OLEH :
AHMAD FAUZAN
NIM : 1902017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
AHMAD FAUZAN
NIM : 1902017
Pembimbing
(Dameria Br Ginting,S.Kep,Ns,M.Kep)
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Sumatera Utara
(Dameria Br Ginting,S.Kep,Ns,M.Kep)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
AHMAD FAUZAN
NIM : 1902017
(Dameria Br Ginting,S.Kep,Ns,M.Kep)
Penguji Penguji II
I
(Basri,S.Kep,Ns,M.Kep)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Pasien Safety
dengan Penerapan Pasien Safety pada Pasien Stroke di Ruangan Rawat Inap
RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2021”. Penelitian ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu
Keperawawatan Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Insititut Kesehatan
Sumatera Utara
Selesainya penelitian ini karena adanya bantuan moril, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof, Dr, H. Paul Sirait, SKM., MM., M.Kes Dan Drs. Asman
Karo–Karo, MM, selaku Pendiri Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Ferrial Paesha Sirait, M.Sc, Selaku Ketua Yayasan Insititut
Kesehatan Sumatera Utara.
3. Ibu Diana SKM, M.Kes, selaku Rektor Insititut Kesehatan Sumatera Utara.
4. Ibu Mazly Astuty. S.Kep., Ns. M.Kep, selaku Wakil Rektor I Bidang
Akademik Insititut Kesehatan Sumatera Utara
5. Ibu Martalehna, S.Kep, Ns., M.Kep, selaku Wakil Rektor II Bidang
Administrasi Insititut Kesehatan Sumatera Utara.
6. Bapak Dian Fajariadi, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Bidang Kerja Sama Insititut Kesehatan Sumatera
Utara.
7. Ibu Dameria Br Ginting, S.Kep, Ners, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Insititut Kesehatan Sumatera Utara
8. Bapak Basri, S.Kep, Ners, M.Kep, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Keperawatan Program Akademik.
9. Ibu Maita Sarah, S.Kep, Ners, M.Kep, selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Keperawatan Program Profesi.
iv
10. Ibu Dameria Br Ginting, S.Kep, Ners, M.Kep, Selaku Pembimbing dalam
penelitian ini yang telah banyak memberi masukan dan saran dalam
kesempurnaan penelitian.
11. Seluruh Bapak Ibu Dosen dan Staf Kependidikan Insititut Kesehatan
Sumatera Utara.
12. Bapak Direktur RSUP. H. Adam Malik Medan
13. Orang tua/ keluarga
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................6
D. Manfaat Penelitian...................................................................................7
vi
2. Tingkatan Pengetahuan...................................................................32
3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.......................................35
4. Cara Mengukur Pengetahuan..........................................................36
5. Pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Pasien Safety................37
D. Kerangka Konsep..................................................................................40
E. Hipotesis Penelitian...............................................................................41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian......................................................................................42
B. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................42
C. Populasi dan Sampel..............................................................................42
D. Defenisi Operasional.............................................................................43
E. Aspek Pengukuran.................................................................................44
F. Metode Pengumpulan Data...................................................................45
G. Teknik Analisa Data..............................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Smeltzer & Bare, 2018). Stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global dengan
Stroke Non Hemoragik. Stroke Non Hemoragik adalah stroke yang terjadi
stroke jenis ini. Stroke Non Hemoragik dibedakan menjadi tiga yaitu
meningkatkan faktor risiko stroke. Gaya hidup yang tidak sehat seperti
1
aktivitas fisik, dan kurang olahraga, meningkatkan risiko terkena penyakit
stroke (Aulia dkk, 2018). Gaya hidup sering menjadi penyebab berbagai
2020).
2
keterlambatan diagnosis, kegagalan dalam bertindak, kesalahan
dan pengurangan resiko jatuh (Leape, et al, 1993, dalam Kohn, Corrigan,
2017).
