Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL

HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN


BBLR DI RSUD SAWERIGADING PALOPO
TAHUN 2023

Oleh :

HIDRA
NIM. 04.2022.043

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS
KURNIA JAYA PERSADA
PALOPOTAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN BBLR


DI RSUD SAWERIGADING PALOPO
TAHUN 2023

Disusun Oleh:
HIDRA
NIM. 04.2022.043

Proposal Ini Telah Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Tim Penguji


Tanggal, 21 Juni 2023

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.Hj.Nurhaeni, S.Kep.,M.Kes dr.Risma Haris,D.,M.Kes


NIDN. 090106001 NIDN.0915088302

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan & Profesi

Samsinar,S.ST.,M.Kes
NIDN: 0919078901

@ Dipindai dengan CamScanner


LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD


SAWERIGADING PALOPO
TAHUN 2023

Disusun Oleh :
HIDRA
NIM. 04.22.043

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Proposal


pada tanggal, 21 Juni 2023
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Tim Penguji:

I. dr. Nasaruddin Nawir, SpOG(K).,MARS

2. Dr. Hj. Nuraeni, S.Kep., M.Kes

3. dr. RismaHaris, S.Si.,M.Si

Mcngetahui,

Dekan Fakultas Kcschatan KetPogram Studi


IKB Kuaen

78901

@ Dipindai dengan CamScanner


LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN BBLR DI


RSUD SAWERIGADING PALOPO

Disusun Oleh:
HIDRA
NIM. 04.2022.043

Proposal ini telah disetujui untuk diuji di hadapan tim pcnguji


Program Studi S1 Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada
Tanggal,l9 Juni 2023

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Hj. Nurhaeni. S.Kp., M.Kes. Dr. Risma Haris, S.Si..M.Si


MDN. 0901016001 NIDN. 0915088302

@ Dipindai dengan CamScanner


y ud’ 1 Kebidanan
eu

, . T., M.Kes.
. 0919078901

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan rahmat serta ridho-

Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan Proposal yang

berjudul“Hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan kejadian BBLR di

RSUD Sawerigading Palopo tahun 2023”

Penulis menyadari bahwa penyusunan hasil ini jauh dari kesempurnaan

disebabkan terbatasnya pengetahuan yang dimiliki oleh penulis olehnya itu

dengan rendah hati mengharapkan saran dan kritik. Saya ucapkan banyak

terima kasih kepada.

1. Prof.Dr.Rusdiana Junaid,M.Hum.,M.A Rektor Institut Kesehatan dan

Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo.

2. Samsinar,S.ST.,M.Kesselaku ketua Program Studi sarjana Kebidanan .

3. Dr.Hj.Nurhaeni, S.Kep.,M.Kes selaku pembimbing I

4. dr.Risma Haris,D.,M.Kes selaku pembimbing II

5. Seluruh Dosen dan Staf Institute Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya

Persada Palopo yang telah membantu selama pembuatan proposal.

6. Seluruh rekan-rekan akademik Institute Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya

Persada Palopo atas dukungan dan kebersamaannya.

7. Buat suami, orang tua serta saudara-saudaraku yang telah memberi

semangat dan mengiringi langkah penulis dengan doa serta dukungan

moril dan materil sehingga penulis dapat menyusun proposal ini

Seluruh rekan-rekan akademik IKB Kurnia Jaya Persada Palopo atas

dukungan dan kebersamaannya. Buat orang tua serta saudara-saudaraku yang

iii
telah memberi semangat dan mengiringi langkah penulis dengan doa serta

dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyusun proposal ini

Akhir kata dengan penuh harapan semoga materi dalam penulisan ini

dapat bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan kebidanan di masa yang

akan datang.

