PROPOSAL
PETRUS ELWIS
2002117
PROPOSAL
Oleh :
PETRUS ELWIS
2002117
PERNYATAAN PERSETUJUAN
NIM : 2002117
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SYEDZA SAINTIKA PADANG
KETUA
i
3
SKRIPSI
Oleh
PETRUS ELWIS
2002117
Panitia Penguji,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berjudul “Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Respon Time di IGD RS.
Yos Sudarso Padang tahun 2023”. Proposal ini diajukan untuk memenuhi salah
bimbingan dan bantuan dari para pembimbing, untuk itu peneliti mengucapkan
Padang.
3. Ibu Ns. Weni Sartiwi, M.Kep Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES SYEDZA
SAINTIKA Padang
4. Ibu Ns. Vino Rika, M.Kep dan sebagai pembimbing I yang telah menyediakan
5. Ibu Ns. Roza Marlinda MSN pembimbing II yang telah menyediakan waktu
6. Direktur RS Yos Sudarso Padang berserta staf yang telah memberi izin
ii
5
8. Teristimewa pada kedua orang tua tercinta serta keluarga besar yang telah
memberi semangat, dukungan dan doa yang tulus bagi peneliti sehingga dapat
9. Serta Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu.
ditulis semaksimal mungkin. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran
Peneliti
iii
6
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 7
E. Ruang Lingkup Penelitian................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
7
DAFTAR TABEL
v
8
DAFTAR GAMBAR
vi
9
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Instalasi
Gawat Darurat (IGD) sebagai gerbang utama penanganan kasus gawat darurat
pasien. Keadaan gawat darurat yaitu keadaan klinis dimana pasien sangat
2021).
diantaranya adalah penyakit jantung iskemik 7,4 juta (13,2%), stroke 76.7
juta (11.9%), penyakit paru obstruktif kronik 3,1 juta (5,6%), infeksi
pernafasan bawah 3,1 juta (5,5%), dan kanker 1,6 juta (2,9%), kasus cedera
RI, 2021).
60% mengatakan tentang perawatan yang diberikan oleh perawat tidak sesuai
1
2
relative lama, fasilitas serta petugas/perawat masih kurang, dan 40% lainnya
Dampak yang dapat terjadi jika waktu tanggap atau response time
lambat akan berdampak pada kondisi pasien seperti rusaknya organ- organ
(Nurhasim, 2020).
Sakit. Standar response time adalah ≤ 5 menit terhitung setelah pasien datang
oleh tingginya angka kunjungan pasien baik pasien dengan true emergency
berkualitas, hal ini dapat menimbulkan stressor kepada perawat. Pasien yang
Selain itu, waktu kedatangan pasien sering terjadi bersamaan, hal ini
membuat jumlah perawat yang ada tidak sesuai dengan jumlah pasien. Oleh
2021).
