Anda di halaman 1dari 16

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

dr. SOEBANDI JEMBER


Program Studi : 1. S.1 Keperawatan 2. Profesi Ners 3. Farmasi 4. DIII Kebidanan
5. S1 Kebidanan 6. Profesi Kebidanan 7. D4 Tehnik Laboratorium Medis
Jl. dr Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536
E_mail :info@stikesdrsoebandi.ac.id Website: http://www.stikesdrsoebandi.ac.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/Materi : Hepatitis
Sasaran : Lansia RW 25 desa kalisat
Hari/Tgl : Kamis tgl 13 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00 – 14.00 WIB
Tempat : musholla Al ma’arif
Pemateri : Mahasiswa – mahasiswi STIKES dr. Soebandi Jember

A. LATAR BELAKANG
Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat gizi
(karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus kemudian
akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi untuk menetralkan
racun termasuk obat-obatan yang membahayakan, hormon dan lain-lain. Mengingat
pentingnya fungsi hati maka dapatlah dimengerti bahwa bila hati rusak maka dapat terjadi
penyimpangan dalam pengolahan.
Hepatitis telah menjadi masalah global, dimana dipengaruhi oleh pola makan, kebiasaan
merokok, gaya hidup tidak sehat, penggunaan obat-obatan, bahkan tingkat ekonomi dan
pendidikan menjadi beberapa penyebab dari penyakit ini. Penyakit hepatitis merupakan suatu
kelainan berupa peradangan organ hati yang dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain
infeksi virus, gangguan metabolisme, obat-obatan, alkohol, maupun parasit. Hepatitis juga
merupakan salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian serius di Indonesia, terlebih
dengan jumlah penduduk yang besar serta kompleksitas yang terkait. Selain itu
meningkatnya kasus obesitas, diabetes melitus, dan hiperlipidemia, membawa konsekuensi
bagi komplikasi hati, salah satunya hepatitis (Wening Sari, 2008)
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan klien dan
keluarga mengetahui pencegahan dan memahami tentang makanan yang bisa diberikan
kepada penderita sirosis hepatitis.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali pertemuan klien dan keluarga
dapat menjelaskan kembali tentang :
1. mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari untuk penderita sirosis hepatitis
2. Cara pemberian makanan sirosis hepatitis
C. POKOK BAHASAN
Hepatitis (Penyakit Kuning)

D. SUB POKOK BAHASAN


1. Menjelaskan pengertian Tentang Hepatitis
2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya Hepatitis
3. Menjelaskan tentang faktor resiko terjadinya Hepatitis
4. Menyebutkan tanda dan gejala dari Hepatitis
5. Menjelaskan tentang pencegahan dan penanganan Hepatitis
6. Menjelaskan komplikasi dari Hepatitis

E. METODE
1. Jenis model pembelajaran: pertemuan (tatap muka)
2. Landasan teori: ceramah, diskusi
3. Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut
F. MEDIA
a) leaflet

G. PROSES KEGIATAN
Tahap Kegiatan
Kegiatan Peserta Media
Kegiatan Pemateri/Penyuluh
Pendahuluan 1. Memberi salam, Memperhatikan dan a) PPT
(±5 menit) memperkenalkan diri, dan mendengarkan b) Proyektor
membuka penyuluhan
2. Kontrak waktu, Memperhatikan
Mekanisme kegiatan
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan dan
penyuluhan mendengarkan

Penyajian 1. Menjelaskan pengertian a) PPT


(±15 menit) tentang Hepatitis (darah b) Proyektor
tinggi)
2. Menjelaskan tentang
Penyebab terjadinya Memperhatikan serta
Hepatitis mendengarkan,
3. Menjelaskan Faktor berdiskusi, tanya
resiko terjadinya Hepatitis jawab dan sharing
4. Menyebutkan Tanda dan
gejala Hepatitis
5. Menjelaskan tentang
pencegahan dan
penanganan Hepatitis
6. Menjelaskan Komplikasi
Hepatitis
Penutup 1. Evaluasi dengan Menjawab a) PPT
(±10 menit) bertanya kepada peserta pertanyaan yang b) Proyektor
penyuluhan tentang diajukan pemateri
Hepatitis
2. Menyimpulkan materi Memperhatikan dan
penyuluhan mendengarkan
3. Menyampaikan salam Membalas salam
penutup

H. EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
1) Pengunjung hadir selama penyuluhan berlangsung.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RW 5 Desa Kalisat
2) Evaluasi Proses
1) Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta bertanya tentang materi penyuluhan.
3) Tidak ada peserta yang meninggalkan penyuluhan
4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3) Evaluasi Hasil
1) Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyaji tentang
Hepatitis .
2) Peserta paham dan mengerti akan materi Hepatitis
LAMPIRAN MATERI HEPATIS

DEFINISI HEPATITIS
Hati (liver) adalah salah satu organ tubuh yang penting. Hati dapat membantu proses
metabolisme nutrisi ataupun obat-obatan di dalam tubuh. Selain itu organ ini juga mempunyai
peranan yang penting untuk membersihkan darah di dalam tubuh dari produk limbah yang
beracun. Namun, demikian jika kita tidak menjaga fungsi hati dengan baik maka organ penting
ini akan mengalami kerusakan. Salah satu penyakit hati yang sering terjadi adalah hepatitis.
Hepatitis yang berarti peradangan dalam hati dapat diakibatkan oleh berbagai macam hal, seperti
infeksi bakteri, racun, ataupun karena sistem imun di dalam tubuh sendiri yang dapat menyerang
hati. Meskipun ada beberapa jenis hepatitis, pada umumnya ada 3 macam hepatitis yang
disebabkan oleh virus dan sering terjadi yaitu hepatitis A, B, ataupun C.
MACAM-MACAM HEPATITIS
Hepatitis A
Virus hepatitis A dapat ditularkan melalui feses dari pasien yang sebelumnya telah
terinfeksi dengan penyakit ini. Selanjutnya seseorang dapat terkena hepatitis A
dengan
mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi feses tersebut.
Hepatitis A
bersifat kurang merusak dibanding hepatitis virus yang lain. Hal ini karena jenis
hepatitis ini
jarang menimbulkan kerusakan liver yang menetap. Bahkan dalam beberapa
minggu gejala akan
hilang sama sekali dan orang yang telah terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap
penyakit
tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke
hepatitis
kronik.
- Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti
kuning,
keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang
berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus,
tidak
seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
- Cara penularan :
Virus hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang terkana virus hepatitis A  dan
masuk
kemulut orang lain bisa terjadi karena:
 Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air muapun makanan yang telah tercemar
oleh tinja yang mengandung hepatitis A.
 Kebersihan pribadi dan lingkungan tidak di jaga dengan baik.
- Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya
yang
disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak
banyak
beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk
mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai
penurun
demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu
makan serta
obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
- Cara pencegaha virus hepatitis A

 Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah melakukan BAB/BAK.
Sebelum
makan ataupun sebelum menyediakan makanan.
 Cuci sayuran dan buah sebelum di makan, Sebelum dipakai cuci peralatan
makan
dan minum.

Hepatitis B
Jenis hepatitis ini tergolong infeksi yang lebih serius dan dapat memicu terjadinya
sirosis
ataupun kanker hati. Penularan hepatitis B dapat melalui jarum suntik atau pisau
yang
terkontaminasi, transfusi darah, ataupun cairan tubuh yang lain. Pada beberapa
kasus seseorang
yang terinfeksi hepatitis B dapat sembuh dari penyakit ini dan kemungkinan
tubuhnya telah
memiliki imunitas untuk melawan infeksi tersebut. Namun, ada juga beberapa
orang yang akan
terinfeksi virus ini selamanya
- Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam,
sakit
perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi
penderita
hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga
penularan
kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
- Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan
maka akan
dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka
ada
cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
 Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal
dengan nama
3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini
cenderung
meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor
bersinambungan dari dokter.
 Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih
efektif,
tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap
fungsi
ginjal.
 Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita
Hepatitis B
kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih,
mual dan
terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian
obat ini
belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
 Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif
pemancar sinar ß
yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di
sekitarnya.
Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN,
ROFERON)
diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama
12-16
minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada
penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa
sakit
pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat
dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
Hepatitis C
Seperti halnya hepatitis B, ternyata hepatitis C juga dapat memicu terjadinya
sirosis
ataupun kanker hati. Penularan penyakit ini dapat melalui transfusi darah, cairan
tubuh, ataupun
hubungan seksual. Hepatitis C merupakan tipe hepatitis yang sangat serius dan
menjadi alasan

