Oleh :
MAYANG SAFUTRI WARDHANI
NIM.181.0054
Oleh :
MAYANG SAFUTRI WARDHANI
NIM.181.0054
NIM : 1810054
Anak Usia Sekolah Di SD Islam Raden Patah Surabaya” saya susun tanpa
melakukan plagiat dengan peraturan yang berlaku di Stikes Hang Tuah Surabaya.
Jika kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiat saya akan
Mayang Safutri
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 1810054
Patah Surabaya
menyetujui bahwa proposal ini diajukan dalam sidang guna memenuhi sebagian
Pembimbing I Pembimbing II
Dini Mei Widayanti., S.Kep., Ns., M.Kep. Sapto Dwi Anggoro., S.Pd.,M.Pd.
Tanggal :
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal dari :
NIM : 1810054
Patah Surabaya
Surabaya , dan dinyatakan dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
Mengetahui
Pembelajaran Tatap Muka Pada Anak Usia Sekolah Di SD Islam Raden Patah
mendapat bantuan dan bimbingan moril maupun materil dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Ibu Dr. AV Sri Suhardiningsih S.Kep., M.Kes. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan
Studi S1 Keperawatan.
2. Puket1, Puket 2 dan Puket 3, Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah memberi
3. Ibu Puji Hastuti, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan S1 Keperawatan.
4. Ibu Dini Mei Widayanti., S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing I yang
proposal ini.
5. Bapak Sapto Dwi Anggoro., S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II yang telah
6. Seluruh dosen, staf dan karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
7. Kepala sekola, guru dan wali murid di SD Islam Raden Patah Surabaya yang
8. Ayah (Wardono), Ibu (Margi Utami), dan Adik saya tercinta beserta keluarga
10. Teman-teman angkatan 24 dan semua teman-teman yang telah membantu dan
Surabaya, 2022
Mayang Safutri
NIM 1810054
DAFTAR TABEL
\
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Sistem model adaptasi Roy............................................
29
PENDAHULUAN
secara jarak jauh atau dalam jaringan (daring) kini telah kembali
tatap muka ini perlu adanya kepatuhan protokol kesehatan yang ketat.
setiap hari dan diberbagai tempat, baik didalam ataupun luar rumah.
hal baru dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada tahap ini
mana yang benar dan salah (Arif Rohman Mansur, 2019) Sehingga
1
perannya memberikan segala hal yang dapat membantu
orang tua sering lupa untuk mengingatkan cuci tangan terlebih dahulu
sehari -hari.
serta vaksinasi dosis 2 lansia di kabupaten atau kota lebih dari 50%.
berdasar hasil asesmen dan izin orang tua siswa. Berdasarkan studi
masker saat diluar rumah, tidak mencuci tangan apabila anak setelah
beraktivitas diluar rumah, dan para orang tua juga jarang memberikan
al., 2020) . Peran orang tua menurut Ihsani & Santoso (2020)
alat pelindung diri berupa masker ketika keluar rumah. Alat pelindung
pembelajaran tatap muka perlu adanya sarana cuci tangan dan sabun
Surabaya.
1. Bagi Responden
Pandemi Covid-19.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai konsep, landasan teori, dan berbagai aspek
yang terkait dengan topik penelitian, meliputi : 1) Konsep Peran Orang Tua,
Peran Peran adalah perilaku yang terkait dengan status tersebut. Peran
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan
merupakan hasil dari suatu ikatan perkawinan yang sah yang dapat
Orang tua sendri adalah ayah atau ibu yang menjadi pendidik utama dan
pertama bagi anak-anaknya, karena orang tualah yang pertama kali menerima
hidup anak”. Kepribadian orang tua tentunya menjadi pusat perhatian yang
tertentu. Orang tua akan berperan aktif untuk menunjang keberhasilan anak.
Hal ini bisa dicapai dengan bagaimana peran orang tua memberi motivasi,
anaknya. Kebiasaan belajar yang baik dan disiplin diri harus dimiliki anak,
selain itu kebutuhan untuk berprestasi tinggi dan berdaya saing tinggi harus
selalu ditanamkan pada diri anak sedini mungkin. Jika hal ini telah dilakukan
Semua aktivitas orang tua selalu di pantau dan dijadikan contoh oleh anak
baik dari prilaku atau kebiasaan orang tua yang baik maupun yang buruk,
secara sengaja atau tidak sengaja anak akan mudah meniru baik dari apa yang
mereka lihat dan dengar. Oleh sebab itu orang tua harus menjadi panutan dan
teladan yang baik bagi anak. Menurut Wibowo (2012, dalam Novita et al.,
2016), “pendidikan karakter sebaiknya harus dimulai sejak anak usia dini.
