DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kelompok mahasiswa mampu
LAMPUNG UTARA” Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada Dosen pengampu Mata Kuliah Keperawatan Komunitas yang telah
membimbing kami dalam pembuatan laporan ini. Kami menyadari dalam pembuatan laporan
ini masih banyak kekurangan baik dalam susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena
itu, kami menerima kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah ini agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan kami ucapkan Terima
kasih.
Kelompok 3
2
A. PENGKAJIAN KOMUNITAS DI DUSUN 3 DESA SRIBANDUNG KECAMATAN
ABUNG TENGAH
1. Profil Wilyah
Berdasarkan keterangan yang didapat dari tokoh masyarakat serta dokumen profil
Tengah dengan luas wilayah administrasi adalah 9.193 Ha. Dengan jarak tempuh 25
dan perkebunan.
Jumlah desa yang termasuk wilayah kecamatan Abung Tengah adalah 11 (Sebelas)
desa yaitu Gunung Gijul,Gunung Sadar, Subik, Pekurun Selatan, Pekurun Barat,
Pekurun Utara, Kedaton, Sribandung, Neglasari, Kinciran, dan Gunung Besar. Yang
sebagian besar aktifitas penduduknya merupakan petani sawah atau berkebun. Secara
geografis Desa Sribandug mempunyai letak lokasi yang cukup berbukit namun
mayoritas jarak antara rumah cukup dekat satu dengan yang lain, hanya saja ada
Desa Sri Bandung memiliki . 6 Dusun dengan jumlah kepla keluarga sebanyak 301
KK, dengan jumlah jiwa 1.265 jiwa. Masyarakat Desa Sri Bandung sebagian besar
3
Tidak ada perbedaan budaya maupun kebiasaan. Mayorits penduduk adalah petani.
Maka, waktu lebih banyak dipergunakan untuk bekerja dari pagi hingga sore.
a. Demografi
Jumlah penduduk dari pendataan BPS pada tahun 2017 sebanyak 16041 jiwa terdiri
dari 8187 laki-laki dan 7854 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 3819 Jiwa.
Grafik 2.1
Tahun 2017
Dari grafik penduduk Kecamatan Abung Tengah diatas ini, Desa Sribandung
mempunyai populasi penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 624 jiwa dan
4
Tabel 2.1 Jumlah rumah tangga dan penduduk menurut jenis kelamin dan rasio
5
Tabel 2.2 Distribusi Penduduk dengan Jaminan Kesehata Wilayah Puskesmas
Jenis Jaminan
No Jumlah Persentase
Kesehatan
Dari tabel 2.1 dapat diketahui bahwa sebanyak 459 ( 3%)(2015), sedangkan 2016
sebanyak 241 ( 1,4%) penduduk di wilayah kerja puskesmas subik belum mempunyai
jaminan kesehatan. Sebagian masyarakat sudah menyadari bahwa penting nya mereka
serta masyarakat yang tidak mampu sudah merata untuk memdapatkan kartu
kesehatan Jamskesmas yang sekarang berubah menjadi Kartu Indonesia Sehat ( KIS ).
3. Pendidikan
paling banyak pada Dusun 3 (60%) dan paling sedikit pada S1/Sederajat (0%).
berpendidikan SD. Terdapat hanya satu sekolah di desa sri bandung yaitu sekolah
6
dasar SD N 1 Sri Bandung. Sekolah tersebut memiliki UKS namun tidak aktif.
4. Ekonomi
No Pekerjaan Dusun 3
Jumlah %
2 Petani 19 36%
3 IRT 4 8%
4 Wiraswasta 8 15%
5 Guru 0 0%
6 Lainnya 4 6%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan tabel 2.3 diketahui bahwa dari 301 kk, pekerjaan paling banyak pada
dusun 3 yaitu petani dan buruh tani .Sebagian warga masyarakat seorang petani, ada
sebagian buruh tani Perekonomian di hasilkan dari bertani dan berkebun. Adapula
warga yang merantau bekerja di luar desa. Rata rata penghasilan sebulan 500rb
7
5. Pelayanan Sosial dan Kesehatan
Secara geografis Puskesmas Subik mempunyai letak lokasi kurang lebih 6 KM dari
desa Sribandung puskesmas subik memiliki lokasi yang cukup strategis yaitu
mayoritas dekat dengan rumah penduduk mudah di jangkau hanya saja ada sedikit
jalan yang masih berbatu dan belum diaspal. Sedangkan di desa Sri Bandung terdapat
Poskesdes.
a. Sistem Kesehatan
Sebagian besar masyarakat di desa sri bandung tidak memiliki Kartu Asuransi
bahwa Common Could masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10 Besar
8
Tabel 2.4 Data Sepuluh Besar Penyakit Di Wilayah Kerja Puskesmas Subik
Tahun 2017
JUMLAH KASUS
NO NAMA PENYAKIT ICD X
TAHUN 2017
Sedangkan data dari Poskesdes desa Sribandung didapatkan data kunjungan tahun
9
Table 2.5 Data Kunjungan Poskesdes tahun 2020
Nama Nama
NO Jumlah NO Jumlah
Diagnosa Diagnosa
6 TENSION 9
1 ISPA 79 HEADACH
HIPERTENS 7 DM 8
2 36
I
3 GASTRITIS 34 8 BATUK 7
4 REMATIK 24 9 DEMAM 7
KARIES 10 MYALGIA 7
5 19
GIGI
Dari hasil pengkajian didapat bahwa keluaga sehat di Dusun 3 desa Sribandung belum
terpenuhi dikarenakan masih banyak keluarga di masyarakat yang masih merokok, dan
penderita hipertensi tidak minum obat secara teratur, masih banyak keluarga yang
masyarakat yang jarang berolahraga, masih banyak keluarga yang minum obat warung
apabila sakit, tidak memeriksakan kesehatan rutin tiap 6 bulan, dan hanya saat sakit
saja memeriksakan kesehatan. Itu pun sudah sangat terpaksa apabila sudah tidak
manjur lag obat obatan dari warung atau tradisional yang biasa dipakai.
Hasil observasi, dari Pemeriksaan tekanan darah menunjukkan hasil sebagian besar
warga desa mengalami hipertensi. Sebagian masyarakat yang terlihat belum sehat
lingkungannya. Hal ini ditunjukan dari masih adanya pengelolaan sampah yang
10
belum baik karna sebagian besar masyarakat mengolah sampah hanya dengan
aktif, dan belum melaksanakan tindakan promotif secara aktif. Masyarakat masih
secara aktif dan masyarakat tidak melakukan perawatan sederhana karna sebagian
1. Lingkungan Fisik
pepohonan memiliki halaman yang lebar tidak ada kemacetan, tidak ada tempat
pembuangan sampah, tidak ada polusi udara, geografi merupakan perbukitan. Kondisi
rumah mayoritas bersih dan sebagia memiliki pentilasi yang baik. Jamban keluarga
hanya dua rumah saja yang tidak memiliki wc permanen. Rata-rata setiap rumah
memiliki sumur namun sebagian tidak terpakai karena memiliki sumur bor bersama.
Warga dalam pengolahan sampah dilakukan masing-masing dengan cara dibakar ada
juga yang dibuang ke sungai. Kondisi rumah yang terdapat di desa sri bandung
kebanyakan rumah panggung, ventilasi keluar masuknya udara yang cukup serta
jendela yang di setiap kamar dan ada beberapa jendela di ruangan depan dan ruangan
tengah dan serta di kasih ventilasi lobang angin di setiap atas pintu rumah, sedangkan
pencahayannya untuk malam hari di setiap ruangan di kasih lampu penerangan dan
untuk pagi hari pencahayaan dari matahari yang masuk lewat jendela. Pemanfaatan
halaman pekarangan depan rumah di desa sri bandung mayoritas digunakan untuk
11
2. Rekreasi
waktu luang mereka dengan istirahat dirumah, waktu luang hanya pada malam hari
setelah seharian bekerja dari pagi hingga petang. Apalagi di masa pandemi warga
baanyak dilarang pergi keluar daerah bahkan kerabat jauh tidak ada yang datang, Ada
tempat rekreasi setempat yaitu wisata air Green bambu namun masyarakat sekitar
tidak memiliki waktu untuk menikmati nya. Satu-satu nya sarana hiburan keluarga
12
3. Komunikasi
horisontal yaitu komunikasi yang terbentuk antar warga masyarakat desa sri bandung.
Sedangkan komunikasi vertikal yaitu komunikasi antara warga masyarakat desa sri
bandung dengan pemerintah daerah dan puskesmas. Media komunikasi yang sering
informasi disamping telepon. Dan juga memalui mulut kemulut karena jarak rumah
pencegahan secara aktif dan warga tidak melakukan perawatan sederhana karena
sebagian tidak tahu caranya. Informasi kesehatan yang didapat sebagian warga
diperoleh apabila warga datang ke puskesmas induk yaitu puskesmas subik, membaca
pusat informasi ataw membaca poster, membaca leaflet yang ada dipuskes, sebagian
warga memperoleh info terkait kesehatan dari media televise, dan sebagian juga
mendapat dari beberapa kali kunjungan tenaga kesehatan saat posyandu. Masyarakat
Prokes yang mesti dpatuhi, info lainya yaitu tentang beberapa pnyakit tidak menular
seperti Hipertensi. Tidak terdapat poster poster di wilayah dusun 3 desa Sribandung.
Jarak puskesmas induk dari desa Sribandung yang cukup jauh yaitu kurang lebih 6
cukup.
13
Lingkungan kemasyarakatan di desa sri bandung termasuk dalam lingkungan yang
aman. Fasilitas keamanan yang terdapat didesa Sribndung berua Siskaming yang
dilakukan scara begilir oleh warga tiap malam. Alat transportasi yang digunakan
berupa sepeda motor dan beberapa warga memiliki mobil, sebagian warga banyak
berjalan kaki untuk melakukan aktivitas sehari hari. . Tidak ada bus atau angkutan
5. Politik
Desa Sri Bandung memiliki pelayanan posyandu satu bulan sekali, ada posyandu
lansia namun tidak berjalan dengan baik, bahkan ada warga yang tidak mengetahui,
sehingga kurang memanfaatkan fasilitas tersebut. Dari hasil observasi yang didapat
bahwa dukungan dari pihak kepala desa dan pihak puskesmas cukup baik, hal ini
dapat dilihat dari engalaman kelompok, yaitu sambutan hangat dan antusias untuk
Mahasiswa dalam melakukan pengkajian data, dan juga terlihat bahwa bapak kepala
desa, baak kadus dan kepala puskesmas sangat mendukung kegiatan kegiatan terkait
pemerintah daerah dpegang tegh oleh warga desa Sribandung guna untk
mensejahterakan warga.
14
15
A. ANALISA DATA
Hasil observasi :
Hasil wawancara :
Hasil wawancara dari pihak puskesmas bahwa warga yang datang ke posbindu hanya sedikit,
sebagian warga tdak mengetahui adanya posbindu, sebagian warga bosan dengan kegiatan yang
monoton.
Hasil wawancara warga menyukai makanan asin.
Warga desa sebagian besar perokok.
Warga yang memiliki penyakit darah tinggi tidak melakukan pengecekan rutin.
Sebagian warga tidak mengetahui bahwa dirinya miliki darah tinggi.
Warga memilih pengobatan alternatif dibanding kepelayanan kesehatan.
Jarak menuju puskesmas kurang lebih 6km
16
Ada psyandu lansia dan posbindu tapi tidak di manfaatkan warga karena di posbindu tidak ada
pengobatan.
Hasil wawancara :
Hasil wawancara didapatkan sebagian besar masyarakat tidak melakukan pengecekan kesehatan.
Hal tersebut dikarenakan masyarakat banyak menghabiskan aktivitas dengan bekerja sehari-hari
karena kebutuhan ekonomi yang terus menerus meningkat.
Hasil wawancara warga di desa sri bandung banyak masyarakat yang tidak patuh 5M dari umur
remaja hingga lansia.
Warga memilih ke praktek mandiri dari pada poskesdes/puskesmas.
Hasil wawancara responden mengatakan suka menggunakan MSG, dan minum-minuman pemanis
buatan dan kopi, teh yang manis serta suka mengkonsumsi makanan kaleng.
Hasil wawancara kebanyakan masyarakat tidak melakukan olahraga secara rutin khususnya para
lansia dan remaja yang belum bekerja.
Hasil wawancara menunjukkan banyak masyarakat yang mengatakan kurangnya informasi akan
kesehatan sehingga tidak mengetahui cara mencegah penyakit yang dialaminya
17
B. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
MASALAH/DIAGNOSA
NO A B C D E F G H I J K L TOTAL PRIORITAS
KEPERAWATAN
Manajemen Kesehatahan
1. 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 44 1
Tidak Efektif
Perilaku Cenderung
2. 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 2 3 37 2
Beresiko
18
C. RENCANA KEPERAWATAN
19
tinggi. Sehat Edukasi :
Warga memilih Prilaku Mencari bantuan - Ajarkan cara menyimpan obat dengan tepat.
pengobatan alternatif Menunjukan minat
dibanding kepelayanan Meningkatkan Prilaku Sehat
kesehatan. Memiliki Sistem Pendukung
Jarak menuju puskesmas
kurang lebih 6km
PENCEGAHAN TESIER PENCEGAHAN TESIER
Managemen Kesehatan: 3. Penentuan Tujuan Bersama : (I.12464)
ditingkatkan dari 2 (cukup menurun ) ke 4 - Fasilitasi memecah tujuan kompleks menjadi langkah
(cukup meningkat) dengan indikator kecil yang mudah dilakukan.
- Fasilitasi dalam mengidentifikasi hasil yang diharapakan
Melakukan tindakan untuk untuk setiap tujuan.
mengurangi Faktor resiko - Modifikasi rencana jika tujuan tidak tercapai.
Menerapkan program perawatan
Aktivitas hidup sehari –hari efektif
memenuhi tujuan kesehatan
Verbalisasi Kesulitan dalam menjalani
Program Perawatan/
20