Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk penyediaan
data dan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu guna pengambilan keputusan
disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Salah satu produk dari Sistem Informasi
Kesehatan Puskesmas (SIK) adalah Profil Kesehatan UPT Puskesmas Kampung Bugis Tahun
2020 yang merupakan gambaran situasi kesehatan di UPT Puskesmas Kampung Bugis dan
memuat berbagai data dan informasi tentang kesehatan dan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, pendidikan, fasilitas kesehatan,
pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana.
Dengan diterbitkannya Profil UPT Puskesmas Kampung Bugis, Tahun 2020 ini
dapat dilihat gambaran situasi Derajat Kesehatan Masyarakat (angka kematian, status gizi,
angka kesakitan), Upaya Kesehatan (pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan
kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan), Sumber Daya Kesehatan (sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan) di UPT Puskesmas Kampung Bugis
Tahun 2020.
Semua informasi yang terangkum dalam Profil UPT Puskesmas Kampung Bugis
Tahun 2020 tersebut dipergunakan dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan
mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas Kampung Bugis Tahun
2020 serta pembinaan dan pengawasan program di bidang kesehatan.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Geografis


Wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis memiliki luas wilayah 4,16 km² terdiri
dari daratan seluas 4,16 km² dan luas laut  0 km², serta terdiri dari 3 kelurahan. Jika ditinjau
dari luas wilayah Kabupaten Berau, luas wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis adalah
0,012% dari luas wilayah Kabupaten Berau dengan presentase luas perairan 0%, dengan
batas wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Redeb;

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Gunung Tabur;

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sambaliung;

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Gunung Panjang.

Batas wilayah administratif UPT Puskesmas Kampung Bugis yang terdiri dari 3
kelurahan, terdapat 1 Puskesmas Pembantu dan 26 Posyandu.

2.2 Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis pada Tahun 2020
sebanyak 31.566 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.390 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan sebanyak 15.176 jiwa, dengan wilayah kelurahan yang mempunyai
jumlah penduduk tertinggi adalah Kelurahan Karang Ambun sebesar 11.783 jiwa. Sedangkan
jumlah penduduk terendah adalah di Kelurahan Bugis sebesar 9.204 jiwa.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis

2
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Tahun 2020

Jumlah Jenis Kelamin


No Kelurahan
Penduduk L % P %
1 Bugis 9.204 4.791 52.0% 4413 48.0%
2 Gayam 10.579 5.465 51.6% 5.114 48.4%
3 Karang Ambun 11.783 6.134 52.0% 5.649 48.0%
  Jumlah 31.566 16.390 51.9% 15.176 48.1%

Berdasarkan tabel di atas, perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat
perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun
2020 adalah sebanyak 16.390 jiwa (51.9%) dan perempuan sebanyak 15.176 jiwa (48.1%).

2.3 Tingkat Pendidikan


Dari tahun ke tahun tingkat partisipasi masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Kampung
Bugis dalam bidang pendidikan semakin meningkat, hal ini dilihat dari terus bertambahnya
jumlah sekolah dan jumlah murid disekolah-sekolah dari TK sampai SMA. Jumlah murid dan
siswa/i di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis akan disajikan pada tabel-tabel
dibawah ini.

Tabel 2.2
Jumlah Murid SD dan SLTP/MTSN, SMA/SMK Tahun 2020
Jumlah Murid
No. Nama Sekolah
L P Jumlah
1 SD/MI 2.584 2.554 5138
2 SMP/MTsN 1047 1145 2192
3 SMA/SMK/MA 322 350 672
  Jumlah 3953 4049 8002

Jumlah seluruh sekolah SD Negeri/MI dan Swasta pada tahun 2020 sebanyak 17 sekolah yang
tersebar di 3 kelurahan. Total keseluruhan jumlah murid SD/MI sebanyak 5.138 murid.

Tabel 2.3
Jumlah SD dan SLTP/MTSN, SMA/SMK Tahun 2020
Kelurahan/
No. SD MI SMP MTsN SMA SMK MA
Kampung
1 Bugis 8 - 2 - 1 - -
2 Gayam 3 - 1 - - 1 -
3 Karang Ambun 5 1 4 - 1 - -
 Jumlah 16 1 7 - 2 1 -

Sedangkan untuk Tingkat SMP/MTs sendiri memiliki jumlah sekolah 7 dengan jumlah
murid 2.192 orang. Sementara itu pada tingkat SMA/MA memiliki jumlah sekolah 3 sekolah
dengan jumlah murid sebanyak 672 orang.

3
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini berhasil meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
Derajat kesehatan merupakan hasil dari berbagai keadaan social ekonomi termasuk
pendidikan, daya beli dan keadaan lingkungan yang tidak sepenuhnya merupakan intervensi
bidang kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat pada umumnya ditentukan oleh Umur
Harapan Hidup (UHH), mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan status gizi,
indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling sensitif adalah Angka Harapan Hidup,
Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan status gizi Balita.

3.1 Umur Harapan Hidup


Umur Harapan Hidup di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis cenderung meningkat
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020 mencapai 60 tahun. UHH ini dipengaruhi oleh
multifaktor, antara lain faktor kesehatan menjadi salah satu yang berperan penting
didalamnya. Peran faktor kesehatan ditunjukkan dari semakin menurunnya angka kematian,
perbaikan sistem pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi di masyarakat.

3.2 Mortalitas
1. Angka Kematian Bayi.
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian
bayi dibawah usia 1 (satu) tahun pada setiap 1.000 kelahiran hidup. Angka ini
merupakan indikator sensitif terhadap ketersediaan pemanfaatan dan kualitas
pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal juga berkaitan erat dengan
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi
keluarga.
Penyebab kematian bayi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1
Penyebab Kematian Bayi Tahun 2020
Jumlah Jenis Kelamin
No. Penyebab Kematian Bayi Kematian L % P %
1 BBLR 7 3 42.8% 4 57.20%
2 Asfiksia 1 1 100% 0 0
3 Diare 0 0 0 0 0
  Jumlah 8 4 50% 4 50%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa beberapa kematian bayi pada tahun
2020 di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis disebabkan oleh BBLR dengan jumlah
kematian 7 orang, asfiksia 1 orang, dan diare 0 orang.
4
2. Angka Kematian Ibu (MMR)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate menunjukkan jumlah
kematian ibu yang disebabkan oleh hipertensi, pulmonary embolism dan atonia Uteri.
Salah satu indikator penting untuk mengukur tingkat derajat kesehatan masyarakat
adalah angka kematian (mortalitas). Dimana indikator ini menunjukkan tingkat
kesehatan, mutu pelayanan kesehatan serta kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Sepanjang tahun 2020, tidak ditemukan kasus kematian ibu di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kampung Bugis.

3. Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak umur 12 - 59 bulan per
seribu (1.000) kelahiran hidup, angka ini dapat digunakan untuk menggambarkan
tingkat permasalahan kesehatan serta faktor lain yang berhubungan dengan kesehatan
Anak dan Balita.
Pada tahun 2020, tidak ditemukan kasus kematian balita di 3 kelurahan yang dapat
dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 3.2
Penyebab Kematian Balita Tahun 2020
Jumlah Jenis Kelamin
No. Penyebab Kematian Balita Kematian L % P %
1  Pneumonia 0 0 0 0 0
2  Diare 0 0 0 0 0

  Jumlah 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel di atas, tidak ditemukan kematian balita tahun 2020dengan kasus
pneumonia sebanyak 0 orang dan diare 0 orang.

5
3.3 Morbiditas
1. Pola Penyakit
Tabel 3.3
Sepuluh Besar Penyakit Tahun 2020
Jumlah Jenis Kelamin
No. Nama Penyakit
Kasus L % P %
1 ISPA 2194 917 41.7% 1277 58.3%
2 DYSPEPSIA 1168 413 35.3% 755 64.7%
3 HIPERTENSI 1053 439 41.6% 614 58.4%
4 OBESITAS 1060 316 29.8% 744 70.2%
5 HIPERKOLESTEROL 447 158 35.3% 289 64.7%
6 DIABETES MELITUS 681 223 32.7% 458 67.3%
7 FARINGITIS 408 161 39.4% 247 60.6%
8 HIPER URESEMIA 220 95 43.1% 125 56.9%
9 DIARE 329 162 49.2% 167 50.8%
10 TONSILITIS 315 126 40.0% 189 60.0%

2. Penyakit Menular
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pada tahun 2020 terdapat 44 penderita DBD. Penyakit ini sering muncul sebagai
KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif tinggi. Angka insiden DBD bergerak
secara fluktuatif dari tahun ke tahun.
Tabel 3.4
Penyebaran Penyakit DBD Tahun 2020
Jumlah Jenis Kelamin
No. Kelurahan Kasus L % P %
1  BUGIS 12 7 5 0%
2  GAYAM 17 10 7 66.7%
3  KARANG AMBUN 15 6 9 33.3%
 
   Jumlah 44 23 21 42.7%

Penyebaran penyakit DBD pada Tahun 2020 memperlihatkan bahwa penderita


demam berdarah terdapat hampir di seluruh wilayah kelurahan, dengan populasi
tertinggi yaitu di kelurahan gayam sebanyak 17 penderita. Tatalaksana penanganan
penderita DBD di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis 100% penderita sudah
ditangani oleh pelayanan kesehatan yang ada di wilayah UPT Puskesmas Kampung
Bugis.

b. Diare (Gastroenteritis)
Penyakit Diare yang terjadi di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis
tergantung dengan musim dan bersifat situasional, peningkatan terjadi pada
Peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan, hal tersebut juga dipengaruhi

6
oleh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara individu, terutama perilaku
mencuci tangan saat makan dan jajan makanan yang tidak terjaga kebersihannya.

Tabel 3.5
Jumlah Penderita Diare Tahun 2020
No. Kelurahan Pria % Wanita % Jumlah
1  BUGIS 42 0.004 50 0.005 92
2  GAYAM 52 0.004 60 0.005 112
3  KARANG AMBUN 67 0.005 58 0.004 125
 
   Jumlah 162 0.005 167 0.005 329

Selama tahun 2020, terdapat penderita penyakit diare dari 31.566 penduduk di
wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis atau sekitar 0.010% penduduk mengalami
diare.

c. Tuberculosis (TBC)
Menurut hasil Sirkesnas 2001, TB Paru menempati urutan ke 3 penyebab umum
kematian di Indonesia, selain menyerang paru, Tuberculosis dapat menyerang organ
lain (extra pulmonary).
Jumlah penderita baru TB Paru di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun
2020 adalah 48 penderita, dengan rincian laki-laki 32 penderita dan perempuan 16
penderita. Selanjutnya, penderita TB Paru suspek yang ditemukan adalah sebanyak
176 penderita dengan rincian penderita suspek laki-laki 113 penderita dan
perempuan yaitu 63 penderita.

Tabel 3.6
Perkiraan, Suspek dan Penderita Posotif TB Tahun 2020
Perkiraan Suspek Penderita
No. Kelurahan Penderita Penderita Positif
L P L P L P
1 BUGIS 21 11 14 17 9 1
2 GAYAM 21 11 11 16 10 5
3 KARANG AMBUN 21 11 71 17 12 7
4  LUAR WILAYAH 17 13 1 3
Jumlah 63 33 113 63 32 16

Perkembangan kesembuhan penderita TB paru (+) selama tahun 2020 dimana


jumlah penderita TB Paru (+) yang diobati sebanyak 48 penderita, dengan tingkat
kesembuhan (Cure Rate) mencapai 37.5%, dengan 22.9% penderita laki-laki dan
penderita perempuan 14.6%. Sedangkan untuk pengobatan lengkap (Complete Rate)
laki-laki 0% dan perempuan 0%.

Tabel 3.7
TB Positif diobati, Sembuh dan Pengobatan LengkapTahun 2020
7
Pengobatan
Diobati Sembuh
No. KELURAHAN Lengkap
Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah
1 BUGIS 9 1 10 3 0 3 0 0 0
2 GAYAM 10 5 15 3 3 6 0 0 0
3 KARANG AMBUN  12 7 19 4 4 8 0 0 0
4 LUAR WILAYAH 1 3 4 1 0 1 0 0 0
Jumlah 32 16 48 11 7 18 0 0 0

d. Penyakit HIV/AIDS
Perkembangan penyakit HIV/AIDS di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis
selama tahun 2020. dari tahun sebelumnya pada tahun 2019 berjumlah 0 penderita
sedangkan pada tahun 2020 ditemukan penderita HIV/AIDS (1 kasus). Namun,
jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es yaitu
jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil dari jumlah yang sebenarnya. Hal
ini berarti bahwa jumlah Penderita HIV/AIDS di Indonesia yang sebenarnya belum
diketahui dengan pasti.
Selanjutnya perkembangan kasus Penyakit Infeksi Menular melalui Hubungan
Seksual (IMS) sampai akhir tahun 2020 dilaporkan tidak ada penemuan penderita.

Tabel 3.8
Penderita HIV dan IMSTahun 2020
IMS HIV
No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita
1 BUGIS 0 0 1 0
2 GAYAM 0 0 0 0
3 KARANG AMBUN 0 0 0 0
  JUMLAH 0 0 1 0

e. Penyakit Malaria
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium,
ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Tingkat keparahan malaria
bervariasi berdasarkan parasit plasmodium. Jumlah penderita malaria di wilayah
kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis dipaparkan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.9
Jumlah Penderita Malaria Tahun 2020

Diperiksa Positif
No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita
1  BUGIS 2 190 0 0
2  GAYAM 0 121 0 0
3  KARANG AMBUN 3 165 0 0
  Jumlah 5 476 0 0

Penderita penyakit malaria di wialayah UPT Puskesmas Kampung Bugis pada


tahun 2020 yang dilaporkan dan diperiksa sebanyak 481 penderita dan tidak

8
ditemukan kasus Malaria positif sebanyak 0 penderita. Sedikitnya jumlah penderita
malaria dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Kesadaran orang semakin tinggi, tentang pentingnya menjaga kesehatan;
2) Wilayah puskesmas kampung bugis bukan wilayah endemik malaria;
3) Aktivitas orang atau orang tinggal didaerah endemik malaria berkurang.

Wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis yang terdiri dari 3 kelurahan
pada tahun 2020 merupakan zona hijau untuk kasus penyakit malaria.

f. Penyakit Kusta
Jumlah penderita Kusta pada tahun 2020 di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kampung Bugis berdasarkan hasil dan kompilasi data dari 3 kelurahan, ditemukan 2
penderita kusta. Meskipun Indonesia sudah mencapai eleminasi kusta pada
pertemuan Kusta tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah
penderita kusta di Indonesia dan Indonesia merupakan negara dengan urutan ke–3
penderita terbanyak di dunia. Penyakit kusta dapat mengakibatkan kecacatan pada
penderita. Akibat dari kondisi ini sebagian dari penderita dan mantan penderita
dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan
yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.

Tabel 3.10
Jumlah Penderita Kusta Tahun 2020
PB MB
No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita
1 BUGIS 0 0 0 0
2 GAYAM 0 0 1 0
3 KARANG AMBUN 0 0 0 1
  JUMLAH 0 0 1 1

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa, untuk penderita kusta kering (PB)
sebanyak 0 penderita, sedangkan untuk kusta basah (MB) terdapat 2 penderita
dengan rincian penderita laki-laki sebanyak 1 orang dan penderita perempuan 1
orang.

g. Acute Flaccid Paralysis (AFP)


Kasus AFP dapat ditemukan melalui 2 pendekatan, yaitu Surveilans Aktif RS
(HBS) dan Surveilans AFP di masyarakat (CBS). Kejadian AFP pada saat ini
diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai keberhasilan program eradiksi Polio
(Erapo) dan merupakan wujud dari kesepakatan internasional dalam pembasmian
penyakit polio dilndonesia.

9
Untuk Tahun 2020 di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis tidak
ditemukan penderita AFP di 3 ke kelurahan, dengan AFP Rate sebesar 0 per 100.000
penduduk.

h. PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)


PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan
pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit
Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan Hepatitis B.
1) Tetanus Neonatorum
Kasus Tetanus Neonatorum sangat erat kaitannya dengan proses terjadinya
persalinan bagi ibu, kebersihan pada waktu pertolongan sangatlah penting untuk
dilakukan selain imunisasi TT pada ibu hamil.
Pada tahun 2020 dilaporkan tidak terjadi kasus Tetanus Neonatorum di 3
kelurahan yang termasuk wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bugis.
2) Campak
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar
biasa. Selama tahun 2020 ditemukan kasus campak sebanyak 1 penderita di
Kelurahan Karang Ambun. Kasus campak pada tahun ini mengalami penurunan yang
signifikan dari tahun sebelumnya (2019) sebanyak 2 penderita.

3) Difteri
Difteri adalah penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada
tahun 2020 dilaporkan tidak ada kasus difteri di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kampung Bugis.
4) Pertusis
Di wilayah kerja puskesmas kampung bugis dari 3 kelurahan yang ada pada
tahun 2020 tidak ditemukan kasus penderita pertusis.

5) Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati
akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati
atau kanker hati. Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat
dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine,
chloroform, arsen, fosfor dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri
modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Selama Tahun 2020 dilaporkan tidak ada
penderita yang terjangkit virus Hepatitis B di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung
Bugis.

10
Tabel 3.11
Jumlah Penderita PD3I Tahun 2020

No. Kelurahan TN Campak Difteri Pertusis Hepatitis B


1 BUGIS 0 0 0 0 0
2 GAYAM  0 0 0 0 0
3 KARANG AMBUN 0 1 0 0 0
 
JUMLAH 0 1 0 0 0

i. Pneumonia Balita
Pada tahun 2020 penyakit Pneumonia Balita di wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis dilaporkan sebanyak 22 penderita. Kasus tertinggi terdapat di
Kelurahan Karang Ambun sebanyak 11 penderita dan yang terendah terdapat di
Kelurahan Bugis sebanyak 4 penderita, kasus pneumonia yang terjadi sudah
ditangani (100%) sesuai tatalaksana penanganan pneumonia balita.

Tabel 3.12
Jumlah Penderita Pneumonia Balita Tahun 2020
No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1  BUGIS 3 1 4
2  GAYAM 4 3 7
3  KARANG AMBUN 6 5 11
   Jumlah 13 9 22

3.4 Status Gizi


Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang
Energi Kronis (KEK).
1. Berat Badan Lahir Rendah
Jumlah lahir hidup di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis selama tahun 2020 adalah
623 orang bayi. Dari seluruh bayi lahir hidup tersebut, maka semuanya dilakukan
penimbangan atau 100%.
Berdasarkan hasil penimbangan tersebut, maka didapatkan bayi berat badan lahir rendah
(BBLR) sebanyak 55 orang bayi atau 0.09% dari seluruh bayi lahir hidup.

Tabel 3.13
Jumlah Berat Badan Lahir Rendah Tahun 2020

No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah


1  BUGIS 11 5 16
2  GAYAM 9 12 21
3  KARANG AMBUN 10 8 18
 Jumlah 30 25 55

11
2. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Hasil pemantauan status gizi balita di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun
2020 ditemukan kasus gizi buruk dan gizi kurang sebanyak 10 balita atau 0.002 % dari 3339
balita yang dilakukan penimbangan. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah
pengukuran secara anthropometri dengan menggunakan Indeks Berat Badan menurut Umur
(BB/U).
Tabel 3.14
Status Gizi Balita Tahun 2020

Gizi Gizi Buruk


Jumlah Gizi Baik Gizi Lebih
No. Kelurahan Kurang (Sangat
Balita (Normal) (Gemuk)
(Kurus) Kurus)
1  BUGIS 1002 135 13 3 8
2  GAYAM 1124 115 5 2 5
3  KARANG AMBUN 1213 177 8 5 12
 
 Jumlah 3339 427 26 10 25

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis yang optimal, berikut disajikan upaya-upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2020 oleh UPT Puskesmas Kampung Bugis dan
jaringannya.

4.1 Pelayanan Kesehatan


1. Kesehatan Ibu
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (ANC)
Jumlah sasaran ibu hamil selama tahun 2020 adalah sebanyak 795 orang ibu
hamil. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil kontak 1 (K1) adalah 708 orang ibu
hamil atau 89.0%, sedangkan untuk cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil kontak
lengkap (K4) adalah 520 orang ibu hamil atau 65,4%.

Tabel 4.1
Jumlah Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Tahun 2020

No. Kelurahan Sasaran K1 K4


1  BUGIS 239 185 147
2  GAYAM 268 261 178
3  KARANG AMBUN 288 262 195
   Jumlah 795 708 520

12
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis Tahun 2019 adalah sebanyak 717 kelahiran, angka ini menandakan
bahwa sebagian besar ibu hamil sudah memahami betul pentingnya pertolongan
kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Tabel 4.2
Jumlah Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2019

No. Kelurahan Dokter Bidan Perawat Jumlah


1 BUGIS 121 31 - 152
2 GAYAM 196 49 - 245
3 KARANG AMBUN 238 82 - 32
Jumlah 555 162 - 717

c. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (Bufas)


Jumlah ibu nifas di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun 2019 adalah
755 Bufas, sedangkan cakupan Ibu Nifas yang mendapat pelayanan kesehatan
adalah 717 atau 94.9%.
Tabel 4.3
Jumlah Ibu Nifas yang mendapatkan pelayanan Tahun 2020

No. Kelurahan Jumlah Bufas Mendapat Yankes %


1  BUGIS 227 141 62.1%
2  GAYAM 254 208 81.9%
3  KARANG AMBUN 274 233 85.0%
 Jumlah 755 582 77.19%

Selanjutnya, jumlah kunjungan Ibu Nifas 1 adalah sebanyak 389 bufas, jumlah
kunjungan Ibu Nifas 2 adalah sebanyak 205 bufas dan jumlah kunjungan Ibu Nifas 3
adalah sebanyak 143 bufas.
Tabel 4.4
Jumlah Kunjungan Ibu Nifas Tahun 2020

Kunjungan Kunjungan Kunjunga


No. Kelurahan Jumlah
Bufas 1 Bufas 2 n Bufas 3
1  BUGIS 99 62 40 201
2  GAYAM 138 65 44 247
3  KARANG AMBUN 152 78 59 289
 Jumlah 389 205 143 737

d. Pelayanan Imunisasi TT dan Tablet Fe pada Ibu Hamil


Imunisasi TT aman diberikan kepada ibu hamil dan dapat mencegah terjadinya
infeksi tetanus pada bayi baru lahir. Imunisasi TT juga dapat mencegah risiko
tetanus pada ibu serta janin di dalam kandungan.
Pencapaian pelayanan imunisasi TT pada ibu hamil di UPT Puseskasmas
Kampung Bugis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5
13
Jumlah Ibu Hamil yang mendapat Pelayanan Imunisasi TT Tahun 2020

Jumlah TT1 TT2 TT3 TT4 TT5 TT2+


No. Kelurahan
Bumil
Bumil % Bumil % Bumil % Bumil % Bumil % Bumil %
0.008
1 BUGIS 125 1 6 0.046% 6 0.046% 6 0.04% 7 0.056% 6 0.046%
%
0.057
2 GAYAM 138 8 11 0.079% 6 0.043% 8 0.057% 5 0.036% 11 0.079%
%
KARANG 0.041
3 143 6 7 0.048% 13 0.090% 12 0.083% 8 0.055% 7 0.048%
AMBUN %

0.036
Jumlah 406 15 24 0.059% 25 0.061% 26 0.064% 20 0.049% 24 0.059%
%

Pencapaian pelayanan imunisasi ibu hamil selama tahun 2020 di wilayah UPT
Puskesmas Kampung Bugis telah melakukan imunisasi TT1 sebanyak 15 bumil atau
0.008%, untuk TT2 sebanyak 24 bumil atau 0.059%, TT3 sebanyak 25 bumil atau
0.061%, TT4 sebanyak 26 bumil atau 0.064% dan TT5 sebanyak 20 bumil atau
0.049%, terakhir imunisasi TT2+ untuk ibu hamil adalah sebanyak 24 bumil atau
0.059%.
Selain memberikan imunisasi TT, ibu hamil juga perlua diberikaan tablet zat
besi (FE). Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa
fungsi, yaitu:
1) Menambah asupan nutrisi pada janin.
2) Mencegah anemia defisiensi zat besi.
3) Mencegah pendarahan saat masa peralihan.
4) Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat
persalinan.
Cakupan jumlah ibu hamil yang mendapat table Fe dalam dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.6
Jumlah Ibu Hamil yang mendapat Tablet FE Tahun 2020

Jumlah Mendapat Tablet FE


No. Kelurahan
Bumil FE1 % FE3 %
1  BUGIS 239 134 56.0% 145 60.6%
2  GAYAM 268 222 82.8% 172 61.6%
3  KARANG AMBUN 288 206 71.5% 187 65.6%
 Jumlah 795 562 70.6% 504 62.1%

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa pemberian Tablet FE pada


Ibu Hamil pada tahun 2020 dengan sasaran ibu hamil sebanyak 795 bumil. Ibu
hamil yang mendapat FE1 sebanyak 562 bumil dan ibu hamil yang mendapat FE3
sebanyak 504 bumil. Jumlah ibu hamil terbanyak terdapat di Kelurahan Karang
Ambun sebanyak 288 bumil atau 36.2 % dan terendah di Kelurahan Bugis sebanyak
239 bumil atau 30.0%.

e. Penanganan Ibu Hamil Resiko Tinggi/Komplikasi kebidanan

14
Jumlah Ibu Hamil tahun 2020 di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis adalah
sebanyak 795 bumil, dari jumlah Ibu Hamil dengan komplikasi sebanyak 155 bumil
dan yang mendapatkan penanganan dan atau rujukan sebesar 0% dari kesuluruhan
jumlah Ibu Hamil dengan komplikasi.

Tabel 4.7
Penanganan Ibu Hamil dengan Komplikasi Tahun 2020
Jumlah Bumil dengan Penanganan
No. Kelurahan %
Bumil Komplikasi Komplikasi
1  BUGIS 239 36 36 15.0%
2  GAYAM 268 54 54 20.1%
3  KARANG AMBUN 288 65 65 22.5%
 
 Jumlah 795 155 155 19.4%

f. Pemberian Vitamin A Ibu Nifas


Pemberian vitamin A pada ibu nifas selain berperan penting dalam menjaga
kesehatan mata, tercukupinya vitamin A dalam tubuh juga berfungsi penting untuk
menjaga dan membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas pada tahun 2020 adalah sebanyak 389 Bufas
dari 389 orang sasaran Ibu Nifas yang ada di wilayah UPT Puskesmas Kampung
Bugis atau 100%.
Tabel 4.8
Pemberian Vitamin A Ibu Nifas Tahun 2020
Jumlah Mendapat Mendapat
No. Kelurahan
Bufas Vit.A1 Vit.A2
1  BUGIS 99 99 99
2  GAYAM 138 138 138
3  KARANG AMBUN 152 152 3152

Jumlah 389 389 389

2. Kesehatan Anak
a. Cakupan Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia < 1 bulan merupakan golongan umur yang paling rentan
memiliki resiko gangguan kesehatan. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus,
petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga
melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Selama tahun 2020, kunjungan
neonatus (KN-1) dan kunjungan neonatus 3 kali (KN- 3) dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.9
Kunjungan KN-1 dan KN-3Tahun 2020
KN1 KN3 Jumlah
No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita

15
1  BUGIS 79 72 73 68 152 140
2  GAYAM 120 96 109 100 229 196
3  KARANG AMBUN 150 101 147 96 297 197
Jumlah 349 269 329 264 678 533
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa kunjungan neonates (KN-1)
adalah sebanyak 618 kunjungan dari 695 sasaran bayi lahir hidup atau 88.9%
terhadap kunjungan neonatus laki-laki dan perempuan. Selanjutnya, kunjungan
neonatus 3 kali (KN-3) adalah sebanyak 593 kunjungan atau sekitar 85,3%.

b. Pemberian ASI Eksklusif


Pemberian ASI dianjurkan untuk diberikan kepada bayi karena ASI dilengkapi
kandungan yang memperkuat sistem imun tubuh bayi berupa cairan kekuningan
yang bernama kolostrum. Kolostrum penuh dengan protein dan antibodi untuk
melawan penyakit yang menjaga bayi tetap sehat. ASI sesungguhnya baru keluar
beberapa hari setelah bayi dilahirkan, inilah pentingnya pemberian ASI yang
pertama. Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif selama tahun 2020 di wilayah kerja
UPT Puskesmas Kampung Bugis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10
Jumlah bayi diberi ASI Eksklusif Tahun 2020

Mendapat ASI
Jumlah Bayi
No. Keluarga Eksklusif
Pria Wanita Pria Wanita
1  BUGIS 25 34 18 26
2  GAYAM 38 37 27 25
3  KARANG AMBUN 42 38 29 24
 Jumlah 105 109 74 75

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah bayi yang berkunjung
di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun 2020 adalah sebanyak 214 orang,
sedangkan yang mendapatkan ASI Eksklusif adalah 149 orang bayi atau 69.6% dari
jumlah bayi yang ada.
c. Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
Pemberian Vitamin A pada bayi dengan sasaran usia 6 – 11 bulan pada tahun
2020 adalah sebanyak 840 orang bayi, dengan rincian bayi laki-laki sebanyak 438
dan bayi perempuan sebanyak 402 bayi. Dari jumlah bayi tersebut yang mendapat
vitamin A sebanyak 665 bayi atau 79,1%.

Tabel 4.11
Pemberian Vitamin A Bayi Umur 6–11 BulanTahun 2020

Bayi 6-11 Bulan Mendapat Vitamin A


No. KELURAHAN
Pria Wanita Pria Wanita
1 BUGIS 132 120 87 97
16
2 GAYAM 146 136 104 129
3 KARANG AMBUN 160 146 116 132
  Jumlah 438 402 307 358

Selanjutnya, untuk pemberian Vitamin A pada Anak Balita dengan sasaran 1 – 4


tahun pada tahun 2020 ini adalah sebanyak 2.672 orang anak balita, terdiri anak
balita laki-laki 1.360 anak balita dan 1.312 anak balita perempuan. Anak balita yang
mendapat vitamin A berjumlah 2.155 atau 80.6 % dari balita yang ada.

Tabel 4.12
Cakupan Pemberian Vitamin A Anak Balita Umur 1-4 Tahun 2020

Anak Balita 1-4


Mendapat Vitamin A
No. Kelurahan Tahun
Pria Wanita Pria Wanita
1  BUGIS 412 390 319 301
2  GAYAM 453 446 386 375
3  KARANG AMBUN 495 476 388 376
Jumlah 1360 1312 1103 1052

d. Penimbangan Balita (D/S dan N/D)


Pada tahun 2020, tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan di
Posyandu (D/S) sebesar 1.334, sedangkan dari segi pencapaian hasil penimbangan
yang dilihat dari balita yang tidak naik berat badan saat ditimbang (N/D) berjumlah
248 balita atau 18.5 %.
Salah satu indikator Status Gizi Balita yang mudah diketahui masyarakat yaitu
adanya Garis Merah di Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita. Hasil penimbangan
menunjukkan persentase Balita yang memiliki berat badan di Bawah Garis Merah
(BGM) sebesar 0.0 1 %. Semua Balita BGM telah mendapatkan MP-ASI (Makanan
Pendamping ASI).
Tabel 4.13
Jumlah Penimbangan BalitaTahun 2020

Ditimbang BGM BB Tidak Naik


No. Kelurahan
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
1  BUGIS 188 169 3 1 26 22
2  GAYAM 234 252 5 4 49 54
3  KARANG AMBUN 254 237 3 4 52 45
Jumlah 676 658 11 9 127 121

3. Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1
tahun (BCG, Campak, DPT, Polio, Hepatitis B), Imunisasi untuk WUS atau ibu hamil
(TT) atau imunisasi untuk anak SD (Kelas 1 DT Kelas 2 – 3 ; TT) sedang kegiatan
imunisasi tambahan seharusnya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti

17
desa non UCI (universal child immunization), Potensial/Resti KLB, ditemukan/diduga
adanya virus polio liar atau kegiatan sesuai kebijakan teknis. Target dan sasaran
pelaksanaan Imunisasi untuk mencapai kelurahan/kampung UCI adalah sebesar 100 %
pada setiap antigennya.
Tabel 4.14
Cakupan Pencapaian Imunisasi Tahun 2020

TT
No. Kelurahan BCG Campak DPT Polio HB DT TT.1
Wus
1 BUGIS 182 178 180 180 180 19 157 10
2 GAYAM 210 207 220 220 229 2 138 4
3 KARANG AMBUN  235 208 214 214 235 7 206 2

  Jumlah 627 593 614 614 644 28 501 16

Pencapaian Universal Child Immunizaztion (UCI) di wilayah UPT Puskesmas


Kampung Bugis sampai dengan akhir tahun 2019 dari total 3 kelurahan sudah tercapai
untuk kelurahan UCI.

4. Kesehatan Usila dan Pra Usila


Selama tahun 2020, di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis terdapat 1.903 usia
lanjut yang berumur diatas 60 tahun sebagai sasaran pelayanan kesehatan usia lanjut,
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kesehatan oleh petugas
kesehatan berjumlah 340 usila. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya keinginan
pada usia lanjut untuk memeriksakan kesehatannya ke sarana kesehatan, sebelum
merasakan gejala penyakit.
Jumlah penduduk yang terbanyak jumlah usia lanjutnya adalah di kelurahan Gayam
dengan jumlah 710 usila, sedangkan yang paling sedikit usia lanjutnya adalah kelurahan
Karang Ambun dengan jumlah 492 usila.
Tabel 4.15
Cakupan USILA yang mendapatkan Yankes Tahun 2020

JUMLAH USILA MENDAPAT PELAYANA KESEHATAN


NO KELURAHAN
L P L+P L % P % L+P %
1  BUGIS 400 301 701 55 13.7% 69 22.9% 124 17.6%
2  GAYAM 360 350 710 60 16.7% 80 22.8% 140 19.7%
3  KARANG AMBUN 270 222 492 36 13.3% 40 18.0% 76 15.4%
  Jumlah 1030 873 1903 151 14.6% 189 21.6% 340 17.9%

5. Keluarga Berencana (KB)


Cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) baru dan aktif pada tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.16
Cakupan Peserta KB Baru &Aktif Tahun 2020

18
Juml ah Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Jumlah Peserta KB
No. Kelurahan
PUS Jumlah % Jumlah % Jumlah % Thdp PUS
1  BUGIS 1.810 31 1.71% 1.457 80.5% 1.488 82,2%
2  GAYAM 2.029 42 2.07% 1.493 73,6% 1.535 75.6%
3  KARANG AMBUN 2.192 48 2.19% 1.558 71,1% 1.606 73,2 %
 Jumlah 6.031 121 2.00% 4.580 74,7% 4.629 76,7%

Berdasarkan tabel di atas, selama tahun 2020 peserta KB yang masih aktif di
wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis adalah sebanyak 4.508 PUS dari 6.031 sasaran
PUS yang ada di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis atau 74,7%, baik yang
memakai jenis kontrasepsi MKJP dan Non MKJP.
Selanjutnya, mengenai data Keluarga Berencana (KB) menurut jenis kontrasepsi
akan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.17
KB Menurut Jenis Kontrasepsi Tahun 2020
Peserta KB Aktif Peserta KB Baru
Kondom

Kondom
Implan

Implan
Suntik

Suntik
MOW

MOW
No. Kelurahan
MOP

MOP
IUD

IUD
Pil

Pil
1 BUGIS  57 0 8 28 29 481 854 0 0 4 3 0 0 24
2 GAYAM  94 0 26 14 32 457 870 5 0 7 4 1 1 24
3 K.AMBUN 98 0 26 29 46 486 873 8 0 9 2 0 1 28
Jumlah 249 0 60 71 107 1.424 2.597 13 0 20 9 1 2 76

Sementara dari jenis kontrasepsi non MKJP yang masih aktif menggunakannya
yaitu 4.508 PUS. Adapun yang paling banyak dipakai adalah jenis kontrasepsi suntik
sebanyak 2.597 PUS atau 57,6% dan kondom sebanyak 107 PUS atau 2,6%. Peserta KB
baru yang memakai metode kontrasepsi MKJP sebanyak 121 PUS atau % dan metode
kontrasepsi Non MKJP sebanyak 156 PUS atau 74%.

6. Program Jaminan Kesehatan menurut Jenis Jaminan


Program Jaminan Kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis pada tahun
2019 terdiri dari :
1. Jumlah peserta JKN - BPJS sebanyak 4.916 peserta, angka ini menunjukan 15.5 %
dari jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis. Sedangkan
peserta JKN – BPJS yang memanfaatkan jaminan kesehatan ini sebanyak 3.205
orang.
2. Jumlah peserta Jamkesmas sebanyak 1.388 peserta, angka ini menunjukan 0.04%
dari jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis. Sedangkan
peserta Jamkesmas yang memanfaatkan jaminan kesehatan ini sebanyak 1352
orang.

19
3. Jumlah peserta Jamkesprop sebanyak 20 peserta, angka ini menunjukan 0.06%
dari jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis. Sepanjang
tahun 2020 tidak ada yang memanfaatkan jaminan kesehatan ini.
4. Jumlah peserta Jamkesda 834 peserta atau sekitar 0.02% dari jumlah penduduk
di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis. Sedangkan peserta Jamkesda yang
memanfaatkan jaminan kesehatan ini sebanyak 741 orang.

Tabel 4.18
Cakupan Jaminan Kesehatan menurut Jenis Jaminan Tahun 2020

Peserta Jaminan Jumlah Kunjungan


Jenis Jaminan %
No Kesehatan Jaminan Kesehatan
Kesehatan
L P L+P L P L+P L P L+P
1 JKN –BPJS
a. ASN 195 283 478 183 254 437 93.8% 89.7% 91.4%
b. Jamsostek 338 485 823 327 471 798 96.7% 97.1% 96.9%
c. Peserta Mandiri 293 488 781 259 437 696 88.4% 89.5% 89.1%
2 Jamkesmas - PBI  543 861 1.388 491 845 1.352 90.4% 98.1% 97.4%
3 Jamkesprop - PBI  11 9 20 0 0 0 0% 0% 0%
4 Jamskesda - PBI  332 502 834 305 436 741 91.9% 86.5% 88.8%
Jumlah 1.701 2.603 4.304 1.573 2.465 4.038 92.5% 95.7% 93.8%

4.2 Pelayanan Kesehatan


Jangkauan atau akses pelayanan kesehatan khususnya di wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis telah menjangkau seluruh wilayah di Kelurahan Bugis, Kelurahan Gayam
maupun Kelurahan Karang Ambun yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.19
Pelayanan KesehatanTahun 2020
Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan Rawat Inap
No. Sarana Pelayanan
L P L+P L P L+P
1 Puskesmas Induk 7454 9985 17439 - - -
2 Puskesmas Pembantu 57 252 309 - - -
3 Poskesdes - - - - - -
4 Klinik - - - - - -
Jumlah 7511 10237 17748 - - -

Cakupan kunjungan Rawat Jalan di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis tahun 2020
sebesar 17.748 kunjungan, sedangkan kunjungan Rawat Inap tidak ada.

4.3 Promosi Kesehatan


Salah satu indikator penting dalam program peningkatan perilaku hidup masyarakat
tentang kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya bagi
individu/perorangan, keluarga dan masyarakat yang termasuk dalam tatanan rumah tangga
20
yang ber-PHBS. Selama tahun 2020, pemeriksaan dan survey rumah tangga ber-PHBS di
wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis telah dilakukan sebanyak 550 rumah tangga dari
1.985 rumah tangga yang adadi wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis atau %.
Dari jumlah rumah tangga yang telah dilakukan survey/pemantauan PHBS tersebut,
mempunyai perilaku atau ber-PHBS sebanyak 92rumah tangga atau %.

Tabel 4.20
Cakupan rumah ber-PHBS Tahun 2020

Jumlah Diperiksa Ber-PHBS


No. Kelurahan
Rumah Rumah % Rumah %
1  BUGIS 3.924 230 33
2  GAYAM 3.005 140 13
3  KARANG AMBUN 4.056 180 46
Jumlah 10.985 550 92

4.4 Kesehatan Lingkungan


1. Cakupan Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Cakupan Rumah Sehat di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis seperti dibawah
ini.
Tabel 4.21
Cakupan Rumah Sehat Tahun 2020

Jumlah Diperiksa Rumah Sehat


No. Kelurahan
Rumah Rumah % Rumah %
1  BUGIS 3.924 30 0.76% 3.646 92.9%
2  GAYAM 3.005 30 0.99% 2.408 80.1%
3  KARANG AMBUN 4.056 30 0.73% 3.615 89.1%
 Jumlah 10.985 90 0.82% 9.669 88%

Jumlah rumah di 3 kelurahan (Gayam, Bugis, Karang Ambun) adalah sebanyak


10.985 rumah. Pada tahun 2020, tercatat sebanyak 9.669 atau sekitar 88% rumah yang
masuk dalam kategori rumah sehat.

2. Pemeriksaan Sanitasi Rumah Tangga


Jumlah rumah yang ada di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis yaitu 10.985
rumah, dilakukan pemeriksaan terhadap sarana sanitasi dasar jamban keluarga yaitu
Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP) sebanyak 476 sarana dan Jamban Sehat Permanen
(JSP) sebanyak 11.105 sarana.

3. Tingkat Kesehatan lingkungan Tempat-Tempat umum


21
TTU dan TUPM merupakan salah satu indikator mutu sanitasi dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang merupakan gambaran suatu sarana yang dikunjungi
banyak orang dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Sarana TTU itu
sendiri adalah seperti pasar, hotel, restoran/rumahmakan dan sebagainya. Sedangkan
TUPM sehat adalah tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan
minuman yang memenuhi syarat kesehatan seperti memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, SPAL, ventilasi yang baik, pencahayaan, luas lantai dan (luas
ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung.Cakupan tingkat kesehatan
lingkungan TTU (Tempat – Tempat Umum) pada tahun 2020 telah dirangkum dalam
tabel berikut. Tabel 4.22
Tingkat Kesehatan Lingkungan TTU (Tempat-Tempat Umum)Tahun 2020

Jumlah Tidak Memenuhi


No Memenuhi Syarat
TTU Yang Syarat
.
Ada Jumlah % Jumlah %
1 SD/MI 17 15 88.2% 2 11.7%
2 SMP/MTsN 7 5 71.4% 0 0%
3 SMA/SMK/MA 3 3 100% 0 0%
4 PUSKESMAS 1 1 100% 0 0%
5 RUMAH SAKIT - - - - -
6 HOTEL/PENGINAPAN 20 20 100% 0 0%
7 RUMAH MAKAN 28 21 75.0% 7 25.0%
8 TEMPAT WISATA - - - - -
33.4%
9 Dan Lain-lain 15- 10- 66.6%- 5
-
  Jumlah 91 75 2.4% 14 15.3%

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa SD/MI yang memenuhi syarat
sebanyak 15 SD/MI dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 2 SD/MI. Selanjutnya
rumah makan yang telah diperiksa sebanyak 28 rumah makan. Telah memenuhi syarat
sebanyak 21 rumah dan tidak memenuhi syarat sebanyak 7 rumah makan. Untuk
SMP/MtsN, SMA/SMK/MA, puskesmas, dan hotel penginapan seluruhnya telah
memenuhi syarat.

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Cakupan perkembangan sumber daya kesehatan di wilayah UPT Puskesmas


Kampung Bugis tahun 2020 terdiri dari beberapa indikator yang sangat erat hubungannya

22
dalam menentukan pencapaian indikator peningkatan derajat kesehatan, diantaranya sarana
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan (SDM).

5.1 Sarana Kesehatan


1. Sarana Pelayanan Kesehatan
a. Sarana Pelayanan Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Puskesmas Kampung Bugis dengan Pelayanan yang dilengkapi dengan UGD dan
merupakan Puskesmas yang melayani pasien rawat jalan dengan ruangan berjumlah
8 poli dengan 13 tempat ruang pelayanan.
b. Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pembantu (Pustu).
Perkembangan Puskesmas Pembantu sampai akhir tahun 2020 ini berjumlah 1
unit, seiring dengan pengembangan sarana dan prasarana, maka selama periode
2020 banyak pembangunan sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu yang
dibangun baru dan juga perbaikan dan rehab sedang dan berat Puskesmas
Pembantu.
Pada setiap kelurahan sebagian besar belum terdapat Puskesmas Pembantu
atau sekitar 33,3.%. Apabila dilihat dari jumlah sarana yang ada di tahun 2020 ini,
tidak ada penambahan, jumlah Puskesmas Pembantu dari tahun 2019, tetap 1 unit
pada tahun 2020.
Tabel 5.1
Jumlah Puskesmas PembantuTahun 2020

Jumlah Rusak Rusak Rusak


No. Kelurahan Baik
Pustu Berat Sedang Ringan
1  BUGIS 0 0 0 0 0
2  GAYAM 0 0 0 0 0
3  KARANG AMBUN 1 0 0 0 1
 
Jumlah 1 0 0 0 1

c. Sarana Pelayanan Kesehatan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada
di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya
adalah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
Hampir pada setiap kelurahan/kampung sebagian besar sudah terdapat
Poskesdes. Namun di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis dari tahun 2020 ini
tidak ada penambahan jumlah Poskesdes tetap 0 unit. Begitu pula pembangunan
sarana dan prasarana Poskesdes yang dibangun baru dan juga perbaikan dan rehab
sedang dan berat Poskesdes di tahun 2020 tidak ada.
Tabel 5.2
Jumlah Poskesdes Tahun 2020
23
Jumlah Rusak Rusak Rusak
No. Kelurahan Baik
Poskesdes Berat Sedang Ringan
1 BUGIS  0 0 0 0 0
2 GAYAM 0 0 0 0 0
3 KARANG AMBUN 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0

d. Sarana Pelayanan Kesehatan Posyandu


Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal oleh masyarakat dengan
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas. Posyandu dikelompokkan menjadi
4 strata. Posyandu Purnama yaitu Posyandu dengan cakupan 5 program atau lebih
dengan melaksanakan kegiatan 8 kali atau lebih pertahun.

Tabel 5.3
Kriteria Indikator PosyanduTahun 2020

No. Indikator Posyandu Pratama Madya Purnama Mandiri


1 Pratama 0 0 0 0
2 Madya 0 4 0 0
3 Purnama 0 0 17 0
4 Mandiri 0 0 0 5
Jumlah 0 4 17 5

e. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)


Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) diantaranya
adalahPosyandu, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu
dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan
Diare. Berdasarkan hasil pendataan dan pelaksanaan program UKBM pada tahun
2020, maka dari 3 kelurahan yang ada diwilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis,
terdapat Desa Siaga sebanyak 3 Kelurahan atau 100 %, selanjutnya untuk Desa Siaga
Aktif adalah 3 Kelurahan atau 100 %.

Tabel 5.4
Penyebaran Desa SiagaTahun 2020
No. Uraian Jumlah Keterangan
1 Desa Yang Ada 3 -
2  Desa Siaga 3 -
3  Desa Siaga Aktif 3 -

5.2 Tenaga Kesehatan

24
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan
pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi
ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta perlu
diketahui. Sesuai dengan fungsi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, maka tenaga medis baik
itu perawat maupun bidan menempati proporsi lebih banyakdi wilayah UPT Puskesmas
Kampung Bugis.
Tabel 5.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2020

Jumlah Keterangan
No. Uraian
L P
1 Dokter Umum 0 8 -
2 Dokter Gigi 0 2 -

3 Sarjana Keperawatan 0 0 -
4 D.IV/Perawat Anestesi/dan lain-lain 0 0 -
5 D.III Keperawatan 6 9 -
6 SPR/SPK 0 0 -
7 D.I Kebidanan 0 0 -
8 D.III Kebidanan 0 8 -
9 D.IV Kebidanan 0 0 -
10 Perawat Gigi 0 0 -
11 D.III Keperawatan Gigi 1 1 -
12 Apoteker 0 2 -
13 Sarjana Farmasi 0 0 -
14 D.III Farmasi & Asisten Apoteker 0 2 -
15 D.IV/Sarjana Gizi 0 1 -
16 D.I & D.III Gizi 0 1 -
17 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 3 -
18 D.III Kesehatan Masyarakat 0 0 -
19 Tenaga Sanitasi 0 1 -
20 Analis Laboratorium 0 3 -
21 Tenaga lulusan SMA 5 2 -
22 Tenaga lulusan SMP 0 1 -
23 Sarjana Pendidikan 1 1 -
24 Sarjana Ilmu Pemerintahan 0 1 -
25 Sarjana Komputer 1 0
26 DIII Akutansi 0 0
Jumlah 15 46

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Kampung Bugis
pada tahun 2020 dengan mengerahkan segala sumberdaya kesehatan yang dimiliki yaitu

25
sumber daya manusia dan sarana yang masih sangat terbatas jumlah dan kualitasnya,
beberapa program telah menunjukan peningkatan setiap tahunnya walaupun masih banyak
hal yang perlu terus mendapat perhatian seperti pelayanan kesehatan balita, ibu hamil dan
ibu nifas gizi buruk, kualitas lingkungan yang buruk, serta menurunnya angka penyakit
menular dan lain-lain. Sedangkan dalam upaya kesehatan perlu ditingkatkan seperti
peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif), serta pemberdayaan potensi pelayanan
kesehatan swasta dan upaya kesehatan berbasis masyarakatyang belum didayagunakan
sebagaimana mestinya.

6.2 Saran-saran
Secara Umum UPT Puskesmas Kampung Bugis dalam tahun 2020 telah berhasil
melaksanakan tujuan dan sasarannya. Hal ini sesuai dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten
Berau, yaitu “Berau Sehat Menuju Masyarakat Mandiri dan Sejahtera” yang merupakan
bagian terintegrasi dari Visi Kabupaten Berau Visi "Menjadikan Kabupaten Berau sebagai
Daerah Unggulan di bidang Agribisnis dan Tujuan Wisata Mandiri dan Religius Menuju
Masyarakat Sejahtera", Walaupun demikian perlu banyak upaya intensif untuk
meningkatkan kinerja, agar target-target cakupan yang belum tercapai, dapat dicapai dengan
baik.Selain itu juga perlu dukungan dana yang memadai, baik dari APBD Kabupaten, APBD
Provinsi, APBN, serta dari sumber lainnya.

BAB VII
PENUTUPAN

26
Data dan Informasi adalah bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan
sumber daya vital dan urgen yang harus dimiliki oleh penyelenggara pembangunan
kesehatan, maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai
masukan dalam proses pengambilan keputusan.
Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum
dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, belum adanya
sistem informasi kesehatan yang terintegrasi menambah semakin sulitnya menyediakan data
yang akurat dan obyektif. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan
dalam Profil UPT Puskesmas Kampung Bugisyang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan
harapan.
Walaupun demikian diharapkan Profil Kesehatan UPT Puskesmas Kampung
Bugistahun 2020 ini dapat memberi gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang
seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Walaupun Profil Kesehatan sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai,
karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini
merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standart
Pelayanan Minimal (SPM). Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil
Kesehatan perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara
cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi.

27

Anda mungkin juga menyukai