Pengolahan dan Analisa Data ............................................................... 46
3.7.1 Pengolahan Data.......................................................................... 46
3.7.2 Analisa Data ................................................................................ 47
3.8 Etika Penelitian ............................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR SKEMA
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
Remaja merupakan suatu masa individu berkembang dari saat pertama kali
perubahan fisik, perubahan emosi, tubuh, minat pola perilaku dan juga penuh
dengan masalah-masalah pada remaja, jadi remaja merupakan transisi dari masa
2022).
penampilan fisik, kekhawatiran, dan perasaan bahwa akan terjadi sesuatu yang
reproduksi usia 10-16 tahun dan telah memasuki usia awal remaja (Annisa, 2020).
Menarche merupakan hal normal bagi seorang wanita, tetapi akan menjadi
1
takut dan tidak siap menghadapi menstruasi. Anak akan merasa bingung tindakan
apa yang akan dilakukan ketika menarche itu datang (Fatmawati dkk, 2022).
Remaja putri dengan pengetahuan yang salah tentang self care personal
hygiene tidak dapat melakukan perawatan diri dengan benar saat menstruasi
(Ibrahim dkk., 2022). Maka dari itu, perlu diberikannya health education agar
jumlah sekitar 18% dari jumlah penduduk yang ada di dunia atau sekitar 1,2 milyar
2/3 Dari usia produktif, 17% adalah Remaja 10-19 tahun atau setara 46 juta,
dimana 48% adalah perempuan, 52% laki-laki, 51% berusia 10- 14 tahun 49%
menstruasi adalah proses biologis yang normal. Mereka justru baru mengenalnya
pada saat pertama kali mengalami menstruasi. Hal ini diperparah dengan fakta
bahwa anak perempuan sering kesulitan membeli atau mendapatkan pembalut saat
2
perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih, pada saat
tanda pubertas dan berlanjut hingga dicapainya kematangan seksual. Salah satu
perubahan fisiologis hal yang paling terjadi dalam kehidupan remaja adalah
menstruasi pertama, yang sering dikaitkan dengan masalah menstruasi (Eni, 2021).
yang disebut masa pubertas. Pubertas adalah sebuah tahapan perpindahan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya dimulai usia delapan tahun
sampai sepuluh tahun, permulaan masa pubertas yang sering disebut sebagai
pematangan fungsi reproduksi, pada wanita ditandai dengan haid. Remaja putri
2022).
mendapat menarche rata-rata pada usia 12 tahun dan ada juga yang baru berusia 8
tahun sudah memulai siklus haid namun jumlah ini sedikit sekali. usia menarche
12-13 tahun di perkotaan adalah sebesar 39.8% dan pedesaan sebesar 34.8%
(Depkes, 2019).
3
meningkat 6,8% dari tahun sebelumnya, berdasarkan data kemenkes sepanjang
kecemasan lebih dari 23.000 mengalami depresi dan sebanyak 1.193 jiwa
tahun 20,0%. Terdapat kejadian menarche lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun
dan kejadian menarche yang lebih lambat hingga usia 20 tahun, serta 7,9%
responden tidak menjawab atau lupa. Selain itu, sebanyak 7,8% responden
usia menarche terjadi pada usia 13-14 tahun dan terjadi pada 37,5% anak-anak di
Indonesia.
informasi yang akan sangat bermanfaat bagi dirinya, serta kurangnya perhatian
4
khususnya menstruasi. Pengetahuan remaja putri mengenai menarche
mempengaruhi personal hygiene saat menstruasi (Ety, Suriah, and Fairus, 2019).
Persiapan diri yang lainnya yang bisa anak dapatkan di luar lingkungan
sudah didapatkan sejak di bangku sekolah dasar, namun saat ini masih jarang
2024).
menstruasi saat belajar atau bermain di sekolah, tanpa ada persiapan bahkan
anak menangis, malu, takut, cemas, tidak jarang sebagian dari mereka merasa tidak
nyaman dengan keadaan tersebut dan tidak mau menerima fakta ini (Ariana, 2020).