3
Pengetahuan tentang patient safety adalah hasil dari tahu dan ini
yang didasari oleh pengetahuan tentang patient safety akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan tentang patient
(43,1%) dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%
(Riskesdas, 2018). Prevalensi penyakit stroke pada umur ≥15 tahun 2013
4
di Sumatera Utara naik dari 7,4% menjadi 12,2% diamana juga terjadi
peningkatan pada usia 15-24 tahun (0,2 % menjadi 2,6%) usia 25-34
tahun (0,6% menjadi 3,9%) usia tahu 35-44 tahun (2,5% menjadi 6,4%)
Penerapan Patient Safety pada Pasien Stroke di Rawat Inap di RSU PKU
pasien safety dalam kategori baik dan sedang yaitu 16 (38,1%) dengan
pasien dan hanya 30% perawat saja yang dengan pengetahuan yang
5
ragu-ragu dan 5 perawat mengatakan sudah lupa, hal ini menggambarkan
B. Rumusan Masalah
tentang Pasien Safety dengan Penerapan Pasien Safety pada Pasien Stroke
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
c. Mengetahui Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Pasien Safety
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi
3. Bagi peneliti
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Stroke
1. Pengertian Stroke
2020). Stroke merupakan sindrom yang terdiri dari tanda atau gejala
2. Klasifikasi Stroke
a. Stroke Iskemik
terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri besar
8
2) Reversible Ischaemic Neurological Deficit (RIND): defisit
4) Completed Stroke
1) Trombosis
2) Embolisme
karsinoma.
3) Vasokonstriksi
2019).
b. Stroke Hemoragik
9
Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 15% - 20% dari
fungsi sistem saraf menurun pada saat onset atau serangan lebih
10
berat. Stroke ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen jika
3. Etiologi Stroke
11
permanen fungsi otak dalam gerakan, berfikir, memori, bicara, atau
sensasi.
4. Patofisiologi Stroke
Pembuluh darah yang paling sering terkena adalah arteri serebral dan
arteri karotis interna yang ada di leher (Guyton & Hall, 2019). Adanya
jaringan otak.
perubahan pada aliran darah dan setelah terjadi stenosis cukup hebat
12
membantu suplai darah melalui jalur-jalur anastomosis yang ada.
dan tenaga selama usaha maksimal baik secara dinamis maupun statis
a. Kehilangan motorik
diluruskan.
13
4) Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil.
b. Kehilangan komunikasi
c. Gangguan persepsi
d. Defisit intelektual
1) Kehilangan memori/pelupa
14
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi merupakan
faktor yang berupa karakteristik atau sifat pasien yang tidak dapat
diubah. Contoh dari faktor ini yaitu usia, jenis kelamin, dan faktor
1) Usia
2) Jenis kelamin
15
risiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi. Lebih tingginya
2017).
3) Faktor genetik
16
tidak berfungsinya lapisan dinding pembuluh darah dalam
kedua.
ventrikel kiri.
17
darah tinggi juga bisa menyebabkan stroke iskemik yang
7. Pemeriksaan Penunjang
atau perdarahan.
plak).
8. Penatalaksanaan Stroke
akut dan fase pasca akut. Fase akut biasanya saat keadaan medis
18
berfokus pada fungsi vital serta memfasilitasi perbaikan neuron.
fase ini ialah dengan mempertahankan jalan nafas dan ventilasi yang
penaganan pada fase ini biasanya diberikan latihan atau terapi fisik
19
atau memakai rencana yang salah dalam mencapai tujuan (Wardhani,
2017).
20
Standar keselamatan pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
a. Hak pasien
21
diharapkan, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan
Rumah Sakit”.
pasien.
22
2) Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang
pasien.
keselamatan pasien.
sebagai berikut.
Langkah Penerapan:
23
kepada staf, pasien, dan keluarga. Pastikan rumah sakit
keselamatan pasien.
2) Bagi Unit/Tim
tepat.
