Oleh :
NOVITASARI
NPM. 721640201
PROPOSAL
Proposal ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana
Kebidanan (S.Keb) pada Program Studi Kebidanan (S1).
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Wiraraja
Oleh :
NOVITASARI
NPM. 721640201
NOVITASARI
NPM. 721640201
Oleh:
Pembimbing Utama
Pembimbing Serta
Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan (S1)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Proposalinidiajukan oleh :
Nama : NOVITASARI
NPM : 721640201
ProgramStudi : Kebidanan (S1)
Judul Proposal : Hubungan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis dengan
Kejadian Bayi Asfiksia di RSUD. H. Moh. Anwar
Sumenep
DEWAN PENGUJI
Ketua Penguji : Mujib Hannan, S.KM., S.Kep., Ns., M.Kes ( )
Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan (S1)
Disetujui oleh
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya hanturkan atas kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan
Karunia-Nya yang telah melimpahkan Taufiq, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan PROPOSAL ini dengan judul “Hubungan Ibu hamil
Kekurangan Energi Kronis dengan Kejadian Bayi Asfiksia di RSUD. H. Moh.
Anwar Sumenep”.
Penyusunan Proposal ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta
dukungan yang telah diberikan dari berbagai pihak, untuk itu ijinkan peneliti
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dr. Sjaifurrachman, S.H., C.N., M.H Selaku Rektor Universitas Wiraraja
3. Sri Yunita Suraida Salat. Selaku Ketua Program Kebidanan (S1) Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Wiraraja.
4. Mujib Hannan, S.KM, S.Kep, Ns, M.Kes . Selaku pembimbing utama dalam
penelitian ini atas bimbingan dan arahannya dalam menyusun dan menyelesaikan
skripsi ini.
5. Ahmaniyah, S.ST., M.Tr.Keb. Selaku pembimbing serta dalam penelitian ini atas
bimbingan dan arahannya dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
6. dr. Erliyati, M.Kes. Selaku Direktur RSUD. dr. H. Moh. Anwar Kabupaten
Sumenep.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 6
2.1 Konsep Kehamilan......................................................................... 6
2.2 Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Kehamilan..................... 15
2.3 Konsep Bayi Baru Lahir................................................................ 24
2.4 Asfiksia Neonatorum..................................................................... 29
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN............................................... 34
3.1 Kerangka konsep penelitian........................................................... 34
3.2 Hipotesis penelitian........................................................................ 35
BAB 4 METODE PENELITIAN..................................................................... 36
4.1 Desain dan Rancangan Penelitian.................................................. 36
4.2 Kerangka Kerja (Frrame Work).................................................... 37
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling........................................ 38
4.4 Variabel Penelitian......................................................................... 40
4.5 Definisi Operasional...................................................................... 41
4.6 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data...................................... 42
4.7 Analisa Data................................................................................... 44
4.8 Etika Penelitian.............................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 50
Lampiran .......................................................................................................... 53
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Definisi Oprasional Hubungan ibu hamil kek dengan kejadian bayi asfiksia. .41
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1Kerangka konsep penelitian hubungan ibu hamil KEK dengan kejadian bayi
asfiksia. (Jumiarni, 2016).............................................................................34
Gambar 4. 1 Skema rancangan case control hubungan ibu hamil KEK dengan kejadian
bayi asfiksia.................................................................................................36
Gambar 4. 2Kerangka kerja penelitian hubungan ibu hamil KEK dengan kejadian bayi
Asfiksia........................................................................................................37
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
pada perkembangan janin yang dikandungnya. Sejak janin sampai berumur dua
tahun atau 1000 hari pertama kehidupan kecukupan gizi sangat berpengaruh
terhadap perkembangan fisik dan kognitif. Kurangnya gizi pada masa ini juga
dikaitkan dengan resiko terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu
diabetes. Pada masa kehamilan gizi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi
untukdirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin karena gizi janin
tergantung pada gizi ibu dan kebutuhan gizi ibu juga harus tetap terpenuhi
(Kemenkes R1,2016).