Dampak yang sering timbul ketika anak mengalami menarche yaitu merasa
cemas, terkejut, sedih, takut, kecewa, malu, khawatir dan bingung. Masa depan
sangat tergantung pada kondisi kesehatan organ reproduksi wanita. Namun, bila
5
reproduksinya menjadikan seorang anak perempuan tidak selalu mampu bersikap
informasi bahwa siswi-siswi tersebut menyatakan takut, kaget, dan bingung apa
yang akan dilakukan ketika mendapat mensturasi pertama kali, karena mereka
gangguan dan siklus menstruasi). Saat terjadi menstruasi mereka malu untuk
memberikan pengetahuan kepada remaja putri untuk mengetahui apa yang harus
kesehatan tentang menstruasi remaja putri akan merasa siap dan tidak takut atau
6
Pendidikan kesehatan dapat didefinisikan sebagai proses mengubah
karena individu dapat menerima atau menolak apa yang diberikan perawat (Niman
Susanti, 2020).
untuk membina dan meningkatkan sumber daya manusia baik fisik, mental,moral
usaha kesehatan masyarakat yang lain khususnya peran tenaga kesehatan dalam
bahwa rata-rata usia mereka adalah 10-12 tahun. sebanyak 26 siswi sudah
7
Berdasarkan pada masalah diatas, penulis tertarik meneliti tentang pengaruh
tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche pada siswi kelas V dan VI di MIN
1 Padangsidimpuan ?
padangsidimpuan.
kesehatan.
8
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini secara teoritis di harapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengarahan tentang menarche dan juga bermanfaat untuk siswi sehingga bisa
menarche.
9
d. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya,
remaja.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan Kesehatan
kebiasaan, sikap dan pengetahuan pada diri manusia unuk mencapai tujuan
dinamis, sebab individu dapat menerima atau menolak apa yang diberikan oleh
Pendidikan kesehatan adalah upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh perawat
sebagai salah satu bentuk implementasi keperawatan pada individu, keluarga dan
keluarga dan masyarakat dapat mengalami perubahan dalam cara berfikir, cara
mencegah terjadinya atau terulangnya penyakit dan membenuk prilaku hidup sehat
11
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu bentuk intervesi kesehatan
mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok maupun masyarakat dalam
diberikan oleh perawat mencakup domain kognitif, attiude dan psikomotor dari
yang optimal. Dengan kata lain pendidikan kesehatan bertujuan mengajarkan setiap
individu untuk hidup dalam kondisi terbaik dengan beruaya keras untuk mencapai
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu peran perawat yang amat penting,
dengan keterbatasan informasi tentang penakit yang dialami atau perilaku hidup
sehat akan sulit melakukan perawatan terhadap penyakit yang dialami atau
12
kesehatan yang efektif. Penddikan kesehatan yang diberikan kepada inidividu secara
berubah.
b. Menyadarkan individu tentang apa yang dapat dilakukan atas adanya masalah,
d. Menjadikan kesehatan sebagai nilai-nilai harus yang ada ditanamkan dalam diri
individu.
penyakit.
masyarakat.
13
2.1.3 Kegiatan Pendidikan Kesehatan
setting area layanan kesehatan sperti klinik, puskesmas, balai pengobatan, sekolah-
sekolah, rumah sakit, tempat kerja, panti sosial, dan area komunitas. Sedangkan
individu yang sakit. Pemeberian pendidikan kesehatan pada individu yang sehat
bertujuan agar kondisi kesehatan tetap optimal dan pendidikn kesehatan pada
individu yang sakit bertujuan agar proses pemulihan dapat lebih optimal (Niman
Susanti, 2020).
sendiri.
14
anggota keluarga dengan penyakit kronik yang telah mendapatkan pendidikan
Informasi dan edukasi pada keluarga klien juga sangat penting. Pedidikan
penyakit klien. Adanya pemahan dari keluarga akan membantu klien dalam
pada keluarga meliputi tanda gejala penyakit dan cara perawatan pasien (Niman
Susanti, 2020).
15
Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan :
a. Faktor lingkungan
halaman rumah, saluran air, kandang hewan dan ventilasi dapat mempengaruhi
status kesehatan.
b. Lingkungan perilaku
Perilaku individu baik yang berasal dari diri sendiri atau pengaruh budaya, nialai
kesehatan.
d. Faktor keturunan
individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Seifert dan Hoffnung
(1987), periode ini umumnya dimlai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa
pertumbuhan fisik, yaitu sekitar 20 tahun. Usia remaja berada dalam usia 12 tahun
16
sampai 21 tahun bagi wanita, da 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria (Marliani
Rosleny, 2016).