Langkah penerapan:
24
direksi/ pimpinan maupun rapat-rapat manajemen rumah sakit
latihan staf rumah sakit Anda dan pastikan pelatihan ini diikuti
2) Untuk Unit/Tim
Langkah penerapan:
25
2) Untuk Unit/Tim
Langkah penerapan:
KKP-RS.
2) Untuk Unit/Tim
26
e. Libatkan dan Berkomunikasi dengan Pasien
pasien.
Langkah penerapan:
2) Untuk Unit/Tim
informasi yang jelas dan benar secara tepat dan pastikan segera
keluarganya.
Langkah penerapan:
27
1) Untuk Rumah Sakit
2) Untuk Unit/Tim
Langkah penerapan:
28
kegiatan klinis, termasuk penggunaan instrumen yang
2) Untuk Unit/Tim
yang dilaporkan.
29
Contohnya obat-obatan LASA (look a like sound a like) disimpan
berdekatan.
kepada pasien.
cedera berat).
30
membaca dosis obat pada resep sehingga pasien mengeluhkan efek
produkdara/administrasi)
31
i. Immunization program (program imunisasi)
j. Falls(terjatuh)
1. Definisi Pengetahuan
2. Tingkatan Pengetahuan
32
seseorang (overt behavior). Pengalaman dan penelitian ternyata
tingkatan, yaitu
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
33
aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode, prinsip,
d. Analisis (Analysis)
masih didalam satu struktur dan masih ada kaitannya satu sama
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
34
berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi.
a. Tingkat Pendidikan
b. Informasi
c. Budaya
d. Pengalaman
menambah pengetahuan
35
Selain itu pengukuran pengetahuan dapat diketahui dengan
a. Bentuk Objektif
b. Bentuk Subjektif
responden <56%.
36
5. Pengetahuan dan Sikap Perawat tentang Pasien Safety
dan keluarga.
selalu ada dan terkini, Resiko klinis menurun, Keluhan dan litigasi
37
obyektif dalam kegiatan. Mengikuti peraturan dan kebijakan
38
safety, atau besarnya persentase kelompok responden tentang
tidak langsung.
39
b) Tindakan atau praktik sehubungan faktor-faktor yang
tersedia.
D. Kerangka Konsep
secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah atau
dikur (Notoatmodjo, 2020). Adapun yang diteliti saat ini adalah Hubungan
Safety pada Pasien Stroke di Ruangan Rawat Inap RSUP. H. Adam Malik
Medan Tahun 2021. Lebih jelasnya kerangka konsep ini dapat dilihat pada
Bagan 2.1
Kerangka Konsep
40
E. Hipotesis Penelitian
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
orang.
2. Sampel
42
teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
D. Defenisi Operasional
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang
1. Pasien Safety
Pasien safety adalah suatu asuhan pasien lebih aman yang meliputi
tidak. Cara ukur yaitu dengan angket, dimana didapatkan hasil ukur
yaitu baik jika skor 76%-100%, cukup jika skor 56%-75%, dan kurang
43
2. Pengetahuan Perawat
didapatkan yaitu baik jika skor 76%-100%, cukup jika skor 56%-75%,
dan kurang baik jika skor <56% dengan skala ukur ordinal.
E. Aspek Pengukuran
angka atau tabel terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, setiap
44
a. Kategori baik yaitu menjawab benar 76% - 100% (16-20 soal) dari
yang diharapkan.
b. Kategori cukup yaitu menjawab benar 56% - 75% (12-15 soal) dari
yang diharapkan.
c. Kategori kurang baik yaitu menjawab benar <56% (<12 soal) dari
yang diharapkan
1. Data Primer
2. Data Sekunder
RSUP. H. Adam Malik Medan. Data demografi serta nama, umur dan
1. Analisis Univariat
45
Malik Medan yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan
persentase (Notoatmodjo,2020).
