Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
( PUSKESMAS )
KECAMATAN SARONGGI
Jalan Raya Saronggi No. 48 Telpon ( 0328 ) 669079
SARONGGI Kode Pos
69467

KERANGKA ACUAN KERJA


PENYULUHAN PENYAKIT HEPATITIS

I. Pokok bahasan:
Penyakit Stroke

II. Sub pokok bahasan


Pengertian, penyebab hepatitis, tanda dan gejala hepatitis, jenis penyakit
hepatitis, penanganan bila terjangkit hepatitis.

III. Sasaran : masyarakat

IV. Waktu : 45 menit

V. Tempat : Menyesuaikan

VI. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Pada akhir proses penyuluhan, masyarakat mengerti tentang pengertian dan
penyebab, tanda dan gejala hepatitis,jenis penyakit hepatitis, penanganan
serta perawatan hepatitis
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah
diberikan penyuluhan, peserta dapat :
a. Menyebutkan pengertian hepatitis
b. Menjelaskan penyebab hepatitis
c. Mengetahui tanda dan gejala hepatitis
d. Mengetahui jenis penyakit hepatitis
e. Mengetahui penanganan bila terjadi hepatitis
f. Mengetahui perawatan penderita hepatitis

VII. Materi
Terlampir

VIII. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

IX. Media
Leaflet, LCD, Laptop
X. Kegiatan Penyuluhan
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3 menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Membuka kegiatan dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam.  Memperhatikan
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 30 menit Pelaksanaan :  Memperhatikan
 Menggali pengetahuan  Memperhatikan
peserta tentang hepatitis  Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian hepatitis  Memperhatikan
 Menjelaskan Penyebab hepatitis
 Memperhatikan
 Menjelaskan tanda dan
gejala hepatitis  Memperhatikan
 Menjelaskan jenis penyakit
hepatitis
 Menjelaskan penanganan bila
terjadi hepatitis

3. 10 Evaluasi :  Bertanya
menit  Memberikan kesempatan kepada  Menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan
 Menanyakan kepada pesereta
tentang materi yang telah
diberikan dan memberikan
reinforcement kepada klien jika
dapat menjawab pertanyaan

4. 2 menit Terminasi :  Mendengarkan


 Mengucapkan terimakasih atas  Menjawab salam
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup
MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT STROKE

A. Latar Belakang
Penyakit stroke merupakan penyebab kematian yang banyak
menyerang masyarakat, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan
di anggota badan nya dan akan menimbulkan kecacatan yang dapat
membebani seumur hidup tapi juga mendekati dengan kematian si pasien.
Penyakit stroke juga penyakit yang ditimbulkan akibat aliran darah yang
tidak lancar. Ketidak lancaran aliran darah ini bisa terjadi karena dua hal:
adanya sumbatan dalam pembuluh darah atau pembuluh darah yang pecah.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi
susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak. Stroke
menduduki urutan ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan
kanker.
Di Indonesia, belum ada data epidemologis stroke yang lengkap,
tetapi proporsi penderita stroke dari tahun ke tahun cenderung meningkat.
Hal ini terlihat dari laporan survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI di
berbagai rumah sakit di 34 provinsi di Indonesia. Biaya yang dikeluarkan
untuk pengobatan stroke dan kehilangan mata pencaharian sangat tinggi.
Stroke merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan kematian,
kecacatan, dan biaya yang dikeluarkan sangat besar. Karena itu, perlu usaha
pencegahan untuk terjadinya stroke.

B. Definisi

HEPATITIS

1. DEFINISI

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada


jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh
reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan
kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus


disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas
(Smeltzer, 2001)

2. ETIOLOGI

1. Virus

Type A Type B Type C Type D Type E

Parenteral
Metode Fekal- Parenteral Parenteral perinatal, Fekal-
transmisi oral seksual, jarang memerlukan oral
melalui perinatal seksual, koinfeksi
orang orang ke dengan type
lain orang, B
perinatal

Peningkatan
Keparah- Tak Parah Menyebar insiden Sama
an ikterik luas, kronis dan dengan
dan dapat gagal hepar D
asimto- berkem- akut
matik bang
sampai
kronis

Sumber Darah, Darah, Terutama Melalui Darah,


virus feces, saliva, melalui darah feces,
saliva semen, darah saliva
sekresi
vagina
2. Alkohol

Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi


alkohol sirosis.

3. Obat-obatan

Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut


hepatitis toksik dan hepatitis akut.

3. TANDA DAN GEJALA

1. Masa tunas

Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)

Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)

Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)

2. Fase Pre Ikterik

Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan


infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan
menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut
kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan
pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise,
lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat
sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri
persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis
virus B.

3. Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat,
penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi.
Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada
minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang
setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal
pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan
selama 1-2 minggu.

4. Fase penyembuhan

Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa


mual, rasa sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu
makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa
ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai
merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.

4. PATOFOSIOLOGI

Patways terlampir.

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat


disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik
terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit
fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik
karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan
berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada
hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal
pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan
sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang
menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun
dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh
karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis
sembuh dengan fungsi hepar normal.

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan


menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan
kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak
nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini
dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu
hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati.


Walaupun jumlah billirubin yang belum mengalami
konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena
adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik,
maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut
didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal
konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan
melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat
kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli,
empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek),
maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin
direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan
karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan
eksresi bilirubin.

Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja


tampak pucat (abolis). Karena bilirubin konjugasi larut
dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih,
sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna
gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat
disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah
yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Laboratorium

1. Pemeriksaan pigmen

 urobilirubin direk

 bilirubun serum total

 bilirubin urine

 urobilinogen urine

 urobilinogen feses

1. Pemeriksaan protein

 protein totel serum

 albumin serum

 globulin serum

 HbsAG

3. Waktu protombin

- respon waktu protombin terhadap vitamin K

1. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

 AST atau SGOT

 ALT atau SGPT

 LDH
 Amonia serum

2. Radiologi

 foto rontgen abdomen

 pemindahan hati denagn preparat technetium, emas,


atau rose bengal yang berlabel radioaktif

 kolestogram dan kalangiogram

 arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan tambahan

 laparoskopi

 biopsi hati

6. KOMPLIKASI

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang


disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik
merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan
jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan
sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada
alkoholik.

DAFTAR PUSTAKA

Adib, Muhammad. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari


Hipertensi Jantung dan Stroke. Yogyakarta : Dian Loka
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus-1.htm di unduh pada hari minggu 19
mei 2013 pkl.18:10
http://www.metris-community.com/penyakit-stroke/ di unduh pada hari minggu 19 mei
2013 pkl.18:49
http://askep-net.blogspot.com/2012/12/mencegah-stroke.html di unduh pada hari senin
20 mei pkl. 17:33

Anda mungkin juga menyukai