Asupan energi dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat
KEK jika memiliki LILA<23,5cm. Ibu hamil dengan KEK beresiko melahirkan
dan perkembangan anak. Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak
dapat bernafas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin
sebelum lahirm umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah
ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kaelainan tali pusat,
1
2
Zat gizi merupakan zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan
dan zat gizi, peningkatan ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin (Susilowati, 2016). KEK juga dapat menjadi penyebab tidak langsung
kematian ibu dan bayi. Kejadian Ibu hamil dengan KEK di Indonesia pada tahun
2017 berjumlah sebanyak 14,8% dari semua kasus kehamilan, sedangkan pada
tahun 2018 meningkat menjadi 17,3%. Sedangkan di Jawa Timur kasus ibu hamil
dengan KEK selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, data tahun 2017
berjumlah sebanyak 45,928% dari semua kasus kehamilan, pada tahun 2018
meningkat drastis menjadi 52,289%, dan pada tahun 2019naik sedikit menjadi
Pertumbuhan janin yang buruk dapat menyebabkan asfiksia saat lahir dan
data dari RSUD. H. Moh. Anwar Sumenep, angka kejadian asfiksia neonatrum
pada tahun 2020 terdapat 43 kasus sedangkan ditahun 2021 meningkat menjadi 50
kasus,. Dampak dari asfiksia neonatrum selain kematian neonatal, dapat juga
sirkulasi dan gagal jantung pada cukup bulan, kejang pada neonatal, dan juga
melakukan penelitian terkait pengaruh status gizi ibu hamil (KEK) terhadap bayi.
terjadinya pada kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Ibu Hamil
Anwar Sumenep”.
1.2 RumusanMasalah
Anwar Sumenep?”
Sumenep.
Sumenep.
4
1.4.1 Teoritis
1. Bagi Fakultas
2. Bagi Puskesmas
dengan gizi buruk di Puskesmas dengan cara screening pada saat ibu hamil
1.4.2 Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KonsepKehamilan
2.1.1 Pengertian
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, maka kehamilan normal akan berlangsung dalam
(minggu ke-13 hingga minggu ke-27, dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-
b. Gerakan janin
6
7
c. Perubahan payudara
d. Pembesaran perut
e. Epulis
1. Uterus
1.000 gr, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka
2. Vagina
kehamilan reaksi asam pH 3,5 – 6,0. Reaksi asam ini mempunyai sifat
3. Ovarium
(Sastrawinata, 1983).
4. Payudara / Mamae
(Sastrawinata, 1983).
8
5. Serviks Uteri
6. Darah
(Sastrawinata, 1983).
1. Kebutuhan oksigen
2. Nutrisi
masa nifas, cadangan untuk masa laktasi, dan penambahan berat badan.
3. Personal Hygiene
mudah terbentuk di darah antara gusi dan gigi. Ibu hamil harus
b. Mandi
c. Genetalia
untuk bagian luar saja. Jangan memakai celana ketat. Jika memakai
bakteri.
d. Pakaian
4. Eliminasi
nyeri (disuria) saat miksi atau adanya darah dalam urine yang
kurang intake serat dan air, serta konsumsi tablet zat besi.
5. Seksualitas
posisi & tidak melakukan penetrasi terlalu dalam. Pada trimester III
biasanya gairah seksual dipengaruhi oleh rasa tidak nyaman & body
image. Tidak ada kontaindikasi kecuali Ketuban Pecah Dini (KPD) dan
6. Istirahat / Tidur
janin dan juga membantu wanita tetap kuat untuk mencegah penyakit,
12
masalah lain. Istirahat yang diperlukan ialah 8 jam pada malam hari dan
7. Imunisasi
selama hamil.
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
Dalam penerapannyameliputi:
(TT) biladiperlukan
9. Tatalaksana kasus
persalinan.
pertama kalinya.
perkemihan
dilakukan untuk:
Menurut Rochjati (2011) Faktor risiko adalah kondisi pada ibu hamil
pada persalinan yang dapat menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu dan
bayinya. Ukuran risiko dapat dituangkan dalam bentuk angka yang disebut skor.
