Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

HEPATITIS A

Oleh :

Farel Govind Alfayed A. 222311101010

Afifatul Mukaromah 222311101088

Melaniara Anggista A. 222311101057

Asma Yudhi Efendi 222311101074

Hani Febriyanti 222311101027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“HEPATITIS A “

Topik : Penyakit Hepatitis A

Sub Topik :

a. Pegertian Hepatitis A

b. Tanda dan gejala Hepatitis A

c. Cara pengobatan Hepatitis A

d. Cara pencegahan Hepatitis A

Sasaran : Masyarakat

Tempat : Ruang Intensive Care Unit (ICU ) RS TK III Bhalaidika Husada

Hari/ Tanggal : Rabu, 21 September 2022

Waktu : Pukul 07.00 WIB

A. Latar Belakang Masalah


Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, tapi perhatian
dunia masih terbatas, sampai adanya resolusi Word Hepatitis Alliance (WHA).
Diperkirakan 2 milyar orang di dunia pernah terinfeksi hepatitis B, 240 juta orang
diantaranya pengidap kronis, upaya pencegahan yang dilakukan, selain imunisasi Hepatitis
B, yaitu promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyebaran
virus hepatitis, penapisan darah donor oleh PMI terhadap hepatitis B dan C serta
pengmbangan jaringan surveilans epidemiologi (Tjandra, 2013). Badan kesehatan dunia
(WHO) memperkirakan sekitar sepertiga dari populasi dunia atau sekitar 2 milyar orang
saat ini terinfeksi oleh salah satu dari virus yang menyebabkan hepatitis, dengan angka
kematian 250.000 orang per tahun menurut organisasi tersebut, sekitar dua juta orang
menderita hepatitis dan sebagian besar dari mereka tidak menyadari jika mereka terkena
virus tersebut dan bisa menularkannya kepada orang lain (Adhitana, 2013). Indonesia
menempati peringkat ke 3 penderita hepatitis terbanyak di dunia setelah india dan cina.
Penderita hepatitis B dan C di indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang.
Setengahnya diduga memiliki penyakit liver. Indonesia adalah negara dengan prevalensi
hepatitis B dengan tingkat endemisitas tinggi yaitu lebih dari 8 persen yang sebanyak 1,5
juta orang indonesia yang berpotensi mengidap kanker hati. Indonesia, telah mulai
memantau penyakit hepatitis sejak lama melalui upaya pengendalian penyakit mulai dari
upaya promotif, preventif, dan kuratif.

B. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah di lakukan penyuluhan selama 1 x 25 menit, masyarakat mampu
mengetahui tentang penyakit Hepatitis A dan permasalahanya
C. Metode

Ceramah dan tanya jawab


D. Media

Leaflet
E. Materi Pembelajaran

a. Pegertian Hepatitis A

b. Tanda dan gejala Hepatitis A

c. Cara pengobatan Hepatitis A

d. Cara pencegahan Hepatitis A


F. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Waktu Kegiatan
No Tahap
(menit) Penyuluh Peserta
1 Pembukaan 1-2 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan dan
 Menjelaskan tujuan menyetujui kontrak
dan kontrak waktu waktu
 Menyampaikan
pendapat
2 Inti 10 menit Menjelaskan materi  Memperhatikan
tentang: penjelasan materi
 Menjelaskan tentang yang diberikan
Pengertian, faktor-  Memberikan
faktor yang pertanyaan
mempengaruhi nyeri,  Memperhatikan
cara pengelolaan jawaban
nyeri pada luka post
operasi.
 Memberi
Kesempatan pada
pasien dan keluarga
untuk menanyakan
hal-hal yang kurang
jelas.
3. Penutup 1-2 menit  Menyimpulkan  Memperhatikan
materi  Mengikuti evaluasi
 Evaluasi  Menjawab salam
 Mengucapkan salam
G. Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan penyaji dalam menguasai materi yang akan diberikan
b. Serta persiapan alat dan bahhan yang akan dilakukan selama proses penyuluhan
berlangsung

