SKRIPSI
OLEH :
YUNITA SARI
20061136
OLEH :
YUNITA SARI
20061136
SKRIPSI
Email : yunitasaridalimunthe1978@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
iv
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
ABSTRAK
Kecemasan muncul pada ibu hamil dan lebih sering terjadi pada trimester ketiga.
Dampak kecemasan dapat berbahaya pada ibu dan janin. WHO tahun 2019 sekitar 30%
ibu hamil trimester III mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran tingkat kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Godang
Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan
desain deskruptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di
Wilayah Kerja Puskesmas Aek Godang Kabupaten Padang Lawas Utara sebanyak 41
orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 41 orang
dengan menggunakan metode total sampling. Analisa yang digunakan adalah univariat.
Hasil analisa menunjukkan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan berada pada tingkat kecemasan ringan sebanyak 23 orang (56,1%), kecemasan
sedang sebanyak 13 orang (31,7%), dan kecemasan berat sebanyak 5 orang (12,2%).
Disarankan pada ibu hamil untuk meningkatkan antenatal care agar mempersiapkan ibu
hamil secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan.
v
MIDWIFE PROGRAM OF HEALTH FACULTY
AT AUFA ROYHAN UNIVERSITY IN PADANGSIDIMPUAN
The Description of Anxiety Level Third Trimester Pregnant Women In Facing Childbirth
In the Working Area of Aek Godang Public Health Center Kabupaten Padang
Lawas Utara 2021
ABSTRACT
Anxiety appears to pregnant women and more often in the third trimester. impact of
anxiety can be dangerous in mother and fetus. WHO year 2019 about 30% third trimester
pregnant women experiencing anxiety in the face of childbirth. The purpose of this
research is to identify anxiety level picture third trimester pregnant women in the face
of childbirthIn the Working Area of Aek Godang Public Health Center Kabupaten
Padang Lawas Utara 2021. The type of research is quantitative with a descriptive
design. The population in this study is all pregnant women in the third trimester In the
Working Area of Aek Godang Public Health Center Kabupaten Padang Lawas Utara
as many as 41 people. The sample in this study is third trimester pregnant women as
many as 41 people by using total sampling method. The analysis used is univariate.
The analysis results show pregnant women anxiety level third trimester in the face of
childbirth are at a mild level of anxiety as many as 23 people (56.1%), moderate
anxiety as many as 13 people (31.7%), and severe anxiety as many as 5 people
(12,2%). Recommended for pregnant women to improve antenatal care to prepare
pregnant women physically and mentally in the face of childbirth.
vi
KATA PENGANTAR
rangka penulisan skripsi yang menjadi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
2. Nurelila Sari Siregar, SST, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Padangsidimpuan.
5. Ns. Febrina Angraini Simamora, M.Kep selaku Ketua penguji yang telah
penelitian ini.
vii
6. Srianty Siregar, SKM, M.K.M selaku Anggota penguji yang telah
penelitian ini.
penelitian.
Padangsidimpuan.
9. Kedua Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSYARATAN .......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN.......................................................... iii
DAFTAR RIWAT HIDUP ................................................................................. iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI……................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xiv
ix
4.2 Analisa Univariat....................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ……………………………………..………….. 31
Table 3.2 Defenisi Operasional……………………………………………… 4
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Aek
Godang Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021……………. 7
Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Godang 38
Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2022……………………….
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ............................................................................. 30
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Nama
ASI Air Susu Ibu
Ha Hipotesis Alternatif
H0 Hipotesis Nol
Kala I Kala Pembukaan
Kala II Kala Pengeluaran Jani
Kala III Kala Pelepasan Plasenta
Kala IV Kala Pengawasan
WHO World Health Organization
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Kehamilan bisa sebagai krisis emosional bagi sebagian wanita, dan jika tidak
dikelola dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi maternal dan neonatal. Ada
banyak bukti yang menunjukkan bahwa banyak masalah pada somatik dan
psikologis, termasuk rasa takut, cemas, dan depresi yang berhubungan dengan
masa setelah persalinan dan ketika telah berperan menjadi ibu (Alza &
Ismarwati,
2017). Setiap kehamilan menimbul risiko kematian ibu, masalah kematian dan
kecemasan yang tinggi akan mempengaruhi hasil perkembangan saraf janin yang
berkaitan dengan perkembangan kognitif, emosi dan perilaku sampai masa anak –
1
2
selama hamil, dan 13,2% mengalami kecemasan dan depresi (Hasim, 2019).