hingga 5 menit per pasien. Alur pengaturan peristiwa IGD meliputi triase
melalui atau rawat jalan mereka di triase dibeberapa titik oleh dokter atau
perawat IGD. Tujuan dari proses triase ini adalah untuk menentukan secara
tepat tingkat keparahan masalah atau kondisi klien dalam rangka memberikan
perawatan darurat dalam kerangka waktu yang paling tepat dengan kata lain
adalah darurat (harus segera diobati, kerena jika tidak hidup, ekstremitas atau
berhubungan dengan response time penanganan kasus di IGD bedah dan non
Beban kerja perawat dirumah sakit meliputi beban kerja fisik, dan
beban kerja mental. Beban kerja fisik seperti mengangkat pasien, memasang
yang akan menjalankan operasi atau dalam keadaan kritis, bekerja dalam
lambat. Sehingga waktu tanggap dapat menjadi salah satu indikator penentu
5
karena itu perawat perlu membekali dirinya dengan pengetahuan dan perlu
kerja perawat dengan respon time pada penanganan pasien di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar ditemukan hasil beban kerja
perawat berat (57,1%), respon time perawat kurang baik (44,4%). Ada
lain yang dilakukan oleh Ningsih (2019) tentang hubungan beban kerja
triage ditemukan hasil beban kerja berat (56,5%) dan respon time buruk
IGD terhadap respon time dalam pelayanan gawat darurat di RSU Islam
Mutiara Bunda Tanjung Kabupaten Brebes ditemukan hasil beban kerja tidak
standar (17%) dan tidak standar (8%). Ada hubungan beban kerja perawat
Berdasarkan data dari RS. Yos Sudarso tahun (2022) bahwa terjadi
peningkatan angka kunjungan IGD dari tahun ketahunnya, pada tahun 2020
meningkat pada tahun 2022 yaitu 14.886 orang. Dari hasil observasi yang
Hasil survey awal yang peneliti lakukan pada tanggal 10 Juli 2023
perawat terbebani penularan penyakit jika ada pasien penyakit menular dan
waktu istirahat yang kurang dan 2 orang perawat lagi mengatakan baru di
penelitian mengenai “Ada hubungan beban kerja perawat dengan respon time
B. Rumusan masalah
ada hubungan beban kerja perawat dengan respon time di IGD RS. Yos
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
penelitian.
pada pasien.
perpustakaan.
yang berbeda.
E. Ruang Lingkup
IGD RS. Yos Sudarso Padang tahun 2023. Variabel independen (beban kerja)
dan variabel dependen (respon time). Jenis penelitian analitik dengan desain
Padang pada bulan Juni - Oktober 2023. Populasi pada penelitian ini adalah
perawat yang ada di IGS RS Yos Sudarso Padang pada bulan Juni 2023
Analisis pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat, dimana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Pasien yang berada di IGD akan ditangani sesuai dengan keadaan pasien
(Sudharmono, 2020).
waktu tanggap (response time) < 5 menit, angka kematian pasien < 24 jam
9
10
kegiatan pelayanan. Selain itu IGD juga melakukan beberapa hal contoh
1. Pengertian
waktu 5 menit mulai pasien datang di IGD sampai pasien pulang atau
a. Faktor Internal
1) Usia
menghadapi maslah.
2) Pendidikan
rumah sakit.
3) Lama kerja
dalam bekerja.
kerja yang lama, namun memiliki waktu respon yang kurang tepat.
Hal ini terjadi karena pengalaman kerja yang lebih lama tidak
b. Faktor eksternal
pasien yang gawat darurat sehingga pasien yang tidak dalam keadaan
2019).
1) Beban Kerja
3. Klasifikasi
memadai kepada pasien gawat darurat baik dalam situasi rutin sehari-hari
menuju rumah sakit. Waktu respon atau ketepatan waktu yang di berikan
al., 2021).
pada pasien cidera kepala yaitu gangguan fisik dan mental yang
dan outcome penyakit. Penilaian awal yang akurat ini, diharapkan dapat
(Hemingway, 2013).
pelayanan dokter dengan standar waktu < 5 menit. Artinya waktu tanggap
dikatakan cepat apabila < 5 menit dan dikatakan lambat > 5 menit
cepat maka pasien pasti akan meninggal, dengan syarat pasien tersebut
dapat ditunda. Biasanya pasien cedera yang masih sadar dan bisa berjalan
masuk dalam kategori ini. Ketika pasien lain yang dalam keadaan gawat
19
sudah selesai ditangani, maka pasien dengan kode warna hijau akan
ditangani.
C. Kegawatdaruratan
1. Pengertian
saja betapapun telah majunya sistem rumah sakit yang di anut oleh suatu
penyebab utamanya adalah karena IGD adalah salah satu dari unit
(Margaretha, 2016).
penolakan.
g. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter atau
3. Triage
a. Pengertian
fasilitas yang paling efisien terhadap hampir 100 juta orang yang
(Pusponegoro, 2016).
dislipidemia.
