PENDAHULUAN
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk penyediaan
data dan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu guna pengambilan keputusan
disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Salah satu produk dari Sistem Informasi
Kesehatan Puskesmas (SIK) adalah Profil Kesehatan UPT Puskesmas Kampung Bugis Tahun
2020 yang merupakan gambaran situasi kesehatan di UPT Puskesmas Kampung Bugis dan
memuat berbagai data dan informasi tentang kesehatan dan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, pendidikan, fasilitas kesehatan,
pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana.
Dengan diterbitkannya Profil UPT Puskesmas Kampung Bugis, Tahun 2020 ini
dapat dilihat gambaran situasi Derajat Kesehatan Masyarakat (angka kematian, status gizi,
angka kesakitan), Upaya Kesehatan (pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan
kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan), Sumber Daya Kesehatan (sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan) di UPT Puskesmas Kampung Bugis
Tahun 2020.
Semua informasi yang terangkum dalam Profil UPT Puskesmas Kampung Bugis
Tahun 2020 tersebut dipergunakan dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan
mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas Kampung Bugis Tahun
2020 serta pembinaan dan pengawasan program di bidang kesehatan.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
Batas wilayah administratif UPT Puskesmas Kampung Bugis yang terdiri dari 3
kelurahan, terdapat 1 Puskesmas Pembantu dan 26 Posyandu.
2.2 Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis pada Tahun 2020
sebanyak 31.566 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.390 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan sebanyak 15.176 jiwa, dengan wilayah kelurahan yang mempunyai
jumlah penduduk tertinggi adalah Kelurahan Karang Ambun sebesar 11.783 jiwa. Sedangkan
jumlah penduduk terendah adalah di Kelurahan Bugis sebesar 9.204 jiwa.
2
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas, perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat
perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun
2020 adalah sebanyak 16.390 jiwa (51.9%) dan perempuan sebanyak 15.176 jiwa (48.1%).
Tabel 2.2
Jumlah Murid SD dan SLTP/MTSN, SMA/SMK Tahun 2020
Jumlah Murid
No. Nama Sekolah
L P Jumlah
1 SD/MI 2.584 2.554 5138
2 SMP/MTsN 1047 1145 2192
3 SMA/SMK/MA 322 350 672
Jumlah 3953 4049 8002
Jumlah seluruh sekolah SD Negeri/MI dan Swasta pada tahun 2020 sebanyak 17 sekolah yang
tersebar di 3 kelurahan. Total keseluruhan jumlah murid SD/MI sebanyak 5.138 murid.
Tabel 2.3
Jumlah SD dan SLTP/MTSN, SMA/SMK Tahun 2020
Kelurahan/
No. SD MI SMP MTsN SMA SMK MA
Kampung
1 Bugis 8 - 2 - 1 - -
2 Gayam 3 - 1 - - 1 -
3 Karang Ambun 5 1 4 - 1 - -
Jumlah 16 1 7 - 2 1 -
Sedangkan untuk Tingkat SMP/MTs sendiri memiliki jumlah sekolah 7 dengan jumlah
murid 2.192 orang. Sementara itu pada tingkat SMA/MA memiliki jumlah sekolah 3 sekolah
dengan jumlah murid sebanyak 672 orang.
3
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini berhasil meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
Derajat kesehatan merupakan hasil dari berbagai keadaan social ekonomi termasuk
pendidikan, daya beli dan keadaan lingkungan yang tidak sepenuhnya merupakan intervensi
bidang kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat pada umumnya ditentukan oleh Umur
Harapan Hidup (UHH), mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan status gizi,
indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling sensitif adalah Angka Harapan Hidup,
Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan status gizi Balita.
3.2 Mortalitas
1. Angka Kematian Bayi.
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian
bayi dibawah usia 1 (satu) tahun pada setiap 1.000 kelahiran hidup. Angka ini
merupakan indikator sensitif terhadap ketersediaan pemanfaatan dan kualitas
pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal juga berkaitan erat dengan
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi
keluarga.