Palopo, Juni 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


.........................................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
A. Tinjaua Umum Tentang BBLR ........................................................... 6
B. Tinjauan Umum Tentang Hiperemesis Gravidarum ........................... 8
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .................................................... 13
A. Kerangka Konsep ................................................................................ 13
B. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 13
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................. 16
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 16
B. Populasi ................................................................................................ 16
C. Sampel .................................................................................................. 17
D. Tehnik sampling ................................................................................... 17
E. Variable penelitian ............................................................................... 17
F. Defenisi operasional ............................................................................. 18
G. Lokasi dan waktu ................................................................................. 19
H. Tehnik dan prosedur penelitian ........................................................... 19
I. Pengolahan dan penyajian .................................................................... 20
J. Analisa data .......................................................................................... 21

v
K. Etika penelitian..................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif …………………………. 15

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Kerangka konsep ……………………………………………………… 12

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal

sebelum mencapai usia tepat 1 tahun yang dinyatakan per 1000

kelahiran hidup (UNICEF,2020). AKB digunakan untuk mencerminkan

tingkat pembangunan kesehatan dari suatu negara serta kualitas hidup

dari masyarakat yang kemudian hal ini dituangkan dalam rumusan

Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ketiga untuk mencapai

target yang diharapkan yaitu salah satu indikatornya menurunkan Angka

Kematian Neonatal (AKN) setidaknya hingga 12 per 1000 kelahiran

hidup pada tahun 2030.

World Health Organization (WHO), memperkirakan 15% hingga

20% dari semua kelahiran di seluruh dunia merupakan kelahiran dengan

BBLR yang mewakili lebih dari 20 juta per tahunnya. Pada tahun

2019, kelahiran dengan BBLR sebanyak 14,9% dari semua kelahiran

bayi secara global. Terjadi penurunan persentase sebesar 1,9% dan 2,2%

pada tahun 2020 dan 2021 yaitu menjadi 13% dan 12,7% mencatat di

dunia diperkirakan (WHO, 2022).

Berdasarkan data statistik, kejadian BBLR 98,5% terjadi di negara

berkembang. Kejadian BBLR tertinggi terjadi di Asia South Central

yaitu 27,1% dan di Asia bagian lain berkisar 5,9 ‒15,4% (Anil et al.,
2020). Indonesia termasuk negara berkembang yang berada di Kawasan

Asia Tenggara. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh 25 provinsi ke

Direktorat Gizi Masyarakat tahun 2019, dari neonatus yang dilaporkan

ditimbang berat badannya, didapatkan 111.827 bayi (3,4%) memiliki

BBLR. Sedangkan menurut hasil Riskesdas tahun 2018, dari 56,6%

balita yang memiliki catatan berat lahir, sebanyak 6,2% lahir dengan

BBLR (Kemenkes RI, 2021). Penyebab kematian bayi baru lahir di

Indonesia disebabkan oleh BBLR sebanyak 49,6%, sepsis 30,1%,

kelanan congenital 20,4%, asfiksia 9,7%, infeksi 9,3%, tetanus 0,3%,

tidak diketahui penyebabnya 33,5% dapat disimpulkan bahwa BBLR

menduduki angka tertinggi penyebab kematian pada bayi baru lahir.

Persentase kejadian BBLR di Sulawesi Selatan Tahun 2020

sebesar 4,24% dari 154.733 kelahiran hidup. Angka terendah kasus

BBLR terjadi di Kabupaten Takalar sebesar 1,22% dari 5.817 kelahiran

hidup, dan Kabupaten Tana Toraja sebesar 1,86% dari 3.503 kelahiran

hidup. Kasus BBLR tertinggi terjadi di Kabupaten Bulukumba sebesar

13,12% dari 6.770 kelahiran hidup dan Kabupaten Luwu sebesar

10,80% dari 6.219 kelahiran hidup. Sedangkan di kota palopo jumlah

angka kejadian BBLR yaitu 3.98% (Dinkes Profil, 2021). Data yang

diperoleh dari rekam medim RSUD Sawerigading Palopo dari tahun 2022

sampai Juni 2023, yaitu dari 1.224 kelahiran ada 245 bayi yang lahir dengan

BBLR.

2
Faktor penyebab BBLR terjadi akibat hambatan pertumbuhan yang

disebabkan oleh faktor dari ibu (usia, paritas, gizi kurang selama hamil,

jarak kehamilan dan pola hidup), faktor kehamilan (hidramnion, hamil

ganda, perdarahan antepartum, KPD dan hiperemesis gravidarum), faktor

janin (cacat bawaan), faktor kebiasaan (merokok dan pekerjaan), serta

faktor sosial ekonomi yang rendah (Nur dkk, 2016). Gizi ibu sebelum

dan selama hamil dapat mempengaruhi berat bayi, misalnya defisiensi

zat gizi makro karena kekurangan energy kronis. Kekurangan energi

kronis tersebut dapat disebabkan oleh ibu yang mengalami hiperemesis

gravidarum (Kamariyah, 2016).