Adapun pihak yang paling bertanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan
Mereka merupakan orang yang paling dekat dengan anak dengan anak
sehingga kebiasaan dan segala tingkah laku yang terbentuk dalam keluarga
menjadi contoh dan dengan mudah ditiru anak”. Untuk dapat menjalankan
peran tersebut secara maksimal, orang tua harus memiliki kualitas diri dengan
tanggung jawab yang sangat ringan. Orang tua harus bertanggung jawab
mereka agar menjadi orang yang utama dan mereka terpelihara dari segala
bentuk kesengsaraan hidup di dunia dan ahirat. Orang tua bertanggung jawab
Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua
rohani dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat
membahayakan dirinya.
3. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
manusia.
anak ke arah keselamatan latih batin akan lebih efektif jika dibantu dengan
kondusif dalam jiwa anak bagaikan mengukir di atas batu yang sulit dihapus.
terbentuk melalui karakter bersifat inside-out, dalam arti bahwa perilaku yang
Selain itu menurut (Trisnawati & Sugito, 2020) pada pandemi (Covid-19)
melindungi, dan peninjau anak agar mampu melaksanakan hidup sehat. Selain
itu orangtua juga menemani anak pada saat melaksanakan tugas atau belajar
pada saat ini peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mendidik anak saat
arah penerimaan dan mematuhi suatu pelaturan. Selain itu, Kohlberg (dalam
Permata Sari Mela, 2021) percaya aspek moral tidak dibawah sejak lahir,
Adapun peranan orang tua dalam keluarga yang diungkapkan oleh Covey
Orang tua adalah contoh atau model bagi anak. Tidak dapat disangkal bahwa
contoh dari orang tua mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi anak.
dia menjawab : “ada tiga prinsip, yaitu pertama contoh, kedua contoh dan
ketiga contoh”. Orang tua merupakan model yang pertama dan terdepan bagi
anak (baik positif dan negatif) dan merupakan pola bagi “way of life” anak.
Cara berfikir dan berbuat anak dibentuk oleh cara berfikir dan berbuat orang
tuanya. Melalui “Modelling” anak akan belajar tentang sikap proaktif, sikap
2. Mentoring
kepada orang lain secara mendalam, jujur, pribadi dan tidak bersyarat.
mendorong orang lain untuk bersikap terbuka dan mau menerima pengajaran,
karena dalam diri mereka telah tertanam perasaan percaya. Orang tua
anak, rasa aman atau tidak aman, dicintai atau tidak dicintai. Ada lima cara
d. praying: mendoakan orang lain dengan ikhlas dari jiwa yang paling
dalam,
3. Organizing
yaitu orang tua seperti perusahaan yang memerlukan tim kerja dan
4. Teaching
mengalami tentang apa yang mereka kerjakan dan alasan tentang mengapa
Ernawati, 2020).
dilakukan berdasarkan keinginan orang lain atau melakukan apa apa yang
diantaranya :
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
2. Motivasi
menjaga kesehatan ibu hamil dan janin, keinginan ini biasanya hanya pada
tahap anjuran dari petugas kesehatan, bukan atas keinginan diri sendiri.
Semakin baik motivasi maka semakin patuh ibu hamil dalam mengkonsumsi
3. Dukungan keluarga
sebagai faktor dasar penting yang ada berada disekeliling ibu hamil dengan
Upaya ini sangat penting dilakukan, sebab ibu hamil adalah seorang individu
perkawinan dan hidup dalam sebuah bangunan rumah tangga dimana faktor
suami akan ikut mempengaruhi pola pikir dan perilakunya termasuk dalam
Menurut Alimul Hidayat (2011, dalam (Pratiwi, 2021), skala likert adalah
skala pengukuran yang dikembangkan oleh Likert pada tahun 1932. Skala
Tabel 1
Pengukuran kepatuhan menurut skala likert
Menurut Sarwono (2011, dalam Astuti, 2014) ) ada tiga indikator untuk
1. Konformitas yaitu cara merubah sikap dan tingkah laku agar sesuai dengan
diakui otoritasnya
3. Ketaatan yaitu seseorang yang melakukan tingkah laku atas perintah orang
oleh segala pihak agar dapat beraktifitas secara aman pada saat pandemic
tetap dapat beraktivitas secara aman dan tidak membahayakan keamanan atau
1. Menggunakan masker
Menurut (Wati et al., 2020) APD adalah alat yang digunakan untuk
melindungi diri dan mencegah infeksi nosokomial. Salah satu APD yang
wajib digunakan saat pandemi adalah masker. Masker bagian dari alat
selalu digunakan ketika keluar rumah. COVID 19 adalah jenis virus yang
pandemi COVID 19 ini. Masker dapat menjadi penghalang pertama jika ada
droplet/tetesan baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Alat pelindung
mulut dan hidung dengan bahan yang dapat menyaring masuknya debu atau
uap. Mekanisme yang terjadi adalah dengan cara menangkap partikel atau
udara yang melewati masker menjadi bersih dari partikulat (Zahroh, 2020).