utama transplantasi hati pada kebanyakan pasiennya. Pada hepatitis C penderita


yang menjadi
kronik jauh lebih banyak.
- Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak
menunjukkan
gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa
gejala
yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin
menjadi
gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice"
(jarang terjadi). Pada
beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan
urine,
namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati
fluktuasi
bahkan normal
- Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti
Interferon alfa,
Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis
C
adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah
perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada
penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita
tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium
awalnya.
 Cara pencegahan hepatitis B dan C sama karna kedua jenis virus ini sama hidup
dan tertular melalui darah, dan cairan organ dalam lainnya. Penularan hepatitis B
dan C :

 Melaluai kontak  darah, sperma ,dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi
hepatitis B
dan C.
o Berbagi  perlengkapan suntik untuk menggunakan narkoba.
o Melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom.
 Bayi yang terlahir dari ibu yang telah terinfeksi hepatitis B dan C.
- Pencegahan Hepatitis B dan C:
o Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun (tabung, jarum, kapas, air, dan
filter).
o Waspada terhadap darah ketika menyuntik atau disuntik oleh orang lain.
o Jangan berbagi sikat gigi dan alat cukur.
o Jika ingin tatto, lakukan dengan prosedur sterilisasi yang layak.
o Tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom.
o Lakukan vaksinasi Hep B. Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah hepatitis C.
- Obat herbal Hepatitis
Adapun tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan
membantu
pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu
melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat
antiradang antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza ), kunyit
(Curcuma
longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun
serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang
(Imperata
cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica),
buah
kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang
(Taraxacum officinale).

C. ETIOLOGI
Beberapa hal yang menjadi penyebab sirosis hepatis adalah (FKUI, 1996) :
- Hepatitis virus tipe B dan C
Proses peradangan pada hati menyebabkan peburunan suplai darah dari hati
sehingga
terjadi kerusakan hati.
- Alkohol
Seorang alkoholik biasanya akan mengabaikan pola makan sehingga akan
kekurangan
nutrisi ( diantaranya protein ). Alkohol dapat juga secara langsung merusak
jaringan hati,
sehingga hati akan membesar dan rapuh. Sehingga akan terjadi proses
pembengkakan
jaringan parut yang tersebar luas dipermukaan hati.
- Metabolik : DM
- Kolestatis kronik
- Toksik dari obat : INH
- Penyakit Wilson
- Hematikromatosis
- Kegagalan jantung
Hal ini akan menyebabkan bendungan pada vena hepatika.
- Malnutrisi
Kekurangan protein akan menyebabkan berkurangnya pembentukan faktor-faktor
lipotropik yang diperlukan untuk transport lemak. Sehingga akan terjadi proses
pembentukkan jaringan parut yang tersebar luas dipermukaan.
D. KLASIFIKASI
Secara makroskopik, sirosis dibagi atas :
 Sirosis Mikronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, didalam septa parenkim hati
mengandung nodul halus dan kecil merata diseluruh lobus, besar nodulnya sampai
3 mm.
Sirosis mikronodular ada yang berubah menjadi makronodular.
 Sirosis Makronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan bervariasi, dengan besar
nodul
lebih dari 3 mm.
 Sirosis Campuran
Umumnya sinosis hepatis adalah jenis campuran ini.
Selain klasifikasi diatas, sirosis hepatis terbagi dalam 3 pola yaitu :
 Sirosis Laennec/sirosis alkoholik, portal dan sirosis gizi
Sirosis ini berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronik. Sirosis jenis ini
merupakan 50% atau lebih dari seluruh kasus sirosis. Perubahan pertama pada
hati yang
ditimbulkan alkohol adalah akumulasi lemak secara gradual didalam sel-sel hati
(infiltrasi
lemak).
Akumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik. Pada kasus
sirosis laennec yang sangat lanjut, membagi parenkim menjadi nodula-nodula
halus.
Nodula-nodula ini dapat membesar akibat aktifitas regenerasi sebagai usaha hati
untuk
mengganti sel-sel yang rusak. Hati tampak terdiri dari sarang-sarang sel-sel
degenerasi +