Hiperemesi gravidarum merupakan komplikasi mual dan muntah

pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan

dehidrasi sehingga cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk

keperluan egergi. Mual dan muntah yang erus menerus tanpa

pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin dalam

rahim dan melahirkan bayi dengan BBLR..

Untuk mencegah terjadinya BBLR, peran keluarga dan tenaga

kesehatan sangat diperlukan. Pentingnya peran tenaga kesehatan yaitu

dalam memeberikan pelayanan pada ibu hamil saat kunjungan ANC

terutama pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum bukan

hanya memberikan vitamin B6 dan suplemen tetapi juga memberikan

konseling dan memperhatikan asupan gizi ibu selama kehamilan.

3
Ibu yang mengalami hiperemesis gravidarum dapat mempengaruhi

keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan

menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urine bahkan seperti

gejala apendisitis, pielititis dan sebaginya sehingga mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan (Nurnaningsih,

2012).

Dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui

lebih lanjut tentang “Hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan

kejadian BBLR di RSUD Sawerigading Palopo tahun 2023”

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang tesebut maka di dirumuskan masalah

penelitian ini sebagai berikut “bagaimanakah Hubungan Hiperemesis

Gravidarum dengan kejadian BBLR di RUD Sawerigading Palopo tahun

2023?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan

kejadian BBLR di RSUD Sawerigading Palopo tahun 2023.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan

kejadian BBLR di RSUD Sawerigading Palopo tahun 2023.

4
b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi Hiperemesis Gravidarum

dan BBLR di RSUD Sawerigading Palopo tahun 2023.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hal

yang dapat mempengaruhi terjadinya BBLR pada bayi serta dapat

digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin

meneliti hal yang berkaitan dengan masalah Hiperemesis

Gravidarum dan BBLR.

2. Manfaat praktis

Sebagai bahan masukan bagi institusi bagi tenaga kesehatan dalam

rangka meningkatkan mutu, kinerja pendidikan bidan dan

meningkatkan pengetahuan khususnya tentang hubungan Hiperemesis

Gravidarum dengan kejadian BBLR.

3. Manfaat Institusi

Sebagai bahan acuan yang diharapkan dapat bermanfaat terutama

sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan

pelaksanaan program bagi instansi di RSUD Sawerigading Palopo

tahun 2023.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang BBLR

1. Pengertian

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir

kurang dari2.500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir

adalah berat yang ditimbang satu jam setelah lahir. BBLR dapat

terjadi pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi cukup

bulan yang mengalami intrauterine growth restriction atau biasa kita

kenal dengan pertumbuhan janin terhambat (PJT) (Ichemi &

Sukmawati, 2018)

2. Penyebab

a. Faktor ibu

Penyakit ibu dimana penyakit tersebut dapat mengakibatkan

BBLR diantaranya adalah toksemia gravidarum, perdarahan

antepartum, Truman fisik dan psikologi, nefritis akut, diabetea

militus.Usia ibu < 16 tahun, > 35 tahun, multi gravida yang jarak

kelahirannya terlalu dekat, keadaan social ekonomi, perkawinan

yang tidak sah, ibu yang perokok, ibu peminum alcohol, ibu

pecandu narkoba (Ichemi & Sukmawati, 2018)

b. Faktor janin
Hidranmion, kehamilan ganda, kelainan kromosom (Ichemi &

Sukmawati, 2018).

c. Faktor lingkungan, tempat tinggal di dataran tinggi, radiasi, zat-zat

beracun, (Ichemi & Sukmawati, 2018).

3. Karakteristik responden

a. Premature murni

1) Berat badan kurang dari 2500 gram, PB 45 cm, lingkar kepala

kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm.