2. Analisis Bivariat
0,05 artinya secara statistik bermakna dan apabila nilai p > 0,05
46
DAFTAR PUSTAKA
Aguslina, Fazidah. (2015). Determinan kejadian stroke pada penderita rawat inap
pada RSUP Haji Adam Malik Medan. Fakultas ilmu kesehatan
masyarakat Universitas Sumatera Utara: Medan
Arya, W.W. (2016). Strategi Mengatasi & Bangkit dari Stroke. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Aulia dkk, (2018). Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta : Kanisius
Dinkes Sumatera Utara. (2019). Buku profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Goldstein L.B., Adams R.,Alberts M.J., Appel L.J., Brass L.M., Cheryl D.,
Bushnell., Culebras A., DeGraba T.J., Gorelick P.B., Guyton J.R., Hart
R.G., Howard G., Hayes M.K., Nixon J.V., Sacco L., (2020). Primary
Prevention of Ischemic Stroke. American Heart Association. 37.
Available from: http://stroke.ahajournals.org/content/37/6/1583.short
Guyton, A. C., Hall, J. E., (2019). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta : EGC, 1022
Irfan, Muhammad (2020). Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Edisi Pertama. Penerbit
Graha Ilmu:Yogyakarta.
Jyh-Geng, Yen, Ray-Yau Wang, Hsin-Hung, Chen, & Chi-Tzong Hong. (2015).
Effectiveness of Modified Constraint-Induced Movement Therapy on
Upper Limb Function in Stroke Subjects. Acta Neurologica Taiwanica.
Vol 14 (No1)
i
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Info DATIN Situasi Kesehatan Jantung.
Jakarta. Pusat data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS. (2020). Institute of Medicine : To Err is
Human: Building a Safer Health System. Washington DC: National
Academy Press.
Pinto, S & Caple, C. (2020). Stroke: Risk and Protective Factors. Glendale,
Calofornia: Cinahl Information System.
ii
Setyopranoto, I., (2016). Stroke: Gejala dan Penatalaksaan. Cermin Dunia
Kedokteran 185. 38(4): 247-250
Silva, G.S., Koroshetz, W.J., & Gonzalez, R.G., et al. (2019). Causes of ischemic
stroke : Acute Ischemic Stroke, New York : Springer
Smeltzer & Bare. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2). Jakarta : EGC.
Wawan & Dewi M. .(2016). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusi.Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika
iii
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Medan, 2021
Peserta
( )
i
KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PASIEN SAFETY
DENGAN PENERAPAN PASIEN SAFETY PADA PASIEN
STROKE DI RUANGAN RAWAT INAP
RSUP.H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2021
A. Karakteristik Responden
1. No :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
5. Pendidikan :
B. Pasien Safety
No Tindakan Ya Tidak
Indentifikasi pasein dengan benar
1 Cara mengindentifikasi pasien yaitu dengan menggunakan
minimal dua identitas pasien yaitu dengan meminta
menyebutkan nama pasien dan tanggal lahir pasien sambil
melihat gelang indentitas pasien
2 Untuk indentifikasi pasien tidak boleh menggunakan
nomor kamar atau lokasi pasien
3 Apakah identifikasi pasien dilaksanakan sebelum
pemberian obat
4 Apakah identifikasi pasien dilaksanakan sebelum
mengambil sampel darah untuk pemeriksaan klinis
5 Apakah identifikasi pasien dilaksanakan sebelum
melakukan tindakan keperawatan
6 Apakah identifikasi pasien dilaksanakan sebelum
pemeriksaan penunjang seperti : (Xray,EKG,Echo dll)