regenerasi yang dikemas padat dalam kapsula fibrosa yang tebal. Pada keadaan ini
sirosis
sering disebut sebagai sirosis nodular halus.
Hati akan menciut, keras dan hampir tidak memiliki parenkim normal pada
stadium akhir
sirosis, dengan akibat hipertensi portal dan gagal hati.
 Sirosis Post nekrotik
Terjadi menyusul nekrosis berbercak pada jaringan hati, menimbulkan nodula-
nodula
degeneratif besar dan kecil yang dikelilingi dan dipisah-pisahkan oleh jaringan
parut,
berselang-seling dengan jaringan parenkim hati normal.
Sekitar 25% kasus memiliki riwayat hepantis virus sebelumnya. Banyaknya pasien
dengan hasil tes HbsAg positif menunjukkan bahwa hepatitis kronik aktif agaknya
merupakan peristiwa yang besar peranannya.
Beberapa kasus berhubungan dengan intoksikasi bahan kimia industri, dan
ataupun obat-
obatan seperti fosfat, kloroform dan karbon tetraklorida/jamur beracun. Sirosis
jenis ini
merupakan predisposisi terhadap neoplasma hati primer.
 Sirosis Billaris
Kerusakan sel hati dimulai disekitar duktus billaris, penyebabnya obstruksi billaris
post
hepatik. Sifat empedu menyebabkan penumpukan empedu didalam masa hati
dengan
akibat kerusakan sel-sel hati, terbentuk lembar-lembar fibrosa di tepi lobulus.
Sumber empedu sering ditemukan dalam kapiler-kapiler,duktulus empedu dan sel-
sel hati
seringkali mengandung pigmen hijau.
Klasifikasi CHILD pasien sirosis dalam terminologi cadangan fungsi hati
Derajat kerusakan
Bil. Serum (m.u mol/dl)
Alb serum (gr/dl)
Asites
PSE/ensefalopati
Nutrisi

Minimal
< 35
> 35
Nihil
Nihil
Sempurna

Sedang
35-50
30-35
Mudah dikontrol
Minimal
Baik

Berat
> 50
< 30
sukar
berat/koma
kurang/kurus

E.   PATOFISIOLOGI
Efek dari alkohol, keadaan malnutrisi, virus hepatitis dan keadaan gagal jantung,
pada hati
menyebabkan perubahan hebat pada struktur dan fungsi sel-sel hepar.
Perubahan ini ditandai dengan inflamasi dan nekrosis sel hepar yang dapat
setempat/menyebar. Simpanan lemak dalam sel-sel parenkim dapat dilihat pada
awalnya.
Penyebab perubahan lemak ini tidak jelas, tapi mungkin sebagai respon perubahan
fu, enzim
yang bertanggung jawab terhadap metabolisme lemak normal.
Pelebaran sel-sel lemak menyebabkan tekanan pada lobule hepar yang mengarah
pada
peningkatan aliran darah. Terjadi hipertensi pada sistem portal. Dengan tekanan
balik yang
cukup pada sistem portal. Terjadi sirkulasi kolateral dan memungkinkan darah
mengalir dari
intestin langsung ke vena kava. Peningkatan aliran darah ke vena esofagus
menyebabkan varises
esofagus; pada vena lambung, varises lambung pada limfa splenomegali dan pada
vena
hemorodial hemoroid.
Nekrosis diikuti oleh regenerasi dari jarinagn hepar, tetapi tidak dalam cara yang
normal.
Jaringan fibrotik ini tidak  dapat pulih, mengakibatkan disfungsi hepar kronis yang
akhirnya

Anda mungkin juga menyukai