Jumlah skor memberikan pengertian tingkat risiko yang dihadapi oleh ibu hamil.
kemungkinan besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi
hidup sehat.
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak
baik bagi ibu maupun janinnya, memiliki risiko kegawatan tetap tidak
darurat.
15
bagi jiwa ibu atau bayinya, membutuhkan dirujuk tepat waktu dan
b. Ibu dengan faktor risiko dua atau lebih, tingkat risiko kegawatannya
secara relative atau absolute satu atau lebih zat gizi dan gangguan kesehatan pada
KEK jika Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm (Muliarini, 2015).
nyata positif dengan status gizi. Hal ini berarti kebiasaan makan lebih baik
16
mempunyai hubungan yang erat dengan peningkatan status gizi ibu hamil.
(Ismail, 2014).
Usia mempengaruhi status gizi ibu hamil. Seorang ibu yang masih
maka bayi yang dikandungnya akan bersaing dengan si ibu muda untuk
lagi. Oleh karena itu, usia kehamilan yang sesuai adalah 20 tahun hingga
34 tahun.
Keadaan ini secara tidak langsung mempengaruhi status gizi terutama ibu
pekerjaan ayah, pendapatan per bulan, harga pangan di pasaran. Ini semua
17
4. Penyakit / infeksi
menderita sakit pada akhirnya akan menderita gizi kurang. Demikian pula
pada wanita yang tidak memperoleh cukup makanan, maka daya tahan
tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. Penyakit atau
5. Paritas
meningkatkan jumlah sel darah merah membentuk sel darah merah, janin
sehingga ibu akan kekurangan zat gizi, dan usia hamil, usia muda perlu
asupan makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal
ini penting untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu
6. Tingkat pendidikan
janin terhadap zat-zat gizi semakin meningkat dan jika tidak terpenuhi
cara antara lain dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil,
resiko KEK atau gizi kurang. Kategori KEK adalah LILA kurangd ari 23,5
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat rata-rata
Di Negara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg.
pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri.
Lengan harus dalam posisi bebas, lengan bahu dan otot lengan dalam
keadaan tidak tegang atau kencang. Alat pengukur dalam keadaan baik
19
tidak rata.
2. Hidup sehat.
3. Tunda kehamilan.
protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan
atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali. Bahan gizi utama dan rekomendasi
harian dan kebutuhan ibu hamil, yaitu zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu
1. Energi
kkal sehari pada trimester I, dan 350 kkal pada trimester II dan III
(Arisman, 2010).
2. Protein
protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil
laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bias didapat dari
(Arisman, 2010).
3. Lemak
tertentu seperti biji mata dan ginjal. Konsumsi lemak dianjurkan tidak
energy. Sumber lemak antara lain daging, susu, telur, mentega dan
4. Zat besi
besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil adalah 1.040 mg. dari
jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg
sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah sebanyak
ini tidak mungkin tercukupi hanya melalui diet. Karena itu, suplementasi
zat besi perlu sekali diberlakukan, bahkan kepada wanita yang berstatus
5. Kalsium
dalam darah ibu hamil susut sampai 5% ketimbang wanita yang tidak
dan III. Asupan anjuran ialah sekitar 1200 mg/ hari bagi ibu hamil
berumur diatas 25 tahun, dan cukup 800 mg untuk mereka yang berusia
6. Asam folat
selama hamil berlipat dua. Sekitar 24-60% wanita, baik di negara sedang
setelah ovulasi atau pada 28 hari pertaa kehamilan karena otak dan
konsepsi terjadi. Besarnya suplementasi adalah 280, 660, dan 470 µg per
penyerapan B12. Gejala anemia ini meliputi rasa letih dan lemah yang
didapat dari tanaman, tetapi banyak di dalam daging atau produk olahan
dari binatang. Bersama asam folat, vitamin ini menyintesis DNA dan
8. Vitamin D
gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan ini berupa
hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia enamel gigi bayi,
µg (400 IU) per hari. Kekurangan vitamin D kerap menjangkiti ibu hamil
2010).
9. Yodium
hipotiroidisme yang terjadi pada akhir kehamilan tidak separah jika hal
2010).
24
2.3.1 Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram,
cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat
10. Genetalia: testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia mayora telah
12. Eliminasi, urine, dan mekonium normalnya keluar pada 24 jam pertama.
1. Definisi
diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran (Ani
Secara umum, tujuan atau aspek penting dari asuhan bayi baru
a. Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi
dengan segera.
c. Menjaga pernapasan.
yang tepat.
hubungan emosional.
dari klem.
kepada ibu.
e. Pemberian ASI.
10-100 ml ASI. Produksi ASI akan optimal setelah 10-14 hari usia
f. Pencegahan infeksi.
dimandikan.
Tetes mata atau salep mata di berikan dalam 1 jam pertama setelah
sebagian BBL.
i. Pemberian imunisasi.
2) Saat kunjungan tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali pada umur 1-3
hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.
2.4.1 Pengertian
secara spontan dan teratur segera setelah lahir keadaan tersebut dapat disertai
Asfiksia neonatorum adalah suatu kondisi yang terjadi ketika bayi tidak
mendapatkan cukup oksigen selama proses kehamilan (Mendri & Sarwo prayogi,
2017). Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernapas
spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatnya CO2
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut, (Jumiarni, Mulyati
2.4.2 Etiologi
kelahiran dan kemudian disusul dengan pernapasan teratur, bila terjadi gangguan
pertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari ibu ke janin akan terjadi asfiksia
janin atau neonatus. Gangguan ini dapat timbul pada masa kehamilan, persalinan
pada bayi yang terdiri dari factor ibu, factor plasenta, factor janin dan factor
Factor ibu meliputi hipoksia pada ibu yang terjadi karena hipoventilasi
akibat pemberian obat analgetika atau anastesia dalam, usia ibu kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahunn,, gravid empat atau lebih, social ekonomi rendah,
setiap penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran gas janin
dengan gangguan kontraksi uterus dan lain-lain. Factor plasenta meliputi solusio
menempel pada tempatnya. Factor janin atau neonatus meliputi tali pusat
menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan
lahir, gemeli, IUGR, premature, kelainan congenital pada neonatus dan lain-lain.
Factor persalinan meliputi partus lama, partus dengan tindakan, dan lain-lain
(Jumiarni, 2016).
Pembuluh darah arteriol yang ada di paru-paru bayi masih dalam keadaan
kontriksi dan hamper seluruh darah dari jantung kanan tidak dapat melalui paru-
paru sehingga darah dialirkan melalui duktus arteriosus kemudian masuk ke aorta
namun suplai oksigen melalui plasenta ini terputus ketika bayi memasuki
plasenta pada masa ekstrauteri menyebabkan fungsi paru neonatus diaktifkan dan
terjadi perubahan pada alveolus yang awalnya berisi cairan kemudian digantikan
oleh oksigen (Behrman, 2012). Proses penggantian cairan tersebut terjadi akibat
adanya kompresi dada (toraks) bayi pada saat persalinan kala II dimana saat
lahir sehingga terjadi kompresi dan cairan yang terdapat dalam paru dikeluarkan
31
(Manuaba, 2013). Setelah toraks lahir terjadi mekanisme balik yang menyebabkan
terjadinya inspirasi pasif paru karena bebasnya toraks dari jalan lahir, sehingga
pernapasan yang terjadi segera setelah alveoli terbuka relatif lemah, namun karena
tekanan yang lebih besar ke dalam intrapleura sehingga semua cairan alveoli dapat
dikeluarkan (Hall & Guyton, 2014). Selain itu, pernapasan pertama bayi timbul
curah jantung sesudah talipusat diklem, penurunan suhu tubuh dan berbagai
rangsangan taktil (Behrman et al., 2012). Namun apabila terjadi gangguan pada
proses transisi ini, dimana bayi tidak berhasil melakukan pernapasan pertamanya
maka arteriol akan tetap dalam vasokontriksi dan alveoli akan tetap terisi cairan.
Keadaan dimana bayi baru lahir mengalami kegagalan bernapas secara spontan
dan teratur segera setelah dilahirkan disebut dengan asfiksia neonatorum (Fida &
Maya, 2012). Menurut Price & Wilson (2012) gagal napas terjadi apabila paru
tidak dapat memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran gas, yaitu oksigenasi
darah arteri dan pembuangan karbon dioksida (Price & Wilson, 2012). Proses
pertukaran gas terganggu apabila terjadi masalah pada difusi gas pada alveoli.
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dengan kapiler paru dan CO2
kapiler dengan alveoli (Hidayat, 2014). Proses difusi gas pada alveoli dipengaruhi
perbedaan tekanan dan konsentrasi oksigen dan afinitas gas (Hidayat, 2014).
32
dari 100 x/menit, kulit sianosis, pucat, tonus otot menurun, tidak ada respon
2.4.5 Klasifikasi
Dilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke-1 dan menit ke-5, bila
nilai apgar 5 menit masih kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5 menit sampai
skor mencapai 7. Nilai apgar berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi
baru lahir dan menentukan prognosis, bukan untuk memulai resusitasi karena
resusitasi dimulai 30 detik setelah lahir bila bayi tidak menangis. (bukan 1 menit
Maya, 2012) :
tindakan istimewa.
frekuensi jantung lebih dari 100/menit, tonus otot kurang baik atau baik,
3. Asfiksia Berat
jantung kurang dari 100 x permenit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan
henti jantung yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10
33
menit sebelum lahir lengkap atau bunyi jantung menghilang post partum,
2. Elektrolit Darah
3. Gula Darah
5. USG (kepala
BAB 3
3.1 Kerangkakonseppenelitian
34
35
terdiri dari :
3. Faktor janin meliputi : Tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher,
H1: Ada hubungan antara ibu hamil KEK dengan kejadian bayi Asfiksia
BAB 4
METODE PENELITIAN
permasalahan (kasus) yang ada saat ini, dengan cara mengidentifikasi kelompok
kasus dan kontrol terlebih dahulu, kemudian diidentifikasi dengan faktor risiko
Kejadian kasus
Menilai faktor Retrospektif pada saat ini
risiko
Gambar 4. 1 Skema rancangan case control hubungan ibu hamil KEK dengan
kejadian bayi asfiksia
36
37
Sampel
Sampling
Metode pengambilansampel
dengan cara Simple random sampling
Pengumpulan data
Di peroleh dari Rekam medis pasien kemudian
di salin dalam bentuk ceklist yang sesuai
dengan data yang akan diteliti
Analisa data
Dengan cara tabulasi data dan
Uji Chi Square dan OR
Penyajian hasil
Dengan cara proporsional yang
menggambarkan hubungan pada setiap variabel
Gambar 4. 2Kerangka kerja penelitian hubungan ibu hamil KEK dengan kejadian
bayi Asfiksia
38
4.3.1 Populasi
diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi pada
kasus = 30 dan populasi pada kontrol = 30 bulan November 2021 s/d Oktober
2022
4.3.2 Sampel
dalam penelitian ini adalah Ibu hamil yang melahirkan di RSUD. dr. H. Moh.
Anwar Sumenep bulan November 2021 s/d Oktober 2022 sebanyak 223 Ibu
bersalin.
Kriteria inklusi dan eksklusi sampel pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu dan Bayi yang dilahirkan diRSUD. dr. H. Moh. Anwar Sumenep
kehamilan.
c. Bayi baru lahir memiliki catatan nilai APGAR SCORE pada saat
kelahiran.
39
2. Kriteria Ekslusi
masa kehamilan.
b. Bayi baru lahir tidak memiliki catatan nilai APGAR SCORE pada saat
kelahiran.
teknik Simple random samping yaitu suatu sampel yang tediri atas sejumlah
elemen yang dipilih secara acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi
n=
( Z1−α /2 √2 P2 ( 1−P2 ) + Z1− β √ P 1 ( 1−P1 ) + P2 ( 1−P2 )
( P1−P 2)
2
) 2
Keterangan :
Zα : derivate baku alfa (1,96)
Zβ : derivate baku beta (0,84)
P2 : proporsi paparan pada ibu hamil tidak KEK
P1 : proporsi paparan pada ibu hamil KEK
P1-P2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
P : proporsi total
40
( )
2
1,96 √ 2.0,24 .0,76+0,84 √ 0,61.0,39+0,09.0,91
n❑ =
( 0,3 )
n=¿ ¿
n=
( 1,96.0,6+0,84.0,47+
( 0,3 )
0,08
) 2
n=
( 1,76+0,39+
( 0,3 )
0,08
2
)
n=
( ( 0,3) )
1,646 2
2
n ¿ ( 5,4 ) n=29,16 dibulatkan menjadi 30
kepustakaan maka diperoleh besar sampel 30. Jadi, besar sampel untuk kelompok
kasus dan kontrol masing-masing berjumlah 30 bayi, dengan total sampel 60 bayi.
4.4 VariabelPenelitian
Variabel adalah suatu ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi), yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
4.5 DefinisiOperasional
dalam penelitian ini adalah data RM pasien yang sudah dilakukan pengolahan data
oleh petugas Rekam Medis RSUD H. Moh. Anwar Sumenep yang tersimpan di
pusat data Rumah Sakit yang hanya bisa di akses oleh petugas yang berwenang.
pasien.
Sumenep, peneliti mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku, yaitu dengan
cara memaparkan kepada petugas maksud dan tujuan penelitian, judul penelitian,
data apa saja yang dibutuhkan dalam penyusunan proposal dan skripsi. Alat
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket yang berisi
catatan dari pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi untuk dijadikan sampel
penelitian, sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian bisa dipenuhi dengan
baik.
43
1. Editing
2. Coding
yang diantaranya :
a. Pada Ibu
b. Pada Bayi
3. Tabulating
4. Interpretasi Data
yang diteliti. Pada penelitian ini menyajikan data umum dan data khusus
yang meliputi umur, pendidikan, diagnosa ibu dan diagnosa anak dalam
Setelah dilakukan proses pengolahan data umum dan data khusus dalam
bentuk tabel frekuensi. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel
karena pada penelitian ini menggunakan total sampling. Pada penelitian ini
1. Analisis Univariat
menganilis tiap variabel dari hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk
2. Analisis Bivariat
mengetahui apakah ada hubungan antara ibu hamil KEK dengan kejadian
bayi Asfiksia melalui uji chi square dengan nila α = 0,05, jika p< 0,05
maka terdapat hubungan dan jika nilai p> 0,05 maka tidak terdapat
hubungan.
a /c axd
¿= =
b /d b /c
Keterangan :
χ 2 = Chi Square
n = jumlah sampel
Keterangan :
4.8.1 Anominity
responden pada lembar pengumpulan data (angket) yang akan diberikan oleh
petugas Rekam Medis Rumah Sakit, lembar tersebut hanya akan diberi kode
nomor.
4.8.2 Confidentility
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, (2010). Ibu Hamil Dengan Kekurangan Energi Kronis. Diambil kembali
dariGSNingrum:https://eprints.poltekkesjogja.ac.id/4132/5/chapter
%20ll.pdf
Rochjati, Poedji, 2003, Skrining Antenatal pada Ibu Hamil Pengenalan Faktor
ResikoDeteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi. Surabaya: AUP.
Supriasa. (2013). Teori Ibu Hamil KEK. Diambil kembali dari AP Prabayukti:
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/468/3/BAB%20ll.pdf
Lampiran
Nama : Novitasari
NPM : 721640201
Mengetahui,
DosenPembimbing
Nama : Novitasari
NPM : 721640201
Mengetahui,
DosenPembimbing
(Ahmaniyah, S.ST.,M.Tr.Keb)
56
Lampiran 4 Cheklist pengumpulan data peneitian
57
58