Kecemasan sering terjadi pada ibu hamil sebesar 29,2% dibandingkan ibu
peningkatan risiko negatif pada ibu dan anak yang dilahirkan. Prevalensi
kecemasan pada ibu hamil diperkirakan antara 7-20% di negara maju sementara
pada negara berkembang dilaporkan 20% atau lebih (Sinesi dkk, 2019).
pada ibu hamil menjelang proses persalinan. Penelitian yang dilakukan pada ibu
27,5% cemas berat, dan 20% mengalami cemas sangat berat (Asnuriyati dan
Lenny, 2020).
sedangkan pada ibu yang melahirkan secara sectio caesarea sekitar 15 – 25%.
Secara umum penyebab kecemasan pada ibu hamil berhubungan dengan nyeri
Data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2020,
kecemasan dalam menghadapi persalinan sebanyak 25,4% tahun 2020. Pada tahun
2021 sebanyak 89 orang ibu hamil dengan kehamilan trimester ketiga sebanyak
41 orang.
kehamilan trimester III dan akan berpengaruh pada proses persalinan. Kecemasan
yang terjadi terus menerus juga dapat menyebabkan kesejahteraan janin menurun.
mengalami rasa sensitif, cenderung malas, butuh perhatian lebih, mudah cemburu,
rasa ansietas (kecemasan) dan kadang ibu khawatir bahwa bayi akan lahir
sewaktu-waktu. Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan bayi prematur
dari ibu hamil mengenai mitos yang didengar dari orang lain. Perasaan menjelang
persalinan berkaitan dengan perasaan takut atau tidak takut yang dialami oleh ibu
kesehatan terkait persalinan, dan dukungan suami maupun keluarga saat akan
Lestari (2016) “Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan”. Dari hasil penelitian bahwa ibu yang sudah pernah
kecemasan. Kecemasan ini terjadi karena berbagai faktor seperti ketegangan, rasa
tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang
tidak menyenangkan.
menghadapi persalinan”. Kecemasan pada ibu hamil trimester III dapat timbul
hingga saat persalinan, dimana pada periode ini ibu hamil merasa cemas terhadap
normal atau tidak normalnya bayinya lahir. Kecemasan pada ibu hamil
dikarenakan persepsi ibu yang kurang tepat mengenai proses kelahiran. Kelahiran
dipersepsikan sebagai proses yang menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang
luar biasa.
Upaya yang dilakukan untuk menghilangkan rasa cemas, yaitu harus ada
kepada ibu hamil selama proses kehamilan. Salah satu upaya yang dilakukan ibu
hamil agar rasa cemas dan persalinan berjalan dengan lancar dapat dikendalikan
dengan melakukan senam hamil. Melalui senam hamil, ibu hamil akan diajarkan
cara mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara relaksasi
fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang mempersiapkan ibu hamil
untuk mengalami apa yang terjadi selama persalinan dan kelahiran (Rusmita,
2018).
konsultasi dengan bidan, mencari informasi melalui media cetak dan audiovisual,
Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang proses persalinan yang didapat
5
oleh ibu dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan.
informasi kepada ibu hamil menjelang persalinan (Fazdria dan Meliani, 2014).
hamil trimester III, didapatkan ada beberapa ibu hamil mengalami cemas ringan
saat dalam menghadapi persalinan. Ibu hamil beranggapan bahwa pada saat
sakit. Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama antara pasien dan
dengan judul “gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
Wilayah Kerja Puskesmas Aek Godang Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun
2021.
Tahun 2021.
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
a. Bagi responden
b. Bagi peneliti
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Kehamilan normal berlangsung dalam
ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga
ke-
ketika mengetahui dia hamil, seperti kehamilan suatu penyakit, kejelekan atau
menjadi dasar perubahan psikis, melainkan kerentanan daya psikis seorang atau
lebih dikenal dengan kepribadian. Wanita hamil yang menerima atau sangat
estetika tubuhnya seperti gusar, karena perut menjadi membuncit, pinggul besar,
payudara membesar, capek dan letih. Tentu kondisi tersebut akan mempengaruhi
a. Perubahan Emosional
seksual karena letih dan mual, perubahan suasana hati seperti depresi atau
kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik, dan menurunnya
aktifitas seksual.
kelima kehamilan terasa nyata karena bayi sudah mulai bergerak sehingga ibu
sehat. Rasa cemas pada ibu hamil akan terus meningkat seiring bertambah usia
kehamilannya.
biasanya seperti apa yang akan terjadi pasa saat melahirkan, apakah bayi lahir
dan
10
perasaan seperti ini sangat sering terjadi pada ibu hamil. Sebaiknya kecemasan
b. Cenderung Malas
seperti gerakannya yang semakin lamban dan cepat merasa letih. Keadaan
c. Sensitif
Penyebab wanita hamil menjadi lebih sensitif ialah karena faktor hormon.