2) Masa gestasi kurang dari 37 minggu

3) Kulit tipis dan transparan, tampak mengkilat dan licin

4) Kepala lebih besar dari badan

5) Lenugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telingan dan tangan

6) Lemak subkutan kurang

7) Ubun-ubun dan sutura lebar

8) Rambut tipis, halus

9) Tulang rawan dan daun telingan immature

10) Putting susu belum terbentuk dengan baik

11) Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltic usus dapat

terlihat

12) Genetalia belum sempurna, labia minor belum tertutup oleh

labia mayor, testis belum turun

13) Bayi masih fetal

14) Pergerakan kurang dan lemah

7
15) Otot masih hipotonik

16) Banyak tangis, tidur lemah, pernapasan belum teratur, sering

mengalami serangan apnoe

17) Reflek tonic neck lemah

18) Reflex isap dan menelan belum sempurna.

b. Dismatur

1) Kulit pucat, meconium kering keriput, tipis

2) Vernix caseosa tipis/ tidak ada

3) Tali pusat berwarna kekuning kehijauan.

B. Tinjauan umum tentang Hiperemesis Gravidarum

1. Defenisi

Menurut Syamsuddin Syahril (2018) Mual muntah berlebihan

merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang mempengaruhi

status kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janin,

dimana kejadian ini dapat dideteksi dan dicegah pada masa

kehamilan, mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering

dijumpai pada kehamilan khususnya pada saat trimester I (Komunikasi

et al., 2020).

Mochtar (Kendal 2020) mengemukanan bahwa Hiperemesis

Gravidarum diartikan sebagai mual dan muntah yang berlebihan pada

wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena

keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Dimana

8
Hiperemesis Gravidarum ini bukan hanya mengancam ibu hamil saja,

tetapi juga berakibat pada si janin seperti akan terjadinya abortus,

berat badan lahir rendah, kelahiran” (Kendal, 2020).

Dainty (Ginting 2020) mengatakan disebut hiperemesis adalah

keadaan dimana seorang ibu hamil yang memuntahkan segala

makanan dan minuman yang dimakannya sehingga berat badannya

sangat menurun, tugor kulit berkurang, diuresis berkurang dan

timbulnya asetonuri” (Ginting,2020).

2. Etiologi Hiperemesis Gravidarum

Penyebab dari Hiperemesis Gravidarum sampai saat ini belum

diketahui apa penyebabnya, tetapi ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi terjadinya Hiperemesis Gravidarum ini, antara lain:

a. Hormonal

Mual dan muntah yang biasa dialami ibu saat hamil biasanya

disebabkan oleh perubahan hormone-hormon kehamilan seperti

hormone HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) yang dihasilkan

dalam aliran darah untuk menjaga persediaan estrogen dan

progesteron (Ginting, 2020).

b. Psikologis

Dikarenaka akan menjadi seorang ibu dalam beberapa bulan

kedepan khususnya ibu primigravida pasti akan menyebabkan

psikologisnya sedikit terganggu walaupun juga akan merasakan

9
kesenangan akan kelahiran si bayi. Contoh yang menyebabkan

psikologis ibu terganggu seperti, cemas akan kesehatan si bayi,

cemas akan saat bersalin nanti, waktu untuk mengurus diri

sendiri akan kurang. Dan mungkin akan adanya gangguan

perepsi, ketidakpercayaan mengenai ketakutan nyata akan

meningkatnya tanggu jawab sebagai seorang ibu dan orang tua

(Ginting, 2020).

c. Pekerjaan

Jika seandainya ibu dalam status pekerja pasti akan kesultan

membagi waktu, khususnya dipagi hari. dimana harus memasak,

menyiapkan kebutuhan suami oleh sebab itu ibu tidak ada waktu

untuknya sarapan, dan itu akan memicu mual dan muntah.

Belum lagi ditempat kerja ibu akan mencium berbagai banyak

aroma baik itu parfum maupun makanan, hal itu juga akan

menyebabkan timbulnya rasa mual dan muntah (Ginting, 2020).

d. Pendidikan

Cenderung ibu yang dengan pendidikan terakhirnya masih rendah

akan kesulitan dalam mengatasi mual muntah yang akan

dialaminya saat hamil (Ginting, 2020).

3. Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum

Runiari (Rasida 2020) mengatakan peningkatan kadar

progesterone, estrogen, dan HCG dapat menjadi faktor pencetus mual

10
dan muntah yang dialamai ibu hamil. Dimana peningkatan hormone

progesterone menyebabkan otot polos pada system gastrointestinal

mengalami relaksasi sehingga motilitas lambung menurun dan

pengosongan lambung melambat. Reflek esophagus, enurunan

motilitas lambung, dan penurunan sekresi asam hidroklorid juga

berkontribusi terhadap timbulnya mual dan muntah. Disamping itu

faktor psikologis, spiritual, lingkungan dan sosiokultural juga menjadi

penyebab pendukung dari mual muntah tersebut (Runiari dalam

Rasida 2020).

4. Tanda dan gejala hiperemesis gravidarum

Menurut Rasida (2020) mengatakan bahwa Hiperemesis

Gravidarum dibagi kedalam 3 tingkatan dari ringan sampai tingkat

berat, berikut gejalanya :

a. Hiperemesis Gravidarum grade I (Ringan)

Mual muntah terus-menerus menyebabkan ibu menjadi lemah.,

tidak mau makan, berat badan turun, rasa nyeri di epigasterium,

nadi 100x/menit, tekanan draah sistolik menurun, serta

peningkatan suhu tubuh, tugor kulit turun, lidah kering dan mata

cekung.

b. Hiperemesis Gravidarum Grade II (Sedang)

Mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita

lebih parah, kesadaran menjadi apatis, tugor kulit mulai jelek,

11
lidak kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik

(dehidrasi), tekanan darah turun, mata cekung, sclera sedikit

ikterus, berat badan turun, hemokonsentrasi, oliguria dan

konstipasi dapat pula terjadi asetonuria dan dari nafas keluar

bau aseton.

c. Hiperemesis Gravidarum Grade III (Berat)

Keadaan umum ibu jelek, kesadaran sangat menurun somnolent

sampai koma, nadi kecil halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu

badan naik, tensi turun sekali, sklera mata tampak ikterus,

komplikasi yang sangat fatal terjadi pada susunan syaraf pusat

(enselopati Wernicke) dengan adanya: nistagmus, diplopia,

perubahan mental.

5. Pencegahan Hiperemesis Gravidarum

Menurut Rukiyah dan Lia Yulianti (2010) langkah pencegahan

hiperemesis gravidarum yaitu : a. Memberikan penerangan tentang

kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik. b.

Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah

merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang

setelah kehamilan 4 bulan. c. Menganjurkan mengubah makan sehari-hari

dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering. d. Menganjurkan pada

waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu

makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. e. Makanan yang

berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. f. Makanan

12
seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. g. Defekasi

teratur. h. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting,

dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula. Menjaga kesehatan

kehamilan selama trimester pertama juga penting dilakukan untuk

mencegah hiperemesis gravidarum. Salah satunya adalah dengan

melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan kehamilan

umumnya dilakukan sejak usia kehamilan 4 minggu, untuk memantau

perkembangan janin dan mendeteksi secara dini kelainan yang mungkin

dialami oleh janin.

13
13

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Hiperemesis Kejadian BBLR


Gravidarum

Gambar. 3.1 kerangka konsep


Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Penghubung

B. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Null (Ho)

Tidak ada hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan BBLR di

RSUD Sawerigading Palopo tahun 2023.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan BBLR di RSUD

Sawerigading Palopo tahun 2023.

a.

13
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasional analitik

dimana peneliti hanya melakukan pengamatan (observasi) tanpa

melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmojo, 2010).

Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, dimana Cross-

sectional merupakan salah satu studi observasional untuk menentukan

hubungan antar faktor risiko dan penyakit dengan menggunakan

pengukuran sesaat yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

indevenden yang terdiri Hiperemesis gravidarum, variabel dependen

kejadian BBLR di RSUD Sawerigading Palopo (Notoatmodjo 2014).

B. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh Ibu post partum di ruang nifas RSUD Sawerigading

Palopo tahun 2023.

16
C. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Ariani.A.P, 2018).

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi

dengan berat badan lahir rendah.

D. Teknik sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah mengunakan

total sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan kebutuhan

peneliti.

E. Variabel penelitian

Variabel adalah ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki oleh suatu

penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo 2014).