2. Menggunakan handsanitizer
Alternatif lain yang bisa dilakukan selain mencuci tangan adalah dengan
2008 dalam (Nakoe et al., 2020) handsanitizer yaitu sebuah produk berbentuk
gel yang memiliki kandungan antiseptik sebagi pembersih tangan yang jika
food and drug administration (FDA) bahwa hand sanitizer bisa membunuh
pericikan air ludah dari orang yang terkena infeksi, maka dalam hal ini
sesama, hal ini sesuai dengan instruksi presiden yang menghimbau untuk
sebisa mungkin tidak keluar rumah, social distancing dapat diartikan mejaga
atau percikan air liur kontaminasi droplet pada jarak yang dekat dengan orang
yang terinfeksi.
menghindari kerumunan.
antara siswa dengan guru, serta siswa dengan siswa lainnya. Pembelajaran
pada siswa dengan menggunakan metode pembelajaran tatap muka. (Lale .G,
2020)
kelas. Siswa akan aktif bertanya kepada guru jika ada masalah dalam
pelajaran. Hal ini sangat penting untuk memiliki pemahaman yang jelas
c. Komunikasi
yang baik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa itu
sendiri.
a. Seperti disuapi
sulit untuk fokus pada pembelajaran mereka. Karena siswa masih sulit
kesehatan
Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12 tahun (Santrock, 2011), sedangkan
menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah merupakan anak usia 6-12 tahun
permulaan usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah, dengan demikian anak
lingkungannya. Hal-hal baru yang dialami oleh anak-anak yang sudah mulai
Karakteristik anak usia sekolah menurut (Supariasa, 2016) yaitu anak usia
sekolah (6-12 tahun) yang sehat memiliki ciri di antaranya adalah banyak
bermain di luar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi, serta beresiko
terpapar sumber penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat. Secara fisik
dalam kesehariannya anak akan sangat aktif bergerak, berlari, melompat, dan
sebagainya. Akibat dari tingginya aktivitas yang dilakukan anak, jika tidak
beberapa masalah gizi yaitu di antaranya adalah malnutrisi (kurang energi dan
yodium.
kebutuhan hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa
hidupnya. Kelima tingkatan itu dari yang paling bawah adalah sebagai
berikut :
2. Need for self-security and security (kebutuhan akan rasa aman dan
3. Need for love and belongingness (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan
bentuk kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, mencintai dan dicintai,
4. Need for self-esteem (kebutuhan akan rasa harga diri) Kebutuhan akan rasa
penghargaan baik itu dari diri sendiri ataupun orang lain. Setiap individu
membutuhkan untuk merasa kompeten dan berguna serta pada saat yang
sama membutuhkan pengakuan atas nilai dan kompetensi yang kita miliki
dari orang lain. Kegagalan untuk diakui oleh diri sendiri ataupun orang
menjadi apa saja yang mampu kita raih, motif yang mendorong kita untuk
teori kebutuhan secara umum baik itu dari anak-anak hingga kebutuhan orang
perkembangan fisik anak usia Sekolah Dasar yang bersifat individual, pada
masa ini kebutuhan anak bervariasi seperti porsi makanan dan minuman
meningkat. Karena pada masa ini perkembangan tubuh dan kognitif anak
dan pertahanan diri, anak usia Sekolah Dasar memasuki tahapan pendidikan
Sekolah Dasar terutama yang duduk di kelas tinggi, anak sudah ingin
untuk disayangi dan menyayangi teman. Tidak hanya rasa kasih kepada
berupa perangko, komik, kartu dan sebagainya dan koleksi tersebut dirawat
tumbuh pada masa anak membentuk gang atau kelompok bermainnya. Anak
pada masa ini akan cenderung mengikuti aturan dari kelompok bermainnya.
