Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK PENGGUNAAN OBAT HERBAL DAN


OBAT-OBATAN YANG DIJUAL BEBAS UNTUK PENDERITA FLU DAN BATUK

Disusun Oleh:
Miranti Bunga Fitria 2310711068
Adinda Nur Azizah 2310711075
Puput Adi Triana 2310711078
Joefunny MPS 2310711082
Aurel Amalia Shaliha 2310711094

Dosen Pengampu:

Ns. Santi Herlina, M.Kep., Sp.Kep.MB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


KEPERAWATAN S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BIDANG MUTU : Pendidikan dan Promosi Kesehatan


SASARAN : Pasien flu dan batuk
POKOK BAHASAN : Pendidikan Kesehatan untuk Penggunaan Obat Herbal dan
Obat-Obatan yang Dijual Bebas
HARI / TANGGAL : Senin, 15 April 2024
WAKTU : 08.00 - selesai
TEMPAT :-

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan penggunaan obat herbal dan obat-obatan yang dijual bebas
untuk menyembuhkan penyakit flu dan batuk selama 30 menit, diharapkan pasien mampu
mengetahui, memahami, serta menerapkan kembali secara mandiri di rumah.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan mengenai penggunaan obat herbal dan obat–obatan yang
dijual bebas, siharapkan peserta:
1. Memahami dan mampu menyebutkan kembali definisi dan gejala umum flu dan batuk
2. Memahami dan mampu menyebutkan kembali tips pencegahan flu dan batuk
3. Memahami dan mampu menyebutkan kembali tentang apa itu obat herbal dan bagaimana
mereka bekerja dalam tubuh.
4. Memahami dan mampu menyebutkan kembali obat-obatan yang bisa dibeli tanpa resep
dokter untuk flu dan batuk.
5. Memahami dan mampu menyebutkan kembali gejala-gejala yang memerlukan perhatian
medis, seperti demam tinggi, batuk berkepanjangan, kesulitan bernapas.

C. MATERI PENYULUHAN
1. Pengetahuan Dasar tentang Flu dan Batuk
2. Penjelasan tentang apa itu obat herbal dan bagaimana mereka bekerja dalam tubuh.
3. Penjelasan tentang obat-obatan yang bisa dibeli tanpa resep dokter untuk flu dan batuk.
4. Penjelasan tentang gejala-gejala yang memerlukan perhatian medis, seperti demam tinggi,
batuk berkepanjangan, kesulitan bernapas.
5. Tips Pencegahan Flu dan Batuk

D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab / diskusi
E. MEDIA PENYULUHAN
1. Powerpoint
2. Booklet

F. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN


NO. WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE MEDIA
PENYULUH PESERTA

1 5 menit Pembukaan Menjawab Ceramah Presentasi


a. Mengucapkan salam dan powerpoint

salam. mendengarkan
b. Memperkenalkan dengan seksama

diri.
c. Menyampaikan
tujuan
penyuluhan.
d. Melakukan
kontrak waktu.

2 20 menit Penyampaian Materi Memperhatikan Ceramah Presentasi


dengan seksama dan tanya powerpoint
a. Menyampaikan
dan bertanya jawab
materi
penyuluhan
mengenai
pentingnya
pendidikan
kesehatan dalam
penggunaan obat
obatan herbal dan
obat bebas,
definisi dan gejala
umum flu, gejala
yang memerlukan
perhatian medis,
serta tips
pencegahan flu
dan batuk

b. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya tentang
hal yang belum
dipahaminya.

3 5 menit Penutup Menjawab Ceramah -


a. Melakukan pertanyaan,
evaluasi.\ mendengarkan,
dan
b. Memberikan menjawa
booklet dan b salam
Reward
c. Mengucapkan
terima kasih pada
peserta.
d. Mengucapkan
salam.

G. KRITERIA EVALUASI

H. LAMPIRAN MATERI
I. Pentingnya pendidikan kesehatan dalam penggunaan obat herbal dan obat-obatan yang
dijual bebas.
Kesehatan merupakan suatu kenikmatan yang dimiliki oleh masing-masing
individu untuk melakukan aktivitas dalam kondisi sehat. Menurut World Health
Organization (WHO), sehat adalah keadaan sempurna baik secara fisik, mental, maupun
sosial, tidak hanya terbebas dari suatu penyakit atau kelemahan/cacat. Dalam menjaga
kesehatan memerlukan upaya kepedulian terhadap diri sendiri untuk melakukan pola hidup
sehat.
Swamedikasi menurut Permenkes No 919 adalah upaya seseorang untuk mengobati
penyakit ringan secara mandiri sebelum periksa ke dokter. Obat yang dapat digunakan
dalam melakukan swamedikasi adalah obat herbal dan obat tradisional terhadap gejala
penyakit yang dapat dikenali sendiri (WHO, 2010). Pengobatan yang dilakukan harus
sesuai dengan penyakit yang dialami oleh pasien. Pengobatan mandiri mencangkup 4
kriteria (Depkes RI, 2006), yaitu :
1) Tepat golongan obat, menggunakan obat golongan bebas dan bebas terbatas,
2) Tepat kelas terapi obat, dengan menggunakan obat yang sesuai dalam kelas terapi
sesuai penyakit,
3) Tepat dosis obat, menggunakan obat sesuai dengan aturan dosis,
4) Tepat lama penggunakan obat.
Swamedikasi menjadi salah satu alternatif dalam pengobatan dikarenakan dapat
menghemat waktu dan biaya dalam mencari fasilitas kesehatan (Helal, R. M., & Abou-
Elwafa, H. S., 2017).