Penyebab kematian bayi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Penyebab Kematian Bayi Tahun 2020
Jumlah Jenis Kelamin
No. Penyebab Kematian Bayi Kematian L % P %
1 BBLR 7 3 42.8% 4 57.20%
2 Asfiksia 1 1 100% 0 0
3 Diare 0 0 0 0 0
Jumlah 8 4 50% 4 50%
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa beberapa kematian bayi pada tahun
2020 di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis disebabkan oleh BBLR dengan jumlah
kematian 7 orang, asfiksia 1 orang, dan diare 0 orang.
4
2. Angka Kematian Ibu (MMR)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate menunjukkan jumlah
kematian ibu yang disebabkan oleh hipertensi, pulmonary embolism dan atonia Uteri.
Salah satu indikator penting untuk mengukur tingkat derajat kesehatan masyarakat
adalah angka kematian (mortalitas). Dimana indikator ini menunjukkan tingkat
kesehatan, mutu pelayanan kesehatan serta kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Sepanjang tahun 2020, tidak ditemukan kasus kematian ibu di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kampung Bugis.
Jumlah 0 0 0 0 0
Berdasarkan tabel di atas, tidak ditemukan kematian balita tahun 2020dengan kasus
pneumonia sebanyak 0 orang dan diare 0 orang.
5
3.3 Morbiditas
1. Pola Penyakit
Tabel 3.3
Sepuluh Besar Penyakit Tahun 2020
Jumlah Jenis Kelamin
No. Nama Penyakit
Kasus L % P %
1 ISPA 2194 917 41.7% 1277 58.3%
2 DYSPEPSIA 1168 413 35.3% 755 64.7%
3 HIPERTENSI 1053 439 41.6% 614 58.4%
4 OBESITAS 1060 316 29.8% 744 70.2%
5 HIPERKOLESTEROL 447 158 35.3% 289 64.7%
6 DIABETES MELITUS 681 223 32.7% 458 67.3%
7 FARINGITIS 408 161 39.4% 247 60.6%
8 HIPER URESEMIA 220 95 43.1% 125 56.9%
9 DIARE 329 162 49.2% 167 50.8%
10 TONSILITIS 315 126 40.0% 189 60.0%
2. Penyakit Menular
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pada tahun 2020 terdapat 44 penderita DBD. Penyakit ini sering muncul sebagai
KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif tinggi. Angka insiden DBD bergerak
secara fluktuatif dari tahun ke tahun.
Tabel 3.4
Penyebaran Penyakit DBD Tahun 2020
Jumlah Jenis Kelamin
No. Kelurahan Kasus L % P %
1 BUGIS 12 7 5 0%
2 GAYAM 17 10 7 66.7%
3 KARANG AMBUN 15 6 9 33.3%
Jumlah 44 23 21 42.7%
b. Diare (Gastroenteritis)
Penyakit Diare yang terjadi di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis
tergantung dengan musim dan bersifat situasional, peningkatan terjadi pada
Peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan, hal tersebut juga dipengaruhi
6
oleh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara individu, terutama perilaku
mencuci tangan saat makan dan jajan makanan yang tidak terjaga kebersihannya.
Tabel 3.5
Jumlah Penderita Diare Tahun 2020
No. Kelurahan Pria % Wanita % Jumlah
1 BUGIS 42 0.004 50 0.005 92
2 GAYAM 52 0.004 60 0.005 112
3 KARANG AMBUN 67 0.005 58 0.004 125
Jumlah 162 0.005 167 0.005 329
Selama tahun 2020, terdapat penderita penyakit diare dari 31.566 penduduk di
wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis atau sekitar 0.010% penduduk mengalami
diare.
c. Tuberculosis (TBC)
Menurut hasil Sirkesnas 2001, TB Paru menempati urutan ke 3 penyebab umum
kematian di Indonesia, selain menyerang paru, Tuberculosis dapat menyerang organ
lain (extra pulmonary).
Jumlah penderita baru TB Paru di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun
2020 adalah 48 penderita, dengan rincian laki-laki 32 penderita dan perempuan 16
penderita. Selanjutnya, penderita TB Paru suspek yang ditemukan adalah sebanyak
176 penderita dengan rincian penderita suspek laki-laki 113 penderita dan
perempuan yaitu 63 penderita.