Reaksi wanita menjadi peka, mudah tersinggung, dan mudah marah. Apapun
perilaku ibu hamil dianggap kurang menyenangkan. Oleh karena itu, keadaan
seperti ini sudah sepantasnya harus dimengerti suami dan jangan membalas
d. Mudah Cemburu
terhadap suaminya, seperti ketakutan ditinggal suami atau suami pergi dengan
wanita lain. Oleh sabab itu, suami harus memahami kondisi istri dengan
Perhatian yang diberikan suami walaupun sedikit dapat memicu tumbuhnya rasa
f. Perasaan Ambivalen
terhadap perubahan selama masa kehamilan, rasa tanggung jawab, takut atas
g. Perasaan Ketidaknyamaan
h. Depresi
pesimis menghadapi masa depan. Penyebab timbulnya depresi ibu hamil ialah
i. Stress
Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi akar penyebab
fisiologis dan psikologis bayi. Sebaliknya, ibu hamil yang selalu berfikir positif
mudah marah.
12
j. Ansietas (kecemasan)
tentram yang disertai dengan gejala fisik. Ansietas adalah respons emosional
biasanya berhubungan dengan kondisi: kesejahteraan dirinya dan bayi yang akan
kehamilan, penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua, sikap memberi
dan menerima kehamilan, keuangan keluarga, support keluarga dan tenaga medis.
Selain itu, gejala cemas ibu hamil dilihat dari mudah tersinggung, sulit bergaul
dan berkomunikasi, stres, sulit tidur, palpitasi atau denyut jantung yang kencang,
sering buang air kecil, sakit perut, tangan berkeringat dan gemetar, kaki
k. Insomnia
perasaan tidak senang, kurang tidur, atau sama sekali tidak bisa tidur. Sulit tidur
sering terjadi pada ibu-ibu hamil pertama kali atau kekhawatiran menjelang
kelahiran. Gejala-gejala insomnia dari ibu hamil dapat dilihat dari sulit tidur, tidak
bisa memejamkan mata, dan selalu terbangun dini hari. Penyebab insomnia yaitu
stres, perubahan pola hidup, penyakit, kecemasan, depresi, dan lingkungan rumah
yang ramai. Dampak buruk dari insomnia yaitu perasaan mudah lelah, tidak
kekhawatiran atau perasaan tertekan dan tidak tenang, serta berpikiran kacau
dengan disertai banyak penyesalan. Hal ini sangat berpengaruh pada tubuh,
berkurang, hingga banyak manusia yang melarikan diri kealam imajinasi sebagai
Kecemasan juga merupakan suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak
nyaman, takut dan kekhawatiran terhadap ancaman yang akan datang yang
mungkin terjadi meskipun individu itu sendiri tidak mengerti mengapa emosi
individu tidak nyaman berupa perasaan takut dan kekhawatiran terkait bahaya
seorang individu. Freud membagi kecemasan kedalam tiga tipe yaitu kecemasan
a. Kecemasan realistic
Kecemasan realistic yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya nyata
b. Kecemasan neurotic
lepas dari kendali dan menyebabkan dia bernuat sesuatu yang dapat membuatnya
pengalaman yang diperoleh pada masa kanak-kanak terkait dengan hukuman atau
ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas jika dia
c. Kecemasan moral
Kecemasan moral yaitu rasa takut terhadap suara hati (super ego) orang-
orang yang memiliki super ego baik cenderung merasa bersalah atau malah jika
mereka berbuat berpikir sesuatu yang bertentangan dengan moral. Sama halnya
dengan kecemasan neurotic, kecemasn morla juga berkembang pada masa kanak-
kanak terkait dengan hukuman otoritas jika dia melakukan perbuatan yang
a. Kecemasan ringan
gejala antara lain: persepsi dan perhatian meningkat, waspada, sadar akan
stimulus internal dan eksternal, mampu mengatasi masalah secara efektif serta
15
tidur, hipersensitif terhadap suara, tanda vital dan pupil normal (Stuart, 2017).