7 Apakah identifikasi pasien dilaksanakan sebelum
pemberian tranfusi darah
8 Apakah identifikasi pasien dilaksanakan sebelum
pengambilan spesimen seperti sputum,urine dan lain lain
untuk pemeriksaan klinis
9 Apakah sudah ada SPO tentang identifikasi pasien yang
konsisten dilaksanakan diruangan
Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
10 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya
mencatat perintahnya(write back), kemudian membacakan
kembali(read back) isi dari perintah, lalu mengkorfirmasi
ii
ulang (repeat back) perintah yang ditulis
11 Bila keadaan tidak memungkinkan, seperti keadaan darurat
di ICU, IGD diperbolehkan tidak melakukan pembacaan
kembali (read back)
12 Apakah dalam komunikasi efektif saat melapor dan serah
terima pasien sudah dengan cara SBAR (Situation,
Background, Assesment, Recomendation)
13 Apakah sudah dilaksanakan SPO tentang komunikasi
efektif dalam pelayanan keperawatan
Meningkatkan Keamanan Obat – Obatan yang Harus
Diwaspadai
14 Apakah sudah dilaksanakan SPO tentang pemberian obat
dengan prinsip enam benar
15 Apakah sudah ada SPO tentang penyimpanan obat High
alert
16 Apakah obat High alert tidak boleh disimpan di ruang
rawat kecuali jika dibutuhkan secara klinis di ruangan
tertentu seperti IGD, ICU dan kamar operasi
17 Apakah obat High alert yang disimpan pada unit pelayanan
pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada
area yang diawasi ketat (restricted)
Memastikan Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang
Benar, Pembedahan pada Pasien yang Benar
18 Apakah rumah sakit sudah menggunakan suatu tanda yang
jelas dan juga dapat dimengerti untuk mengidentifikasi
lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses
penandaan lokasi (site marker)
19 Apakah rumah sakit sudah menggunakan lembaran
checklist untuk memverifikasi pada saat serah terima
perawat sebelum tindakan operasi
20 Apakah sudah dilaksanakan SPO tentang memastikan
Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang Benar,
Pembedahan pada Pasien yang Benar
Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
21 Apakah perawat saat bertugas dirumah sakit sudah
melakukan 6 langkah cuci tangan
22 Apakah semua perawat sudah memahami 5 momen cuci
tangan menurut WHO.
23 Apakah sudah dilaksanakan SPO tentang cuci tangan yang
bertujuan mengurangi risiko infeksi.
Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
24 Apakah perawat menerapkan proses pengkajian awal risiko
pasien jatuh ?
25 Apakah dilakukan pengkajian ulang bila terjadi perubahan
kondisi seperti: pemberian obat penenang, obat hipertensi,
obat psikotropik dll.
26 Pengkajian ulang risiko jatuh pada pasien dengan risiko
iii
jatuh sedang(skor 6-13) dilakukan 2 kali dalam satu shif
dinas.
27 Salah satu tindakan keperawatan untuk pasien risiko jatuh
ringan( skor 0-5) yaitu : pagar pengaman tempat tidur
dinaikkan dan libatkan pasien/keluarga pada program
keamanan ini.
28 Salah satu tindakan keperawatan untuk pasien risiko jatuh
Sedang (Skor 6-13) yaitu : pasangkan gelang khusus
(warna kuning) sebagai tanda risiko jatuh sekaligus beri
tanda risiko pasien jatuh pada pintu kamar pasien/ tempat
tidur pasien
29 Salah satu tindakan keperawatan untuk pasien risiko jatuh
Tinggi (Skor ≥ 13 yaitu : kunjungi dan monitor pasien
setiap 1 jam, dan pasang restrain jika pasien gelisah.