Tabel 3.6
Perkiraan, Suspek dan Penderita Posotif TB Tahun 2020
Perkiraan Suspek Penderita
No. Kelurahan Penderita Penderita Positif
L P L P L P
1 BUGIS 21 11 14 17 9 1
2 GAYAM 21 11 11 16 10 5
3 KARANG AMBUN 21 11 71 17 12 7
4 LUAR WILAYAH 17 13 1 3
Jumlah 63 33 113 63 32 16
Tabel 3.7
TB Positif diobati, Sembuh dan Pengobatan LengkapTahun 2020
7
Pengobatan
Diobati Sembuh
No. KELURAHAN Lengkap
Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah
1 BUGIS 9 1 10 3 0 3 0 0 0
2 GAYAM 10 5 15 3 3 6 0 0 0
3 KARANG AMBUN 12 7 19 4 4 8 0 0 0
4 LUAR WILAYAH 1 3 4 1 0 1 0 0 0
Jumlah 32 16 48 11 7 18 0 0 0
d. Penyakit HIV/AIDS
Perkembangan penyakit HIV/AIDS di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis
selama tahun 2020. dari tahun sebelumnya pada tahun 2019 berjumlah 0 penderita
sedangkan pada tahun 2020 ditemukan penderita HIV/AIDS (1 kasus). Namun,
jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es yaitu
jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil dari jumlah yang sebenarnya. Hal
ini berarti bahwa jumlah Penderita HIV/AIDS di Indonesia yang sebenarnya belum
diketahui dengan pasti.
Selanjutnya perkembangan kasus Penyakit Infeksi Menular melalui Hubungan
Seksual (IMS) sampai akhir tahun 2020 dilaporkan tidak ada penemuan penderita.
Tabel 3.8
Penderita HIV dan IMSTahun 2020
IMS HIV
No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita
1 BUGIS 0 0 1 0
2 GAYAM 0 0 0 0
3 KARANG AMBUN 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 1 0
e. Penyakit Malaria
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium,
ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Tingkat keparahan malaria
bervariasi berdasarkan parasit plasmodium. Jumlah penderita malaria di wilayah
kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis dipaparkan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.9
Jumlah Penderita Malaria Tahun 2020
Diperiksa Positif
No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita
1 BUGIS 2 190 0 0
2 GAYAM 0 121 0 0
3 KARANG AMBUN 3 165 0 0
Jumlah 5 476 0 0
8
ditemukan kasus Malaria positif sebanyak 0 penderita. Sedikitnya jumlah penderita
malaria dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Kesadaran orang semakin tinggi, tentang pentingnya menjaga kesehatan;
2) Wilayah puskesmas kampung bugis bukan wilayah endemik malaria;
3) Aktivitas orang atau orang tinggal didaerah endemik malaria berkurang.
Wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis yang terdiri dari 3 kelurahan
pada tahun 2020 merupakan zona hijau untuk kasus penyakit malaria.
f. Penyakit Kusta
Jumlah penderita Kusta pada tahun 2020 di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kampung Bugis berdasarkan hasil dan kompilasi data dari 3 kelurahan, ditemukan 2
penderita kusta. Meskipun Indonesia sudah mencapai eleminasi kusta pada
pertemuan Kusta tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah
penderita kusta di Indonesia dan Indonesia merupakan negara dengan urutan ke–3
penderita terbanyak di dunia. Penyakit kusta dapat mengakibatkan kecacatan pada
penderita. Akibat dari kondisi ini sebagian dari penderita dan mantan penderita
dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan
yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.
Tabel 3.10
Jumlah Penderita Kusta Tahun 2020
PB MB
No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita
1 BUGIS 0 0 0 0
2 GAYAM 0 0 1 0
3 KARANG AMBUN 0 0 0 1
JUMLAH 0 0 1 1
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa, untuk penderita kusta kering (PB)
sebanyak 0 penderita, sedangkan untuk kusta basah (MB) terdapat 2 penderita
dengan rincian penderita laki-laki sebanyak 1 orang dan penderita perempuan 1
orang.