2. Proses

Selama proses penyuluhan berlangsung dapat berjalan sesuai yang diharapkan dan
mengenai sasaran. Hal ini dapat dibuktikan dari pendengar mempertanyakan kepada
petugas saat proses penyuluhan

3. Hasil

Peserta memahami materi yang telah diberikan bersama dengan cara peraatannya
maupun pengobatannya

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit yang menyerang organ Hepar yang disebabkan oleh
VHA. Hepatitis A dapat menyebabkan sakit ringan hingga berat. Pada umumnya
penyebaran terjadi secara fekal-oral ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi tinja seseorang yang terinfeksi VHA. VHA bersifat
termostabil, tahan asam, dan tahan terhadap cairan empedu (Kemenkes, 2014).
Hepatitis A juga merupakan jenis hepatitis yang paling ringan dan paling mudah
penularannya serta tidak menutup kemungkinan akan berubah atau masuk ke tingkat
yang lebih parah seperti hepatitis B atau hepatitis C. Jika tidak dilakukan intervensi
segera, anak-anak yang sehat agar tetap sehat dan anak-anak yang rentan dapat
terhindar dari faktor-faktor penyebab terjangkitnya hepatitis A (Mardhiyah, 2019).
Hepatitis A merupakan penyakit hati serius yang disebabkan oleh virus Hepatitis A
(HAV). HAV ditemukan di tiap tubuh manusia pengidap Hepatitis A. Terkadang
penyakit ini menular melalui kontak personal. Terkadang pula melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi HAV (Sari, 2016)
B. Tanda dan gejala Hepatitis A

Penularan Penyakit hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak


penularan terjadi, barulah kemudian penderita mununjukkan beberapa tanda dan gejala
terserang penyakit Hepatitis A menurut (Smeltzer, 2001) antara lain:

1. . Demam

2. Ikterus /Kuning

3. Mata/kulit kuning,

4. Tinja bewarna pucat dan

5. Urin bewarna gelap

6. Letih, mudah lelah dan pusing

7. Nyeri perut,

8. Nafsu makan berkurang/Anoreksia

9. . Mual/muntah

c. Cara pengobatan Hepatitis A


Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Namun, untu
mempercepat proses penyembuhan, di perlukan penatalaksanaan sebagai berikut
menurut Wicaksono (2014) :
1. Istirahat Bed rest pada fase akut, untuk kembali bekerja perlu waktu berangsur-
angsur.
2. Diet makanan disesuaikan dengan selera penderita rendah lemak dan diiberikan
sedikit-sedikit
3. Medikamentosa (simptomatik)
- Analgetik antipiretik bila demam, sakit kepala atau pusing
- Antiemesis bila terjadi mual, mutah
-Vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan

d. Cara pencegahan Hepatitis A


Pencegahan hepatitis A yang bisa dilakukan menurut (Sari, 2016) ialah:
1. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencucui tangan dengan teliti sebelum
makan dan setelah BAB, cuci alat masak dan alat makan dengan bersih dengan air
mengalir.
2. Pisahkan bahan makanan matang dan mentah dengan menggunakan alat dapur
yang berbeda.
3. Memasak makanan hingga matang, air sampai mendidih
4. Menyimpan makanan pada suhu yang aman
5. Gunakan air bersih dan bahan makanan yang baik
6. Hindari makanan/minuman yang mengandung alkohol atau hepatotoksik
7. Hindari jajanan atau makanan yang tidak terjamin kebersihanya
8. Orang yang dekat penderita mungkin memerlukan terapi imuunoglobulin
(imunisasi hepatitis
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI.

Sari, R. 2016. Implementasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Awal Penyakit Hepatitis A, B, C
Menggunakan Tools Expert System Builder. Jurnal Ilmiah FIFO Volume 8 No 2.
Universitas Nasional.

Smeltzer, S. C., Bare, B. G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner


&Suddarth. Vol. 2. E/8. Jakarta : EGC.

Wicaksono, Azmi. 2014. Buletin Hepatitis A.

Anda mungkin juga menyukai