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:

1. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen terikat

(Sugiyono, 2010). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

Hiperemesis Gravidarum.

2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel independen/bebas (Sugiyono,

2010). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kejadian

BBLR.

17
F. Defenisi operasional dan criteria objektif

No Vaeiabel defenisi Cara ukur Skala

Variabel dependen
1 Kejadian Kejadian BBLR dalam Menimbang Berat
penelitian ini adalah bayi berat badan badan
BBLR
dengan berat badan lahir bayi bayi
kurang dari 2500 gram

Variabel independen

2 Hiperemesis Hiperemesis gravidarum Rekam Ordinal


Gravidarum adalah keadaan dimana medis
wanita hamil tidak dapat
menyesuaikan dengan
keadaan mual dan muntah
yang wajar dan sering
terjadi pada kehamilan
trimester I, sehingga
pekerjaan sehari-hari
terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk

18
G. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Sawerigading Palopo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian iniakan dilaksanakan Juni sampai Agustus 2023.

H. Teknik dan prosedur penelitian

Data primer disebut juga data tangan pertama.Data primer

diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat

pengukuran atau alat pengambilan data, langsung pada subjek sebagai

sumbur informasi yang dicari.Kelebihan data primer adalah akurasinya

lebih tinggi. Sedangkan kelemahannya berupa ketidak efesiensi, untuk

memperoleh memerlukan sumber daya yang lebih besar (Sugiyono

2017).

Disebut juga data tangan kedua. Data sekunder adalah data yang

diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung di peroleh peneliti dari

subjek penelitiannya. Biasanya berupa data dokementasi atau data

laporan yang telah tersedia.untuk data sekunder adalah efesiensi tinggi,

dengan kelemahan, kurang akurat. Berdasarkan jenis data, data

dibedakan menjadi data kuantitatif yaitu berupa angka-angka dan data

kualitatif berupa kategori-kategori (Sugiyono 2017).

19
Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi

dalam bentuk check list yang berisikan tentang variabel dependen

kejadian BBLR dan variabel independen yaitu Hiperemesis Gravidarum.

I. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan secara elektronik melalui program

SPSS for windows realese 20 dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Editing

Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan terhadap data

yang diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan dalam

pengisiannya.

b. Coding

Setelah dilakukan editing selanjutnya penulis memberikan

kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam

melakukan analisa data.

c. Entry Data

Pada tahap ini jawaban-jawaban responden yang sama

dikelompokan dengan teliti dan teratur, lalu dihitung dan

dijumlahkan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-tabel.

d. Cleaning Data Entry

Mengecek kembali data yang telah dimasukkan, dilakukan

bila terjadi kesalahan dalm memasukkan data yaitu dengan melihat

distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti.

20
J. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk tabel.

K. Analisa data

1. Analisis univariat

Analisis univariat untuk mendapatkan gambaran distribusi

frekuensi atau besarnya proporsi menurut berbagai karakteristik

variabel yang diteliti baik untuk variabel dependen dan independen

dengan menggunakan rumus:


P = f /nx 100

Keterangan:

P : Presentase yang dicari

F : Frekuensi

N : Jumlah Sampel

2. Analisis Bivariat

Analisis data yang ditunjukkan untuk menjawab tujuan

penelitian yakni menguji hipotesis penelitian untuk mengetahui

adanya hubungan antara variabel independen sebagai resiko dengan

variabel dependen sebagai faktor akibat dengan kontigensi tingkat

kemaknaan .05 menguji hipotesis penelitian. Untuk maksud tersebut

uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dengan

menggunakan table tabulasi silang 2x2 dengan kontigensi kesalahan α

: .05.

21
L. Etika penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan etika meliputi:

1. Izin penelitian

Izin dilaksanakan sebelumnya penelitian mengajukan

permohonan izin pada institusi penelitian dan melibatkan proposal

riset.

2. Informed consent

Selanjutnya sebelum informed consent ditandatangai oleh semua

partisipan. Peneliti menjelaskan judul riset, manfaatnya bagi subjek,

sifat partisipasi (sukarela), kerahasiaan data, apa yang terjadi selama

penelitian berlangsung. Prinsip ini tertuang dalam informed consend

yaitu persetujuan untuk partisipasi sebagai subjek penelitian setelah

mendapatkan penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti

tentang keseluruhan penelitian.

3. Animity

Untuk menjamin kerahasian subjek peneliti tidak mencantumkan

nama mereka (animity). Data akan disimpan dengan nama kode

khusus nama subjek hanya diketahui peneliti atau masing-masing

subjek bila mereka menginginkannya.

4. Confidentiality

Kepada subjek juga disampaikan bahwa segala informasi yang

diberikan akan dijamin kerahasiaannya (Confidentiality) hanya akan

diketahui oleh kelompok tertentu saja informasi tersebut akan peneliti

22
sajikan, utamanya dilaporkan pada hasil riset. Setelah mereka setuju

untuk berpartisipasi dalam riset ini. Semua partisipan diberikan

bahwa mereka tetap saja mengundurkan diri dari penelitian kalaupun

mereka menghendaki.

23
DAFTAR PUSTAKA

Alhogbi, Basma G. 2017. “Kehamilan Resiko Tinggi.” Journal of Chemical

Information and Modeling 53(9): 21–25.

Apriliani, Izza Mahdiana et al. 2021. “Open access Open access.” Citizen-

Based Marine Debris Collection Training: Study case in Pangandaran

2(1): 56–61.

Ariani. A.P. 2018. aplikasi metode penelitian kebidanan dan kesehatan

reproduksi. ed. isna 1. Yogjakarta: Nuha Medika.

Basuki, Kustiadi. 2019. “KEK (Kekurangan Energi Kronik).” Jurnal Online

Internasional & Nasional 53(9): 1689–99.

Darmayanti, Linda, dan Leersia Yusi Ratnawati. 2015. “Hubungan Antara

Status KEK dan Status Anemia dengan Kejadian BBLR Pada Ibu

Hamil Usia Remaja ( Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Cermee

Kabupaten Bondowoso ) The Correlation Between the Status of

Chronic Energy Deficiency and Anemia With Low Birth Weight (.”

Artikel Ilmiah.

Irawati, Suyatmi Nova. 2020. “Hubungan Anemia Dan Kekurangan Energi

Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) Di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten

Sukoharjo.” Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan: 1–16.

Notoatmodjo, S. 2014. Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Oliver, J. 2019. “Jarak Kehamilan.” Journal of Chemical Information and

24
Modeling 53(9): 1689–99.

Pertiwi, Intan. 2016. “Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi

Tablet Besi Di Puskesmas Godean II, Sleman, Yogyakarta.” Jurnal

Ilmiah Kesehatan 4(2): 2–3.

Prabayukti, AP. 2019. “Kekurangan Energi Kronis Pada Kehamilan.”

Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 21–25.

RIKARDES. 2018. “kekurangan energi kronik.”

Sugiyono. 2017. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabet CV.

Supriyatun, Supriyatun. 2020. “Hubungan Status Sosial Ekonomi Dengan

Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr).” Jurnal Kesehatan 8(2):

974–80.

Suryani, Lilis, Merisa Riski, Rini Gustina Sari, dan Heru Listiono. 2021.

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kekurangan Energi

Kronik pada Ibu Hamil.” Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

21(1): 311.

Yakub, R. Firdaus. 2019. “Faktor-faktor sosial ekonomi.” : 10–34.

25
LEMBAR OBSERVASI

HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN


BBLR DI RSUD SAWERIGADING PALOPO
TAHUN 2023

Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Riwayat kehamilan :

Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara


dan observasi pada ibu, dengan cara dicheck List (√) dan
ditulis pada tempat yang telah disediakan.
Pilihan
No Pernyataan jawaban Keterangan
Ya Tidak
1 Apakah ibu mengalami mual dan
muntah
2 Apakah ibu mengalami muntah
lebih dari 5 kali dalam sehari.
Keterangan
: Ya jika ibu mengalami mual dan muntah lebih dari 5 kali dalam
sehari.
: Tidak jika tidak mengalami mual dan muntah kurang dari 5 kali
dalam sehari
LEMBAR KONSUL BIMBINGAN PROPOSAL

NAMA :

NIM :

PEMBIMBING II :

NO HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI PARAF

Anda mungkin juga menyukai