b. Kecemasan sedang
yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Respon
fisiologi : sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, gelisah,
rangsangan luar tidak mampu diterima, berfokus pada apa yang menjadi
c. Kecemasan berat
cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak
dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi
sangat kurang, berfokus pada hal yang detail, rentang perhatian sangat terbatas,
tidak dapat berkonsentrasi atau menyelesai kan masalah, serta tidak dapat belajar
secara efektif. Pada tingkatan ini individu mengalami sakit (Stuart, 2017).
d. Panik
pemikiran yang rasional. Kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan jika
16
berlangsung lama dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian. Tanda
dan gejala dari tingkat panik yaitu tidak dapat fokus pada suatu kejadian
(Stuart,
2017).
1. Respon fisikologis
atau menurun.
c. Gastrointestinal yaitu hilang nafsu makan, mual, rasa tak enak pada
epigastrium, diare.
f. System kulit yaitu muka pucat, perasan panas/ dingin pada kulit, rasa terbakar
pelupa, cepat marah, kecewa, menangis dan rasa tidak berdaya, lemah, panik
(Hawari, 2017).
17
1. Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung dari mulai saat dilahirkan
sampai saat berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok dalam Donsu (2017),
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kuat seseorang akan lebih matang
dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang
lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup tinggi
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
Masa kehamilan reproduksi wanita pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga
periode, yakni kurun reproduksi muda (15-19 tahun) atau (35 tahun). Pembagian
ini didasarkan atas data epidemiologi bahwa risiko kehamilan dan persalinan baik
bagi ibu maupun bagi anak lebih tinggi pada usia kurang dari 20 tahun, paling
rendah pada usia 20-35 tahun dan meningkat lagi secara tajam lebih dari 35 tahun
(Rinata, 2018).
sesuatu akan semakin baik dan pengetahuan akan semakin bertambah, dan
tersebut kuranng informasi dan kurang inat untuk membaca (Suhada, 2019).
2. Pendidikan
diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju arah cita-cita
Suryani (2020) :
akan pola hidup, terutama dalam motivasi untuk sikap berperan serta dalam
kecendrungan lebih sadar untuk melakukan pemeriksaan dan lebih siap siaga bila
3. Pekerjaan
bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik
daripada ibu yang tidak bekerja. Status adalah urutan seseorang dalam
kelompok atau dalam suatu organisasi, status formal seseorang dalam kelompok
(Suryani,
2020).
keluarga. Ibu yang bekerja biasanya memperoleh informasi lebih banyak daripada
4. Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang dilahirkan atau jumlah anak yang
dari
satu kali.
20
c. Grande Multipara adalah wanita dengan paritas yang lebih tinggi. Biasanya
Paritas wanita yang baru pertama kali hamil biasanya masih mengalami
menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara mengatasi ketidaknyaman yang ibu
5. Status Kesehatan
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu hamil, serta
terjadi selama kehamilan. Bagi seorang ibu yang mengalami gangguan kesehatan
memiliki janin dengan resiko tinggi untuk kelainan bawaan kecemasan makin
pendidikan,
21
dan dukungan keluarga termasuk dukungan suami. Ibu hamil dengan usia kurang
dari 20 tahun atau lebihdari 35 tahun merupakan usia hamil resiko tinggi karena
dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin, sehingga dapat menimbulkan
yang menderita stres normal, pada orang yang menderita sakit fisik berat lama dan
kronik, dan pada orang dengan gangguan psikiatri berat. Kecemasan yang
berikut :
1. Farmakologis
menurunkan tanda dan gejala kecemasan tetapi mempunyai kerugian risiko adiksi.
2. Non Farmakologis
b. Relaksasi dapat menurunkan respon kecemasan, rasa takut, tegang dan nyeri.
aktivitas pengalihan.
Alat ukur tingkat kecemasan adalah kuesioner dengan sistem skoring yang
akan diisi oleh responden dalam suatu penelitian. Kuesioner yang sering dipakai
dalam
23
kehidupan subjek penelitian. Soal dalam kuesioner ini akan menanyakan tentang
perasaan dan pikiran responden dalam satu bulan terakhir ini. Anda akan diminta
Persalinan adalah proses keluarnya bayi, plasenta, dan selaput ketuban dari
uterus ibu. Menurut Sarwono, persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Berdasarkan
caranya, partus terbagi menjadi 2 yaitu persalinan (partus) normal dan partus
melalui jalan lahir dari rahim. Proses persalinan diawali dengan adanya
pembukaan dan dilatasi serviks yang terjadi akibat adanya frekuensi, durasi,
dan
24
kekuatan yang teratur pada kontraksi uterus. Kekuatan kontraksi uterus yang
muncul diawali dengan kekuatan yang kecil, dan terus meningkat mencapai
yang lengkap merupakan pembukaan yang siap untuk rahim ibu mengeluarkan
JNPK-KR (2014) menyatakan bahwa fase aktif pada kala satu persalinan
akan menunjukkan frekuensi dan lama kontraksi uterus yang akan meningkat
secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau
lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
cairan.
d. Kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga
terjadi:
e. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu: penyesuaian
f. Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan
cara:
2) Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi.
(2012) pada kala pengeluaran janin, his akan terkoordinir, kuat, cepat, dan
lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kala II pada primi: 1 ½ jam, pada multi
½ - 1 jam.
Kala III persalinan dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Proses lepasnya plasenta
d. Terjadi semburan darah secara tiba-tiba. Dalam waktu 5-10 menit seluruh
plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau
dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses
2016).
Kala IV dimulai dari saatnya lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Darah yang keluar selama
biasanya disebabkan oleh luka pada saat pelepasan plasenta dan robekan serviks
100-
300cc. Jika lebih dari 500cc, maka dianggab abnormal (Sondakh, 2016).
27
1. Power (Tenaga/Kekuatan)
otot-otot perut, kontraksi diagfragma, aksi dari ligament. Kekuatan power yang
adalah tenaga.
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, yang relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul yang relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus
a. Pengeluaran cairan
c. Sifat his teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar
kekurangannya.
lendir
28
a. Faktor hormonal
otot polos. Sehingga aliran darah berkurang dan hal ini menyebabkan atau
ini juga merangsang kontraksi uterus. Faktor struktur uterus atau rahim membesar
b. Faktor syaraf. Karena pembesaran janin dan masuknya janin ke panggul maka
d. Faktor nutrisi
Suplai nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan dikeluarkan.
e. Faktor partus
merusak jaringan atau digambarkan sebagai sesuatu yang merugikan (Solehati dan
Kosasih 2017).
masing-masing individu. Rasa nyeri yang dialami selama persalinan bersifat unik
pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain budaya, takut,
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan
adanya pembukaan mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan serviks ini
cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi
a. Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual terhadap rasa
sakit. Rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui,rasa takut terhadap hal
persalinan (tanpa pendamping) dan rasa takut atas kegagalan persalinan dapat
menambah kecemasan.
b. Kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah
tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stress disbanding
wanita yang rileks dalam reaksi rasa sakit. bebrapdan percaya diri.
30
c. Kelelahan ibu yang suudah lelah selama beberapa jam persalinan, mmungkin
d. Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam reaksi sakit. Beberapa
sesuai.
ini
adalah:
BAB 3
METODE PENELITIAN
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Aek Godang Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021 yang
Kabupaten Kabupaten Padang Lawas Utara, dengan alasan karena masih banyak
ibu hamil trimester III dengan perasaan cemas, tidak tenang dan takut akan
menghadapi persalinan.
Februari 2022.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III
yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Godang Kabupaten Padang Lawas
3.3.2 Sampel
yang diteliti dan dianggap mewakili populasi ini. Tekhnik pengambilan sampel
1. Informed consent
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Confidentiality (kerahasiaan)
(Hidayat, 2017).
33
kuesioner yaitu:
Screening Scale (PASS) sistem skoring yaitu: skor 0 = tidak pernah, skor 1 =
dengan
hasil :
Padangsidimpuan.
responden.
1. Editing
2. Coding
Coding adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf menjadi data
dalam bentuk angka/bilangan. Kode adalah lambang berupa huruf atau angka
3. Data Entry
4. Processing
Processing adalah proses setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar
pengolahan data di komputer, aplikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
5. Cleaning
apakah sudah benar atau ada kesalahan pada saat memasukan data. Cleaning data
digunakan untuk mengetahui adanya missing data, mengetahui variasi data dan
masing variabel tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan.
37
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Desa Aek Godang Kecamatan Hulu Sihapas. Luas wilayah kerja Puskesmas Aek
Godang sekitar 82.98 km2 yang terdiri dari 10 Desa dengan batas-batas sebagai
berikut:
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas
Aek Godang Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021
Karakteristik Responden n %
Umur
<20 tahun 5 12,2
20-35 tahun 24 58,5
>35 tahun 12 29,3
Paritas
Primigravida 19 46,3
Multigravida 22 53,7
Jumlah 41 100
orang (46,3%).
