Disusun Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT HEPATITIS
Topik : Hepatitis
D. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan tanya jawab
E. MEDIA PENYULUAHAN
Lembar balik dan liflet
F. URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
A. DEFINISI HEPATITIS
Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap
virus, obat, atau alcohol (FKAUI, 2010).
Hepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis, klinis,
biokimia, dan seluler yang khas (Wening Sari, 2011).
B. ETIOLOGI
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
1. Mual
2. Demam
3. Kelelahan
4. Feses berwarna pucat
5. Urine berwarna gelap
6. Nyeri perut
7. Nyeri sendi
8. Kehilangan nafsu makan
9. Penurunan berat badan
10. Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan atau penyakit kuning
D. KOMPLIKASI
a. Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh
akumulasi ammonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut
ensefalopati hepatic.
b. Kerusakan jaringan perenkim hati yang meluasakan menyebabkan sirosis
hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.
c. Komplikasi yang sering adalah sesosis, pada serosis kerusakan sel hati
akan diganti oleh jaringan parut (sikatrik) semakin parah kerusakan,
semakin berat jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang jumlah
sel hati yang sehat
d. Hepatoma
1. Edema serbral, gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan
pernafasan, hipoglikemi, hipotensi dan sepsis.
2. Hepatitis kronik persisten
3. Hepatitis agresif
4. Perkembangan karsinoma hepato seluler
E. PENCEGAHAN
1. Vaksin hepatitis
Salah satu cara mencegah penularan hepatitis adalah mendapatkan
vaksin hepatitis. Meski begitu, sejauh ini baru tersedia vaksin untuk dua jenis
virus hepatitis, yaitu hepatitis A dan hepatitis B.
Vaksin adalah cara pencegahan yang paling efektif untuk menekan
jumlah kasus hepatitis. Pasalnya, ketika vaksin hepatitis diberikan pada orang
yang berisiko terinfeksi, tubuh akan dirangsang untuk membuat antibodi.
Antibodi ini nantinya berperan dalam melawan virus hepatitis bila
sewaktu-waktu masuk ke dalam tubuh.
F. PENGOBATAN HEPATITIS
1. Obat interferon
Beberapa jenis hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan
sendirinya. Namun, pemberian obat-obatan perlu dilakukan untuk
menghentikan penyebaran virus dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
Jenis obat yang diresepkan oleh dokter adalah interferon, yang
biasanya diberikan melalui suntikan setiap minggu selama 6 bulan.
2. Obat imunosupresan
Untuk mengatasi hepatitis akibat penyakit autoimun, dokter dapat
memberikan obat imunosupresan, terutama kortikosteroid, seperti prednisone
dan budesonide. Selain itu, pasien juga dapat diberikan obat azathioprine,
mycophenolate, tacrolimus, dan cyclosporin.
3. Obat antivirus
Pada beberapa kondisi, misalnya pada hepatitis B atau hepatitis C
kronis, dokter juga bisa memberikan obat antivirus,
seperti entecavir, ribavirin, atau tenofovir. Obat-obatan tersebut bisa
menghambat pertumbuhan dan perkembangan virus dengan mekanisme yang
berbeda-beda.
4. Obat cacing hati
Pada penderita hepatitis yang disebabkan oleh cacing hati, pemberian
obat-obatan disesuaikan dengan jenis cacing menginfeksi hati. Obat-obatan
tersebut meliputi:
Praziquantel atau albendazole, untuk clonorchiasis
riclablendazole dan possibly nitazoxanide, untuk fascioliasis
5. Transplantasi hati
Bila hepatitis sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat, dokter
akan merekomendasikan tindakan transplantasi hati. Melalui prosedur ini,
organ hati pasien yang rusak akan diganti dengan organ hati yang sehat dari
pendonor.
.
G. 6 CARA MENCUCI TANGAN