9
Untuk Tahun 2020 di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis tidak
ditemukan penderita AFP di 3 ke kelurahan, dengan AFP Rate sebesar 0 per 100.000
penduduk.
3) Difteri
Difteri adalah penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada
tahun 2020 dilaporkan tidak ada kasus difteri di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kampung Bugis.
4) Pertusis
Di wilayah kerja puskesmas kampung bugis dari 3 kelurahan yang ada pada
tahun 2020 tidak ditemukan kasus penderita pertusis.
5) Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati
akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati
atau kanker hati. Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat
dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine,
chloroform, arsen, fosfor dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri
modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Selama Tahun 2020 dilaporkan tidak ada
penderita yang terjangkit virus Hepatitis B di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung
Bugis.
10
Tabel 3.11
Jumlah Penderita PD3I Tahun 2020
i. Pneumonia Balita
Pada tahun 2020 penyakit Pneumonia Balita di wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis dilaporkan sebanyak 22 penderita. Kasus tertinggi terdapat di
Kelurahan Karang Ambun sebanyak 11 penderita dan yang terendah terdapat di
Kelurahan Bugis sebanyak 4 penderita, kasus pneumonia yang terjadi sudah
ditangani (100%) sesuai tatalaksana penanganan pneumonia balita.
Tabel 3.12
Jumlah Penderita Pneumonia Balita Tahun 2020
No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 BUGIS 3 1 4
2 GAYAM 4 3 7
3 KARANG AMBUN 6 5 11
Jumlah 13 9 22
Tabel 3.13
Jumlah Berat Badan Lahir Rendah Tahun 2020
11
2. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Hasil pemantauan status gizi balita di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun
2020 ditemukan kasus gizi buruk dan gizi kurang sebanyak 10 balita atau 0.002 % dari 3339
balita yang dilakukan penimbangan. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah
pengukuran secara anthropometri dengan menggunakan Indeks Berat Badan menurut Umur
(BB/U).
Tabel 3.14
Status Gizi Balita Tahun 2020
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis yang optimal, berikut disajikan upaya-upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2020 oleh UPT Puskesmas Kampung Bugis dan
jaringannya.
Tabel 4.1
Jumlah Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Tahun 2020
12
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis Tahun 2019 adalah sebanyak 717 kelahiran, angka ini menandakan
bahwa sebagian besar ibu hamil sudah memahami betul pentingnya pertolongan
kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Tabel 4.2
Jumlah Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2019
Selanjutnya, jumlah kunjungan Ibu Nifas 1 adalah sebanyak 389 bufas, jumlah
kunjungan Ibu Nifas 2 adalah sebanyak 205 bufas dan jumlah kunjungan Ibu Nifas 3
adalah sebanyak 143 bufas.
Tabel 4.4
Jumlah Kunjungan Ibu Nifas Tahun 2020
Tabel 4.5
13
Jumlah Ibu Hamil yang mendapat Pelayanan Imunisasi TT Tahun 2020
0.036
Jumlah 406 15 24 0.059% 25 0.061% 26 0.064% 20 0.049% 24 0.059%
%
Pencapaian pelayanan imunisasi ibu hamil selama tahun 2020 di wilayah UPT
Puskesmas Kampung Bugis telah melakukan imunisasi TT1 sebanyak 15 bumil atau
0.008%, untuk TT2 sebanyak 24 bumil atau 0.059%, TT3 sebanyak 25 bumil atau
0.061%, TT4 sebanyak 26 bumil atau 0.064% dan TT5 sebanyak 20 bumil atau
0.049%, terakhir imunisasi TT2+ untuk ibu hamil adalah sebanyak 24 bumil atau
0.059%.
Selain memberikan imunisasi TT, ibu hamil juga perlua diberikaan tablet zat
besi (FE). Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa
fungsi, yaitu:
1) Menambah asupan nutrisi pada janin.
2) Mencegah anemia defisiensi zat besi.
3) Mencegah pendarahan saat masa peralihan.
4) Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat
persalinan.