II. Pengetahuan Dasar tentang Flu dan Batuk


Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus, influenza dibagi
dalam tiga tipe virus yang berbeda yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A merupakan virus
penyebab influenza yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit
yang lebih ringan dari tipe A dan terkadang bisa sampai mengakibatkan epidemi. Tipe C
adalah tipe yang diragukan apakah bisa menyebabkan influenza pada manusia. Penyakit
ini mudah menular. Cara penularannya bisa melalui bersin, batuk, atau bercakap-cakap
dengan penderita. Karena disebabkan oleh virus, penyakit ini tidak bisa disembuhkan.
Penderita bisa sembuh dengan sendirinya jika kondisi badannya membaik (fit)
(Agromedia, 2004:61)
Gejala influenza sangat bervariasi tergantung pada ketahanan tubuh penderita,
mulai dari demam, batuk, pilek, bersin, dan mata yang berair. Selain gejala tersebut bisa
juga menimbulkan pegal linu otot dan tulang (Tapan, 2004:17), disebutkan pula gejala
pertama influenza adalah tubuh terasa dingin namun badan demam dengan suhu tubuh
mencapai 39° C. Dalam gejala influenza meliputi badan terasa sakit terutama tulang sendi
dan tenggorokan, batuk dan bersin, demam, pusing, iritasi mata, sakit perut dan lain
sebagainya (Pratiwi dan Kartono, 2008).
Batuk merupakan salah satu upaya pertahanan tubuh yang alamiah untuk
membuang sekresi mukus yang berlebihan disaluran nafas ataupun benda asing yang
masuk ke saluran nafas. Batuk dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, misalnya
rangsangan selaput lendir saluran nafas dan radang pada saluran nafas. Batuk juga dapat
disebabkan oleh bau-bauan, debu, gas dan perubahan suhu yang mendadak, ataupun juga
merupakan menifestasi klinis dari penyakit infeksi tuberkulosis paru, asma, atau kanker
paru.
III. Pengertian Obat herbal
Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses atau diekstrak
sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak
menggunakan zat kimia. Seperti yang di ketahui obat herbal dapat menyembuhkan
penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahan-bahan yang alami,
tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung
maupun setelah waktu yang lama.
Batuk sebenarnya merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan sesuatu dari jalan
napas, bisa saja karena sesuatu hal, ada benda asing yang masuk dan oleh tubuh dianggap
tidak baik, sehingga terjadi respons berupa batuk untuk mengeluarkannya atau bisa juga
disebabkan karena suhu yang dingin. Batuk biasanya dapat ditangani hanya dalam satu
hari dengan menggunakan pengobatan herbal tradisional. Tanaman herbal yang biasa
digunakan yaitu jeruk nipis yang dicampurkan dengan kecap dan bisa diminum langsung
dengan biaya pengobatan Rp. 10.000 – Rp.15.000.
Mayoritas merasakan khasiat dan tidak merasakan efek samping dari penggunaan
obat herbal. Pencarian pada beberapa hasil literatur, mayoritas pengguna kombinasi obat
herbal dengan obat konvensional didapatkan tidak ada interaksi yang terjadi.