Menurut Hurlock (1964) Remaja awal (12/13 th – 17/18 th), remaja akhir
didasarkan pada usia kesuburan (fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku
pada remaja pria, dan WHO membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja
awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun (Marliani Rosleny, 2016).
2.2.2 Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan
terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder. Perubahan ini di
tandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi
perubahan pada penis, skrotum, testis, prostate glang, seminal vesicles. Perubahan
ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingg mampu untuk reproduksi,
dan perunaham ini di tandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya
2016).:
17
a) Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
b) Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai
paha, dan betis. Pada wanita mulai menunjukan mekar tubuh yang
d) Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-14
remaja pria. Akibatnya, dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun
e) Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 tahun – 14/15 tahun). Biasanya
remaja menuju dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 17-22 tahun.
berhubungan dengan orag tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-
2016).
18
Adolessense berasal dari kata adolescere yang artinya “tumbuh”, atau
emosional, seksual, dan fisik. Pada masa Adolessense ini adalah masa
terjadinya proses peralihan dari masa remaja atau pemuda kemasa dewasa. Jadi
masa ini merupakan masa penutup dari masa remaja atau pemuda. Masa ini
tidak berlangsung lama, oleh karena itu dengan kepandaiannya, seseorang yang
dalam waktu relatif singkat ssekali telah sampai kemasa dewasa (Marliani
Rosleny, 2016).
a) Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat
dalam masa remaja awal. Bagi remaja pria pada usia 20 tahun dan remaja
menunjukan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat
badan) lebih awal dan cepat berakhir dari pada orang tuanya kecenderungan ini
19
disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan
Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15-17 tahun, sekran sekitar 12-4
tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia
23-24 tahun dan perempuan pada usia 19-20 tahun, sekarang laki-laki mencapai
tinggi maksimum pada usia 18-20 tahun dan perempuan pada usia 13-14 tahun
kepribadiannya.
20
2.2.5 Tugas perkembangan pada remaja
b. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis
f. Mencapai sistem nilai dan etik tertentu sebagai pedman tingkah lakunya.
yang di pengengaruhi oleh alam bahwa sadar dan belum diketahui secara khusus
ada objek yang spesifik sehingga orang merasakan suatu persaan was-was
(khawatir) seolah-olah ada suatu yang buruk akan terjadi dan pada umumnya
yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya
21
yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering kabur dan sulit
untuk menunjukan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakaan
22
a. Kecemasan Ringan
b) Kewaspadaan meningkat
kretifitas
meningkat sedikit, gejala ringan ada lambung, muka berkerut, serta bibir
bergetar.
23
g) Respon prilaku dan emosi : tidak dapat duduk tenang, remor halus pada
b. Kecemasan sedang
f) Reson biologis : sering napas pendek, nadi ekstra sisol dan tekanan
24
h) Respon perilaku dan emosi : gerakan tersentak-sentak, terlihat lebih
tegas, bicara banayk dan lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak
aman.
c. Kecemasan berat
sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berfikir tentang hal yang
memusatkan pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul pada
tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat tidur
tidak mu belajar secara efektif berfokus pada dirinya sendiri dan keinginnn
25
c) Respon kognitif : tidak mampu berikir berat lgi dan membutuhkan
terjadi pada keadaan ini adalah susah bernafas, dilaasi pupil, palpitasi,
Titik, 2015):
a) Respon fisiologi : nafas pendek, rasa tercekik, dan palpitasi, sakit dada,
memahami situasi.
26
c) Respon perilaku dan emosi : agitasi, mengamuk dan marah, ketakutan
dengan 4. Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959 yang
tersinggung.
sendiri
27
d. Ganggun tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur
konsentrasi.
panas di perut.