Cakupan jumlah ibu hamil yang mendapat table Fe dalam dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.6
Jumlah Ibu Hamil yang mendapat Tablet FE Tahun 2020
14
Jumlah Ibu Hamil tahun 2020 di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis adalah
sebanyak 795 bumil, dari jumlah Ibu Hamil dengan komplikasi sebanyak 155 bumil
dan yang mendapatkan penanganan dan atau rujukan sebesar 0% dari kesuluruhan
jumlah Ibu Hamil dengan komplikasi.
Tabel 4.7
Penanganan Ibu Hamil dengan Komplikasi Tahun 2020
Jumlah Bumil dengan Penanganan
No. Kelurahan %
Bumil Komplikasi Komplikasi
1 BUGIS 239 36 36 15.0%
2 GAYAM 268 54 54 20.1%
3 KARANG AMBUN 288 65 65 22.5%
Jumlah 795 155 155 19.4%
2. Kesehatan Anak
a. Cakupan Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia < 1 bulan merupakan golongan umur yang paling rentan
memiliki resiko gangguan kesehatan. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus,
petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga
melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Selama tahun 2020, kunjungan
neonatus (KN-1) dan kunjungan neonatus 3 kali (KN- 3) dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.9
Kunjungan KN-1 dan KN-3Tahun 2020
KN1 KN3 Jumlah
No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
15
1 BUGIS 79 72 73 68 152 140
2 GAYAM 120 96 109 100 229 196
3 KARANG AMBUN 150 101 147 96 297 197
Jumlah 349 269 329 264 678 533
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa kunjungan neonates (KN-1)
adalah sebanyak 618 kunjungan dari 695 sasaran bayi lahir hidup atau 88.9%
terhadap kunjungan neonatus laki-laki dan perempuan. Selanjutnya, kunjungan
neonatus 3 kali (KN-3) adalah sebanyak 593 kunjungan atau sekitar 85,3%.
Mendapat ASI
Jumlah Bayi
No. Keluarga Eksklusif
Pria Wanita Pria Wanita
1 BUGIS 25 34 18 26
2 GAYAM 38 37 27 25
3 KARANG AMBUN 42 38 29 24
Jumlah 105 109 74 75
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah bayi yang berkunjung
di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun 2020 adalah sebanyak 214 orang,
sedangkan yang mendapatkan ASI Eksklusif adalah 149 orang bayi atau 69.6% dari
jumlah bayi yang ada.
c. Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
Pemberian Vitamin A pada bayi dengan sasaran usia 6 – 11 bulan pada tahun
2020 adalah sebanyak 840 orang bayi, dengan rincian bayi laki-laki sebanyak 438
dan bayi perempuan sebanyak 402 bayi. Dari jumlah bayi tersebut yang mendapat
vitamin A sebanyak 665 bayi atau 79,1%.
Tabel 4.11
Pemberian Vitamin A Bayi Umur 6–11 BulanTahun 2020
Tabel 4.12
Cakupan Pemberian Vitamin A Anak Balita Umur 1-4 Tahun 2020
3. Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1
tahun (BCG, Campak, DPT, Polio, Hepatitis B), Imunisasi untuk WUS atau ibu hamil
(TT) atau imunisasi untuk anak SD (Kelas 1 DT Kelas 2 – 3 ; TT) sedang kegiatan
imunisasi tambahan seharusnya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti
17
desa non UCI (universal child immunization), Potensial/Resti KLB, ditemukan/diduga
adanya virus polio liar atau kegiatan sesuai kebijakan teknis. Target dan sasaran
pelaksanaan Imunisasi untuk mencapai kelurahan/kampung UCI adalah sebesar 100 %
pada setiap antigennya.