1. Obat-Obatan yang Dijual Bebas


Berdasarkan Peraturan Kemenkes Bab I Pasal I, Obat Bebas adalah obat yang dapat
dijual bebas dan dapat dibeli tanpa resep dokter yang pada kemasannya diberi tanda khusus
berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat Bebas Terbatas adalah obat
yang dapat dijual bebas secara terbatas dan dapat dibeli tanpa resep dokter yang pada
kemasannya diberi tanda khusus berupa lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Selain mengonsumi makanan kaya akan vitamin dan nutrisi, flu dan batuk dapat
diatasi dengan mengonsumi obat-obatan yang dijual dengan bebas. Obat flu dan batuk
merupakan solusi efektif untuk mengatasi tenggorokan sakit, hidung tersumbat, batuk
kering maupun berdahak. Berbagai macam obat flu dan batuk dapat dibeli di apotek mulai
dari jenis obat sirup dan juga tablet. Perlu diperhatikan bahwa beberapa obat memiliki
tanda warna pada kemasan yang berbeda. Rata-rata obat flu dan batuk memiliki tanda bulat
warna hijau dan biru pada kemasannya. Obat flu dan batuk memiliki cara dan aturan
penggunaan yang berbeda, jadi sebelum mengonsumi obat tersebut pastikan sudah
membaca dosis dan aturan pakai.
Beberapa contoh obat untuk mengatasi flu atau batuk yang dijual bebas adalah
sebagai berikut:
- OBH Combi Batuk plus Flu sirup
- Siladex Cough and Cold sirup
- Anakonidin sirup
- Panadol Cold and Flu
- Sanmol, dan masih banyak lagi.
Penggunaan obat flu dan batuk ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi.
Beberapa efek samping dari penggunaan obat flu dan batuk yang dapat dialami yaitu
timbulnya rasa kantuk, pusing, gangguan pencernaan, susah tidur, gelisah, mual dan
muntah, kerusakan hati terutama jika mengonsumsi alkohol. Efek samping dari obat dapat
bervariasi tergantung pada kandungan dan merek obat yang digunakan. Selalu perhatikan
informasi mengenai efek samping yang tercantum pada kemasan sebelum
mengonsumsinya. Segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan jika kondisi tidak
membaik setelah mengkonsumsi obat selama 3 hari.

2. Gejala gejala flu dan batuk


a. Gejala ringan masih dapat diobati sendiri
1. Tenggorokan gatal/radang
2. Pilek
3. Hidung tersumbat
4. Mata berair
5. Batuk ringan/kering
6. Bersin
b. Gejala berat yang memerlukan tindakan medis (pertanda terkena covid-19)
1. Demam tinggi
2. Wheezing (Batuk berat)
3. Kurang nafsu makan
4. Sesak nafas
5. Sakit kepala
6. Batuk darah
7. Myalgia/kelemahan (tidak memiliki energi)
8. Diare
9. Mual/dan muntah
10. Nyeri dada
11. Sakit pada abdomal
12. Mati indra perasa (rasa makanan/minuman hilang)

3. Tips pencegahan flu dan batuk


1. Rajin mencuci tangan dengan cairan alkohol maupun sabun dan air untuk
membunuh virus.
2. Menjaga jarak sejauh 1 meter dengan orang lain yang sedang sakit flu dan batuk.
3. Menghindari tempat yang ramai dan memungkinkan terjadi kontak dengan orang
lain yang sedang sakit flu dan batuk.
4. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut secara langsung sebelum membersihkan
tangan.
5. Hindari mengkonsumsi makanan junk-food berlebihan dan perbanyak
mengkonsumsi makanan buah-buahan dan sayuran segar, kacang-kacangan, biji-
bijian, daging, telur, ikan, dan susu.
DAFTAR PUSTAKA

Aditia, A. (2021). Covid-19: Epidemiologi, Virologi, Penularan, Gejala Klinis, Diagnosa,


Tatalaksana, Faktor Risiko dan Pencegahan. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 3(4), 653–
660. https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/574/410
Eccles, R. (2009). Mechanisms of symptoms of common cold and flu. Commond Cold. 23–45.
https://doi.org/10.1007/978-3-7643-9912-2_2
Allief Nashrullah, Supriyono, M. K. (2013). Pemodelan Sirs Untuk Penyakit Influenza Dengan
Vaksinasi Pada Populasi Manusia Dengan Laju Recruitment and Death. Unnes Journal of
Mathematics. 2(1), 46–54.
Kementerian Kesehatan. (2022). RANCANGAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2022 TENTANG PENGELOLAAN DAN
PELAYANAN OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS. 2–3.
Saryanti, D., Anggraini, T. D. (2018). Edukasi Pemilihan Obat dalam Swamedikasi Penyakit Flu dan
Batuk pada Anak. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 9(2), 220-225.
https://doi.org/10.26877/e-dimas.v9i2.1804
Bacher, R. (2023). A Guide to Cold Medicine for Adults. https://www.webmd.com/cold-and-
flu/cold-medicines-adults
Indiani, R., Sholih, M. G., & Hilmi, I. L. (2023). Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Obat
Kategori Over the Counter pada Mahasiswa UNSIKA: Factors Affecting the Use of Over the
Counter Drug Categories In UNSIKA Students. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(4), 514–520.
https://doi.org/10.25026/jsk.v5i4.1364
Hafizh Pane, M., Rahman, A. O., & Ayudia, E. I. (2021). Gambaran Penggunaan Obat Herbal Pada
Masyarakat Indonesia Dan Interaksinya Terhadap Obat Konvensional Tahun 2020. Joms, Vol
1, N0., 40–62.
Syaima, Fasyir, R., & Muhlis, M. (2023). Pengaruh Edukasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Masyarakat Terkait Swamedikasi. Berkala Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (BIMFI),
10(1), 50–60. https://bimfi.e-journal.id/bimfi/article/view/109

Anda mungkin juga menyukai