Kebutuhan untuk memiliki ini tidak terbatas pada pemilikan teman saja, tetapi
juga terhadap benda miliknya dan benda milik teman sekolahnya. Namun
demikian, pada masa ini anak masih menggantungkan dirinya kepada orang
berprestasi. Kebutuhan ini terasa mulai dominan pada anak di kelas tinggi. Di
harus mendapat perhatian dari orang tua dan guru, mengingat wadah untu
non akademis.
2.5.4 Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah Dasar
seperti belajar, menalar, berpikir, dan berbahasa. Proses terus menerus untuk
sangat subjektif pada anak usia dini dan anak usia dini, dan objektif pada
didik menguasai pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga anak mampu
dan lingkungan.
Seorang anak tidak dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak
bisa langsung menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan
Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi
Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,
yaitu :
keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan. Model konsep atau teori
mampuAdaptasi
Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :
1. Self Care.
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
peningkatan kebutuhan.
termasuk peran dari perawat dan pasien dalam hubungan melakukan self
keperawatan..
yang ketat oleh pendidik di tengah wabah covid 19 yang masih ada bahkan
masa covid-19. Pembelajaran tatap muka ini sehingga adanya peran orang tua
contoh dalam penggunaan masker yang benar, mencuci tangan sebelum atau
sesudah keluar dan saling menjaga jarak . karena dengan pembelajaran tatap
muka ini dengan kepatuhan protokol yang ketat sangat berpengaruh bagi
lingkungan dan agar terhindarnya suatu penyakut yang tidak diinginkan, dan
Menurut teori model konsepe keperawatan orem ada tiga tahap proses
keperawatan adanya peran oran orang tua dengan mendidik anak usia sekolah
untuk mematuhi protokol kesehatan pada masa pembelajaran tatap muka pada
masa pandemi, dengam tingkata peran orang tua akan adanya hasil
protokol kesehatan yang ketat, maka orang tua wali murid harus siap dan bisa
Indikator :
1. Memakai Masker
2. Menjaga jarak
3. Mencuci tangan
Kepatuhan protokol
kesehatan meningkat
Keterangan:
: Berhubungan : Berpengaruh
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada Hubungan Peran Orang Tua
METODE PENELITIAN
sectional, yaitu pengukuran data yang hanya dilakukan satu kali dan dibatasi
Pera Orang
Tua
Deskripsi
Uji Interpretasi
Variabel
Hubungan Makna/Arti
Kepatuhan Protokol
Kesehatan
Teknik Sampling
Probability Sampling dengan pendekatan Simple Random Sampling
Sampel
Orang Tua dan Siswa kelas 1-6 SD Islam raden Patah Surabaya yang
memenuhi kriteria sampel
Pengumpulan Data
Variabel Terikat
Variabel Bebas
Kepatuhan Protokol Kesehatan
Peran Orang tua (kuesioner)
(observasi)
Pengolahan Data
Editing, Coding, Skoring, Entry Data, Cleaning
Analisa Data
Uji Spearman Rho
Populasi dalam penelitian adalah semua objek atau kelompok yang akan
diteliti (Shukla, 2020). Populasi dalam penelitian ini adalah Orang Tua siswa
dalam penelitian ini adalah Orang Tua dan siswa kelas1-6 yang memenuhi
1. Kriteria Inklusi
adalah:
disediakan.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi tetapi
sebagai berikut:
Rumus :
Keterangan :
n : besar sampel
N : besarnya populasi
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 158 orang.
4.4.4 Teknik Sampling
Menurut Datta (2018) teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk
yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian secara acak tanpa
membeda-bedakan status.
situasi atau fenomena alam (Shukla, 2018). Dalam penelitian ini terdapat
memengaruhi nilai variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Menurut Shukla (2018) variabel terikat adalah variabel yang nilainya dapat
berubah karena adanya perubahan nilai dari variabel lain. Variabel terikat
3. Peran
orang tua
kurang jika
nilai 0-4
2. Variabel Perilaku yang 1. Memakai Kuesioner Ordinal Skor:
Terikat: diterapkan dengan Masker Ya: 1
Kepatuh dengan tindakan 2. Menjaga Tidak: 0
an sesuai dengan jarak Kategori:
1.
Protokol penerapan protokol 3. Mencuci
Kepatuhan
Kesehata kesehatan tangan protokol
n kesehatan
tinggi jika
nilai 10-15
2.
Kepatuhan
protokol
kesehatan
sedang jika
nilai 5-9
3.
Kepatuhan
protokol
kesehatan
rendah jika
nilai 0-4
4.7 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Data
a. Kuesioner Demografi
mencakup inisial nama, usia, jenis kelamin, usia orang tua, pendidikan
orang tua atau pekerjaan orang tua, kota atau kabupaten domisili.
Kuesioner Peran Orang tua diperoleh dari hasil penelitian dan hasil
Dimana r hitung > dari r tabel (Muhammad Yusuf & Lukman Dari
s, 2019).
Kuesioner Peran Orang tua ini telah dilakukan uji validitas dan
digunakan.
penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian (Hikmah, 2020) dan telah
Interpretasi hasil dari kuesioner ini didapat dari perhitungan sendiri secara
dan reliabilitas oleh peneliti pada 10 responden dan didapatkan hasil r hitung
digunakan.
Kuesioner akan disebarkan oleh peneliti sendiri melalui berbagai media sosial
adalah pemeriksaan hasil kuesioner, tabulasi data, olah data, dan memutuskan
hasil.
pengolahan data.
4. Pembersihan (Cleaning)
aplikasi agar saat pelaksanaan analisis tidak terjadi kesalahan dan dapat
1. Analisa Univariat
setiap variabel yang diteliti dengan membuat tabel distribusi frekuensi dari
masing-masing variabel.
2. Analisa Bivariat
analisa bivariat uji non parametrik dengan metode Spearman rho Taraf
signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05 yang artinya jika ρ < α maka
secara online kepada calon responden yang sesuai kriteria. Jika calon
jika calon responden tidak bersedia, maka dapat mengabaikan atau tidak
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
harus dijamin dan dijaga oleh peneliti. Penyajian dan pelaporannya hanya
Lampiran 1
NIM : 1810054
Agama : Islam
Email : mayangayunda6@gmail.com
Riwayat Pendidikan
Persembahan :
1. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha
2. Kedua orang Tua saya tercinta dan tersayang (Bapak Wardono dan Ibu
3. Untuk bude saya (Ida Rahayu) dan semua keluarga ku tersayang yang
4. Untuk Ibu Dini dan Bapak Sapto yang selama penyusunan proposal/skripsi
curhatanku.
penelitian ini.
Lampiran 3
Lampiran 4
Kepada Yth.
Tatap Muka Pada Anak Usia Sekolah Di SD Islam Raden Patah Surabaya”.
`Pada penelitian ini, peneliti akan memberikan jenis kuesioner yang berisikan
Informasi atau keterangan yang saudara berikan akan dijamin kerahasiannya dan
akan digunakan untuk kepentingan ini saja. Apabila penelitian ini telah selesai,
Mayang Safutri
Lampiran 5
Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk ikut berpartisipasi sebagai
responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Prodi S1- Keperawatan
Stikes Hang Tuah Surabaya atas nama:
NIM : 1810054
1. Saya telah diberi informasi atau penjelasan tentang penelitian ini dan
informasi peran saya.
2. Saya mengerti bahwa catatan tentang penelitian ini dijamin
kerahasiaannya. Semua berkas yang dicantumkan identitas dan jawaban
yang akan saya berikan hanya diperlukan untuk pengolahan data.
3. Saya mengerti bahwa penelitian ini akan mendorong pengembangan
tentang “Hubungan Peran Orang Tua Dengan Kepatuhan Protokol
Kesehatan Selama Pembelajaran Tatap Muka Pada Anak Usia Sekolah Di
SD Islam Raden Patah Surabaya”. Oleh karena itu saya secara suka rela
menyatakan ikut berperan serta dalam penelitian ini.
Surabaya , 2022
Peneliti Responden
LEMBAR KUISIONER
Petunjuk Pengisian :
3. Isilah dengan cara memberikan tanda centang (√) pada salah satu kolom
yang tersedia
A. Karakteristik Responden
1. Nama Inisial :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
14. Anak tidak perlu menjaga jarak jika tidak ada tenaga
kesehatan yang mengawas
Correlations
item_1 Pearson
1 .048 .a .429 -.429 .218 -.429 -.089 -.089 .356 .218 -.535 -.218 .048 -.089 .085
Correlation
Sig. (2-
.896 . .217 .217 .545 .217 .807 .807 .312 .545 .111 .545 .896 .807 .816
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_2 Pearson
.048 1 .a -.048 -.429 .218 .048 -.089 -.089 -.089 .218 .356 -.218 .048 .356 .297
Correlation
Sig. (2-
.896 . .896 .217 .545 .896 .807 .807 .807 .545 .312 .545 .896 .312 .405
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_3 Pearson
.a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Correlation
Sig. (2-
. . . . . . . . . . . . . . .
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_4 Pearson
.429 -.048 .a 1 .429 -.218 -.524 -.356 .535 .089 -.218 -.356 -.218 .429 .089 .233
Correlation
Sig. (2-
.217 .896 . .217 .545 .120 .312 .111 .807 .545 .312 .545 .217 .807 .517
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_5 Pearson
-.429 -.429 .a .429 1 -.218 .048 -.089 .802** -.089 -.327 -.089 .218 .524 .356 .403
Correlation
Sig. (2-
.217 .217 . .217 .545 .896 .807 .005 .807 .356 .807 .545 .120 .312 .249
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_6 Pearson
.218 .218 .a -.218 -.218 1 .218 .000 .000 .408 .000 -.408 .600 .218 .408 .583
Correlation
Sig. (2-
.545 .545 . .545 .545 .545 1.000 1.000 .242 1.000 .242 .067 .545 .242 .077
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_7 Pearson
-.429 .048 .a -.524 .048 .218 1 .356 -.089 -.089 -.327 -.089 .655* -.429 -.089 .085
Correlation
Sig. (2-
.217 .896 . .120 .896 .545 .312 .807 .807 .356 .807 .040 .217 .807 .816
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_8 Pearson
-.089 -.089 .a -.356 -.089 .000 .356 1 -.250 -.667* .102 .167 .408 -.535 -.250 -.059
Correlation
Sig. (2-
.807 .807 . .312 .807 1.000 .312 .486 .035 .779 .645 .242 .111 .486 .870
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_9 Pearson
-.089 -.089 .a .535 .802** .000 -.089 -.250 1 .167 .102 -.250 .000 .802** .583 .734*
Correlation
Sig. (2-
.807 .807 . .111 .005 1.000 .807 .486 .645 .779 .486 1.000 .005 .077 .016
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_10 Pearson
.356 -.089 .a .089 -.089 .408 -.089 -.667* .167 1 .102 -.667* .000 .356 .167 .238
Correlation
Sig. (2-
.312 .807 . .807 .807 .242 .807 .035 .645 .779 .035 1.000 .312 .645 .508
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_11 Pearson
.218 .218 .a -.218 -.327 .000 -.327 .102 .102 .102 1 .102 -.500 .218 .102 .146
Correlation
Sig. (2-
.545 .545 . .545 .356 1.000 .356 .779 .779 .779 .779 .141 .545 .779 .688
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_12 Pearson
-.535 .356 .a -.356 -.089 -.408 -.089 .167 -.250 -.667* .102 1 -.408 -.089 .167 -.258
Correlation
Sig. (2-
.111 .312 . .312 .807 .242 .807 .645 .486 .035 .779 .242 .807 .645 .472
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_13 Pearson
-.218 -.218 .a -.218 .218 .600 .655* .408 .000 .000 -.500 -.408 1 -.218 .000 .291
Correlation
Sig. (2-
.545 .545 . .545 .545 .067 .040 .242 1.000 1.000 .141 .242 .545 1.000 .414
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_14 Pearson
.048 .048 .a .429 .524 .218 -.429 -.535 .802** .356 .218 -.089 -.218 1 .802** .721*
Correlation
Sig. (2-
.896 .896 . .217 .120 .545 .217 .111 .005 .312 .545 .807 .545 .005 .019
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item_15 Pearson
-.089 .356 .a .089 .356 .408 -.089 -.250 .583 .167 .102 .167 .000 .802** 1 .833**
Correlation
Sig. (2-
.807 .312 . .807 .312 .242 .807 .486 .077 .645 .779 .645 1.000 .005 .003
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Total_skor Pearson
.085 .297 .a .233 .403 .583 .085 -.059 .734* .238 .146 -.258 .291 .721* .833** 1
Correlation
Sig. (2-
.816 .405 . .517 .249 .077 .816 .870 .016 .508 .688 .472 .414 .019 .003
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
RELIABILITAS
N %
Excludeda 21 67.7
Total 31 100.0
Reliability Statistics
.604 16
Item-Total Statistics