38
Persalinan
Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Godang
Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil n %
Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan
Kecemasan Ringan 23 56,1
Kecemasan Sedang 13 31,7
Kecemasan Berat 5 12,2
Jumlah 41 100
Hasil tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan ibu
sebanyak
(12,2%).
39
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1.1 Umur
Aek Godang Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021 didapatkan mayoritas
berumur 20-35 tahun sebanyak 24 orang (58,5%) dan minoritas berumur <20
reproduksi, umur dianggap optimal untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35
tahun, sedangkan yang dianggap berbahaya adalah umur 35 tahun ke atas dan
kehamilannya. Bila wanita itu hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan
ibu < 20 tahun 50% mengalami cemas ringan dan 50% cemas sedang. Reproduksi
sehat berada pada usia 20-35 tahun dan reproduksi tidak sehat pada usia 35 tahun.
Rasa cemas yang dirasakan pada kategori usia 20 – 35 tahun tidak hanya karena
faktor usia tetapi juga disebabkan oleh faktor gravida sehingga pada responden
kategori usia 20 – 35 tahun ada yang mengalami cemas berat 3% (1 orang) karena
hampir seluruhnya ibu hamil trimester III memiliki usia berisiko terhadap
40
kehamilannya yaitu usia >35 tahun (55%). Usia lebih dari 35 tahun (usia tua)
menyebabkan ibu hamil merasa cemas lebih tinggi dikarenakan ibu hamil pada
usia lebih dari 35 tahun beresiko terjadi gangguan pada janin atau kelainan
dengan umur responden berisiko yaitu 35 tahun dan 29 responden (80,6%) dengan
umur responden tidak berisiko yaitu 20-35 tahun. Nilai koefisien korelasi sebesar
0,509 yang berarti ibu hamil trimester III dengan umur tidak berisiko yaitu 20-35
tahun memiliki tingkat kecemasan yang lebih ringan daripada ibu hamil dengan
Asumsi peneliti ibu hamil trimester III dengan umur tidak beresiko yaitu
20-35 tahun memiliki tingkat kecemasan yang lebih ringan daripada ibu hamil
dengan umur beresiko yaitu <20 kecemasan berat. Kecemasan pada kehamilan
dapat dihubungkan dengan umur ibu yang memberi dampak terhadap perasaan
takut dan cemas yaitu dibawah umur meningkatkan angka kematian ibu dan janin
4-6 kali lipat dibandingkan wanita yang hamil dan bersalin diusia 20-30
tahun.
Secara fisik alat reproduksi pada wanita usia <20 tahun belum terbentuk
sempurna, pada umumnya rahim masih terlalu kecil karena pembentukan yang
belum sempurna dan pertumbuhan tulang panggul yang belum cukup lebar.
Beberapa resiko yang bisa terjadi pada kehamilan diusia kurang dari 20 tahun
Secara psikologi mental wanita diusia kurang dari 20 tahun belum siap, ini
Sementara itu kehamilan diatas >35 tahun berisiko lebih tinggi menalami
penyulit obstetrik serta morbiditas dan mortalitas perinatal. Keadaan jalan lahir
dan sulit. Hal ini ditambah dengan penurunan kekuatan ibu untuk mengeluarkan
bayi karena faktor umur dan faktor penyakit yang dideritanya. Untuk usia yang
aman menjalani kehamilan dan persalinan >20 tahun dan merawat dan menjaga
5.1.2 Paritas
Aek Godang Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021 didapatkan mayoritas
orang (46,3%).
merupakan faktor yang bisa dikaitkan dengan aspek psikologis. Ibu yang terlalu
sering melahirkan mempunyai resiko bagi kesehatannya dan bayinya karena pada
Hasil penelitian Asnuriyati dan Lenny (2020) tingkat kecemasan ibu hamil
dengan pengalaman masalalu yang pernah dialaminya. Ibu yang sudah pernah
kecemasan
42
berikutnya.
BBLR terkait dengan terganggunya uterus terutama dalam hal fungsi pembuluh
dinding pembuluh darah uterus, hal ini akan mempengaruhi nutrisi ke janin pada
Hal ini sejalan dengan penelitian Zega dan Suyanti (2018) diperoleh angka
koefisien korelasi sebesar 0,496, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara
paritas ibu hamil trimester III dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan.