30 Apakah sudah dilaksanakan SPO tentang risiko pasien
jatuh yang bertujuan mengurangi risiko terjadinya pasien
jatuh saat dirawat di rumah sakit.
iv
d. 6 komponen
3. Maksud dari ketepatan identifikasi pasien adalah
a. Sebagai tanda pasien yang akan menerima pengobatan
b. Untuk menganalisa untuk menyesuaikan jenis pengobatan
c. Tindakan untuk menghindari resiko salah pasien
d. Untuk menganalisa pasien sebagai individu yang akan menerima
pelayanan pengobatan dan untuk kesesuaian pengobatan
4. Di bawah ini yang bukan merupakan kesalahan identifikasi pada
pasien adalah
a. Pasien dalam keadaan tidak sadar terebius atau tersedasi
b. Pasien tidak sadar tapi memakai gelang identitas yang benar
c. Pasien disorientasi
d. Pasien yang bertukar tempat tidur atau lokasi
5. Bagaimana cara penandaan identitas pasien
a. Gelang identitas : nama, alamat
b. Gelang identitas : nama, tanggal lahir
c. Gelang identitas : nama, nomor registrasi, tanggal lahir
d. Gelang identitas : nomer registrasi saja
6. Apakah tujuan dilakukannya komunikasi yang efektif dalam kegawat
daruratan
a. Untuk mempercepat penyembuhan
b. Untuk BHSP
c. Untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
keamanan pasein
d. Mengurangi resiko infeksi
7. Yang termasuk cara berkomunikasi untuk mengembangkan suatu
kebijakan dalam prosedur untuk perintah lisan di rumah sakit antara
lain :
a. Mencatat perintah secara lengkap kemudian di read back
b. Hanya mencatat yang di pahamai
c. Di limpahkan pada teman dinas
d. Tidak mencatatat perintah dan tidak di read back
v
8. Bagaimana cara komunikasi efektif antar petugas kesehatan
a. Perawat yang menerima perintah mendengarkan advis dan
langsung menjalankan perintah
b. Perawat penerima advis mencatat dan menjalankan advis
c. Melimpahkan advis kepada petugas yang lebih berkompeteen agar
resiko terjadi kekeliruan bisa di minimalisir
d. Perawat penerima advis mencatat advis dan mengkonfirmasi ulang
apakah sudah akurat sebelum memberikan tindakan / pengobatan
9. Apa saja yang termasuk obat yang perlu diwaspadai
a. Obat-oabat yang terlihat mirip dan kedengaran mirip
b. Obat yang membuat alergi salah satu pasien
c. Obat-obat yang pemberiannya pada malam hari
d. Obat yang dibawa pasien dari rumah
10. Ada berapa prinsip pemberian obat :
a. 5 benar
b. 6 benar
c. 8 benar
d. 10 benar
11. Untuk meningkatkan keamanan terhadap obat yang perlu diwaspadai
bisa dilakukan hal-hal di bawah ini, kecuali
a. Orientasi terhadap obat dan tempat penyimpanan
b. Semua obat yang perlu di waspadai di RS di simpan di farmasi saja
c. Pemberian label pada obat-obatan yang perlu di waspadai
d. Tempat khusus untuk menyimpan obat dan membatasi akses
12. Untuk mencegah resiko infeksi pada pasien terkait pelayanan
kesehatan yaitu
a. Melakukan hand hygiene ( cuci tangan )
b. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi
c. Memilih pasien berdasarkan jenis panyakit tampa melihat prioritas
d. Memakai APD agar tidak tertular penyakit
13. Di bawah ini yang bukan termasuk dalam 5 momen cuci tangan adalah
a. setelah kontak dengan pasien
vi
b. sebelum kontak dengan pasien
c. setelah kontak dengan cairan pasien
d. setelah mendokumentasikan identitas pasien
14. Kapan di lakukan cuci tangan (hand hygiene)
a. Sebelum dan sesudah kepasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik
c. Setelah terkena cairan tubuh pasien
d. A b c benar
15. Apa saja yang perlu di kaji dari pasien seputar pengurangan resiko
jatuh
a. Umur dan jenis kelamin
b. Riwayat penyakit dan pengobatan
c. Riwayat jatuh, konsumsi alkohol dan obat, gaya berjalan dan
keseimbangan, alat bantu berjalan
d. Pasien sadar atau tidak
16. Kapan dilakukan pengkajian resiko jatuh
a. Saat pasien sudah berada di kamar rawat inap
b. Saat pengkajian awal pertama kali di lakukan di UGD
c. Saat pasien mengalami jatuh dari tempat tidur
d. Sebelum pasien dipindah tempat
17. Bagaimana penanganan terhadap pasien bila di tentukan pasien
tersebut termasuk dalam pasien resiko jatuh
a. Pasien di ikat tidak jatuh
b. Pasien di beri tanda berupa gelang resiko jatuh
c. Dijaga perawat dan keluarga selama 24 jam
d. Dimasukkan di ruang isolasi
18. Siapa yang memberi tanda lokasi yang akan di operasi pada pasien
a. Perawat UGD yang menangani pertama kali
b. Dokter jaga UGD saat pasien tiba
c. Dokter operator / yang melakukan tindakan
d. Petugas radiologi
19. Maksud dari proses verivikasi preoperatif adalah
vii
a. Melakukan informed consent
b. Memastikan dokumentasi
c. Melakukan laporan ke keluarga pasien
d. Memastikan lokasi, prosedur dan pasien yang benar
20. Dalam memastikan lokasi pembedahan, apa yang di gunakan pada saat
serah terima perawat sebelum operasi
a. Lembaran cheklist dan status pasien
b. Hanya informed consent
c. Hanya advis dokter
d. Obat-obatan
viii
Medan, 13 Januari 2021
Kepada Yth.
Direktur RSUP H.Adam Malik Medan
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Bersama surat ini datang menghadap Bapak/Ibu, mahasiswa/i program studi S1 - Ilmu
Keperawatan Institut Kesehatan Sumatera Utara :
Segala bahan dan keterangan yang diperoleh akan digunakan semata-mata demi
perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak akan diumumkan atau diberitahukan pada pihak
lain.
Hormat kami,
Institut Kesehatan Sumatera Utara
ix
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
FAKULTAS KESEHTAN INSITITUT KESEHATAN SUMATERA
UTARA
x
Dosen Pembimbing
xi
Kepada Yth :
Ketua Program Studi IlmuKeperawatan Program Sarjana
Fakultas Ilmu Kesehatan
_Di Medan
Bersama ini
Nama :Ahmad Fauzan
NIM :1902017
Datang menghadap untuk mengajukan Judul Skripsi saya agar dapat diperiksa selanjutnya :
( AHMAD FAUZAN )
Catatan :
.......................................................................................................................................................................................
.......................................
.......................................................................................................................................................................................
...................
Dameria Ginting, S.Kep, Ners, M.Kep Dameria Ginting, S.Kep, Ners, M.Kep
Jl. Jamin Ginting. Kelurahan. Lau Cih. Kecamatan. Medan Tuntungan. Medan.Sumatera Utara Tel 0618363410 Fax.0618362941
www.inkessu.ac.id
xii
BERITA ACARA PERBAIKAN
Tim Penguji
KetuaPenguji
(Dameria Br Ginting,S.Kep.,Ns.M.Kep)
Tim Penguji Saran/Masukan Tanda Tanggan
Minaria Togatorop, 1. Tambahkan survei awal di latar
S.Kep,Ns,M.Kep belakang tentang stroke di rsup H adam
malik dan kejadian dekubitus
2. Pengetahuan perawat tentang
penerapan pasien safety
3. Form pasien safety hanya untuk
observasi
4. Jelaskan aspek pengukuran
Eka
Isrnail,S.Kep,Ns,M.Kep 1. Jelaskan populasi dan teknik
pengambilan sampel
2. Jelaskan kategori pasien safety
3. Jabarkan defenisi operasional
seperti paragraf
4. Cari jurnal tentang penerapan dan
tidak penerapan pasien safety
Mengetahui
Ketua Progam Studi Ilmu Keperawatan
Program Sarjana
(Basri,S.Kep,Ns.M.Kep)
xiii