23
skor.
mudah digunakan.
yang masih sadar dan bisa berjalan masuk dalam kategori ini.
1. Pengertian
jumlah kerja (Inayatul 2017). Beban kerja perawat dapat diartikan sebagai
a. Faktor Internal
akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut strain,
b. Faktor Eksternal
kerja, tata ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja,
meliputi :
kerja.
harus dikerjakan.
pasien kritis.
berkualitas.
istirahat.
pekerjaan.
Akibat beban kerja yang terlalu berat atau yang terlalu sedikit dapat
baik fisik atau mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala,
E. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Respon Time Perawat
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Populasi
penelitian ini seluruh perawat yang ada di IGD RS. Yos Sudarso Padang
2. Sampel
32
33
B. Etika Penelitian
1. Izin Penelitian
Syedza Saintika Padang. Setelah itu peneliti minta izin ke RS. Yos
Sudarso Padang.
melainkan insial.
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data yang didapatkan dari RS. Yos Sudarso Padang berupa jumlah
a. Peneliti akan mengurus surat izin untuk dapat melakukan survey awal
apakah sudah diisi dengan benar dan semua item dijawab oleh
responden
Untuk variabel beban kerja jika menjawab Selalu (SL) diberi kode 4,
jika Sering (S) diberi kode 3, Jarang (JR) diberi kode 2 dan Tidak
Pernah (TP) diberi kode 1. Untuk variabel respon time jika cepat diberi
kesalahan.
36
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
0,05. Hasil analisa dinyatakan ada hubungan secara bermakna, apa bila
signifikan.
37
E. Kerangka Konsep
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Respon Time di IGD RS. Yos
Sudarso Padang Tahun 2023
38
(Hidayat,
2019)
D. Hipotesa Penelitian
Ha : Ada hubungan beban kerja perawat dengan respon time di IGD RS. Yos
H0 : Tidak ada hubungan beban kerja perawat dengan respon time di IGD RS.
DAFTAR PUSTAKA
Black & Hawks, 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan. Edisi 8. Jakarta : Salemba Medika,
Kemenkes RI. (2017). Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.
Jakarta: Menteri Kesehatan RI
Kemenkes RI. (2021). Pusat Data dan Informasi Kesehatan Indonesia, Jakarta
Sahrul, (2018). Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Respon Time pada
Penanganan Pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ibnu Sina
Makassar. Jurnal of Islamic Nursing.Vol 3 No. 1.
Wilensky, 2019. Brain tissue oxygen and outcome after severe traumatic brain
injury: A syetmatic review. Critical Care Medecine Journal 37(6), 2057-
2063.
Yoo at al, 2013. Functional Outcome After Head Injury Comparison of 12-45
Year Old Male And Female. International Journal Care Injury. 43; 603-
607.
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN RESPON TIME DI IGD RS. YOS SUDARSO PADANG
TAHUN 2023
(Ns. Vino Rika, M.Keb) (Ns. Roza Marlinda, MSN) (Petrus Elwis)
Lampiran 2
Kepada Yth :
Bapak/Ibu Calon Responden
di RS. Yos Sudarso Padang
Dengan hormat,
Apabila Bapak/Ibu menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menanda tangani lembaran persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang saya ajukan.
(Petrus Elwis)
Lampiran 3
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
( )
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN RESPON TIME
DI IGD RS. YOS SUDARSO PADANG TAHUN 2023
No. Responden
Identitas Responden
Nama (Inisial) :
Umur :
Lama Kerja :
Pendidikan :
A. Beban Kerja
Petunjuk pengisian : berilah tanda chek list (√) yang di anggap benar.
Keterangan :
SL : Selalu
S : Sering
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
No Pernyataan SL S JR TP
No Pernyataan SL S JR TP
B. Respon Time
Berilah tanda check list (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan
Waktu Tanggap
Cepat Lambat