Pada hasil kekuatan korelasi bernilai positif, yang berarti semakin tidak berisiko
paritas ibu hamil (paritas 2-3) maka tingkat kecemasannya semakin ringan. Rasa
primipara karena ibu baru pertama kali melahirkan dan belum mempunyai
pengalaman.
relative aman untuk melahirkan pada masa reproduktif, karena pada masa
mengalami perubahan sehingga janin dapat berkembang dengan baik. Ibu yang
ibu bersalin primipara karena ibu baru pertama kali melahirkan dan belum
43
mengalami tingkat kecemasan ringan, hal ini berkaitan dengan semakin besar
kepercayaan yang dimiliki ibu primipara dan dalam mempercayai hal– hal yang
berkaitan dengan persalinan baik itu dari mitos daerah setempat atau pun cerita
dari pengalaman orang lain tentang persalinan, yang akan mempengaruh itingkat
perhatian tentang jalan lahir yang aman selama proses melahirkan. Rasa cemas
tersebut kadang tidak diutarakan, tetapi bidan harus tahu isyarat/tanda tersebut.
Banyak wanita takut akan nyeri melahirkan atau pengguntingan perineum karena
Aek Godang Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021 didapatkan mayoritas
berat badan lahir (BBLR) serta dapat menyebabkan meningkatnya aktifitas otak
Hal ini sesuai dengan teori Legawati (2018), bahwa perasaan menjelang
persalinan berkaitan dengan perasaan takut atau tidak takut yang dialami oleh ibu
bisa membuat orang kehilangan kendali sehingga tidak mampu melakukan sesuatu
walaupun dengan pengarahan. Kecemasan pada ibu hamil akan bertambah besar
ketika jadwal persalinan semakin dekat. Kecemasan yang muncul selama proses
perjalanan proses persalinan, cemas terhadap kondisi janin dan cemas terhadap
apakah bisa melahirkan dengan normal, apakah bisa menahan rasa nyeri saat
bersalin nanti dan apakah bisa merawat bayi setelah bayi lahir nanti. Hal – hal
seperti inilah yang menyebabkan ibu merasa cemas. Tingkat kecemasan ibu juga
akan meningkat dan intensif seiring dengan mendekatnya saat saat menjelang
persalinan. Kecemasan yang dirasakan ibu dapat berupa kesulitan untuk tidur
nanti. Ibu takut akan adanya komplikasi dan ibu juga cemas mengenai kondisi
dirinya beserta bayi yang akan dilahirkannya. Hal tersebut membuat ibu hamil
dialami ibu hamil trimester III di Puskesmas Batu Aji adalah lebih banyak
sedang
seorang ibu dalam menghadapi proses persalinan. Bagi ibu yang belum pernah
hamil dan
45
dikarenakan ibu takut akan pikiran dan bayangan sendiri tentang proses
persalinan, ada pula yang banyak mendengar cerita- cerita yang menakutkan
dialami ibu hamil trimester III adalah tingkat kecemasan sedang sebanyak 53,3%,
kecemasan ini dipengaruhi oleh faktor umur dan paritas. Umur ibu menjadi faktor
utama karena dari hasil penelitian ini umur ibu 20-35 tahun mengalami
kecemasan sedang Selain umur yaitu paritas ibu hamil yang lebih besar
ibu hamil trimester III adalah cemas ringan sebanyak 53%, cemas sedang sebayak
40% dan emas berat sebanyak 7%. Kecemasan bisa tejadi karena pengalaman
persalinan dan kenyataan bahwa kehamilan yang beresiko juga menyebabkan ibu
tidak siap menghadapi persalinan. Tenaga medis dan situasi tempat yang tidak
Penelitian yang dilakukan Asih (2021) kecemasan ibu hamil trimester III
dipersepsikan sebagai proses yang menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang
luar biasa. Sebagian ibu juga merasa trauma dengan proses persalinan pertamanya
karena berbagai macam kesulitan dan rasa nyeri saat persalinan sehingga enggan
persalinan baik melalui puskesmas ataupun melalui media sosial sehingga ibu
hamil dapat mempersiapkan lebih matang kondisi fisik dan psikisnya. Selain itu,
dari hasil penelitian menunjukkan ibu hamil yang mengalami kecemasan ringan
dan sedang adalah ibu hamil multipara, sehingga sudah memiliki pengalaman
dengan kategori kecemasan sedang dikarenakan responden cemas jika pada saat
mendapat informasi cukup dari sumber informasi langsung, kemudian karena latar
Kecemasan adalah reaksi ketika tubuh merasakan adanya tekanan atau bahaya
baik dari luar maupun dari dalam diri yang tidak diketahui penyebabnya.