Tabel 4.14
Cakupan Pencapaian Imunisasi Tahun 2020
TT
No. Kelurahan BCG Campak DPT Polio HB DT TT.1
Wus
1 BUGIS 182 178 180 180 180 19 157 10
2 GAYAM 210 207 220 220 229 2 138 4
3 KARANG AMBUN 235 208 214 214 235 7 206 2
Tabel 4.16
Cakupan Peserta KB Baru &Aktif Tahun 2020
18
Juml ah Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Jumlah Peserta KB
No. Kelurahan
PUS Jumlah % Jumlah % Jumlah % Thdp PUS
1 BUGIS 1.810 31 1.71% 1.457 80.5% 1.488 82,2%
2 GAYAM 2.029 42 2.07% 1.493 73,6% 1.535 75.6%
3 KARANG AMBUN 2.192 48 2.19% 1.558 71,1% 1.606 73,2 %
Jumlah 6.031 121 2.00% 4.580 74,7% 4.629 76,7%
Berdasarkan tabel di atas, selama tahun 2020 peserta KB yang masih aktif di
wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis adalah sebanyak 4.508 PUS dari 6.031 sasaran
PUS yang ada di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis atau 74,7%, baik yang
memakai jenis kontrasepsi MKJP dan Non MKJP.
Selanjutnya, mengenai data Keluarga Berencana (KB) menurut jenis kontrasepsi
akan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.17
KB Menurut Jenis Kontrasepsi Tahun 2020
Peserta KB Aktif Peserta KB Baru
Kondom
Kondom
Implan
Implan
Suntik
Suntik
MOW
MOW
No. Kelurahan
MOP
MOP
IUD
IUD
Pil
Pil
1 BUGIS 57 0 8 28 29 481 854 0 0 4 3 0 0 24
2 GAYAM 94 0 26 14 32 457 870 5 0 7 4 1 1 24
3 K.AMBUN 98 0 26 29 46 486 873 8 0 9 2 0 1 28
Jumlah 249 0 60 71 107 1.424 2.597 13 0 20 9 1 2 76
Sementara dari jenis kontrasepsi non MKJP yang masih aktif menggunakannya
yaitu 4.508 PUS. Adapun yang paling banyak dipakai adalah jenis kontrasepsi suntik
sebanyak 2.597 PUS atau 57,6% dan kondom sebanyak 107 PUS atau 2,6%. Peserta KB
baru yang memakai metode kontrasepsi MKJP sebanyak 121 PUS atau % dan metode
kontrasepsi Non MKJP sebanyak 156 PUS atau 74%.
19
3. Jumlah peserta Jamkesprop sebanyak 20 peserta, angka ini menunjukan 0.06%
dari jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis. Sepanjang
tahun 2020 tidak ada yang memanfaatkan jaminan kesehatan ini.
4. Jumlah peserta Jamkesda 834 peserta atau sekitar 0.02% dari jumlah penduduk
di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis. Sedangkan peserta Jamkesda yang
memanfaatkan jaminan kesehatan ini sebanyak 741 orang.
Tabel 4.18
Cakupan Jaminan Kesehatan menurut Jenis Jaminan Tahun 2020
Tabel 4.19
Pelayanan KesehatanTahun 2020
Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan Rawat Inap
No. Sarana Pelayanan
L P L+P L P L+P
1 Puskesmas Induk 7454 9985 17439 - - -
2 Puskesmas Pembantu 57 252 309 - - -
3 Poskesdes - - - - - -
4 Klinik - - - - - -
Jumlah 7511 10237 17748 - - -
Cakupan kunjungan Rawat Jalan di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun 2020
sebesar 17.748 kunjungan, sedangkan kunjungan Rawat Inap tidak ada.
Tabel 4.20
Cakupan rumah ber-PHBS Tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa SD/MI yang memenuhi syarat
sebanyak 15 SD/MI dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 2 SD/MI. Selanjutnya
rumah makan yang telah diperiksa sebanyak 28 rumah makan. Telah memenuhi syarat
sebanyak 21 rumah dan tidak memenuhi syarat sebanyak 7 rumah makan. Untuk
SMP/MtsN, SMA/SMK/MA, puskesmas, dan hotel penginapan seluruhnya telah
memenuhi syarat.
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
22
dalam menentukan pencapaian indikator peningkatan derajat kesehatan, diantaranya sarana
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan (SDM).
Tabel 5.3
Kriteria Indikator PosyanduTahun 2020
Tabel 5.4
Penyebaran Desa SiagaTahun 2020
No. Uraian Jumlah Keterangan
1 Desa Yang Ada 3 -
2 Desa Siaga 3 -
3 Desa Siaga Aktif 3 -
24
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan
pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi
ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta perlu
diketahui. Sesuai dengan fungsi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, maka tenaga medis baik
itu perawat maupun bidan menempati proporsi lebih banyakdi wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis.
Tabel 5.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2020
Jumlah Keterangan
No. Uraian
L P
1 Dokter Umum 0 8 -
2 Dokter Gigi 0 2 -
3 Sarjana Keperawatan 0 0 -
4 D.IV/Perawat Anestesi/dan lain-lain 0 0 -
5 D.III Keperawatan 6 9 -
6 SPR/SPK 0 0 -
7 D.I Kebidanan 0 0 -
8 D.III Kebidanan 0 8 -
9 D.IV Kebidanan 0 0 -
10 Perawat Gigi 0 0 -
11 D.III Keperawatan Gigi 1 1 -
12 Apoteker 0 2 -
13 Sarjana Farmasi 0 0 -
14 D.III Farmasi & Asisten Apoteker 0 2 -
15 D.IV/Sarjana Gizi 0 1 -
16 D.I & D.III Gizi 0 1 -
17 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 3 -
18 D.III Kesehatan Masyarakat 0 0 -
19 Tenaga Sanitasi 0 1 -
20 Analis Laboratorium 0 3 -
21 Tenaga lulusan SMA 5 2 -
22 Tenaga lulusan SMP 0 1 -
23 Sarjana Pendidikan 1 1 -
24 Sarjana Ilmu Pemerintahan 0 1 -
25 Sarjana Komputer 1 0
26 DIII Akutansi 0 0
Jumlah 15 46
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis
pada tahun 2020 dengan mengerahkan segala sumberdaya kesehatan yang dimiliki yaitu
25
sumber daya manusia dan sarana yang masih sangat terbatas jumlah dan kualitasnya,
beberapa program telah menunjukan peningkatan setiap tahunnya walaupun masih banyak
hal yang perlu terus mendapat perhatian seperti pelayanan kesehatan balita, ibu hamil dan
ibu nifas gizi buruk, kualitas lingkungan yang buruk, serta menurunnya angka penyakit
menular dan lain-lain. Sedangkan dalam upaya kesehatan perlu ditingkatkan seperti
peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif), serta pemberdayaan potensi pelayanan
kesehatan swasta dan upaya kesehatan berbasis masyarakatyang belum didayagunakan
sebagaimana mestinya.
6.2 Saran-saran
Secara Umum UPT Puskesmas Kampung Bugis dalam tahun 2020 telah berhasil
melaksanakan tujuan dan sasarannya. Hal ini sesuai dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten
Berau, yaitu “Berau Sehat Menuju Masyarakat Mandiri dan Sejahtera” yang merupakan
bagian terintegrasi dari Visi Kabupaten Berau Visi "Menjadikan Kabupaten Berau sebagai
Daerah Unggulan di bidang Agribisnis dan Tujuan Wisata Mandiri dan Religius Menuju
Masyarakat Sejahtera", Walaupun demikian perlu banyak upaya intensif untuk
meningkatkan kinerja, agar target-target cakupan yang belum tercapai, dapat dicapai dengan
baik.Selain itu juga perlu dukungan dana yang memadai, baik dari APBD Kabupaten, APBD
Provinsi, APBN, serta dari sumber lainnya.
BAB VII
PENUTUPAN
26
Data dan Informasi adalah bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan
sumber daya vital dan urgen yang harus dimiliki oleh penyelenggara pembangunan
kesehatan, maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai
masukan dalam proses pengambilan keputusan.
Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum
dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, belum adanya
sistem informasi kesehatan yang terintegrasi menambah semakin sulitnya menyediakan data
yang akurat dan obyektif. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan
dalam Profil UPT Puskesmas Kampung Bugisyang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan
harapan.
Walaupun demikian diharapkan Profil Kesehatan UPT Puskesmas Kampung
Bugistahun 2020 ini dapat memberi gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang
seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Walaupun Profil Kesehatan sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai,
karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini
merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standart
Pelayanan Minimal (SPM). Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil
Kesehatan perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara
cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi.
27