28
n. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar,
dengan kategori :
1= tidak pernah
(tidak pernah mengalami sama sekali gejala sesuai pertanyaan
dibawah)
2= kadang-kadang
(kadang-kadang mengalami gejala sesuai pertanyaan dibawah)
3= sering
(sering mengalami gejala sesuai pernyataan dibawah tetapi tidak
dirasakan setiap hari)
4= selalu
(selalu mengalami gejala sesuai pernyataan dibawah yang dirasakan
secara terus menerus dan setiap hari)
29
2.4 Menarche
kemampuan untuk menghasilkan sel telur (dalam fase oosit) untuk dilepaskan ke
oviduct melalui peristiwa ovulasi. Pada sebelum ovulasi, uterus mempersiapkan diri
untuk terjadinya implantasi dengan mempertebal dinding rahim. Oleh karena itu
tidak terjadi pembuahan dan implantasi maka oosit meluruh disertai meluruhanya
usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja ditengah masa pubertas sebelum
b. Anovalotoir menstruasi pada 1-2 tahun atau lebih sebelum menstrusi yang
teratur, tetapi tidak semua remaja karena terdapat beberapa remaja yang
30
c. Darah yang keluar berwarna lebih muda dan jumlah yang tidak terlalu
banyak
Berikut ini adalah tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa
d. Demam
f. Keputihan
kelenjar dibawah otak depan dan indung telur (ovrium) (Haryono, 2016).
31
2.4.3 Usia Menarche
Pada umumnya menstrusi pertama pada remaja putri terjadi pada usia 11 tahun
namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada sebelum atau sesudah usia 11
bervariasi. Terdapat kecenderungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi yang
pertama kali pada usia lebih muda. Ada yang berusia 12 tahun saat ua mendapat
menstruasi pertama kali, tapi ada juga yang 8 tahun sudah memulai siklusnya. Bila
usia 16 tahun baru mendapat menstruasi pun dapat terjadi secara global, perempuan
mengalami menstruasi dini (premature). Hal ini disebabkan faktor internal dan
Hal ini juga berkolerasi dengan faktor eksternal seperti asupan gizi pada makanan
Menarche biasanya terjadi antar usia 12-13 tahun, yaitu dalam rentang usia
10-16 tahun. Dalam keadaan normal menarche diawali dengan periode pematangan
yang dapat memakan waktu 2 tahun. Selama selang waktu itu, terjadi perkembangan
payudara, pertumbuan rambut pubis dan axilla, dan pertumbuhan badan ynag cepat
32
2.4.4 Perasaan Tentang menstruasi Pertama
Sering kali seorang remaja malu, cemas dan takut ketika mendapatkan
menstruasi pertama yang di sebut menarche, ada juga remaja yang mempersepsikan
tidak bebas, hal ini merupakan efek psikologis dari mentruasi informasi atau
Haid pertama yang dilami para remaja putri akan mengalami banyak
ketakutan dan kekhawatiran. Salah satunya nyeri haid yang sering dialami pada saat
haid pertama atau kedua. Rasa sakit bagian bawah perut hingga pinggul, punggung
bagian bawah atau paha. Hal ini sangat wajar dialami separuh perempuan, namun
sekitar 10% perempuan mengalai rasa sakit yang hebat hingga perlu meminum obat
2015) :
33
e. Jaga kebersihan daerah kewanitaan dengan baik karena pada saat haid
pembuluh darah dalam rahim akan mudah terinfeksi dan kuman dapat
sehat
yang sehat dan bergizi dalam menu sehari-hari. Seperti bayam, brokoli
menstruasi.
dan K
i. Ikan, ikan kaya akan asam lemak omega-3 dan merkuri yang baik unuk ubu
pembalut di dalam tas untuk jaga-jaga bila tiba-tiba menstruasi itu datang. Pilihlah
pembalut yang nyaman dan tidak menibulkan iritasi pada kulit (Haryono, 2016).
34
2.4.6 Hal Yang Harus Dilakukan Saat Menstruasi
biasanya sangat lembab. Jadi, setiap habis buang air kecil, buang air besar, ketika
mandi dan saat mengganti pembalut, basulah dengan hati-hati bagian diantara bibir
Tujuannya untuk membersihkan bekas darah, bekas keringat dan bakteri yang
ada disekitar vulva. Saat membasuh daerah kewanitaan, lakukan dengan cara yang
benar yaitu dari arah depan (vagina) kebelakang (anus). Jika dilakukan dari
belakang kedepan maka akan menyebabkan bakteri yang disekitar anus terbawa
masuk kevagina. Jangan lupa sebelum pakai celana, keringkan dengan handuk atau
biasanya ini terjadi pada hari 1-3 menstruasi. Penggunaan pembalut yang baik
adalah paling lama 6 jam. Kaau mudah berkeringat, gantilah setiap 3 jam sekali
(Haryono, 2016).
sumber penyakit atau sumber bakteri yang akhirnya dapat menyebabkan gatal-gatal
35
2.4.7 Fisiologi Menarche
Titik, 2015).
normal adalah 28 hari ditambah atau dikurangi 2-3 hari (Lestari Titik, 2015).
Umumnya jarak siklus berkisar dari 15-45 hari dengan rata-rata 28 hari. Lamanya
berbeda-beda antar 2-8 hari dengan rata-rata 4-6 hari (kusmiran, 2011 dalam buku
normal, adanya hal-hal yang perlu diwaspadai jika ada perubahan yang cukup
36
signifikan. Menstruasi apa yang perlu dikhawairkan dan segera diperiksakan ke
dokter. Ada tanda-tanda menstruasi yang tidak normal, yaitu (Hayono, 2016) :
a. Jika usia sudah mencapai 16 tahun tapi belum juga mengalami menstruasi
pertama.
b. Periode menstruasi anda yang biasanya ada tiba-tiba berhenti, padahal tidak
hamill.
d. Panjang siklus menstruasi terpisah lebih lama dari 35 hari atau kurang dari 21
hari, terhitung sejak hari pertama perdarahan menstruasi terjadi hingga ke hari
perdarahan lagi.
g. Mengalami kram berat secara mendadak yang tidak seperi biasanya. Kondisi
ini umumnya di alai 50 persen wanita selam 1 atau 2 hari saat menstruasi.
lebih.
37
j. Menstruasi darah menggumpal, pada usia remaja, hormon seksul ekstrogen
Cemas
Ringan
Pendidikan kesehatan dengan metode :
Cemas
1. Metode pendidikan individual sedang
2. Metode pendidikan massa
3. Metode pendidikan kelompok Cemas berat
Panik
Kecemasan
Faktor yang mempengaruhi kecemasan : Menghadapi Menarche
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pengalaman
4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan
kesehatan
38
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: Berpengaruh
2.6 Hipotesis
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pendekatan pre test and post test kontrol group design, untuk membandingkan efek
perlakuan pada kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol. Pada
kedua kelompok diawali dengan pre test dan setelah pemberian perlakuan
40
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah seluruh anak perempuan usia 10-12 tahun kelas V, dan VI di MIN 1
sampling quota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
taro Yamane dengan tingkat signifikan 10% yang dihitung sebagai berikut:
rumus :
𝑛
n = 𝑁𝑑2 +1
73
n=
73(0.1)2 +1
sww
n = 42,1 ≈ 42
keterangan :
N :Jumlah populasi
n :Jumlah sampel
41
3.3.3 Kriteria Sampel Penelitian
sampel yaitu :
mentruasi
42
Kuisioner penelitian ini adalah kuisoner terbuka, Kuisioner berisi tentang
sebanyak 14 soal.
1. Peneliti melakukan pre test dengan instrument penelitian yang digunakan pada
kedua kelompok.
43
3.6 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional
1. Variabel penelitian
2. Defenisi operasional
Defenisi operasional pada penelitian ini ada pada tabel sebagai berikut :
44
ningkatkan 5. tanda dan
kesehatan gejala
mentruasi
Kecemasan Gangguan Perasaan yang HARS Ordinal Skor untuk
alam perasaan akan timbul (Hamilton jawaban
ketakutan atau sesuai skala anxiety tingkat
kekhawatiran kecemasan ratting kecemasan
yang menda- HARS seperti: scala ) :
lam dan berke- 1. perasaan 1. nilai 0 :
lanjutan tidak cemas satudarigej
mengalami 2. ketegangan ala
gangguan 3. ketakutan 2. nilai 1:
dalam menilai 4. gangguan satu dari
realistis, tidur gejala
kepribadian 5 gangguan 3. nilai 2:
masih tetap. kecerdasan sedang
6. perasaan atau lebih
depresi dari
7. gejala separuh
somatic gejala
4. nilai 3 :
berat atau
lebih dari
separuh
gejala
5. nilai 4 :
sangat
berat di
mana
semua
gejala ada
Hasil dari
skor :
1.normal
(HARS
<6)
2.
kecemasan
ringan
(skor
45
HARS 6-
14)
a. Editing
b. Coding
beberapa katagori sehingga memudahkan melihat arti suatu kode dari suatu
variabel.
c. Entry
d. Tahap Cleaning
melihat ada data yang hilang (missing) dengan melakukan list, dan data yang
sudah di entry benar atau salah dengan melihat variasi data atau kode yang
digunakan.
46
3.7.2 Analisa Data
a. Analisa Univariat
Padangsidimpuan.
47
b. Analisa Bivariat
Penelitian ini menggunakan Uji paired T-test, uji ini digunakan untuk
responden agar terhindar dari segala bahaya serta ketidaknya mananfisik dan
1. Self determinan
48
menggunakan kode pada lembar observasi dan mencantumkan tanda tangan
3. Kerahasiaan (confidentialy)
responden tidak akan di sebar luaskan ke orang lain dan hanya peneliti yang
4. Keadilan (justice)
Responden harus di perlakuan secara adil awal sampai akhir tanpa ada
diskriminasi, sehingga jika ada yang tidak bersedia maka harus dikeluarkan.
Asas kemanfaatan harus memiliki tiga prinsip yaitu bebas penderitaan, bebas
eksploitasi dan bebas risiko. Bebas penderitaan bila ada penderitaan pada
49
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh edukasi melalui
6. Malbeneficience
Menjamin bahwa penelitian ini tidak menimbulkan ketidak nyamanan,
50
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, F. R. (2020) “Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan
dalam Menghadapi Menarche pada Remaja Putri,” Universitas Andalas, 2020.
Ariana, R. (2020). Pendidikan Kesehatan Tentang Mentruasi Terhadap Kesiapan
Dalam Menghadapi Menarche pada Siswi Kelas V dan VI. 2, 1–23.
Darmayanti Wahyuningrut Ari, D. (2022). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Infeksi
Menular Seksual - Google Books (R. Y. Sabila (Ed.)).
Dayati. (2024). Volume 13 , No 1 2024 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN
DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA ANAK KELAS V
DAN VI DI UPT SD N 2 PANUTAN KECAMATAN PAGELARAN
KABUPATEN PRINGSEWU MENARCHE IN GRADE V AND VI CHILDREN
AT UPT SD N 2 ROLE MODELS OF. 13(1), 78–88.
Eni, D. D. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menstruasi terhadap
Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche pada Siswi di SD Negeri 02 Buntar.
Jurnal Stethoscope, 2(1), 70–74. https://doi.org/10.54877/stethoscope.v2i1.837
Eni, D. D. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menstruasi terhadap
Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche pada Siswi di SD Negeri 02 Buntar.
Jurnal Stethoscope, 2(1), 70–74. https://doi.org/10.54877/stethoscope.v2i1.837
Ety, Dusra, Suriah Suriah, And Fairus Fairus. 2019. “Perilaku Personal Hygiene
Remaja Putri Suku Nuaulu Dalam Tradisi Pinamu Di Kabupaten Maluku
Tengah.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 14(1): 31–35.
Fatmawati, L., Syaiful, Y., &Tamada, M. (2022).Pendidikan Kesehatan Meningkatkan
Pengetahuan Dan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi Usia 9-12
Tahun. Journals of Ners Community, 13(1), 51-63.
Febrina, R. (2020). Edukasi menstruasi pada remaja putri di pondok pesantren.Jurnal
Abdimas Kesehatan (JAK), 2(3), 201-204.
Hayono, Rudi.(2016). Siap Menghadapi Menstruasi & Menopause. Gosyen
Publishing, Yogyakarta
https://www.google.co.id/books/editio
Ibrahim, A. A., Attia, A. A., Mohammed, A. F., &Sc, B. (2022).Self-Care Practices
Regarding Prevention of Reproductive Tract Infection among Female
Adolescent.Egyptian Journal of Health Care, 13(2), 137–157.
Kemenkes RI, (2020). Manejemen Kebersihan Menstruasi Perlu Di Pahami. Nur
51
Lestari, Titik.(2015). Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Nuha Medika, Yogyakarta
Marliani, Rosleny.(2016). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Pustaka Setia,
Bandung
Martin, W., Zaini, H., Barat, U. S., Barat, S., &Artikel, I. (2021). JURNAL NTHN :
Nan Tongga Health and Nursing. 16(1), 10–15.
Niman, Susanti.(2020). Promosi Dan Pendidikan Kesehatan, CV Trans Info Media,
Jakarta
Niman, Susanti.(2020). Promosi Dan Pendidikan Kesehatan, CV Trans Info Media,
Jakarta
Proverawati, A. (2022). Menarche: Menstruasi Pertama Penuh Makna. Nuha
Medika.//libakbid.latansamashiro.ac.id/index.php?p=show_detail&id=136
6&keywords=
Sarwono, Sarlito W.(2016). Psikologi Remaja. PT Raja grafindo Persada, Jakarta
UNICEF.(2021). Profil Remaja 2021.Unicef, 917(2016), 1–2.
https://www.unicef.org/indonesia/media/9546/file/Profil Remaja.pdf
Wade, Carole. Dkk.(2014). Edisi Kesebelas Jilid 2 Psikologi. Erlangga
52
KUESONER
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI
MENARCHE PADA SISWI KELAS V DAN VI DI MIN 1
PADANGSIDIMPUAN
Tanggal Pengumpulan Data :
No Responden :
53
3. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang tanda-tanda datangnya
menstruasi?
Buku Internet/Media sosial
Orangtua/keluarga Teman/Sekolah
Lainnya…..
4. Bagaimana perasaan anda jika nanti anda pertama kali mendapat
informasi?
Takut/cemas Biasa Saja
Bingung Tidak Tahu
Malu
5. Siapakah yang memberitahukan anda mengenai kebersihan saat
menstruasi?
Ibu/orangtua Internet/Media sosial
Saudara perempuan Teman/Sekolah
Lainnya …..
C. Kuesoner Kecemasaan
Keterangan :
Kuesoner tingkat kecemasaan diisi sesuai dengan keadaan yang anda alami
menjelang menstruasi pertama. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan
mengklik kotak yang telah disediakan pada google form.
Petunjuk pengisian :
1= tidak pernah
(tidak pernah mengalami sama sekali gejala sesuai pertanyaan dibawah)
2= kadang-kadang
(kadang-kadang mengalami gejala sesuai pertanyaan dibawah)
3= sering
54
(sering mengalami gejala sesuai pernyataan dibawah tetapi tidak dirasakan
setiap hari)
4= selalu
(selalu mengalami gejala sesuai pernyataan dibawah yang dirasakan secara
terus menerus dan setiap hari)
No Pernyataan 1 2 3 4
(tidak (kadang- (sering) (selalu)
pernah) kadang)
1. Saya merasa mudah
tersinggung saat ditanyai
tentang menstruasi
2. Saya merasa tegang jika
nanti menstruasi pertama
datang
3. Saya merasa takut jika
nanti menstruasi pertama
datang
4. Saya merasa susah tidur
dan terkadang mimpi
buruk saat memikirkan
mengenai mentruasi
pertama
5. Saya membayangkan
sesuatu yang buruk
terjadi jika nanti
menstruasi pertama
datang
55
6. Saya merasa sedih jika
mengalami menstruasi
dini
7. Saya merasa gugup saat
ditanyai tentang
menstruasi
8. Saya merasa malu saat
ditanyai tentang
menstruasi pertama
9. Saya merasa jantung
berdebar –debar saat
teman saya menceritakan
pengalaman
menstruasinya
10. Saya sering menarik
napas panjang jika
membayangkan
menstruasi pertama
datang
11. Saya merasa tiba-tiba
sakit perut saat
mendiskusikan tentang
mentruasi
12. Saya merasa ingin buang
air kecil ketika teman
saya menceritakan
56
pengalaman
menstruasinya
13. saya merasa berkeringat
dingin ketika
mendiskusikan tentang
menstruasi
14. Saya merasa gelisah
memikirkan jika nanti
mentruasi pertama
datang
57
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Dengan hormat,
royhan padangsidimpuan,
Nim : 20010031
yang akan saya lakukan, kerahasian data bapak/ibu/saudara/i akan sangat kami
jaga dan informasi yang kami dapatkan akan saya gunakan untuk kepentingan
penelitian ini.
Padangsidimpuan, 2024
Peneliti
58
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
saudara sakina fitri Halima hrp, mahasiswa semester VII Program Studi Sarjana
mengijinkan anak saya menjadi responden dalam penelitian tersebut, secara sukarela
mestinya.
Padangsidimpuan, 2024
Peneliti Responden
( ) ( )
59