Kecemasan dalam kehamilan dan persalinan adalah reaksi yang fisiologis yang
BAB 6
6.1 Kesimpulan
(12,2%).
6.2 Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan kepada ibu hamil agar menyiapakan fisik dan mental yang
perlukan menjelang proses melahirkan baik melalui buku, media massa maupun
atau suasana hati tidak baik sehingga terhindar dari kejadian stres selama masa
kehamilan. Ibu hamil dapat selalu mengikuti kelas ibu hamil yang dilaksanakan di
2. Bagi Peneliti
pendekatan yang berbeda dan sampel yang diteliti lebih spesifik (pasien yang
mengalami kecemasan berat atau panic, atau pada pasien yang menggunakan
48
untuk responden dan usahakan tempat yang tidak ramai atau gemuruh karena
yang lebih mendalam dan meluaskan area penelitian, jumlah responden dengan
materi penelitian kesehatan tentang tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester
kesehatan kepada ibu hamil pada saat antenatal care tentang keadaan fisik dan
psikis. Kemudian konseling atau promosi kesehatan usia produktif 20-35 lebih
ANC, yaitu mengidentifikasi kecemasan dan ketakutan yang dialami oleh ibu
Aisyah Siti. (2019). Gambaran Tingkat Kecemasn Ibu Hamil Primigravida Dan
Multigravida Dalam Menghadapi Persalinan. Jurnal Kebidanan
Universitas Islam Lamongan Vol.11 No.1, Juni 2019
Alza, N., & Ismarwati. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 13(1), 1–6
Angesti, E. P. W. (2020). Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Pengetahuan Ibu
Hamil Trimester 3 Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Masa
Pandemi COVID-19 Di Puskesmas Benowo Dan Tenggilis. Universitas
Airlangga
Asih Ni Wayan Yuni. (2021). Gambaran Tingkat Kecemasan Menjelang
Perslainan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas II Dinas
Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat Tahun 2021. Infokes Vol 11, No 2,
Juli 2021
Asnuriyati Wahyu dan Lenny Fajri. (2020). Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas
Cempaka Tahun 2020. Journal Nursing Army, Volume 1 No 2, Hal 01-08,
April 2020
Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara. (2020). Profil Kesehatan
Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2020
Donsu. (2017). Tingkat Kecemasaan. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699
Eniyati, SST. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Patologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Fazdria Dan Meliani Sukmadewi. (2014). Gambaran Tingkat Kecemasn Pada Ibu
Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Di Desa Tualang Teungoh
Kecamatan Langsa Kota Kabupaten Kota Langsa Tahun 2014. Journal
Judha Muhammad, Sudarti, Dan Afroh Fauziah. (2015). Teori Pengukuran Nyeri
Dan Nyeri Persalinan Disertai Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika
Handayani, R. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat
Kecemasan Menjelang Persalinan Pada Ibu Primigravida Trimester III di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Ners Jurnal
Keperawatan. 11(1):62–71
Hasim Rizqika Pradewi. (2019). Gambaran Kecemasan Ibu Hamil. Skripsi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian Di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Godang
Kabupaten Padang Lawas Utara
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Universitas
Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan Program Studi Kebidanan Program
Sarjana.
Nama : Yunita Sari
NIM : 20061136
Hormat saya
Peneliti,
Yunita Sari
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan beraibat
negative terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden
pada penelitian ini.
Padangsidimpuan, 2021
Responden,
…………………………...
LEMBAR KUESIONER
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III
DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS AEK GODANG KABUPATEN PADANG
LAWAS UTARA TAHUN 2021
I. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah petunjuk pengisian dan pertanyaan sebelum menjawab
2. Menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√)
di kolom yang telah di sediakan
3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban.
Kode :
20-35 tahun
>35 tahun
Paritas : Primipara
Multipara
B. Tingkat Kecemas Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan
Jumlah skor
Sumber : Suhada (2019)
Skor
0-9 = memiliki derajat kecemasan minimal (tidak ada cemas)
10-16 = memiliki derajat kecemasan ringan
17-29 = memiliki derajat kecemasan sedang
30-63 = memiliki derajat kecemasan berat
OUTPUT SPSS
Analisa Univariat
Frequency Table
kategori umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kategori paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
20. Saya khawatir keadaan fisik sehingga sulit memikirkan yang lain.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent